SYAMINA Edisi VI/Oktober 2013 Menahan Diri Arahan Baru Aiman Azh Zhawahiri 1 Prospek Khilafah dari Suriah 13 Kumpulan Pesan Idul Adha 1434 H 21 ------------ABOUT US Laporan ini merupakan sebuah publikasi dari Lembaga Kajian Syamina (LKS). LKS merupakan sebuah lembaga kajian independen yang bekerja dalam rangka membantu masyarakat untuk mencegah segala bentuk kezaliman. Publikasi ini didesain untuk dibaca oleh pengambil kebijakan dan dapat diakses oleh semua elemen masyarakat. Laporan yang terbit sejak tahun 2013 ini merupakan salah satu dari sekian banyak media yang mengajak segenap elemen umat untuk bekerja mencegah kezaliman. Media ini berusaha untuk menjadi corong kebenaran yang ditujukan kepada segenap lapisan dan tokoh masyarakat agar sadar realitas dan peduli terhadap hajat akan keadilan. Isinya mengemukakan gagasan ilmiah dan menitikberatkan pada metode analisis dengan uraian yang lugas dan tujuan yang legal. Pandangan yang tertuang dalam laporan ini merupakan pendapat yang diekspresikan oleh masing-masing penulis. Untuk komentar atau pertanyaan tentang publikasi kami, kirimkan e-mail ke: [email protected]. Seluruh laporan kami bisa didownload di website: www.syamina.org MENAHAN DIRI ARAHAN BARU AIMAN AZH-ZHAWAHIRI Dua belas tahun setelah serangan 11 September, pemimpin Al-Qaidah, Aiman Azh-Zhawahiri mengeluarkan pernyataan yang oleh beberapa media Barat disebut sebagai ‘panduan spesifik pertama tentang jihad’. Bukan hal baru jika Azh-Zhawahiri mengeluarkan video propaganda dengan retorikaretorika anti-Amerika yang memang selama ini sudah sering ia lakukan, namun pernyataan baru tersebut terasa sangat berbeda dibandingkan biasanya. Cara penyampaian dan isinya oleh beberapa pengamat Barat menunjukkan adanya perubahan dalam internal Al-Qaidah secara global. Pimpinan Al-Qaidah tersebut memberikan panduan dan arahan kepada seluruh cabang serta para simpatisan dalam sebuah rilis yang disebarluaskan secara publik, bahkan ia menyerukan agar panduan tersebut terus disebarluaskan. 1 SYAMINA Seperti biasa, tak satu pun pernyataan AzhZhawahiri yang tidak lepas dari analisis para pengamat terorisme di Barat. Kali ini, mereka melihat pernyataan yang ‘tidak biasa’ dari pernyataan doktor di bidang bedah tersebut.1 Menanggapi rilis tersebut, sebagian analis Barat menyimpulkan bahwa Azh-Zhawahiri mengeluarkan rilis secara terbuka karena arahannya kini tidak terlalu diikuti. Pesan-pesan Al-Qaidah Pusat tidak sampai ke cabang atau bisa jadi diabaikan, kata mereka. Kedua skenario tersebut merupakan masalah yang berpotensi terjadi pada organisasi semacam Al-Qaidah. Pertama, mengenai langkah Azh-Zhawahiri yang lebih memilih untuk memberikan panduan umum yang bersifat terbuka kepada publik dan komunitas jihad internasional. Normalnya, Al-Qaidah menyebarkan visi strategisnya secara publik, namun memberikan arahan, panduan, dan koreksi melalui jalur komunikasi internal yang dirasa aman. Kedua, panduan Azh-Zhawahiri berisi tentang visi besar yang menekankan pada tindakan-tindakan yang harus dihindari oleh komunitas jihad internasional. Pesan-pesan sebelumnya, baik dari Usamah bin Ladin, Azh-Zhawahiri, maupun yang lainnya cenderung memberikan arahan secara umum kepada para jihadi seperti ‘berjihad di negara yang kosong dari jihad’ atau ‘melakukan jihad di rumah’. Namun, panduan AzhZhawahiri terkini justru memberikan arahan secara lebih spesifik. Salah satu contoh dari hal ini adalah sebuah surat yang ditengarai dikirimkan oleh Azh-Zhawahiri kepada Abu Mus’ab Az-Zarqawi pada tahun 2006 yang berisi nasihat atas aksi jihad yang menarget Syiah di Irak, yang dipandang cenderung kontraproduktif saat itu.2 Kini, tampaknya Azh-Zhawahiri tidak lagi berbicara kepada gerakan jihad global secara keseluruhan, tapi juga mulai memberikan arahan secara langsung kepada para aktivis jihad di setiap cabang yang berada di Afrika Utara, Timur Tengah, dan tempat-tempat lain. AzhZhawahiri juga menyerukan: Contoh lain adalah dokumen yang menunjukkan komunikasi privat antara Azh-Zhawahiri dan kelompok jihad di Suriah yang megisyaratkan perbedaan pandangan antara Azh-Zhawahiri dan Amir Daulah Islam Irak dan Syam (Islamic State of Iraq and Sham), Abu Bakar Al-Baghdadi. Al-Qaidah, sebagaimana kebanyakan organisasi jihad lainnya, biasanya mengirimkan pesan-pesan semisal secara privat. Ditengarai karena beberapa alasan: - Mempertontonkan perselisihan internal kepada khalayak akan mengurangi dukungan publik kepada organisasi dan otoritas beberapa pemimpin. - Pesan publik akan membuka strategi yang membuat musuh mempunyai cara untuk mengalahkan organisasi tersebut. - Pesan semacam itu, terkadang, bisa mengancam keamanan dan mempengaruhi kesuksesan cabang-cabang Al-Qaidah. Edisi VI/Oktober 2013 “Kami meminta saudara-saudara amir dari cabang Al-Qaidah manapun, dan siapapun yang mendukung dan bersimpati kepada kami untuk menyebarluaskan nasihat-nasihat ini di kalangan internal, baik pemimpin maupun anggota, sebab nasihat tersebut bukan bersifat rahasia, tapi nasihat dan petunjuk umum serta arahanarahan. Tujuan dari nasihat tersebut tidak lain adalah untuk mewujudkan maslahat syar’i dan menolak mafsadat—cari untung hindari kerugian—pada fase jihad sekarang ini dengan ijtihad yang tidak menyelisihi ketentuan-ketentuan dan kaidah-kaidah syar’i.” Azh-Zhawahiri mengklaim bahwa ini adalah ‘panduan kebijakan umum’ meskipun berisi panduan spesifik di masing-masing negara. Tidak seperti panduan-panduan sebelumnya yang cenderung memberikan arahan tentang ‘apa yang harus dilakukan’, kini panduan tersebut dipandang lebih menekankan kepada ‘apa yang tidak boleh dilakukan’. 1 Clint Watts, “Zawahiri’s Latest Message: Please Listen To Me Jihadis, Stop Bickering”, Foreign Policy Research Institute, 14 Oktober 2013, http://www.fpri.org/geopoliticus/2013/10/zawahiris-latestmessage-please-listen-me-jihadis-stop-bickering (diakses 21 Oktober 2013) 2 Lihat http://www.ctc.usma.edu/posts/zawahiris-letter-tozarqawi-english-translation-2 Padahal, dokumen visi strategis biasanya lebih mendiskusikan tentang ‘apa yang harus dilakukan 2 SYAMINA secara umum’ dibanding ‘apa yang tidak boleh dilakukan secara spesifik’. Panduan tersebut dipandang mengisyaratkan koreksi kepada para pemimpin cabang Al-Qaidah dan mencoba untuk mengarahkan energi masing-masing cabang dan para pengikutnya untuk berfokus pada menyerang musuh yang jauh (Amerika Serikat dan sekutunya), dan dalam jangka pendek menghindari konflik dengan musuh lokal termasuk kelompok Kristen, Hindu, Sikh, Syiah, Sufi, dan terutama kelompok Sunni lainnya. Edisi VI/Oktober 2013 Al-Qaidah lokal mempunyai kepentingan tersendiri di Suriah, mempunyai aliran sumber daya sendiri yang terpisah dari Al-Qaidah, sedangkan Azh-Zhawahiri terpisahkan oleh jarak yang sangat jauh dari lapangan. Hal inilah yang memicu terjadinya perbedaan dan masalah perwakilan bagi Azh-Zhawahiri. Menanggapi hal tersebut, para pengamat terorisme di Barat mencoba melakukan analisis atas apa yang akan dilakukan oleh Azh-Zhawahiri, di saat muncul peluang besar jihad di Suriah dan Mesir. Pertanyaan berikutnya muncul; mengapa AzhZhawahiri secara publik mulai mencampur antara visi stratejik dengan panduan pelaksanaan aksi? Menjawab hal ini, Dr. Jacob Saphiro dalam bukunya The Terrorist’s Dilemma memberikan sebuah perspektif bahwa AzhZhawahiri dan Al-Qaidah secara global kini mengalami masalah perwakilan (agency problems). Sederhananya, menurutnya, cabang-cabang Al-Qaidah kini tidak bisa padu. Shapiro mencatat bahwa agency problems akan muncul saat ada tiga kondisi: Pertama, Azh-Zhawahiri akan menguatkan cabang lainnya, yaitu AQAP di Yaman, yang lebih dekat posisinya dengan Suriah dan Mesir, serta meningkatkan otoritas Nashir Al-Wuhaisy, pemimpin AQAP, atas cabang-cabang Al-Qaidah lainnya. Kedua, Azh-Zhawahiri barangkali akan mendorong jihad di Mesir secara lebih agresif, dengan meningkatnya operasi serangan di Sinai. Opsi ini akan memberikan peluang para jihadi pilihan ladang baru selain Suriah. 1. Seorang pemimpin perlu untuk mendelegasikan aksi atau keputusan tertentu pada sebuah agen 2. Pemimpin tersebut tidak bisa memonitor aksi tersebut secara sempurna atau tidak bisa menghukum secara pasti jika terjadi pelanggaran 3. Kecenderungan agen tidak selaras dengan kecenderungan pemimpin tersebut Ketiga, Azh-Zhawahiri barangkali akan melakukan serangan spektakuler di luar Suriah untuk mengembalikan kepentingan dan dukungan Al-Qaidah secara global. Pada awalnya, serangan di Westgate Mall Kenya diduga dilakukan oleh As-Shabab yang terinspirasi oleh Al-Qaidah, namun ada beberapa analisis lain yang menduga bahwa serangan tersebut diarahkan langsung oleh Al-Qaidah Pusat/ AQAP. Jika benar, hal ini akan membantu Azh-Zhawahiri menegaskan kembali kemampuannya untuk melakukan serangan besar dan spektakuler. Sejak Peristiwa 11 September, Al-Qaidah Pusat baik saat berada di bawah kepemimpinan Usamah bin Ladin maupun era Azh-Zhawahiri saat ini banyak menghabiskan energi untuk mempertahankan keamanan mereka, yang akhirnya mengorbankan kontrol operasional mereka atas beberapa cabang. AlQaidah Pusat dipandang mendelegasikan hampir seluruh aksi kepada agen mereka yang tersebar di seluruh dunia. Keempat, Azh-Zhawahiri dalam panduan terakhirnya seolah-olah melompati para pemimpin lokal dan berbicara langsung dengan para pengikutnya di masingmasing cabang. Selain itu, menurut Daveed Gartenstein-Ross, seorang analis di Foundation for Defense of Democracies, tema terbesar dari pesan yang disampaikan oleh Aiman Azh-Zhawahiri adalah menahan diri. 3 Menurutnya, banyaknya cabang Al- Dengan gugurnya Usamah bin Ladin dan berkurangnya otoritas Al-Qaidah Pusat atas distribusi sumber daya, Al-Qaidah Pusat dinilai kehilangan kemampuan untuk memonitor aksi-aksi cabang mereka dan menghukum mereka yang dianggap keluar garis, sebagaimana yang terjadi pada Al-Qaidah Irak yang sekarang bernama Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS). 3 “Al Qaeda leader urges restraint in first 'guidelines for jihad”, reuters, 16 September 2013, 3 SYAMINA Qaidah yang menyebar di seluruh dunia dengan sifat otonomnya, membuat Azh-Zhawahiri kesulitan untuk mengontrol aksi-aksi para pejuangnya. Karenanya, ia memberikan panduan jihad global kepada para mujahid untuk menahan diri dari melakukan aksi-aksi yang nantinya justru menjadi bumerang bagi tujuan jangka panjang Al-Qaidah. Edisi VI/Oktober 2013 Maadi, Mesir. Tumbuh dan berkembang di tengahtengah keluarga yang cukup terpandang. Ayahnya, Muhammad Rabi’ Azh-Zhawahiri, adalah seorang profesor di bidang farmasi di Universitas Ain Asy-Syams. Kakeknya dari pihak ayah adalah salah seorang ulama senior di Al-Azhar yang dulu berjuang melawan penjajahan Inggris. Adapun kakeknya dari pihak ibu, Sementara itu, analis lain memandang bahwa Abdurrahman Basha Azzam, adalah Sekjen Liga Arab panduan tersebut cenderung ‘memperlunak’ gerakan yang pertama. Salah seorang pamannya, Salim Azzam, Islam militan. Azh-Zhawahiri menyerukan kepada para adalah Direktur Islamic Council of Europe, sebuah pengikutnya untuk organisasi yang berdiri pada Menurut Daveed Gartenstein-Ross, seorang analis di menahan diri dari tahun 1973 dan berpusat di Foundation for Defense of Democracies, tema terbesar menyerang kelompok London. Paman lainnya, dari pesan yang disampaikan oleh Aiman Azh-Zhawahiri Islam lain juga kelompok Mahfuzh Azzam, adalah wakil adalah menahan diri. non-Islam, serta ketua partai islami Hizb Al-Amal membatasi balasan aksi militer hanya pada target Mesir, yang aktivitasnya kemudian dibekukan pada kombatan. Mereka menilai bahwa panduan tersebut tahun 2000. dikeluarkan karena Al-Qaidah Pusat menyadari bahwa Aiman muda adalah seorang remaja yang taat dan ‘keganasan’ Al-Qaidah dan menyebarnya paham takfir pintar. Ia rajin pergi ke Masjid Husain Shidqi di Maadi. cukup kontraproduktif dengan usaha untuk Dia juga sering ikut dalam kajian tafsir yang diadakan di memenangkan hati umat Islam.4 masjid tersebut. Salah seorang temannya Azh-Zhawahiri memberikan panduan mengenai mendeskripsikan dirinya sebagai sosok yang cenderung strategi perjuangan di masing-masing wilayah dengan tertutup, matang, dan tidak suka bermain game. Ia pendekatan yang disesuaikan dengan sifat wilayah lebih tertarik untuk membaca berbagai macam buku, tersebut, mulai dari Afrika Utara hingga Kaukasus dan termasuk puisi, dan terutama buku-buku Islam. Ia juga Kashmir. Meski militer tetap menjadi alat utama untuk dideskripsikan sebagai seorang yang rendah hati, melemahkan Amerika Serikat dan Israel, Azh-Zhawahiri namun teguh pendirian dalam diskusi. juga menekankan tentang pentingnya dakwah untuk Saat berusia 14 tahun, Aiman bergabung dengan menawarkan gagasan dan pemikiran. Ikhwanul Muslimin dan banyak terpengaruh oleh Selain itu, ia juga meminta umat Islam untuk pemikiran-pemikiran Sayyid Quthub. Setelah Sayyid menahan diri dari menyerang kelompok Islam lain dan Quthub dieksekusi pada tahun 1966 oleh rezim Jamal non-Muslim serta menahan diri dari memulai konflik di Abdunnashir, Aiman dan sejumah pelajar lainnya negara di mana jihadi bisa mendapatkan tempat membentuk sel rahasia (1966-1967) dengan tujuan perlindungan untuk menyebarluaskan pemikirannya. untuk menggulingkan pemerintahan Mesir dan mendirikan pemerintahan Islam. Dia termotivasi untuk membentuk sel tersebut setelah melihat berbagai SEKILAS PROFIL AIMAN AZH-ZHAWAHIRI penangkapan yang dilakukan oleh Pemerintah Mesir atas ribuan anggota Ikhwanul Muslimin pada tahun Nama lengkapnya adalah Aiman Muhammad Rabi’a 1965. Azh-Zhawahiri. Lahir pada tanggal 19 Juni 1951 di Pada tahun 1968, Aiman mulai kuliah di Universitas Kairo dan mengambil jurusan Kedokteran. Dia lulus secara cum laude pada tahun 1974, kemudian mengambil spesialis di bidang bedah dan lulus pada tahun 1978. Setelah itu, ia melanjutkan studinya di http://www.reuters.com/article/2013/09/16/us-securityqaeda-idUSBRE98F0I920130916 (diakses 23 Oktober 2013) 4 “The doctor’s advice: Zawahiri issues jihad guidelines”, dawn.com, 19 September 2013, http://dawn.com/news/1043956/the-doctors-advicezawahiri-issues-jihad-guidelines (diakses 23 Oktober 2013) 4 SYAMINA sebuah universitas di Pakistan dan meraih gelar Ph.D di bidang bedah serta lulus dengan predikat cum laude.5 Edisi VI/Oktober 2013 PETUNJUK UMUM PELAKSANAAN JIHAD Pada tahun 1979, Aiman bergabung dengan kafilah jihad dan pergi ke Afghanistan untuk berperang melawan penjajahan Uni Soviet. Di sanalah ia bertemu dengan Usamah bin Ladin, yang kelak menjadi pemimpin Al-Qaidah. Pada tahun 1996, Azh-Zhawahiri dituduh sebagai teroris oleh Amerika Serikat dan sempat dipenjara selama enam bulan oleh pihak Rusia setelah ia mencoba untuk merekrut aktivis jihad di Chechnya. Setahun berikutnya, ia dituduh bertanggung jawab atas tewasnya 62 turis di Mesir dan dihukum mati secara in absentia. AIMAN AZH-ZHAWAHIRI 1434 H Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang PETUNJUK UMUM PELAKSANAAN JIHAD Pendahuluan 1- Sebagaimana yang Anda ketahui, bidang kerja kita saat ini ada dua; pertama: militer dan kedua: dakwah. 