6 TALENTA PSIKOLOGI Vol. II, No. 1, Februari 2013 HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN KERJA DENGAN KUALITAS PELAYANAN CONCIERGE PADA HOTEL SAHID JAYA SOLO P. Bonusia Agung M.P. Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sahid Surakarta Abstract Work discipline is very important to increase success in achieving corporate goal. In addition through the clearly order or regulation, there also be a clearly description of duty and authority in a work discipline. Therefore it be can easily understood by the employee. The population of this study is more than 200 consumers of Hotel Sahid Jaya Solo. This study was taken 100 consumers who are visiting as sample. Product Moment is used to analysis data. The calculation results of the product moment analysis toward the correlation between work discipline and service quality of concierge staff shows that Rxy is 0.75 or 75%. Meanwhile Rxy on the service quality is 0.75 or 75%. Its mean that the estimation model of the variable from the service quality can explain variable of work discipline 75%, while the remain can be explained on the other variables 25%. The conclusion of this study is there is a positive and significant effect of work discipline toward concierge service quality staff. The higher of work discipline will be followed by the higher of service quality in concierge staff. In the contrary the lower of work discipline will be also followed by the lower of service quality in concierge staff. Keywords : Concierg, Service Quality, Work Discipline. 7 TALENTA PSIKOLOGI Vol. II, No. 1, Februari 2013 Abstrak Disiplin kerja sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahan. Selain melalui tata tertib atau peraturan yang jelas, disiplin kerja juga harus ada penjabaran tugas dan wewenang yang jelas dan dengan mudah dapat diketahui oleh karyawan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen Hotel Sahid Jaya Solo yang berjumlah lebih dari 200 orang. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 100 orang konsumen yang sedang berkunjung. Analisa data menggunakan metode Product Moment. Hasil perhitungan analisi product moment hubungan disiplin kerja terhadap kualitas pelayanan petugas concierge terlihat bahwa Rxy adalah 0,75 atau sebesar 75 %. Sedangkan Rxy pada kualitas pelayanan adalah 0,75 atau sebesar 75%, artinya hal ini memperlihatkan bahwa model penduga dari variabel kualitas pelayanan dapat dijelaskan variabel disiplin kerja sebesar 75%, sedangkan sisanya dapat dijelaskan pada variabel lain sebesar 25%. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin kerja dengan kualitas pelayanan petugas concierge. Dimana semakin tinggi disiplin kerja maka semakin tinggi pula kualitas pelayanan petugas concierge. Sebaliknya semakin rendah disiplin kerja maka semakin rendah pula kualitas pelayanan petugas concierge. Kata Kunci : Concierge, Disiplin Kerja, Kualitas Pelayanan. 8 TALENTA PSIKOLOGI Vol. II, No. 1, Februari 2013 PENDAHULUAN Suatu perusahaan tentunya memiliki kiat-kiat merealisasikan khusus untuk tujuannya dalam meningkatkan kinerja karyawannya. Seperti halnya karyawan membutuhkan yang memiliki kemampuan individu sesuai dengan potensinya masing-masing. karyawan yang menyangkut masalah pelayanan apabila aspeknya kualitas perusahaan tersebut bergerak dibidang penyedia jasa. Karyawan yang datang terlambat akan terburu-buru dalam melakukan pelayanan yang maksimal, begitu juga bila pelayanan terhadap konsumen apabila belum selesai sudah ditinggalkan akan selalu memberikan citra buruk terhadap berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaan penyedia jasa, dalam hal karyawannya. Salah satunya adalah ini adalah hotel. Setiap perusahaan dengan menerapkan disiplin kerja yang tinggi kepada karyawan tersebut. Disiplin kerja selain melalui