bab ii landasan teori

advertisement
 BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab II ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung
dalam perancangan proyek akhir ini. Materi yang akan dibahas diantaranya adalah
sistem kendali on-off, photodioda, LED infra merah, sensor level zat cair,
mikrokontroler atmega8535, power supply, solenoid valve, pompa, relay, LCD,
dan pemograman menggunakan BASCOM AVR.
2.1. Sistem Kendali ON-OFF
Kontrol otomatik telah memainkan peranan penting dalam sains dan
rekayasa modern. Disamping untuk kepentingan khusus seperti spacevehicle system, missile-guidance system,robotic system, kontrol otomatik
telah menjadi bagian integral yang penting dalam manufakturmodern dan
industri proses. Pada sistem kontrol ON-OFF, elemen pembangkit hanya
memiliki dua posisi tertentu yaitu ON dan OFF. Kontrol ON-OFF memiliki
karakteristik sinyal keluaran dari kontroler tetap pada salah satu nilai
maksimum atau minimum tergantung pada sinyal pembangkit kesalahan
positif atau negatif. Sistem kendali ON-OFF hanya cocok digunakan pada
sistem yang mentolerir ketelitian. Sistem kendali ini banyak digunakan
karena sistem yang digunkan tidak memerlukan analisa yang sulit. Selain itu
realisasinya juga lebih mudah dan murah. Pada sistem kontrol dua posisi,
elemen aktuasi hanya mempunyai dua posisi yang tetap.
Kontrol on-off ini banyak digunakan di industri karena murah dan
sederhana. Sinyal kontrol akan tetap pada satu keadaan dan akan berubah ke
keadaan lainnya bergantung pada nilai error positif atau negatif. Kontroler
dua posisi pada umumnya dijumpai pada komponen elektrik (relay) dan
komponen pneumatik (katup dan silinder).
2.2. Rangkaian Sensor Photodioda dan Led Infra Merah
Rangkaian sensor infra merah menggunakan komponen Photodioda
dan LED infra merah yang dihubungkan secara optik. Photodioda akan aktif
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
5
apabila terkena cahaya dari led infra merah. Antara Led dan Photodioda
dipisahkan oleh jarak. Jauh dekatnya jarak memengaruhi besar intensitas
cahaya yang diterima oleh Photodioda. Apabila antara Led infra merah dan
Photodioda tidak terhalang oleh benda, maka Photodioda akan aktif.
2.3. Photodioda
Photodioda adalah dioda yang bekerja berdasarkan intensitas
cahaya, jika photodioda terkena cahaya maka photodioda bekerja seperti
dioda pada umumnya, tetapi jika tidak mendapat cahaya maka photodioda
akan berperan seperti resistor dengan nilai tahanan yang besar sehingga arus
listrik tidak dapat mengalir. Konstruksi dari photodioda dapat dilihat pada
gambar 2.1.
Gambar 2.1 Photodioda
Photodioda merupakan sensor cahaya semikonduktor yang dapat
mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Photodioda merupakan
sebuah dioda dengan sambungan p-n yang dipengaruhi cahaya dalam
kerjanya. Cahaya yang dapat dideteksi oleh photodioda ini mulai dari
cahaya infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X.
Photodioda terbuat dari semikonduktor p-n junction, cahaya yang
diserap oleh photodioda akan mengakibatkan terjadinya pergeseran foton
yang akan menghasilkan pasangan electron-hole dikedua sisi dari
sambungan. Ketika elektron-elektron yang dihasilkan itu masuk ke pita
konduksi maka elektron-elektron itu akan mengalir ke arah positif sumber
tegangan sedangkan hole yang dihasilkan mengalir ke arah negatif sumber
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
6
tegangan sehingga arus akan mengalir di dalam rangkaian. Besarnya
pasangan elektron ataupun hole yang dihasilkan tergantung dari besarnya
intensitas cahaya yang diserap oleh photodioda.
Photodioda dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer
adalah silicon (Si) atau galium arsenida (GaAs), dan yang lain meliputi
InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap cahaya dengan karakteristik
panjang gelombang mencakup: 2500 Å - 11000 Å untuk silicon, 8000 Å –
20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam
cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu
elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah
elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi
semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah arus yang melalui sebuah
semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa. cara
tersebut didalam sebuah photodioda digunakan untuk mengumpulkan
photon dan menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan)
mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda.
Photodioda digunakan sebagai penangkap gelombang cahaya yang
dipancarkan oleh Infrared. Besarnya tegangan atau arus listrik yang
