MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 September 2014 PENINGKATAN HDL PLASMA PADA DIABETES MELITUS TIPE 2 MELALUI TERAPI SINBIO EUBACTERIUM RECTALE DAN PATI GEMBILI (DIOSCOREA ESCULENTA) Tri Setyawati Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Tadulako Abstrak Diabetes mellitus tipe 2 merupakan kondisi hiperglikemia kronis yang sering terjadi akibat resistensi insulin. Peningkatan kadar glukosa pada DM tipe 2 dapat memicu peningkatan lipid. Salah satu kondisi dislipidemia yang sering dijumpai pada DM tipe 2 diantaranya adalah penurunan kadar HDL kolesterol. HDL kolesterol memiliki peran penting dalam transport lipid dari jaringan termasuk pembuluh darah menuju ke hepar. Penurunan kadar HDL dapat meningkatkan faktor risiko penyakit kardiovaskuler pada DM tipe 2. Pemberian terapi butirogenik dengan kombinasi sinbio antara bakteri e. rectale dan pati Dioscorea esculenta dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah dan memperbaiki sensitivitas insulin sehingga kadar HDL serum darah meningkat kembali. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa sinbio butirogenik e. rectale dan Dioscorea esculenta dapat meningkatkan kadar HDL serum pada model tikus DM tipe 2. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental with pre and post with control group design. Tikus yang digunakan adalah galur Wistar usia 3 bulan dengan berat 200-300 gram. Induksi DM tipe 2 dilakukan menggunakan Streptozotocin (STZ) 60 mg/kgBB dan Nikotinamid (NA) 120 mg/kgBB yang diberikan secara intraperitoneal. Injeksi nikotinamide diberikan 15 menit setelah injeksi intraperitoneal streptozotocin. Kadar HDL dianalisa pada saat setelah induksi STZ-NA (pre test) dan setelah 4 minggu perlakuan (post test). Terjadi penurunan kadar HDL serum pada kelompok DM kontrol yang hanya diberi pakan standar, sedangkan kelompok DM yang diberi sinbio butirogenik e. rectale dan Dioscorea esculenta mengalami peningkatan yang signifikan dengan nilai p < 0,05. Kata Kunci. Dyslipidemia, diabetes mellitus, dioscorea esculenta, HDL serum. 22 Tri Setyawati, Peningkatan HDL Plasma pada Diabetes Mellitus... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 September 2014 disertai salah satu dari beberapa gejala Pendahuluan klinis seperti 1) kadar glukosa plasma Diabetes Melitus merupakan sindrom metabolik kronik yang ditandai dengan hiperglikemia yang berhubungan dengan abnormalitas metabolisme karbohidrat, sewaktu mencapai ≥ 200 mg/dL, 2) kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dL, atau3) hasil pemeriksaan tes toleransi glukosa oral (TTGO) mencapai ≥ 200 mg/dL.5 lemak dan protein, yang disebabkan oleh defisiensi sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya.1,2 Diabetes melitus (DM) masih merupakan masalah kesehatan global hingga saat ini. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2000 terdapat 171 juta orang di dunia menderita DM dan diperkirakan akan meningkat menjadi 366 juta orang pada tahun 2030. International Diabetes federation (IDF) memperkirakan prevalensi DM berjumlah 240 juta tahun 2007 akan meningkat menjadi 380 juta di tahun 2025, dan 80% diantaranya terjadi di negara miskin dan menengah. Diabetes mellitus dapat dikalsifikasikan menjadi beberapa tipe antara lain:6 a. Diabetes melitus tipe 1 (DM tipe 1), merupakan kondisi hiperglikemi yang disebabkan oleh defisiensi sekresi insulin oleh sel beta pankreas akibat autoimun yang menyebabkan kerusakan pada sel beta pankreas. Pada umumnya lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja. b. Diabetes melitus tipe 2 (DM tipe 2), umumnya terjadi pada kelompok usia dewasa, meskipun kini telah ditemukan Badan ini memperkirakan bahwa di indonesia akan meningkat dari 5,1 % di tahun 