Pengembangan Media Papan .... (Irma Yulinda Maslich) 179 PENGEMBANGAN MEDIA PAPAN PINTAR ANGKA (PAPIKA) BAGI ANAK KELOMPOK A DI TAMAN KANAK-KANAK NASIONAL SAMIRONO CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA DEVELOPING SMART MEDIA BOARD RATE ( PAPIKA ) FOR CHILDREN GROUP A IN KINDERGARTEN NATIONAL DEPOK SAMIRONO CATURTUNGGAL SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Irma Yulinda Maslich, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, email: [email protected] Abstrak Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media Papan Pintar Angka (PAPIKA) yang layak untuk pembelajaran anak didik Kelompok A Taman Kanak-kanak Nasional Samirono Caturtunggal Depok Sleman. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan (R&D) menurut Borg dan Gall. Langkah yang ditempuh meliputi penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan draft produk, uji coba lapangan awal, merevisi hasil uji coba lapangan awal, uji coba lapangan utama, uji coba pelaksanaan operasional, penyempurnaan produk akhir. Kelayakan produk didasarkan pada hasil penilaian ahli materi, ahli media dan anak didik Kelompok A TK sebagai subjek uji validasi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Analisis data berupa deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian dari serangkaian uji coba serta validasi ahli dinyatakan layak. Penilaian ahli materi dengan rata-rata skor 4,33 termasuk kategori layak, penilaian ahli media dengan rata-rata skor 4,47 termasuk kategori layak, uji coba lapangan awal mendapatkan presentase skor 86,36% termasuk kategori layak, uji coba lapangan utama mendapatkan presentase 93,18% termasuk kategori layak dan uji coba lapangan operasional mendapatkan presentase skor 94,8% termasuk kategori layak. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa media Papan Pintar Angka untuk pembelajaran anak didik Kelompok A TK Nasional Samirono Caturtunggal Depok Sleman layak digunakan. Kata Kunci: Media PAPIKA, Angka, Kelompok A Taman Kanak-kanak. Abstract The development of research aimed at generating media Smart Score Board (PAPIKA) eligible for the learning of students Group A kindergarten National Samirono Caturtunggal Depok Sleman. This study uses research and development (R & D) by Borg and Gall. Steps to be taken include the research and data collection, planning, product development draft, initial field trials, revise the results of the initial field trials, major field trials, testing the operational implementation, consummation of the final product. Eligibility product is based on the results of expert assessment of materials, media expert and protege Group A kindergarten as a test subject. Data collection techniques using observation, interviews, questionnaires, and documentation. Analysis of the data is a quantitative descriptive. The results showed that the assessment of a series of tests and validation experts declared eligible. Ratings matter experts with an average score of 4.33, including a decent category, media expert ratings with an average score of 4.47, including a decent category, field trials beginning to get a percentage score of 86.36% are feasible, the main field trials get percentage of 93.18% are feasible and operational field trials to get a percentage score of 94.8% are feasible. Based on the research that has been done can be concluded that the media Smart Board digits to the learning of students Group A National TK Samirono Caturtunggal, Depok Sleman fit for use. Keywords: Media PAPIKA, Figures, Group A kindergarten 180 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016 seperti PENDAHULUAN Proses pendidikan terjadi apabila antar komponen pendidikan berlaku sebagai sebuah keterbatasan media pembelajaran sebagai sumber belajar. Media yang biasa digunakan guru dalam pendidikan pembelajaran adalah media visual (modul mencapai tematik, buku cerita dan poster), alat peraga, keberhasilan pendidikan. Tujuan pendidikan, alat permainan edukatif, media audio, serta isi pendidikan, metode pendidikan, pendidik, contoh-contoh benda konkret dan juga alam peserta didik/anak didik, lingkungan (orang sekitar taman bermain mereka. Tetapi belum tua, semua media terintegrasi dengan kurikulum sistem. Komponen-komponen saling diupayakan masyarakat dalam dan sekolah), kualitas dan 2013. Salah satu media pembelajaran yang serta sudah terintegrasi dengan kurikulum 2013 kurikulum merupakan