Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara HUBUNGAN LAMA DAN FREKUENSI MENELPON MENGGUNAKAN HEADSET DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADAOPERATOR PT. INFOMEDIA NUSANTARA MEDAN TAHUN 2016 Indri Wellsi Rizal1, Siti Masliana2, Ratih Yulistika Utami3 1 Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera utara 2 Departemen Penyakit Telinga Hidung dan Tenggorokan Bedah Kepala Leher 3 Unit Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Abstrak Latar Belakang. Headset adalah gabungan antara headphone dan mikrofon, digunakan untuk mendengarkan suara dan bicara dengan perangkat komunikasi atau komputer. Pemakaian headset berlebihan dalam kurun waktu yang lama dapat menimbulkan gangguan pendengaran. Para pekerja operator rentan terhadap risiko gangguan pendengaran akibat pemakaian headset sebagai sumber pajanan langsung. Tujuan. Mengetahui hubungan lama dan frekuensi menelpon menggunakan headset dengan gangguan pendengaran pada operator PT. Infomedia Nusantara Medan. Metode. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan rancangan “Cross Sectional Study”. Hasil. Sampel penelitian sebanyak 26 orang. Hasil pemeriksaan audiometri sebanyak18 orang (69.0%) yang mengalami gangguan pendengaran dengan uji chi- square, terdapat hungan lama menelpon menggunakan headset dengan gangguan pendengaran dengan nilai p=0,014 dan ada hubungan frekuensi menelpon menggunakan headset dengan gangguan pendengaran dengan nilai p=0,020. Kesimpulan. Terdapat hubungan antara lama dan frekuensi menelpon menggunakan headset dengan gangguan pendengaran. Kata kunci: gangguan pendengaran, lama menelpon, headset, frekuensi menelpon Abstract Background Headset is the combination of headphone and microphone, that being used for listening to the music and speaking throug communication device or computer. The exessive usage of headset in a long period of time can cause hearing impairment. The operator is vulnerable to the risk of hearing impairment because of the direct contact to the headset. Objective. To know the correlation between the duration and frequention of calling with headset with the hearing impairment of the pt infomedia nusantara medan’s operators. Methods. This research uses descriptive-analitical method with cross sectional study design. Resulst. Research sample of 26 persons. The result of audiometry check up, 18 persons (69,0%) suffering from hearing impairment with chi-square test, there is a correlation between the duration of calling with headset and the hearing impairment with the value p=0,014 and there is a correlation between the frequention of the calling with headset and the hearing impairment with the value p=0,020. Conclusion. There is Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017) 74 Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara a correlation between the duration and the frequention of the calling with headset the hearing impairment. Key words : hearing impairment, duration of calling, headset, frequention of calling berada pada kelompok umur 5-14 PENDAHULUAN Telepon genggam (telepon tahun dan 15-24 tahun (masing- seluler) adalah sebuah perangkat masing 0,8%). Prevalensi gangguan telekomunikasi pendengaran elektronik yang pada perempuan mempunyai kemampuan dasar secara cenderung lebih tinggi daripada laki- konvensional, mudah dibawa dan laki tidak menggunakan rangkaian kabel.1 gangguan Angka gangguan pendengaran dan ketulian (2,8%, 2,4%). pendengaran