upaya meningkatkan ketrampilan sholat melalui metode

advertisement
UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN SHOLAT MELALUI
METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN FIQIH
SISWA KELAS II SD NEGERI2 SUCENJURUTENGAH
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas IlmuTarbiyah DanKeguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Disusun oleh:
RISTIANA
NIM 12415320
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
i
MOTTO
1.“Wa
man
jaahada
fa-innamaa
yujaahidu
linafsihi.”
“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah
untuk dirinya sendiri.” (QS Al-Ankabut [29]: 6)
2. “Walladziina jaahaduu fiinaa, lanahdiyannahum subulanaa..” (Barangsiapa
sungguh-sungguh di jalan-Nya, Allah beri petunjuk jalan-Nya)
3. “Infiruu khifaafaw-watsiqoolaw-wajaahiduu bi amwaalikum wa anfusikum fii
sabiilillaah.”(Berangkatlah, baik kamu merasa ringan atau berat, dan
berjihadlah dengan harta dan jiwamu..” (QS. At-Taubah: 41)
4. Anda tidak bisa mengubah orang lain, Anda harus menjadi perubahan yang
anda harapkan dari orang lain (Mahatma Gandhi)
5. Jadikan kepandaian sebagai kebahagiaan bersama, sehingga mampu
meningkatkan rasa ikhlas tuk bersyukur atas kesuksesan (Mario Teguh)
http://katacintadanmutiara.blogspot.com/2013/05/kumpulan-contoh-motto-hidupislam.html
http://www.lokerseni.web.id/2014/01/kumpulan-kata-kata-bijak-motivasimario.html
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini Saya Persembahkan Untuk :
1. Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan
Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Agama Islam Sunan Kalijaga
Yogyakarta
2. Drs. H. Jumroh, M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam
Universitas Agama Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta
3. Drs. Ichsan, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi
4. Almamater Tercinta Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Jurusan Pendidikan
Agama Islam Universitas Agama Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta
vi
ABSTRAK
Ristiana,“Upaya Meningkatkan Ketrampilan Shalat dengan Metode
Demonstrasi pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas II SD Negeri 2 Sucen Jurutengah
Kabupaten Purworejo”. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga. 2014.
Tujuan yang menjadi kajian peneliti, yaitu: 1) Untuk mengetahui
penerapan metode demonstrasi dalam mata pelajaran Fiqih materi pokok shalat
kelasII SD Negeri 2 Sucen Jurutengah Kabupaten Purworejo. 2) Untuk
mengetahui relevansi metode demonstrasi dalam meningkatkan hasil belajar dan
ketrampilan shalat peserta didik dalam mata pelajaran Fiqih materi pokok shalat
kelas II SD Negeri 2 Sucen Jurutengah Kabupaten Purworejo.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research)yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui
metode dokumentasi, metode observasi dan metode tes. Indikator kinerja
penelitian berupa tercapainya ketuntasan belajar secara individual dan klasikal.
Hasil penelitian menunjukkan : 1) Yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan
metode demontrasi pada mata pelajaran Fiqih materi pokok shalat kelas II SD
Negeri 2 Sucen Jurutengah Kabupaten Purworejo, yaitu guru harus
mempersiapkan RPP dan perangkat pembelajaran dengan baik. Guru harus lebih
meningkatkan motivasi peserta didik.Guru harus lebih dapat menjelaskan alur
pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi.
Pada siklus I nilai tertinggi praktik shalat yaitu 75, sedangkan nilai terendah
yaitu 60. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 40,91 % yang sudah memenuhi KKM.
Pada tes tertulis nilai tertinggi yaitu 75 dan nilai terendah 60 dengan nilai rata-rata
yaitu 68,09.
Pada siklus II nilai tertinggi praktik shalat yaitu 85, sedangkan nilai terendah
yaitu 70 dengan nilai rata-rata yaitu 74,38. Hal ini menunjukkan bahwa sudah 100 %
yang sudah memenuhi KKM. Pada tes tertulis nilai tertinggi yaitu 90 dan nilai
terendah 70 dengan nilai rata-rata yaitu 79,09 dan semua siswa telah memenuhi
KKM. Dengan demikian ketrampilan shalat siswa kelas II SD Negeri 2 Sucen
Jurutengah mengalami peningkatan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa metode
demonstrasi dapat meningkatkan meningkatkan Ketrampilan Sholat Pada Mata
Pelajaran Fiqih Siswa Kelas II SD Negeri2 Sucen Jurutengah Tahun Pelajaran
2013/2014.
Kata kunci: Fiqih, demonstrasi, ketrampilan, shalat
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga
senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang mukmin yang senantiasa
mengikutinya.
Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan
bahwa skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan
bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada semua
pihak yang telah membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis
sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Hamruni, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang, dan selaku pembimbing, beserta staf yang telah memberikan
pengarahan dan pelayanan dengan baik, selama masa penelitian.
2. Bapak Drs. H. Jumroh, M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
Universitas Agama Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta
3. Bapak Drs. Ichsan, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi
4. Bapak Purwantoro, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 2 Sucenjurutengah,
yang telah bersedia member pengarahan.
5. Semua karib kerabat yang telah memberikan motivasi dalam penyelesaian
skripsi ini.
Kepada semuanya, peneliti mengucapkan terima kasih disertai do’a
semoga budi baiknya diterima oleh Allah SWT. Penyusun mengakui
kekurangan dan keterbatasan kemampuan dalam menyusun skripsi ini, maka
diharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif, evaluatif dari semua
pihak guna kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya semoga dapat bermanfaat bagi
diri peneliti khususnya.
viii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................... i
Surat Pernyataan ................................................................................................ ii
Persetujuan Pembimbing .................................................................................... iii
Pengesahan Pembimbing ................................................................................... iv
Halaman Motto .................................................................................................. v
Halaman Persembahan ....................................................................................... vi
Halaman Abstrak ……………………………………………………………… vii
Kata Pengantar ................................................................................................... viii
Daftar Isi………………………………………………………………………. ix
Daftar Tabel ....................................................................................................... x
Daftar Lampiran ………………………………………………………………. xi
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................................. 6
D. Kajian Pustaka ………….......................................................................... 7
E. Landasan Teori ………............................................................................. 9
F. Hipotesis ………………………………………………………………… 25
G. Metode Penelitian ……………………………………………………… 26
H. Sistematika Pembahasan ……………………………………………….. 39
Bab II : GAMBARAN UMUM SDN 2 SUCENJURUTENGAH .................. 41
A. Letak Geografis …………. ...................................................................... 41
B. Sejarah Singkat SD N 2 Sucenjurutengah ……… ................................. 42
C. Dasar dan Tujuan SD N 2 Sucenjurutengah............................................ 42
D. Struktur Organisasi SD N 2 Sucenjurutengah…………………............. 43
E. Keadaan Guru SD N 2 Sucenjurutengah................................................. 44
F. Keadaan Sarana dan Prasarana ............................................................... 45
G. Kegiatan Ekstrakulikuler ………………………………………………. 46
H. Pretasi SD N 2 Sucenjurutengah ………………………………………. 47
ix
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 47
A. Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan ............................................ 47
B. Pembahasan …………………………...................................................... 61
BAB IV : PENUTUP …………………………………….................................. 63
A. Kesimpulan ……………………………………....................................... 64
B. Saran ………………………………………….......................................... 64
C. Kata Penutup .............................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Pelaksanaan Pembelajaran ………………………………………. 27
Tabel 1.2. Nilai Siswa ………………………………………………………… 28
Tabel 3.1. Pelaksanan Pembelajaran Siklus I ………………………………… 48
Tabel 3.2. Nilai Praktek Salat Siklus I ………………………………………… 50
Tabel 3.3. Hasil Rekapitulasi tes praktek salat siklus I ………………………. 51
Tabel 3.4 Tes Tertulis Siklus I ………………………………………………… 52
Tabel 3.3. Hasil Rekapitulasi Tes Tertulis salat siklus I ……………………… 53
Tabel 3.6. Pelaksanan Pembelajaran Siklus II ………………………………… 54
Tabel 3.7. Nilai Praktek Salat Siklus II ……………………………………….. 56
Tabel 3.8. Hasil Rekapitulasi tes praktek salat siklus II………………………. 57
Tabel 3.9 Tes Tertulis Siklus II ………………………………………………. 58
Tabel 3.10 Hasil Rekapitulasi Tes Tertulis salat siklus II …………………… 59
Tabel 3.11. Pelaksanan Pembelajaran ………………………………………… 60
Tabel 3.12. Rekapitulasi Prestasi Siswa …… ………………………………… 61
xi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 2 : Daftar Nama Peserta didik Kelas II
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) Siklus I
Lampiran 4 : Lembar Evaluasi Peserta didik Siklus I
Lampiran 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) Siklus II
Lampiran 6 : Lembar Evaluasi Peserta didik Siklus II
Lampiran 7 : Surat Penunjukan Pembimbingan Skripsi
Lampiran 8 : Surat Mohon Riset
Lampiran 9 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
Lampiran 10 : Foto Kegiatan Penelitian
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu bidang studi yang harus
dipelajari oleh peserta didik di sekolah dasar adalah Pendidikan Agama Islam,
yang dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar kelas dua terdiri dari empat
mata pelajaran yaitu : Al- Qur’an, Akidah Akhlak, Fiqih dan Sejarah
Kebudayaan Islam. Masing–masing mata pelajaran tersebut pada dasarnya
saling terkait, isi mengisi dan melengkapi. Fiqih merupakan sistem norma
(aturan) yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia
dengan makhluk lainnya (muamalah). Oleh karena itu, sejak dini kita harus
mendapatkan pendidikan sholat dimana salat merupakan ibadah yang pertama
diwajibkan Allah SWT kepada umat Islam.