2000 menjadi 6,3% tahun 2030.3,4 Diabetes melitus umumnya ditandai dengan beberapa gejala klasik 3 P yaitu polidipsi, poliuri, polifagia dan kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas. Keluhan lain yang muncul seperti tubuh terasa lemah, penglihatan kabur, disfungsi ereksi pada pria dan pruritus vagina pada wanita (Perkeni, 2011). Diagnosis DM pada anak remaja. Tipe ini juga dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan yang menyebabkan resistensi insulin dan rusaknya sel beta pankreas. c. Beberapa macam Diabetes melitus tipe lain, yaitu: I. Maturity-Onset diabetes of the young (MODY), diturunkan secara autosom dominan. Umumnya terjadi pada usia 25 tahun atau ditegakkan apabila muncul gejala klasik 23 Tri Setyawati, Peningkatan HDL Plasma pada Diabetes Mellitus... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 kurang. Biasanya mengalami hiperglikemia II. pasien September 2014 tidak 25% dibawa ke hati oleh Glut2 dan 25% obesitas, namun digunakan di otot dan jaringan lemak oleh terjadi karena transporter dependen insulin (Glut4). kurangnya sekresi insulin akibat Mekanisme homeostasis glukosa darah hiperglikemia. memegang Diabetes karena mutasi pada dijumpai lebih dari 40 penderita diabetes. homeostasis pada DNA mitokondria. IV. Sindrom penting dalam patogenesis DM tipe 2. Pada DM tipe 2 reseptor insulin, ditemukan pada III. Diabetes melitus dengan mutasi peran adanya gangguan glukosa multipel antara lain: 1) penurunan sekresi insulin; 2) resistensi insulin di otot, hati, dan jaringan lemak; 3) abnormalitas uptake glukosa di hati.7,8,9 Wolfram, merupakan neuro degeneratif Pada kondisi fisiologis, paparan autosom resesif yang terjadi pada glukosa dan lemak di sel beta dapat anak - anak. meningkatkan sekresi insulin. Di dalam sel gangguan beta, asam lemak rantai panjang diubah American Diabetes Association menjadi asil koA yang akan memicu (ADA) 2012, menambahkan klasifikasi peningkatan DM yaitu iodiophatic diabetes. Diabetes diacylglycerol idiopatik masih merupakan DM tipe 1. phosphatidic acid dan DAG mengaktivasi Pada protein pasien diabetes idiopatik tidak phosphatidic acid (DAG). kinase-C (PKC) dan Senyawa untuk menunjukkan gangguan autoimun namun meningkatkan eksositosis insulin. Asam tetap ditemukan kondisi insulinopenia dan lemak rantai panjang juga menstimulasi ketoasidosis. Diabetes melitus tipe lain eksositosis melalui penutupan kanal K- yaitu diabetes melitus gestasional (GDM) ATPase, menstimulasi Ca2+-ATPase dan yaitu kondisi intoleransi glukosa yang meningkatkan Ca intraseluler sehingga terjadi selama kehamilan. Hampir 7% dari meningkatkan sekresi insulin.7,9 seluruh kehamilan mengalami GDM. berisiko untuk 2 Pada jangka panjang, peningkatan asam lemak rantai panjang pada sel beta Pada saat kenyang, 50% glukosa pankreas akan menghambat sekresi insulin. digunakan oleh otak melalui insulin- Peningkatan kadar asil-koA lemak di sel independent glucosa transporter 1 (Glut1), beta akan menstimulasi sintesis seramid 24 Tri Setyawati, Peningkatan HDL Plasma pada Diabetes Mellitus... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 September 2014 yang menginduksi enzim nitrit okside Fosforilasi IRS pada residu serin sintase. Peningkatan nitrit okside akan menghambat interaksi IRS dengan reseptor meningkatkan insulin ekspresi sitokin-sitokin di permukaan, sehingga inflamatori, seperti interleukin-1, tumor menurunkan fosforilasi tirosin dari IRS dan necrosis faktor (TNFα), yang menyebabkan menurunkan aktivasi phosphoinositol 3 gangguan fungsi sel beta dan apoptosis sel kinase (PI3K). Peningkatan asam lemak beta. Selain itu, tumor necrosis faktor juga bebas dapat menstimulasi reseptor mediator dapat menyebabkan inaktivasi reseptor inflamasi yaitu toll-like receptor (TLR) insulin. 