Sebagai mana termuat dalam buku Negara

advertisement
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
BAB I
PENDAHULUAN
Sejarah
Makam Raja
Sebagai mana termuat
dalam
buku
Negara
Kertagama yang ditulis oleh
Pujangga
Besar
Empu
Prapanca pada tahun Saka
1478
atau
1365
Masehi,
Wilayah Kabupaten Banggai
Kepulauan merupakan bagian
dari Kerajaan Banggai yang sudah dikenal sejak abadke 13
Masehi. Pada saat itu, Kerajaan Banggai belum berdiri, yang
ada hanyalah empat kerajaan kecil, yaitu Kerajaan Babolau,
Singgolok, Kokini dan Katapean. Keempat kerajaan itu beribu
kota di Pulau Banggai. Kemudian pada awal abad ke-16,
empat kerajaan kecil itu dikuasai oleh Kesultanan Ternate.
Adi Cokro, Panglima Perang Kesultanan Ternate yang berasal
dari Jawa, kemudian menyatukan menjadi satu kerajaan,
yaitu Kerajaan Banggai, dengan ibu kota di Pulau Banggai.
Adi Cokro inilah yang kemudian dianggap sebagai pendiri
Kerajaan Banggai. Pada awal berdirinya, wilayah Kerajaan
1
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Banggai,
hanya
meliputi
wilayah
Kabupaten
Banggai
Kepulauan Dan Kabupaten
Banggai Laut, sedangkan Banggai Darat kala itu belum
dikenal, baru kemudian pada tahun 1580 Adi Cokro
memperluas Kerajaan Banggai sampai ke Banggai Daratan
(saat ini wilayah Kabupaten Banggai).Adi Cokro yang merasa
tugasnya selesai lalu kembali ke Jawa.Tahun 1600 putranya
yang bernama Mandapar
diangkat menjadi Raja Banggai
pertama dan berkuasa sampai tahun 1625, Setelah masa
kekuasaan
Raja
Mandapar
berikutnya
berusaha
berakhir,
melepaskan
raja-raja
diri
dari
Banggai
Kesultanan
Ternate. Mereka juga menolak bekerja sama dengan Belanda
masa kekuasaan Raja Mandapar yang pada tahun 1602 sudah
menginjakkan kaki di tanah Banggai. Namun, pada tahun1908
Belanda akhirnya dapat menguasai Banggai dengan adanya
sebuah perjanjian antara Belanda dan Raja Banggai ke-17,
Abdurahman.
Di
sisi
lain,
perjanjian
itu
mengakhiri
kekuasaan Kesultanan Ternate atas Kerajaan Banggai.
Dalam buku Babad Banggai yang disusun Machmud HK,
sepintas kilas disebutkan bahwa sekitar tahun 1924 Kerajaan
Banggai dibagi menjadi dua onder-afdeling, yaitu Onderafdeling Banggai Laut dengan ibu kota di Banggai dan
2
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Banggai Darat dengan ibu kota di Luwuk. Raja Banggai tetap
berkedudukan di Banggai, sedangkan Pemerintah Belanda di
Luwuk.
Untuk
penyelenggaraan
pemerintahan
diwilayah
Banggai Laut ditempatkan pejabat yang disebut Bun Kakense
dan untuk Banggai Darat disebut KenKariken. Wilayah
Banggai Darat dan Banggai Laut kemudian berdasarkan
Undang-UndangNomor 23 Tentang
Pembentukan Daerah
Tingkat II di Sulawesi Tengah menjadi Kabupaten Otonom
yang dikenal Kabupaten Banggai dengan ibukota Luwuk.
Setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1952,
Kerajaan Banggai diberi status swapraja.
Beberapa tahun kemudian dibentuklah Badan Penuntut
Daerah Otonom yang terdiri dari Pemerintah Swapraja
Banggai
dan
memperjuangkan
tokoh-tokoh
Banggai
politik
menjadi
setempat
Daerah
untuk
Swantara
(setingkat kabupaten) Tingkat II Banggai.
Perjuangan itu akhirnya membuahkan hasil pada tahun 1959.
Namun, ibu kotanya ditetapkan di Luwuk, bukan di Banggai.
Pada tahun 1964 tokoh-tokoh masyarakat Banggai kemudian
membentuk Panitia Pembentukan Daerah Otonom Tingkat II
3
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Banggai
Kepulauan.
Perjuangan
membentuk
Banggai
Kepulauan itu baru terwujud 31 tahun kemudian, yaitu
dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999
tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali,
dan Kabupaten Banggai Kepulauan.
B. Visidan Misi Pemerintah Daerah
Pembangunan Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011- 2016 dilakukan
dengan memperhatikan beberapa hal penting :
1.
2.
3.
4.
5.
Kabupaten Banggai Kepulauan sebagai daerah otonomi baru, saat ini
merupakan periode kedua dalam pembangunan 5 ( Lima ) tahun kedepan
sehingga masih memiliki banyak agenda pembangunan yang belum
terselesaikan pada pembangunan periode sebelumnya;
Kabupaten Banggai Kepulauan adalah merupakan salah satuwilayah
daerah tertinggal di Indonesia yang memerlukan penanganan serius
melalui percepatan pembangunan di segala sector dan lintas sektor;
Pembangunan Kabupaten Banggai Kepulauan untuk 5 ( Lima ) tahun
kedepan penekanannya dilakukan pada penguatan peningkatan ekonomi
berbasis masyarakat dengan memanfaatkan potensi kelautan dan
perikanan, agroindustri, perdagangan dan pertanian dalamrangka
mendorong perbaikan kualitas kehidupan masyarakat;
Basis dari masyarakat Banggai Kepulauan yang maju terletak pada
persatuan dan kerukunan anta rumat beragama, antar etnis maupun
antar daerah, kesejahteraan yang berkualitas serta menjunjung tinggi
kesadaran masyarakat mejemuk;
Indicator masyarakat Banggai Kepulauan yang sejahtera terletak pada
tatanan kehidupan yang demokratis, berbudaya, religius, sehat dan
cerdas, serta memiliki komitmen untuk maju dan berkembang.
 VISI
Berdasarkan permasalahan dan perspektif di atas, maka pemerintah daerah
merumuskan Visi Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2011-2016 yaitu :
4
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
“ MEMBANGUN PEMERINTAHAN YANG BERKUALITAS, ADIL, DEMOKRATIS DAN
BERSIH DEMI TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANGGAI YANG SEJAHTERA DAN
RELIGIUS ”
Dari VISI daerah tersebut, diharapkan dapat menjadikan dan mewujudkan
masyarakat Banggai Kepulauan maju dan berdaya saing, serta dapat disejajarkan
dengan daerah kabupaten lainnya di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah.
Visi diatas mengandung pengertian dan kata kunci antara lain :
Pemerintahan
yang
berkualitas,dimaksudkan
bahwa
penyelenggaraan
pemerintahan diharpakan berdasar atas standar pelayanan, standar pelaksanaan,
standar kelayakan dalam mencapai indicator kepemerintahan secara maksimal.
Adil, dimaksudkan bahwa azas dalam pengambilan kebijakan dan strategi
pelaksanaan kepemerintahan dan pembangunan memegang prinsip manajemen
yang memperhatikan azas keadilan demi kepentingan seluruh masyarakat.
Demokratisdanbersih, dimaksudkan bahwa pelaksanaan kepemerintahan dan
pembangunan tetap bersinergi serta bermanfaat untuk masyarakat, melalui
perwujudan pemerintahan yang akuntabel, berwibawa dan bermartabat.
Sejahtera, dimaksudkan bahwa dampak dari segala kebijakan adalah mengangkat
derajat hidup dan bermuara pada kesejahteraan masyarakat.
Religius, dimaksudkan bahwa penyelenggaraan pemerintahan dan kehidupan
masyarakat senantiasa dilandasi dengan nilai-nilai agama dan moral.
 MISI
Berdasarkan
VISI
pembangunan
tersebut
ditetapkan
MISI
pembangunan Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2011-2016 sebagai
berikut :
1.
Meningkatkan penegakan supremasi hukum dan tatakelola
pemerintahan, dalam rangka mewujutkan pemerintah yang bersih dan
bebas dari KKN.
2.
Meningkatkan pendidikan yang berkualitas, relevan, efisien dan
efektif yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat.
3.
Memningkatkan derajat dan kualitas kesehatan masyarakat melalui
pelayanan yang dapat dijangkau seluruh masyarakat.
5
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
4.
Mengembangkan struktur ekonomi berbasis pedesaan yang mampu
memanfaatkan keunggulan potensi lokal.
5.
Meningkatkan infrastruktur yang memadai agar masyarakat dapat
memiliki akses untuk memenuhi kebutuhan hidup dan layak.
Meningkatkan kualitas kehidupan, peran perempuan, kesejahteraan
anak dan partisipasi pemuda dalam pembangunan.
6.
BAB II
GAMBARAN UMUM
Kabupaten Banggai Kepulauan dibentuk berdasarkan Undang-undang
No. 51 tahun 2009 di mana sebelummya merupakan bagian dari Kabupaten
Banggai. Operasional Kabupaten ini dimulai pada tanggal 3 November 1999
telah diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Tengah berdasarkan Keputusan
Menteri Dalam Negeri tanggal 12 Oktober 1999 di Jakarta.
2.1 KEADAAN UMUM DAERAH
Kabupaten Banggai Kepulauan dengan luas wilayah ± 9.160,11 Km2
yang terdiri dari luas darat 2.488,79 Km 2 dan luas laut 6.671,32 Km2 atau
sekitar 72,83 % dari luas keseluruhan. Berdasarkan Letak astronomis
Kabupaten Banggai Kepulauan berada pada 1° 06' 30" Lintang Selatan sampai
dengan 2° 20' 00" Lintang Selatan dan 122° 40' 00" Bujur Timur sampai
dengan 124° 13' 30" Bujur Timur di Jazirah Timur Laut Pulau Sulawesi.
Berdasarkan letak geografis dan peta Kabupaten Banggai Kepulauan
dapat di tentukan Batas-batas wilayah sebagai berikut :




Sebelah
Sebelah
Sebelah
Sebelah
Timur berbatasan dengan Kabupaten Banggai Laut
Selatan berbatasan dengan Teluk Tolo
Barat berbatasan dengan Selat Peling
Utara berbatasan dengan Teluk Tomini
6
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Secara administratif Kabupaten Banggai Kepulauanterdiri atas
12 Kecamatan, 3 Kelurahan dan 141 Desa.
Selengkapnya, Kecamatan, Desa / Kelurahan di Kabupaten
Banggai Kepulauan adalah sebagai berikut:
7
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Secara administratif Kabupaten Banggai Kepulauanterdiri atas
12 Kecamatan, 3 Kelurahan dan 141 Desa.
Selengkapnya, Kecamatan, Desa / Kelurahan di Kabupaten
Banggai Kepulauan adalah sebagai berikut:
1.