2- Aktivitas militer dengan target; pertama: biang kekufuran internasional, Amerika dan anteknya, Israel, dan kedua: antek-antek lokal mereka yang saat ini menjadi pemimpin negara kita. a. Menjadikan Amerika sebagai target utama, tujuannya adalah untuk menguras habis energi dan kekuatan mereka, supaya nasib mereka berakhir seperti Uni Soviet, dan menelan berbagai kerugian dari sisi militer, SDM, dan ekonomi, sehingga ke depan cengkeraman mereka terhadap negara kita semakin melemah, dan selanjutnya satu persatu, antek-anteknya akan berguguran. Realitas yang terjadi pada Revolusi Arab merupakan bukti degradasi hegemoni Amerika. Akibat berbagai serangan yang di lancarkan mujahidin baik di Irak maupun di Afghanistan serta ancaman stabilitas keamanan mulai 11 September, Amerika sedikit lebih memberikan ruang gerak bagi rakyat setempat, sehingga akhirnya meledak-ledak di hadapan para agen mereka. Pada fase yang akan datang, insyaallah hegemoni Amerika akan semakin bertambah lemah dan lumpuh. Dan selanjutnya akan berguncanglah kekuatan antek-anteknya. b. Adapun menargetkan sekutu-sekutu Amerika yang bersifat lokal, maka ceritanya bisa berbeda antara satu tempat dengan yang lainnya, tapi seharusnya tidak perlu Pada tahun 1998, Azh-Zhawahiri bersama kelompoknya, Jamaah Jihad Islam Mesir, melakukan merger dengan Al-Qaidah. Pascaperistiwa 11 September 2001, Azh-Zhawahiri menjadi salah satu buronan paling dicari Amerika Serikat. Keberadaannya saat ini tidak diketahui, meski banyak yang menduga ia kini berada di perbatasan Pakistan-Afghanistan. Semenjak gugurnya Usamah bin Ladin pada bulan Mei 2011, Azh-Zhawahiri menjadi amir atau pemimpin tertinggi Al-Qaidah. Pascaperistiwa 11 September 2001, Azh-Zhawahiri menjadi salah satu buronan paling dicari Amerika Serikat. Dan semenjak gugurnya Usamah bin Ladin pada bulan Mei 2011, Azh-Zhawahiri ditunjuk sebagai pimpinan tertinggi Al-Qaidah. Berikut ini adalah panduan jihad umum yang disampaikan oleh Aiman Azh-Zhawahiri secara lebih lengkap: 5 Montasser Al-Zayat,”Ayman al-Zawahiri As I Knew Him”, 2006, h.29 5 SYAMINA mengadakan konflik dengan mereka kecuali di wilayah-wilayah yang memang memaksa adanya konflik. Di Afghanistan, konflik yang terjadi antara mujahidin dengan antek Amerika hanyalah ekses saja. dan masih bersambung dengan konflik melawan Amerika. Di wilayah Pakistan, konflik yang terjadi merupakan bagian dari konflik melawan Amerika yang bertujuan untuk kemerdekaan Afghanistan, serta menciptakan wilayah aman bagi mujahidin di Pakistan, kemudian merintis berdirinya negara islam dari wilayah tersebut. Di Irak, konflik yang terjadi antara mujahidin dengan mereka bertujuan untuk membebaskan wilayah-wilayah Sunni dari cengkeraman antek-antek Amerika dari kalangan Safawi (Iran). Di Aljazair, jumlah tentara Amerika sangat minim dan jarang diperhitungkan, konflik yang terjadi antara mujahidin dengan penguasa setempat bertujuan untuk melumpuhkan negara, dan menebar hegemoni jihad di wilayah barat dan wilayah pesisir barat Afrika, serta wilayah bagian selatan gurun sahara. Di wilayah-wilayah tersebut sudah mulai terjadi konfrontasi dengan Amerika dan sekutu-sekutu lokalnya. Di Jazirah Arab juga terjadi konflik dengan Amerika, melihat bahwa mereka adalah agen-agen Amerika. Di Somalia, konflik yang terjadi dengan mereka juga terjadi, mengingat mereka adalah tentara salibis-imperialis. Di Syam, konflik juga terjadi dengan mereka. Mengingat bahwa Amerika tidak mungkin memberikan izin bagi yang berbau Islam, terlebih jihad. Sejarah berdarah mereka dalam membabat habis Islam begitu jelas. Di sekitar Baitul Maqdis, konfrontasi fisik terjadi antara mujahidin dengan Yahudi, dan usaha menggiring para penguasa lokal untuk menelan pil pahit dan komitmen dengan Perjanjian Oslo sebisa mungkin. Edisi VI/Oktober 2013 3- Adapun aktivitas dakwah, tujuan yang digariskan adalah menyadarkan umat tentang bahaya Perang Salib serta menjelaskan nilainilai tauhid, seperti hukum adalah otoritas Allah, serta merealisasikan solidaritas ukhuwah islamiyah dan kesatuan negara-negara Islam, sebagai langkah awal menuju berdirinya AlKhilafah ‘ala Minhaj An-Nubuwwah dengan izin Allah. Konsentrasi utama pada fase dakwah adalah pada dua aspek: a. Penyadaran dan pendidikan generasi mujahid, yang siap untuk mengemban atau akan mengemban—insyaallah—pejuangan melawan tentara salibis dan sekutu-sekutu mereka hingga berdiri khilafah islamiyah. b. Penyadaran umat, pemompaan semangat, serta usaha untuk menggerakkannya untuk melakukan revolusi, kemudian menyerahkan hasilnya kepada Islam dan para aktivis islam. Petunjuk-petunjuk penting Berdasarkan hal-hal di atas, maka kami meyarankan beberapa petunjuk manajerial islami yang berorientasi pada kaidah “cari untung hindari rugi (jalb mashalih wa dar’ mafasid)” terkait pelaksanaan jihad. 1- Berkonsentrasi untuk menyebarkan kesadaran untuk level rakyat supaya bisa di gerakkan, dan untuk level generasi mujahid supaya bisa menyusun kekuatan yang berbasis jihad dan akidah, terorganisir, dan solid; yang berakidah islami, komitmen dengan syariat, merealisasikan Al-Wala’ wa Al-Bara’, serta berusaha secepat mungkin untuk menelurkan berbagai kemampuan ilmiah dan dakwah, juga berdakwah kepada umat Islam dari barisan gerakan Jihad. 2- Berkonsentrasi dalam aktivitas militer untuk menguras energi biang kekafiran internasional, sehingga benar-benar habis secara militer, ekonomi, dan SDM. Dengan harapan kelak mereka akan mundur dan gulung tikar, yang— insyaallah—akan terjadi sebentar lagi. 6 SYAMINA Untuk para mujahid, hendaklah mereka menjadikan agenda memukul berbagai kepentingan antek-antek barat, zionis, dan salibis di berbagai tempat sebagai tugas pokok, dan hendaknya berusaha merealisasikan hal tersebut sebisa mungkin. Selain itu, hendaknya mereka mengerahkan seluruh tenaga untuk membebaskan para tawanan dengan berbagai cara, seperti menyerang penjara mereka, atau menculik orang-orang penting di negara sekutu mereka untuk kemudian ditukar dengan tawanan kaum muslimin. Berkonsentrasi melawan biang kekafiran internasional bukan berarti tidak memenuhi hak bela terhadap masyarakat muslim yang sedang melawan orang-orang zalim di negeri mereka dengan perkataan, tangan, dan senjata. Bagi saudara yang di Kaukasus, mereka punya kewajiban untuk berjihad melawan penjajah Rusia dan para pendukungnya, saudara yang di Kasmir, mereka punya kewajiban untuk berjihad melawan penjahat Hindu, saudarasaudara yang ada di Turkistan Timur, mereka punya kewajiban untuk berjihad melawan penjahat-penjahat Cina, saudara-saudara yang ada di Filipina, Burma, dan negara-negara lain yang muslimnya ditindas punya kewajiban untuk berjihad melawan para penjahat. 3- Tidak melakukan konfrontasi fisik dengan pemerintah kecuali terpaksa, seperti misalkan pemerintah setempat merupakan representasi dari kepentingan Amerika, sebagaimana yang terjadi di Afghanistan, atau mereka memang mewakili Amerika dalam memerangi mujahidin sebagaimana yang terjadi di Somalia dan Jazirah Arab, atau mereka menolak keberadaan mujahidin sebagaimana yang terjadi di Maroko, Syam, dan Irak. Akan tetapi kalau bisa hendaknya menghindari konfrontasi langsung dengan mereka sebisa mungkin, kalau seandainya keadaan memaksa maka kita harus tunjukkan bahwa peperangan yang kita lakukan adalah salah satu bagian dari Edisi VI/Oktober 2013 pembelaan kita terhadap umat islam dalam menghadang penjajah salibis. Apabila kita punya kesempatan untuk menghentikan konflik dengan pemerintah lokal kemudian memanfaatkannya untuk dakwah, provokasi, mobilisasi, inventarisasi harta dan pendukung, maka harus kita memanfaatkannya sebisa mungkin. Sebab peperangan yang kita lakukan sangat panjang, dan jihad sangat membutuhkan adanya qa’idah aminah (homebase yang aman), serta pasokan SDM, keuangan, dan kompetensi yang non-stop. Meski demikian bukan berarti kita tidak menunjukkan pada agen-agen salibis bahwa kita bukanlah mangsa empuk. Setiap aksi ada reaksi yang tepat, meskipun kapan waktunya, setiap front lebih tahu sikap yang tepat menurut kondisi yang ada. 4- Tidak melakukan peperangan dengan kelompok-kelompok sesat semisal Rafidhah, Ismailiyah, Ahmadiyah, dan Sufi selama mereka tidak memerangi Ahlussunnah. Apabila mereka memerangi Ahlussunnah, maka yang perlawanan hendaknya hanya ditujukan kepada pihak yang terlibat saja, serta memberikan penjelasan bahwa kita sekedar membela diri. Dan sebisa mungkin menghindari anggota kelompok yang tidak terlibat dalam konfrontasi, dibarengi dengan membongkar kebatilan dan penyelewengan mereka dalam bidang akidah dan akhlak. Adapun di wilayah yang sudah dikuasai oleh mujahidin, maka kelompok-kelompok sesat tersebut diperlakukan secara bijak setelah dilakukan dakwah, menyingkap syubhat, usaha penyadaran, amar makruf nahi mungkar tanpa menimbulkan efek negatif yang lebih besar, seperti diusirnya para mujahid dari wilayah tersebut, atau memancing masa untuk melawan para mujahidin, atau memicu konflik yang akan dimanfaatkan oleh musuh untuk intervensi dan menjajah wilayah tersebut. 5- Menghindari konflik dengan penganut agama Kristen, Sikh, dan Hindu yang berada di negara kaum muslimin, kalau mereka melakukan 7 SYAMINA 6- 7- 8- 9- 10- 11- tindak kekerasan maka cukup dilawan seperlunya saja, dengan disertai penjelasan bahwa kita tidak ingin memulai konflik dengan mereka, sebab kita sedang sibuk melawan biang kekafiran internasional, selain itu kita sangat menginginkan hidup berdampingan dengan mereka dengan damai, tentram, dan penuh toleransi jika kelak berdiri Negara Islam sebentar lagi, insyaallah. Lebih luas lagi, hendaknya menghindari peperangan, konflik, atau serangan terhadap siapapun yang tidak menodongkan senjata kepada kita atau menjadi pendukungnya, serta fokus dalam melawan asosiasi salibis internasional yang secara otomatis juga kepada agen-agen mereka di sana. Menghindari pembunuhan dan perang saudara, bahkan sekalipun mereka adalah saudara dari orang yang memerangi kita sekalipun kalau memang bisa. Menghindari dari melukai umat Islam dengan bom bunuh diri, pembunuhan, penculikan, merusak harta, atau aset-aset mereka. Tidak menargetkan musuh yang berada di tempat-tempat umum semisal masjid, pasar, atau gedung-gedung pertemuan yang menjadi tempat tumpah ruang antara muslim dengan nonmuslim, atau siapa saja yang tidak memerangi kita. Berusaha sebisa mungkin untuk menghormati para ulama, dan membela kehormatan mereka, sebab mereka adalah pewaris nabi dan pemimpin umat, hal tersebut semakin wajib apabila ulama tersebut secara terang-terangan menyuarakan kebenaran dan rela berkorban demi kebenaran, perlawanan kita terhadap para ulama jahat (su’) cukup hanya dengan menampilkan kebatilan mereka saja, dan menyebarluaskan berbagai dalil yang meyakinkan kepada para pengikut mereka, dan jangan sampai di perangi atau di bunuh kecuali jika mereka terlibat dalam aktivitas memerangi umat islam dan para mujahidin. Sikap terhadap jamaah-jamaah islamiyah lain Edisi VI/Oktober 2013 a. Tolong menolong dalam hal-hal yang sepaham, dan saling nasihat menasihati dalam hal-hal yang tidak sepaham. b. Prioritas dalam melakukan perlawanan terhadap musuh-musuh islam, karena itu tidak selayaknya perbedaan yang terjadi antara kita dengan gerakan-gerakan jihad lainnya menyebabkan kita menghentikan perlawanan terhadap musuh-musuh Islam baik secara militer, dakwah, wacana, maupun politik. c. Kita mendukung mereka, dan berterima kasih kepada mereka atas segala perkataan dan perbuatan yang mereka lakukan, dan kita menasihati mereka ketika mereka salah, jika bersifat rahasia maka secara rahasia, jika terang-terangan maka nasihatnya juga secara blak-blakan. Dengan tetap berusaha sekuat tenaga untuk meluruskannya dengan menjelaskan dalildalil dengan metodologi yang tepat, jauh dari subjektivitas dan stigma, sebab kekuatan terletak pada dalil bukan pada stigma. d. Apabila sebuah jamaah yang mengaku Islam mengalami dilema dan terlibat dalam pusaran konflik melawan orang kafir, maka hendaknya dibantu untuk meringankan derita mereka, demi menghindari perpecahan di tubuh umat Islam, atau supaya tidak berimbas negatif terhadap orang-orang yang tidak ikut dalam barisan musuh. 