pengembangan media papan pintar angka

advertisement
Pengembangan Media Papan .... (Irma Yulinda Maslich) 179
PENGEMBANGAN MEDIA PAPAN PINTAR ANGKA (PAPIKA) BAGI ANAK KELOMPOK A
DI TAMAN KANAK-KANAK NASIONAL SAMIRONO CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN
YOGYAKARTA
DEVELOPING SMART MEDIA BOARD RATE ( PAPIKA ) FOR CHILDREN GROUP A IN
KINDERGARTEN NATIONAL DEPOK SAMIRONO CATURTUNGGAL SLEMAN
YOGYAKARTA
Oleh: Irma Yulinda Maslich, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, email:
[email protected]
Abstrak
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media Papan Pintar Angka (PAPIKA)
yang layak untuk pembelajaran anak didik Kelompok A Taman Kanak-kanak Nasional Samirono
Caturtunggal Depok Sleman. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan (R&D) menurut Borg
dan Gall. Langkah yang ditempuh meliputi penelitian dan pengumpulan data, perencanaan,
pengembangan draft produk, uji coba lapangan awal, merevisi hasil uji coba lapangan awal, uji coba
lapangan utama, uji coba pelaksanaan operasional, penyempurnaan produk akhir. Kelayakan produk
didasarkan pada hasil penilaian ahli materi, ahli media dan anak didik Kelompok A TK sebagai subjek uji
validasi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi.
Analisis data berupa deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian dari
serangkaian uji coba serta validasi ahli dinyatakan layak. Penilaian ahli materi dengan rata-rata skor 4,33
termasuk kategori layak, penilaian ahli media dengan rata-rata skor 4,47 termasuk kategori layak, uji coba
lapangan awal mendapatkan presentase skor 86,36% termasuk kategori layak, uji coba lapangan utama
mendapatkan presentase 93,18% termasuk kategori layak dan uji coba lapangan operasional
mendapatkan presentase skor 94,8% termasuk kategori layak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa media Papan Pintar Angka untuk pembelajaran anak didik Kelompok
A TK Nasional Samirono Caturtunggal Depok Sleman layak digunakan.
Kata Kunci: Media PAPIKA, Angka, Kelompok A Taman Kanak-kanak.
Abstract
The development of research aimed at generating media Smart Score Board (PAPIKA) eligible
for the learning of students Group A kindergarten National Samirono Caturtunggal Depok Sleman. This
study uses research and development (R & D) by Borg and Gall. Steps to be taken include the research
and data collection, planning, product development draft, initial field trials, revise the results of the
initial field trials, major field trials, testing the operational implementation, consummation of the final
product. Eligibility product is based on the results of expert assessment of materials, media expert and
protege Group A kindergarten as a test subject. Data collection techniques using observation, interviews,
questionnaires, and documentation. Analysis of the data is a quantitative descriptive. The results showed
that the assessment of a series of tests and validation experts declared eligible. Ratings matter experts
with an average score of 4.33, including a decent category, media expert ratings with an average score of
4.47, including a decent category, field trials beginning to get a percentage score of 86.36% are feasible,
the main field trials get percentage of 93.18% are feasible and operational field trials to get a percentage
score of 94.8% are feasible. Based on the research that has been done can be concluded that the media
Smart Board digits to the learning of students Group A National TK Samirono Caturtunggal, Depok
Sleman fit for use.
Keywords: Media PAPIKA, Figures, Group A kindergarten
180
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
seperti
PENDAHULUAN
Proses pendidikan terjadi apabila antar
komponen pendidikan berlaku sebagai sebuah
keterbatasan
media
pembelajaran
sebagai sumber belajar.
Media yang biasa digunakan guru dalam
pendidikan
pembelajaran adalah media visual (modul
mencapai
tematik, buku cerita dan poster), alat peraga,
keberhasilan pendidikan. Tujuan pendidikan,
alat permainan edukatif, media audio, serta
isi pendidikan, metode pendidikan, pendidik,
contoh-contoh benda konkret dan juga alam
peserta didik/anak didik, lingkungan (orang
sekitar taman bermain mereka. Tetapi belum
tua,
semua media terintegrasi dengan kurikulum
sistem.
Komponen-komponen
saling
diupayakan
masyarakat
dalam
dan
sekolah),
kualitas
dan
2013. Salah satu media pembelajaran yang
serta
sudah terintegrasi dengan kurikulum 2013
kurikulum merupakan komponen pendidikan
adalah modul tematik-saintifik yang diperoleh
yang ikut serta berperan dalam mewujudkan
dari pemerintah Kemendikbud D.I.Y. Modul
tercapainya tujuan pendidikan.
tematik-saintifik dari pemerintah
pembelajaran,
perangkat
media
evaluasi
Tujuan
pembelajaran,
pembelajaran
menghadirkan
pembelajaran
aktivitas-aktivitas
permainan
menarik yang mengembangkan dan mengasah
terjadinya proses belajar yang bermakna.
aspek-aspek perkembangan anak, meliputi
Menurut Hamdani (2011: 244) bahwa, “Media
afektif, kognitif, bahasa dan psikomotorik.
pembelajaran dalam proses belajar mengajar
Modul
dapat membangkitkan keinginan dan minat
subtema
yang baru, membangkitkan motivasi
dan
Sedangkan dalam pembelajaran, guru masih
bahkan
terpusat atau mengacu pada modul tematik
psikologi
saja. Kelemahan dari modul tematik-saintifik
membawa
untuk
menyajikan
menciptakan
rangsangan
juga
media
tersebut
kegiatan
belajar,
pengaruh-pengaruh
terhadap siswa”.
tematik
tersebut
yang
berkaitan
berisi
beberapa
dengan
tema.
tersebut adalah materi yang dijelaskan atau
yang
dipaparkan kurang luas. Hal ini diperlukan
dilakukan pada tanggal 18-19 Januari 2016,
media pembelajaran yang bervariasi sebagai
diperoleh data bahwa Taman Kanak-kanak
perantara
Nasional
memperkaya pengetahuan.
