FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS KONSUMENTERHADAP PEMBELIAN HAND PHONE NOKIA (STUDI KASUS MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG) Oleh: Mohammad Hafas *) Rois Arifin **) Afi Rahmat Slamet ***) Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Malang ABSTRACT The purpose of this study is to investigate and analyze the influence of psychological factors on consumer purchase Nokia mobile phone. The population in this study were all students of the Faculty of Medicine Unisma who buy mobile phones Nokia. The sampling technique is done by using simple random sampling. Moderate sample size is set at 25% of the population, namely the number of 72 respondents. Based on the analysis it can be concluded that: a) Both simultaneously or partially, psychological factors consisting of motivation, perception, learning and attitude significantly influence the purchase decisions of consumers in mobile phones Nokia, b) Motivation is the dominant factor influencing the decision consumers in the purchase of Nokia mobile phones. Keywords: psychological factors, motivation, perception, learning, attitudes and purchasing decisions PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat meningkatkan kompetisi antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Ini dapat terjadi dengan struktur pasar yang sekarang ini berada di tangan pembeli atau sering disebut dengan istilah Buyer Market, sehingga dalam pembelian konsumen akan semakin selektif, misalnya dengan memperhatikan kualitas, model dan variasi dari produk yang di hasilkan. Dan yang tak kalah pentingnya yang menjadi pertimbangan adalah masalah harga dan jenis produk yang dihasilkan perusahaan saat ini. Semakin cepatnya perubahan dan perkembangan teknologi dan informasi menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin kompetitif. Hal tersebut dapat dilihat dengan semakin maraknya muncul produk-produk baru dengan inovasi yang cemerlang. Masuknya produk ponsel Cina dengan harga yang lebih rendah, fitur yang ditawarkan lebih beragam, memberikan fasilitas dual SIM, tampilan yang tidak kalah menarik, serta kualitas yang dianggap baik, menjadikan ponsel produk Cina ini lebih mudah diterima oleh masyarakat Indonesia yang sebagian penduduknya berpendapatan menengah ke bawah. Kondisi tersebut menuntut upaya-upaya terobosan para pemain lama untuk secara proaktif mengkonsolidasikan diri dalam rangka penguatan keunggulan bersaing. Nokia sebagai merek yang sudah menjadi leader di pasaran ponsel Indonesia, akhir-akhir ini juga mengalami dampak dari perdagangan bebas antara Indonesia dengan Cina. Banyaknya produk ponsel Cina semakin memperlemah penjualan Nokia. Nokia yang di puncak kini terancam dengan vendor-vendor yang sedang berkembang pesat yakni Apple dan RIM (Research In Motion), berbekal sistem operasi yang lebih baru dan mutakhir mulai menggeser Nokia yang sudah tua. Untuk menghadang penetrasi challenger brand, Nokia menggunakan strategi flanking marketing, dimana Nokia tidak head to head dengan challenger brand. Nokia Mohammad Hafas, Rois Arifin dan Afi Rahmat Slamet 103 menggunakan media Elektronik melalui TVC, media cetak dan bioskop. Dengan salah satu ivent Nokia World 2013 di Jakarta kemarin (22/10) dalam ivent tersebut CEO Nokia Stephen Elop memperkenalkan produk Anyar produsen ponsel asal Finlandia itu merilis phablet (phone tablet) dan tablet komputer Nokia di 45 negara. Faktor psikologis ini merupakan variable yang mendasari konsumen dalam pembelian hand phone nokia, hal ini bisa dipengaruhi oleh motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan dan sikap. Motivasi pembelian hand phone ini dikarenakan adanya dorongan untuk mempengaruhi atau memuaskan keinginan serta kebutuhannya. Belajar merupakan proses pengetahuan dari pengalaman yang pernah dilakukan seseorang dimasa lalu, dimana hal ini dapat dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan pembelian. Sedangkan kepercayaan dan sikap merupakan kelanjutan belajar dimana hal ini mempengaruhi tingkah laku dalam memutuskan pembelian. Bercermin dari hal tersebut maka, variable psiologis dalam pengambilan keputusan pembelian yang akan dilakukan oleh konsumen. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Apakah faktor-faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi, belajar, dan sikap secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam pembelian hand phone Nokia? b. Faktor manakah yang dominan mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian hand phone Nokia? TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah: a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor-faktor psikologis yang terdiri motivasi, persepsi, belajar, dan sikap terhadap keputusan konsumen dalam pembelian hand phone Nokia. b. Untuk mengetahui faktor psikologis manakah yang dominan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian hand phone Nokia. KONTRIBUSI PENELITIAN a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dasar kebijakan perusahaan Nokia dalam menentukan strategi pemasarannya khususnya faktor psikologis seperti motivasi, persepsi, belajar dan sikap yang mempengaruhi keputusan pembelian. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjutan. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS PENELITIAN TERDAHULU Prasetyo (2009) mengenai “Analisis Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Handphone Merek Nokia)”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa antara variabel gaya hidup memiliki pengaruh positif dan dikategorikan kuat dengan variabel keputusan pembelian pada hand phone Nokia. Selain itu pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian pada hand phone merek Nokia sebesar 49,0% dan 104 Mohammad Hafas, Rois Arifin dan Afi Rahmat Slamet sisanya 51,0% oleh faktor lain diantaranya: Brand Image, dan Loyalitas konsumen pengguna hand phone Nokia Triyani (2009), dengan judul penelitian Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Hand phone Nokia (Survei pada Pengunjung Nokia Care Bimasakti Malang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi, perasaan, dan kepercayaan baik secara simultan maupun parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian hand phone . Masing-masing variabel bebas tersebut mempunyai hubungan yang erat terhadap keputusan pembelian. Diantara variabel persepsi, perasaan, dan kepercayaan, variabel perasaan merupakan variabel yang dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian hand phone Nokia. Untuk itu, Nokia harus mampu memahami bagaimana kondisi emosional konsumen, dan terus menciptakan inovasi baru yang sesuai dengan keinginan konsumen. MODEL PERILAKU KONSUMEN Kotler (1992:221) Menjelaskan: “Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dapat ditinjau dalam sebuah model. Model tersebut di pakai untuk membantu menerangakan dan memahami perilaku konsumen”. Rangsangan dari luar Kotak Hitam Pembeli Ciri-ciri Pembeli Pemasaran Produk Harga Tempat Promosi Lingkungan Ekonomi Teknologi Politik Budaya Budaya Social Perorangan Psikologis Proses Keputusan Membeli 1) 2) 3) 4) 5) Menyadari Masalah Mencari Informasi Evaluasi Keputusan Perilaku Setelah Membeli Keputusan Membeli Pilihan Produk Pilhan merk Pilihan penyalur Waktu pembelian Jumlah pembelian Sumber: Kotler, (1993:215) Gambar 1 Model Perilaku Konsumen Rangsangan pemasaran terdiri atas (empat) unsur produk yaitu: produk, harga, distribusi dan promosi. Sedangkan rangsangan lingkungan makro pembeli yaitu lingkungan ekonomi, politik dan kebudayaan. Semua rangsangan tersebut akan melewati kotak hitam pembeli dan akan menghasilkan jawaban dalam kotak kanan yaitu pilihan produk, merek, penjual penentu waktu, dan jumlah pembelian. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN Tujuan kegiatan pemasaran adalah untuk mempengaruhi konsumen agar membeli barang atau jasa yang dikeluarkan perusahaan pada saat mereka mebutuhkan. Konsumen dalam melakukan pembelian dijelas dipengaruhi perilaku yaitu: Mohammad Hafas, Rois Arifin dan Afi Rahmat Slamet 105 Kebudayaan Kultur Sosial Kepribadian Kelopok Acuan - Kelurga - Subkultur - Usia & tingaktan kehidupan Jabatan Keadaan perekonomian Gaya hidup Kepribadian beserta konsep diri Kejiwaan Motivasi Pandangan Pembeli Belajar Kepercayaan & sikap Peranana sosial Sumber: Kotler,(1995:203) Kelas Sosial Gambar 2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen a. Faktor Kebudayaan 1) Kultur Menurut Enggel dan Miniardi (1992:69) : Detrminasi paling fundamental dari keinginan dan perilakuseseorang kebudayaan mengcu pada seperangkat nilai gagasan dan simbul bermakna lainnya yang membantu individu berkomunikasi, membuat tafsiran dan melakukan evaluasi beranggota masyarakat. Kebudayaan