komponen pendidikan adalah modul tematik-saintifik yang diperoleh yang ikut serta berperan dalam mewujudkan dari pemerintah Kemendikbud D.I.Y. Modul tercapainya tujuan pendidikan. tematik-saintifik dari pemerintah pembelajaran, perangkat media evaluasi Tujuan pembelajaran, pembelajaran menghadirkan pembelajaran aktivitas-aktivitas permainan menarik yang mengembangkan dan mengasah terjadinya proses belajar yang bermakna. aspek-aspek perkembangan anak, meliputi Menurut Hamdani (2011: 244) bahwa, “Media afektif, kognitif, bahasa dan psikomotorik. pembelajaran dalam proses belajar mengajar Modul dapat membangkitkan keinginan dan minat subtema yang baru, membangkitkan motivasi dan Sedangkan dalam pembelajaran, guru masih bahkan terpusat atau mengacu pada modul tematik psikologi saja. Kelemahan dari modul tematik-saintifik membawa untuk menyajikan menciptakan rangsangan juga media tersebut kegiatan belajar, pengaruh-pengaruh terhadap siswa”. tematik tersebut yang berkaitan berisi beberapa dengan tema. tersebut adalah materi yang dijelaskan atau yang dipaparkan kurang luas. Hal ini diperlukan dilakukan pada tanggal 18-19 Januari 2016, media pembelajaran yang bervariasi sebagai diperoleh data bahwa Taman Kanak-kanak perantara Nasional memperkaya pengetahuan. Berdasarkan observasi Samirono telah awal menerapkan pembelajaran Kurikulum 2013 mulai Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016. Penerapan kurikulum 2013 di Taman Kanak-kanak belum berjalan lancar, terdapat kendala pelaksanaan kurikulum ini salah dalam satunya dan memotivasi anak didik Salah satu kegiatan pembelajaran yang masih sering memiliki kendala adalah pembelajaran mengenai materi angka. Materi angka penting dikenalkan pada anak didik, bertujuan agar anak-anak mampu mengenal Pengembangan Media Papan .... (Irma Yulinda Maslich) 181 angka dan mengetahui jumlah benda yang ada huruf z), di sekitar mereka. Pengenalan angka pada berurutan. dan penulisan angka secara kelompok A adalah angka 1 sampai dengan Oleh karena itu, untuk menyelesaikan 10. Pembelajaran angka harus menguasai masalah belajar angka pada kelompok A di bentuk tulisan angka, menyebut bunyi angka, Taman Kanak-kanak Nasional Samirono dan nilai angka, urutan angka dan menulis angka. pentingnya menghadirkan media yang sesuai Guru biasanya menggunakan media modul dengan karakteristik anak didik. Peneliti angka dan benda-benda di sekitar belajar tertarik meneliti dengan judul penelitian mereka sebagai sumber belajar angka. Hal ini “Pengembangan Media Papan Pintar Angka dikarenakan sebagai (PAPIKA) bagi anak kelompok A Taman di Taman Kanak-kanak Nasional Samirono Caturtunggal media pembelajaran sumber belajar mengenai angka Kanak-kanak Nasional Samirono masih terbatas, terutama media pembelajaran berupa Alat Permainan Edukatif (APE). Penyelesaian Depok Sleman Yogyakarta”. Media Papan Pintar Angka (PAPIKA) yang akan dikembangkan adalah media Alat terhadap Permainan Edukatif (APE) yang terbuat dari dapat Kayu MDF, whiteboard dan dilapisi dengan sepenuhnya membantu anak belajar mengenai cat Non Toxic. Media yang dikembangkan angka secara keseluruhan. Hal ini ditunjukkan mengacu pada Tema Empat Alat Komunikasi oleh anak didik kelompok A kurang bisa Semester 2 Kelompok A Taman Kanak-kanak. belajar hanya menggunakan modul angka, Media PAPIKA berpedoman pada prinsip mereka juga dirasa lebih cepat bosan, kurang “belajar sambil bermain” media permainan ini termotivasi belajar dan masih mengalami bertujuan akan membawa anak-anak ke dunia kesulitan terutama pada belajar menulis angka. “belajar Menurut guru, sebagian anak-anak sudah bisa menyenangkan agar tidak cepat bosan. Media memahami konsep dasar angka, tetapi untuk permainan penulisannya anak-anak masih banyak yang bongkar kesulitan. Masalah belajar menulis angka mencocokkan serta memasangkan potongan- seperti langkah penulisan angka yang mudah potongan papan yang sesuai pada bentuk masih sering dibingungkan (misalnya harus angka, bentuk geometri dan warna. permasalahan yang guru ada belum menulis dari atas atau bawah), bermakna”, PAPIKA pasang belajar terinspirasi puzzle, di mana yang seperti anak penulisan angka yang masih sering terbalik (misalnya METODE PENELITIAN angka 6 jadi 9), penulisan angka yang terdapat Jenis Penelitian garis lengkung belum rapi/ hasilnya masih Jenis penelitian yang digunakan adalah berupa garis kaku (misalnya angka 2 jadi Research and