RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH KAJIAN SENI-II (MUSIK) Prof. Dr. Sri Hastanto, S.Kar PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Nama Mata Kuluiah : Kajian Seni II (Musik) Pengajar : Prof. Dr. Sri Hastanto, S.Kar. Kode/SKS : KJS 602; 4 SKS Mata Kuliah Wajib/Pilihan : Wajib Diskripsi Singkat Matakuliah : Mengkaji jenis-jenis musik Nusantara secara tekstual dan kontekstual, baik Musik Pan Indonesia maupun Musik Daerah Tradisional. Materi pokok Kajian-II adalah Tuning System (Sistem Pelarasan) Tujuan Pembelajaran Umum : Setelah mengikuti kuliah ini Mahasiswa dapat memahami sistem pelarasan Musik Nusantara Tujuan Pembelajaran Khusus : Mengetahui ujud fisik dan sifat-sifat musikal yang ditimbulkan oleh sistem pelarasan diatonic, slendro, pelog dan pelarasan pentatonis lainnya Outcome Pembelajaran : 1. Pengetahuan mahasiswa dalam membuat analisis sistem pelarasan diatonik, slendro, pelog, dan laras petanonis lainnya; 2. Pengetahuan dan skill mahasiswa dalam menggunakan instrumen elektronik untuk mengukur pitch nada serta jarak nada dalam setiap sistem laras; 3. Pengetahuan mahasiswa tentang efek pelarasan terhadap karakteristik setiap sistem pelarasan. 4. Tulisan ilmiah sejumlah mahasiswa tentang sistem pelarasan Musik Nusantara. RENCANA JADWAL KEGIATAN PEMBELAJARAN MINGGUAN Minggu Topik Bahasan Metode Pembelajaran 1 Solfagio, test solfagio mahasiswa terhadap sitem pelarasan diatonic, slendro, pelog, dan pentatonic lainnya Eksperimen: Melihat kemampuan solfagio mahasiswa satu persatu lewat test mendengarkan berbagai macam sistem pelarasan, untuk menentukan jenis latian pendengaran (ear training) sepanjang semester ini. 2 Mengenal tuning sistem meliputi istilah Ceramah demonstrasi, diskusi, tuning sistem dalam budaya musi barat eksperimen (pitch-frequency-interval-cent-hertz, dsb) dan istilah ssstem pelarasan tradisional Jawa, Sunda, Bali, dan musik etnis lainnya (laras, jangkah, embat, reng, dsb.) 3 Metode latihan ketajaman solfagio: Membahas instrument latihan, cara berlatih, dan indikasi keberhasilan/kegagalan. Pengalaman ini digunakan oleh mahasiswa untuk berlatih sendiri terutama jenis pelarasan yang dirasa asing bagi mahasiswa Ceramah, dan praktik latihan 4 Mengenal software untuk pengukuran frekuensi nada (hertz), dan rumusrumus untuk menghitung jarak nada (cent) Diskusi, praktek mengukur nada-nada yang telah direkam. Masing-masing mahasiswa harus melengkapi diri dengan laptop, frequency meter catatan khusus. 5 Memahami pengukuran nada, dan mengidentifikasi sistem pelarasan Kerja lapangan-I dengan mengukur seluruh gamelan yang dimiliki kampus secara kelompok 6 Memahami pengukuran nada, dan mengidentifikasi sistem pelarasan Laporan kelompok atas hasil pengukuran, dilanjutkan diskusi dan menarik kesimpulan 7 Sistem pelarasan gamelan Jawa-I: Penjelasan tentang kebiasaan tradisional para pelaras gamelan Jawa disinkrunkan dengan logika Ceramah, demostrasi (rekaman audio visual), dilanjutkan diskusi dan rancangan Kerja lapangan ke-II 8 Sistem pelarasan gamelan Jawa-II: Kerja lapangan secara kelompok (3 Kerja lapangan mengukur frekuensi dan jarak nada seluruh gembyangan gamelan ageng (sekaligus sebagai tahapan UTS) orang per kelompok) mengukur frekuensi dan jarak nada seluruh gembyangan gamelan-gamelan ternama di eks