l urnal llmiah Guru " COPE ", N o. 0 l /Tahun VI/F eb ruart 2002 UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAIARAN DI SEKOLAH DASAR Oleh: Mugirahl lagi masyarakat terlanjur memberi kepercayaan penuh kepada guru terhadap hasil belajar putra-putrinya. Untuk beban yang satu ini guru tidak boleh menganggap Abstrak eningkatan kualitas p emb elai aran sangatlah dipe rlukan untuk mewui udkan siswa yang mandiri dan penuh kreativitas di masa yang akan datang. Kreativitas pem' belajaran menentukan kualitas hasil belajan Dalam pembelaiaran kita harus berpedoman pada kurikulum, GBPP dan tuiuan pendidikan. P rinsip-prinsip pembelai aran kita jadiknn petunjuk agar kita terhindar dari tindakan-tindakan yang tidak dapat mendukung proses peningkatan belajan Pembelaiaran berkualitas akan mencer' minkan hasil upaya pendidik dan kom' ponen-komponen lain yang peduli pada P enteng, namun harus berusaha dan bekerja penuh semangat agar kepercayaan masyarakat kepada guru tidak luntur begitu saja. Kitapun tahu bahwa keberhasilan pendidikan tidak bisa diserahkan kepada satu lembaga pendidikan saja, namun kerja sama yang baik dan harmonis antara sekolah, masyarakat dan keluarga. Tidak terlepas juga komponen-komponen pemerhati pendidikan dan peduli akan perkembangan dunia pendidikan. Bekerja bahu-membahu dengan tidak saling mengkambinghitamkan dalam kegagalan ataupun menepuk dada pendidikan. jika mengalami keberhasilan. Antara pendidik di tingkat sekolah paling bawah sampai perguruan tinggi hendaknya berpandangan sama dan satu tujuan menciptakan hasil Kata kunci: Pembelaiaran di SD, pening' kat an kualitas P e mb e lai aran pembelajaran yang berkualitas. Pencapaian Pendahuluan hasil pembelajaran yang berkualitas ini, Banyak sorotan ditujukan kepada guru terutama masalah kualitas pembelajaran (Jurnal Ilmiah Guru COPE, 2001). Di sisi lain guru sarat akan beban yang telah diatur guru harus berupaya mengembangkan daya kreativitas yang tinggi agar tercapai tujuan dalam kebij akan-kebijakan pemerintah yang penuh dengan perubahan. Lebih berat pikir, daya cipta dan daya karsa hendaknya benar-benar diterapkan dalam pembela- 'Mugirah adalah Guru pendidikan yang diharaPkan. Kebebasan intelektual dalam daYa SD Sungapan, Cabang Dinas Kec' Sedayu, Bantul' 13 Jurnal llmiah Guru "COPE", No. 0t/Tshun vl/Februari 2002 jaran. Hal ini disebabkan karena kebebasan Hakikat Belajar intelektual dapat memotivasi guru untuk berani berpikir kritis dan bertanggung Belajar adalah "suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman kecuali perubahan tingkah laku yang jawab. Secara rasional ide dan gagasan yang baru perlu diimplementasikan di dalam setiap kegiatan pembelajaran. potensi diri perlu digali dan dikembangkan untuk kemudian dimunculkan dalam daya cipta yang bernuansa pembaharuan. Alangkah indahnya kalimat "Hasil pembelajaran di disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau perubahan yang inshinktif atau yang bersifat temporer" (T. Raka Joni, 1977) dalam Salamah (2001). pemyataan yang singkat dan sederhana ini sudah mencakup segala sesuatu yang ingin dicapai dalam proses belajar. Sedangkan menurut Cronbach dalam bukunya "Educational Psychology" mengatakan "Learning is shown bay a change in behavior as result of ecperimen " (Salamah, 2OOl). Di dalam pengertian ini dikatakan bahwa belajar itu ditunjukkan oleh adanya perubahan tingkah SD ... benar-benar berkualitas,,. Karena kompleksnya permalasahan yang harus dihadapi oleh guru, maka perlu dicari beberapa solusi yang dapat membantu, diantaranya: (l) guru hendaknya bersikap aktifdalam setiap