Kecamatan Tinangkung
Ibu kota
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
- Laki-Laki
- Perempuan
Jumlah Desa
Jumlah Kelurahan
: Salakan
(Ibu Kota Kabupaten)
: 312,60 Km2
: 13.445 Jiwa
: 6.771 Jiwa
: 6.674 Jiwa
: 10
: 1
Desa dan Kelurahan* di Kecamatan Tinangkung :
01. Manggalai
05. Baka
09. Bakalan
02. Ambelang
06. Bongganan
10. Bulungkobit
03. Saiyong
07. Salakan*
11. Bungin
04. Tompudau
08. Kautu
2.
Kecamatan Tinangkung Selatan
Ibu kota
Jarak dari Ibu Kota
Kabupaten
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
- Laki-Laki
:
Mansamat
:
:
:
:
± 25 Km
187,89 Km2
7.337 Jiwa
3.743 Jiwa
8
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
- Perempuan
Jumlah Desa
Jumlah Kelurahan
:
:
:
3.594 Jiwa
9
-
Desa di Kecamatan Tinangkung Selatan :
01. Paisumosoni
04. Mansamat A
07. Tinangkung
02. Tobing
05. Mansamat B
08. Gansal
03. Tobungin
06. Kampung Baru
09. Bobu
3.
Kecamatan Tinangkung Utara
Ibu kota
Jarak dari Ibu Kota
Kabupaten
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
- Laki
- Perempuan
Jumlah Desa
Jumlah Kelurahan
: Batulombu
:
:
:
:
:
:
:
± 23 Km
136,65 Km2
7.812 Jiwa
3.935 Jiwa
3.877 Jiwa
6
-
Desa di Kecamatan Tinangkung Utara :
01. Luksagu
03. Ponding-Ponding
05. Palam
02. Tatakalai
04. Lalong
06. Bampanga
4.
Kecamatan Bulagi Selatan
Ibu kota
Jarak dari Ibu Kota
Kabupaten
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
- Laki
- Perempuan
:
Lolantang
:
:
:
:
:
± 70 Km
319,00 Km2
9.896 Jiwa
5.076 Jiwa
4.820 Jiwa
9
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Jumlah Desa
Jumlah Kelurahan
:
:
20
-
Desa di Kecamatan Bulagi Selatan :
01. Lolantang
08. Sabelak
15. Babang
02. Pandaluk
09. Suit
16. Momotan
03. Palabatu Satu
10. Toi-Toi
17. Labotakandi
04. Palabatu Dua
11. Tatarandang
18. Alasan Nggolobuton
05. Lemelu
12. Bone Puso
19. Boluni
06. Osan
13. Mangais
20. Pipilogot Paipaisu
07. Balalon
14. Unu
5.
Kecamatan Bulagi Utara
Ibu kota
Jarak dari Ibu Kota
Kabupaten
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
- Laki
- Perempuan
Jumlah Desa
Jumlah Kelurahan
: Sambulangan
:
:
:
:
:
:
:
± 65 Km
318,00 Km2
9.055 Jiwa
4.658 Jiwa
4.379 Jiwa
11
1
Desa dan Kelurahan di Kecamatan Bulagi Utara :
01. Sambulangan
05. Bolubung
09. Ombuli
02. Bangunemo
06. Bakalinga
10. Luk Panenteng
03. Paisuluno
07. Koyobunga
11. Minanga
04. Montop
08. Sabang*
12. Mandok
6.
Kecamatan Bulagi
Ibu kota
Jarak dari Ibu Kota
Kabupaten
Luas Wilayah
:
Bulagi I
:
:
± 60 Km
275,66 Km2
10
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Jumlah Penduduk
- Laki
- Perempuan
Jumlah Desa
Jumlah Kelurahan
:
:
:
:
:
9.705 Jiwa
4.909 Jiwa
4.796 Jiwa
15
1
Desa dan Kelurahan di Kecamatan Bulagi :
01. Tolo
07. Bulagi Dua
13. Komba-Komba
02. Lalanday
08. Boloy
14. Kambal
03. Montomisan
09. Meselesek
15. Toolon
04. Sosom
10. Oluno
16. Kayubet
05. Alul
11. Sumondung
06. Bulagi Satu*
12. Peling Seasa
7.
Kecamatan Liang
Ibu kota
Jarak dari Ibu Kota
Kabupaten
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
- Laki
- Perempuan
Jumlah Desa
Jumlah Kelurahan
: Liang
:
:
:
:
:
:
:
± 40 Km
176,19 Km2
8.930 Jiwa
4.506 Jiwa
4.424 Jiwa
16
-
Desa di Kecamatan Liang :
01. Mamulusan
07. Binuntuli
13 .Boyomoute
02. Kindandal
08. Saleati
14. Apal
03. Tomboniki
09. Bajo
15. Selekan
04. Okumel
10. Liang
16. Loolong
05. Popidolon
11. Balayon
06. Tangkop
12. Basosol
8.
Kecamatan Peling Tengah
11
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Ibu kota
Jarak dari Ibu Kota
Kabupaten
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
- Laki
- Perempuan
Jumlah Desa
Jumlah Kelurahan
:
Patukuki
:
:
:
:
:
:
:
± 25 Km
140,00 Km2
9.415 Jiwa
4.744 Jiwa
4.671 Jiwa
11
-
Desa di Kecamatan Peling Tengah :
01. Tolulos
05. Tombos
09. Kolak
02. Popisi
06. Alakasing
10. Balombong
03. Luk
07. Patukuki
11. Tunggaling
04. Labibi
08. Koyobunga
9.
Kecamatan Totikum
Ibu kota
Jarak dari Ibu Kota
Kabupaten
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
- Laki
- Perempuan
Jumlah Desa
Jumlah Kelurahan
: Sambiut
:
:
:
:
:
:
:
± 50 Km
115,45 Km2
10.051 Jiwa
15.148 Jiwa
14.903 Jiwa
11
-
Desa di Kecamatan Totikum :
01. Sobonon
05. Tone
09. Sampaka
02. Bolonan
06. Abason
10. Lopito
03. Sakay
07. Salangano
11. Kombutokan
04. Sambiut
08. Batang Babasal
10.
Kecamatan Totikum Selatan
12
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Ibu kota
Jarak dari Ibu Kota
Kabupaten
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
- Laki
- Perempuan
Jumlah Desa
Jumlah Kelurahan
:
Kalumbatan
:
:
:
:
:
:
:
± 40 Km
95,19 Km2
8.184 Jiwa
4.120 Jiwa
4.064 Jiwa
8
-
Desa di Kecamatan Totikum Selatan :
01. Tonuson
04. Peley
07. Mata
02. Tobungku
05. Kalumbatan
08. Lobuton
03. Nulion
06. Kanali
11.
Kecamatan Buko
Ibu kota
Jarak dari Ibu Kota
Kabupaten
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
- Laki
- Perempuan
Jumlah Desa
Jumlah Kelurahan
: Tataba
:
:
:
:
:
:
:
± 105 Km
184,84 Km2
9.529 Jiwa
4.782 Jiwa
4.747 Jiwa
13
-
Desa di Kecamatan Buko :
01. Paisubatu
06. Tataba
11. Okulo Potil
02. Batangono
07. Malanggong
12. Olusi
03. Lalengan
08. Leme-Leme Bungin
13. Tatendeng
04. Peling Lalomo
09. Leme-Leme Darat
05. Labasiano
10. Talas-Talas
13
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
12.
Kecamatan Buko Selatan
Ibu kota
Jarak dari Ibu Kota
Kabupaten
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
- Laki
- Perempuan
Jumlah Desa
Jumlah Kelurahan
:
Lumbi-Lumbia
:
:
:
:
:
:
:
± 120 Km
187,32 Km2
8.027 Jiwa
4.014 Jiwa
4.013 Jiwa
11
-
Desa di Kecamatan Buko Selatan :
01. Kambani
05. Lumbi-Lumbia
09. Seano
02. Tatabau
06. Labangun
10. Apal
03. Buko
07. Lelang Matamaling
11. Sapelang
04. Palapat
08. Landonan Bebeau
Tabel 2.1
Luas Wilayah per Kecamatan Kabupaten Banggai Kepulauan
Luas Wilayah
Kecamatan
Tinangkung
Tinangkung Selatan
Tinangkung Utara
Totikum
Totikum Selatan
Liang
Peling Tengah
Bulagi
Bulagi Selatan
Bulagi Utara
Buko
Buko Selatan
Banggai Kepulauan
Darat
312.60
187.89
136.65
155.45
95.19
176.19
140.00
275.66
319.00
318.00
184.84
187.32
2.488.79
%
41.16
42.79
41.16
12.55
12.55
25.76
25.76
47.59
47.58
47.59
14.96
14.96
27 %
Laut
%
446.96
251.23
195.38
1.082.85
663.09
507.78
403.49
303.58
315.45
350.21
1.050.60
1.064.70
6.671.32
58.84
57.21
58.84
87.45
87.45
74.24
74.24
52.41
52.42
52.41
85.04
85.04
73 %
Sumber : Kabupaten Banggai Kepulauan Dalam Angka 2013
14
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
2.1.1 Tofografi
Kondisi kemiringan lereng di Kabupaten Banggai Kepulauan dapat
diklasifikasikan atas :
 Kemiringan lereng 00 – 20 , dengan luas 22.633,31 Ha atau sekitar 6,25%
dari luas wilayah tersebut. Kondisi tanah seperti ini sangat potensial
dimanfaatkan untuk kegiatan usaha dan pemukiman.
 Kemiringan lereng 20 - 150 dengan luas 82.592,29 Ha atau sekitar 19,13%
dari luas wilayah, potensi ini dimanfaatkan untuk berbagai jenis usaha.
Namun pada wilayah ini, sangat dibutuhkan usaha konservasi dan air.
 Kemiringan lereng 150 – 400 dengan luas 153.328,38 Ha atau sekitar
46,99% dari luas wilayah. Penggunaan tanah pada kemiringan ini cukup
rawan, sehingga sebelum mengusahakan usaha tani perlu dilakukan
pembuatan terasering untuk menghindari terjadinya erosi dan
penanaman tanaman teras spesifik lokasi.
