Etalase SUSUNAN REDAKSI GEMBIRA...! MEDIAKOM Penanggung Jawab: drg. Murti Utami, MPH Pemimpin Redaksi: drg.Rarit Gempari, MARS Sekretaris Redaksi: Sri Wahyuni, S.Sos,MM Redaktur/Penulis: Zahrotiah, S.Sos, M. Kes, Busroni S.IP, Prawito, SKM, MM Resty Kiantini, SKM, M.Kes, Giri Inayah,S.Sos,MKM, Anjari Umarjianto,S.Kom, Awallokita Mayangsari,SKM, Waspodo Purwanto, Hambali, Eko Budiharjo, Juni Widiyastuti, SKM, Desain Grafis & FotoGrafer: drg. Anitasari, S,M, Wayang Mas Jendra,S,Sn, Sekretariat: Endang Retnowaty, Iriyadi, Zahrudin drg. Murti Utami, MPH G ILUSTRASI: FREEPIK, DIOLAH Alamat Redaksi: Pusat Komunikasi Publik, Gedung Kementerian Kesehatan RI, Ruang 109, Jl. Hr Rasuna Said Blok X5 Kav. 4-9 Jakarta, 12950 Telp: 021-5201590, 52907416-9 Fax: 021-5223002,52960661 Call Center: 021-500567 Email: [email protected] embira. Satu kata yang dapat menggambarkan seluruh situasi batin masyarakat Indonesia, muslim maupun non muslim. Mereka merayakan hari kemenangan setelah berpuasa satu bulan penuh. Ia saling silaturahmi, saling memaafkan dengan bertatap muka atau melalui media komunikasi lain. Mereka melakukan mobilisasi luar biasa, tanpa perintah siapapun. Mobilisasi mulai dari Kota ke Desa atau sebaliknya. Anak, Saudara meminta maaf kepada orang tua atau orang yang di tuakan. Itulah aktifitas utama selama hari cuti bersama tanggal 16-21 Juli 2015. Setelah hari kerja, tepatnya tanggal 22 Juli 2015, aktifitas pertama dan utama juga saling memaafkan antar teman sejawat, staf dan pimpinan di tempat kerja, tanpa kecuali Kementerian Kesehatan. Bahkan secara khusus menyediakan tempat, waktu dan kesediaan Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr Nila Moeloek, Sp.M(K) untuk menerima seluruh staf Kementerian Kesehatan bertatap muka, bersalaman dan ada yang berfoto ria bersama Menkes. Semua tampak tertip, hikmat dan bahagia penuh kegembiraan. Gembira mengawali aktifitas pasca Idul Fitri 1436 H. Sebuah langkah awal yang baik untuk menatap masa depan yang penuh tantangan menuntaskan program kerja 6 bulan tersisa tahun 2015 dan mempersiapkan program kerja tahun 2016. Dua kegiatan secara pararel harus dikerjakan secara bersamaan. Semoga semua berjalan dengan baik sesuai harapan. Mediakom secara khusus juga menghaturkan permohonan maaf lahir dan batin atas kehilafan dan kekurangan dalam menyajikan berita untuk pembaca selama ini. Mungkin ada yang kurang berkenan, baik dari isi, tata bahasa, tata letak dan jadwal penerbitan yang terkadang “ngaret”. Demikian pula permohonan maaf kepada para nara sumber yang telah berkenan berkontribusi memberi gagasan dan pemikiran yang bermanfaat kepada pembaca pada umumnya dan mediakom khususnya. Akhirnya, kita semua berharap dapat menuntaskan seluruh pekerjaan rumah tersisa selama 6 bulan ke depan dan bertemu kembali pada Idul Fitri tahun depan dalam keadaan sehat wal’afiat dan penuh kegembiraan bersama keluarga tercinta, saudara dan teman sejawat ditempat kerja. Selamat Idul Fitri 1436 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Redaksi JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 1 Daftar Isi GINJAL MEDIA UTAMA 22-39 Peranan ginjal adalah mempertahankan kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit, dan asam-basa dengan cara filtrasi darah, reabsorsi selektif air, elektrolit-nonelektrolit, serta mengeksresi kelebihannya sebagai urin. Organ ini juga mengeluarkan produk sisa metabolisme, seperti urea, kreatinin, dan asam urat, termasuk juga zat kimia asing. 12 ETALASE 1 INFO SEHAT 4-11 l 11 Manfaat Tersembunyi Susu l 8 Nilai Positif Donor Darah untuk Kesehatan l 7 Manfaat Buah Kelapa Untuk Kesehatan Tubuh l Tetap Sehat Selepas Ramadhan 4 8 16 21 PERISTIWA 12-21 l Farmasi dan Alat Kesehatan Online Diluncurkan l Menkes Beri Penghargaan Tim DVI Air Asia QZ8501 l Pasien Warga Negara Cina Negatif MERS-CoV l Menkes Pantau Simulasi Pencegahan MERS-CoV di Bandara l Kemenkes Siagakan Ribuan Pos 2 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 Kesehatan Sepanjang Jalur Mudik l Menkes Dan Menhan Tandatangani MOU Bidang Kesehatan l Kemenkes Jamin Pembalut dan Pantyliner yang Beredar Aman SURAT PEMBACA Bagaimana menjadi Dokter PTT REFORMASI BIROKRASI 40-41 Kapan lagi ada pendaftaran dokter PTT l Inovasi untuk Pelayanan Publik TEROBOSAN 42-43 l E-Health, Layanan Kesehatan Ramah Masyarakat di Jawa Timur Indri Sumatra Utara Jawab: PTT pada bulan April, bulan Juni dan bulan September, untuk informasi lebih lanjut silahkan membuka ropeg.depkes.go.id untuk mengetahui formasi daerahnya. Red Info JKN 42 KOLOM 44-47 l Jkn Vs “Sarung Pendek” Puskesmas UNTUK RAKYAT 48-51 l Menunggu Layanan RSUD Baru l Pembiayaan Kesehatan di NTB 52 DARI DAERAH 52-57 l Perjalanan Panjang RSUP Dr. Sardjito l RSUP Dr. Sardjito: Tingkatkan Kepuasan Pelanggan LENTERA 58-59 POTRET 60-66 lMasyarakat Butuh Kepastian Layanan Publik RESENSI 67 60 1. Apa JKN sama dengan BPJS atau ASKES? 2. Berapa premi perbulan? 3. Apa peserta JKN bisa berobat di rumah sakit swasta seperti RS Mitra Keluarga dan Hermina Bekasi Barat. Ade farida Jawab: 1. Beda, JKN (Jaminan Kesehatan Nasional ) nama Programnya, pengelolanya BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) dahulu bernama Askes . 2. Untuk preminya atau jumlah iuran setiap bulannya untuk kelas 3 sebesar Rp 25.500,kelas 2 sebesar Rp 42.500 dan untuk kelas 1 sebesar Rp 59.500 dibayarkan setiap bulan paling lambat setiap tanggal 10. 3. Peserta JKN bisa berobat ke Rumah Sakit dengan menggunakan rujukan dari PPK pertama yaitu Puskesmas, Jika Puskesmas tidak bisa menangani maka akan di rujuk ke Rumah Sakit Terdekat yang sudah bekerjasama dengan BPJS. Red Pendaftaran JKN Assalamualaikum. Bapak/Ibu bisa tidak pendaftaran BPJS per/orangan, saya ingin mendaftarkan ibu saya, sementara aturannya harus seluruh anggota keluarga, dan kami mempunyai 8 anggota keluarga, sementara untuk menjadikan keseluruhan anggota keluarga ikut BPJS, saya kurang mampu untuk membayar tiap bulannya. Mohon solusi dan sarannya. Terima kasih Budi Warman Jawab: Bagi peserta kurang mampu akan didaftarkan keprogram JKN khusus PBI (Penerima Bantua Iuran) yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat. Caranya silahkan mendatar ke pemerintah daerah setempat dengan melampirkan surat keterangan tidak mampu baik dari RT, RW, kelurahan maupun ke Dinas sosial setempat. Red JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 3 INFO SEHAT 11 Manfaat Tersembunyi Susu S alah satu zat yang dibutuhkan tubuh adalah kalsium dan juga mineral paling banyak di dalam tubuh. Kalsium paling banyak terdapat pada produk olahan protein hewani berasal dari sapi yang bernama susu. Susu ini memiliki banyak manfaat, tapi sayangnya di Indonesia konsumsi susu masih rendah. Sesuai dengan data konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia baru mencapai 11,09 liter per tahun, masih jauh di bawah konsumsi per kapita negara-negara ASEAN lainnya yang mencapai lebih dari 20 liter per kapita per tahun. Untuk itu kenali beberapa manfaat susu, agar Anda bisa mulai melirik susu dan mengkonsumsinya setiap hari. Sumber Kalsium dan Protein Beberapa produk susu memiliki kandungan tinggi kalsium dan protein. Bahkan produk olahan susu yang rendah lemak, seoerti yogurt memberikan sepertiga dari kebutuhan asupan kalsium harian yang disarankan, yogurt bisa memenuhi 17% estimasi kebutuhan asupan protein harian. Menjaga Kesehatan Gigi dan Tulang Kalsium yang terkandung di dalam susu merupakan zat yang paling penting untuk kesehatan tulang. Kalsium tidak hanya dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang pada anak-anak, namun dibutuhkan pula untuk menjaga kekuatan tulang dan mencegah terjadinya resiko osteoporosis. Harap diperhatikan saat membeli susu, pilihlah susu dengan tambahan vitamin D di dalamnya untuk membantu penyerapan kalsium di dalam tubuh. Kalsium ini juga membantu menjaga gigi tumbuh dengan sehat dan mencegahnya berlubang. Memperlancar Tekanan Darah Penelitian di Spanyol pada lebih dari 5.000 orang dewasa yang mengkonsumsi susu rendah lemak dilaporkan memiliki kemungkinan 54% lebih kecil untuk mengalami tekanan darah tinggi selama periode dua tahun. Mencegah obesitas Penelitian menunjukkan perempuan yang mengkonsumsi susu rendah lemak atau susu skim dapat menurunkan berat badan lebih banyak dari mereka yang tidak mengkonsumsi susu. Susu dapat menjadi camilan sehat dengan menambahkan potongan buah ke dalam segelas susu untuk makan malam. Membuat relaks dan mengurangi Stress FOTOLIA Segelas susu hangat membantu Anda mengendurkan otot yang tegang dan menenangkan saraf. Jika Anda tidak suka mengkonsumsi kopi maka susu hangat dapat menggantikannya. 4 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 Susu baik dikonsumsi saat masa-masa pre menstruation syndrome (PMS) para wanita karena susu bisa meningkatkan energi tubuh. Sebuah studi di University of Massachusetts di Amherst menyatakan wanita yang lebih banyak mendapatkan kalsium dan vitamin D sepanjang bulan dengan minum susu skim atau susu rendah lemak memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami PMS. Sementara itu berdasarkan penelitian Dr. Jacobs, pakar kelenjar endokrin dari St. Luke’s-Rosevelt Hospital Center, pemberian kalsium dalam jumlah 1000-1200 mg kepada 500 wanita secara acak, dapat mengurangi efek PMS hingga 48%. Hal ini menunjukan bahwa mengonsumsi sumber kalsium, seperti susu, berguna untuk meringankan gejala PMS. Mencegah Kanker Usus Kalsium pada susu sudah terbukti bisa menghambat perkembangan adenoma atau semacam tumor ganas yang biasa menimpa usus besar (kolon) sehingga dapat mencegah terjadinya kanker usus. Membantu masalah sulit tidur Minum segelas susu hangat sebelum tidur di malam hari ternyata bisa menenangkan kembali sistem saraf Anda. Selain itu dengan minum susu, otot-otot yang semula tegang akan kembali rileks, merangsang rasa kantuk, dan Anda pun akan tertidur pulas. Mengurangi Masalah Kesuburan Tambahkanlah susu ke dalam menu makanan sehari-hari. Pada sebuah penelitian di Universitas Harvard ditemukan bahwa wanita yang mengkonsumsi lebih dari satu porsi susu tinggi lemak memiliki kemungkinan 25% lebih kecil mengalami masalah ovulasi dibandingkan dengan mereka yang lebih sedikit meminum susu dalam seminggu. Menghilangkan noda Pakaian Susu bisa menghilangkan noda tinta pada pakaian, karena sejumlah kandungan enzim di dalamnya. Pisahkan baju yang terkena noda, kemudian bagian baju yang terkena noda tinta, dicelupkan dulu pada susu sebelum dicuci. WWW.HUFFINGTONPOST.COM Mengurangi keluhan menstruasi Pelembut rambut Susu berguna untuk perawatan rambut alami. Kandungan enzim dan juga protein yang ada di dalam susu membuat susu berfungsi sebagai kondisioner. Tuangkan 1/8 cangkir susu pada rambut setelah keramas, lalu bilas air dengan rambut sampai bersih.l Komposisi Gizi Lengkap Susu Susu merupakan salah satu minuman dengan sumber gizi terlengkap bagi tubuh Anda. Susu mengandung banyak vitamin B12 (berperan untuk pembentukan sel darah merah), kalsium (untuk kekuatan tulang), karbohidrat (untuk energi optimal), magnesium (pembentukan otot), fosfor (menyimpan dan mengeluarkan energi), kalium (untuk sistem saraf yang baik), protein (untuk pertumbuhan dan proses penyembuhan), riboflavin (untuk kesehatan kulit) dan seng atau zinc (untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh). JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 5 INFO SEHAT 8 Nilai Positif Donor Darah untuk Kesehatan M elakukan donor darah ternyata tidak semata hanya memberikan setetes darah untuk menyelamatkan nyawa orang lain. Donor darah yang dilakukan secara rutin bisa membawa manfaat yang banyak untuk kesehatan para pendonornya. Penjelasan berikut yang dikutip dari www.manfaat. co.id akan membantu Anda lebih memahami manfaat mendonorkan darah dan memulai untuk berdonor. Melindungi jantung Seseorang yang aktif mendonorkan darah akan memiliki jantung yang jauh lebih sehat. Dalam sebuah penelitian American Journal of Epidemology disebutkan bahwa pendonor darah aktif cenderung beresiko rendah mengalami penyakit jantung. Pendonor darah memiliki resiko 88% lebih rendah terkena serangan atau penyakit jantung.Tak hanya itu, mendonorkan darah juga mengurangi resiko hingga 33% untuk menderita penyakit kardiovaskular lainnya. Menurunkan level zat besi dalam darah Iron adalah zat besi yang terdapat di dalam sirkulasi darah setiap orang. Setiap kali seseorang melakukan donor darah, kegiatan ini terbukti menurunkan tingkat zat besi di dalam tubuh. Penurunan zat besi berarti mengurangi resiko terkena penyakit jantung atau kardiovaskular lainnya. Zat besi diketahui mempercepat proses oksidasi kolesterol di dalam tubuh manusia sehingga berdampak tidak baik bagi arteri dan berdampak terjadinya aterosklerosis. 6 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 Regenerasi sel-sel darah secara rutin Tubuh secara berkala akan memperbaharui sel-sel darah di dalamnya. Bagi mereka yang rutin mendonorkan darah, regenerasi sel darah merah akan terjadi 48 jam pasca donor darah. Dalam waktu tersebut, volume darah akan benar-benar terganti dengan yang baru. Setidaknya 4 hingga 8 minggu ke depan, sel darah baru telah terbentuk dan membantu fungsi setiap organ tubuh sehingga tubuh terlihat jauh lebih segar dan sehat serta produktif melakukan berbagai aktivitas. Pemeriksaan kesehatan gratis Setiap orang yang akan mendonorkan darahnya akan diperiksa terlebih dahulu untuk memastikan bahwa kondisi tubuhnya prima, sehingga setiap pendonor akan mendapatkan pemeriksaan gratis dari dokter atau tenaga ahli. Dari pemeriksaan itu, kita bisa memantau tekanan darah kita, kadar hemoglobin hingga berat badan pada saat itu. Analisis darah gratis of California mengatakan bahwa seseorang yang rutin menyumbangkan darah akan kehilangan bobot tubuh sesuai yang diinginkan. Bila berat tubuh ideal, pastinya kulit Anda pun akan terlihat kencang seketika. Tapi,jangan sesekali menjadikan donor darah sebagai program penurunan berat badan. Keadaan psikologis lebih stabil Saat melakukan donor darah, setiap pendonor akan merasakan dampak menyehatkan bagi pikiran mereka. Banyak pendonor juga merasakan kemampuan untuk menekan tingkat stres. Mencegah penuaan dini Donor darah secara teratur akan membantu kulit Anda beregenerasi secara sempurna. Keriput pun tidak mudah timbul karena kulit yang selalu mengencang.l Sampel darah calon pendonor akan diperiksa di laboratorium, hal ini untuk mendeteksi kemungkinan adanya penyakit tertentu atau tidak. Analisis darah ini bisa digunakan untuk mendeteksi penyakit seperti sifilis, HIV, hepatitis atau penyakit lainnya. Langkah ini juga untuk memastikan apakahAnda memenuhi syarat menjadi pendonor darah atau tidak.Karena penyakit menular akan ikut menular kepada penerima melalui transfusi darah. Banyak wanita yang ingin memiliki tubuh ideal, namun sulit melakukan diet cobalah melakukan donor darah. Setiap kali melakukan donor darah (500 ml), Anda akan membakar 650 kalori di dalam tubuh. University WWW.CROFTVETCENTRE.CO.UK Membakar kalori secara teratur JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 7 INFO SEHAT 7 Manfaat Buah Kelapa Untuk Kesehatan Tubuh S etiap bagian dari pohon kelapa memiliki manfaat bagi manusia. Daun buah kelapa dapat digunakan untuk membuat ketupat, lidi dan seratnya bisa menjadi bahan pembuat sapu, pelepah dan batangnya bisa untuk kayu bakar serta buah dan kandungan air dalam buah kelapa sangat baik untuk menunjang kesehatan tubuh anda. Apa saja manfaat buah kelapa bagi kesehatan? 