BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1 Definisi

advertisement
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
2.1.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik melalui indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.(Notoadmodjo, 2003)
Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta-fakta dan teori yang
memungkinkan
seseorang
untuk
dapat
memecahkan
masalah
yang
dihadapinya.Pengetahuan tersebut diperoleh baik dari pengalaman langsung
maupun melalui pengalaman orang lain.(Notoadmodjo, 2010)
2.1.2 Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yaitu:
a. Tahu
Tahu adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat mengingat sesuatu yang telah
dipelajari sebelumnya.Tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
b. Paham
Paham diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang mampu menjelaskan
dengan benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar.
Universitas Sumatera Utara
c. Aplikasi
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
d. Analisis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu objek ke dalam
komponen-komponen yang masih dalam satu struktur organisasi dan masih ada
kaitannya satu sama lain, misalnya mengelompokkan dan membedakan.
e. Sintesis
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagianbagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu
materi atau objek. (Notoatmodjo,2003).
2.1.3. Cara memperoleh pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), dan berbagai macam cara yang telah
digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat
dikelompokkan menjadi dua, yakni :
1.
Cara tradisional atau non ilmiah, yakni tanpa melalui penelitian ilmiah.
Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan.
Secara sistematik dan logis adalah dengan cara non ilmiah, tanpa melalui
penelitian. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi:
Universitas Sumatera Utara
a. Cara coba salah (trial error)
b. Secara kebetulan
c. Cara kekuasaan atau otoritas
d. Berdasarkan pengalaman pribadi
e. Cara akal sehat(common sense)
f. Kebenaran melalui wahyu
g. Kebenaran secara intuitif
h. Melalui jalan pikiran
i. Induksi
j. Deduksi
2. Cara modern atau ilmiah, yakni melalui proses penelitian
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini
lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau
popular disebut metodologi penelitian(research metodology)
2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003) dalam Widianti (2007) , pengetahuan
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
A) Pengalaman
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun
pengalaman orang lain.
Pengalaman yang diperoleh dapat memperluas
pengetahuan seseorang.
B) Tingkat Pendidikan
Secara umum, orang yang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki
pengetahuan yang lebih luas daripada orang yang berpendidikan lebih rendah.
C) Keyakinan
Biasanya keyakinan diperoleh secara turun-menurun, baik keyakinan
Universitas Sumatera Utara
yang positif maupun keyakinan yang negative, tanpa adanya pembuktian terlebih
dahulu.
D) Fasilitas
Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi
pengetahuan seseorang adalah majalah, radio, koran, televisi, buku, internet dan
lain-lain.
E) Penghasilan
Penghasilan tidak berpengaruh secara langsung terhadap pengetahuan
seseorang. Namun, jika seseorang berpenghasilan cukup besar, maka dia mampu
menyediakan fasilitas yang lebih baik.
F) Sosial Budaya
Kebudayaan
setempat
dan
kebiasaan
dalam
keluarga
dapat
mempengaruhi pengetahuan , persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.
2.2. Anatomi Serviks
Leher rahim adalah bagian sempit dari rahim dan letaknya lebih rendah dari
rahim dimana ia bergabung dengan ujung atas vagina. Hal ini kadang-kadang
disebut "serviks uteri", atau "leher rahim”.
Ectocervix
Bagian memproyeksikan ke dalam vagina disebut sebagai portio vaginalis atau
ectocervix.
Os eksternal
Pembukaan ectocervix disebut os eksternal.
Kanal endoserviks
Lorong antara os eksternal dan rongga rahim disebut sebagai kanal endoserviks.
Universitas Sumatera Utara
Os internal
Kanal endoserviks berakhir pada os internal yang adalah pembukaan leher rahim
di dalam rongga rahim.
Cervical kriptus
Ada saku di lapisan serviks kriptus dikenal sebagai leher rahim.
Mereka
berfungsi untuk menghasilkan cairan serviks.