Karesidenan Surakarta 9 Sistem Pelarasan Gamelan Jawa-III: Pola Pelarasan Gamelan Laporan kerja lapangan dan diskusi untuk melihat berbagai pola yang dilakukan oleh pelaras tradisional dalam pelarasan gamelan Jawa 10 Embat Gamelan Jawa: Nama-nama embat, cirri fisik setiap embat dan karakteristik musikal setiap embat Ceramah, demonstrasi audio visual dan diskusi 11 Embat khusus: Embat gamelan Sekaten Ceramah, demonstrasi audio visual dan Kyai Guntur Madu dan Kyai Guntur diskusi Sari. Kekhususnannya dan benang merahnya dengan embat gamelan pada umumnya 12 Ombang Isep-I: Konsep estetika pelarasan gamelan Bali. Penjelasan tentang ombang isep berbagai gamelan Bali, seperti kebyar, semar pagulingan, gong gede dan sebagainya Ceramah, demonstrasi audio visual dan diskusi. Perancangan Kerja lapangan-III 13 Ombang isep-II: Kerja lapangan-III: Mengadakan studi pengukuran nada dan jarak nada di sebuah daerah budaya di Bali dalam rangka memahami ombang isep Kerja lapangan secara kelompok (4 orang setiap kelompok) dengan sasaran paling sedikit 4 perngkat gamelan Bali. Pengampu mengarahkan dan memimpin Kerja lapangan 14 Ombang isep-III: Mengorganisasikan temuan dalam Kerja Lapangan-III dan menarik kesimpulan Diskusi 15 Rangkuman hasil kuliah semester-II dalam sebuah tulisan ilmiah Presentasi per mahasiswa 16 Kesimpulan umum tentang sistem pelarasan musik Nusantara, revisi penyulisan ilmiah sekaligus sebagai TA Kajian Seni-II (UAS) Panel diskusi dan kesimpulan TUGAS Dalam mata kuliah ini Mahasiswa akan mendapat tugas: 1. Berlatih mempertajam kemampuan solfagio (sepanjang semester) 2. Kerja lapangan-I (pengukuran frekuensi dan jarak nada gamelan-gamelan yang ada di kampus ISI Surakarta, serta membuat laporan tertulis) 3. Kerja lapangan-II (pengukuran frekuensi dan jarak nada gamelan ageng yang ada di eks Karesidenan Surakarta, serta membuat laporan tertulis) 4. Kerja lapangan-III (pengukuran frekuensi dan jarak nada gamelan kebyar di salah satu kantong budaya Bali, serta membuat laporan tertulis) 5. Membuat laporan tertulis dalam bentuk tulisan ilmiah tentang hasil kuliah Kajian Seni (Musik) semester-II PENILAIAN Penilaian terdiri dari tugas harian (3 x), Ujian Tengah Semester (1 x) dan Ujian Akhir Semester (1 x) REFERENSI Ellis, A. J., “On the Musical Scales of Various Nations.” Journal of the Society of Arts No. 1,688 (Vol. 33): 485-527 {esp. 508-514}; dengan koreksi dalam 1,690 (33):570; dan appendix dalam 1,719 (33):1102-1111 {esp. 1107-1108}. Hastanto, Sri. Konsep Pathêt dalam Karawitan Jawa. Surakarta: ISI Press dan Pascasarjana ISI Surakarta, 2009. ----------------. “Konsep Embat dalam Karawitan Jawa” Laporan penelitian Hibah Kompetisi-B Seni. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, 2009-2010 Hood, Mantle., “Sléndro and Pélog Redifined”. Selected Reports Institue of Ethno musicology. Vol. I No.1 Los Angles: University of California, 1966. Kamajaya (ed. Romanize) Sĕrat Cĕnthini (Suluk Tĕmbangraras) Yogyakarta: Yayasan Centhini, 1989, Pupuh ke 479, pada (bait) Kunst, Jaap., Music in Java, Vols.I dan II. Erns L. Heins (ed.) The Hague: Martinus Nijhoff, 1973. Marsono (ed) Centhini Tambangraras Amongraga, Yogyakarta: Gadjah Mada Press, 2005 Prodjapangrawit, R. Ng. Wedha Pradangga. Sri Hastanto (ed.), Surakarta: STSI Sura-karta dan The Ford Foundation, 1990