8 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 Meningkatkan Sistem Imun Tubuh Membantu Tulang Lebih Kuat Mengkonsumsi buah kelapa akan meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh sehingga tubuh tidak mudah terjangkit oleh berbagai jenis penyakit. Hal ini karena buah kelapa bersifat antivirus, anti bakteri serta anti jamur. Buah kelapa mengandung sumber kalsium dan magnesium untuk kesehatan tulang. Mengkonsumsi buah kelapa bisa mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis) yang menyerang kalangan dewasa dan remaja. Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan Kandungan serat yang cukup tinggi dalam buah kelapa membuat buah ini sangat baik untuk menjaga sistem dan organ pencernaan lebih sehat. Sehingga gangguan pencernaan serta gangguan buang air besar bisa Anda hindari. Rambut Yang Sehat Dan Bersinar Rutin membasahi rambut dimalam hari dengan minyak kelapa dan mencuci atau membilasnya pada keesokan harinya akan meningkatkan kesehatan rambut di kulit kepala anda. Gigi Yang Kuat SERVINGJOY.COM Buah kelapa memiliki kandungan kalsium serta magnesium yang merupakan nutrisi yang dibutuhkan oleh gigi agar lebih kuat dan sehat setiap waktu. l Jantung Yang Lebih Sehat Lebih Awet Muda Kandungan lemak jenuh dalam minyak kelapa dapat mengurangi potensi penumpukan lemak dibagian arteri pada organ jantung anda. Minyak yang berasal dari buah kelapa bersifat antioksidan yang memiliki fungsi memperlambat proses penuaan dengan cara melindungi tubuh dari berbagai radikal bebas yang sangat berbahaya yang tersebar di udara bebas. JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 9 DILUT.COM INFO SEHAT Tetap Sehat Selepas Ramadhan S elepas bulan ramadhan saatnya umat Islam merayakan hari raya Idul Fitri. Umat muslim bersuka ria merayakan kemenangan dan tak jarang yang menyambutnya dengan makan yang enak dan cenderung berlebihan. Maka tidak heran jika penyakitpenyakit yang sudah membaik saat bulan puasa akan muncul kembali setelah hari raya. Berikut dr. Avie Andriyani Ummu Shofiyyah membagi tip agar Anda tetap sehat pasca ramadhan. STOP MAKAN BERLEBIHAN Makan berlebihan pada saat hari raya Idul Fitri sudah biasa di masyarakat. Akibatnya, tubuh sehat yang diidamkan setelah menjalankan puasa menjadi sekadar harapan. Setelah perayaan hari raya usai, banyak orang yang antri untuk mengecek kondisi kesehatannya. Banyak penderita tekanan darah tinggi, kencing manis, kadar kolesterol tinggi, kadar asam urat tinggi, dan maag yang kambuh penyakitnya akibat makan ‘sembarangan’ ketika hari raya. Sementara orang yang sebenarnya kondisi kesehatannya baik-baik saja tidak luput dari gangguan kesehatan akibat menyantap makanan berlebihan. Kita tentu tidak ingin mengalami hal serupa. Yang kita harapkan adalah bisa tetap sehat setelah menjalankan ibadah puasa dan terhindar dari gangguan-gangguan kesehatan akibat makan 10 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 berlebihan saat hari raya. Ajaran Islam menganjurkan untuk tidak berlebihan dalam masalah makan dan minum, karena akan berakibat kurang baik bagi kesehatan kita. Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Tidak ada ’bejana’ yang lebih buruk yang diisi oleh manusia daripada perutnya sendiri. Cukuplah seseorang itu mengonsumsi beberapa suap makanan yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Kalau terpaksa, maka ia bisa mengisi sepertiga perutnya dengan makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga sisanya untuk nafasnya”. (HR. Imam Ahmad, At-Tirmidzi). Dengan demikian, bisa kita pahami bahwasanya makan berlebihan tidak dianjurkan dalam Islam karena bisa menimbulkan berbagai macam akibat yang tidak baik bagi tubuh kita. TAHAN DIRI ”Tidak apa-apa, cuma setahun sekali” merupakan alasan yang paling sering dilontarkan ketika hendak menyantap makanan yang dihidangkan saat hari raya tiba. Tidak ada lagi menahan diri untuk mengkonsumsi makanan tertentu yang seharusnya dihindari supaya penyakit tidak kambuh. Disamping itu, banyak makanan khas yang memang hanya muncul saat hari raya, sehingga banyak orang yang tidak mau melewatkan begitu saja kesempatan untuk mencicipinya. Akibatnya hari raya akhirnya justru menjadi ajang ”balas HINDARI MAKANAN DENGAN RASA ‘BERLEBIHAN’ Berbagai penyakit kembali kambuh saat Anda sibuk mengkonsumsi makanan dengan rasa yang berlebihan, seperti pedas, manis, asam atau asin. Sakit maag yang sebelumnya sudah mulai membaik banyak yang kambuh lagi selepas ramadhan. Berbagai macam makanan dengan rasa pedas dan asam yang dihidangkan saat hari raya tidak ketinggalan ikut memperparah kondisi lambung penderita maag. Kebiasaan makan berlebihan dan tanpa aturan juga berimbas pada para penderita penyakit kronis lainnya, seperti kencing manis (diabetes mellitus), hipertensi (tekanan darah tinggi) serta kadar kolesterol tinggi dan kadar asam urat tinggi. Kadar gula darah penderita kencing manis bisa tidak terkontrol jika masih saja menyantap aneka macam kue dan biskuit berkadar gula tinggi yang dihidangkan saat hari raya. Penderita hipertensi juga mengalami peningkatan tekanan darah karena banyak menyantap makanan yang asin dan berlemak. Maka sudah bisa dimaklumi, kalau pada akhirnya kasus kejadian stroke akibat hipertensi yang tidak terkontrol akan meningkat setelah hari raya. Selain itu, penyakit radang sendi akibat kadar asam urat yang tinggi (artritis gout) juga makin meningkat. Bagi seseorang dengan penyakit kronis, apa yang telah diusahakan terkontrol selama puasa Ramadhan juga sebaiknya diusahakan agar tetap terjaga setelah puasa Ramadhan berakhir supaya tidak kambuh lagi. Konsisten adalah kuncinya, maka sudah seharusnya seorang dengan penyakit kronis lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang akan dikonsumsinya. TETAP BERHATIHATI BAGI YANG SEHAT Bagi orang sehat yang tidak mempunyai penyakit kronis sebelumnya, tetap harus berhati-hati. Bukan tidak mungkin, makan berlebihan saat hari raya merupakan awal mula munculnya berbagai macam penyakit. Kondisi pencernaan yang sudah bagus dan terlatih saat menjalankan puasa bisa terganggu akibat menyantap hidangan yang rata-rata kurang memperhatikan kesehatan. Diare (mencret), kembung, mual dan rasa tidak nyaman baik di ulu hati maupun lokasi perut yang lain akan muncul sebagai akibat mengonsumsi makanan yang beraneka ragam, terutama yang mengandung lemak dalam jumlah berlebihan dengan rasa yang terlalu asam atau pedas. Belum lagi biasanya tersedia minuman bersoda yang pada akhirnya akan memperburuk gangguan pada pencernaan kita. Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai memilih makanan dan minuman agar tidak jatuh sakit setelah berhari raya. PERTAHANKAN YANG TELAH DICAPAI Salah satu manfaat yang bisa dipetik dengan berpuasa adalah sembuh atau terkontrolnya penyakit yang diderita. Selain itu, bagi orang yang sehat akan semakin merasakan banyak manfaat dibanding saat sedang tidak berpuasa. Namun, sangat disayangkan ketika banyak orang yang sudah berhasil mengontrol kondisi kesehatannya saat puasa harus menghadapi kenyataan kambuh lagi karena tidak bisa menahan diri saat hari raya tiba. Hendaknya kebiasaan hidup sehat yang telah kita usahakan selama ramadhan tetap bisa kita pertahankan. Semoga kita termasuk orang-orang yang berhasil meraih barakah dan manfaat berpuasa di bulan ramadhan. Selamat merayakan hari raya idul fitri. Taqabbalallahu minna wa minkum.l HEALTH.KOMPAS.COM dendam” setelah sebulan penuh berpuasa. Menyantap makanan sudah tidak ada pikir-pikir atau pilih-pilih lagi. Rasanya, semua makanan boleh disantap sebanyak mungkin. Padahal, sederet akibat yang muncul karena cara makan yang tidak terkontrol sudah menanti. JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 11 PERISTIWA FARMASI DAN ALAT KESEHATAN ONLINE DILUNCURKAN M enteri Kesehatan Prof Dr,dr. Nila Djuwita F Moeloek, Sp.M(K) meluncurkan Farmasi dan Alat Kesehatan On-Line (Faralkes) di Ruang Leimena Gedung Kementerian Kesehatan pada Selasa 16 Juni 2015 lalu. Hal ini sebagai upaya memenuhi kewajiban pengelolaan perizinan alat kesehatan yang konsisten, efisiensi, akurasi, simplisitas dan koordinasi baik antar lintas sektor. Menkes juga menjelaskan dalam era reformasi birokrasi, keterbukaan informasi publik, kemajuan Iptek dan globalisasi, serta tuntutan masyarakat terhadap transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan yang baik atau Good Governance dan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN atau Clean Goverment terus meningkat. Adapun Faralkes yang dilaunching pada hari ini adalah ” Track & Trace System e-Regalkes , sistem pembayaran dengan metode e-Payment dan pelayanan surat keterangan secara online atau e-Suka. Melalui sistem Track and Trace e-regalkes, maka setiap tahapan proses evaluasi sertifikasi atau perizinan dapat dilacak dan ditelusuri. Sistem ini terkoneksi dengan portal Indonesia National Single Window (INSW) yang akan 12 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 memfasilitasi perdagangan baik ekspor dan impor. Dengan sistem ini maka pemohon dapat memantau proses perizinannya sesuai janji layanan. Sedangkan melalui sistem e-Payment maka pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dilakukan secara online yang terkoneksi dengan Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI) milik Kementerian Keuangan. ‘’Dan Kementerian Kesehatan merupakan Kementrian atau Lembaga pertama yang menerapkan sistem e-Payment,’’ tegas Menkes. Dan E-Suka merupakan sistem pelayanan surat keterangan dilakukan secara online, yang diterapkan untuk mempercepat waktu layanan dimana salah satu layanan yang diberikan adalah surat keterangan pendukung ekspor-impor alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) tertentu. Kementerian Kesehatan RI sejak tahun 2010 telah membentuk Unit Layanan Terpadu (ULT) yang menghimpun seluruh pelayanan publik yang ada di Kementerian Kesehatan RI. Layanan publik yang dilayani dalam bidang alat kesehatan dan PKRT antara lain izin penyalur alat kesehatan, izin produksi alat kesehatan dan PKRT, izin edar alat kesehatan dan PKRT, pemberian Certificate of Free Sales (CFS) dan surat keterangan alat kesehatan dan PKRT.l MENKES BERI PENGHARGAAN TIM DVI AIR ASIA QZ8501 M enteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, Sp. M(K) memberi penghargaan kepada Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pesawat Air Asia Qz8501 di kantor Polda Jawa Timur, Surabaya pada Rabu (17/6) lalu. Penghargaan secara simbolis diberikan kepada Gubernur Jawa Timur, Kepala Polisi Daerah Jawa Timur, Walikota Surabaya, dan Ketua Tim DVI yang telah bekerja keras dalam penanganan korban kecelakaan transportasi udara pesawat Air Asia QZ8501. Pencarian korban dan puing pesawat dipimpin oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) melibatkan berbagai instansi terkait sektor kesehatan maupun non kesehatan. “Tim ini bekerja tanpa lelah untuk menemukan, mengevakuasi pesawat, jenazah korban, serta melakukan proses identifikasi jenazah”, jelas Menkes. Proses identifikasi jenazah oleh Tim DVI dilakukan di beberapa tempat dengan sangat baik, didukung oleh berbagai pihak terkait sehingga mampu mengidentifikasi seluruh jenazah dengan cepat, tambahnya. Sementara Menkes mengatakan bahwa musibah ini sungguh memprihatinkan kita semua, karena medan yang sulit sehingga pencarian korban membutuhkan upaya yang sangat luar biasa. Selain itu, kesedihan dan kecemasan keluarga korban yang menanti sanak keluarganya, perhatian masyarakat nasional maupun internasional yang sangat peduli pada kejadian ini serta proses identifikasi yang tidak mudah, merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh para petugas saat itu”, kata Menkes. Pencarian para korban ini memakan waktu yang cukup panjang dan membutuhkan kerja keras semua pelaksana. Dan dua hari kemudian puing-puing dan jasad penumpang ditemukan di Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah. Menkes menjelaskan upaya penanggulangan krisis kesehatan pada kecelakaan transportasi udara pesawat Air Asia QZ8501 mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak baik nasional maupun internasional. “Saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja sama berbagai pihak dalam upaya penanggulangan krisis kesehatan pada kejadian kecelakaan transportasi udara tersebut”, kata Menkes. Menkes juga menekankan pentingnya koordinasi dan kolaborasi sangat penting dalam upaya penanggulangan krisis kesehatan, baik di tingkat nasional maupun internasional. “Tantangan ke depan akan semakin besar dan kompleks, mengingat situasi global yaitu meningkatnya mobilisasi penduduk baik nasional maupun internasional, adanya kemudahanakses dan keterjangkauan biaya, baik transportasi darat, laut dan udara. Hal ini terlihat dari data kejadian krisis kesehatan dan kasus penyebab kematian tertinggi, salah satunya adalah karena kecelakaan transportasi”, ujar Menkes. Di akhir sambutannya, Menkes menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras dalam penanganan krisis kesehatan ini. Dan berharap agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Peristiwa yang terjadi enam bulan yang lalu ini tepatnya pada tanggal 28 Desember 2014, dimana pesawat Air Asia QZ8501 hilang kontak dalam perjalanan dari Surabaya ke Singapura ini membawa 162 orang terdiri dari 155 penumpang dan 7 awak pesawat.