Development (R&D). Menurut 182 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016 Sugiyono (2013: 407) penelitian dan Waktu dan Tempat Penelitian pengembangan bersifat Longitudinal (bertahap Penelitian dilakukan pada Semester bisa multy years). Penelitian pengembangan Genap Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini atau Research and Development (R&D) dilakukan di Taman Kanak-kanak Nasional merupakan Samirono, beralamat penelitian yang berorientasi kepada mengembangkan suatu produk seperti di CT 6, No. 65 D, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. salah satunya produk pembelajaran. Produk yang dikembangkan bertujuan untuk Target/Subjek Penelitian menghasilkan media Papan Pintar Angka Subjek (PAPIKA) yang layak untuk pembelajaran pengembangan anak didik Kelompok A Taman Kanak-kanak Kelompok A Taman Kanak-kanak Nasional Nasional Samirono Samirono Caturtunggal Depok Sleman. penelitian ini adalah Caturtunggal, dalam anak Depok didik Sleman. Jumlah subjek uji coba lapangan awal Menurut Borg and Gall yang dikutip sebanyak 2 anak, uji coba lapangan utama dalam Zainal Arifin (2011:129-132), terdapat sebanyak 4 anak dan uji coba pelaksanaan 10 langkah prosedur metode pengembangan, operasional sebanyak 14 anak. yaitu 1) Penelitian dan pengumpulan data (Research and Information Collecting), 2) Prosedur Perencanaan (Planning), 3) Pengembangan Dengan tidak mengurangi validitas proses dan draf produk (Develop Preliminary Form temuan dari penelitian ini, langkah-langkah Product), awal atau prosedural Research and development (Preliminary Field Testing), 5) Merevisi hasil (R&D) yang dikemukakan Borg and Gall, uji coba (Main Product Revision), 6) Uji coba mengalami sedikit modifikasi. Pada penelitian lapangan 7) pengembangan ini hanya sampai tahapan yang Penyempurnaan produk hasil uji lapangan ke-9 atau tidak sampai kepada langkah 4) Uji (Main coba field (Operational Product pelaksanaan lapangan lapangan Testing), Revision), 8) (Operational Uji Field mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk. Testing), 9) Penyempurnaan produk akhir (Final Product revision), 10) Diseminasi dan implementasi Implementation). (Dissemination and Jenis Data dan Instrumen Data-data yang diperoleh dalam pengembangan Media Papan Pintar Angka (PAPIKA) ini berupa data deskriptif kuantitatif untuk menentukan kelayakan produk. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah Pengembangan Media Papan .... (Irma Yulinda Maslich) 183 metode wawancara, observasi, angket dan baik dalam bentuk dokumentasi file maupun dokumentasi. Data kuantitatif diperoleh dari foto. hasil penilaian ahli materi, ahli media dan Teknik Pengumpulan subjek uji validasi. Teknik pengembangan Langkah-langkah pengumpulan data dalam instrumen dalam penelitian pengembangan pengembangan Media Papan Pintar Angka media pembelajaran APE ini adalah sebagai (PAPIKA) ini menggunakan teknik analisis berikut : data deskriptif kuantitatif. Analisis data ini 1) Mengembangkan kisi-kisi instrumen. digunakan untuk menentukan kelayakan 2) Mengkonsultasikan kisi-kisi kepada dosen produk melalui hasil penilaian ahli materi, ahli media dan uji validasi pada subjek penelitian. pembimbing. 3) Mendefinisikan variabel penelitian Data 4) Menyusun dan melengkapi instrumen berdasarkan konversi Sukardjo (2008: 52-53) Metode pengumpulan data yang yang diperoleh dikategorikan sebagai berikut: digunakan diantaranya: a) Metode Observasi Skor Rentang Kriteria dilakukan pada saat penelitian pendahuluan 5 X > 4,08 Sangat baik dengan mengamati kegiatan pembelajaran 4 3,36 < X ≤ 4,08 Baik yang dengan 3 2,64 < X ≤ 3,36 Cukup Metode 2 1,92 < X ≤ 2,64 Kurang wawancara dilakukan pada saat penelitian 1 X ≤ 1,92 Sangat kurang terjadi karakteristik dikelas peserta berkaitan didik, b) pendahuluan untuk mengumpulkan informasi berkaitan dengan pembelajaran yang ada di Taman Kanak-kanak Nasional Samirono. Media Papan Pintar Angka (PAPIKA) ini dikatakan “Layak” sebagai media Wawancara dilakukan kepada guru dan kepala pembelajaran untuk anak didik Kelompok A sekolah informasi- Taman Kanak-kanak apabila hasil penilaian informasi yang mendetail berkaitan dengan ahli materi dan ahli media yang didapatkan permasalahan yang ada dalam pembelajaran, minimal dengan kriteria “Baik”. Sedangkan c) Angket digunakan sebagai alat ukur untuk teknik analisis data untuk subjek uji coba hasil menentukan kelayakan produk yang