1 PERJANJIAN ANTARA PT GUDANG BERKAT NUSANTARA DENGAN CV GRAHA PANDAWA SEMEN DALAM JASA PENGELOLAAN GUDANG Oleh : Sahrul Amim ABSTRAKSI Penelitian berjudul Perjanjian Antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen Dalam Jasa Pengelolaan Gudang dilatarbelakangi oleh keingintahuan secara mendalam penulis mengenai jasa pengelolaan gudang yang mana merupakan bidang usaha yang digeluti penulis. Adanya kerjasama perihal jasa pengelolaan gudang diawali dengan kesepakatan antara pihak penyedia jasa dan pihak penguna jasa. Pihak penyedia jasa dalam penelitian ini adalah PT Gudang Berkat Nusantara yang merupakan perusahaan penyedia jasa pengelolaan gudang, sedangkan pihak pengguna jasa adalah CV Graha Pandawa Semen yang merupakan perusahaan distribtor semen Bima. Kesepakatan antara pihak penyedia jasa dan pengguna jasa tersebut tertuang dalam Perjanjian Penyedia Jasa Pengelolaan Gudang Antara PT Gudang Berkat Nusantara Dengan CV Graha Pandawa Semen. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bentuk dan keabsahan suatu perjanjian dilihat dari segi hukum perdata sampai dengan apabila terjadinya wanprestasi dalam pelaksanaan kerjasama antara PT Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen dalam jasa pengelolaan gudang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris karena penelitian ini dilakukan dengan cara identifikasi hukum tidak tertulis, dalam hal ini ruang lingkup penelitian adalah norma hukum adat atau penelitian dengan cara meneliti efektifitas hukum, meneliti tentang pengetahuan hukum dalam masyarakat dan kesadaran hukum dalam masyarakat. Hasil penelitian bahwa perjanjian antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen Dalam Pengelolaan Gudang telah sah sesuai syarat sah suatu perjanjian yang diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang Undang Hukum Perdata, dalam perjanjian tersebut mengandung syarat sahnya suatu perjanjian yaitu adanya kesepakatan, kecakapan bertindak, adanya suatu hal dan sebab yang halal. Perjanjian menimbulkan hubungan hukum, dalam perjanjian ini telah disebutkan hak dan kewajiban para pihak. Wanprestasi tidak secara eksplisit diuraikan dalam perjanjian ini namun peneliti menguraikan wanprestasi atas dasar hasil negasi. 2 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Membangun system manajemen gudang yang baik sering menjadi “momok” bagi pelaku bisnis, selain masalah keuangan. Manajemen gudang sangat penting untuk kesinambungan usaha, sebab gudang berkaitan langsung dengan penjualan. Ketika persediaan gudang tidak sesuai dengan penjualan, maka akan berdampak pada kerugian, entah karena penjualan gagal ataupun persediaan yang tersedia di gudang terlalu banyak. Sistem manajemen gudang mengandung pemahaman : pengelolaan dari aktifitas yang saling terkait dalam aktifitas penyimpanan barang sementara. Apa saja aktifitas penyimpanan barang itu, Penerimaan dari pemasok, Handling barang, pengeluaran barang ke tujuan adalah garis besar dari aktifitas penyimpanan. Pihak penyedia jasa memberikan penawaran harga dari barang atau jasa pihak pengguna yang kompetitif karena tidak hanya satu penyedia jasa saja yang melakukan penawaran. Disini timbul persaingan antara penyedia jasa satu dengan yang lain. Pihak pengguna berhak penuh atas peentuan penyedia jasa. Setelah melalui proses penawaran dan melalui tahap seleksi, akan ditemukan kesepakatan antara pihak penyedia jasa dan pengguna jasa. Kesepakatan tersebut dapat berbentuk lisan maupun tertulis. Perusahaan berbadan hukum seperti perseroan terbatas dalam melaksanakan usahanya menempuh setiap langkah dalam kaitannya dengan pekerjaan menggunakan prinsip kehati - hatian, termasuk salah satunya dalam memilih rekan kerja atau rekan bisnis. Dalam bisnis penyediaan jasa pengelolaan gudang misalnya apabila para pihak adalah sebuah perusahaan besar, pastinya suatu kesepakatan akan dibuat dalam bentuk tertulis atau dibuat suatu kontrak kerja. Hal ini menghindari kemungkinan adanya kerugian dilain hari. Dalam kesepekatan tersebut diatur hal–hal mulai dari jenis pekerjaan, harga yang harus dibayarkan sampai dengan penyelesaian perselisihanan andai dilain hari ditemukan adanya ketidaksepahaman. 