BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan

advertisement
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Investasi merupakan suatu bentuk komitmen penanaman modal diberbagai
instrumen pada saat ini baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam
jangka pendek maupun jangka panjang dengan harapan untuk mendapatkan
keuntungan dimasa yang akan datang (Tandelilin, 2010:2). Menurut definisi
tersebut dapat diartikan bahwa investor untuk memperoleh keuntungan dimasa
mendatang dapat melalui kegiatan investasi dengan menanamkan modalnya pada
salah satu instrumen investasi atau lebih.Kegiatan investasi ini bermanfaat bagi
individu maupun perusahaan dalam menambah kekayaan maupun modal pelaku
investasi.
Keuntungan investasi yang dilakukan oleh perusahaan salah satunya yaitu
untuk meningkatkan modal perusahaan. Dalam kegiatan operasional perusahaan,
modal perusahaan dibutuhkan cukup banyak agar dapat menjalankan kegiatannya
dari pemilihan bahan baku, kegiatan produksi hingga produk jadi yang siap
dipasarkan. Penambahan modal juga sangat dibutuhkan perusahaan untuk
melakukan pengembangan perusahaan seperti membuka anak cabang perusahaan,
yang dari kegiatan tersebut akan menyerap lebih banyak tenaga-tenaga kerja baru
untuk menjalankan fungsinya di perusahaan. Dari gambaran tersebut dapat dilihat
bahwa penambahan modal perusahaan akan meningkatkan kegiatan ekonomi.
1
2
Menurut Husnan (2015:4) dalam instrumen keuangan terdapat tiga kelompok
besar yaitu intrumen yang tergolong dalam ekuitas (saham), obligasi (surat hutang
yang disertai bunga), dan derivatif (turunan dari saham). Ada beberapa daya tarik
pemodal untuk melakukan investasi. Pertama, pasar modal di harapkan akan bisa
menjadi alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan. Kedua, pasar
modal memungkinkan para pemodal mempunyai berbagai pilihan investasi yang
sesuai dengan preferensi risiko mereka.
Saat ini saham merupakan instrumen investasi yang menarik minat pelaku
bisnis yang dilakukan melalui bursa. Saham perusahaan yang menjadi incaran
investor adalah perusahaan yang telah melakukan go public, karena perusahaan go
public memiliki sistem manajemen yang cukup kuat dan terstruktur yang
berdampak pada nilai perusahaan. Hal ini merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi harga saham di pasar. Oleh karena itu harapan investor
menanamkan modalnya di perusahaan go public yaitu untuk memperoleh return
yang tinggi. Dilain sisi, dibalik return saham yang tinggi ada juga risiko
sebanding yang menyertai, hal ini dikarenakan harga saham yang sewaktu-waktu
berubah. Selain itu harga saham juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan
politik suatu negara dan berbagai faktor lainnya.
Selain kendala diatas dipengaruhi juga oleh banyaknya emiten yang terdaftar
di pasar modal.Hal ini menambah kendala baru bagi investor untuk kombinasi
pembentukan portofolio. Pandangan ini karena prilaku investor yang tidak
akanmenanamkan modalnya dalam satu instrumen saja. Sesuai dengan pernyataan
Harry Markowitz yaitu sebagai berikut “Don’t put all your eggs in one
3
basket”.Atau jangan menaruh semua telur kedalam satu keranjang, merupakan
pelajaran yang sangat berharga karena jika keranjang tersebut jatuh maka telur
yang ada di dalamnya akan pecah semua dan menyebabkan rugi total (Samsul,
2015:333). Dengan kata lain dalam melakukan investasi harus memilah-milah
(assets allocation) kedalam berbagai bentuk. Dalam pembentukan portofolio
pastinya investor ingin mendapatkan hasil return yang maksimal dengan tingkat
risiko tertentu yang siap mereka tanggung, atau sebaliknya risiko terendah dengan
return tertentu. Portofolio tersebut namanya portofolio efisien.Untuk memperoleh
portofolio efisien perlu dilihat bagaimana asumsi investor membuat keputusan
yang mereka ambil.Pada umumya investor tidak menyukai risiko.
Menurut Tandelilin (2010) sifat dasar investor di bagi menjadi 3 sifat antara
lain investor yang menyukai risiko (risk seeker), Investor yang menghindari risiko
(risk averse) dan investor netral terhadap risiko (risk neutral).Berdasarkan
golongannya investor dibagi menjadi 2 yaitu investor individual (individual/retail
investors) dan investor institusional (institutional investors).Investor individual
yaitu individu-individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan investor
institusional biasanya terdiri dari lembaga-lembaga misalnya perusahaan asuransi,
lembaga penyimpanan dana (lembaga simpan pinjam dan bank), lembaga dana
pensiun, maupun perusahaan investasi.
