HAK ASASI PEREMPUAN DALAM KONSTITUSI DAN KONVENSI CEDAW Nuraida Jamil Pemerhati dan Pekerja Sosial untuk Keadilan Perempuan [email protected] Abstract : Women's Rights are rights held by a woman, because she was a human being and as a woman who has the dignity of humanity. Women's rights are part of human rights. As part of Human Rights, the Rights of Women is also provided in the Constitution is the Constitution of the Republic of Indonesia in 1945. In particular, Women's Rights set in CEDAW which was ratified by the government through Act No. 7 of 1984 on ratification of the Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women. Regulation on Rights of Women, giving responsibility and requires the state to respect, to protect and to fulfill the rights of Women. Keywords: Women's Rights, Duties of States, CEDAW, Constitution Abstrak : Hak-Hak Perempuan adalah hak yang dimiliki oleh seorang wanita, karena dia manusia dan sebagai seorang wanita yang memiliki martabat kemanusiaan. Hak-hak perempuan adalah bagian dari hak asasi manusia. Sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia, Hak Perempuan juga disediakan dalam Konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Secara khusus, Hak-Hak Perempuan diatur dalam CEDAW yang telah diratifikasi oleh pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang ratifikasi konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Regulasi tentang Hak Perempuan, memberikan tanggung jawab dan membutuhkan negara untuk menghormati, melindungi dan memenuhi hak-hak perempuan Kata Kunci: Hak Asasi Perempuan, Kewajiban Negara, CEDAW, dan Konstitsi 166 | MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 Hak Pendahuluan Berbincang Hak Perempuan dalam Asasi khasanah hukum Hak Asasi Manusia Perempuan tidak lepas dari perbincangan ditemui pengaturannya dalam berbagai mengenai Hak Asasi Manusia, Hak sistem hukum tentang Hak Asasi Manusia. konstitusional dan Konvensi Sistem ini meliputi berbagai instrumen Penghapusana Diskriminasi Terhadap hukum dan perangkat pelaksanaan sistem on the hukum baik di tingkat Nasional, Regional Elimination of All Forms Discrimination maupun Internasional. Berbagai sistem Against Women) atau bisa disingkat tersebut tidak saja mencantumkan hak dengan Konvensi CEDAW. Hak Asasi yang diakui namun juga bagaimana Perempuan sendiri dimaknai sebagai hak menjamin dan mengakses hak tersebut. yang dimiliki oleh seorang perempuan, Pengaturan Hak Asasi Manusia kaum baik karena ia seorang manusia maupun perempuan dalam konteks Indonesia bisa sebagai seorang perempuan. Difinisi ditemui di dalam Undang-undang Dasar tersebut mengindikasikan bahwa Hak Negara RI tahun 1945, KUHPidana, Asasi Perempuan merupakan bagian dari KUHPerdata, Undang-Undang RI Nomor Hak Asasi Manusia adalah Hak Asasi 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang Manusia melekat pada hakikat dan keberadaan lainnya.Sedangkan salah satu sumber manusia sebagai makhluk Tuhan Yang utama dari Hak Asasi Perempuan adalah Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya Undang-Undang RI Nomor 7 tahun 1984 yang wajib dihormati, dijunjung tinggi tentang Ratifikasi Konvensi Penghapusan dan dilindungi oleh Negara, hukum, Segala Bentuk Diskriminasi terhadap pemerintah Perempuan( Perempuan mengenai Asasi (Convention dan setiap orang demi dan berbagai peraturan Convention on the kehormatan dan perlindungan harkat dan Elimination of All Forms Discrimination martabat manusia (UU Nomor 39 Tahun Against Women) 1999). Lahirnya konsep HAM sebagai dengan CEDAW. Undang-undang ini . sebuah secara isu munculnya penting kesadaran terjadi manusia karena akan pentingnya mengakui, menghormati dan mewujudkan eksisitensi manusia secara utuh. kemanusiaan jelas dan atau lebih dikenal tegas mengadopsi Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Di tingkat internasional -- sistem hukum Hak Asasi Manusia internasional, pengakuan hak perempuan sebagai hak Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil) | 167 asasi manusia berakar pada Deklarasi perlakuan Umum Hak Asasi Manusia yang muncul perempuan dibawah upah buruh pria harus pada tahun 1947 dan disahkan oleh dihapus, Majelis Umum Bangsa- bukanlah milik pria, maka perempuan Bangsa pada 1948. harus diberi kesempatan yang sama Deklarasi ini (selanjutkan akan disebut menduduki posisi dalam partai politik sebagai awal maupun pemerintahan. Dengan demikian kodifikasi tentang standar pengakuan hak terjadi perbedaan penghargaan terhadap manusia yang di dalamnya termasuk hak laki-laki dan perempuan, bukan karena perempuan. Deklarasi ini diakui sebagai jenis kelaminnya tetapi karena perbedaan standart umum bagi semua masyarakat pada prestasi. Kita harus menyadari dan semua bangsa untuk berjuang bagi bahwa kemajuan martabat manusia. Diantara kesejahteraan hak-hak yang dideklarasikan adalah hak perdamaian atas persamaan, kebebasan, dan keamanan maksimal kaum perempuan atas dasar setiap orang, kebebasan dari perbudakan, persamaan dengan kaum laki-laki. Kita siksaan atau perlakuan yang merendahkan tidak martabat manusia, pengakuan sebagai sumbangan kaum perempuan terhadap seorang pribadi di depan hukum mencari kesejahteraan keluarga dan membesarkan keadilan, dan kebebasan untuk berekspresi anak . Hal ini menunjukan keharusan dan partisipasi politik.2 Disamping pasal- adanya pembagian tanggung jawab antara pasal tersebut berbagai hak yang relevan laki-laki dan perempuan dan masyarakat dengan perempuan misalnya hak memilih sebagai keseluruhan, bukan dijadikan pasangan, menikah dan mempunyai hak dasar diskriminasi. Setiap orang berhak yang sama dalam perkawinan, dan di saat bebas . perceraian3, memiliki harta sendiri4, hak diskriminatif atas dasar apapun dan atas upah yang sama5, hak perawatan dan berhak bantuan istimewa (Eddyono, 2007:1). terhadap Perserikatan 10 DUHAM), Berdasarkan CEDAW Desember merupakan ratifikasi Konvensi tersebut, maka segala bentuk diskriminasi didasarkan begitu pula pembangunan dunia dan usaha partisipasi menyangkal mendapatkan perlakuan politik negara, dunia, perlakuan buruh suatu menghendaki dapat dari upah yang besarnya bersifat perlindungan yang bersifat diskriminatif itu (Sumanto, Latif dan Mardiana, 2013:396). pada Beranjak dari pemikiran di atas, perbedaan jenis kelamin (laki–laki – maka kajian ini akan membahas lebih perempuan) harus dihapuskan. Misalnya, rinci mengenai Hak Asasi Perempuan 168 | yang pemberian MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 dalam konstitusi yaitu dalam