12- Sikap terhadap revolusi kaum tertindas terhadap para penindas; mendukung-terlibatmemberi pengarahan a. Mendukung: sebab mendukung orang yang dizalimi untuk melawan orang yang zalim merupakan kewajiban, baik yang dizalimi muslim ataupun nonmuslim b. Ikut Terlibat: sebab hal tersebut termasuk amar makruf nahi mungkar yang hukumnya adalah wajib. c. Memberi pengarahan: dengan cara mengingatkan bahwa tujuan dari setiap 8 SYAMINA 13- 1415- 16- 17- amal kita adalah untuk merealisasikan tauhid, dengan tetap berkomitmen dengan syariat, berhukum dengan syariatnya, dan berusaha mendirikan pemerintahan dan negara yang islami. Mendukung penuh siapa saja yang mendukung hak-hak umat Islam yang terlantarkan, dan berusaha melawan siapapun yang berbuat jahat terhadap umat Islam, baik dengan perkataan, sumbangan pemikiran, maupun amal riil. Serta menghindari menyerang mereka baik dengan tangan atau dengan stigma, selama mereka mendukung umat Islam dan tidak memusuhi umat Islam. Menjaga hak-hak umat Islam dan menghormati mereka di manapun mereka berada. Membantu siapa saja yang lemah dan tertindas, baik umat Islam maupun non-Islam untuk melakukan perlawanan, serta mendukung sepenuhnya siapa saja yang membantu mereka meskipun bukan orang Islam. Setiap tuduhan dusta yang dipandang oleh para mujahidin telah dihinggapi kepalsuan dan kebohongan, hendaknya mereka berusaha sekuat tenaga untuk menepisnya dan menjelaskan masalah yang sebenarnya. Setiap kesalahan yang dilakukan oleh mujahid hendaknya segera diikuti dengan istigfar dan berlepas diri dari kesalahan pelakunya, serta berusaha untuk mengganti pihak-pihak yang di rugikan secara syar’i sebisa mungkin. Kami meminta saudara-saudara amir dari cabang Al-Qaidah di manapun, dan siapapun yang mendukung dan simpati kepada kami untuk menyebarluaskan nasihat-nasihat ini di kalangan internal, baik pimpinan maupun anggota. Sebab, nasihat tersebut bukan bersifat rahasia, tapi nasihat dan petunjuk umum serta arahan-arahan, tujuan dari nasihat tersebut tidak lain adalah untuk mewujudkan maslahat syar’i dan menolak mafsadat (cari untung hindari kerugian) pada fase jihad sekarang ini, dengan ijtihad yang tidak menyelisihi ketentuan-ketentuan dan kaidah-kaidah syar’i. Edisi VI/Oktober 2013 Allah berada di balik segala yang kami rencanakan, dia yang menunjukkan jalan, mudah-mudahan shalawat tercurahkan bagi Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya. Ditulis karena Mencari Ridha Allah Saudara kalian, Aiman Azh-Zhawahiri PANDUAN JIHAD UNTUK BERBAGAI WILAYAH A. Suriah Menurut Aiman Azh-Zhawahiri, Suriah merupakan satu dari dua tempat yang menjadi pintu utama dalam misi pembebasan Palestina. Dalam satu tahun terakhir, frekuensi penyebutan Palestina dalam setiap rilis Aiman Azh-Zhawahiri meningkat secara tajam. Tren ini, oleh Barat, dianggap merefleksikan keinginan kuat Azh-Zhawahiri untuk menempatkan Palestina sebagai pusat pembicaraan para jihadi, dan untuk memfokuskan usaha para jihadi menuju wilayah Israel. Pada tanggal 6 Juni 2013, As-Sahab merilis video Aiman Azh-Zhawahiri yang berjudul “65 Tahun Eksistensi Negara Penjajah Israel”. Dalam rilis tersebut, Azh-Zhawahiri menilai bahwa dua pintu utama menuju pembebasan Baitul Maqdis dari penjajahan Israel adalah melalui Suriah dan Mesir. Azh-Zhawahiri mengingatkan kepada para mujahid di Suriah yang ia sebut sebagai ‘Singa 9 SYAMINA Syam’ akan pentingnya persatuan di bawah bendera ‘La Ilaha illallah’, yang dengannya mampu mengantarkan Shalahuddin Al-Ayyubi menuju pembebasan Baitul Maqdis. Ia juga mengingatkan fakta sejarah bahwa keberhasilan Shalahudin membebaskan Quds dimulai dengan keberhasilan Nuruddin Zanki membebaskan Damaskus dan keberhasilan Shalahudin membebaskan Kairo sebelumnya.6 finansial, dan militer dari Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS). Azh-Zhawahiri juga memperingatkan bahwa Amerika Serikat dan sekutunya akan berusaha untuk mendirikan pemerintahan baru di Suriah jika Basyar Al-Asad terguling -sebuah pemerintahan yang nantinya akan loyal pada Barat, bisa melakukan penjagaan atas keamanan Israel, serta berusaha untuk mencegah diterapkannya Syariat Islam di Suriah. Suriah, menurut Zhawahiri, bisa menjadi launching pad (landasan luncur) bagi jihadi untuk melakukan serangan ke Israel. Azh-Zhawahiri menilai bahwa Suriah memiliki nilai strategis karena alasan sebagai berikut: - Karenanya, Azh-Zhawahiri menyerukan kepada para mujahidin di Suriah untuk merapatkan barisan dan tidak meletakkan senjata sampai Suriah menjadi negara Islam yang akan membantu terwujudnya kembali khilafah Islamiyah, menerapkan keadilan, memerangi korupsi, dan membebaskan Palestina. Pembebasan Palestina bergantung pada keberlangsungan jihad di Suriah. Dengan kata lain, Suriah adalah kunci dalam pembebasan Palestina. - Berdirinya kembali Khilafah Islam bergantung pada kedatangan umat Islam di Suriah. - Partisipasi jihad di Suriah sangat diperlukan untuk menggulingkan rezim Alawi. - Suriah bisa menjadi ladang pertempuran yang baru melawan Amerika Serikat. - Jihad di Suriah juga bisa menjadi cara untuk menggagalkan usaha ekspansi Syiah Iran. Edisi VI/Oktober 2013 Untuk mewujudkan tujuan tersebut, AzhZhawahiri menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk membantu jihad Suriah, baik dengan datang langsung berjihad di sana atau dengan mengirimkan bantuan finansial. Dukungan tersebut, kata Azh-Zhawahiri, bersifat fardhu ‘ain, di mana hal tersebut tidak bisa diserahkan begitu saja kepada pemerintah, atau masjid, atau siapa pun, tapi sesuatu yang wajib dilakukan atau mendapatkan hukuman dari Allah jika menolak. Menanggapi pernyataan Azh-Zhawahiri tersebut, beberapa analis Barat menanggapi bahwa Aiman Azh-Zhawahiri bersama dengan AlQaidah-nya sepertinya menjadikan Suriah sebagai prioritas utama jihad di dunia saat ini. Seruan dan tekanan yang sama tidak diberikan untuk Aljazair, Somalia, Mali, Afghanistan, Irak, Yaman, dll.7 Azh-Zhawahiri memandang jihad di Suriah sebagai peluang bagi jihadi untuk mengembangkan basis operasi jihad melawan Israel. Saat rezim Assad berhasil digulingkan, kata Azh-Zhawahiri, kondisi akan jadi optimal untuk ditegakkannya negara Islam di Suriah, yang nantinya akan menjadi magnet bagi umat Islam dari penjuru dunia untuk berpartisipasi dalam jihad melawan Israel. Selain itu, negara Islam yang didirikan di Suriah juga akan dengan mudah mendapatkan bantuan logistik, B. Palestina Aiman Azh-Zhawahiri memandang bahwa tidak ada solusi bagi Palestina kecuali dengan jihad. Ia menyerukan kepada umat Islam di Palestina untuk bersatu menerapkan Syariat Islam di sana, 6 Nuruddin Zanki (1118-1174) berhasil menyatukan Damaskus ke dalam wilayah kepemimpinannya pada tahun 1154. Proses penyatuan Damaskus berlangsung cukup lama, yaitu sejak tahun 1149, ketika Mu’inuddin Unur wafat. Pengambilalihan kota ini dilakukan oleh Nuruddin karena penguasa kota ini tidak mau membantunya berjihad dan malah menjalin kerja sama dengan kekuatan salibis yang menguasai Yerusalem waktu itu. 7 Aaron Lund, “Ayman al-Zawahiri Rants about Syria,” www.Joshualandis.com, 6 Juni 2013, http://www.joshualandis.com/blog/ayman-al-zawahiri-rantsabout-syria/ (diakses 8 Oktober 2013) 10 SYAMINA Edisi VI/Oktober 2013 menjadikannya hukum di atas hukum yang lain, dan membebaskan Quds untuk kemudian mendirikan Negara Islam, meskipun Barat membencinya dan menuduhnya sebagai bentuk terorisme dan ekstremisme. C. Mereka tidak pernah lupa terhadap slogan Ikhwanul Muslimin: Al-Jihadu Sabiluna wa AlMautu fi Sabilillahi Asma Amanina (Jihad adalah jalan kami dan mati di jalan Allah adalah cita-cita kami tertinggi), meski Ikhwanul Muslimin sendiri telah mengubah slogan tersebut dan menggantinya dengan Al-Islam Huwa Al-Hall (Islam adalah solusi satu-satunya), tetapi kalangan salibis dan sekuler tidak akan pernah melupakan slogan tersebut.9 Mesir Dalam pernyataan yang dirilis pada bulan Agustus 2013 silam, Aiman Azh-Zhawahiri memberikan tanggapan terkait dengan kudeta yang terjadi di Mesir. Ia menyerukan kepada Ikhwanul Muslimin untuk meninggalkan demokrasi dan berjhad dalam rangka menegakkan Islam di negeri tersebut. Buktinya, masih menurut Azh-Zhawahiri, meski Ikhwanul Muslimin telah terjun dan masuk dalam keseluruhan pemilu dan referendum serta berhasil menuai hasilnya; baik dalam ranah yudikatif, legislatif, dan eksekutif, namun kalangan salibis dan sekuler tetap melucuti dan tidak menerima pemerintahan mereka. Azh-Zhawahiri menegaskan bahwa ada 2 (dua) perkara penting yang sering dilupakan oleh para demonstran dan pemrotes: (1) Karakter ideologi dalam perseteruan. Maksudnya, perseteruan yang terjadi bukanlah perseteruan antara partai-partai politik yang terikat dengan rasa nasionalisme, namun lebih kepada perseteruan antara keimanan dan kekufuran; antara menyerahkan hak menetapkan undang-undang (Al-Hakimiyyah) hanya untuk Allah semata dan menyerahkannya kepada selain-Nya; Pun demikian, meski mereka tidak menerapkan syariat Islam dan menerima ideologi kebangsaan, negara nasionalis, nasionalisme, dan rakyat sebagai sumber segalanya; meski mereka menjunjung tinggi peradilan konvensional yang rusak; meski mereka mengakui kedaulatan undang-undang yang merusak; serta meski mereka menghargai berbagai perjanjian internasional, kesepakatan, serta perdamaian dengan Israel, juga perjanjianperjanjian keamanan dengan Amerika; meski mereka melakukan seluruhnya, tetap saja kalangan salibis dan sekuler menolak mereka. (2) Karakter realitas perseteruan. Realitas perseteruan yang terjadi bukanlah antara partaipartai nasionalis yang saling berlomba, namun perseteruan antara Salibis yang berkolaborasi dengan Zionis dalam satu kubu berhadapan dengan Islam dan umat Islam pada kubu lainnya.8 Apakah mereka pura-pura lupa bahwa demokrasi merupakan monopoli Barat dan bukan diperuntukkan bagi orang-orang yang berafiliasi untuk program keislaman meski mereka mempertaruhkan segala sesuatunya? Mereka tidak akan pernah memetik hasilnya kecuali dengan satu syarat; yaitu menjadi budak Barat; baik dari segi pemikiran, aksi, politik, dan ekonominya.10 Azh-Zhawahiri mengingatkan bahwa pemerintahan Muhammad Mursi diturunkan bukan karena ia merupakan pemerintahan Ikhwanul Muslimin, namun karena pemerintahan tersebut paling tidak masih memakai atribut keislaman. Meskipun pemerintahan Ikhwanul Muslimin telah sekuat tenaga untuk mencari kerelaan Amerika dan kalangan sekuler, namun mereka tetap tidak rida dan tetap tidak percaya terhadap pemerintahan tersebut. Azh-Zhawahiri juga menambahkan bahwa syar’iyyah (legalitas) tidak didapatkan dari pemilu demokrasi, namun legalitas itu adalah syariat Islam itu sendiri. Oleh sebab itu, sesuatu yang keluar dari 8 Lihat transkrip pesan audio Syaikh Aiman Azh-Zhawahiri yang berjudul ‘Shanam Al-‘Ajwah Ad-Dimuqraathi’, hal. 6. http://www.gulfup.com/?5TCSZe 9 Ibid, hal. 5. Ibid, hal. 5-6. 10 11 SYAMINA rel syariat, sesungguhnya ia telah keluar dari legalitas; dan tunduk terhadap hukum syariat merupakan pengejawantahan dan selaras dengan legalitas; serta legalitas yang seharusnya dibela dan dipegang erat-erat adalah kedudukan dan ketinggian syariat Islam sebagai undang-undang yang digunakan untuk memutuskan berbagai permasalahan dibandingkan dengan undangundang lainnya. Azh-Zhawahiri juga memberi tanggapan atas sikap Partai An-Nahdhah, partai Islam yang dianggap moderat, yang saat ini mendominasi politik Tunisia dan diduga berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin, yangmana An-Nahdhah memutuskan untuk tidak menerapkan Syariat Islam sebagai sumber hukum demi tercapainya rekonsiliasi di negeri tersebut. Azh-Zhawahiri menyebut keputusan tersebut seperti rumah sakit yang tidak mau merawat pasien, atau perusahaan farmasi yang tidak mau menjual obat, atau tentara yang tidak mau berperang, atau partai komunis yang tidak mau menyebarkan paham-paham komunisme, atau kelompok sekuler yang bertekad untuk tidak akan menerapkan ideologi mereka. “Kalian tidak akan pernah lihat hal itu,” kata Azh-Zhawahiri, “dan yang paling ajaib adalah melihat pemimpin sebuah kelompok yang menyatakan diri sebagai kelompok Islam namun tidak menganjurkan untuk diatur dengan aturan Islam.” Dari situ, legalitas yang sebenarnya bukan sekedar terpilihnya atau meminta dikembalikannya Mursi sebagai presiden bagi Negara SekulerNasionalis.11 Selain itu, Azh-Zhawahiri mengajak umat Islam; terkhusus yang berada di Mesir, untuk menyatukan kalimat mereka dalam tauhid; membuang setiap sarana dan jalan yang menegasikan hakimiyyah syariat; menyatukan langkah dalam gerakan dakwah massal yang bersifat dukungan untuk menjadikan syariat sebagai penguasa, bukan yang dikuasai; sebagai pemerintah, bukan yang diperintah; dan sebagai pemimpin, bukan yang dipimpin. Terakhir, Azh-Zhawahiri berkomentar, “Para pemimpin An-Nahdhah menyebut diri mereka sebagai Islam moderat dan tercerahkan. Mereka mencoba menciptakan ‘Islam’ yang menyenangkan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Uni Eropa, dan ulama-ulama rezim Teluk. ‘Islam’ yang berdasarkan permintaan: mengizinkan klub judi, bank ribawi, undang-undang sekuler, ketundukan pada hukum internasional. ‘Islam’ yang tanpa jihad, tanpa menyerukan kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. ‘Islam’ yang tanpa loyalitas pada orang-orang beriman dan permusuhan pada orang-orang kafir.” Umat seharusnya menolak perjanjian-perjanjian perdamaian dan implementasinya dengan Israel dan perjanjian-perjanjian keamanan dengan Amerika, serta menolak setiap bentuk penyimpangan dari Islam dan bentuk pengekoran terhadap musuh-musuh umat. Secara khusus, Azh-Zhawahiri juga mengajak kepada para tentara Al-Quran (Junud Al-Mushhaf) untuk terjun ke medan pertempuran Al-Quran (Ma’rakah Al-Mushhaf), sebagaimana yang diserukan oleh Imam Hasan Al-Banna 12 Rahimahullah. D. (K. Mustarom) “dan yang paling ajaib adalah melihat pemimpin sebuah kelompok yang menyatakan diri sebagai kelompok Islam namun tidak menganjurkan untuk diatur dengan aturan Islam.” Tunisia Aiman Azh-Zhawahiri mengeluarkan pernyataan terkait dengan Tunisia dalam sebuah rilis pada tanggal 10 Juni 2012. Ia menyerukan kepada bangsa Tunisia untuk mendukung penegakan Syariat Islam dan berhukum dengan hukum Allah. 11 12 Edisi VI/Oktober 2013 Ibid, hal. 5. Ibid, hal. 6. 