adanya tata tertib atau peraturan yang jelas, juga harus ada penjabaran tugas dan wewenang yang jelas dan dengan mudah dapat diketahui oleh para karyawan. Keberhasilan dalam bisnis perhotelan dalam meraih kepuasan para pengguna jasa hotel yang bersangkutan, ditentukan pada antara tahap awal lain oleh keunggulan produknya, oleh karena sebagian besar produknya merupakan jasa, maka keberhasilan Suatu contoh yang buruk itu dapat dipertahankan dan tidak dikembangkan oleh sikap manusia datang tepat pada jam kerja yang yang disebut sikap service exellence ditentukan dan yaitu sikap untuk memberi pelayanan sering meninggalkan pekerjaan yang yang unggul kepada para pelanggan belum selesai serta mengacuhkan hotel tersebut. apabila seorang berbagai perusahaan, oleh karyawan perusahaan peraturan hal tata itu tertib sangat mempengaruhi produktifitas kerja 9 TALENTA PSIKOLOGI Vol. II, No. 1, Februari 2013 serta memberikan pelayanan yang Kualitas Pelayanan telah dijanjikan secara akurat, dapat Kualitas pelayanan menurut Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono,1994, hal. 138) bahwa Kualitas pelayanan merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dipercaya dan dapat diandalkan, dengan kata lain, sejauh mana penyedia jasa mampu memberikan apa yang telah dijanjikan kepada konsumen. dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.dalam suatu aktifitas yang memberikan manfaat dan ditawarkan oleh suatu pihak yang lain dan bentuknya tidak nyata (tidak menimbulkan 3. Responsiveness (daya tanggap) pemindahan Responsiveness yaitu kemampuan untuk memberikan jasa dengan penyedia tanggap dan jasa terutama kesediaan sifatnya untuk membantu konsumen serta kepemilikan). memberikan pelayanan yang tepat Menurut Zeithame dan Bitner (dalam Tjiptono,1996, hal 94) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi sesuai kebutuhan konsumen. kualitas pelayanan adalah : 1. Tangible (berwujud) 4. Assurance (Jaminan keyakinan) Assurance yaitu kemampuan penyedia jasa untuk membangkitkan rasa percaya dan keyakinan dari konsumen, bahwa pihak penyedia Tangible yaitu meliputi fasilitas jasa terutama karyawannya mampu fisik, perlengkapan, pegawai, dan untuk memenuhi kebutuhan sarana komunikasi. konsumennya. Dengan kata lain, kemampuan, kesopanan dan sifat 2. Reliability ( kehandalan ) Reliability yaitu kemampuan dari penyedia jasa untuk memberikan jasa dengan segera dan memuaskan, dapat dipercaya yang dimiliki oleh para karyawan bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan. 10 TALENTA PSIKOLOGI Vol. II, No. 1, Februari 2013 5. Emphaty ( Memahami keinginan a. Doorman konsumen ) Doorman Emphaty yaitu perhatian secara adalah Concierge yang bagian bertugas individu terhadap pelanggan, seperti membuka dan menutup baik kemudahan berkomunikasi pintu mobil tamu ataupun pintu yang baik dengan para karyawan dan hotel. Bagian ini berada pada usaha perusahaan untuk memahami tempat paling keinginan dan kebutuhan pelanggan. hotel dan paling pertama dalam untuk menyambut Concierge depan sebuah tamu-tamu yang datang di hotel. Salah satu bagian di Front b. Bellboy Office yang bertugas menangani barang-barang tamu adalah bagian Bellboy adalah bagian yang Concierge atau Uniform Service, bertugas membawakan barang- yaitu bagian di Front Office pada barang bawaan tamu pada waktu khususnya dan hotel pada umumnya Check-in ataupun Chek-out dan yang mempergunakan seragam yang mengantarkan paling atraktif. Hal ini mempunyai menjelaskan fasilitas yang ada di tujuan untuk menciptakan kesan khas kamar kepada tamu tamu yang kepada tamu-tamu hotel, karena pada Check-in. tamu serta bagian ini yang paling sering kontak dengan tamu-tamu hotel, sehingga tamu akan teringat selalu dengan membayangkan Uniform yang seragam dipakai Valet adalah bagian yang atau bertugas pada areal parkir kendaraan oleh jauh dari lokasi kanopi atau pintu Concierge ini. Concierge c. Valet masuk ke Lobby, diperlukan petugas masih dibagi menjadi beberapa sub bagian, yaitu Doorman, Bellboy dan Valet. khusus membantu memarkirkan mobil-mobil tamu. Valet inilah yang tugasnya membantu tamu dalam memarkirkan mobilnya. 