37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 1 Dulamayo Barat Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. SDN 1 Dulamayo Barat berlokasi di jalan Bulota desa Dulamayo Barat kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Sekolah ini mulai beroperasi sejak tanggal 6 Agustus tahun 2002 sebagai kelas jauh dari SDN 1 Dulamayo Barat. Pada saat itu sebagai pimpinan sekolah adalah Bapak Usman Harun. Selanjutnya, sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang sekolah ini dipimpin oleh Ibu Hadidjah P. Ano. Dengan demikian sekolah ini sudah menamatkan 5 angkatan sejak tahun 2008 sampai dengan sekarang dengan prosentasi lulusan selalu 100%. Meskipun demikian, jumlah siswa lulusan untuk setiap tahunnya tidak semuanya sebagiamana jumlah siswa ketika masuk mendaftar. Keadaan gedung SDN 1 Dulamayo Barat pada tahun 2002 bersifat semi permanen. Pada tahun 2006 melalui bantuan pemerintah gedung sekolah ini diubah menjadi permanen. Bentuk bangunan fisik berbentuk “U” dengan kapasitas ruangan diantaranya 1 (satu) ruang kantor meliputi ruang kepala sekolah, ruang dewan guru, perpustakaan, UKS dan 6 (enam) ruang kelas. Setiap ruang kelas dilengkapi dengan kursi dan meja siswa serta kursi dan meja guru. Kondisi kursi dan meja siswa maupun guru masih dalam keadaan baik dan dapat digunakan berdasarkan fungsinya. Guru disekolah ini berjumlah 14 orang, masing-masing guru pegawai negeri sipil berjumlah 6 orang dan guru kontrak berjumlah 8 orang. Berikut ini keadaan guru di SDN 1 Dulamayo Barat. 37 38 Tabel 4.1 Keadaan Guru SDN 1 Dulamayo Barat Kecamatan Telaga kebupaten Gorontalo No Nama 1 Hadidjah P. Ano, A.Ma.Pd Kori Harun Asni Niu Ronal Mertiarto Abdini, S.Pd Rahmin K. Said Irwan J. Suaib 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Hajaria S. Habi Eva Diko Selvi Tamrin Umar Hadidjah Noe Yamin Usman Ano Maryam Wahab Ali Sri Yulan Tuna Amir Yusuf Jenis Guru III/C III/C Jabatan Guru Kepala Sekolah Wakil Bendahara II/C - PNS GK IV 24 JP II/A - PNS GK II 24 JP II/A - PNS - - Kontrak - - Kontrak Guru Penjaskes Guru Agama Guru Kelas - - Kontrak GK V Gol/Ruang IV/A PNS PNS PNS - - Kontrak - - Kontrak - - Kontrak - - Kontrak - - Kontrak Tugas Jumlah Mengajar Jam Matematika 12 JP PKn GK VI 36 JP GK I 24 JP Guru Bahasa Indonesia Guru PKn IPS GK III Guru Mulok SBK Penjaga Sekolah 24 JP 24 JP 24 JP 24 JP 24 JP 24 JP 24 JP 24 JP 24 JP Siswa SDN 1 Dulamayo Barat tahun pelajaran 2011-2012 berjumlah 141 orang. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini. 39 Tabel 4.2 Keadaan Siswa SDN 1 Dulamayo Barat Kecamatan Telaga kebupaten Gorontalo No 1 2 3 4 5 6 1.1.1 Kelas I II III IV V VI TOTAL Jenis Kelamin 15 17 13 9 11 14 79 12 10 7 9 14 10 62 Jumlah 27 27 20 18 25 24 141 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Secara keseluruhan, waktu kegiatan penelitian tindakan kelas ini selama 3 tiga bulan. Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan pembelajaran. Pelaksanaan tindakan dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dengan penerapan pembelajaran melalui role playing. Sebelum pelaksanaan tindakan melalui dua siklus, terlebih dahulu dilakukan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 10 April 2012. Pelaksanaan pembelajaran siklus I, masing-masing tanggal 24 April 2012 pukul 09.00 sampai dengan 11.00 WITA dan 28 April 2012 pukul 07.15 sampai dengan pukul 09.00 WITA. Untuk siklus II, pertemuan pertama pada tanggal 8 Mei 2012 pukul 09.00 sampai dengan 11.00 WITA dan pertemuan Kedua pada tanggal 12 Mei 2012 pukul 07.15 sampai dengan pukul 09.00 WITA. 1.1.2 Pelaksanaan Observasi Awal Berawal dari hasil observasi awal, yang secara khusus ditujukan untuk mengamati profil umum situasi sosial kelas dalam proses pembelajaran pendidikan IPS di kelas V SDN 1 Dulamayo Barat, didapatkan gambaran yang menunjukkan 40 bahwa proses pembelajaran tersebut masih menggunakan cara-cara yang tradisional