[P] JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 13 ANTARAFOTO PERISTIWA PASIEN WARGA NEGARA CINA NEGATIF MERS-CoV H asil pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementrian Kesehatan menyatakan pasien warga negara Cina (L/37 th) yang dirawat di RSUD dr.Soetomo Surabaya menunjukkan negatif MERSCoV dan negatif Influenza. Hasil ini diketahui pada Rabu (17/6) petang setelah Balitbangkes menerima sampel pasien yang hingga berita ini diturunkan masih dirawat di RSUD dr. Soetomo Surabaya. Berdasarkan pemantauan medis, pasien mengalami perbaikan klinis tidak demam dan tidak sesak pada hari ke-3 sejak mulai gejala. Hasil pemeriksaan laboratorium mengarah ke demam dengue. Selain itu, hasil pemeriksaan rontgen tidak menunjukkan ke arah pneumonia. Dan pasien juga tidak ada riwayat perjalanan ke daerah terjangkit MERSCoV di Jazirah Arab maupun Korea Selatan, serta tidak ada riwayat kontak dengan penderita MERS-CoV. Pasien mulai sakit pada tanggal 14 Juni 2015 dengan gejala demam dengan suhu >39˚C dan sesak nafas. Pasien berobat ke RS PHC Surabaya dengan diagnosa awal suspek SARS, diagnose sekunder immunocompremise, dan diagnosa banding adalah DBD. Tanggal 16 Juni 2015 14 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 pasien dirujuk ke RSUD dr. Soetomo dan pada tanggal 17 Juni 2015 kondisi umum pasien baik. Penanganan Terkait pasien ini koordinasi telah dilakukan antara Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Surabaya, Dinas Kesehatan Prov. Jatim, dan RSUD dr. Soetomo. KKP Kelas I Surabaya dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur telah melakukan penyelidikan epidemiologi dan penelusuran kontak serta pemantauan kontak kasus. Para pihak yang terlibat telah meningkatkan prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai standar dalam menanganai kasus. Selain pasien telah diambil spesimennya untuk dikirimkan ke Balitbangkes Jakarta, kepada orang yang kontak erat dengan paseian telah diberikan alat pelindung diri dan dilakukan pemantauan kesehatan secara mandiri. Upaya lain yang dilakuan adalah berkoordinasi dengan pihak kesyahbandaran untuk melakukan penundaan keberangkatan kapal SE hingga keluar hasil pemeriksaan dari RSUD dr. Soetomo, melakukan karantina terhadap alat angkut, ABK dan TKBM yang melakukan kontak dengan suspek dan lingkungan kapal. ANTARAFOTO MERS-CoV The International Committee on Taxonomy of viruses pada tanggal 28 Mei 2013 sepakat menyebut Virus corona baru tersebut dengan nama MERS-CoV, baik dalam komunikasi publik maupun komunikasi ilmiah. Gejala klinis MERSCoV pada umumnya demam, batuk, gangguan pernafasan akut, timbul gambaran pneumonia, dan kadang-kadang terdapat gejala gangguan saluran pencernaan seperti diare. Kelompok yang berisiko tertular adalah orang usia lanjut (lebih dari 60 tahun), anak-anak, wanita hamil dan penderita penyakit kronis (diabetes mellitus, hipertensi, penyakit Jantung dan pernafasan dan defisiensi immunitas). Dan hingga saat ini belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk pasien MERS-CoV. Perawatan yang bersifat mendukung kelangsungan hidup disesuaikan dengan kondisi pasien yang terjangkit. Agar terhindar dari MERS-CoV, masyarakat diimbau untuk selalu menjaga kebersihan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menghindari kontak erat dengan penderita, menggunakan masker, menjaga kebersihan tangan dengan sering mencuci tangan pakai sabun dan menerapkan etika batuk ketika sakit.l ISTIMEWA Middle East Respiratory Syndrome-Corona Virus (MERS-CoV) pertama kali dilaporkan di Saudi Arabia pada Maret 2012. Sebelumnya, Corona Virus ini tidak pernah ditemukan di dunia. Virus ini berbeda karakteristik dengan virus corona SARS yang menjangkiti 32 negara di dunia pada tahun 2003. Komite International Taxonomy Virus atau The Corona Virus Study Group of JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 15 PERISTIWA MENKES PANTAU SIMULASI PENCEGAHAN MERS-CoV DI BANDARA M enkes Nila F. Moeloek menyaksikan kegiatan simulasi kesiapsiagaan dan penatalaksanaan MERSCoV di Bandara SoekarnoHatta. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan penatalaksanaan risiko importasi MERS CoV yang merebak di beberapa negara Asia. “Sangat penting bagi sektor kesehatan memastikan bagaimana melakukan pencegahan serta mendeteksi sedini mungkin, jika ada penyakit yang masuk melalui pintu negara,” tegas Menkes sebelum kegiatan simulasi digelar (3/7). Menkes mengatakan, simulasi ini sudah beberapa kali digelar dan akan terus dilakukan sampai ditemukan vaksin pencegah MERS-CoV. Menkes meminta dukungan semua pihak untuk terus menerus mensosialisasikan dan menyampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat informasi tentang MERS CoV. Proses edukasi ini secara langsung diharapkan menyiapkan masyarakat untuk mamahami risiko penyakit MERS-CoV. Menkes menegaskan, pemerintah juga memberi perhatian khusus kepada kelompok masyarakat tertentu yang mempunyai risiko lebih besar untuk terinfeksi penyakit MERSCoV, yaitu pelaku perjalanan umrah dan haji. Jumlah jemaah umroh 16 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 setiap hari rata-rata 200 orang. Kurang lebih 6.000 jemaah perbulan. Jumlah ini biasanya meningkat drastis pada bulan puasa, awal Idul Fitri, hari-hari besar keagamaan Islam dan juga saat liburan sekolah . Kelompok berisiko lainnya adalah jemaah haji. Tahun ini saja, ada 168.000 jamaah Haji sesuai kuota yang akan berangkat ke tanah suci. Jumlah ini belum termasuk TKI yang bekerja di luar negeri. TKI yang bekerja di beberapa negara potensial MERS-CoV, seperti jazirah Arab, Korea Selatan, Tiongkok dan Thailand. Khusus untuk haji, menkes menghimbau calon jamaaah untuk memperhatikan kebersihan diri. “Membiasakan diri untuk cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir sesering mungkin, menutup mulut dan hidung pada saat bersin dan batuk serta menggunakan masker ketika flu. Semuanya dapat dilakukan dengan pembiasaan untuk hidup bersih dan sehat,” terang Menkes. Dalam kegiatan simulasi, jemaah umrah yang baru tiba di Bandara mendapat perlakuan kesehatan secara khusus. Suhu tubuh mereka dipantau dengan alat thermal scanner. Bila ada jamaah dengan suhu tubuh tinggi, ia akan diminta menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui lebih jauh soal status kesehatannya. Jamaah yang merasakan gejala aneh ketika di pesawat saat perjalanan ke Tanah Air, juga diharuskan melapor ke awak pesawat atau petugas medis. Petugas akan menghubungi kegiatan ini juga untuk melihat bagaimana RS melakukan penatalaksanaan kasus dan pengendalian infeksi serta bagaimana Dinas Kesehatan melakukan penelusuran pasien yang dicurigai melakukan kontak secara dekat. Penatalaksanaan kasus dan pengendalian infeksi menjadi tindakan strategis mengingat dalam satu dasawarsa terakhir kita menghadapi lebih banyak kejadian kedaruratan kesehatan masyarakat. Tahun 2002 kita dikagetkan dengan Severe Acute Respiratory Sysndromes (SARS). Flu Burung tahun 2005. Pandemic Influenza H1N1 tahun 2009. Berlanjut dengan kejadian penyebaran Polio pada 2014. Ebola tahun 2014 dan kejadian merebaknya MERS CoV di beberapa negara Asia tahun 2015. Risiko masuknya penyakit cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Diperlukan sistem kesehatan nasional yang mampu mencegah dan menangani kejadian serupa di masa yang akan datang. Namun tentunya, yang tidak boleh dilupakan adalah kemampuan dan kemauan pencegahan. Kapasitas mencegah, mendeteksi dan merespon kejadian penyakit dilakukan sepenuhnya untuk melindungi kepentingan nasional. Indonesia juga FOTO-FOTO: WWW.BANTENHITS.COM pihak bandara bila ada penumpang yang dicurigai MERS-CoV. Sebelum penumpang diturunkan, petugas kesehatan akan naik ke pesawat untuk memastikan keadaan klinis penumpang yang dicurigai pasien MERS-CoV. Ada alternatif evakuasi yang disiapkan, berikut dengan pemeriksaan kesehatan yang juga dilakukan kepada penumpang yang duduk sebaris dengan pasien, serta dua baris di depan dan belakangnya. Sebagai upaya preventif, setiap jamaah yang hendak berangkat ke tanah suci diharuskan mengisi health alert card atau kartu kewaspadaan kesehatan. Catatan kesehatan jamaah sebelum berangkat melakukan ibadah umrah atau haji hingga kembali ke Tanah Air. “Bila dalam waktu 14 hari sampai di Tanah Air mengalami keluhan batuk, demam atau sesak, segera konsultasi pada petugas kesehatan dengan membawa health alert card,” ujar Nila. Selain simulasi kesiapsiagaan MERS-COV, mempunyai tanggung jawab yang sama besar untuk menjaga kawasan regional dan global dari penularan penyakit yang membahayakan kesehatan masyarakat. Menkes menekankan bahwa kapasitas nasional dalam reponse MERS CoV tidak hanya di pintu masuk negara melalui bandar udara, pelabuhan dan pos lintas batas darat negara tetapi juga kemampuan rumah sakit untuk menangani MERS CoV. Kemampuan laboratorium untuk melakukan pemeriksaan konfirmasi yang cepat juga diperhatikan, agar pasien yang kita duga (suspek) dapat dipastikan diagnosa dan dilakukan penatalaksanaan yang tepat. Dalam kesempatan ini Menkes juga memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh jajaran kerja bandara Soekarno-Hatta yang telah membangun kerjasama guna melaksanakan kewaspadaan terhadap penyakit ini. “Penting sekali untuk mencegah dan mendeteksi dini kemungkinan kasus penyakit yang masuk melalui bandara,” ujar Nila. [Pra] JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 17 PERISTIWA KEMENKES SIAGAKAN RIBUAN POS KESEHATAN SEPANJANG JALUR MUDIK R ibuan posko layanan kesehatan disiapkan Kementerian Kesehatan untuk membantu arus-balik Lebaran 2015. Tingginya animo masyarakat pulang kampung setiap lebaran meningkatkan potensi kecelakaan, kelelahan, dan kambuhnya penyakitpenyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes, dan asma. Pemudik yang makan sembarangan juga berpotensi mengalami keracunan makanan. Selain itu, yang juga perlu diwaspadai oleh masyarakat adalah tindak kejahatan. Data Kementerian Perhubungan RI menunjukkan bahwa jumlah pemudik tiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan. Pemudik tahun 2012 berjumlah 17.615.197 orang. Pemudik tahun 2013 berjumlah 18.587.668 orang. Pemudik tahun 2014 berjumlah 19.618.530 orang. Tahun 2015 ini jumlah pemudik diprediksi meningkat 1.96 %. Kurang lebih 20.002.724 pemudik. Arus mudik utama terjadi di 10 Provinsi. Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan. “Sebenarnya, telah telah 18 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 terjadi penurunan jumlah kecelakaan dan kematian pada arus mudik tahun lalu. Menurut data Polri terjadi 3.122 kasus kecelakaan. Jumlah ini lebih rendah 15,04% dibanding jumlah kecelakaan pada 2013, namun masih berakibat 701 orang meninggal,” ungkap Menteri Kesehatan Prof Dr.dr. Nila F Moeloek Sp.M.(K) pada Apel Siaga Kesiapan Bidang Kesehatan Mudik Lebaran Tahun 2015/1436 H. di Kantor Kemenkes RI di Jakarta, Selasa pagi (30/6). Apel dihadiri Dinas Kesehatan seJabodetabek, Rumah Sakit, jajaran lintas program dan lintas sektor terkait. “Kecelakaan menimbulkan kematian atau kecacatan seumur hidup, itu yang harus kita cegah. Satu kecelakaan itu sudah terlalu banyak, karena satu saja kecacatan atau kematian akibat kecelakaan akan mempengaruhi kehidupan orang lain ”, kata Menkes. Penurunan jumlah kecelakaan dan kematian arus mudik diwujudkan upaya-upaya seperti: 1) Peningkatan kesadaran dan pemahaman para pemudik tentang mudik yang sehat, aman, dan selamat; 2) Kesiapan seluruh jajaran Pemerintah baik kesehatan maupun non-kesehatan untuk memberikan pelayanan publik termasuk pelayanan kesehatan terbaik bagi pemudik di sepanjang perjalanan. Penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang aman, nyaman, terjangkau dan mencukupi, termasuk sopir yang sehat dan bertanggung-jawab. Dalam rangka menekan angka kematian di jalan itulah, setiap tahun Kementerian Kesehatan di seluruh Tanah Air selalu melakukan kegiatan kesiapsiagaan bidang kesehatan menjelang hari Raya Idul Fitri/lebaran. Ini dilakukan dengan menyiapkan dan menyiagakan fasilitas kesehatan yang sudah ada dan pengadaan pos-pos kesehatan di sepanjang jalur mudik. Fasilitas kesehatan sementara di tempat-tempat yang diperlukan pada jalur angkutan lebaran. Tahun ini, sebanyak 870 pos kesehatan, 1.094 Puskesmas serta 1.554 Rumah Sakit disiagakan. Siap melayani kebutuhan kesehatan pemuldik selama 24 jam selama arus mudik di Sumatera, Jawa dan Bali. Selain itu, 21 ambulans dan 8 kendaraan khusus juga disiapkan. Seperti kendaraan roda empat untuk Promosi Kesehatan, Logistik, dan Pemeriksaan Kesehatan Pengemudi. [Pra] JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 19 PERISTIWA MENKES DAN MENHAN TANDATANGANI MOU BIDANG KESEHATAN M enteri Kesehatan Prof Dr.dr. Nila F Moeloek Sp.M.(K) bersama Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menandatangani kesepakatan bersama bidang kesehatan bertempat di kantor Kementerian pertahanan Jakarta, akhir bulan Juni lalu. ‘’Kesepakatan Bersama ini merupakan upaya untuk meningkatkan dukungan pelayanan kesehatan, mulai dari upaya promotif, preventif sampai dengan upaya kuratif rehabilitatif kepada masyarakat melalui peningkatan kapasitas kelembagaan di bidang kesehatan,’’ kata Menkes. Kesepakatan bersama ini juga merupakan upaya bersama yang terkoordinasi dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dan dalam menghadapi berbagai permasalahan kesehatan yang sangat kompleks. Khususnya dalam penyelenggaraan dan peningkatan pelayanan kesehatan prajurit TNI serta keluarganya dan masyarakat di daerah tertinggal, perbatasan, rawan bencana, rawan konflik, terpencil, kepulauan dan pulau-pulau terluar. Kesepakatan antara Kementerian Kesehatan dengan Kementerian Pertahanan ini bukan merupakan yang pertama kali, sebelumnya pernah diadakan Nota Kesepakatan pada tahun 2010 yang berjalan dengan cukup efektif. Hal ini terlihat dari masyarakat dan prajurit TNI yang bertugas di daerah 20 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 tertinggal, perbatasan, rawan bencana, rawan konflik, terpencil, kepulauan dan pulau-pulau terluar sudah dapat menikmati pelayanan kesehatan. Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan tersebut, Kesepakatan Bersama yang ditandatangani Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertahanan mencakup Sertifikasi kesehatan sarana prasarana Kemhan dan Tentara Nasional Indonesia, mengembangkan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi, penyelenggaraan penelitian, dan pengembangan IPTEK di bidang kesehatan, memperkuat kapasitas deteksi dan respon terhadap bahaya di bidang Kimia, Biologi, Radiasi, Nuklir dan Eksplosif (KBRNE) aspek kesehatan untuk pertahanan negara, pendidikan, pelatihan, sertifikasi, pengembangan dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang berwawasan kebangsaan, akreditasi rumah sakit, penetapan kelas rumah sakit, penyelenggaraan penanggulangan penyakit, dan penyehatan lingkungan dengan melibatkan institusi territorial, pengembangan kesehatan matra; penyelenggaraan bantuan kesehatan pada daerah bermasalah kesehatan, daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK), krisis kesehatan, dan bencana; dan perumusan kebijakan, monitoring, serta evaluasi pelaksanaan regulasi bidang kesehatan nasional yang terkait bidang pertahanan negara.l KEMENKES JAMIN PEMBALUT DAN PANTYLINER YANG BEREDAR AMAN D ugaan kandungan klorin yang terdapat dalam pembalut wanita sudah diklarifikasi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kemenkes menyatakan klorin aman atau tidak berbahaya jika ditemukan dalam jumlah sedikit pada pembalut atau pantyliner. “Klorin itu berbahaya jika termakan atau terminum. Jadi klorin itu dilarang digunakan dalam makanan dan minuman,” tutur Dra Maura Linda Sitanggang, Apt, PhD, Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kemenkes pada awal Juli 2015 lalu. dra. Linda mengatakan bahwa pembalut yang saat ini beredar aman digunakan. Ia juga meluruskan soal Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI No 472/1996 yang dikatakan melarang penggunaan klorin karena bersifat racun dan iritan. Dijelaskan Linda bahwa Permenkes tersebut dimaksudkan untuk melarang penggunaan klorin dalam pembuatan obat dan makanan. Soal temuan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Linda beranggapan bahwa mungkin saja yang dimaksudkan adalah dioxine. “Kalau klorin selama tidak tertelan