2
Dipilihnya beberapa metode tertentu dalam suatu pembelajaran
bertujuan untuk memberi jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan dan
kesuksesan operasional pembelajaran. Dalam hal ini metode bertujuan untuk
lebih memudahkan proses dan hasil dalam pembelajaran sehingga apa yang
direncanakan bisa diraih dengan sebaik dan semudah mungkin. Dengan
demikian, jelas bahwa metode sangat berfungsi dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Perlu juga menjadi peretimbangan bahwa ada materi yang
berkenaan dengan demensi afektif dan psikomorik, yang kesemuanya itu
menghendaki pendekatan metode yang berbeda- beda.
Pada dasarnya, di SDN 2 Sucenjurutengah masih banyak peserta didik
yang belum benar dalam tata cara shalat karena berbagai faktor diantaranya
cara penyampaian pembelajaran yang masih bersifat tradisional, dan menjadi
kebiasaan yang terjadi peserta didik hanya mendengarkan apa yang
disampaikan oleh pendidik tanpa adanya suatu praktek atau pemeragaan dan
faktor keluarga dimana bahwa dalam pelaksanaan dan pengamalan tata cara
ibadah shalat orang tua tidak meneliti dan mengontrol anaknya.
Pada poses pembelajaran guru dihadapkan pada keragaman karakteristik dan
dinamika perkembangan siswa yang berbeda–beda. Oleh karena itu mengajar
adalah ilmu sekaligus seni. Ada ilmu mengajar saja belum cukup maka
diperlukan seni dalam mengajar. Dalam proses belajar mengajar seorang guru
harus mampu menentukan metode pembelajaran dengan tepat.1
1 Ismail SM, Stategi Pembelajaran Agama Islam Berbasir PAIKEM,( Semarang: Ra SAIL
Media Group.2008) hlm, 9
3
Pemilihan metode harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan
kegiatan belajar mengajar. Metode pembelajaran mempunyai peranan yang
penting untuk mencapai tujuan pendidikan. Metode sebagai seni dalam
mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa dianggap lebih penting dibanding
dengan materi itu sendiri. Dengan menyampaian yang komunikatif lebih
disenangi oleh siswa, meskipun materinya kurang menarik. Sebaiknya materi
yang cukup menarik. Karena penyampaianya kurang menarik, maka materi itu
kurang dapat diterima oleh siswa.2
Dari permasalahan di atas, peneliti melalui studi tindakan kelas akan
melakukan penelitian dengan judul ”Upaya Meningkatkan Ketrampilan Sholat
Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas II Sd
Negeri 2 Sucenjurutengah Tahun Pelajaran 2013/2014”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas penulis mengidentifikasi
beberapa masalah yang timbul antara lain:
1. Bagaimana ketrampilan shalat siswa kelas II SD Negeri 2 SucenJurutengah
sebelum menggunakan metode demonstrasi?
2. Bagaimana penerapan model pembelajaran demonstrasi pada mata
pelajaran fiqih siswa kelas II SD Negeri 2 SucenJurutengah?
3. Bagaimana ketrampilan shalat siswa kelas II SD Negeri 2 Sucejurutengah
setelah menggunakan metode demonstrasi?
2 Moh.Rifa’I, Ushul Fiqih: Untuk Madrasah Aliyah kelas II dan III Prigram A, (Semarang:
Wicaksana,1998), hal:44
4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mempunyai tujuan yang di harapkan agar
dalam penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan. Tujuan dan
kegunaan penelitian adalah :
1.
Mendeskripsikan
tentang
penerapan
model
Demonstrasi
pada
pembelajaran fiqih kelas II SDN 2 Sucenjurutengah.
2.
Mendeskripsikan
partisipasi
siswa
kelas
II
SD
Negeri
2
Sucenjurutengah dalam pembelajaran fiqih dengan menggunakan
metode Demonstrasi.
3.
Mendeskripsikan hasil belajar siswa mata pelajaran fiqih setelah
menggunakan metode Demonstrasi.
2. Manfaat Penelitian
Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan
dan pengetahuan tentang penggunaan metode demonstrasi dalam pelajaran
fiqih materi shalat pada kelas II SDN 2 Sucenjurutengah.
Sedangkan secara praktis, penelitian ini bermanfaat untuk:
a. Bagi siswa
Dengan menggunakan metode demonstrasi, siswa dapat dengan
mudah menerima dan memahami serta meningkatkan kemampuan
shalat.
5
b. Bagi Guru
-
Memberikan
pengetahuan
dan
ketrampilan
melakukan
penelitian.
- Meningkatkan serta memperbaiki proses belajar mengajar.
-
Mengetahui
strategi
atau
metode
yang
bervariasi
dalam
pembelajaran di kelas.
c. Bagi Sekolah
- Efisiensi sekolah pendidikan.
- Mendorong sekolah untuk berusaha melengkapi sarana dan
prasarana.
D. Kajian Pustaka
Terdapat banyak sekali hasil penelitian yang relevandan berkaitan
dengan pembelajaran dengan menggunakan metode Demonstrasi., diantaranya
adalah.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Asriah, Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang tahun 2011 dengan judul
“Upaya Peningkatan Pengamalan Ibadah Shalat Dengan Strategi Demonstrasi
Kelas VII Mts Negeri Loano Kabupaten Purworejo”. Penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil pengamalan
ibadah shalat Dengan Strategi Demonstrasi. Hasil penelitian menunjukkkan
bahwa dengan menggunakan Strategi Demonstrasi dapat meningkatkan Ibadah
6
Shalat dan mendorong siswa lebih aktif dalam melaksanakan ibadah shalat.3
Kedua, skripsi yang ditulis oleh Muhaiminurrohman, Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2012 dengan judul “Upaya
Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Salat Dengan
Strategi Demonstrasi Kelas VI Sd Negeri Pancar Ngampeldento Salaman
Tahun Pelajaran 2011/2012 ”. Penelitian ini adalah yang bertujuan untuk
meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam materi shalat Dengan
Strategi
Demonstrasi.
Hasil
penelitian
menunjukkkan
bahwa
dengan
menggunakan Strategi Demonstrasi dapat meningkatkan prestasi Belajar
Pendidikan Agama Islam materi Shalat dan siswa lebih aktif dalam belajar
Agama Islam. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan
untuk meningkatkan hasil prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi
shalat dengan menerapkan strategi Demonstrasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dan
meningkatkan keaktifan siswa dalam prses belajar mengajar.4
Sedangkan dari penelitian ini, yang membedakan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah subyek obyek penelitian. Penelitian ini
membahas Peningkatan Ketrampilan Sholat Melalui
Metode Demonstrasi.
Skripsi ini berisi bagaimana metode mengajar untuk mengajarkan sesuatu
bahkan pengajaran yang memerlukan pemeragaan.
3 http://digilib.uin-suka.ac.id/9253/2/BAB%20I,%20IV,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
4 http://muhaiminurohman.blogspot.com/2011/06/20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
7
E. Landasan Teori
1. Pengertian Pengamalan
Pengamalan berasal dari kata dasar “amal”, yang mempunyai arti
perbuatan baik yang mendatangkan pahala (menurut ketentuan agama Islam),
sedangkan pengamalan itu sendiri mempunyai arti proses (perbuatan)
melaksanakan; pelaksanaan; penerapan atau proses (perbuatan) menunaikan
(kewajiban, tugas). Dari pengertian di atas, pengamalan berarti sesuatu yang
dikerjakan dengan maksud berbuat kebaikan, dari hal di atas pengamalan
masih butuh objek kegiatan.Sedangkan pengertian ibadah menurut Hasby Ash
Shiddieqy yaitu segala taat yang dikerjakan untuk mencapai keridhaan Allah
dan mengharap pahala-Nya di akhirat.
Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa pengamalan
ibadah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri sehingga akan mendatangkan pahala dan hasil belajar
mata pelajaran fikqih sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan oleh
SD Negeri 2 SucenJurutengah Kabupaten Purworejo.
2. Pengertian Fiqih
Kata Fiqih secara arti kata berarti :’’paham yang mendalam”. Tetapi
fiqih yang dimaksud dalam skripsi ini adalah salah satu mata pelajaran yang
terdapat di kelas II oleh SD Negeri 2 Sucenjurutengah Kabupaten Purworejo.
Adapun ruang lingkup Fiqih di oleh SD Negeri 2 Sucenjurutengah bertujuan
untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok-
8
pokok hukum Islam dalam mengatur dan ketentuan menjalankan hubungan
manusia dengan Allah SWT.
Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar fiqih materi
shalat dalam penelitian ini adalah hasil pengamalan shalat yang dicapai oleh
siswa yang digambarkan dalam nilai mata pelajaran fiqih.
3. Hakekat ibadah
Hakekat ibadah adalah ketundukan jiwa yang timbul karena perasaan
cinta akan Tuhan yang Ma’bud dan merasakan kebesaran-Nya, lantaran
beritikad bahwa alam ada kekuasaan, yang akal tidak dapat mengetahui
hakikatnya.
Boleh
juga
dikatakan
memperhambakan
jiwa
dan
mempertundukannya kepada kekuasaan yang ghaib tak dapat diliputi ilmu
dan tak dapat diketahui hakikatnya.5
Ibadah dilakukan untuk memenuhi kehendak Allah sedangkan bentuk
dan tata cara pelaksanaannya sepenuhnya dilakukan sesuai dengan petunjuk
Allah dan penjelasan yang diberikan oleh nabi Muhammad SAW.Ahli lughat
mengartikannya taat, menurut, mengikuti, tunduk. Dan mereka mengartikan
juga tunduk yang setinggi-tinginya, dan doa.