Berdasarkan
observasi
Samirono
telah
awal
menerapkan
pembelajaran Kurikulum 2013 mulai Semester
1
Tahun
Ajaran
2015/2016.
Penerapan
kurikulum 2013 di Taman Kanak-kanak belum
berjalan
lancar,
terdapat
kendala
pelaksanaan kurikulum ini salah
dalam
satunya
dan
memotivasi
anak
didik
Salah satu kegiatan pembelajaran yang
masih
sering
memiliki
kendala
adalah
pembelajaran mengenai materi angka. Materi
angka penting dikenalkan pada anak didik,
bertujuan agar anak-anak mampu mengenal
Pengembangan Media Papan .... (Irma Yulinda Maslich) 181
angka dan mengetahui jumlah benda yang ada
huruf
z),
di sekitar mereka. Pengenalan angka pada
berurutan.
dan
penulisan
angka
secara
kelompok A adalah angka 1 sampai dengan
Oleh karena itu, untuk menyelesaikan
10. Pembelajaran angka harus menguasai
masalah belajar angka pada kelompok A di
bentuk tulisan angka, menyebut bunyi angka,
Taman Kanak-kanak Nasional Samirono dan
nilai angka, urutan angka dan menulis angka.
pentingnya menghadirkan media yang sesuai
Guru biasanya menggunakan media modul
dengan karakteristik anak didik. Peneliti
angka dan benda-benda di sekitar belajar
tertarik meneliti dengan judul penelitian
mereka sebagai sumber belajar angka. Hal ini
“Pengembangan Media Papan Pintar Angka
dikarenakan
sebagai
(PAPIKA) bagi anak kelompok A Taman
di Taman
Kanak-kanak Nasional Samirono Caturtunggal
media
pembelajaran
sumber belajar mengenai angka
Kanak-kanak
Nasional
Samirono
masih
terbatas, terutama media pembelajaran berupa
Alat Permainan Edukatif (APE).
Penyelesaian
Depok Sleman Yogyakarta”.
Media Papan Pintar Angka (PAPIKA)
yang akan dikembangkan adalah media Alat
terhadap
Permainan Edukatif (APE) yang terbuat dari
dapat
Kayu MDF, whiteboard dan dilapisi dengan
sepenuhnya membantu anak belajar mengenai
cat Non Toxic. Media yang dikembangkan
angka secara keseluruhan. Hal ini ditunjukkan
mengacu pada Tema Empat Alat Komunikasi
oleh anak didik kelompok A kurang bisa
Semester 2 Kelompok A Taman Kanak-kanak.
belajar hanya menggunakan modul angka,
Media PAPIKA berpedoman pada prinsip
mereka juga dirasa lebih cepat bosan, kurang
“belajar sambil bermain” media permainan ini
termotivasi belajar dan masih mengalami
bertujuan akan membawa anak-anak ke dunia
kesulitan terutama pada belajar menulis angka.
“belajar
Menurut guru, sebagian anak-anak sudah bisa
menyenangkan agar tidak cepat bosan. Media
memahami konsep dasar angka, tetapi untuk
permainan
penulisannya anak-anak masih banyak yang
bongkar
kesulitan. Masalah
belajar menulis angka
mencocokkan serta memasangkan potongan-
seperti langkah penulisan angka yang mudah
potongan papan yang sesuai pada bentuk
masih sering dibingungkan (misalnya harus
angka, bentuk geometri dan warna.
permasalahan
yang
guru
ada
belum
menulis dari atas atau bawah),
bermakna”,
PAPIKA
pasang
belajar
terinspirasi
puzzle,
di
mana
yang
seperti
anak
penulisan
angka yang masih sering terbalik (misalnya
METODE PENELITIAN
angka 6 jadi 9), penulisan angka yang terdapat
Jenis Penelitian
garis lengkung belum rapi/ hasilnya masih
Jenis penelitian yang digunakan adalah
berupa garis kaku (misalnya angka 2 jadi
Research and Development (R&D). Menurut
182
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
Sugiyono
(2013:
407)
penelitian
dan
Waktu dan Tempat Penelitian
pengembangan bersifat Longitudinal (bertahap
Penelitian dilakukan pada Semester
bisa multy years). Penelitian pengembangan
Genap Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini
atau Research and Development (R&D)
dilakukan di Taman Kanak-kanak Nasional
merupakan
Samirono, beralamat
penelitian
yang
berorientasi
kepada mengembangkan suatu produk seperti
di CT 6, No. 65 D,
Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta.
salah satunya produk pembelajaran. Produk
yang
dikembangkan
bertujuan
untuk
Target/Subjek Penelitian
menghasilkan media Papan Pintar Angka
Subjek
(PAPIKA) yang layak untuk pembelajaran
pengembangan
anak didik Kelompok A Taman Kanak-kanak
Kelompok A Taman Kanak-kanak Nasional
Nasional
Samirono
Samirono
Caturtunggal
Depok
Sleman.
penelitian
ini
adalah
Caturtunggal,
dalam
anak
Depok
didik
Sleman.