tidak berbahaya. Mungkin yang dimaksud adalah dioxine, karena dioxine mudah menguap dalam suhu panas. Ini yang bisa menyebabkan kulit iritasi dan kanker,” ungkapnya. Menteri Kesehatan Prof Nila Moeloek mengatakan bahwa soal iritasi dan gatal-gatal akibat pembalut merupakan kasus individual. Artinya kasus ini hanya terjadi pada beberapa orang dan bukan akibat dari kesalahan suatu produk. “Jadi masyarakat tenang saja. Pembalut yang sekarang beredar di masyarakat sudah lulus tes dan aman digunakan,” tuturnya di kesempatan yang sama.l JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 21 MEDICALXPRESS.COM [MEDIA UTAMA] 22 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 Ginjal G injal merupakan organ berbentuk seperti kacang di kedua sisi tulang belakang. Warnanya coklat kemerahan. Letaknya di dinding posterior abdomen, di depan dua kosta terakhir dan tiga otot besar. Kosta posterior dan bantalan usus menjadi pelindung organ vital ini dari trauma. Posisi ginjal kanan sedikit lebih rendah dari ginjal kiri karena keberadaan lobus kanan hati yang besar. Ginjal orang dewasa beratnya kurang lebih 150 gram. Kira-kira sekepalan tangan. Sisi medial setiap ginjal merupakan lekukan yang disebut hillum tempat lewatnya arteri dan vena renalis, cairan limfatik, suplai saraf, dan ureter. Ureter membawa urine akhir dari ginjal ke kandung kemih, untuk disimpan hingga dikosongkan. Peranan ginjal adalah mempertahankan kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit, dan asam-basa dengan cara filtrasi darah, reabsorsi selektif air, elektrolitnonelektrolit, serta mengeksresi kelebihannya sebagai urin. Organ ini juga mengeluarkan produk sisa metabolisme, seperti urea, kreatinin, dan asam urat, termasuk juga zat kimia asing. JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 23 EN.WIKIPEDIA.ORG [MEDIA UTAMA] Senyawa asing yang dieliminasi ginjal adalah toksin, metabolit obat-obatan, zat tambahan pada makanan, pestisida, dan bahan-bahan eksogenon nutrisi lainnya yang berhasil masuk dalam tubuh. Banyak fungsi ginjal lain yang penting, seperti mengubah vitamin D menjadi bentuk aktifnya namun yang terpenting adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan ekstraseluler dalam batasbatas wajar. Penyakit Penyakit ginjal kronis (PGK) ditemukan pada 29,1% masyarakat dengan berbagai faktor risikonya, seperti hipertensi, diabetes, dan proteinuria. Prevalensi penyakit ini tahun 1998, mencapai lebih dari 320.000 penderita di Amerika. Diperkirakan pada 2030 akan mencapai dua juta orang. Sampai saat ini, terapi penyakit ginjal didominasi oleh dialisis karena sedikitnya donor ginjal. Hemodialisis bermanfaat pada peningkatan kualitas hidup dan memperpanjang usia penderita. PGK merupakan suatu proses patofisiologi dengan etiologi beragam. Proses ini menyebabkan penurunan fungsi ginjal secara progresif. Ginjal tidak mampu melakukan penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium dalam darah. Penyakit gagal ginjal memburuk secara perlahan sampai akhirnya tidak mampu bekerja sama sekali. Tidak mampu menjalankan fungsi utamanya mempertahankan keseimbangan volume dan komposisi cairan dalam tubuh. Pada derajat tertentu kondisi ini selain 24 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 Pengobatan gagal ginjal dibagi menjadi dua tahapan. Pertama merupakan tindakan konservatif yang ditujukan untuk meredakan atau memperlambat penurunan fungsi ginjal. Kedua adalah tindakan untuk mempertahankan kehidupan dengan dialisis dan transplantasi ginjal. memerlukan tetapi juga transplantasi. Ada dua jenis gagal ginjal dalam dunia medis. Gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis. Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible. Tubuh gagal mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit dan menyebabkan uremia. Retensi urea dan sampah nitrogen dalam darah. Seseorang didiagnosis mengalami kerusakan ginjal kronis jika terjadi selama lebih dari tiga bulan. Indikasi kerusakan didasarkan pada petanda kerusakan ginjal seperti kelainan pada urinalisis dan komosisi darah. Selain kondisi waktu, diagnosis ginjal kronis juga memperhatikan derajat fungsi ginjal atau laju filtrasi glomerulus (LFG). LFG menunjukkan keadaan kronis jika kurang dari 60µl/menit/1,732 selama tiga bulan dengan atau tanpa kerusakan ginjal. LFG membantu menentukan klasifikasi stadium penyakit. Stadium 1 kerusakan ginjal dengan LFG normal ≥ 90. Stadium 2 kerusakan ginjal dengan LFG turun ringan 60-89. Stadium 3 kerusakan ginjal dengan LFG turun sedang 30-59. Stadium 4 Kerusakan ginjal dengan LFG turun berat 15-29. Terakhir stadium 5 disebut juga dengan gagal ginjal. Sebuah keadaan yang membutuhkan transplantasi. Laju filtrasi glomerulus stadium akhir ini <15. Tubuh yang mengalami kerusakan ginjal kronis memperlihatkan sejumlah tanda. Seberapa parah tanda secara fisik sangat ditentukan oleh seberapa parah penyakit yang diderita. Beberapa tanda itu adalah (1) Kardiovaskuler ditandai dengan hipertensi, pitting edema, edema perioorbital serta pembesaran vena leher. (2) Integumen yang ditandai dengan warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering, nersisik, pruritus, ekimosis, kuku tipis dan rapuh, serta rambut tipis dan kasar. (3) Pulmoner ditandai dengan krekeis, sputum kental dan liat, nafas dangkal, serta pernafasan kusmaul. (4) Gastrointestinal ditandai dengan nafas berbau ammonia, ulserasi, pendarahan mulut, anoreksia, mual, muntah, kontisipase dan diare, serta pendarahan dari saluran GI. (5) Neurologi ditandai dengan kelemahan dan keletihan, konfusi, disorientasi, kejang, tungkai lemah, panas telapak kaki, serta perubahan perilaku. (6) Maskuloskletal ditandai dengan kram otot, hilangnya kekuatan otot, fraktur tulang, serta foot droop. (7) Terakhir reproduktif yang ditandai dengan amenore dan atrofi testikuler. Penyebab gagal ginjal kronis sangat beragam. Glomerulonefitris, diabetes dan hipertensi seringkali dianggap sebagai penyebab utama. Data menunjukkan diabetes memiliki kontribusi 32% terhadap kegagalan ginjal. Sementara hipertensi menyumbang 28% dari kegagalan ginjal. Sementara glomerulonefitris berpartisipasi sebesar 45 persen. Pengobatan gagal ginjal dibagi menjadi dua tahapan. Pertama merupakan tindakan konservatif yang ditujukan untuk meredakan atau memperlambat penurunan fungsi ginjal. Tindakan ini biasanya berupa diet, pembatasan ciran, dan konsumsi obat-obatan. Kedua adalah tindakan untuk mempertahankan kehidupan dengan dialisis dan transplantasi ginjal. Penggantian fungsi ginjal bisa dilakukan dengan cara dialisis dan transplantasi. Transplantasi dianggap sebagai tindakan yang lebih baik karena memungkinkan penderita bertahan hidup lebih lama, tidak ada pantangan diet, serta tidak membutuhkan banyak waktu untuk dialisis. Sayangnya di Indonesia tindakan ini masih terbatas karena ada beberapa kendala terutama langkanya pendonor dan biaya yang sangat mahal. Selain itu transplantasi bisa juga mengalami kegagalan karena penolakan dari tubuh, arus darah yang tidak lancar, kebocoran urin, dan infeksi luka operasi. Hemodialisa Hemodialisa merupakan suatu membran atau selaput LIFEISGIFT.WORDPRESS.COM Hemodialisa adalah teknologi tinggi yang digunakan sebagai alat yang menggantikan fungsi ginjal. semi-permiabel. Membran ini dapat dilalui air dan zat tertentu. Proses inilah yang kemudian dinamakan dialisis, atau perpindahan air atau zat melalui membran. Hemodialisa adalah teknologi tinggi yang digunakan sebagai alat yang menggantikan fungsi ginjal untuk mengeluarkan sisasisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah manusia. Air berlebihan, natrium, kalium, hidrogen, urea, kreatinin, asam urat, dan zarzat sampah lain dikeluarkan melalui membran semi permiabel. Membran ini berfungsi untuk memisahkan darah dengan cairan-cairan dialisit pada ginjal. Aliran darah yang mengandung toksin dan limbah nitrogen dialihkan dari tubuh pasien ke diasiler. Di sana darah dibersihkan kemudian dialirkan kembali ke tubuh. Bagi penderita gagal ginjal kronis, hemodialisa akan mencegah kematian. Terapi ini umumnya dilakukan pada penderita gagal ginjal dengan kreatinin<10 µl/menit. Penderita dengan diabetes dengan kreatinin <15 µl/ menit. Sebagain besar penderita membutuhkan hemodialisis antara 9-12 jam yang dibagi menjadi 3 sesi yang sama. Ada efek samping yang ikut muncul dari terapi hemodialisis. Misalnya bioinkompatibilitas serta cairan dialisis yang terkontaminasi bakteri dan menghasilkan endotoksin. Namun tindakan ini tidak menyembuhkan atau memulihkan fungsi ginjal.l JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 25 WWW2.KIDNEY.ORG [MEDIA UTAMA] TANGANI GINJAL KRONIK DENGAN TRANSPLANTASI GINJAL S alah satu masalah utama kesehatan di Indonesia adalah gangguan fungsi ginjal. Saat ini diperkirakan 25 Juta penduduk Indonesia mengalami gangguan fungsi ginjal akibat penyakit hipertensi dan diabetes. Hal ini terlihat dari lajut pertumbuhan kasus ginjal kronik stadium akhir di Indonesia yang mencapai 2000 kasus baru per tahunnya. Berdasarkan data 26 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 Kementrian Kesehatan, dari 70,000 kasus ginjal tahap akhir di Indonesia, 10% diantaranya menjalani hemodialisa. Dan sampai tahun 2010 hanya sekitar 600 kasus yang menjalani transplantasi ginjal. Sehingga masih banyak lagi pasien gangguan fungsi ginjal yang memerlukan tindakan transplantasi ginjal maupun dialisis di Indonesia pada saat ini. Untuk itu, sebanyak 14 rumah sakit di Indonesia telah menyatakan komitmen serta kesiapannya untuk melakukan transplantasi ginjal secara komprehensif KLIKDOKTER.COM Diketahui, donor organ ginjal di Indonesia hingga saat ini masih sangat terbatas yakni sekitar 15 donor/tahun dan itupun harus donor hidup. Oleh karena itu ditambahkan oleh dr Chairul, kesiapan peraturan dan kebijakan yang mendukungnya menjadi sangat penting untuk segera dipenuhi. Sementara di sisi lain, pembiayaan juga menjadi faktor penting karena tingginya biaya transplantasi ginjal di Indonesia seringkali dianggap menjadi penyebab enggannya masyarakat untuk melakukan transplantasi ginjal. Padahal mayoritas pasien kasus ginjal kronis selama ini telah ditanggung pemerintah. Dengan sistem JKN, pemerintah telah menjamin biaya hemodialisa maupun transplantasi ginjal sesuai dengan Permenkes 59 tahun 2014. Tarif INA CBGs untuk prosedur transplantasi ginjal adalah sebesar 250 juta rupiah. Sedangkan untuk hemodialisa termasuk kategori rawat jalan dr. CHAIRUL RADJAB NASUTION, Sp.PD. Lambannya transplantasi ginjal di Indonesia disebabkan aturan operasional terkait cangkok ginjal masih perlu pengembangan. WWW.BUK.KEMKES.GO.ID sejak Juni 2013 lalu. Namun, upaya penanganan kasus ginjal kronik melalui transplantasi ginjal selama ini masih banyak hambatan, juga pada perkembangannya masih sangat terbatas di Indonesia. ‘’ Keterbatasan ini disebabkan dua hal yaitu regulasi dan pembiayaan,” jelas Direktur Bina Upaya Kesehatan Rujukan, dr. Chairul Radjab Nasution, Sp.PD, K-GEH, FINASIM, FACP, M.Kes dalam beberapa waktu lalu. Dikutip di dalam www. buk.kemkes.go.id, dr. Chairul menjelaskan dari sisi regulasi, lambannya transplantasi ginjal di Indonesia disebabkan aturan operasional terkait cangkok ginjal masih perlu pengembangan. Seperti salah satunya yang diatur dalam pasal 64 UU Kesehatan no 36/2009 mengatur bahwa larangan jual beli organ dengan dalih apapun. Aturan ini menjadi salah satu hal yang mempengaruhi keterbatasan donor ginjal yang didapat. dengan tarif INA CBGs berbeda- beda di setiap regional sesuai kelas RS. Tarif INA CBGs berkisar antara 2.209.976 pada prosedur dialisis RS Rujukan Nasional hingga 812.107 pada RS kelas D regional I,” lengkapnya. Dibalik berbagai macam tantangan dalam meningkatkan kualitas penanganan ginjal kronik di Indonesia, diharapkan rumah sakit memiliki komitmen tinggi dalam penanganan Ginjal Kronik. Rumah sakit yang menjadi pionir terdepan dalam menjalankan transplantasi ginjal secara komprehensif di Indonesia. Transplantasi ginjal di Indonesia, pertama kali dilakukan pada tahun 1977. Dari keseluruhan donor ginjal, berdasarkan datan 72% diantaranya mempunyai keterkaitan darah (keluarga), sedangkan sisanya tidak memiliki keterkaitan darah. Sebelum krisis moneter tahun 1998, transplantasi ginjal dilakukan di pusat transplantasi di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Medan. Pada saat ini transplantasi ginjal dilakukan di Jakarta, Semarang, Tingginya biaya transplantasi ginjal di Indonesia seringkali dianggap menjadi penyebab enggannya masyarakat untuk melakukan transplantasi ginjal. dan Malang. Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Pernefri dan Ikatan Urologi Indonesia, telah membuat workshop dan pelatihan transplantasi ginjal bagi pelaksana transplantasi ginjal dari beberapa rumah sakit propinsi di Indonesia. Selain RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, rumah sakit yang sudah berkomitmen melakukan transplantasi ginjal diantaranya, RS M Jamil Padang dan RS Hasan Sadikin Bandung.l JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 27 [MEDIA UTAMA] SERBA-SERBI TRANSPLANTASI GINJAL Transplantasi ginjal mungkin masih kurang dipahami oleh masyarakat awam. Untuk mengetahui tentang transplantasi ginjal dan hal-hal yang terkait, beberapa penjelasan yang dikutip dari beberapa sumber berikut mungkin bisa membantu Anda lebih memahami transplantasi ginjal. Apa itu transplantasi ginjal? Transplantasi ginjal adalah terapi penggantian ginjal yang melibatkan pencangkokan ginjal dari orang hidup atau mati kepada orang yang membutuhkan. Transplantasi ginjal menjadi terapi pilihan untuk sebagian besar pasien dengan gagal ginjal dan penyakit ginjal stadium akhir. Angka kejadian gagal ginjal mencapai lebih dari 10% populasi dunia dan paling besar dialami oleh orang yang juga menderita diabetes dan hipertensi. Transplantasi ginjal sangat penting untuk pasien gagal ginjal karena ginjal merupakan organ tubuh yang berfungsi untuk membuang racun atau zat sisa tubuh melalui urin, mengatur keseimbangan air, keasaman darah, tekanan darah, dan sumber beberapa hormon, termasuk hormon yang memproduksi sel darah merah. Bagaimana Menjadi Donor untuk Transplantasi Ginjal? Hampir setiap orang dapat menjadi donor ginjal. Anda harus berumur minimal 18 tahun dan dalam keadaan sehat. Anda tidak boleh memiliki penyakit lain seperti kanker, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit kemih, seperti radang ginjal, penyakit ginjal kronis, atau kanker). Evaluasi Anda akan dimulai dengan sejarah medis dan pemeriksaan fisik. Anda akan melakukan serangkaian tes laboratorium untuk memeriksa fungsi ginjal, termasuk pemeriksaan kimia, urinalisis, dan tes urin untuk protein. Anda mungkin juga melakukan CT scan ginjal untuk mengevaluasi ginjal, saluran kemih, dan struktur lainnya di panggul Anda. arteri koroner, atau gagal jantung. Kebanyakan donor berusia lebih muda dari 60 tahun. Pendonor dan penerima ginjal harus memiliki golongan darah yang cocok. Jika Anda memutuskan untuk menjadi donor ginjal, sampel darah Anda akan diambil untuk diuji, termasuk