Lendir serviks
Setelah menstruasi berakhir, os eksternal dilindungi oleh lendir asam
tinggi untuk mencegah infeksi. Pengenceran lendir dan pH meningkat beberapa
hari sebelum ovulasi, sehingga memungkinkan spermatazoa melewati leher rahim
ke tuba falopi di mana mereka menunggu ovum dibebaskan. Meskipun sebagian
besar kontrasepsi oral bekerja terutama dengan mencegah ovulasi, efektivitas
mereka meningkat karena mereka mencegah lendir dari leher rahim menipis,
sehingga menghalangi spermatazoa dari memasuki saluran reproduksi wanita.
Posisi serviks
Setelah menstruasi dan di bawah pengaruh estrogen, leher rahim
mengalami beberapa perubahan posisi dan tekstur.
Namun, pada pendekatan
ovulasi wanita, leher rahim menjadi lembut dan lunak, posisinya akan terdorong
ke atas dan berada dalam keadaan terbuka sebagai respon kepada kandungan
estrogen yang tinggi saat ovulasi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Gambaran serviks dari depan dan dari bawah
Gambar 2.2. Gambaran susunan alat reproduksi wanita (MedicineNet, 2009)
Universitas Sumatera Utara
2.3. Kanker Serviks
2.3.1. Definisi
Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal yang cenderung menyerang
jaringan disekitarnya dan menyebar ke organ tubuh lain yang letaknya jauh.
Kanker terjadi karena proliferasi sel tak terkontrol yang terjadi tanpa batas dan
tanpa tujuan bagi pejamu.(J.Corwin, 2009)
Kanker serviks ialah kanker pada leher rahim (uterus). (MedicineNet,
2002)
2.3.2. Etiologi
Tergantung pada faktor risikonya:
Infeksi HPV
Human papilloma virus (HPV) adalah penyebab utama dari jenis utama
kanker leher rahim . Terdapat lebih dari 100 jenis virus papiloma manusia (HPV).
Sampai dengan 8 dari 10 orang (80%) di Inggris terinfeksi virus HPV pada suatu
waktu selama masa hidup mereka. Tetapi bagi kebanyakan orang, penyebab virus
tidak membahayakan dan hilang tanpa pengobatan. Beberapa jenis HPV yang
disebut sebagai 'wart virus' atau 'genital wart virus' karena virus ini menimbulkan
kutil pada daerah genitalia. Jenis virus ini adalah berbeda dengan yang beresiko
tinggi untuk menimbulkan kanker serviks. HPV yang dianggap beresiko tinggi
untuk menyebabkan kanker leher rahim mereka termasuk tipe 16 dan 18. Ini
adalah virus yang sangat umum ditularkan melalui kontak seksual. Bila seseorang
telah sering terinfeksi dengan tipe virus yang beresiko tinggi ini, maka
mempunyai resiko menyebabkan perubahan dalam sel-sel yang berada pada leher
rahim yang membuat mereka lebih cenderung menjadi kanker .
Merokok
Jika seseorang merokok, maka akan lebih beresiko untuk mengalami
Universitas Sumatera Utara
kanker serviks sel skuamosa. Para peneliti telah menemukan bahan kimia
penyebab kanker (benzopyrene) dari asap rokok di lendir leher rahim wanita yang
merokok. Mereka bertanggapan bahwa bahan kimia ini merusak serviks. Ada selsel di lapisan leher rahim yang disebut sel-sel Langerhans yang secara khusus
membantu melawan penyakit. Sel-sel ini tidak bekerja dengan baik pada perokok.
Jika anda terinfeksi dengan HPV beresiko tinggi
dan anda
merokok,
kemungkinan anda untuk memiliki sel-pra kanker atau kanker di leher rahim
adalah sebanyak dua kali lipat. Sel-sel Langerhans yang kurang berfungsi, dan
sering tidak mampu melawan virus dan melindungi sel-sel leher rahim dari
perubahan genetik yang dapat menyebabkan kanker.