12 SYAMINA Edisi VI/Oktober 2013 Prospek Khilafah dari Suriah “The group (ISIS) is now a key actor on the ground, and the future success of its jihadist project is in its hands”13 Aaron Y. Zelin, Richard Borow Fellow Researcher di The Washington for Near East Policy Sejak dideklarasikan oleh Amir Abu Bakar Al-Baghdadi, Daulah Islam Irak dan Syam (Islamic State of Iraq and Sham) langsung menarik perhatian banyak kalangan. Selain Jabhah An-Nushrah (JN), yang sebelumnya telah dicap oleh Amerika Serikat (AS) sebagai organisasi teroris, ISIS dianggap sebagai kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaidah (AQ). Deklarasi tersebut berisi pernyataan Al-Baghdadi yang menggabungkan antara Daulah Islam Irak dan Jabhah AnNushrah pada April lalu, banyak tulisan dan artikel Barat yang menyoroti ISIS dalam porsi lebih dibanding dengan fraksifraksi perlawanan lainnya. Hal itu mungkin karena ISIS merupakan salah satu aliansi Al-Qaidah yang memiliki kekuatan dan wilayah kontrol yang riil; ISIS bertujuan mengembalikan Khilafah Islamiyah dan tidak sekedar mendirikan Daulah Islamiyah di Suriah; ISIS juga berhasil sebagai daya tarik mujahidin asing dari berbagai negara untuk bergabung ke Suriah yang diwadahi dalam Katibah Muhajirin; ISIS berhasil mencatat beberapa kemenangan besarnya terutama sebagai aktor utama dalam merebut Pangkalan Militer Minakh di Provinsi Aleppo pada Agustus lalu; dan yang terpenting adalah ISIS telah mengambil pelajaran dari kesalahannya di Irak dan berhasil merebut hati dan pikiran penduduk setempat. Namun demikian, langkah ISIS untuk mewujudkan tujuannya tidaklah berjalan mulus. Beberapa kesalahan ISIS yang bisa jadi kesalahan tersebut adalah human error dan personal- mendapat perhatian dan terkesan dibesar-besarkan oleh media Barat. Seperti kasus terbunuhnya Abu Ubaidah Al-Binnisyi, salah seorang komandan Ahrar Asy-Syam. Atau berupa tuduhan miring yang dialamatkan pada ISIS, seperti pada kasus bentrokan dan Liwa` Ahfad Ar-Rasul dan ‘Ashifah Asy-Syamal dengan ISIS. Artikel ini mengkaji legalitas syar’i berdirinya ISIS, perubahan taktik dan strategi dari ISI (Daulah Islam Irak) ke ISIS, dukungan jihadi internasional terhadap ISIS, dan perlawanan ISIS dalam jihad media. 13 Aaron Y. Zelin, Al-Qaeda in Syria: A Closer Look at ISIS (part I), www.washingtoninstitute.org [10/09/2013] 13 SYAMINA Legalitas Syar’i Baiat Abu Bakar Al-Baghdadi (Amir ISIS) Edisi VI/Oktober 2013 Berbicara mengenai legalitas syar’i baiat Abu Bakar Al-Baghdadi tidak bisa dilepaskan dari legalitas baiat Amir Daulah sebelumnya, yaitu Abu Umar Al-Baghdadi dan Abu Hamzah Al-Muhajir. Legalitas berdirinya Daulah Islam Irak dan baiat amirnya telah disampaikan oleh Dewan Syariah Daulah Islam Irak pada awal berdirinya, lewat kajian yang disusun di bawah supervisi Utsman bin Abdurrahman At-Tamimi, dengan judul I’laam Al-Anaam bi Miilaad Daulah Al-Islam. Setelah menampilkan berbagai argumentasi mengenai urgensi, faktor-faktor mendorong berdirinya Daulah Islam Irak, serta tinjauan syar’i berdirinya dan realitas sejarah berdirinya sebuah negara, maka disimpulkan bahwa Daulah Islam Irak sah secara syar’i.15 Menurut Abu Humam Al-Atsari, salah seorang ulama Minbar At-Tauhid wa Al-Jihad, secara legalitas syar’i Abu Bakar Al-Baghdadi sah menjadi Amir Daulah Islam Irak atas penunjukan dan baiat dari Ahlul Halli wal ‘Aqd untuk menggantikan Abu Hamzah Al-Muhajir. Jatuhnya pilihan Ahlul Halli wal ‘Aqdi pada Al-Baghdadi cukup beralasan. Al-Baghdadi telah terjun langsung dalam medan jihad sejak tercetusnya jihad saat invansi Amerika di Irak. Selain itu, Al-Baghdadi yang merupakan doktor dalam dirasah islamiyyah (studi Islam) dipandang cukup mumpuni dalam masalah syariat. Apalagi sebelum dilantik sebagai amir, Al-Baghdadi menjabat diantara posisi yang sangat penting yaitu sebagai Qadhi Daulah (setingkat Ketua Mahkamah Konstitusional) yang menyelesaikan beraneka ragam permasalahan dengan berpedoman pada syariat Islam. Tidak kalah pentingnya, Al-Baghdadi secara nasab merupakan keturunan Quraisy, bahkan merupakan keturunan Rasulullah dari jalur Husein bin Ali. Tampaknya, pemilihan amir daulah dengan seperti ini memang sengaja dilakukan dengan tujuan persiapan peralihan dari daulah menuju khilafah yang salah satu syarat amirnya adalah keturunan Quraisy.14 Selain itu, berdirinya Daulah Islam Irak juga mendapat apresiasi dan sanjungan dari Usamah bin Laden Rahimahullah. Dalam salah satu pesannya, Usamah berkata, “...Dan dari sini maka para pionir yang berjasa dalam menyatukan dan mempersatukan (umat) semestinya diberikan pujian yang layak. Sungguh, berlombalombanya beberapa pimpinan jamaah-jamaah muqatilah (kombatan) fi sabilillah bersama para pemuka kabilah yang melakukan ribath dan jihad untuk menyatukan langkah di bawah kalimat tauhid kemudian mereka membaiat Syekh Yang Mulia Abu Umar Al-Baghdadi sebagai Amir Daulah Islam Irak merupakan sesuatu yang menggembirakan umat Islam.”16 Apresiasi dan sanjungan yang sama juga disampaikan oleh Aiman Azh-Zhawahiri. Dalam dalam salah satu pesannya, Azh-Zhawahiri berkata, “... Dan pada hari ini (2007) Daulah Islam Irak telah didirikan di Irak. Para mujahidin merayakan (berdirinya) di jalanjalan Irak, masyarakat juga ikut berdemonstrasi untuk mendukungnya di kota-kota dan desa-desa Irak, dukungannya diumumkan, dan baiat terhadapnya Mobilisasi Abu Bakar Al-Baghdadi di Suriah Lihat ‘Utsman bin Abdurrahman At-Tamimi, I’laam Albi Miilaad Daulah Al-Islam, http://www.tawhed.ws/r?i=436zeuhb [20/10/2013] 16 Simak pesan Usamah bin Laden, As-Sabiil li-Ihbaath AlMu`aamaraat, yang dirilis pada Desember 2007. http://archive.org/details/Osma_E7bat_Mo2amrat [17/10/2013] 15 Anaam 14 Lihat Lihat Abu Humam Bakar bin Abdul Aziz Al-Atsari, Madd Al-Ayaadi bi Bai’ah Al-Baghdaadi, http://www.tawhed.ws/r?i=05081301 [05/08/2013]. Lihat juga artikel Joas Wagemakers, Al-Qaida Advises The Arab Spring: The Case for Al-Baghdadi, di www.jihadica.com (21 September 2013). 14 SYAMINA (Daulah Islam Baghdad.”17 Irak) dilakukan di masjid-masjid Edisi VI/Oktober 2013 3. Bagaimana mungkin kepemimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi diakui sementara sebagian wilayah yang dikuasainya ditaklukkan dengan kekuatan; bukan dengan baiat dari Ahlul Halli wal ‘Aqdi yang ada di sana? Sanjungan serupa juga disampaikan Azh-Zhawahiri ketika diwawancarai As-Sahab Media untuk keempat kalinya. Pada kesempatan itu Azh-Zhawahiri menegaskan bahwa saat itu (2007) Al-Qaidah sudah tidak ada lagi di Irak karena Al-Qaidah Irak—bersama jamaah-jamaah lainnya—telah melebur ke dalam Daulah Islam Irak, yaitu suatu imarah (kepemimpinan) syar’i yang tegak di atas manhaj syar’i yang benar, didirikan berdasarkan hasil syura (musyawarah) dan terhimpun di atas baiat mayoritas mujahidin dan kabilah di Irak.18 4. Bagaimana mungkin baiat kepada Abu Bakar AlBaghdadi sah sementara dia merupakan sosok yang tidak diketahui identitasnya (majhul)? 5. Bagaimana mungkin kepemimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi sah sedangkan dia tidak menguasai semua wilayah secara sempurna (At-Tamkin AtTaam)? 6. Bagaimana mungkin kepemimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi merambah ke Syam sementara hal itu belum disetujui oleh Ahlul Halli wal ‘Aqdi yang ada di sana? Dari argumentasi syar’i yang disampaikan oleh Dewan Syariah Daulah Islam Irak, yang kemudian dikuatkan dengan apresiasi dan dukungan dari Usamah bin Laden dan Aiman Azh-Zhawahiri di atas, maka jelaslah—setidaknya bagi kalangan jihadi—bahwa Daulah Islam Irak didirikan sah menurut syariat Islam. Menjawab pertanyaan pertama, Al-Atsari mengatakan bahwa dari informasi terpercaya yang diperoleh, Al-Baghdadi memenuhi kriteria yang wajib dimiliki oleh seorang amir, bahkan Al-Bahgdadi memiliki kriteria yang mustahab (disukai).. Pertanyaan selanjutnya, lantas bagaimana argumentasi syar’i berdirinya Daulah Islam Irak dan Syam? Jawaban mengenai pertanyaan ini—paling tidak— telah diberikan oleh Abu Humam Al-Atsari19 dan Abu Al-Hasan Al-Azdi. 20 Bahkan, Al-Atsari menjawab enam pertanyaan penting terkait deklarasi Daulah Islam Irak dan Syam. Keenam pertanyaan tersebut adalah: Untuk pertanyaan kedua, Al-Atsari menjawab bahwa baiat dari seluruh rakyat bukanlah syarat sah kepemimpinan seseorang. Bahkan baiat dari seluruh Ahli Halli wal ‘Aqdi pun bukan syarat sah kepemimpinan. Kepemimpinan seseorang sudah dianggap sah jika Ahlul Halli wal ‘Aqdi yang memungkin hadir membaiatnya. Al-Atsari menambahkan bahwa disyaratkannya baiat seluruh Ahli Halli wal ‘Aqdi atas sahnya kepemimpinan seseorang merupakan pendapat Mu’tazilah, sementara disyaratkannya baiat seluruh rakyat merupakan pendapat penganut demokrasi. 1. Apakah Abu Bakar Al-Baghdadi memenuhi kriteria sebagai amir? 2. Bagaimana mungkin kepemimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi sah sementara seluruh rakyat tidak membaiatnya? 17 Simak pesan Aiman Azh-Zhawahiri, Nashiihah Musyaffaq, yang dirilis pada Juni 2007. http://archive.org/download/TheAdvice-of-One-Concerned3b/The-Advice-of-OneConcerned3b_512kb.mp4 [17/10/2013] 18 Simak wawancara keempat As-Sahab Media dengan Aiman Azh-Zhawahiri dengan tema Qiraa`ah lil-Ahdaats, http://www.youtube.com/watch?v=u7dTWU_nqSA [21/20/2013] 19 Lihat Abu Humam Bakar bin Abdul Aziz Al-Atsari, Madd AlAyyaadi bi Bai’ah Al-Baghdaadi, http://www.tawhed.ws/r?i=05081301 [05/08/2013] 20 Lihat Abu Al-Hasan Al-Azdi, Muujibaat Al-Indhimaam li AdDaulah Al-Islaamiyyah fi Al-‘Iraaq wa Asy-Syaam, https://archive.org/download/daolh1/daolh1.pdf [07/09/2013] Sementara untuk pertanyaan ketiga, Al-Atsari menjelaskan bahwa wilayah-wilayah yang dikuasai AlBaghdadi merupakan wilayah-wilayah yang dikuasai oleh penguasa yang tidak berhukum dengan hukum Allah, sehingga merebut wilayah tersebut dari mereka merupakan bentuk jihad fi sabilillah. Bahkan, seandainya wilayah tersebut direbut dari penguasa yang berhukum dengan syariat Allah sekalipun, maka wajib untuk menaatinya selama masih menjalankan hukum Allah di sana, sebagaimana klaim adanya ijma’ 15 SYAMINA Edisi VI/Oktober 2013 mengenai itu oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani 21 dan Muhammad bin Abdul Wahhab.22 sunnah; bukan wajib. An-Nawawi sendiri mengklaim adanya ijma’ mengenai hal itu.26 Sedangkan menjawab pertanyaan keempat mengenai ketidakjelasan identitas (majhul) Al-Baghdadi, Al-Atsari menegaskan bahwa Al-Baghdadi bukanlah sosok yang majhul; sebagaimana yang telah Al-Atsari sebutkan mengenai biografi singkat Al-Baghdadi. Sekiranya sosok Al-Baghdadi majhul menurut rakyat awam sekalipun, menurut Al-Atsari, maka hal itu tidak mengurangi keabsahan dan kapabilitas kepemimpinannya. Bahkan, jika Amir bermusyawarah dengan Ahlul Halli wal ‘Aqdi kemudian mereka semua atau mayoritasnya sepakat terhadap suatu urusan, maka Amir tidak berkewajiban untuk mengikuti kesepakatan tersebut, sebagaimana yang disebutkan Ibnu Abi AlIzz. 27 Meski demikian, Al-Baghdadi sebelumnya tetap bermusyawarah dengan Ahlul Halli wal ‘Aqdi dan mereka pun sepakat dengan ide Al-Baghdadi untuk melebarkan Daulah Islam ke Syam28 Sebagaimana dalam kasus proses pembaiatan Umar bin Abdul Aziz sebagai khalifah pengganti Sulaiman bin Abdul Malik. Saat itu, Ahlul Halli wal ‘Aqdi hanya membaiat orang yang dicantumkan namanya sebagai pengganti Sulaiman bin Abdul Malik, sementara namanya tidak mereka ketahui. 23 Ini merupakan pendapat Al-Mawardi24 dan Abu Ya’la.25 Perihal Al-Baghdadi yang tidak bermusyawarah terlebih dahulu dengan Gubernurnya—jika kabar ini memang benar—maka itu tetap tidak berpengaruh pada hukum syar’i sedikit pun, karena seorang gubernur wajib menaati Amirnya, baik suka maupun tidak, bahkan meski Amir tadi mencopot jabatannya, sebagaimana kisah Umar bin Al-Khaththab yang mencopot jabatan Khalid bin Al-Walid yang banyak ditulis dalam kitab-kitab sejarah. Adapun pertanyaan kelima, Al-Atsari menjawab bahwa syarat keabsahan Daulah dengan harus menguasai wilayah secara keseluruhan adalah syarat yang tidak dikenal, bahkan setingkat Daulah yang didirikan Nabi di Madinah. Saat itu, Madinah tidak penuh dikuasai oleh Nabi beserta para sahabatnya. Ini dibuktikan dengan mereka harus membawa senjata mereka pada setiap harinya; sejak pagi hari hingga sore hari, yang menunjukkan bahwa Madinah—setidaknya pada saat itu—belum dikuasai penuh oleh Nabi. Dukungan Dunia Islam kepada Abu Bakar Al-Baghdadi dan ISIS Terakhir, pertanyaan keenam, mengenai persetujuan seluruh Ahlul Halli wal ‘Aqdi, Al-Atsari menyebutkan bahwa pada dasarnya hukum musyawarah Amir dengan Ahlul Halli wal ‘Aqdi adalah Di antara kelebihan ISIS dibandingkan dengan fraksifraksi perlawanan lain adalah besarnya daya tarik dan dukungan internasional terhadapnya. Setidaknya pernyataan ini telah didukung Aiman Jawad AtTamimi29, seorang mahasiswa Universitas Oxford asal Irak yang berkonsentrasi pada fenomena jihad di Timur Tengah. Berdasarkan foto-foto dan halaman Facebook yang berupa dukungan terhadap ISIS yang tersebar di internet terkhusus setelah pendobrakan penjara Abu Ghuraib dan Taji di Irak, menurut At-Tamimi, 21 26 Lihat Ibnu Hajar, Fath Al-Baari, vol. 13, hal. 7. Dinukil dari Madd Al-Ayadi li Bai’ah Al-Baghdadi. 22 Lihat Muhammad bin Abdul Wahhab.et.al, Ad-Durar AsSaniyyah fi Al-Ajwibah An-Najdiyyah, vol. 7, hal. 239. Dinukil dari Madd Al-Ayadi li Bai’ah Al-Baghdadi. 23 Lihat Ibnu Katsir, Al-Bidayah wa An-Nihayah, vol. 9, hal. 182. Dinukil dari Madd Al-Ayaadi li Bai’ah Al-Baghdadi. 24 Lihat Al-Mawardi, Al-Ahkam As-Sulthaniyyah, hal. 15. Dinukil dari Madd Al-Ayadi li Bai’ah Al-Baghdadi. 25 Lihat Abu Ya’la, Al-Ahkam As-Sulthaniyyah, hal. 27. Dinukil dari Madd Al-Ayadi li Bai’ah Al-Baghdadi. Lihat An-Nawawi, Syarh Shahih Muslim, vol. 4, hal. 76. Dinukil dari Madd Al-Ayadi li Bai’ah Al-Baghdadi. 27 Lihat Ibnu Abi Al-‘Izz, Syarh Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyyah, hal. 424. Dinukil dari Madd Al-Ayadi li Bai’ah Al-Baghdadi. 