 Kemiringan lereng diatas 400 dengan luas 54.748,82 Ha atau sekitar
27,45% dari luas wilayah daerah. Wilayah dengan kemiringan tersebut
sangat potensial terkena erosi sehingga hanya layak untuk dimanfaatkan
sebagai kawasan hutan lindung.
Berdasarkan data topografi tersebut, dapat diidentifikasi bahwa potensi
lahan yang dapat digunakan untuk kegiatan usaha, baik budidaya tanaman
pertanian maupun untuk lahan pemukiman hanya 25,38% dari luas wilayah
Kabupaten Banggai Kepulauan yakni pada kemiringan lereng 00 – 150.
Sedangkan Berdasarkan sudut elevasi atau ketinggian dari permukaan laut,
wilayah daratan Kabupaten Banggai Kepulauan dapat diklasifikasi sebagai
berikut:
Elevasi <500 Meter
Elevasi 500 – 700 Meter
Elevasi > 700 Meter
=
=
=
85.97
87.80
86.23
%
%
%
Kondisi topografi berdasarkan jenis perbukitan di daerah Kepulauan
Banggai bervariasi yakni :
 Perbukitan Karst, morfologi di Pulau Peling didominasi oleh perbukitan
karst yang tersusun oleh batu gamping. Topografi tersebut sangat jelas
dikenal dilapangan maupun penampakannya pada citra LandSat TM-7.
15
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Perbukitan karst dicirikan oleh bentuk bukit-bukit yang tidak beraturan
dengan puncak tumpul membundar;

Satuan Perbukitan bergelombang lemah- sedang, morfologi ini dijumpai
dibagian timur Pulau Peling di sekitar Batang Babasal dan Salangano
yang tersusun oleh batu lempung. Kemiringan lereng umumnya
bervariasi antara 100 – 300 dengan beda tinggi berkisar 20 – 40 meter;

Satuan Morfologi Dataran Pantai, morfologi ini tersusun oleh endapan
aluvial pantai, yang terdiri dari material-material hasil erosi laut,
maupun hasil erosi sungai yang terendapkan disekitar muara; material
hasil endapan berukuran lempung hingga pasir dan bersifat lepas.
Daerah dataran yang cukup luas dijumpai di labibi, Patukuki, Alakasing,
Kayobunga dan Kolak (Peling Tengah) juga di daerah Luksagu, Palam,
Mansamat, Salakan, Sabang, Tataba hingga Buko di bagian selatannya
(Pulau Peling). Daerah pemukiman (desa) umumnya tersebar disekitar
pesisir pantai dengan kemiringan lereng 00 – 100.
2.1.2 Hidrologi
Keadaan hidrologi di Kabupaten Banggai Kepulauan terdiri dari
sungai-sungai yang mengalir.Umumnya sungai-sungai tersebut mempunyai
jarak aliran yang pendek dan bersifat perenial atau mengalir sepanjang
tahun. Sungai-sungai tersebut antara lain Sungai Tatakalay, Sungai Nipa,
Sungai Tobing, Sungai Mansamat, Sungai Paisumusoni, Sungai Lalengan dan
Sungai Kambani.
Sungai di Kabupaten Banggai Kepulauan yang dapat dimanfaatkan
dan dikelola sebagai Daerah Aliran Sungai (DAS) yang potensial serta sumber
energi listrik antara lain Sungai Tatakalai, Sungai Lalengan dan Sungai
Kambani.
2.1.3 Geologi
Penyebaran satuan batuan di daerah Banggai Kepulauan terkait erat
dengan proses geologi dan tektonik secara umum (regional). Dampak
pergerakan lempeng menimbulkan terjadinya banyak sesar dan lipatan-lipatan batuan. Berdasarkan citra satelit struktur sesar dan kelurusan16
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
kelurusan yang terekam di bagian barat Pulau Peling, umumnya berarah utara
ke selatan, sedangkan disebelah timur cenderung memperlihatkan suatu
bentuk lengkung berarah barat laut tenggara. Selain struktur sesar, struktur
lipatan terekam dengan baik di Pulau Peling barat yang memperlihatkan
perlipatan batuan yang cukup kuat.
Secara geologi, daerah Banggai Kepulauan terletak pada zona
tumbukan antara lempeng mikro kontinen Banggai Sula dari sebelah timur
dengan jalur ofiolit Sulawesi Timur di bagian barat. Tumbukan antara kedua
lempeng tersebut merupakan fenomena tektonik yang diakomodasikan
dengan pergerakan sistem sesar Sorong yang bergerak ke arah barat dan
bersifat mendatar. Pergerakan sesar Sorong yang bersifat aktif hingga
sekarang ini telah beberapa kali menimbulkan gempa bumi. Kejadian gempa
cukup besar terjadi pada tanggal 4 Mei 2000 dengan besaran magnitudo M =
7,6. Gempa ini menimbulkan kerusakan yang cukup parah pada bangunan
maupun infrastruktur di daerah Kabupaten Banggai Kepulauan.
Satuan batuan di daerah Banggai Kepulauan tersusun oleh berbagai
jenis dan tipe batuan dengan rentang umur yang cukup panjang, mulai dari
batuan malihan berumur Karbon hingga endapan aluvial yang berumur
Holosen. Urutan batuan yang tersingkap di daerah Banggai Kepulauan, dari
satuan berumur tua hingga muda adalah sebagai berikut :
(1). Satuan Batuan Malihan, adalah jenis batuan yang tercakup dalam satuan
batuan sekis, gneis, amfibolit dan kuarsit.
(2). Satuan Batuan Granit, kenampakan satuan batuan granit pada citra
LANDSAT memperlihatkan bentuk morfologi bergelombang dengan
permukaan relatif halus membulat. Selain batuan granit, satuan ini juga
tersusun oleh batuan granodiorit, diorit kuarsa dan pegmatit;
(3). Satuan Batuan Serpih, karakteristik satuan batuan serpih yang keras
dengan sisipan batu lempung dan batu pasir menunjukkan kenampakan
morfologi yang halus dengan permukaan perbukitan agak memanjang;
(4). Satuan Batu Gamping, kenampakan perbukitan batu gamping sangat
mudah dapat dibedakan dengan morfologi batuan lainnya. Dalam citra
LANDSAT, satuan batu gamping memperlihatkan bentuk perbukitan kecil
yang menyatu. Kenampakan tersebut merupakan gambaran khas dari
topografi karst dengan bantuk bukit-bukit kecil, membulat, agak terjal
dan sangat kasar;
(5). Endapan Aluvial, terdiri dari satuan batuan yang tersusun oleh material
berukuran lempung hingga kerikil dan umumnya bersifat lepas. Satuan
17
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
ini terbentuk akibat pengendapan hasil erosi sungai ataupun erosi ombak
pantai.
2.1.4 Klimatologi
Iklim di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan mempunyai iklim
tropis basah dengan suhu udara rata-rata berkisar antara 25,7°C sampai
29,1°C. Suhu udara maksimum terjadi di bulan November, yaitu sebesar
32,1°C.
Sedangkan suhu udara minimum terjadi di bulan Agustus, yaitu
sebesar 23,3°C. Rata-rata Suhu Udara dan kelembaban relatif pada Stasiun
Meteorologi Bubung Luwuk pada tahun 2012 berkisar antara 72% (Oktober)
dan 82% (Mei).
Rata-rata tekanan udara selama tahun 2012 berkisar antara 1 009,5
mb (Desember) dan 1 013,1 mb (Agustus). Sedangkan rata-rata kecepatan
angin tahun 2012 berkisar antara 4 – 8 knot.
Rata-rata jumlah curah hujan selama tahun 2012 berkisar antara
36,00 mm (September) dan 301,4 mm (Juli). Sedangkan jumlah hujan selama
tahun 2012 berkisar antara 6 hari (Oktober dan November) dan 28hari (Juli).
2.2 EKONOMI
2.2.1
Laju Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomiKabupaten Banggai Kepulauan mengalami
peningkatan dalam kurun waktu periode 2008-2012 dengan masih
menunjukkan perkembangan yang signifikan, hal ini ditunjukan dengan
meningkatnya pertumbuhan ekonomi dari 8,53 persen yang dicapai tahun
2011 meningkat menjadi 8,60 persen pada tahun 2012. Dalam 5 tahun
terakhir,pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banggai Kepulauan mengalami
pertumbuhan rata-rata sebesar 0,19% / tahun.
18
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Tabel 2.2
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banggai Kepulauan
Lapangan Usaha
2008
Pertanian
Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik dan Air Bersih
Bangunan
perdagangan, Hotel &
Restoran
Transportasi dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan &
Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
GRDP
2009
2010
2011
2012
6,54
4,71
7,49
6,67
7,59
7,24
6,93
8,79
7,64
6,99
8,23
7,52
7,40
8,81
6,58
10,38
9,45
10,16
10,69
11,03
10,90
11,41
11.09
10,63
14.46
10.71
10.65
10.72
10.79
10.63
8.48
8.63
8.99
`10.83
10.96
6.75
7.61
9.18
9.11
9.39
8.07
8.11
9.22
8.89
7.67
7.84
7.98
8.38
8.53
8.60
Sumber : BPS Kabupaten Banggai Kepulauan 2013
2.2.2
Perkembangan PDRB
Berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita
Kabupaten
Banggai
Kepulauan
mengindikasikan
adanya
peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Perkembangan PDRB Perkapita atas dasar harga
berlaku tahun 2012 mencapai 11.089.744 rupiah, mengalami kenaikan dari
tahun 2011 lalu yang mencapai 9.850.967 rupiah. Perkembangan PDRB
Perkapita harga konstan 2000 jugameningkat dari tahun 2011 sebesar
4.542.549 rupiah meningkat 6,56persen menjadi 4.875.640
rupiah
pada
tahun 2012, peningkatan pertumbuhan PDRB Perkapita 7,33 persen diatas
pertumbuhan penduduk 1,18 persen.