11 TALENTA PSIKOLOGI Vol. II, No. 1, Februari 2013 sesuai dengan peraturan perusahaan Disiplin Kerja untuk mencapai keteraturan dalam Disiplin kejiwaan merupakan sikap seseorang atau dari perusahaan ataupun dunia kerja. sekelompok orang yang senantiasa Menurut Widodo (1980, hal. berkehendak untuk mengikuti atau 23) mengemukakan bahwa tujuan mematuhi pembentukan disiplin kerja, yaitu : segala aturan atau keputusan yang telah ditetapkan a. Mengambil (Sinungan, 2005, hal. 135). terhadap Poerwopoespito dan Utomo tindakan minoritas tegas karyawan yang tidak mematuhi peraturan, (2000, hal. 23) mengatakan kata artinya kepada golongan disiplin berasal dari bahasa latin karyawan yang ternyata tidak Disciplina yang berarti pengajaran, mematuhi latihan dan sebagainya (berasal dari yang ada perlu diambil tindakan kata Disciplus yaitu seorang yang agar belajar). karyawan yang lain. peraturan–peraturan tidak mempengaruhi Poerwopoespito dan Utomo b. Menyiapkan suasana dimana self (2000, hal. 247) mengatakan bahwa disiplin itu berkembang, artinya disiplin berarti mematuhi aturan, dikalangan baik tertulis maupun tidak tertulis dikembangkan adanya disiplin yang bertujuan untuk menciptakan yang keteraturan. Handoko (1989, hal. karyawan tanpa pengaruh dari 208) mengatakan bahwa disiplin orang lain. karyawan datang dari dapat kalangan kerja adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar organisasional. Moekijat (1974, hal. 202) mengatakan bahwa tujuan disiplin baik kolektif maupun perorangan Berdasarkan uraian beberapa sebenarnya adalah atau untuk pendapat diatas dapat disimpulkan menjuruskan mengarahkan bahwa disiplin adalah suatu sikap, tingkah laku. Selain tingkah laku dan perbuatan yang disiplin kerja adalah agar perusahaan itu tujuan 12 TALENTA PSIKOLOGI Vol. II, No. 1, Februari 2013 dapat berjalan dan hidup terus tanpa Faktor-faktor yang mempengaruhi terhenti ditengah jalan, agar kegiatan disiplin kerja dapat berjalan lancar dan efisien, juga untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Jadi tujuan kelangsungan mengemukakan mengenai faktor- faktor yang dapat menunjang disiplin kerja adalah : pembentukan disiplin adalah: a. Menjaga Martoyo (1990, hal. 129) hidup a. Motivasi, merupakan penting perusahaan. dalam faktor pencapaian disiplin kerja. Apabila tidak ada b. Memperbaiki pola tingkah laku karyawan sepantasnya berperilaku sesuai dengan motivasi, maka seorang karyawan dalam bekerja tidak semangat. peraturan yang ditetapkan dalam perusahaan. b. Pendidikan dan diadakannya latihan, pendidikan dan c. Mewujudkan tujuan perusahaan latihan kepada setiap karyawan , berdasarkan rencana yang telah maka karyawan akan terlatih disepakati. untuk berdisiplin dan menghargai waktu d. Memelihara kelancaran kegiatan perusahaan berjalan efektif dan efisien. e. Mengatur berbagai tingkah laku karyawan agar berperilaku sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan. dalam melaksanakan pekerjaannya yang menyebabkan karyawan mahir dan mampu menyelesaikan pekerjaannya tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. c. Prosedur mampu kerja, bekerja diharapkan secara menyeluruh dan sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku. 13 TALENTA PSIKOLOGI Vol. II, No. 1, Februari 2013 d. Sikap terhadap sikap dan atasan, perbuatan yaitu e. Rasa aman, yaitu perasaan aman atasan atau tidaknya karyawan dalam bekerja. tentang perilaku dalam berdisiplin diharapkan dapat menjadi contoh dan teladan bagi f. Lingkungan