Undang- negara. Oleh karena itu, tidak semua “the undang Dasar Negara Republik Indonesia citizen’s Tahun 1945 dan dalam Convention on the rights”, namun sebaliknya Elimination of All Forms Discrimination human rights” adalah Against Women atau lebih dikenal dengan rights”. Pengertian hak warga negara juga CEDAW, yang telah diratifikasi oleh dibedakan antara hak konstitusional dan Indonesia melalui Undang-Undang RI hak legal. Hak konstitutional adalah hak Nomor 7 tahun 1984 tentang Ratifikasi yang dijamin oleh Undang-undang Dasar Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Diskriminasi terhadap Perempuan. sedangkan hak legal (legal rights) timbul rights” adalah “the human semua “the “the citizen’s berdasarkan jaminan undang-undang dan peraturan Pembahasan A. Hak Asasi Perempuan Dalam perundang-undangan di bawahnya. Setelah ketentuan tentang hak asasi manusia diadopsikan secara lengkap Konstitusi Membahas Hak Asasi Perempuan dalam Undang-undang Dasar Negara Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, maka Negara Republik Indonesia Tahun 1945, hak asasi manusia dan hak asasi warga berarti hak negara dapat dikaitkan dengan pengertian konstitusional Perempuan sebagai warga “constitutional rights” yang dijamin oleh negara Indonesia maupun sebagai manusia Undang-undang Dasar Negara RI Tahun yang mempunyai harkat dan martabat 1945 (Asshiddiqie, 2007). dalam dalam Undang-undang membahas tentang Hak kemanusiaan. Menurut Jimly Assidiqi, Hak Konstitusional atau “constitutional merupakan Asasi Perempuan yang bagian dari Asasi Hak dengan Manusia, juga dijamin oleh Undang- “human rights” atau Hak Asasi Manusia. undang Dasar Negara Republik Indonesia Hak konstitusional warga negara (the Tahun 1945. Artinya, hak konstitusional citizen’s constitutional rights) yang tidak juga berlaku bagi kaum perempuan. termasuk dalam pengertian hak asasi Keberlakukan hak konstitusional bagi manusia misalnya, hak setiap warga kaum negara untuk menduduki jabatan dalam perumusannya yang menggunakan frasa pemerintahan citizen’s “setiap orang”, “segala warga negara”, constitutional rights”, tetapi tidak berlaku “tiap-tiap warga negara”, atau ‘setiap bagi setiap orang yang bukan warga warga negara”, yang menunjukkan bahwa rights” tidak selalu adalah identik “the perempuan terlihat Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil) dari | 169 hak konstitusional dimiliki oleh setiap mendiskriminasikan individu warga negara tanpa pembedaan, tertentu, hal itu melanggar hak asasi baik berdasarkan suku, agama, keyakinan manusia dan hak konstitusional warga politik, ataupun jenis kelamin. Hak-hak negara, tersebut diakui dan dijamin untuk setiap bertentangan warga negara bagi laki-laki maupun Dasar Negara Republik Indonesia Tahun perempuan. 1945. Oleh karena itu setiap perempuan Berdasarkan analisis dari Komisi Nasional Perempuan Perempuan) ada dengan sendirinya Undang-undang Warga Negara Indonesia memiliki hak (Komnas konstitusional sama dengan Warga Negara Indonesia yang laki-laki. Perempuan juga konstitusional yang juga berlaku bagi memiliki hak untuk tidak diperlakukan kaum perempuan. Undang-undang Dasar secara diskriminatif berdasarkan karena Negara Republik Indonesia Tahun 1945 statusnya sebagai perempuan, ataupun menegaskan bahwa “Setiap orang berhak atas dasar perbedaan lainnya. Semua hak bebas bersifat konstitusional yang berlaku bagi warga diskriminatif atas dasar apapun dan negara juga merupakan hak konstitusional berhak setiap perlakuan mendapatkan terhadap perlakuan Rumpun dengan negara Hak dari 14 dan warga yang perlindungan yang perempuan Indonesia. bersifat Untuk Warga lebih Negara jelasnya 14 diskriminatif itu”. Artinya, jika terdapat rumpun ketentuan sebagaimana dalam tabel di bawah ini. dan tindakan yang hak kosntitusional tersebut Tabel 1 Hak Konstitusional Perempuan No I Rumpun Prinsip Dasar Hak HAM Konstitusional Hak hidup Butir-butir hak Konstitusional atas 1. Hak untuk hidup serta 1) Setiap orang berhak untuk hidup; mempertahankan kehidupannya 2) Setiap Pasal 28A , Pasal 28I (1) orang mempertahankan berhak hidup dan berhak atas kehidupannya. 3) Setiap anak kelangsungan hidup, tumbuh, dan 2. Hak atas kelangsungan 170 | berkembang; MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 hidup, tumbuh dan berkembang Pasal 28B (2) II Hak untuk 3. Hak untuk mengem- 4) Setiap orang berhak mengembang bangkan diri melalui mengembangkan diri melalui kan diri pemenuhan kebutuhan pemenuhan dasar. Pasal 28C (1). dasarnya, demi meningkatkan kebutuhan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. 4. Hak atas jaminan sosial 5) yang memungkinkan Setiap orang jaminan berhak sosial atas yang pengembangan dirinya memungkinkan pengembangan secara dirinya secara utuh sebagai utuh sebagai manusia yang bermar- manusia yang bermartabat. tabat Pasal 28H (3). 5. Hak pendidikan mendapat 6) Setiap orang berhak mendapat Pasal pendidikan, 31 (1), Pasal 28 C (1) demi meningkatkan hidupnya kualitas dan demi kesejahteraan umat manusia. 7) Setiap orang berhak memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan seni budaya, dan teknologi, meningkatkan hidupnya demi kualitas dan demi kesejahteraan umat manusia; III Hak Atas 6. Hak atas kemerdekaan 8) Setiap orang berhak atas Kemerdekaan pikiran dan hati nurani kebebasan meyakini kepercayaan, Pikiran & Pasal 28E (2) menyatakan pikiran dan sikap, Kebebasan sesuai dengan hati nuraninya. Memilih 7. Hak atas kebebasan 9) Setiap orang bebas memeluk Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil) | 171 meyakini kepercayaan agama dan beribadat menurut Pasal 28E (1), Pasal 29 agamanya. (2) 8. Hak 9. untuk bebas 10) Setiap orang bebas, memilih memilih pendidikan pendidikan dan pengajaran, pekerjaan, kewarganegaraan dan dan pengajaran, pekerjaan, memilih kewarganegaraan, wilayah tempat tinggal Pasal meninggalkannya, serta berhak 28E (1) kembali. Hak atas kebebasan 11) Setiap tempat tinggal negara orang berhak di dan atas berserikat dan berkum- kebebasan berserikat (freedom of pul Pasal 28E (2) association). 