Tabel. 2.3
PDRB Perkapita Kabupaten Banggai Kepulauan atas
19
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
dasar Harga berlaku dan Konstan 2000
2008
PDRB
Perkapita
Harga Berlaku
( Rp )
6.788.265
PDRB
Perkapita
Harga
Konstan ( Rp )
3.729.517
2009
7.674.810
2010
8.716.500
2011*)
2012**)
Tahun
Perkembangan PDRB
Perkapita (%)
Harga Berlaku
Harga Konstan
19,10
6,47
3.977.290
13,06
6,64
4.262.917
13,57
7,18
9.850.967
4.542.549
13,02
6,56
11.089.744
4.875.640
12,58
7,33
Sumber : BPS Kabupaten Banggai Kepulauan 2013
Adanya perbedaan pertumbuhan yang dialami oleh masing-masing
sektor ekonomi pembentuk PDRB menyebabkan berubahnya struktur
perekonomian. Berdasarkan harga konstan, diketahui bahwa sektor ekonomi
yang paling berperan tahun 2012 adalah sektor pertanian dengan kontribusi
sebesar 47,08 persen, kemudian disusul sektor perdagangan, hotel dan
restoran sebesar 24,48 persen, selanjutnya sektor jasa-jasa sebesar 10,34
persen dan sektor angkutan dan komunikasi sebesar 6,79 persen, sektor
industri pengolahan sebesar 4,44 persen, demikian pula sektor Keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan lainnya sebesar 4,27 persen. Sektor lainnya
dibawah 4 persen adalah sektor bangunan sebesar 1,23 persen, sektor
penggalian sebesar 0,56 persen, sektor listrik dan air bersih sebesar 0,45
persen.
Tabel 2.4
PDRB Kabupaten Banggai Kepulauan
Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rupiah)
Tahun 2008-2012
Sektor
Ekonomi
1. Pertanian
2. Pertambangan /
Penggalian
PDRB Harga
Berlaku (Juta Rupiah)
2008
2009
2010
2011*
2012**
569.361
646.115
734.749
832.706
932.603
6.523
7.436
8.589
10.073
11.654
20
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
3. Industri
Pengolahan
4. Listrik dan Air
Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan,
Hotel dan Restoran
7. Pengangkutan
dan. Komunikasi
8. Keu. Persewaan
&. Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa
Jumlah/Total
51.856
57.877
66.229
76.238
85.063
4.077
4.671
5.298
6.202
7.146
14.755
18.357
22.885
27.044
33.251
251.127
291.151
337.757
398.742
471.924
69.344
80.103
93.500
110.195
126.505
50.251
56.761
65.296
75.254
85.153
120.555
140.113
161.683
185.451
208.133
1.137.849
1.302.584
1.495.987
1.721.949
1.961.432
Sumber : BPS Kabupaten Banggai Kepulauan
Tabel 2.5
PDRB Kabupaten Banggai Kepulauan
Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Juta Rupiah)
Tahun 2008-2012
Sektor
Ekonomi
1. Pertanian
2. Pertambangan /.
Penggalian
3. Industri
Pengolahan
4.Listrik dan Air
Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan,
Hotel dan Restoran
7. Pengangkutan
dan. Komunikasi
8. Keu. Persewaan
&. Jasa Perusahaan
9. Jasa-Jasa
PDRB Harga
Konstan (Juta Rupiah)
2008
2009
2010
2011*
2012**
309.779
330.440
353.341
378.035
406.007
3.493
3.758
4.088
4.425
4.814
28.966
31.064
33.438
35.952
38.319
2.554
2.814
3.124
3.481
3.851
6.787
7.513
8.332
9.256
10.594
142.684
157.877
174.795
193.651
214.229
40.233
43.703
47.634
52.791
58.579
26.234
28.231
30.822
33.629
36.788
64.412
69.634
76.058
82.819
89.167
21
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Jumlah/Total
625.142
675.034
731.632
794.038
862.350
Sumber : BPS Kab. Banggai Kepulauan
2.3
SARANA DAN PRASARANA
2.3.1 Jalan
Jalan raya merupakan sarana utama lalu lintas yang sangat
diperlukan untuk transportasi dan kelancaran roda perekonomian dan
investasi. Oleh sebab itu, maka kondisi dan penggunaannya harus
diperhatikan dan terus ditingkatkan.
Berdasarkan
Dinas
Pekerjaan
data
dari
Umum
Kabupaten Banggai Kepulauan,
bahwa
keseluruhan
panjang
di
jalan
Kabupaten
Banggai Kepulauan dari tahun
2009-2013
terus
mengalami
peningkatan. Jalan yang terdapat di Kabupaten Banggai Kepulauan terdiri
atas Jalan Provinsi dan Jalan Kabupaten. Pada tahun 2009 panjang jalan
menjadi 1.181,05 km, di tahun 2010 panjang jalan keseluruhan adalah
1.261,70 km, sedangkan tahun 2011 panjang jalan adalah 1.286,21
km.Sementara itu, tahun 2012 panjang jalan adalah 1.317,21.km. Untuk
tahun 2013 panjang jalan keseluruhan di Kabupaten Banggai Kepulauan
meningkat menjadi1.912.24km.
22
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Pada tahun 2012 panjang jalan kondisi baik 746,51km, kondisi
sedang 261,07km, kondisi rusak 131,65 km dan kondisi jalan rusak berat
177,98 km.Sedangkan untuk tahun 2013 panjang jalan kondisi
baik
460,30km, kondisi sedang 192,03km, kondisi rusak 132,89 km dan kondisi
jalan rusak berat 63,03 km.
Tabel 2.6
Panjang Jalan (Km)
Jenis Jalan
Jalan Provinsi
Jalan
Kabupaten
Jumlah
Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
64
64
64
64
64
1.117,05 1.197,70 1.222,21 1.253,21 1.848,24
1.181,05 1.261,70 1.286,21 1.317,21 1.912.24
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banggai Kepulauan
2.3.2
Pos, Telekomunikasi
dan Informasi
Untuk
masyarakat
melayani
dalam
hal
23
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
pendistribusian pengiriman surat menyurat dan pengiriman paket, pos
serta wesel, di Kabupaten Banggai Kepulauandari tahun 2009-2013
tersedia 1 buah kantor pos yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan.
Disamping melayani surat menyurat, benda pos, paket dan lainnya, kini
kantor
pos
juga
sudahdapat
melayani
pembelian
token
listrik,
pembayaran telepon dan jasa-jasapembayaran lainnya.
Saat ini di Kabupaten
Banggai Kepulauan terdapat 9
Tower Band Telphone Seluler
(BTS) terdiri dari Telkomsel
sebanyak 8 towerdan Indosat
sebanyak 1 tower. Dan yang
sedang dalam tahap persiapan
pengoperasian sebanyak 3 tower milik Telkomsel.
2.3.3
Perhubungan dan Transportasi
Sebagian besar wilayah permukiman penduduk di Kabupaten Banggai
Kepulauan, terletak di tepi laut Dari total desa dan Kelurahan yang ada di
Kabupaten Banggai Kepulauan sebagian diantaranya atau 51,8% berbatasan
langsung dengan pantai. Oleh karenanya transportasi laut / keberadaan kapal
laut menjadi penting sebagai sarana transportasi masyarakat di kabupaten
ini.
24
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Prasarana
transportasi
laut
terdapat tiga pelabuhan yaitu :dua
pelabuhan penyebrangan dan satu
pelabuhan umum yang merupakan
pelabuhan
nasional.
penyebrangan
pelabuhan
Pelabuhan
Boniton
dan
penyebrangan
Saiyong
dikelolah oleh PT. ASDP. Pelabuhan
salakan di gunakan untuk bongkar
muat hasil bumi dan melayani angkutan penumpang salakan-luwuk dan
sebaliknya dari luwuk – salakan. Untuk mencapai Kabupaten Banggai
Kepulauan
dapat
menggunakan
berbagai
jenis
transportasi.
Rute
perjalanan dari Jakarta dengan
pesawat
terbang
diawali
Bandara
Sukarno-Hatta,
kemudian
transit
di
dari
dan
Bandara
Sultan Hasanudin di Makassar,
kurang lebih 30 menit kemudian
perjalanan
dilanjutkan
dengan
penerbangan ke Bandara Sultan
Aminudin Amir di Kota Luwuk,
Kabupaten Banggai. Dan kemudian untuk menuju Kabupaten Banggai
Kepulauan di gunakan transportasi Kapal Feri milik PT. ASDP atau
menggunakan Kapal Kayu serta
Kapal Cepat yang secara regular
beroperasi tiap hari sambil menikmati pemandangan laut yang sangat
indah dan mengagumkan.
25
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Disamping
transportasi laut, terdapat
juga
transportasi
darat,
untuk
menghubungkan
wilayah
daratan
dengan
beroperasinya
bus-bus
penumpang
yang
menghubungkan
antar
wilayah
kecamatan
dan
pedesaan. Kendaraan yang
melayani
trayek
antar
kecamatan dan desa di Kabupaten Banggai Kepulauan terdiri dari jenis
truk, bus, pick up dan mobil jenis lain.
2.3.4. BUMD dan Perbankan
26
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Pemerintah Kabupaten
Banggai Kepulauan sampai saat
ini memiliki 1 (satu) buah Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu
Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM).
Perbankan
Sedangkan
yang
untuk
ada
di
Kabupaten Banggai Kepulauan
meliputi Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang terdapat di Salakan ( Kecamatan
Tinangkung ) dan di Bulagi ( Kecamatan Bulagi ). Terdapat pula1 (Satu) buah
Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan2(Buah) Bank Perkreditan Rakyatyang
semuanya terletak di salakan ( Kecamatan Tinangkung ).
2.3.5. Energi
Tidak dapat dipungkiri, aktifitas masyarakat di berbagai bidang
kehidupan, salah satunya menuntut penyediaan kebutuhan listrik yang sangat
besar. Lima tahun terakhir menunjukkan kebutuhan masyarakat Kabupaten
Banggai Kepulauan akan listrik mengalami peningkatan yang cukuf signifikan.
27
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Pembangkit
tenaga
listrik
di
Kabupaten Banggai Kepulauan, dihasilkan
dengan menggunakan tenaga mesin diesel,
seperti yang umum digunakan Kabupatenkabupaten
lain
di
Provinsi
Sulawesi
Tengah. Tenaga listrik yang diproduksi
oleh PLN di Kabupaten Banggai Kepulauan
pada tahun 2008 adalah sebesar 8.374.601 kwh, dari keseluruhan tenaga
listrik yang diproduksi yang berhasil didistribusikan kepada pelanggan
sebanyak 7.835.249 kwh. Tahun 2009 tenaga listrik yang diproduksi sebesar
9.269.157 kwh dan didistribusikan kepada pelanggan sebanyak 8.505.629
kwh.Untuk Tahun 2010 PLN mendistribusikan tenaga listrik kepada pelanggan
sebanyak 10.156.898 kwh dari hasil produksi tenaga listrik sebesar 10.880.824
kwh.Di tahun 2011 tenaga listrik yang diproduksi sebesar 14.375.746 kwh dan
didistribusikan kepada pelanggan sebanyak 13.307.034 kwh. Dan sampai akhir
tahun 2012 tenaga listrik yang diproduksi oleh PLN Kabupaten Banggai
Kepulauan adalah sebesar 116.969.418 kwh dengan jumlah pendistribusian
kepada masyarakat sebesar 64.273.482 kwh.