Ibadah menurut para sufi menekankan pada upaya kelanggengan
hubungan komunikatif dengan Allah. Mereka menyembah kepada Allah
karena keyakinnan bahwa Dia memang seharusnya disembah. Ibadah secara
menyeluruh oleh para ulama telah dikemas dalam sebuah disiplin ilmu, yang
di namakan ilmu fiqih dan fiqih Islam. Karena seluruh tata peribadatan telah
5. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, Cet 3,2006).
hlm, 1280-128
9
dijelaskan didalamnya, sehingga perlu diperkenalkan sejak dini dan sedikit
demi sedikit dibiasakan dalam diri anak, agar kelas mereka menjadi insan–
insan yang bertakwa. Pranatapranata ibadah di dalam Islam termasuk shalat,
karena shalat merupakan tiang dari segala amal ibadah.6
3. Materi Shalat
a. Pengertian shalat
Menurut bahasa, shalat artinya berdoa, sedang menurut syara’ ialah
rangkaian kata dan perbuatan yang telah ditentukan, dimulai dengan
membaca takbir dan diakhiri dengan salam, menurut syarat-syarat dan rukun
yang telah ditentukan. 7
Shalat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah shalat wajib.
Penulis memilih shalat wajib, karena setiap orang muslim yang sudah baligh
diwajibkan untuk melaksanakan ibadah shalat. Dari definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa pengamalan ibadah shalat yaitu suatu perbuatan atau
amalan yang dikerjakan berdasarkan perintah dan petunjuk Allah sematamata untuk berbakti kepada-Nya.8
b. Shalat Fardhu dan waktunya
Shalat fardhu itu ada lima, dan masing-masing mempunyai waktu
yang
ditentukan.
Kita
diperintahkan
menunaikan
shalat-shalat
itu
waktunya:8
6Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Op.Cit hlm., 25
7Amir Syarifuddin, Garis Garis Besar Fiqh, (Bogor: Prenada Mrdia, 2003), hlm., 13
8 Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Kuliah Ibadah Ditinjau dari Segi Hukum dan Hikamh,
(Semarang : PT Pustaka Rizki Putra, 2000 ), hlm,1
10
1) Zhuhur
Awal waktunya setelah condong matahari dari pertengahan langit. Akhir
waktunya apabila bayang-bayang sesuatu telah samapanjangnya dengan itu.
2) Ashar
Wakunya mulai dari habisnya waktu dhuhur, sampai terbenamnya matahari.
3) Magrib.
Waktunya dari terbenamnya matahari sampai hilangnya syafaq (awan senja)
merah.
4) Isya’
Waktunya dari terbenamnya syafaq ( awan senja ), hingga terbit fajar.
5) Subuh
Waktunya dari terbinya fajar shidiq, hinga terbit matahari.9
c. Bacaan-bacaan dalam shalat
Ibadah shalat itu terdiri dari gerakan dan bacaan. Shalat tidak
sempurna dan sah apabila gerakan atau bacaannya saja yang dilakukan. Di
bawah adalah bacaan yang harus dibaca ketika shalat, yaitu:10
1) Niat shalat
2) Bacaan takbiratul ihram
3) Bacaan doa iftitah
4) Membaca surah Al Fatihah
5) Membaca ayat atau surah Al Qur’an
9 Moh Rifai, Mutiara Fiqih Jilid I (Semarang : CV Wicaksana,1998) hlm., 181
10 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqh, (Bogor : PRENADA MEDIA, 2003)
11
6) Bacaan ruku’
7) Bacaan i’tidal
8) Bacaan sujud
9) Duduk antara dua sujud
10) Membaca tasyahud awal
11) Tasyahud akhir
12) Bacaan salam
d. Gerakan dalam shalat
1) Berdiri tegak sempurna dan menghadap kiblat.
Setiap muslim yang mampu berdiri wajib melakukannya bagi yang
tidak mampu, misalnya karena sakit, atau sudah tua, boleh melakukan
shalat sambil duduk atau berbaring. Ketika berdiri pandangan mata
diarahkan ke tempat sujud.
2) Berniat dan Takbiratulihram
Setelah shalat dimulai, terlebih dahulu kita berniat. Niat shalat
boleh dibaca dalam hati, boleh juga dilafalkan. Pada saat itulah di dalam
hati harus berniat (menyengaja) untuk melakukan shalat karena
Allah.Selanjutnya, kita mengangkat tangan sejajar dengan bahu da
telapak tangan terbuka sambil mengucapkan Allahu Akbar.
3) Berdiri sempurna tangan bersedekap
Setelah mengucapkan takbir, kedua tangan bersedekap. Kedua
telapak tangan diletakkan di antara dada dan pusar. Telapak tangan kanan
berada di atas punggung telapak kiri.
12
4) Ruku’
Gerakan
(sebagaimana
rukuk
diawali
takbirotulihram
dengan
sambil
mengangkat
membaca
Allahu
tangan
Akbar).
Kemudian membungkukan badan. Pada saat itu posisi punggung dan
kepala rata. Kedua tangan memegang lutut dan ditekan. Pandangan
mata tertuju ke tempat sujud sambil memaca do’a rukuk.
5) I’tidal
Gerakan i’tidal adalah gerakan yang dilakukan setelah ruku’.
Pada saat i’tidal kedua tangan diangkat seperti ketika takbiratul ihram,
saat mengangkat kedua tangan membaca sami’allaahuliman hamidah,
kedua tangan diturunkan kembali dan diletakkan disamping badan.
Pada saat tangan di samping badan membaca lanjutan bacaan i’tidal.
6) Sujud
Gerakan sujud adalah menempatkan wajah ke tempat sujud
sambil membaca takbir. Pada saat sujud. Posisi dahi, hidung, kedua
telapak tangan, kedua lutut, dan seluruh ujung jari kaki diletakkan
ketempat sujud. Usahakan seluruh ujung jari kaki menghadap ke kiblat
sambil membaca doa sujud.
7) Duduk diantara dua sujud
Gerakan duduk antara dua sujud (duduk iftirosy) adalah duduk
dengan cara telapak kaki kiri diduduki dan telapak kaki kanan berdiri
tegak. Jari kaki kiri menahan ke tanah. Usahakan ujung jari kaki kanan
13
menghadap ke kiblat. Kedua tangan memegang kedua lutut sambil
membaca doa duduk diantara dua sujud.
8) Duduk tasyahud awal
Duduk tasyahud awal juga disebut duduk iftirasy. Posisi
duduk iftirasy sama seperti duduk di antara dua sujud, saat iftirasy
telunjuk kanan disunnahkan menunjuk ke arah kiblat. Kecuali untuk
shalat subuh tidak ada duduk tasyahud awal, selesai rakaat kedua
langsung duduk tasyahud akhir.
9) Duduk tasyahud akhir
Duduk tasyahud akhir disebut juga duduk tawaruk. Tawaruk
dilakukan dilakukan pada rakaat terakhir, telapak kaki kiri dijulurkan
di bawah telapak kaki kanan, telapak kaki kanan tegak dengan jari-jari
menekan lantai, telunjuk tangan kanan disunnahkan menunjuk ke arah
kiblat.
10) Salam
Setelah semua gerakan dan bacaan shalat di atas, ditutup
dengan bacaan salam. Saat mengucapkan salam, tubuh tetap dalam
keadaan tasyahud akhir. Kemudian kita menoleh ke kanan (hukumnya
wajib) lalu menoleh ke kiri (hukumnya sunah).11
11.Muhammad Tholhah Hasan, Ahlussunah Wal Jama’ah Dalam Persepsi Dan Tradisi
NU, (Jakarta : Lantabora Press, 2005), hlm, 157
14
4. Metode Demonstrasi
a. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang menggunakan
pemeragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan
bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik. Demonstration is a strategy
to use when you are teaching any kind of step by step procedure as possible
you encourage student to be mentally a cert” (Demonstrasi adalah strategi
yang digunakan ketika mengajar berbagai jenis melangkah langkah demi
langkah sebisa mungkin mendorong siswa berani secara mental). Metode
demonstrasi merupakan metode mengajar yang cukup efektif, sebab
membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati suatu
proses atau peristiwa tertentu.12
Pada
intinya
metode
bertujuan
untuk
mengantarkan
sebuah
pembelajaran kearah tujuan tertentu yang ideal dengan cepat dan tepat sesuai
dengan yang diinginkan. Karenanya, terdapat suatu prinsip yang umum dalam
memfungsikan ,metode yaitu prinsip menyenangkan, menggembirakan penuh
dorongan dan motivasi sehingga materi pembelajaran itu menjadi lebih
mudah untuk diterima peserta didik. Menerapkan adalah mempraktikkan,
sedangkan metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan
suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja
yang bersistem untuk memuhkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
12 Mel Silberman, Active Learning 101 Strategiies to teach any subject, (Massachusetts:
allyn and Bacon, 1996), hlm.150
15
tujuan yang ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Demonstrasi yaitu
suatu cara penyampaian materi dengan memperagakan suatu proses atau
kegiatan (Suaedy, 2011: 6).13
Metode demonstrasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
seorang guru memperaktikkan atau memperagakan langsung tata cara salat
yang kemudian diikuti oleh murid sehingga ilmu atau. Metode demonstrasi
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seorang guru memperaktikkan
atau memperagakan langsung tata cara salat yang kemudian diikuti oleh
murid sehingga ilmu atau keterampilan yang didemonstrasikan lebih
bermakna dengan ingatan masing-masing murid. Metode demonstrasi adalah
metode pembelajaran yang menggunakan pemeragaan untuk memperjelas
suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu
kepada anak didik.
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang cukup efektif,
sebab membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati
suatu proses atau peristiwa tertentu. Pada intinya metode bertujuan untuk
mengantarkan sebuah pembelajaran kearah tujuan tertentu yang ideal dengan
cepat dan tepat sesuai dengan yang diinginkan. Karenanya, terdapat suatu
prinsip
yang
umum
dalam
memfungsikan
,metode
yaitu
prinsip
menyenangkan, menggembirakan penuh dorongan dan motivasi sehingga
materi pembelajaran itu menjadi lebih mudah untuk diterima peserta didik.