12) Setiap orang berhak atas kebebasan berkumpul (freedom of peaceful assembly); 10. Hak untuk menyatakan 13) Setiap orang berhak atas pikiran dan sikap sesuai kebebasan dengan pendapat (freedom of expression); hati nurani mengeluarkan Pasal 28E (2) IV Hak Informasi atas 11. Hak untuk 14) berkomunikasi dan Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi. memperoleh informasi guna Pasal 28F mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya. 15) 172 | Setiap orang berhak untuk MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia; V Hak Atas 12. Hak atas pekerjaan Kerja dan penghidupan & yang layak bagi Penghidupan kemanusiaan. Pasal Layak 27 Ayat (2) 16) Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan. 17) Setiap orang bebas memilih pekerjaan Pasal 28 E Ayat (1) 13. Hak untuk dan bekerja 18) Setiap orang berhak untuk mendapat bekerja, mendapat imbalan, dan dan mendapat perlakuan yang adil imbalan perlakuan yang adil dan dan kerja. layak dalam layak dalam hubungan hubungan kerja Pasal 28D Ayat (2) 14. Hak untuk tidak diperbudak Pasal 28I 19) Setiap orang berhak untuk tidak diperbudak. (1) VI Hak atas 15. Hak untuk 20) Setiap orang berhak mempunyai Kepemilikan mempunyai hak milik hak milik pribadi dan hak milik & tempat pribadi. Pasal 28H (4) tersebut tidak boleh diambil alih tinggal secara sewenang-wenang oleh siapa pun. 16. Hak untuk bertempat 21) Setiap orang berhak Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil) untuk | 173 tinggal Pasal 28H (1) bertempat tinggal, yang baik dan sehat VII Hak atas 17. Hak untuk kesehatan sejahtera dan batin Pasal 28H (1) lingkungan yang sehat lahir hidup 18. Hak 22) Setiap dan untuk berhak hidup sejahtera lahir dan batin 23) Setiap mendapatkan lingkungan orang orang berhak mendapatkan lingkungan hidup hidup yang baik dan sehat; yang baik dan sehat Pasal 28H (1) 19. Hak untuk 24) Setiap memperoleh pelayanan orang berhak memperoleh kesehatan pelayanan kesehatan. Pasal 28H (1) VII Hak I berkeluarga 20. Hak untuk 25) Setiap orang berhak untuk membentuk keluarga membentuk keluarga melalui Pasal 28B (1) perkawinan yang sah. 26) Setiap orang berhak melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. IX Hak Atas 21. Hak atas pengakuan, 27) Setiap orang berhak atas Kepastian jaminan, perlindungan pengakuan, Hukum dan kepastian hukum perlindungan, dan kepastian & Keadilan yang adil Pasal 28D hukum yang adil. jaminan, (1) 22. Hak atas perlakuan 28) 174 | Setiap orang yang sama dihadapan perlakuan yang hukum Pasal 28I (1) hadapan hukum berhak sama atas di MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 X Hak bebas 23. Hak atas rasa aman dan 29) Setiap orang berhak bebas dari dari perlindungan ancaman, ancaman diskriminasi untuk dan tidak berbuat sesuatu kekerasan yang merupakan hak 30) Setiap asasi. Pasal 28G (2) mendapatkan dari ketakutan berbuat atau perlakuan yang diskriminatif bersifat atas dasar apapun. orang terhadap berhak perlindungan perlakuan yang bersifat diskriminatif itu. 24. Hak untuk bebas dari 31) Setiap orang berhak untuk penyiksaan atau perla- diakui kuan yang merendah- hadapan hukum. sebagai pribadi di kan derajat martabat manusia Pasal 28I (2) 25. Hak untuk bebas dari 32) Setiap orang berhak untuk perlakuan diskriminatif mendapat atas dasar apapun Pasal perlakuan 28H (2) memperoleh kesempatan dan 26. Hak untuk mendapat kemudahan manfaat kemudahan khusus yang dan mencapai perlakuan khusus. Pasal keadilan. dan untuk sama guna persamaan dan 28H (2) mencapai pan dan keadilan XI Hak atas Perlindungan 27. Hak atas perlindungan 33) Setiap orang diri pribadi, keluarga, perlindungan kehormatan keluarga, dan martabat. Pasal 28G berhak diri atas pribadi, kehormatan dan martabatnya (1) 28. Hak untuk mendapat- 34) kan terhadap perlindungan perlakuan yang diskriminatif bersifat Setiap orang mendapatkan terhadap berhak perlindungan perlakuan yang bersifat diskriminatif. Pasal Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil) | 175 28I (2)) 35) 29. Hak atas perlindungan Setiap orang serta berhak atas perlindungan dari ancaman identitas budaya dan ketakutan untuk berbuat atau masyarakat tidak berbuat sesuatu. tradisional Pasal 28I (3) 30. Hak untuk memperoleh politik dari suaka negara lain Pasal 28G (2) Pasal-pasal dalam tabel tersebut di adalah jenis hak asasi manusia terkait atas bisa dikategorikan sebagai hak sipil dengan kesejahteraan material, sosial dan dan politik dan hak Ekosob (Ekonomi, budaya. Sosial dan Budaya). Hak sipil dan justiciable, pemenuhannya tidak harus politik, yaitu hak yang bersumber dari segera dijalankan, namun secara bertahap martabat (progressive dan melekat pada setiap Hak Ekosob bersifat realization) non- (Kasim, manusia yang dijamin dan dihormati s.a:xxv). Pasal-pasal yang termasuk hak keberadaannya oleh negara, agar manusia Ekosob adalah: Pasal 27 ayat (2), Pasal bebas menikmati hak dan kebebasannya 28D ayat (2), Pasal 28H ayat (1) dan di bidang sipil dan politik. Hak sipil dan Pasal 28H ayat (3) Undang-undang Dasar politik bersifat justiciable, pemenuhanya Negara RI Tahun 1945. Lebih lanjut bersifat segera dalam tabel di atas, hak konstitusional (www. khusus yang berlaku bagi Perempuan, dijalankan mutlak dan harus (immediately) icjr.or.id). Pasal-pasal yang merupakan antara lain: hak sipil dan politik dalam hal ini, yaitu: 1. Hak untuk tidak diperlakukan secara Pasal 28D ayat (1), Pasal 28E ayat (3), diskriminatif. Pasal 28I ayat (2) Pasal 28E ayat (1) Pasal 28G ayat (2) dan menyatakan:“Setiap orang berhak Pasal 28I ayat (1) dan Pasal 28I ayat (2) bebas dari perlakuan yang bersifat Undang-undang Dasar Negara Republik diskriminatif atas dasar apapun dan Indonesia Tahun 1945. Sedangkan hak berhak mendapatkan perlindungan Ekosob (Ekonomi, Sosial dan Budaya) terhadap perlakuan yang bersifat 176 | MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 diskriminatif itu”. Bunyi pasal ini memperoleh bisa dipahami bahwa, apabila ada pemenuhan hak konstitusional yang ketentuan yang sama pula, diperlukan perlakuan mendiskriminasikan warga negara khusus terhadap kelompok tertentu, tertentu, maka melanggar Hak Asasi karena Manusia khusus warga atau dan hak negara, dengan tindakan konstitusional dan bertentangan Undang-undang perlindungan hanya dengan tersebut, persamaan dan perlakuan dapat dicapai perlakuan dalam Dasar perlindungan dan pemenuhan hak Negara RI Tahun 1945. Oleh karena konstitusional setiap warga negara. itu setiap Warga Negara Indonesia Salah satu kelompok warga negara yang berjenis kelaminn perempuan yang memiliki hak konstitusional sama membutuhkan dengan Warga Negara Indonesia adalah perempuan, Perlindungan dan yang laki-laki. pemenuhan hak konstitusional tanpa Perempuan juga memiliki hak untuk adanya perlakuan khusus, justru akan tidak cenderung berjenis kelamin diperlakukan diskriminatif karena secara statusnya karena kondisinya perlakuan khusus mempertahankan diskriminasi terhadap perempuan, sebagai perempuan, ataupun atas sehingga dasar perbedaan lainnya. terwujud keadilan substantif. 