dan belum mengupayakan atau mencoba model mengajar yang lain yang dapat memotivasi siswa. Hal ini sejalan dengan tanggapan dari sebagian besar siswa yang mengatakan bahwa guru kelas hanya menjelaskan materi pelajaran Bahasa Indonesia dengan berceramah. Sehingga banyak di antara siswa yang mengalami kesulitan dalam menerapkan materi yang telah mereka pelajari khususnya dalam berbicara. Siswa ditemukan belum berani mengajukan pertanyaan atau mengutarakan pendapatnya dalam proses pembelajaran. Meskipun guru telah berulang kali meminta agar siswa menanyakan hal-hal yang kurang jelas. Banyak siswa yang malas untuk mengajukan pertanyaan. Sebagai contoh, ketika guru menampilkan gambar yang ada pada buku mata pelajaran bahasa Indonesia dan meminta kepada siswa untuk menjelaskan kegiatan yang tertuang pada gambar tersebut. Sebagian besar siswa tidak berinisiatif untuk menjelaskan yang dimaksudkan oleh guru. Hanya beberapa orang siswa yang mengacungkan tangan. Ketika guru menunjuk salah satu siswa untuk memberikan penjelasan, siswa tersebut memilih untuk diam. Dalam gambaran awal tersebut, menunjukkan bahwa proses pembelajaran belum menunjukkan kemampuan siswa dalam berbicara pada mata pelajaran bahasa indonesia. Hal ini disebabkan banyak siswa yang kurang memiliki kosa kata, kurang percaya diri, dan kurang berani. Ini mengisyaratkan bahwa pembelajaran akan lebih efektif dan bermakna apabila siswa berpartisipasi aktif. 41 1.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa tindakan kelas siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan pembelajaran. Pertemuan I dilaksanakan pada hari selasa tanggal 24 April 2012 dan untuk pertemuan II dilaksanakan pada hari sabu tanggal 28 April 2012. Berdasarkan hasil observasi pada siklus pertama, data partisipasi aktif siswa dalam proses proses pembelajaran yang diperoleh dari kedua pertemuan pelaksanaan pembelajaran sebagaimana diuraikan berikut ini. 42 Tabel 4.3 Skor partisipasi aktif pada pertemuan 1 Siklus I Aspek Yang Dinilai Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru Siswa merasa senang dalam kelompoknya Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru saat mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah dalam Lembar kerja Siswa aktif dalam kelompoknya Siswa melakonkan peran yang diberikan Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya dalam menyelesaikan masalah dalam Lembar kerja Siswa mampu menjawab atau mempresentasekan hasil kerja kelompoknya di depan kelas Siswa membuat rangkuman/simpulan tentang materi yang dipelajari Siswa berkreasi dalam menyelesaikan masalah dalam Lembar kerja Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang diikuti Jumlah Rata-Rata Kelompok Prosentase Kategori Partisipasi Aktif Kelompok 3 4 1 2 5 6 2 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 19 26 24 21 26 27 1,90 2,60 2,40 2,10 2,60 2,70 48 Kurang 65 Cukup 60 53 65 68 Cukup Kurang Cukup Cukup Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan rata-rata partisipasi aktif siswa pada pertemuan 1 siklus 1 tergolong cukup, dimana kelompok 1 mempunyai rata-rata 1,90 kelompok 2 sebesar 2,60; kelompok 3 sebesar 2,40; kelompok 4 sebesar 2,10; 43 kelompok 5 sebesar 2,60 dan kelompok 6 sebesar 2,70. Dari data tersebut, dapat dikategorikan menjadi 2 kategori yakni kategori kurang seperti kelompok 1 dan kelompok 4. Kategori cukup seperti kelompok 2, kelompok 3, kelompok 5 dan kelompok 6. Jika data partisipasi aktif pada pertemuan pertama di atas ditinjau dari tiga indikator maka diperoleh gambaran sebagai berikut. Tabel 4.4 Hasil pengamatan pada pertemuan 1 Siklus I berdasarkan indikator partisipasi aktif Siswa Aspek Yang diamati A1 A2 A3 Kelompok Skor Hasil Prosentase Kategori K1 K2 K3 K4 K5 K6 Pengamatan 4 12 2 9 13 4 7 13 4 8 9 4 9 13 4 8 14 5 45 74 23 62,5 61,7 47,9 Cukup Cukup Kurang Keterangan : A1 : Adanya keterlibatan emosional dan mental siswa A2 : Adanya kesediaan siswa untuk memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan A3 : Adanya merasa memiliki keuntungan tentang apa yang dipelajari 44 Tabel 4.5 Skor partisipasi aktif Siswa pada pertemuan 2 Siklus I Aspek Yang Dinilai Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru Siswa merasa senang dalam kelompoknya Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru saat mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah dalam Lembar kerja Siswa aktif dalam kelompoknya Siswa melakonkan peran yang diberikan Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya dalam menyelesaikan masalah dalam Lembar kerja Siswa mampu menjawab atau mempresentasekan hasil kerja kelompoknya di depan kelas Siswa membuat rangkuman/simpulan tentang materi yang dipelajari Siswa berkreasi dalam menyelesaikan masalah dalam Lembar kerja Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang diikuti Jumlah Rata-Rata Kelompok Prosentase Kategori Partisipasi Aktif Kelompok 3 4 1 2 5 6 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 1 1 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 1 2 3 3 4 2 2 2 3 2 3 3 1 2 1 4 1 4 3 4 4 4 4 3 1 1 1 1 1 35 26 23 31 32 32 3,50 2,60 2,30 3,10 3,20 3,20 88 65 58 78 80 80 Baik Cukup Kurang Baik Baik Baik Berdasarkan tabel di atas menunjukkan rata-rata partisipasi aktif siswa pada pertemuan 2 siklus 1 tergolong baik, dimana kelompok 1 mempunyai rata-rata 3,50; kelompok 2 sebesar 2,60; kelompok 3 sebesar 2,30; kelompok 4 sebesar 3,10; kelompok 5 sebesar 3,20 dan kelompok 6 sebesar 3,20. Dari data tersebut, dapat 45 dikategorikan menjadi 1 kategori kurang yakni kelompok 3, 1 kelompok berkategori cukup yakni kelompok 2 serta 4 kelompok berkategori masing-masing kelompok 1, 4, 5 dan 6. Dari tabel tersebut dapat dilihat peningkatan partisipasi aktif siswa siklus I dari kategori kurang pada pertemuan pertama menjadi kategori baik pada pertemuan kedua. Jika data partisipasi aktif pada pertemuan kedua di atas ditinjau dari tiga indikator maka diperoleh gambaran sebagai berikut. Tabel 4.6 Hasil pengamatan pada pertemuan 2 Siklus I berdasarkan indikator partisipasi aktif Siswa Aspek Yang diamati Kelompok Skor Hasil Prosentase Kategori K1 K2 K3 K4 K5 K6 Pengamatan A1 12 11 9 12 11 12 67 93,1 A2 A3 16 7 8 4 9 5 14 5 16 5 15 5 78 31 65 64,6 Sangat Baik Cukup Cukup Keterangan : A1 : Adanya keterlibatan emosional dan mental siswa A2 : Adanya kesediaan siswa untuk memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan A3 : Adanya merasa memiliki keuntungan tentang apa yang dipelajari 1.1.3.1 Refleksi Hasil Pada Siklus I Refleksi dilakukan melalui diskusi peneliti dengan guru mitra yang menjadi observer dalam pembelajaran. Refleksi dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji apakah pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan rencana pelaksanaan tindakan pembelajaran dan apakah pelaksanaan tindakan memberikan dampak pada partisipasi aktif siswa melalui pembelajaran role playing. 46 Dari hasil refleksi disimpulkan bahwa tindakan pada siklus I belum dapat mencapai indikator kinerja tentang partisipasi aktif siswa yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa aspek dalam pembelajaran baik yang berkaitan dengan siswa maupun guru. Beberapa yang berasal dari guru dalam pengelolaan pembelajaran role playing di kelas, yaitu: (1) Guru belum dapat mengorganisasikan waktu dengan baik. Hal itu terlihat dari bertambahnya waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan inti, khususnya pelaksanaan kegiatan memerankan peran, (2) Pada saat pembagian kelompok, guru belum dapat mengorganisasikan siswa dengan baik sehigga suasana kelas menjadi gaduh dan pembagian kelompok tidak dapat berjalan lancar, (3) Guru kurang mengorganisasikan siswa untuk belajar pada setiap kelompok, dalam hal ini mengarahkan siswa untuk menelaah Lembar kerja, (4) Pada saat guru memanggil siswa maju ke depan untuk memerankan peran maupun pada saat mempersentasikan hasil kelompok, ada beberapa siswa yang menolak untuk mewakili kelompoknya dan guru menuruti keinginan siswa tersebut. 