Ginjal - Mediakom

advertisement
Etalase
SUSUNAN
REDAKSI
GEMBIRA...!
MEDIAKOM
Penanggung Jawab:
drg. Murti Utami, MPH
Pemimpin Redaksi:
drg.Rarit Gempari, MARS
Sekretaris Redaksi:
Sri Wahyuni, S.Sos,MM
Redaktur/Penulis:
Zahrotiah, S.Sos, M. Kes,
Busroni S.IP, Prawito, SKM, MM
Resty Kiantini, SKM, M.Kes,
Giri Inayah,S.Sos,MKM,
Anjari Umarjianto,S.Kom,
Awallokita Mayangsari,SKM,
Waspodo Purwanto, Hambali,
Eko Budiharjo,
Juni Widiyastuti, SKM,
Desain Grafis & FotoGrafer:
drg. Anitasari, S,M,
Wayang Mas Jendra,S,Sn,
Sekretariat:
Endang Retnowaty, Iriyadi,
Zahrudin
drg. Murti Utami, MPH
G
ILUSTRASI: FREEPIK, DIOLAH
Alamat Redaksi:
Pusat Komunikasi Publik,
Gedung Kementerian
Kesehatan RI, Ruang 109, Jl.
Hr Rasuna Said Blok X5 Kav.
4-9 Jakarta, 12950
Telp: 021-5201590, 52907416-9
Fax: 021-5223002,52960661
Call Center: 021-500567
Email: [email protected]
embira. Satu kata yang dapat menggambarkan seluruh situasi
batin masyarakat Indonesia, muslim maupun non muslim. Mereka
merayakan hari kemenangan setelah berpuasa satu bulan penuh.
Ia saling silaturahmi, saling memaafkan dengan bertatap muka
atau melalui media komunikasi lain. Mereka melakukan mobilisasi
luar biasa, tanpa perintah siapapun. Mobilisasi mulai dari Kota ke Desa atau
sebaliknya. Anak, Saudara meminta maaf kepada orang tua atau orang yang di
tuakan. Itulah aktifitas utama selama hari cuti bersama tanggal 16-21 Juli 2015.
Setelah hari kerja, tepatnya tanggal 22 Juli 2015, aktifitas pertama dan utama
juga saling memaafkan antar teman sejawat, staf dan pimpinan di tempat kerja,
tanpa kecuali Kementerian Kesehatan. Bahkan secara khusus menyediakan
tempat, waktu dan kesediaan Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr Nila Moeloek,
Sp.M(K) untuk menerima seluruh staf Kementerian Kesehatan bertatap muka,
bersalaman dan ada yang berfoto ria bersama Menkes. Semua tampak tertip,
hikmat dan bahagia penuh kegembiraan.
Gembira mengawali aktifitas pasca Idul Fitri 1436 H. Sebuah langkah awal
yang baik untuk menatap masa depan yang penuh tantangan menuntaskan
program kerja 6 bulan tersisa tahun 2015 dan mempersiapkan program kerja tahun
2016. Dua kegiatan secara pararel harus dikerjakan secara bersamaan. Semoga
semua berjalan dengan baik sesuai harapan.
Mediakom secara khusus juga menghaturkan permohonan maaf lahir dan batin
atas kehilafan dan kekurangan dalam menyajikan berita untuk
pembaca selama ini. Mungkin ada yang kurang berkenan,
baik dari isi, tata bahasa, tata letak dan jadwal penerbitan
yang terkadang “ngaret”. Demikian pula permohonan
maaf kepada para nara sumber yang telah berkenan
berkontribusi memberi gagasan
dan pemikiran yang bermanfaat
kepada pembaca pada
umumnya dan mediakom
khususnya.
Akhirnya, kita semua
berharap dapat menuntaskan
seluruh pekerjaan rumah
tersisa selama 6 bulan ke depan
dan bertemu kembali pada Idul
Fitri tahun depan dalam keadaan
sehat wal’afiat dan penuh
kegembiraan bersama keluarga
tercinta, saudara dan teman sejawat
ditempat kerja. Selamat Idul Fitri 1436 H,
Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Redaksi
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 1
Daftar Isi
GINJAL
MEDIA
UTAMA
22-39
Peranan ginjal adalah mempertahankan
kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal
mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit,
dan asam-basa dengan cara filtrasi darah,
reabsorsi selektif air, elektrolit-nonelektrolit, serta
mengeksresi kelebihannya sebagai urin. Organ
ini juga mengeluarkan produk sisa metabolisme,
seperti urea, kreatinin, dan asam urat, termasuk
juga zat kimia asing.
12
ETALASE 1
INFO SEHAT 4-11
l 11 Manfaat Tersembunyi Susu
l 8 Nilai Positif Donor Darah untuk
Kesehatan
l 7 Manfaat Buah Kelapa Untuk
Kesehatan Tubuh
l Tetap Sehat Selepas Ramadhan
4
8
16
21
PERISTIWA 12-21
l Farmasi dan Alat Kesehatan Online
Diluncurkan
l Menkes Beri Penghargaan Tim DVI
Air Asia QZ8501
l Pasien Warga Negara Cina Negatif
MERS-CoV
l Menkes Pantau Simulasi
Pencegahan MERS-CoV di Bandara
l Kemenkes Siagakan Ribuan Pos
2 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
Kesehatan Sepanjang Jalur Mudik
l Menkes Dan Menhan Tandatangani
MOU Bidang Kesehatan
l Kemenkes Jamin Pembalut dan
Pantyliner yang Beredar Aman
SURAT PEMBACA
Bagaimana menjadi Dokter PTT
REFORMASI
BIROKRASI 40-41
Kapan lagi ada pendaftaran dokter PTT
l Inovasi untuk Pelayanan Publik
TEROBOSAN 42-43
l E-Health, Layanan Kesehatan Ramah Masyarakat di
Jawa Timur
Indri
Sumatra Utara
Jawab:
PTT pada bulan April, bulan Juni dan bulan September, untuk
informasi lebih lanjut silahkan membuka ropeg.depkes.go.id
untuk mengetahui formasi daerahnya. Red
Info JKN
42
KOLOM 44-47
l Jkn Vs “Sarung Pendek” Puskesmas
UNTUK RAKYAT 48-51
l Menunggu Layanan RSUD Baru
l Pembiayaan Kesehatan di NTB
52
DARI DAERAH 52-57
l Perjalanan Panjang RSUP Dr. Sardjito
l RSUP Dr. Sardjito: Tingkatkan Kepuasan Pelanggan
LENTERA 58-59
POTRET
60-66
lMasyarakat
Butuh Kepastian
Layanan Publik
RESENSI
67
60
1. Apa JKN sama dengan BPJS atau ASKES?
2. Berapa premi perbulan?
3. Apa peserta JKN bisa berobat di rumah sakit swasta seperti
RS Mitra Keluarga dan Hermina Bekasi Barat.
Ade farida
Jawab:
1. Beda, JKN (Jaminan Kesehatan Nasional ) nama
Programnya, pengelolanya BPJS (Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial) dahulu bernama Askes .
2. Untuk preminya atau jumlah iuran setiap bulannya untuk
kelas 3 sebesar Rp 25.500,kelas 2 sebesar Rp 42.500 dan
untuk kelas 1 sebesar Rp 59.500 dibayarkan setiap bulan
paling lambat setiap tanggal 10.
3. Peserta JKN bisa berobat ke Rumah Sakit dengan
menggunakan rujukan dari PPK pertama yaitu Puskesmas,
Jika Puskesmas tidak bisa menangani maka akan di rujuk ke
Rumah Sakit Terdekat yang sudah bekerjasama dengan BPJS.
Red
Pendaftaran JKN
Assalamualaikum. Bapak/Ibu bisa tidak pendaftaran BPJS
per/orangan, saya ingin mendaftarkan ibu saya, sementara
aturannya harus seluruh anggota keluarga, dan kami
mempunyai 8 anggota keluarga, sementara untuk menjadikan
keseluruhan anggota keluarga ikut BPJS, saya kurang mampu
untuk membayar tiap bulannya. Mohon solusi dan
sarannya. Terima kasih
Budi Warman
Jawab:
Bagi peserta kurang mampu akan
didaftarkan keprogram JKN khusus
PBI (Penerima Bantua Iuran) yang
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah
setempat. Caranya silahkan
mendatar ke pemerintah daerah
setempat dengan melampirkan
surat keterangan tidak mampu
baik dari RT, RW, kelurahan maupun
ke Dinas sosial setempat. Red
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 3
INFO SEHAT
11 Manfaat
Tersembunyi
Susu
S
alah satu zat yang dibutuhkan tubuh adalah kalsium dan juga mineral
paling banyak di dalam tubuh. Kalsium paling banyak terdapat pada
produk olahan protein hewani berasal dari sapi yang bernama susu. Susu
ini memiliki banyak manfaat, tapi sayangnya di Indonesia konsumsi susu
masih rendah. Sesuai dengan data konsumsi susu per kapita masyarakat
Indonesia baru mencapai 11,09 liter per tahun, masih jauh di bawah konsumsi per
kapita negara-negara ASEAN lainnya yang mencapai lebih dari 20 liter per kapita
per tahun. Untuk itu kenali beberapa manfaat susu, agar Anda bisa mulai melirik
susu dan mengkonsumsinya setiap hari.
Sumber Kalsium dan
Protein
Beberapa produk susu memiliki
kandungan tinggi kalsium dan
protein. Bahkan produk olahan susu
yang rendah lemak, seoerti yogurt
memberikan sepertiga dari kebutuhan
asupan kalsium harian yang disarankan,
yogurt bisa memenuhi 17% estimasi
kebutuhan asupan protein harian.
Menjaga Kesehatan
Gigi dan Tulang
Kalsium yang terkandung di dalam
susu merupakan zat yang paling
penting untuk kesehatan tulang.
Kalsium tidak hanya dibutuhkan untuk
pertumbuhan tulang pada anak-anak,
namun dibutuhkan pula untuk menjaga
kekuatan tulang dan mencegah
terjadinya resiko osteoporosis.
Harap diperhatikan saat membeli
susu, pilihlah susu dengan tambahan
vitamin D di dalamnya untuk membantu
penyerapan kalsium di dalam
tubuh. Kalsium ini juga membantu
menjaga gigi tumbuh dengan sehat dan
mencegahnya berlubang.
Memperlancar
Tekanan Darah
Penelitian di Spanyol pada lebih
dari 5.000 orang dewasa yang
mengkonsumsi susu rendah lemak
dilaporkan memiliki kemungkinan 54%
lebih kecil untuk mengalami tekanan
darah tinggi selama periode dua tahun.
Mencegah obesitas
Penelitian menunjukkan
perempuan yang mengkonsumsi susu
rendah lemak atau susu skim dapat
menurunkan berat badan lebih banyak
dari mereka yang tidak mengkonsumsi
susu. Susu dapat menjadi camilan
sehat dengan menambahkan potongan
buah ke dalam segelas susu untuk
makan malam.
Membuat relaks dan
mengurangi Stress
FOTOLIA
Segelas susu hangat membantu
Anda mengendurkan otot yang tegang
dan menenangkan saraf. Jika Anda
tidak suka mengkonsumsi kopi maka
susu hangat dapat menggantikannya.
4 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
Susu baik dikonsumsi
saat masa-masa pre
menstruation syndrome
(PMS) para wanita karena
susu bisa meningkatkan
energi tubuh. Sebuah studi di
University of Massachusetts
di Amherst menyatakan
wanita yang lebih banyak
mendapatkan kalsium dan
vitamin D sepanjang bulan
dengan minum susu skim
atau susu rendah lemak
memiliki risiko lebih rendah
untuk mengalami PMS.
Sementara itu berdasarkan
penelitian Dr. Jacobs, pakar
kelenjar endokrin dari St.
Luke’s-Rosevelt Hospital
Center, pemberian kalsium
dalam jumlah 1000-1200 mg
kepada 500 wanita secara
acak, dapat mengurangi
efek PMS hingga 48%.
Hal ini menunjukan bahwa
mengonsumsi sumber
kalsium, seperti susu,
berguna untuk meringankan
gejala PMS.
Mencegah
Kanker Usus
Kalsium pada susu sudah
terbukti bisa menghambat
perkembangan adenoma
atau semacam tumor ganas
yang biasa menimpa usus
besar (kolon) sehingga dapat
mencegah terjadinya kanker
usus.
Membantu
masalah sulit tidur
Minum segelas susu
hangat sebelum tidur di
malam hari ternyata bisa
menenangkan kembali
sistem saraf Anda. Selain
itu dengan minum susu,
otot-otot yang semula
tegang akan kembali rileks,
merangsang rasa kantuk,
dan Anda pun akan tertidur
pulas.
Mengurangi
Masalah
Kesuburan
Tambahkanlah susu
ke dalam menu makanan
sehari-hari. Pada sebuah
penelitian di Universitas
Harvard ditemukan
bahwa wanita yang
mengkonsumsi lebih
dari satu porsi susu
tinggi lemak memiliki
kemungkinan 25% lebih
kecil mengalami masalah
ovulasi dibandingkan dengan
mereka yang lebih sedikit
meminum susu dalam
seminggu.
Menghilangkan
noda Pakaian
Susu bisa menghilangkan
noda tinta pada pakaian,
karena sejumlah kandungan
enzim di dalamnya. Pisahkan
baju yang terkena noda,
kemudian bagian baju
yang terkena noda tinta,
dicelupkan dulu pada susu
sebelum dicuci.
WWW.HUFFINGTONPOST.COM
Mengurangi
keluhan
menstruasi
Pelembut rambut
Susu berguna untuk
perawatan rambut alami.
Kandungan enzim dan
juga protein yang ada
di dalam susu membuat
susu berfungsi sebagai
kondisioner. Tuangkan 1/8
cangkir susu pada rambut
setelah keramas, lalu bilas
air dengan rambut sampai
bersih.l
Komposisi Gizi
Lengkap Susu
Susu merupakan salah
satu minuman dengan
sumber gizi terlengkap
bagi tubuh Anda. Susu
mengandung banyak
vitamin B12 (berperan
untuk pembentukan sel
darah merah), kalsium
(untuk kekuatan tulang),
karbohidrat (untuk energi
optimal), magnesium
(pembentukan otot),
fosfor (menyimpan dan
mengeluarkan energi),
kalium (untuk sistem saraf
yang baik), protein (untuk
pertumbuhan dan proses
penyembuhan), riboflavin
(untuk kesehatan kulit)
dan seng atau zinc (untuk
meningkatkan sistem
kekebalan tubuh).
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 5
INFO SEHAT
8 Nilai Positif
Donor Darah
untuk Kesehatan
M
elakukan
donor darah
ternyata tidak
semata hanya
memberikan
setetes darah untuk
menyelamatkan nyawa
orang lain. Donor darah yang
dilakukan secara rutin bisa
membawa manfaat yang
banyak untuk kesehatan
para pendonornya.
Penjelasan berikut yang
dikutip dari www.manfaat.
co.id akan membantu Anda
lebih memahami manfaat
mendonorkan darah dan
memulai untuk berdonor.
Melindungi jantung
Seseorang yang aktif
mendonorkan darah akan
memiliki jantung yang jauh
lebih sehat. Dalam sebuah
penelitian American Journal
of Epidemology disebutkan
bahwa pendonor darah aktif
cenderung beresiko rendah
mengalami penyakit jantung.
Pendonor darah memiliki
resiko 88% lebih rendah
terkena serangan atau
penyakit jantung.Tak hanya
itu, mendonorkan darah
juga mengurangi resiko
hingga 33% untuk menderita
penyakit kardiovaskular
lainnya.
Menurunkan level
zat besi dalam
darah
Iron adalah zat besi yang
terdapat di dalam sirkulasi
darah setiap orang. Setiap
kali seseorang melakukan
donor darah, kegiatan ini
terbukti menurunkan tingkat
zat besi di dalam tubuh.
Penurunan zat besi berarti
mengurangi resiko terkena
penyakit jantung atau
kardiovaskular lainnya.
Zat besi diketahui
mempercepat
proses oksidasi
kolesterol di
dalam tubuh
manusia
sehingga
berdampak
tidak
baik bagi
arteri dan
berdampak
terjadinya
aterosklerosis.
6 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
Regenerasi sel-sel
darah secara rutin
Tubuh secara berkala
akan memperbaharui
sel-sel darah di dalamnya.
Bagi mereka yang rutin
mendonorkan darah,
regenerasi sel darah merah
akan terjadi 48 jam pasca
donor darah. Dalam waktu
tersebut, volume darah akan
benar-benar terganti dengan
yang baru. Setidaknya
4 hingga 8
minggu
ke
depan, sel darah baru telah
terbentuk dan membantu
fungsi setiap organ tubuh
sehingga tubuh terlihat jauh
lebih segar dan sehat serta
produktif melakukan berbagai
aktivitas.
Pemeriksaan
kesehatan gratis
Setiap orang yang akan
mendonorkan darahnya akan
diperiksa terlebih
dahulu
untuk
memastikan bahwa kondisi
tubuhnya prima, sehingga
setiap pendonor akan
mendapatkan pemeriksaan
gratis dari dokter atau tenaga
ahli. Dari pemeriksaan itu,
kita bisa memantau tekanan
darah kita, kadar hemoglobin
hingga berat badan pada
saat itu.
Analisis darah
gratis
of California mengatakan
bahwa seseorang yang rutin
menyumbangkan darah
akan kehilangan bobot tubuh
sesuai yang diinginkan.
Bila berat tubuh ideal,
pastinya kulit Anda pun akan
terlihat kencang seketika.
Tapi,jangan sesekali
menjadikan donor darah
sebagai program penurunan
berat badan.
Keadaan
psikologis lebih
stabil
Saat melakukan donor
darah, setiap pendonor
akan merasakan dampak
menyehatkan bagi pikiran
mereka. Banyak pendonor
juga merasakan kemampuan
untuk menekan tingkat stres.
Mencegah
penuaan dini
Donor darah secara
teratur akan membantu kulit
Anda beregenerasi secara
sempurna. Keriput pun tidak
mudah timbul karena kulit
yang selalu mengencang.l
Sampel darah calon
pendonor akan diperiksa di
laboratorium, hal ini untuk
mendeteksi kemungkinan
adanya penyakit tertentu
atau tidak. Analisis darah
ini bisa digunakan untuk
mendeteksi penyakit seperti
sifilis, HIV, hepatitis atau
penyakit lainnya. Langkah
ini juga untuk memastikan
apakahAnda memenuhi
syarat menjadi pendonor
darah atau tidak.Karena
penyakit menular akan ikut
menular kepada penerima
melalui transfusi darah.
Banyak wanita yang
ingin memiliki tubuh ideal,
namun sulit melakukan diet
cobalah melakukan donor
darah. Setiap kali melakukan
donor darah (500 ml), Anda
akan membakar 650 kalori
di dalam tubuh. University
WWW.CROFTVETCENTRE.CO.UK
Membakar kalori
secara teratur
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 7
INFO SEHAT
7 Manfaat
Buah Kelapa
Untuk Kesehatan
Tubuh
S
etiap bagian dari pohon kelapa
memiliki manfaat bagi manusia.
Daun buah kelapa dapat digunakan
untuk membuat ketupat, lidi dan
seratnya bisa menjadi bahan
pembuat sapu, pelepah dan batangnya bisa
untuk kayu bakar serta buah dan kandungan
air dalam buah kelapa sangat baik untuk
menunjang kesehatan tubuh anda. Apa saja
manfaat buah kelapa bagi kesehatan?
8 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
Meningkatkan
Sistem Imun Tubuh
Membantu Tulang
Lebih Kuat
Mengkonsumsi buah
kelapa akan meningkatkan
sistem imun atau kekebalan
tubuh sehingga tubuh
tidak mudah terjangkit oleh
berbagai jenis penyakit.
Hal ini karena buah kelapa
bersifat antivirus, anti bakteri
serta anti jamur.
Buah kelapa mengandung
sumber kalsium dan
magnesium untuk kesehatan
tulang. Mengkonsumsi buah
kelapa bisa mencegah
pengeroposan tulang
(osteoporosis) yang
menyerang kalangan dewasa
dan remaja.
Menjaga Kesehatan
Sistem Pencernaan
Kandungan serat yang
cukup tinggi dalam buah kelapa
membuat buah ini sangat
baik untuk menjaga sistem
dan organ pencernaan lebih
sehat. Sehingga gangguan
pencernaan serta gangguan
buang air besar bisa Anda
hindari.
Rambut Yang Sehat
Dan Bersinar
Rutin membasahi rambut
dimalam hari dengan minyak
kelapa dan mencuci atau
membilasnya pada keesokan
harinya akan meningkatkan
kesehatan rambut di kulit
kepala anda.
Gigi Yang Kuat
SERVINGJOY.COM
Buah kelapa memiliki
kandungan kalsium serta
magnesium yang merupakan
nutrisi yang dibutuhkan oleh
gigi agar lebih kuat dan sehat
setiap waktu. l
Jantung Yang
Lebih Sehat
Lebih
Awet Muda
Kandungan lemak
jenuh dalam minyak kelapa
dapat mengurangi potensi
penumpukan lemak dibagian
arteri pada organ jantung
anda.
Minyak yang berasal
dari buah kelapa bersifat
antioksidan yang memiliki
fungsi memperlambat
proses penuaan dengan
cara melindungi tubuh dari
berbagai radikal bebas yang
sangat berbahaya yang
tersebar di udara bebas.
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 9
DILUT.COM
INFO SEHAT
Tetap Sehat
Selepas Ramadhan
S
elepas bulan
ramadhan saatnya
umat Islam
merayakan hari
raya Idul Fitri.
Umat muslim bersuka ria
merayakan kemenangan
dan tak jarang yang
menyambutnya dengan
makan yang enak dan
cenderung berlebihan. Maka
tidak heran jika penyakitpenyakit yang sudah
membaik saat bulan puasa
akan muncul kembali setelah
hari raya. Berikut dr. Avie
Andriyani Ummu Shofiyyah
membagi tip agar Anda tetap
sehat pasca ramadhan.
STOP MAKAN
BERLEBIHAN
Makan berlebihan pada
saat hari raya Idul Fitri
sudah biasa di masyarakat.
Akibatnya, tubuh sehat
yang diidamkan setelah
menjalankan puasa menjadi
sekadar harapan. Setelah
perayaan hari raya usai,
banyak orang yang antri
untuk mengecek kondisi
kesehatannya. Banyak
penderita tekanan darah
tinggi, kencing manis, kadar
kolesterol tinggi, kadar asam
urat tinggi, dan maag yang
kambuh penyakitnya akibat
makan ‘sembarangan’ ketika
hari raya.
Sementara orang
yang sebenarnya kondisi
kesehatannya baik-baik saja
tidak luput dari gangguan
kesehatan akibat menyantap
makanan berlebihan. Kita
tentu tidak ingin mengalami
hal serupa. Yang kita
harapkan adalah bisa tetap
sehat setelah menjalankan
ibadah puasa dan terhindar
dari gangguan-gangguan
kesehatan akibat makan
10 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
berlebihan saat hari raya.
Ajaran Islam
menganjurkan untuk tidak
berlebihan dalam masalah
makan dan minum, karena
akan berakibat kurang baik
bagi kesehatan kita. Nabi
shallallahu ’alaihi wa sallam
bersabda, ”Tidak ada ’bejana’
yang lebih buruk yang diisi
oleh manusia daripada
perutnya sendiri. Cukuplah
seseorang itu mengonsumsi
beberapa suap makanan
yang dapat menegakkan
tulang punggungnya.
Kalau terpaksa, maka ia
bisa mengisi sepertiga
perutnya dengan makanan,
sepertiga untuk minuman,
dan sepertiga sisanya
untuk nafasnya”. (HR.
Imam Ahmad, At-Tirmidzi).
Dengan demikian, bisa kita
pahami bahwasanya makan
berlebihan tidak dianjurkan
dalam Islam karena bisa
menimbulkan berbagai
macam akibat yang tidak baik
bagi tubuh kita.
TAHAN DIRI
”Tidak apa-apa, cuma
setahun sekali” merupakan
alasan yang paling sering
dilontarkan ketika hendak
menyantap makanan
yang dihidangkan saat
hari raya tiba. Tidak ada
lagi menahan diri untuk
mengkonsumsi makanan
tertentu yang seharusnya
dihindari supaya penyakit
tidak kambuh. Disamping
itu, banyak makanan khas
yang memang hanya muncul
saat hari raya, sehingga
banyak orang yang tidak
mau melewatkan begitu
saja kesempatan untuk
mencicipinya. Akibatnya
hari raya akhirnya justru
menjadi ajang ”balas
HINDARI
MAKANAN
DENGAN RASA
‘BERLEBIHAN’
Berbagai penyakit
kembali kambuh saat
Anda sibuk mengkonsumsi
makanan dengan rasa yang
berlebihan, seperti pedas,
manis, asam atau asin. Sakit
maag yang sebelumnya
sudah mulai membaik
banyak yang kambuh lagi
selepas ramadhan. Berbagai
macam makanan dengan
rasa pedas dan asam
yang dihidangkan saat
hari raya tidak ketinggalan
ikut memperparah kondisi
lambung penderita
maag. Kebiasaan makan
berlebihan dan tanpa aturan
juga berimbas pada para
penderita penyakit kronis
lainnya, seperti kencing
manis (diabetes mellitus),
hipertensi (tekanan darah
tinggi) serta kadar kolesterol
tinggi dan kadar asam urat
tinggi.
