KONSEP DASAR KEHAMILAN Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan kepada ibu maupun lingkungannya.Dengan adanya kehamilan maka seluruh sistem genetalia wanita mengalami perubahan yang mendasar untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan jenis dalam rahim selama proses kehamilan berlangsung. Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalan kehidupan yang penting dalam kehiduapan yseorang wanita dan keluarga umumnya, walaupun perubahan besar yang akan terjadi sanagat memenagruhi semua orang terutama wanita. Kehamilan juga dapa diartikab saat-saat krisis, saat terjadi gangguan dan perubahan identitas serta peran bagi setiap anggota keluar. Setiap induvidu berespon terhadap krisis tersebut dengan ara yang berbeda sesuai dengan sifat kejadian yang ada dalam kehidupannya. Defenisi krisis ini meruapakan suatu ketidakseimbangan psikologis yang mungkin di sebabkan oleh situasi atau tahapperkembangan si ibu.persepsi setiap wanita saat dia mengetahui akan kehamilan tersebut, yang ada dalam pikirannya bahwa kehamilan merupakan suatu penyakit, kejelekan pada dirinya atau mungkin akab memandang bahwa kehamilan adalah suatu periode kreativitas dan pemenuhan pengabdian keluarga. Ada beberapa tanda kehamilan yang dapat di perhartikan, yaitu sebagai berikut: a. Amenore. (suatu kondisi medis yang ditandai dengan tidak adanya periode menstruasi, baik yang bersifat sementara maupun menetap) b. Morning sickness (mual gravidarum, mual / muntah kehamilan (NVP), emesis gravidarum) c. Sering BAK d. Payudara membesar, tegang e. Fatique ( kelelahan yang terjadi pada syaraf dan otot-otot manusia sehingga tidak berfungsi ) f. Perubahan kulit. 2. tanda mungkin. a) Pembesaran abdomen (12 minggu) b) Tanda piskacek, yaitu pertumbuhan rahim tidak sama kesemua arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat di daerah impantasi plasenta sehingga bentuk rahim tidak simetris (4-6 minggu). c) Tanda hegar, yaitu perubahan pada isthumus uteri yang menyebabkab isthumus menjadi lebih panjang dan lunak ( usia 6 minggu ) d) Tanda doogell, yaitu pelunakan pada leher rahim akibat peningkatan vaskularisasi (usia 8 minggu). e) Tanda chadwick, yaitu warna merah tua atau kebiruan pada vagina akibat peningkatan vaskularisasi ( usia 6-8 minggu) f) Kontraksi braxton hicks: kontraksi uterus yang datang nya sewaktuwaktu, tidak beraturan dan tidak mempunyai iram tertentu (akhir trimester pertama) g) Tes Kehamilan positif ( usia 7-10 hari setelah konsepsi). 3. Tanda pasti. a) Adanya denyut jantung janin. b) Adanya pergerakan janin ( usia 19 minggu ) c) Visualisasi fetus dalam USG (usia 5-6 minggu). PERUBAHAN FISIOLOGI PADA KEHAMILAN Berat badan 1. Peningkatan berat badan sekita 25% dari sebelum hamil (rata-rata 12.,5 kg) 2. Pada trimester II dan III sebanyak 0,5kg/minggu. 3. Pengaruh dari pertumbuhan janin, pembesaran oragan maternal, penyimpanan lemak protein, serta meningkatkan Volume darah dan cairan interstinal pada maternal. Sistem reproduksi 1. Uterus a. Berat naik 20 × 50 gram. b. Volume 10 ml. c. Pembesaran uterus karna pengaruh estrogen adalah hiperplasia dan hipertrofi jaringan otot uterus. d. Kontraksi braxton terjadi dalam minggu ke-6 dengan teregangnya uterus karna pengaruh estrogen dan progesteron. e. Posisi uterus bergeser kanan, dan teraba pada usia 12 minggu Pembesaran uterus pada perabaan inggi fundus uteri ibu hamil, dapat di tafsirkan secara kasar seperti berikut: a. b. c. d. e. f. g. h. i. 2. Tidak hamil/normal sebesar telur ayam (±30 g) 8 minggu : telur bebek 12 minggu : telur angsa 16 minggu : pertengahan simfisis ke pusat 20 minggu : pinggir bawah pusat 24 minggu : pinggir atas pusat 28 minggu : sepertiga pusat ke xyphoid. 