13R Ibrahim Nana Syaodih S, Perencanan Pengajaran, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2003),
hlm,106
16
Dari beberapa pengertian di atas disimpulkan bahwa metode
demonstrasi adalah suatu metode mengajar dimana seorang guru atau orang
lain bahkan murid sendiri memperlihatkan kepada seluruh kelas tentang suatu
proses melakukan atau jalannya suatu proses perbuatan tertentu. Contohnya
proses mengerjakan shalat.14
b. Tujuan Metode Demonstrasi
Sesuai dengan definisi metode demonstrasi yaitu memperlihatkan,
memperagakan dan mempraktekkan, maka tujuan demonstrasi yaitu anak
diarahkan dan dibimbing untuk menggunakan mata dan telinganya secara
terpadu sebagai hasil dari pengamatan. Tujuan pokok penggunaan metode
demonstrasi dalam proses belajar mengajar ialah untuk memperjelas
pengertian konsep dan memperlihatkan (meneladani) cara melakukan sesuatu
atau proses terjadinya sesuatu.
Metode demonstrasi merupakan suatu wahana untuk memberikan
pengalaman belajar agar anak dapat menguasai pelajaran lebih baik. Metode
demonstrasi anak dilatih untuk menangkap unsur-unsur penting untuk proses
pengamatan, maka kemungkinan melakukan kesalahan sangat kecil bila terus
menirukan apa yang telah didemonstrasikan oleh guru dibandingkan jika ia
melakukan hal yang sama hanya berdasarkan penjelasan lisan.15
14 Ismail SM, op. cit.,hlm. 18
15T Ibrahim- H. Darsono, Penerapan Fikih, ( Surakarta : PTTiga Srangkai Pustaka
Mandiri, 2005), hlm. 67-71
17
Demonstrasi memiliki makna penting bagi anak antara lain:
a. Dapat memperlihatkan secara konkret apa yang dilakukan/
dilaksanakan/ diperagakan.
b. Dapat mengkomunikasikan gagasan, konsep, prinsip dengan
peragaan.
c. Membantu mengembangkan kemampuan mengamati secara teliti
dan cermat.
d. Membantu mengembangkan untuk melakukan segala pekerjaan
secara teliti dan cermat.
e. Membantu mengembangkan kemampuan menirukan dan pengenalan
secara tepat.
Metode demonstrasi mempunyai pengaruh terhadap proses belajar
peserta didik dan bertujuan sebagai berikut:
a. Memberikan latihan keterampilan tertentu pada peserta didik.
b. Memudahkan penjelasan dan peserta didik terampil melakukannya.
c. Membantu peserta didik dalam memahami suatu proses secara
cermat dan teliti.
5. Aspek-Aspek dalam Metode Demonstrasi
Ada beberapa aspek dalam metode demonstrasi, antara lain:
a. Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar bila alat
yang didemonstrasikan tidak dapat diamati oleh peserta didik.
b. Demonstrasi menjadi kurang efektif jika tidak diikuti oleh
aktivitas peserta didik.
c. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan.
d. Hendaknya dilakukan dalam hal yang bersifat praktis.
18
e. Beri pengertian dan landasan teori yang akan didemonstrasikan.
f. Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.
6. Langkah-Langkah Metode Demonstrasi
Langkah-langkah perencanaan dan persiapan yang perlu ditempuh agar
metode demonstrasi dapat dilaksanakan dengan baik adalah:16
a. Perencanaan
Hal yang dilakukan adalah:
1) Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau
kegiatan
yang
diharapkan
dapat
ditempuh
setelah
metode
demonstrasi berakhir.
2)Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi
yang
akan dilaksanakan.
3) Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.
4) Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan peserta didik.
b. Pelaksanaan
Hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
1) Memeriksa hal-hal di atas untuk kesekian kalinya.
2) Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian peserta didik.
3) Mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan agar
demonstrasi mencapai sasaran.
16 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, ( Bandung : PT Remaj
Rosdakarya, 2008 ), hlm, 208
19
4)Memperhatikan
keadaan
peserta
didik,
apakah
semuanya
mengikuti demonstrasi dengan baik.
5)Memberikan
kesempatan
kepada
peserta
didik
untuk
aktif
memikirkan lebih lanjut tentang apa yang dilihat dan didengarnya
dalam bentuk mengajukan pertanyaan.
c. Evaluasi
Sebagai tindak lanjut setelah diadakannya demonstrasi sering
diiringi dengan kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya. Kegiatan ini
dapat berupa pemberian tugas, seperti membuat laporan, menjawab
pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut. Selain itu, guru dan
peserta didik mengadakan evaluasi terhadap demonstrasi yang
dilakukan, apakah sudah berjalan efektif sesuai dengan yang
diharapkan.
7. Manfaat Metode Demonstrasi
Ada beberapa manfaat metode demonstrasi, yaitu:
1) Menambah aktivitas belajar siswa karena mereka turut
kegiatan pemeragaan.
2) Menghemat waktu belajar.
3) Menjadikan hasil belajar yang lebih mantap dan permanen
4) Membantu siswa dalam mengejar ketertinggalan penguasaan
atas materi pelajaran, khususnya yang didemonstrasikan itu.
20
5) Membangkitkan minat dan aktivitas belajar siswa.
6) Memberikan pemahaman yang lebih jelas.
8. Tujuan Metode Demonstrasi
Sesuai dengan definisi metode demonstrasi yaitu memperlihatkan,
memperagakan dan mempraktekkan, maka tujuan demonstrasi yaitu anak
diarahkan dan dibimbing untuk menggunakan mata dan telinganya secara
terpadu sebagai hasil dari pengamatan.17
Tujuan pokok penggunaan metode demonstrasi dalam proses belajar
mengajar ialah untuk memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan
(meneladani) cara melakukan sesuatu atau proses terjadinya sesuatu.
Metode demonstrasi merupakan suatu wahana untuk memberikan
pengalaman belajar agar anak dapat menguasai pelajaran lebih baik. Metode
demonstrasi anak dilatih untuk menangkap unsur-unsur penting untuk proses
pengamatan, maka kemungkinan melakukan kesalahan sangat kecil bila terus
menirukan apa yang telah didemonstrasikan oleh guru dibandingkan jika ia
melakukan hal yang sama hanya berdasarkan penjelasan lisan.18
Demonstrasi memiliki makna penting bagi anak antara lain:
a. Dapat memperlihatkan secara konkret apa yang dilakukan/
dilaksanakan/ diperagakan.
b. Dapat mengkomunikasikan gagasan, konsep, prinsip dengan
peragaan.
17 Ibid, hlm, 210
18 R Ibrahim Nana Syaodih S, Perencanan Pengajaran, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2003),
hlm 106
21
c. Membantu mengembangkan kemampuan mengamati secara teliti
dan cermat.
d. Membantu mengembangkan untuk melakukan segala pekerjaan
secara teliti dan cermat.
e.
Membantu
mengembangkan
kemampuan
menirukan
dan
pengenalan secara tepat.
Metode demonstrasi mempunyai pengaruh terhadap proses belajar
peserta didik dan bertujuan sebagai berikut:
a. Memberikan latihan keterampilan tertentu pada peserta didik.
b. Memudahkan penjelasan dan peserta didik terampil melakukannya.
c. Membantu peserta didik dalam memahami suatu proses secara
cermat dan teliti
9. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Mata Pelajaran Fiqih
Salah satu tugas sekolah adalah memberikan pembelajaran kepada
peserta didik, mereka harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan.
Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada peserta didik yang merupakan
proses pembelajaran, dilakukan guru di sekolah dengan menggunakan metodemetode tertentu, cara inilah yang sering disebut metode pembelajaran.
Para pendidik selalu berusaha memilih metode pembelajaran yang
efektif dan efisien sebagai alat untuk mencapai tujuan, makin tepat metode,
diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan tersebut.
22
Sebuah metode pembelajaran harus mampu diterima peserta didik dengan
baik, metode mengajar harus disajikan seefektif mungkin agar peserta didik
dapat mudah menerima materi pelajaran.19
Ada beberapa metode dalam pembelajaran, salah satunya adalah
metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang
sangat efektif, karena dapat membantu siswa untuk memperjelas suatu
pembelajaran dan membantu peserta didik untuk mudah menerima materi
pembelajaran. Metode demonstrasi dalam mata pelajaran Fikih, dalam pokok
bahasan shalat mengemukakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melaksanakan metode demonstrasi sebagai berikut:20
1. Perencanaan/ persiapan
Perencanaan meliputi:
a. Penentuan tujuan demonstrasi
Dalam perencanaan/ persiapan ini, peserta didik diharapkan terampil
melaksanakan gerakan-gerakan shalat, melafalkan bacaannya dan
mampu menyerasikan antara gerakan dengan bacaan shalat serta
terbiasa melaksanakannya.
b. Penentuan langkah-langkah pokok demonstrasi
Setelah penentuan tujuan demonstrasi sudah jelas, langkah
selanjutnya yaitu penentuan langkah-langkah pokok demonstrasi.
Misalnya gerakan dan bacaan shalat.
19 Ismail SM, op. cit.,hlm. 18
20 http://www.scribd.com/doc/30424476/Pengertian-Metode-Demonstrasi
23
1) Gerakan shalat
2) Bacaan shalat
3) Keserasian antara gerakan dan bacaan shalat
c. Persiapan alat dan bahan yang diperlukan
Dalam persiapan praktek shalat ini seorang guru terlebih dahulu
mempersiapkan alat-alat/bahan yang akan digunakan.
2. Pelaksanaan demonstrasi
Selama pelaksanaan demonstrasi, yang dilakukan guru adalah:
a. Mengusahakan agar demonstrasi dapat diikuti, dan diamati oleh
semua peserta didik di dalam kelas
b. Menumbuhkan sikap kritis pada peserta didik, sehingga terdapat
tanya jawab, dan diskusi tentang masalah yang didemonstrasikan
c. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mencoba, sehingga
merasa yakin tentang kebenaran suatu proses.
d. Membuat penilaian dari kegiatan peserta didik dalam demonstrasi
tersebut.