golongan darah Anda dan informasi genetik lainnya (tipe HLA) untuk melihat seberapa baik kecocokan Anda dengan penerima. Uji ini akan diulangi 7 sampai 10 hari sebelum operasi jika Anda memutuskan untuk menjadi donor. Jika golongan darah dan informasi genetik Anda cocok dengan penerima, Anda akan bertemu dengan pihak RS untuk membahas kewajiban lainnya. Anda akan diberikan informasi, seperti berapa banyak waktu cuti pekerjaan yang Anda perlukan, rincian operasi dan proses pemulihan, yang semua hal itu akan membantu Anda dalam membuat keputusan yang tepat. Setelah Anda memutuskan untuk menjadi donor ginjal dan kecocokan Anda dengan penerima sudah diketahui, maka Anda akan dievaluasi oleh dokter, biasanya nephrologist ( dokter yang mengkhususkan diri dalam diagnosis dan pengobatan penyakit ginjal dan sistem saluran 28 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 Apa Saja yang Terjadi Dalam Operasi Transplantasi Ginjal? Anda akan diberikan anestesi umum sebelum operasi. Sekarang ini, laparoskopi biasanya digunakan untuk memindahkan ginjal donor. Keuntungan dari pemindahan ginjal dengan laparoskopi termasuk rasa sakit yang lebih sedikit, rawat inap lebih pendek, lebih cepat pulih untuk melakukan aktivitas normal, dan bekas luka yang lebih kecil dan kurang terlihat. Apa Saja Risiko Menjadi Donor Ginjal? Menyumbangkan ginjal tidak menyebabkan peningkatan masalah kesehatan lain pada pendonor. Donor organ terus dipelajari dengan seksama oleh banyak kelompok peneliti di Amerika Serikat. Risiko kematian setelah menyumbangkan ginjal sangat jarang terjadi. Menyumbangkan ginjal tidak akan menimbulkan keterbatasan dalam aktivitas normal Anda sehari-hari. Setelah pulih dari operasi, Anda akan dapat melanjutkan semua aktivitas normal Anda, termasuk berolahraga dan berpartisipasi dalam olahraga. Dan menyumbangkan ginjal tidak akan mempengaruhi kemampuan Anda untuk hamil, mengandung anak sampai kelahiran, atau menjadi seorang ayah.l MEWUJUDKAN PENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL B erdiri sejak tahun 1983, Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia (YGDI) berawal dari sebuah komunitas yang didirkan oleh para penderita gagal ginjal. Yayasan ini didirikan dengan visi dan misi untuk membantu meringankan beban para penderita ginjal melihat di tahun 1983, biaya cuci darah sangat mahal dan sulit terjangkau para penderita. Meski sudah berdiri pada tahun 1983, di tahun 1987 baru bisa mendirikan pusat cuci darah di Halim dengan bantuan dari Presiden Soeharto. Dan ini pertama kalinya YGDI bisa melakukan cuci darah dan menjadi pelopor pusat cuci darah di luar rumah sakit di Indonesia. JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 29 [MEDIA UTAMA] Namun saat ini, setelah 30 tahun berdiri mengalami perubahan visi. ‘’Kita ingin agar keberadaan yayasan ini untuk meningktakan kualitas hidup dari para penderita gagal ginjal yang kita tahu kita tahu banyak penderita gagal ginjal setelah tahu ia gagal ginjal lalu ia tidak bisa lagi hidup secara normal,‘’ tutur Agus Lemi, Direktur Operasional Nonmedis YGDI saat ditemui Mediakom. Setelah pasien dinyatakan gagal ginjal banyak yang mengalami dikeluarkan dari pekerjaan dan sulit bersosialisasi lagi dengan teman-temannya. ‘’Itu yang ingin kita kita ubah, kita ingin bantu, ingin menguatkan dengan bantuan untuk cuci darah sebagai bagian peningkatan kualitas hidup itu sendiri, agar mereka tetap bisa merecovery diri sendiri, bisa tetap bekerja,’’ jelas Agus. Di awal berdirinya YGDI mencoba menyediakan fasilitas cuci darah yang terjangkau dibandingkan dengan fasilitas lain. Dahulu YGDI memang terkenal yang paling murah di Indonesia sebagai contoh cuci darah tahun 1980-an dikenakan biaya sekitar Rp 500.000 – Rp 600.000 per cuci darah, YGDI hanya mematok harga Rp 200.000 per cuci darah bahkan biasanya ketika YGDI tahu penderita mengalami penurunan dari sisi ekonomi lalu minta keringanan hingga tidak bayar akan tetap dilayani. ‘’Kita tidak pernah menghentikan pelayanan sekalipun kepada pasien ketika mereka bilang tidak bisa bayar bahkan mereka yang kesulitan mengurus Jamkesmas saat itu, tetap dilayani,’’ kata Agus. Bahkan jika ada pasien yang tidak pernah datang atau hanya AGUS LEMI. Dengan adanya BPJS YGDI sangat terbantu karena klaimnya bisa lebih lancar. 30 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 seminggu sekali atau sebulan sekali, YGDI melihat ini tidak baik untuk kualitas hidup mereka. Untuk itu YGDI akan mendatangi mereka dan memberitahu mereka untuk tidak khawatir tentang biaya sambil mengurus jamkesmas atau lainnya dari pemerintah dengan tetap menjalankan cuci darah. YDGi juga mengambil kebijkasanan terkait urusan pembayaran, jika memang masih kuat membayar silahkan atau jika ingin dicicil juga diperbolehkan tapi jika ternyata berat sekali maka tidak usah membayar. ‘’Itu yang kita lakukan dari dulu, kita tidak pernah menempatkan pembayaran sebagai hal terkait tujuan pendirian yayasan ini,’’ tegas Agus. Untuk dukungan dana YGDI tidak melibatkan pihak khusu ataupun didukung oleh sumber daya khusus untuk mengurus yayasan. ‘’Pendanaan kita tidak menggunakan tim khusus seperti fund rising, tapi alhamdulillah tetap bisa hidup sampai sekarang. Hanya insidentil saja jika ada yang ingin membantu,’’ kata Agus. Ia menambahkan jujur saja dengan adanya BPJS YGDI sangat terbantu karena klaimnya bisa lebih lancar karena saat pasien bayar atau tidak YGDI tidak ngos-ngosan juga tapi tetap mencari cara untuk memberikan pelayanan. Agus mengaku sangat sering saat review tahunan dilakukan pemutihan hutang pasien, terakhir YGDI melakukan pemutihan sebesar Rp 120 juta, untuk Januari hingga Februari 2015 saja sudah ada hutang pasien sebesar Rp 37 juta karena tidak semua dicover BPJS seperti vitamin, jika pasien saat ini belum bisa bayar maka akan dicatat. Mesin Gratis Hingga Punya Sendiri Dahulu mesin cuci darah atau hemodialisa disediakan oleh pemasok untuk digunakan secara gratis tetapi YGDI harus memberi barang-barang sekali pakai dalam kurun waktu lima tahun, seperti ginjal buatan atau blood life dan setelah lima tahun mesin diganti dengan mesih baru. Kontrak alat ini mulai berjalan sejak 1987 sampai tahun 2005, seiring waktu berjalan YGDI mulai agak ngos-ngosan juga dengan 27 mesin harus kontrak dimana harga disposible set-nya mahal seharga Rp 250.00 – Rp 300.000 sekali pakai kecuali salah satu item dari 4 item, yaitu ginjal buatan yang bisa dicuci ulang 5-10 kali digunakan untuk pasien yang sama. Masalah lain yang timbul ketika kita tidak bisa punya cukup dana untuk kesejahteraan karyawan. YGDI saat ini didukung oleh 77 sumber daya manusia untuk operasional dengan 27 diantaranya perawat dan juga psikolog dan ahli gizi. Akhirnya diputuskan saat punya dana YGDI membeli mesin sendiri walaupun mesin refurdis yang berasal dari luar negeri. Saat ini sekitar 100 pasien cuci darah bisa ditangani oleh YGDI termasuk melayani dengan alat yang disediakan di RS Rawalumbu, Bekasi. Setiap harinya ada sekitar 81 pasien yang bisa menjalani cuci darah dengan jadwal yang teratur Senin & Kamis, Selasa & Jumat atau Rabu & Sabtu, dimana setiap pasien menjalani 2 kali cuci darah dalam seminggu. Edukasi Ginjal dan Pasien of The Year Selain membantu pasien gagal ginja untuk meningkatkan kualitas hidup, YGDI juga membantu pemerintah utk menyebarkan edukasi kesehatan ginjal. Beberapa tahun terakhir YGDI banyak melakukan edukasi lewat majalah, media sosial, berkunjung ke kantor-kantor BUMN, swasta untuk memberikan edukasi tentang ginjal. Terkait dengan pasien agar kualitas hidupnya meningkat, YGDI melibatkan psikolog, ahli gizi dan tenaga medis. ‘’Kita juga beberapa kali mempekerjakan pasien, seperti contoh Andre yang bekerja sejak tahun 2007 hingga saat ini. Saat ini ada 2 pekerja pasien gagal ginjal. Ini salah satu upaya yang kami lakukan,’’ tutur Agus. Disamping itu, YGDI juga mengadakan Pasien of The Year. Penilaiannya dilihat dari kemampuan pasien untuk meningkatkan kualitas hidupnya, seperti cuci darah yang disiplin, tetap bekerja, dan ada parameternya medisnya dengan HB-nya bagus dan minum terjaga. ‘’Hal ini sesuai dengan apa yang kita inginkan memberi apreasi pada pasien yang tetap semangat walaupun harus cuci darah,’’ tambah Agus. Suka, Duka dan Impian Awalnya impian YGDI adalah membuat pelayanan cuci darah yang sentralistis dengan 100 mesin dalam 1 gedung namun seiring waktu kalau berpikiran untuk merealisasi maka akan membebani pasien terutama kualitas waktu akan jauh berkurang karena pasien harus melakukan perjalanan yang jauh mencari yang termurah sementara fisik mereka lemah. Sehingga dengan kondisi saat ini sudah cukup bisa menjangkau pasien. Jika dulu tarif umum Rp 550.000 per cuci darah dengan adanya BPJS harus mengikuti tarif Rp 700.000 – Rp 800.000 ribu. Kisah suram pun pernah dialami YGDI yaitu sempat mau tutup jaman Gubernur DKU Fauzi Bowo sekitar tahun 2000-an karena klaim Gakin tidak lancar. ‘’Setelah ada Gakin tidak ada iuran sama sekali yang harus dibayar pasien namun sempat 8-9 bulan dana Gakin ngga keluar,’’ tutur Agus. Bahkan pasien sempat ingin membantu dengan membayar dulu setelah Gakin keluar baru dikembalikan uangnya. Harapan YGDI, Kementrian Kesehatan bisa memberikan pelaynan gagal ginjal dengan lebih fokus pada unsur-unsur yang bisa meningkatkan kualitas hidup, misalnya memasukkan obat eritropoietin yang bisa meningkatkan HB penderita gagal ginjal yang berdampak pada peningkatan aktivitas sehari-hari.l JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 31 [MEDIA UTAMA] KONDISI PSIKOLOGIS PENDERITA GAGAL GINJAL 32 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 RSCAROLUS.OR.ID T erapi hemodialisa harus dijalani pasein gagal ginjal sepanjang hidupnya. Kecuali melakukan transplantasi, pasien harus menjalani perawatan berkala setiap minggu. Perawatan dilakukan selama 12-15 jam yang terbagi dalam tiga sesi. Kondisi ini pada umumnya menyebabkan gangguan psikologis yang dalam. Pada enam bulan sampai satu tahun pertama terapi, pasien merasakan ketidaknyamanan dan ketidakbebasan. Penolakannya terhadap kondisi yang dialami tersebut biasanya menghasilkan konflik dalam diri pasien. Konflik batiniah ini lamalama akan menghasilkan rasa frustasi, rasa bersalah, depresi, dsb. Menurut pakar psikologi, ada beberapa gangguan psikologis yang muncul dari pasien gagal ginjal. (1) Delirium, sebuah kondisi mental yang menyebabkan sulitnya konsentrasi dan gangguan intelegensi. Secara umum biasanya pasien mengalami kelesuan dan kebingungan yang nyata. (2) Depresi, merupakan kondisi mental karena merasakan kehilangan seperti kebebasan, pekerjaan dan kemandirian. (3) Dimensia dialisis sebuah sindrom fatal dan progresif. Kondisi ini diawali dengan kegagapan berbicara, kemudian berlanjut menjadi gangguan bicara karena luka pada sistem syaraf. Kesulitan memahami pembicaraan dan akhirnya tidak mampu berbicara sama sekali. Kenyataannya pasien yang menjalani terapi hemodialisa, kondisinya bisa membaik. Sayangnya kondisi psikologis pasien seringkali dianggap tidak penting untuk diperhatikan. Pasien mengalami ketakutan, frustasi sehingga akhirnya menimbulkan rasa marah. Banyak penelitian yang kemudian membuktikan bahwa lingkungan psikososial pasien akan sangat memengaruhi perjalanan penyakit dan kondisi fisik pasien. Ada beberapa kondisi psikososial yang dialami pasien. Pertama adalah emosi. Mayoritas pasien mengalami perasaan takut. Merasa takut akan masa depan dan rasa marah yang berhubungan dengan pertanyaan mengapa hal itu menimpa dirinya. Kesedihan dan kedukaan juga sering muncul karena perasaan tidak berdaya karena seumur hidup tergantung dengan alat cuci ginjal. Kedua adalah harga diri. Pasien gagal ginjal seringkali kehilangan kontrol. Mereka membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan menyesuaikan dirinya dengan penyakitnya. Menerima dengan ikhlas penyakitnya. Perubahan peran yang selama ini dijalankan, akibat penyakit menjadi berubah. Kondisi tidak sama lagi, apalagi dengan peralatan yang menempel di tubuhnya, kebanyakan akan memengaruhi kepercayaan diri dan citra diri pasien. Ketiga adalah gaya hidup. Pelaksanaan diet, pembatasan cairan akan membuat pola makan berubah. Rutinitas kontrol/terapi juga akan memengaruhi rutinitas keseharian. Bahkan pada kasus tertentu, adanya komplikasi membuat pasien harus keluar dari pekerjaannya. Keempat adalah fungsi seksual yang menurun. Kondisi ini disebabkan oleh faktor organik. Perubahan hormonal atau karena insufisiensi vaskuler pada kasus gagal ginjal dengan diabetes. Faktor lainnya adalah perubahan harga diri, citra diri, dan perasaan tidak menarik lagi. Beratnya kondisi psikologis pasien jelas menambah beban yang diderita setelah penyakit. Kondisi yang tentu saja membutuhkan dukungan psikososial terutama dari keluarga agar pasien mampu bangkit. Dukungan dan perasaan positif yang diberikan keluarga, secara fundamental akan mengubah cara pandang pasien. Pasien yang memiliki pandangan positif dari keluarganya, cenderung berfikiran positif terhadap hidup dan masa depannya. Pandangan ini ditengarai memicu timbulnya kebahagiaan pasien dari sisi afektif dan kognitifnya. Memakai istilah psikologi, pasien mampu mencapai kondisi subjektive well being. Sebuah kondisi kebahagiaan secara utuh. Subjektive well being akan sangat memengaruhi motivasi pasien untuk sembuh. Penelitian Bailey dan Snyder (2007) menunjukkan bahwa individu yang memiliki kepuasan terhadap kehidupannya juga memiliki tingkat harapan yang tinggi. Harapan dalam hal ini adalah kondisi yang berkaitan dengan tujuan dan subjektifitas individu. Individu yang penuh harapan cenderung memiliki pandangan positif tentang masa depan. Harapan tinggi untuk sembuh dan dukungan keluarga bersama-sama membentuk chemistry yang kuat, dan menjadi dorongan bagi pasien untuk disiplin menerapkan pola hidup sehat dan menjalani terapi hemodialisa. Meskipun dia mengetahui bahwa terapi tersebut tidak akan menyembuhkan kecuali melakukan trasnplantasi. Tetapi subjektive well being membuat pasien merasa bahwa hidupnya berguna dan siap menerima apapun kondisinya di masa depan.l JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 33 [MEDIA UTAMA] TRANSPLANTASI GINJAL JADI PILIHAN TERBAIK MEDTUBE.NET Ada alternatif bagi pasien gagal ginjal yang harus rutin cuci darah yaitu transplantasi ginjal. Kemajuan teknologi memungkinkan siapa saja untuk melakukan ini. 34 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 S aat seseorang sudah dinyatakan bahwa ginjalnya pada tingkat eternalisis atau sudah harus cuci darah pada kronik tahap 5, mereka tidak punya pilihan lain. Hanya ada tiga pilihan, yaitu transplantasi ginjal, cuci darah dan peritonial dialisis. Mungkin tidak banyak pasien gagal ginjal kronik berkeinginan untuk melakukan pilihan pertama untuk melakukan transplantasi ginjal. Berbagai alasan membuat para pasien ini bahkan enggan untuk memikirkannya, seperti biaya yang sangat mahal dan proses mencari donor yang bisa dibilang tidak mudah. Yang terjadi saat ini, pasien lebih memilih melakukan cuci darah yang mereka lakukan secara