32 minggu : pertengan pusat ke xyphoid 36-42 minggu: 3 jari di bawah xyphoid Serviks. a. Serviks terdapat tanda-tanda chadwick, goodell, dan mucus plug b. Serviks uteri mengalami hipevaskularisasi dan pelunakan (tanda hegar) c. Lendir serviks meningkat seperti gejala kputihan 3. Ovarium Fungsi ovarium diambil alih oleh plasenta terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen pada usia kehamilan 16 minggu. Tidak terjadi kematangan ovum selama kehamilan 4. Payudara. a. Payudara menjadi lebih besar, kenyal, dan terasa tegang. b. Areola mengalami hiperpigmentasi c. Glandula mont gomeri makin tapak. d. Papila mame makin membesar/menonjol. e. Pengeluaran ASI belum berlangsung karna prolaktin belum berfungsi. 5. Vulva Vulva mengalami hipervaskularisasi karna pengaruh progesteron dan estrogen, berwarna kebiruan (tanda chadwick). Sistem Muskuloskeletal 1. Pembesaran payudara dan rotasi anterior panggul memungkinkan untuk terjadinya lordosis 2. Ibu sering mengalami nyeri di bagian punggung dan pinggang karna mempertahan kan posisi stabil, beban meningkat pada otot punggung dan koluna vertebra. 3. Adaptasi muskuloskletal. a. Pengaruh hormonal. Relaksasi persendian karna pengaruh hormon relaksin. Mobilitas dan plibilitas (pelunakan) meningkatkan pada sendi sakroiliaka. Sakrokosigeal dan pelvis untuk persiapan persalinan. b. Pengaruh Peningkatan berat badan karna pembesaran uterus. Perubahan postur. Distasis rekti Sindroma carpal tunnel. Sistem endokrin 1. Kelenjar tiroid. a. Pembesaran kelenjar tiroid merupakan akibat hiperplasia jaringan glandular dan peningkatan vaskularitas. b. Konsumsi oksigen ( O²) dan peningkatan basal metabolic rate (BMR) meruapakan akibat aktifitas metabolisme janin. 2. Kelenjar paratiroid. a. Kehamilan menginduksi hiperparatiroidisme sekunder ringan, suatu refleksi peningkatan kebutuhan kalsium (Ca) dan vit.D b. Saat kebutuhan rangka janin mencapai puncak ( pertengahan kedua kehamilan kadar parathormon plasma meningkat, kadar meningkat antara minggu ke-15 dan ke -35 gestasi. 3. Pankreas. a. Janin butuh glukosa sebagai bahan bakar pertumbuhan, tidak hanya menghasilkan simpanan glukosa ibu tetapi juga menurunkan kemampuan ibu menyintesis glukosa dengan menyedot habis asam amino ibu. b. Kadar glukosa ibu menurun, insulin ibu tidak dapat menembus plasentauntuk sampai kejanin. Akibatnya, pada awal kehamilan pankreas meningkatkan produksi insulinnya. c. Seiring peningkatan usia kehamilan, plasenta bertumbuh dan secara progresif memproduksi hormon dalam jumlah yang lebih besar (misalnya : human placental lactogen – HPL, estrogen, dan progestron). Peningktan produksikortisol oleh kelenjar adrenal juga terjadi. d. Estrogen, progesteron, dan kortisol secara kolektif menurunkan kemmpuan ibu untuk menggunakan insulin. Hal ini merupakan mekanisme protektif yang menjamin suplai glukosa untuk mencukupi kebutuhan unit fetoplasental. Akibatnya, tubuh ibu hamil membutuhkan lebih banyak insulin. Sel-sel beta normal pulau langerhansdi pankreas dapat memenuhi kebutuhan insulin yang secara kontinue tetap meningkat sampai aterm. 