3 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam suatu penelitian ini dimaksudkan agar permasalahan yang dibahas tidak meluas dan untuk mempermudah penulis dalam memecahkan permasalahan yang akan diteliti, sehingga tujuan dan sasaran bisa dicapai dengan jelas serta mendapatkan hasil yang diharapkan. Pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada permasalahan bagaimana bentuk dan isi perjanjian kerjasama, keabsahan perjanjian penyedia jasa pengelolaan gudang antara PT Gudang Berkat Nusantar dengan CV Graha Pandawa Semen, bilamana terjadi wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama tersebut. Perumusan Masalah a. Bagaimanakah isi perjanjian antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen Dalam Jasa Pengelolaan Gudang? b. Apakakah perjanjian antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen telah sesuai dengan syarat perjanjian yang diatur dalam hukum perdata? c. Bagaimana para pihak dinyatakan wanprestasi dalam pelaksanaan kerjasama pengelolaan gudang? Tujuan Penelitian 1. Tujuan Obyektif : a. Mengetahui isi perjanjian antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen dalam jasa pengelolaan gudang. b. Menganalisa keabsahan perjanjian antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen dalam jasa pengelolaan gudang. c. Mengetahui wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha pandawa Semen dalam jasa pengelolaan gudang. 2. Tujuan Subyektif : a. Memenuhi persyaratan akademis guna memperoleh gelar kesarjanaan di Fakultas Hukun Universitas Slamet Riyadi Surakarta. b. Menambah dan memperluas wawasan penulis tentang hukum perdata dan hukum perjanjian mengenai syarat perjanjian, bentuk perjanjian dan hubungan hukum yang ditimbulkan. 4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Sebagai bentuk kontribusi bagi ilmu pengetahuan di bidang hukum khususnya Hukum Perjanjian. 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian dalam studi kasus perkara ini diharapkan mampu mengarahkan pelaku usaha penyedia jasa pengelolaan guda gagar memperhatikan format dan syarat-syarat pembuatan perjanjian sesuai dengan hukum yang berlaku. b. Sebagai informasi untuk memberikan gambaran dan pengertian kepada masyarakat tentang peluang usaha di bidang jasa pengelolaan gudang. LANDASAN TEORI Hukum Perjanjian Suatu perjanjian merupakan suatu peristiwa di mana seseorang berjanji kepada orang lain, atau di mana dua orang saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal. R. Setiawan, menyebutkan bahwa perjanjian ialah suatu perbuatan hukum dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya atau saling mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, berpendapat bahwa perjanjian merupakan perbuatan hukum dimana seseorang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap seorang lain atau lebih. Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih (Pasal 1313 BW). Menurut Pasal 1320 KUH Perdata, suatu perjanjian itu sah harus terpenuhi 4 syarat, yaitu : Adanya kata sepakat, Kecakapan untuk membuat perjanjian, Adanya suatu hal tertentu, dan Adanya causa yang halal Syarat pertama dan kedua adalah syarat yang harus dipenuhi oleh subyek surat perjanjian, oleh karena itu disebut sebagai syarat subyektif Syarat ketiga dan keempat adalah syarat yang harus dipenuhi oleh obyek perjanjian oleh karena itu disebut syarat obyektif. 