kegiatan ilmiah, (2) selalu proaktif dalam usaha menambah laku, perbuatan, sebagai hasil pengalaman. wawasan dan pengetahuan, (3) menjadikan Jadi jelas, pada intinya belajar akan membaca sebagai budaya, (4) tidak segan untuk belajar dan mencoba, (5) memberanikan diri untuk mencoba mengembangkan kreativitas pembelajaran. Berdasarkan uraian pendahuluan tersebut penulisan berikut akan memfokuskan menimbulkan keadaan yang berbeda antara sebelum dan sezudah melakukan perbuatan belajar. Bisa disimpulkan bahwa (l) dalam belajar ada perubahan tingkah laku, (2) pada perubahan didapatkan kecakapan baru, (3) perubahan itu te{adi karena usaha yang disengaja. diri pada upaya peningkatan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar. Berikut dibagankan tentang rekayasa pembelajaran yang dikutip dari seminar Bimbingan dan Konseli ng Q}A). t4 \{ I Jurnal llmiah Guru "COPE", No. 0l/Tahun Yl/Februari 2002 Keg. Belajara Tindak mengajar Guru: Pembelajaran di kelass Tindak belajar siswa. Siswa mengalami proses belajar 6 Perkembangan siswa sesuai azas emansrDasl menuru keutuhan dari kemandiiian Gambar 1. Rekayasa pembelajaran guru dan tindak belajar siswa (Adaptasi Winkel, Biggs dan Telfer, Monks, Knoers dan Siti Rahayu Haditono) Guru sebagai pendidik melakukan rekayasa pembelajaran berdasarkan kuri- guru harus yakin apa yang diberikan kepada siswanya adalah sahih. Karena sebelum melaksanakan pembelajaran guru telah belajar, membaca, mencoba materi yang akan diberikan. Siswa memandang "guru adalah segalanya" dengan segala kepan- kulum yang berlaku. Dari rekayasa pembe- lajaran tersebut guru dituntut untuk mendesain instruksional yang pada akhirnya akan menghasilkan tujuan instruksional khusus dari setiap mata pelajaran yang lenggarakan kegiatan belajar mengajar daiannya dan kelebihannya. Di dalam proses belajar harus dikembangkan 3 aspek keterampilan (kognitif, (pembelajaran) di kelas dengan menggunakan asas pendidikan maupun teori mengajar afektif dan psikomotorik). Keterampilan kognitif adalah keterampilan intelektual yang diakhiri dengan proses evaluasi yang berfungsi untuk berhubungan dengan terhadap hasil belajar. lingkungan hidup, mempresentasikan diberikan kepada siswa. Selanjutnya menye- Di sinilah guru berperan dan berke- konsep dan lambang. Sedangkan keteram- sempatan mengembangkan kreativitasnya untuk menciptakan siswa yang berkualitas. Dalam menyampaikan materi pembelajaran pilan afektif ditandai dengan sikap menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian pada obyek tersebut. Keterampilan 15 I I ) Jurnal llmiah Guru "COPE", No. |l/Tahun Vl/Februari 2002 psikomotorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerakjasmani dalam urutan Maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan dengan mempelajari bahan koordinasi sehingga terwujud otomatisasi belajar tersebut". gerak jasmani (Soemadi Soerjabrata dalam Salamah,2001). Di sini guru berperan dalam memecahkan masalah dengan daya pikir yang kritis. Karena hasil pembelajaran yang pertama akan mempengaruhi pada usaha belajar berikutnya. Hambatan yang datang dari siswa perlu kita bantu pemecahannya agar tercipta kondisi yang harmonis antara guru Di dalam pembelajaran juga diterapkan prinsip-prinsip belajar bagi siswa maupun guru. Prinsip belajar tersebut berkaitan dengan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/pengalaman, pengulangan, balikan dan pungutan. Dengan menggunakan dan siswa dalam proses pembelajaran. prinsip belajar guru akan terbantu di dalam memilih tindakan yang tepat agarterhindar dari tindakan yang tidak dapat