Nomor : Revisi ke : 1 INSTRUKSI KERJA PELAKSANAAN ANALISIS TEKSTUR TANAH DAN PENGOLAHAN DATA TEKSTUR TANAH (METODE PIPET) 1. Alat : Erlemeyer, Gelas ukur, beker glas, Pepet, ayakan, mortal, mekser, pipet, cawan allumunium, botol plastik, open, hot plate, baki plastik, timbangan, corong, kertas minyak, sendok 2. Bahan : Tanah, H202, H20, Na4P207,HCL 3. Tanah kering udara 4. Dihaluskan dengan mortal 5. Disaring ayakan 2 mm 6. Timbang 20 g 7. Masukan dalam erlemeyer 250 ml 8. Masukan ke ruang asam sebelum diberi bahan kimia 9. Tambah air aquades 50 ml 10. Tambah peroksida (H2O2) 10 ml 30 %, tunggu sampai tidak ada reaksi, (1jam) 11. Khusus tanah alkalin tambahkan 50 ml HCL 2 mol, untuk melarutkan Ca 12. Tambahkan air aquades sampai 250 ml dan kocok 13. Diamkam 2 jam untuk mengendapkan larutan tanah 14. Keluarkan air yang telah jernih 15. Ulangi poin 11,12 13 sebanyak 5 kali 16. Tambahkan larutan Na4P2O7 (Calgon) 20 ml konsentrasi 5 % dan homogenkan.; diamkan 1 malam 17. Diamkan 1 malam,supaya terjadi despersi secara kimia 18. Pidahkan ke tabung dispersi mekanik dan tambah air aquades secukupnya 19. Dispersi selama 5 menit 20. Tuangkan pada ayakan 0.05 mm 21. Larutan yang lolos ayakan, tampung dalam gelas ukur 1 liter dan tambah air aquades sampai garis batas 22. Yang tertinggal pada saringan dikumpulkan dalam cawan & dioven 1100 C 24 jam sebagai massa pasir 23. Letakkan gelas isi cairan pada meja pipet 24. Kocok dengan tiang pengaduk karet 25. Diambil 20 ml dengan pipet kedalaman 10 cm, max.40 detik setelah diaduk 26. Ulangi pekerjaan ini setelah 6 jam 52 menit (jangan diaduk) 27. Tampung dalam cawan (cawan ditimbang dahulu) 28. Keringkan dalam oven 1100 C 24 jam /Hot plate 3 jam suhu tinggi 29. Timbang masing2 cawan dan isinya sebagai berat debu dan liat pada pipet I & berat liat pada pipet 2 dan pasirnya 30. Masukan dalam tabel pengamatan Tabel analisa tektur No Pipet I Pipet II Massa (g) Massa ( g ) a b c d (TO + K)1 K1 (TO + K)2 K2 10,68 10,43 5,85 5,79 Hasil pipet II e f 0,25 0,06 massa pasir (P) (g) massa debu massa liat ∑ PDL % pasir % debu % liat (g) (g) (g) (g) (g) (g) g h i j k l m 3,63 9,50 2,50 15,63 23 Keterangan: (TO+K)1 K1 (TO +k)2 K2 TO1 TO2 P 0,01 I. Hasil pipet I = = = = = = = = 61 Massa cairan tanah setelah diopen + kaleng pada pipetan ke I Massa kaleng pada pipetan ke I Massa cairan tanah setelah diopen + kaleng pada pipetan ke II Massa kaleng pada pipetan ke II (hasil pipet I) (hasil pipet II ) (Massa pasir kering open) Massa konsentrasi blangko pipet ke 2 Persamaan : Massa pasir (P) = ……………….. Massa debu (D) = hasil ( pipet 1 – pipet II) x 50 Massa liat (L) = hasil (pipet II – pipet blangko II ) x 50 ∑ (PDL) % pasir 16 = massa pasir ∑ massa (PDL) x 100 % + % debu = massa debu x 100 % ∑ massa (PDL) % liat II. = 100 – (% debu +% pasir) Contoh Perhitungan Massa pasir (P) = 3,63 g Massa debu (D) = ((10,68 – 10,43) – (5,85 - 5,79))x 50 = (0,25 – 0,06) x 50 = 9,50 Massa liat (L) = (0,06 – 0,01) x 50 = 2,50 ∑ (PDL) % pasir = % debu = % liat = = 3,63 15,63 + = 15,63 x 100 % = 23 9,50 15,63 x 100 % 100 – (23 + 61) 16 = 61 III. Cara menentukan klas tektur Keterangan: Cukup menarik 2 garis 1. Dari % liat ditarik ke % Debu 2. Dari % Debu ditarik ke 5 pasir atau 3. Dari % Pasir di tarik ke % liat Titik pertemuan 2 garis yang memotong diwilayah klas apa misal di selt loam Daftar pustaka 1. Panduan Praktikum Pengantar Fisika Tanah Jurusan Tanah, FP.UB, Widianto dkk, 2012 2. Hubungan Tanah,Air dan Tanaman (Ir. Titiek Islami Ms – Dr.Ir. Wani Hadi Utomo) ,1995 3. Penuntun Analisa Fisika Tanah( Pusat Penelitian Tanah & Agroklimat Bogor),Kuswanda & Salam Hadi ,1990 4. Pengantar Fisika Tanah,Robiyanto Hendro S dkk, 1997 Disusun oleh : Dikendalikan oleh : Disetujui oleh : Ngadirin, PJ : Ir. Widianto, M.Sc. Ketua UJM Jurusan (Dr. Ir. Sugeng Prijono, SU) Ketua Jurusan (Prof. Dr. Ir. Zaenal Kusuma, SU)