Kadar gula darah
penderita kencing manis bisa
tidak terkontrol jika masih
saja menyantap aneka
macam kue dan biskuit
berkadar gula tinggi yang
dihidangkan saat hari raya.
Penderita hipertensi juga
mengalami peningkatan
tekanan darah karena
banyak menyantap makanan
yang asin dan berlemak.
Maka sudah bisa dimaklumi,
kalau pada akhirnya kasus
kejadian stroke akibat
hipertensi yang tidak
terkontrol akan meningkat
setelah hari raya. Selain itu,
penyakit radang sendi akibat
kadar asam urat yang tinggi
(artritis gout) juga makin
meningkat.
Bagi seseorang dengan
penyakit kronis, apa yang
telah diusahakan terkontrol
selama puasa Ramadhan
juga sebaiknya diusahakan
agar tetap terjaga setelah
puasa Ramadhan berakhir
supaya tidak kambuh lagi.
Konsisten adalah kuncinya,
maka sudah seharusnya
seorang dengan penyakit
kronis lebih berhati-hati
dalam memilih makanan
yang akan dikonsumsinya.
TETAP BERHATIHATI BAGI YANG
SEHAT
Bagi orang sehat yang
tidak mempunyai penyakit
kronis sebelumnya, tetap
harus berhati-hati. Bukan
tidak mungkin, makan
berlebihan saat hari raya
merupakan awal mula
munculnya berbagai
macam penyakit. Kondisi
pencernaan yang sudah
bagus dan terlatih saat
menjalankan puasa bisa
terganggu akibat menyantap
hidangan yang rata-rata
kurang memperhatikan
kesehatan.
Diare (mencret),
kembung, mual dan rasa
tidak nyaman baik di ulu hati
maupun lokasi perut yang lain
akan muncul sebagai akibat
mengonsumsi makanan yang
beraneka ragam, terutama
yang mengandung lemak
dalam jumlah berlebihan
dengan rasa yang terlalu
asam atau pedas. Belum
lagi biasanya tersedia
minuman bersoda yang pada
akhirnya akan memperburuk
gangguan pada pencernaan
kita. Oleh karena itu, kita
harus pandai-pandai memilih
makanan dan minuman
agar tidak jatuh sakit setelah
berhari raya.
PERTAHANKAN
YANG TELAH
DICAPAI
Salah satu manfaat
yang bisa dipetik dengan
berpuasa adalah sembuh
atau terkontrolnya penyakit
yang diderita. Selain itu,
bagi orang yang sehat
akan semakin merasakan
banyak manfaat dibanding
saat sedang tidak berpuasa.
Namun, sangat disayangkan
ketika banyak orang yang
sudah berhasil mengontrol
kondisi kesehatannya saat
puasa harus menghadapi
kenyataan kambuh lagi
karena tidak bisa menahan
diri saat hari raya tiba.
Hendaknya kebiasaan
hidup sehat yang telah kita
usahakan selama ramadhan
tetap bisa kita pertahankan.
Semoga kita termasuk
orang-orang yang berhasil
meraih barakah dan manfaat
berpuasa di bulan ramadhan.
Selamat merayakan hari
raya idul fitri. Taqabbalallahu
minna wa minkum.l
HEALTH.KOMPAS.COM
dendam” setelah sebulan
penuh berpuasa. Menyantap
makanan sudah tidak ada
pikir-pikir atau pilih-pilih lagi.
Rasanya, semua makanan
boleh disantap sebanyak
mungkin. Padahal, sederet
akibat yang muncul karena
cara makan yang tidak
terkontrol sudah menanti.
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 11
PERISTIWA
FARMASI DAN ALAT
KESEHATAN ONLINE
DILUNCURKAN
M
enteri
Kesehatan
Prof Dr,dr.
Nila Djuwita
F Moeloek,
Sp.M(K) meluncurkan
Farmasi dan Alat Kesehatan
On-Line (Faralkes) di
Ruang Leimena Gedung
Kementerian Kesehatan
pada Selasa 16 Juni 2015
lalu. Hal ini sebagai upaya
memenuhi kewajiban
pengelolaan perizinan alat
kesehatan yang konsisten,
efisiensi, akurasi, simplisitas
dan koordinasi baik antar
lintas sektor.
Menkes juga
menjelaskan dalam
era reformasi birokrasi,
keterbukaan informasi
publik, kemajuan Iptek
dan globalisasi, serta
tuntutan masyarakat
terhadap transparansi
dan akuntabilitas
penyelenggaraan
pemerintahan yang baik
atau Good Governance dan
pemerintahan yang bersih
dan bebas KKN atau Clean
Goverment terus meningkat.
Adapun Faralkes yang
dilaunching pada hari ini
adalah ” Track & Trace
System e-Regalkes , sistem
pembayaran dengan metode
e-Payment dan pelayanan
surat keterangan secara
online atau e-Suka.
Melalui sistem Track and
Trace e-regalkes, maka
setiap tahapan proses
evaluasi sertifikasi atau
perizinan dapat dilacak
dan ditelusuri. Sistem ini
terkoneksi dengan portal
Indonesia National Single
Window (INSW) yang akan
12 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
memfasilitasi perdagangan
baik ekspor dan impor.
Dengan sistem ini maka
pemohon dapat memantau
proses perizinannya sesuai
janji layanan.
Sedangkan melalui
sistem e-Payment maka
pembayaran Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP)
dilakukan secara online
yang terkoneksi dengan
Sistem Informasi PNBP
Online (SIMPONI) milik
Kementerian Keuangan.
‘’Dan Kementerian Kesehatan
merupakan Kementrian
atau Lembaga pertama
yang menerapkan sistem
e-Payment,’’ tegas Menkes.
Dan E-Suka merupakan
sistem pelayanan surat
keterangan dilakukan secara
online, yang diterapkan
untuk mempercepat waktu
layanan dimana salah satu
layanan yang diberikan
adalah surat keterangan
pendukung ekspor-impor alat
kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga
(PKRT) tertentu.
Kementerian Kesehatan
RI sejak tahun 2010
telah membentuk Unit
Layanan Terpadu (ULT)
yang menghimpun seluruh
pelayanan publik yang ada di
Kementerian Kesehatan RI.
Layanan publik yang dilayani
dalam bidang alat kesehatan
dan PKRT antara lain izin
penyalur alat kesehatan,
izin produksi alat kesehatan
dan PKRT, izin edar alat
kesehatan dan PKRT,
pemberian Certificate of
Free Sales (CFS) dan surat
keterangan alat kesehatan
dan PKRT.l
MENKES BERI
PENGHARGAAN TIM DVI
AIR ASIA QZ8501
M
enteri
Kesehatan
Prof. Dr.
dr. Nila F.
Moeloek, Sp.
M(K) memberi penghargaan
kepada Tim Disaster Victim
Identification (DVI) Pesawat
Air Asia Qz8501 di kantor
Polda Jawa Timur, Surabaya
pada Rabu (17/6) lalu.
Penghargaan secara simbolis
diberikan kepada Gubernur
Jawa Timur, Kepala Polisi
Daerah Jawa Timur, Walikota
Surabaya, dan Ketua Tim
DVI yang telah bekerja keras
dalam penanganan korban
kecelakaan transportasi
udara pesawat Air Asia
QZ8501.
Pencarian korban dan
puing pesawat dipimpin
oleh Badan SAR Nasional
(Basarnas) melibatkan
berbagai instansi terkait
sektor kesehatan maupun
non kesehatan. “Tim ini
bekerja tanpa lelah untuk
menemukan, mengevakuasi
pesawat, jenazah korban,
serta melakukan proses
identifikasi jenazah”, jelas
Menkes. Proses identifikasi
jenazah oleh Tim DVI
dilakukan di beberapa
tempat dengan sangat baik,
didukung oleh berbagai
pihak terkait sehingga
mampu mengidentifikasi
seluruh jenazah dengan
cepat, tambahnya.
Sementara Menkes
mengatakan bahwa
musibah ini sungguh
memprihatinkan kita semua,
karena medan yang sulit
sehingga pencarian korban
membutuhkan upaya yang
sangat luar biasa. Selain itu,
kesedihan dan kecemasan
keluarga korban yang
menanti sanak keluarganya,
perhatian masyarakat
nasional maupun
internasional yang sangat
peduli pada kejadian ini
serta proses identifikasi yang
tidak mudah, merupakan
tantangan yang harus
dihadapi oleh para petugas
saat itu”, kata Menkes.
Pencarian para korban ini
memakan waktu yang cukup
panjang dan membutuhkan
kerja keras semua
pelaksana. Dan dua hari
kemudian puing-puing dan
jasad penumpang ditemukan
di Selat Karimata, dekat
Pangkalan Bun, Kabupaten
Kotawaringin Barat Provinsi
Kalimantan Tengah.
Menkes menjelaskan
upaya penanggulangan krisis
kesehatan pada kecelakaan
transportasi udara
pesawat Air Asia QZ8501
mendapatkan apresiasi dari
berbagai pihak baik nasional
maupun internasional. “Saya
menyampaikan apresiasi
dan penghargaan yang
setinggi-tingginya atas kerja
sama berbagai pihak dalam
upaya penanggulangan krisis
kesehatan pada kejadian
kecelakaan transportasi
udara tersebut”, kata Menkes.
Menkes juga
menekankan pentingnya
koordinasi dan kolaborasi
sangat penting dalam
upaya penanggulangan
krisis kesehatan, baik di
tingkat nasional maupun
internasional. “Tantangan ke
depan akan semakin besar
dan kompleks, mengingat
situasi global yaitu
meningkatnya mobilisasi
penduduk baik nasional
maupun internasional,
adanya kemudahanakses
dan keterjangkauan biaya,
baik transportasi darat,
laut dan udara. Hal ini
terlihat dari data kejadian
krisis kesehatan dan kasus
penyebab kematian tertinggi,
salah satunya adalah karena
kecelakaan transportasi”,
ujar Menkes.
Di akhir sambutannya,
Menkes menyampaikan
ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang
telah bekerja keras dalam
penanganan krisis kesehatan
ini. Dan berharap agar
kejadian serupa tidak terjadi
lagi.
Peristiwa yang terjadi
enam bulan yang lalu ini
tepatnya pada tanggal 28
Desember 2014, dimana
pesawat Air Asia QZ8501
hilang kontak dalam
perjalanan dari Surabaya
ke Singapura ini membawa
162 orang terdiri dari 155
penumpang dan 7 awak
pesawat.[P]
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 13
ANTARAFOTO
PERISTIWA
PASIEN WARGA NEGARA
CINA NEGATIF MERS-CoV
H
asil pemeriksaan
polymerase
chain reaction
(PCR) Badan
Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
(Balitbangkes) Kementrian
Kesehatan menyatakan
pasien warga negara Cina
(L/37 th) yang dirawat di
RSUD dr.Soetomo Surabaya
menunjukkan negatif MERSCoV dan negatif Influenza.
Hasil ini diketahui pada
Rabu (17/6) petang setelah
Balitbangkes menerima
sampel pasien yang
hingga berita ini diturunkan
masih dirawat di RSUD dr.
Soetomo Surabaya.
Berdasarkan
pemantauan medis, pasien
mengalami perbaikan klinis
tidak demam dan tidak sesak
pada hari ke-3 sejak mulai
gejala. Hasil pemeriksaan
laboratorium mengarah ke
demam dengue. Selain itu,
hasil pemeriksaan rontgen
tidak menunjukkan ke arah
pneumonia. Dan pasien juga
tidak‎ ada riwayat perjalanan
ke daerah terjangkit MERSCoV di Jazirah Arab maupun
Korea Selatan, serta tidak
ada riwayat kontak dengan
penderita MERS-CoV.
Pasien mulai sakit pada
tanggal 14 Juni 2015 dengan
gejala demam dengan
suhu >39˚C dan sesak
nafas. Pasien berobat ke
RS PHC Surabaya dengan
diagnosa awal suspek
SARS, diagnose sekunder
immunocompremise, dan
diagnosa banding adalah
DBD.‎ Tanggal 16 Juni 2015
14 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
pasien dirujuk ke RSUD dr.
Soetomo dan pada tanggal
17 Juni 2015 kondisi umum
pasien baik.
Penanganan
Terkait pasien ini
koordinasi telah dilakukan
antara Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP) Kelas I
Surabaya, Dinas Kesehatan
Prov. Jatim, dan RSUD
dr. Soetomo. KKP Kelas
I Surabaya dan Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa
Timur telah melakukan
penyelidikan epidemiologi
dan penelusuran kontak
serta pemantauan kontak
kasus. Para pihak yang
terlibat telah meningkatkan
prosedur pencegahan dan
pengendalian infeksi sesuai
standar dalam menanganai
kasus.
Selain pasien telah
diambil spesimennya untuk
dikirimkan ke Balitbangkes
Jakarta, kepada orang
yang kontak erat dengan
paseian telah diberikan alat
pelindung diri dan dilakukan
pemantauan kesehatan
secara mandiri.
Upaya lain yang dilakuan
adalah berkoordinasi dengan
pihak kesyahbandaran untuk
melakukan penundaan
keberangkatan kapal
SE hingga keluar hasil
pemeriksaan dari RSUD
dr. Soetomo, melakukan
karantina terhadap alat
angkut, ABK dan TKBM yang
melakukan kontak dengan
suspek dan lingkungan
kapal.
ANTARAFOTO
MERS-CoV
The International Committee
on Taxonomy of viruses pada
tanggal 28 Mei 2013 sepakat
menyebut Virus corona
baru tersebut dengan nama
MERS-CoV, baik dalam
komunikasi publik maupun
komunikasi ilmiah.
Gejala klinis MERSCoV pada umumnya
demam, batuk, gangguan
pernafasan akut, timbul
gambaran pneumonia, dan
kadang-kadang terdapat
gejala gangguan saluran
pencernaan seperti diare.
Kelompok yang berisiko
tertular adalah orang usia
lanjut (lebih dari 60 tahun),
anak-anak, wanita hamil dan
penderita penyakit kronis
(diabetes mellitus, hipertensi,
penyakit Jantung dan
pernafasan dan defisiensi
immunitas).
Dan hingga saat ini
belum ada vaksin atau
pengobatan khusus
untuk pasien MERS-CoV.
Perawatan yang bersifat
mendukung kelangsungan
hidup disesuaikan dengan
kondisi pasien yang
terjangkit.
Agar terhindar dari
MERS-CoV, masyarakat
diimbau untuk selalu
menjaga kebersihan
dengan menerapkan
perilaku hidup bersih dan
sehat, menghindari kontak
erat dengan penderita,
menggunakan masker,
menjaga kebersihan tangan
dengan sering mencuci
tangan pakai sabun dan
menerapkan etika batuk
ketika sakit.l
ISTIMEWA
Middle East Respiratory
Syndrome-Corona Virus
(MERS-CoV) pertama
kali dilaporkan di Saudi
Arabia pada Maret 2012.
Sebelumnya, Corona Virus
ini tidak pernah ditemukan
di dunia. Virus ini berbeda
karakteristik dengan
virus corona SARS yang
menjangkiti 32 negara di
dunia pada tahun 2003.
Komite International
Taxonomy Virus atau The
Corona Virus Study Group of
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 15
PERISTIWA
MENKES PANTAU
SIMULASI PENCEGAHAN
MERS-CoV DI BANDARA
M
enkes Nila
F. Moeloek
menyaksikan
kegiatan
simulasi
kesiapsiagaan dan
penatalaksanaan MERSCoV di Bandara SoekarnoHatta. Kegiatan ini
dilakukan sebagai upaya
meningkatkan kesiapsiagaan
dan kemampuan
penatalaksanaan risiko
importasi MERS CoV yang
merebak di beberapa negara
Asia.
“Sangat penting
bagi sektor kesehatan
memastikan bagaimana
melakukan pencegahan
serta mendeteksi sedini
mungkin, jika ada penyakit
yang masuk melalui pintu
negara,” tegas Menkes
sebelum kegiatan simulasi
digelar (3/7). Menkes
mengatakan, simulasi ini
sudah beberapa kali digelar
dan akan terus dilakukan
sampai ditemukan vaksin
pencegah MERS-CoV.
Menkes meminta
dukungan semua pihak
untuk terus menerus
mensosialisasikan dan
menyampaikan kepada
seluruh lapisan masyarakat
informasi tentang MERS
CoV. Proses edukasi ini
secara langsung diharapkan
menyiapkan masyarakat
untuk mamahami risiko
penyakit MERS-CoV.
Menkes menegaskan,
pemerintah juga memberi
perhatian khusus kepada
kelompok masyarakat
tertentu yang mempunyai
risiko lebih besar untuk
terinfeksi penyakit MERSCoV, yaitu pelaku perjalanan
umrah dan haji.
Jumlah jemaah umroh
16 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
setiap hari rata-rata 200
orang. Kurang lebih 6.000
jemaah perbulan. Jumlah ini
biasanya meningkat drastis
pada bulan puasa, awal
Idul Fitri, hari-hari besar
keagamaan Islam dan juga
saat liburan sekolah .
Kelompok berisiko
lainnya adalah jemaah haji.
Tahun ini saja, ada 168.000
jamaah Haji sesuai kuota
yang akan berangkat ke
tanah suci. Jumlah ini belum
termasuk TKI yang bekerja
di luar negeri. TKI yang
bekerja di beberapa negara
potensial MERS-CoV, seperti
jazirah Arab, Korea Selatan,
Tiongkok dan Thailand.
Khusus untuk haji,
menkes menghimbau
calon jamaaah untuk
memperhatikan kebersihan
diri. “Membiasakan diri untuk
cuci tangan pakai sabun
dengan air mengalir sesering
mungkin, menutup mulut dan
hidung pada saat bersin dan
batuk serta menggunakan
masker ketika flu. Semuanya
dapat dilakukan dengan
pembiasaan untuk hidup
bersih dan sehat,” terang
Menkes.
Dalam kegiatan simulasi,
jemaah umrah yang baru
tiba di Bandara mendapat
perlakuan kesehatan secara
khusus. Suhu tubuh mereka
dipantau dengan alat thermal
scanner. Bila ada jamaah
dengan suhu tubuh tinggi,
ia akan diminta menjalani
pemeriksaan lebih lanjut
untuk mengetahui lebih jauh
soal status kesehatannya.
Jamaah yang merasakan
gejala aneh ketika di
pesawat saat perjalanan ke
Tanah Air, juga diharuskan
melapor ke awak pesawat
atau petugas medis.
Petugas akan menghubungi
kegiatan ini juga untuk
melihat bagaimana RS
melakukan penatalaksanaan
kasus dan pengendalian
infeksi serta bagaimana
Dinas Kesehatan melakukan
penelusuran pasien yang
dicurigai melakukan kontak
secara dekat.
Penatalaksanaan kasus
dan pengendalian infeksi
menjadi tindakan strategis
mengingat dalam satu
dasawarsa terakhir kita
menghadapi lebih banyak
kejadian kedaruratan
kesehatan masyarakat.
Tahun 2002 kita dikagetkan
dengan Severe Acute
Respiratory Sysndromes
(SARS). Flu Burung tahun
2005. Pandemic Influenza
H1N1 tahun 2009. Berlanjut
dengan kejadian penyebaran
Polio pada 2014. Ebola
tahun 2014 dan kejadian
merebaknya MERS CoV di
beberapa negara Asia tahun
2015.
Risiko masuknya
penyakit cenderung
meningkat dari waktu ke
waktu. Diperlukan sistem
kesehatan nasional yang
mampu mencegah dan
menangani kejadian serupa
di masa yang akan datang.
Namun tentunya, yang tidak
boleh dilupakan adalah
kemampuan dan kemauan
pencegahan. Kapasitas
mencegah, mendeteksi dan
merespon kejadian penyakit
dilakukan sepenuhnya untuk
melindungi kepentingan
nasional. Indonesia juga
FOTO-FOTO: WWW.BANTENHITS.COM
pihak bandara bila ada
penumpang yang dicurigai
MERS-CoV. Sebelum
penumpang diturunkan,
petugas kesehatan akan
naik ke pesawat untuk
memastikan keadaan klinis
penumpang yang dicurigai
pasien MERS-CoV. Ada
alternatif evakuasi yang
disiapkan, berikut dengan
pemeriksaan kesehatan
yang juga dilakukan kepada
penumpang yang duduk
sebaris dengan pasien,
serta dua baris di depan dan
belakangnya.
Sebagai upaya preventif,
setiap jamaah yang hendak
berangkat ke tanah suci
diharuskan mengisi health
alert card atau kartu
kewaspadaan kesehatan.
Catatan kesehatan jamaah
sebelum berangkat
melakukan ibadah umrah
atau haji hingga kembali ke
Tanah Air.
“Bila dalam waktu
14 hari sampai di Tanah
Air mengalami keluhan
batuk, demam atau sesak,
segera konsultasi pada
petugas kesehatan dengan
membawa health alert card,”
ujar Nila.
Selain simulasi
kesiapsiagaan MERS-COV,
mempunyai tanggung
jawab yang sama besar
untuk menjaga kawasan
regional dan global dari
penularan penyakit yang
membahayakan kesehatan
masyarakat.
Menkes menekankan
bahwa kapasitas nasional
dalam reponse MERS CoV
tidak hanya di pintu masuk
negara melalui bandar
udara, pelabuhan dan pos
lintas batas darat negara
tetapi juga kemampuan
rumah sakit untuk
menangani MERS CoV.
Kemampuan laboratorium
untuk melakukan
pemeriksaan konfirmasi yang
cepat juga diperhatikan,
agar pasien yang kita duga
(suspek) dapat dipastikan
diagnosa dan dilakukan
penatalaksanaan yang tepat.
Dalam kesempatan ini
Menkes juga memberikan
apresiasi tinggi kepada
seluruh jajaran kerja bandara
Soekarno-Hatta yang telah
membangun kerjasama guna
melaksanakan kewaspadaan
terhadap penyakit ini.
“Penting sekali untuk
mencegah dan mendeteksi
dini kemungkinan kasus
penyakit yang masuk
melalui bandara,” ujar Nila.
[Pra]
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 17
PERISTIWA
KEMENKES SIAGAKAN
RIBUAN POS KESEHATAN
SEPANJANG JALUR MUDIK
R
ibuan posko
layanan kesehatan
disiapkan
Kementerian
Kesehatan untuk
membantu arus-balik
Lebaran 2015. Tingginya
animo masyarakat pulang
kampung setiap lebaran
meningkatkan potensi
kecelakaan, kelelahan,
dan kambuhnya penyakitpenyakit tidak menular
seperti hipertensi, diabetes,
dan asma. Pemudik yang
makan sembarangan juga
berpotensi mengalami
keracunan makanan.
Selain itu, yang juga perlu
diwaspadai oleh masyarakat
adalah tindak kejahatan.
Data Kementerian
Perhubungan RI
menunjukkan bahwa jumlah
pemudik tiap tahunnya
cenderung mengalami
peningkatan. Pemudik tahun
2012 berjumlah 17.615.197
orang. Pemudik tahun
2013 berjumlah 18.587.668
orang. Pemudik tahun
2014 berjumlah 19.618.530
orang. Tahun 2015 ini
jumlah pemudik diprediksi
meningkat 1.96 %. Kurang
lebih 20.002.724 pemudik.
Arus mudik utama terjadi
di 10 Provinsi. Sumatera
Selatan, Lampung, Banten,
DKI Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Tengah, DI Yogyakarta,
Jawa Timur, Bali, dan
Sulawesi Selatan.
“Sebenarnya, telah telah
18 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
terjadi penurunan jumlah
kecelakaan dan kematian
pada arus mudik tahun lalu.
Menurut data Polri terjadi
3.122 kasus kecelakaan.
Jumlah ini lebih rendah
15,04% dibanding jumlah
kecelakaan pada 2013,
namun masih berakibat 701
orang meninggal,” ungkap
Menteri Kesehatan Prof Dr.dr.
Nila F Moeloek Sp.M.(K) pada
Apel Siaga Kesiapan Bidang
Kesehatan Mudik Lebaran
Tahun 2015/1436 H. di Kantor
Kemenkes RI di Jakarta,
Selasa pagi (30/6). Apel
dihadiri Dinas Kesehatan seJabodetabek, Rumah Sakit,
jajaran lintas program dan
lintas sektor terkait.
