Daftar Isi KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN ISBN.978-979-9914 1-2-5 TAHUN 2005 KAJIAN ST ATISTIK HUBUNGAN KADAR U CONTOH LUMPUR DAN MINERAL BERA T DAERAH LODANG LUWU SULAWESI SELAT AN (P2BGGN/EKS/K/02/2005) Oleh : Tyas Djuhariningrum ABSTRAK KAJIAN STATISTIK HUBUNGAN KADAR U CONTOH LUMPUR DAN MINERAL BERAT DERAH LODANG LUWU SULAWESI SELATAN. Kadar U pada contoh lumpur dan mineral berat dari daerah Lodang Luwu Sulawesi Selatan ada 102 data terdiri dari 38 contoh batuan beku dan 64 contoh batuan sedimen mewakili daerah seluas 600 km2 Kajian ini untuk mendapatkan standar hubungan U contoh lumpur dan mineral berat dalam bentuk persamaan matematis menggunakan metoda kuadrat minimum ( Method of Least Square) linier dan non linier. Apabila kajian statistik ini mempunyai hubungan korelasi yang baik R= 0,8-1 pada contoh U lumpur dan mineral berat maka persamaan matematis tersebut dapat dipakai untuk mengestimasi contoh U dalam mineral berat sehingga akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam percontohan geokimia seperti biaya dapat berkurang, pengambilan contoh yang sulit dapat ditiadakan, dan tidak membutuhkan waktu lama. Hasil trial dan perhitungan statistik untuk non linier diperoleh hubungan U lumpur dan mineral berat pada batuan beku yaitu bentuk kurva hiperbol dengan koefisien korelasi R=0,532, sedangkan untuk linier R=0,364. Pada batuan sedimen trial dan perhitungan statistik non linier yaitu bentuk kurva geometris dengan koefisien korelasi R=0,663, sedangkan untuk linier R= 0,483. Berdasarkan hasil yang diperoleh koefisien korelasi rendah, U yang terabsorp dalam lumpur dan mineral berat pada batuan beku dan sedimen tidak ada hubungan yang karakteristik secara phisik dan kimia maka diperlukan pengambilan contoh baik lumpur maupun mineral berat di setiap lokasi percontohan geokimia. Kata kunci : Kajian statistic, kadar U, Lumpur, mineral berat, Luwu. ABSTRACT A STATISTIC STUDY ON URANIUM CONCENTRATION RELATIONSHIP IN SOIL AND HEAVY MINERAL CONCENTRAT AT LODANG LUWU EAST SULA WESI. A statistic study on relationship of concentration U in soil and heavy mineral in Lodang Luwu East Sulawesi there are 102 data consist of38 data of igneous rock and 64 data sedimentary rock for cover 600 square km area can be used to know relationship. A study of statistic receive to relationship standart characteristic soil and heavy mineral samples in equation mathematics can use the method of least square linier and non linier.If a study of statistic have good relationship R=0,8-1 of soil and heavy mineral this equation matematics can be used to estimate concentration U in heavy mineral samples so that to distribute ease of PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 147 KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5 geochemical sample for examples minimize cost, the samples up take negligible, not need long time. The result trial and calculation statistic to be found data of igneous rock group have hyperbole curve (non linier) with correlation of coefficient R=O,532 and data of sedimentary group have geometric curve (non linier) with correlation of coefficient R=O,663, where as linier for igneous rock coefficient of correlation R=O,364 and sediment rock R=O,483. The element U can be absorbed by soil and heavy mineral have not correlated its indicate the second samples are not from