6,7 yang akan mengaktivasi IkB kinase (IKK) Resistensi insulin pada DM tipe 2 terjadi melalui 1) menstimulasi sitokin-sitokin proinflamatori Peningkatan fosforilasi serin pada insulin seperti TNFα, interleukin-1β dan IL-6. receptor substrat (IRS); 2) peningkatan IKKβ dan JNK berperan sebagai serine degradasi IRS; 3) peningkatan aktivitas kinase fosfatase serin/treonin src containing (SHIP2), 4 mekanisme: β dan c-Jun N-terminal kinase (JNK) dan homology inositol 2 domain 5’-phosphatase phosphatase tensin homolog yang akan dari memfosforilasi IRS sehingga menurunkan signaling insulin. Aktivasi JNK dapat dipicu oleh stress endoplasmic deleted on chromosome ten (PTEN), dan reticulum phospho-tyrosine phosphatase 1B (PTP- fosforilasi serin kinase IRS. Jalur lain yang 1B); menghambat fosforilasi IRS yaitu oleh 4) penurunan aktivasi signaling molekul downstream reseptor insulin.9,10 Peningkatan Akumulasi dan meningkatkan diasilgliserol (DAG) spesies sebagai produk asam lemak rantai panjang, lipid toksik di otot dan jaringan perifer lain, akan mengaktivasi PKC antara lain PKC-β, dapat mengganggu kerja insulin dalam δ, metabolisme glukosa. Peningkatan senyawa fosforilasi serin dari IRS dan memicu metabolit lipid seperti acyl CoA dan DAG penghambatan juga resistensi insulin.7,9,10 akan memicu akumulasi PKC. (ER) resistensi insulin dan θ yang akan signaling meningkatkan insulin dan sehingga bisa memicu terjadinya penurunan Komplikasi pada DM tipe 2 sering aktivitas fosfolirasi oksidatif di mitokondria terjadi terkait adanya resistensi insulin. hingga 30%.11,12 Peningkatan radikal bebas yang dihasilkan ketika terbentuk peroksida dari asam lemak 25 Tri Setyawati, Peningkatan HDL Plasma pada Diabetes Mellitus... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 September 2014 yang mengandung ikatan rangkap yang peningkatan diselingi gambaran umum kondisi dyslipidemia pada metilen dapat menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan.1,6 penderita Hiperglikemia kronis pada diabetes sering menimbulkan gangguan fungsi kerusakan organ seperti dan mata, trigliserida diabetes merupakan melitus. Meskipun treatmen bagi diabetes melitus gagal untuk mengurangi kematian atau angka kejadian penyakit kardiovaskuler namun risiko jantung, ginjal, saraf dan pembuluh darah. residual kardiovaskuler masih ada setelah Penderita diabetes memiliki resiko penyakit terapi jantung dan stroke 2-7 kali lebih tinggi peningkatan HDL kolesterol menjadi satu dibanding orang tanpa diabetes. Resiko hal yang sangat penting untuk mengurangi infark miokard dan kematian meningkat risiko 12% setiap kenaikan tekanan sistolik 10 kardiovaskuler.14 mmHg. Diabetes melitus (DM) telah Gembili statin. Intervensi residual terhadap pada (Dioscorea penyakit esculenta) diketahui merupakan faktor risiko utama adalah jenis umbi-umbian yang berasal dari terjadinya penyakit jantung coroner. 6,13,14 Asia Tenggara yang sejak lama telah Beberapa faktor yang terjadi pada kondisi DM peningkatan aterogenesis yang dapat proses antara terjadi lain: memicu proses dibudidayakan dan digunakan sebagai salah satu bahan pangan masyarakat di Indonesia. Gembili merupakan tanaman berumur abnormalitas semusim, memiliki batang yang tumbuh distribusi partikel-partikel apoprotein dan menjalar hingga mencapai ketinggian 3-5 lipoprotein, glikosilasi dan glikasi lanjut meter, berduri, dengan diameter 3-7 mm. protein-protein dalam plasma dan dinding Daun gembili berbulu dan berbentuk bulat arteri, telur. Umbi gembili tumbuh di dalam tanah, glikooksidasi prokoagulan, dan oksidasi, hiperinsulinemia dan ketika berbuah umbi gembili dapat resistensi insulin, proliferasi sel otot polos mencapai 30-40 buah. Gembili termasuk karena rangsangan hormone dan sitokin- dalam suku gadung-gadungan dan memiliki sitokin seperti interleukin -1 sitokin yang sebutan lain berupa lesser yam.15,16 merupakan komponen mikrobial seperti Tanaman ini termasuk dalam: Devisi : Magnoliophyta Terjadinya penurunan kolesterol Kelas : Liliopsida HDL (High Density Lipoprotein) dan Ordo : Dioscoreales lipopolisakarida (LPS).14 26 Tri Setyawati, Peningkatan HDL Plasma pada Diabetes Mellitus... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 September 2014 Famili : Dioscoreae inulin Genus : Dioscorea dimetabolisme Spesies : Dioscorea esculenta Coenzim A dan succinyl CoA yang akan terutama propionat, menjadi akan methylmalonyl menghambat piruvat karboksilase sehingga Gambar 3. Tanaman Gembili proses glukoneogenesis terhambat. Inulin juga dapat menurunkan TAG melalui penurunan VLDL dari hati sehingga mengurangi aktivitas lipogenesis.19,20,21 Butirat merupakan asam lemak a)Tanaman Gembili b) Umbi Gembili rantai pendek selain asetat dan propionat yang dihasilkan oleh fermentasi bakteri Gembili memiliki kandungan gizi dalam usus besar dari senyawa karbohidrat antara lain kadar air 6,44 %, abu 2,87 %, yang tidak tercerna. Asam butirat dibentuk protein 6,11 %, lemak 0,89 %, dan dari 2 senyawa asetil CoA menjadi butiril karbohidrat 81,40 %. Menurut Harijono, CoA. gembili segar mengandung protein 2,8%, menjadi asam butirat dengan menggunakan abu 2,41%, lemak 0,66% dan karbohidrat enzim butirat kinase dan butiril CoA: asetat 14,76%. Gembili memiliki kandungan pati CoA transferase.22,23 sebesar 21,24%.17,18 CoA kemudian diubah mentah Proses pembentukan asam lemak memiliki kandungan pati resisten sebesar rantai pendek termasuk butirat dalam 10,4 mg/g db, sedangkan kandungan pati saluran cerna melibatkan oleh bakteri- resisten (RS) pada gembili yang dikukus bakteri di dalam kolon. Butirat dihasilkan adalah 13,8 mg/g db. Dari hasil analisa melalui fermentasi oleh bakteri anaerob ditemukan saluran cerna. Beberapa bakteri usus yang bahwa Gembili Butiril gembili memiliki kandungan serat larut, diantaranya berupa memiliki inulin. Dilaporkan juga bahwa gembili pembentukan asam butirat di dalam usus memiliki indeks glisemik lebih rendah antara lain Clostridium acetobutylicum, dibandingkan kimpul dan ubi jalar.15 Butyrivibrio fibrisolvens, Roseburia, F. Beberapa penelitian menunjukkan prausnitzii peran dan penting Eubacterium dalam rectale. bahwa suplemen inulin dapat membantu Eubacterium rectale merupakan golongan mengatur kadar glukosa darah. Produk bakteri gram positif anaerob yang mampu 27 Tri Setyawati, Peningkatan HDL Plasma pada Diabetes Mellitus... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 menghasilkan butirat banyak ekspresi gen-gen yang terlibat dalam fungsi diantara bakteri lainnya. Sebagian asam mitokondria, metabolisme dan resistensi butirat insulin melalui peningkatan ekspresi gen yang paling September 2014 dihasilkan oleh proses fermentasi bakteri dalam kolon akan masuk PPARγ, PGC-1α, dan aktivasi AMPK.27,29 ke dalam darah melalui transport antar sel epitel usus baik secara difusi atau Bahan dan Metode Penelitian ini merupakan penelitian pertukaran anion.23,24,25 Butirat lebih banyak digunakan dibanding propionat dan asetat dengan perbandingan 90:30:50. Oleh karena itu butirat merupakan asam lemak rantai pendek (SCFA) paling penting bagi metabolisme sel kolon.26 Butirat memiliki peran utama sebagai sumber energi bagi sel kuasi eksperimental dengan desain pre test and post test with control group design. Penelitian dilakukan pada tikus Wistar jantan usia 3 bulan dengan berat antara 200 – 300 gram. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hewan epitel usus, juga sebagai anti inflamasi dan antikarsinogenik potensial di dalam saluran kelompok kontrol cerna.27 diinduksi Menurut Gao et al. (2009) butirat memiliki peran metabolisme yang energi di coba dibagi perlakuan yaitu sehat (K1), 5 kelompok kelompok Streptozotocin nikotinamide dalam (STZ) yang dan (NA) tanpa terapi (K2), penting dalam kelompok yang diinduksi STZ dan NA dalam tubuh, dengan pemberian e. ractale (K3), mencegah dan mengobati obesitas serta kelompok induksi ditambah pati gembili 28 (K4), dan kelompok induksi dengan sinbio Peran ekstra intestinal terapi butirat antara pati gembili dan e. rectale (K5). Hewan lain pada pasien anemis sickle sel dan coba diberi pakan standar AIN93M. Pati talasemia menunjukkan gembili deberikan melalui subtitusi pada peningkatan produksi Hb fetal (HbF). komposisi corn starchnya. Bakteri e. Selain itu, butirat dapat menekan aktivitas rectale enzim yang berperan dalam biosintesis Komposisi diet heman coba dapat dilihat kolesterol sehingga menurunkan kadar pada Tabel 1 berikut ini. memperbaiki resistensi insulin pada tikus. β, yang diberikan 1ml/tikus/10-9 CFU. kolesterol. Asam butirat juga memiliki kemampuan 28 dalam regulasi genetik Tri Setyawati, Peningkatan HDL Plasma pada Diabetes Mellitus... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 September 2014 untuk analisa kadar HDL darah dengan Tabel 1 Komposisi diet hewan coba (per 1 kg pakan) menggunakan prinsip COD-PAP menggunakan reagen Dyassis. Analisa data dilakukan dengan menggunakan one way analysis of variance (ANOVA) untuk menilai perbedaan antar berbagai kelompok perlakuan dan uji post hoc Tukey. Analisa korelasi antara kadar glukosa Pembuatan pati gembili dengan cara: gembili mentah dikupas, dicuci, kemudian diparut. Setelah itu diperas dan dibiarkan semalaman untuk diambil patinya kemudian dikeringkan dan pakan standar AIN93M selama 1 minggu. dilakukan dengan menggunakan streptozotocin (Nacalai) 60 mg/kbBB secara intraperitoneal. Kemudian setelah 15 menit dilanjutkan dengan injeksi intraperitoneal nikotinamide (Sigma) dengan dosis 120 mg/kgBB.13 Sebelum diinduksi kadar HDL dilakukan menggunakan analisa koefisien korelasi pearson. Analisa statistic ini dilakukan mengguankan software SPSS versi ke 19. Hasil Hewan coba diadaptasi dengan DMT2 dengan dihaluskan hingga 90 mesh. Induksi darah streptozotocin-nikitinamide, hewan coba dipuasakan semalaman kurang Kadar HDL(high density lipoprotein) tikus diukur sebanyak dua kali pengukuran, yaitu setelah induksi diabetes menggunakan streptozotocin (STZ) dan Nikotinamid (NA) atau sebelum perlakuan (pre test) dan setelah selesai perlakuan (posttest). Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini: Tabel 2 Kadar HDL pre test dan posttest (g/dL) lebih 8 jam.30 Kadar HDL dianalisa pada hari ke 5 untuk melihat apakah sudah terjadi hiperglikemi. Kemudian perlakuan dilakukan selama 4 minggu. Setelah 4 minggu, dilakukan pengambilan darah 29 Tri Setyawati, Peningkatan HDL Plasma pada Diabetes Mellitus... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 Tabel 2 menunjukkan September 2014 adanya Beberapa penelitian sebelumnya peningkatan kadar HDL pada kelompok telah dilakukan tentang hubungan diabetes DM yang diberi perlakuan bakteri (K3), melitus dengan profil lipid serum penderita diberi pati gembili (K4) dan sinbio pati diabetes. Hasilnya menunjukkan bahwa gembili dan bakteri (K5). Sedangkan kondisi kelompok DM (K2) menunjukkan adanya dislipidemia. penurunan kadar HDL. Bakteri yang merupakan faktor prediktor penting bagi digunakan adalah e.rectale dalam bentuk penyakit kardiovaskuler.32 sediaan freeze dry yang dilarutkan dalam hiperglikemi Pada Dan akan kedua memicu kondisi ini penelitian diperoleh bahwa NaCL 0,85%. Data