merupakan faktor penentu keinginan dan perilaku konsumen yang paling mendasar yang mencermin dalam cara hidup, kebiasaan dan tradisi dalam permintaan barang dan jasa. Selain itu budaya juga mempengaruhi struktur konsumen dan bagiamana konsumen mengambil suatu keputusan. Dalam kenyataan memang banyak perilaku manusia yang di tentukan oleh kebudayaan, dan pengaruhnya akan berubah setiap waktu sesuai dengan kemajuan atau zaman dari masyarakat tersebut, seperti halnya pola-pola baru. 2) Subkultural Memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik. Kebudayaan yang ada pada suatu golongan tertentu yang berbaeda dengan golongan lain. Kebudayaan ini memainkan peran penting dalampembentkan sikap konsumen dan meruupakan petunjuk penting mengenai nilai-nilai yang dianut oleh seseorang konsumen. Kebudayaan kelompok yang berbeda dengan kebudayaan khusus lain, akan menyababkan berbedanya berperilaku konsumen mereka. 3) Kelas Sosial Menurut Kotler (1997:224) “merupakan bagian-bagian yang relative homogen dan tetap dalam sesuatu masyarakat yangtersususn secar hierarkis dan anggotanya memiliki tata nilai, minat, perilaku yang mirip”. Ada dua pokok yang mendasar dalam pembagian kelas sosial pada masyarakat, yaitu: a) Kedudukan (status) adalah tempat seseorang dalam masyarakat sehubungan dengan orang-orang lain di lingkungan pergaulannya, prestise dan hak-hak serta kewajibannya. 106 Mohammad Hafas, Rois Arifin dan Afi Rahmat Slamet b) Peranan (Role), merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukan maka berarti dia menjalankan suatu peranan. b. Faktor Sosial 1) Kelompok acuan Kelompok acuan seseorang terdiari dari semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang. 2) Keluarga Merupakan suatu unit masyarakat terkecil yang perilakunya sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Menurut Kotler (1997:225) : Membedakan dua macam kelurga dalam kehidupan pembelian, antara lain: a) Keluarga sebagai sumber orientasi. Dari orang tua lah seseorang memperoleh suatu orientasi terhada[ agama, politik, ekonomi, ambisi, harga diri, dan cinta kasih. Seandainya seorang pembeli sudah lama tidak berinteraksi lebih banyak dengan orang tuanya, namun pengaruh dari orang tuanya masih kuat melekat dalam perilaku bawah sadar pembeli tersebut. b) Keluarga sebagai sumber keturunan. Merupakan suatu pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembeli sehari-hari, yaitu pasangan suami istri dan anak-anaknya. c. Faktor Pribadi 1) Usia dan Tahap Siklus Hidup Mereka membeli barang dan jasa yangberbeda sepanjang hidupnya sesuai dengan umur mereka. Pola-pola pengeluaran konsumsi sangat dipengaruhi oleh tingkatan dari hidup keluarga. Konsep ini dikembangkan untuk membantu mengenal kemungknankemungkinan sikap, keinginan dan nilai-nilai yang berubah pada seseorang hingga usia tuanya. 2) Pekerjaan Pekerjaan juga mempengaruhi pola konsumsi para pemasar berusaha untuk mengidentifikasi. Kelompok pekerjaan yang minat lebih dari rata-rata pada produk dan jasa mereka. 3) Keadaan ekonomi Pilihan produk dapat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi. Keadaan ekonomi meliputu pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan, kekayaan, untuk meminjam dan pendirian terhadap belanja dan menabung. 4) Gaya Hidup Pola hidup seseorang didunia diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan pendapatan seseorang. Terdapat hubungan yang erat antara perilaku seseorang terhadap suatu produk tertentu dengan gaya hidupnya, dimana gaya hidup ini akan melukiskan keseluruhan prtibadi yang interaksi dengan lingkungan. 5) Kepribadian dan Konsep Diri Karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan tetap terhadap lingkungan. Mohammad Hafas, Rois Arifin dan Afi Rahmat Slamet 107 d. Faktor psikologis 1) Motivasi Menurut Kotler (1997:154) bahwa “Motivasi atau dorongan suatu kebutuha yang cukup mendesak kuat utuk mengarahkan seseorang agar dapat mencari pemuas terhadap kebutuhan tersebut”.Konsumen akan berusaha memuaskan kebutuhannya yang beraneka ragam. Sedangkan menurut (Kotler dan Amstrong) “Motivasi adalah suatau kebutuhab yang dirangsang untuk membuat seseorag mencari kepuasa atas kebuuhannya”. Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu kebutuhan akan menjadi motivasi apabila dirangsang sampai suatu tingkat intensitas yang mencukupi. 