3. Tindak lanjut demonstrasi
Setelah demonstrasi selesai, guru hendaknya memberikan tugas kepada
siswa baik secara tertulis maupun lisan, misalnya dengan pertanyaan
peserta didik dan selanjutnya memintanya untuk praktek.
24
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang
diteliti. Jawaban ini dapat benar, atau salah tergantung pembuktian di
lapangan. Sebagaimana diungkapkan oleh S. Margono, bahwa hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara
teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.
Hipotesis penelitian ini adalah dengan menerapkan metode demonstrasi
dalam pembelajaran mata pelaran fikih kelas II materi pokok shalat, hasil
belajar peserta didik dapat ditingkatkan. Metode demonstrasi sendiri bertujuan
untuk memudahkan peserta didik dalam memahami pelajaran yang
disampaikan oleh guru, karena guru menjelaskan disertai dengan praktek.
Dengan metode ini peserta didik terlibat dalam proses pembelajaran
secara langsung, karena itu akan tercipta pembelajaran yang kondusif serta dapat
memudahkan peserta didik dalam menerima dan memahami pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Dengan pemahaman peserta didik terhadap pelajaran
maka hasil belajar peserta didik dapat meningkat.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian dan pendekatan penelitian
Penelitian ini mengunakan jenis tindakan kelas (Clasroom Reseach).
Penelitian tindakan kelas ( Clasroom Reseach ) adalah untuk penelitian yang
dimaksudkan
untuk
memperbaiki
dan
meningkatkan
kualitas
serta
profesialisme guru dalam menangani proses belajar mengajar, agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai. Penelitian tindakan kelas bukan penelitian
25
eksperimen, bukan penelitian eksperimen semu, dan bukan bukan penelitian
eksperimen pengembangan. Oleh karena itu, masalahnya adalah; “Bagaimana
meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan metode, strategi,
media, atau cara tertentu”. Rumusan masalah itu dijawab dengan bukti-bukti,
proses, dan hasil tindakan yang dilakukan.
2. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek Penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah siswa kelas II
SD Negeri 2 Sucen Jurutengah yang terdiri dari 22 siswa. Sedangkan obyek
penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh proses dan hasil pembelajaran
fiqih materi shalat dengan menggunakan metode demonstrasi.21
3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan pada waktu
melasanakan penelitian dalam upaya mencari dan mengumpulkan data
penelitian. Instrumen yang dibutuhkan adalah :
a. Peneliti
Peneliti merupakan instrumen yang sangat penting daam penelitian,
karena peneliti sebagai perencana, pelaksana pengumpul data, penganalisis
data, penafsir data dan pada akhirnya melaporkan hasil penelitiannya.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi di sini digunakan sebagai pedoman untuk
melaksanakan pengamatan pada proses pembelajaran Pendidikan Agama
21.S.Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, ( Jakarta:Rineka Cipta,2004), hal 36
26
Islam materi salat. Dari lembar observasi inilah peneliti bisa mengetahui
gambaran aktivitas selama proses penelitian tindakan kelas.
Hasil observasi berupa proses pelaksanaan pembelajaran, bacaan
dan gerakan salat. Hasil observasi tersebut diadministrasikan dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 1.1
Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
No.
Nama Siswa
Menyimak
Bertanya
Menjawab
1.
2.
3.
dst
Jumlah
Tabel 1.2
Nilai siswa
Aspek yang Dinilai
No.
Nama Siswa
Bacaan
1.
2.
3.
dst
Jumlah
27
Gerakan
Rata-rata nilai
c. Dokumentasi
Dokumentsi siswa ini berupa catatan siswa pada proses
pembelajaran berlangsung. Dokumentasi siswa ini dilihat akhir pertemuan
berupa hasil rangkuman dan foto pada saat proses pembelajaran.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode
pengumpulan data antara lain:22
a. Metode Observasi
Metode observasi yaitu mengamat-amati, jadi observasi adalah
mencari dan mengumpulkan data-data fakta mengenai gejala tertentu
secara langsung dengan menggunakan alat-alat pengamatan indera, dan
mencatat fakta-fakta itu menurut teknik tertentu. Metode ini digunakan
untuk mengobservasi proses pembelajaran yang dilakukan pada proses
pembelajaran mata pelajaran fikih materi shalat dengan metode
demonstrasi di kelas II SDN 2 Sucenjurutengah Purworejo.
b. Metode Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai
hasil pengamalan shalat siswa dan pengambilan data serta gambar atau
foto
saat
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
pembelajaran metode demonstrasi.
22.S.Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, ( Jakarta:Rineka Cipta,2004), hal 36
28
c. Tes hasil belajar
Tes adalah alat ukur yang diberikan kepada individu untuk
mendapatkan jawaban yang diharapkan baik secara tertulis maupun
secara lisan atau secara perbuatan. Tes hasil belajar adalah mengukur
penguasaan tertentu sebagai hasil belajar.23
Metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat
lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelegensi atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes
ini digunakan untuk mendapatkan nilai dari hasil belajar siswa kelas II
SDN 2 Sucenjurutengah Purworejo.
5. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan
data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data. Datadata yang
diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes atau dengan
menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis deskriptif
untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indicator keberhasilan
tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan dalam upaya meningkatkan
hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode demonstrasi pada
materi shalat di kelas II SDN 2 Sucenjurutengah Purworejo. Semua data hasil
penelitian dianalisis dengan menggunakan deskriptif prosentase. Dimana hasil
23 Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
(Jakarta:Rineka Cipta)
29
penelitian dianalisis dua kali, yaitu analisis ketuntasan belajar secara individu
dan ketuntasan belajar secara klasikal.
6. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi indikator hasil belajar adalah:
1) Peserta didik dapat menampilkan bacaan shalat.
2) Peserta didik dapat menampilkan gerakan shalat.
3) Peserta didik dapat menyerasikan antara bacaan dengan
gerakan shalat dengan benar.
7. Jadwal pelaksanaan Penelitian
Berikut ini adalah jadwal rencana kegiatan penelitian tindakan kelas
yang akan dilaksanakan di kelas II SD Negeri Sucen jurutengah Purworejo:
Waktu ( Minggu Ke )
No
Rencana Kegiatan
1
1
Observasi awal
X
2
Menyusun konsep
X
2
3
4
Pelaksanaan
3
Menyepakati jadwal dan
X
Tugas
4
Menyusun Instrumen
X
5
Diskusi konsep pelaksanaan
X
6
Pelaksanaan pra siklus
X
7
Pelaksanaan Siklus I
8
Pelaksanaan Siklus II
9
Menyusun konsep laporan
X
10
Pembuatan laporan
X
X
X
X
30
X
8. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
a. Pelaksanaan Siklus I
Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 10 April 2014. Materi
pembelajaran dalam penelitian ini materi salat dengan standar kompetensi
mengenal ketentuan-ketentuan salat. Langkah-langkah penelitian sebagai
berikut:24
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Mempersiapkan media dan sumber pembelajaran. Media yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perlengkapan salat, sedangkan
sumber pembelajaran adalah buku tuntunan salat lengkap karya Minan
Zuhri tahun 2010 yang diterbitkan oleh Putera Menara, Yogyakarta
b. Mempersiapkan waktu pembelajaran. Waktu keseluruhan dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi salat adalah 3 × 35
menit.
c. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
d. Menyusun lembar observasi siswa (LOS).
24 Mahfud Junaedi, Materi Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ( Classroom
Action Research) Bagi Guru Madrasah Sasaran MEDP(LPTK Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang2010), hlm.7
31
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan berdasarkan perencanaan. Adapun proses
tindakannya meliputi meliputi tiga tahap, yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Memberikan salam dan memulai pelajaran dengan membaca
basmalah dan berdoa.
2) Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi yang
akan dicapai secara singkat.
3) Meminta siswa untuk menyiapkan Al Qur‟an dan buku pendidikan
agama Islam.
b. Kegiatan Inti
1) Guru mengawali kegiatan inti dengan menjelaskan pengertian rukun
salat dan menyebutkan rukun salat.
2) Setelah siswa diberikan penjelasan, guru mendemonstrasikan rukun
salat dan siswa menirukannya.
3) Setelah guru selesai mendemonstrasikan rukun salat, siswa diminta
melakukan sendiri praktek dan gerakan sesuai dengan rukun salat.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru memberi tugas siswa untuk menghafalkan urutan rukun salat.
2) Siswa bersama-sama membaca bacaan hamdalah dan doa sebagai
penutup kegiatan.
32
3. Observasi
Observasi berperan dalam upaya perbaikan praktek profesional
melalui pemahaman yang lebih baik dan perencanaan tindakan yang lebih
kritis. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua
hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
Kegiatan ini dilakukan peneliti dengan dibekali lembar observasi menurut
indikator yang digunakan untuk menilai prestasi belajar Pendidikan
Agama Islam materi salat. Adapun indikator yang digunakan dalam
kegiatan observasi sebagai berikut:
a. Menjelaskan pengertian rukun salat.
b. Menyebutkan rukun salat.
c. Mempraktekkan rukun salat.
4. Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh
tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul,
kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.
Refleksi mencakup analisis, sintesis, dan penilaian tehadap hasil observasi
atas tindakan yang dilakukan.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, peneliti
melakukan analisis terhadap proses pembelajaran materi salat tentang
rukun salat melalui metode demonstrasi. Adapun hasil analisis tersebut
menunjukkan bahwa:
33
a. Siswa masih terlihat ramai.
b. Siswa kesulitan dalam demonstrasi gerakan-gerakan sesuai
rukun salat.