kerja, yaitu kondisi lingkungan kerja disekitar tempat karyawan. kerja. Ketaatan waktu kerja, yaitu penggunaan waktu kerja yang sesuai dengan aturan, mempengaruhi maka akan pekerjaan yang g. Kedudukan atau harga diri, yaitu suatu pengakuan kedudukan dari teman kerja atau atasan terhadap karyawan.dalam dilakukan karyawan. Ravianto (1985, hal. 100) kerjanya. mengemukakan pendapatnya tentang faktor-faktor yang menentukan disiplin kerja sebagai berikut: lingkungan Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan yang positif antara disiplin kerja terhadap kualitas pelayanan petugas concierge di Hotel a. Balas jasa, yaitu pemberian Sahid Jaya Solo. tunjangan atau tambahan upah METODE pada karyawan. b. Kebijakan ketentuan perusahaan, perusahaan Variabel dalam penelitian ini yaitu dalam adalah Disiplin Variabel mengambil keputusan. Bebas Pelayanan c. Supervisi atau pengawasan, yaitu pengawasan segala Kerja sebagai dan Kualitas Petugas Concierge sebagai Variabel tergantung. perilaku Peneliti mengambil sampel karyawan dalam bekerja. penelitian yang berjumlah sebanyak d. Hubungan antar manusia, yaitu perilaku menyikapi karyawan hubungnan sesama karyawan. dalam antar 100 orang konsumen yang berkunjung ke Hotel Sahid Jaya Solo yang beralamat di jalan Gajah Mada No. 80 Surakarta, Jawa Tengah. 14 TALENTA PSIKOLOGI Vol. II, No. 1, Februari 2013 Teknik pengambilan sampel Penelitian ini untuk dalam penelitian ini menggunakan mengolah data menggunakan teknik teknik Simple Random Sampling, Product Moment (Arikunto, 1993, yaitu cara pengambilan sampel secar hal. 160). acak yang diperoleh dari semua obyek atau elemen populasi memiliki HASIL kesempatan yang sama untuk dipilih Uji validitas variabel disiplin sebagai sampel (Hasan, 2003, Hal. kerja dan variabel kualitas pelayanan 86). mempunyai hasil probabilitas kurang Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang yang berupa Skala, yaitu Skala Disiplin Kerja yang kerja, mencakup Sikap Prosedur terhadap atasan, Ketaatan waktu kerja dan Skala Kualitas Pelayanan yang mencakup Tangible (berwujud), Reliability (kehandalan), Responsiveness (daya tanggap), Assurance keyakinan), Emphaty (jaminan (memahami dari 0,005. Uji reliabilitas variabel disiplin kerja menghasilkan skor Alpha 0,719. Uji reliabilitas variabel kualitas skor pelayanan Alpha frekuensi menghasilkan 0,737.Distribusi variabel disiplin kerja bernilai 3,08 pada interval 2,51 – 3,25. Distribusi frekuensi variabel kualitas pelayanan mempunyai nilai 3,16 pada interval 2,51 – 3,25. Uji normalitas variabel disiplin kerja memiliki hasil 0,814. Uji normalitas keinginan konsumen). variabel kualitas pelayanan memiliki Teknik yang digunakan untuk hasil 1,137. Uji hipotesis dari mengukur validitas dalam penelitian variabel disiplin kerja menghasilkan ini menggunakan rumus Product nilai 0,639 (p = 0,000 < 0,05). Moment (Arikunto, 1993, hal. 160). Teknik yang digunakan untuk PEMBAHASAN mencari reliabilitas menggunakan Berdasarkan hasil penelitian rumus Cronbach Alpha (Arikunto, tentang hubungan antara disiplin 1993, hal. 192). kerja dengan kualitas pelayanan petugas concierge pada Hotel Sahid 15 TALENTA PSIKOLOGI Vol. II, No. 1, Februari 2013 Jaya Solo diketahui hasil pengujian dan lingkungan yang memenuhi atau hipotesis melebihi dengan menggunakan harapan dalam suatu teknik product moment diperoleh aktifitas yang memberikan manfaat nilai rhitung sebesar 0,639 (p = 0,000 < dan ditawarkan oleh suatu pihak 0,05) sehingga Ho ditolak ; artinya yang lain dan bentuknya tidak nyata terdapat hubungan yang signifikan dan tidak menimbulkan pemindahan antara disiplin kerja dengan kualitas kepemilikan. pelayanan petugas concierge pada Disiplin kerja karyawan pada Hotel Sahid Jaya Solo. akhirnya Disiplin kerja harus dapat meningkatkan kualitas membantu pelayanan