diperoleh validasi menggunakan Skala Guttman yang dari hasil penilaian produk oleh ahli materi, dapat dilihat yang dikutip pada Hamid ahli media dan subjek uji coba lapangan, d) Darmadi (2011:109). untuk Dokumentasi mendapatkan produksi dilakukan dengan penyusunan data bahan pengembangan media 184 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016 Berikut tabel skala Guttman: HASIL a. Hasil Penelitian Kriteria Setuju 0 Tidak setuju Penelitian dilakukan Hasil jawaban yang diperoleh dengan di atas berguna mengembangkan kesimpulan untuk seperti yang telah dikemukakan oleh Sugiyono (2013: 90). Berdasarkan kriteria dan Pengumpulan Data 1 perhitungan DAN PEMBAHASAN Tabel Skala Guttman Skor PENELITIAN tersebut, dapat dan pengumpulan data observasi dan melalui wawancara kepada guru, bertujuan untuk mencari tahu dan memperoleh gambaran tentang kondisi dan kendala kegiatan belajar mengajar di Kelompok A Taman Kanak-kanak Nasional Samirono. dijelaskan sebagai berikut: Observasi dilakukan dengan mengamati 1. 0% - 25 % = tidak ada aspek kelayakan langsung saat proses kegiatan belajar 2. 25% - 50% = cukup rendah memenuhi mengajar di kelas. Sementara wawancara dilakukan kepada guru kelas kelompok A aspek kelayakan 3. 50% - 75% = cukup tinggi memenuhi pembelajaran, media pembelajaran yang aspek kelayakan 4. 75% - 100% dan kepala sekolah mengenai proses = memenuhi aspek digunakan, kendala dalam pembelajaran, dan karakter subjek penelitian. Beberapa kelayakan Berdasarkan penghitungan tersebut permasalahan yang sebagai berikut: Media Papan Pintar Angka (PAPIKA) dapat 1. Beragamnya karakteristik anak didik, dikatakan “Layak/Baik” digunakan dalam mulai dari yang aktif di dalam kelas, pembelajaran apabila persentase kelayakan beberapa ada yang pasif, dan kurang mencapai > 75%. Sebaliknya, dikatakan fokusnya “Tidak layak/tidak baik” apabila persentase pembelajaran kelayakan ≤ 75%. mengalami Tabel Pedoman Kriteria Kategori Respon Anak Didik Persentase Kategori Layak Tidak layak mereka dalam proses sehingga Guru kesulitan dalam membangkitkan anak-anak yang pasif. 2. Media pembelajaran permainan edukatif terutama berupa alat masih terbatas, mengenal angka dan mengenal macam alat komunikasi. 3. Media alat permainan edukatif untuk mengenal angka, terutama belajar Pengembangan Media Papan .... (Irma Yulinda Maslich) 185 menulis angka yang dimiliki TK belum R&D Borg and Gall dilakukan sampai tersedia. pada tahapan ke 9 saja. 4. Guru kesulitan mengajarkan materi c. Hasil Pengembangan Produk Awal mengenal angka pada belajar menulis angka. Pengembangan produk awal melalui proses dan langkah-langkah sebagai 5. Metode yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran menulis angka berikut: 1) Merumuskan isi materi pembelajaran kurang variatif, karena kurang media pendukung. dan berkonsultasi dengan guru kelas. 2) Pelaksanaan pengembangan produk. 6. Anak didik mengalami kesulitan dan 3) Evaluasi Media dilakukan dengan cepat bosan dalam belajar menulis meminta pertimbangan ahli (expert angka. Masalah belajar menulis angka judgement) seperti langkah penulisan angka yang Validasi ahli dilakukan oleh ahli masih sering dibingungkan (misalnya materi dan ahli media. atau validasi ahli. harus menulis dari atas atau bawah), Validasi materi dilakukan oleh dosen penulisan angka yang masih sering PG-PAUD, dengan validasi melalui 2 terbalik (misalnya angka 6 jadi 9), tahapan. Tahap I mendapatkan jumlah skor penulisan angka yang terdapat garis 70 dari 18 aspek yang dinilai, dengan rata- lengkung belum rapi/ hasilnya masih rata berupa garis kaku (misalnya angka 2 “Baik”dan jadi huruf z), dan penulisan angka Validator memberikan saran untuk merevisi secara berurutan. antara lain: a) Komponen pada GBIPM b. Hasil Perencanaan Tahapan 3,89 diinterprestasikan tingkat kelayakan kriteria “Layak”. pencantuman KD 3 harus diikuti sama oleh ini KD 4, berdasar peraturan kurikulum 2013; tahapan b) warna utama yang dikenalkan lebih baik penelitian dan pengumpulan data dalam hasil perpaduan warna primer yang lebih rangka memecahkan permasalahan yang cerah menarik; dan c) memberi tambahan ada. media materi pada media PAPIKA agar sesuai alat pada GBIPM yang telah disusun. Tahap II permainan edukatif Papan Pintar Angka mendapatkan jumlah skor 78 dari 18 aspek (PAPIKA) yang layak, pada tahap ini yang peneliti menggunakan diinterprestasikan kriteria “Sangat Baik” metodologi penelitian R&D