28 Simak pesan Al-Baghdadi saat mendeklarasikan berdirinya Daulah Islam Irak dan Syam, Baqiyyah fi Al-‘Iraq wa AsySyam. http://www.youtube.com/watch?v=dcqZBX2JXBA 29 Lihat Aymenn Jawad At-Tamimi, Bay’ah to Baghdadi: Foreign Support for Syeikh Abu Bakr Al-Baghdadi and The Islamic State of Iraq and Al-Sham. www.aymennjawad.org [22/08/2013] 16 SYAMINA Edisi VI/Oktober 2013 pendukung besar ISIS adalah berasal dari Arab Saudi, Somalia, Libanon, Ahwaz (Iran), dan Sinai (Mesir).30 (Provinsi Aleppo), Dana (Provinsi Idlib), 32 Raqqah, Ghauthah, Syarqiyah, Azaz, dan tempat-tempat lainnya. Dukungan dari Arab Saudi, yang semuanya berupa dukungan personal-personal dengan membawa placard yang berisi dukungan kepada Al-Baghdadi, menurut Aiman—dengan didukung oleh testimoni di lapangan— adalah indikasi bahwa dukungan tersebut meliputi dukungan finansial yang cukup besar dari warga negara Saudi kepada ISIS. Menurutnya, inilah salah satu faktor di balik kesuksesan ISIS di Suriah. Peta daerah yang dikontrol ISIS, mujahidin dan Rezim Sementara dukungan dari Somalia yang ditampilkan dalam foto-foto demonstrasi kecil Harakah Asy-Syabab Al-Mujahidin (HSM) mendukung ISIS merupakan fenomena bahwa meski ada indikasi Aiman Azh-Zhawahiri menginginkan untuk meninjau ulang berdirinya ISIS, namun bukan berarti bahwa afiliasiafiliasi Al-Qaidah, seperti HSM dan yang lainnya, tidak mengakui bahwa ISIS dan amirnya—Abu Bakar AlBaghdadi—adalah pemimpin jihad di Bumi Syam. Memenangkan Hati dan Pikiran Perubahan Daulah Islam Irak dan Syam (ISIS) dari Daulah Islam Irak (ISI) tidaklah sekedar perubahan dan penambahan nama, namun yang lebih penting adalah progres akselarasi strategi yang lebih baik dibanding sebelumnya. Setidaknya, seperti yang Aaron Y. Zelin akui, bahwa ISIS sekarang telah mengambil pelajaran dari sejumlah kesalahan di Irak.33 Pun demikian, dengan sikap forum jihad terkemuka Syumukh Al-Islam yang tidak menghapus postingposting dan masih tetap menyediakan kolom khusus untuk ISIS, yang menunjukkan bahwa aksi jihad ISIS di Suriah masih terus dipromosikan. Sementara untuk Libanon—yang penduduk Sunni-nya lebih banyak dibanding aliran lain, sekalipun juga merupakan pusat kekuatan “Hizbullah”—Ahwaz (Iran), dan Sinai (Mesir) merupakan wilayah yang rentan konflik sektarian.31 Di antara kesalahan terbesar Daulah Islam Irak saat itu di antaranya: (1) melakukan serangan pada tempattempat ibadah; (2) mengangkat para komandan bukan dari asli Irak; dan (3) kurang bijaksana dalam menyikapi kabilah-kabilah Sunni yang berselisih dengan mereka sehingga mereka berpaling -dengan didukung Amerikamemusuhi ISI dengan mendirikan Harakah Shahwah. Selain negara-negara yang disebutkan Aiman AtTamimi tersebut bukan berarti bahwa negara-negara lain tidak ada yang mendukung ISIS. Anshar Syariah di Libya dan Tunisia, Tahrek Taliban El-Pakistani, serta foreign fighter lain dari Eropa tampaknya juga banyak yang bergabung dengan ISIS di bawah Katibah AlMuhajirin. Berpijak pada tiga poin di atas, ISIS sekarang berbeda dengan ISI dahulu. Untuk poin pertama misalnya, pada aksi di Suriah, ISIS sangat berhati-hati dalam menargetkan serangan. ISIS hanya menergetkan tentara rezim atau loyalis rezim yang tampak jelas loyalitasnya. Jika mereka adalah katibah (batalion) atau liwa` (brigade) yang memiliki “agenda tersembunyi” terhadap ISIS, maka ISIS tidak akan mulai menyerang Saat ini setidaknya ISIS telah menguasai, mengontrol, menyediakan kebutuhan mendasar, melaksanakan pendidikan sederhana, dan menjalankan dakwah di beberapa wilayah, di antaranya: Jarabulus 32 Lihat Aymenn Jawad At-Tamimi, The Islamic State of Iraq and Ash-Sham’s Messages and Self-Presentation in Syria and Iraq, www.aymennjawad.org [09/09/2013] 33 Lihat Aaron Y. Zelin, Al-Qaeda in Syria: A Closer Look at ISIS (part I). http://www.washingtoninstitute.org [10/09/2013] 30 Ibid. Ibid. 31 17 SYAMINA mereka sehingga mereka dahulu yang menyerang sebagaimana kasus dengan Katibah Ashifah Asy-Syamal. Edisi VI/Oktober 2013 berhasil membentuk Harakah Shahwah (Gerakan Kebangkitan). Oleh sebab itu, ISIS sebisa mungkin menghindari pertikaian—apalagi pertempuran—dengan kabilah-kabilah di Suriah, dan sebaliknya berusaha sekuat tenaga untuk merangkul mereka.37 Selain itu, rilis-rilis video sebagai media proganda ISIS—melalui Al-Furqan Media (untuk serial Rasa’il min Ardh Al-Malahim), Al-I’tisham Media (untuk serial video Nawafidz min Ardh Al-Malahim), dan Al-Ajnad Media (untuk nasyid-nasyid jihadi)—juga berbeda dengan sebelumnya. Jika sebelumnya rilis-rilis video ISI—yang saat itu hanya melalui Al-Furqan Media—hanya berisi operasi jihad mereka, namun kini rilis aksi jihad mereka tidak melebihi sekitar 30-40 dari total rilis tersebut. Judul rilis yang dipilih adalah Al-Kitab Yahdi wa As-Saif Yanshur 34 (Al-Quran sebagai pedoman dan pedang sebagai penopangnya) adalah bukti dari hal itu. Berbagai Tuduhan Miring Media dan Jawaban ISIS Barat sangat berkepentingan untuk menahan gerak laju dan pertumbuhan ISIS. Lantaran ISIS menggunakan sistem hierarki dengan menggabungkan sistem network maka cara efektif untuk tujuan tersebut adalah menciptakan perselisihan, pertikaian dan peperangan sesama jihadi. Adapun agar pada tujuan tersebut adalah dengan cara mengekspos dan menyorot perselisihan dan pertikaian ISIS, terkhusus baku tembak antara ISIS dan katibah lainnya yang menimbulkan korban. Pada rilis tersebut, sekitar lebih dari 70 persen isinya adalah kegiatan dakwah ISIS, baru pada bagian akhir ditampilkan aksi jihad mereka. Sementara rilis-rilis video singkat mereka mayoritasnya adalah kegiatan sosial mereka, seperti membagikan kebutuhan pokok kepada masyarakat yang membutuhkan, memberikan hadiah kepada anak-anak, mendistrbusikan daging udhiyah (ketika Idul Adha), berbagai perkemahan dakwah, testimoni masyarakat terhadap ISIS, serta kegiatan kemanusiaan lainnya. Sehingga dengan inilah mereka dalam meraih simpati dan dukungan dari masyarakat setempat.35 Sehingga dengan ini diharapkan rakyat Suriah menolak ISIS dan membentuk gerakan perlawanan terhadap ISIS semisal Harakah Shahwah di Irak. Diantara sekian bentrokan berdarah ISIS dengan katibah lain, yang mendapat sorotan besar adalah bentrokan antara ISIS dengan Liwa` Ahfaad Ar-Rasuul dan Katibah ‘Ashifah Asy-Syamaal. Sementara untuk poin kedua, ISIS juga telah mengambil kebijakan untuk—sebisa mungkin— mengangkat para komandan di Suriah berasal dari rakyat Suriah sendiri.36 Ini bertujuan untuk menghindari tuduhan musuh bahwa ISIS adalah orang-orang asing yang ingin menguasai Suriah. Pun demikian dengan poin ketiga. ISIS menyadari bahwa di antara kesalahan utama mereka di Irak adalah dalam poin ini sehingga Amerika 34 Kalimat Al-Kitaab Yahdi wa As-Saif Yanshur merupakan istilah yang digunakan Ibnu Taimiyyah saat menjelaskan urgensi dan hubungan timbal balik antara agama dan kekuasaan. Kalimat ini disarikan dari QS. Al-Hadid: 25. Lihat Ibnu Taimiyyah, Majmu’ Al-Fataawa, vol. 35, hal. 36. 35 Untuk lebih jauh mengetahui cara jihadi meraih simpati dan dukungan masyarakat lihat, Daveed Gartenstein-Ross dan Phillip Smyth, How Syria’s Jihadists Win Friends and Influence People. www.theatlantic.com [22/08/2013] 36 Simak Rasaail Min Ardh Al-Malaahim 9: Abnaa` Ad-Dulah Al-Islaamiyyah fii Dhiyaafah ‘Asyaa`ir Asy-Syaam . http://www.youtube.com/watch?v=GnOh56C9vhg Terkhusus untuk menanggapi tuduhan inilah, maka juru bicara resmi ISIS, Abu Muhammad Al-Adnani 37 Kegiatan ISIS dalam usaha merangkul para ketua dan tokoh kabilah dipublikasikan dalam rilis Rasaail Min Ardh AlMalaahim 9. Abnaa` Ad-Dulah Al-Islaamiyyah fii Dhiyaafah ‘Asyaa`ir Asy-Syaam . http://www.youtube.com/watch?v=GnOh56C9vhg 18 SYAMINA merilis pesan audio yang berjudul Lakillaahu Ayyatuha Ad-Daulah Al-Mazhlumah. 38 Para rilis tersebut, Al‘Adnani menyebutkan tujuh serangan dan tuduhan media Barat kepada ISIS, yaitu: merupakan konflik terkecil dari segi statistik dibanding dengan yang lain. 4. Membolak-balikkan fakta dan menuduh ISIS dengan tuduhan palsu. Seperti kasus Liwa` Ahfad Ar-Rasul yang telah membuka pertempuran dengan ISIS di Raqqah dan Deir Ezzur ketika pasukan ISIS berhasil maju ke pinggiran Lattakia dan dataran tinggi Kardahah yang merupakan kampung halaman Nushairiyah. Demikian juga dengan kasus Katibah ‘Ashifah Asy-Syamal di kota Azaz yang telah membuka pertempuran dengan ISIS di pinggiran Aleppo Utara ketika pasukan ISIS berhasil maju ke pinggiran Hama dan menghancurkan tameng Nushairiyah di sana. 1. Menuduh ISIS melakukan pengeboman masjidmasjid di wilayah-wilayah Sunni di Irak. Yaitu dengan cara menangkap seseorang dan mengelilingkannya di jalan-jalan seraya mengatakan bahwa dia adalah salah satu tentara ISIS yang ingin meledakkan Masjid Mush’ab bin Umair. Padahal, orang tersebut adalah masyarakat awam terzalimi yang berasal dari Samarra’. 2. Menyembunyikan perang dan operasi yang dilakukan ISIS, serta menyembunyikan keberhasilannya. Contoh, di Irak seperti menutup-nutupi kesuksesan penyerbuan Taji dan Abu Ghuraib, meski penyerbuan tersebut terbilang langka dan di antara operasi terbesar dan paling matang yang berhasil membebaskan tawanan dalam jumlah yang begitu besar. 5. Menuduh ISIS tidak menghormati seorang pun dan berkeinginan untuk meminggirkan semua fraksi. Padahal, fakta di lapangan malah sebaliknya, justru banyak sekali yang ingin memarjinalkan ISIS. ISIS tidak ingin memarjinalkan seorang pun. Kenyataannya, ISIS setiap hari berusaha untuk mendapatkan teman. Siapa yang melangkah ke arah ISIS maka ISIS akan menyambutnya dengan berlari, dan siapa yang mengulurkan tangan mereka pada ISIS, maka ISIS akan membukakan rangkulan kedua tangan untuk mereka. Sementara di Suriah, jika ISIS merencanakan sebuah operasi yang memberikan kesempatan bagi fraksi lain untuk ikut serta, maka media akan menyematkan keberhasilan operasi tersebut pada fraksi tersebut tanpa menyematkannya pada ISIS sedikitpun. Seperti pembebasan pangkalan militer Minnakh di pinggiran Halab dengan menyematkannya pada FSA. Adapun jika operasi tersebut murni dilakukan ISIS maka tak satu pun media mainstream yang meliputnya, seperti operasi ISIS di pinggiran Hama Timur. 6. Menuduh ISIS memerangi orang yang memisahkan diri dan menggambarkan kepada masyarakat bahwa peperangan dan pertumpahan darah tersebut benar-benar telah terjadi. 7. Menggambarkan kepada masyarakat bahwa ISIS menghalalkan darah umat Islam, akan memenggal kepada mereka, menjilid punggung mereka, menguliti kulit-kulit mereka. Juga sebagaimana ISI memerangi fraksi-fraksi Irak dan menghalalkan darah mereka maka ISIS juga akan memerangi fraksifraksi di Syam dan menghalalkan darah mereka. 3. Jika terjadi konflik apa pun yang berkaitan dengan ISIS maka media akan segera mengeksposnya, terus menyebut dan mengulangi pada berbagai kesempatan, meski hal itu merupakan perkara sepele yang terjadi hanya beberapa jam kemudian terlupakan untuk selamanya. Padahal, jika dibandingkan dengan fraksi-fraksi lainnya, maka konflik ISIS 38 Padahal ISIS tidak memusuhi seorang muslim pun dan tidak memulai memerangi sesorang pun dari mereka. ISIS masih dan senantiasa Simak pesan Abu Muhammad Al-‘Adnani, Lakillaahu Ayyatuha Ad-Daulah Edisi VI/Oktober 2013 Al-Mazhluumah, http://www.youtube.com/watch?v=DnC2RdXIM8M 19 SYAMINA Edisi VI/Oktober 2013 berbuat santun dan lemah lembut pada mereka. maka ISIS akan mengajari dan menjelaskan hal itu kepadanya. Jika oknum tadi tidak beralih keyakinannya maka ISIS akan menta’zirnya. Jika hal itu juga tidak membuatnya jera maka ISIS akan mengeluarkannya dari keanggotaan dan berlepas diri dari keyakinannya tersebut. Adapun mengenai bentrokan fisik antara Liwa` Ahfaad Ar-Rasul dan Katibah Ashifah AsySyamal, kebobrokan kedua fraksi tersebut sudah menjadi rahasia umum bagi rakyat Suriah. Komandan Liwa` Ahfad Ar-Rasul pernah berkunjung ke Prancis dan kembali dengan membawa kesepakatan, strategi, serta dukungan harta dan persenjataan untuk memerangi ISIS—yang dimulai di Raqqah— secara khusus, dan seluruh fraksi mujahidin pada umumnya. - Di antara kejahatan-kejahatan mereka adalah: mencaci Allah di depan umum dan melalui handy talky, penghinaan terhadap agama, memaksa masyarakat untuk melakukan kemungkaran seperti dengan menangkap seorang Muslim lalu memaksanya untuk meminum khamar, dan memusuhi tentara ISIS di berbagai kesempatan dengan menembaki serta melukai mereka. Dari pesan-pesan ini, paling tidak, Al-Adnani menyadari betapa besar peran media dalam information disruption (pengacauan informasi) yang kontra-produktif dengan visi dan misi ISIS, sehingga dengan—antara lain—information disruption inilah Harakah Shahwah terbentuk di Irak. Selain itu, dengan pesan-pesan ini Al-Adnani telah berhasil menggunakan dan memanfaatkan media sebagai alat dan sarana perlawanan, minimal berupa counter opinion. Demikian halnya dengan Katibah Ashifah AsySyamal. Di antara kejahatan fraksi ini, yaitu: melakukan kesepakatan dengan Amerika untuk memerangi ISIS dan mujahidin, melarikan tanktank tentara Nushairi yang menembaki umat Islam dari pangkalan militer Minnakh pada hari ISIS menyerbu pangkalan tersebut, serta membela intel salibis yang mengambil foto-foto markas-markas ISIS ketika isu-isu serangan terbatas Amerika ke Suriah ramai dibicarakan, yang lantaran itu mereka mulai memerangi ISIS. Kesimpulan Selama ISIS konsisten dan kontinu dengan manhaj dan strateginya dalam meraih simpati rakyat Suriah dan perlawanannya terhadap rezim maka ISIS merupakan nukleus Khilafah Islam yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan fraksi perlawanan lain di Suriah. ISIS memiliki amir yang memenuhi syarat tidak hanya sebagai amir daulah, bahkan memenuhi syarat untuk sebagai khalifah lantaran masih memiliki darah Quraisy. Pada kesempatan itu juga Al-Adnani kembali menyampaikan poin-poin penting mengenai sikap sikap ISIS yang selama ini sering diputarbalikkan oleh media: - ISIS tidak memulai dan tidak akan pernah memulai memerangi seorang pun. ISIS akan berdamai dengan siapa pun yang berdamai dengan ISIS, dan akan memerangi siapa yang memulai memerangi ISIS. Adapun mengenai ijtihad, tindakan, dan kesalahan person anggota ISIS, maka tiada seorang pun yang mampu mencegah dan menghalanginya secara total dari seluruh barisan pasukan, bahkan pada barisan pasukan Nabi sekalipun. Namun jika kesalahan tersebut terbukti—meski bersifat personal—maka ISIS bertanggung jawab menyerahkan harta, jasad, dan jiwanya demi ketundukan kepada syariat Allah; mulai dari Amir Daulah hingga personel yang terendah.39 ISIS berkeyakinan bahwa Ahlussunnah di Irak dan Syam pada dasarnya adalah Muslim. ISIS tidak mengafirkan seseorang pun dari mereka kecuali telah jelas kemurtadannya berdasarkan nash-nash syar’i qath’iyyah ad-dalalah dan qath’iyyah ats-tsubut. Jika terdapat oknum anggota ISIS yang berkeyakinan sebaliknya, Selian itu, meski ISIS tidak memiliki pasukan sebanyak fraksi perlawanan lokal Ahrar Syam dan Liwa` At-Tauhid di Suriah, namun di dunia Islam, ISIS memiliki 39 Ibid. 20 SYAMINA pendukung yang cukup banyak, selain juga sebagai daya tarik foreign fighters dari berbagai negara, baik di