Jumlah subjek uji coba lapangan awal
Menurut Borg and Gall yang dikutip
sebanyak 2 anak, uji coba lapangan utama
dalam Zainal Arifin (2011:129-132), terdapat
sebanyak 4 anak dan uji coba pelaksanaan
10 langkah prosedur metode pengembangan,
operasional sebanyak 14 anak.
yaitu 1) Penelitian dan pengumpulan data
(Research and Information Collecting), 2)
Prosedur
Perencanaan (Planning), 3) Pengembangan
Dengan tidak mengurangi validitas proses dan
draf produk (Develop Preliminary Form
temuan dari penelitian ini, langkah-langkah
Product),
awal
atau prosedural Research and development
(Preliminary Field Testing), 5) Merevisi hasil
(R&D) yang dikemukakan Borg and Gall,
uji coba (Main Product Revision), 6) Uji coba
mengalami sedikit modifikasi. Pada penelitian
lapangan
7)
pengembangan ini hanya sampai tahapan yang
Penyempurnaan produk hasil uji lapangan
ke-9 atau tidak sampai kepada langkah
4)
Uji
(Main
coba
field
(Operational
Product
pelaksanaan
lapangan
lapangan
Testing),
Revision),
8)
(Operational
Uji
Field
mendesiminasikan dan mengimplementasikan
produk.
Testing), 9) Penyempurnaan produk akhir
(Final Product revision), 10) Diseminasi dan
implementasi
Implementation).
(Dissemination
and
Jenis Data dan Instrumen
Data-data
yang
diperoleh
dalam
pengembangan Media Papan Pintar Angka
(PAPIKA) ini berupa data deskriptif kuantitatif
untuk menentukan kelayakan produk. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah
Pengembangan Media Papan .... (Irma Yulinda Maslich) 183
metode wawancara, observasi, angket dan
baik dalam bentuk dokumentasi file maupun
dokumentasi. Data kuantitatif diperoleh dari
foto.
hasil penilaian ahli materi, ahli media dan
Teknik Pengumpulan
subjek uji validasi.
Teknik
pengembangan
Langkah-langkah
pengumpulan
data
dalam
instrumen dalam penelitian pengembangan
pengembangan Media Papan Pintar Angka
media pembelajaran APE ini adalah sebagai
(PAPIKA) ini menggunakan teknik analisis
berikut :
data deskriptif kuantitatif. Analisis data ini
1) Mengembangkan kisi-kisi instrumen.
digunakan
untuk
menentukan
kelayakan
2) Mengkonsultasikan kisi-kisi kepada dosen
produk melalui hasil penilaian ahli materi, ahli
media dan uji validasi pada subjek penelitian.
pembimbing.
3) Mendefinisikan variabel penelitian
Data
4) Menyusun dan melengkapi instrumen
berdasarkan konversi Sukardjo (2008: 52-53)
Metode
pengumpulan
data
yang
yang
diperoleh
dikategorikan
sebagai berikut:
digunakan diantaranya: a) Metode Observasi
Skor Rentang
Kriteria
dilakukan pada saat penelitian pendahuluan
5
X > 4,08
Sangat baik
dengan mengamati kegiatan pembelajaran
4
3,36 < X ≤ 4,08
Baik
yang
dengan
3
2,64 < X ≤ 3,36
Cukup
Metode
2
1,92 < X ≤ 2,64
Kurang
wawancara dilakukan pada saat penelitian
1
X ≤ 1,92
Sangat kurang
terjadi
karakteristik
dikelas
peserta
berkaitan
didik,
b)
pendahuluan untuk mengumpulkan informasi
berkaitan dengan pembelajaran yang ada di
Taman
Kanak-kanak
Nasional
Samirono.
Media Papan Pintar Angka (PAPIKA)
ini
dikatakan
“Layak”
sebagai
media
Wawancara dilakukan kepada guru dan kepala
pembelajaran untuk anak didik Kelompok A
sekolah
informasi-
Taman Kanak-kanak apabila hasil penilaian
informasi yang mendetail berkaitan dengan
ahli materi dan ahli media yang didapatkan
permasalahan yang ada dalam pembelajaran,
minimal dengan kriteria “Baik”. Sedangkan
c) Angket digunakan sebagai alat ukur untuk
teknik analisis data untuk subjek uji coba hasil
menentukan kelayakan produk yang diperoleh
validasi menggunakan Skala Guttman yang
dari hasil penilaian produk oleh ahli materi,
dapat dilihat yang dikutip pada Hamid
ahli media dan subjek uji coba lapangan, d)
Darmadi (2011:109).
untuk
Dokumentasi
mendapatkan
produksi
dilakukan
dengan
penyusunan data bahan pengembangan media
184
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
Berikut tabel skala Guttman:
HASIL
a. Hasil Penelitian
Kriteria
Setuju
0
Tidak setuju
Penelitian
dilakukan
Hasil jawaban yang diperoleh dengan
di
atas
berguna
mengembangkan kesimpulan
untuk
seperti
yang
telah dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 90).