Prevalensi beberapa provinsi di Indonesia antara lain : menunjukkan DKI Jakarta (1,6%), tertinggi di Nusa peningkatan yang signifikan. Pada Tenggara Timur (3,7%), Sulawesi tahun 2000 terdapat 250 juta (4,2%) Utara (2,4%), Sumatera Utara (2,6%) dari total penduduk dunia, pada tahun dan terendah di Banten (1,6%).3 2005 sekitar 278 juta (4,2%),dan pada Headset adalah gabungan tahun 2013 menjadi sekitar 360 juta antara headphone dan mikrofon. Alat (5,3%) penduduk dunia.2 yang digunakan untuk mendengarkan Prevalensi gangguan suara dan berbicara dengan perangkat pendengaran tertinggi pada kelompok komunikasi atau kompter. Pemakaian usia 75 tahun ke atas (36,6%), disusul headset oleh kelompok umur 65-74 tahun waktu yang lama dapat menimbulkan (17,1%), angka prevalensi terkecil gangguan pendengaran. Para pekerja Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017) berlebihan dalam kurun 75 Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara operator rentang terhadap risiko gangguan pendengaran akibat 1. Distribusi pemakaian headset sebagai sumber Responden pajanan langsung terhadap telinga, Tabel dikarenakan pekerja operator tidak Responden dapat Kelamin memakai pendengaran alat pelindung sebagai fungsi METODE penelitian cross sectional, Distribusi Frekuensi Berdasarkan n Jenis persentase (%) 46.2 52.8 100.0 12 14 26 ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan 4.1 Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Total proteksi.4,5,6 Metode Karakteristik tiap Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia subyek hanya diobservasi satu kali dalam satu saat dan tidak dilakukan follow up. Usia n 21-25 26-30 31-35 Total 13 11 2 26 persentase (%) 50.0 42.3 7.7 100.0 Penelitian ini dilakukan di 2. Analisis Deskriptif Variabel Earsound Alat Bantu Dengar yang berlokasi di jalan Prof. HM. Yamin Sh, Kota Medan, Sumatera Utara Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk univariat dan bivariat Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017) Lama bekerja n < 1 tahun 1-3 Tahun > 3 tahun Total 4 6 16 26 persentase (%) 15.4 23.1 61.5 100.0 77 Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Menelpon Lama menelpon < 2 jam > 2 jam Total n 7 19 26 Tabel 4.7 Distribusi Responden Dengan Gangguan Pendengaran persentase (%) 26.9 73.1 100.0 Gangguan pendengaran Ada Gangguan Tidak Ada Gangguan Total n 18 persentase (%) 69.0 8 30.8 26 100.0 Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Lama Tabel 4.8 Diskribusi Responden Bekerja Berdasarkan Frekuensi bekerja 1-3 hari 4-6 hari Setiap hari Total n 3 20 3 26 persentase (%) 11.5 76.9 11.5 100.0 Jenis Gangguan Pendengaran Jenis gangguan pendengaran Tuli Konduktif Tuli Sensorineural Tuli Campuran Total n persentase (%) 11.1 88.9 0.0 100.0 2 16 0 18 Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Lama Tabel 4.9 Diskribusi Responden Menelpon Berdasarkan Derajat Ketulian Frekuensi lama Menelpon < 20 kali > 20 kali Total n persentase (%) 5 21 26 19.2 80.8 100.0 Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017) Derajat ketulian Tuli Ringan Tuli Sedang Tuli Berat Total n 17 persentase (%) 94.4 1 5.6 0 18 0.0 100.0 78 Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara 3. Analisis Statistik Variabel Tabel 4.10 Hubungan Menelpon Menggunakan PEMBAHASAN Lama Dari hasil 26 responden diperoleh Headset jumlah perempuan terbanyak 14 Dengan Gangguan Pendengaran Gangguan pendengaran Lama Tidak Ada meada ganggu gangg nelpon an uan n % n % <2 2 28. 