5 Asas hukum adalah pikiran dasar yang umum dan abstrak atau merupakan latar belakang peraturan konkrit yang terdapat dalam setiap sistem hukum yang terjelma dalam peraturan perundang-undangan dan putusan hakim yang merupakan hukum positif dan dapat diketemukan dengan mencari sifat-sifat atau ciri-ciri yang umum dalam peraturan konkrit tersebut. Dengan demikian, asas hukum merupakan pikiran dasar yang bersifat umum dan terdapat dalam hukum positif atau keseluruhan peraturan perundang-undangan atau putusan-putusan hakim yang merupakan ciri-ciri umum dari peraturan konkrit tersebut. Dalam Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata, dinyatakan semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Jadi, dalam pasal ini terkandung 3 macam asas utama dalam perjanjian, yaitu: asas kebebasan berkontrak, asas konsensualisme, dan asas pacta sunt-servanda. Di samping asas-asas itu, masih terdapat asas itikad baik dan asas kepribadian. Aspek Hukum Kontrak Dalam Pengadaan Barang Dan Jasa Kontrak adalah suatu tindakan yang dilakukan dua atau lebih pihak dimana masing-masing pihak yang ada didalamnya dituntut untuk melakukan satu atau lebih prestasi. Dalam pengertian demikian kontrak merupakan perjanjian. Namun demikian kontrak merupakan perjanjian yang berbentuk tertulis. Akibat Hukum Suatu Kontrak Akibat hukum suatu kontrak pada dasarnya lahir dari adanya hubungan hukum dari suatu perikatan, yaitu dalam bentuk hak dan kewajiban. Pemenuhan hak dan kewajiban inilah yang merupakan salah satu bentuk dari akibat hukum suatu kontrak. Kemudian hak dan kewajiban ini tidak lain adalah hubungan timbal balik dari para pihak, maksudnya kewajiban di pihak pertama merupakan hak bagi pihak kedua, begitupun sebaliknya, kewajiban pihak kedua adalah merupakan hak pihak pertama. Jadi akibat hukum tidak lain adalah pelaksanaan dari suatu konrak itu sendiri. Badan Usaha Badan usaha adalah suatu badan yang menjalankan usaha atau kegiatan perusahaan, sedangkan perusahaan pengertiannya lebih condong kepada jenis usaha atau kegiatan dari suatu usaha. 6 Jenis badan usaha terdiri dari dua macam antara lain : 1. Badan usaha berbadan hukum, ada dua yaitu : Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, dan Yayasan 2. Badan usaha tidak berbadan hukum : Persekutuan Perdata, Firma, dan Persekutuan Komanditer (CV) Pengadaan Barang Dan Jasa Dalam Management Logistik Pengadaan barang dan jasa dalam management logistic, meliputi : Perencanaan, Penganggaran, Pengadaan, Penyimpanan, Distribusi atau Penyaluran, dan Evaluasi/ status stok Dalam praktek pelaksanaannya sistem manajemen logistik yang baik tidak hanya membahas jumlah persediaan (stok barang) atau budgeting barang. Akan tetapi juga harus memastikan produk yang tersimpan di gudang akan sampai ke tangan konsumen dalam keadaan prima Berikut adalah cara-cara yang efektif dalam membangun system manajemen gudang yang baik : Persiapkan data seakurat mungkin, Membuat forecast persediaan, Membuat jadwal persediaan, Lakukan budgeting persediaan, Kenali karakter persediaan, Atur tata letak persediaan, Atur sistem otorisasi, dan Atur system pendataan. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat disebuah perusahaan penyedia jasa pengelolaan gudang bernama PT Gudang Berkat Nusantara Cabang Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan Ring Road Selatan KM 15 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dipilih perusahaan ini karena PT Gudang Berkat Nusantara yang berpusat di Jakarta Pusat termasuk perusahaan baru namun perkembangannya yang pesat dibuktikan dengan dibukanya kantor cabang di beberapa daerah. Jenis Penelitian Perjanjian Antara PT. Gudang Berkat Nusantara Dengan CV. Graha Pandawa Semen Dalam Jasa Pengelolaan Gudang adalah penelitian hukum empiris. Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat diskriptif analitis, yang mengungkapkan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan teori-teori hukum yang menjadi objek penelitian. Demikian juga hukum dalam pelaksanaannya di dalam masyarakat yang 7 berkenaan objek penelitian. Oleh karenanya penelitian ini bersifat diskriptif analitis sebab bertujuan menggambarkan pentingnya penerapan aspek hukum yang diatur dalam hukum perjanjian dalam pembuatan perjanjian kerjasama. Sumber Data Data primer adalah keterangan yang langsung di ambil dari sumbernya. Cara pengumpulan data primer yang digunakan peneliti yaitu wawancara. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara lisan, biasanya dilakukan jika ingin diketahui hal hal yang lebih mendalam dari responden. Data yang di hasilkan adalah data yang kualitatif. Data sekunder. Data sekunder adalah data yang diambil dari hasil mengumpulkan orang lain, Contoh : Data yang dimiliki perusahaan, Browsing di internet dan sebagainya. Selain data primer, sumber data yang dipakai penelitia dalah sumber data sekunder, data sekunder didapat melalui berbagai sumber yaitu literaturartikel, serta situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan. Cara Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: Metode Dokumentasi. Metode dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dengan cara dokumentasi, yaitu mempelajari dokumen yang berkaitan dengan seluruh data yang diperlukan dalam penelitian. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan studi kasus. Penelitian ini dilakukan melalui teknik Studi Pustaka, yaitu merupakan cara pengumpulan data dengan cara mempelajari bahan-bahan hukum, baik bahan hukum primer, bahan hukum sekunder maupun bahan hukum tersier dan atau bahan non hukum. Penelusuran bahan-bahan hokum tersebut dapat dilakukan dengan “membaca, melihat, mendengar, maupun melalui media internet”. Studi kasus yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu. 8 Jalannya Penelitian 1. Tahap Perencanaan Dalam tahap ini peneliti melakukan perencanaan terhadap materi/bahan yang akan menjadi objek penelitian, kemudian diikuti dengan perencanaan waktu, perencanaan biaya dan kegiatan. 2. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan ini digunakan untuk melakukan persiapan segala sesuatu yang digunakan pada pelaksanaan, antara lain persiapan alat-alat perlengkapan penelitian, pengajuan judul dan penyusunan proposal penelitian. 3. Pelaksanaan Penelitian Merupakan tahapan pelaksanaan penelitian yang diawali dengan upaya pengumpulan data yaitu dengan melakukan studi pustaka dari berbagai sumber baik itu berupa peraturan perundang-undangan di bidang perjanjian dan pengadaan barang dan jasa. Dan studi kasus dimana penulis melakukan penelitian dengan terjun langsung ke objek yang diteliti dan melakukan penelitian sesuai dengan tema yang diangkat. 4. Pembuatan Laporan dan Evaluasi Pada tahap akhir ini berisi kesimpulan dari yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya, yaitu mulai dari tahap pelaksanaan penelitian, temuan-temuan, permasalahan-permasalahan, kemudian dianalisa dari perencanaan hingga selesainya kegiatan penelitian tersebut. Kemudian hasil analisis tersebut di tuliskan sebagai hasil laporan penelitian. Metode Analisis Analisis data merupakan “kegiatan dalam penelitian yang berupa melakukan kajian atau telaah terhadap hasil pengolahan data yang dibantu oleh teori-teori yang telah didapatkan sebelumnya”. Dalam hal ini pengolahan bahan dilakukan dengan cara deskriptif analisis dimana peneliti harus mengunakan diri mereka sebagai instrument, mengikuti data. Dalam berupaya mencapai wawasan imajinatif kedalam dunia Respoden, peneliti diharapkan fleksibel dan reflektif tetapi tetap mengambil jarak. Pada hakekatnya penelitian deskrptif ini digunakan karna beberapa pertimbangan antara lain : pertama, menyesuaikan metode deskriftif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara 9 langsung hakekat hubungan antara peneliti dan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman, pengaruh bersama dari terhadap pola-pola yang dihadapi. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Studi Kasus (case study) yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Perjanjian Kerjasama Antara PT Gudang Berkat Nusantara Dengan CV Graha Pandawa Semen Tujuan daripada penulisan skripsi ini salah satunya adalah untuk mengetahui bentuk perjanjian antara PT Gudang Berkat Nusantara cabang Yogyakarta dengan CV Graha Pandawa Semen yang mana merupakan salah satu rekanan PT Gudang Berkat Nusantara yang berdomisili di Yogyakarta. CV Graha Pandawa Semen sendiri merupakan perusahaan distributor semen Bima. Isi perjanjian dilihat dari format suatu perjanjian : a. Judul Perjanjian Judul perjanjian adalah Perjanjian Antara PT Gudang Berkat Nusantara Dengan CV Graha Pandawa Semen Dalam Pengelolaan Gudang. Dengan nomor perjanjian No.002/GBN/GPS/IV/2015. b. Bagian Pembukaan 1) Tempat dan waktu perjanjian diadakan Perjanjian penyediaan jasa pengelolaan gudang antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen dibuat pada hari Rabu 15 April 2015. 2) Komparisi atau bagian yang menyebutkan pihak yang membuat perjanjian yaitu Pihak Pertama adalah PT Gudang Berkat Nusantara dengan Pihak Kedua Yaitu CV Graha Pandawa Semen. 3) Recitals atau latar belakang pembuatan perjanjian, dalam perjanjian penyediaan jasa pengelolaan gudang antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen. c. Isi atau pasal-pasal dalam perjanjian 10 d. Bagian Penutup e. Lampiran Isi perjanjian penyedia jasa pengelolaan gudang dilihat dari pasal 1320 Kitab UndangUndang Hukum Perdata Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata berbunyi: “Supaya terjadi persetujuan yang sah perlu dipeuhi empat syarat : Kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya, Kecakapan untuk membuat suatu perikatan, Suatu pokok persoalan tertentu, Suatu sebab yang halal” Analisa Perjanjian Antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen Dalam Jasa Pengelolaan Gudang. Dari uraian yang dijelaskan pada sub judul isi perjanjian penyediaan jasa pengeolaan gudang dapat disimpulkan bahwa perjanjian penyediaan jasa pengelolaan gudang antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen adalah sah sesuai dengan syarat sah suatu perjanjian yang diatur dalam pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Kesimpulan tersebut diambil dari analisa sebagai berikut : 1. Telah terjadi kesepakatan antara PT Gudang Berkat Nusantara yang diwakili oleh Andi Djunaedi dalam kedudukannya sebagai Direktur Utama, dengan CV Graha Pandawa Semen yang diwakili oleh Yudhi dalam kedudukannya sebagai Direktur ditandai dengan ditandatanganinya perjanjian. Syarat kesepakatan ini merupakan syarat obyektif dari kontrak. Jika tidak dipenuhinya kesepakatan kehendak dan syarat kewenangan berbuat maka akan mengakibatkan perjanjian ini dapat dibatalkan. 2. Kecakapan Berbuat Dari Para Pihak Baik pihak pertama maupun pihak kedua merupakan badan usaha yang tunduk kepada hukum yang berlaku di Indonesia. Perwakilan dari masing-masing pihak telah sesuai dengan tugas dan kewenangannya dalam mewakili perusahaan untuk melakukan perikatan. Identitas para wakil baik dari pihak pertama maupun pihak kedua tidak secara eksplisit diuraikan dalam perjanjian ini akan tetapi identitas para pihak tercantum dalam akta pendirian perusahaan maupun terlampir dalam perjanjian ini. 11 3. Suatu Hal Tertentu Perihal tertentu adalah perihal yang merupakan obyek dari suatu kontrak. Dalam perjanjian ini yang menjadi objek adalah jasa pengelolaan gudang yang dilatarbelakangi adanya penawaran dari pihak pertama sebagai perusahaan pengelola logistik dan adanya persetujuan atas penawaran tersebut oleh pihak kedua yang merupakan perusahaan ditributor semen. 