2) Persepsi atau Pengamatan Seseorang akan benar-benar bertindak karena dipengaruhi persepsi mengenai situasi tertentu. Menurut Kotler (1997:156), “persepsi atau pengamatan dalah suatu proses seseorang individu dalam memilih, mengorganisir dan menafsirkan masukan-masukan informasi untuk menciptakan sebuah gambar yang bermakna tentang dunia”. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (1999:214) “Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterprestasikan informasi untuk membentuk suatu gagasan yang berarti mengenai dunia”. Seseorang dapat membentuk persepsi-persepsi yang mengenai rangsangan yang sama karena ada 3 macam proses penerimaan indera yaitu: Perhatian Selektif, Distrosi Selektif, dan Retensi Selektif. a) Perhatian Selektif yaitu kecenderungan seseorang untuk menyaring sebagian besar informasi yang dihadapi. b) Distrosi Selektif yaitu menguraikan kecenderungan orang untuk menginterprestasikan informasi dengan cara yang akan mendukung apa yang telah mereka yakini. c) Retensi Selektif yaitu kecenderungan seseorang untuk mempertahankan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan mereka. 3) Belajar Dijelaskan dalam Kotler (1992:157) “Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman”. Perubahan-perubahan perilaku yang dipelajari tidak hanya menyangkut yang tampak, tetapu jga sikap emosi, kepribadian kriteria penilaian dan faktor-faktor lain yang mungkin tidak dapat ditunjukkan dengan kegiatan yang tampak. Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (1992:215) “Belajar adalah perubahan perilaku individu yang muncul dari pengalaman”. Hampir senua perilaku manusia bearsal dari belajar. Proses belajar berlangsung sesuai Drive (Dorongan), Stimulus (Rangsangan), Cues (Petunjuk), Cues (Petunjuk), Responses (Tanggapan), dan Reinforcement (Penguatan), yang saling mempengaruhi. 4) Sikap Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Hal ini selanjutnya akan mempengaruhi tingkah laku membeli mereka. Swasta dan Handoko (2002:15) menjelaskan “Sikap adalah suatu keadaan kejiwaan (mental) dan keadaan berfikir (Neutral) yang dipersiapkan untuk membeli tanggapan suatu obyek, yang diorganisir melalui pengalaman serta mempengaruhi secara langsung dan atau Secara dinamis”. Sikap menempatkan seseorang dalam suatu kerangka pemikiran mengenai suka atau tidak suka akan sesuatu yang mendekati atau menjauhi mereka. Sikap 108 Mohammad Hafas, Rois Arifin dan Afi Rahmat Slamet seseorang mengenai suatu pola, dan untuk merubah suatu sikap saja mungkin memerlukan penyesuaian yang akan menyulitkan dengan sikap lainnya. Dalam hal ini perusahaan biasanya harus mencoba mencocokkan produknya dengan sikap yang telah ada dan berusaha tidak mengubah dengan sikap tersebut. Jadi sikap adalah memberi penilaian (Menerima dan Menolak) terhadap obyek atau produk yang dihadapi. Sikap dan kepercayaan timbul pada konsumen berdasarkan pandangan terhadap produk dari proses belajar baik pengalaman atau dari yang lain. Menurut Enggel (1994;338) menjelaskan “Sikap didefinisikan sebagai evaluasi, dimana sikap bervariasi dalam intensitas (Kekuatan) dan favorability (Dukungan)”. JENIS-JENIS TINGKAH LAKU KEPUTUSAN PEMBELIAN Kotler (1996:159) menjelaskan: “Tingkah laku membeli amat berbeda antara untuk barang dan jasa yang satu dengan yang lain. Semakin komplek keputusan yang harus diambil biasanya semakin banyak peserta pembelian dan semakin banyak pertimbangan untuk membeli”. Keterlibatan Rendah Perbedaan Berdasarkan Merek Tingkah Laku Membeli yang Komplek Keterlibatan Tinggi Tingkah Laku Membeli yang Mencari Variasi Sumber: Kotler (1996;160) Perbedaan Besar Sedikit Merek Tingkah Laku Membeli yang Mengurangi Ketidakcocokan Tingkah Laku Membeli yang Menjadi Kebiasaan Gambar 3 TINGKAH LAKU PEMBELIAN YANG KOMPLEK Keterangan: a. Tingkah laku membeli yang komplek Pembelian ini akan melewati proses pembelajaran. Pertama mengembangkan keyakinan mengenai produk, kondisi sikap dan selanjutnya membuat pilihan membeli yang dilakukan masak-masak. Pemasar harus memotivasi konsumen mengenai atribut kelas produk dan mengenai apa yang ditawarkan merek tertentu mungkin dengan menguraikan panjang lebar keunggulan merek lewat media cetak atau elektronik. b. Tingkat laku membeli yang mengurangi ketidak cocokan Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan terjadi ketika konsumen cepat terlibat dalam pembelian barang yang sangat mahal, jarang dibeli, dan beresiko, tetapi melihat sedikit perbedaan diantara merek. Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidak cocokan paska pembelian (merek tidak nyaman purna jual) ketika mereka mengetahui kelemahan tertentu dari merek yang dibeli. Untuk melawan ketidakcocokan seperti itu, komunikasi purna jual pemasar harus memberi bukti dan dukungan untuk membantu konsumen agar merasa senang mengenai pilihan mereknya Mohammad Hafas, Rois Arifin dan Afi Rahmat Slamet 109 c. Tingkat laku membeli yang mencari variasi Dalam kategori produk seperti ini, strategi pemasar mungkin berbeda untuk merek yang menjadi pemimpin pasar dan untuk merek kurang ternama. Perusahaan penantang akan mendorong pencarian variasi dengan menawarkan harga rendah, penawaran khusus, kupon, sampel gratis, dan iklan yang menunjukkan alasan untuk mencoba sesuatu yang baru d. Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan Pemasar dapat mencoba mengubah produk berkelibatan rendah menjadi keterlibatan tinggi dengan menghubungkannya pada beberapa isu keterlibatan. Atau produk dapat dihubungkan dengan beberapa situasi pribadi yang terlihat, karena pembeli tidak memberikan komitmen yang kuat pada suatu merek, pemasar produk yang kurang terlibat pada beberapa perbedaan merek seringkali menggunakan harga dan promosi penjualan untuk merangsang konsumen agar mau mencoba produk. Dalam hal ini, tingkah laku konsumen tidak diteruskan lewat urutan keyakinankeyakinan setiap tingkah laku yang biasa. Jadi proses membeli melibatkan keyakinan merek yang terbentuk oleh pembelajaran pasif, diikuti dengan tingkah laku pembeli. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN Tjiptono (200;129) menjelaskan, “secara garis besar proses pembelian dapat dikategorikan dalam lima tahap”. Identifikasi Masalah/ Mencari Evaluasi Kebutuhan Informasi Kinerja Sumber: Tjiptono (2000;129) Perilaku purna Keputusan Beli Pembelian Gambar 4 PROSES PEMBELIAN OLEH KONSUMEN a. Identitas Masalah atau Keputusan Proses dimana dimulai dari identifikasi masalah atau kebutuhan dimana konsumen merasakan adanya perbedaan antara kondisi aktual atau kondisi yang diharapkan b. Pencarian informasi Apabila kebutuhan telah didasari atau dirasakan, konsumen akan berusaha mencari informasi mengenai berbagai macam alternatif untuk memenuhinya, dimana ia akan mengandalkan pengetahuan dan solusi yang telah dipelajari sebelumny. Bila dirasakan tidak memadai, ia akan mencari informasi dari sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja), sumber komersial (iklan, wiraniaga, dealer), sumber public (media massa), dan sumber pengalaman (sewaktu menangani, menilai, dan menggunakan produk). c. Evaluasi Alternatif Dalam tahap ini konsumen memproses informasi guna mengevaluasi berbagai alternatif merek, mengidentifikasi merek yang paling disukai, dan membentuk minat pembelian. 110 Mohammad Hafas, Rois Arifin dan Afi Rahmat Slamet d. Keputusan Pembelian Pada umumnya konsumen akan membeli merek yang paling disukai, namun tindakan aktual tidak selalu pasti sama dengan yang direncanakan. Ada dua faktor penghalang diantara minal pembeli dan keputusan pembelian, yaitu sikap orang lain (kelompok acuan) dan situasional yang tidak terduga. e. Perilaku Purna Beli Ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki ketidakpastian sesudah dia melakukan pembelian. Bagi perusahaan, perilaku sesudah membeli sangat penting apakah consumen puas atau tidak, karena kepuasan konsumen mungkin akan mempengaruhi pembelian ulang dan juga mempengaruhi ucapan-ucapan pembeli kepada pihak lain tentang produkproduk perusahaan. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap produk akan memberi umpan balik berupa tingkat laku setelah membeli. HIPOTESIS Hipotesis dalam penelitian ini adalah: a. Faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi, belajar dan sikap mempunyai pengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan konsumen dalam pembelian Hand Phone Nokia. b. Faktor motivasi merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian Hand Phone Nokia. METODE PENELITIAN POPULASI DAN SAMPEL Populasi dalam penelitian ini sebanyak 290 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisma angkatan, 2010-2011-2012-2013, yang membeli Hand Phone Nokia. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 25% dari total populasi, sehingga didapatkan sampel sebanyak 72 Mahasiswa Fakultas Kedokteran unisma DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Definisi variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian adalah proses dalam menuntukan pilihan membeli hand phone Nokia. Adapun indikatornya adalah: Selalu menjatuhkan plihan atau alternatif lain pada prduk yang terbaik, Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar, rasional, objektif dan tahan lama dan pembelian kembali b. Variabel Bebas 1) Faktor Motivasi (X1) yaitu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai sesuatu tujuan. Adapun indikatornya adalah: Kebutuhan komunikasi, Kebutuhan aktualisasi diri, Meningkatkan prestice 2) Faktor Persepsi (X2) yaitu proses dimana seorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dan saling berkaitan. Adapun indikatornya adalah: Pertimbangan citra nama produk, Kualitas produk ( Tahan lama ), Kesan yang ditimbulkan yang positif Mohammad Hafas, Rois Arifin dan Afi Rahmat Slamet 111 3) Faktor Belajar (X3) yaitu perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari dorongan, rangsangan, respon, atau tanggapan, dan faktor pendukung. Adapun indikatornya adalah: Pengalaman dari orang lain, Pengalaman pribadi dan Pengalaman orang lain tentang keunggulan Hand Phone Nokia 4) Faktor Sikap (X4) yaitu keadaan jiwa (mental) dan keadaan fakir (neural) yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan (stimuli) terhadap suatu obyek yang diorganisir melalui pengalaman serta keputusan untuk menjadi pengguna produk Hand Phone Nokia. Adapun indikatornya adalah: Banyaknya minat konsumen, Sesuai dengan selera, dan Keyakinan terhadap jaminan kehandalan MODEL PENELITIAN Faktor Psikologi Motivasi Persepsi Keputusan Pembelian Belajar Sikap Gambar 5 Model Penelitian METODE ANALISIS Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan maka dalam penelitian digunakan Regresi Linier Berganda. Adapun Menurut Supranto (2001: 189) model persamaan regresi berganda (multiple regression) adalah sebagai beikut : Y = a+b1x1+b2x2+b3x3+b4x4+e Dimana: Y = Keputusan membeli a = Konstanta X1 = Motivasi X2 = Persepsi X3 = Belajar X4 = Sikap b1,b2, b3, b4 = Koefisien regresi untuk variabel X1, X2, X3, X4 e = Error Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan serangkaian pengujian yang meliputi : uji instrumen, uji normalitas, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. 112 Mohammad Hafas, Rois Arifin dan Afi Rahmat Slamet HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL UJI INSTRUMEN Uji Validitas Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 1 Uji Validitas Instrumen/Pertanyaan Item 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Validitas (Angka korelasi) 0,762 0,765 0,734 0,732 0,698 0,637 0,758 0,832 0,784 0,778 0,755 0,707 0,492 0,612 0,815 Nilai rtabel N=99; =5% 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 Hasil Uji Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2014 Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa semua instrumen adalah valid, karena terbukti bahwa nilai koefisien lebih besar dari nilai kritik pada tingkat signifikan 5%. Uji Reliabilitas Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2 Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Kuesioner Item Koefisien Reliabilitas 0,804 0,766 0,822 0,755 0,736 Hasil Uji Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Motivasi Persepsi Belajar Sikap Keputusan konsumen dalam pembelian Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2014 Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa item kuesioner memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan instrumen pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel atau dapat dihandalkan. UJI NORMALITAS DATA Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan metode uji sampel KolmogorovSmirnov dengan test distribution normal dimana kriteria yang digunakan yaitu: jika Sig > taraf signifikansi (α= 0,05) maka data penelitian berasal dari populasi yang bersidistribusi normal. Hasil uji normalitas data dapat diperoleh nilai sig. sebesar 0,370, berdasarkan hasil tersebut maka data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal. Mohammad Hafas, Rois Arifin dan Afi Rahmat Slamet 113 UJI ASUMSI KLASIK 1. Uji Asumsi Multikolinieritas Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4 Uji Asumsi Multikolinieritas Variabel Nilai VIF Tolerance Motivasi (X1) 1,092 0,948 Persepsi (X2) 1,041 0,941 Belajar (X3) 1,085 0,954 Sikap (X4) 1,014 0,947 Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2014 Dari hasil perhitungan yang ada di Tabel 4 masing-masing variabel bebas menunjukkan nilai VIF yang tidak lebih dari nilai 10, maka asumsi tidak terjadi multikolinieritas telah terpenuhi. 