Sebuah sistem kekebalan yang lemah
Jika anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, maka risiko untuk
mendapat kanker adalah tinggi, termasuk kanker rahim. Pada orang dengan HIV
dan AIDS, atau orang yang memakai obat-obatan untuk menekan sistem
kekebalan tubuh setelah transplantasi organ, lebih beresiko untuk mengalami
kanker serviks jika mereka terinfeksi dengan virus HPV.
Kehidupan seksual anda
Wanita yang mulai berhubungan seks pada usia muda atau wanita yang
memiliki banyak pasangan yang berbeda lebih cenderung mendapatkan kanker
serviks. Karena memiliki pasangan seksual yang banyak meningkatkan
kemungkinan untuk terinfeksi dengan virus HPV yang beresiko tinggi dan
seterusnya beresiko untuk terjadinya kanker serviks. (Cancer Research UK, 2009)
Pemeriksaan yang dilakukan sebagai deteksi dini Ca serviks
Wanita yang sering melakukan Pap smear secara teratur dapat mencegah
terjadinya ca serviks. Pap smear dapat mendeteksi perubahan abnormal serviks
sebelum mereka berkembang menjadi kanker serviks.
(Cancer Research UK, 2009)
Universitas Sumatera Utara
2.3.3. Gejala Klinis
Gejala-gejala yang dapat dijumpai pada penderita ca serviks :
•
Perdarahan yang tidak biasa. Wanita dengan kanker leher rahim mungkin
mengalami pendarahan pervaginam abnormal.
•
Peningkatan cairan vagina. Peningkatan cairan vagina juga merupakan
gejala kanker serviks.
Mungkin berbau busuk, berair, tebal, atau
mengandung lendir. Gejala ini meningkat pada setiap wanita.
•
Nyeri panggul. Panggul rasa nyeri
siklus
menstruasi
normal
dapat
yang tidak berhubungan dengan
merupakan
gejala
kanker
serviks.Kebanyakan wanita merasa nyeri panggul yang tajam yang dapat
berlangsung selama berjam-jam
•
Nyeri saat buang air kecil. Nyeri saat buang air kecil dapat merupakan
gejala kanker serviks tingkat lanjut. Gejala kanker serviks ini biasanya
terjadi ketika kanker telah menyebar ke kandung kemih. (Merck, 2009)
2.3.4. Stadium
Tiga cara kanker menyebar di dalam tubuh adalah:
•
Melalui jaringan. Kanker menyerang jaringan normal di sekitarnya
•
Melalui sistem getah bening. Kanker menyerang sistem getah bening dan
bergerak melalui pembuluh limfe ke tempat lain di dalam tubuh.
•
Melalui darah.
Kanker menyerang vena dan kapiler dan bergerak
melalui darah ke tempat-tempat lain di dalam tubuh.
Universitas Sumatera Utara
Ketika kanker sel terlepas dari tumor primer (asli) dan bergerak melalui
kelenjar getah bening atau darah ke tempat-tempat lain di dalam tubuh, tumor
sekunder
dapat
dihasilkan.
Proses
ini
disebut
metastasis
.
(NationalCancerInstitute, 2009)
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Stadium pada kanker serviks (NationalCancerInstitute, 2009)
Tahap
Interpretasi
0
Sel-sel abnormal yang ditemukan di lapisan terdalam leher rahim.
(Karsinoma Sel abnormal ini dapat menjadi kanker dan menyebar ke jaringan
in Situ)
normal terdekatnya. .
I
Kanker telah terbentuk dan ditemukan di leher rahim saja.
Ia
Sebuah jumlah sel kanker yang sangat kecil yang hanya dapat
dilihat dengan mikroskop ditemukan dalam jaringan dari leher
Iai
rahim.
Kanker tidak lebih dari 3 milimeter dalam dan tidak lebih dari 7
Iaii
milimeter lebar.
Kanker lebih dari 3 milimeter tetapi tidak lebih dari 5 milimeter
Ib
dalam, dan tidak lebih dari 7 milimeter lebar.