menurut dan tingkat kelayakan “Layak”. Validator Borg and Gall. Metodologi penelitian ahli materi menyatakan bahwa merupakan perancangan lanjutan Pengembangan pembelajaran berupa merencanakan dari sebuah media dinilai, dengan rata-rata 4,33 media 186 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016 Papan Pintar Angka (PAPIKA) sudah lebih disingkat atau dibuat point-point; jenis alat baik dari perubahan tahap awal dan sudah komunikasi layak di uji coba tanpa revisi. diperjelas penggolongannya; b) PAPIKA Validasi media dilakukan oleh dosen Teknologi Pendidikan, dengan validasi melalui 2 tahapan. Tahap I mendapatkan di buku panduan lebih angka 8 dan 9 penempelan stiker lebih diperekat lagi dan puzzle kurang halus. d. Uji Coba Lapangan Awal jumlah skor 48 dari 15 aspek yang dinilai, Uji coba lapangan melibatkan 2 anak dengan rata-rata 3,2. diinterprestasikan didik Kelompok A Taman Kanak-kanak kriteria “Cukup”. Validator memberikan Nasional Samirono. Hasil uji coba lapangan saran untuk merevisi antara lain: a) Puzzle memperoleh jumlah penilaian 19 dari angka dan bangun datar geometri dibuat jumlah total maksimal penilaian 22. Jumlah lebih menonjol keluar dan lebih halus lagi skor tersebut dipresentasikan sehingga sudut-sudut; b) Warna buku panduan untuk didapatkan guru dibuat lebih kontras dan menarik, dikatakan media serta jenis font ada yang harus diganti (PAPIKA) karena tidak sesuai dengan karakteristik pengamatan yang dilakukan, para anak anak didik; c) jumlah gambar harus sama didik Respon dari subjek uji coba, antara dengan nilai angka agar anak belajar dari lain; mereka sangat antusias, tertarik dan kongret ke abstrak; d) mengganti jenis font termotivasi, menyukainya untuk bermain. pada Rumah PAPIKA dan stiker spidol. Anak didik paling banyak tertarik dengan hasil 86,36% Papan dan dapat Pintar Angka “Layak/Sangat Baik”. Dari Validasi media Tahap II mendapatkan bentuk bangun datar geometri lingkaran skor 67 dari 15 aspek yang dinilai, dengan dan persegi panjang, warna merah dan biru, rata-rata 4,47, diinterprestasikan kriteria permainan “Sangat Baik” dan tingkat kelayakan menabung. Pada penggunaan media anak “Layak” untuk di uji coba lapangan. didik bebas memilih media PAPIKA mulai Validator ahli media menyatakan bahwa dari angka dan warna. Walaupun terkadang media Papan Pintar Angka (PAPIKA) layak mereka kesulitan memasukkan potongan uji coba lapangan, tetapi dengan revisi kayu ke atap rumah PAPIKA mereka terus sesuai saran. Validator memberikan saran mencoba dan tertolong oleh tanda garis untuk merevisi antara lain: a) Buku hitam pada potongan kayu. panduan halaman disimpulkan bahwa bahwa media PAPIKA pengenalan deskripsi media Papan Pintar mendapatkan respon yang baik/positif dari Angka (PAPIKA) setelah motto; pesan- anak didik berdasarkan hasil uji coba pesan petunjuk dalam buku panduan bisa lapangan. guru ditambahkan puzzle mencocokan dan Jadi dapat Pengembangan Media Papan .... (Irma Yulinda Maslich) 187 e. Hasil Merevisi Uji Coba dan sangat baik untuk digunakan dalam Berdasarkan uji coba lapangan produk pembelajaran tematik integratif anak didik media pembelajaran ini mendapatkan nilai kelompok A Taman Kanak-kanak Nasional yang “layak” yaitu 86,36% tetapi terdapat Samirono Depok Sleman,sehingga peneliti skor indikator yang rendah sehingga harus tidak melakukan revisi produk media mengalami perbaikan. Nilai skor yang pembelajran yang dikembangkan. rendah mengenai a) memasukkan potongan h. Hasil Uji Coba Pelaksanaan Operasional kayu angka dan bentuk bangun geometri ke Uji coba lapangan utama melibatkan lubang atap Rumah PAPIKA; b) potongan 14 anak didik kelompok A Taman Kanak- puzzle kayu. Peneliti merevisi dengan kanak Nasional Samirono Depok Sleman. menghaluskan lubang atap Rumah PAPIKA Hasil uji coba pelaksanaan memperoleh dan potongan kayu, serta menghaluskan penilaian 146 dari jumlah total maksimal sudut-sudut beberapa potongan puzzle kayu penilaian yang masih kasar dan susuh dimasukkan. dipresentasikan sehingga menjadi 94.8% f. Hasil Uji Coba Lapangan Utama 154. Jumlah skor tersebut dan dapat dikatakan Media Papan Pintar Uji Coba lapangan utama melibatkan 4 Angka (PAPIKA) “Layak”. Dari hasil anak didik kelompok A Taman Kanak- pengamatan pada uji coba pelaksanaan, kanak Nasional Samirono. Hasil uji coba respon subjek penelitian umumnya sangat lapangan jumlah suka, antusias dan tertarik terhadap media penilaian 41 