badan pengawasan keuangan dan

advertisement
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
(B P K P)
PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
Jalan Pramuka No. 33 Jakarta Timur 13120
Telepon: (021) 8199192 E-mail: [email protected] Fax. (021) 8564003
Nomor
Hal
:
:
S- 2565/JF/1/2005
Penegasan Hasil Forum Komunikasi
JFA dan Kepegawaian Tahun 2005
18 Oktober 2005
Yth.
Sekretaris Utama
Deputi
Inspektur
Kepala Pusat
Kepala Biro
Kepala Perwakilan
diLingkungan BPKP
Menindaklanjuti hasil Forum Komunikasi JFA dan Kepegawaian di lingkungan
BPKP yang telah diselenggarakan pada tanggal 27 sampai dengan 30 Juni 2005,
dengan ini kami sampaikan penegasan terhadap hasil-hasil kesepakatan Forum
khusus berkaitan dengan pelaksanaan pembinaan dan pengembangan JFA,
sebagai berikut:
1. Kesepadanan Kegiatan untuk Menghadiri Persidangan pada saat Auditor
BPKP sebagai Pemberi Keterangan Ahli
Disepakati untuk diberikan angka kredit terhadap auditor yang menghadiri
persidangan pada saat Auditor BPKP atau Pejabat BPKP lainnya dimintai
keterangan sebagai pemberi keterangan ahli. Kegiatan tersebut dapat
disepadankan dengan PKS sepanjang didukung dengan surat tugas/memo dinas
dari minimal pejabat eselon III dan hasil kegiatan berupa resume dari proses
persidangan yang dihadiri.
2. Angka Kredit bagi Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa
Perolehan Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa melalui ujian tanpa suatu
diklat, dapat diberikan angka kredit kegiatan pengembangan profesi dengan
besaran yang sama seperti perolehan sertifikasi brevet pajak atau gelar profesi
lainnya, sebagaimana telah diatur dalam Surat Edaran Kapusbin JFA No. SE91/JF.1/2003 tanggal 31 Januari 2003 tentang Penegasan Hasil Rakor
Kepegawaian dan JFA tahun 2002.
3. Angka Kredit untuk Mengajar 1 Jamlat
Pengaturan angka kredit bagi auditor yang mengajar/melatih pada Diklat
Kepegawaian diberikan dengan besaran 0,024 per 2 jam.
Dalam praktiknya terdapat kegiatan mengajar dengan jam mengajar dalam
jumlah yang ganjil, misalnya 3 jamlat.
Dalam forum disepakati bahwa angka kredit bagi Auditor yang mengajar/melatih
pada Diklat Kepegawaian dapat diberikan angka kredit sebesar 0,012 per 1 jam.
4. Perbedaan antara Pemrasaran dalam Seminar dengan Penyuluhan
Pengawasan
Dalam perkembangan tugas pengawasan dewasa ini, adakalanya auditor
ditugaskan menjadi pembicara dalam suatu seminar yang membahas dunia
pengawasan. Dalam pemberian angka kredit terhadap kegiatan tersebut telah
timbul perbedaan pendapat apakah kegiatan itu termasuk dalam kegiatan
”melakukan penyuluhan di bidang pengawasan (unsur pengawasan)” atau
”menjadi pemrasaran dalam seminar (unsur penunjang)”.
Dalam forum disepakati bahwa auditor diberikan angka kredit ”pemrasaran
dalam seminar (unsur penunjang)” apabila materi yang disampaikan dalam
seminar merupakan penuangan gagasan sendiri dari auditor tersebut dan bukan
merupakan produk dari unit kerja yang bersangkutan. Sedangkan jika materi
yang disampaikan oleh auditor tersebut merupakan produk dari unit kerja yang
bersangkutan, maka kegiatan tersebut disepadankan dengan sosialisasi yang
diberikan angka kredit ”melaksanakan penyuluhan di bidang pengawasan”.
5. Dokumen Rencana Waktu Kegiatan Pengawasan
Rencana anggaran waktu pelaksanaan penugasan (audit atau non-audit;
dengan Surat Tugas atau Nota Dinas) sangat diperlukan bagi setiap penugasan
yang dilakukan PFA, karena dalam anggaran waktu tersebut tertera alokasi
waktu yang direncanakan akan dilaksanakan oleh masing-masing Auditor
sesuai dengan tanggung jawab dan tugas yang dilaksanakan.
Untuk tugas pengawasan yang bersifat non audit dan sangat bervariasi jenis
kegiatannya, hendaknya digunakan formulir rencana anggaran waktu yang
dimodifikasi sesuai dengan sifat penugasannya yang terutama menggambarkan
kegiatan yang dilakukan, pelaksana kegiatan, dan rencana waktu pelaksanaan.
6. Keanggotaan Organisasi Profesi
Keanggotaan dalam suatu organisasi profesi diberikan angka kredit unsur
penunjang sepanjang keanggotaan tersebut dibuktikan dengan fotocopy kartu
keanggotaan atau bukti keanggotaan lainnya yang ditandasahkan atau surat
keterangan dari pengurus organisasi profesi tersebut. Dalam hal organisasi
profesi tersebut berada di tingkat provinsi atau kabupaten/kota namun
merupakan perwakilan atau cabang dari suatu organisasi profesi nasional, maka
angka kredit yang diberikan adalah keanggotaan dalam organisasi profesi yang
berskala nasional. Terhadap kekeliruan penilaian angka kredit keanggotaan
organisasi profesi yang telah terjadi dalam penilaian yang lalu dapat dilakukan
koreksi pada DUPAK berikutnya.
Ajun Akuntan (auditor dengan tingkat pendidikan Diploma III) yang secara profesi
diterima menjadi anggota Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dapat diberikan angka
kredit keanggotaan organisasi profesi apabila yang bersangkutan dapat
membuktikan keanggotaannya.
2
Ketentuan-ketentuan sebagaimana tersebut pada butir 1 sampai dengan 4 di
atas dinyatakan berlaku untuk kegiatan yang dimulai sejak tanggal 01 Juli 2005,
sedangkan butir 5 dan 6 merupakan penegasan dari ketentuan JFA sebelumnya.
Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Kepala,
Ttd
Suwartomo
NIP 060047212
Tembusan :
1. Kepala BPKP;
2. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan;
3. Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi.
3
Download