1.1.3.2 Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Pada Siklus I Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus I diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Berikut ini gambaran aktivitas pembelajaran oleh guru dalam mengelola pembelajaran bahasa indonesia melalui role playing. 47 Tabel 4.7 Skor Aktivitas Guru Siklus I N o 1 2 3 Aspek Yang Di Amati KEGIATAN PENDAHULUAN 1. Menyiapkan peserta didik 2. Melakukan apersepsi 3. Menjelaskan KD dan tujuan yang ingin dicapai 4. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus/kesiapan bahan ajar KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A. Eksplorasi 5. Melibatkan siswa dalam mencari informasi dan belajar dari aneka sumber 6. Menggunakan beragam pendekatan/model pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lainnya yang berseuaian dengan materi pelajaran 7. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antar siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya, teknik bertanya 8. Memfasilitasi siswa menggunakan sumber belajar dari berbagai situs/web pembelajaran yang telah ditentukan. 9. Melibatkan siswa secara aktif dalam berbagai kegiatan pembelajaran B. Elaborasi 10. Membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna 11. Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis 12. Memberi kesempatan untuk berpikir, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa ada rasa takut 13. Memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi 14. Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif 15. Memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik secara lisan maupun tertulis secara individual atau kelompok 16. Memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja secara individual maupun kelompok. 17. Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa C. Konfirmasi 18. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa 19. Memberikan konfirmasi, terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber. 20. Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. 21. Berfungsi sebagai nara sumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan 22. Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif dan memberikan informasi untuk bereksplorasi lebih jauh. KEGIATAN PENUTUP 23. Membuat rangkuman/simpulan 24. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan pembelajaran 25. Memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran 26. Memberikan tugas terstruktur atau kegiatan mandiri tidak terstruktur 27. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya T o t a l P r o s e n t a s e Kualifikasi P1 P2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 24 88,9 % √ √ √ √ √ 25 92,6 % Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan rata-rata aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus 1 tergolong sangat baik yakni 90,75 %. 48 1.1.4 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Pelaksanaan siklus II lebih diarahkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan kelas yang telah dilakukan pada siklus I. Pelaksanaan pembelajaran siklus II yakni pada tanggal 8 dan 12 Mei 2012. Sebagaiama siklus pertama, pada siklus kedua data partisipasi aktif siswa diperoleh dari hasil observasi dalam dua kali pelaksanaan pembelajaran sebagaimana diuraikan berikut ini. Tabel 4.8 Skor partisipasi aktif Siswa pada pertemuan 1 Siklus II Aspek Yang Dinilai Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru Siswa merasa senang dalam kelompoknya Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru saat mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah dalam Lembar kerja Siswa aktif dalam kelompoknya Siswa melakonkan peran yang diberikan Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya dalam menyelesaikan masalah dalam Lembar kerja Siswa mampu menjawab atau mempresentasekan hasil kerja kelompoknya di depan kelas Siswa membuat rangkuman/simpulan tentang materi yang dipelajari Siswa berkreasi dalam menyelesaikan masalah dalam Lembar kerja Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang diikuti Jumlah Rata-Rata Partisipasi Aktif Kelompok Prosentase Kategori Kelompok 3 4 1 2 5 6 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 2 3 2 4 2 4 4 4 3 3 3 2 4 2 4 2 3 3 2 2 3 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 33 3,30 83 31 3,10 78 33 3,30 83 33 3,30 83 32 3,20 80 34 3,40 85 Baik Baik Baik Baik Baik Baik 49 Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan rata-rata partisipasi aktif siswa pada pertemuan 1 siklus 2 tergolong baik karena seluruh kelompok berkategori baik, dimana kelompok 1 mempunyai rata-rata 3,30; kelompok 2 sebesar 3,10; kelompok 3 sebesar 3,30; kelompok 4 sebesar 3,30; kelompok 5 sebesar 3,20 dan kelompok 6 sebesar 3,40. Jika data partisipasi aktif pada pertemuan pertama di atas ditinjau dari tiga indikator maka diperoleh gambaran sebagai berikut. Tabel 4.9 Hasil pengamatan pada pertemuan 1 Siklus II berdasarkan indikator partisipasi aktif Siswa Aspek Yang diamati A1 A2 A3 Kelompok Skor Hasil Prosentase Kategori K1 K2 K3 K4 K5 K6 Pengamatan 11 15 7 9 15 7 11 14 8 12 14 7 10 16 6 11 16 7 64 90 42 88,9 75 87,5 Baik Baik Baik Keterangan : A1 : Adanya keterlibatan emosional dan mental siswa A2 : Adanya kesediaan siswa untuk memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan A3 : Adanya merasa memiliki keuntungan tentang apa yang dipelajari 50 Tabel 4.10 Skor partisipasi aktif Siswa pada pertemuan 2 Siklus II Aspek Yang Dinilai Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru Siswa merasa senang dalam kelompoknya Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru saat mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah dalam Lembar kerja Siswa aktif dalam kelompoknya Siswa melakonkan peran yang diberikan Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya dalam menyelesaikan masalah dalam Lembar kerja Siswa mampu menjawab atau mempresentasekan hasil kerja kelompoknya di depan kelas Siswa membuat rangkuman/simpulan tentang materi yang dipelajari Siswa berkreasi dalam menyelesaikan masalah dalam Lembar kerja Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang diikuti Jumlah Rata-Rata Kelompok Prosentase Kategori Partisipasi Aktif Kelompok 3 4 1 2 5 6 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 36 37 35 37 38 35 3,60 3,70 3,50 3,70 3,80 3,50 90 93 88 93 95 88 Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Berdasarkan Tabel 4.9 di atas, menunjukkan rata-rata partisipasi aktif siswa mengalami peningkatan, yang terlihat dari rata-rata partisipasi aktif siswa setiap kelompok, dimana kelompok 1 sebesar 3,60; kelompok 2 sebesar 3,70; kelompok 3 sebesar 3,50; kelompok 4 sebesar 3,70; kelompok 5 sebesar 3,80 dan kelompok 6 51 sebesar 3,50. Dari data tersebut, dapat dikategorikan menjadi 2 kategori yakni kategori baik seperti kelompok 3 dan kelompok 6 dan kategori sangat baik seperti kelompok 1, kelompok 2, kelompok 4 dan kelompok 5. Jika data partisipasi aktif pada pertemuan kedua di atas ditinjau dari tiga indikator maka diperoleh gambaran sebagai berikut. Tabel 4.11 Hasil pengamatan pada pertemuan 2 Siklus II berdasarkan indikator partisipasi aktif Siswa Aspek Yang diamati Kelompok Skor Hasil Prosentase Kategori K1 K2 K3 K4 K5 K6 Pengamatan A1 11 12 11 12 12 11 69 95,8 A2 18 17 18 17 19 16 105 87,5 A3 7 8 6 8 7 8 44 91,7 Sangat Baik Baik Sangat Baik Keterangan : A1 : Adanya keterlibatan emosional dan mental siswa A2 : Adanya kesediaan siswa untuk memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan A3 : Adanya merasa memiliki keuntungan tentang apa yang dipelajari. 