Dari tahun 2008 sampai dengan
tahun 2012, cakupan pelayanan listrik di
Kabupaten
Banggai
Kepulauan
terus
mengalami peningkatan. Pada akhir tahun
2008,
jumlah
pelanggan
sebanyak
13.783yang terdiri dari pelanggan rumah
tangga, instansi pemerintah, swasta, industri dan lain-lain, meningkat
menjadi 14.105 pelanggan pada tahun 2009. Pada tahun 2010 jumlah
pelanggan sebanyak 15.055. Tahun 2011 jumlah pelanggan bertambah
menjadi 15.789.Dan sampai dengan akhir tahun 2012 jumlah pelanggan baik
28
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
rumah tangga, instansi pemerintah, swasta, industri dan lain-lain sebanyak
16.985.
Di samping tenaga listrik yang diproduksi oleh PLN, Sebagian
masyarakat pedesaan, menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
bantuan dari pemerintah dan ada juga yang menggunakan mesin genset untuk
digunakan sehari-hari, diantaranya untuk berjualan oleh pedagang, maupun
masyarakat pedesaan yang belum terlayani oleh listrik dari PLN.
Tabel 2.7
Daya Terpasang Produksi dan Distribusi Listrik PT. PLN (Persero)
Pada Cabang/Ranting PLN di Kabupaten Banggai Kepulauan
Tahun 2008-2012
Tahun
Daya
Terpasang
(KW)
Produksi
Listrik
(Kwh)
Listrik
Terjual
(Kwh)
Dipakai
Sendiri
(Kwh)
Susut/Hilang
(Kwh)
2008
8.440,000
8.374.601
7.835.249
692.877
5.347.973
2009
8.787,500
9.269.157
8.505.629
820.398
5.819.418
2010
9.802,800
10.880.824
10.156.898
884.723
6.351.703
2011
6.022,000
14.375.746
13.307.034
2.878.597
1.068.712
2012
44.717,000
116.969.418
64.273.482
735.799
110.761
Sumber : BPS Kabupaten Banggai Kepulauan
29
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
BAB III
SEKTOR PERIKANAN DAN KELAUTAN
3.1 Perikanan Tangkap
Sektor Perikanan merupakan sector potensial untuk dikembangkan di
Kabupaten Banggai Kepulauan. Hal ini di dukung oleh sumber daya alam dan
letak geografis wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan.
KawasanperairanBanggaiKepulauanmemilikipotensiPerikananTangkap
yang beranekaragamjenisnyadanbernilaiekonomis,misalnya :
-
Pelagis besar dengan produksinya rata-rata 1.050,40 Ton/Thn.
-
Pelagis kecil dengan produksinya rata-rata 53.386,20 Ton/Thn.
-
Demersal denganproduksinya rata-rata 10.835,60 Ton/Thn
-
Molusca yang meliputi gurita, cumi–cumi, siput dan kerang dengan
produksinya rata-rata 961,20 Ton/Thn
-
Crustacea yang meliputi udang dan kepiting dengan produksinya ratarata 4,40 Ton/thn
Wilayah
Komoditasmeliputi
:KecamatanTinangkung,
Kecamatan
Liang,
KecamatanPeling Tengah, Tinangkung Utara, Bulagi Utara Bulagi Selatan.
30
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
3.2 Perikanan Budidaya
Sampai pada saat ini Optimalisasi dan Produktifitas Budidaya di
Banggai Kepulauan masih rendah, Jenis ikan yang banyak dibudidayakan
masyarakat adalah :
- Pembesaran Ikan Hidup ( Napoleon ) budidaya unggulan dalam bentuk
keramba/jaringapung.
Kecamatan
Liang,
Wilayah
potensial
KecamatanBulagi,
yang
Kecamatan
dikembangkan
Bulagi
di
Selatan,
Kecamatan Buko Selatan dan Kecamatan Tinangkung Selatan.
- Pembesaran Ikan Hidup ( Kerapu ) tahun 2011 hasil produksi 52,76
Ton/Thn pada tahun 2012 dengan hasil produksi sebesar 68,96 Ton/Thn.
Mengalami kenaikan 30,63%
- PembesaranIkanHidup ( Kuwe, baronang ) tahun 2011 hasil produksi
sebesar 275,19 Ton/thn, pada tahun2012 dengan hasil produksi sebesar
393,76 Ton/Thn, mengalami kenaikan 43,08 %
Areal budidaya perikanan sampai dengan tahun 2012 baru dimanfaatkan
sekitar 73,71 % danbelum mencapai tingkat produksi maksimal. Hal tersebut
karena minimnya permodalan yang dimiliki petani budidaya ikan. Sangat
terbuka peluang investasi untuk budidaya perikanan laut.
31
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
3.3 Rumput Laut
Areal Budidaya Rumput Laut
tersebar
cukup
wilayah
pesisir
Kepulauan,
luas di
sepanjang
Kabupaten
Produksi
Banggai
rumput
laut
kering Banggai Kepulauan pada tahun
2011 mencapai
39.948,80 Ton/thn.
Sedangkan pada tahun 2012 mencapai
45.008,61 Ton/thn atau mengalami kenaikan sebesar 12,60 %. Budidaya
rumput laut telah menjadi mata pencaharian utama masyarakat Kabupaten
Banggai Kepulauan karena kondisi alam yang sesuai.
Pasar Komoditi meliputi :Luwuk, Makassar, Kendari, Surabaya.Sangat
terbuka investasi untuk membangun Pabrik Pengolahan Rumput Laut di
Kabupaten Banggai Kepulauan.
Wilayah budidaya meliputi : Kecamatan Liang, Kecamatan Peling Tengah,
Kecamatan Bulagi, Kecamatan Bulagi Selatan, Kecamatan Bulagi Utara,
Kecamatan Tinangkung, Selatan dan Kecamatan Totikum Selatan.
32
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Sektorperikanandankelautanmenjadiandalanmasyarakatdengansumber
daya laut yang adadi Kabupaten Banggai Kepulauan memberikan keuntungan
yang sangat potensial dengan adanya kekayaan hasil laut. Hingga akhir tahun
2012 di Kabupaten Banggai Kepulauan terdapat kapal/perahu penangkap ikan
sebanyak 6.966 unit yang terdiri atas jenis perahu tanpa motor sebanyak
2.804 unit, jenis perahu motor tempel sebanyak 3.969 unit dan jenis kapal
motor sebanyak 193 unit.
Tabel 3. 1
Jumlah Kapal Penangkap Ikan (Unit)
Tahun 2010-2012
Tahun
JenisKapalIkan
2010
2011
PerahuTanpa Motor
2.805
2.804
1.191
3.969
3.969
Perahu Motor Tempel
Kapal Motor
Jumlah
2012
11.148
551
261
193
12.890
7.035
6.966
Sumber : BPS Kabupaten Banggai Kepulauan
BAB IV
SEKTOR PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
33
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
4.1 Pertanian
Meskipun dikenal sebagai daerah kepulauan dengan wilayah
perairannya yang sangat luas, namun penduduk Kabupaten Banggai
Kepulauan tidak hanya mengandalkan usaha di sector perikanan dan
kelautan. Perkembangan sektor pertanian menjadi penting disebabkan
jumlah penduduk yang berusaha di bidang pertanian masih sangat besar
dan telah memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian
masyarakat.
Jenis tanaman pangan yang
terdapat dan dikembangkan di kabupaten
Banggai Kepulauan, terdiri dari berbagai
jenis tanaman, diantaranya adalah jagung,
kacang tanah, kacang hijau, ubi banggai,
ubi kayu, ubi jalar padi sawah, kedelai
dan lain-lain. Dari tahun 2009 sampai
dengan tahun 2013 kondisi pertanian
tanaman pangan yang diusahakan oleh
masyarakat di Kabupaten Banggai Kepulauan mengalami peningkatan dan
penurunan baik dari sisi produksi maupun luasan panennya. Untuk tanaman
padi sawah, dengan luas panen sebesar 1.001 Ha pada tahun 2013
menghasilkan produksi sebesar 3.598 ton,
tanaman ubi kayu menghasilkan produksi
sebesar 4.945 tondengan luas panen
sebesar 203Ha, untuk produksi tanaman
ubi jalar di tahun 2013 sebesar 1.490 ton
dengan luas panen sebesar 188Ha,
Produksi tanaman jagung sebesar 1.713
ton dengan luas panen sebesar 377 Ha,
selanjutnya produksi tanaman kacang
tanah yang menjadi andalan masyarakat di daerah Kecamatan Totikum dan
Kecamatan Totikum Selatan menghasilkan produksi sebesar 1.645 ton,
dengan luas panen mencapai 761 Ha dan untuk produksi tanaman Kacang
Kedele pada tahun 2012 sebesar 1.00 ton dengan luas panen sebesar 1Ha.
34
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Data mengenai luas panen dan produksi tanaman pangan per jenis
tanaman yang dikembangkan di Kabupaten Banggai Kepulauan dari tahun
2009-2013 disajikan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1
Luas Panen Tanaman Pangan
JenisKomoditi
Tanaman Pangan
Luas Panen (Ha)
2009
2010
2011
2012
2013
01. Padi Sawah
551
4437
640
966
1.001
02. Ubi Kayu
661
506
508
199
203
03. Ubi Jalar
04. KacangTanah
05. KacangKedele
06. Jagung
451
364
373
136
188
1.994
1.017
1.301
831
761
10
13
6
1
1
839
498
687
253
377
Sumber : Dinas kehutanan, perkebunan, pertanian dan peternakan Kabupaten Banggai Kepulauan
Tabel 4.2
Produksi Tanaman Pangan
JenisKomoditi
Tanaman Pangan
Produksi (Ton)
2009
2010
2011
2012
2013
01. Padi Sawah
1.811
1.765
2.512
3.513
3.598
02. Ubi Kayu
7.924
10.977
11.000
4.069
4.945
03. Ubi Jalar
4.645
4.164
4.178
1.475
1.490
04. Kacang Tanah
3.151
1.793
2.248
1.058
1.645
05. Kacang Kedele
13,02
16
6
0,78
1
06. Jagung
1.998
1.519
2.068
698
1.713
Sumber : Dinas kehutanan, perkebunan, pertanian dan peternakan Kabupaten Banggai Kepulauan
Selain tanaman pangan yang sudah disebutkan diatas terdapat juga
tanaman pangan yang menjadi cirikhas Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu
35
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
ubi banggai. Ubi banggai (Dioscorea) adalah salah satu tanaman yang tidak
bisa dipisahkan dengan kehidupan masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan,
dimana jenis ubi ini biasanya digunakan sebagai makanan pokok oleh
masyarakat.