Ibi
Kanker hanya dapat dilihat dengan mikroskop dan lebih dari 5
milimeter dalam atau lebih dari 7 milimeter lebar, atau dapat dilihat
Ibii
tanpa mikroskop.
Kanker dapat dilihat tanpa mikroskop dan tidak lebih besar dari 4
cm.
Kanker dapat dilihat tanpa mikroskop dan lebih besar dari 4 cm.
Kanker telah menyebar di luar leher rahim tetapi tidak ke dinding
II
panggul (pada jaringan yang melapisi bagian tubuh antara panggul)
atau sepertiga bagian bawah dari vagina.
Kanker telah menyebar di luar leher rahim ke atas dua pertiga dari
vagina tetapi tidak untuk jaringan di sekitar rahim.
Kanker telah menyebar di luar leher rahim ke atas dua pertiga dari
vagina dan ke jaringan di sekitar rahim.
IIa
Kanker telah menyebar ke bawah sepertiga dari vagina,
mungkin telah menyebar ke dinding panggul, dan / atau telah
menyebabkan ginjal untuk berhenti bekerja
Universitas Sumatera Utara
IIb
Kanker telah menyebar ke bawah sepertiga dari vagina
tetapi tidak ke dinding panggul.
Kanker telah menyebar ke dinding panggul dan / atau tumor telah
III
menjadi cukup besar untuk memyumbat ureter (saluran yang
IIIa
menghubungkan ginjal ke kandung kemih).
Sumbatan ini dapat menyebabkan ginjal untuk membesar atau
IIIb
berhenti bekerja. Kanker sel mungkin juga telah menyebar ke
kelenjar getah bening
Memasuki dinding pelvis atau mengenai1/3 bagian bawah vagina
atau dapat menyebabkan hidronefrosis atau tidak fungsinya ginjal.
Memasuki 1/3 vagina bagian bawah,tetapi belum memasuki dinding
pelvis.
Mengenai dinding pelvis atau menyebabkan hidronefrosis atau tidak
berfungsinya ginjal.
IV
Kanker telah menyebar ke kandung kemih, rektum, atau bagian lain
dari tubuh.
Iva
Kanker telah menyebar ke kandung kemih atau dubur dinding dan
mungkin telah menyebar ke kelenjar getah bening di panggul.
IVb
Metastase jauh.Kanker telah menyebar di luar pelvis dan panggul
kelenjar getah bening ke tempat-tempat lain di dalam tubuh, seperti
perut, hati, usus saluran, atau paru-paru.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3.
IAi menunjukkan ukuran sel kanker ≤ dari 3 mm dalam dan ≤ dari
7 mm lebar. IA₂ menunjukkan ukuran sel kanker 3mm < x≤ 5mm dalam, dan ≤
dari 7 mm lebar.
Gambar 2.4. IBi menunjukkan ukuran sel kanker dapat dilihat tanpa mikroskop
dan ≤ dari 4 cm. IB₂ menunjukkan ukuran sel kanker dapat dilihat tanpa
mikroskop dan > dari 4 cm.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5. Gambar menunjukkan stadium IIa yang sel kanker menyebar ke >
2/3 pada vagina atas tetapi tidak untuk jaringan di sekitar rahim.
Gambar 2.6. Gambar menunjukkan stadium IIb yang menunjukkan sel kanker
telah menyebar ke > 2/3 pada vagina atas dan ke jaringan di sekitar rahim.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7. Gambar menunjukkan stadium IIIa dimana sel kanker telah
menyebar ke bawah 1/3 dari vagina tetapi tidak ke dinding pelvis.
Gambar 2.8. Gambar menunjukkan stadium IIIb dimana sel kanker telah
menyebar ke dinding panggul dan / atau tumor telah menjadi cukup besar untuk
memblokir ureter .
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.9. Gambar menunkkan stadium IVa dimana sel kanker telah menyebar
ke kandung kemih atau dubur dinding dan mungkin telah menyebar ke kelenjar
getah bening di panggul.