rutin dalam periode tertentu. Dan pilihan untuk cuci darah ini juga semakin menguat ketika pemerintah menyatakan akan menanggung beban cuci darah bagia siapa saja rakyat Indonesia melalui program BPJS Kesehatan. Padahal beban biaya cuci darah rutin selama kurun waktu 3-4 tahun sama dengan beban biaya yang dikeluarkan seseorang untuk melakukan sekali transplantasi ginjal. Transplantasi ginjal menurut ilmu kedokteran saat ini dinilai sebagai pilihan terbaik bagi pasien gagal ginjal kronik. Ketua Departemen Urologi RSCM-FKUI, DR. dr. Nur Rasyid, SpBU mengatakan pasien yang baru dideteksi gagal DR. dr. NUR RASYID, SpBU. Dengan kemajuan obat-obatan, transplantasi ginjal bisa berjalan lebih lancar. ginjal kronik sebaiknya melakukan transplantasi. ‘’Karena semakin lama penderita gagal ginjal kronik melakukan cuci darah, selain dana membengkak, umur ginjal juga akan lebih pendek karena angka penolakan lebih tinggi,’’ tutur dia kepada Mediakom. Lebih awal melakukan transplantasi ginjal, menurut Nur Rasyid lebih baik. Ia mengatakan dengan kemajuan obat-obatan, transplantasi ginjal bisa berjalan lebih lancar. Penolakan ginjal transplan pada penerima seharusnya tidak terjadi. ‘’Dengan kemajuan obat-obatan imunosupresan bahkan orang beda golongan darah sekarang bisa melakukan transplantasi ginjal,’’ tutur Nur Rasyid. Imunosupresan adalah kelompok obat yang digunakan untuk menekan respon imun seperti pencegah penolakan transpalansi. Namun jika transplantasi dilakukan dengan kondisi beda golongan darah tentunya akan ada perlakuanperlakuan berbeda yang membuat biayanya transplantasi menjadi lebih mahal lagi. Dan setelah transplantasi ginjal, seorang individu tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Satu bulan pasca transplantasi, tubuh belum normal tapi sudah segar dan terus sampai 2 bulan.’’Tapi setelah 3 bulan, biasanya sudah bisa olahraga seperti biasa, bagi yang proses transplantasinya diterima dengan baik,’’ tegas Nur Rasyid. Meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi juga telat untuk berfungsi atau delay function yang biasanya ditandai dengan kencingnya keluar lalu berangsur semakin sedikit. Namun konsumsi obat bisa diatur untuk kembali memicu produksi urin sehingga pasien bisa kencing kembali. BPJS Kesehatan Pasien Gagal Ginjal Terkait BPJS, menurut Nur Rasyid, Indonesia dinilai terlalu berani dan nekat. Ia menggambarkan bahwa negara Amerika Serikat melalui program Obama Cara saja tidak bisa menanggung kesehatan seluruh rakyatnya. Saat ini, BPJS Kesehatan mungkin saja masih bisa menanggung seluruh biaya perawatan pasien gagal ginjal.’’Itu karena rakyat kita belum bisa dibilang medical minded, tapi kalau rakyat sudah medical minded pasti BPJS tidak sanggu lagi,’’ tutur Nur Rasyid. Namun adanya BPJS Kesehatan juga memberi pengaruh positif. ‘’Dengan orang tidak mengeluarkan biaya untuk berobat akan mengurangi pasien untuk melakukan pengobatan alternatif,’’ kata Nur Rasyid. Dan sekarang orang tidak takut untuk berobat ke dokter yang berbasis ilmu pengetahuan. Di sisi lain, pemerintah harus siap terjadinya pembengkakan biaya untuk pengobatan pasien gagal ginjal. Karena dulu orangorang yang sakit parah lebih memilih diam atau ngendon di rumah, sekarang muncul semua. Namun setelah pembengkakan dan pasien gagal ginjal parah bisa tertangani, tinggal menyadarkan pasien-pasien pada tingkal awal sehingga BPJS bisa hidup lagi. l JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 35 HIKMAHKESEHATAN.BLOGSPOT.COM [MEDIA UTAMA] KUMIS KUCING DAN GINJAL YANG TERKONTAMINASI PLUMBUM L ogam berat dalam bentuk ion yang bersifat toksik, dapat menyebabkan kerusakan organ detoksifikasi, yaitu hati dan ginjal. Logam berat menyebabkan nekrosis selsel epitel tubulus ginjal. Hal ini dapat dinilai berdasarkan jumlah sel epitel tubulus ginjal yang mengalami degenerasi dan nekrosis akibat paparan logam berat. Kerusakan jaringan dan pendarahan, khususnya pada ginjal, akan menyebabkan produksi eritropoeitin terganggu. Akibatnya proses hematopoiesis terganggu. Ginjal mempunyai peranan dominan dalam produksi eritropoeitin. Untuk mengurangi jumlah sel nekrosis epitel tubulus ginjal dan gangguan hematopoiesis akibat paparan logam berat diperlukan bahan yang dapat mengikat logam berat tersebut (Santosa, 2009). Menurut penelitian Hariono (2005), pemberian Pb asetat 0,5gr/KgBB/oral/ hari selama 16 minggu pada tikus menunjukkan perubahan pada sel hati dan ginjal. Secara mikroskopis dengan pewarnaan HE, sel hati dan ginjal pada minggu ke 14 dan 16 tampak pucat. 36 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 Epitel tubulus proksimal ginjal terlihat mengalami degenerasi, hiperplasi, dan kariomegali pada minggu ke8, pelebaran lumen tubulus dan ruang Bowman serta adanya benda-benda inklusi dalam inti sel (Anggraini, 2008). Tradisional Pengobatan yang sekarang banyak dikembangkan adalah pengobatan alami. Hal ini dinilai lebih aman karena pengobatan dengan metode kimia ditakutkan akan menyebabkan efek samping yang tidak baik. Pengobatan organ ginjal bisa dilakukan dengan memanfaatkan tanaman kumis kucing. Kumis kucing merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional untuk antiinflamasi. Menurut Dalimartha (2000) herba kumis kucing yang rasanya manis sedikit pahit dan sejuk, berkhasiat sebagai antiradang, peluruh kencing (diuretik), menghilangkan panas, serta menghancurkan batu saluran kencing. Herba kumis kucing disinyalir memiliki kemampuan untuk pengobatan infeksi ginjal akut dan kronis, infeksi kandung kencing, kencing batu, sembab akibat adanya bahan pencemar dalam tubuh organisme Kemampuan kumis kucing terbukti efektif dalam pengobatan batu ginjal diharapkan pula mampu mengatasi permasalahan ginjal yang lain, yaitu kerusakan ginjal akibat adanya bahan pencemar dalam tubuh organisme. Polusi Logam Polusi logam berat merupakan masalah serius di seluruh dunia. Polusi plumbum (Pb) atau timbal antara lain diakibatkan oleh penambangan dan industri yang menggunakan plumbum. Asap, debu, dan gas mengandung plumbum yang berasal dari asap kendaraan bermotor serta pembuangan limbah pabrik baterai, cat, tekstil, juga buruknya sanitasi makanan, merupakan faktor penunjang terjadinya keracunan plumbum pada mahluk hidup. Penelitian tentang keracunan plumbum di Amerika (CDC, 1991) menyatakan bahwa meskipun kadar plumbum dalam darah populasi mengalami penurunan, tetapi kadar terendah paparan plumbum masih tetap meluas. Diperkirakan 2 juta anak-anak pra-sekolah mempunyai kadar plumbum dalam darahnya. Lebih dari 1,4 juta pekerja dewasa mempunyai potensi terpapar plumbum di lingkungan kerja. Dan ribuan kasus melaporkan terjadinya WWW.DEHERBA.COM karena timbunan cairan di jaringan (edema), kencing manis (diabetesmellitus), tekanan darah tinggi (hipertensi), dan rematik gout. Penelitian Anindhita (2007) menunjukkan adanya daya antiinflamasi infusa herba kumis kucing dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 20% pada tikus putih jantan galur Wistar. Menurut penelitian Rianto dkk. (2005), daun kumis kucing dapat mengurangi kandungan logam berat pada daging sapi yang direbus secara signifikan. Daging sapi yang direbus dengan daun kumis kucing kadar logam beratnya dapat berkurang dan bahkan hilang mulai dari konsentrasi 5%. Kemampuan kumis kucing yang bagus dalam pengobatan ginjal disebabkan kandungan kimia yang ada pada ekstraknya, terutama daunnya. Ekstrak daun kumis kucing menurut Wakidi (2003) mengandung senyawa kimiasaponin, kalium, minyak atsiri, glukosit orthosiphonin, zat samak dan minyak. Kemampuan kumis kucing terbukti efektif dalam pengobatan batu ginjal diharapkan pula mampu mengatasi permasalahan ginjal yang lain, yaitu kerusakan ginjal peningkatan kadar plumbum dalam darah. Logam plumbum berasal dari buangan industri metalurgi yang bersifat racun dalam bentuk Pb-arsenat dan dapat juga berasal dari proses corrosion lead bearing alloys. Kadangkadang logam plumbum terdapat dalam bentuk kompleks dengan zat organik seperti heksaetil plumbum dan tetra alkyl lead (TAL). Plumbum banyak digunakan dalam industri. Bentuknya seperti storage battery, additif BBM, pigmentasi pada cat merah, amunisi, solder, pelindung kabel, anti-fouling paint, dan lain sebagainya. Barang-barang tersebut menjadi jembatan perantara masuknya plumbum dalam tubuh. Zat pencemar tersebut akan terakumulasi pada bagian-bagian tubuh tertentu, seperti ginjal, hati, kuku, dan rambut. Sampai sekarang belum diketahui berapa waktu yang dibutuhkan logam dari masuknya melalui makanan sampai terakumulasi dan merusak. Pada hewan dan manusia, plumbum dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi serta melalui pernapasan dan penetrasi pada kulit. Dalam tubuh manusia, plumbum dapat menghambat aktifitas enzim yang terlibat dalam pembentukan hemoglobin dan dapat menyebabkan penyakit anemia. Tempat akumulasi pencemar itu adalah hati, ginjal, otak, dan insang (untuk ikan). Gejala yang diakibatkan dari keracunan logam plumbum adalah kurangnya nafsu makan, kejang, kolik usus, muntah dan pusing-pusing. Plumbum dapat juga menyerang susunan saraf dan mengganggu sistem reproduksi, kelainan ginjal, dan kelainan jiwa (Iqbal dan Qodir, 1990; Palar, 1994). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kerentanan tubuh terhadap logam berat, khususnya plumbum adalah nutrisi, kehamilan dan umur (Hamid, 1991). Kurang gizi akan meningkatkan kadar plumbum yang bebas dalam darah. Dinyatakan pula defisiensi Fe dan Pb akan menyebabkan gangguan ekskresi plumbum pada tulang, sehingga meningkatkan kadarnya pada jaringan lunak dan juga menyebabkan hemotoksisitas. [Alan F Kusuma] JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 37 [MEDIA UTAMA] KEMANGI CEGAH KERUSAKAN SEL GINJAL K emangi yang memiliki nama latin ocimum sanctum banyak ditemukan di Indonesia. Sebagai lalapan, bau harumnya mengundang selera makan. Tetapi siapa yang menyangka bahwa ekstrak kemangi mengandung antioksidan yang sangat berguna bagi tubuh manusia. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa selain anti oksidan, ekstrak daun kemangi juga memiliki efek untuk mencegah kerusakan sel ginjal mencit (mus musculus) karena pemakaian paracetamol yang berlebihan. Kemangi banyak terdapat di pulau Jawa dan Madura. Tanaman ini tersebar di pinggiran ladang, sawah kering, juga ditanam di taman dan pekarangan. Bentuk tanamannya seperti semak dengan tinggi antara 30-150 cm. Daunnya tunggal, bulat telur, ujung runcing, pangkal tumpul dan bergerigi. Daun-daunnya saling berhadapan dan tersusun rapi. Permukaan daunnya memiliki bulu-bulu yang sangat halus. Bunga kemangi tersusun pada tangkai bunga. Bunga jenis hermafrodit ini sedikit wangi. Kelopak bunganya seperti bibir. Sisi luarnya berambut kelenjar berwarna ungu atau kehijauan. Mahkota bunganya berwarna putih dengan benang sari tersisip di dasar mahkota. Kepala putiknya bercabang dua namun tidak sama. Sejak dahulu daun kemangi sudah dikenal sebagai tanaman obat. Banyak yang mengenal daun ini sebagai obat tradisional. Daun kemangi biasanya digunakan masyarakat untuk meringankan muntah- 38 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 muntah, panu, pelancar air susu ibu, dsb. Bijinya digunakan untuk mengatasi sembelit, kencing nanah, penyakit mata, borok, penenang, peluruh air kecing, kejang perut, dst. Akarnya digunakan mengobati penyakit kulit. Penelitian fitokimia telah membuktikan bahwa daun kemangi memiliki kandungan flavonoid, glikosid, asam gallic, asam caffeic, dan minyak atsiri dengan eugenol sebagai komponen utamanya. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa daun kemangi memiliki unsur anti oksidan. Senyawa antioksidan alami yang terkandung dalam daun kemangi berupa senyawa fenolik, nitrogen dan asam ursolic. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi. Antioksidan akan mengikat radikal bebas sehinggga menghambat proses perusakan sel-sel dalam tubuh. Menurut Nair (2009), antioksidan yang terkandung dalam daun kemangi dapat menghambat peroksidasi lemak. Ginjal Kerusakan ginjal berupa nekrosis dapat terjadi sebagai akibat dari pemberian parasetamol yang berlebihan. Nekrosis yang dimaksudkan adalah kematian sel dan jaringan pada tubuh. Nekrosis terjadi setelah suplai darah hilang atau setelah terpapar toksin. Hal ini ditandai dengan pembengkakan sel, denaturasi protein, serta kerusakan organ sel. Kerusakan sel akibat Kandungan utama ekstrak daun kemangi yang berperan besar mencegah kerusakan ginjal akibat pemberian paracetamol adalah antioksidan. DISINIDALAMLINGKARANINI.BLOGSPOT.COM paracetamol berlebihan juga menginduksi stres retikulum endoplasma pada ginjal. Akibatnya stres oksidatif dan inflamasi pada sel-sel podosit serta mesangial glomerulus. Ekstrak daun kemangi yang diberikan pada mencit dapat mengurangi kerusakan sel epitel tubulus proksimal ginjal yang terpapar paracetamol. Kandungan zar antioksidannya mampu mencegah dan menghambat efek toksik paracetamol pada ginjal. Kandungan utama ekstrak daun kemangi yang berperan besar mencegah kerusakan ginjal akibat pemberian paracetamol adalah antioksidan. Kandungan antioksidatif seperti asam askorbat, tokoferol, b-karotene, b-sitosterol, eugenol, asam palmitat, asam ursolic, senyawa fenolik (flavonoid, asam fenolat), dan senyawa nitrogen (alkaloid, turunan klorofil, asam amino dan amina). Semua jenis antioksidan yang terkadnung dalam ekstrak daun kemangi mampu memberikan elektron kepada molekul radikal bebas dan memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas. Anti oksidan primer yang terkandung dalam daun kemangi mencegah terjadinya proses oksidasi lebih lanjut. Caranya dengan mendonorkan atom hidrogen kepada radikal bebas. Hal ini akan menghambat terbentuknya radikal bebas dan mencegah terjadinya stres oksidatif. Senyawa flavonoid berperan sebagai penangkap radikal bebas hidroksi. Radikal bebas dicegah untuk mengoksidasi lemak, protein, dan DNA dalam sel. Kematian sel ginjalpun dapat dicegah. Kemampuan flavonoid menangkap radikal bebas ini 100 kali lebih efektif dari vitamin C dan 25 kali lebih efektif dari vitamin E. Menurut Shweta Gupta, ekstrak daun kemangi, yang memiliki kandungan antioksidan, dengan dosis 1,2 gr/hari/1,5 kg berat badan, mampu memberikan efek nyata sebagai perlindungan organ tubuh akibat radikal bebas. Penggunaan paracetamol berlebihan adalah salah satunya. Vitamin E dan flavanoid merupakan pertahanan utama melawan oksigen perusak, khususnya radikal bebas dan peroksidasi lipid. Vitamin E dapat menghambat peroksidasi lipid oleh radikal bebas yang dibentuk dari persenyawaan NAPQL melalui mekanisme penangkapan radikal bebas dan metal chelation. Vitamin E juga dapat menghambat aktifitas nitrit oxide (NO) endotel dan menghambat adhesi leukosit pada sel yang mengalami kerusakan. Asam askorbat juga memainkan peranan untuk menekan NO, disamping peranannya sebagai stabiliser keberadaan vitamin E. Beta karoten berperan meningkatkan enzim glutation s transferasi (GTS). Enzim GTS berguna meningkatkan kadar gluthotione tubuh. Peningkatan kadar gluthotione akan mengisi kembali kekosongan dalam