1.1.4.1 Refleksi Hasil Pada Siklus II Kegiatan refleksi pada siklus II dilakukan dengan melihat distribusi rata-rata partisipasi aktif siswa pada siklus II dan dibandingkan dengan capaian pada siklus I sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini. 52 Gambar 4.1 Distribusi rata-rata partisipasi aktif siswa pada setiap siklus SIKLUS I SIKLUS 2 Berdasarkan Gambar 4.1 di atas, menunjukkan rata-rata partisipasi aktif siswa baik dari siklus 1 sampai siklus 2 cenderung mengalami peningkatan yang signifikan dari semua aktivitas partisipasi yang diamati. Partisipasi aktif siswa persiklus cenderung mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik, dimana pada siklus 1 rata-rata skor persatuan partisipasi aktif siswa umumnya berada pada kategori cukup, sedangkan pada siklus 2 rata-rata skor persatuan partisipasi aktif siswa umumnya berada pada kategori baik, dengan ratarata partisipasi aktif siswa pada siklus 1 sebesar 2,66 meningkat sebesar 0,79 pada siklus 2 atau meningkat menjadi 3,45. Selain itu juga, pada siklus 2 ini, ada beberapa aktivitas siswa yang berhasil ditingkatkan dari kategori kurang menjadi kategori baik dan sangat baik diantaranya adalah siswa mampu menjawab atau mempresentasekan hasil kerja kelompoknya di depan kelas, membuat rangkuman/simpulan tentang materi yang dipelajari dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang diikuti. Selain itu juga peningkatan aktivitas sebesar 3,45 menyatakan bahwa dalam satu kelompok terdapat satu siswa kurang mampu menerapkan semua satuan partisipasi aktif yang dinilai, sedangkan 2,66 menyatakan bahwa dalam satu kelompok terdapat 53 dua sampai tiga kurang mampu menerapkan semua satuan partisipasi aktif yang dinilai. Untuk melihat distribusi rata-rata skor keseluruhan partisipasi aktif siswa pada setiap siklus, dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut. Gambar 4.2 Grafik Distribusi Rata-Rata Skor Persatuan Aktivitas Siswa pada Setiap Siklus Keterangan: 1 = Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru 2 = Siswa merasa senang dalam kelompoknya 3 = Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru saat mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah dalam Lembar kerja 4 = Siswa aktif dalam kelompoknya 5 = Siswa melakonkan peran yang diberikan 6 = Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya dalam menyelesaikan masalah dalam Lembar kerja 7 = Siswa mampu menjawab atau mempresentasekan hasil kerja kelompoknya di depan kelas 8 = Siswa membuat rangkuman/simpulan tentang materi yang dipelajari 9 = Siswa berkreasi dalam menyelesaikan masalah dalam Lembar kerja 10 = Siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang diikuti Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, menunjukkan rata-rata skor keseluruhan partisipasi aktif siswa baik dari siklus 1 sampai siklus 2 cenderung mengalami peningkatan yang signifikan untuk semua satuan partisipasi aktif yang diamati. Partisipasi aktif yang paling besar peningkatannya adalah pada aktivitas siswa aktif 54 dalam kelompoknya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah dapat beradaptasi dalam pelaksanaan pembelajaran. Untuk mendapatkan gambaran rata-rata partisipasi aktif siswa baik pada siklus 1 maupun siklus 2, dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut. Gambar 4.3 Grafik Rata-Rata Aktivitas Siswa Setiap Siklus Berdasarkan Gambar 4.3 di atas, menunjukkan adanya peningkatan partisipasi aktif siswa yang signifikan pada siklus 1 ke siklus 2, dimana rata-rata partispasi aktif siswa pada siklus 1 sebesar 2,66 mengalami peningkatan sebesar 0,79 pada siklus 2 atau meningkat menjadi 3,45. 1.1.4.2 Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Pada Siklus II Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada siklus I diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Berikut ini gambaran aktivitas pembelajaran oleh guru dalam mengelola pembelajaran bahasa indonesia melalui role playing. 