Berdasarkan
kriteria
dan
Pengumpulan
Data
1
perhitungan
DAN
PEMBAHASAN
Tabel Skala Guttman
Skor
PENELITIAN
tersebut,
dapat
dan
pengumpulan
data
observasi
dan
melalui
wawancara kepada guru, bertujuan untuk
mencari tahu dan memperoleh gambaran
tentang kondisi dan kendala kegiatan
belajar mengajar di Kelompok A Taman
Kanak-kanak
Nasional
Samirono.
dijelaskan sebagai berikut:
Observasi dilakukan dengan mengamati
1. 0% - 25 %
= tidak ada aspek kelayakan
langsung saat proses kegiatan belajar
2. 25% - 50% = cukup rendah memenuhi
mengajar di kelas. Sementara wawancara
dilakukan kepada guru kelas kelompok A
aspek kelayakan
3. 50% - 75%
= cukup tinggi memenuhi
pembelajaran, media pembelajaran yang
aspek kelayakan
4. 75%
-
100%
dan kepala sekolah mengenai proses
=
memenuhi
aspek
digunakan, kendala dalam pembelajaran,
dan karakter subjek penelitian. Beberapa
kelayakan
Berdasarkan
penghitungan
tersebut
permasalahan yang sebagai berikut:
Media Papan Pintar Angka (PAPIKA) dapat
1. Beragamnya karakteristik anak didik,
dikatakan “Layak/Baik” digunakan dalam
mulai dari yang aktif di dalam kelas,
pembelajaran apabila persentase kelayakan
beberapa ada yang pasif, dan kurang
mencapai > 75%. Sebaliknya, dikatakan
fokusnya
“Tidak layak/tidak baik” apabila persentase
pembelajaran
kelayakan ≤ 75%.
mengalami
Tabel Pedoman Kriteria Kategori Respon
Anak Didik
Persentase
Kategori
Layak
Tidak layak
mereka
dalam
proses
sehingga
Guru
kesulitan
dalam
membangkitkan anak-anak yang pasif.
2. Media
pembelajaran
permainan edukatif
terutama
berupa
alat
masih terbatas,
mengenal
angka
dan
mengenal macam alat komunikasi.
3. Media alat permainan edukatif untuk
mengenal
angka,
terutama
belajar
Pengembangan Media Papan .... (Irma Yulinda Maslich) 185
menulis angka yang dimiliki TK belum
R&D Borg and Gall dilakukan sampai
tersedia.
pada tahapan ke 9 saja.
4. Guru kesulitan mengajarkan materi
c. Hasil Pengembangan Produk Awal
mengenal angka pada belajar menulis
angka.
Pengembangan produk awal melalui
proses dan langkah-langkah sebagai
5. Metode yang digunakan guru dalam
kegiatan pembelajaran menulis angka
berikut:
1) Merumuskan isi materi pembelajaran
kurang variatif, karena kurang media
pendukung.
dan berkonsultasi dengan guru kelas.
2) Pelaksanaan pengembangan produk.
6. Anak didik mengalami kesulitan dan
3) Evaluasi
Media dilakukan
dengan
cepat bosan dalam belajar menulis
meminta pertimbangan ahli (expert
angka. Masalah belajar menulis angka
judgement)
seperti langkah penulisan angka yang
Validasi ahli dilakukan oleh ahli
masih sering dibingungkan (misalnya
materi dan ahli media.
atau
validasi
ahli.
harus menulis dari atas atau bawah),
Validasi materi dilakukan oleh dosen
penulisan angka yang masih sering
PG-PAUD, dengan validasi melalui 2
terbalik (misalnya angka 6 jadi 9),
tahapan. Tahap I mendapatkan jumlah skor
penulisan angka yang terdapat garis
70 dari 18 aspek yang dinilai, dengan rata-
lengkung belum rapi/ hasilnya masih
rata
berupa garis kaku (misalnya angka 2
“Baik”dan
jadi huruf z), dan penulisan angka
Validator memberikan saran untuk merevisi
secara berurutan.
antara lain: a) Komponen pada GBIPM
b. Hasil Perencanaan
Tahapan
3,89
diinterprestasikan
tingkat
kelayakan
kriteria
“Layak”.
pencantuman KD 3 harus diikuti sama oleh
ini
KD 4, berdasar peraturan kurikulum 2013;
tahapan
b) warna utama yang dikenalkan lebih baik
penelitian dan pengumpulan data dalam
hasil perpaduan warna primer yang lebih
rangka memecahkan permasalahan yang
cerah menarik; dan c) memberi tambahan
ada.
media
materi pada media PAPIKA agar sesuai
alat
pada GBIPM yang telah disusun. Tahap II
permainan edukatif Papan Pintar Angka
mendapatkan jumlah skor 78 dari 18 aspek
(PAPIKA) yang layak, pada tahap ini
yang
peneliti
menggunakan
diinterprestasikan kriteria “Sangat Baik”
metodologi penelitian R&D menurut
dan tingkat kelayakan “Layak”. Validator
Borg and Gall. Metodologi penelitian
ahli materi menyatakan bahwa
merupakan
perancangan
lanjutan
Pengembangan
pembelajaran
berupa
merencanakan
dari
sebuah
media
dinilai,
dengan
rata-rata
4,33
media
186
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
Papan Pintar Angka (PAPIKA) sudah lebih
disingkat atau dibuat point-point; jenis alat
baik dari perubahan tahap awal dan sudah
komunikasi
layak di uji coba tanpa revisi.