Eropa, Afrika, dan Asia. Ditambah lagi dengan beking finansial yang cukup besar secara personal-personal dari negara-negara Teluk, yang di antaranya Arab Saudi. Namun masalahnya, menyatukan bangsa Arab di bawah satu kepemimpinan adalah suatu yang cukup sulit dilakukan. Kesulitan itu dianalogikan oleh Abdullah Azzam sebagaimana kemungkinan Penguasa Riyadh (Saudi) untuk menyerahkan kekuasaannya kepada Penguasa Yordania demi persatuan dan kesatuan umat, atau sebaliknya.40 Edisi VI/Oktober 2013 KUMPULAN PESAN IDUL ADHA 1434 H I. Akan tetapi, sesuatu yang cukup sulit itu tidaklah berarti suatu yang mustahil. Terlebih jika ikatan iman lebih dominan dari rasa kebangsaan, kesukuan, dan kekabilahan sehingga jika—dengan perantaraan para mujahidin—Allah berkehendak menganugerahkan Daulah Islam di Suriah, maka siapa pun dan dari kelompok manapun yang menjadi Amir Daulah, hal itu bukan masalah lagi. Mulla Muhammad Umar, Amir Emirat Islam Afghanistan Segala puji hanya untuk Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah atas Rasul-Nya Muhammad, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang senantiasa mengikuti petunjuk beliau hingga hari kiamat. Saya berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. ِ ِ ﻳ ِﺮ ﻮر اﻟﻠﱠ ِﻪ ﺑِﺄَﻓْـ َﻮ ِاﻫ ِﻬ ْﻢ َواﻟﻠﱠﻪُ ُﻣﺘِ ﱡﻢ ﻧُﻮِرﻩِ َوﻟَ ْﻮ َﻛ ِﺮَﻩ ُ ُ َ ُﻳﺪو َن ﻟﻴُﻄْﻔﺌُﻮا ﻧ اﻟْ َﻜﺎﻓُِﺮو َن Oleh sebab itu, pernyataan Aiman Azh-Zhawahiri menarik untuk dicermati, “Sungguh, Al-Qaidah ingin agar umat Islam memiliki seorang khalifah yang mereka pilih sendiri dengan kerelaan, keputusan bulat, atau dengan kesepakatan mayoritas mereka. Dan jika seandainya umat Islam memungkinkan untuk menjalankan hukum Allah di manapun wilayah tersebut sebelum tegaknya khilafah, maka orang yang diridai (direstui) oleh umat Islam di wilayah tersebut sebagai imam (pemimpin) yang memenuhi syarat-syarat syar’i dan akan memimpin umat dengan Al-Quran dan AsSunnah, maka kami merupakan orang pertama yang akan merestuinya. Karena kami bukan menginginkan kekuasaan, namun hanya menginginkan (tegaknya) hukum Islam.”41 Wallahu a’lam. (Ali Sadikin) “Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahayaNya, meskipun orang-orang kafir benci.” (Ash-Shaff : 8) Allahu Akbar… Allahu Akbar… La Ilaha illallahu wallahu Akbar… Allahu Akbar wa lillahil hamd. Kepada rakyat Afghanistan dan seluruh umat Islam. اﻟﺴﻼم ﻋﻠﻴﻜﻢ ورﲪﺔ اﷲ وﺑﺮاﻛﺎﺗﻪ Sebelumnya, kami ucapkan selamat hari raya Idul Adha yang penuh diberkahi. Semoga Allah menerima semua ibadah mereka. Terkhusus ibadah haji mereka, dan untuk para mujahid semoga Allah menerima kurban serta tentara-tentara mereka, untuk para syuhada’ semoga Allah menerima amal istisyhad mereka, dan untuk para tawanan semoga Allah memberi pahala atas kesusahan mereka. 40 Perkataan Abdullah Azzam yang disebutkan oleh Usamah bin Ladin. Lihat transkrip pesan Usamah bin Ladin, As-Sabil li Ihbath Al-Muamarat, hal. 4. 41 Simak pesan audio Aiman Azh-Zhawahiri, Al-Iman Yashra’u Al-Istikbar. http://www.youtube.com/watch?v=aIa7Mx43D5g 21 SYAMINA Sebagaimana kami memohon kepada Allah agar meneguhkan hati para keluarga syuhada dengan kesabaran dan pahala, semoga saudara-saudara yang tertawan segera terbebaskan, saudara-saudara yang terluka segera sembuh dari lukanya, dan semoga Allah memuliakan semuanya dengan keamanan, kebahagiaan, dan dengan menikmati syariat Islam. Edisi VI/Oktober 2013 kalian bersama kelompok-kelompok mujahid lainnya, agar kalian mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu membebaskan negeri dan menerapkan syariat Islam di dalamnya yang terbentuk dari pribadi-pribadi saleh, mencangkup seluruh kelompok mujahid Afghanistan. Inilah tujuan yang harus tercapai dan yang selama ini kita perjuangkan bertahun-tahun. Wahai umat Islam Afganistan! Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan kepada kalian beberapa ‘titik point’ seputar kebutuhan kita yang mendesak yang akan datang, yaitu: Sesungguhnya peperangan yang terus berkecamuk selama 12 tahun lamanya, telah menumpahkan darah puluhan ribu anak bangsa ini (Afghanistan). Puluhan ribu lainnya hilang karena dipenjara. Menghancurkan desa, kota, masjid, sekolah, dan menghina kesucian kaum muslimin terkhusus perlakuan mereka terhadap Al-Qur’an. Kemudian mereka mengambil alih teknologi kita yang ada di negeri ini. Selain itu mereka memberi kekuasaan kepada lembaga-lembaga yang terbentuk dari orang-orang yang suka berbuat kerusakan. Kejahatan ini adalah bagian dari rencana penghancuran oleh para musuh di negeri ini. Mereka menginginkan kekuasaan negeri ini dalam waktu yang kekal dan lama. Sehingga mereka membuat penduduk Afghanistan menjadi fakir dan selalu kurang dalam memenuhi kebutuhannya. Bahkan, mereka telah merencanakan untuk menghancurkan negeri ini dan mereka siarkan di media-media yang ada, demi menjatuhkan penduduk Afghanistan kepada kesesatan dan kehancuran yang nyata. Sesungguhnya lembaga pendidikan dan media yang diperkasai oleh para muhtallin telah mencurahkan segala kekuatannya dengan menggabungkan penduduk Afghanistan dan mengatasnamakan sebagai aksi menjunjung hak lakilaki dan wanita, padahal dengan tujuan memutus hubungan mereka dari pokok ajaran Islam, dan membelokkan pemahaman lurus mereka terhadap Islam. Dengan mendirikan semua lembaga ini, musuh ingin menebar benih perpecahan sesama kelompok dari kesatuan mereka, agar lebih mudah menembus pertahanan kaum muslimin dan menguasai negeri ini. Sesungguhnya, kita merayakan hari Idul Adha di tengah datangnya musibah dan masalah-masalah yang menimpa negeri Afghanistan dan seluruh umat Islam lainnya. Di samping ada kesalahan-kesalahan yang dilakukan umat Islam dan musuh terus menyerang dengan tindakan lalim, namun di sisi lain membantu menghilangkan penyakit perselisihan, permusuhan, pengkhianatan, dan kehancuran terhadap tipuan musuh. Perkumpulan kaum muslimin yang agung dalam haji mengajarkan kita bagaimana menghindar dan selamat dari pengaruh musuh yang dilancarkan melalui penyebaran pemikiran-pemikiran mereka. Sebagaimana pula mengajarkan kita untuk terhindar dari buruk sangka, fanatisme kelompok, bahasa, iklim, dan mazhab, serta hendaknya kita membuang jauh egoisme, dendam, dan perpecahan dari benak kita semua. Dalam perkumpulan ini pula mengajarkan kita bagaimana bersaudara dalam Islam, berhimpun di bawah naungan syiar Islam, dan menyelesaikan segala urusan umat dengan jalan ini. Maka marilah berpegang teguh terhadap Islam, dan membahas permasalahan umat ini dengan jalan keselamatan yang hakiki. Wahai para mujahid yang gagah berani! Dengan pertolongan Allah dan qurban yang telah kalian persembahkan kepada-Nya, serta bantuan dari suku-suku kalian maka sungguh kalian telah mengacaukan musuh Allah. Seiring dengan berjalannya waktu, insyaallah kita akan lebih dekat dengan pertolongan Allah. Rayakanlah pertolongan tersebut dengan bersyukur kepada Allah dan berkhidmat kepada kaum kalian, agar mendapatkan pertolongan yang lebih. Wasiat kami kepada kalian wahai para mujahid, untuk lebih keras dalam membumi hanguskan musuh kalian, dan memberikan pukulan yang lebih mengguncangkan mereka, serta pereratlah hubungan 22 SYAMINA Lembaga tersebut tidak hanya menggoyahkan negeri ini dari dalamnya saja. Namun mereka berusaha melalui jalan Al-Mawatsiq Al-Isti’mariyyah (Perjanjian Penjajahan) dan menargetkan Afghanistan baik dari sisi iklim atau alamnya. Dengan ini menjadi sebab bagi mereka untuk terus memerangi Afghanistan. Karena mereka menyadari bahwa Al Ittifaqiyyah Al-Istiratijiyah (Kesepakatan Stratejik) akan membawa mereka kepada akibat yang merugikan meskipun mereka ikut andil dalam keputusan yang diadakan dalam sebuah majelis perkumpulan kelompok yang sering disebut dengan Loya Jirga. Penduduk Afghanistan sekali-kali tidak menerima keputusan seperti ini. Karena orang-orang yang berada di dalamnya tidak seperti keinginan penduduk Afghanistan. Bahkan mereka kerap tidak jujur dalam berbagai keputusan dan merendahkan penduduk Afghanistan karena keputusan mereka didasari dengan fanatisme. Oleh karena itu, agar kita dapat menunaikan tanggung jawab Islam, dan sesama penduduk Afghanistan, menjaga negeri ini tetap dalam keadaan aman, menjunjung kebebasan dan kedudukan negeri ini, meraih kemerdekaan dan melepas segala permasalahan umat ini, maka wajib bagi penduduk Afghanistan untuk bersatu dalam satu genggaman tangan, berusaha sekuat tenaga untuk melawan penjajahan, keluar dari aturan-aturan mereka para penjajah, dan beramal untuk menegakkan aturan Islam di negeri Afghanistan penuh dengan kebebasan. Kelompok yang memperdayakan dirinya untuk pemilihan-pemilihan dan pelaksanaannya berada di bawah kendali para penjajah yang bertujuan menipu penduduk Afghanistan, maka sesungguhnya mereka tidak akan dapat menipu penduduk Afghanistan. Sebab mereka adalah pribadi-pribadi yang mengedepankan maslahat diri mereka dan para penjajah dari pada maslahat umat Islam dan maslahat penduduk Afghanistan. Ditambah mereka berusaha untuk menghapus syariat Islam dan mengganti aturan penjajah sampai pada kekuasaannya. Penduduk Afghanistan melihat bahwa kelompok penipu dan para pegawai-pegawainya tidaklah berharga sedikit pun, serta tidak memberi faedah barang sedikit dalam pemilihan-pemilihan ini. Oleh Edisi VI/Oktober 2013 karena itu pemilihan ini dapat merusak kesatuan kepemimpinan Islam, dan mengharap kepada penduduk Afghanistan tidak berserikat dengannya. Karena tidak lain hanyalah peran andil musuh Islam untuk mencapai berbagai tujuan merebut negeri ini. Sebenarnya Amerika dan sekutunya tidak menerima pemilihan seperti ini kecuali jika mereka mendapat keuntungan tercapainya tujuan dan maslahat mereka. Apabila sebaliknya maka mereka memilih jalan musyawarah atau persekutuan untuk melarang penduduk melaksanakan aturan-aturan mereka. Contohnya sangat banyak, di antaranya adalah pemilihan yang terjadi di Mesir hari ini, yang dapat disaksikan oleh seluruh penduduk dunia atas pemerintahan sekuler. Mereka membantai ribuan orang Mesir yang menuntut hak mereka meskipun dengan cara yang dibenarkan. Sementara ribuan lainnya terluka, ribuan lainya lagi hilang dipenjara, dan ini terus berlanjut. Sementara pemerintah yang menjunjung bendera sekuler hanya diam menyaksikan saja. Wahai penduduk Afghanistan! Pada hari ini para penjajah telah memulai kesungguhan mereka untuk menampakkan semangat jihad penduduk negeri ini yang bertujuan melindunginya dari serangan para penjajah namun dengan cara yang tidak syar’i, hal ini untuk menarik perhatian yang lain. Bahwa mereka berperang melawan penjajah atas nama pribadi/keluarga. Mereka berusaha berlindung dari terik matahari dengan jari-jari mereka. Sesungguhnya, Administrasi yang bekerja (di Kabul) berusaha dengan berbagai cara melalui perjanjian konferensi kesetaraan untuk memutuskan sebuah alasan dan penjelasannya yang rusak bertujuan memadamkan syariat Islam melalui penjajahan militer pada 49 negeri yang ada di Afghanistan. Namun, ketahuilah, bahwa pertolongan Allah semakin dekat kepada penduduk Afghanistan. Atas izin Allah kami berada dalam kemuliaan yang tinggi untuk mengalahkan musuh dan menegakkan aturan Islam. Oleh karena itu, tidak ada manfaat dari konferensi dan berbagai usaha musuh lainnya. Dan ketahuilah wahai para penjajah, bahwa informasi militer penduduk Afghanistan yang kalian dapatkan sama sekali tidak benar, bahkan jihad akan terus 23 SYAMINA berkecamuk lebih dari yang kalian kira, dan lebih lagi. Sebab, penduduk Afghanistan telah menemukan cara yang baru dan strategi yang lebih bagus dari sebelumnya, dan atas izin Allah tidak terkalahkan dari tipuan busuk kalian. Oleh karena itu, kami berpesan kepada siapa saja yang menolong musuh-musuh kami, berada pada barisan-barisan mereka karena kebodohannya, untuk meninggalkan semua pekerjaan mereka sebagaimana telah dilakukan oleh ribuan dari orang-orang sebelum mereka. Emirat Islam terbuka lebar di hadapan mereka setiap saat, marilah memerangi barisan orang-orang kafir untuk merugikan agama dan dunia mereka, dan kalian tetap berada pada barisan penduduk kalian untuk meraih kemuliaan dan kebanggaan sebelum dan sesudah mati. Kami meminta kepada para mujahid untuk mengambil posisi ulama agama ini, pemimpin masyarakat dan tentara, mengontrol keamanan, dan selalu menyeru untuk meninggalkan barisan para penjajah serta kembali kepada kelompok kalian untuk kemuliaan kerja sama dalam rangka membebaskan negeri dan menegakkan aturan Islam. Wahai kaum muslimin! Sesungguhnya Emirat Afghanistan mempercayakan kepada kalian untuk membebaskan negeri dan menegakkan aturan Islam dengan penuh kebebasan. Mencakup seluruh penduduk Afghanistan, mewujudkan kemuliaan, kemajuan dan keadilan di tengah-tengah masyarakatnya, serta menyerahkan seluruh perkara kepada yang lebih berhak. Sesungguhnya setiap hak dari fi’ah-fi’ah yang ada akan terpenuhi dengan benar. Menjalin hubungan yang baik dengan daulah-daulah dalam negeri khususnya dan seluruh alam pada umumnya, terlebih kepada negara tetangga dalam berbagai hal pokok agar mendapatkan kesepakatan yang lebih maju. Memperhatikan tatanan dan negeri terkhusus dalam hal ekonomi, pabrik dan perdagangan. Pada secara umumnya, aturan tersebut akan berkembang baik secara material maupun maknawi untuk masyarakat dan negeri. Pada akhirnya, kami ucapkan selamat sekali lagi untuk penduduk Afghanistan dan umat Islam lainnya dengan datangnya hari Idul Adha yang penuh dengan berkah. Kepada orang-orang kaya untuk tidak melupakan saudara-saudara mereka yang fakir, Edisi VI/Oktober 2013 miskin, keluarga syuhada’, hendak menolong sesuai kemampuan mereka. Sebagaimana kami mengharap kepada para mujahidin untuk lebih semangat lagi untuk bekerja sama mewujudkan impian negeri ini bersama kelompok-kelompok Islam yang ada. Selalu komitmen dengan panji-panji Islam dan perkaraperkara pokoknya terutama dalam kepemimpinan. Kami memohon kepada Allah agar memuliakan Islam dan muslimin dai setiap tempat. Amin. واﻟﺴﻼم ﻋﻠﻴﻜﻢ ورﲪﺔ اﷲ وﺑﺮاﻛﺘﻪ Mulla Muhammad Umar Al-Mujahid Ditulis: 8 Dzulhijjah 1434 H/13 Oktober 2013 M II. Pesan Idul Adha 1434 H Forum Syumukh Al-Islam Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam. Kemuliaan bagi hamba-Nya yang beriman dan kehinaan bagi hamba-Nya yang kafir. Shalawat dan salam atas Nabi yang diutus dengan pedang dan pembawa rahmat untuk seluruh umat, kepada keluarganya dan para sahabatnya. Telah datang kepada kita hari Id yang membawa harapan cerah di tengah-tengah luka dan cucuran darah. Hari Id yang membawa kabar gembira dan nampaknya pertolongan Allah yang semakin dekat kepada Islam dan muslimin. Bagaimana tidak, sesungguhnya para tentara telah membumi hanguskan berhala-berhala, dan kaum muslimin telah berjuang keras untuk melawan Yahudi. Bagaimana mungkin hari ini tidak disebut dengan hari Id, sementara tentara Islam berjuang dengan gigihnya, bagaimana mungkin tidak disebut dengan Id sementara pertolongan Allah semakin dekat, dan bagaimana mungkin tidak disebut dengan Id sementara Allah memberi kesempatan dengan keutamaan dan kemuliaan-Nya bagi kaum muslimin untuk mengucurkan darah qurban-nya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, menunaikan ibadah haji, melempar jumrah ke Aqabah, menyembelih, memotong rambut, tawaf, dan sai antara Shafa dan Marwah. Kepada para pemimpin jihad dan mujahidin di setiap tempat. 