same source rock. Because of concentration U in soil and heavy mineral samples are not relation that physical and chemical characteristic then its be aimed taking over soil and heavy mineral in each geochemical sampling. Key word: Statistic study, U content, stream sediment heavy minerals, concentrated, Luwu. 148 PUSATPENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTIAN ISBN.978-979-99t 41-2-5 TAHUN 2005 PENDAHULUAN Latar Belakang Tulisan ini merupakan realisasi dari Usulan Kegiatan Penunjang Penelitian Bidang Eksplorasi dan Geologi dengan No. Kode : P2BGGN/Eks/K/0212005.Pengkajian statistik kadar Uranium dalam contoh lumpur dan mineral berat mendapatkan secara ini perlu dilakukan guna standar hubungan secara matematis dari kedua contoh tersebut. Hubungan statistik data U pada contoh lumpur dan mineral berat merupakan salah satu informasi penting dalam melacak sumber U yang terdapat dalam sungai untuk daerah Sulawesi Selatan. Contoh lumpur dan mineral berat sebanyak 102 contoh yang terdiri dari 38 contoh batuan beku dan 64 contoh batuan sedimen berasal dan daerah penelitian seluas 600 km2 di Lodang Luwu, Sulawesi Selatan terlihat pada lampiran 1 . Standar hubungan karakteristik pada contoh lumpur dan mineral berat dapat dinyatakan dengan persamaan matematis dengan menggunakan metoda kuadrat minimum ( Method of Least Square) . Apabila kajian statistik ini mempunyai hubungan korelasi yang baik R= 0,8-1 maka pada contoh U lumpur dan mineral berat akan terdapat hubungan karakteristik phisik dan kimia pada kondisi geologi tertentu maka persamaan matematis tersebut dapat dipakai untuk mengestimasi contoh U dalam mineral berat sehingga akan memberikan kemudahan-kemudahan dalam percontohan geokimia seperti biaya dapat berkurang, pengambilan contoh yang sulit dapat ditiadakan, dan tidak membutuhkan waktu lama. Oleh karena itu pada percontohan geokimia mineral berat untuk daerah yang sama dapat ditiadakan, kadar U dalam mineral berat dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan matematis sehingga pengambilan contoh cukup dengan percontohan geokimia lumpur. Mineral berat merupakan mineral dengan BD>2,9, sedangkan lumpur (stream sediment) adalah batuan yang mempunyai ukuran < -80 mesh. Tujuan Pengkajian statistik kadar U dalam contoh lumpur dan mineral berat untuk mendapatkan suatu standar hubungan karakteristik berupa persamaan matematis sehingga dapat memberikan kemudahan dalam percontohan geokima. PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGT NUKLIR-BATAN 149 KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TAl/UN 2fJ05 ISBN.978-979-99141-2-5 TEORI Regresi atau pendugaan ( estimasi ) mengenai salah satu variable yaitu variable bergantung terhadap nilai variable yang diketahui ( variabel bebas ). Korelasi antara variablevariabel untuk menentukan sejauh mana suatu persamaan linier dan bukan linier memperlihatkan hubungan masing-masing variable. Apabila X (variable bebas ) dan Y ( variable tak bebas ) menyatakan 2 variabel yang mempunym diagrmn pencar menggmnbarkan sebuah garis maka korelasi ini disebut linier[ 123]. Apabila Y cenderung meningkat dan X meningkat maka korelasi disebut positip/ korelasi langsung (gb.l). Jika Y menurun dan X meningkat maka hubungan korelasi disebut negatip/ korelasi terbalik (gb.2) . Sedangkan semua titiknampak berbentuk kurva maka korelasi tak linier (gb.3). Gb.l