diperjelas penggolongannya; b) PAPIKA
Validasi media dilakukan oleh dosen
Teknologi Pendidikan, dengan validasi
melalui 2 tahapan. Tahap I mendapatkan
di
buku
panduan
lebih
angka 8 dan 9 penempelan stiker lebih
diperekat lagi dan puzzle kurang halus.
d. Uji Coba Lapangan Awal
jumlah skor 48 dari 15 aspek yang dinilai,
Uji coba lapangan melibatkan 2 anak
dengan rata-rata 3,2. diinterprestasikan
didik Kelompok A Taman Kanak-kanak
kriteria “Cukup”. Validator memberikan
Nasional Samirono. Hasil uji coba lapangan
saran untuk merevisi antara lain: a) Puzzle
memperoleh jumlah penilaian 19 dari
angka dan bangun datar geometri dibuat
jumlah total maksimal penilaian 22. Jumlah
lebih menonjol keluar dan lebih halus lagi
skor tersebut dipresentasikan sehingga
sudut-sudut; b) Warna buku panduan untuk
didapatkan
guru dibuat lebih kontras dan menarik,
dikatakan media
serta jenis font ada yang harus diganti
(PAPIKA)
karena tidak sesuai dengan karakteristik
pengamatan yang dilakukan, para anak
anak didik; c) jumlah gambar harus sama
didik Respon dari subjek uji coba, antara
dengan nilai angka agar anak belajar dari
lain; mereka sangat antusias, tertarik dan
kongret ke abstrak; d) mengganti jenis font
termotivasi, menyukainya untuk bermain.
pada Rumah PAPIKA dan stiker spidol.
Anak didik paling banyak tertarik dengan
hasil
86,36%
Papan
dan
dapat
Pintar Angka
“Layak/Sangat
Baik”.
Dari
Validasi media Tahap II mendapatkan
bentuk bangun datar geometri lingkaran
skor 67 dari 15 aspek yang dinilai, dengan
dan persegi panjang, warna merah dan biru,
rata-rata 4,47, diinterprestasikan kriteria
permainan
“Sangat Baik” dan tingkat kelayakan
menabung. Pada penggunaan media anak
“Layak” untuk di uji coba lapangan.
didik bebas memilih media PAPIKA mulai
Validator ahli media menyatakan bahwa
dari angka dan warna. Walaupun terkadang
media Papan Pintar Angka (PAPIKA) layak
mereka kesulitan memasukkan potongan
uji coba lapangan, tetapi dengan revisi
kayu ke atap rumah PAPIKA mereka terus
sesuai saran. Validator memberikan saran
mencoba dan tertolong oleh tanda garis
untuk merevisi antara lain: a) Buku
hitam pada potongan kayu.
panduan
halaman
disimpulkan bahwa bahwa media PAPIKA
pengenalan deskripsi media Papan Pintar
mendapatkan respon yang baik/positif dari
Angka (PAPIKA) setelah motto; pesan-
anak didik berdasarkan hasil uji coba
pesan petunjuk dalam buku panduan bisa
lapangan.
guru
ditambahkan
puzzle
mencocokan
dan
Jadi dapat
Pengembangan Media Papan .... (Irma Yulinda Maslich) 187
e. Hasil Merevisi Uji Coba
dan sangat baik untuk digunakan dalam
Berdasarkan uji coba lapangan produk
pembelajaran tematik integratif anak didik
media pembelajaran ini mendapatkan nilai
kelompok A Taman Kanak-kanak Nasional
yang “layak” yaitu 86,36% tetapi terdapat
Samirono Depok Sleman,sehingga peneliti
skor indikator yang rendah sehingga harus
tidak melakukan revisi produk media
mengalami perbaikan. Nilai skor yang
pembelajran yang dikembangkan.
rendah mengenai a) memasukkan potongan
h. Hasil Uji Coba Pelaksanaan Operasional
kayu angka dan bentuk bangun geometri ke
Uji coba lapangan utama melibatkan
lubang atap Rumah PAPIKA; b) potongan
14 anak didik kelompok A Taman Kanak-
puzzle kayu. Peneliti merevisi dengan
kanak Nasional Samirono Depok Sleman.
menghaluskan lubang atap Rumah PAPIKA
Hasil uji coba pelaksanaan memperoleh
dan potongan kayu, serta menghaluskan
penilaian 146 dari jumlah total maksimal
sudut-sudut beberapa potongan puzzle kayu
penilaian
yang masih kasar dan susuh dimasukkan.
dipresentasikan sehingga menjadi 94.8%
f. Hasil Uji Coba Lapangan Utama
154.
Jumlah
skor
tersebut
dan dapat dikatakan Media Papan Pintar
Uji Coba lapangan utama melibatkan 4
Angka (PAPIKA) “Layak”. Dari hasil
anak didik kelompok A Taman Kanak-
pengamatan pada uji coba pelaksanaan,
kanak Nasional Samirono. Hasil uji coba
respon subjek penelitian umumnya sangat
lapangan
jumlah
suka, antusias dan tertarik terhadap media
penilaian 41 dari jumlah total maksimal
Papan Pintar Angka (PAPIKA). Para anak
penilaian 44. Jika dipresentasikan menjadi
didik aktif, tertarik, dan tertantang dalam
93,18% dan dapat dikatakan media Papan
memainkan
Pintar Angka (PAPIKA) “Layak/Sangat
menulis angka dengan menebali garis
Baik”. Anak didik paling banyak tertarik
putus-putus dan meniru gerakan jari tangan
dengan bentuk bangun datar geometri
sesuai gambar. Pada tahap ini sama juga
lingkaran dan persegi panjang, warna
seperti tahap uji coba lapangan awal anak
merah
didik paling banyak tertarik dengan bentuk
utama
dan
biru,
memperoleh
permainan
puzzle
permainan
puzzle,
belajar
mencocokan dan menabung, serta bermain
bangun datar geometri
membuat barisan angka.