4. Proklatin hipofesis. a. Pada kehamilan, proklatin serum mulai meingkat secara progresif pada trimester I sampai aterm. b. Secara umum di yakini bahwa walaupun semua unsur hormornal ( estrogen, progesteron, tiroid, insulin, dan kortisol bebas) yang di perlukan untuk pertumbuhan payudara dan produksi susu terdapat dalam kadar yang meningkat selama kehamilan, kadar estrogen yang tinggi menghambat sekresi alveolar aktif dengan mengahambat peningkatan prolaktin pada jaringan payudara. c. Progesteron menyebabkan lemak di simpan dala jaringan subkutan di abdomen, punggung, dan paha atas. d. Beberapa hormon lain mempengaruhi nutris adalah : Aldosteron mempertahan kan natrium. Tiroksin mengatur metabolisme. Paratiroid mengontrol metabolisme kalsium (Ca) dan magnisium (Mg) Human placental lactagen ( HPL ) berperan sebagai hormo pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan metaolik ang mengiringnys Human chorionic gonadotropin (hCG) menginduksi mual dan muntah pada beberapa wanita selama awal kehamilan Sistem integumen Selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan pada sistem organ ibu karna pengaruh hormon. Begitupun dengan sistem integument. Perubahan pada sistem integument selama hamil di sebabkan oleh perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis yang di tandai dengan beberapa kondisi : 1. Peningkatan aktifitas melanophore stumalating hormone mengakibatkan hiperpigmentasi wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba, dan striae gravidarum. Respons alergi kulit mudah pecah, menyebabkan strie gravidaru, atau tanda regangan. Respons alergi kulit meningkatkan. Kelenjar. Sebeseus, keringat, dan folikel rambut lebih aktif. 2. Perubahan umum lainya yang timbulkan adalah meningkatkan ketebalan kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat dan sabase. Sistem respirasi kebutuhan O ² meningkat 15-20% diafragma terdorong ke atas, hiperventilasi, pernapasan dangkal ( 20-24 x/ menit ) mengakibatkan penurunan komplikasi dada, volume residu, dan kapisitas paru serta terjadi pengikatan volume tidal. Secara langsung juga mengakibatkan peningkatan suplai (O²) dan karbondioksida ( CO²) pada janin. 1. Jika inspirasi meningkat, maka jumlah kebutuhan oksigen (O²) akan meningkat , sehingga suplai O² yang sampai ke fetus meningkat. 2. Jika ekspirasi meningkat, maka output karnbon dioksida meningkat sehingga karbondioksida dalam darah maternal menurun yang selanjutnya akan memudahkan transfer karbondioksida dari fetus kepada maternal. Ibu hamil bernapas lebih dalam ( meningkatkan volume tidal), tetapi frenkuensi napasnya kira-kira dua kali lebih cepat bernapas dala 1 menit. Peningkatan volume napas 1 menit di sebut hiperventilasi kehamilan yang menyemabkan kontraksi CO² di alveoli menurun akan kebutuhan napas meingkat, namun beberapa ibu mengeluh mengalami dipsnea saat istrahat akibat penekanan diafrgma. Laju metabolisme basal (Basal Metabolic Rate-BMR) laju metabolisme basal biasanya meningkatkan pada bulan ke -4 kehamilan, meingkat 15-20 pada akhir kehamilan, dan kembali ke nilai normal pada hari ke-5 atau ke 6 postpartum