BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Siklus I (Tindakan I) 1. Perencanaan Tindakan I Pada tahap ini peneliti menyiapkan rancangan pembelajaran tindakan I tentang penerapan pembelajaran IPA menggunakan media replika pohon dengan dilengkapi tes formatif tindakan I. Sesuai rencana tindakan I akan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. 2. Pelaksanaan Tindakan I Pembelajaran tindakan I dilaksanakan dengan mengimplementasikan pembelajaran berbasis heuristik yang disesuaikan dengan tahap perkembangan berpikir siswa kelas IV SDN Sambilawang. Peneliti bertindak sebagai guru dan sebagai pengamat dibantu guru SD yang lain. a. Pertemuan ke-1 (Tindakan I-1) Pada tindakan I-1 ini dijelaskan agar siswa membangun pengetahuan tentang pembelajaran tumbuhan dan struktur akar yang terdapat pada materi anatomi tumbuhan, yang diawali dengan membangkitkan memori pengalaman belajar siswa yang ditemui di sekitar lingkungan. Dengan terbangunnya pengetahuan yang sudah dimiliki oleh siswa, maka siswa akan lebih mudah mengikuti proses belajar mengajar. Pada tahap selanjutnya, setelah siswa benar-benar paham dengan pembelajaran IPA dengan media permainan replika pohon pada tahap berikutnya guru memberikan gambaran tata cara penerapan kerja kelompok siswa dalam proses pembelajaran IPA. 22 23 b. Pertemuan ke-2 (Tindakan I-2) Pada tindakan ini, melalui media gambar replika pohon dalam pembelajaran IPA , siswa diarahkan pada kegiatan untuk mengamati dan memahami jenis-jenis tumbuhan untuk diteliti fungsi dan hubungan antara struktur akar dan tumbuhan yaitu dimulai dari pemilihan bahan eksperimen, jam pelaksanaan eksperimen dan teori tentang eksperimen. Selanjutnya, siswa diberi kesempatan berdiskusi dengan teman sebangku mengenai hasil pengamatan dari gambar-gambar yang diberikan guru dan akhirnya mengerjakan tes formatif tindakan I. c. Hasil tes pemahaman subjek penelitian (siswa) Hasil tes pemahaman (formatif 1) yang dicapai oleh lima subjek penelitian mencapai tingkat keberhasilan optimal dengan nilai tes formatif 90 100, siswa yang sedikit terlihat lambat ternyata dapat mencapai tingkat keberhasilan maksimal (100%). Selanjutnya diadakan wawancara untuk memantapkan hasil yang dicapai siswa, yang hasilnya semua jawaban yang diberikan, konsisten dengan hasil yang dicapai. Hasil tes formatif selengkapnya . 3. Refleksi Pembelajaran pada tindakan I yang difokuskan pada pemahaman siswa tentang materi anatomi tumbuhan dengan permainan replika pohon untuk memahami struktur dan fungsi pada tumbuhan, dimana pembelajarannya mengimplementasikan pembelajaran kontekstual belum dapat terlaksana secara optimal, karena siswa masih sangat tergantung pada instruksi guru (peneliti). Namun demikian, hasil tes formatif I ternyata mencapai standar yang ditetapkan. secara klasikal target telah terpenuhi karena hanya 6 siswa yang mendapatkan nilai dibawah ketuntasan belajar. Selanjutnya dengan hasil wawancara diperoleh jawaban yang konsisten. Subjek penelitian yang masih melakukan kesalahan diberikan bimbingan 24 langsung saat wawancara, dan hasilnya efektif dapat membetulkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Berdasarkan hasil tersebut ditetapkan bahwa tujuan pembelajaran tindakan I telah tercapai. Oleh karena itu tidak diperlukan mengulang tindakan, artinya dapat dilanjutkan ke tindakan II. B. Deskripsi Data Siklus II (Tindakan II) 1. Perencanaan Tindakan II Pada tahap ini peneliti menyiapkan rancangan pembelajaran tindakan II yang dilengkapi dengan skenario pembelajaran (terlampir)pokok bahasan pembelajaran IPA tentang anatomi tumbuhan dengan menggunakan mesia permainan replika pohon, peneliti juga membuat alat tes formatif tindakan II. Sesuai rencana tindakan II akan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. 