dari jumlah total maksimal Papan Pintar Angka (PAPIKA). Para anak penilaian 44. Jika dipresentasikan menjadi didik aktif, tertarik, dan tertantang dalam 93,18% dan dapat dikatakan media Papan memainkan Pintar Angka (PAPIKA) “Layak/Sangat menulis angka dengan menebali garis Baik”. Anak didik paling banyak tertarik putus-putus dan meniru gerakan jari tangan dengan bentuk bangun datar geometri sesuai gambar. Pada tahap ini sama juga lingkaran dan persegi panjang, warna seperti tahap uji coba lapangan awal anak merah didik paling banyak tertarik dengan bentuk utama dan biru, memperoleh permainan puzzle permainan puzzle, belajar mencocokan dan menabung, serta bermain bangun datar geometri membuat barisan angka. persegi panjang, warna merah dan biru g. Hasil Penyempurnaan Produk Uji Lapangan Utama lingkaran dan ditambah warna coklat, permainan puzzle mencocokan, menabung dan ditambahkan Berdasarkan hasil uji coba lapangan belajar menulis angka dan membuat barisan utama menyatakan bahwa bahwa media angka. Dengan demikian dapat disimpulkan Papan Pintar Angka (PAPIKA) sudah layak bahwa dalam uji coba pelaksanaan ini 188 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016 mendapatkan respon “positif” dari anak diharapkan sebagai penunjang pembelajaran didik. oleh guru maupun digunakan sendiri oleh anak i. Hasil Penyempurnaan Produk Akhir Dari hasil uji coba pelaksanaan yang didik. Pengembangan produk media Papan Pintar Angka (PAPIKA) memperhatikan dilakukan dapat dikatakan media Papan prinsip-prinsip desain pesan pembelajaran Pintar Angka (PAPIKA) sudah layak dan menurut C.Asri Budiningsih (2003: 118-126) sangat baik digunakan untuk pembelajaran pada bab II yaitu 1) Prinsip Kesiapan dan di kelompok A Taman Kanak-kanak. Motivasi, 2) Prinsip Penggunaan Alat Pemusat Sehingga Perhatian, 3) Prinsip Partisipasi Aktif Anak permainan tidak mengalami proses perbaikan atau revisi. Didik, 4) Prinsip Umpan Balik dan 5) Prinsip Perulangan. Pembahasan Serta berpedoman pada prinsip-prinsip Berdasarkan hasil pengumpulan data awal perlunya dikembangkan media Usia Dini menurut Suyadi (2010:12-13) pada pembelajaran yang dapat digunakan sebagai bab II yaitu 1) Mengutamakan kebutuhan sumber belajar anak didik kelompok A Taman anak, 2) belajar melalui bermain atau bermain Kanak-kanak. Melalui alat permainan edukatif seraya belajar, 3) lingkungan yang kondusif yang mampu dan belajar, pembelajaran terpadu dikembangkan, mengatasi sebuah pokok dalam pelaksanaan Pendidikan Anak diharapkan permasalahan menantang, 4) Menggunakan dalam bermain, 5) mengoptimalkan proses pembelajaran, dan mengembangkan berbagai meningkatkan kemampuan anak didik serta ketrampilan dapat menciptakan suasana belajar yang Menggunakan berbagai media atau permainan menyenangkan. Menurut Suyadi (2010:12-13) edukatif salah satu prinsip pokok dalam Pendidikan Dilaksanakan secara bertahap dan berulang- Anak Usia Dini bahwa lingkungan yang harus ulang. dan hidup (life sumber kecakapan atau skills), 6) belajar, dan 7) diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik Tujuan dari penelitian pengembangan ini dan menyenangkan, sekaligus menantang adalah untuk menghasilkan Alat Permainan dengan Edukatif media Papan Pintar Angka (PAPIKA) memperhatikan keamanan serta kenyamanan yang dapat mendukung kegiatan yang belajar melalui bermain. pembelajaran anak didik Kelompok A Taman Media Papan Pintar Angka (PAPIKA) dikembangkan dengan maksud untuk layak Kanak-kanak digunakan Nasional dalam Samirono proses Depok Sleman. Kelayakan produk dijaring dengan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan menggunakan instrumen angket dasar anak didik. Melalui media APE ini didalamnya terdapat catatan komentar, saran yang Pengembangan Media Papan .... (Irma Yulinda Maslich) 189 dan kritik. Penilaian angket diperoleh dari kriteria “Sangat Baik” dan tingkat kelayakan hasil penilaian ahli materi, ahli media dan “Layak”. Validator ahli materi menyatakan anak didik kelompok A Taman Kanak-kanak bahwa media Papan Pintar Angka (PAPIKA) (dibantu sudah lebih baik dari perubahan tahap awal pengisian angket oleh peneliti) sebagai subjek uji coba dan pengguna produk. Uji kelayakan produk dalam penelitian dan sudah layak di uji coba tanpa revisi. Validasi media dilakukan oleh dosen pengembangan ini dilakukan melalui beberapa Teknologi tahap uji coba untuk mendapat saran, sehingga melalui 2 tahapan. Tahap I mendapatkan