4. Sebab yang Halal Jasa pengelolaan gudang yang ditawarkan oleh PT Gudang Berkat Nusantara mempuyai metode pengelolaan yang tidak bertentangan dengan undang-undang. Metode tersebut dijelaskan pada sub bab B diatas tentang Jasa Pengelolaan Gudnag Oleh PT Gudnag Berkat Nusantara, dalam penjelasan tersebut secara teknis pengelolaan gudnag oleh PT Gudang Berkat Nusantara tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Sedangkan barang yang menjadi objek keloaan dalam perjanjian ini adalah semen dengan merk dagang Semen Bima yang merupakan barang yang tidak dilarang oleh undang-undang. Perjanjian antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen Dalam Jasa Pengelolaan Gudang berbentuk perjanjian tertulis. Jenis perjanjiannya yaitu perjanjian di bawah tangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Franciska Andriyanti HRD PT Gudang Berkat Nusantara yang menangani bagian perjanjian, perjanjian pengadaan barang dan jasa sekurang kurangnya memuat ketentuan sebagai berikut: a. Para pihak yang menandatanganu kontrak meliputi nama, jabatan, dan alamat. Dalam perjanjian penyedia jasa pengelolaan gudang antara PT Gudang Berkat Nusanta dengan CV Graha Pandawa Semen telah disebut identitas para pihak. b. Pokok pekerjaan yang diperjanjikan dengan uraian jelas mengenai jenis dan jumlah barang yang diperjanjikan. Yang menjadi pokok pekerjaan pada perjanjian penyedia jasa pengelolaan gudang antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen adalah jasa pengelolaan gudang, dalam perjanjian dituang dalam pasal 2. c. Hak dan kewajiban para pihak yang terikat dalam perjanjian. Dalam perjanjian penyedia jasa pengelolaan gudang antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV 12 Graha Pandawa Semen, hak dan kewajiban pihak pertama diatur dalam pasal 5 sedangkan hak dan kewajiban pihak kedua dituangkan pada pasal 6. d. Nilai atau harga kontrak pekerjaan, serta syarat-syarat pembayaran. Dalam perjanjian penyedia jasa pengelolaan gudang antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen nilai atau harga kontrak pekerjaan dituangkan pada pasal 3. e. Persyaratan serta spesifikasi teknis yang jelas dan terperinci. Dalam perjanjian penyedia jasa pengelolaan gudang antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen dijelaskan pada pasal 2 bahwa pihak pertama atau penyedia jasa pengelolaan gudang mencangkup pengaturan mengenai pelaksanaan dan system operational prosedur (SOP) yang diberlakukan sebagai panduan operational sehari-hari di lokasi kerja. f. Tempat dan jangka waktu penyelesaian dengan disertai jadwal waktu penyelesaian yang pasti. Dalam perjanjian penyedia jasa pengelolaan gudang antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen dijelaskan jangka waktu berlakunya perjanjian adalah sejak 15 April 2015 sampai dengan 16 Maret 2016, g. Jaminan teknis atau hasil pekerjaan yang dilaksanakan dan atau ketentuan mengenai kelaikan. Dalam perjanjian penyedia jasa pengelolaan gudang antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen jaminan teknis tertera dalam pasal 9. h. Ketentuan mengenai cidera janji dan sanksi dalam hal para pihak tidak memenuhi kewajibannya.Ketentuan mengenai kewajiban para pihak dalam hal terjadi kegagalan dalam pelaksanaan pekerjaan. Ketentuan mengenai penyelesaian perselisihan, Dalam