meningkatkan proses belajar siswa. Kita sebagai pendidik harus menyadari bahwa yang kita hadapi bukan siswa yang berasal dari satu jenis culture, sehingga kita harus Motivasi Belajar Kegiatan belajar merupakan kegiatan sehari-hari siswa, guru perlu mengetahui motivasi belajarsiswa. Dari motivasi belajar ini guruakan mudah menerapkan tindakantindakan dalam proses pembelajaran di jeli memandang bahwa individu-indi- kelas yang mendukung tercapainya tujuan. Motivasi adalah kekuatan mental yang vidu tersebut mempunyai perbedaan yang unik baik karakteristik, psikis, kepribadian, maupun sifatnya. Dari berbagai ragam perbedaan tersebut menjadikan guru lebihberkreasi dalam cara memberikan pembelajaran. Karena dari metode penyampaian kita bisa melihat seberapa hasil pembelajaran menjadi penggerak, pendorong mental perilaku manusia (termasuk belajar). Di dalam motivasi terkandung keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan dan sasaran. Di dalam pembelajaran jika salah satu komponen tersebut tidak ada, tidak mungkin terjadi proses belajar. Bagi siswa, motivasi belajar sangat penting dengan melakukan bisa dikuasai oleh siswa. Sebagai siswa SD yang masih dalam proses perkembangan, mereka perlu banyak kita berikan dorongan, penguatan yang nantinya akan membawa hal-hal berikut: (l) menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil siswa termotivasi dalam belajar setiap proses belajar dan pembelajaran akan dijumpai kegagalan, keberhasilan dan hambatan. Teori Medan (Field Theory) akhir, (2) menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, (3) mengarahkan kegiatan belajar, (4) membesarkan semangat Kurt belajaa (5) menyadarkan adanya perjalanan belajar. Bagi guru motivasi belajar bermanfaat unhrk: (1) membangkitkan semangat belajar siswa, (2) menyusun strategi mengajar. Lewin dalam Salamah Q002): "Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai tetapi selalu mendapat hambatan. 16 r Jurnal llmiah Guru "COPE", No. 01/Tahun Yl/Februari 2002 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar bertanya, mencoba berikan waktu seluasluasnya. Kondisi semacam ini akan membaut siswa rnerasa dihargai sebagai siswa. Jangan sampai ada distansi (arak) arfiara siswa dan guru yang menjadikan terbelenggunya kreativitas siswa. Klik antar siswa atau pembentukan group yang menimbul- Faktor-faktor yang menyangkut seluruh pribadi siswa baik fisik maupun mental akan menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam belajar. Masih ada juga faktor dari luar pribadi siswa itu sendiri. Semadi Soerjabrata mengatakan bahwa yang mempengaruhi belajar adalah faktor dari luar diri kan persaingan secara tidak konstruktif kita hilangkan diantara mereka. Pemberian materi pelajaran jangan sampai terjadi di atas ukuran/standar. Akibatnya anak akan merasa tidak mampu atau kesulitan dalam mengerjakan dan takut siswa dan faktor dari dalam diri siswa. Kesehatan, inteligensi, bakat dan emosi kesemuanya saling terkait dan mendukung. Kewajiban kita sebagai guru untuk membimbing mereka mengaktualisasikan dirinya dalam kegiatan belajar agar menjadi manusia yang mandiri di kemudian hari. pada guru. Sebagai penunjang keberhasilan pembelajaran kita gunakan multi media. Dengan alat peraga (media) diharapkan siswa ikut berperan aktif secara fisik dan mental di dalam proses pembelajaran. Hal demikiam akan lebih efektif dan efisien dan Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran hasil yang didapatkan juga lebih berkualitas. Penguatan selalu kita berikan kepada setiap Berdasarkan motivasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar maka guru berupaya semaksimal mungkin mengembangkan keativitasnya agar kualitas belajar dapat dicapai. Sebelum memulai usaha kegiatan belajar kita perlu memperhatikan persyaratan-persyaratan belaj ar, diantaranya: lingkungan, fisik dan mental. Ketiga persyaratan tersebut berpengaruh pada kualitas belajar siswa. Dalam upayanya yang keras guru hendaknya berusaha menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan. Sehingga secara psikologis siswa sudah terpancing dan secara otomatis siswa akan mengikuti arah tujuan belajar dan pembelajaran yang kita kehendaki. Daya dukung berupa kreativitas guru merupakan sumbangan tak ternilai secara materi kepada siswa. Dorongan kepada siswa untuk berekspresi, hasil usaha belajar sehingga rasa percaya diri siswa semakin tinggi yang pada akhirnya sangat mendorong keinginan untuk lebih giat belajar. Kesiapan Guru Soemadi Soerjabrata menyatakan bah- wa, kualitas siswa dalam proses pembelajaran memerlukan perjalanan panjang dari seorang guru, Salamah (2001). Peran serta guru yang kuat, gigih, pantang menyerah sangat dibutuhkan jika ingin menghasilkan lulusan yang berkualitas. Dimulai dari persiapan guru yang tertuang dalam implikasi prinsip-prinsip bagi guru: l. t7 Pembuatan rencana pembelajaran, persiapan psikis maupun fisik guna peningkatan kualitas pembelajaran 7 Jumal llmiah Guru "COPE", No. 1llQbhun VWebruart 2002 2. Pelaksanaan pembelaj aran: a. b. 3. Penutup Menggunakan metode secara bervariasi Keberhasilan program belajar dan pembelajaran di sekolah dapat dilihat dari beberapa unsur pendukung pokok. Unsur Menggunakan gaya bahasa yang tidak monoton Mengemukakan pertanyaan yang membimbing kreativitas Mengaktifkan siswa Menggunakanmultimetode,multi c. tersebut diantaranya perencanaan program, pelaksanaan program dan evaluasi hasil. a. hasil baik jika guru dapat memahami karak- b. media Memberi tugas secara individu dan c. kelompok Memberi kesempatan melaksana- d. Pelaksanaan pembelajaran dapat ber- teristik siswa, menggunakan pendekatan integratif, multi media/metode dan dengan daya kreativitas yang tinggi. Aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang berkembang optimal, akan kan eksperimen berpengaruh besm terhadap kualitas belajar dan pembelajaran. Mengadakan tanya jawab dan diskusi Ketiga prinsip tersebut di atas kita pegang dan kita terapkan dalam pembelajaran sehingga keberhasilan ada di hadapan kita. Wajah-wajah siswa yang mencerminkan kemandirian akan terwujud di masa yang akan datang. Kita perlu berkeyakinan bahwasanya siswa sebagai terdidik adalah individu yang lapar dan haus dalam informasi dan pengetahuan, sehingga perlu kita berikan menu yang akurat dan proporsional sesuai dengan perkembangan baik fisik Daftar Pustaka Depdikbud. (1996). Petunjuk peningkntan mutu pendidikan di SD. Jakarta: Depdikbud. Enny Zubaidatr (2001). "Pemanfaatan sastra anak-anak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD". Jurnal Ilmiah Guru COPE. Yogyakarta: Puslit Dikdasmen Lemlit. Nurwahyuniani (2001). "Belajar di sekolah". Makalah Seminar BK.Yogya- maupun mental mereka. Kesiapan guru dalam memberikan karta: Universitas PGRI Yogyakarta. Salamah (2001). "Bimbingan dan Penyu- materi, lengkap dengan daya kreativitasnya akan berhasil guna bagi diri siswa dalam melanjutkan belajar di kemudian hari. Pene- luhan". Makalah Seminar BK. Yogyakarta: Universitas PGRI Yogyakarta. rapan-penerapan ilmu dengan strategi yang tepat pada penyampaiannya akan melekat kuat pada diri siswa dan menimbulkan kesan positifsehingga sulit dihilangkan dari benak anak didik kita. z 18