2. Hak untuk mendapat perlakuan dan tidak akan bisa Keberlakukan hak tersebut bagi khusus. Pasal 28H (2) berbunyi: “ Perempuan, terlihat dari Setiap orang” sebagaimana yang terdapat dalam orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus bunyi untuk memperoleh kesempatan dan sehingga kaum perempuan juga dijamin manfaat yang sama guna mencapai dan persamaan dan keadilan”.. Bunyi konstitusi, yaitu Undang-undang Dasar pasal tersebut dimaksudkan bahwa, Negara Republik Indonesia Tahun 1945. perlindungan dan pemenuhan hak Perlindungan dan konstitusional harus memperhatikan konstitusional warga perbedaan kemampuan yang dimiliki dilakukan sesuai dengan kondisi warga oleh warga negara. Artinya, agar negara setiap masyarakat warga negara memiliki kemampuan yang sama dan dapat pasal-pasal frase“ setiap dilindungi yang tersebut hak di mereka pemenuhan negara beragam. Indonesia atas, oleh hak harus Realitas menunjukkan adanya perbedaan kemampuan untuk Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil) | 177 mengakses perlindungan dan pemenuhan kemudian dinyatakan berlaku pada tahun hak 1981 setelah 20 negara menyetujuinya. yang diberikan oleh negara. Perbedaan kemampuan tersebut bukan Disetujuinya atas kehendak sendiri atau kelompok segala Bentuk Diskriminasi terhadap tertentu, namun terjadi karena struktur Perempuan merupakan puncak dari upaya sosial Internasional dalam dekade perempuan yang berkembang cenderung meminggirkannya.Perlindungan Konvensi Penghapusan dan yang ditujukan untuk melindungi dan yang mempromosikan hak-hak perempuan di dilakukan tanpa memperhatikan adanya seluruh dunia (Assesing the Status of perbedaan tersebut, dengan sendirinya Women, A Guide to Reporting Under the akan bahkan Convention on the Elimination of All memperjauh perbedaan tersebut. Agar Forms of Discrimination Against Women, setiap Update pemenuhan hak konstitusional mempertahankan warga kemampuan negara yang memperoleh sama memiliki dan dapat perlindungan dan by the Division for the Advancement of Women Department of Economic).Ini merupakan pemenuhan hak konstitusional yang sama inisiatif diambil pula, khusus Kedudukan Perempuan (UN Commission Hanya on the Status of Women), sebuah badan dengan perlakuan khusus tersebut, dapat yang dibentuk pada tahun 1947 oleh PBB dicapai dalam untuk mempertimbangkan dan menyusun hak kebijakan yang akan dapat meningkatkan diperlukan terhadap perlakuan kelompok persamaan perlindungan dan konstitusional setiap tertentu. perlakuan pemenuhan warga Negara, termasuk kaum perempuan. yang hasil oleh dari Komisi posisi perempuan. Pada tahun 1949 sampai tahun 1959, Komisi Kedudukan Perempuan B. Hak Asasi Perempuan Dalam Pada 18 Desember 1979, Majelis kesepakatan tentang tentang yang Menikah. Pada tahun 1963, Majelis Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Umum PBB mencatat bahwa diskriminasi terhadap Perempuan. Majelis Umum terhadap PBB mengundang negara-negara anggota berlanjut, dan meminta untuk dibuat PBB untuk meratifikasinya. Konvensi ini rancangan 178 | menyetujui Hak Politik Perempuan dan Konvensi sebuah rancangan PBB berbagai internasional termasuk Konvensi tentang CEDAW Umum mempersiapkan Konvensi Kewarganegaraan perempuan Deklarasi Perempuan masih terus Penghapusan MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 Diskriminasi terhadap Perempuan Kedudukan Perempuan mempersiapkan (Luhulima, n.d.). Pada tahun 1965, sebuah ‘treaty’ yang akan mengikat Komisi tersebut memulai menyiapkan pelaksanaan apa yang termuat dalam upaya yang kemudian pada tahun 1966 deklarasi. Seiring dengan hal tersebut, keluar Deklarasi Dewan Ekonomi dan Sosial kemudian Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi menunjuk suatu kelompok kerja yang terhadap terdiri sebuah rancangan Perempuan. Hasilnya pada dari 15 orang untuk mulai tahun 1967, rancangan ini disetujui menyusun suatu kelompok kerja yang menjadi sebuah Deklarasi Penghapusan terdiri Segala Bentuk Diskriminasi terhadap menyusun suatu Konvensi pada tahun Perempuan berdasarkan Resolusi 2263 1973. Persiapan ini mendapat sambutan (XXII). dan dorongan yang besar oleh Konferensi Deklarasi instrumen ini internasional merupakan yang dari 15 orang untuk mulai berisi Dunia yang diselenggarakan di Mexico pengakuan secara universal dan hukum11 City pada tahun 1975.. Konferensi ini dan standar-standar tentang persamaan mendesak hak laki-laki dan perempuan. Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Pada tahun 1968, Dewan Ekonomi adanya sebuah Konvensi terhadap Perempuan. dan Sosial mengambil inisiatif untuk Konferensi mendapat menyusun sistem pelaporan terhadap Majelis Umum PBB yang kemudian pelaksanaan oleh menetapkan periode 1976 sampai dengan anggota PBB. Mengingat deklarasi ini tahun 1985 sebagai Dekade Perempuan bukan kesepakatan (treaty), meskipun dan mendesak agar Komisi Kedudukan ada penekanan secara moral dan politik Perempuan menyelesaikan Konvensi di terhadap untuk pertengahan Dekade tersebut (pada tahun menggunakannya, anggota PBB tidak 1980) tepat pada saat Dekade Perempuan mempunyai kewajiban yang mengikat direview. Deklarasi para anggota tersebut PBB Dorongan sambutan dari untuk bersandar padanya. Pada tahun Pada tahun 1979 Konvensi ini 1970, Majelis Umum PBB kemudian diadopsi oleh Majelis Umum dan dalam mendesak adanya ratifikasi atau aksesi resolusinya pada yang menyampaikan harapan bahwa Konvensi dengan dapat diberlakukan dalam waktu dekat Melanjutkan dan meminta agar Sekertaris Jenderal upaya tersebut pada tahun 1972, Komisi PBB mempersentasikan teks Konvensi instrumen relevan kedudukan yang internasional berkaitan perempuan. Majelis Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil) Umum | 179 pada Konferensi Dunia pertengahan disingkat dengan DUHAM atau UDHR Dekade Perempuan di Copenhagen tahun menegaskan 1980. dengan Ada 64 negara yang prinsip non-diskriminasi penekanan bahwa, semua menandatangani (signed) Konvensi dan 2 manusia dilahirkan bebas dan memiliki negara meratifikasi pada saat acara martabat dan hak yang sama, dan semua khusus tersebut dilakukan. Pada tanggal orang berhak atas semua hak dan 03 Septermber 1981, 30 hari setelah 20 kebebasan, tanpa pembedaan termasuk negara anggota PBB meratifikasinya, pembedaan kelamin (Resolusi Konvensi ini dinyatakan berlaku. Situasi Nomor 217 A (III) 1948). Artinya, ini menjadi puncak yang berdampak semua orang baik laki-laki maupun adanya standart hukum internasional perempuan dilahirkan bebas dan berhak yang