“Kecelakaan
menimbulkan kematian atau
kecacatan seumur hidup, itu
yang harus kita cegah. Satu
kecelakaan itu sudah terlalu
banyak, karena satu saja
kecacatan atau kematian
akibat kecelakaan akan
mempengaruhi kehidupan
orang lain ”, kata Menkes.
Penurunan jumlah
kecelakaan dan kematian
arus mudik diwujudkan
upaya-upaya seperti: 1)
Peningkatan kesadaran dan
pemahaman para pemudik
tentang mudik yang sehat,
aman, dan selamat; 2)
Kesiapan seluruh jajaran
Pemerintah baik kesehatan
maupun non-kesehatan
untuk memberikan
pelayanan publik termasuk
pelayanan kesehatan
terbaik bagi pemudik di
sepanjang perjalanan.
Penyediaan sarana dan
prasarana transportasi yang
aman, nyaman, terjangkau
dan mencukupi, termasuk
sopir yang sehat dan
bertanggung-jawab.
Dalam rangka menekan
angka kematian di jalan itulah,
setiap tahun Kementerian
Kesehatan di seluruh Tanah
Air selalu melakukan kegiatan
kesiapsiagaan bidang
kesehatan menjelang hari
Raya Idul Fitri/lebaran. Ini
dilakukan dengan menyiapkan
dan menyiagakan fasilitas
kesehatan yang sudah ada
dan pengadaan pos-pos
kesehatan di sepanjang jalur
mudik. Fasilitas kesehatan
sementara di tempat-tempat
yang diperlukan pada jalur
angkutan lebaran.
Tahun ini, sebanyak
870 pos kesehatan, 1.094
Puskesmas serta 1.554
Rumah Sakit disiagakan.
Siap melayani kebutuhan
kesehatan pemuldik selama
24 jam selama arus mudik
di Sumatera, Jawa dan Bali.
Selain itu, 21 ambulans dan
8 kendaraan khusus juga
disiapkan. Seperti kendaraan
roda empat untuk Promosi
Kesehatan, Logistik, dan
Pemeriksaan Kesehatan
Pengemudi. [Pra]
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 19
PERISTIWA
MENKES DAN MENHAN
TANDATANGANI MOU
BIDANG KESEHATAN
M
enteri
Kesehatan
Prof Dr.dr.
Nila F
Moeloek
Sp.M.(K) bersama Menteri
Pertahanan Ryamizard
Ryacudu menandatangani
kesepakatan bersama
bidang kesehatan bertempat
di kantor Kementerian
pertahanan Jakarta, akhir
bulan Juni lalu.
‘’Kesepakatan Bersama
ini merupakan upaya untuk
meningkatkan dukungan
pelayanan kesehatan,
mulai dari upaya promotif,
preventif sampai dengan
upaya kuratif rehabilitatif
kepada masyarakat melalui
peningkatan kapasitas
kelembagaan di bidang
kesehatan,’’ kata Menkes.
Kesepakatan bersama
ini juga merupakan upaya
bersama yang terkoordinasi
dalam mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya
dan dalam menghadapi
berbagai permasalahan
kesehatan yang sangat
kompleks. Khususnya
dalam penyelenggaraan
dan peningkatan pelayanan
kesehatan prajurit TNI serta
keluarganya dan masyarakat
di daerah tertinggal,
perbatasan, rawan bencana,
rawan konflik, terpencil,
kepulauan dan pulau-pulau
terluar.
Kesepakatan antara
Kementerian Kesehatan
dengan Kementerian
Pertahanan ini bukan
merupakan yang pertama kali,
sebelumnya pernah diadakan
Nota Kesepakatan pada tahun
2010 yang berjalan dengan
cukup efektif. Hal ini terlihat
dari masyarakat dan prajurit
TNI yang bertugas di daerah
20 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
tertinggal, perbatasan, rawan
bencana, rawan konflik,
terpencil, kepulauan dan
pulau-pulau terluar sudah
dapat menikmati pelayanan
kesehatan.
Dalam upaya
meningkatkan pelayanan
kesehatan tersebut,
Kesepakatan Bersama yang
ditandatangani Kementerian
Kesehatan dan Kementerian
Pertahanan mencakup
Sertifikasi kesehatan sarana
prasarana Kemhan dan
Tentara Nasional Indonesia,
mengembangkan sistem
informasi kesehatan
yang terintegrasi,
penyelenggaraan penelitian,
dan pengembangan IPTEK
di bidang kesehatan,
memperkuat kapasitas
deteksi dan respon terhadap
bahaya di bidang Kimia,
Biologi, Radiasi, Nuklir
dan Eksplosif (KBRNE)
aspek kesehatan untuk
pertahanan negara,
pendidikan, pelatihan,
sertifikasi, pengembangan
dan pendayagunaan
tenaga kesehatan yang
berwawasan kebangsaan,
akreditasi rumah sakit,
penetapan kelas rumah
sakit, penyelenggaraan
penanggulangan penyakit,
dan penyehatan lingkungan
dengan melibatkan institusi
territorial, pengembangan
kesehatan matra;
penyelenggaraan bantuan
kesehatan pada daerah
bermasalah kesehatan,
daerah terpencil, perbatasan,
dan kepulauan (DTPK), krisis
kesehatan, dan bencana;
dan perumusan kebijakan,
monitoring, serta evaluasi
pelaksanaan regulasi bidang
kesehatan nasional yang
terkait bidang pertahanan
negara.l
KEMENKES JAMIN
PEMBALUT DAN
PANTYLINER YANG
BEREDAR AMAN
D
ugaan
kandungan
klorin yang
terdapat dalam
pembalut wanita
sudah diklarifikasi oleh
Kementerian Kesehatan
(Kemenkes). Kemenkes
menyatakan klorin aman
atau tidak berbahaya jika
ditemukan dalam jumlah
sedikit pada pembalut atau
pantyliner.
“Klorin itu berbahaya jika
termakan atau terminum.
Jadi klorin itu dilarang
digunakan dalam makanan
dan minuman,” tutur Dra
Maura Linda Sitanggang,
Apt, PhD, Direktur Jenderal
Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Kemenkes pada
awal Juli 2015 lalu.
dra. Linda mengatakan
bahwa pembalut yang saat
ini beredar aman digunakan.
Ia juga meluruskan
soal Peraturan Menteri
Kesehatan (Permenkes) RI
No 472/1996 yang dikatakan
melarang penggunaan klorin
karena bersifat racun dan
iritan.
Dijelaskan Linda bahwa
Permenkes tersebut
dimaksudkan untuk
melarang penggunaan
klorin dalam pembuatan
obat dan makanan. Soal
temuan Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia
(YLKI), Linda beranggapan
bahwa mungkin saja yang
dimaksudkan adalah dioxine.
“Kalau klorin selama
tidak tertelan tidak
berbahaya. Mungkin yang
dimaksud adalah dioxine,
karena dioxine mudah
menguap dalam suhu panas.
Ini yang bisa menyebabkan
kulit iritasi dan kanker,”
ungkapnya.
Menteri Kesehatan Prof
Nila Moeloek mengatakan
bahwa soal iritasi dan
gatal-gatal akibat pembalut
merupakan kasus individual.
Artinya kasus ini hanya
terjadi pada beberapa
orang dan bukan akibat dari
kesalahan suatu produk.
“Jadi masyarakat
tenang saja. Pembalut
yang sekarang beredar di
masyarakat sudah lulus
tes dan aman digunakan,”
tuturnya di kesempatan yang
sama.l
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 21
MEDICALXPRESS.COM
[MEDIA UTAMA]
22 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
Ginjal
G
injal
merupakan
organ
berbentuk
seperti
kacang
di kedua
sisi tulang
belakang.
Warnanya coklat kemerahan. Letaknya
di dinding posterior abdomen, di depan
dua kosta terakhir dan tiga otot besar.
Kosta posterior dan bantalan usus
menjadi pelindung organ vital ini dari
trauma. Posisi ginjal kanan sedikit
lebih rendah dari ginjal kiri karena
keberadaan lobus kanan hati yang
besar.
Ginjal orang dewasa beratnya
kurang lebih 150 gram. Kira-kira
sekepalan tangan. Sisi medial setiap
ginjal merupakan lekukan yang disebut
hillum tempat lewatnya arteri dan vena
renalis, cairan limfatik, suplai saraf, dan
ureter. Ureter membawa urine akhir
dari ginjal ke kandung kemih, untuk
disimpan hingga dikosongkan.
Peranan ginjal adalah
mempertahankan kestabilan lingkungan
dalam tubuh. Ginjal mengatur
keseimbangan cairan tubuh, elektrolit,
dan asam-basa dengan cara filtrasi
darah, reabsorsi selektif air, elektrolitnonelektrolit, serta mengeksresi
kelebihannya sebagai urin. Organ
ini juga mengeluarkan produk sisa
metabolisme, seperti urea, kreatinin,
dan asam urat, termasuk juga zat kimia
asing.
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 23
EN.WIKIPEDIA.ORG
[MEDIA UTAMA]
Senyawa asing yang
dieliminasi ginjal adalah
toksin, metabolit obat-obatan,
zat tambahan pada makanan,
pestisida, dan bahan-bahan
eksogenon nutrisi lainnya
yang berhasil masuk dalam
tubuh. Banyak fungsi
ginjal lain yang penting,
seperti mengubah vitamin
D menjadi bentuk aktifnya
namun yang terpenting
adalah mempertahankan
volume dan komposisi cairan
ekstraseluler dalam batasbatas wajar.
Penyakit
Penyakit ginjal kronis
(PGK) ditemukan pada
29,1% masyarakat dengan
berbagai faktor risikonya,
seperti hipertensi, diabetes,
dan proteinuria. Prevalensi
penyakit ini tahun 1998,
mencapai lebih dari 320.000
penderita di Amerika.
Diperkirakan pada 2030
akan mencapai dua juta
orang. Sampai saat ini, terapi
penyakit ginjal didominasi
oleh dialisis karena
sedikitnya donor ginjal.
Hemodialisis bermanfaat
pada peningkatan kualitas
hidup dan memperpanjang
usia penderita.
PGK merupakan suatu
proses patofisiologi dengan
etiologi beragam. Proses ini
menyebabkan penurunan
fungsi ginjal secara
progresif. Ginjal tidak mampu
melakukan penyaringan
pembuangan elektrolit tubuh,
menjaga keseimbangan
cairan dan zat kimia tubuh
seperti sodium dan kalium
dalam darah.
Penyakit gagal ginjal
memburuk secara perlahan
sampai akhirnya tidak
mampu bekerja sama
sekali. Tidak mampu
menjalankan fungsi
utamanya mempertahankan
keseimbangan volume
dan komposisi cairan
dalam tubuh. Pada derajat
tertentu kondisi ini selain
24 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
Pengobatan
gagal ginjal dibagi
menjadi dua
tahapan. Pertama
merupakan
tindakan
konservatif yang
ditujukan untuk
meredakan atau
memperlambat
penurunan
fungsi ginjal.
Kedua adalah
tindakan untuk
mempertahankan
kehidupan dengan
dialisis dan
transplantasi ginjal.
memerlukan tetapi juga
transplantasi.
Ada dua jenis gagal
ginjal dalam dunia medis.
Gagal ginjal akut dan gagal
ginjal kronis. Gagal ginjal
kronis merupakan gangguan
fungsi renal yang progresif
dan irreversible. Tubuh
gagal mempertahankan
metabolisme dan
keseimbangan cairan dan
elektrolit dan menyebabkan
uremia. Retensi urea dan
sampah nitrogen dalam darah.
Seseorang didiagnosis
mengalami kerusakan ginjal
kronis jika terjadi selama
lebih dari tiga bulan. Indikasi
kerusakan didasarkan
pada petanda kerusakan
ginjal seperti kelainan pada
urinalisis dan komosisi
darah. Selain kondisi waktu,
diagnosis ginjal kronis juga
memperhatikan derajat
fungsi ginjal atau laju filtrasi
glomerulus (LFG).
LFG menunjukkan
keadaan kronis jika kurang
dari 60µl/menit/1,732 selama
tiga bulan dengan atau
tanpa kerusakan ginjal. LFG
membantu menentukan
klasifikasi stadium penyakit.
Stadium 1 kerusakan ginjal
dengan LFG normal ≥ 90.
Stadium 2 kerusakan ginjal
dengan LFG turun ringan
60-89.
Stadium 3 kerusakan
ginjal dengan LFG turun
sedang 30-59. Stadium 4
Kerusakan ginjal dengan
LFG turun berat 15-29.
Terakhir stadium 5 disebut
juga dengan gagal ginjal.
Sebuah keadaan yang
membutuhkan transplantasi.
Laju filtrasi glomerulus
stadium akhir ini <15.
Tubuh yang mengalami
kerusakan ginjal kronis
memperlihatkan sejumlah
tanda. Seberapa parah
tanda secara fisik sangat
ditentukan oleh seberapa
parah penyakit yang diderita.
Beberapa tanda itu adalah
(1) Kardiovaskuler ditandai
dengan hipertensi, pitting
edema, edema perioorbital
serta pembesaran vena leher.
(2) Integumen yang
ditandai dengan warna kulit
abu-abu mengkilat, kulit
kering, nersisik, pruritus,
ekimosis, kuku tipis dan
rapuh, serta rambut tipis
dan kasar. (3) Pulmoner
ditandai dengan krekeis,
sputum kental dan liat, nafas
dangkal, serta pernafasan
kusmaul. (4) Gastrointestinal
ditandai dengan nafas
berbau ammonia, ulserasi,
pendarahan mulut,
anoreksia, mual, muntah,
kontisipase dan diare, serta
pendarahan dari saluran GI.
(5) Neurologi ditandai
dengan kelemahan dan
keletihan, konfusi, disorientasi,
kejang, tungkai lemah, panas
telapak kaki, serta perubahan
perilaku. (6) Maskuloskletal
ditandai dengan kram otot,
hilangnya kekuatan otot,
fraktur tulang, serta foot droop.
(7) Terakhir reproduktif yang
ditandai dengan amenore dan
atrofi testikuler.
Penyebab gagal ginjal
kronis sangat beragam.
Glomerulonefitris, diabetes
dan hipertensi seringkali
dianggap sebagai penyebab
utama. Data menunjukkan
diabetes memiliki kontribusi
32% terhadap kegagalan
ginjal. Sementara
hipertensi menyumbang
28% dari kegagalan ginjal.
Sementara glomerulonefitris
berpartisipasi sebesar 45
persen.
Pengobatan gagal ginjal
dibagi menjadi dua tahapan.
Pertama merupakan
tindakan konservatif yang
ditujukan untuk meredakan
atau memperlambat
penurunan fungsi ginjal.
Tindakan ini biasanya berupa
diet, pembatasan ciran,
dan konsumsi obat-obatan.
Kedua adalah tindakan
untuk mempertahankan
kehidupan dengan dialisis
dan transplantasi ginjal.
Penggantian fungsi ginjal
bisa dilakukan dengan cara
dialisis dan transplantasi.
Transplantasi dianggap
sebagai tindakan yang lebih
baik karena memungkinkan
penderita bertahan hidup
lebih lama, tidak ada
pantangan diet, serta tidak
membutuhkan banyak waktu
untuk dialisis.
Sayangnya di Indonesia
tindakan ini masih terbatas
karena ada beberapa
kendala terutama langkanya
pendonor dan biaya yang
sangat mahal. Selain itu
transplantasi bisa juga
mengalami kegagalan
karena penolakan dari tubuh,
arus darah yang tidak lancar,
kebocoran urin, dan infeksi
luka operasi.
Hemodialisa
Hemodialisa merupakan
suatu membran atau selaput
LIFEISGIFT.WORDPRESS.COM
Hemodialisa adalah
teknologi tinggi yang
digunakan sebagai alat
yang menggantikan
fungsi ginjal.
semi-permiabel. Membran
ini dapat dilalui air dan
zat tertentu. Proses inilah
yang kemudian dinamakan
dialisis, atau perpindahan air
atau zat melalui membran.
Hemodialisa adalah
teknologi tinggi yang
digunakan sebagai alat yang
menggantikan fungsi ginjal
untuk mengeluarkan sisasisa metabolisme atau racun
tertentu dari peredaran darah
manusia.
Air berlebihan, natrium,
kalium, hidrogen, urea,
kreatinin, asam urat, dan zarzat sampah lain dikeluarkan
melalui membran semi
permiabel. Membran ini
berfungsi untuk memisahkan
darah dengan cairan-cairan
dialisit pada ginjal.
Aliran darah yang
mengandung toksin dan
limbah nitrogen dialihkan
dari tubuh pasien ke diasiler.
Di sana darah dibersihkan
kemudian dialirkan kembali ke
tubuh. Bagi penderita gagal
ginjal kronis, hemodialisa
akan mencegah kematian.
Terapi ini umumnya
dilakukan pada penderita
gagal ginjal dengan
kreatinin<10 µl/menit.
Penderita dengan diabetes
dengan kreatinin <15 µl/
menit. Sebagain besar
penderita membutuhkan
hemodialisis antara 9-12 jam
yang dibagi menjadi 3 sesi
yang sama.
Ada efek samping yang
ikut muncul dari terapi
hemodialisis. Misalnya
bioinkompatibilitas serta
cairan dialisis yang
terkontaminasi bakteri dan
menghasilkan endotoksin.
Namun tindakan ini tidak
menyembuhkan atau
memulihkan fungsi ginjal.l
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 25
WWW2.KIDNEY.ORG
[MEDIA UTAMA]
TANGANI GINJAL KRONIK
DENGAN
TRANSPLANTASI GINJAL
S
alah satu
masalah
utama
kesehatan
di Indonesia
adalah
gangguan
fungsi ginjal. Saat ini
diperkirakan 25 Juta
penduduk Indonesia
mengalami gangguan
fungsi ginjal akibat penyakit
hipertensi dan diabetes.
Hal ini terlihat dari lajut
pertumbuhan kasus ginjal
kronik stadium akhir di
Indonesia yang mencapai
2000 kasus baru per
tahunnya.
Berdasarkan data
26 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
Kementrian Kesehatan,
dari 70,000 kasus ginjal
tahap akhir di Indonesia,
10% diantaranya menjalani
hemodialisa. Dan sampai
tahun 2010 hanya sekitar
600 kasus yang menjalani
transplantasi ginjal.
Sehingga masih banyak
lagi pasien gangguan fungsi
ginjal yang memerlukan
tindakan transplantasi ginjal
maupun dialisis di Indonesia
pada saat ini.
Untuk itu, sebanyak 14
rumah sakit di Indonesia
telah menyatakan komitmen
serta kesiapannya untuk
melakukan transplantasi
ginjal secara komprehensif
KLIKDOKTER.COM
Diketahui, donor organ ginjal
di Indonesia hingga saat ini
masih sangat terbatas yakni
sekitar 15 donor/tahun dan
itupun harus donor hidup.
Oleh karena itu ditambahkan
oleh dr Chairul, kesiapan
peraturan dan kebijakan
yang mendukungnya
menjadi sangat penting
untuk segera dipenuhi.
Sementara di sisi lain,
pembiayaan juga menjadi
faktor penting karena
tingginya biaya transplantasi
ginjal di Indonesia seringkali
dianggap menjadi penyebab
enggannya masyarakat
untuk melakukan
transplantasi ginjal. Padahal
mayoritas pasien kasus
ginjal kronis selama ini telah
ditanggung pemerintah.
Dengan sistem JKN,
pemerintah telah menjamin
biaya hemodialisa maupun
transplantasi ginjal sesuai
dengan Permenkes 59
tahun 2014. Tarif INA CBGs
untuk prosedur transplantasi
ginjal adalah sebesar 250
juta rupiah. Sedangkan
untuk hemodialisa termasuk
kategori rawat jalan
dr. CHAIRUL RADJAB
NASUTION, Sp.PD.
Lambannya
transplantasi ginjal di
Indonesia disebabkan
aturan operasional
terkait cangkok
ginjal masih perlu
pengembangan.
WWW.BUK.KEMKES.GO.ID
sejak Juni 2013 lalu.
Namun, upaya penanganan
kasus ginjal kronik melalui
transplantasi ginjal selama
ini masih banyak hambatan,
juga pada perkembangannya
masih sangat terbatas di
Indonesia. ‘’ Keterbatasan
ini disebabkan dua hal yaitu
regulasi dan pembiayaan,”
jelas Direktur Bina Upaya
Kesehatan Rujukan, dr.
Chairul Radjab Nasution,
Sp.PD, K-GEH, FINASIM,
FACP, M.Kes dalam
beberapa waktu lalu.
Dikutip di dalam www.
buk.kemkes.go.id, dr.
Chairul menjelaskan dari
sisi regulasi, lambannya
transplantasi ginjal di
Indonesia disebabkan
aturan operasional terkait
cangkok ginjal masih
perlu pengembangan.
Seperti salah satunya yang
diatur dalam pasal 64 UU
Kesehatan no 36/2009
mengatur bahwa larangan
jual beli organ dengan
dalih apapun. Aturan ini
menjadi salah satu hal yang
mempengaruhi keterbatasan
donor ginjal yang didapat.
dengan tarif INA CBGs
berbeda- beda di setiap
regional sesuai kelas RS.
Tarif INA CBGs berkisar
antara 2.209.976 pada
prosedur dialisis RS Rujukan
Nasional hingga 812.107
pada RS kelas D regional I,”
lengkapnya.
Dibalik berbagai
macam tantangan dalam
meningkatkan kualitas
penanganan ginjal kronik di
Indonesia, diharapkan rumah
sakit memiliki komitmen
tinggi dalam penanganan
Ginjal Kronik. Rumah
sakit yang menjadi pionir
terdepan dalam menjalankan
transplantasi ginjal secara
komprehensif di Indonesia.
Transplantasi ginjal di
Indonesia, pertama kali
dilakukan pada tahun 1977.
Dari keseluruhan donor
ginjal, berdasarkan datan
72% diantaranya mempunyai
keterkaitan darah (keluarga),
sedangkan sisanya tidak
memiliki keterkaitan darah.
Sebelum krisis moneter
tahun 1998, transplantasi
ginjal dilakukan di pusat
transplantasi di Jakarta,
Bandung, Semarang,
Yogyakarta, Surabaya dan
Medan.
Pada saat ini
transplantasi ginjal dilakukan
di Jakarta, Semarang,
Tingginya biaya
transplantasi
ginjal di Indonesia
seringkali dianggap
menjadi penyebab
enggannya
masyarakat
untuk melakukan
transplantasi ginjal.
dan Malang. Kementerian
Kesehatan bekerja sama
dengan Pernefri dan Ikatan
Urologi Indonesia, telah
membuat workshop dan
pelatihan transplantasi
ginjal bagi pelaksana
transplantasi ginjal dari
beberapa rumah sakit
propinsi di Indonesia. Selain
RS Cipto Mangunkusumo
Jakarta, rumah sakit
yang sudah berkomitmen
melakukan transplantasi
ginjal diantaranya, RS M
Jamil Padang dan RS Hasan
Sadikin Bandung.l
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 27
[MEDIA UTAMA]
SERBA-SERBI TRANSPLANTASI GINJAL
Transplantasi ginjal
mungkin masih kurang
dipahami oleh masyarakat
awam. Untuk mengetahui
tentang transplantasi ginjal
dan hal-hal yang terkait,
beberapa penjelasan yang
dikutip dari beberapa
sumber berikut mungkin
bisa membantu Anda lebih
memahami transplantasi
ginjal.
Apa itu transplantasi ginjal?
Transplantasi ginjal adalah terapi
penggantian ginjal yang melibatkan
pencangkokan ginjal dari orang
hidup atau mati kepada orang yang
membutuhkan. Transplantasi ginjal
menjadi terapi pilihan untuk sebagian
besar pasien dengan gagal ginjal dan
penyakit ginjal stadium akhir. Angka
kejadian gagal ginjal mencapai lebih
dari 10% populasi dunia dan paling
besar dialami oleh orang yang juga
menderita diabetes dan hipertensi.
Transplantasi ginjal sangat
penting untuk pasien gagal ginjal
karena ginjal merupakan organ tubuh
yang berfungsi untuk membuang
racun atau zat sisa tubuh melalui
urin, mengatur keseimbangan air,
keasaman darah, tekanan darah, dan
sumber beberapa hormon, termasuk
hormon yang memproduksi sel darah
merah.
Bagaimana Menjadi Donor untuk
Transplantasi Ginjal?