dihasilkan oleh photodioda tergantung besar kecilnya radiasi yang
dipancarkan oleh infrared.
2.4.
LED infra merah
LED Infra merah adalah sebuah benda padat penghasil cahaya, yang
mendekati/menghasilkan spectrum cahaya infra merah. LED (dioda cahaya)
Infra merah menghasilkan panjang gelombang yang sama dengan yang
biasa diterima oleh photodetektor silikon. Oleh karena itu LED infra merah
bisa dipasangkan dengan Phototransistor dan Photodioda.
Prinsip kerja dari infra red yaitu pada saat LED infra merah dibias
forward, elektron dari pita konduksi melewati junction dan jauh ke dalam
hole pita valensi, sehingga elektron-elektron tersebut memancarkan energi.
Pada dioda penyearah biasa, energi ini dikeluarkan sebagai energi panas.
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
7
Tetapi pada LED, energi ini dipancarkan sebagai cahaya. Sedangkan
pada LED infra merah memancarkan cahaya yang tidak kelihatan, hal ini
dapat digunakan dalam sistem tanda bahaya pencuri, penyampaian
informasi secara rahasia dan ruang lingkup lain yang membutuhkan pancaran
yang tidak kelihatan. Bentuk dari LED infra merah dapat dilihat pada gambar
2.2.
Gambar 2.2 LED infra merah
Adapun karakteristik dari LED Infra merah diantaranya yaitu:
1.
Bisa dipakai dalam waktu yang sangat lama.
2.
Membutuhkan daya yang kecil.
3.
Pemancaran panjang gelombangnya menyempit.
4.
Tidak mudah panas.
5.
Bisa digunakan dalam jarak yang lebar.
6.
Harga murah.
2.5. Sensor Level Zat Cair
Sensor level zat cair merupakan jenis khusus dari sensor
perpindahan. Dalam hal ini sensor yang dimaksud adalah pelampung.
Pengukuran dengan sensor ini biasanya dilakukan pada sebuah tangki atau
bak air. Teknik ini biasanya menggunakan sensor sebuah pelampung yang
berubah mengikuti perubahan level zat cair seperti ditunjukkan pada
Gambar 2.3. Perubahan ini dihubungkan dengan sistem sensor sekunder
seperti potensiometer atau LVDT.
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
8
Gambar 2.3 Pengukuran Level Zat Cair Menggunakan Pelampung
Metode potensiometer ini menggunakan potensiometer sebagai
sensor perpindahan yang melakukan konversi dari perubahan tekanan
dimana p > 1 atm ke perubahan perpindahan.
2.6. Mikrokontroler ATMega 8535
Mikrokontroler ATMega 8535 merupakan
salah satu
jenis
mikrokontroler dari keluarga AVR. ATMega 8535 mempunyai fitur yang
cukup lengkap, mulai dari kapasitas memori program dan memori data yang
cukup besar, interupsi. timer/counter, PWM, USART, TWI, analog
komparator, EEPROM internal dan jugaADC internal. Dengan fitur yang
cukup lengkap ini memungkinkan kita untuk menggunakan ATMega 8535
karena lebih mudah dan efisien. Bahkan kita dapat merancang suatu system
untuk kepentingan komersil mulai dari system yang sederhana sampai
dengan sistem yang relative kompleks hanya dengan menggunkan sebuah
IC saja. Diagram blok dari ATMega 8535 dapat dilihat pada gambar 2.4.
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
9
Gambar 2.4 Diagram Blok ATmega8535
Alasan penggunaan mikrokontroler jenis ini adalah karena
Mikrokontroler tipe AVR ATmega8535 memiliki beberapa kelebihan bila
dibandingkan dengan mikrokontroler lain, diantaranya :
a) Mempunyai 8 channel ADC yang terintegrasi dengan resolusi 10 bit
dengan metode pengonversian menggunakan Succesive Aproximation.
b) Dilengkapi dengan programmable serial USART .
c) Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5
Mbps.
d) Memiliki perangkat antarmuka serial Two-Wire dengan orientasi byte
e) Memiliki timer internal yang dapat difungsikan sebagai Real-Time
Timer.
f)
Memiliki fungsi watchdog timer yang dapat mencegah mikrokontroler
dari kesalahan operasi.
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
10
g) Memiliki 6 fungsi untuk menghemat energi yang digunakan, yaitu :
idle, ADC noise reduction, power save, power down, standby, dan
extended standby mode.
h) Memiliki timer yang dapat difungsikan sebagai PWM (Pulse Width
Modulation).
Pengoperasian memerlukan tegangan rendah, yaitu : 4,5 V s.d. 5,5 V
j)
Pemrograman dapat dilakukan dengan mudah. Pemrograman dapat
dilakukan dengan cara in system programming, artinya mikrokontroler
i)
ini dapat diganti programnya pada saat run time.
k) Memiliki 32 buah register untuk user dan 64 buah register yang
digunakan sebagai pengontrol fitur-fitur yang terintegrasi dalam
mikrokontroler ini.
Atmega 8535 memiliki pin sebanyak 40 pin. Gambar 2.5 merupakan
konfigurasi pin dari mikrokontroller ATMega 8535.
Gambar 2.5 konfigurasi pin mikrokontroler ATmega8535
Konfigurasi Pin ATmega8535 :