tubuh dan digunakan untuk konjungsi NAPQL. Selain itu karena beta karoten efektif pada konsentrasi rendah oksigen, dia dapat melengkapi sifat antioksidan vitamin E yang efektif pada konsentrasi tinggi oksigen.l JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 39 REFORMASI BIROKRASI Inovasi untuk Pelayanan Publik M Publik, kegiatan ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan inovasi pelayanan publik di seluruh instansi pemerintah. Pertemuan diawali dengan pameran pelayanan publik berskala nasional diikuti oleh 300 stan terdiri dari 200 stan peserta dari berbagai pemerintah daerah, Kementerian, Lembaga BUMN dan Swasta dan ditambah Top 99 Kompetisi Inovasi YUDDYCHRISNANDI.CO enteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi membuka Gelar Pameran dan Simposium Inovasi pelayanan Publik di Surabaya beberapa waktu lalu. Didampingi oleh Gubernur Jatim Sukarwo, Bupati Sidoarjo, Kapolda Jatim, Pangdam Brawijaya, Ketua Ombudsman RI dan Deputi Pelayanan 40 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 Pelayanan Publik 2015. Acara ini mendukung dari kebijakan Kementerian PANRB yang meluncurkan gerakan satu instansi, satu inovasi(one agency, one innovation) di 2015 ini, yang artinya setiap kementerian, lembaga dan pemerintah daerah diwajibkan untuk menciptakan minimal satu inovasi pelayanan publik setiap tahunnya. Pemeran yang digunakan sebagai sarana berbagi pengetahuan dan praktik inovasi pelayanan publik dari masing-masng peserta ini juga untuk mempromosikan pelayanan publik di KL (Kementerian Lembaga), Propinsi, Kabupaten, Kota yang sudah melakukan inovasi pelayanan publik, simulasi pelayanan publik, menyampaikan inovasiinovasi yang telah di lakukan KL, Propinsi, Kabupaten, Kota. Berkumpulnya kepala daerah di acara ini pun diharapkan bisa me-replikasi atau mencontoh inovasiinovasi dari daerah lain yang sudah lebih dahulu melalukan dan berhasil pada pelayanan publiknya, dan bisa ditiru oleh unit layanan publik lainnya untuk mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik yang mensejahterakan masyarakat. ‘’Diharapkan dengan adanya pelaksanaan gelar pameran dan simposium ini dapat menjadi media kegiatan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa saat ini penyelenggaran pelayanan publik telah berubah dengan memberikan pelayanan yang terbaik, sederhana cepat, murah, pasti, transparan dan berkeadilan,’’ jelas Menteri PANRB. Karena pelayanan publik yang baik dan transparan menjadi salah satu yang dapat mengurangi korupsi di kalangan pemerintah. Diakui untuk merubah kinerja birokrasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik tidak mudah. Namun perlu tekad kuat dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, pemangku kebijakan, pemimpin daerah, untuk meningkatkan kualitas pelayaan publik. Dijelaskan Menteri PANRB, untuk menilai kinerja pemerintah salah satunya melalui inovasi pelayanan publik, jadi kinerja masing-masing pemerintah daerah tidak disamaratakan seperti sebelumnya. ‘’Dengan melakukan inovasi pelayanan publik memungkinkan datangnya investor, juga terpenuhinya kepuasan masyarakat atas pelayanan publik dan Top 25 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2015 Kementerian/Lembaga Kabupaten Layanan Tujuh Menit (LANTUM), Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN --------------------------------------Pelayanan Penjangkauan (Outreching) Melayani Penyandang Disabilitas di Lingkungan Masyarakat, Kementerian Sosial --------------------------------------Pengesahan Badan Hukum versi AHU Online, Kementerian Hukum dan HAM Asparagus Ditanam Ekonomi Mapan, Kabupaten Badung --------------------------------------Gebrakan SUSI Turunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), Kabupaten Lumajang --------------------------------------Inovasi Pala Sambutan untuk Mendukung Rehabilitasi Kebun Pala Rakyat yang Terserang Penyakit, Kabupaten Aceh Selatan --------------------------------------Kantornya Orang Miskin, Kabupaten Sragen --------------------------------------Lahir Procot Pulang Bawa Akte, Kabupaten Banyuwangi --------------------------------------ODHALINK, Kabupaten Pasuruan --------------------------------------Paket Kebijakan Investasi (PaKSi), Kabupaten Pinrang --------------------------------------Program Pengendalian Malaria melalui Sistem EDAT, Kabupaten Teluk Bintuni --------------------------------------Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Wisata Edukasi Talangagung Kepanjen, Kabupaten Malang; Provinsi ATM SAMSAT Jatim – Merubah Kantor Menjadi Mesin, Provinsi Jawa Timur --------------------------------------Ayo Kerja, Provinsi Jawa Timur -------------------------------------- JOGJAPLAN, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta --------------------------------------Sistem Pengendalian Inflasi, Provinsi Kalimantan Tengah --------------------------------------Taman Budaya Jambi, Provinsi Jambi; kehidupan yang sejahtera, ‘’ tegas Menteri PANRB. Pada kesempatan sama Menteri PANRB juga menyampaikan ASN (Aparatur Sipil Negara) tidak boleh lagi merasa priyayi, tetapi ASN sebagai abdi rakyat dimana salah satu tugasnya adalah melayani rakyat dengan memudahkan dan mendekatkan pelayanan kepada rakyat melalui pelayanan publik.’’Yang UPT-PU Kecamatan sebagai Solusi Penyelesaian Infrastruktur Daerah, Kabupaten Penajam Paser Utara. Kota E-Health, Kota Surabaya --------------------------------------Emas Hitam Di balik Tumpukan Sampah, Kota Malang --------------------------------------“KEUR” Hanya 26 Menit Menuju Resolusi Keselamatan Berlalu Lintas, Kota Denpasar --------------------------------------Klinik Lansia Puskesmas Putri Ayu, Kota Jambi --------------------------------------Lembaga Perlindungan Perempuan Anak dan Remaja (LP-PAR), Kota Pekalongan --------------------------------------Penyimpangan “Positif” dalam Upaya Peningkatan Sumber Daya Manusia melalui Program BLC (Broadband Learning Center), kota Lubuklinggau --------------------------------------Program Kartu Insentif Anak (KIA) dan Sistem Relasi Pencatatan Kelahiran, Kota Surakarta. dalam melakukan pelayanan publik diharapkan benarbenar bersih dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati, hati-hati dan tidak sesuka hati,’’ tambah dia. [YN] JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 41 TEROBOSAN E-Health, Layanan Kesehatan Ramah Masyarakat di Jawa Timur WWW.JAWAPOS.COM A da yang tampak berbeda dari stan pameran milik Pemerintah Kota Surabaya di Parkir Timur Gelora Delta Sidoarjo pada 14-16 Juni 2015 lalu ini. Di pameran yang diikuti oleh 255 stan dari berbagai intansi pemerintah, kementerian dan lembaga pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) se-Indonesia ini Pemkot Surabaya mengenalkan beberapa inovasi terbaru di bidang layanan kemasyarakatan. Dan salah satunya yang mencuri perhatian adalah E-Health, inovasi berupa sistem informasi kesehatan terintegrasi yang dibagun dan dikembangkan oleh Pemerintah Kota Surabaya Inovasi berupa aplikasi yang akrab dengan teknologi ini memiliki tujuan untuk memudahkan masyarakat Kota Surabaya untuk menjalani layanan kesehatan di puskesmas maupun rumah sakit pemerintah. Saat menggunakan aplikasi E-Health, masyarakat Kota Surabaya bisa mendaftar dan mendapatkan nomor antrian secara online dari mana saja melalui perangkat teknologi yang mereka miliki. Layanan ini pun berlaku bagi pasien lama maupun pasien baru di seluruh fasilitas kesehatan puskesmas dan rumah sakit milik Pemerintah Kota Surabaya. Pasien pun bisa 42 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 memprediksi jam kedatangan yang disesuaikan dengan nomor antrian. Dan keuntungan lainnya, pasien bisa memperkirakan waktu kedatangan di fasilitas kesehatan. Sehingga kini masyarakat Kota Surabaya tidak perlu lagi antri panjang yang kerap terjadi di puskesmas maupun rumah sakit. Dan sejak pasien menginput data ke dalam E-Health, keluhan pasien sudah terdeteksi. Sistem informasi dan layanan kesehtan, E-Health ini sudah berjalan di puluhan puskesmas dan rumah sakit di Kota Surabaya Untuk Sistem Informasi Manajemen Puskesmas sudah mencakup 62 puskesmas, sedangkan untuk Sistem Informasi Rumah Sakit sudah berjalan di Rumah Sakit Manfaat E-Health lMemudahkan pelayanan bagi pasien penduduk kota Surabaya dengan cukup membawa e-KTP l Mempercepat system rujukan pasien dan meningkatkan kualitas pelayanan pasien berdasarkan resume medic pasien yang dirujuk l Memudahkan akses pendaftaran pasien l Menjaga kualitas data pasien dengan pelayanan terpadu berbasis NIK l Mengurangi waktu di Puskesmas l Mengurangi kewajiban entry data bagu petugas puskesmas. dengan syarat pasien hadir sesuai jadwal yang tertera pada surat rujukan online puskesmas. Untuk melakukan pendaftaran secara online ini masyarakat dapat di megakses dari WWW.LENSAINDONESIA.COM Umum Daerah (RSUD) Dr.Mohammad Soewandhie dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada. Data dalam E-Health terintegrasi dengan data kependudukan Kota Surabaya dan juga menggunakan perangkat penghubung internet berupa Radio Frequency Identity (RFID) read di 10 Puskesmas percontohon, mencakup Puskesmas Dupak, Puskesmas Jagir, Puskesmas Kalirungkut, Puskesmas Ketabnag, Puskes,as Kedurus, Puskesmas Pucangsewu, Puske,as Simoloyo dan Puskesmas Tanah kalikedinding. Sehingga pada sepuluh puskesmas percontohan ini sudah dapat dilakukan rujukan secara online ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hohammad Soewandi atau ke Rumah Sakit Umum Daerah Bhakti Dharma Husda. Rujukan online ini memudahkan masyarakat karena tidak perlu lagi antri di loket rumah sakit ketika pasien harus dirujuk ke rumah sakit, tentunya rumah dengan membuka alamat website www. ehealth.surabaya.go.id/ daftar. Jika memang tidak ada sambungan internet di rumah, masyarakat bisa mendaftar online ke kelurahan ataupun lokasi yang memiliki jaringan internet terdekat. Sarana lain yang bisa digunakan pasien untuk mengakses E-Health yaitu sarana kios layanan dan juga kecamatan. Dengan memasukkan nomor induk kependudukan (NIK) saat proses daftar online, masyarakat bisa memilih poli di rumah sakit atau puskesmas. Saat ini untuk mendaftar ada sekitar 180-an alat yang tersebar. Rencananya kedepan, Pemerintah Kota Surabaya akan menambah alat yang akan ditempatkan di RWRW yang jumlah RW-nya mencapai 3000-an. Yang menjadi keunikan dan bisa disebut ciri khas Jawa Timur dari aplikasi E-Health ini yaitu halaman website yang bisa diakses dalam tiga bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa dan juga Bahasa Madura. Hadirnya bahasa daerah selain Bahasa Indonesia ini untuk mengakomodir dan memudahkan sebagian warga Surabaya yang lebih sering menggunakan bahasa daerah. Aplikasi E-Health ada di dalam E-Kios. Ada juga aplikasi lain seperti E-Lampid yang menyediakan pendaftaran secara online untuk pengurusan akta kelahiran, pindah penduduk, maupun kematian. Sedangkan aplikasi yang terbaru yang ada di E-Kios yakni Pendaftaran Penerimaan Murid Baru (PPMB) online yang akan aktif dalam waktu dekat ini. Selain itu Pemerintah Kota Surabya juga melahirkan inovasi Surabaya Single Window (SSW) yang menjadi inovasi unggulan di kota pahlawan ini. SSW merupakan sistim pelayanan perijinan online yang dilakukan oleh Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap (UPTSA) Kota Surabaya. Adanya SSW bertujuan untuk memangkas waktu pelayanan dan pengecekan data serta persyaratan secara lebih cermat. Melalui SSW, seluruh izin dapat langsung diproses secara bersamaan. Bagi warga Surabaya yang ingin mengurus perijinan secara online.[YN] JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 43 KOLOM JKN VS “SARUNG PENDEK” PUSKESMAS Oleh: DR. Bambang Hartono, SKM, MSc* *Dewan Pakar Perkumpulan Promosi dan Pendidikan Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) WWW.HOMES4HEALTH.COM S aat JKN diluncurkan, banjir pasien, membuat seluruh energi tenaga kesehatan di puskesmas tersedot untuk upaya kesehatan perorangan (UKP). Hal ini membuat usaha kesehatan masyarakat (UKM) sejenak terabaikan. Kondisi ini ditambah lagi dengan kurangnya sdm puskesmas. Sehingga jika nanti ada penambahan dana untuk UKM, tidak ada lagi tersisa sumber daya untuk mengelolanya. Sebagian besar Puskesmas belum memiliki tenaga UKM (penyuluh kesehatan, sanitarian/tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, dan lain-lain). Menurut data Badan PPSDM Kesehatan tahun 2012, komposisi tenaga kesehatan di Puskesmas sangat tidak berimbang. Sebagian besar tenaga kesehatan yang bekerja adalah tenaga medis (9,37 orang/puskesmas), perawat-termasuk perawat gigi (13 orang/puskesmas), dan bidan (10,6 orang/ puskesmas). Sementara Rifaskes Badan Litbangkes tahun 2011 mengungkapkan bahwa tenaga kesehatan 44 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 masyarakat hanya 2,3 orang/ puskesmas, sanitarian 1,1 orang/puskesmas, tenaga gizi hanya 0,9 orang/ puskesmas, dan tenaga penyuluh kesehatan 0,46 orang/puskesmas. Puskesmas juga masih kekurangan 10.146 orang perawat, 4.485 orang bidan, dan 5.353 orang analis kesehatan. Sembilan koma delapan persen puskesmas juga belum memiliki dokter. Karenanya tambahan gelontoran dana justru akan membuat puskesmas kebingungan. JKN membuat semua tenaga kesehatan fokus kepada UKP. Tambahan dana untuk UKM jelas akan memosisikan tenaga kesehatan puskesmas pada posisi yang dilematis. Ibarat sarung, nakes puskesmas adalah “sarung pendek” bahkan “sarung sangat pendek” – ditarik ke atas betis tampak, ditarik ke bawah perut tampak. Mengelola UKP saja saat ini masih kedodoran. Itupun sudah memaksimalkan nakes yang tersedia. Bagaimana harus mengelola UKM? Secara teoritis UKP dan UKM adalah upaya yang bersinambungan (continuum). Tetapi jika ditinjau dari sisi profesi (latar belakang pendidikan) dan kenyataan di lapangan, seorang nakes dari Pacitan menyatakan bahwa sulit bagi seorang yang berprofesi medis atau keperawatan (UKP) untuk sekaligus melaksanakan UKM. Beban kerja tidak mengizinkannya. Apalagi dengan adanya JKN, mereka sangat terokupasi oleh UKP. JKN/BPJS JEBOL Kondisi di atas terungkap dalam Indo-Healthcare Panel Discussion di Gedung Granadi Jakarta. Indonesia Healthcare Forum, Ikatan Konsultan Kesehatan Indonesia (Ikkesindo) dan Program S2 MMRS FK-UGM sebagai penyelenggara menyajikan tema “Membedah Pengaruh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Terhadap Program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di Puskesmas”. Pembicaranya adalah Prof. dr. Ascobat Gani, MPH, DrPH (UI), Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD (UGM), dr. Adang Iskandar, MPH, ScD (IAKMI), dan Dr. dr. Trihono, MSc.