55 Tabel 4.12 Skor Aktivitas Guru pada Siklus II No 1 2 3 Aspek Yang Di Amati KEGIATAN PENDAHULUAN 1. Menyiapkan peserta didik 2. Melakukan apersepsi 3. Menjelaskan KD dan tujuan yang ingin dicapai 4. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus/kesiapan bahan ajar KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Eksplorasi 5. Melibatkan siswa dalam mencari informasi dan belajar dari aneka sumber 6. Menggunakan beragam pendekatan/model pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lainnya yang berseuaian dengan materi pelajaran 7. Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antar siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya, teknik bertanya 8. Memfasilitasi siswa menggunakan sumber belajar dari berbagai situs/web pembelajaran yang telah ditentukan. 9. Melibatkan siswa secara aktif dalam berbagai kegiatan pembelajaran Elaborasi 10. Membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna 11. Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis 12. Memberi kesempatan untuk berpikir, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa ada rasa takut 13. Memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi 14. Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif 15. Memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik secara lisan maupun tertulis secara individual atau kelompok 16. Memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja secara individual maupun kelompok. 17. Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa Konfirmasi 18. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa 19. Memberikan konfirmasi, terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber. 20. Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. 21. Berfungsi sebagai nara sumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan 22. Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif dan memberikan informasi untuk bereksplorasi lebih jauh. KEGIATAN PENUTUP 23. Membuat rangkuman/simpulan 24. Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan pembelajaran 25. Memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajaran 26. Memberikan tugas terstruktur atau kegiatan mandiri tidak terstruktur 27. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya T o t a l P r o s e n t a s e Kualifikasi P1 P2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 25 92,6 % √ √ √ √ √ 27 100 % 56 Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan rata-rata aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus II yakni 96,3 %. Hal ini menujukkan bahwa guru telah menerapkan pembelajaran dengan role playing pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan sanagt baik, yang tercermin pada setiap fase pembelajaran. 1.2 Pembahasan Berdasarkan tujuan penelitian ini yakni meningkatkan partisipasi aktif siswa melalui role playing dalam pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SDN 1 Dulamayo Barat, dapat dijelaskan hasil pengamatan pada siklus 1 dan siklus 2 yang cenderung mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik. Rata-rata partisipasi aktif siswa pada siklus 1 sampai siklus 2 cenderung mengalami peningkatan. Peningkatan partispasi aktif siswa tersebut, menunjukkan adanya minat dan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran melalui role playing. Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap partisipasi aktif siswa pada siklus 1, menunjukkan bahwa rata-rata pada siklus 1 adalah sebesar 2,66 yang berkategori cukup. Pada siklus 1 juga terdapat aspek partisipasi aktif siswa yang memiliki skor rendah yaitu memahami materi melalui partisipasi dalam melakonkan peran yang diberikan serta membuat rangkuman tentang materi yang dipelajari. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi siswa pada siklus 1 tersebut karena siswa masih asing dengan pembelajaran yang diterapkan yakni role playing yang merupakan hal baru bagi mereka, dan cenderung terbiasa dengan pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru sehingga siswa masih ragu-ragu untuk menanyakan masalah yang belum dipahaminya baik pada teman sekelompoknya maupun pada guru, dan pada saat mempresentasikan jawabannya sebagian kelompok 57 menolak karena mereka tidak siap untuk mempresentasikan jawabannya. Hal ini terlihat dari proses berbicara yang dilakukan oleh para siswa. Proses yang dilakukan belum maksimal sesuai dengan harapan dari pelaksanaan pembelajaran. Di samping itu pula, adanya faktor lain seperti tingkah laku guru dalam pembelajaran yang belum sepenuhnya mencirikan role playing. Hal ini ditunjukan dngan rata-rata aktivitas guru dalam pembelajaran adalah 90,75 %. Prosentase aktivitas guru tersebut disebabkan oleh suasana kelas yang pada saat itu sangat tidak terkendali dan adanya sebagian siswa yang tidak mau duduk dalam kelompok-kelompok yang telah ditentukan dan melakonkan peran yang diberikan, sehingga sebagian waktu tersita untuk membenahi kelompok siswa. Oleh karena itu, sebagian aktivitas guru dalam role playing kurang diperhatikan guru untuk dilaksanakan seperti berdiskusi dengan teman kelompoknya dalam menyelesaikan masalah dalam Lembar kerjar siswa, menjawab atau mempresentasekan hasil kerja kelompoknya di depan kelas dan membuat rangkuman tentang materi yang dipelajari. Dengan demikian, ketuntasan skenario pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru pada siklus 1 baru mencapai 90,75 %. Untuk mengatasi hal tersebut, maka di lakukan analisis dan refleksi terhadap faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya partisipasi aktif siswa maupun aktivitas guru dalam pembelajaran. Dari hasil refleksi tersebut, kemudian ditentukan langkahlangkah perbaikan, yaitu : (1) Selama pembelajaran berlangsung, guru harus dapat mengorganisasikan waktu dengan baik, khususnya pelaksanaan kegiatan memerankan peran, (2) Guru hendaknya mengorganisasikan dan memberikan motivasi kepada siswa dalam setiap kelompok untuk selalu belajar, membaca buku teks atau Lembar kerja dan selalu mendiskusikan masalah-masalah sehubungan dengan materi 58 pembelajaran, (3) Guru harus lebih mengefektifkan pemantauan terhadap kegiatan kelompok dan pembimbingan intensif dan merata kepada semua kelompok, (4) Guru harus dapat memotivasi siswa dengan memberikan nilai dan hadiah yang kinerjanya bagus, agar setiap kelompok berlomba untuk menjadi yang terbaik, dan (5) Guru harus dapat bersikap lebih tegas terhadap semua siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap aktivitas siswa pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan partisipasi aktif siswa yang sangat signifikan dari siklus 1, dimana rata-rata partisipasi aktif siswa untuk siklus 1 adalah sebesar 2,66 dengan kategori cukup meningkat pada siklus 2 menjadi sebesar 3,45. Peningkatan partisipasi aktif belajar siswa tersebut juga dipengaruhi oleh adanya kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan role playing, hal ini ditunjukkan dengan ratarata aktivitas guru mengalami peningkatan pula, dimana rata-rata aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran role playing adalah sebesar 3,39 yang berkategori baik. Adanya peningkatan aktivitas guru dari siklus 1 menunjukkan bahwa guru sudah dapat mengelola pembelajaran dengan penerapan role playing khususnya di kelas V SDN Negeri 1 Dulamayo Barat. Demikian, berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap partisipasi aktif siswa pada setiap siklus menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran dengan menggunakan role playing mampu meningkatkan partisipasi aktif belajar siswa dalam berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, sehingga tampak bahwa pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini lebih terpusat pada siswa (student centre), dimana peran guru dalam pembelajaran hanya bersifat sebagai mediator.