VCC merupakan Pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu
daya.

GND merupakan Pin Ground.

Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC.
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
11

fungsi khusus yaitu Timer/Counter, komparator Analog dan SPI.


Port D (PD0...PD7) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus
yaitu komparator analog dan interrupt eksternal serta komunikasi
serial.

Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai
fungsi khusus, yaitu komparator analog dan Timer Oscillator.
Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai
RESET
merupakan
pin
yang
digunakan
untuk
mereset
mikrokontroler.

XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

AVCC merupakan pin masukan untuk tegangan ADC.

AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC. [4]
Tabel 2.1 merupakan konfigurasi port yang digunakan dalam proyek
akhir ini .
Tabel 2.1 Konfigurasi Port
No
Port
Fungsi
1
Port A 1
Sensor level air
2
Pin B 0
Sensor IR LED pendorong
3
Pin B 3
Sensor IR LED pengisi
4
Port B 7
Solenoid Valve
5
Port D 2
Motor pendorong 1
6
Port D 3
Motor pendorong 2
7
Port C 2
Pin RS pada LCD
8
Port C 3
Pin E pada LCD
9
Port C 4
Pin DB4 pada LCD
10
Port C 5
Pin DB5 pada LCD
11
Port C 6
Pin DB6 pada LCD
12
Port C 7
Pin DB7 pada LCD
Untuk penjelasan lebih lengkap tentang mikrokontroler Atmega8535
ini dapat dilihat pada lampiran.
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
12
2.7. Solenoid Valve
Dalam Proyek akhir ini, khusunya pada bagian modul pengisi
kemasan mengunakan sebuah solenoid valve yang digunakan sebagai
pengendali keluarnya air minuman dari modul pengisi kemasan kedalam
gelas/kemasan. Model dari Solenoid Valve dapat dilihat pada gambar 2.6.
Gambar 2.6 Solenoid Valve
Katup Listrik / Solenoid valve atau sv adalah katup yang digerakan
oleh energi listrik, mempunyai koil sebagai penggeraknya yang berfungsi
untuk menggerakan piston yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC.
Solenoid valve adalah salah satu alat atau komponen kontrol yang
salah satu kegunaannya yaitu untuk menggerakan tabung cylinder, sv adalah
katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya yang mana ketika
koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi
medan magnet sehingga menggerakan piston pada bagian dalamnya ketika
piston berpindah posisi maka pada lubang keluaran A atau B dari sv akan
keluar udara yang berasal dari P atau supply, pada umumnya sv mempunyai
tegangan kerja 100/200 VAC namun ada juga yang mempunyai tegangan
kerja DC. Gambar 2.7 merupakan bagian-bagian dalam suatu solenoid
valve.
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
13
Gambar 2.7 Bagian-Bagian Dalam Selenoid Valve
1. Valve Body
4. Coil / Solenoid
7. Plunger
2. Inlet Port
5. Coil Windings
8. Spring
3. Outlet Port
6. Lead Wires
9. Orifice
Dilapangan penggunaan sv mempunyai banyak variasi dalam hal
kegunaan atau kebutuhan dari mesin tersebut, penggunaan sv yaitu :

Digunakan untuk menggerakan tabung cylinder

Digunakan untuk menggerakan piston valve.

Digunakan untuk menggerakan blow zet valve.