persegi panjang, warna merah dan biru
g. Hasil
Penyempurnaan
Produk
Uji
Lapangan Utama
lingkaran dan
ditambah warna coklat, permainan puzzle
mencocokan, menabung dan ditambahkan
Berdasarkan hasil uji coba lapangan
belajar menulis angka dan membuat barisan
utama menyatakan bahwa bahwa media
angka. Dengan demikian dapat disimpulkan
Papan Pintar Angka (PAPIKA) sudah layak
bahwa dalam uji coba pelaksanaan ini
188
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
mendapatkan respon “positif” dari anak
diharapkan sebagai penunjang pembelajaran
didik.
oleh guru maupun digunakan sendiri oleh anak
i. Hasil Penyempurnaan Produk Akhir
Dari hasil uji coba pelaksanaan yang
didik. Pengembangan produk media Papan
Pintar
Angka
(PAPIKA)
memperhatikan
dilakukan dapat dikatakan media Papan
prinsip-prinsip desain pesan pembelajaran
Pintar Angka (PAPIKA) sudah layak dan
menurut C.Asri Budiningsih (2003: 118-126)
sangat baik digunakan untuk pembelajaran
pada bab II yaitu 1) Prinsip Kesiapan dan
di kelompok A Taman Kanak-kanak.
Motivasi, 2) Prinsip Penggunaan Alat Pemusat
Sehingga
Perhatian, 3) Prinsip Partisipasi Aktif Anak
permainan
tidak
mengalami
proses perbaikan atau revisi.
Didik, 4) Prinsip Umpan Balik dan 5) Prinsip
Perulangan.
Pembahasan
Serta berpedoman pada prinsip-prinsip
Berdasarkan hasil pengumpulan data awal
perlunya
dikembangkan
media
Usia Dini menurut Suyadi (2010:12-13) pada
pembelajaran yang dapat digunakan sebagai
bab II yaitu 1) Mengutamakan kebutuhan
sumber belajar anak didik kelompok A Taman
anak, 2) belajar melalui bermain atau bermain
Kanak-kanak. Melalui alat permainan edukatif
seraya belajar, 3) lingkungan yang kondusif
yang
mampu
dan
belajar,
pembelajaran terpadu
dikembangkan,
mengatasi
sebuah
pokok dalam pelaksanaan Pendidikan Anak
diharapkan
permasalahan
menantang,
4)
Menggunakan
dalam bermain, 5)
mengoptimalkan proses pembelajaran, dan
mengembangkan berbagai
meningkatkan kemampuan anak didik serta
ketrampilan
dapat menciptakan suasana belajar yang
Menggunakan berbagai media atau permainan
menyenangkan. Menurut Suyadi (2010:12-13)
edukatif
salah satu prinsip pokok dalam Pendidikan
Dilaksanakan secara bertahap dan berulang-
Anak Usia Dini bahwa lingkungan yang harus
ulang.
dan
hidup
(life
sumber
kecakapan
atau
skills),
6)
belajar,
dan
7)
diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik
Tujuan dari penelitian pengembangan ini
dan menyenangkan, sekaligus menantang
adalah untuk menghasilkan Alat Permainan
dengan
Edukatif media Papan Pintar Angka (PAPIKA)
memperhatikan
keamanan
serta
kenyamanan yang dapat mendukung kegiatan
yang
belajar melalui bermain.
pembelajaran anak didik Kelompok A Taman
Media Papan Pintar Angka (PAPIKA)
dikembangkan
dengan
maksud
untuk
layak
Kanak-kanak
digunakan
Nasional
dalam
Samirono
proses
Depok
Sleman. Kelayakan produk dijaring dengan
meningkatkan kemampuan dan pengetahuan
menggunakan
instrumen
angket
dasar anak didik. Melalui media APE ini
didalamnya terdapat catatan komentar, saran
yang
Pengembangan Media Papan .... (Irma Yulinda Maslich) 189
dan kritik. Penilaian angket diperoleh dari
kriteria “Sangat Baik” dan tingkat kelayakan
hasil penilaian ahli materi, ahli media dan
“Layak”. Validator ahli materi menyatakan
anak didik kelompok A Taman Kanak-kanak
bahwa media Papan Pintar Angka (PAPIKA)
(dibantu
sudah lebih baik dari perubahan tahap awal
pengisian angket
oleh peneliti)
sebagai subjek uji coba dan pengguna produk.
Uji kelayakan produk dalam penelitian
dan sudah layak di uji coba tanpa revisi.