Hampir setiap orang dapat menjadi
donor ginjal. Anda harus berumur
minimal 18 tahun dan dalam keadaan
sehat. Anda tidak boleh memiliki
penyakit lain seperti kanker, tekanan
darah tinggi, diabetes, penyakit
kemih, seperti radang ginjal, penyakit
ginjal kronis, atau kanker). Evaluasi
Anda akan dimulai dengan sejarah
medis dan pemeriksaan fisik. Anda
akan melakukan serangkaian tes
laboratorium untuk memeriksa fungsi
ginjal, termasuk pemeriksaan kimia,
urinalisis, dan tes urin untuk protein.
Anda mungkin juga melakukan CT
scan ginjal untuk mengevaluasi ginjal,
saluran kemih, dan struktur lainnya di
panggul Anda.
arteri koroner, atau gagal jantung.
Kebanyakan donor berusia lebih muda
dari 60 tahun. Pendonor dan penerima
ginjal harus memiliki golongan darah
yang cocok.
Jika Anda memutuskan untuk
menjadi donor ginjal, sampel darah
Anda akan diambil untuk diuji,
termasuk golongan darah Anda
dan informasi genetik lainnya (tipe
HLA) untuk melihat seberapa baik
kecocokan Anda dengan penerima.
Uji ini akan diulangi 7 sampai 10
hari sebelum operasi jika Anda
memutuskan untuk menjadi donor.
Jika golongan darah dan
informasi genetik Anda cocok dengan
penerima, Anda akan bertemu
dengan pihak RS untuk membahas
kewajiban lainnya. Anda akan
diberikan informasi, seperti berapa
banyak waktu cuti pekerjaan yang
Anda perlukan, rincian operasi dan
proses pemulihan, yang semua hal
itu akan membantu Anda dalam
membuat keputusan yang tepat.
Setelah Anda memutuskan untuk
menjadi donor ginjal dan kecocokan
Anda dengan penerima sudah
diketahui, maka Anda akan dievaluasi
oleh dokter, biasanya nephrologist
( dokter yang mengkhususkan diri
dalam diagnosis dan pengobatan
penyakit ginjal dan sistem saluran
28 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
Apa Saja yang Terjadi Dalam
Operasi Transplantasi Ginjal?
Anda akan diberikan anestesi
umum sebelum operasi. Sekarang
ini, laparoskopi biasanya digunakan
untuk memindahkan ginjal donor.
Keuntungan dari pemindahan ginjal
dengan laparoskopi termasuk rasa
sakit yang lebih sedikit, rawat inap
lebih pendek, lebih cepat pulih
untuk melakukan aktivitas normal,
dan bekas luka yang lebih kecil dan
kurang terlihat.
Apa Saja Risiko Menjadi Donor
Ginjal?
Menyumbangkan ginjal tidak
menyebabkan peningkatan masalah
kesehatan lain pada pendonor.
Donor organ terus dipelajari dengan
seksama oleh banyak kelompok
peneliti di Amerika Serikat. Risiko
kematian setelah menyumbangkan
ginjal sangat jarang terjadi.
Menyumbangkan ginjal tidak akan
menimbulkan keterbatasan dalam
aktivitas normal Anda sehari-hari.
Setelah pulih dari operasi, Anda akan
dapat melanjutkan semua aktivitas
normal Anda, termasuk berolahraga
dan berpartisipasi dalam olahraga.
Dan menyumbangkan ginjal tidak
akan mempengaruhi kemampuan
Anda untuk hamil, mengandung
anak sampai kelahiran, atau menjadi
seorang ayah.l
MEWUJUDKAN
PENINGKATKAN
KUALITAS HIDUP PASIEN
GAGAL GINJAL
B
erdiri sejak
tahun 1983,
Yayasan
Ginjal
Diatrans
Indonesia
(YGDI)
berawal dari sebuah
komunitas yang didirkan
oleh para penderita gagal
ginjal. Yayasan ini didirikan
dengan visi dan misi untuk
membantu meringankan
beban para penderita ginjal
melihat di tahun 1983, biaya
cuci darah sangat mahal
dan sulit terjangkau para
penderita.
Meski sudah berdiri pada
tahun 1983, di tahun 1987
baru bisa mendirikan pusat
cuci darah di Halim dengan
bantuan dari Presiden
Soeharto. Dan ini pertama
kalinya YGDI bisa melakukan
cuci darah dan menjadi
pelopor pusat cuci darah di
luar rumah sakit di Indonesia.
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 29
[MEDIA UTAMA]
Namun saat ini, setelah
30 tahun berdiri mengalami
perubahan visi. ‘’Kita ingin
agar keberadaan yayasan ini
untuk meningktakan kualitas
hidup dari para penderita
gagal ginjal yang kita tahu
kita tahu banyak penderita
gagal ginjal setelah tahu ia
gagal ginjal lalu ia tidak bisa
lagi hidup secara normal,‘’
tutur Agus Lemi, Direktur
Operasional Nonmedis YGDI
saat ditemui Mediakom.
Setelah pasien
dinyatakan gagal ginjal
banyak yang mengalami
dikeluarkan dari pekerjaan
dan sulit bersosialisasi lagi
dengan teman-temannya.
‘’Itu yang ingin kita kita
ubah, kita ingin bantu,
ingin menguatkan dengan
bantuan untuk cuci darah
sebagai bagian peningkatan
kualitas hidup itu sendiri,
agar mereka tetap bisa merecovery diri sendiri, bisa
tetap bekerja,’’ jelas Agus.
Di awal berdirinya YGDI
mencoba menyediakan
fasilitas cuci darah yang
terjangkau dibandingkan
dengan fasilitas lain. Dahulu
YGDI memang terkenal yang
paling murah di Indonesia
sebagai contoh cuci darah
tahun 1980-an dikenakan
biaya sekitar Rp 500.000 –
Rp 600.000 per cuci darah,
YGDI hanya mematok
harga Rp 200.000 per cuci
darah bahkan biasanya
ketika YGDI tahu penderita
mengalami penurunan dari
sisi ekonomi lalu minta
keringanan hingga tidak
bayar akan tetap dilayani.
‘’Kita tidak pernah
menghentikan pelayanan
sekalipun kepada pasien
ketika mereka bilang tidak
bisa bayar bahkan mereka
yang kesulitan mengurus
Jamkesmas saat itu, tetap
dilayani,’’ kata Agus. Bahkan
jika ada pasien yang tidak
pernah datang atau hanya
AGUS LEMI.
Dengan adanya BPJS
YGDI sangat terbantu
karena klaimnya bisa
lebih lancar.
30 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
seminggu sekali atau sebulan
sekali, YGDI melihat ini tidak
baik untuk kualitas hidup
mereka. Untuk itu YGDI
akan mendatangi mereka
dan memberitahu mereka
untuk tidak khawatir tentang
biaya sambil mengurus
jamkesmas atau lainnya
dari pemerintah dengan
tetap menjalankan cuci
darah. YDGi juga mengambil
kebijkasanan terkait urusan
pembayaran, jika memang
masih kuat membayar
silahkan atau jika ingin dicicil
juga diperbolehkan tapi
jika ternyata berat sekali
maka tidak usah membayar.
‘’Itu yang kita lakukan dari
dulu, kita tidak pernah
menempatkan pembayaran
sebagai hal terkait tujuan
pendirian yayasan ini,’’ tegas
Agus.
Untuk dukungan dana
YGDI tidak melibatkan pihak
khusu ataupun didukung
oleh sumber daya khusus
untuk mengurus yayasan.
‘’Pendanaan kita tidak
menggunakan tim khusus
seperti fund rising, tapi
alhamdulillah tetap bisa
hidup sampai sekarang.
Hanya insidentil saja jika
ada yang ingin membantu,’’
kata Agus. Ia menambahkan
jujur saja dengan adanya
BPJS YGDI sangat terbantu
karena klaimnya bisa lebih
lancar karena saat pasien
bayar atau tidak YGDI tidak
ngos-ngosan juga tapi
tetap mencari cara untuk
memberikan pelayanan.
Agus mengaku sangat
sering saat review tahunan
dilakukan pemutihan hutang
pasien, terakhir YGDI
melakukan pemutihan
sebesar Rp 120 juta, untuk
Januari hingga Februari
2015 saja sudah ada hutang
pasien sebesar Rp 37 juta
karena tidak semua dicover
BPJS seperti vitamin, jika
pasien saat ini belum bisa
bayar maka akan dicatat.
Mesin Gratis
Hingga Punya
Sendiri
Dahulu mesin cuci darah
atau hemodialisa disediakan
oleh pemasok untuk
digunakan secara gratis
tetapi YGDI harus memberi
barang-barang sekali pakai
dalam kurun waktu lima
tahun, seperti ginjal buatan
atau blood life dan setelah
lima tahun mesin diganti
dengan mesih baru.
Kontrak alat ini mulai
berjalan sejak 1987 sampai
tahun 2005, seiring waktu
berjalan YGDI mulai agak
ngos-ngosan juga dengan 27
mesin harus kontrak dimana
harga disposible set-nya
mahal seharga Rp 250.00
– Rp 300.000 sekali pakai
kecuali salah satu item dari
4 item, yaitu ginjal buatan
yang bisa dicuci ulang 5-10
kali digunakan untuk pasien
yang sama.
Masalah lain yang
timbul ketika kita tidak bisa
punya cukup dana untuk
kesejahteraan karyawan.
YGDI saat ini didukung oleh
77 sumber daya manusia
untuk operasional dengan
27 diantaranya perawat dan
juga psikolog dan ahli gizi.
Akhirnya diputuskan saat
punya dana YGDI membeli
mesin sendiri walaupun
mesin refurdis yang berasal
dari luar negeri.
Saat ini sekitar 100
pasien cuci darah bisa
ditangani oleh YGDI
termasuk melayani dengan
alat yang disediakan di RS
Rawalumbu, Bekasi. Setiap
harinya ada sekitar 81
pasien yang bisa menjalani
cuci darah dengan jadwal
yang teratur Senin & Kamis,
Selasa & Jumat atau Rabu &
Sabtu, dimana setiap pasien
menjalani 2 kali cuci darah
dalam seminggu.
Edukasi Ginjal dan
Pasien of The Year
Selain membantu
pasien gagal ginja untuk
meningkatkan kualitas
hidup, YGDI juga membantu
pemerintah utk menyebarkan
edukasi kesehatan ginjal.
Beberapa tahun terakhir
YGDI banyak melakukan
edukasi lewat majalah,
media sosial, berkunjung ke
kantor-kantor BUMN, swasta
untuk memberikan edukasi
tentang ginjal.
Terkait dengan pasien
agar kualitas hidupnya
meningkat, YGDI melibatkan
psikolog, ahli gizi dan tenaga
medis. ‘’Kita juga beberapa
kali mempekerjakan pasien,
seperti contoh Andre yang
bekerja sejak tahun 2007
hingga saat ini. Saat ini ada
2 pekerja pasien gagal ginjal.
Ini salah satu upaya yang
kami lakukan,’’ tutur Agus.
Disamping itu, YGDI juga
mengadakan Pasien of The
Year. Penilaiannya dilihat
dari kemampuan pasien
untuk meningkatkan kualitas
hidupnya, seperti cuci darah
yang disiplin, tetap bekerja,
dan ada parameternya
medisnya dengan HB-nya
bagus dan minum terjaga.
‘’Hal ini sesuai dengan apa
yang kita inginkan memberi
apreasi pada pasien yang
tetap semangat walaupun
harus cuci darah,’’ tambah
Agus.
Suka, Duka dan
Impian
Awalnya impian YGDI
adalah membuat pelayanan
cuci darah yang sentralistis
dengan 100 mesin dalam
1 gedung namun seiring
waktu kalau berpikiran
untuk merealisasi maka
akan membebani pasien
terutama kualitas waktu
akan jauh berkurang karena
pasien harus melakukan
perjalanan yang jauh
mencari yang termurah
sementara fisik mereka
lemah. Sehingga dengan
kondisi saat ini sudah cukup
bisa menjangkau pasien.
Jika dulu tarif umum Rp
550.000 per cuci darah
dengan adanya BPJS harus
mengikuti tarif Rp 700.000 –
Rp 800.000 ribu.
Kisah suram pun pernah
dialami YGDI yaitu sempat
mau tutup jaman Gubernur
DKU Fauzi Bowo sekitar
tahun 2000-an karena
klaim Gakin tidak lancar.
‘’Setelah ada Gakin tidak
ada iuran sama sekali
yang harus dibayar pasien
namun sempat 8-9 bulan
dana Gakin ngga keluar,’’
tutur Agus. Bahkan pasien
sempat ingin membantu
dengan membayar dulu
setelah Gakin keluar baru
dikembalikan uangnya.
Harapan YGDI,
Kementrian Kesehatan bisa
memberikan pelaynan gagal
ginjal dengan lebih fokus
pada unsur-unsur yang bisa
meningkatkan kualitas hidup,
misalnya memasukkan
obat eritropoietin yang bisa
meningkatkan HB penderita
gagal ginjal yang berdampak
pada peningkatan aktivitas
sehari-hari.l
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 31
[MEDIA UTAMA]
KONDISI
PSIKOLOGIS
PENDERITA
GAGAL GINJAL
32 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
RSCAROLUS.OR.ID
T
erapi
hemodialisa
harus
dijalani
pasein
gagal ginjal
sepanjang
hidupnya. Kecuali melakukan
transplantasi, pasien harus
menjalani perawatan berkala
setiap minggu. Perawatan
dilakukan selama 12-15 jam
yang terbagi dalam tiga sesi.
Kondisi ini pada umumnya
menyebabkan gangguan
psikologis yang dalam.
Pada enam bulan
sampai satu tahun pertama
terapi, pasien merasakan
ketidaknyamanan
dan ketidakbebasan.
Penolakannya terhadap
kondisi yang dialami tersebut
biasanya menghasilkan
konflik dalam diri pasien.
Konflik batiniah ini lamalama akan menghasilkan
rasa frustasi, rasa bersalah,
depresi, dsb.
Menurut pakar psikologi,
ada beberapa gangguan
psikologis yang muncul
dari pasien gagal ginjal. (1)
Delirium, sebuah kondisi
mental yang menyebabkan
sulitnya konsentrasi dan
gangguan intelegensi.
Secara umum biasanya
pasien mengalami
kelesuan dan kebingungan
yang nyata. (2) Depresi,
merupakan kondisi
mental karena merasakan
kehilangan seperti
kebebasan, pekerjaan dan
kemandirian.
(3) Dimensia dialisis
sebuah sindrom fatal
dan progresif. Kondisi ini
diawali dengan kegagapan
berbicara, kemudian
berlanjut menjadi gangguan
bicara karena luka pada
sistem syaraf. Kesulitan
memahami pembicaraan
dan akhirnya tidak mampu
berbicara sama sekali.
Kenyataannya pasien yang
menjalani terapi hemodialisa,
kondisinya bisa membaik.
Sayangnya kondisi
psikologis pasien seringkali
dianggap tidak penting
untuk diperhatikan. Pasien
mengalami ketakutan,
frustasi sehingga akhirnya
menimbulkan rasa marah.
Banyak penelitian yang
kemudian membuktikan
bahwa lingkungan
psikososial pasien akan
sangat memengaruhi
perjalanan penyakit dan
kondisi fisik pasien.
Ada beberapa kondisi
psikososial yang dialami
pasien. Pertama adalah
emosi. Mayoritas pasien
mengalami perasaan takut.
Merasa takut akan masa
depan dan rasa marah
yang berhubungan dengan
pertanyaan mengapa hal itu
menimpa dirinya. Kesedihan
dan kedukaan juga sering
muncul karena perasaan
tidak berdaya karena seumur
hidup tergantung dengan
alat cuci ginjal.
Kedua adalah harga
diri. Pasien gagal ginjal
seringkali kehilangan kontrol.
Mereka membutuhkan
waktu untuk beradaptasi
dan menyesuaikan dirinya
dengan penyakitnya.
Menerima dengan ikhlas
penyakitnya. Perubahan
peran yang selama ini
dijalankan, akibat penyakit
menjadi berubah. Kondisi
tidak sama lagi, apalagi
dengan peralatan yang
menempel di tubuhnya,
kebanyakan akan
memengaruhi kepercayaan
diri dan citra diri pasien.
Ketiga adalah gaya
hidup. Pelaksanaan
diet, pembatasan cairan
akan membuat pola
makan berubah. Rutinitas
kontrol/terapi juga akan
memengaruhi rutinitas
keseharian. Bahkan pada
kasus tertentu, adanya
komplikasi membuat
pasien harus keluar dari
pekerjaannya.
Keempat adalah fungsi
seksual yang menurun.
Kondisi ini disebabkan oleh
faktor organik. Perubahan
hormonal atau karena
insufisiensi vaskuler pada
kasus gagal ginjal dengan
diabetes. Faktor lainnya
adalah perubahan harga diri,
citra diri, dan perasaan tidak
menarik lagi.
Beratnya kondisi
psikologis pasien jelas
menambah beban yang
diderita setelah penyakit.
Kondisi yang tentu saja
membutuhkan dukungan
psikososial terutama dari
keluarga agar pasien
mampu bangkit. Dukungan
dan perasaan positif yang
diberikan keluarga, secara
fundamental akan mengubah
cara pandang pasien.
Pasien yang memiliki
pandangan positif dari
keluarganya, cenderung
berfikiran positif terhadap
hidup dan masa depannya.
Pandangan ini ditengarai
memicu timbulnya
kebahagiaan pasien dari
sisi afektif dan kognitifnya.
Memakai istilah psikologi,
pasien mampu mencapai
kondisi subjektive well being.
Sebuah kondisi kebahagiaan
secara utuh.
Subjektive well being
akan sangat memengaruhi
motivasi pasien untuk
sembuh. Penelitian
Bailey dan Snyder (2007)
menunjukkan bahwa individu
yang memiliki kepuasan
terhadap kehidupannya juga
memiliki tingkat harapan
yang tinggi. Harapan dalam
hal ini adalah kondisi yang
berkaitan dengan tujuan
dan subjektifitas individu.
Individu yang penuh
harapan cenderung memiliki
pandangan positif tentang
masa depan.
Harapan tinggi untuk
sembuh dan dukungan
keluarga bersama-sama
membentuk chemistry yang
kuat, dan menjadi dorongan
bagi pasien untuk disiplin
menerapkan pola hidup
sehat dan menjalani terapi
hemodialisa. Meskipun
dia mengetahui bahwa
terapi tersebut tidak akan
menyembuhkan kecuali
melakukan trasnplantasi.
Tetapi subjektive well being
membuat pasien merasa
bahwa hidupnya berguna
dan siap menerima apapun
kondisinya di masa depan.l
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 33
[MEDIA UTAMA]
TRANSPLANTASI
GINJAL JADI
PILIHAN TERBAIK
MEDTUBE.NET
Ada alternatif bagi pasien gagal ginjal yang
harus rutin cuci darah yaitu
transplantasi ginjal. Kemajuan teknologi
memungkinkan
siapa saja untuk melakukan ini.
34 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
S
aat
seseorang
sudah
dinyatakan
bahwa
ginjalnya
pada tingkat
eternalisis atau sudah harus
cuci darah pada kronik tahap
5, mereka tidak punya pilihan
lain. Hanya ada tiga pilihan,
yaitu transplantasi ginjal, cuci
darah dan peritonial dialisis.
Mungkin tidak banyak
pasien gagal ginjal
kronik berkeinginan
untuk melakukan pilihan
pertama untuk melakukan
transplantasi ginjal. Berbagai
alasan membuat para pasien
ini bahkan enggan untuk
memikirkannya, seperti biaya
yang sangat mahal dan
proses mencari donor yang
bisa dibilang tidak mudah.
Yang terjadi saat ini,
pasien lebih memilih
melakukan cuci darah yang
mereka lakukan secara rutin
dalam periode tertentu. Dan
pilihan untuk cuci darah ini
juga semakin menguat ketika
pemerintah menyatakan
akan menanggung beban
cuci darah bagia siapa saja
rakyat Indonesia melalui
program BPJS Kesehatan.
Padahal beban biaya
cuci darah rutin selama
kurun waktu 3-4 tahun
sama dengan beban
biaya yang dikeluarkan
seseorang untuk melakukan
sekali transplantasi ginjal.
Transplantasi ginjal menurut
ilmu kedokteran saat ini
dinilai sebagai pilihan terbaik
bagi pasien gagal ginjal
kronik.
Ketua Departemen
Urologi RSCM-FKUI, DR.
dr. Nur Rasyid, SpBU
mengatakan pasien yang
baru dideteksi gagal
DR. dr. NUR
RASYID, SpBU.
Dengan kemajuan
obat-obatan,
transplantasi ginjal
bisa berjalan lebih
lancar.
ginjal kronik sebaiknya
melakukan transplantasi.
‘’Karena semakin lama
penderita gagal ginjal kronik
melakukan cuci darah, selain
dana membengkak, umur
ginjal juga akan lebih pendek
karena angka penolakan
lebih tinggi,’’ tutur dia kepada
Mediakom.
Lebih awal melakukan
transplantasi ginjal, menurut
Nur Rasyid lebih baik.
Ia mengatakan dengan
kemajuan obat-obatan,
transplantasi ginjal bisa
berjalan lebih lancar.
Penolakan ginjal transplan
pada penerima seharusnya
tidak terjadi.
‘’Dengan kemajuan
obat-obatan imunosupresan
bahkan orang beda
golongan darah sekarang
bisa melakukan transplantasi
ginjal,’’ tutur Nur Rasyid.
Imunosupresan adalah
kelompok obat yang
digunakan untuk menekan
respon imun seperti
pencegah penolakan
transpalansi. Namun jika
transplantasi dilakukan
dengan kondisi beda
golongan darah tentunya
akan ada perlakuanperlakuan berbeda yang
membuat biayanya
transplantasi menjadi lebih
mahal lagi.
Dan setelah transplantasi
ginjal, seorang individu
tidak membutuhkan
waktu lama untuk bisa
kembali beraktivitas seperti
biasa. Satu bulan pasca
transplantasi, tubuh belum
normal tapi sudah segar dan
terus sampai 2 bulan.’’Tapi
setelah 3 bulan, biasanya
sudah bisa olahraga seperti
biasa, bagi yang proses
transplantasinya diterima
dengan baik,’’ tegas Nur
Rasyid. Meskipun tidak
menutup kemungkinan
terjadi juga telat untuk
berfungsi atau delay function
yang biasanya ditandai
dengan kencingnya keluar
lalu berangsur semakin
sedikit. Namun konsumsi
obat bisa diatur untuk
kembali memicu produksi
urin sehingga pasien bisa
kencing kembali.
BPJS Kesehatan
Pasien Gagal
Ginjal
Terkait BPJS, menurut
Nur Rasyid, Indonesia
dinilai terlalu berani dan
nekat. Ia menggambarkan
bahwa negara Amerika
Serikat melalui program
Obama Cara saja tidak bisa
menanggung kesehatan
seluruh rakyatnya.
Saat ini, BPJS Kesehatan
mungkin saja masih bisa
menanggung seluruh biaya
perawatan pasien gagal
ginjal.’’Itu karena rakyat kita
belum bisa dibilang medical
minded, tapi kalau rakyat
sudah medical minded pasti
BPJS tidak sanggu lagi,’’
tutur Nur Rasyid.
Namun adanya BPJS
Kesehatan juga memberi
pengaruh positif. ‘’Dengan
orang tidak mengeluarkan
biaya untuk berobat akan
mengurangi pasien untuk
melakukan pengobatan
alternatif,’’ kata Nur Rasyid.
Dan sekarang orang tidak
takut untuk berobat ke
dokter yang berbasis ilmu
pengetahuan.
Di sisi lain, pemerintah
harus siap terjadinya
pembengkakan biaya untuk
pengobatan pasien gagal
ginjal. Karena dulu orangorang yang sakit parah
lebih memilih diam atau
ngendon di rumah, sekarang
muncul semua. Namun
setelah pembengkakan dan
pasien gagal ginjal parah
bisa tertangani, tinggal
menyadarkan pasien-pasien
pada tingkal awal sehingga
BPJS bisa hidup lagi. l
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 35
HIKMAHKESEHATAN.BLOGSPOT.COM
[MEDIA UTAMA]
KUMIS KUCING
DAN GINJAL YANG
TERKONTAMINASI
PLUMBUM
L
ogam berat
dalam bentuk
ion yang
bersifat
toksik, dapat
menyebabkan
kerusakan
organ detoksifikasi, yaitu
hati dan ginjal. Logam berat
menyebabkan nekrosis selsel epitel tubulus ginjal. Hal
ini dapat dinilai berdasarkan
jumlah sel epitel tubulus
ginjal yang mengalami
degenerasi dan nekrosis
akibat paparan logam berat.
Kerusakan jaringan
dan pendarahan,
khususnya pada ginjal,
akan menyebabkan
produksi eritropoeitin
terganggu. Akibatnya proses
hematopoiesis terganggu.