menunjukkan bahwa kelompok kontrol DM (K2) menunjukkan peningkatan HDL tertinggi terdapat pada kadar HDL paling rendah pada pre test atau kelompok yang pada saat setelah diberikan induksi DM tipe mendapat sinbiotik e. rectale dan pati 2. Kemudian setelah 4 minggu perlakuan, gembili. menunjukkan adanya penurunan kadar K5 yaitu kelompok HDL serum. Sedangkan kadar glukosa darah menunjukkan adanya peningkatan Diskusi Kondisi dislipidemia pada setelah 4 minggu pemberian intervensi. Hal penderita DM tipe 2 bertanggungjawab tersebut menunjukkan bahwa penurunan terhadap prevalensi kadar HDL berbanding lurus dengan kondisi peningkatan kadar glukosa darah pada peningkatan kardiovaskuler. Salah satu dislipidemia yang terjadi adalah penurunan kelompok DM. Hal kadar high density lipoprotein (HDL). penelitian sebelumnya yang menyatakan Lipoprotein HDL ini merupakan komponen bahwa kolesterol yang memiliki perbandingan tergantung pada tingkat keparahan diabetes. protein sehingga semakin tinggi kadar glukosanya lebih banyak dibandingkan prevalensi lemaknya. Lipoprotein HDL ini memiliki maka peran dislipidemianya.31,33 penting dalam membersihkan akan ini sesuai dislipidemia semakin buruk dengan sangat kondisi kolesterol LDL dari pembuluh darah . hal Penelitian yang dilakukan oleh ini dikarenakan karena HDL ini dapat Packard et al. (2002) dalam Dixit (2014) mengikat LDL dan membawanya ke hepar menyatakan bahwa penurunan kadar HDL merupakan 30 prediktor yang sangat Tri Setyawati, Peningkatan HDL Plasma pada Diabetes Mellitus... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 menentukan untuk terjadinya September 2014 penyakit penelitiannya digunakan suplemen sodium jantung coroner premature. Selain itu dalam butirat pada tikus yang diberi diet tinggi penelitian lemak lainnya dinyatakan bahwa kontrol terhadap kadar glukosa mampu (HFD) untuk meningkatkan ekspresi gen termasuk Pgc-1α.28 meningkatkan kadar kolesterol HDL serum. Karbohidrat dengan kadar pati Pada kondisi terjadinya resistensi insulin resisten tinggi juga bisa menjadi terapi pada penderita DM tipe 2 akam memicu diet yang efektif merupakan sumber peneingkatan lipolisis di sel adiposa. potensial Hasilnya, terjadi peningkatan transport penelitian menunjukkan bahwa pemberian asam lemak ke dalam hepar sehingga kadar diet tinggi RS pada subjek manusia dapat VLDL menurunkan kolesterol meningkat. Insulin penghasil butirat. kadar kolesterol Hasil dan berperan secara langsung mendegradasi apo trigliserida dalam darah.36 Hasil penelitian B yang merupakan protein utama dari yang dilakukan Hao et al. (2011) , VLDL dan insulin juga meningkatkan menunjukkan bahwa semua oligosakarida sekresi apo B dan VLDL.31,34,35 dapat Peningkatan kadar glukosa pada meningkatkan glucose uptake. Dalam penelitiannya menggunakan sel tikus kontrol DM menunjukkan bahwa kultur kadar glukosa yang tinggi menurunkan oligisakarida aktivitas seperti kompleks chromium III dapat terdistribusi Peroxisome proliferator activated receptor ke mitokondria sel dan meningkatkan gamma (PPAR γ) dan PPAR γ coactivator ekspresi Pgc-1α dan mempengaruhi fungsi 1-α (PGC-1α) sehingga mengakibatkan mitokondria.37 peningkatan asam lemak bebas dalam darah Sumber gen mitokondria C2C12 menunjukkan terutama bahwa oligomuranate karbohidrat yang resisten tinggi dan peningkatan akumulasi lipid seluler. mengandung Akibatnya, diantaranya adalah gembili (Dioescorea pada kontrol DM (K2) pati menunjukkan terjadinya penurunan kadar esculenta). HDL setelah 4 minggu.28,35 pangan lokal yang memiliki kadar pati Gembili merupakan bahan Hasil penelitian yang dilakukan resisten cukup tinggi yaitu 10,4 mg/g berat Gao et al. (2009) membuktikan bahwa kering. Pemrosesan seperti kukus, dapat terapi diet dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan kadar pati resisten hingga mengatasi sindrom metabolik. Dalam menjadi 13,8 mg/g berat kering.15 31 Tri Setyawati, Peningkatan HDL Plasma pada Diabetes Mellitus... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia. pp: 1-70. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di atas, menunjukkan bahwa pemberian sinbio pati gembili (Dioscorea September 2014 6. Masharani, U. 2011. Diabetes mellitus and hypoglycemia. In: S.J., McPhee, M.A., Papadakis (Ed.) Current Medical Diagnosis and Treatment. 5th ed. pp: 1140-72. McGrawHill, New York. 7. DeFronzo, R.A. 2004. Pathogenesis of type 2 diabetes mellitus. Med. Clin. N. Am. 88: 787-835. 8. Murray, R.K., Bender, D.A., Botham, K.M., Kennelly, P.J., Rodwell, V.W., Weil, P.A. Mayes, P.A. 2009. Gluconeogenesis and the control of blood glucose. In: Harper’s illustrated biochemistry. 28thed. pp: 165-191. McGrawHill, New York. 9. Baynes, J.W., dan Dominiczak, M.H. 2009. Glucose homeostasis and fuel metabolism. In: Medical Biochemistry. pp:265-289. Mosby Elsevier, China. esculenta) dan Eubacterium rectale dapat meningkatkan kadar HDL serum tikus Wistar yang diinduksi DM tipe 2. Peningkatan kadar glukosa darah berbanding terbalik dengan kadar HDL serum darah model tikus DM tipe 2. Referensi 1. 2. 3. 4. 5. 32 Guyton, A.C., Hall, J.E. 2006. Inulin, glucagon and diabetes mellitus. In: Guyton Textbook of Medical Physiology. 11th ed. pp: 961-977. Elsevier Saunders, Philadelphia. American Diabetes Association. 2012. Diagnosis and classification of diabetes mellitus. Diabetes Care. 35, supp. 1: 64-71. Mihardja, L., Delima., Siawoyo, H., Ghani, L., Soegondo, S. 2009. Prevalence and determinants of diabetes mellitus and impaired glucose tolerance in Indonesia (A part of basic health research/Riskesdas). Acta. Med. Indones. 41 (4): 169-174. Chan, J.C.N., Malik, V., Jia, W., Kadowaki, T., Yajnik, C.S., Yoon, K.H., Hu, F.B. 2009. Diabetes in Asia, Epidemiology, risk factor, and pathophysiology. J. Am. Med. Association. 301 (20): 2219-2140. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). 2011. Konsensus 10. Kim, Jeong-a., Wei, Y., Sowers, J.R. 2008. Role of mitochondrial dysfunction in insulin resistance. Circ. Res. 102: 401-414. 11. Petersen, K.F., Dufou,r S., Befroy, D., Garcia, R., Shulman, G.I. 2004. Impaired mitochondrial activity in the insulin-resistance offspring of patient with type 2 diabetes. N. Eng. J. Med. 350: 664-671. 12. Kaku, K. 2010. Pathophysiology of type 2 diabetes and its treatment policy. JAMJ. 53 (1): 41-46. 13. Agrawal, R.P., Ranka, M., Beniwal, R., Sharma, S., Purohit, V.P., Kochar, Tri Setyawati, Peningkatan HDL Plasma pada Diabetes Mellitus... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 D.K., Kothari, R.P. 2004. Prevalence of micro and macro vascular complications in type 2 diabetes and their riskfactors. Int. J. Diab. Dev. Countries. 24: 11-16. 14. Meguro, S., Tomita, M., Katsuki, T., Kato, K., Oh, H., Ainai, A., Ito, R., Kawai, T., Itoh, H., Hasegawa, H. 2014. Plasma Antimicrobial peptide LL-37 level is inversely associated with HDL cholesterol level in patents with type 2 diabetes mellitus. Int J of Endo, pp: 1-6. 15. Marsono, Y. 1998. Perubahan Kadar Resisten Starch (RS) dan Komposisi Kimia Beberapa Bahan Pangan Kaya Karbohidrat Dalam Pengolahan. Agritech. 19 (3): 124-127. 16. Solikin. 2003. Pertumbuhan vegetatif “Gembili” (Dioscorea esculenta) pada beberapa diameter umbi. Berkala Penelitian Hayati. 9: 57-59. 17. Richana, N. dan Sunarti, T.C. 2004. Karakterisasi sifat fisikokimia tepung umbi dan tepung pati dari umbi ganyong, suweg, ubikelapa dan gembili. J. Pascapanen. 1(1): 29-33. 20. Kelly, G. 2009. Inulin type prebiotics: an review (part 2). Altern. Med. Rev. 14 (1): 36-55. 