perjanjian penyedia jasa pengelolaan gudang antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen ketentuan diatas tertera dalam pasal 11. i. Ketentuan mengenai pemutusan kontrak secara sepihak. Dalam perjanjian penyedia jasa pengelolaan gudang antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen ketentuan pemutusan kontrak sepihak diatas tertera dalam pasal 1. j. Ketentuan mengenai keadaan memaksa.Dalam perjanjian penyedia jasa pengelolaan gudang antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen keadaan memaksa atau force majure tertera dalam pasal 10. 13 PENUTUP Kesimpulan 1. Perjanjian kerjasama antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen berbentuk tertulis dengan judul Perjanjian Penyediaan Jasa Pengelolaan Gudang Antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen bernomor 002/GBN/GPS/IV/2015, jenis perjanjian ini adalah perjanjian dibawah tangan yang mana perjanjian tersebut hanya dibuat oleh para pihak tanpa melibatkan notaris. 2. Perjanjian penyediaan jasa pengelolaan gudang antara PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa Semen telah sesuai dengan syarat sah suatu perjanjian yang diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang Undang Hukum Perdata. Dalam perjanjian tersebut dengan jelas menyebutkan kesepakatan antara dua belah pihak yaitu PT Gudang Berkat Nusntara dengan CV Graha Panawa Semen, kedua pihak merupakan badan usaha dan diwakili oleh direktur yang mana secara sah dan berwenang mewakili perusahaannya dalam membuat suatu perikatan, wakil dari masih masing dinyatakan cakap dalam melakukan perikatan. Perjanjian dilatarbelakangi adanya penawaran dari PT Gudang Berkat Nusantara sebagai perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan gudang dan CV Graha Pandawa Semen sebagai perusahaan distributor semen membutuhkan jasa pengelolaan gudang dan setuju dengan penawaran yang ditawarkan PT Gudang Berkat Nusantara. Hal yang menjadi objek dalam perjanjian tersebut adalah jasa pengelolaan gudang yang mana pengelolaan gudang diatur sedemikian rupa oleh PT Gudag Berkat Nusantara dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, barang yang dikelola adalah semen dengan merk dagang Semen Bima yang mana barang tersebut merupakan barang yang tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan. Bentuk perjanjian merupakan perjanjian tertulis dibawah tangan dimana perjanjian tersebut dibuat diatas hitam dan putih akan tetapi tidak melibatkan notaris. 3. Perjanjian ini menibulkan akibat hukum kepada masing masing pihak. Kewajiban pihak PT Gudang Berkat Nusatara adalah hak CV Graha Pandawa Semen, begitupula sebaliknya. Apabila salah satu pihak tidak dapat memenuhi kewajibannya maka hal tersebut merupakan suatu wanprestasi. Wanprestasi atas 14 kesepakatan tidak secara eksplisit diurai dalam pasal pasal perjanjian, namun secara negasi adanya wanprestasi dari tidak terpenuhinya kesepakatan dalam perjanjian yang mana dapat dicontohkan melalui beberapa katagori wanprestasi antara lain kategori tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya, kategori melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana yang dijanjikan, kategori melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat dan kategori melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya. Adapun satu hal yang dapat dikategorikan suatu wanprestasi namun oleh para pihak diepakati adanya toleransi yaitu : a. Keterlambatan pengiriman barang dikarenakan adanya kerusakan angkutan. Toleransi yang diberikan berupa toleransi waktu, diberikan batas maksimal pengiriman kembali barang yang sudah dipesan. Kerusakan armada harus dilaporkan dengan berita acara. b. Keterlambatan pembayaran dari pihak kedua. Apabila terjadi