5 71. jam 6 4 >2 16 84. 3 15. jam 2 8 Jumlah 18 69. 8 30. 2 8 orang (52.8%) dan laki-laki sebanyak 12 Jumlah n 7 19 26 % 100. 0 100. 0 100. 0 orang (46.2%) (tabel 4.1), sedangkan berdasarkan usia p responden paling banyak berusia 2125 tahun (50.0%) dan paling sedikit berusia 31-35 tahun (7.7%) (tabel 0.0 4.2). 14 Berdasarkan penelitian, lama Tabel 4.11 Hubungan Frekuensi bekerja responden di PT. Infomedia Menelpon Menggunakan Nusantara terbanyak > 3 tahun adalah Headset Dengan Gangguan Pendengaran Frekuen si menelpo n < 20 kali > 20 kali Jumlah Gangguan pendengaran Tidak Jumlah Ada ada ganggu gangg an u-an n % n % n % 1 20. 4 80. 5 100. 0 0 17 81. 4 19. 21 100. 0 0 18 69. 8 30. 26 100. 2 8 16 orang (61.5%) (tabel 4.3). Dan hasil frekuensi bekerja dalam seminggu terbanyak 4-6 hari adalah p 20 orang (76.9%) (tabel 4.5). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan terhadap 40 orang penyiar 0,0 radio, menyatakan bahwa responden 20 yang bekerja > 3 tahun sebanyak 50%, dan yang bekerja selama 6 hari per minggu adalah 12.5%.5 Hal juga Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017) 79 Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara serupa ditemukan pada penelitian menelpon yang dilakukan terhadap 20 orang sebanyak 40 orang (46%).9 pekerja, menyatakan bahwa lama lebih Dari bekerja > 3 tahun sebanyak 15 orang audiometri (75.0%).7 yang Dari penelitian ini lama adalah 19 orang (73.1%) (tabel 4.4). pendengaran Dan sensorineural menelpon satu kali pemeriksaan didapatkan, terbanyak gangguan pendengaran adalah 18 orang (69.0%) (tabel lama hasil mengalami menelpon terbanyak selama > 2 jam frekuensi dari 4.7), jenis gangguan terbanyak adalah 16 tuli orang terbanyak berjumlah > 20 kali per (88.9%) (tabel 4.8), dengan derajat shift adalah 21 orang (80.8%) (tabel ringan sebanyak adalah 17 orang 4.6). Hal ini sejalan dengan penelitian (94.4%) (tabel 4.9). Hal ini sejalan yang menyatakan bahwa frekuensi dengan penelitian yang menyatakan menelpon sebanyak 60-80 kali per hasil terbanyak yang mengalami harinya sebanyak (65%).6 Penelitian gangguan pendengaran adalah 15 terhadap responden, orang (75%), dengan jenis tuli menyatakan bahwa menelpon selama sensorineural dan derajat tuli ringan lebih dari 60 menit sebanyak (36%).8 adalah 12 orang (60.0%).7 Hal ini Hal tidak ini 100 juga orang ditemukan pada sejalan dengan penelitian penelitian terhadap 115 responden, sebelumnya bahwa yang mengalami menyatakan bahwa menelpon lebih gangguan pendengaran adalah 9 dari 10 menit dengan frekuensi orang (45%), dengan derajat ketulian ringan adalah 8 orang (40%).5 Dan Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017) 80 Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara penelitian sebelumnya menyebutkan menyatakan bahwa yang mengalami gangguan gangguan fungsi pendengaran pada pendengaran adalah 8 orang (20%).9 pemutar musik pribadi dalam jangka Hasil penelitian didapatkan uji fisher’s exact dengan nilai p-value 0,014< 0,05 yang bahwa terdapat waktu lama terdapat dengan nilai p=0,010<0,05.10 menunjukkan hubungan bahwa Penelitian ini juga sesuai yang dengan penelitian tentang hubungan bermakna antara lama menelpon penggunaan headset terhadap fungsi menggunakan pendengaran, headset dengan gangguan pendengaran (tabel 4.10). Hasil penelitian terhadap penggunaan headset terhadap kualitas pendengaran ada p=0,01<0,05.4 bermakna antara bahwa terdapat hubungan yang bermakna penyiar radio yang mendapatkan