Ubi banggai memiliki bentuk yang mirip ubi jalar dan ubi kayu, rasanya
pun juga campuran antara keduanya dengan ukuran yang lebih besar. Bentuk
pohon dari ubi banggai adalah menjalar ke atas, bukan merambat di atas
tanah seperti ubi jalar. Sehingga para petani ubi banggai biasanya membuat
tonggak sebagai tempat naiknya pohon ubi.
Sampai dengan tahun 2013 kondisi pertanian tanaman pangan Ubi
Banggai yang diusahakan oleh masyarakat di Kabupaten Banggai Kepulauan
mengalami peningkatan dan penurunan baik dari sisi produksi maupun luasan
panennya pada tahun 2013 menghasilkan produksi sebesar 2.855 ton dengan
luas panen sebesar 122Ha.
Untuk tanaman hortikultura khususnya tanaman sayuran, penduduk di
Kabupaten Banggai Kepulauanmenanam berbagai macam tanaman sayuran.
36
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Tanaman sayuran yang dihasilkan diantaranya yaitu bawang merah, bayam,
cabe besar,cabe rawit, kacang panjang, kangkung, ketimun, labu siam,
tomat, terungdan lain sebagainya.
Tabel 4.3
Luas Panendan Produksi Sayur-Sayuran
Luas Panen
Jenis
Komoditi
Produksi
(Ha)
(Ton)
2011
2012
2013
2011
2012
2013
7
11
-
45,29
50,11
-
02. Bayam
78
40
100
121
51,6
1.521
03. Cabe Besar
62
13
19
16,62
32,5
494
04. Cabe Rawit
158
70
93
20,42
248,9
3.394
05. Kacang Panjang
132
61
127
26,29
162
3.942
06. Kangkung
58
35
67
256
175,8
4.027
07. Ketimun
45
38
65
108
116,8
3.894
9
20
27
25
48,50
1.412
09. Tomat
151
66
130
31,14
289,2
6.566
10. Terung
107
49
108
27,03
193,6
486
01. Bawang Merah
08. Labu Siam
Sumber : Dinas kehutanan, perkebunan, pertanian dan peternakan Kabupaten Banggai Kepulauan
Selain tanaman sayuran, tanaman buah-buahan juga dikembangkan
masyarakat Kabupatn Banggai Kepulauan. Secara umum tanaman buahbuahan yang dihasilkan oleh masyarakat antara lain langsat, mangga, durian,
pisang, pepaya, nanas, semangka, dan lainnya.
37
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Selengkapnya mengenai jenis tanaman buah-buahan yang diusahakan
oleh masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan disajikan pada tabel di
berikut ini
Tabel 4.4
Jumlah Pohon dan Produksi Buah-Buahan
Jumlah Yang
Menghasilkan
(Pohon)
Jenis
Komoditi
2011
01. Alpukat
2012
Produksi
(Kuintal)
2013
2011
2012
2013
360
190
181
130
02. Belimbing
387
335
366
441
03. Duku/Langsat
14.637
9.948
21.544
18.623
04. Durian
3.951
3.405
10.395
7.568
05. JambuBiji
330
140
182
116
06. Jambu Air
1.132
214
625
145
07. Jeruk Siam/Keprok
474
58
405
29
490
580
1.368
819
08. JerukBesar
09. Mangga
2.555
1.584
4.984
3.673
10. Manggis
1.675
1.421
3.024
1.631
11. Nangka/Cempedak
883
1.047
1.669
1.713
12. Nenas
9.089
5.119
673
423
13. Pepaya
3.841
4.123
3.935
3.473
14. Pisang
21.305
15.676
15.564
13.689
15. Rambutan
257
143
163
131
16. Salak
12
30
1
3
Sumber : Dinas kehutanan, perkebunan, pertanian dan peternakan Kabupaten Banggai Kepulaua
38
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
4.2 PERKEBUNAN
Tanaman perkebunan yang dikembangkan di Kabupaten Banggai
Kepulauan di dominasioleh perkebunan rakyat dengan tanaman terbanyak
yaitu kelapa dalam, coklat, jambu mente dan cengkeh. Disamping itu
terdapat pula jenis tanaman perkebunan lainnya seperti kopi, kapuk, pala,
lada, vanili yang cobauntuk dikembangkan masyarakat, walaupun luas areal
dan produksinya masih dalam skala kecil dan dilakukan tidak merata di
seluruh kecamatan.
Komoditi
tanaman
perkebunan
yang memiliki luas tanam terluas adalah
tanaman kelapa dalam, pada tahun 2013
luas
areal
tanam
kelapadalam
yaitu
sebesar 32.365 Ha dengan hasil produksi
17.067,77 Ton. Untuk tanamanan cengkeh
yang juga menjadi salah satu andalan
masyarakat luas panennya mencapai 5.737 Ha dengan hasil produksi sebanyak
1.198,41 Ton. Komoditi lainnya yang dikembangkan masyarakat adalah
tanaman kakao yang pada tahun 2013 luas
panennya mencapai 8.647 Ha dengan hasil
produksi mencapai 4.200 Ton. Tanaman
Jambu Mente pada tahun 2013 memiliki
luas panen sebesar 8.278 Ha dengan hasil
produksi sebesar 883,656 Ton. Selanjutnya
tanaman kemiri yang pada tahun 2013 memiliki luas panen sebesar1.280 Ha
dengan hasil produksi sebesar 170,240 Ton.
39
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Masyarakat Kabupaten Banggai
Kepulauan juga mengusahakan tanaman
vanili walaupun masih dalam skala kecil
yang pada tahun 2013 memiliki luas panen
sebesar 159,89 Ha dengan hasil produksi
6,85 Ton. Untuk kopi robusta pada tahun
2013 memiliki luas panen sebesar 80,60 Ha
dengan hasil produksi sebesar 7,52 Ton.
Seperti halnya tanaman vanili, tanaman lada juga merupakan jenis tanaman
yang masih dalam skala kecil pengembangannya dimana untuk tahun 2013
memiliki luas panen sebesar 23,45 Ha dengan hasil produksi sebesar 1,10 Ton.
Selanjutnya Produksi tanaman palayang pada tahun 2013 sebanyak 79,89 Ton
dengan luas panen sebesar 808,34 Ha. Dan untuk tanaman kapuk produksi
yang dihasilkan di tahun 2013 dari luas panen yang mencapai 21 Ha adalah
sebanyak 5,62 Ton.
Terbuka peluang untuk melakukan usaha perkebunan dalam skala
besar di Kabupaten Banggai Kepulauan dengan tetap memperhatikan
kelestarian sumberdaya alam danlingkungan hidup. Saat ini sedang dirintis
usaha budidaya perkebunan kelapa saw
40
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Tabel 4.5
Luas Panen Tanaman Perkebunan
Jenis Komoditi
Tanaman
Perkebunan
Luas Areal( Ha)
2009
2010
2011
2012
2013
01. Kelapa Dalam
02. Cengkeh
03. Kakao
27.082
1.268
7.497
25.474
1.366
6.885
22.876
867
5.974
32.340,99
5.687,02
8.662,07
32.365
5.737
8.647
04.
05.
06.
07.
10.735
1.367
75
267
9.784
1.367
165
72
6.200
187
71
41
8.478,27
1.280,86
159,89
80,60
8.278
1.280
159
80.60
31
14
20
24
163
20
6
90
4
23,45
758,34
21,00
23.45
808.34
21.00
Jambu Mente
Kemiri
Vanilli
Kopi Robusta
08. Lada
09. Pala
10. Kapuk
Sumber : Dinas pertanian, kehutanan, perkebunan dan peternakan Kabupaten Banggai Kepulauan.
Tabel 4.6
ProduksiTanaman Perkebunan
Jenis Komoditi
Tanaman
Perkebunan
2009
2010
2011
2012
2013
01. Kelapa Dalam
02. Cengkeh
03. Kakao
28.532
210
8.490
28.532
360
8.490
21.002
181
5.556
17,055,35
1.183,22
4.174,82
17.065,77
1.198,41
4.200
04. Jambu Mente
05. Kemiri
06. Vanilli
2.063
210
12
1.920
210
12
1.342
55
1
884,50
170,24
6,85
883,656
170,240
6,85
07. Kopi Robusta
08. Lada
09. Pala
175
27
1
51
8
12
8
1
5
7,52
0,80
79,67
7,52
1,10
79,89
4
4
1
5,62
5,62
10. Kapuk
Produksi (Ton)
41
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Sumber : Dinas pertanian, kehutanan, perkebunan dan peternakan Kabupaten Banggai Kepulauan.
BAB V
SEKTOR PETERNAKAN DAN KEHUTANAN
42
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
5.1 PETERNAKAN
Ternak yang terdapat di Kabupaten Banggai Kepulauan, terdiri dari
ternak besar berupa sapi potong, kerbau dan kuda, dan ternak kecil yang
hanya terdiri dari kambing dan babi.
Sedangkan untuk jenis peternakan unggas di Kabupaten Banggai
Kepulauan, terdiri atas ayam kampung, ayam pedaging dan itik. Sektor
Peternakan yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan, merupakan salah satu
sektor yang mendapatkan perhatian serius dan telah menerima bantuan baik
dari pemerintah pusat, pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah maupun oleh
Pemerintah daerah Kabupaten Banggai Kepulauan.