21. Jurgonski, A., Juskiewicz, J., Kowalska, K., Zdunczyk, Z. 2012. Does dietary inulin affect biological activity of grapefuit flavanoid-rich extract. Nutr & Met. 9: 2-9. 22. Topping, D.L., and Clifton, P.M. 2001. Short-chain fatty acids and human colonic function: roles of resistant starch and nonstarch polysaccharides. Physiol. Rev. 81: 1031-1064. 23. Duncan, S.H., Barcenilla, A., Stewart, C.S., Pryde, S.E., Flint, H.J. 2002. Acetate utilization and butyryl CoA: acetate CoA transferase in human colonic bacteria. Appl. Environm. Microbiol. 68: 5186-5190. 24. Cummings, J.H., MacFarlane, G.T., Englyst, H.N. 2011. Prebiotic digestion and fermentation. Am. J. Clin. Nutr. 73 (Suppl): 413S-420S. 25. Matthew, O.P., Ranganna, K., Yatsu, F.M. 2010. Butyrate, an HDAC inhibitor, stimulates interplay between different posttranslational modification of histone 3 and differentially alters G1-specific cell cycle proteins in vascular smooth muscle cell. Biopha. 64 (10): 733740. 26. Cook, S.I., dan Sellin, J.H. 1998. Review article: short chain fatty acids in health and disease. Aliment Pharmacol.Ther. 12: 499-507. 27. Hamer, H.M., Jonkers, D., Venema, K., Vanhoutvin, S., Troost, F.J., 18. Harijono, Estiasih, T., Sunarharum, W.B., Suwita, I.K. 2012. Efek hipoglikemik polisakarida larut air gembili (Dioscorea esculenta) yangdiekstrak dengan berbagai metode. J Teknol dan Industri Pangan, 23 (1): 1-8. 19. Kaur, N., dan Gupta, A.K. 2002. Application of inulin and oligofructose in health and nutrient. J. Biosci. 27: 703-714. 33 September 2014 Tri Setyawati, Peningkatan HDL Plasma pada Diabetes Mellitus... MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 Brummer, R.J. 2008. Review article: the role of butyrate on colonic function. Aliment Pharmacol. Ther. 27: 104-119. 28. 29. 30. Gao, Z., Yin, J., Zhang, J., Ward, R.E., Martin, R.J., Lefevre, M., Cefalu, W.T., Ye, J. 2009. Butyrate Improves Insulin Sensitivity and Increases Energy Expenditure in Mice. Diabetes. 58: 1509-1517. Canani, R.B., Costanzo, M.D., Leone, L. 2012. The epigenetic effects of butyrate: potential therapeutic implications for clinical practice. Clin. Epigen. 4 (4): 1-7. Barik, R., Jain, S., Qwatra, D., Amit, J., Tripathi, G.S., Goyal, R. 2008. Antidiabetic activity of aqueous root extract of Ichnocarpus frutescens in streptozotocin-nicotinamide induced type II-diabetes in rats. Indian J. Pharmacol. 40 (1): 19-22. 31. Dixit, A.K., Dey, R., Suresh, A., Chaudhuri, S., Panda, A.K., Mitra, A., Hazra, J. 2014. The prevalence of dyslipidemia in patients with diabetes mellitus of Ayurveda Hospital. J of Diabetes and Metab Disorder, 13 (58): 1-6. 32. Goldberg, I.J. 2001. Diabetic dyslipidemia: causes and cosequences. J Clin Endo Metab, 8 (3): 966-971. 33. Elinari, H.A., Ahmed, A.M. 2008. Pattern of lipid changes among type 2 diabetes patients in Sudan. Eastern Mediter Health J, 14:2. 34 September 2014 34. Regmi, P., Gyawali, P., Shresta, R., Sigdel, M., Mehta, KD., Majhi, S. 2009. Pattern of dyslipidemia in type 2 diabetic subjects in Eastern Nepal, J Nepal Assoc Med Lab Sci, 10: 1113. 35. Sparks, J.D., Sparks, C.E. 1990. Insulin modulation of hepatic synthesis and secretion of apolipoprotein B by rat hepatocytes. J Biol Chem, 265 (15): 8854-8862. 36. Vatanasuchart, N., Niyomwit, B., Wongkrajang, K. 2009. Resistant starch contents and the in vitro starch digestibility of thai starchy foods. J. Kasetsart. 43: 178-186. 37. Hao, C., Hao, J., Wang, W., Han, Z., Li, G., Zhang, L., Zhao, X., Yu, G. 2011. Insulin sensitizing oligomannuronate-chromium III complexes in C2C12 skeletal muscle cells. Plos One. 6 (9): 1-10. Tri Setyawati, Peningkatan HDL Plasma pada Diabetes Mellitus...