A. FAKTA GLOBAL WARMING Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti di seluruh dunia akan dijelaskan di bawah ini: 1. Pada tanggal 26/04/2002, Para ilmuwan menyatakan temperatur Global selama 3 bulan pertama di tahun 2002 telah mengalami peningkatan, dan lebih tinggi dari temperatur yang pernah dicapai buni dalam 1000 tahun terakhir. Penelitian ini dimotori oleh Dr. Geoff Jenkins, direktur UK government’s Hadley Centre yang khusus meneliti dan memprediksikan perubahan iklim dunia. 2. Pada tanggal 24/12/1999, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, James Baker, sekretaris dari U.S. National Oceanic and Atmospheric Administration, bersamaa dengan Peter Ewins, ketua dari British Meteorological Office, memperingatkan bahwa iklim dunia berubah dengan cepat, dan manusia harus segera menindaki perubahan ini dengan mencoba untuk mengurangi emisi karbon dioksida ke udara. 3. Pada tanggal 01/03/1999, American Geophysical Union, suatu badan keilmuan internasional yang membawahi sekitar tiga puluh lima ribu ilmuwan yang mengkhususkan diri pada penelitian tentang Bumi dan planet-planet mengeluarkan pernyatan yang berani mengenai perubahan iklim dan hubungannya dengan gas-gas efek rumah kaca. Pernyataan ini dikeluarkan setelah mengadakan serangkaian penelitian mengenai pemanasan Global. 4. Pada tanggal 17/01/2002, didapatkan data dari statelit dari hasil penelitian yang dilakukan oleh NASA di Langley Research Centre, yang membantah pernyataan Richard Lindzen, seorang skeptis, yang menyatakan bahwa pengurangan jumlah awan di daerah tropis akan menyebabkan pendinginan terhadap bumi dan mengatasi pemanasan Global yang mungkin terjadi. Hasil penelitian NASA menunjukkan bahwa awan-awan ini akan memperkuat efek rumah kaca, dan memicu terjadinya pemanasan Global. 5. Pada tanggal 18/12/2001, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Organisasi Meteorologi Dunia memperingatkan bahwa temperatur Global Nama : Normilisa Nopriani NIM : H1E109028 mengalami peningkatan tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan waktu-waktu lalu. Fakta terbaru menyebutkan bahwa lebih dari dua triliun ton es di Kutub Utara dan Kutub Selatan mencair sejak tahun 2003. Hasil pengukuran menggunakan data pengamatan satelit GRACE milik NASA itu menunjukkan bukti terbaru dampak dari pemanasan global. Pada satu dasawarsa silam, ide bahwa bumi makin panas akibat perbuatan manusia boleh jadi cuma dipercaya sebagai asumsi teoretis belaka. Mungkin banyak orang percaya bahwa sejak revolusi industri mulai, pada abad ke-18, pabrik dan mesin-mesin telah mengisi atmosfer dengan gas penangkap panas seperti karbondioksida dan metana. Tetapi, bukti bahwa bumi makin panas selalu samar. Kini bukti itu muncul dalam sosok menakutkan. Sebuah laporan prestisius mengenai pemanasan global telah diselesaikan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), April lalu. Lembaga yang disponsori Perserikatan BangsaBangsa (PBB), dan beranggotakan ilmuwan lingkungan terkemuka, ini mencatat bahwa pemanasan bumi memang fakta --bukan fantasi. Menurut laporan IPCC itu, dalam seabad terakhir temperatur dunia telah meningkat lebih dari 50C. Tahun 1990-an tercatat sebagai dasawarsa terpanas sepanjang sejarah. Untuk menyelesaikan laporan ini, IPCC menelaah seluruh data -mulai temperatur laut dan udara hingga hilangnya spesies makhluk hidup-- yang tersedia selama dua dasawarsa terakhir. IPCC mencatat, proses pemanasan global, yang berlangsung perlahan tapi pasti, ini secara langsung telah mempengaruhi sedikitnya 420 lokasi hidup binatang dan tanaman di seantero bumi. Gletser-gletser, atau sungai-sungai es --termasuk gletser Kilimanjaro yang legendaris itu-- kini mulai menghilang dari puncak-puncak gunung tertinggi di dunia. Terumbu karang laut makin banyak yang mati, karena suhu laut yang makin panas. Kekeringan juga menjadi hal biasa di beberapa wilayah Asia-Afrika. dan El Nino, yang menyebabkan cuaca buruk di sebelah timur Pasifik, makin kerap muncul. Nama : Normilisa Nopriani NIM : H1E109028 Daratan es kutub juga mulai mencair. Pola-pola migrasi binatang seperti beruang kutub, atau kupu-kupu, berubah secara drastis. Menurut IPCC, manusia --lewat industrialisasi dan upaya memperoleh kenyamanan hidup-- telah meningkatkan konsentrasi gas karbondioksida hingga 30% lebih banyak dari masa sebelum revolusi industri. Malah setiap tahun, angka peningkatan penambahan karbondioksida ini makin tinggi. Kesimpulannya hanya satu: temperatur global akan terus meningkat. B. Kelarutan atau solubilitas yaitu kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent). Kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan. Larutan hasil disebut larutan jenuh. Zat-zat tertentu dapat larut dengan perbandingan apapun terhadap suatu pelarut. Contohnya adalah etanol di dalam air. Sifat ini lebih dalam bahasa Inggris lebih tepatnya disebut miscible. C. Konstanta pembentukan senyawa kompleks Dalam air logam dapat bergabung ion negatif, atau dengan senyawa netral membentuk sebuah kompleks atau senyawa koordinasi. Sebuah kompleks mengandung sebuah atom logam pusat dimana terikat elektron-elektron yang dimiliki oleh ligan sebagai donor elektronnya. Ligan-ligan dapat bermuatan negatif atau netral. Kompleks yang dihasilkan dapat bermuatan netral, positif atau negatif. Ligan-ligan tersebut terdapat dalam daerah lengkung koordinasi atom logam pusat. Tergantung dari jenis ikatan yang terjadi, ligan-ligan dalam daerah lengkung koordinasi dibentuk dalam suatu pola struktur tertentu. Oleh karena itu, dalam larutan, ligan-ligan dari banyak senyawa kompleks akan berubah dengan cepat pada larutan yang berbeda. D. Potensial redoks Reduksi dan Oksidasi. Nama : Normilisa Nopriani NIM : H1E109028