keterlambatan pembayaran dari pihak kedua atas biaya operasional maka para pihak memberikan toleransi waktu maksimal 2 (dua) minggu dari tanggal seharusnya dibayarkan. c. Kerusakan barang atau semen ketika sampai di alamat yang dituju dikarenakan kecelakaan atau musibah yang tidak dapat dihindari. Karena cuaca sering terjadi kerusakan pada semen yang dikirim, selama kerusakan tersebut dikarenakan hal yang tidak bisa dihindari misalnya saja truk terperosok atau penutup truk terbuka saat pengantaran sehingga menjadikan semen basah. Apabila kerusakan akibat disengaja toleransi tidak diberikan. d. Dalam perjajian diatur bahwa pihak CV Graha Pandawa Semen dan seuruh orang yang dalam kewenangannya berhak untuk menggunakan dan masuk keluar gudang, namun dalam pelaksanaannya apabila dirasa gudang dalam keadaan penuh dan demi keselamatan bersama makan pihak PT Gudang Berkat Nusantara dapat melarang siapapun baik dari pihak CV Graha Pandawa Semen maupun pihak lain untuk menggunakan, keluar ataupun masuk gudang. Hal tersebut kerap terjadi dan menjadi toleransi bersama mengingat semen adalah barang yang mempunyai beban yang berat dan jika dalam jumlah yang banyak gudang penuh maka akan membahayakan. 15 e. Dalam perjanjian disebut masa beraku perjanjian adalah satu tahun yaitu dari 15 April 2015 sampai dengan 15 Maret 2016, namun dalam pelaksanaan kerjasama tidak serta merta pada tanggal jatuh tempo maka kerjasama terputus, para pihak memberi toleransi waktu pada pihak lain untuk mengevaluasi efisiensi dari hasil kerjasama selama satu tahun sebelum menerbitkan perjanjian baru ataupun pernyataan untuk menyelesaikan kerjasama. 4. Penyelesaian permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan kerja sama antar PT Gudang Berkat Nusantara dengan CV Graha Pandawa semen secara eksplisit terurai dalam pasalnya yang meyebutkan bahwa masalah yang timbul akan diselesaikan dengan itikad baik para pihak dengan mengutamakan musyawarah untuk mufakat, apabila dalam kurun waktu 60 hari masalah tidak terselesaikan maka para pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui badan arbitrase nasional idonesia. Saran Saran penulis setelah melakukan analisa terhadap perjanjian penyediaan jasa pegelolaan gudang akan lebih baik dibuat secara akta notariil mengingat kekuatan hukum dari akta bawah tangan adalah sempurna selama setiap pihak tidak menyangkal. Sedangkan akta notarial kekuatan hukumnya sempurna tidak dapat disangkal lagi. Apabila menggunakan akta dibawah tangan hendaknya melibatkan saksi-saksi sehingga dapat memberikan kesaksian ketika pembuktian. Kemudian dalam penulisan perjanjian hendaknya identitas paa pihak diuraikan secara eksplisit, misalnya mencantumkan nomor Kartu Identitas Penduduk, usia dan alamat rumah. DAFTAR PUSTAKA A Qirom Syamsudin Meliala, 1985. Pokok-Pokok Hukum Perjanjian Beserta Perkembangannya. Yogyakarta : Lierty. Hikmanto Juwana, 2001 Teknik Pembuatan dan Penelaahan Kontrak Bisnis, Jakarta : PT. Intermasa, Jakarta, Muhammad, Abdulkadir. 2000. Hukum Perdata Indonesia. Bandung : PT Citra Aditya Bakti. Muhammad, Abdulkadir. 2006. Hukum Asuransi Indonesia. Bandung : PT Citra Aditya Bakti. 16 Peter Mahmud Marzuki. 2014. Penelitian Hukum. Jakarta : Prenademedia Group. R Setiawan, 1987. Pokok-Pokok Hukum Perikatan. Bandung : Bina Cipta. Rahman, Hasanudin, 2003. Contract Drafting. Bandung : PT Citra Aditya Bakti. Siregar, Muchtarudin. 1990. Beberapa Masalah Ekonomi dan Management Pengangkutan. Jakarta : Lembaga Penerbit FEUI Soerjono Soekanto, 1986. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta : UI Press. Subekti, 2002. Hukum Perjanjian. Jakarta : Intermasa. Sutedi, Adrian, 2014. Aspek Hukum Pengadaan Barang Dan Jasa dan Berbagai Masalahnya. Jakarta : Sinar Grafika