24 SYAMINA Kepada saudara-saudara yang terluka di jalan Allah. Kepada para tawanan yang tengah dipenjara orang-orang zalim. Kepada anak-anak dan para keluarga syuhada. Dan kepada umat Islam seluruhnya. Pada hari Id yang penuh berkah ini, semoga Allah menerima amal saleh dan ketaatan kita, dan semoga Allah memberi kemudahan kepada umat Islam. Amin. Inilah dan akhir kata kami segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam. Edisi VI/Oktober 2013 Saudara kalian—Ahlussunnah wal Jamaah di Libanon—juga mengucapkan selamat hari raya kepada para mujahid yang tangguh dan gagah perkasa, yang berada di Libanon, Palestina, Suriah, Irak, Bumi Kinanah (Mesir), Yaman, Chechnya, Khurasan, Somalia, Maghrib Islam, Afrika, Filipina, dan yang berada di bumi jihad manapun. Kami berdoa, semoga Allah menjadikan hari raya yang akan datang sebagai hari kemenangan atas musuh-musuh Islam. Secara khusus, kaum muslimin Libanon mengucapkan selamat hari raya kepada Amirul Mukminin Daulah Islam Irak dan Syam, Abu Bakar AlBaghdadi dan para tentaranya yang gagah perkasa. Kami berdoa, semoga Allah memberikan pertolongan dan kemenangan yang nyata. Tidak kami lupakan, kepada para pejuang Islam, pemimpin kaum muslimin, dan mujahidin yang berada dalam penjara kaum salibis dan murtadin. Kami berdoa, semoga Allah membebaskan kalian dan memberikan jalan keluar atas kesusahan yang menimpa kalian. Kami sampaikan kepada mereka agar bersabar. Sungguh, jalan keluar Allah telah dekat. Demi Allah, kami tidak akan mementingkan mengucapkan selamat hari raya kepada umat ini. Kami tidak akan bisa menikmati makanan pada hari raya dengan senang kecuali kalian telah terbebas. Walhamdulillah. Marilah kita mendoakan saudara kalian yang berada di Libanon dan saudara kalian yang berada dipenjara. Semoga Allah membebaskan mereka. Saudara kalian di Syumukh Al-Islam III. Pesan Idul Adha 1434 H dari Aisha Media Agency (Libanon) ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﲪﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ Segala puji bagi Allah SWT. Shalawat dan salam kita haturkan bagi Rasulullah SAW, para sahabat, serta orang-orang yang mengikuti petunjuknya. Allah berfirman: “Demi fajar dan malam yang sepuluh.” (Al-Fajr: 1-2) Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya bagi Tuhan kalian di hari-hari sepanjang tahun kalian ada nafahat—tiupan atau jamuan—maka mendekatlah kepadanya. Boleh jadi tiupan itu akan mengenai kalian sehingga kalian tidak akan pernah celaka selamanya.” Dari sahabat Ibnu Abbas, dari Nabi yang bersabda: “Tidak ada amal saleh yang lebih dicintai Allah dibandingkan pada hari sepuluh ini. Para sahabat bertanya, ‘Termasuk jihad fi sabilillah?’ Rasul bersabda, ‘Termasuk jihad fi sabilillah, kecuali seseorang yang keluar berperang dengan harta dan jiwanya dan tidak tersisa darinya sedikit pun (gugur)’.” (HR Al-Bukhari: II/457) Saudara kalian—Ahlussunnah wal Jamaah di Libanon—turut bergembira dengan menyampaikan ucapan selamat Idul Adha. Mudah-mudahan Allah memberikan berkah kepada kaum muslimin. Semoga Allah mempertemukan kita dan umat pada umumnya dengan penuh kebaikan dan kemenangan serta kejayaan Islam dan kaum muslimin. Saudara kalian di Aisha Media (Libanon) IV. Pesan Idul Adha dari Daulah Islam Irak & Syam ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﲪﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ اﷲ أﻛﱪ أﷲ أﻛﱪ ﻻإﻟﻪ إﻻاﷲ واﷲ أﻛﱪ اﷲ أﻛﱪ وﷲ اﳊﻤﺪ Kami mengucapkan selamat berhari raya Idul Adha yang berbarakah kepada kaum muslimin yang tercinta. Kita memohon kepada Allah. Semoga Allah mengembalikan kejayaan Islam kepada umat, di mana Allah telah melimpahkan nikmat-Nya kepada 25 SYAMINA mereka, memberikannya kekuasaan dan membukakan pintu-pintu keberkahan. Semoga Allah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kaum muslimin, melindungi mereka, merahmati mereka dengan diterapkannya syariat-Nya dan membebaskan mereka dari peribadatan kepada thaghut kepada peribadatan kepada Rabb yang menciptakan seluruh hamba, dari undang-undang kegelapan dan kehinaan hukum-hukum positif kepada syariat yang lebih baik yang Allah turunkan kepada manusia. Orang yang bahagia pada Idul Adha kali ini adalah orang yang menolong agamanya dan Allah akan melihat kebaikan pada dirinya sehingga Allah dengan karunia-Nya akan membebaskan dari api neraka dan dengan rahmatnya menempatkannya mereka di dalam surga-Nya. Kepada mujahidin yang melakukan ribath dan menjaga perbatasan dan kepada umat Islam, kami mengucapkan, “Selamat bagi kalian atas hari-hari yang agung ini, semoga Allah menerima amal-amal saleh kami dan kalian. Semoga setiap tahunnya kalian berada dalam kebaikan.” Kami tidak lupa untuk menyampaikan kabar gembira kepada umat Islam dengan nikmat yang Allah limpahkan kepada putra-putra umat, sehingga mereka mampu memberikan efek jera yang besar terhadap orang-orang Rafidhah musyrik di Irak pada hari-hari ini, sebagai balasan atas hukuman gantung terhadap kaum muslimin yang ditawan di penjarapenjara rezim Safawi Irak. Kesatuan-kesatuan tentara mujahidin di wilayah Baghdad, Selatan dan wilayah lainnya telah bangkit melakukan serangan setelah kebiadaban terakhir yang dilakukan oleh orang-orang Rafidhah tersebut. Allah memberikan kemudahan kepada mujahidin untuk sampai pada sasaran-sasaran serangan mereka meskipun orang-orang murtad telah memperketat pengamanan, melakukan mobilisasi besar-besaran dan memperkirakan kemungkinan serangan balasan dari para anak cucu generasi sahabat dan putra-putra mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam. Sasaransasaran yang dipilih dari kalangan Rafidhah dan antek-anteknya di sepanjang wilayah Irak akhirnya berhasil diserang. Kami akan merilis rincian operasi serangan ini dalam pernyataan-pernyataan resmi berkala, dengan izin Allah i. Edisi VI/Oktober 2013 Operasi serangan ini sebelumnya telah didahului oleh serangkaian operasi yang membanggakan yaitu serangan Hashadul Ajnâd, di mana mujahidin berhasil membunuh para pemimpin kafir di di wilayah Shalahuddin. Tiga orang mujahid dari pasukan berani mati telah menyerang Markas Penjinak Bom di kota Tikrit. Mereka mengenakan rompi bom dan membawa senjata ringan serta granat, setelah mereka memarkir mobil penuh bom yang mereka kendarai di pintu gerbang Markas. Pertempuran sengit, ledakan bom rompi dan bom mobil tersebut telah menewaskan dan mencederai puluhan tentara, di antara Komandan Kompi Penjinak Bom di Provinsi Shalahuddin, Kol. Abdurrahman Khadhir At-Thuwairi. Sehari setelahnya mujahidin memukul mundur konvoi tentara dan polisi rezim Safawi yang menyerbu dan berusaha memasuki kawasan Sukariah, dengan dukungan pesawat-pesawat tempur. Pertempuran itu mengakibatkan puluhan tentara rezim tewas dan cedera, sebuah helikopter tempur ditembak jatuh dan penumpangnya yang berjumlah tujuh tentara tewas. Mereka juga mengalami kerugian besar pada kendaraan militer dan peralatan tempur. Segala puji bagi Allah Ta’ala atas pertolongan-Nya. Kita berdoa semoga Allah memberikan kemenangan dan kekuasaan kepada mujahidin dan kaum yang lemah di muka bumi. Ya Allah, kokohkanlah Daulah Islam di mana syariat-Mu diterapkan dan agama-Mu menjadi agama yang tertinggi, dimana seorang muslim dimuliakan dan seorang kafir dan munafik dihinakan. Ya Allah, kuatkanlah kekuatan mereka, hiburlah kesendirian mereka, jadilah Penolong dan Pelindung mereka, sesungguhnya mereka menjadi kuat dengan pertolongan-Mu dan mereka tidak berjuang kecuali untuk menolong agama-Mu, wahai Rabb seluruh alam. “Kemuliaan hanyalah milik Allah, rasul-Nya, dan kaum beriman, akan tetapi orang-orang munafik tidak memahaminya.” Daulah Islam Irak dan Syam 26 SYAMINA V. Pesan Idul Adha 1434 H Jamaah Ansharul Islam, Kurdistan Edisi VI/Oktober 2013 Umat Islam seharusnya mampu berjihad dengan berperang, karena itu merupakan sunnah kauniyah Allah SWT yang harus dipenuhi untuk sampai kepada tamkin (kekuasaan) sehingga syariat dan hukum Allah bisa diterapkan. Perang adalah jalan menuju perubahan yang telah ditorehkan sepanjang sejarah perjalanan manusia. Kewajiban berjihad dan melaksanakannya, melaksanakan sunnah berperang, merupakan hari raya yang telah lama hilang keberadaannya. Sedikit sekali seorang yang sadar untuk membela dan menjual jiwa mereka untuk Allah dengan harga yang sangat mahal, padahal Allah telah mengikat perjanjian sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orangorang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) dari pada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (At-Taubah: 111) Saudaraku kaum muslimin yang tertawan di berbagai penjara thaghut di Kurdistan, semoga Allah mengokohkan kalian. Kalian bagaikan gunung yang menjulang tinggi kokoh dalam memegang aqidah kalian dan manhaj kalian, selalu bersabar ketika mendapatkan ujian, maka tetap teguhlah kalian karena kabar gembira berupa kemenangan sangat dekat. Sesungguhnya setiap kesusahan ada kemudahan, dan balasan bagi orang kafir tinggal menunggu waktu... sangat dekat.... Hendaknya kalian tetap kokoh dalam memegang prinsip. Kami katakan kepada para tawanan dan buronan telah banyak bermunculan janji-janji palsu yang mengatasnamakan hak manusia, namun tidak mungkin. Karena faktanya mereka telah banyak berdusta dan hanya memberikan janji-janji palsu, maka jangan sekali-kali kalian tertipu dengan sloganslogan yang diberikan. Kepada putra-putri mujahidin, semoga Allah menunjukan kalian ke jalan yang lurus. Kami wasiatkan kepada kalian agar selalu bertakwa kepada Allah dan beramal di kesunyian ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﲪﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah, kepada keluarganya, dan sahabatnya. Risalah ini ditujukan kepada kaum muslimin di Kurdistan berkenaan dengan Idul Adha yang penuh berkah, yang disampaikan oleh Pemimpin Jamaah Ansharul Islam. Amma ba’du, Allah berfirman: “Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu, dan dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama. Ikutilah agama nenek moyangmu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakan kamu orang-orang muslim sejak dahulu, dan begitu juga dalam AlQur’an ini, agar Rasul menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu menjadi saksi atas segenap manusia maka dirikanlah shalat, tunaikan zakat dan berpegang teguhlah kamu pada tali Allah. Dia adalah pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.” (Al-Hajj: 78) Allohu Akbar kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukrata wa ashila, wa labbaikallahumma labbaik, la syarika laka labbaik, innal hamda wa ni’mata laka wal mulk, la syarika lak. Kami mengucapkan selamat kepada umat yang selalu berpegang kepada Al-Qur’an, selalu patuh, umat yang selalu mengangkat pedang pada umumnya, dan kaum muslimin di Kurdistan secara khusus, selamat Idul Adha yang penuh berkah ini. Idul Adha merupakan syiar dari Allah, Din Muhammad, Millah Ibrahim, dan mengikuti petunjuk para nabi. Saudaraku kaum muslimin...saudariku kaum muslimat di Kurdistan -semoga Allah memuliakan kalian dengan Islam. Ketahuliah bahwa kebobrokan demokrasi dalam pemilu telah nyata. Adanya aksi damai, demonstrasi di Mesir membuktikan ketidakcocokannya cara yang dipilih. Kaum Muslimin yang berada di Kurdistan sudah mengetahui hakekatnya, karena mereka tidak mendapatkan jadwal untuk memilih, dan ini bisa dilihat secara langsung. 