JenisTernak yang dikembangkan
diKabupaten Banggai Kepulauan
Tabel 5.1
Populasi Jenis Ternak (Ekor)
Jenis
Tahun
43
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Ternak
2009
2010
2011
2012
2013
1. Sapi Potong
15.121
15.329
14.782
15.002
11.495
2. Kambing
62.285
69.716
87.493
109.756
77.926
3. Babi
26.545
26.148
26.250
27.684
26.780
-
2
2
2
-
386
437
488
545
447
4. Kerbau
5. Kuda
Jumlah
104.337
111.632
130.955
152.989
116.348
Sumber : Dinas kehutanan, perkebunan, pertanian dan peternakan Kabupaten Banggai Kepulauan
Tabel 5.2
Populasi Jenis Unggas (Ekor)
Jenis
Unggas
Tahun
2009
2008
2008
2008
3013
1. Ayam Kampung
571.174
612.184
656.139
703.250
466.982
2. Ayam Pedaging
5.000
8.500
9.775
9.775
9.775
20.991
22.038
22.250
22.584
15.503
3. Itik
Jumlah
597.165
642.722
688.164
735.609
492.260
Sumber : Dinas kehutanan, perkebunan, pertanian dan peternakan Kabupaten Banggai Kepulauan
Terbuka peluang untuk peternakan sapi skala besar dan juga
untuk peternakan ayam petelur, dan juga untuk pembangunan industry
pengolahannya.
5.2 KEHUTANAN
44
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Yang dimaksud sebagai hutan yang dikuasai oleh negara adalah hutan
alam atau hutan hasil budidaya (tanaman) yang berada di dalam kawasan
hutan negara. Disamping melakukan pengelolaan terhadap hutan negara,
pemerintah
telah
mempromosikan
danterus
mendorong
pembangunan
kehutanan berbasis masyarakat antara
lain dengan menggalakkan penanaman
komoditas kehutanan pada lahan–lahan
rakyat atau lahan milik negara.
Apabilapembangunan
berbasis
masyarakat
kehutanan
ini
terus
berkembang, maka akan memberikan dampak
yang signifikan kepada masyarakat untuk turut serta memberikan jaminan
terhadap kelangsungan industri nasional. Denganberkembangnya komoditas
hasil hutan yang berasal dari lahan masyarakat, maka pada gilirannya akan
dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Berdasarkan data tahun 2013
dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Banggai Kepulauan memiliki
areal hutan seluas 118.779.868 Ha, yang
terdiri dari hutan lindung 26.983.945 Ha,
hutan produksi biasa tetap 34.014.813
Ha, hutan produksi terbatas 40.070.348
Ha dan hutan yang dapat dikonversi 17.710.726 Ha. Ada sepuluh jenis kayu
yang dihasilkan di Hutan Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu kayu Meranti,
Nyato, Nantu, Palapi, Merbau, Gopasa, Perupuk, Bintangor, BayurdanJabon.
Luas lahan kritis di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan
data dari Badan Pusat Statistik dibagi dalam dua jenis yaitu luas lahan kritis
dalam kawasan hutan dan luas lahan kritis yang berada di luar kawasan hutan
45
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Pada tahun 2013 luas lahan kritis sebesar 2.734,90 ha, luas lahan agak kritis
sebesar 78.179,90 ha, luas lahan potensial kritis sebesar 87.534,20 ha.
BAB VI
SEKTOR PERTAMBANGAN DAN INDUSTRI
6.1 PERTAMBANGAN
46
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Untuk sector pertambangan,
di
Kabupaten
Banggai
Kepulauan
terdapat sumber daya bahan galian dan
mineral, yang pada saat ini belum
dikelola
atau
masih
dalam
tahap
eksploitasi, bahkan ada pula potensi
yang masih bersifat indikasi seperti
kandungan minyak bumi yang terdapat
disekitar pulau tikus kecamatan buko.
Bahan galian sendiri terbagi atas tiga jenis, yaitu bahan galian
golongan A (strategis) antara lain minyak dan gas bumi, batu bara dan nikel.
Bahan galian golongan B (vital) antara lain emas, molibdenum, chronit,
tembaga dan belerang. Bahan galian
golongan C (bukan strategis dan vital)
meliputi
sirtukil,
granit,
marmer,
pasir kuarsa, pasir besi, lempung dan
sebagainya. Di Kabupaten Banggai
Kepulauan sendiri terindikasi potensi
pertambangan yang adayaitu bahan
galian golongan A dan bahan galian
golongan C.
Adapun jenis bahan galian Golongan A (Strategis) dan Golongan C
(bukan strategis dan vital) yang terindikasi terdapat di Kabupaten Banggai
Kepulauan diantaranya adalah :
-
Golongan A (Strategis)
1.
Batubara
terdapat
di
kecamatan
Bulagi,
tepatnya
di
desa
tatarandang dengan tebal lapisan 1,5 m dan kalori 5.600 kkal. Di
daerah paisubatu dan lelengan di kecamatan Buko dengan tebal
lapisan 20 cm – 2 m, dengan kalori 5.700 kkal dimana cadangan
47
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
potensinya belum diketahui. Batubara juga terindikasi terdapat di
wilayah Kecamatan Tinangkung Utara, Bulagi Utara, Bulagi Selatan
dan Kecamatan Tinangkung Selatan.
-
Golongan C ( bukan strategis dan vital )
1.
Lempung dengan potensi / kandungan 110.800.000 ton terdapat di
Desa Okulo , Desa Lalengan dan Desa Paisubatu Kec.Buko.
2.
Granit terbesar dengan cadangan terukur 259.461.283.470 m3 dari
hasil pemetaan semi mikro skala 1 : 50.000 dan yang bervariasi
seperti merah ros, merah hati, coklat, hitam, putih, abu-abu dan
abu-abu kebiru-biruan dengan perkiraan luas yang ekonomis yaitu
200 ha dimana kuat tekan 3.000 kg/cm2 dengan warna merah hati,
yang terdapat di Kecamatan Buko dan KecamatanLiang.
3.
Mika dengan potensi / kandungan 57.000.000 ton terdapat di
Kecamatan Buko. Pernah sempat di olah padazaman Belanda namun
sekarang dibiarkan begitu saja oleh masyarakat setempat.
4.
Kaolin dengan potensi kandungan yang belum diketahui, berada di
Kecamatan Liang dan Kecamatan Bulagi.
5.
Pasir Silika dengan potensi / kandungan 74.000.000 ton terdapat di
Desa Okulo dan Desa Lalengan Kecamatan Buko.
6.
Potensi Gipsum terdapat didesa Sampekoan kecamatan Liang seluas
200 ha dengan cadangan yang belum diketahui.
7.
Batu Apung terdapat tepatnya diKecamatan Bulagidengan cadangan
yang belum diketahui.
8.
Potensi Diorit terdapat di Kecamatan Totikum, Kecamatan Liang,
Kecamatan Tinangkung, Kecamatan Bulagi, Kecamatan Bulagi Selatan
dan Kecamatan Buko.Sesuai data hasil pemetaan semi mikro
1992/1993 Potensi Sumber Daya atau cadangan geologi sebesar 3.500
ha. Diorit biasa digunakan untuk bahan baku semen porland.
48
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
6.2 INDUSTRI
Sektor industri di Kabupaten Banggai Kepulauan walaupun dengan
persentase yang kecil, namun terus mengalami perkembangan. Dari ketiga
jenis industri yang ada (Kecil, Menengah dan Besar), Jenis industri yang
terdapat di Kabupaten Banggai Kepulauan secara keseluruhan merupakan
industry kecil. Perkembangan industry kecil di Kabupaten Banggai Kepulauan
dari tahun ketahun terus mengalami perkembangan baik dari sisi jumlah unit
usahanya, penyerapan tenaga kerja maupun nilai produksinya. Kegiatan
industri kecil yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan secara keseluruhan
merupakan industri yang dikerjakan oleh masyarakat (home industry)
misalnya kerajinan anyaman bamboo dan rotan.
Untuk tahun 2012 jumlah
industry kecil sebanyak 409 unit
usaha dimana mampu menyerap
tenaga kerja sebanyak 731 orang
dengan
nilai
produksiyang
dihasilkan dari industri kecil ini
sebesar Rp. 15.601.050.
6.2.1 Perdagangan
Berdasarkan data Dinas Kouperindag Kab. Banggai Kepulauan, jumlah
unit usaha Perdagangan Menengah pada tahun 2011 sebanyak 6 unit usaha,
sampai dengan akhir tahun 2012 tumbuh dan berkembang menjadi 42 unit
49
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
usaha. Sedangkan untuk jumlah unit usaha Perdagangan Kecil pada tahun
2011 terdapat sebanyak 340 unit usaha dan sampai dengan akhir tahun 2012
tumbuh dan berkembang menjadi 399 unit usaha.
Sarana
terdapat
di
perdagangan
Kabupaten
yang
Banggai
Kepulauan, terdiri dari pasar umum,
pasar desa, toko, kios dan warung.
Untuk Pasar umum pada tahun 2012
terdapat sebanyak 7 buah, Pasar
Desa
sebanyak
49
buah,
Toko
sebanyak 34 buah, Kios sebanyak 136 buah dan jumlah warung pada tahun
2012 sebanyak 2 buah.
6.2.2 Koperasi
Jumlah koperasi aktif, perkembangannya mengalami peningkatan
yang cukup baik, pada tahun 2008 sebanyak 75 buah, tahun 2009 berkembang
menjadi 79 buah, tahun 2010 menjadi 93 buah, tahun 2011 jumlah koperasi
aktif mengalami penurunan yaitu sebanyak 91 buah dan sampai dengan akhir
tahun 2012 berkembang menjadi 100 buah. Koperasi dapat menjadi mitra
yang ideal bagi para investor dengan prinsip saling menguntungkan.
50
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
BAB VII
SEKTOR PARIWISATA
51
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Dengan wilayah yang cukup luas, Kabupaten Banggai Kepulauan
dianugerahkan dengan banyaknya pesona alam baik yang ada di darat
maupun di laut.
Sebagai wilayah maritim, Kabupaten Banggai Kepulauan memiliki
banyak wisata bahari dan pemandangan panorama alam yang indah.
Walaupun secara umum, pariwisata di daerah ini belum dikembangkan dan
dikelola secara professional untuk dijadikan sebagai salahsatu sector jasau
nggulan.
Obyek dan dayatarik wisata yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan,
dikategorikan dalam 3 (tiga) jenis, yaitu : Wisata Bahari, Wisata Alam dan
Wisata Budaya. Berdasarkan Data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Banggai Kepulauan objek wisata yang terdapat di Kabupaten
Banggai Kepulauan berjumlah 23 buah. Beberapa diantaranya adalah :
Air Terjun Kambani
Air terjun kambani terletak di
Desa
Kambani,
Kecamatan
Buko
Selatan.Di daerah ini mengalir sungai
dengan luapan air yang cukup besar dan
membentuk air terjun. Suasananya yang
masih alami dengan dikelilingi oleh
pohon-pohon besar, semakin menambah
kesan eksotis tempat ini.