hasil hubungan menyatakan dengan nilai penggunaan headset dan gangguan Dalam penelitian ini lama pendengaran pada telinga kanan penggunaaan headset terbanyak > 2 sebesar jam sehari. Lama bekerja dan lama 15% dengan nilai p=0,010<0,05 dan terdapat hubungan penggunaan yang faktor sangat bermakna antara headset pencetus gangguan penggunaan headset dan gangguan pendengaran, pendengaran pada telinga kiri sebesar bahwa lama berkerja rata-rata lebih 22,5% dengan nilai p=0,001<0,05.5 dari 3 tahun. Berdasarkan teori Penelitian dengan 120 yang dilakukan responden juga data merupakan menunjukkan stimulasi bising berkepanjangan akan meningkatkan kebutuhan oksigen sel- Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017) 81 Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara sel rambut untuk metabolisme sel. berisiko terpapar bising kurang atau Adanya kerusakan pada struktur sel sama dengan 30 menit dalam sehari.11 rambut lainnya seperti mitokondria, Dan dalam penelitian yang lisosom, lisis sel dan robekan di dilakukan terhadap 22 orang pekerja membran reissner. Pajanan bising call juga vasokonstriksi frekuensi menelpon sebanyak 60-80 pembuluh darah koklea yang ikut kali per harinya memiliki keluhan berperan menimbulkan kerusakan nyeri pada telinga (otalgia), rasa baal organ corti.8 pada telinga, mual, pusing berdenging menimbulkan Hasil penelitian didapatkan center, menyatakan bahwa (tinitus) dan sulit mendengar.6 uji fisher’s exact dengan nilai p-value Penelitian yang dilakukan 0,020 < 0,05 yang menunjukkan terhadap 40 responden, mendapatkan bahwa yang hasil tidak ada hubungan bermakna bermakna antara frekuensi menelpon antara menelpon > 10 menit dengan menggunkan frekuensi menelpon lebih dari 1 kali terdapat hubungan headset dengan gangguan pendengaran (tabel 4.11). dengan Penelitian ini sesuai dengan yang dengan nilai p=0,056>0,05.9 dilakukan terhadap responden yang SARAN sering terpapar bising dengan waktu Berdasarkan hasil penelitian yang lebih hari telah dilakukan di PT. Infomedia mempunyai peluang 1,538 kali untuk Nusantara Medan mengenai lama dan terjadinya gangguan pendengaran, frekuensi menelpon dengan gangguan dari 30 menit per ganggguan pendengaran dibandingkan dengan responden yang Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017) 82 Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara pendengaran, maka dapat ditarik sebanyak 18 orang (69,2%) kesimpulan sebagai berikut : mengalami 1. Dari 26 bekerja responden sebagai yang operator, pendengaran dan 8 orang (30.8%) yang lebih banyak berjenis kelamin mengalami perempuan sebanyak 14 orang pendengaran. (52.8%) dibandingkan lakilaki sebanyak 12 oarang gangguan 5. Dari tidak gangguan responden mengalami yang gangguan (46.2%) dan dari 26 reponden pendengaran diperoleh tuli tersebut paling banyak berusia sensorineural 21-25 tahun sebanyak 13 orang (88.9%) dibandingkan orang (50.0%). tuli konduktif berjumlah 2 2. Responden yang memiliki waktu menelpon paling lama sebanyak 16 orang (11.1%). 6. Dari responden yang per shift kerja adalah > 2 jam mengalami sebanyak 19 orang (73.1%). pendengaran diperoleh derajat 3. Responden yang gangguan memiliki ketulian ringan sebanyak 17 jumlah frekuensi menelpon orang (94.4%) dibandingkan paling banyak per shift kerja ketulian sedang berjumlah 1 adalah > 20 kali sebanyak 21 orang (5.6%). orang. 