Korelasi Positip/ Gb.2 Korelasi negatipl Korelasi langsung Gb.3 Korelasi non korelasi tcrbalik linier Menentukan ukuran korelasi variable-variabel secara kuantitatif berdasarkan bentuk diagram pencar seperti contoh pada 1, 2 dan 3. Apabila letak pencaran data dari contoh berupa garis berarti bentuk kurva garis (linier), dan jika letak pencaran data berupa lengkung berarti bentuk kurva berupa parabola I hiperbola (non linier). Apabila pencaran data tidak beraturan bukan berarti tidak ada hubungan antara kedua variable tersebut ada kemungkinan mempunyai bentuk non linier. Hubungan data antara 2 variabel tersebut dapat digunakan persmnaan garis regresi kuadrat minimum, sedangkan untuk menentukan hubungan antara 2 variabel tersebut dengan mengukur koefisien korelasi. Apabila koefisien korelasi (R) antara 150 PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN KUMPULAN 0,8 - LAPORAN BASIL 1 berarti hubungan PENELITIAN 2 variabel ukuran korelasi menggunakan TABUN 2005 mempunyai ISBN.978-979-99141-2-5 hubungan sempuma. Cara menentukan Metoda Least Square adalah: 1. Metoda regresi kuadrat minimum ( Method of Least Square )[123] Menentukan hubungan 2 variabel antara dengan menggunakan persamaan gans regresi kuadrat minimum. Persamaan Y garis: dimana: <lodan a] diperoleh :LY dari persamaan + a]:LX = <lon :L XY = <lo:LX + a] :L X2 atau <lo = (:L Y H:L X 2 )- (:L X H:L XY ) n :LX2 _ (:LX)2 a, = (n :L XY ) - (:L X H:L Y ) n :LX2 - (:LX i Keterangan: (dependent) Y = variabel ketergantungan X = variabel bebas ( independent) ao = intersept a] = slope n = jumlah data Menentukan koefisien korelasi (n :LXY ) - (:L X ) (:L Y ) R I ~ [(n X 2 ) - ( IX 2 )] [ ( var iabelyangdijelaskan var iabeltotal R I(Yes( - n IY 2) = (IY) - I (Yes( - 2 y)2 I(Y _ y)2 y)2 I(Y _ y)2 Keterangan: R = koeffisien korelasi (0,8-1) n = jumlah data Yest = Y rata-rata dari grafik Y = Y rata-rata PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 151 KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITJAN TAHUN IS BN .978-979-99141-2-5 2(J(J5 2. Metoda non linicr Metoda kuadrat minimum ( Method of Least Square) adalah kurva yang mempunyai cirri-ciri sesuai dengan data kuadrat minimum, disebut kurva kuadrat minimum. Apabila garis kuadrat data memiliki menyerupai bentuk ciri-ciri parabol, dipakai jika X merupakan Persamaan garis, disebut disebut parabol kuadrat variable bebas ( dependent kurva yang kemungkinan minimum minimum. dan apabila Definisi ). dapat dipakai :[3] •. kurva kuadratik / parabola •. kurva hyperbola c. Y d. Y = abx = a log Y X = log log Y = log a b Kurva kuadrat minimum a + X log b •. kurva eksponensial + b log X •. kurva geometris / parabola kuadrat minimum Y=ao +a)X +a2X2 <lo, ai, a2 I: Y = I: XY = L XY dapat ditentukan a()n <lo = Menentukan + at I: X <lo dengan persamaan : + a2 I: X2 + a, I: X2 + a2 I: X3 I: X L X2 + a] L X3 + a2 L X4 koefisien R2 R korelasi : = variabelyangdijelaskan variabe/total = ICY.sf - = L(Y.sf ICY - - y)2 ri y)2 ICY _ y)2 152 diatas PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN data dapat KUMPULAN LAPORAN HAS1L PENELlT1AN Koefisien ISBN.978-979-99141-2-5 TAHUN 2005 korelasi adalah ratio variasi yang dijelaskan terhadap variasi keseluruhan dan R merupakan kuantitas tidak berdimensi. Koefisien korelasi dapat dipakai untuk hubungan linier maupun non linier. Harga koefisien korelasi terletak antara -1 