2. Pengujian Heteroskedastisitas Hasil uji Heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar berikut Gambar 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot Dependent Variable: Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian 14 13 12 11 10 -3 -2 -1 0 1 2 Regression Standardized Predicted Value Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas diketahui bahwa titik-titik yang terbentuk pada grafik scaterplot tidak membentuk pola yang jelas serta tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi yang digunakan bebas heteroskedastisitas. Hasil tersebut membuktikan bahwa pengaruh variabel independent yaitu faktor motivasi, persepsi, belajar, dan sikap mempunyai varian yang sama. Dengan demikian membuktikan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan dalam penelitian ini efisien dan kesimpulan yang dihasilkan tepat. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil analisis regresi berganda yang telah dilakukan maka dapat diketahui persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = 2,805 + 0,281 X1 + 0,178 X2 + 0,137 X3 + 0,211 X4 114 Mohammad Hafas, Rois Arifin dan Afi Rahmat Slamet Tabel 6 Hasil Analisis Regresi Variabel Koefisien Regresi Standar Error t hitung Sig. X1 0,281 0,073 3,827 0,000 X2 0,178 0,087 2,057 0,044 X3 0,137 0,055 2,492 0,015 X4 0,211 0,093 2,274 0,026 Constanta : 2,805 Koefisien Determinasi (R2) : 0,717 Multiple Corelation (R) : 0,847 Fhitung : 42,382 Sig. : 0,000 = 5% Sumber: Data diolah 2014 Berdasarkan pada tabel 6, model regresi tersebut memiliki koefisien determinasi (RSquare) sebesar 0,402 Hal ini berarti bahwa model regresi yang didapatkan mampu menjelaskan pengaruh antara variable-variabel X terhadap Y sebesar 40,2% dan sisanya sebesar 59,8% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Hasil Uji Simultan (Uji F) Hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan Df1 = 4 dan Df2 = 67 diperoleh F tabel sebesar 2,370, sedangkan F hitungnya diperoleh sebesar 42,382 dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dengan demikian dapat diketahui bahwa secara simultan variabel motivasi, persepsi, belajar, dan sikap berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent yaitu keputusan konsumen dalam pembelian hand phone Nokia. Hasil Uji Parsial (Uji t) Hasil analisis statistik uji t yang telah dilakukan tergambar pada tabel 6 yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Dari hasil thitung dan t tabel menunjukkan bahwa untuk variabel motivasi (X1) thitung > t tabel (3,827 > 1,980) yang berarti bahwa pada variabel motivasi (X1) mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian hand phone Nokia dengan koefisien regresi sebesar 0,281. Untuk variabel persepsi (X2) thitung > t tabel (2,057 > 1,980) yang berarti bahwa pada variabel persepsi (X2) mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian hand phone Nokia dengan koefisien regresi sebesar 0,178. Pada variabel belajar (X3) thitung > t tabel (2,492> 1,980) yang berarti bahwa pada variabel belajar (X3) mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian hand phone Nokia dengan koefisien regresi sebesar 0,137. Adapun pada variabel sikap (X4) thitung > t tabel (2,274 > 1,980) yang berarti bahwa pada variabel sikap (X4) mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian hand phone Nokia dengan koefisien regresi sebesar 0,211. Berdasarkan hasil koefisien regresi (b) masing-masing faktor psikologis yang meliputi motivasi, persepsi, belajar dan sikap dapat diketahui bahwa motivasi mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian hand phone Nokia. Hal tersebut dikarenakan koefisien regresi pada variabel tersebut mempunyai nilai terbesar jika dibandingkan dengan ketiga variabel yang lain. Mohammad Hafas, Rois Arifin dan Afi Rahmat Slamet 115 IMPLIKASI HASIL PENELITIAN Sebagaimana pembahasan yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya, maka dapat diketahui hasil analisis pengaruh