Dalam menentukan portofolio efisien terdapat dua model yang bisa
digunakanyaitu model Markowitz dan model Indeks Tunggal. Model Markowitz
menekankan hubungan antara return dan risiko investasi portofoliosedangkan
model Indeks Tunggal mengasumsikan bahwa tingkat pengembalian antara dua
4
efek atau lebih akan berkorelasi, bergerak bersama dan mempunyai reaksi yang
sama terhadap satu faktor (Halim, 2005:82). Dalam Natalia (Tandelilin, 2010:116)
Model Markowitz mengatasi kelemahan diversifikasi random. Anggapan bahwa
penambahan saham secara terus menerus dalam suatu portofolio, pada satu titik
tertentu akan mengurangi manfaat diversifikasi dan justru akan memperbesar
tingkat risiko. Model Markowitz menggambarkan bagaimana hubungan risiko
terhadap sahamnya.
Samsul (2015:333) menyatakan bahwa dalam melakukan diversifikasi
sebaiknya hindari saham-saham yang berkorelasi positif, dengan kata lain pilihlah
saham yang berkorelasi negatif. Kebaikan saham yang berkorelasi positif adalah
apabila sekuritas dalam portofolio sedang naik harga, maka keuntungan menjadi
sangat besar, tetapi keburukannya adalah ketika harga sedang turun akan
mengalami kerugian yang sangat besar. Kebaikan dari memiliki saham yang
berkorelasi negatif adalah apabila salah satu saham merugi, saham yang lain
belum tentu ikut merugi atau mungkin masih tetap untung sehingga investor tidak
mengalami kerugian total.
Manufaktur adalah industri yang memanfaatkan mesin, peralatan, dan tenaga
kerja manusiauntuk memproses barang mentah menjadi barang jadi.Dalam
industri manufaktur terdapat pembagian 3 sektor meliputi sektor industri dasar
dan kimia dengan 6 sub sektornya, sektor aneka industri dengan 6 sub sektornya,
dan sektor industri barang konsumsi dengan 5 sub sektornya. Dari 3 sektor yang
terdaftar perusahaan semen termasuk dalam salah satu sektor industri dasar dan
kimia. Penelitian ini khusus akan membahas saham perusahaan semen yang
5
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini berkaitan denganpembangunan di
Indonesia yangmasihdibutuhkan untuk menunjang perubahan ekonomi lebih
baik.Misalnya pembangunan gedung-gedung, infrastruktur, dan sarana penunjang
lainnya. Perusahaan yang keberadaanya mendukung kegiatan pembangunan ini
adalah perusahaan semen, karena menyediakan bahan baku berupa semen yang
menjadi material utama dalam proyek pembangunan. Perusahaan semen
merupakan perusahaan yang produknya mampu bertahan dalam berbagai kondisi
sehingga seburuk apapun kondisi yang ada produk semen tetap dibutuhkan karena
pembangunan akan terus ada.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka dalam
penelitian ini diambil judul “MODEL MARKOWITZ UNTUK MEMILIH
PORTOFOLIO EFISIEN PADA PERUSAHAAN SEMEN DI BURSA EFEK
INDONESIA” .
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat
dikemukakan sebagai berikut :
“Bagaimana membentuk portofolio efisien dengan model Markowitz pada
perusahaan semen di Bursa Efek Indonesia?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan maka tujuan penelitian ini yang
akan dicapai adalah :
6
Untuk membentuk portofolio efisien dengan menggunakan model Markowitz
sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan investasi pada perusahaan
semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan meninjau tujuan penelitian tersebut maka manfaat yang ingin tercapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Kontribusi Praktis
Adanya penelitian ini diharapkan dapat mengetahui analisis portofolio untuk
dasar pengambilan keputusan investasi bagi investor atas saham-saham yang
memiliki tingkat risiko minimal yang akan di beli pada perusahaan semen
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga dapat memberikan hasil yang
optimal.
2.
Kontribusi Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan ilmu pengetahuan
dalam bidang investasi dan portofolio terutama mengenai saham optimal
yang bisa digunakan sebagai bahan rujukan bagi peneliti yang membahas
penelitian sejenis.
3.
Kontribusi Kebijakan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan bagi Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dalammengatur dan mengawasi kondisi
pasar modal agar dapat mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, dan
efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
7
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Untuk
mengantisipasi
terjadinya
perluasan
pembahasan
yang
akan
menyebabkan ambiguitas, maka ruang lingkup pembahasan sebagai berikut :
1. Untuk menentukan portofolio efisien terdapat dua model analisis yang dapat
digunakan untuk menganalisis yaitu Model Markowitz dan Indeks Tunggal.
Dalam penelitian ini model yang digunakan peneliti adalah model
Markowitz,karena peneliti lebih mendalami model tersebut sehingga dapat
menunjang penelitian lebih lanjut.
2. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data saham perusahaan semen
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiaperiode Januari sampai dengan
Desember 2014.
3. Beberapa pengukuran statistik dasar yang digunakan untuk pengembangan
pengukuran portofolio, diantaranya adalah expected return, deviasi standar
per sekuritas maupun portofolio dan korelasi antar return.
Download