Validasi media dilakukan oleh dosen
pengembangan ini dilakukan melalui beberapa
Teknologi
tahap uji coba untuk mendapat saran, sehingga
melalui 2 tahapan. Tahap I mendapatkan
Media Papan Pintar Angka (PAPIKA) yang
jumlah skor 48 dari 15 aspek yang dinilai,
dikembangkan
dalam
dengan rata-rata 3,2. diinterprestasikan kriteria
pembelajaran khususnya Tema Empat Alat
“Cukup”. Validator memberikan saran untuk
Komunikasi pada Semester 2 Kelompok A
merevisi antara lain: a) Puzzle angka dan
Taman
dalam
bangun datar geometri dibuat lebih menonjol
penelitian ini, meliputi: 1) tahap validasi ahli
keluar dan lebih halus lagi sudut-sudut; b)
materi, 2) validasi ahli media, 3) uji coba
Warna buku panduan untuk guru dibuat lebih
lapangan awal, 4) uji coba lapangan utama dan
kontras dan menarik, serta jenis font ada yang
5) uji coba lapangan operasional.
harus diganti karena tidak sesuai dengan
layak
digunakan
Kanak-kanak.
Tahapan
Pendidikan,
dengan
validasi
Validasi materi dilakukan oleh dosen PG-
karakteristik anak didik; c) jumlah gambar
PAUD, dengan validasi melalui 2 tahapan.
harus sama dengan nilai angka agar anak
Tahap I mendapatkan jumlah skor 70 dari 18
belajar dari kongret ke abstrak; d) mengganti
aspek yang dinilai, dengan rata-rata 3,89
jenis font pada Rumah PAPIKA dan stiker
diinterprestasikan kriteria “Baik”dan tingkat
spidol.
kelayakan “Layak”. Validator memberikan
Validasi media tahap II mendapatkan skor
saran untuk merevisi antara lain: a) Komponen
67 dari 15 aspek yang dinilai, dengan rata-rata
pada GBIPM pencantuman KD 3 harus diikuti
4,47, diinterprestasikan kriteria “Sangat Baik”
sama oleh KD 4, berdasar peraturan kurikulum
dan tingkat kelayakan “Layak” untuk di uji
2013; b) warna utama yang dikenalkan lebih
coba
baik hasil perpaduan warna primer yang lebih
menyatakan bahwa media Papan Pintar Angka
cerah menarik; dan c) memberi tambahan
(PAPIKA) layak uji coba lapangan, tetapi
materi pada media PAPIKA agar sesuai pada
dengan
GBIPM yang telah disusun.
memberikan saran untuk merevisi antara lain:
lapangan.
revisi
Validator
sesuai
saran.
ahli
media
Validator
Validasi materi tahap II mendapatkan
a) Buku panduan guru ditambahkan halaman
jumlah skor 78 dari 18 aspek yang dinilai,
pengenalan deskripsi media Papan Pintar
dengan
Angka (PAPIKA) setelah motto; pesan-pesan
rata-rata
4,33
diinterprestasikan
190
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
petunjuk dalam buku panduan bisa disingkat
mudah ditinggalkan untuk beralih ke aktivitas
atau dibuat point-point; jenis alat komunikasi
yang lain tanpa beban.
di
buku
panduan
lebih
diperjelas
Tahap
uji
coba
lapangan
utama
penggolongannya; b) PAPIKA angka 8 dan 9
melibatkan 4 anak didik kelompok A Taman
penempelan stiker lebih diperekat lagi dan
Kanak-kanak, dengan presentase 93,18 %
puzzle kurang halus.
yaitu termasuk kategori “Layak”. Tanggapan
Pada tahap uji coba peneliti melakukan
anak didik Kelompok A Taman Kanak-kanak
tiga tahap uji coba yaitu uji coba lapangan
sebagai pengguna media pembelajaran APE
awal, uji coba lapangan utama dan uji coba
tersebut yaitu mereka sangat tertarik terhadap
pelaksanaan operasional dengan 11 indikator
alat permainan
penilaian. Pada uji coba lapangan awal dengan
bentuknya, bentuk kemasannya dan warnanya.
melibatkan 2 anak didik kelompok A Taman
Anak didik juga menginginkan bermain
Kanak-kanak
Nasional
Samirono
edukatif tersebut, karena
Depok
puzzle dan belajar menulis angka dengan
Sleman mendapatkan presentase 86,36 %
menebali garis putus-putus pada whiteboard.
yaitu termasuk kategori “Layak”.
Anak
Respon dari subjek uji coba, antara lain;
mereka
sangat
antusias,
dan senang
terhadap media pembelajaran tersebut, tetapi
dan
ada juga beberapa yang kesulitan memasukkan
untuk bermain.
potongan kayu ke atap Rumah PAPIKA.
Anak didik tertarik dengan bentuk, warna-
Seperti yang dikemukakan oleh Andang Ismail
warnanya yang cerah dan permainannya yang
(2009: 146-149) bahwa mengenai pemilihan
mudah. Anak didik bebas memilih media
alat atau perlengkapan belajar
PAPIKA yang angka berapa dan warna apa.
memperhatikan 1) desain yang mudah dan
Seperti yang dikemukakan oleh Badru Zaman
sederhana, 2) multifungsi, 3) menarik, 4)
(2006: 8-10) bahwa fungsi alat permainan
berukuran besar dan mudah digunakan.