Air Terjun Tembang
52
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Obyek wisata ini berada pada ketinggian ± 200 m dari permukaan
laut. Air terjun ini terletak ditengah lebatnya hutan, yang berjarak ± 1 km
arah utara Desa Luksagu Kecamatan Tinangkung Utara.Air terjun tembang
telah menjadi tujuan wisata favorit masyarakat, karena disamping masih
alaminya kondisi di tempat ini ditambah dengan adanya tempat permandian,
terdapat pula tempat peristrahatan dan banyaknya pedagang yang menjual
aneka makanan khas daerah.
Danau Paisu Lemelu
Danau Paisu Lemelu adalah
salah satu tempat pemandian yang
sangat indah dan menyimpan sejarah,
yang terletak di Desa Lemelu,
Kecamatan Bulagi Selatan. Jarak
tempuh dari Salakan (Ibu Kota
Kabupaten
Banggai
Kepulauan)
ketempat ini sekitar 350 km selama 3
jam dengan mengunakan kendaraan bermotor. Setelah itu berjalan sekitar 1
Km untuk sampai keDanau ini.
Danau Alani
Danau Alani merupakan danau
yang berada di pegunungan. Untuk
mencapai
tempat
ini
kita
diperhadapkan dengan jalan menanjak
yang bias dilalui oleh kendaraan
bermotor. Danau ini terletak di Desa
Alani Kecamatan Buko Selatan.
Danau Tendetung
Danau tendetung terletak di
Kecamatan
Totikum
Selatan,
disamping memiliki nilai historis juga
mempunyai keunikan tersendiri. Air
dari Danau ini pada bulan-bulan
tertentu biasanya akan hilang tanpa
53
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
bekas dan menyisakan daratan yang cukup luas.
Permandian Lengbola
Objek wisata yang satu ini
terletak di Desa Patukuki Kecamatan
Peling Tengah. Disamping karena
hawa udaranya yang sejuk, khas
pegunungan karena terletak di
dataran tinggi,tempat wisata ini juga
memiliki tempat permandian yang
terletak di bentangan air yang
mengalir dan terdapat semacam kolam dengan diameter kurang lebih 7
meter. Untuk sampai di lokasi ini jarak yang harus ditempuh dari Salakan
(ibu kota kabupaten banggai kepulauan) sekitar 34 km atau 30 menit dengan
menggunakan kendaraan bermotor.
Permandian Lalanday
Lokasi
wisata
yang
memberikan keindahan panorama
laut ini, terletak di Desa Lalandai
Kecamatan
Bulagi.
Permandian
Lalandai menyediakan dua alternatif
alami
untuk
pengunjung
yaitu
menikmati kolam air tawar dan air
laut, keunikan tempat ini adalah
mata air yang muncul berada tepat di bibir pantai. bukan cuma itu saja
tempat ini juga memberikan suasana yang indah saat pengunjung menatap
bagian laut karena di sekitar lokasi ini terdapat lokasi budidaya rumput laut,
sehingga terlihat ramai saat para petani rumput laut sedang beraktifitas.
Semburan mata air lalandai ini juga diolah oleh Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) untuk menyuplai air bersih keseluruh desayang berada di wilayah
Kecamatan Bulagi.
54
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
PermandianLukpanenteng
Di tempat ini terdapat
semacam kolam renang alami yang
bersumber dari mata air yang bening
dan
masih
alami.Tempat
ini
berlokasi di Desa Luk panenteng,
Kecamatan Bulagi Utara.
Rekreasi Bahari Teduang
Tempat ini merupakan tujuan
favorit masyarakat di sekitar salakan,
jika ingin bersantai bersama keluarga
ataupun teman di waktu libur atau
senggang. Lokasinya terletak di Desa
Ambelang Kecamatan Tinangkung ini
menawarkan pesona tepipantai yang
dirindangi pepohonan.
Gua Pentu Liang
Gua Pentu atau Gua Liang
merupakan salah satu lokasi wisata
yang terletak di Kecamatan Liang.
Jarak tempuh dari ibu kota
Kabupaten sekitar kurang lebih 50
Km atau 1 ( satu ) jam dengan
menggunakan kendaraan bermotor.
Gua ini biasa dikunjungi oleh para
pecinta alam dan masyarakat umum.
Pantai Mandel
Di pantai mandel, kita dapat
dengan
leluasanya
melakukan
kegiatan seperti berenang atau
sekedar
menikmati
keindahan
55
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
pantainya yang berpasir putih dan tempat peristirahatan yang masih alami.
Untuk sampai di Pantai yang terletak di perbatasan Kecamatan Tinangkung
Utara dan Kecamatan Totikum ini, dapat di tempuh dengan waktu sekitar 40
Menit dari Kota Salakan.
Pulau Tikus
Pulau Mekelu atau yang lebih
populer disebut pulau tikus terletak
di antara Kabupaten Banggai dan
Kabupaten Banggai Kepulauan. Pulau
indah
yang
kerap
dikunjungi
wisatawan baik domestik maupun
mancanegara ini digemari karena
suasana alamnya yang masih asli dan
terjaga. Para wisatawan biasanya
melakukan aktifitas berenang di tepian pantai, berjemur dipasir putih
dibawah sinar matahari tropis yang hangat, menyelam dan menyaksikan
keindahan dunia bawah laut, memancing atau photo hunting.
Monumen Trikora Jayawijaya
Monumen Trikora Jayawijaya
atau yang populer disebut tugu trikora
yang dibangundanberdirimegah di kota
Salakan merupakan salah satu tempat
yang dapat dijadikan alternatif untuk
dikunjungi, jika kita menginjakkan kaki
di Kota Salakan. Momumen jayawijaya
adalah Sebuah tugu berbentuk segi tiga
yang berdiri di kaki bukit yang dibangun
untuk mengenang dan memperingati
peristiwa
penting
perebutan
kembaliIrian Barat ( Papua ).
56
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Berdasarkan Potensi-potensi wisata tersebut di atas terbuka peluang
investasi antara lain biro perjalanan, usaha cottage, hotel, jasa transportasi
dan lain-lain.
BAB IX
PENUTUP
Kajian potensi dan peluang daerah Kabupaten Banggai Kepulauan
merupakan suatu kajian yang menghasilkan satu dari beberapa dokumen
perencanaan pembangunan daerah. Dokumen ini dapat memberikan informasi
secara holistik berbagai aspek yang terkaid dengan kondisi wilayah serta
potensi dan peluang berdasarkan keunggulan komparatif daerah. Keunggulan
komparatif tersebut perlu diciptakan dan distrategikan agar tercipta
keunggulan kompetitif untuk meningkatkan daya saing daerah Kabupaten
Banggai Kepulauan.
Kabupaten Banggai Kepulauan mengalami perkembangan dari seluruh
aspekm dan bidang yang menunjukan kecenderungan terjadi peningkatan
pada aspek geomorfologi dan lingkungan hidup, ekonomi, sosial-demografi,
pemerintahan, politik dan khususnya pemanfaatan sumberdaya alam.
Peningkatan yang signifikan dalam perkembangan ekonomi daerah
sebagaimana yang ditunjukandalam pertumbuhan ekonomi, baik secara
keseluruhan dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ) juga secara
57
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
sektoral dan seb-sektoral. Tingkat pertumbuhan pertahun memiliki
kecenderungan peningkatan lebih tinggi pada tahun – tahun terakhir
dibandingkan pada tahun-tahun analisis. Pertumbuhan yang relatif rendah
tersebut dapat dianggap wajar jika dihubungkan dengan kecenderungan
perkembangan nasional dan global. Perkembangan ekonomi yang diamati dari
sisi transformasi struktural memberikan kenyataan bahwa pada arah
kebijakan yang akan datang penting menekankan untuk mementapkan
kompossisi sektor industri.
Perkembangan sosial-demografi yang memperlihatkan kecenderungan
peningkatan terutama dilihat dari pertumbuhan penduduk dan status sosial
masyarakat dari segi pendidikan. Perkembangan penduduk dimasa yang akan
datang memerlukan arah kebijakan khusus yang berkaitan dengan pemetaan
penyebaran dan kesempatan kerja yang dapat diciptakan sertam
penyesuaianterhadap transformasi struktural. Disamping itu perlunya
diantisipasi terhadap persaingan tenaga kerja di daerah dan di luar daerah.
Perkembangan politik, hukum, dan pemerintahan menunjukan
kecenderungan berkaitan secara simultan. Kebijakan daerah berupa produk
peraturan daerah memperlihatkan kecenderungan senergitas yang baik serta
eksekutif dan legislatif , dimana hal ini telah ditunjuka sejak awal
terbentuknya Kabupaten ini. Kelengkapan daerah berupa struktur organisasi
pemerintah dapat diciptakan dan dalam kebijakan perencanaan
pembangunan daerah melalui Pola Dasar dan Rencana Startegis, disamping
pembahasan-pembahasan yang menetapkan dan penetapan APBD setiap
tahun.
Kondisi infrastruktur menjadi penekanan penting dilihat dari peranan
pemerintah daerah dalam merencanakan, mengupayakan, dan mempersipkan
sekaligus dengan memperjuangkan sember-sumber pembiayaan, yang dapat
dari pemerintah pusat, maupun dari pemerintah provinsi, dan sumber-sumber
lainnya.
Kondisi sumberdaya alam dan lingkungan hidup menjadi penekanan
penting dalam perencanaan pembangunan pada masa yang akan datang. Cara
yang bercocok tanam, penangkapan ikan, pemenfaatan hutan dan
pemanfaatan sumberdaya alam lain harus secepatnya diantisipasi dari caracara yang dapat mengancam kelestarian lingkunan hidup.
Dokumen ini dilengkapi dengan project digestnyang menjanjikan
peluang-peluang bisnis di daerah Kabupaten Banggai Kepulauan bagi para
investor lokal, domestik, dan internasional.
58
PROFIL INVESTASI KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
Secara keseluruhan dokumen ini disusun sebagai dokumen awal
penyusunan Rencana Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ). Dokumen ini
merupakan informasi mutakhir berhubungan dengan potensi dan peluang
bisnis dan investasi di Kabupaten Banggai Kepulauan untuk dapat digunakan
oleh pemerintah, swasta dan masyarakat.
59
Download