27 SYAMINA atau keramaian, selalu tolong menolong kepada sesama kaum muslimin. Kami wasiatkan pula kepada kalian untuk selalu berbuat baik terhadap kaum muslimin yang berada di Kurdistan, karena mereka adalah generasi umat; penopang jihad. Ketahuilah bahwa kejadian hari ini merupakan bukti bahwa umat Islam sebenarnya mempunyai kemampuan, dan Jamaah Ansharul Islam merupakan salah satu jamaah yang beusaha untuk meningkatkan kemampuan. Pada kondisi seperti ini, sunnah nabawiyah mengajarkan agar berpegang teguh dan bertawakal. Tawakal dalam konteks jihad adalah mengambil sebab kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah. Ketahuilah bahwa kalian akan memikul amanah yang sangat besar yaitu mengatur kaum muslimin untuk berjihad dan berperang, dan menghancurkan hukum kafir. Hari ini manhaj syar’i yang diusung Jamaah membutuhkan dukungan dan kesungguhan kaum muslimin. Berusahalah dengan semaksimal mungkin. Curahkanlah kesungguhan kalian karena Allah selalu bersama kalian. Ya Allah, berikanlah kemenangan kepada Islam dan kaum muslimin. Tinggikanlah bendera jihad dan Din. Ya Allah, kokohkanlah hati saudara kami yang menjadi tawanan, lepaskan ikatan mereka, luruskanlah ibadah para mujahidin dengan pertolonganmu, wahai Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa ditujukan atas Nabi Muhammad, keluarga, dan segenap sahabatnya. Edisi VI/Oktober 2013 Berkorban dan Membela Islam Secara Total Ust. Abu Rusydan, Dai dan Pemerhati Dunia Islam اﻟﺴﻼم ﻋﻠﻴﻜﻢ ورﲪﺔ اﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﻪ إن اﳊﻤﺪ ﷲ ﳓﻤﺪﻩ وﻧﺴﺘﻌﻴﻨﻪ وﻧﺴﺘﻐﻔﺮﻩ وﻧﻌﻮذ ﺑﻪ ﻣﻦ ﺷﺮور أﻧﻔﺴﻨﺎ وﻣﻦ ﺳﻴﺌﺎت أﻋﻤﺎﻟﻨﺎ ﻣﻦ ﻳﻬﺪى اﷲ ﻓﻼ ﻣﻀﻠﻞ ﻟﻪ وﻣﻦ ﻳﻀﻠﻞ ﻓﻼ ﻫﺎدي ﻟﻪ ﻓﺈن أﺻﺪق اﳊﺪﻳﺚ ﻛﺘﺎب اﷲ وﺧﲑ اﳍﺪي ﻫﺪي ﳏﻤﺪ ﺻﻠﻰ Jamaah Ansharul Islam, Kurdistan اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ وﺷﺮ اﻷﻣﻮر ﳏﺪﺛﺎ ﺎ إن ﻛﻞ ﳏﺪﺛﺔ ﺑﺪﻋﺔ وﻛﻞ VI. Khutbah Idul Adha 1434 H Ust. Abu Rusydan ﺑﺪﻋﺔ ﺿﻼﻟﺔ وﻛﻞ ﺿﻼﻟﺔ ﰲ اﻟﻨﺎر Ust. Abu Rusydan tampil sebagai khatib Shalat Idhul Adha 1343 H di kompleks Masjid Muhammad Ramadhan, Taman Galaxy, Bekasi, Jawa Barat yang dihadiri sekitar 1.500 jamaah. Dalam acara tersebut, panitia membagikan buku khutbah secara cumacuma kepada para jamaah. Meski demikian, ada beberapa penyampaian khatib yang belum tercantum dalam buku tersebut. Oleh karena itu, berikut ini transkrip khutbah Idul Adha berdasarkan rekaman audio oleh wartawan Kiblat.net, Fajar Shadiq dan Qatrunnada. اﻟﻠﻬﻢ ﺻﻠﻰ وﺳﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﳏﻤﺪ وﻋﻠﻰ آﻟﻪ وأﺻﺤﺎﺑﻪ واﻟﺬﻳﻦ اﺗﺒﻌﻮﻫﻢ ﺑﺈﺣﺴﺎن إﱃ ﻳﻮم اﻟﺪﻳﻦ أﻣﺎ ﺑﻌﺪ 28 SYAMINA ﻓﻴﺎ أﻳﻬﺎ اﳊﺎﺿﺮون رﲪﻜﻢ اﷲ أوﺻﻴﻜﻢ وإﻳﺎي ﻧﻔﺴﻲ ﺑﺘﻘﻮى Kita mencoba untuk mengagungkan Allah SWT atas petunjuk yang diberikan Allah kepada kita. Hidayah Allah SWT telah memungkinkan umat Muslimah, umat Islam ini hidup… hidayah Allah SWT telah memungkinkan umat Islam ini hidup, bergerak, mewarnai dan menggerakkan kehidupan. Petunjuk Allah SWT yang telah menjadikan seorang Muslim dan sekelompok orang Islam berjalan dalam kehidupan ini penuh dengan nur (cahaya) Allah. اﷲ ﻓﻘﺪ ﻓﺎز اﳌﺘﻘﻮن اﷲ أﻛﱪ اﷲ أﻛﱪ ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ اﷲ أﻛﱪ اﷲ أﻛﱪ وﷲ اﳊﻤﺪ Ma’asyiral Muslimin, Ibu-Bapak dan saudarasaudara sekalian, sidang majelis jamaah shalat Idul Adha yang dirahmati Allah. Pagi hari ini kita mencoba untuk mewujudkan syukur yang banyak ke hadirat Allah SWT. Pagi hari ini Allah SWT telah mencurahkan rahmat, nikmat dan karunia lain tanpa batas kepada kita sekalian. Kita diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk merayakan satu di antara (hanya) dua Hari Raya bagi kaum Muslimin. Kita diberi kesempatan untuk merayakan Hari Raya Idul Adha pada pagi hari ini. Merayakan hari raya bagi kaum Muslimin bukan bermakna menciptakan satu bentuk formalitas-formalitas baru. Bukan bermakna bersenang-senang dengan makan dan minum dan pergi ke tempat-tempat pesiar atau wisata. Bukan bermakna bersenda-gurau, bukan bermakna kita memakai pakaian baru, kemudian kita berdendang, kemudian kita melakukan perkaraperkara menurut kesenangan kita. Tetapi merayakan hari raya bagi kaum Muslimin, paling tidak, dan merupakan inti daripada merayakan hari raya yaitu: Edisi VI/Oktober 2013 “Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur`an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al-Qur`an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur`an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benarbenar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (Asy-Syura: 52) Allah menyebut wahyu Allah, sumber segala petunjuk yang hak itu sebagai “ruh”, sebagai jiwa yang akan membuat kehidupan manusia menjadi hidup dalam kehidupan yang hak. Juga Allah menyebutnya sebagai nur, cahaya. Manusia yang tidak mendapatkan petunjuk/wahyu Allah SWT dia mati sebelum mati, dan dia berjalan di dalam kehidupan umat manusia dalam kegelapan. Pasti tersesat. Dan Allah menyebutkan petunjuk Allah adalah ash-shirath al-mustaqim; jalan yang lurus yang akan mengantarkan manusia, siapa pun yang menempuhnya. “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (Al-Baqarah: 185) Agar kita sekalian ini mengagungkan Allah SWT dikarenakan Allah SWT telah memberikan petunjuk kepada kita sekalian. Dan agar kita mensyukuri segala nikmat Allah SWT. Syukur yang menyebabkan kita senantiasa ingat hanya kepada nikmat-Nya, tetapi juga kepada Mun’im-nya, kepada Dzat yang memberi nikmat. Maasyiral Muslimin Rahimakumullah... Ibu Bapak, saudara-saudara sekalian yang dirahmati Allah اﷲ أﻛﱪ اﷲ أﻛﱪ ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ اﷲ أﻛﱪ اﷲ أﻛﱪ وﷲ اﳊﻤﺪ Ibu-Bapak dan saudara-saudara sekalian sidang majlis jamaah shalat Idul Adha yang dirahmati Allah. 29 SYAMINA Edisi VI/Oktober 2013 إن ﻛﻠﻤﺎﺗﻨﺎ ﺳﺘﺒﻘﻰ ﻣﻴﺘﺔ ﻋﺮاﺋﺲ ﻣﻦ اﻟﺸﻤﻮع ﻻ ﺣﺮك ﻓﻴﻬﺎ Sunnatun min sunnatillah… Suatu sunnah, ketetapan Allah… tabiat dari kehidupan, adalah pikiran-pikiran besar yang menjadi landasan hidup manusia baik itu hak maupun batil, akan tetap hidup di tengah-tengah hidup di tengah manusia… akan mampu menggerakkan, pikiran, hati dan prilaku manusia… Apabila penganut dari pikiran-pikiran besar itu betul-betul membela pikiran-pikiran besarnya, dan dia mau mengorbankan dengan pengorbanan total untuk membelanya. Komunisme, walaupun Uni Soviet telah runtuh, sampai hari ini masih dianut 1,5 miliar manusia. Dari Amerika Latin, Cina, dan sebagainya. Bahkan di Indonesia, pada saat HUT TNI yang kemarin masih ada tulisan besar-besar “Hati-hati Bahaya Laten Komunis.” Maknanya di Indonesia sudah dicium oleh TNI bahwa Komunisme masih hidup. Satu setengah miliar manusia tunduk kepada pikiran komunisme. Kenapa? Karena penganutnya, pengasasnya dan orangorang yang mengikuti paham itu mereka mempunyai pengorbanan yang total untuk Komunisme. Konon, Karl Marx hidup dalam kemiskinan. Kehidupan sehariharinya disubsidi oleh sahabatnya, Friedrich Engels. Konon, ketika mati ia tak punya biaya untuk menyelenggarakan pemakamannya. Keluarganya tidak mempunyai biaya untuk itu. Kemudian, demokrasi konstitusional yang dicetuskan oleh John Locke, yang hari ini diikuti oleh lebih 2 miliar manusia, hatta orang-orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat pun tertipu oleh demokrasi konstitusional ini. Tetapi John Locke ini dari keluarga kaya, terlunta-lunta ke mana-mana. Menjadi -dalam bahasa para penulis- gelandangan. Tetapi pemikirannya hari ini diikuti oleh lebih dari 2 milyar manusia, sekali lagi hatta orang-orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat pun bertekuk lutut -sadar atau tidak sadar- terhadap pikiran demokrasi konstitusional yang hari ini dikembangkan oleh Amerika. Maasyiral Muslimin Rahimakumullah… Begitu juga pikiran-pikiran besar yang menjadi landasan hidup manusia di mana tempat, mereka senantiasa melakukan pengorbanan yang total, agar pikiran-pikiran besar itu diikuti oleh masyarakat. Sayyid Quthb Rahimahullah, ketika beliau mengatakan dalam masalah ini: ﺟﺎﻣﺪة ﺣﱴ إذا ﻣﺘﻨﺎ ﻣﻦ أﺟﻠﻬﺎ اﻧﺘﻔﻀﺖ ﺣﻴﺔ وﻋﺎﺷﺖ ﺑﲔ اﻷﺣﻴﺎء “Sesungguhnya, kalimat-kalimat yang kita ucapkan… apakah itu bersumber dari kitab-kitab suci, atau dari pikiran-pikiran yang diilhami oleh ilham yang benar… itu akan tetap menjadi kalimat-kalimat yang mati. Hanya pesta senda-gurau, tiada daya gerak yang mampu menggerakkan manusia, jamidatun, beku. Sehingga apabila kita melakukan pembelaan yang total terhadap kalimat-kalimat itu, sampai pun kalau kita harus mempertaruhkan nyawa, barulah kalimatkalimat itu bangkit dan hidup bersama-sama dalam kehidupan manusia.” Maasyiral Muslimin Rahimakumullah... اﷲ أﻛﱪ اﷲ أﻛﱪ ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ اﷲ أﻛﱪ اﷲ أﻛﱪ وﷲ اﳊﻤﺪ Begitu juga Islam. Kalau hari ini kita masih bisa menikmati Islam, itu karena pengorbanan pendahulupendahulu kita. Kalau hari ini kita masih bisa menikmati ajaran yang benar dari Allah yang ada pada millah Ibrahim, itu karena pengorbanan Ibrahim ‘Alaihissalam. Karena pengorbanan Ismail, Ishaq, dan Yaqub ‘Alaihimussalam. “Dan Ibrahim telah mewasiatkan kalimat itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya’qub. (Ibrahim berkata), ‘Hai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilihkan agama ini bagi kalian, maka janganlah sekali-kali kalian mati kecuali dalam keadaan memeluk agama Islam’.” (Al-Baqarah: 132) Kalimatnya jelas. Dan Ibrahim serta Yaqub mewasiatkan Millah Ibrahim kepada anak-cucunya. Dengan mengatakan, “Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah SWT telah memilihkan bagi kalian Din, cara hidup. Jadi cara hidup, Din Millah Ibrahim, cara hidup Islam, itu pilihan Allah buat kita. Bukan pilihan kita buat Allah, sehingga kita bisa mengatur-atur semau kita. Tetapi, pilihan Allah 30 SYAMINA Edisi VI/Oktober 2013 kepada kita. Dan itu akan menjadi pilihan Allah buat kita terus, selama kita: fala tamutunna illa wa antum Muslimin. Selama kita ‘aasya alal Islam wa maata alal Islam. Hidup di atas Islam dan mati di atas Islam. Allah SWT akan memakaikan jubah kehinaan atas kalian, sampai kalian kembali kepada din kalian.” Al-Jihad disamakan dengan Din, Disamakan dengan agama secara total. Maasyirol Muslimin Rahimakumullah… Perkara yang selalu diingatkan oleh Allah setiap tahun adalah bagaimana kita diingatkan dengan Hari Raya Idul Adha. Supaya kita memperbaharui dan meluruskan pengorbanan kita kepada Allah, dalam rangka membela Din Allah. Bahkan di dalam beberapa ayat yang lain disebutkan—kalau kita katakan dua pengorbanan total itu diwujudkan dalam pengorbanan jiwa dan pengorbanan harta— disebutkan di dalam Al-Qur’an: اﷲ أﻛﱪ اﷲ أﻛﱪ ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ اﷲ أﻛﱪ اﷲ أﻛﱪ وﷲ اﳊﻤﺪ Maasyiral Muslimin Rahimakumullah... Ibu Bapak, saudara-saudara sekalian yang dirahmati Allah Pada saat satu umat sudah memutuskan untuk berhenti melakukan pengorbanan untuk keyakinannya, maka pada saat itulah ia sedang menggali lubang keruntuhannya. Pada saat satu umat sudah memutuskan untuk mengurangi totalitas pengorbanannya kepada keyakinannya, maka pada saat itu umat sebenarnya sedang dalam proses turun menuju kehinaannya. Bahkan, pada titik tertentu, umat itu sebenarnya sedang memakan dirinya sendiri. Menghancurkan dirinya sendiri. Imam Al-Bukhari Rahimahullah meriwayatkan satu hadits yang disandarikan kepada Ibnu Umar RA إذا ﺗﺒﺎﻳﻌﺘﻢ ﺑﺎﻟﻌﻴﻨﺔ وأﺧﺬﰎ أذﻧﺎب اﻟﺒﻘﺮ ورﺿﻴﺘﻢ ﺑﺎﻟﺰرع وﺗﺮﻛﺘﻢ اﳉﻬﺎد ﺳﻠﻂ اﷲ ﻋﻠﻴﻜﻢ ذﻻ ﻻ ﻧﺘﺰﻋﻪ ﺣﱴ ﺗﺮﺟﻌﻮا إﱃ دﻳﻨﻜﻢ “Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: ‘Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah’ kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudaratan kepada-Nya sedikitpun. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (At-Taubah: 38-39) Yastabdil qauman ghairakum. Siapa yang tidak mau melakukan pengorbanan total untuk membela Din-nya, maka Allah akan menggantinya dengan umat lain, yang umat lain itu tidak seperti dia. Kemudian dalam urusan berkorban dengan harta juga seperti itu. “Jika kalian berjual beli dengan cara ‘inah, mengikuti ekor sapi (maksudnya: sibuk dengan peternakan), ridha dengan bercocok tanam (maksudnya: sibuk dengan pertanian) dan meninggalkan jihad (yang saat itu fardhu ‘ain), maka Allah akan menguasakan kehinaan atas kalian. Allah tidak akan mencabutnya dari kalian hingga kalian kembali kepada agama kalian.” Ketika umat memutuskan untuk tidak melakukan pembelaan total… tidak melakukan pengorbanan total kepada Din-nya, kepada agamanya, kemudian ia memilih pekerjaan-pekerjaan lain yang pengorbanannya tidak begitu besar, maka dia sendang menghinakan dirinya sendiri. “Apabila kalian sudah melakukan jual beli dengan riba, dan kalian mengikuti ekor sapi, serta kalian ridha dengan pertanian, kemudian kalian meninggalkan jihad... (jihad, ayyuhal ikhwah, tentu pengorbanan total untuk membela keyakinan), maka 31 SYAMINA jiwa…maka kita sudah terbiasa untuk memberikan pengorbanan itu. Moga-moga Allah memberikan kekuatan dan istiqomah kepada kita sekalian. Edisi VI/Oktober 2013 اﷲ أﻛﱪ اﷲ أﻛﱪ ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ اﷲ أﻛﱪ اﷲ أﻛﱪ وﷲ اﳊﻤﺪ Ma’asyiral musliminarahimakumullah!Marilah khutbah ini kita tutup dengan berdoa kepada Allah. ﻳﺎ رﺑﻨﺎ ﻟﻚ،٬اﳊﻤﺪ ﷲ وﺣﺪﻩ واﻟﺼﻼة ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻻ ﻧﱯ ﺑﻌﺪﻩ .اﳊﻤﺪ ﻛﻤﺎ ﻳﻨﺒﻐﻲ ﳉﻼل وﺟﻬﻚ وﻋﻈﻴﻢ ﺳﻠﻄﺎﻧﻚ “Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepadaNya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.” (Muhammad: 38) “Demikianlah, kalian diseru untuk berinfak di jalan Allah SWT. Maka di antara kalian ada yang kikir. Dan barang siapa yang kikir, sesungguhnya ia kikir yang akibatnya akan melanda dirinya sendiri. Allah Maha Kaya dan kalian itu fakir. Oleh karena itu, siapa yang menolak untuk melakukan pengorbanan total dengan memberikan harta, membela Din Allah maka Allah akan menggantikan kalian dengan kaum yang lain. Tsumma la yakunu amtsalakum, dan kaum itu tidak seperti kalian.” Na’udzubillahi min dzalik. اﻟﻠﻬﻢ اﻏﻔﺮ ﻟﻠﻤﺆﻣﻨﻴﻨﻦ واﳌﺆﻣﻨﺎت واﳌﺴﻠﻤﲔ واﳌﺴﻠﻤﺎت اﻷﺣﻴﺎء رﺑﻨﺎ ﻻ ﺗﺰغ. ﻣﻨﻬﻢ واﻷﻣﻮات إﻧﻚ ﲰﻴﻊ ﻗﺮﻳﺐ ﳎﻴﺐ اﻟﺪﻋﻮات ﻗﻠﻮﺑﻨﺎ ﺑﻌﺪ إذ ﻫﺪﻳﺘﻨﺎ وﻫﺐ ﻟﻨﺎ ﻣﻦ ﻟﺪﻧﻚ رﲪﺔ إﻧﻚ أﻧﺖ رﺑﻨﺎ أﻓﺮغ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺻﱪا وﺛﺒﺖ أﻗﺪاﻣﻨﺎ واﻧﺼﺮﻧﺎ ﻋﻠﻰ.واﻟﻮﻫﺎب اﻟﻠﻬﻢ إﻧﺎ ﻧﺴﺄﻟﻚ ﺣﺒﻚ وﺣﺐ ﻣﻦ ﳛﺒﻚ.اﻟﻘﻮم اﻟﻜﺎﻓﺮﻳﻦ اﻟﻠﻬﻢ اﺟﻌﻞ ﺣﺒﻚ أﺣﺐ إﻟﻴﻨﺎ.وﺣﺐ ﻋﻤﻞ ﻳﻘﺮﺑﻨﺎ إﱃ ﺣﺒﻚ اﻟﻠﻬﻢ ﻻ ﲡﻌﻞ ﻣﺼﻴﺒﺘﻨﺎ ﰲ.ﻣﻦ أﻣﻮاﻟﻨﺎ وأﻧﻔﺴﻨﺎ وﻣﻦ اﳌﺎء اﻟﺒﺎرد رﺑﻨﺎ ﻻ ﺗﺴﻠﻂ.دﻳﻨﻨﺎ وﻻ ﲡﻌﻞ اﻟﺪﻧﻴﺎ أﻛﱪ ﳘﻨﺎ وﻻ ﻣﺒﻠﻎ ﻋﻠﻤﻨﺎ اﻟﻠﻬﻢ أﻧﺖ رﺑﻨﺎ وارزﻗﻨﺎ.ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻣﻦ ﻻ ﳜﺎﻓﻚ وﻻ ﻳﺮﲪﻨﺎ اﻹﺳﺘﻘﺎﻣﺔ اﻟﻠﻬﻢ أﻧﺖ رﺑﻨﺎ وارزﻗﻨﺎ اﻹﺳﺘﻘﺎﻣﺔ اﻟﻠﻬﻢ أﻧﺖ رﺑﻨﺎ .وارزﻗﻨﺎ اﻻﺳﺘﻘﺎﻣﺔ اﻟﻠﻬﻢ أﺻﻠﺢ ﻟﻨﺎ دﻳﻨﻨﺎ اﻟﺬي ﻫﻮ ﻋﺼﻤﺔ أﻣﺮﻧﺎ أﺻﻠﺢ ﻟﻨﺎ دﻧﻴﺎﻧﺎ اﻟﻠﻬﻢ.اﻟﱵ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﻌﺎﺷﻨﺎ وأﺻﻠﺢ ﻟﻨﺎ آﺧﺮﺗﻨﺎ اﻟﱵ إﻟﻴﻬﺎ ﻣﻌﺎدﻧﺎ اﺟﻌﻞ اﳊﻴﺎة زﻳﺎدة ﻟﻨﺎ ﻣﻦ ﻛﻞ ﺧﲑ واﺟﻌﻞ اﳌﻮت راﺣﺔ ﻟﻨﺎ ﻣﻦ اﻟﻠﻬﻢ رﺑﻨﺎ آﺗﻨﺎ ﰲ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﺣﺴﻨﺔ وﰲ اﻵﺧﺮة ﺣﺴﻨﺔ.ﻛﻞ ﺷﺮ . واﳊﻤﺪ ﷲ رب اﻟﻌﺎﳌﲔ.وﻗﻨﺎ ﻋﺬاب اﻟﻨﺎر اﷲ أﻛﱪ اﷲ أﻛﱪ ﻻ إﻟﻪ إﻻ اﷲ اﷲ أﻛﱪ اﷲ أﻛﱪ وﷲ اﳊﻤﺪ Ibu-Bapak dan saudara-saudara sekalian, sidang majelis shalat Idul Adha yang dirahmati Allah SWT. Setiap tahun datang kepada kita Idul Adha. Maknanya setiap tahun Allah SWT mengingatkan kepada kita sekalian untuk memperbaharui, meningkatkan dan meluruskan pengorbanan kita kepada Allah. Hari ini kita berkorban sembilan puluh sekian ekor kambing…sekian ekor sapi. Setiap tahun kita terapkan hal seperti itu. Untuk membiasakan diri kita berkorban di jalan Allah SWT. Sampai pada satu saat tertentu, apabila Allah SWT meminta pengorbanan yang lebih besari daripada itu, pengorbanan total dari kita, pengorbanan berupa harta, kalau perlu أﻗﻮل ﻗﻮل ﻫﺬا وأﺳﺘﻐﻔﺮ اﷲ اﻟﻌﻈﻴﻢ ﱄ وﻟﻜﻢ وﻟﺴﺎﺋﺮ اﳌﺴﻠﻤﲔ واﳌﺴﻠﻤﺎت ﻣﻦ ﻛﻞ ذﻧﺐ ﻓﺎﺳﺘﻐﻔﺮوﻩ إﻧﻪ ﻫﻮ اﻟﻐﻔﻮر اﻟﺮﺣﻴﻢ وﻗﻞ .رب ارﺣﻢ وأﻧﺖ ﺧﲑ اﻟﺮاﲪﲔ وﺑﺎﷲ اﻟﺘﻮﻓﻴﻖ واﳍﺪاﻳﺔ واﻟﺴﻼم ﻋﻠﻴﻜﻢ ورﲪﺔ اﷲ وﺑﺮﻛﺎﺗﻪ (Kumpulan Pesan dan Khutbah Idul Adha 1434 H disusun oleh Tim Syamina) 32