Media Papan Pintar Angka (PAPIKA) yang jumlah skor 48 dari 15 aspek yang dinilai, dikembangkan dalam dengan rata-rata 3,2. diinterprestasikan kriteria pembelajaran khususnya Tema Empat Alat “Cukup”. Validator memberikan saran untuk Komunikasi pada Semester 2 Kelompok A merevisi antara lain: a) Puzzle angka dan Taman dalam bangun datar geometri dibuat lebih menonjol penelitian ini, meliputi: 1) tahap validasi ahli keluar dan lebih halus lagi sudut-sudut; b) materi, 2) validasi ahli media, 3) uji coba Warna buku panduan untuk guru dibuat lebih lapangan awal, 4) uji coba lapangan utama dan kontras dan menarik, serta jenis font ada yang 5) uji coba lapangan operasional. harus diganti karena tidak sesuai dengan layak digunakan Kanak-kanak. Tahapan Pendidikan, dengan validasi Validasi materi dilakukan oleh dosen PG- karakteristik anak didik; c) jumlah gambar PAUD, dengan validasi melalui 2 tahapan. harus sama dengan nilai angka agar anak Tahap I mendapatkan jumlah skor 70 dari 18 belajar dari kongret ke abstrak; d) mengganti aspek yang dinilai, dengan rata-rata 3,89 jenis font pada Rumah PAPIKA dan stiker diinterprestasikan kriteria “Baik”dan tingkat spidol. kelayakan “Layak”. Validator memberikan Validasi media tahap II mendapatkan skor saran untuk merevisi antara lain: a) Komponen 67 dari 15 aspek yang dinilai, dengan rata-rata pada GBIPM pencantuman KD 3 harus diikuti 4,47, diinterprestasikan kriteria “Sangat Baik” sama oleh KD 4, berdasar peraturan kurikulum dan tingkat kelayakan “Layak” untuk di uji 2013; b) warna utama yang dikenalkan lebih coba baik hasil perpaduan warna primer yang lebih menyatakan bahwa media Papan Pintar Angka cerah menarik; dan c) memberi tambahan (PAPIKA) layak uji coba lapangan, tetapi materi pada media PAPIKA agar sesuai pada dengan GBIPM yang telah disusun. memberikan saran untuk merevisi antara lain: lapangan. revisi Validator sesuai saran. ahli media Validator Validasi materi tahap II mendapatkan a) Buku panduan guru ditambahkan halaman jumlah skor 78 dari 18 aspek yang dinilai, pengenalan deskripsi media Papan Pintar dengan Angka (PAPIKA) setelah motto; pesan-pesan rata-rata 4,33 diinterprestasikan 190 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016 petunjuk dalam buku panduan bisa disingkat mudah ditinggalkan untuk beralih ke aktivitas atau dibuat point-point; jenis alat komunikasi yang lain tanpa beban. di buku panduan lebih diperjelas Tahap uji coba lapangan utama penggolongannya; b) PAPIKA angka 8 dan 9 melibatkan 4 anak didik kelompok A Taman penempelan stiker lebih diperekat lagi dan Kanak-kanak, dengan presentase 93,18 % puzzle kurang halus. yaitu termasuk kategori “Layak”. Tanggapan Pada tahap uji coba peneliti melakukan anak didik Kelompok A Taman Kanak-kanak tiga tahap uji coba yaitu uji coba lapangan sebagai pengguna media pembelajaran APE awal, uji coba lapangan utama dan uji coba tersebut yaitu mereka sangat tertarik terhadap pelaksanaan operasional dengan 11 indikator alat permainan penilaian. Pada uji coba lapangan awal dengan bentuknya, bentuk kemasannya dan warnanya. melibatkan 2 anak didik kelompok A Taman Anak didik juga menginginkan bermain Kanak-kanak Nasional Samirono edukatif tersebut, karena Depok puzzle dan belajar menulis angka dengan Sleman mendapatkan presentase 86,36 % menebali garis putus-putus pada whiteboard. yaitu termasuk kategori “Layak”. Anak Respon dari subjek uji coba, antara lain; mereka sangat antusias, dan senang terhadap media pembelajaran tersebut, tetapi dan ada juga beberapa yang kesulitan memasukkan untuk bermain. potongan kayu ke atap Rumah PAPIKA. Anak didik tertarik dengan bentuk, warna- Seperti yang dikemukakan oleh Andang Ismail warnanya yang cerah dan permainannya yang (2009: 146-149) bahwa mengenai pemilihan mudah. Anak didik bebas memilih media alat atau perlengkapan belajar PAPIKA yang angka berapa dan warna apa. memperhatikan 1) desain yang mudah dan Seperti yang dikemukakan oleh Badru Zaman sederhana, 2) multifungsi, 3) menarik, 4) (2006: 8-10) bahwa fungsi alat permainan berukuran besar dan mudah digunakan. termotivasi, menyukainya tertarik didik sangat tertarik sebaiknya edukatif menciptakan situasi bermain (belajar) Uji coba terakhir yang melibatkan 14 yang menyenangkan, karena pada dasarnya Anak Didik Kelompok A Taman Kanak-kanak anak-anak menyukai kegiatan bermain. Serta Nasional Samirono mendapatkan presentase pendapat Mayke Sugianto