Ginjal mempunyai peranan
dominan dalam produksi
eritropoeitin. Untuk
mengurangi jumlah sel
nekrosis epitel tubulus
ginjal dan gangguan
hematopoiesis akibat
paparan logam berat
diperlukan bahan yang
dapat mengikat logam berat
tersebut (Santosa, 2009).
Menurut penelitian
Hariono (2005), pemberian
Pb asetat 0,5gr/KgBB/oral/
hari selama 16 minggu
pada tikus menunjukkan
perubahan pada sel hati dan
ginjal. Secara mikroskopis
dengan pewarnaan HE, sel
hati dan ginjal pada minggu
ke 14 dan 16 tampak pucat.
36 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
Epitel tubulus proksimal
ginjal terlihat mengalami
degenerasi, hiperplasi, dan
kariomegali pada minggu ke8, pelebaran lumen tubulus
dan ruang Bowman serta
adanya benda-benda inklusi
dalam inti sel (Anggraini,
2008).
Tradisional
Pengobatan yang
sekarang banyak
dikembangkan adalah
pengobatan alami. Hal ini
dinilai lebih aman karena
pengobatan dengan metode
kimia ditakutkan akan
menyebabkan efek samping
yang tidak baik. Pengobatan
organ ginjal bisa dilakukan
dengan memanfaatkan
tanaman kumis kucing.
Kumis kucing merupakan
salah satu tanaman
yang dapat digunakan
sebagai bahan ramuan
obat tradisional untuk
antiinflamasi. Menurut
Dalimartha (2000) herba
kumis kucing yang rasanya
manis sedikit pahit dan
sejuk, berkhasiat sebagai
antiradang, peluruh kencing
(diuretik), menghilangkan
panas, serta menghancurkan
batu saluran kencing.
Herba kumis kucing
disinyalir memiliki
kemampuan untuk
pengobatan infeksi
ginjal akut dan kronis,
infeksi kandung kencing,
kencing batu, sembab
akibat adanya bahan
pencemar dalam tubuh
organisme
Kemampuan kumis
kucing terbukti
efektif dalam
pengobatan batu
ginjal diharapkan
pula mampu
mengatasi
permasalahan
ginjal yang lain,
yaitu kerusakan
ginjal akibat adanya
bahan pencemar
dalam tubuh
organisme.
Polusi Logam
Polusi logam berat
merupakan masalah serius
di seluruh dunia. Polusi
plumbum (Pb) atau timbal
antara lain diakibatkan
oleh penambangan dan
industri yang menggunakan
plumbum. Asap, debu, dan
gas mengandung plumbum
yang berasal dari asap
kendaraan bermotor serta
pembuangan limbah pabrik
baterai, cat, tekstil, juga
buruknya sanitasi makanan,
merupakan faktor penunjang
terjadinya keracunan
plumbum pada mahluk hidup.
Penelitian tentang
keracunan plumbum di
Amerika (CDC, 1991)
menyatakan bahwa
meskipun kadar plumbum
dalam darah populasi
mengalami penurunan, tetapi
kadar terendah paparan
plumbum masih tetap
meluas.
Diperkirakan 2 juta
anak-anak pra-sekolah
mempunyai kadar plumbum
dalam darahnya. Lebih dari
1,4 juta pekerja dewasa
mempunyai potensi terpapar
plumbum di lingkungan
kerja. Dan ribuan kasus
melaporkan terjadinya
WWW.DEHERBA.COM
karena timbunan cairan di
jaringan (edema), kencing
manis (diabetesmellitus),
tekanan darah tinggi
(hipertensi), dan rematik
gout. Penelitian Anindhita
(2007) menunjukkan adanya
daya antiinflamasi infusa
herba kumis kucing dengan
konsentrasi 5%, 10%, dan
20% pada tikus putih jantan
galur Wistar.
Menurut penelitian Rianto
dkk. (2005), daun kumis
kucing dapat mengurangi
kandungan logam berat pada
daging sapi yang direbus
secara signifikan. Daging sapi
yang direbus dengan daun
kumis kucing kadar logam
beratnya dapat berkurang
dan bahkan hilang mulai dari
konsentrasi 5%. Kemampuan
kumis kucing yang bagus
dalam pengobatan ginjal
disebabkan kandungan kimia
yang ada pada ekstraknya,
terutama daunnya.
Ekstrak daun kumis
kucing menurut Wakidi
(2003) mengandung
senyawa kimiasaponin,
kalium, minyak atsiri, glukosit
orthosiphonin, zat samak
dan minyak. Kemampuan
kumis kucing terbukti
efektif dalam pengobatan
batu ginjal diharapkan
pula mampu mengatasi
permasalahan ginjal yang
lain, yaitu kerusakan ginjal
peningkatan kadar plumbum
dalam darah.
Logam plumbum berasal
dari buangan industri
metalurgi yang bersifat racun
dalam bentuk Pb-arsenat
dan dapat juga berasal
dari proses corrosion lead
bearing alloys. Kadangkadang logam plumbum
terdapat dalam bentuk
kompleks dengan zat organik
seperti heksaetil plumbum
dan tetra alkyl lead (TAL).
Plumbum banyak
digunakan dalam industri.
Bentuknya seperti storage
battery, additif BBM,
pigmentasi pada cat merah,
amunisi, solder, pelindung
kabel, anti-fouling paint,
dan lain sebagainya.
Barang-barang tersebut
menjadi jembatan perantara
masuknya plumbum dalam
tubuh.
Zat pencemar tersebut
akan terakumulasi pada
bagian-bagian tubuh tertentu,
seperti ginjal, hati, kuku, dan
rambut. Sampai sekarang
belum diketahui berapa waktu
yang dibutuhkan logam dari
masuknya melalui makanan
sampai terakumulasi dan
merusak.
Pada hewan dan
manusia, plumbum dapat
masuk ke dalam tubuh
melalui makanan dan
minuman yang dikonsumsi
serta melalui pernapasan
dan penetrasi pada kulit.
Dalam tubuh manusia,
plumbum dapat menghambat
aktifitas enzim yang terlibat
dalam pembentukan
hemoglobin dan dapat
menyebabkan penyakit
anemia.
Tempat akumulasi
pencemar itu adalah hati,
ginjal, otak, dan insang
(untuk ikan). Gejala yang
diakibatkan dari keracunan
logam plumbum adalah
kurangnya nafsu makan,
kejang, kolik usus, muntah
dan pusing-pusing.
Plumbum dapat juga
menyerang susunan saraf
dan mengganggu sistem
reproduksi, kelainan ginjal,
dan kelainan jiwa (Iqbal dan
Qodir, 1990; Palar, 1994).
Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kerentanan
tubuh terhadap logam berat,
khususnya plumbum adalah
nutrisi, kehamilan dan umur
(Hamid, 1991). Kurang gizi
akan meningkatkan kadar
plumbum yang bebas dalam
darah.
Dinyatakan pula
defisiensi Fe dan Pb akan
menyebabkan gangguan
ekskresi plumbum
pada tulang, sehingga
meningkatkan kadarnya
pada jaringan lunak
dan juga menyebabkan
hemotoksisitas.
[Alan F Kusuma]
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 37
[MEDIA UTAMA]
KEMANGI
CEGAH
KERUSAKAN
SEL GINJAL
K
emangi yang
memiliki
nama latin
ocimum
sanctum
banyak
ditemukan
di Indonesia. Sebagai
lalapan, bau harumnya
mengundang selera
makan. Tetapi siapa yang
menyangka bahwa ekstrak
kemangi mengandung
antioksidan yang sangat
berguna bagi tubuh
manusia. Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa selain
anti oksidan, ekstrak daun
kemangi juga memiliki
efek untuk mencegah
kerusakan sel ginjal mencit
(mus musculus) karena
pemakaian paracetamol
yang berlebihan.
Kemangi banyak terdapat
di pulau Jawa dan Madura.
Tanaman ini tersebar di
pinggiran ladang, sawah
kering, juga ditanam di
taman dan pekarangan.
Bentuk tanamannya seperti
semak dengan tinggi antara
30-150 cm. Daunnya
tunggal, bulat telur, ujung
runcing, pangkal tumpul dan
bergerigi. Daun-daunnya
saling berhadapan dan
tersusun rapi. Permukaan
daunnya memiliki bulu-bulu
yang sangat halus.
Bunga kemangi tersusun
pada tangkai bunga. Bunga
jenis hermafrodit ini sedikit
wangi. Kelopak bunganya
seperti bibir. Sisi luarnya
berambut kelenjar berwarna
ungu atau kehijauan.
Mahkota bunganya berwarna
putih dengan benang sari
tersisip di dasar mahkota.
Kepala putiknya bercabang
dua namun tidak sama.
Sejak dahulu daun
kemangi sudah dikenal
sebagai tanaman obat.
Banyak yang mengenal daun
ini sebagai obat tradisional.
Daun kemangi biasanya
digunakan masyarakat
untuk meringankan muntah-
38 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
muntah, panu, pelancar air
susu ibu, dsb.
Bijinya digunakan untuk
mengatasi sembelit, kencing
nanah, penyakit mata,
borok, penenang, peluruh
air kecing, kejang perut,
dst. Akarnya digunakan
mengobati penyakit kulit.
Penelitian fitokimia telah
membuktikan bahwa daun
kemangi memiliki kandungan
flavonoid, glikosid, asam
gallic, asam caffeic, dan
minyak atsiri dengan
eugenol sebagai komponen
utamanya. Penelitian lainnya
menunjukkan bahwa daun
kemangi memiliki unsur anti
oksidan.
Senyawa antioksidan
alami yang terkandung
dalam daun kemangi
berupa senyawa fenolik,
nitrogen dan asam ursolic.
Antioksidan adalah senyawa
yang dapat menghambat
reaksi oksidasi. Antioksidan
akan mengikat radikal bebas
sehinggga menghambat
proses perusakan sel-sel
dalam tubuh.
Menurut Nair (2009),
antioksidan yang terkandung
dalam daun kemangi dapat
menghambat peroksidasi
lemak.
Ginjal
Kerusakan ginjal
berupa nekrosis dapat
terjadi sebagai akibat dari
pemberian parasetamol
yang berlebihan. Nekrosis
yang dimaksudkan adalah
kematian sel dan jaringan
pada tubuh. Nekrosis
terjadi setelah suplai darah
hilang atau setelah terpapar
toksin. Hal ini ditandai
dengan pembengkakan sel,
denaturasi protein, serta
kerusakan organ sel.
Kerusakan sel akibat
Kandungan
utama ekstrak
daun kemangi
yang berperan
besar mencegah
kerusakan ginjal
akibat pemberian
paracetamol adalah
antioksidan.
DISINIDALAMLINGKARANINI.BLOGSPOT.COM
paracetamol berlebihan juga
menginduksi stres retikulum
endoplasma pada ginjal.
Akibatnya stres oksidatif
dan inflamasi pada sel-sel
podosit serta mesangial
glomerulus.
Ekstrak daun kemangi
yang diberikan pada mencit
dapat mengurangi kerusakan
sel epitel tubulus proksimal
ginjal yang terpapar
paracetamol. Kandungan
zar antioksidannya mampu
mencegah dan menghambat
efek toksik paracetamol pada
ginjal.
Kandungan utama
ekstrak daun kemangi yang
berperan besar mencegah
kerusakan ginjal akibat
pemberian paracetamol
adalah antioksidan.
Kandungan antioksidatif
seperti asam askorbat,
tokoferol, b-karotene,
b-sitosterol, eugenol, asam
palmitat, asam ursolic,
senyawa fenolik (flavonoid,
asam fenolat), dan senyawa
nitrogen (alkaloid, turunan
klorofil, asam amino dan
amina).
Semua jenis antioksidan
yang terkadnung dalam
ekstrak daun kemangi
mampu memberikan elektron
kepada molekul radikal
bebas dan memutuskan
reaksi berantai dari radikal
bebas. Anti oksidan primer
yang terkandung dalam
daun kemangi mencegah
terjadinya proses oksidasi
lebih lanjut. Caranya dengan
mendonorkan atom hidrogen
kepada radikal bebas.
Hal ini akan menghambat
terbentuknya radikal bebas
dan mencegah terjadinya
stres oksidatif.
Senyawa flavonoid
berperan sebagai penangkap
radikal bebas hidroksi.
Radikal bebas dicegah
untuk mengoksidasi lemak,
protein, dan DNA dalam
sel. Kematian sel ginjalpun
dapat dicegah. Kemampuan
flavonoid menangkap radikal
bebas ini 100 kali lebih efektif
dari vitamin C dan 25 kali
lebih efektif dari vitamin E.
Menurut Shweta Gupta,
ekstrak daun kemangi,
yang memiliki kandungan
antioksidan, dengan
dosis 1,2 gr/hari/1,5 kg
berat badan, mampu
memberikan efek nyata
sebagai perlindungan organ
tubuh akibat radikal bebas.
Penggunaan paracetamol
berlebihan adalah salah
satunya.
Vitamin E dan flavanoid
merupakan pertahanan
utama melawan oksigen
perusak, khususnya radikal
bebas dan peroksidasi
lipid. Vitamin E dapat
menghambat peroksidasi
lipid oleh radikal bebas yang
dibentuk dari persenyawaan
NAPQL melalui mekanisme
penangkapan radikal bebas
dan metal chelation.
Vitamin E juga dapat
menghambat aktifitas
nitrit oxide (NO) endotel
dan menghambat adhesi
leukosit pada sel yang
mengalami kerusakan. Asam
askorbat juga memainkan
peranan untuk menekan
NO, disamping peranannya
sebagai stabiliser
keberadaan vitamin E.
Beta karoten berperan
meningkatkan enzim
glutation s transferasi
(GTS). Enzim GTS
berguna meningkatkan
kadar gluthotione tubuh.
Peningkatan kadar
gluthotione akan mengisi
kembali kekosongan dalam
tubuh dan digunakan untuk
konjungsi NAPQL. Selain
itu karena beta karoten
efektif pada konsentrasi
rendah oksigen, dia dapat
melengkapi sifat antioksidan
vitamin E yang efektif pada
konsentrasi tinggi oksigen.l
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 39
REFORMASI BIROKRASI
Inovasi untuk
Pelayanan Publik
M
Publik, kegiatan ini sebagai
salah satu cara untuk
meningkatkan inovasi
pelayanan publik di seluruh
instansi pemerintah.
Pertemuan diawali
dengan pameran pelayanan
publik berskala nasional
diikuti oleh 300 stan terdiri
dari 200 stan peserta
dari berbagai pemerintah
daerah, Kementerian,
Lembaga BUMN dan
Swasta dan ditambah
Top 99 Kompetisi Inovasi
YUDDYCHRISNANDI.CO
enteri
Pendayagunaan
Aparatur Negara
dan Reformasi
Birokrasi (PANRB) Yuddy
Chrisnandi membuka Gelar
Pameran dan Simposium
Inovasi pelayanan Publik
di Surabaya beberapa
waktu lalu. Didampingi oleh
Gubernur Jatim Sukarwo,
Bupati Sidoarjo, Kapolda
Jatim, Pangdam Brawijaya,
Ketua Ombudsman RI
dan Deputi Pelayanan
40 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
Pelayanan Publik 2015.
Acara ini mendukung
dari kebijakan Kementerian
PANRB yang meluncurkan
gerakan satu instansi, satu
inovasi(one agency, one
innovation) di 2015 ini, yang
artinya setiap kementerian,
lembaga dan pemerintah
daerah diwajibkan untuk
menciptakan minimal satu
inovasi pelayanan publik
setiap tahunnya.
Pemeran yang digunakan
sebagai sarana berbagi
pengetahuan dan praktik
inovasi pelayanan publik dari
masing-masng peserta ini
juga untuk mempromosikan
pelayanan publik di KL
(Kementerian Lembaga),
Propinsi, Kabupaten, Kota
yang sudah melakukan
inovasi pelayanan publik,
simulasi pelayanan publik,
menyampaikan inovasiinovasi yang telah di lakukan
KL, Propinsi, Kabupaten,
Kota.
Berkumpulnya kepala
daerah di acara ini pun
diharapkan bisa me-replikasi
atau mencontoh inovasiinovasi dari daerah lain yang
sudah lebih dahulu melalukan
dan berhasil pada pelayanan
publiknya, dan bisa ditiru
oleh unit layanan publik
lainnya untuk mempercepat
peningkatan kualitas
pelayanan publik yang
mensejahterakan masyarakat.
‘’Diharapkan dengan
adanya pelaksanaan gelar
pameran dan simposium ini
dapat menjadi media kegiatan
untuk menunjukkan kepada
masyarakat bahwa saat ini
penyelenggaran pelayanan
publik telah berubah dengan
memberikan pelayanan yang
terbaik, sederhana cepat,
murah, pasti, transparan
dan berkeadilan,’’ jelas
Menteri PANRB. Karena
pelayanan publik yang baik
dan transparan menjadi salah
satu yang dapat mengurangi
korupsi di kalangan
pemerintah.
Diakui untuk merubah
kinerja birokrasi dan
meningkatkan kualitas
pelayanan publik tidak
mudah. Namun perlu tekad
kuat dan dukungan dari
seluruh elemen masyarakat,
pemangku kebijakan,
pemimpin daerah, untuk
meningkatkan kualitas
pelayaan publik.
Dijelaskan Menteri
PANRB, untuk menilai
kinerja pemerintah salah
satunya melalui inovasi
pelayanan publik, jadi kinerja
masing-masing pemerintah
daerah tidak disamaratakan
seperti sebelumnya.
‘’Dengan melakukan
inovasi pelayanan publik
memungkinkan datangnya investor, juga terpenuhinya
kepuasan masyarakat
atas pelayanan publik dan
Top 25 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2015
Kementerian/Lembaga
Kabupaten
Layanan Tujuh Menit
(LANTUM), Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/BPN
--------------------------------------Pelayanan Penjangkauan
(Outreching) Melayani
Penyandang Disabilitas di
Lingkungan Masyarakat,
Kementerian Sosial
--------------------------------------Pengesahan Badan
Hukum versi AHU Online,
Kementerian Hukum dan
HAM
Asparagus Ditanam
Ekonomi Mapan, Kabupaten
Badung
--------------------------------------Gebrakan SUSI Turunkan
Angka Kematian Ibu (AKI)
dan Angka Kematian Bayi
(AKB), Kabupaten Lumajang
--------------------------------------Inovasi Pala Sambutan
untuk Mendukung
Rehabilitasi Kebun Pala
Rakyat yang Terserang
Penyakit, Kabupaten Aceh
Selatan
--------------------------------------Kantornya Orang Miskin,
Kabupaten Sragen
--------------------------------------Lahir Procot Pulang
Bawa Akte, Kabupaten
Banyuwangi
--------------------------------------ODHALINK, Kabupaten
Pasuruan
--------------------------------------Paket Kebijakan Investasi
(PaKSi), Kabupaten Pinrang
--------------------------------------Program Pengendalian
Malaria melalui Sistem
EDAT, Kabupaten Teluk
Bintuni
--------------------------------------Tempat Pemrosesan Akhir
(TPA) Sampah Wisata
Edukasi Talangagung
Kepanjen, Kabupaten
Malang;
Provinsi
ATM SAMSAT Jatim –
Merubah Kantor Menjadi
Mesin, Provinsi Jawa Timur
--------------------------------------Ayo Kerja, Provinsi Jawa
Timur
-------------------------------------- JOGJAPLAN, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta
--------------------------------------Sistem Pengendalian
Inflasi, Provinsi Kalimantan
Tengah
--------------------------------------Taman Budaya Jambi,
Provinsi Jambi;
kehidupan yang sejahtera, ‘’
tegas Menteri PANRB.
Pada kesempatan
sama Menteri PANRB
juga menyampaikan ASN
(Aparatur Sipil Negara) tidak
boleh lagi merasa priyayi,
tetapi ASN sebagai abdi
rakyat dimana salah satu
tugasnya adalah melayani
rakyat dengan memudahkan
dan mendekatkan pelayanan
kepada rakyat melalui
pelayanan publik.’’Yang
UPT-PU Kecamatan
sebagai Solusi Penyelesaian
Infrastruktur Daerah,
Kabupaten Penajam Paser
Utara.
Kota
E-Health, Kota Surabaya
--------------------------------------Emas Hitam Di balik
Tumpukan Sampah, Kota
Malang
--------------------------------------“KEUR” Hanya 26
Menit Menuju Resolusi
Keselamatan Berlalu Lintas,
Kota Denpasar
--------------------------------------Klinik Lansia Puskesmas
Putri Ayu, Kota Jambi
--------------------------------------Lembaga Perlindungan
Perempuan Anak dan
Remaja (LP-PAR), Kota
Pekalongan
--------------------------------------Penyimpangan “Positif”
dalam Upaya Peningkatan
Sumber Daya Manusia
melalui Program BLC
(Broadband Learning
Center), kota Lubuklinggau
--------------------------------------Program Kartu Insentif Anak
(KIA) dan Sistem Relasi
Pencatatan Kelahiran, Kota
Surakarta.
dalam melakukan pelayanan
publik diharapkan benarbenar bersih dan melayani
masyarakat dengan sepenuh
hati, hati-hati dan tidak
sesuka hati,’’ tambah dia.
[YN]
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 41
TEROBOSAN
E-Health,
Layanan Kesehatan
Ramah Masyarakat di
Jawa Timur
WWW.JAWAPOS.COM
A
da yang
tampak
berbeda
dari stan
pameran
milik
Pemerintah
Kota Surabaya di Parkir
Timur Gelora Delta Sidoarjo
pada 14-16 Juni 2015 lalu ini.
Di pameran yang diikuti oleh
255 stan dari berbagai intansi
pemerintah, kementerian dan
lembaga pemerintah, Badan
Usaha Milik Negara (BUMN)
maupun Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) se-Indonesia
ini Pemkot Surabaya
mengenalkan beberapa
inovasi terbaru di bidang
layanan kemasyarakatan.
Dan salah satunya yang
mencuri perhatian adalah
E-Health, inovasi berupa
sistem informasi kesehatan
terintegrasi yang dibagun
dan dikembangkan oleh
Pemerintah Kota Surabaya
Inovasi berupa aplikasi
yang akrab dengan teknologi
ini memiliki tujuan untuk
memudahkan masyarakat
Kota Surabaya untuk
menjalani layanan kesehatan
di puskesmas maupun
rumah sakit pemerintah.
Saat menggunakan aplikasi
E-Health, masyarakat Kota
Surabaya bisa mendaftar dan
mendapatkan nomor antrian
secara online dari mana saja
melalui perangkat teknologi
yang mereka miliki. Layanan
ini pun berlaku bagi pasien
lama maupun pasien baru di
seluruh fasilitas kesehatan
puskesmas dan rumah
sakit milik Pemerintah Kota
Surabaya. Pasien pun bisa
42 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
memprediksi jam kedatangan
yang disesuaikan dengan
nomor antrian.
Dan keuntungan lainnya,
pasien bisa memperkirakan
waktu kedatangan di fasilitas
kesehatan. Sehingga kini
masyarakat Kota Surabaya
tidak perlu lagi antri panjang
yang kerap terjadi di
puskesmas maupun rumah
sakit. Dan sejak pasien
menginput data ke dalam
E-Health, keluhan pasien
sudah terdeteksi.
Sistem informasi dan
layanan kesehtan, E-Health
ini sudah berjalan di puluhan
puskesmas dan rumah sakit
di Kota Surabaya Untuk
Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas sudah mencakup
62 puskesmas, sedangkan
untuk Sistem Informasi
Rumah Sakit sudah
berjalan di Rumah Sakit
Manfaat
E-Health
lMemudahkan
pelayanan bagi
pasien penduduk kota
Surabaya dengan
cukup membawa
e-KTP
l Mempercepat system
rujukan pasien dan
meningkatkan kualitas
pelayanan pasien
berdasarkan resume
medic pasien yang
dirujuk
l Memudahkan akses
pendaftaran pasien
l Menjaga kualitas
data pasien dengan
pelayanan terpadu
berbasis NIK
l Mengurangi waktu di
Puskesmas
l Mengurangi kewajiban
entry data bagu
petugas puskesmas.
dengan syarat pasien hadir
sesuai jadwal yang tertera
pada surat rujukan online
puskesmas.
Untuk melakukan
pendaftaran secara
online ini masyarakat
dapat di megakses dari
WWW.LENSAINDONESIA.COM
Umum Daerah (RSUD)
Dr.Mohammad Soewandhie
dan Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Bhakti
Dharma Husada.