Dan masih banyak lagi.
2.8. Pompa
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan
suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan
tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk
mengatasi hambatan-hambatan pengaliran. Hambatan-hambatan pengaliran
itu dapat berupa perbedaan tekanan, perbedaan ketinggian atau hambatan
gesek. Pada proyek akhir ini, pompa digunakan agar tekanan air tetap sama
ketika debit air berubah. Sehingga volume air yang dikeluarkan solenoid
valve ke dalam kemasan volumenya sama, baik itu dalam keadaan tangki
penuh ataupun tidak. pompa yang digunakan adalah pompa akuarium yang
membutuhkan sumber tegangan 220 VAC.
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
14
2.9. Relay
Relay adalah suatu peralatan elektronik yang berfungsi untuk
memutushubungkan suatu rangkaian elektronik yang satu dengan yang
lainnya. Pada dasarnya relay adalah saklar elektromagnetik yang akan
bekerja apabila arus mengalir melalui kumparan, lalu inti besi akan menjadi
magnet dan akan menarik kontak-kontak relay. Kontak-kontak dapat ditarik
apabila garis magnet dapat mengalahkan gaya pegas yang melawannya.
Gambar 2.8 merupakan konstruksi dari macam-macam relay.
Gambar 2.8 Macam-macam Relay
Besarnya gaya magnet bergantung dari medan di celah udara pada
inti magnet, jumlah lilitan kumparan, dan kuat arus yang mengalir. Untuk
memperbesar kuat medan magnet dibentuk sirkuit magnet. Kontak-kontak
atau kutub-kutub dari relay umumnya memiliki tiga dasar pemakaian yaitu :
1. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan menutup dan
disebut sebagai kontak Normally Open (NO).
2. Bila kumparan dialiri arus listrik maka kontaknya akan membuka dan
disebut dengan kontak Normally Close (NC).
3. Tukar-sambung (Change Over/CO), jenis relay ini mempunyai kontak
tengah yang normalnya tertutup tetapi akan membuat kontak dengan
yang lain bila relay dialiri listrik.
Gambar 2.9 dan gambar 2.10 memperlihatkan beberapa bentuk
kontak dari sebuah relay :
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
15
Gambar 2.9 Jenis Konstruksi Relay
Gambar 2.10 Relay SPDT (a) Simbol relay SPDT
(b) Konstruksi relay tanpa tegangan
(c) Konstruksi relay dengan tegangan
Adapun
beberapa
parameter-parameter
relay
yang
harus
diperhatikan, antara lain :
a. Impedansi kumparan, jumlah impedansi ditentukan oleh tebal kawat dan
jumlah lilitan. Pada umumnya nilai impedansi pada kumparan sebesar 1–
50 KΩ untuk memperoleh daya hantar yang baik.
b. Besarnya kuat arus yang digunakan untuk menggerakkan relay, biasanya
sudah disediakan oleh pabrik. Relay yang mempunyai tahanan kecil
memerlukan arus besar, sedangkan relay yang mempunyai tahanan besar
hanya memerlukan arus yang kecil.
c. Tegangan yang diperlukan untuk menggerakkan relay tergantung
jenisnya.
d. Daya yang diperlukan untuk mengoperasikan relay besarnya sama
dengan nilai tegangan dikalikan arus.
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
16
2.10. Motor DC
Motor arus searah (motor DC) terdiri dari bagian tetap dan bagian
yang berputar. Bagian tetap dapat dibentuk dari magnet tetap (Permanent
Magnet DC Motor) atau dibentuk dari konstruksi electromagnet (Shunt