dan 1 dan dalam hal ini kesalahan standar mengenai penduga dapat digunakan : SYX = ~I(Y n- YJ SyX dapat digunakan baik untuk linier maupun non linier. Apabila R mendekati nol terhadap 2 variabel yang diasumsikan jenis persamaan linier bukan berarti tidak ada korelasi tetapi kemungkinan korelasinya non linier. Metoda kuadrat minimum ( Method oj Least Square ) merupakan garis, parabola, atau kurva-kurva yang lain, untuk menyesuaikan data maka diperlukan kesepakatan tentang garis atau parabola yang paling sesui. Dari semua kurva yang mendekai seperangkat data tertentu, maka kurva akan memiliki cirri-ciri : D]2 + D22+ D/ + --------------- Dn2 adalah minimum disebut kurva yang paling sesui ( best fitting curve ). D penyimpangan kurva terhadap titik-titik data ( X1,Y\), (X2,Y2), (X3,Y3). METODA DAN TAT A KERJA Pengkajian statistik kadar U dari contoh lumpur dan mineral berat di daerah Lodang Luwu Sulawesi Selatan dapat dipergunakan dengan metoda kuadrat minimum (Method of Least Square ). METODA 1. Metoda Linier a. Garis kuadrat minimum Bentuk persamaan : PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGJ NUKLIR-BATAN 153 KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005 b. Koefisien ISBN.978-979-99141-2-5 Korelasi (n L XY ) - (L X ) (L Y ) R = ~ [( n LX 2 ) - ( LX 2 )][ ( n L Y2 ) - (L Y) 2 Dimana : = intersept ao a( = slope Dapat ditentukan : = (L Y )(L X 2 )- (L X )(L XY ) <lo n LX2 _ (LX)2 = (n L al XY ) - (L X )(L Y ) n LX2 _ (LX)2 2.Metoda non tinier a. Parabola kuadrat minimum Bentuk persamaan b. Koefisien / kurva kuadratik : korelasi: L:(Y~s' - Y)2 R= L(Y - y)2 Koefisien korelasi [2] 0,8 < R < 1 tinggi 0,6 < R < 0,8 sedang 0,4 < R < 0,6 agak rendah 0,2 < R < 0,4 rendah 0,0 < R < 0,2 tak ada kore1asi Dimana : ao, aj, a2 koefisien kuadratik dapat ditentukan LY = <lon L XY = <loL X + aj L X2 + a2 L X3 <loL X2 + aj L X3 + a2 L X4 L XY 154 = + a] L X dengan persamaan + a2 L X2 PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN : KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5 TATAKERJA 1. lnventarisasi data kadar U contoh lumpur dan mineral berat daerah Luwu Lodang Sulawesi selatan 2. Mengelompokan 102 data kadar U contoh lumpur dan mineral berat a. 38 data kadar U contoh lumpur dan mineral berat dari batuan beku b. 64 data kadar U contoh lumpur dan mineral berat dari batuan sedimen. 3. Mengolah dan menghitung data kadar U contoh lumpur dan mineral berat menjadi 2 kelompok 4 Mengklasifikasi data yang diolah 90% dan yang dihilangkan tidak boleh 10% 5 Membuat grafik data pencar dan linier 6 Menentukan persamaan garis linier dan non linier 7 Menentukan koeffisien korelasi HASIL DAN PEMBAHASAN Dari 102 data kadar U contoh lumpur dan mineral berat di daerah Lodang Luwu Sulawesi Selatan berdasarkan jenis batuan dapat dikelompokkan menjadi : Kelompok batuan beku 38 contoh lumpur dan mineral berat, terlihat pada lampiran 2 Kelompok batuan sedimen 64 contoh lumpur dan mineral berat, terlihat pada lampiran 2 A. Metoda Linier 1. Kelompok data batuan beku a. Bentuk persamaan : Y = 2,602 + 0,008 X b. Koefisien korelasi R = I(yc." -yY I(y -yY -_ I 29,40 - 222,11 = 0.364 188,88 Yrata - rata = Y = -= 3,1284 38 PUSA T PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BA TAN 155 KUMPULAN LAPORAN IIASIL PENELITIAN CE Y ) (L X TAHUN 2fJ05 ISBN.978-979-991 41-2-5 )- (L X ) (L XY ) = (118,88)(626102,96)- 2 (2516,57)(11524,71)= 2,602 n LX2 (Lxi - 38(626102,96)-(2516,5 7i ao = 2,602 = intersept al = (n L XY ) - (L X) (L Y) = 38( 11524,71)- (2516,57)(118,88)=0,008 n LX2 at = (LX i - 38(626102,96)-(2516,57i 0,008 = slope Bentuk persamaan Y = 2,602 + 0,008 X Metoda linier secara grafis dapat terlihat pada grafik 1 hubungan kandungan U dalam contoh lumpur dan mineral berat Hubungan data kadar U da1am lumpur dan mineral berat bentuk persamaan Y=2,602+0,008X 1inier dengan koefisien korelasi R=0,364 sangat rendah, U mobil yang terarbsorb dalam lumpur dan mineral berat korelasinya sangat rendah yaitu R = 0,364 artinya tidak ada hubungan karakteristik secara fisik dan kimia antara lumpur dan mineral berat , dalam hal ini perlu dicoba dengan metoda non linear. 2. Kelompok data bantuan sedimen a. Bentuk persamaan : Y = 1,783 + 0,014 X b. Koefisien korelasi R= _I L(Yes(-Y)2 L(Y - Y) = ~I208,920 48,655 = 0,483 Bentuk persamaan Y= 1,783 + 0,014 X, persamaan linier dengan koefisien korelasi R = 0,483 artinya U mobil yang terarbsorb dalam lumpur dan mineral berat tidak ada hubungan karakteristik fisik dan kimia, dalam hal ini perlu dicoba dengan metoda non linier. 156 PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5 Grafik linier hubungan kadar U contoh lumpur dan MB Batuan Sedimen terlihat pada lampiran 3 dan 4 B. Metoda Non Linier 1. Persamaan Eksponensial a. Kelompok data bantuan beku • Bentuk persamaan : Y = ao. a? • ~ logY =log ao + X log al~Y= 1,9 (It Koefisien korelasi R=_II,(yesl-Y)2 I,(Y-Y) = ~222,11 /57,303 =050 ' 188,88 Yrata - rata = Y = -= 3,1284 38 Dimana ao dan a] dapat ditentukan dengan: L logY = ao n + a] LX LXlogY = aoLX +aILX2 ao = 1,9 dan a] = 1 koefisien ~ Y = 1,9 (ll Bentuk persamaan eksponensial Y= 1,9 (l)x dengan koefisien korelasi R = 0,5 rendah berarti U mobil yang terarbsorb dalam lumpur dan mineral berat pada batuan beku mempunyai hubungan karakteristik rendah tidak proporsional. b. Kelompok data batuan sedimen • Bentuk persamaan Y=ao.alx • ~ Y=I,68(lt Koefisien korelasi R= /L(Yc.lI-y)2 L(Y -Y) PUSAT PENGEMBANGAN _ - 34,857 = 0,408 208,920 GEOLOGI NUKLIR-BATAN 157 KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2()05 ISBN.978-979-99141-2-5 Bentuk persamaan eksponensial Y= 1,68 (l)x dengan koefisien korelasi R = 0,408 berarti U mobil yang terarbsorb dalam lumpur dan mineral berat mempunyai hubungan karakteristik rendah 2. Geometri a. Kelompok data batuan beku • Bentuk persamaan Y = ao .Xa1 7 logY= log ao + al log X 7 Y = 2,323 (X)0,005 • Koefisien korelasi R = ./ L(Yes/-y)2 L(Y - Y) = V122,62 222,11 = 0,319 Dimana a dan b dapat ditentukan : + al L logX L logY = ao n L logX logY = ao L logX + a, L( logXi ao = 2,323 dan al = 0,005 koefisien , Y =2323 X 0,005 Bentuk persamaan geometris Y= 2,323 (X)o,005dengan koefisien kolerasi R = 0,319 U mobil yang terarbsorb dalam lumpur dan mineral berat mempunyai hubungan karakteristik yang rendah berarti keduanya bukan berasal dari satu sumber. b. Kelompok data batuan sedimen • Bentuk persamaan Y = ao.Xal • 7 Y= 0,718 (X)O,152 Koefisien korelasi R = ./L(Yes/-Yf 91.84 = 0,663 L(Y - Y) = ~I208.920 R = 0,663 U mobil yang terarbsorb dalam lumpur dan mineral berat mempunyai hubungan karakteristik yang cukup. 