4. Dari 7. Ada hasil audiometri hubungan pemeriksaan bermakna diperoleh menelpon Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017) antara yang lama menggunakan 83 Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara headset dengan gangguan pendengaran pada operator di PT. 8. Infomedia http://itidjournal.org/itid/artic le/download/383/179 Nusantara 2. WHO. Deafness and Hearing Medan dengan nilai p value Loss. 2015. World Health 0,014. Organization. 2015. [Accesed Ada hubungan yang 11 May 2016]. Available bermakna antara frekuensi from: menelpon www.who.int/mediacentre/fa headset menggunakan dengan gangguan pendengaran pada operator di PT. Infomedia Nusantara ctsheets/fs300/en/ 3. Rir’ati L, Rosita T, Hasanah N, Lely I. Riset Kesehatan Medan dengan nilai p value Dasar (RISKESDAS) 0,020. Kesehatan 2013. REFERENSI 1. Heeks R. Current Analysisi Indra. [Accesed 2016]. Jakarta. 11 Available May from: and Future Research Agenda http://terbitan.litbang.depkes. on ‘ Gold Farming’: Real- go.id/ World Production in 4. Laoh A, Rumampuk Developing Countries. IDPM Lintong Working Papers, University Penggunaan Headset terhadap of Fungsi Manchester. [Accesed Available 9 May 2008. 2016]. from: Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017) F. JF, Hubungan Pendengaran pada Mahasiswa Angkatan 2012 Fakultas Kedokteran 84 Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Universitas SAM Ratulangi : Center Jurnal Kedokteran Komunitas Administratif di PT Y Jakarta. dan Tropik. 2015. [Accesed 2008. [Accesed 29 August 29 August 2016]. Available 2016]. Available from : from http://indonesia.digitaljournal :http://ejournal.unsrat.ac.id/in s.org/index.php/idnmed/articl dex.php/JKKT/article/downlo e/download/572/566 ad/9102/8674. dan Pekerja 7. Battung RO, Rumampuk JF, 5. Wongso L, Danes VR, Supit Supit W. Hubungan Radiasi W, Perbandingana Damapak Gelombang Elektromagnetik Penggunaan Headset terhadap Telepon Fungsi Fungsi Pendengaran pada Seluler terhadap Gangguan Penyiar Radio dan yang bukan Pendengaran Penyiar Radio di Angkatan Manado: Jurnal Biomedik Kedokteran Universitas SAM (JBM). 2013. [Accesed 29 Ratulangi Manado: Jurnal e- August 2016]. Available from Biomedik http://ejournal.unsrat.ac.id/in [Accesed 24 December 2016] dex.php/biomedik/article/vie 8. Tjan H, Lintong F, Supit W. Kota w/2607. Efek 6. Handayani, Bashiruddin J, Wawolumaya C. Mahasiswa 2009 Fakultas (eBM). Bising Elektronika 2013. Mesin Terhadap Syok Gangguan Pendengaran pada Akustik pada Pekerja Call Pekerja di Kecamatan Sario Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017) 85 Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Fakutas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Kota Madano, Sulawesi Hidung Tenggorokan Kepala Utara: Jurnal e-Biomedik dan Leher. Edisi 6. Jakarta: (eBM). 2013. [Accesed 24 Balai Penerbit FK UI, 2009. December 2016] Hal 49-52. 9. Sazili M. Hubungan Perilaku Bermain Game Online Menggunakan dengan 11. Soetirto I, Hendramin H, Bashiruddin J. Gangguan Earphone Pendengaran dan Kelainan Fungsi Telinga in: editors,Buku Ajar Gangguan Pendengaran pada Remaja Ilmu Usia 12-19 tahun di Counter Hidung Tenggorokan Kepala Game Online AS net dan dan Leher. Edisi 6. Jakarta: Fathan Balai Penerbit FK UI, 2009. net Emerald Perum Keluaran Cipta Belian Kesehatan Telinga Hal 49-52. Kota Batam. 2013. [Accesed 24 Descember Available 2016]. from: http://www.academia.edu/521 8118/jurnal 10. Soetirto I, Hendramin H, Bashiruddin J. Gangguan Pendengaran dan Kelainan Telinga in: editors,Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017) 86