Sesuai hasil observasi di atas, setelah terlebih dahulu berdiskusi
dengan kolabolator, peneliti berinisiatif melakukan perbaikan dalam proses
pembelajaran agar siswa dapat lebih mudah untuk memahami materi
pelajaran. Menyikapi fakta tersebut di atas, maka diambil langkah-langkah
perbaikan untuk tindakan pada siklus berikutnya, sebagai berikut:
a. Memberikan motivasi pada siswa.
b. Memberikan bimbingan yang lebih intensif pada siswa yang
mempunyai kemampuan lebih rendah dari pada yang lain.
b. Pelaksanaan Siklus II
Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 15 April 2014. Materi
pembelajaran dalam penelitian ini materi salat dengan standar kompetensi
mengenal ketentuan-ketentuan salat dan kompetensi dasar menyebutkan
sunah salat. Langkah-langkah penelitian sebagai berikut:
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan hal-hal
sebagai berikut:
a. Mempersiapkan media dan sumber pembelajaran. Media yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perlengkapan salat,
sedangkan sumber pembelajaran adalah buku tuntunan salat
34
lengkap karya Minan Zuhri tahun 2010 yang diterbitkan oleh
Putera Menara, Yogyakarta.
b.Mempersiapkan waktu pembelajaran yaitu 3 × 35 menit.
c. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
d. Menyusun lembar observasi siswa (LOS).
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan berdasarkan perencanaan. Adapun
proses tindakannya meliputi meliputi tiga tahap, yaitu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Memberikan salam dan memulai pelajaran dengan membaca
basmalah dan berdoa.
2) Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kompetensi
yang akan dicapai secara singkat.
3) Meminta siswa untuk menyiapkan Al Qur‟an dan buku
pendidikan agama Islam.
b. Kegiatan Inti
1) Guru mengawali kegiatan inti dengan menjelaskan pengertian
sunah salat, menyebutkan sunah salat dan mempraktekkan
sunah salat.
2) Setelah siswa diberikan penjelasan Guru mendemonstrasikan
sunah salat dan siswa menirukannya. Diantara sunah salat
yaitu:
35
a) Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ikhram.
b) Bersedekap.
c) Membaca doa iftitah.
d) Membaca Taawudz sebelum membaca Surah al-Fatihah
e) Membaca amin dan ayat Al-Quran setelah Surah alFatihah
f) Membaca doa Tasyahud awal.
g) Membaca salam yang kedua.
3) Setelah guru selesai mendemonstrasikan sunah salat, siswa
diminta melakukan sendiri praktek dan gerakan sesuai
dengan sunah salat.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru memberi tugas siswa untuk mempraktekkan sunah
salat.
2) Siswa bersama-sama membaca bacaan Hamdalah dan doa
sebagai penutup kegiatan.
3. Observasi
Observasi berperan dalam upaya perbaikan praktek
profesional melalui pemahaman yang lebih baik dan perencanaan
tindakan yang lebih kritis. Pada tahap ini peneliti melakukan
pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi
selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Kegiatan ini dilakukan
peneliti dengan dibekali lembar observasi menurut indikator yang
36
digunakan untuk menilai prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
materi salat. Adapun indikator yang digunakan dalam kegiatan
observasi sebagai berikut:
a. Menjelaskan pengertian sunah salat.
b. Menyebutkan sunah salat.
c. Mempraktekkan sunah salat.
4. Refleksi
Tahapan
ini
dimaksudkan
untuk
mengkaji
secara
menyeluruh, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan
tindakan berikutnya. Refleksi mencangkup analisis, sintesis,
penilaian terhadap hasil observasi atas tindakan yang dilakukan.
Adapun hasil analisis tersebut, diantaranya:
a. Siswa sudah tidak terlihat ramai.
b. Siswa sudah bisa melakukan gerakan-gerakan sesuai sunah
salat.
Menyikapi fakta tersebut di atas, maka penelitian tindakan
kelas dihentikan pada siklus II karena sudah memenuhi indikator
keberhasilan tindakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan
metode
demonstrasi
dapat
meningkatkan
prestasi
belajar
Pendidikan Agama Islam materi salat pada siswa kelas II SD
Negeri Sucenjurutengah Tahun Pelajaran 2013/2014.
37
9. Tehnik Analisis Data
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan
data ke dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan ide yang disarankan oleh data. Data-data yang
diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes atau dengan
menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis deskriptif
untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indicator keberhasilan
tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan dalam upaya meningkatkan
hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode demonstrasi pada
materi shalat di kelas II SD Negeri 2 Sucenjurutengah Kabupaten Purworejo.
Semua data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan deskriptif
prosentase. Dimana hasil penelitian dianalisis dua kali, yaitu analisis
ketuntasan belajar secara individu dan ketuntasan belajar secara klasikal.25
1. Ketuntasan belajar secara individu
Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan
belajar secara individual adalah sebagai berikut:
Nilai = Skor yang dicapai X 100
Skor maksimal
2. Ketuntasan belajar secara klasikal
Nilai post test diperoleh dari nilai tes yang diadakan pada
tiap akhir siklus, kemudian dianalisis untuk mengetahui ketuntasan
belaja siswa. Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan
25 ibid, hlm. 16
38
belajar siswa secara klasikal adalah sebagai berikut:
P = ∑ n1
X 100%
∑n
Keterangan:
P = nilai ketuntasan belajar
∑ n1 = jumlah siswa tuntas belajar secara individual
∑n = jumlah total siswa
H. Sistematika Pembahasan
Guna mempermudah pembahasan, maka penulis membagi pokok
pembahasan menjadi beberapa bab. Adapun sistematika pembahasannya
adalah sebagai berikut:
Bagian formalitas yang terdiri dari halaman judul skripsi, halaman
surat pernyataan, halaman surat persetujuan skripsi, halaman pengesahan,
halaman motto, halaman poersembahan, halaman abstrak, halaman kata
pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar tabel, tabel gambar, dan daftar
lampiran
BAB I
Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
Gambaran Umum SD Negeri 2 Sucen Jurutengah
39
Bab ini berisi gambaran umum SDN 2 Sucen Jurutengah yang
meliputi: letak dan keadaan geografis, sejarah berdiri dan
perkembangannya, dasar dan tujuan pendidikan, struktur organisasi,
keadaan guru, siswa dan akaryawan, serta keadaan sarana dan
prasarana.
BAB III
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisikan mengenai proses pembelajaran fiqih materi shalat
yang meliputi: pelaksanaan pembelajaran fiqih SDN 2 Sucen
Jurutengah dengan menggunakan metode demonstrasi, pengaruh
penggunaan metode demonstrasi terhadap pengamalan shalat siswa
kelas dua SDN 2 Sucen Jurutengah.
BAB IV
Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dan kata penutup.
Bagian akhir dari skripsi ini terdiri atas daftar pustaka dan lampiran
yang terkait dengan penelitian.
40
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis tindakan kelas yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa metode demonstrasi efektif digunakan untuk meningkatkan
ketrampilan shalat siswa kelas II SD Negeri Sucen Jurutengah Purworejo. Hal
ini dapat diketahui bahwa diketahui prestasi siswa mengalami peningkatan
nilai dan kemampuan siswa mempraktekkan gerakan dan bacaan shalat siswa
kelas II SD Negeri Sucen Jurutengah terlihat senang, perhatian, ketertatikan,
antisias dan rasa ingin tau tentang gerakan dan bacaan shalat secara benar.
Selain itu rata-rata siswa meningkat setelah menggunakan metode
demonstrasi, yaitu siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 70,0 lebih dari
70% pada tes praktek dan tes tulis. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
peningkatan hasil praktik shalat dilihat dari gerakan, bacaan shalat dan
kemampuan siswa dalam tes tertulis setelah menggunakan metode demonstrasi.
Pada diklus I nilai tertinggi praktik shalat yaitu 75, sedangkan nilai
terendah yaitu 60. Hal ini menunjukkan bahwa hanya 40,91 % yang sudah
memenuhi KKM. Pada tes tertulis nilai tertinggi yaitu 75 dan nilai terendah 60
dengan nilai rata-rata yaitu 68,09. Pada diklus II nilai tertinggi praktik shalat
yaitu 85, sedanagkan nilai terendah yaitu 70 dengan nilai rata-rata yaitu 74,38.
Hal ini menunjukkan bahwa hanya 100 % yang sudah memenuhi KKM. Pada
72
tes tertulis nilai tertinggi yaitu 90 dan nilai terendah 70 dengan nilai rata-rata
yaitu 79,09 dan semua siswa telah memenuhi KKM. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan meningkatkan Ketrampilan
Sholat Melalui Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas II
Sd Negeri 2 Sucen Jurutengah Tahun Pelajaran 2013/2014.
B. Saran
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan sebelumnya
serta data hasil penelitian dan analisis data didapat ternyata metode
Demonstrasi dapat meningkatkan ketrampilan shalat siswa kelas II SD Negeri
2 Sucenjurutengah. Maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Penerapan metode Demonstrasi yang cukup efektif untuk meningkatkan
ketrampilan shalat siswa kelas II SD Negeri 2 Sucenjurutengah ini
diharapkan dapat dijadikan salah satu alternatif metode bagi guru untuk
mengembangkan metode pembelajaran fiqih materi shalat.
2. Dengan penerapan metode Demonstrasi, maka guru harus bisa membuat
suasana proses belajar mengajar menjadi menyenangkan sehingga siswa
menjadi senang, antusias, dan tertarik untuk belajar.
3. Melihat pelaksanaan penelitian ini hanya dilakukan dalam 2 siklus serta
dalam waktu terbatas, maka peneliti mengharapkan adanya penelitian yang
lebih lanjut untuk mengetahui dan mendapatkan hasil yang maksimal.
73
C. Kata Penutup
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
kemurahan nikmat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT
dan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca mengenai penulisan dan
penyusunan skripsi ini.
Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga
kepada semua pihak yang telah mem bantu dalam penulisan skripsi ini, dengan
harapan semoga Allah SWT menerima sebagai amal kebaikan dan member
pahala dunia dan akhirat.