Data dalam E-Health
terintegrasi dengan
data kependudukan
Kota Surabaya dan juga
menggunakan perangkat
penghubung internet
berupa Radio Frequency
Identity (RFID) read di 10
Puskesmas percontohon,
mencakup Puskesmas
Dupak, Puskesmas Jagir,
Puskesmas Kalirungkut,
Puskesmas Ketabnag,
Puskes,as Kedurus,
Puskesmas Pucangsewu,
Puske,as Simoloyo
dan Puskesmas Tanah
kalikedinding. Sehingga
pada sepuluh puskesmas
percontohan ini sudah
dapat dilakukan rujukan
secara online ke Rumah
Sakit Umum Daerah dr.
Hohammad Soewandi atau
ke Rumah Sakit Umum
Daerah Bhakti Dharma
Husda. Rujukan online ini
memudahkan masyarakat
karena tidak perlu lagi
antri di loket rumah sakit
ketika pasien harus dirujuk
ke rumah sakit, tentunya
rumah dengan membuka
alamat website www.
ehealth.surabaya.go.id/
daftar. Jika memang tidak
ada sambungan internet
di rumah, masyarakat
bisa mendaftar online ke
kelurahan ataupun lokasi
yang memiliki jaringan
internet terdekat. Sarana lain
yang bisa digunakan pasien
untuk mengakses E-Health
yaitu sarana kios layanan
dan juga kecamatan.
Dengan memasukkan
nomor induk kependudukan
(NIK) saat proses daftar
online, masyarakat bisa
memilih poli di rumah sakit
atau puskesmas. Saat ini
untuk mendaftar ada sekitar
180-an alat yang tersebar.
Rencananya kedepan,
Pemerintah Kota Surabaya
akan menambah alat yang
akan ditempatkan di RWRW yang jumlah RW-nya
mencapai 3000-an.
Yang menjadi keunikan
dan bisa disebut ciri
khas Jawa Timur dari
aplikasi E-Health ini yaitu
halaman website yang
bisa diakses dalam tiga
bahasa, yakni Bahasa
Indonesia, Bahasa Jawa
dan juga Bahasa Madura.
Hadirnya bahasa daerah
selain Bahasa Indonesia
ini untuk mengakomodir
dan memudahkan sebagian
warga Surabaya yang lebih
sering menggunakan bahasa
daerah.
Aplikasi E-Health ada
di dalam E-Kios. Ada
juga aplikasi lain seperti
E-Lampid yang menyediakan
pendaftaran secara online
untuk pengurusan akta
kelahiran, pindah penduduk,
maupun kematian.
Sedangkan aplikasi
yang terbaru yang ada di
E-Kios yakni Pendaftaran
Penerimaan Murid Baru
(PPMB) online yang akan
aktif dalam waktu dekat ini.
Selain itu Pemerintah
Kota Surabya juga
melahirkan inovasi Surabaya
Single Window (SSW)
yang menjadi inovasi
unggulan di kota pahlawan
ini. SSW merupakan
sistim pelayanan perijinan
online yang dilakukan oleh
Unit Pelayanan Terpadu
Satu Atap (UPTSA) Kota
Surabaya. Adanya SSW
bertujuan untuk memangkas
waktu pelayanan dan
pengecekan data serta
persyaratan secara lebih
cermat. Melalui SSW,
seluruh izin dapat langsung
diproses secara bersamaan.
Bagi warga Surabaya yang
ingin mengurus perijinan
secara online.[YN]
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 43
KOLOM
JKN VS “SARUNG
PENDEK” PUSKESMAS
Oleh: DR. Bambang Hartono, SKM, MSc*
*Dewan Pakar Perkumpulan Promosi dan Pendidikan Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI)
WWW.HOMES4HEALTH.COM
S
aat JKN
diluncurkan,
banjir pasien,
membuat seluruh
energi tenaga
kesehatan di puskesmas
tersedot untuk upaya
kesehatan perorangan
(UKP). Hal ini membuat
usaha kesehatan masyarakat
(UKM) sejenak terabaikan.
Kondisi ini ditambah lagi
dengan kurangnya sdm
puskesmas. Sehingga jika
nanti ada penambahan dana
untuk UKM, tidak ada lagi
tersisa sumber daya untuk
mengelolanya.
Sebagian besar
Puskesmas belum memiliki
tenaga UKM (penyuluh
kesehatan, sanitarian/tenaga
kesehatan lingkungan,
tenaga gizi, dan lain-lain).
Menurut data Badan PPSDM
Kesehatan tahun 2012,
komposisi tenaga kesehatan
di Puskesmas sangat tidak
berimbang. Sebagian besar
tenaga kesehatan yang
bekerja adalah tenaga medis
(9,37 orang/puskesmas),
perawat-termasuk perawat
gigi (13 orang/puskesmas),
dan bidan (10,6 orang/
puskesmas).
Sementara Rifaskes
Badan Litbangkes tahun
2011 mengungkapkan
bahwa tenaga kesehatan
44 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
masyarakat hanya 2,3 orang/
puskesmas, sanitarian 1,1
orang/puskesmas, tenaga
gizi hanya 0,9 orang/
puskesmas, dan tenaga
penyuluh kesehatan 0,46
orang/puskesmas.
Puskesmas juga masih
kekurangan 10.146 orang
perawat, 4.485 orang bidan,
dan 5.353 orang analis
kesehatan. Sembilan koma
delapan persen puskesmas
juga belum memiliki dokter.
Karenanya tambahan
gelontoran dana justru
akan membuat puskesmas
kebingungan. JKN membuat
semua tenaga kesehatan
fokus kepada UKP.
Tambahan dana untuk UKM
jelas akan memosisikan
tenaga kesehatan
puskesmas pada posisi yang
dilematis.
Ibarat sarung, nakes
puskesmas adalah “sarung
pendek” bahkan “sarung
sangat pendek” – ditarik ke
atas betis tampak, ditarik
ke bawah perut tampak.
Mengelola UKP saja saat
ini masih kedodoran. Itupun
sudah memaksimalkan nakes
yang tersedia. Bagaimana
harus mengelola UKM?
Secara teoritis UKP
dan UKM adalah upaya
yang bersinambungan
(continuum). Tetapi jika
ditinjau dari sisi profesi (latar
belakang pendidikan) dan
kenyataan di lapangan,
seorang nakes dari Pacitan
menyatakan bahwa sulit bagi
seorang yang berprofesi
medis atau keperawatan
(UKP) untuk sekaligus
melaksanakan UKM. Beban
kerja tidak mengizinkannya.
Apalagi dengan adanya JKN,
mereka sangat terokupasi
oleh UKP.
JKN/BPJS JEBOL
Kondisi di atas terungkap
dalam Indo-Healthcare
Panel Discussion di
Gedung Granadi Jakarta.
Indonesia Healthcare
Forum, Ikatan Konsultan
Kesehatan Indonesia
(Ikkesindo) dan Program S2
MMRS FK-UGM sebagai
penyelenggara menyajikan
tema “Membedah Pengaruh
Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) Terhadap
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) di
Puskesmas”.
Pembicaranya adalah
Prof. dr. Ascobat Gani, MPH,
DrPH (UI), Prof. dr. Laksono
Trisnantoro, MSc, PhD
(UGM), dr. Adang Iskandar,
MPH, ScD (IAKMI), dan Dr.
dr. Trihono, MSc.(konsultan/
peneliti), dimoderatori
oleh Dr. dr. Supriyantoro,
SpP, MARS (Ketua Umum
Ikkesindo). Pembicara
kunci (keynote speaker)
adalah Dirjen Bina Gizi &
KIA Kementerian Kesehatan
(Kemenkes).
Kegiatan ini diikuti
oleh sekitar 50 orang
peserta di ruangan, dan
seratusan peserta di luar
yang berpartisipasi melalui
website seminar (webinar).
Diskusi dipicu adanya
kekhawatiran (yang
tampaknya sudah luas
dirasakan para pejabat
Kemenkes) bahwa JKN
dapat menyebabkan
terabaikannya UKM. Pada
saatnya, JKN atau Badan
Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) Kesehatan
akan jebol jika UKM tidak
mendapat perhatian
selayaknya.
Meskipun dalam
dana kapitasi Puskesmas
termasuk dana untuk
tindakan promotif dan
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 45
ANTARAFOTO
KOLOM
preventif, tetapi itu adalah
dana yang disediakan untuk
sasaran perorangan (bagian
dari upaya kesehatan
perorangan – UKP). Dana
itu tidak boleh digunakan
untuk imunisasi massal,
penyemprotan (fogging)
nyamuk, penyuluhan
kesehatan masyarakat,
upaya perbaikan sanitasi
lingkungan, usaha kesehatan
sekolah (UKS), pemberian
makanan tambahan (PMT),
dan lain-lain sejenis, yang
adalah UKM.
Jika UKM tidak
dilaksanakan secara
memadai (misalnya karena
dana tersedot ke UKP
melalui JKN/BPJS), tentu
penyakit menular akan
merajalela dan penyakit tidak
menular akan meningkat.
Hal ini akan mengakibatkan
meningkatnya peserta
JKN yang menggunakan
pelayanan kesehatan
(termasuk mereka yang
menderita penyakit kronis
dan “penyakit mahal”). Inilah
penyebab utama BPJS
sebagai pengelola keuangan
JKN bisa jebol (bangkrut).
Karenanya jika tahun
depan anggaran tambahan
untuk sektor kesehatan
(katakan sebesar 60 trilyun
rupiah), sebaiknya ada
alokasi yang memadai
untuk kegiatan UKM di
Puskesmas. Sampai di sini
tentunya dapat kita terima/
pahami bersama.
UKM
DIALIHDAYAKAN?
Bagaimana kalau dana
UKM itu dialihdayakan?
Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota menyalurkan dananya
46 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
ke lembaga swadaya
masyarakat atau mengontrak
tenaga-tenaga muda
(lulusan fakultas kedokteran,
lulusan fakultas kesehatan
masyarakat, dan lain-lain)
yang belum menjadi pegawai
negeri sipil.
Bisa saja, untuk
puskesmas-puskesmas
yang kurang berdaya.
Seperti yang saat ini sedang
dilakukan Kemenkes
dengan program “Nusantara
Sehat”nya. Tetapi harus
diingat bahwa inti dari
UKM di Puskesmas adalah
pemberdayaan masyarakat
(community development/
organization), bukan sekedar
penyuluhan melalui radio
dan lain-lain. Jadi, mereka
yang akan dikontrak itu
harus memiliki kompetensi
sebagai pemberdaya
masyarakat.
Padahal hampir
semua institusi pendidikan
(termasuk pendidikan
tenaga kesehatan) kurang
memberikan kesempatan
praktik lapangan kepada
mahasiswanya. Menurut
informasi dari kamar dagang
dan industri pusat, pasar
tenaga kerja profesional
Indonesia masih kekurangan
tenaga kerja profesional
yang sesuai kebutuhan dunia
usaha.
Lulusan pendidikan
formal kurang berkualitas
dan tidak sesuai dengan
kebutuhan pasar tenaga
profesional. Laporan Bank
Dunia (2010) menyatakan
adanya kesenjangan besar
dalam kualitas tenaga
profesional Indonesia.
Menurut Bank Dunia
(berdasarkan persentase
perusahaan/responden yang
Kemenkes mengadvokasi
Pemda untuk melanjutkan
dengan menawarkan
dua opsi: melanjutkan
mengontrak atau menjadikan
mereka PNS Pemda.
Kedua opsi itu masingmasing disertai dengan
perhitungan biaya-manfaat
(cost-benefit analysis),
untuk memudahkan Pemda
mengambil keputusan.
Opsi menjadikan mereka
PNS lebih cost-benefit,
karena keberlanjutan akan
benar-benar dapat dijamin.
Keberlanjutan Puskesmas
untuk tidak kehilangan
marwah UKM-nya.
OPSI LAIN
Mengontrakkan
pekerjaan Puskesmas,
apalagi tidak disertai
rancangan memberdayakan
Puskesmas, dikhawatirkan
akan mengubah Puskesmas
menjadi Balai Pengobatan
(BP). Puskesmas kehilangan
marwah UKM-nya.
Oleh sebab
itu patut
dipertimbangkan
untuk tetap
memberikan
fungsi kuratif
dan rehabilitatif
perorangan
(UKP) kepada Puskesmas
melalui BP, tetapi tidak
dengan membesarkan/
memperkuatnya. Pemerintah
sebaiknya menyalurkan
upaya penguatan fungsi
UKP ini melalui fasilitasi
terhadap klinik-klinik atau
balai-balai kesehatan swasta
dan dokter-dokter keluarga
yang ada di wilayah kerja
Puskesmas.
Mereka inilah yang
secara berjaringan ditata
untuk bahu-membahu
dengan Puskesmas
menyukseskan tugas UKP
dari JKN. Dengan demikian,
para tenaga kesehatan di
Puskesmas mempunyai
cukup waktu untuk
melaksanakan fungsi UKM.
Tetapi, mengalihkan
sebagian besar dana
kapitasi JKN (UKP) ke
fasilitas-fasilitas pelayanan
kesehatan pertama swasta,
memerlukan kerjasama
yang baik dengan BPJS
agar pihak swasta tersebut
tertarik untuk bergabung
ke JKN. Hal
ini berarti
mengurangi
jasa
pelayanan
yang selama
ini diterima
tenaga
kesehatan Puskesmas.
Apalagi, setelah
“kerugian” itu, mereka
dibebani pelaksanaan
fungsi UKM. Tentunya akan
memicu resistensi. Jika opsi
ini yang dipilih, maka harus
dirancang agar dana UKM
(yang diharapkan semakin
besar mulai tahun depan)
juga mengandung komponen
pembayaran jasa pelayanan.
Selain itu, pelatihan-pelatihan
juga harus dilakukan secara
serius untuk para tenaga
kesehatan puskesmas, agar
mereka menguasai ilmu dan
ketrampilan pemberdayaan
masyarakat.
Opsi ini juga dapat
dikatakan sebagai upaya
mengubah orientasi
puskesmas dari orientasi
kuratif-rehabilitatif (yang
bertahun-tahun berkembang)
menjadi orientasi promotifpreventif (UKM). Tentu saja
opsi ini juga tidak murah.
Opsi mana pun yang
dipilih hendaknya tidak
lupa bahwa UKM adalah
komoditi publik (public
goods), yang selayaknya
menjadi tanggung jawab
pemerintah untuk mengelola
dan melayankannya kepada
masyarakat. Jika pun akan
diswastakan, swasta yang
dilimpahi tugas tersebut
haruslah bertanggung jawab
sebagai agen sosial (social
agent). Bukan mereka yang
berorientasi mencari laba.l
IN.FINANCE.YAHOO.COM
menjawab) kesenjangan
itu berupa kemampuan
berbahasa Inggris (44%),
kemampuan menggunakan
komputer (36%),
keterampilan berpikir kritis
(33%), keterampilan perilaku
(30%), dan keterampilan
dasar (13%).
Mengalihdayakan UKM
ke LSM harus dilakukan
secara cermat, terutama
dalam memilih LSMnya. Mengingat yang
dipergunakan adalah
uang negara, maka harus
dipastikan pula bahwa
LSM yang dikontrak paham
tatacara pengelolaan uang
negara.
Mengontrak langsung
profesional muda (fresh
graduate atau yang masih
menganggur), memerlukan
pelatihan yang cermat,
serius, waktu panjang, dan
biaya cukup besar. Ilmu dan
teknik pemberdayaan tidak
cukup hanya dikuliahkan di
kelas. Membutuhkan praktik
lapangan yang memadai.
Kalau memilih opsi
mengontrak tenaga
profesional muda,
tinggal dikembangkan
saja program Nusantara
Sehat (NS) yang saat ini
sedang dilaksanakan.
Jika persiapannya serius,
bimbingan dan supervisinya
benar, besar peluang tim-tim
NS berhasil menyelesaikan
misinya. Artinya, mereka
berhasil menyeimbangkan
UKP dan UKM di
Puskesmas-puskesmas,
walaupun Puskesmas
dibebani JKN.
Puskesmas adalah milik
Pemerintah Daerah (Pemda)
Kabupaten/Kota. Setelah
tim NS menyelesaikan
kontraknya dan berhasil,
untuk keberlanjutan
(sustainability) sebaiknya
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 47
UNTUK RAKYAT
Menunggu
Layanan
RSUD Baru
A
ntrian pasien
mengular
menunggu
giliran pelayanan
BPJS dan rawat
jalan. Pengunjung RSUD
Provinsi Nusa Tenggara
Barat itu bahkan meluber
sampai lahan parkir.
Kapasitas ruangan sempit,
dinding kusam, lampu
redup, pengunjung berjubel
membuat suasana kumuh
tidak bisa dihindari. Untuk
pelayanan kesehatan tingkat
provinsi kondisi tersebut
jelas memerlukan perbaikan.
Sebenarnya RSUD yang
48 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
terletak di kota Mataram ini
sudah memiliki pengganti.
Bangunan baru yang lebih
layak dan manusiawi.
Sayangnya, bangunan
RSUD yang baru tersebut
juga belum siap sepenuhnya.
Alat-alat penunjang
pelayanan kesehatan
belum tersedia. Beberapa
infrastruktur juga perlu
ditingkatkan, seperti akses
jalan dan angkutan umum
yang reguler.
Gambaran kondisi ini
disampaikan Adang Darajat,
salah satu anggota DPR RI
Komisi IX ketika melakukan
kunjungan kerja ke provinsi
NTB, 15 Juni 2015 lalu.
Terkait kondisi
memprihatinkan tersebut
Drs. H. Lulu Syafi’i, MM,
menyatakan bahwa perlu
perhatian semua pihak
agar rumah sakit ini dapat
segera menyelenggarakan
pelayanan yang memuaskan
bagi masyarakat NTB.
Karenanya, kunjungan
anggota DPR menjadi
momentum yang tepat untuk
berbagi seluruh kendala dan
permasalahan yang ada.
Menurut Asisten III
Gubernur Provinsi NTB itu,
mudah-mudahan informasi
tersebut bisa menjadi dasar
pijakan sebuah keputusan
untuk segera merevitalisasi
sekaligus melengkapi
kekurangan sarana dan
prasarana operasional
rumah sakit.
“RSUD Provinsi
yang baru merupakan
kebanggaan masyarakat
NTB. Dan sejak 1 November
2015 kami berharap Rumah
Sakit Umum Daerah dapat
segera pindah. RSUD
Kota Mataram yang lama
ke RSUD yang baru di
Wilayah Dasau Cermin,
Kota Mataram. Sehingga
masyarakat bisa segera
mendapat layanan
kesehatan yang lebih baik,
lebih nyaman, dan tentunya
lebih manusiawi,” ujar Lulu
Syafi’i.
Harapan Asisten
Gubernur tersebut
diamini drg. Tritarayati.
Staf Ahli Menteri Bidang
Faktor Mediko Legal
ini menyebutkan hasil
kunker kali ini akan
dipakai sebagai dasar
untuk merekomendasikan
tambahan alat kesehatan
di RSUD Provinsi penghasil
udang ketiga terbesar di
Indonesia ini. Fasilitas untuk
mendukung pelayanan
kesehatan yang prima
kepada masyarakat.
Direktur RSUD
Provinsi NTB, Mawardi,
menambahkan bahwa untuk
meningkatkan pelayanan,
RSUD masih memerlukan
sarana dan prasarana
H. LULU SYAFI’I
(KANAN).
RSUD Provinsi
yang baru
merupakan
kebanggaan
masyarakat NTB.
penunjang. Gedung, yang
saat ini masih dalam proses
pembangunan untuk dapat
memenuhi kapasitas
pelayanan medis, perawatan
dan penunjang diagnostik.
Peralatan kesehatan
termutakhir dan canggih,
seperti: CT-Scan, MRI, Gene
Xpert, Cath-lab, ESWL, USG
4D, alat Radioterapi dan
Ambulance.
Khusus untuk kebutuhan
sdm, RSUD masih
membutuhkan dokter gigi
umum, dokter spesialis
bedah thorax, bedah anak,
kesehatan jiwa, patologi
anatomi, mikrobiologi,
bedah mulut, orthodonthi,
konservasi/endodonsi, gizi
klinis.
Kebutuhan sdm lainnya
adalah dokter sub-spesialis,
seperti bedah digestive,
bedah onkologi, bedah
vascular. Dokter penyakit
dalam konsultan hematologi
onkologi medik, penyakit
dalam konsultan ginjal
dan hipertensi, penyakit
dalam konsultan infeksi dan
penyakit tropis.
Juga masih butuh dr.
anak konsultan neonatologi,
anak konsultan intensive
care, anak konsultan
onkologi. termasuk dr.
obstetri ginekologi onkologi
dan obstetri ginekologi
fertilitas endokrinologi
reproduksi.
RSUD Mataram
selain sebagai pusat
layanan kesehatan juga
menjadi RSU pendidikan
Fakultas Kedokteran
Universitas Samratulangi
dan 17 institusi kesehatan
lainnya. Untuk memastikan
dukungan terhadap proses
pembelajaran peserta didik,
RSUD sudah didukung
oleh semua kategori dokter
spesialis. Tidak semua
dokter spesialis mencukupi
kebutuhan pelayanan
dan pendidikan, namun
meskipun kekurangan
jumlah sdm, pelayanan
dan pendidikan tetap harus
berjalan.
Menurut drg. Tari,
saat gedung pelayanan
rumah sakit lama terbakar,
sebagian besar peralatan
rumah sakit rusak. Gedung
baru sudah dibangun di
lahan baru yang lebih luas.
Jenis layanan kesehatan
yang tersedia juga lebih
banyak. Namun tanpa
peralatan kesehatan yanga
memadai, fungsi semua
layanan kesehatan tersebut
belum bisa berjalan optimal.
Saat ini masyarakat masih
menunggu RSUD baru
dengan layanan bermutu.
[Pra]
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 49
UNTUK RAKYAT
Pembiayaan
Kesehatan di NTB
U
ntuk meningkatkan
akses pelayanan
kesehatan,
pemerintah daerah
provinsi NTB telah
menambah anggaran Rp
20 M. Dana tersebut untuk
memastikan aksesibilitas
pelayanan kesehatan
masyarakat. Perinciannya
Rp 10 M untuk menjamin
41.000 penerima bantuan
iuran (PBI) dan Rp 10 M
untuk jaminan persalinan
(jampersal) di seluruh
Provinsi NTB.
Direktur RSUD Provinsi
NTB dr. H. Mawardi Hamry,
MPPM menuturkan bahwa
klaim pembayaran RSUD
selama tahun 2014 sebesar
Rp 75.398.403. Semester
pertama tahun 2015 sebesar
Rp 24.471.273.403 (sampai
bulan April).
“Proses di lapangan
masih terkendala beberapa
hal. Pertama aturan
50 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
terkait persyaratan dan
kelengkapan berkas klaim
yang sering berubah-ubah.
Kedua kurangnya jumlah
verifikator BPJS Kesehatan.
RSUD Provinsi NTB
melayani 6000-7000 pasien
per-bulan. Hanya ada 4
verifikator yang menangani
jumlah pasien sebanyak itu.
Ketiga belum terintegrasinya
SIMRS dengan sistem BPJS
Kesehatan. Keempat fasilitas
kesehatan primer juga belum
memadai”, ujar dr. Mawardi.
Selain itu, kendala yang
dialami adalah diagnosa
yang tidak dapat diklaim,
padahal pelayanan sudah
diberikan. Diagnosa yang
dimaksud termasuk dalam
kriteria gawat darurat.
“Ada juga permasalahan
yang menyangkut tarif paket
BPJS. Pembiayaan pada
kasus-kasus tertentu seperti
bedah syaraf, bedah plastik,
dan orthopedi, tidak sesuai
dengan biaya operasional
yang dikeluarkan Rumah
Sakit. Biaya kegiatankegiatan tersebut pada
akhirnya akan membebani
anggaran RSUD Provinsi
NTB”, ujar Mawardi.
Dokter RSUD ini juga
masih merasakan rendahnya
pemahaman masyarakat
tentang ketentuan BPJS.
Banyak tenaga kesehatan
RSUD Provinsi NTB
masih bekerja keras untuk
memberikan penjelasan
dan melakukan pendekatan
dengan pihak keluarga
untuk mengikuti ketentuan
yang berlaku. Termasuk
rendahnya penerimaan
masyarakat terhadap
informasi jenis pelayanan
yang ditanggung BPJS di
setiap tingkat rujukan.
“Sosialisasi BPJS di
tingkat masyarakat masih
kurang. Masih ada kasus
pasien yang berasal
dari masyarakat miskin
dan bayi baru lahir belum
memiliki kartu BPJS. Ada
juga kelompok masyarakat
penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS)
dan narapidana dari keluarga
miskin masuk jaminan dalam
BPJS”, tambah Mawardi.
Menurut dr. Mawardi,
aktivasi Kartu Peserta BPJS
Kesehatan menjadi 14
(empat belas) hari setelah
mendaftar sangat merugikan
pasien, terutama yang sudah
mendapatkan pelayanan
kesehatan sebelum kartunya
aktif karena tidak dijamin
BPJS.