komprehensif untuk perempuan. atas semua hak dan kebebasan mereka Prinsip oleh sebagai manusia. Hak dan kebebasan CEDAW adalah prinsip non diskriminasi yang ditetapkan oleh DUHAM, antara dan substantif. lain: hak untuk hidup, hak untuk tidak Diskriminasi adalah setiap pembatasan, diperbudak, hak untuk tidak disiksa, hak pelecehan, atau pengucilan yang secara mendapatkan perlindungan hukum, hak langsung langsung kewarganegaraan, hak atas perkawinan, didasarkan pada pembedaan manusia atas hak mendapatkan suaka dari negara lain, dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, hak golongan, status sosial, status ekonomi, kebebasan jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, agama; hak turut serta dalam pemerintah, yang berakibat pengurangan, penyim- hak atas jaminan sosial, hak pangan atau penghapusan pengakuan, pekerjaan, hak atas tingkat hidup yang pelaksanaan atau penggunaan hak asasi memadai manusia dan kebebasan dasar dalam kesejahteraan dirinya dan keluarganya kehidupan baik individu maupun kolektif dan hak memperoleh pendidikan (Sagala dalam bidang politik, ekonomi, hukum, dan Rozana, 2007:8–10). prinsip yang digunakan jenis persamaan ataupun tidak social, budaya, dan aspek kehidupan Manusia Human 180 | Umum (Universal Rights),10 Hak Asasi Declaration desember pikiran, untuk Secara pendapat, hati nurani kesehatan spesifik prinsip hak dan atas dan non diskriminasi ini diatur dalam Konvensi lainnya (UU Nomor 39 Tahun 1999). Deklarasi mengeluarkan of 1948, Penghapusan Perempuan Diskriminasi (Convention Terhadap on the Elimination of All Forms Discrimination MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 Against Women) atau bisa disingkat domestik –publik dan mengakui bahwa dengan Konvensi CEDAW dalam Pasal 1 sumber diskriminasi yang selama ini Konvensi bahwa: dialami oleh Perempuan adalah adanya perempuan streotype bahwa pekerjaan domestik adalah, setiap pembedaan, pengucilan, identik dengan kaum perempuan, bersifat atau pembatasan yang dibuat atas dasar reproduktif, tidak bernilai ekonomi dan jenis kelamin yang mempunyai pengaruh dianggap atau tujuan untuk mengurangi atau sehingga negara tidak perlu ikut campur menghapuskan pengakuan, penikmatan, dalam wilayah ini. Hal ini senada dengan atau penggunaan hak asasi manusia dan aliran kebebasan-kebebasan pokok di bidang terhadap kaum perempuan terjadi karena politik, ekonomi, sosial, budaya, sipil adanya relasi atau kaum perempuan yang tidak adil dan setara, status sebagai akibat dari kultur patriarkhi yaitu, ini “Diskriminasi terhadap apapun perempuan disebutkan lainnya terlepas bagi dari sebagai feminis, pekawinan mereka atas dasar persamaan kultur laki-laki dan perempuan.” perempuan. wilayah bahwa privat, dikriminasi antara laki-laki dan dominasi laki-laki Kultur terhadap patriarkhi yang mengejawantah dalam stuktur masyaDefinisi tersebut mengindikasikan bahwa, rakat, sehingga membangun kesadaran semua bentuk perbuatan yang berdampak diri masyarakat atau bertujuan mendiskriminasikan kaum berpengaruh dan merasuk ke berbagai perempuan dinyatakan sebagai diskri- bidang, baik politik, hukum dan ekonomi. minasi. Artinya, semua perbuatan yang Hal ini akhirnya mempengaruhi cara mengucilkan, membatasi, membedakan, pandang berdasarkan jenis kelamin yang berdam- perempuan, sehingga kebijakan yang pak atau bertujuan untuk meniadakan dihasilkan juga bersifat diskriminatif, pengakuan, penikmatan atau penggunaan termasuk hak dan kebebasan fundamental lainnya Prinsip bagi Internasional CEDAW, yaitu mengakui kaum perempuan adalah diskriminasi. Prinsip anggota negara kebijakan ini diadobsi akhirnya terhadap kaum ketenagakerjaan. dari Konvensi bahwa perempuan berada dalam posisi non diskriminasi ini yang tidak setara, sehingga harus secara berbeda dalam dimaksudkan untuk memberikan diperlakukan landasan terjamin Hak Asasi rangka memperoleh manfaat dan hasil Perempuan, menghapuskan dikhotomi akhir yang setara (Sagala dan Rozana, agar Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil) | 181 2007:16–18). Artinya, antara laki-laki dalam konteks ini, dengan prinsip John dan perempuan secara biologis memang Rawls berbeda, oleh karena itu memperlakukan menjadi objek sasaran, yaitu pada prinsip mereka persamaan substantif secara sama justeru akan membawa ketidakadilan bagi perempuan. Prinsip selanjutnya dari CEDAW terletak pada landasan yang dengan objek sasaran berbasis pada relasi kuasa antar jenis kelamin, sedangka prinsip John substantif. Rawls berbasis pada relasi kuasa antara Prinsip ini senada dengan teori keadilan kelas sosial -ekonomi.Prinsip persamaan John Rawl, dengan substantif, memerlukan kesetaraan akses, adalah prinsip persamaan prinsip perbedaan (the difference principle) dan prinsip kesetaraan dalam kesempatan (the partisipasi, kontrol dan manfaat. Menurut CEDAW prinsip principle of fair equality of opportunity). persamaan substantif, merupakan sebuah Inti the difference principle adalah, pendekatan yang mendasarkan pada hasil perbedaan sosial dan ekonomis harus akhir dan bukan pada proses, jadi diatur agar memberikan manfaat yang keadilan yang ingin diraih dalam prinsip paling besar bagi mereka yang paling ini adalah keadilan substantif. Untuk kurang mencapai beruntung. Istilah perbedaan keadian substantif, maka sosial-ekonomis dalam prinsip perbedaan prosesnya tidak harus sama antara laki- menuju adalah laki dan perempuan, karena kondisi prospek seorang untuk mendapatkan antara laki-laki dan perempuan memang unsur pokok kesejahteraan, pendapatan berbeda dan otoritas. Sementara, the principle of terhadap perempuan yang berlangsung fair equality of opportunity menunjukkan sejak lama. Jika pada sementara kondisinya berbeda, pada mereka ketidaksamaan yang paling kurang akibat adanya diskriminasi prosesnya sama, maka mempunyai peluang untuk mencapai hasilnya tetap akan ada kesenjangan, prospek kesejahteraan, pendapatan dan sehingga diperlukan otoritas, perlakuan khusus, sehingga harus diberi kebijakan dengan atau maksud perlindungan khusus. Situasi ketidak- mempercepat samaan harus diberikan aturan yang kesenjangan. Artinya, untuk memperoleh sedemikian paling hasil akhir yaitu keadilan substantif bagi masyarakat kaum perempuan, seharusnya dilakukan yang paling lemah (Rawls, 2006:34). melalui tindakan atau perlakuan khusus, Perbedaan prinsip persamaan substantif sebagai rupa, menguntungkan 182 | sehingga golongan upaya proses penghapusan mempercepat proses MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 kesenjangan antara