Gambar 2.10. Gambar menunjukkan stadium IVb yaitu stadium lanjut dimana sel
kanker telah bermetastase hingga ke bahagian tubuh lain seperti perut, hati, usus
saluran, atau paru-paru. (CancerHelpUK, 2009)
2.3.5. Prognosis
Prognosis tergantung pada stadium kanker. Persentase wanita yang
hidup 5 tahun setelah diagnosis dan pengobatan.
• Tahap I: 80 hingga 90% dari penderita
• Tahap II: 60 hingga 75% dari penderita
Universitas Sumatera Utara
• Tahap III: 30 sampai 40% dari penderita
• Tahap IV: 15% atau kurang dari penderita (MedicineNet, 2008)
2.4. Pap smear sebagai pencegahan untuk Kanker Serviks
Pap (Papinicolaou) smear adalah pemeriksaan sitologi yang dilakukan
dengan cara mengamati sel-sel yang dieksfoliasi dari genitalia wanita bagian
bawah, khususnya serviks.Pap smear pertama kali diperkenalkan tahun 1928 oleh
dr.George Papinicolou dan dr. Aurel babel dan mulai populer sejak tahun
1943(Purwoto dan Nuranna 2002). Sel-sel yang berasal dari eksfoliasi serviks
diambil dan diwarnai secara khusus dan sel-sel yang abnormal dapat terlihat di
bawah mikroskop. Seorang spesialis sitologi maupun membedakan tingkat
displasia sampai kanker dengan pemeriksaan ini(Schoenstadt,2006)
Pap smear adalah test skrining untuk memeriksa apakah ada perubahan
dalam sel-sel normal
dari leher rahim yang kemungkinan telah berkembang
menjadi sel kanker. Ini adalah prosedur sederhana di mana sel-sel dikumpulkan
dari leher rahim dan dikirim ke laboratorium kemudian sel-sel diperiksa di bawah
mikroskop. Hanya diperlukan beberapa menit dan dapat dilakukan oleh seorang
perawat atau dokter. (HealthPromotionBoard, 2007)
Kehamilan tidak menghalangi seorang wanita dari memiliki pap smear.
Pap smear dapat dengan aman dilakukan selama kehamilan. Pengujian pap smear
tidak diindikasikan untuk wanita yang telah menjalani histerektomi
(pengangkatan leher rahim secara seluruh).
total
Wanita yang telah menjalani
histerektomi di mana leher rahim tidak diangkat secara total (histerektomi
subtotal), harus terus membuat skrining sebagaimana wanita yang belum pernah
menjalani histerektomi. (MedicineNet, 2010)
Universitas Sumatera Utara
2.4.1.Bagaimana pap smear dilakukan?
Seorang
wanita
boleh
dilakukan
pap
smear
ketika
dia
tidak
menstruasi.Waktu terbaik untuk memeriksa adalah antara 10 dan 20 hari setelah
hari pertama dari periode menstruasi.
Selama sekitar dua hari sebelum test,
seorang wanita harus menghindari douching atau menggunakan spermisida
busa, krim, jeli atau vagina atau obat-obatan (kecuali seperti yang diarahkan oleh
seorang dokter). Agen ini dapat membersihkan diri atau menyembunyikan sel
serviks abnormal. Seorang wanita juga tidak boleh berhubungan seksual walaupun
menggunakan kondom sekalipun, minimal 24 jam.
Pap smear dapat dilakukan di praktik dokter, klinik, atau rumah sakit
dengan baik dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya yang terlatih khusus
secara profesional, seperti dokter, seorang perawat dokter, perawat atau bidan.
• Dengan posisi wanita di punggungnya, maka dokter akan sering pertama
kali memeriksa alat kelamin luar dan daerah dubur , termasuk uretra
untuk
memastikan bahwa mereka kelihatan normal.
• Sebuah spekulum kemudian dimasukkan ke dalam vagina. (Sebuah
spekulum adalah alat yang memungkinkan vagina dan leher rahim untuk dilihat
dan diperiksa).