faktor-faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi, belajar, dan sikap terhadap keputusan konsumen dalam pembelian hand phone Nokia. Berdasarkan hasil tersebut maka implementasi hasil penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: a. Perusahaan selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas produk yang ditawarkan sehingga konsumen dapat merasakan adanya kenyamanan ketika melakukan komunikasi sehingga hal tersebut menjadi motivasi konsumen dalam menggunakan produk. b. Untuk mendukung pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian maka pihak pengelola harus memberikan fasilitas tambahan yang dapat dijadikan pendukung dalam menggunakan produk, misalnya kemudahan dalam proses garansi produk. c. Dalam upaya untuk mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsuman maka inovasi produk harus dilakukan oleh perusahaan sehingga produk dapat bersaing dan menjadi pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dengan telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Faktor-faktor psikologis yang terdiri dari motivasi, persepsi, belajar, dan sikap yang berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap keputusan konsumen dalam pembelian hand phone Nokia. b. Motivasi merupakan faktor yang dominan mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian hand phone Nokia. SARAN 1. Bagi Perusahaan a. Perusahaan harus mampu mempengaruhi motivasi konsumen dalam menggunakan produk yaitu selalu memperhatikan mengenai jaminan kualitas produk dan pelayanan setelah pembelian dilakukan. b. Perusahaan harus mempekerjakan tenaga pemasaran produk yang profesional sehingga dapat memberikan pelayanan dan informasi mengenai keunggulan secara maksimal kepada konsumen. c. Perusahaan dalam menetapkan harga agar dapat bersaing dengan produk yang lain juga dapat terjangkau oleh konsumen. 2. Bagi pihak lain Bagi pihak lain dalam hal ini adalah peneliti selanjutnya yang berminat untuk melanjutkan penelitian ini untuk menggunakan variabel lain yang mempengaruhi keputusan pembelian dan melakukan penambahan jumlah sampel yang diambil sehingga penelitian ini dapat lebih berkembang. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek: Edisi Revisi VI. Penerbit PT. Rineka Cipta. Yogyakarta. 116 Mohammad Hafas, Rois Arifin dan Afi Rahmat Slamet Budi Prasetyo, 2009, Analisis Pengaruh Produk Dan Harga Yang Dipertimbangkan Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Hand phone Merek Nokia Pada Nokia Profesional Center Malang” Basu Swasta, dan Irawan, 1997, Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen, BPFE, Yogyakarta. Engel, Blackwell, Miniard, 1994, Perilaku Konsumen, Edisi Keenam, Jakarta: Binarupa Aksara. Fandy, Tjiptono, 2000, Strategi Pemasaran. Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Andi Offset. Yogyakarta. Ghozali Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate degan Program SPSS. Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Kotler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran: Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Prehallindo: Jakarta. Kotler, Philip dan Gary Amstrong ,1997, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan, Jilid 1, Penerbit PT. Indeks Kelompok Gramedia: Jakarta. Prasetyo, 2009, Analisis Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Handphone Merek Nokia)” Swasta DH, 2000, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty. Singarimbun, Masri dan Effendi, 1995, Metode Penelitian Survai, Edisi Revisi, Jakarta: LP3S. Sugiyono, 1990, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh , Penerbit Alfabeta CV, Bandung Singgih Santoso & Fandy Tjiptono, 2000, Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT. Gramedia, Jakarta. Triyani, 2009, Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Hand phone Nokia (Survei pada Pengunjung Nokia Care Bimasakti Malang) Umar, Husein, 2002, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Edisi Revisi, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Widayat dan Amirullah, 2002, Riset Bisnis, Edisi 1, Malang: CV. Cahaya Press. *) Mohammad Hafas adalah alumnus Fakultas Ekonomi Unisma **) Rois Arifin adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma ***) Afi Rahmat Slamet adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma Mohammad Hafas, Rois Arifin dan Afi Rahmat Slamet 117