Wound DC Motor). Bagian yang berputar disebut armature field yang akan
berputar jika terjadi perubahan flux electromagnet. Konstruksi motor DC
ditunjukkan pada gambar 2.11 .
Gambar 2.11 Motor DC
Kelebihan motor DC adalah mudah dikendalikan baik kecepatan
maupun torsinya sehingga rancangan pengendalinya bisa lebih sederhana
dan lebih murah. Sedangkan kelemahan motor DC adalah reliabilitasnya
rendah, dan membutuhkan perawatan yang baik.
2.11. LCD
Liquid Crystal Display (LCD) merupakan salah satu alat untuk
penampil yang memiliki berbagai macam ukuran dari 1 hingga 4 baris, 16
hingga 40 karakter per baris dan 5 x 7 atau 5 x 10 dot display fonts.
Meskipun LCD memiliki berbagai macam ukuran tetapi penggunaanya
standar. LCD terdiri 16 pin yang berisikan jalur data, jalur kontrol, power
dan Back Light. LCD ini memiliki 2 baris dimana masing-masing baris
memuat 16 karakter. Selain itu, LCD ini dilengkapi dengan backlight
sehingga walaupun dalam keadaan gelap, tampilan pada LCD akan tetap
dapat terlihat.
Dalam Proyek akhir ini LCD digunakan sebagai penampil
keseluruhan proses yang sedang terjadi dalam sistem secara keseluruhan.
Pada alat ini digunakan sarana penampil berupa LCD karena cenderung
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
17
lebih mudah dalam aplikasinya dan dapat menampilkan karakter baik
berupa huruf maupun angka. LCD juga memiliki ukuran yang bermacammacam, seperti LCD dengan jumlah 1-4 baris, 16-40 karakter per baris, dan
sebagainya. Konstruksi LCD dapat dilihat pada gambar 2.12.
Gambar2.12 LCD 2x16
LCD yang akan digunakan adalah LCD 2x16. Pada umumnya LCD
ini memiliki 16 pin yang terdiri dari delapan pin jalur data (D0-D7), tiga pin
jalur kontrol (RS, E, dan RW), pin sumber tegangan dan ground, sebuah pin
driver LCD dan dua pin backlight. Tabel 2.2 menunjukkan konfigurasi dari
pin-pin LCD tersebut.
Tabel 2.2 Konfigurasi Pin LCD
Pin
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Simbol
GND
Vcc
VO
RS
R/W
E
D0
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
A+
A-
Fungsi
Data bus line 7 (MSB) Power supply (GND)
Data bus line 6 Power supply (+5V)
Pengaturan kontras LCD
Register Select, H = Baca, L = instruksi
Read/Write, H = Baca, L = tulis
Enable Signal
Data Bit 0
Data Bit 1
Data Bit 2
Data Bit 3
Data Bit 4
Data Bit 5
Data Bit 6
Data Bit 7
Led Backlight (+)
Led Backlight (-)
Untuk menampilkan satu karakter, posisi data pada tampilan dikirim
ke register instruksi dan diikuti karakter ke register data. Modul LCD akan
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
18
menghubungkan karakter dengan pola karakter pada CG ROM dan
mengirimkan pola karakter pada display sesuai posisinya. Posisi dari
tampilan dapat dikurangi atau ditambah secara otomatis tergantung dari
inisialisasi yang dilakukan sebelum mengisi karakter. Sehingga dapat
mengirimkan karakter yang berurutan (string yang lebih dari satu karakter)
dan akan ditampilkan satu string yang kontinyu.
Langkah awal sebelum menampilkan karakter pada LCD adalah
melakukan inisialisasi untuk LCD terlebih dahulu. Inisialisasi LCD adalah
hal yang terpenting karena apabila inisialisasi gagal maka tampilan pada
LCD atau yang akan ditampilkan pada LCD adalah karakter-karakter aneh.