laki-laki dan organisasi dan perkum-pulan- perempuan. Oleh karena itu, indikator perkumpulan non pemerintah yang persamaan substantif adalah: a) menerima berhubungan perbedaan tersebut dan memperkuatnya masyarakat dan politik negara. dengan pemberian perlakuan yang dengan kehidupan 2. Hak perempuan untuk mendapat berbeda-beda; b) berfokus pada asumsi- kesempatan asumsi di balik pembedaan tersebut serta mereka pada tingkat internasional dampaknya terhadap perempuan dan; c) dan berpartisipasi dalam pekerjaan membantu organisasi-organisasi mengidentifikasi dan mewakili pemerintah internasional, mengoreksi ketidakberuntungan akibat diatur di dalam pasal 8 Konvensi perbedaan Perempuan. Berdasarkan kedua prinsip 3. Hak perempuan dalam kaitan dengan tersebut, Konvensi Perempuan meng- Kewarganegaraannya, akomodir beberapa hak yang sulit diraih dalam pasal 9 Konvensi Perempuan, oleh perempuan mengingat konstruksi yang meliputi : budaya yang meletakkan perempuan dengan sebagai pihak yang subordinat. Pen- mengubah dekatan kewarganegaraannya; yang dipakai, adalah non pria di hak yang sama untuk atau diatur memperoleh, mempertahankan hak untuk diskriminatif dan persamaan sebelum mendapat jaminan bahwa perka- menuju kesetaraan. Hak-hak tersebut winan dengan orang asing tidak adalah: secara otomatis mengubah kewar- 1. Hak perempuan dalam Kehidupan ganegaraannya atau menghilangkan Politik dan Kemasyarakatan, diatur kewarganegaraannya dan; hak yang di dalam Pasal 7 CEDAW. Termasuk sama dengan pria berkenaan dengan di dalam hak ini adalah : a. hak untuk penentuan kewarganegaan anak-anak memilih dan dipilih; b. hak untuk mereka. berpartisipasi dalam perumusan kebi- Pasal 7-9 Konvensi Perempuan jaksanaan pemerintah dan imple- dalam mentasinya; c. hak untuk memegang menegaskan kembali hak-hak yang harus jabatan dalam pemerintahan dan dimiliki oleh perempuan lebih detil melaksanakan segala fungsi peme- daripada Kovenan Hak Sipil dan Politik. rintahan di segala tingkat; d. hak Hanya saja ada beberapa pasal yang di berpartisipasi dalam Kovenan tidak dicantumkan di dalam organisasi- hal tertentu secara Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil) jelas | 183 dalam Konvensi Perempuan. Hal itu tidak 5. Memberi hak yang sama antara laki- berarti bahwa perempuan tidak memiliki laki hak politik dan sipil selain yang tertera di kewarganegaraan anak-anak mereka. dalam Konvensi Perempuan, namun dan perempuan menentukan Hak Asasi Manusia dalam bidang karena sifatnya menguatkan dan saling ekonomi, melengkapi, apa yang ada di dalam ditemukan di dalam Deklarasi Umum Kovenan Hak Sipil dan Politik yang tidak HAM dan Kovenan Internasional Hak tertera dalam Konvensi Perempuan tetap Ekonomi, Sosial dan Budaya. Pasal 2 menjadi hak perempuan. Kovenan tersebut menyatakan bahwa hak sosial dan budaya dapat Terhadap hak-hak politik dan sipil yang sama antara laki-laki dan perem- sebagaimana di atas, Konvensi menyata- puan untuk menikmati, hak-hak ekonomi, kan bahwa negara memiliki kewajiban : sosial dan budaya yang meliputi : 1. Membuat peraturan-peraturan yang 1. Hak tepat untuk diskriminasi dalam menghapuskan terhadap kehidupan perempuan politik dan kehidupan kemasyarakatan atas dasar persamaan dengan laki-laki. tepat menjamin adanya kesempatan perempuan untuk mewakili pemerintahan maupun bekerja di tingkat internasional. pria untuk memperoleh, mengubah mempertahankan kewargane- garaannya. dan memilih pekerjaan (pasal 6); 2. Hak menikmati kondisi kerja yang adil dan menguntungkan (pasal 7); 3. Hak untuk membentuk serikat (pasal 8); 4. Hak atas jaminan sosial dan asuransi sosial (pasal 9); 5. Hak mendapat perlindungan dalam orang asing tidak akan mengubah kewarganegaraan 6. Hak mendapat perlindungan khusus terhadap kehamilan (pasal 10); 7. Hak mendapat perilaku yang non diskriminatif (pasal 10); 4. Menjamin bahwa perkawinan dengan status nafkah membentuk keluarga (pasal 10); 3. Memberikan hak yang sama dengan atau mencari pekerja, terlbiat dalam serikat pekerja 2. Membuat peraturan-peraturan yang bagi untuk ataupun kehilangan status kewarganegaraan. 8. Hak atas standar kehidupan yang layak (pasal 11); 9. Hak atas standar tertinggi kesehatan (pasal 12); 10. Hak atas pendidikan (pasal 13); 184 | MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 11. Hak berpartisipasi dalam kehidupan sama untuk kedua suami isteri pemilikan atas budaya, penikmatan manfaat tekno- berhubungan logi dan kemajuan teknologi (pasal perolehan, pengelolaan, penikmatan dan 15); pemindahan harta benda. 12. Hak mendapat perlindungan atas karya dan budaya (pasal 15). Pasal 16 Konvensi Berbagai dengan hak asasi perempuan tersebut mengikat seluruh negara yang Perempuan telah meratifikasinya, termasuk Indonesia menjamin tentang hak-hak perempuan di yang telah meratifikasi melalui Undang- dalam perkawinan. Hak ini sebelumnya Undang RI Nomor 7 tahun 1984 tentang sudah diatur di dalam DUHAM, Kovenan Ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala Hak Sipil dan Politik dan Kovenan Hak Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan Ekonomi, Sosial dan Budaya. Secara (Convention on the Elimination of All khusus Konvensi Perempuan memberi Forms Discrimination Against Women) tekanan hak yang sama dalam :1) atau lebih dikenal dengan CEDAW. Memasuki 2) Konsekuensi dari adanya ratifikasi ini, Memilih suami secara bebas dan untuk mewajibkan negara untuk menjamin, memasuki jenjang perkawinan hanya melindungi dan memenuhi seluruh hak dengan persetujuan yang bebas dan sasi warga negara termsuk hak asasi sepenuhnya; 3) Hak dan tanggung jawab perempuan. jenjang perkawinan yang sama sebagai orang tua, terlepas dari status kawin mereka dalam urusan yang berhubungan dengan anak; 4) Hak C. Kewajiban Negara Terhadap Hak Asasi Perempuan dan tanggung jawab yang sama selama Hak Asasi Perempuan yang telah perkawinan dan pada pemutusan perka- diatur dan dijamin oleh Konstitusi kita winan; 5) Penjarakan kelahiran anak, yaitu mendapat penerangan, pendidikan untuk Republik Indonesia Tahun 1945 dan juga menggunakan hak tersebut; 6) Hak dan oleh CEDAW yang telah diratifikasi oleh tanggung jawab yang sama berkenaan pemerintah melalui Undang-Undang RI dengan pemeliharaan, Nomor 7 tahun 1984 tentang Ratifikasi pengawasan, dan pengangkatan anak; 7) Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Hak pribadi yang sama sebagai suami Diskriminasi isteri, termasuk untuk memilih nama (Convention on the Elimination of All keluarga, profesi dan jabatan dan; 8) Hak Forms Discrimination