Dengan teriring doa dan harapan semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya
74
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta:
Rineka Cipta.
Ash Shiddieqy, Muhammad Hasbi, Kuliah Ibadah Ditinjau dari Segi Hukum dan
Hikamh, ( Semarang : PT Pustaka Rizki Putra, 2000 )
Baharuddin, dkk, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2010)
Darsono, T Ibrahim, Penerapan Fikih Kelas VII Madrasah Tsanawiyah,
(Surakarta :PT Tiga Srangkai Pustaka Mandiri, 2005)
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, (Jakarta: Balai Pustaka, 1984)
Hasan, Muhammad Tholhah, Ahlussunah Wal Jama’ah Dalam Persepsi Dan
Tradisi NU, (Jakarta : Lantabora Press, 2005)
Junaedi, Mahfud, Materi Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Classroom
Action Research) Bagi Guru Madrasah Sasaran MEDP (LPTK Fak.
Tarbiyah IAINWalisongo Semarang 2010)
Kusman,M, dkk, Akhlakul Karimah Pendidikan Agama Islam, (Surakarta: Arrahman, 2007)
Margono, M, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000)
Mel
Silberman, Active Learning 101 Strategiies
Subject,(Massachusetts: allyn and Bacon, 1996)
To
Teach
Any
Moeslihaton, Metode Pengajaran di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta: PT Rineka
Cipta,2004)
Muh Rifa’i, Risalah Tuntunan Shalat Lengkap,( Semarang: 2008)
Muh ,Rifai, Mutiara Fiqih Jilid I, (Semarang : CV Wicaksana,1998)
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang, 2007)
75
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, Cet 3,
2006)
Sahertian, Piet A., Konsep dasar & Teknik Supervisi Perndidikan, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2000)
Subana, dkk, Statistik Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2005)
Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada,
2001)
Sudjana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2009)
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2008)
Syaodih S, R Ibrahim Nana, Perencanan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2003)
Syarifuddin, Amir, Garis Garis Besar Fiqh, (Bogor: Prenada Media, 2003)
Usman, Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta : Ciputat
Pers,2002)
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Zaini, Syahminan. 1991. Faedah Shalat Bagi Orang Beriman. Jakarta: Kalam
Mulia.
Zuhairini, dkk. 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya: Usaha
Nasional.
Yusuf, Tayar dan Syaiful Anwar. 1997. Metodologi Pengajaran Agama Islam dan
Bahasa Arab. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
http://www.scribd.com/doc/30424476/Pengertian-Metode-Demonstrasi
http://digilib.uinsuka.ac.id/9253/2/BAB%20I,%20IV,%20daftar%20pustaka.pdf
76
KEMENTERIAN AGAMA
UIN SUNAN KALIJAGA
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
YOGYAKARTA
Jln . Marsda Adi Sucipto Telp (0274) 589621, 512474 Yogyakarta 55281
BUKTI SEMINAR PROPOSAL
Nama
: RISTIANA
NIM
: 12415320
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Tahun akademik
: 2012 -2014
Judul:
UpayaMeningkatkan
Ketrampilan
MetodeDemonstrasiPada
Siswa
Kelas
II
Mata
SD
Negeri2
Sholat
Melalui
PelajaranFiqih
SucenJurutengah
TahunPelajaran 2013/2014.
Telah mengikuti seminar Proposal pada tanggal 16 Februari 2014.
Selanjutnya
kepada
mahasiswa
tersebut
ssupaya
berkonsultasi
kepada
pembimbing berdasarkan hasil-hasil seminar untuk penyempurnaan seminar lebih
lanjut
Yogyakarta, 20 Februari 2014
Drs. ICHSAN, M.Pd
NIP. 19630226 1992031003
KEMENTERIAN AGAMA
UIN SUNAN KALIJAGA
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
YOGYAKARTA
Jln . Marsda Adi Sucipto Telp (0274) 589621, 512474 Yogyakarta 55281
KARTU BIMBINGAN SKRIPSI
Nama
: RISTIANA
NIM
: 12415320
Pembimbing
: Drs. Ichsan, M.Pd
Judul
:UpayaMeningkatkan
Ketrampilan
MetodeDemonstrasiPada
Siswa
Kelas
II
Sholat
Melalui
Mata
PelajaranFiqih
SdNegeri2
SucenJurutengah
TahunPelajaran 2013/2014.
Fakultas
: Tarbiyah
Jurusan / Prodi
: Pendidikan Agama Islam
No
Tanggal
Konsultasi
Materi Bimbingan
Tanda tangan
Pembimbing
1.
13 February 2014
1
Pengajuan judul skripsi
2.
23 February 2014
2
Seminar proposal
3.
6 Maret 2014
3
Konsultasi Judul &bab I
4.
16 Maret 2014
4
Konsultasi bab I
5.
6 April 2014
5
Konsultasi babI &II
6.
30 Mei 2014
6
Konsultasi bab III
7.
6 Juni 2014
7
Konsultasi bab III & IV
8.
13 Juni 2014
8
Konsultasi bab IV
9.
20 Juni 2014
9
Fixasi skripsi
Yogyakarta, 20 Juni 2014
Pembimbing
Drs. Ichsan, M.Pd
NIP. 19630226 199203 1 003
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
( Siklus I )
Mata Pelajaran
: Fiqih
Nama Sekolah
: SD Negeri 2 Sucen Jurutengah
Kelas / Semester
: II/II
Waktu
: 2 X 35 Menit
Standar Kompetensi : Melaksanakan shalat fardlu
Kompetensi Dasar
: Menyebutkan shalat fardlu
Indikator:
1. Menyebutkan shalat fardlu
2. Menyebutkan syarat dan rukun shalat
3. Menampilkan bacaan shalat yang benar
4. Mempratikkan shalat farlu
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyebutkan shalat fardlu
2. Siswa dapat menyebutkan syarat dan rukun shalat
3. Siswa dapat menampilkan bacaan shalat yang benar
4. Siswa dapat mempratikan bacaan dan gerakan shalat fardlu
B. Materi Ajar
1. Syarat dan rukun shalat
2. Bacaan dalam shalat
3. Gerakan shalat fardlu
C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Demonstrasi
D. Langkah-langkah Pembelajaran
NO
1.
Pendahuluan
2.
Proses Kegiatan
Tahapan Kegiatan
Inti
Alokasi Waktu
• Salam pembuka
• Berdo’a
• Guru menjelaskan
5 menit
55 menit
pengertianshalat, macammacam shalat,syarat dan
rukun shalat, sertabacaan
dalam shalat
• Guru menunjuk siswa untuk
mendemonstrasikan bacaan
shalat
sesuai
dengan
yang
telahdiamati
• Guru
membantu
mengarahkan
siswa
dan
dalam
prosesdemonstrasi
• Siswa menyimpulkan hasil
pengamatan dan demonstrasi
3.
Penutup
• Guru memberi
kesimpulantentang materi
yang telahdiajarkan
• Guru memotivasi siswa dan
mengakhiri dengan salam
penutup
E. Sumber Belajar
1. Buku Penerapan Fikih kelas II Sekolah Dasar
2. LKS Agama Islam kelas II
10 menit
3. Muh Rifa’i, Buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap ( Semarang,PT
TohaPutra, 2008 ).
4. Muh Rifa’i, Mutiara Fikih ( Semarang : CV Wicaksana, 1998 ).
F. Penilaian
1. Penilaian melalui pengamatan pada saat siswa melakukan demonstrasi
2. Menilaian melalui tes pada tiap akhir siklus
Purworejo, 10 April 2014
Kepala Sekolah
Peneliti / Guru Agama Islam
PURWANTORO, S.Pd
RISTIANA
Daftar Nama Siswa Kelas IISd Negeri 2 Sucen Jurutengah
NO
Nama siswa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Teresi Putri
Anggoro Wisnu
Afiq Al-Mu’tasim
Amanda Seflia
Apriliani Indah Sari
Ardevina Lintang
Arifah Rahmawati
Chailla Cahya
Chelsi Olivia
Danang Setiawan
Galih Febri
Habsi Pandu
Nabila Yuliana
Nabila Widianingrum
Nayla Zakiyah
Nelvina Adira
Restu Citra
Rizka Rahayu
Satria Tegar
Shintia Devin
Wisnu Setiaaji
Zahra Ardita
Jumlah
P/L
P
L
L
P
P
P
P
P
P
L
L
L
P
P
P
P
P
P
L
P
L
P
22
Lembar Evaluasi Meningkatkan Ketrampilan
Pengamalan Ibadah shalat
Dengan Metode Demonstrasi Siswa Siklus I
Nama siswa :
No _Absen :
Nilai :
No
Kode
Aspek Yang Diamati
1.
S - 01
Bacaan niat shalat
2.
S - 02
Bacaan takbiratul ikram
3.
S - 03
Bacaan do’a iftitah
4.
S- 04
5.
S - 05
Membaca surah Al Fatikhah diteruskan membaca
ayat atau surah Al-Qur’an
Bacaan ruku’
6.
S- 06
Bacaan I’tidal
7.
S - 07
Bacaan sujud
8.
S - 08
Bacaan sujud
9.
S - 09
Duduk diantara dua sujud
10.
S - 10
Membaca tasyahud awal
11.
S – 11
Membaca tasyahud akhir
12.
S – 12
Bacaan salam
13.
S – 13
14.
S – 14
15.
S – 15
16.
S – 16
Berdiri tegak sempurna menghadap kiblat, berniat
dan takbiratul ikhram
Bediri sempurna bersedekap, kedua telapak tangan
diantara dada dan pusar telapak tangan kanan
dipunggung tangan kiri
Ruku’ gerakan rukuk diawali dengan mengangkat
tangan
sebagaimana
takbiratul
ikhram,
membungkukkan badan, posisi punggung dan
kepala rata, tangan memegang lulut dan ditekan,
pandangan mata tertuju ke tempat sujud sambil
membaca doa ruku’
I’tidal, dilakukan setelah ruku’ pada saat I’tidal
kedua tangan diangkat seperti takbiratul ikhram
saat
mengangkat
tangan
membaca
17.