penigkatan BMR mencerminkan peningkatan kebutuhan okesigen di unit janin plasenta uterus serta eningkatan konsumsi oksgen akibat peningkatann kerja jantung ibu. Keseimbangan Asam-Basa Sekitar minggu ke-10 kehamilan, terjadi penurunan tekanan karbon dioksida sekita 5 mmHg.tekanan karbon dioksida (PCO²) menurun, terjadi kelebihan basa (HCO³ atau bikarbonat , dan pH meningkat (menjadi lebih basa). Sistem Gastrointestinal Selama masa hamil, nafsu makan meningkat, sekresi usus berkurang, fungsi hati berubah dan absorbsi nutrien meningkat. Aliran darah ke panggul dan tekanan vena meningkat, sehingga menyebabkan hemaroid terbentuk pada kehamilan. 1. Mulut. a. Gusi hiperemis, berongga dan membengkak. Gusi cenderung mudah berdarah karna kadar estrogen yang meningkat menyababkan peningkatan vaskularitas selektif dan proliferasi jaringan ikat b. Tidak ada peningkatan sekresi saliva, akan tetapi ibu mengeluhkan ptialisme (kelebihan saliva) di duga karna ibu secara tidak sadar jarang menelan saat merasa mual. 2. Gigi. a. Kebutuhan kalsium dan flour lebih tinggi sekita 0.4 g daripada kebutuhan saat ibu tidak hamil b. Demineralisasi gigi tidak terjadi selama masa kehamilan c. Higenis gigi yang buruk sewaktu hamil atau pada setiap waktu dan gingivitis dapat menimbulakan karies gigi yang dapat menyebakan gigi hilang. 3. Nafsu Makan. Pada trimester 1 sering terjadi penurunan nafsu makan akibat nause yang merupakan akibat perubahan pada saluran cerna dan peningkatan kadar HCG dalam darah. 4. Esofagus, lambung dan usus halus. a. Herniasi atau lambung (hiatus hernia) terjadi setelah bulan ke 7 atau ke 8 kehamilan akibat pergeseran lambung keatas. b. Peningkatan produksi estrogen menyebabkan penurunan sekresi HCI, oleh karna itu pembentukan/ perkembangan tukak peptik yang sudah ada tidak umum selama masa hamil. c. Peningkatan produksi progesteron menyebabkan tonus dam motilitas oto menurun, sehngga terjadi regurgitasi esofagus. 5. Kandung empedu dan hati. a. Kandung empedu sering distensi akibat penurunan tonus otot selama hamil. b. Hiperkolesterolemia ringan terjadi akibat peningkatan kadar progesteron, dapat menyebabkan pembentukan batu empedu selama masa hamil. 6. Rasa tidak nyaman di abdomen Rasa tidak nyaman yang rasakab ibu hamil, meliputi panggul terasa berat atau tertekan, distensi dan kram usus, serta kontraksi uterus. Sistem perkemihan Ginjal berfungsi mempertahankan keseimbangan elektrolit dan asam basa, mengatur volume cairan ekstrasel, mengeluarkan sampah metabolisme, menyimpan nutrien yang sangat penting. 1. Perubahan anatomi ginjal Perubahan struktur ginjal merupakan akibat aktifitas hormonal (ekstrogen dan progesteron), tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus, oleh karna itu ureter, terkompresi antara uterus dan PAP, pelvis, ginjal, dan ureter berdilatasi, dan juga memperlabat laju aliran urin. 2. Perubahan fungsi ginjal Pada kehamilan normal, fungsi ginjal cukup banyak berubah , yaitu laju filtrasi glomerolus dan aliran plasma ginjal, meningkatkan awal kehamilan.Ginjal berfungsi paling efesien pada posisi telentang. 3. Keseimbangan cairan dan elektrolit. Dalam keadaan normal 500-900 mEq natrium di pertahankan selama masa hamil untuk memenuhi kebutuhan janin.Terkadang terjadi edama fisiologi pada tungkaiyang tidak memerlukan pengobatan.