Against Women), perwalian, Undang-undang terhadap Dasar Negara Perempuan Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil) | 185 mewajibkan dan memberikan tenaga kerja, termasuk membuat produk tanggungjawab kepada negara untuk hukum baru jika belum memilikinya. menghormati (to respect), melindungi (to Kewajiban negara untuk memenuhi (to protect), dan memenuhi (to fulfill) Hak fulfill) Hak Asasi Manusia, merupakan asasi Perempuan tersebut. Kewajiban dan upaya positif negara agar semua orang tanggungjawab negara dalam hal ini tidak mempunyai hanya kepastian mengakses lapangan kerja tanpa ada program, diskriminasi (Tim KontraS, 2009:33–35). kebijakan dan inisiatif yang meliputi Tanggung jawab Negara dalam hal tindakan publik dan privat dalam setiap ini merupakan kewajiban yang bersumber bidang, termasuk dari ratifikasi hukum internasional hak institusional asasi manusia, tidak tergantung pada yang efektif yang dapat melindungi hak sistem politik, apakah struktur pemerin- dan kebebasan, dari pelanggaran sekecil tahan federal atau suatu negara kesatuan apapun. untuk dan merupakan suatu kewajiban yang menghormati (to respect) Hak Asasi diemban oleh negara sebagai suatu Manusia mengacu pada tugas negara kesatuan untuk meningkatkan pemenuhan untuk harapan memberikan konstitusional, pelaksanaan namun diciptakannya juga kerangka Kewajiban tidak negara melakukan intervensi hak yang yang absah sama untuk (legitimate terhadap Hak Asasi Manusia. Misalnya, expectation) bagi terpenuhinya hak asasi pelaksanaan manusia dalam wilayah yurisdiksinya dan terhadap hak untuk mendapat pekerjaan, negara dalam hal ini negara-negara berkewajiban untuk tidak melakukan CEDAW diwajibkan untuk menyampai- pengingkaran terhadap orang dan/atau kan laporan periodik setiap empat tahun sekelompok orang dalam pasar tenaga kepada Komite yang akan melakukan kerja. untuk penilaian atas kemajuan yang dicapai Asasi sesuai dengan kewajiban yang ditentukan Kewajiban melindungi (to negara protect) Hak Manusia, menekankan pada langkahlangkah untuk memberikan perlindungan yang merativikasi dalam perjanjian (treaty) Indonesia telah melakukan terhadap pelanggaran yang dilakukan ratifikasi terhadap Konvensi CEDAW, oleh pihak non-negara. Misalnya, negara melalui harus mencabut produk hukum nasional Indonesia Nomor 7 Tahun 1984 tentang yang membenarkan pengingkaran orang Ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala dan/atau sekelompok orang dari pasar bentuk 186 | Undang-undang Diskriminasi Republik Terhadap MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 Perempuan. Konsekuensi bagi negara praktik diskriminatif (Pasal 2f); dengan telah diratifikasinya konvensi ini kewajiban negara untuk menyiapkan adalah, serta semua langkah untuk pengembangan bertanggung jawab untuk memastikan perempuan secara penuh. (Pasal 3); bahwa peraturan hukum dan kebijakan kewajiban negara yang dibuat tidak mendiskriminasikan bahwa langkah-langkah kaum perempuan. Sebagaimana amanah sementara CEDAW yang mengharuskan pemerintah pencapaian kesetaraan de facto (Pasal 4 ) negara pesertanya untuk memastikan dan; kewajiban negara untuk mengubah bahwa semua kebijakan, program dan pola-pola bersikap secara sosial dan kegiatan tidak budaya yang didasarkan pada inferioritas kaum perempuan. dan superioritas jenis kelamin dan peran- adanya komitmen yang dilakukan mendiskriminasikan Secara rinci, kewajiban negara untuk menghapuskan diskriminasi memperlihatkan untuk khusus mempercepat peran stereotype (Pasal 5). terhadap Ada sekitar 37 kewajiban negara perempuan, sebagaimana diamanahkan yang dicantumkan oleh CEDAW oleh oleh agar hak-hak perempuan dapat dinikmati CEDAW terhadap anggotanya, antara lain: negara untuk negera kewajiban oleh kaum perempuan, yang meliput:i mewujudkan prinsip- kewajiban di dalam bidang hukum, prinsip kesetaraan dalam konstitusi dan politik, sosial, ekonomi dan budaya. Di Undang-undang dalam kewajiban negara negara (Pasal untuk 2a); bagian pertama, kerangka melarang kewajiban negara secara umum dan diskriminasi melalui legislasi dan cara- kerangka penjabaran pasal-pasal di dalam cara lain (Pasal 2b); kewajiban negara bagian II dan berikutnya. Kerangka untuk menetapkan perlindungan hukum kewajiban tersebut terdapat di dalam untuk perempuan (Pasal 2c); kewajiban pasal 2, 3, 4, 5 : yaitu melaksanakan negara untuk menghentikan diskriminasi prinsip (Pasal 2d); kewajiban negara untuk perempuan dengan cara : 1) Menjamin menghapus sektor pelaksanaan anti diskriminasi terhadap swasta apa pun, misalnya individu, perempuan; 2) Melindungi perempuan organisasi, dan perusahaan (Pasal 2e); dari kewajiban negara untuk mengubah atau Memenuhi segala hak-hak fundamental menghapus yang dimiliki sebagai manusia yang diskriminasi peraturan oleh perundang- undangan, adat kebiasaan, dan praktik- non segala diskriminasi bentuk terhadap diskriminasi; 3) berjenis kelamin perempuan. Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil) | 187 Negara-negara peserta wajib terhadap perempuan oleh orang, membuat peraturan-peraturan yang tepat : (1) Untuk mengubah pola tingkah laku sosial dan budaya laki-laki perempuan dengan maksud mencapai penghapusan prasangka, kebiasaan-kebiasaan organisasi atau lembaga apa saja. d. Tidak terlibat dalam tindakan atau dan praktek diskriminasi bagaimana- untuk pun prasangka- terhadap perempuan dan menjamin penguasa dan lembaga dan pemerintah segala praktek lainnya yang berdasarkan dengan atas inferioritas atas superioritas salah konvensi. bertindak sesuai kewajiban dalam satu jenis kelamin atau berdasarkan Pasal 3, menegaskan kewajiban negara steriotip bagi laki-laki dan perempuan; untuk membuat peraturan yang tepat (2) Untuk menjamin bahwa di dalam dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan pendidikan keluarga mempunyai penger- budaya untuk menjamin pelaksanaan dan tian yang tepat mengenai kehamilan pemenuhan hak perempuan. sebagai fungsi sosial dan pengakuan Pasal 4, menegaskan kewajiban negara tanggung jawab bersama laki-laki dan untuk perempuan dalam membesarkan anak- (mengutamakan pemenuhan hak secara anak mereka. de facto tidak saja de jure). Berbagai upaya kebijakan khusus harus Pasal 5, menegaskan kewajiban negara dilakukan oleh negara guna menjalan untuk mengambil semua langkah yang kewajibannya 2, tepat untuk mengubah pola tindak tanduk menekankan kewajiban negara dalam sosial dan budaya dan prakteknya yang segi hukum yang meliputi, antara lain : subordinat yaitu a. Mengambil yang menyusun : Pasal tindakan legislatif