ABSTRAK Analisis Kontrastif Permainan Kata Dalam Bahasa Jepang dan Bahasa Indonesia Hanina Zakiyyah Penelitian ini merupakan studi kontrastif permainan kata dalam bahasa Jepang dan Indonesia. Jenis permainan kata yang dibandingkan adalah dajare dan nazonazo dengan plesetan dan tebak-tebakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merincikan persamaan dan perbedaan dari teknik yang dipakai dalam pembentukan dajare dan nazonazo dengan plesetan dan tebak-tebakan. Sebagian besar data penelitian diambil dari situs kumpulan dajare (dajare.jp dan dajareshuu.web), situs kumpulan nazonazo (nazo2.net), situs kumpulan tebaktebakan (plesetainment.xtgem.com), serta buku kumpulan plesetan dan tebak-tebakan berjudul Humor Sederhana Ada-Ada Saja dan Plesetbook. Data-data tersebut kemudian dipilah berdasarkan klasifikasi pembentukannya kemudian dianalisis berdasarkan teori yang berhubungan dengan fonologi dan makna. Penelitian ini mengacu pada penelitian berjudul “NLP Oriented Japanese Pun Classification” tentang klasifikasi pembentukan dajare oleh Araki, dkk (2012), “Wacana Kartun dalam Bahasa Indonesia” oleh Wijana (1995), dan penelitian “Wacana Teka-Teki Humor Bahasa Indonesia Analisis Struktur, Aspek Kebahasaan dan Fungsi” oleh Wahyuningsih (2012). Dari analisis data, dapat diketahui bahwa garis besar persamaan pembentukan dajare, nazonazo, plesetan, dan tebak-tebakan yaitu pemanfaatan homofon dan manipulasi bunyi mora atau huruf. Ditambah dengan persamaan adanya unsur pertanyaan dan jawaban serta penggunaan teknik oposisi dan gagasan palsu dalam pembentukan nazonazo dan tebak-tebakan. Perbedaannya yaitu, (1) bentuk dajare banyak berbentuk kalimat berima, sedangkan plesetan tidak, (2) banyak ditemukan pemanfaatan jeda pada dajare, tidak pada plesetan, (3) terdapat permainan kata menggunakan singkatan yang umum diketahui masyarakat pada plesetan, tidak pada dajare. Kata kunci: permainan kata; kontrastif; dajare; nazonazo; plesetan; tebak-tebakan vi ABSTRACT Contrastive Analysis of Wordplay In Japanese and Bahasa Indonesia Hanina Zakiyyah This paper was a contrastive study between word play in Japanese and Bahasa Indonesia The kind of wordplay to be compared were dajare and nazonazo with plesetan and tebak-tebakan. The aim of this study was to seek similarities and differences in the techniques used in forming of dajare and nazonazo with plesetan dan tebak-tebakan. Most of the research data was taken from websites of dajare colletion (dajare.jp and dajareshuu.web), nazonazo collection (nazo2.net), tebak-tebakan collection (plesetainment.xtgem.com), and books with collections of plesetan and tebak-tebakan titled Humor Sederhana Ada-Ada Saja and Plesetbook. These data were than classified by the formation, then analyzed according to theories related to phonology and meaning. This study refers to “NLP Oriented Japanese Pun Classification” the classification of Japanese pun by Araki, et al (2012); a research about cartoon discourse “Wacana Kartun dalam Bahasa Indonesia” by Wijana (1995); and a research of the humorous riddle in Bahasa Indonesia titled “Wacana Teka-Teki Humor Bahasa Indonesia Analisis Struktur, Aspek Kebahasaan dan Fungsi” by Wahyuningsih (2012). The results are found that the outline of the similarities between the formings of dajare, nazonazo, plesetan, and tebak-tebakan is the use of homophones and manipulation of mora or phoneme sounds. Furthermore, there is a similarity between the elements of questions and answers as well as the use of opposition technique and false image in the forming of nazonazo and tebak-tebakan. The differences are that (1) the dajare format commonly used rhymed sentences, while the plesetan format do not; (2) interlude utilization and phrase division are commonly found in the dajare format but not in plesetan; (3) there is wordplay using widely known abbreviation in plesetan, but none in dajare. Keywords: wordplay; contrastive; dajare; nazonazo; plesetan; tebak-tebakan vii 要旨 日本語とインドネシア語における言葉遊びの対照 ハニナ・ザキヤー 本論文は日本語とインドネシア語の言葉遊びの対照である。分析の対象と した言葉遊びの種類は、日本の駄洒落やなぞなぞと、インドネシアの plesetan と tebak-tebakan である。目的は駄洒落やなぞなぞと plesetan と tebak-tebakan の形成に使われているテクニックの共通点や相違点を明らかにすることであ る。 本論文のデータは、主としてにインターネットの検索によって収集した。 駄洒落やなぞなぞや plesetan と tebak-tebakan に関するウェブサイト(dajare.jp, dajareshuu.web, nazo2.net, plesetainment.xtgem.com)、さらに plesetan や tebaktebakan 集の本(”Humor Sederhana Ada-Ada Saja” および “Plesetbook”)などを 参照した。取り上げたデータをそれぞれの形成テクニックによって分類し、 音韻論や意味論によって分析をおこなた。本研究において“NLP Oriented Japanese Pun Classification”(荒木他、2012)、“Wacana Kartun dalam Bahasa Indonesia” ( Wijana 、 1995 ) 、 そ し て “Wacana Teka-Teki Humor Bahasa Indonesia Analisis Struktur, Aspek Kebahasaan dan Fungsi”(Wahyuningsih、2012) の理論を援用している。 分析の結果、駄洒落と plesetan の形成テクニックにみられる主な共通点は、 同音語とモーラや文字の音声の活用であることが明らかになった。その上、 tebak-tebakan となぞなぞには問題とそれに対する解答があること、また、対 比的な文章と間違いを誘うような曖昧な表現が使われることが分かった。相 違点については、(1)駄洒落の形は押韻的な文章が多い一方、plesetan には ほとんどみられない;(2)駄洒落では言葉と言葉、フレーズとフレーズの 区切れを活用するケースが多いが、plesetan ではほとんど活用されていない。 (3)plesetan では一般的に知られている省略語を用いた言葉遊びが使われて いるが、駄洒落にはないこと、などである。 キーワード:言葉遊び;対比;駄洒落;なぞなぞ;plesetan;tebak-tebakan viii