2. Pelaksanaan Tindakan II Pembelajaran tindakan II merupakan kelanjutan dari tindakan I, dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan peneliti sebagai guru dan sebagai observer. a. Pertemuan ke-1 (tindakan II-1) Pada tindakan II difokuskan agar siswa menguasai dan meningkatkan pemahaman tentang pembelajaran IPA tentang anatomi tumbuhan dengan menggunakan media replika pohon . Selanjutnya, guru membagi siswa dalam kelompok. Setiap kelompok menata meja untuk menjalankan tugas yang akan diberikan dari guru dan dikerjakan oleh siswa secara berkelompok. Tahap pembelajaran selanjutnya guru memberikan contoh (pemodelan) tata cara kerja kelompok yang nantinya akan dipraktekkan 25 langsung oleh siswa sehingga hasil dari diskusi kelompok siswa dapat dipresentasikan dengan baik, siswa memperhatikan sambil menirukan apa yang diperagakan guru. Sesuai dengan karakteristik pembelajaran dengan pendekatan dengan metode heuristik, pemodelan merupakan salah satu komponen utama pendekatan heuristik. b. Pertemuan ke-2 (tindakan II-2) Pada tindakan II-2 tetap difokuskan agar siswa dapat memahami pembelajaran IPA tentang anatomi tumbuhan dengan media permainan replika pohon. Tindakan II-2 siswa tetap membentuk kelompok seperti pertemuan sebelumnya (tindakan II-2) untuk berdiskusi dan membuat kesimpulan, yang diteruskan membacakan hasil kesimpulannya. Selanjutnya guru menggaris bawahi kesimpulan yang dibacakan oleh setiap kelompok. Sebelum berakhirnya pembelajaran diadakan tes formatif II untuk mengetahui sejauhmana proses pembelajaran dengan mengimplementasikan pembelajaran berbasis heuristik untuk meningkatkan pemahaman siswa pada proses pembelajaran IPA tentang anatomi tumbuhan dengan media permainan replika pohon ini dapat tercapai. 3. Refleksi Tindakan II Berdasarkan data tabel aktivitas siswa dengan indikator keberhasilan menunjukkan keseriusan siswa baik, hanya saja kemampuan siswa berdiskusi masih kurang selebihnya tiga indikator keberhasilan yang lain yaitu inisiatif bertanya, partisipasi dalam pembelajaran, dan kemampuan memahami pemodelan dari hasil pengamatan peneliti sebagai observer rata-rata cukup. Sementara itu dari wawancara yang dilakukan setelah pelaksanaan formatif ternyata sangat efektif untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan siswa. Bila dilihat secara keseluruhan pelaksanaan tindakan II nilai rata-rata secara klasikal sangat baik . 26 C. Pembahasan 1. Pembahasan Hasil Belajar Pada Siklus I Pada tahap siklus I , guru masih belum memperoleh hasil belajar yang optimal, disebabkan karena tingkat keaktifan siswa belum mencapai kekompakan yang diinginkan seorang guru peneliti. Hal yang perlu diperhatikan dalam tindak lanjut pada siklus II adalah memberikan kesempatan siswa agar ikut andil dalam mempresentasikan hasil diskusi mereka dengan didampingi guru dan kelompok lain dituntut agar ikut andil dalam debat diskusi kelompok dalam proses belajar menggunakan metode heuristik ini dengan menemukan beberapa fakta dalam menganalisis anatomi tumbuhan yang mereka bawa. 2. Pembahasan Hasil Belajar Pada Siklus II Pada hasil belajar siswa pada siklus II mengalami banyak peningkatan, hal tersebut disebabkan karena tindak lanjut pada proses belajar mengajar pada siklus I berhasil, tingkat kematangan pada presentasi kelompok meningkat menjadi lebih kompak, dan cara menganalisis bagian-bagian tumbuhan lebih baik sehingga ketika guru memberikan pertanyaan siswa dapat menjawab dengan benar, hasil belajar yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dapat diraih, dikarenakan tindakan kelas yang didemonstrasikan dengan metode penggunaan replika pohon cukup berhasil, mengingat siwa dapat bersinergi dengan materi yang diberikan oleh guru.