mengandung terhadap nilai perempuan steriotip dan terhadap yang tepat (mengubah dan menca- peran tradisional perempuan dan laki- but ketentuan yang diskriminatif, laki. Pasal 5 juga menyatakan kewajiban membentuk peraturan baru). negara untuk menjamin agar di dalam b. Menyediakan perlindungan pendidikan hukum terhadap hak-hak perem- pengertian puan. fungsi c. Melakukan tindakan tepat untuk menghapuskan diskriminasi keluarga yang kehamilan, berdasarkan semestinya dan peran tentang yang seimbang antara laki-laki dan perempuan. Pasal 6, menekankan kewajiban negara untuk membuat peraturan-peraturan yang 188 | MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 tepat, termasuk pembuatan undang- peraturan yang tepat untuk menghapus- undang untuk memberantas segala bentuk kan diskriminasi terhadap perempuan perdagangan perempuan dan eksploitasi guna menjamin hak yang sama dengan pelacuran. laki-laki di lapangan pendidikan; 2) Terhadap hak-hak politik dan sipil Menghapuskan konsep yang steriotip sebagaimana di atas, Konvensi menyata- mengenai peran laki-laki dan perempuan kan bahwa negara memiliki kewajiban : dalam 1. Membuat peraturan-peraturan yang dalam buku wajib, program dan metode tepat untuk diskriminasi dalam menghapuskan terhadap kehidupan perempuan politik bidang pendidikan, termasuk belajar dan; 3) Mengurangi angka putus sekolah untuk perempuan. Kewajiban dan negara di bidak ketenagakerjaan adalah kehidupan kemasyarakatan atas dasar membuat peraturan-peraturan yang tepat persamaan dengan laki-laki. untuk menghapus diskriminasi terhadap 2. Membuat peraturan-peraturan yang perempuan guna menghapus diskriminasi tepat menjamin adanya kesempatan terhadap perempuan dalam lapangan bagi mewakili pekerjaan atas dasar persamaan antara pemerintahan maupun bekerja di pria dan perempuan Kewajiban negara tingkat internasional. lainya adalah membuat peraturan yang perempuan untuk 3. Memberikan hak yang sama dengan tepat untuk menghapus diskriminasi pria untuk memperoleh, mengubah terhadap perempuan dalam semua urusan atau yang berhubungan dengan perkawinan, mempertahankan kewarganegaraannya. kekeluargaan atas dasar persamaan antara 4. Menjamin bahwa perkawinan dengan laki-laki dan perempuan dan menjamin orang asing tidak akan mengubah agar hak-hak tersebut dipenuhi. Negara status juga berkewajiban untuk mengambil kewarganegaraan ataupun kehilangan status kewarganegaraan. tindakan yang perlu termasuk perubahan 5. Memberi hak yang sama antara laki- perundang-undangan untuk menetapkan laki dan perempuan menentukan kewarganegaraan anak-anak mereka. Sedangkan kewajiban negara di usia minimum perkawinan, dan mewajibkan pendaftaran perkawinan di kantor Catatan Sipil yang resmi. ranah Ekosob antara lain: misalnya, Kewajiban negara terkait dengan kewajiban negara di bidang pendidikan, Hak Asasi Manusia juga tertuang dalam antara lain: 1) Membuat peraturan– Pasal 28 I ayat (4) Undang-undang Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil) | 189 Dasar Negara Republik Indonesia Tahun seorang perempuan, baik karena ia 1945, yang berbunyi “ Perlindungan, seorang manusia maupun sebagai seorang pemajuan, penegakan, dan pemenuhan perempuan yang memiliki harkat dan hak asasi manusia adalah tanggung martabat jawab negara, terutama pemerintah”. Perempuan dijamin oleh konstitusi yaitu Lebih lanjut Pasal Undang-undang Dasar Negara Republik berbunyi: “Untuk 28 I ayat (5) menegakkan dan kemanusiaan. Indonesia Hak Asasi Tahun 1945. Keberlakukan melindungi hak asasi manusia dengan hak tersebut bagi Perempuan, terlihat dari prinsip negara hukum yang demokratis, frase“ setiap orang” sehingga kaum maka pelaksanaan hak asasi manusia perempuan juga dijamin dan dilindungi dijamin, diatur, dan dituangkan dalam hak peraturan perundang-undangan”. Bunyi khusus, Hak Asasi Perempuan diatur kedua pasal tersebut bisa disarikan dalam CEDAW (Convention on the bahwa, negara yang dalam hal ini Elimination of All Forms Discrimination diwakili oleh pemerintah bertanggung Against Women) yang telah diratifikasi jawab oleh pemerintah melalui Undang-Undang atas perlindungan, pemajuan, mereka oleh konstitusi, Secara penegakan, dan pemenuhan hak asasi RI Nomor manusia yang Ratifikasi Konvensi Penghapusan Segala dijamin, diatur, dan 7 tahun 1984 tentang dituangkan dalam peraturan perundang- Bentuk undangan (UU Nomor 39 Tahun 1999). Perempuan. Pengaturan mengenai Hak Oleh Asasi karena itu, kaum Perempuan Diskriminasi Perempuan, terhadap memberikan sebagai manusia yang mempunyai harkat tanggungjawab dan mewajibkan negara dan untuk martabat kemanusiaan, maka menghormati (to respect) eksistensi kemanusian mereka juga harus melindungi (to protect), dan memenuhi dijunjung tinggi, diakui dan dihormati, (to fulfill) Hak asasi Perempuan tersebut. dilindungi dan dipenuhi oleh negara sebagaimana yang diamanahkan oleh DAFTAR PUSTAKA Undang-undang Dasar Negara Republik Luhulima, Achie Sudiarti, t.th., Konvensi Indonesia Tahun 1945. Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan, makalah. Penutup Hak Asasi Perempuan sendiri Sumanto, Dedi., Latif, Abdul., Mardiana, dimaknai sebagai hak yang dimiliki oleh Andi., 2013, ‘Perspektif Konstitusi 190 | MUWÂZÂH, Volume 6, Nomor 2, Desember 2014 Tentang Pemberdayaan dan Eddyono, Sri Wiyanti, 2007, Hak Asasi Peremuan dan Konvensi CEDAW, Penjaminan Atas Hak-Hak Perempuan’, Jurnal Studi-Studi Islam IAIN Gorontalo, Vol. 13, No. 2, Tim KontraS, 2009, Panduan Untuk Pekerja HAM: Pemantauan dan Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights), Resolusi Nomor 217 A (III) tanggal 10 Desember 1948 Asshiddiqie, Jakarta: ELSAM. Investigasi HAM, Jakarta: KontraS dan IALDF. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Undang-undang Jimly, Republik Indonesia 2007, ‘Hak Nomor 7 Tahun 1984 tentang Konstitusional Perempuan dan Ratifikasi Konvensi Penghapusan Tantangannya’, Perempuan dan Segala Konstitusi di Era Otonomi Daerah Tantangan dan Penyikapan Bersama, Jakarta. Rawls, John, 2006, Teori Keadilan, diterjemahkan oleh Uzair Fauzan Bentuk Diskriminasi Terhadap Perempuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Undang-undang Republik Indonesia dan Heru Prasetyo, , Yogyakarta: Nomor 26 Tahun 2000 Tentang Pustaka Pelajar. Pengadilan Hak Asasi Manusia Sagala, R. Valentina dan Rozana, Ellin, 2007, Pergulatan Feminsime dan Internet : HAM, Jakarta: Institit Perempuan. www.icjr.or.id/mengenal-kovenaninternasional-hak-sipil-danpolitik/ Hak Asasi Perempuan dalam Konstitusi dan Konvensi CEDAW (Nuraida Jamil) | 191