S – 17
18.
S – 18
19.
S – 19
20.
S - 20
sami’allaahuliman khamidah, tangan diturunkan
kembali diletakkan di samping badan , membaca
lanjutan bacaan I’tidal
Sujud, menempatkan wajah ketempat sujud sambil
membaca takbir, posisi dahi, hidung kedua telapak
tangan, kedua lutut, dan seluruh ujung jari
diletakkan di tempat sujud, seluruh ujung jari kaki
menghadap kiblat sambil membaca do’a sujud
Duduk diantara dua sujud, dengan cara telapak kaki
kiri diduduki dan telapak kaki kanan berdiiri tegak
menghadap kiblat, kedua tangan memegang lutut
sambil membaca doa dua sujud.
Duduk tasyahud awal seperti duduk antara dua
sujud , telunjuk kanan menunjuk kea rah kiblat,
Duduk takhiyat akhir, telapak kaki kiri dijulurkan
dibawah telapak kaki kanan, tegak dengan jari-jari
menekan lantai, telunjuk tangan kananmenuju
kearah kiblat, membaca salam, menoleh ke kanan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
( Siklus II )
Mata Pelajaran
: Fikih
Nama Sekolah
: SD Negeri 2 Sucen Jurutengah
Kelas / Semester
: II / II
Waktu
: 2X35 Menit
Standar Kompetensi : Melaksanakan shalat fardlu
Kompetensi Dasar
: Mempraktekkan shalat fardlu
Indikator :
1. Menampilkan gerakan shalat yang benar
2. menyerasikan bacaan dan gerakan shalat yang benar
3. Mengamalkan shalat fardlu dalam kehidupan sehari-hari
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat gerakan shalat yang benar
2. Siswa dapat menyerasikan bacaan dan gerakan shalat yang benar
3. Siswa dapat mengamalkan shalat fardlu dalam kehidupan sehari-hari
B. Materi Ajar
• Gerakan dalam shalat
C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Demonstrasi
D. Langkah-langkah Pembelajaran
NO
1.
Tahapan Kegiatan
Pendahuluan
2.
Inti
3.
Penutup
Proses Kegiatan
• Salam pembuka
• Berdo’a
• Guru menjelaskan sekilas
tentang pelajaran minggu
lalu
• Guru dan siswa menyiapkan
bahan/alat yang digunakan
• Guru mendemonstrasikan
gerakan serta bacaan shalat di
depan kelas
• Guru meminta siswa untuk
mendemonstrasikan
sesuai
yang telah mereka amati
• Guru membantu dan
mengarahkan siswa dalam
proses demonstrasi
• Siswa menyimpulkan hasil
pengamatan dan demonstrasi
Alokasi
Waktu
5 menit
• Guru memberi
kesimpulantentang materi
yang telahdiajarkan
• Guru memotivasi siswa dan
mengakhiri dengan salam
penutup
E. Sumber Belajar
1. Buku Penerapan Fikih kelas II Sekolah Dasar
2. LKS Agama Islam kelas II
3. Muh Rifa’i, Buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap ( Semarang,PT
TohaPutra, 2008 ).
4. Muh Rifa’i, Mutiara Fikih ( Semarang : CV Wicaksana, 1998 ).
55 menit
10 menit
F. Penilaian
1. Penilaian melalui pengamatan pada saat siswa melakukan demonstrasi
2. Menilaian melalui tes pada tiap akhir siklus
Purworejo, 15 April 2014
Kepala Sekolah
Peneliti / Guru Agama Islam
PURWANTORO, S.Pd
RISTIANA
Lembar Evaluasi Meningkatkan Ketrampilan
Pengamalan Ibadah shalat
Dengan Metode Demonstrasi Siswa Siklus II
Nama siswa :
No _Absen :
Nilai :
No
Kode
Aspek Yang Diamati
1.
S - 01
Bacaan niat shalat
2.
S - 02
Bacaan takbiratul ikram
3.
S - 03
Bacaan do’a iftitah
4.
S- 04
5.
S - 05
Membaca surah Al Fatikhah diteruskan membaca
ayat atau surah Al-Qur’an
Bacaan ruku’
6.
S- 06
Bacaan I’tidal
7.
S - 07
Bacaan sujud
8.
S - 08
Bacaan sujud
9.
S - 09
Duduk diantara dua sujud
10.
S - 10
Membaca tasyahud awal
11.
S – 11
Membaca tasyahud akhir
12.
S – 12
Bacaan salam
13.
S – 13
14.
S – 14
15.
S – 15
16.
S – 16
Berdiri tegak sempurna menghadap kiblat, berniat
dan takbiratul ikhram
Bediri sempurna bersedekap, kedua telapak tangan
diantara dada dan pusar telapak tangan kanan
dipunggung tangan kiri.
Ruku’ gerakan rukuk diawali dengan mengangkat
tangan
sebagaimana
takbiratul
ikhram,
membungkukkan badan, posisi punggung dan
kepala rata, tangan memegang lulut dan ditekan,
pandangan mata tertuju ke tempat sujud sambil
membaca doa ruku’
I’tidal, dilakukan setelah ruku’ pada saat I’tidal
kedua tangan diangkat seperti takbiratul ikhram
saat
mengangkat
tangan
membaca
17.
S – 17
18.
S – 18
19.
S – 19
20.
S - 20
sami’allaahuliman khamidah, tangan diturunkan
kembali diletakkan di samping badan , membaca
lanjutan bacaan I’tidal
Sujud, menempatkan wajah ketempat sujud sambil
membaca takbir, posisi dahi, hidung kedua telapak
tangan, kedua lutut, dan seluruh ujung jari
diletakkan di tempat sujud, seluruh ujung jari kaki
menghadap kiblat sambil membaca do’a sujud
Duduk diantara dua sujud, dengan cara telapak kaki
kiri diduduki dan telapak kaki kanan berdiiri tegak
menghadap kiblat, kedua tangan memegang lutut
sambil membaca doa dua sujud.
Duduk tasyahud awal seperti duduk antara dua
sujud , telunjuk kanan menunjuk kea rah kiblat,
Duduk takhiyat akhir, telapak kaki kiri dijulurkan
dibawah telapak kaki kanan, tegak dengan jari-jari
menekan lantai, telunjuk tangan kananmenuju
kearah kiblat, membaca salam, menoleh ke kanan
TABEL HASIL TES
SIKLUS I
Ko
NO de
Nomor butir soal
Jml Ni
lai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
S-
1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1
te
ria
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1.
Kri
13
65
TT
1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 14
70
T
1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 13
65
TT
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14
70
T
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 13
65
TT
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 13
70
T
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 13
65
TT
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 13
65
TT
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14
70
T
1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 12
60
TT
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 13
65
TT
0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 13
65
TT
01
2.
S02
3.
S03
4.
S04
5.
S05
6.
S06
7.
S07
8.
S08
9.
S09
10.
S10
11.
S11
12.
S12
13.
S-
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14
70
T
0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 13
65
TT
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14
70
T
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 13
65
TT
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14
70
T
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14
70
T
0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 13
65
TT
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 13
65
TT
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14
70
T
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 13
65
TT
13
14.
S14
15.
S15
16.
S16
17.
S17
18.
S18
19.
S19
20.
S20
21.
S21
22.
S22
Rata-rata
66,
82
Ketuntasan klasikal
40, 9
91
%
TABEL HASIL TES
SIKLUS II
Ko
NO de
Nomor butir soal
Jml Ni
lai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
S-
1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1
te
ria
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1.
Kri
14
70
T
1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 14
70
T
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 15
75
T
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14
70
T
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 15
75
T
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15
75
T
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1
1 1 15
65
T
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15
75
T
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
75
T
1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 14
70
T
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 15
75
T
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 15
75
T
01
2.
S02
3.
S03
4.
S04
5.
S05
6.
S06
7.
S07
8.
S08
9.
S09
10.
S10
11.
S11
12.
S12
13.
S-
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15
75
T
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 15
75
T
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14
70
T
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
75
T
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 16
80
T
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 16
80
T
1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 14
70
T
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 15
75
T
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 16
80
T
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 16
80
T
13
14.
S14
15.
S15
16.
S16
17.
S17
18.
S18
19.
S19
20.
S20
21.
S21
22.
S22
Rata-rata
74,
38
Ketuntasan klasikal
100 22
%
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Ristiana
NIM
: 12415320
Tempat/Tanggal Lahir : Purworejo, 23 September 1957
Alamat Asal
: Pangen Jurutengah RT 003 RW 002 NO. 15
Purworejo 54114
Riwayat Pendidikan
: 1. SDN Ngupasan lulus tahun 1971
2. PGAP lulus tahun 1975
3. PGAA Purworejo lulus tahun 1977
4. UT Walisongo Semarang 1995
4. IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta Angkatan Tahun
2012
Demikian daftar riwayat hidup pendidikan penulis ini dibuat dan harap dijadikan
maklum adanya.
Purworejo, 19 Juni 2014
Ristiana
12415320
UNIVERSITAS ISLAM SUNAN KALIJAGA FM.UINSK-BM-05-03/RO
SURAT PERNYATAAN BERJILBAB
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: Ristiana
NIM
: 12415320
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Alamat
: Pangen Jurutengah RT 03 RW 02 NO. 15
Purworejo 54114
Dengan ini menyatakan bahwa yang bertanda tangan dibawah ini
benar-benar menggunakan jilbab dalam kesehariannya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan
tanpa paksaan dari siapapun.
Yogyakarta, 16 Juni 2014
RISTIANA
NIM. 12415320
Download