dilaksanakan oleh seluruh karyawan, karyawan perusahaan yang bergerak karena dengan disiplin kerja akan dibidang penjual jasa guna mencapai menumbuhkan sikap tanggung jawab tujuan organisasi. terhadap apa yang dikerjakannya. Melalui disiplin kerja, seorang pimpinan harus dapat memberikan penjelasan peraturan-peraturan yang jelas sehingga karyawan akan taat dan mematuhi berlaku peraturan didalam yang perusahaan. Karyawan yang selalu taat pada tata tertib dan atasan akan menjadi lebih mudah dalam produktifitasnya menjalankan yang Berdasarkan uraian tersebut, terlihat bahwa disiplin kerja yang tinggi akan senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan karyawan, sehingga tujuan perusahaan yang telah direncanakan dapat tercapai secara maksimal dari Nitisemito (1982, hal. 199). SIMPULAN dalam penelitian ini adalah jasa pelayanan Berdasarkan hasil penelitian petugas concierge, karena hal itu tentang hubungan antara disiplin berhubungan kualitas kerja dengan kualitas pelayanan pelayanan yang artinya adalah suatu petugas concierge pada Hotel Sahid kondisi dinamis yang berhubungan Jaya Solo dapat ditarik kesimpulan: dengan dengan produk, jasa, manusia, proses 16 TALENTA PSIKOLOGI Vol. II, No. 1, Februari 2013 1. Tingkat disiplin kerja petugas Alsa, A. 2003. Pendekatan concierge pada Hotel Sahid Jaya Kuantitatif dan Kualitas serta Solo termasuk dalam kategori Kombinasinya dalam tinggi. Penelitian 2. Tingkat kualitas pelayanan petugas concierge pada Hotel Psikologi. Yogyakarta :Pustaka Pelajar. Anton, D. 2000. Pengantar Metode Sahid Jaya Solo termasuk dalam Statistik. Jakarta : LP3ES. kategori tinggi. Arikunto, S. 1993. Prosedur 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara disiplin kerja dengan kualitas pelayanan petugas concierge pada Hotel Sahid Jaya Solo. Hal ini terbukti dari diketahui hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rhineka Cipta. Azwar, S. 1999. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. teknik product moment diperoleh nilai rhitung sebesar 0,639 (p = 0,000 < 0,05). DAFTAR RUJUKAN Agustinus, D. 1992. Kantor Depan Basu, S. 2000. Azas-azas Marketing. Cetakan ketiga. Yogyakarta : Liberty. Handoko, T. 1989. Manajemen Hotel (front office). Jakarta : Personalia dan Sumber Daya PT. Gramedia Widia Sarana Manusia. Indonesia. BPFE. Algifari. 2002. Analisis Statistik Yogyakarta : Hasan, M. 2003. Pokok-pokok untuk Bisnis. Yogyakarta : Materi Statistik 2, Statistik BPFE. Inferensif. Jakarta : Bumi Aksara. 17 TALENTA PSIKOLOGI Vol. II, No. 1, Februari 2013 Martoyo, S. 1990, Manajemen Sumber Daya Poewopuspito, F. X. dan Utomo, T. Manusia. Yogyakarta : BPFE. Bandung : Santoso, S. 2000. Mengatasi Jakarta : PT. Elex Media Bandung : Penerbit Alumni. Komputindo. Sinungan, M. 2005. Produktivitas, Nanang. 2006. Tingkat Kualitas Pelayanan Apa dan Bagaimana. Jakarta Petugas Concierge di Hotel Santika Yogyakarta. Skripsi diterbitkan). Yogyakarta Usaha Perusahaan. Berbagai Masalah Statistik. , 1987. Manajemen Jurusan di Krisis Jakarta : Grasindo. Penerbit Alumni. Kepegawaian. Mengatasi Manusia Moekijat. 1974. Prinsip-prinsip Manajemen. 2000. : Bumu Aksara. Suryabrata, S. 2002. Pengembangan (tidak : Perjalanan Alat Ukur Psikologi. Yogyakarta : Penerbit Andi. Steers, R. M. 1985. Efektifitas Wisata Akademi Pariwisata Yogyakarta. Organisasi. (terjemahan : As’ad). Jakarta : Erlangga. Nitisemito, A. 1982. Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia. , 2001. Marketing. Jakarta : Ghalia Indonesia. Wahyudianto, M. 2006. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian dan Skripsi. Program Philip, K. 2001. Manajemen Pemasaran. Edisi VI. Jakarta Studi Surakarta : Psikologi, Universitas Sahid Surakarta. Widodo, D. S. 1980. Pokok-pokok : Erlangga. Pengertian Ilmu Administrasi Kepegawaian. Yogyakarta : BPAN.