termotivasi, menyukainya
tertarik
didik sangat tertarik
sebaiknya
edukatif menciptakan situasi bermain (belajar)
Uji coba terakhir yang melibatkan 14
yang menyenangkan, karena pada dasarnya
Anak Didik Kelompok A Taman Kanak-kanak
anak-anak menyukai kegiatan bermain. Serta
Nasional Samirono mendapatkan presentase
pendapat Mayke Sugianto T. (2005) bahwa
sebanyak 94,9 % yaitu termasuk kategori
pemahaman bermain dalam belajar yang
“Layak”. Uji coba lapangan operasional ini
bermacam-macam, seperti anak didik bebas
mendapatkan respon sangat baik. Anak didik
memilih, dilakukan atas pilihannya sendiri,
lebih tertarik belajar menulis angka dengan
motivasi pribadi, dan untuk kepentingan
menebali garis putus-putus pada whiteboard
sendiri. Adanya unsur fleksibilitas yaitu,
secara
berulang-ulang,
dan
memainkan
potongan kayu angka untuk diurutkan mulai
Pengembangan Media Papan .... (Irma Yulinda Maslich) 191
dari angka 1 sampai dengan 10 di meja
Pintar
Angka
(PAPIKA)
yang
telah
mereka. Anak didik sangat tertarik dan senang
dikembangkan dinyatakan
terhadap media PAPIKA, meskipun masih ada
digunakan dalam proses pembelajaran di anak
juga beberapa yang kesulitan memasukkan
didik kelompok A Taman Kanak-kanak
potongan kayu ke atap Rumah PAPIKA. Hal
Nasional Samirono Depok Sleman.
“Layak” untuk
ini terlihat komentar-komentar mereka saat
menjawab
pertanyaan-pertanyaan
angket
yang dibacakan oleh peneliti. Seperti yang
dikemukakan Hurlock (1992) bahwa awal
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pengembangan media Alat Permainan
masa kanak-kanak merupakan masa yang
Edukatif
paling baik untuk mempelajari ketrampilan
(PAPIKA)
tertentu, alasannya anak senang mengulang-
penelitian R&D Model Borg & Gall yang
ulang, sehingga dengan senang hati mau
dimodifikasi menjadi 9 langkah prosedur
mengulang suatu aktivitas sampai terampil
metode pengembangan.
(Rita Eka Izzaty, 2008:86),.
(APE)
Papan
menggunakan
ini
disampaikan sebagai berikut:
operasional dapat ditarik kesimpulan bahwa
1. Bagi
Kelompok
tahapan
dilakukan, maka ada beberapa saran yang akan
coba lapangan utama dan uji coba lapangan
didik
Angka
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Berdasarkan uji coba lapangan awal, uji
anak
Pintar
A TK
Nasional
peneliti
selanjutnya,
atau
pengembang
diharapkan
dapat
lebih
Samirono dalam penggunaan Media PAPIKA
menyempurnakan alat permainan edukatif
paling banyak tertarik dengan bentuk bangun
yang telah dikembangkan dan lebih
datar geometri lingkaran dan persegi panjang,
inovatif lagi dalam menciptakan alat
warna merah, coklat dan biru, permainan
permainan edukatif yang bermanfaat bagi
puzzle mencocokan dan menabung, belajar
anak didik dalam belajar.
menulis angka dengan menebali garis putus-
2. Bagi
peneliti
atau
pengembang
putus serta memainkan potongan kayu angka
selanjutnya,
untuk diurutkan mulai dari angka 1 sampai
memproduksi dengan jumlah media lebih
dengan 10 di meja mereka.
banyak agar memperkecil biaya yang
Berdasarkan penilaian yang didapatkan
melalui proses validasi ahli materi, ahli media
diharapkan
dapat
dibutuhkan untuk 1 set media.
3. Bagi tenaga pengajar/guru, diharapkan
pembelajaran dan pengisian angket anak didik
dapat
memanfaatkan
kelompok A Taman Kanak-kanak Nasional
edukatif Papan Pintar Angka (PAPIKA)
Samirono sebagai pengguna produk serta
sebagai
subjek uji coba lapangan bahwa media Papan
pembelajaran
salah
satu
alat
permainan
alternatif
sehingga
media
proses
192
E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016
pembelajaran
di
kelas
lebih
Suyadi. 2010. Psikologi Belajar PAUD.
Yogyakarta: PT Bintang Pustaka Abadi.
4. Bagi anak didik Taman Kanak-kanak
Zainal Arifin. 2011. Penelitian Pendidikan
Penelitian dan Paradigma Baru.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya
menyenangkan bagi anak didik.
Kelompok A, diharapkan alat permainan
edukatif Papan Pintar Angka (PAPIKA)
dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar
yang menyenangkan karena mereka dapat
belajar sambil bermain.
DAFTAR PUSTAKA
Andang Ismail. 2009. Education Games.
Yogyakarta: Pro-U Media.
Badru Zaman. 2006. Pengembangan Alat
Permainan Edukatif Untuk Anak Taman
Kanak-Kanak.
Diunduh
:
http://badruzaman.staf.upi.edu/files/201
1/
12/materi-media-paud-upi.pdf.
Diakses pada tanggal 16 April 2016,
pukul 21.00 WIB.
C. Asri Budiningsih. 2003. Desain Pesan
Pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar.
Bandung: CV Pustaka Setia.
Hamid Darmadi. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Mayke S. Tedjasaputra. (2005). Bermain,
Mainan, dan Permainan. Jakarta:
Grasindo.
Rita Eka Izzaty, dkk. 2008. Perkembangan
Peserta Didik. Yogyakarta: UNY
Press.
Sugiyono.
2013.
Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta.
Sukardjo. 2008. Kumpulan Materi Evaluasi
Pembelajaran.
Yogyakarta:
Prodi
Teknologi Pembelajaran.PPs. UNY.
Download