T. (2005) bahwa sebanyak 94,9 % yaitu termasuk kategori pemahaman bermain dalam belajar yang “Layak”. Uji coba lapangan operasional ini bermacam-macam, seperti anak didik bebas mendapatkan respon sangat baik. Anak didik memilih, dilakukan atas pilihannya sendiri, lebih tertarik belajar menulis angka dengan motivasi pribadi, dan untuk kepentingan menebali garis putus-putus pada whiteboard sendiri. Adanya unsur fleksibilitas yaitu, secara berulang-ulang, dan memainkan potongan kayu angka untuk diurutkan mulai Pengembangan Media Papan .... (Irma Yulinda Maslich) 191 dari angka 1 sampai dengan 10 di meja Pintar Angka (PAPIKA) yang telah mereka. Anak didik sangat tertarik dan senang dikembangkan dinyatakan terhadap media PAPIKA, meskipun masih ada digunakan dalam proses pembelajaran di anak juga beberapa yang kesulitan memasukkan didik kelompok A Taman Kanak-kanak potongan kayu ke atap Rumah PAPIKA. Hal Nasional Samirono Depok Sleman. “Layak” untuk ini terlihat komentar-komentar mereka saat menjawab pertanyaan-pertanyaan angket yang dibacakan oleh peneliti. Seperti yang dikemukakan Hurlock (1992) bahwa awal KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pengembangan media Alat Permainan masa kanak-kanak merupakan masa yang Edukatif paling baik untuk mempelajari ketrampilan (PAPIKA) tertentu, alasannya anak senang mengulang- penelitian R&D Model Borg & Gall yang ulang, sehingga dengan senang hati mau dimodifikasi menjadi 9 langkah prosedur mengulang suatu aktivitas sampai terampil metode pengembangan. (Rita Eka Izzaty, 2008:86),. (APE) Papan menggunakan ini disampaikan sebagai berikut: operasional dapat ditarik kesimpulan bahwa 1. Bagi Kelompok tahapan dilakukan, maka ada beberapa saran yang akan coba lapangan utama dan uji coba lapangan didik Angka Berdasarkan hasil penelitian yang telah Berdasarkan uji coba lapangan awal, uji anak Pintar A TK Nasional peneliti selanjutnya, atau pengembang diharapkan dapat lebih Samirono dalam penggunaan Media PAPIKA menyempurnakan alat permainan edukatif paling banyak tertarik dengan bentuk bangun yang telah dikembangkan dan lebih datar geometri lingkaran dan persegi panjang, inovatif lagi dalam menciptakan alat warna merah, coklat dan biru, permainan permainan edukatif yang bermanfaat bagi puzzle mencocokan dan menabung, belajar anak didik dalam belajar. menulis angka dengan menebali garis putus- 2. Bagi peneliti atau pengembang putus serta memainkan potongan kayu angka selanjutnya, untuk diurutkan mulai dari angka 1 sampai memproduksi dengan jumlah media lebih dengan 10 di meja mereka. banyak agar memperkecil biaya yang Berdasarkan penilaian yang didapatkan melalui proses validasi ahli materi, ahli media diharapkan dapat dibutuhkan untuk 1 set media. 3. Bagi tenaga pengajar/guru, diharapkan pembelajaran dan pengisian angket anak didik dapat memanfaatkan kelompok A Taman Kanak-kanak Nasional edukatif Papan Pintar Angka (PAPIKA) Samirono sebagai pengguna produk serta sebagai subjek uji coba lapangan bahwa media Papan pembelajaran salah satu alat permainan alternatif sehingga media proses 192 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. V Nomor 6 Tahun 2016 pembelajaran di kelas lebih Suyadi. 2010. Psikologi Belajar PAUD. Yogyakarta: PT Bintang Pustaka Abadi. 4. Bagi anak didik Taman Kanak-kanak Zainal Arifin. 2011. Penelitian Pendidikan Penelitian dan Paradigma Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya menyenangkan bagi anak didik. Kelompok A, diharapkan alat permainan edukatif Papan Pintar Angka (PAPIKA) dapat dimanfaatkan untuk kegiatan belajar yang menyenangkan karena mereka dapat belajar sambil bermain. DAFTAR PUSTAKA Andang Ismail. 2009. Education Games. Yogyakarta: Pro-U Media. Badru Zaman. 2006. Pengembangan Alat Permainan Edukatif Untuk Anak Taman Kanak-Kanak. Diunduh : http://badruzaman.staf.upi.edu/files/201 1/ 12/materi-media-paud-upi.pdf. Diakses pada tanggal 16 April 2016, pukul 21.00 WIB. C. Asri Budiningsih. 2003. Desain Pesan Pembelajaran. Yogyakarta: UNY Press. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia. Hamid Darmadi. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Mayke S. Tedjasaputra. (2005). Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta: Grasindo. Rita Eka Izzaty, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfabeta. Sukardjo. 2008. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Prodi Teknologi Pembelajaran.PPs. UNY.