“Ada bayi dari peserta
PBI yang tidak dijamin
secara langsung, tetapi
harus didaftarkan menjadi
peserta PBPU (pekerja
bukan penerima upah),
hal ini sering menimbulkan
komplain di masyarakat dan
menjadi beban pembiayaan.
Gambaran pembiayaan
kesehatan di NTB
dipaparkan di hadapan
rombongan Komisi IX
DPR RI yang melakukan
kunjungan kerja ke Provinsi
NTB. Rombongan yang
diketuai Pius Lustrilanang
dr. H. MAWARDI HAMRY, MPPM
Kendala yang dialami adalah
diagnosa yang tidak dapat
diklaim, padahal pelayanan sudah
diberikan.
tersebut menyoroti arti
penting rumah sakit dalam
menurunkan angka kematian
bayi, dan mempengaruhi
tingkat umur harapan hidup
masyarakat.
“Kementerian Kesehatan
melalui Menteri Kesehatan
pernah menyatakan bayi
lahir dan orang terlantar
dijamin JKN. Mengapa masih
ada hambatan di lapangan?
Hal ini perlu segera tidak
lanjut”, ujar Pius.
Namun menurut Kepala
Dinas Kesehatan Provinsi
NTB, dr. Junaidi provinsi
NTB sudah melakukan
kerjasama dengan
perguruan tinggi untuk
menekan angka kematian
bayi.
“Kami meminta
mahasiswa untuk melakukan
pendampingan kepada ibu
hamil dan ibu melahirkan.
Setiap ibu hamil dan bayi
lahir mendapat pendamping
mahasiswa. Targetnya
setiap bayi yang lahir dan
ibu melahirkan tetap terjaga
kesehatannya”, ujarnya.
Menurut anggota DPR
Suir Syam, saat ini bayi lahir
tidak ada jaminan kesehatan,
sehingga banyak yang
meninggal, sedangkan ibu
yang melahirkan mendapat
jaminan kesehatan. Untuk
itu kerjasama Kemenkes
dan BPJS agar segera
menyelesikan masalah
penjaminan kesehatan bayi
lahir ini.
“Edaran Ketua BPJS
agar ditinjau kembali, karena
bertentangan dengan
Permenkes. Apalagi ada
ketentuan kepesertaan
jaminan kesehatan bagi bayi
baru lahir harus melampirkan
denyut jantung bayi 2
minggu sebelum kelahiranya
untuk menjadi peserta JKN.
Syarat yang tidak masuk
akal, sepertinya BPJS ini
mau mencari untung dan
belum siap mengelola
kepesertaan. Seharusnya
BPJS mencari terobosan
agar masyarakat mendapat
kemudahan menjadi peserta
JKN. Bukan mempersulit”,
tandas Suir.[Pra]
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 51
DARI DAERAH
Perjalanan
Panjang
RSUP
Dr. Sardjito
52 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 53
DARI DAERAH
P
rof. Dr. Sardjito
(1954),
menggagas
mendirikan
Rumah Sakit
Umum dan
Pendidikan pada satu
lokasi, guna mendidik calon
dokter, dokter ahli dan untuk
pengembangan penelitian.
Selain itu ada kebutuhan
mendesak perlunya Rumah
Sakit Umum Pemerintah
(RSUP) guna mencukupi
kebutuhan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat
di Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta serta Jawa
Tengah Bagian Selatan.
Perjuangan tersebut baru
berhasil tahun anggaran
1970/1971 menggunakan
biaya dari Departemen
Kesehatan RI dengan lokasi
di Pingit, sayangnya setelah
ditinjau oleh Departemen
Kesehatan RI dianggap
tidak memadai. Setelah
pembicaraan lebih lanjut
maka pembangunan RSUP
dipindahkan ke daerah
Sekip dengan nama RSUP
Dr. Sardjito. Penggunaan
nama tersebut adalah untuk
mengenang perjuangan dan
jasa-jasa Prof. Dr. Sardjito.
RSUP Dr. Sardjito
didirikan dengan SK
MenKes RS no. 126/Ka/B.
VII/74 tanggal 13 Juni 1974,
yaitu sebagai RSU tipe B
pendidikan pengelolaan oleh
Dep.Kes. RI melalui Dir.Jen.
Yan.Med. Tugas utamanya
adalah melakukan pelayanan
kesehatan masyarakat
dan melaksanakan sistem
rujukan bagi masyarakat DIY
dan Jawa Tengah bagian
Selatan, serta dimanfaatkan
guna kepentingan
pendidikan calon dokter dan
dokter ahli oleh Fakultas
Kedokteran (FK) UGM.
Berdasarkan SK
bersama antara Men.Kes.
RI dan Menteri P & K RI No.
522/ Men.Kes/SKB/X/81
no. 0283a/U/1981 tanggal 2
Oktober 1981 telah dilakukan
penggabungan RS UGM ke
dalam RSUP Dr. Sardjito
dengan memanfaatkan
fasilitas pemerintah, baik
dana, peralatan maupun
tenaga dari Departemen
Kesehatan RI, Departemen
Pendidikan & Kebudayaan
serta instansi lain terkait.
Pada tanggal 8 Februari
1982 RSUP Dr. Sardjito telah
dibuka secara resmi oleh
Presiden RI Soeharto.
RS Dr. Sardjito
Sebagai RS
Pendidikan Tipe B
RS Dr. Sardjito sebagai
RSUP Pendidikan membantu
memberikan fasilitas untuk
melaksanakan kegiatan
pendidikan profesi calon
dokter dan dokter spesialis
serta menjadi lahan praktek
dari Institusi Kesehatan
dan Non Kesehatan baik di
wilayah Prop. DIY maupun
dari luar Propinsi DIY bahkan
ada dari luar negeri.
RS Dr. Sardjito
Sebagai RS
Rujukan
RS Dr. Sardjito
merupakan rujukan tertinggi
untuk daerah DIY dan Jawa
Tengah bagian Selatan.
Rujukan yang diberikan
adalah rujukan pelayanan
medis, rujukan pengetahuan
maupun ketrampilan medis
dan non medis. Dengan
didukung oleh tenaga medis
yang berkualitas serta
tersedianya peralatan yang
canggih dengan penanganan
medis yang selalu mengikuti
perkembangan ilmu
pengetahuan dan tehnologi
kedokteran, maka RS
54 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
Dr. Sardjito akan selalu
berusaha untuk memberikan
pelayanan rujuan yang
prima.
Dalam kegiatan
rujukan ini RS Dr. Sardjito
berifat pro aktif mengikuti
perkembangan dan menjalin
hubungan kerja dengan
rumah sakti di DIY, luar
DIY maupun luar negeri
dan juga dengan FK UGM
maupun instansi pelayanan
kesehatan dan pendidikan
dalam dan luar negeri.
RS Dr. Sardjito
Sebagai RS
Swadana dan
PNBP
Dalam kurun waktu
20 tahun, status RS Dr.
Sardjito mengalami 4 kali
perubahan pada tahun
1982 -1993/1994 berstatus
sebagai Unit Pelaksana
Teknis (UPT). Tahun
1993/1994 – 1997/1998 RS
Dr. Sardjito berstatus Unit
Swadana dan pada tahun
1997/1998 – 2002 status
menjadi Unit/ Instansi PNBP
(Pendapatan Negara Bukan
Pajak). Dalam ketiga status
tadi terdapat perbedaan
dalam penerimaan maupun
pembiayaan rumah sakit.
Sejak tahun 2002 sampai
tahun 2005 RS Dr. Sardjito
berstatus Perusahan
Jawatan/ Perjan.
RS Dr. Sardjito
Sebagai RS Perjan
Sebagaimana diketahui
dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1131 /
Menkes / SK / XII / 1993
RSUP Dr. Sardjito ditetapkan
sebagai rumah sakit unit
swadana. Namun dengan
berlakunya Undang-Undang
No. 20 tahun 1997 dan
Peraturan Pemerintah No.
22 tahun 1997 tentang
Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP), praktis rumah
sakit sebagai unit swadana
menjadi gugur atau batal.
Perkembangan selanjutnya
RSUP Dr. Sardjito bersama
12 rumah sakit rumah
sakit vertikal melalui
Peraturan Pemerintah No.
121 tahun 2000 tanggal
12 Desember 2000 yang
ditandatangani Presiden
Abdurrahman Wahid RSUP
Dr. Sardjito resmi menjadi
Perusahaan Jawatan,
yang selanjutnya penulisan
rumah sakit menjadi
RUMAH SAKIT (RS) DR.
SARDJITO. Dalam statusnya
sebagai unit mandiri atau
PERJAN ini, diharapkan
otonomi yang luas dalam
pengelolaan sumber daya
akan lebih nyata. Hal ini
akan mendorong dan
menciptakan fleksibilitas dan
efisiensi dalam pemanfaatan
sumber daya sekaligus
pengeluaran yang efektif,
ekonomis dan produktif serta
mensosialisasikan pelayanan
prima.
RS Dr. Sardjito
Sebagai RS
Pendidikan Tipe A
Meskipun RS Dr. Sardjito
mengalami berbagai macam
perubahan status, tidak
mempengaruhi kinerja RS Dr.
Sardjito dalam mengemban
misi dan visinya bahkan
penyelenggaraan pelayanan
dan SDM yang dimiliki
semakin berkualitas , hal
ini dapat dibuktikan dengan
turunnya Surat Keputusan
Menteri Kesehatan RI No.
1174/MENKES/SK/2204 pada
tanggal 18 Oktober 2004
tentang Penetapan Kelas
RS Dr. Sardjito Yogyakarta
sebagai RS Umum Kelas
A yang merupakan rujukan
untuk daerah Propinsi DIY
dan Jawa Tengah Bagian
Selatan.
RS Dr. Sardjito
Sebagai Badan
Layanan Umum
(BLU)
Perkembangan status
RS Dr. Sardjito masih terus
berjalan seiring waktu dengan
berakhirnya status PERJAN.
Sejak ditetapkannya PP RI No.
23 Tahun 2005 tanggal 13 Juni
2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan
Umum (BLU) maka RS Dr.
Sardjito termasuk salah satu
dari 13 rumah sakit status
perjan yang berubah menjadi
BLU. [P]
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 55
DARI DAERAH
RSUP Dr. Sardjito:
Tingkatkan
Kepuasan Pelanggan
U
ntuk meningkatkan
pelayanan kepada
masyarakat RS Dr.
Sardjito secera periodik
melakukan pertemuan
dengan pelanggan eksternal, termasuk
para LSM yang bersuara keras. Melalui
pertemuan tersebut, pihak rumah sakit
mendapat masukan secara langsung
apa yang menjadi harapan masyarakat
terhadap rumah sakit. Berikutnya rumah
sakit menindaklanjuti menjadi program
aksi dan mengevaluasi pada periode
tertentu.
Hal ini disampaikan Direktur Utama
RSUP Dr. Sardjito, dr Muhammad Safak
Hanung, Spa, MPH kepada awak media
20 Mei yang lalu di Yogyakarta.
Menurut direktur, RSUP Sardjito
merupakan rumah sakit rujukan
nasional, kelas A dan sudah akretasi
KARS paripurna. Selain ini juga telah
56 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
mendapat akreditasi JCI sebagai rumah
sakit pendidikan yang diakui secera
internasional.
“Kami telah mempersiapkannya
selama dua tahun, kemudian tahun
2013 RSUP Dr Sardjito telah lulus
JCI. Untuk mendapatkan sertifikasi
memang tidak mudah, karena
penilaian yang dilakukan sangat ketat.
Untuk mendapatkan akreditasi harus
melakukan perbaikan peningkatan mutu
pelayanan, SDM, sarana
prasarana, administrasi dan
komunikasi yang mengarah
kepada pencapaian
akreditasi international” ujar
dr. Muhammad.
Menurut dr. Safak,
terdapat 14 standar yang
telah ditetapkan JCI.
Kesemua standar harus
dipenuhi RS. Salah satunya
standar Patient and Family
Education (PFE). Sebab
peran RS, tidak hanya
sebagai pusat pelayan
kesehatan, tetapi harus bisa
mengedukasi pasien dan
keluarga pasien, termasuk
pola hidup bersih dan sehat.
“Perbaikan tertuju
pada standar pelayanan
pasien, sekalipun
praktiknya, RS harus
memberikan pelayanan
paripurna hingga sembuh.
Disamping meningkatkan
standar pelayanan yang
aman dan nyaman. Serta
menghilangkan terjadinya
malpraktek dan medical
error. Untuk mencapai tujuan
memerlukan perubahan
mindset dari setiap SDM
yang bekerja di RSUP Dr
Sardjito”, ujarnya.
Menurut Kepala Bagian
Humas, Heru mengaku
mengubah mindset
karyawan sangat sulit.
Apalagi RSUP Dr Sardjito
memiliki karyawan yang
jumlahnya mencapai 3.000
orang lebih. Mereka harus
memiliki semangat bekerja
yang awalnya biasa saja
menjadi luar biasa.[P]
Pelayanan
Unggulan
Diantara pelayanan
unggulan RSUP Dr. Sardjito
yakni pelayanan jantung
terpadu dan kanker terpadu.
RS Dr. Sardjito telah
mengembangkan pelayanan
jantung terpadu dan
paripurna mulai dari taraf
pencegahan, pemeriksaan
dini, perawatan / pengobatan
sampai ke tindakan medik,
termasuk upaya perawatan
rehabilitatif. Adapun untuk
mendukung dokter spesialis
jantung dan konsultan, telah
tersedia fasilitas utama dan
fasilitas pendukung seperti
perawatan pasien bedah
jantung dewasa dan anakanak, perawatan penyakit
jantung koroner intensif
dan perawatan kegawatan
jantung non koroner dewasa
dan anak.
“Selain itu telah
tersedia juga perawatan
penyakit jantung intensif
lengkap dengan monitor
24 jam, katerisasi Jantung,
dr MUHAMMAD SAFAK
HANUNG.
RSUP Sardjito
merupakan rumah sakit
rujukan nasional, kelas
A dan sudah akretasi
KARS paripurna.
Echocardiografi, Treadmill
Test, Holter Monitor, Klinik
Perjanjian, Pacu Jantung
Temporer dan Permanen
serta Penyuluhan dan
Rehabilitasi Jantung”, ujar dr.
Muhammad Safak.
Menurut dr. Safak,
khusus pelayanan kanker
terpadu, sebagai rumah sakit
rujukan nasional, melakukan
pelayanan kanker tuntas,
yaitu mulai dari pencegahan,
deteksi dini, diagnosis terapi,
sampai dengan rehabilitasi,
pengobatan terminal terapi
terapi nyeri kanker. RS
Sardjito mampu melayani
semua jenis kanker. Selain
sarana, telah tersedia
tenaga spesialis bidang
kanker.
“Pasien kanker mendapat
pelayanan secara terpadu
sejak awal oleh suatu tim
dokter spesialis. Mekanisme
ini dapat menghemat waktu,
mengurangi alur birokratis
dan menekan biaya yang
harus keluar dari pasien.
Apalagi pasien dapat
ditangani pada stadium
lebih awal, dipastian dapat
meningkatkan angka
ketahanan hidup pasien”,
ujar Safak.
Adapun jenis kegiatan
yang diberikan kepada
masyarakat berupa
pencegahan primer,
deteksi dan diagnosis dini,
peningkatan pelayanan
penderita kanker, pelayanan
rehabilitasi penderita
kanker, pendidikan dan
pelatihan tenaga, registrasi
kanker da penelitian dan
pengembangan. Selain itu
juga melayani penyuluhan
cara hidup sehat untuk
pencegahan kanker, deteksi
dan diagnosis dini,pap’s
smear, mammografi, aspirasi
jarum halus, penyuluhan dan
pelatihan SADARI. [P]
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 57
LENTERA
Universitas
Kehidupan
Oleh : Prawito
S
uatu hari ada
diskusi kecil
dengan seorang
teman, tiba-tiba
Ia teringat pesan
ayahnya “bener itu belum
tentu kebenaran”. Sebut
saja Ira, Ia menceritakan
masa lalu yang penuh liku.
Pernah suatu saat pimpinan
marah besar, karena dirinya
dianggap tidak loyal. Ira tidak
mau menerima pemberian
sejumlah uang “satu tas”.
Apa kamu masih kurang?
kata pimpinan itu, kemudian
Dia memberi tambahan
sejumlah uang lagi, tapi Ira
tetap menolak. Penolakan
bukan karena kurang,
tapi karena ketidakjelasan
sumber uang dan untuk
apa. Akhirnya, pimpinan itu
mengatakan “keluar kamu”.
Singkat cerita Ira pun keluar
dari unit tersebut menjadi
fungsional, meninggalkan
jabatan strukturalnya.
Setelah beberapa tahun
kemudian, pimpinan tadi
mempunyai masalah dengan
penggunaan keuangan
negara. Ternyata, Dia pun
harus berusan dengan
pengadilan dan dinyatakan
bersalah. Akhirnya, suka
tidak suka harus masuk
rumah prodeo, akibat
kesalahan penggunaan uang
negara tersebut. Sementara,
bawahan yang sempat kena
marah karena tidak mau
menerima uang tak jelas,
sangat bersyukur karena
merasa terselamatkan dari
jebakan kesulitan hidup
dikemudian hari, seperti
yang dialami mantan
pimpinanya.
Melihat kenyataan hidup
seperti di atas ungkapan
“bener belum tentu
kebeneran” menemukan
kenyataan. Kejujuran,
kesungguhan dan keteguhan
untuk tidak menyimpang
dalam bekerja, tak mendapat
tempat dari orang lain,
bahkan pimpinannya sendiri.
“Kini, setelah
beberapa tahun berlalu,
kisah hidupnya dapat
memberi inspirasi untuk
menyikapi berbagai bentuk
godaan yang datang silih
berganti. Godaan itu dapat
menguatkan diri untuk tetap
istiqomah mengikuti jalan
yang benar”, ujar Ira.
Jadi, berbuat bener
belum tentu mendapat
respon yang positif dari
lingkungan kerja, tapi
bukan berarti bebuat salah
mendapat respon negatif
dari lingkungan kerja,
ada kemungkinan
sebaliknya.
Bergantung
kepribadian
58 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
orang yang bekerja pada
lingkungan tersebut.
Idealnya, setiap tindakan
buruk mendapat respon
negatif dan tidakan bener
mendapat respon positif.
Lalu bagaimana ternyata
justru bertolak belakang?
Perilaku buruk mendapat
respon positif dan perilaku
bener mendapat respon
negatif?
Faktanya, tindakan
yang benar belum tentu
mendapat respon
positif, seperti kasus di
atas. Nah, bagaimana
menyikapinya? Ada
ungkapan “becik ketitik
olo ketoro”, artinya
siapa yang benar
maupun salah pada
suatu saat pasti akan
ketahuan. Bila saat ini
yang salah masih belum
tersentuh, terungkap
pasti tiba waktunya
akan terlihat. Demikian
juga sebaliknya, yang
benar akan mendapat
pembenaran, meskipun
sebelumnya menjadi pihak
yang salah dan terkadang
terzalimi. Saat itu tak semua
orang sanggup menghadapi
dengan sikap yang benar
dan tepat.
Untuk itu, marilah kita
terus belajar hidup dari
Universitas Kehidupan.
Ditempat ini semua
orang belajar
memaknai
hidup. Ada yang lulus dan
ada juga yang gagal. Tentu
kita ingin menjadi alumnus
dari universitas kehidupan.
Universitas
kehidupan
Faktanya, tak semua
yang kita kehendaki terus
kita miliki. Itu artinya sedang
belajar ikhlas. Terkadang
harus menerima kenyataan
yang sangat jauh dari
harapan, bahkan bertolak
belakang 180 derajat.
Sebab, jika semua yang kita
impikan segera terwujud,
kita tak akan pernah belajar
sabar, padahal sabar
sebagai ciri para penghuni
surga. Bersyukurlah bila
ada kesulitan, karena saat
itu sedang belajar sabar.
Ia tetap terus berdoa
dan berikhtiar sepanjang
hidupnya. Karena mereka
yakin sedang belajar sabar,
berdoa dan berikhtiar,
terus menatap masa depan
dengan penuh harap.
Seorang yang dekat
dengan Allah, bukan berarti
tidak ada air mata. Seorang
yang taat pada Allah,
bukan lantas terbebas dari
kekurangan. Seorang yang
tekun berdo’a, bukan berarti
tidak ada masa masa sulit.
Biarlah Allah yang berdaulat
sepenuhnya
atas hidup
ini, karena
Allah Maha
Tahu yang
paling tepat
untuk memberikan
yang terbaik bagi
seorang hamba.
Untuk itu, ketika
hasil kerja tak dihargai,
sebenarnya saat itu
sedang belajar tentang
keikhlasan, ketika usaha
dinilai tak penting oleh
orang lain, maka sebetulnya
sedang belajar kesabaran.
Ketika hati terluka sangat
dalam, maka waktu yang
tepat untuk belajar tentang
memaafkan. Begitu juga
ketika sedang sangat lelah
dan merasa kecewa, maka
saat itu sedang belajar
tentang kesungguhan.
Begitu pula saat merasa
sepi dan sendiri, maka
waktu itu sedang belajar
tentang ketangguhan. Ketika
terpaksa harus membayar
biaya yang sebenarnya tidak
perlu kita yang menanggung,
maka saat itu kita sedang
belajar tentang murah hati.
Jadi harus tetap semangat,
jaga keikhlasan, sabar dan
tetap tersenyum.
Mari terus sadari, bahwa
kita sedang menimba ilmu
di Universitas Kehidupan.
Allah menaruh kita pada
“tempat” yang sekarang,
bukan karena “kebetulan”.
Karena orang yang hebat
tidak lahir dari rahim
kemudahan, kesenangan
dan kenyamanan. Mereka
terbentuk dari berbagai
kesulitan, tantangan dan air
mata. Ya Allah, kuatkan
kami yang lemah ini
untuk Istiqomah di
jalan-Mu hingga maut
menjemput dan
menjadi Husnul
Khatimah. Amiiiin
YRA.l
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 59
POTRET
60 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
Drs. H. Purwadi, Apt, MM, ME.
KOMITMEN IRJEN:
WUJUDKAN KEMKES
BERSIH DAN
BEBAS KORUPSI
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 61
POTRET
Tinggalkan pola lama menggunakan jabatan untuk memperkaya
diri, karena bukan jamannya. Apalagi sekarang pengawasnya
bukan hanya KPK, tapi teman sendiri juga jadi pengawas lewat
WBS-whistle blowing system. Bukan untuk menjahati teman,
tetapi melaporkan kalau ada kelakuan yang tidak benar. Hiduplah
dengan pilihan sendiri, ketika jadi pegawai negeri harus tahu
besaran gaji yang akan diterima. Gunakan sebaik-baiknya, kalau
tidak cukup usahalah dengan cara yang benar sesuai koridor
hukum. Jika terjadi konflik tugas PNS dengan kerja tambahan,
pekerjaan tambahan membutuhkan waktu lebih besar dan
hasilnya lebih banyak, maka lepaskan status sebagai pegawai
negeri daripada tidak maksimal dalam bekerja, karena hidup itu
pilihan, demikian petikan wawancara Mediakom dengan Irjen
Kemkes, Drs. H. Purwadi, Apt, MM, ME.
S
osok yang
baru menapaki
bulan ke lima
sebagai irjen
ini mengatakan
bahwa
Kementerian
Kesehatan memiliki struktur
dan anggaran yang besar,
di tahun 2016 Kementerian
Kesehatan mengelola
anggaran sebesar Rp 75
triliun yang akan diserap oleh
1400 satuan kerja (satker).
Sehingga pengawasan yang
harus dilakukan memang
akan sulit luar biasa. Oleh
karena itu sejak memangku
jabatan sebagai Irjen,
Purwadi menjalani konsep
bahwa saat petugas Irjen
masuk ke satker maka ia
akan berperan sebagai
pendamping dan bukan
pengawas.
“Jadi pengawasan
dilakukan oleh masingmasing satker. Ketika
mereka menemui kesulitan
Irjen akan membantu
dan ketika mereka tidak
menemukan jalan maka
wajib ditolong, jadi bukan
mengawasi atau memelototi.
Karena tidak mungkin
mengamati satu per satu
1400 satker yang ada. Itu
tugas berat pastinya, tetapi
karena tanggung jawab, kita
harus melaksanakan dengan
pendekatan dari hati ke hati”,
ujar Purwadi.
Instrumen
Menekan
Penyimpangan
Pendekatan hati ke
hati ini dilakukan dengan
menggunakan instrumen,
seperti pendidikan dan
budaya anti korupsi. Hal
ini mulai dilakukan pada
para anak didik yang akan
menjadi generasi penerus
di Kementerian Kesehatan
melalui pendidikan formal
di Politeknik Kesehatan
(Poltekkes) maupun diklatdiklat struktural fungsional.