158 PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5 3 Persamaan Kuadratik / Parabola c. Kelompok data batuan beku • Bentuk persarnaan Y = ao +alX -a2X2 • Y = 2,109+0,114X -0,6.10-5 ~ X2 Koefisien korelasi R=_ILCYest-Y)2 _ LCY -Y) - Yrata - rata = Y = 62,36 = 0,529 222,11 18888 ' 38 = 3,1284 R = 0,529 Koefisien korelasi rendah tidak proporsional U mobil yang terarbsorb dalarn lurnpur dan mineralmempunyai hubungan karakteristik rendah. d. Kelompok data batuan sedimen • Bentuk persamaan Y = ao + ajX -a2X2 • ~ Y = 1,625 + 0,0193X - 2,3.10-5 X2 Koefisien korelasi R = I LcYes/-y)2 _ LCY -Y) - 93,77 208.920 = 0,67 R = 0,67 U mobil yang tcrarbsorb dalam lumpur dan mineral berat mempunyai hubungan karakteristik yang cukup. 4. Persamaan Hiperbola a. Kelompok data batuan beku • Bentuk persamaan 1 1 y 0,437 + 0,002 X -=a+bX~Y= • Koefisien korelasi R = ILcYes/-y)2 LCY -Y) = 62,79 = 0,532 222,11 188,88 = 3,1284 Yrata - rata = Y = 38 PUS AT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 159 KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TAl/UN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5 Bentuk persamaan hiperbol dengan koefisien korelasi R = 0,532 U mobil yang terarbsorb dalam lumpur dan mineral berat mempunyai hubungan karakteristik rendah . b. Kelompok data batuan sedimen • Bentuk persamaan 1 Y ~=a+bX • , -+Y= 3162-0,0121X Koefisien korelasi R = ./ L(Y L(Yes/- ~2 Y) I = ~ 208.920 336,31 = 1,269 Bentuk persamaan hiperbola dengan koefisien korelasi R = 1,269 U mobil yang terarbsorb dalarn Iumpur dan mineral berat tidak mempunyai karakteristik. Tabel perhitungan persamaan korelasi atau tidak ada hubungan linier maupun non linier pada batuan beku terlihat pada lampiran 5 dan 6, sedangakan batuan sedimen terlihat pada Iampiran 7,8 dan 9.Hasil hubungan antara kadar U dalam lumpur dan mineral berat dengan koefisien korelasi terdapat dalam tabel 10 KESIMPULAN Oari hasil kajian antara kadar U contoh lumpur dengan mineral berat dari 102 contoh data di sektor Lodang Luwu, Sulawesi Selatan dapat disirnpulkan sebagai berikut : 1. Kurva linier pada batuan beku dengan R=0,364 dan batuan sedimen R=0,483 kedua batuan mernpunyai koefisien korelasi rcndah hal ini menunjukan bahwa U yang terabsorp dalarn lurnpur maupun mineral berat tidak ada hubungan karakteristik secara phisik maupun kimia . 2. Kurva non linier pada batuan beku bentuk hiperbol R=532, dan pada batuan sedimen bentuk Geometris R=0,663 yang mernpunyai koefisien korelasi sedang hal ini rnenunjukan bahwa U yang terabsorp dalarn lumpur dan mineral berat tidak terjadi hubungan yang proporsional 160 PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGJ NUKLIR-BATAN KUMPULAN 3. LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-S Tidak ada hubungan karakteristik phisik maupun kimia secara proporsional berarti antara kadar U dalam lumpur dan mineral berat . 4 .. Hubungan secara matematis linier maupun non linier antara kadar U contoh lumpur dan mineral berat rendah, berarti dalam percontohan geokimia perlu dilakukan sendiri- sendiri baik lumpur maupun mineral berat. DAFTAR PUSTAKA 1. P.A SURYADI; "Teori Kemungkinan dan Statistik," ITB, (1976) halaman 171-196 2. SUDJANA;" Metoda Statistik ," Penerbit Tursino , ( 1975 ), halaman 356-376. 3. MURRY R. SPIGEL, Phd; Metric "Theory and Problem of Statistic ", MC Graw Hill Inc SI (1972). 4. SUHARTADI dkk; "Laporan Akhir Prospeksi Umum Sektor Lodang- Luwu, Sulawesi Selatan, Tahun 1983-1989. Daftar Isi PUSA T PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BA T AN 161