Tahap inisialisasi berisi konfigurasi-konfigurasi untuk LCD yang akan
digunakan. Adapun konfigurasi yang harus diatur pada tahap inisialisasi ini
adalah sebagai berikut :
 Banyaknya bit data interface dengan MPU yang digunakan (8-bit atau
4-bit)
 Jumlah baris pada LCD yang digunakan
 Pergeseran kursor
 Pergeseran tampilan
 Kursor atau tanpa kursor, berkedip atau tidak berkedip.
2.12. Bascom AVR
Salah satu software aplikasi yang dapat digunakan untuk
pemrograman mikrokontroller keluarga AVR adalah BASCOM (Basic
Compiler) AVR. BASCOM AVR ini menggunakan high level language
yang merupakan pengembangan dari bahasa Basic. Compiler ini berfungsi
untuk mengubah format program kedalam format hexsadesimal agar
program yang telah dibuat dapat dimengerti oleh mikrokontroler.
BASCOM (Basic Compiler) AVR merupakan suatu perangkat lunak
untuk memprogram hardware yang diimplementasikan pada mikrokontroler
jenis AVR. Kumpulan karakter pada BASCOM terdiri dari karakter
alphabet, karakter angka, dan karakter khusus. Karakter alphabet dalam
BASCOM terdiri dari huruf kapital (A-Z) dan huruf kecil (a-z). Sedangkan
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
19
karakter angka pada BASCOM adalah 0-9. Huruf A-H dapat digunakan
sebagai bagian angka heksadesimal. Gambar 2.13 merupakan main
windows pada BASCOM AVR.
Gambar 2.13 Main windows pada BASCOM AVR
1. Baris Program BASCOM
BASCOM memiliki baris program dengan syntax sebagai berikut :
[[line identifier]] [[statement]] [[:statement]] ... [[comment]]
2. Penggunaan Line Identifiers
BASCOM mendukung satutipe line identifier atau pengenal baris
yaitu label baris alfa numerik. Sebuah label baris alfabet dapat terdiri dari
1-32 huruf dan angka yang diawali dengan sebuah huruf kemudian
diakhiri dengan sebuah titik dua (:). Kata kunci BASCOM tidak
diperbolehkan untuk dijadikan sebagai label .
Label dapat dimulai di kolom berapapun, selama karakter pertama
bukan kosong atau spasi pada baris. Spasi tidak diperbolehkan diantara
label titik dua (:) atau setelahnya. Sebuah baris hanya boleh memiliki
sebuah label. Ketika ada label pada suatu baris maka tidak ada pengenal
baris lainnya yang dapat digunakan pada baris yang sama. Penggunaan
huruf kecil dengan huruf kapital pada BASCOM memberikan arti yang
sama.
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
20
Sebuah pernyataan BASCOM bisa “dieksekusi” atau “tidak
dieksekusi”. Sebuah pernyataan dieksekusi melanjutkan aliran sebuah
logika program dengan memberitahu program apa yang akan dilakukan
selanjutnya. Sedangkan program tidak dieksekusi melakukan tugas
seperti mengalokasikan penyimpanan untuk variabel, deklarasi, dan
menentukan tipe variabel. Contoh dari pernyataan ini adalah “DIM” dan
“REM”.
Sebuah komentar adalah pernyataan tidak dieksekusi yang
digunakan untuk penjelasan program atau lainnya. Komentar dinyatakan
dengan pernyataan REM atau tanda petik tunggal ('). Lebih dari satu
pernyataan
dapat
ditempatkan
pada
satu
baris,
tetapi
dengan
menggunakan tanda pemisah (:).
3. Tipe Data
Variabel dalam BASCOM memiliki sebuah tipe data yang
menentukan apa yang dapat disimpan dalam variabel. Berikut ini adalah
tipe data yang dapat digunakan dalam BASCOM.