Intinya konsep budaya anti
korupsi disampaikan lewat
meteri pendidikan.
“Intrumen lain yang
bisa diterapkan berupa
unit pengendalian
gratifikasi, sebagai alat
62 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
untuk kontrol diri, whistle
blowing system, untuk
mendorong para aparat
Kementerian Kesehatan
untuk melaporkan apabila
melihat penyimpangan agar
segara dapat diperbaiki,’’
tutur Purwadi.
Sementara ada
instrumen lain yang juga
bisa digunakan, seperti
melaporkan Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKPN) dan
Laporan Harta Kekayaan
Aparatur Sipil Negara)
LHKASN, jadi tidak hanya
pejabat saja tetapi sampai ke
aparat yang paling rendah
pun wajib melaporkan
kekayaannya sebagai
upaya pengendalian diri.
Semua instrumen ini
digunakan untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya
penyimpangan.
Menurut Irjen yang
mantan Sesditjen Binfar
Alkes ini, penyimpangan
dapat ditekan dengan
berbekal hati dan iman,
sebab keduanya menjadi
faktor pengendali paling
utama. Kalau sudah dableg
tetap saja sistem akan di
tabrak. ‘’Bayangkan kalau
ada pejabat tidak mau lapor
LHKPN, terus didukung
oleh pejabat di atasnya lagi.
Celaka, dari situ saja pintu
keterbukaan sudah tertutup,’’
ujar Purwadi.
Purwadi menjelaskan
instrumen-instrumen itu
sudah mulai mengawal agar
tidak terjadi penyimpangan.
“Sekarang sudah banyak
contoh pejabat yang terima
gratifikasi terus melapor.
Sebetulnya gratifikasi itu ada
2 jenis, yaitu yang mengarah
korupsi dan tidak. Memang
sangat tipis bedanya, tapi
mudah membedakannya.
Ketika hati kita merasa
ini adalah gratifikasi yang
mengarah korupsi kita tolak,
tetapi ketika kita tahu ini
bukan mengarah korupsi
kita terima dan laporkan,
selesai’’, ujar Purwadi.
Sebagai contoh, salah
satu pegawai mendapatkan
makanan, lalu dilaporkan
kemudian dibagikan ke
staf lalu selesai.’’Ketika
mendapat gratifikasi dan
arahnya korupsi, pilihannya
ada 2, saya tolak mentah
mentah atau diterima lalu
disimpan dan membuat sakit
kepala. Silahkan mau pilih
mana?,’’ ujar Purwadi.
Menurutnya, mekanisme
Unit Pengendalian
Gratifikasi (UPG) itu sudah
benar, sebagai contoh,
Ibu Menteri Kesehatan
ketika menerima buah
tangan dari daerah, entah
makanan dan sebagainya,
diterima makanan itu
dibagikan ke semua orang
atau dipakai sendiri, tetapi
tetap dilaporkan ke KPK,
setelah dilapokan ke KPK
sudah selesai masalahnya.
Sekarang tinggal dipilih.
Keterbukaan
dan Keteladanan
Pimpinan
Irjen berharap, semua
Aparat Sipil Negara (ASN)
Kemkes lebih terbuka, sebab
ketika melakukan kesalahan
yang bukan disengaja,
dapat dimaafkan dan bisa
dicarikan jalan keluarnya.
Kalau tidak terbuka berarti
ada dua kemungkinan,
takut atau cenderung
menyimpan kesalahan
atau menyimpang. Auditor
juga harus terbuka, jadi
tidak mencari kesalahan
teman, tetapi menemukan
kesalahan untuk
memperbaiki bersama-sama.
Ini tugas berat Irjen dan
Inspektur.
“Sebab masih ada kawan
yang model ‘lama’, diplototin
terus dicari kesalahannya.
Mudah-mudahan dengan
komitmen bersama kita
dapat lakukan perbaikan
bersama”, ujar Purwadi.
Menurut Purwadi,
keterbukaan harus mulai dari
atas, termasuk komitmen
menterinya. ‘’Alhamdulillah,
saya paham ibu menteri
sekarang dan sebelumnya
berkomitmen untuk bersihbersih. Semuan eselon 1
saya yakini memiliki satu
pemahaman. Pasti akan
positif mengalir kepada
bawahnya,’’ kata dia.
“Saya pernah jadi anak
buah, jika punya pimpinan
yang tidak neko-neko
rasanya enak kerja, tetapi
begitu dapat pimpinan yang
neko-neko, yang harusnya A
jadi B, yang harusnya B jadi
A, sakit kepala. Alhamdulillah
pimpinan Kementerian
Kesehatan tidak neko-neko,
jadi enak kerjanya. Saya
merasa suasana kebatinan
Kementerian Kesehatan
sangat mendukung untuk
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 63
POTRET
bekerja dengan tenang dan
bersih”, ujar pria kelahiran
Pontianak ini.
Keteladanan pimpin
secara rohaniah dapat
menjadi contoh bawahan,
tetapi harus selalu didukung
dengan instrumen.
Misalkan saat menyusun
anggaran, harus mereview
bersama- sama, untuk
menentukan peruntukkan
dan tupoksi secara
benar. Berikutnya ketika
melaksanakan kegiatan,
misalnya pengadaan harus
terbuka, instrumenya LPSE.
Kemudian ada instrumen
e-katalog, lelang barangnya
oleh Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa
(LKPP). Pengguna di
lingkungan pemerintahan
dapat langsung order seperti
beli barang melalui internet.
Menurut Irjen, tidak kalah
penting adalah menyeleksi
orang yang akan masuk ke
Kemenkes. Kalau seleksinya
benar akan terpilih orang
yang benar, tidak hanya
pintar, tetapi loyalitas pribadi
kedepannya juga semakin
baik. “Saya merasakan
rekruitmen sudah baik, tidak
ada masalah dalam 2-3
tahun terakhir ini. Sebab
yang masuk bukan anaknya
si A atau anaknya si B,
sekarang sudah tidak ada
lagi itu. Anak siapapun,
kalau memenuhi kualifikasi
masuk”, ujar dia.
Untuk meningkatkan
kualitas pengawasan,
sudah beberapa kali pejabat
melakukan komitmen, yang
terakhir bulan Januari 2015
lalu. Kemudian melakukan
kerjasama dengan Pusat
Pelaporan dan Analisis
Transaksi Keuangan
(PPATK) . Ini bagian dari
upaya untuk berkerja dengan
baik dan jujur. “Saya yakin
kedepan penguatan akan
pemahaman tentang korupsi,
area bebas korupsi, dan
hal-hal seperti itu akan selalu
terus didengungkan”, ujarnya
optimis.
Menurut pria yang
lahir tahun 57 ini, orang
korupsi paling tidak karena
3 kemungkinan. Pertama,
terpaksa karena lingkungan.
Contoh paling gampang
kalau saya mau jadi koruptor
sudah dari dulu, begitu jadi
cpns didaerah dengan gaji
Rp 27.500, saya jalan kaki
dari rumah (rumah tinggal
dokter kabupaten) ke kantor
jalan kaki ketemu kawan
CPNS, sama-sama bekerja
di kantor bupati, tapi mereka
naik motor vespa px150 yang
keren banget tahun “84”. Dia
menegur saya, “Pur kamu
gak malu sarjana apoteker
jalan kaki? Memang kalau
aku jalan kaki ijazahku
hilang?’’, jawab saya.
Bayangkan bagaimana
orang yang gajinya sama
dengan saya bisa naik
vespa px150? Kalau dia
tidak korupsi, pasti dapat
dari orang tua. Nah jika tidak
dapat dari orang tua ujungujungnya korupsi. Entah
korupsi waktu, entah korupsi
lainya.
Kedua, ada rasa ingin
membahagiakan. Sebagai
suami dengan pendidikan
sarjana S2, bahkan S3 juga,
merasa malu saat istri tak
pakai gelang dan sebagainya.
Sementara dia tidak
mengukur pendapatannya.
Tanpa sadar melakukan halhal yang tidak baik.
Ketiga; jangankan orang
miskin, orang kaya saja jika
memang sudah tabiatnya
akan korupsi.
“Sedangkan yang paling
sulit, apabila seseorang
selalu akan memanfaatkan
setiap aturan-aturan yang
ada bolongnya. Nah orang
seperti ini harus terus
diawasi, tidak bisa dari
hati ke hati. Kalau kasus
pertama tadi, cukup minta
KH. Prawito kasih ceramah
sudah selesai, tetapi yang
ketiga ini harus ceramah
KPK. Saya kira itu tiga
penyebab utama. Kalau yang
lain dapat kombinasi, ada
kesempatan, ada kebutuhan,
terjadilah korupsi”, ujar
Purwadi.
Kode Etik Auditor
Sebagai sosok pengawas
itu tidak mudah. Ada saja
godaan yang menyertai,
sekalipun rambu-rambu
sudah terpasang dan
tersedia. Nah, agar
pengawas tidak terjabak
atau menjebakkan diri, maka
setiap pengawas harus taat
rambu dan kode etik, agar
tidak menimbulkan masalah.
Menurut Irjen, pegawai
Itjen atau auditor harus
mematuhi kode etik,
meresapi dan memahami.
Selain itu ada standar
audit yang harus dipenuhi.
Tak kalah penting mereka
harus paham siapa yang
diaudit dan program apa
yang diaudit, sehingga tidak
64 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
salah. Misalnya, pemahan
auditor adalah A sedangkan
dimata kawan-kawan
program itu sebagai B.
Akhirnya dapat menyalahkan
mereka, karena petugas itjen
punya otoritas. Tapi tanpa
sadar sebetulnya petugas
itjen yang salah. Sebagai
contoh, saat ke Manado, ada
pengaduan dimana Ketua
Jurusan Gizi melapor yang
isinya diminta oleh auditor
untuk membeli barangbarang lokal, sementara
harus menyajikan masakan
menu internasional, yang
menurutnya aneh.
“Kalau menu
internasional bahan bakunya
juga harus impor dong,
agar taste-nya ketemu, cara
motongnya seperti daging
impor seperti apa, tentu beda
dengan daging lokal. Daging
sapi lokal dan impor yang
dikasih sake akan beda.
Sebab cara membesarkan
sapinya beda antara luar
negeri dan lokal”, ujarnya.
Pengaduan lain dari
bagian gizi, diminta beli
barang satu paket, padahal
barang segar, belinya tiap
hari dan di pasar tradisional.
Pasar tradisional tidak ada
kuitansi. Jadi sebetulnya
disamping etika pengawasan
standar audit, auditor juga
harus meresapi apa yang
dilakukan oleh kawan-kawan,
sehingga paham nuansanya.
Kalau nuansanya dapat
tertangkap dan paham,
tentu dapat mengkaitkan
dengan peraturan, etika dan
sebagainya.
Dan saat ke Salatiga
kemudian ke Semarang
melihat survey vektor, kata
Purwadi, kalau saya waktu
itu menjadi auditor mereview
RK-AKL saya harus bantu
mereka. Mereka jam 6
malam duduk manis tidak
tidur sampai jam 6 pagi
dan dibayar sesuai standar
biaya umum (SBU) untuk
tangannya, badannya digigit
nyamuk, terus teman lain
bertugas mengambil nyamuk
tersebut.
“Itu tidak tepat,
seharusnya auditor
paham akan hal itu dan
mengusulkan agar SBU-nya
berubah, paling tidak auditor
meminta agar mengusulkan
standar biaya khusus (SBK).
Saya bilang sama Prof.
Tjandra, tidak bisa memakai
SBU setidaknya harus SBK
karena kasian teman-teman”,
kata Purwadi.
Bayangkan kalau
ada pejabat
tidak mau lapor
LHKPN, terus
didukung oleh
pejabat di atasnya
lagi. Celaka, dari
situ saja pintu
keterbukaan
sudah tertutup.
Bersikap Wajar
Di sisi lain sebagai
auditor juga menerima
banyak godaan. Paling
sering ketika datang ke
daerah lalu dijemput, tanpa
sadar itu gratifikasi. Tinggal
melihat menjemputnya
pakai apa, apakah memang
ada dalam DIPA anggaran
untuk menfasilitasi atau
tidak. “Saya lebih aman
dalam DIPA Itjen muncul,
transport untuk Pak irjen ke
daerah, jadi ada anggaran
dapat digunakan sewa
mobil. Kalau memang
anggaran untuk jamuan
tamu di DIPA-nya ada, tidak
masalah, tetapi ketika tidak
ada terus cari-cari hal lain,
ngumpetin dari lain itu yang
jadi masalah, saya minta
sama teman teman kalau
tidak terpaksa janganlah,
saya sudah meminta Ibu
Ses untuk melihat lagi
RKKL kita, ada atau tidak
komponen- komponen
yang bisa kita masukkan
sehingga nyata dan secara
administratif keuangan bisa
dipertanggungjawabkan,’’
tutur dia.
Dan buah tangan
atau oleh oleh juga jadi
masalah, ada dua hal yang
muncul, ketika ditolak akan
menyinggung perasaan
karena adat ketimuran atau
sebaliknya memaksa untuk
menyiapkan oleh-oleh,
sebaiknya tidak, belilah
oleh-oleh sendiri. Tetapi
ketika dikasih, kata Purwadi,
kita harus liat nilainya, ini
wajar atau tidak, ketika tidak
wajar pasti ada sesuatu yang
tidak pas, misalnya ke Jogja
lantas diberi ampyang 1
kotak, itu tidak masalah, nah
ketika dikasih 1 keranjang
baru dipertanyakan.
‘’Jadi kita harus melihat
ada sisi baiknya adat
ketimuran, bahwa saling
menghargai itu ada, tetapi
jangan dijadikan alasan
untuk memaksa orang untuk
memberi sesuatu ke kita,
dan rasanya teman-teman
saya sudah berubah semua.
Dan sejak bulan ini saya
tanya ke daerah, ada gak
anak buah yang aneh-aneh,
saya rasa sudah enggak
tuh,’’ tutur Purwadi.
Semua akhirnya
tergantung setiap individu,
jika tahan godaan maka tidak
akan tergoda, tetapi kalau
kita pinginnya digoda ya
terjadi. Tetapi Purwadi juga
menyampaikan ke teman
teman Satker untuk bersikap
wajar, kalau menjamu
menggunakan dana di DIPA
untuk pos jamuan tamu.
‘’Ya kalau hanya sekedar
makan malam bersama yang
tidak ada kaitannya dengan
deal tertentu ya boleh saja.
Ketika saya harus ketemu
Mas Prawito terus makan
bersama terus bayarnya
paruhan, ya kan gak logislah,
atau bayar masing-masing.
Itu benar, tapi tidak elok ya
rasanya,’’ kata dia.
Purwadi menambahkan
tapi kalau saya ketemu
Kepala Dinas di daerah
dan kebetulan temen
sekolah seangkatan lalu
dia mentraktir saya, ya
saya terima, bukan sebagai
kepala dinas tapi sebagai
teman. Itu semua kembali ke
hati nurani, kuncinya di hati
nurani, saat mana gratifikasi
itu mengarah korupsi, saat
mana gratifikasi itu bukan
bagian dari korupsi, yang
tahu hanya hati.
Purwadi mengatakan
yang harus dicermati
ketika pergi ke daerah dan
dibayarkan hotel dan tiket.
‘’Itu pasti ketahuan, sekarang
kan di BPK sudah online,
jadi nama yang sama dipakai
dua institusi bisa ketemu lho!
Dan orang-orang yang tidak
tahu harus kita kasih tahu,’’
ujar dia.
Besar Pasak
daripada Tiang
Purwadi mengatakan
sudah saatnya seperti
peribahasa dahulu “besar
pasak daripada tiang” itu
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 65
POTRET
perlu di sosialisasikan lagi.
Itu kan artinya pengeluaran
lebih besar daripada
pendapatan. Seharusnya
pengeluaran harus lebih kecil
daripada pendapatan.
Dan khusus bagi PNS,
menurut Purwadi, jangan
tugas ke daerah, perjalan
dinas dijadikan sebagai
salah satu penghasilan,
yang harus dilihat adalah gaji
yang diterima dan ditransfer
ke rekening tiap bulan.
‘’Kalau kita perpedoman
pada pendapat itu kita bisa
mengerem kebutuhan kita,
lebih tepatnya keinginan
kita,’’ tutur dia. Sekarang
kalau kita ngitungnyangukurnya berapa kali dalam
sebulan dapat jalan dapat
SPPD terus itu jadi standar
untuk hidup akan banyak
persoalan kedepannya.
Pertama dia bakal
berantem sama atasannya
jika tidak dikasih perjalanan
dinas, staf berantem dengan
kepala seksi. Purwadi
mengaku hampir pensiun
dan tidak pernah menghitung
perjalanan ke daerah (selain
gaji) sebagai dasar untuk
menghitung kebutuhan,
sehingga dipindahkan
kemanapun, ada seksi atau
bagian atau subdit atau
direktur atau ses atau irjen
sekarang ini yang tidak jalanjalan tidak menjadi masalah,
karena standar hidup
berdasarkan gaji itu, itu
yang diatur untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
Cari Cara Positif
Kalau betul-betul
dikalkulasikan ternyata
penghasilan tidak mencukupi
kebutuhan, ada upaya yang
bisa dilakukan dan positif.
Misalnya buka warung
di depan rumah untuk
menambah penghasilan agar
dikepalanya tidak hanya
berpikir cara mendapatkan
uang dengan mudah yang
menempuh segala cara.
‘’Banyak kok karyawan
yang golongan 2 golongan
3 punya warung, coba deh
kemana mana buka warung.
Itu memang jalannya dan
jalan bener gitu,’’ kata
Purwadi. Dan ada pula yang
usaha jual beli mobil, dan
bisa. Banyak jalan yang
bener.
Pengalaman
mengajarkan Purwadi. Ia
mengatakan dirinya memang
bukan anak orang kaya,
sejak kelas 5 SD, untuk
memenuhi kebutuhan
sekolah ia berjualan rokok
sampai kelas 3 SMA,
dengan modal 2.300 rupiah
di tahun 1969. Di tengah
pendapatan terbatas dan
keinginan bersekolah, ia
mencari jalan. Untuk itu
kegiatan belajarnya bukan
dirumah tapi dipinggir jalan
menunggu pembeli rokok.
Dan ketika saya diterima di
Gajah Mada bingung sendiri,
wong deso gak punya apaapa bisa diterima di Gajah
Mada sekampung saya pada
bingung semua gak percaya.
Komitmen untuk
Bersih Bebas
Korupsi
Untuk mewujudkan
Kemkes bersih dan bebas
korupsi sebetulnya sudah
dimulai. Langkah pertama
adalah tanda tangan
komitmen pimpinan dan
seluruh jajajaran. Harus
dipahami dan harusnya
dicoba dibuka lagi yang
sudah ditandatangani. Itjen
membantu melakukannya
lewat sosialisasi tentang
WBK-Wilayah Bebas
Korupsi, wilayah birokrasi
bersih dan melayani. ‘’Bukan
66 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
Pegawai Itjen
atau auditor harus
mematuhi kode
etik, meresapi dan
memahami. Selain
itu ada standar
audit yang harus
dipenuhi. Tak kalah
penting mereka
harus paham siapa
yang diaudit dan
program apa yang
diaudit.
hanya slogan-slogan yang
dimata saya hanya untuk
penanda saja, tapi dibalik itu
yang paling esensial adalah
apakah kita bisa meresapi
makna kemudian kita tindak
lanjuti dengan tindakan
tindakan yang kongkret,
tidak menunggu orang lain
mau melakukan tetapi dari
diri kita sendiri yang harus
melakukan,’’ tegas Purwadi.
Purwadi menjelaskan
untuk menjadi orang bersih,
tidak hanya auditor, karena
menjadi aparat pemerintah
tidak akan kaya sehingga
tidak usah memaksa
diri untuk kaya. Kalau
memang ingin kaya jadilah
pengusaha, kalau ingin kaya
ilmu ya jadi dosen, nah itu
baru pilihan.
Ketika kita sadar akan
pilihan yang diambil, carilah
kompensasi yang sesuai.
‘’Kerjalah yang baik, ketika
kerjamu baik tetapi tidak
dipandang orang, tidak
dilihat orang, kamu bisa
menjawab, hasil karya yang
baik tapi tidak dipandang
orang, hakekatnya
adalah kompensasi dari
pengeluaranmu, dari waktu
yang kamu keluarkan,
tenaga yang dikeluarkan,’’
tutur Purwadi.
Ketika suatu hari
pimpinan ingin melakukan
suatu penugasan dan
anggarannya ada DIPA
siapa yang akan dipilih?
Pilih staf yang mau bekerja
karena ada duitnya atau
pilih staf yang siap bekerja
ada atau tidak ada duitnya?
‘’Lama lama model model
yang hanya bekerja karena
ada duitnya saja tidak akan
dipilih oleh siapapun, jadi
pilihan pilihan itu tergantung
kita juga, bagaimana
menempatkan posisi kita
ketika menghadapi situsi
yang harus kita pilih, ada
kompensasi yang kita
dapatkan dari aktifitas kita
dan carilah kompensasi yang
bermakna,’’ tutur dia.
Hakikatnya adalah
ketika orang datang ke unit
di Kemkes, tidak ada lagi
pikiran “gue dikompasin lagi
apa gak”. Kalau persepsi
itu sudah hilang berarti
WBK dan WBBM tercapai,
jadi memang indikatornya
sederhana saja dan
gampang.
Di tahun 2014 ada 3
satker yaitu RS Fatmawati,
Poltekkes 3, dan RS
Karyadi Semarang yang
mendapatkan pengahargaan
dari Kementerian Kesehatan
untuk WBK dan WBBM.
Dan untuk tahun 2015 akan
bertambah dan sedang
dilakukan assesment untuk
16 Satker. Untuk rumah sakit
ada 4 yaitu RS Sardjito, RS
Sanglah, RS Wahidin dan
PMN RS Mata Cicendo ini
yang sedang di-review dan
di assesment.
[Prawito & Gibran]
RESENSI BUKU
Pedoman Proses
Asuhan Gizi
Terstandar (PAGT)
Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2014
x, 94 hal ; 25 cm
ISBN : 978-602-235-676-9
Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan
Kesehatan Ibu Dan Anak
1. NUTRIONAL REQUIREMENTS
612.3
GIZI merupakan faktor paling
penting karena secara langsung
berpengaruh terhadap kualitas SDM,
oleh karena itu perlu pelayanan
gizi yang berkualitas pada individu
dan masyarakat. Pelayanan gizi
merupakan salah satu sub –sistem
dalam pelayanan kesehatan
paripurna, yang berfokus kepada
keamanan pasien. Dengan demikian
pelayanan gizi wajib mengacu pada
standar yang berlaku. Mengingat
masih dijumpai kejadian malnutrisi di
rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, maka perlu upaya
pendekatan yang lebih strategis.
Asupan zat gizi yang tidak sesuai
kebutuhan sangat berkaitan dengan
peningkatan resiko penyakit maupun
komplikasinya. Selain itu terdapat
kecendrungan peningkatan kasus
yang terkait gizi. Hal ini memerlukan
asuhan gizi yang bermutu guna
mempertahankan status gizi
yang optimal dan mempercepat
penyembuhan.
Problem gizi timbul bila terjadi
ketidaksesuaian antara asupan dan
kebutuhan tubuh akan zat gizi. PAGT
merupakan proses penanganan
problem gizi yang sistematis
dan akan memberikan tingkat
keberhasilan yang tinggi, Monitoring
dan evaluasi menggunakan indikator
asuhan gizi yang terukur dilakukan
untuk menunjukan keberhasilan
penanganan asuhan gizi dan perlu
pendokumentasian semua tahapan
proses asuhan gizi.
Buku Pedoman Proses Asuhan
Gizi Terstandar (PAGT) ini berisi
latar belakang, tujuan, ruang
lingkup, dasar hukum dan batasan
operasional. Kewenangan tenaga
gizi , pengawasan dan pengendalian
dalam proses asuhan gizi terstandar.
Terbitnya buku pedoman PAGT ini
diharapkan menjadi pedoman untuk
para pengelola fasilitas pelayanan
kesehatan, karena pelayanan
gizi dapat berjalan baik dengan
perhatian dan dukungan kebijakan
dari pimpinan fasilitas pelayanan
kesehatan. Oleh karena itu buku ini
diharapkan dapat diimplementasikan
oleh tenaga kesehatan khususnya
tenaga gizi untuk meningkatkan
mutu pelayanan gizi, yang berbasis
kompetensi dalam peningkatan
profesionalisme.l
JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 67
RESENSI BUKU
68 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015
Download