• Sebuah kapas kadang-kadang digunakan untuk membersihkan lendir
yang dapat mengganggu sampel yang optimal.
• Sebuah sikat kecil yang disebut spatula ayre kemudian dimasukkan ke
dalam pembukaan serviks (leher os) dan diputar mengikuti arah di sekitar untuk
mengumpulkan sampel sel-sel. Karena sampel ini berasal dari dalam leher rahim,
disebut sampel endoserviks ( "endo" yang berarti dalam).
• Sampel kedua juga dikumpulkan sebagai bagian dari Pap smear dan
disebut ectocervical sampel ( "ecto" yang berarti di luar).
• Sel-sel ini dikumpulkan dari goresan dari daerah sekitarnya, tetapi tidak
masuk, os leher.
Universitas Sumatera Utara
• Baik endoserviks dan sampel ectocervical lembut dioleskan pada kaca
slide dan difiksasi untuk digunakan pada laboratorium evaluasi.
Sebuah kaedah bimanual (menggunakan kedua tangan) panggul biasanya
mengikuti prosedur selepas pap smear. Pemeriksaan bimanual yang melibatkan
dokter atau praktisi kesehatan memasukkan dua jari dari satu tangan di dalam
saluran vagina sambil merasakan ovarium dan uterus dengan tangan lainnya di
atas perut (perut).
Pada akhir test pap smear, setiap wanita yang dilakukan pemeriksaan pap
smear selayaknya harus mengetahui hasil pemeriksaannya. Sehingga, dapat
ditentukan tindakan selanjutnya.
Gambar 2.11.
Prosedur mengambil sel dari serviks dengan menggunakan
spekulum yang dimasukkan kedalam vagina. (HealthPromotionBoard, 2007)
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.12. 1) Spekulum dimasukkan ke dalam vagina untuk memudahkan
pengambilan sel dari serviks. 2) Sel diperoleh dengan menggunakan lidi khas
dengan melakukan putaran mengikut arah jam pada lubang serviks. 3) Lidi
kemudian dioleskan pada kaca fiksasi yang steril 3) Fiksasi dilakukan pada kaca
dan kemudian diperhatikan di bawah mikroskop. (HealthPromotionBoard, 2007)
\
Gambar 2.13. Sel-sel serviks normal di bawah mikroskop
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.14. Sel-sel tidak normal pada serviks di bawah mikroskop
(HealthPromotionBoard, 2007)
2.4.2. Intrepetasi hasil pemeriksaan pap smear
Sampel Pap smear yang tidak mempunyai sel yang abnormal dikenal
sebagai "negative for intraepithelial lesion or malignancy" (maksudnya wanita itu
tidak mempunyai kanker).
Sampel dengan sel abnormalitas jatuh di bawah kategori berikut ( rujukan
dari National Cancer Institute):
• Atypical Squamous Cells: Sel skuamosa adalah sel yang nipis dan
gepeng yang membentuk permukaan serviks.
• Atypical Glandular Cells: Sel kelenjar (glandular) adalah sel yang
memproduksi mucus yang dijumpai pada kanal di endoserviks.
• Adenocarcinoma In Situ: Sel prekanker yang dijumpai di tisu kelenjar
• Low-Grade Squamous Intraepithelial Lesion: Low-grade bermaksud
dijumpai perobahan awal pada ukuran dan bentuk sel. Lesion atau lesi bermaksud
terdapat daerah yang mempunya tisu dengan abnormalitas. Intraepithelial
bermaksud lapisan sel yang membentuk permukaan serviks. Jadi LSIL adalah
abnormalitas ringan yang disebabkan oleh infeksi HPV.
• High-Grade Squamous Intraepithelial Lesion: High-Grade bermaksud
terdapat perubahan yang besar pada ukuran dan bentuk sel prekanker, HSIL
adalah abnomalitas yang lebih parah dan mempunyai kemungkinan yang lebih
besar untuk menjadi kanker yang invasive. (eMedicineHealth, 2008)
Universitas Sumatera Utara
Download