Bit (1/8 byte)
Sebuah bit hanya dapat berisi nilai 1 atau 0.

Byte (1 byte)
Byte tersimpan sebagai angka biner 8-bit tidak bertanda (dari 0 255).

Integer (dua byte)
Integer tersimpan sebagai angka biner bertanda 16-bit dengan
range nilai dari -32.768 samapi +32.768.

Word (dua byte)
Word tersimpan sebagai angka biner tidak bertanda dengan range
nilai dari 0 sampai 65.535.

Long (empat byte)
Long tersimpan sebagai angka biner bertanda 32-bit dengan nilai 2.147.483.648 samapi +2.147.482.648.

Single
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
21
Single tersimpan sebagai angka biner bertanda 32-bit dengan range
nilai dari 1,5 x 10-324 sampai 3,4 x 10308.

Double
Double tersimpan sebagai angka biner bertanda 64-bit dengan
range nilai dari 5,0 x 10-324 sampai 1,7 x 10308.

String (sampai 254 byte)
String tersimpan sebagai byte yang diakhiri dengan sebuah byte 0.
sebuah string dengan panjang 10 byte akan menempati 11 byte.
4. Variabel
Sebuah variabel adalah nama yang menunjuk ada sebuah objek
tertentu. Nama dari sebuah variabel pada BASCOM dapat terdiri dari 32
karakter. Karakter yang diperbolehkan hanya huruf dan angka. Karakter
pertama dari sebuah variabel harus sebuah huruf. Sebuah variabel tidak
boleh menggunakan kata yang sudah dipakai BASCOM (Reserved
Word). Yang termasuk Reserved Word adalah semua perintah,
pernyataan, nama fungsi, register internal, dan nama operator.
Sebuah variabel angka hanya dapat diisi dengan nilai angka
(integer, byte, long, single, atau bit). Angka heksadesimal atau biner
dapat dimasukkan dengan menggunakan awalan &H atau &B. Sebelum
memasukan sebuah variabel, compiler harus diberitahu dahulu dengan
menggunakan perintah DIM.
Contoh :
as
DIM A as bit, DIM B as Integer, DIM C as Byte, DIM S
string*10,
String
membutuhkan
parameter
tambahan
untuk
menentukan panjang karakternya.
5. Ekspresi dan Operator
Sebuah ekspresi bisa sebuah konstanta, variabel atau sebuah nilai
tunggal yang didapat dari penggabungan konstanta, variabel, dan
ekspresi
lainnya dengan operator. Operator
melakukan operasi
matematika atau logika pada nilai. BASCOM membagi ke dalam 4
kategori, yaitu : Aritmatika, Relasi, Logika, dan Fungsional.
Otomatisasi Pengisian Minuman Pada Kemasan
Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535
22
Download