(konsultan/ peneliti), dimoderatori oleh Dr. dr. Supriyantoro, SpP, MARS (Ketua Umum Ikkesindo). Pembicara kunci (keynote speaker) adalah Dirjen Bina Gizi & KIA Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 50 orang peserta di ruangan, dan seratusan peserta di luar yang berpartisipasi melalui website seminar (webinar). Diskusi dipicu adanya kekhawatiran (yang tampaknya sudah luas dirasakan para pejabat Kemenkes) bahwa JKN dapat menyebabkan terabaikannya UKM. Pada saatnya, JKN atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan akan jebol jika UKM tidak mendapat perhatian selayaknya. Meskipun dalam dana kapitasi Puskesmas termasuk dana untuk tindakan promotif dan JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 45 ANTARAFOTO KOLOM preventif, tetapi itu adalah dana yang disediakan untuk sasaran perorangan (bagian dari upaya kesehatan perorangan – UKP). Dana itu tidak boleh digunakan untuk imunisasi massal, penyemprotan (fogging) nyamuk, penyuluhan kesehatan masyarakat, upaya perbaikan sanitasi lingkungan, usaha kesehatan sekolah (UKS), pemberian makanan tambahan (PMT), dan lain-lain sejenis, yang adalah UKM. Jika UKM tidak dilaksanakan secara memadai (misalnya karena dana tersedot ke UKP melalui JKN/BPJS), tentu penyakit menular akan merajalela dan penyakit tidak menular akan meningkat. Hal ini akan mengakibatkan meningkatnya peserta JKN yang menggunakan pelayanan kesehatan (termasuk mereka yang menderita penyakit kronis dan “penyakit mahal”). Inilah penyebab utama BPJS sebagai pengelola keuangan JKN bisa jebol (bangkrut). Karenanya jika tahun depan anggaran tambahan untuk sektor kesehatan (katakan sebesar 60 trilyun rupiah), sebaiknya ada alokasi yang memadai untuk kegiatan UKM di Puskesmas. Sampai di sini tentunya dapat kita terima/ pahami bersama. UKM DIALIHDAYAKAN? Bagaimana kalau dana UKM itu dialihdayakan? Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota menyalurkan dananya 46 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 ke lembaga swadaya masyarakat atau mengontrak tenaga-tenaga muda (lulusan fakultas kedokteran, lulusan fakultas kesehatan masyarakat, dan lain-lain) yang belum menjadi pegawai negeri sipil. Bisa saja, untuk puskesmas-puskesmas yang kurang berdaya. Seperti yang saat ini sedang dilakukan Kemenkes dengan program “Nusantara Sehat”nya. Tetapi harus diingat bahwa inti dari UKM di Puskesmas adalah pemberdayaan masyarakat (community development/ organization), bukan sekedar penyuluhan melalui radio dan lain-lain. Jadi, mereka yang akan dikontrak itu harus memiliki kompetensi sebagai pemberdaya masyarakat. Padahal hampir semua institusi pendidikan (termasuk pendidikan tenaga kesehatan) kurang memberikan kesempatan praktik lapangan kepada mahasiswanya. Menurut informasi dari kamar dagang dan industri pusat, pasar tenaga kerja profesional Indonesia masih kekurangan tenaga kerja profesional yang sesuai kebutuhan dunia usaha. Lulusan pendidikan formal kurang berkualitas dan tidak sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga profesional. Laporan Bank Dunia (2010) menyatakan adanya kesenjangan besar dalam kualitas tenaga profesional Indonesia. Menurut Bank Dunia (berdasarkan persentase perusahaan/responden yang Kemenkes mengadvokasi Pemda untuk melanjutkan dengan menawarkan dua opsi: melanjutkan mengontrak atau menjadikan mereka PNS Pemda. Kedua opsi itu masingmasing disertai dengan perhitungan biaya-manfaat (cost-benefit analysis), untuk memudahkan Pemda mengambil keputusan. Opsi menjadikan mereka PNS lebih cost-benefit, karena keberlanjutan akan benar-benar dapat dijamin. Keberlanjutan Puskesmas untuk tidak kehilangan marwah UKM-nya. OPSI LAIN Mengontrakkan pekerjaan Puskesmas, apalagi tidak disertai rancangan memberdayakan Puskesmas, dikhawatirkan akan mengubah Puskesmas menjadi Balai Pengobatan (BP). Puskesmas kehilangan marwah UKM-nya. Oleh sebab itu patut dipertimbangkan untuk tetap memberikan fungsi kuratif dan rehabilitatif perorangan (UKP) kepada Puskesmas melalui BP, tetapi tidak dengan membesarkan/ memperkuatnya. Pemerintah sebaiknya menyalurkan upaya penguatan fungsi UKP ini melalui fasilitasi terhadap klinik-klinik atau balai-balai kesehatan swasta dan dokter-dokter keluarga yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Mereka inilah yang secara berjaringan ditata untuk bahu-membahu dengan Puskesmas menyukseskan tugas UKP dari JKN. Dengan demikian, para tenaga kesehatan di Puskesmas mempunyai cukup waktu untuk melaksanakan fungsi UKM. Tetapi, mengalihkan sebagian besar dana kapitasi JKN (UKP) ke fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan pertama swasta, memerlukan kerjasama yang baik dengan BPJS agar pihak swasta tersebut tertarik untuk bergabung ke JKN. Hal ini berarti mengurangi jasa pelayanan yang selama ini diterima tenaga kesehatan Puskesmas. Apalagi, setelah “kerugian” itu, mereka dibebani pelaksanaan fungsi UKM. Tentunya akan memicu resistensi. Jika opsi ini yang dipilih, maka harus dirancang agar dana UKM (yang diharapkan semakin besar mulai tahun depan) juga mengandung komponen pembayaran jasa pelayanan. Selain itu, pelatihan-pelatihan juga harus dilakukan secara serius untuk para tenaga kesehatan puskesmas, agar mereka menguasai ilmu dan ketrampilan pemberdayaan masyarakat. Opsi ini juga dapat dikatakan sebagai upaya mengubah orientasi puskesmas dari orientasi kuratif-rehabilitatif (yang bertahun-tahun berkembang) menjadi orientasi promotifpreventif (UKM). Tentu saja opsi ini juga tidak murah. Opsi mana pun yang dipilih hendaknya tidak lupa bahwa UKM adalah komoditi publik (public goods), yang selayaknya menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mengelola dan melayankannya kepada masyarakat. Jika pun akan diswastakan, swasta yang dilimpahi tugas tersebut haruslah bertanggung jawab sebagai agen sosial (social agent). Bukan mereka yang berorientasi mencari laba.l IN.FINANCE.YAHOO.COM menjawab) kesenjangan itu berupa kemampuan berbahasa Inggris (44%), kemampuan menggunakan komputer (36%), keterampilan berpikir kritis (33%), keterampilan perilaku (30%), dan keterampilan dasar (13%). Mengalihdayakan UKM ke LSM harus dilakukan secara cermat, terutama dalam memilih LSMnya. Mengingat yang dipergunakan adalah uang negara, maka harus dipastikan pula bahwa LSM yang dikontrak paham tatacara pengelolaan uang negara. Mengontrak langsung profesional muda (fresh graduate atau yang masih menganggur), memerlukan pelatihan yang cermat, serius, waktu panjang, dan biaya cukup besar. Ilmu dan teknik pemberdayaan tidak cukup hanya dikuliahkan di kelas. Membutuhkan praktik lapangan yang memadai. Kalau memilih opsi mengontrak tenaga profesional muda, tinggal dikembangkan saja program Nusantara Sehat (NS) yang saat ini sedang dilaksanakan. Jika persiapannya serius, bimbingan dan supervisinya benar, besar peluang tim-tim NS berhasil menyelesaikan misinya. Artinya, mereka berhasil menyeimbangkan UKP dan UKM di Puskesmas-puskesmas, walaupun Puskesmas dibebani JKN. Puskesmas adalah milik Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten/Kota. Setelah tim NS menyelesaikan kontraknya dan berhasil, untuk keberlanjutan (sustainability) sebaiknya JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 47 UNTUK RAKYAT Menunggu Layanan RSUD Baru A ntrian pasien mengular menunggu giliran pelayanan BPJS dan rawat jalan. Pengunjung RSUD Provinsi Nusa Tenggara Barat itu bahkan meluber sampai lahan parkir. Kapasitas ruangan sempit, dinding kusam, lampu redup, pengunjung berjubel membuat suasana kumuh tidak bisa dihindari. Untuk pelayanan kesehatan tingkat provinsi kondisi tersebut jelas memerlukan perbaikan. Sebenarnya RSUD yang 48 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 terletak di kota Mataram ini sudah memiliki pengganti. Bangunan baru yang lebih layak dan manusiawi. Sayangnya, bangunan RSUD yang baru tersebut juga belum siap sepenuhnya. Alat-alat penunjang pelayanan kesehatan belum tersedia. Beberapa infrastruktur juga perlu ditingkatkan, seperti akses jalan dan angkutan umum yang reguler. Gambaran kondisi ini disampaikan Adang Darajat, salah satu anggota DPR RI Komisi IX ketika melakukan kunjungan kerja ke provinsi NTB, 15 Juni 2015 lalu. Terkait kondisi memprihatinkan tersebut Drs. H. Lulu Syafi’i, MM, menyatakan bahwa perlu perhatian semua pihak agar rumah sakit ini dapat segera menyelenggarakan pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat NTB. Karenanya, kunjungan anggota DPR menjadi momentum yang tepat untuk berbagi seluruh kendala dan permasalahan yang ada. Menurut Asisten III Gubernur Provinsi NTB itu, mudah-mudahan informasi tersebut bisa menjadi dasar pijakan sebuah keputusan untuk segera merevitalisasi sekaligus melengkapi kekurangan sarana dan prasarana operasional rumah sakit. “RSUD Provinsi yang baru merupakan kebanggaan masyarakat NTB. Dan sejak 1 November 2015 kami berharap Rumah Sakit Umum Daerah dapat segera pindah. RSUD Kota Mataram yang lama ke RSUD yang baru di Wilayah Dasau Cermin, Kota Mataram. Sehingga masyarakat bisa segera mendapat layanan kesehatan yang lebih baik, lebih nyaman, dan tentunya lebih manusiawi,” ujar Lulu Syafi’i. Harapan Asisten Gubernur tersebut diamini drg. Tritarayati. Staf Ahli Menteri Bidang Faktor Mediko Legal ini menyebutkan hasil kunker kali ini akan dipakai sebagai dasar untuk merekomendasikan tambahan alat kesehatan di RSUD Provinsi penghasil udang ketiga terbesar di Indonesia ini. Fasilitas untuk mendukung pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat. Direktur RSUD Provinsi NTB, Mawardi, menambahkan bahwa untuk meningkatkan pelayanan, RSUD masih memerlukan sarana dan prasarana H. LULU SYAFI’I (KANAN). RSUD Provinsi yang baru merupakan kebanggaan masyarakat NTB. penunjang. Gedung, yang saat ini masih dalam proses pembangunan untuk dapat memenuhi kapasitas pelayanan medis, perawatan dan penunjang diagnostik. Peralatan kesehatan termutakhir dan canggih, seperti: CT-Scan, MRI, Gene Xpert, Cath-lab, ESWL, USG 4D, alat Radioterapi dan Ambulance. Khusus untuk kebutuhan sdm, RSUD masih membutuhkan dokter gigi umum, dokter spesialis bedah thorax, bedah anak, kesehatan jiwa, patologi anatomi, mikrobiologi, bedah mulut, orthodonthi, konservasi/endodonsi, gizi klinis. Kebutuhan sdm lainnya adalah dokter sub-spesialis, seperti bedah digestive, bedah onkologi, bedah vascular. Dokter penyakit dalam konsultan hematologi onkologi medik, penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi, penyakit dalam konsultan infeksi dan penyakit tropis. Juga masih butuh dr. anak konsultan neonatologi, anak konsultan intensive care, anak konsultan onkologi. termasuk dr. obstetri ginekologi onkologi dan obstetri ginekologi fertilitas endokrinologi reproduksi. RSUD Mataram selain sebagai pusat layanan kesehatan juga menjadi RSU pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Samratulangi dan 17 institusi kesehatan lainnya. Untuk memastikan dukungan terhadap proses pembelajaran peserta didik, RSUD sudah didukung oleh semua kategori dokter spesialis. Tidak semua dokter spesialis mencukupi kebutuhan pelayanan dan pendidikan, namun meskipun kekurangan jumlah sdm, pelayanan dan pendidikan tetap harus berjalan. Menurut drg. Tari, saat gedung pelayanan rumah sakit lama terbakar, sebagian besar peralatan rumah sakit rusak. Gedung baru sudah dibangun di lahan baru yang lebih luas. Jenis layanan kesehatan yang tersedia juga lebih banyak. Namun tanpa peralatan kesehatan yanga memadai, fungsi semua layanan kesehatan tersebut belum bisa berjalan optimal. Saat ini masyarakat masih menunggu RSUD baru dengan layanan bermutu. [Pra] JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 49 UNTUK RAKYAT Pembiayaan Kesehatan di NTB U ntuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan, pemerintah daerah provinsi NTB telah menambah anggaran Rp 20 M. Dana tersebut untuk memastikan aksesibilitas pelayanan kesehatan masyarakat. Perinciannya Rp 10 M untuk menjamin 41.000 penerima bantuan iuran (PBI) dan Rp 10 M untuk jaminan persalinan (jampersal) di seluruh Provinsi NTB. Direktur RSUD Provinsi NTB dr. H. Mawardi Hamry, MPPM menuturkan bahwa klaim pembayaran RSUD selama tahun 2014 sebesar Rp 75.398.403. Semester pertama tahun 2015 sebesar Rp 24.471.273.403 (sampai bulan April). “Proses di lapangan masih terkendala beberapa hal. Pertama aturan 50 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 terkait persyaratan dan kelengkapan berkas klaim yang sering berubah-ubah. Kedua kurangnya jumlah verifikator BPJS Kesehatan. RSUD Provinsi NTB melayani 6000-7000 pasien per-bulan. Hanya ada 4 verifikator yang menangani jumlah pasien sebanyak itu. Ketiga belum terintegrasinya SIMRS dengan sistem BPJS Kesehatan. Keempat fasilitas kesehatan primer juga belum memadai”, ujar dr. Mawardi. Selain itu, kendala yang dialami adalah diagnosa yang tidak dapat diklaim, padahal pelayanan sudah diberikan. Diagnosa yang dimaksud termasuk dalam kriteria gawat darurat. “Ada juga permasalahan yang menyangkut tarif paket BPJS. Pembiayaan pada kasus-kasus tertentu seperti bedah syaraf, bedah plastik, dan orthopedi, tidak sesuai dengan biaya operasional yang dikeluarkan Rumah Sakit. Biaya kegiatankegiatan tersebut pada akhirnya akan membebani anggaran RSUD Provinsi NTB”, ujar Mawardi. Dokter RSUD ini juga masih merasakan rendahnya pemahaman masyarakat tentang ketentuan BPJS. Banyak tenaga kesehatan RSUD Provinsi NTB masih bekerja keras untuk memberikan penjelasan dan melakukan pendekatan dengan pihak keluarga untuk mengikuti ketentuan yang berlaku. Termasuk rendahnya penerimaan masyarakat terhadap informasi jenis pelayanan yang ditanggung BPJS di setiap tingkat rujukan. “Sosialisasi BPJS di tingkat masyarakat masih kurang. Masih ada kasus pasien yang berasal dari masyarakat miskin dan bayi baru lahir belum memiliki kartu BPJS. Ada juga kelompok masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan narapidana dari keluarga miskin masuk jaminan dalam BPJS”, tambah Mawardi. Menurut dr. Mawardi, aktivasi Kartu Peserta BPJS Kesehatan menjadi 14 (empat belas) hari setelah mendaftar sangat merugikan pasien, terutama yang sudah mendapatkan pelayanan kesehatan sebelum kartunya aktif karena tidak dijamin BPJS. “Ada bayi dari peserta PBI yang tidak dijamin secara langsung, tetapi harus didaftarkan menjadi peserta PBPU (pekerja bukan penerima upah), hal ini sering menimbulkan komplain di masyarakat dan menjadi beban pembiayaan. Gambaran pembiayaan kesehatan di NTB dipaparkan di hadapan rombongan Komisi IX DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke Provinsi NTB. Rombongan yang diketuai Pius Lustrilanang dr. H. MAWARDI HAMRY, MPPM Kendala yang dialami adalah diagnosa yang tidak dapat diklaim, padahal pelayanan sudah diberikan. tersebut menyoroti arti penting rumah sakit dalam menurunkan angka kematian bayi, dan mempengaruhi tingkat umur harapan hidup masyarakat. “Kementerian Kesehatan melalui Menteri Kesehatan pernah menyatakan bayi lahir dan orang terlantar dijamin JKN. Mengapa masih ada hambatan di lapangan? Hal ini perlu segera tidak lanjut”, ujar Pius. Namun menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dr. Junaidi provinsi NTB sudah melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi untuk menekan angka kematian bayi. “Kami meminta mahasiswa untuk melakukan pendampingan kepada ibu hamil dan ibu melahirkan. Setiap ibu hamil dan bayi lahir mendapat pendamping mahasiswa. Targetnya setiap bayi yang lahir dan ibu melahirkan tetap terjaga kesehatannya”, ujarnya. Menurut anggota DPR Suir Syam, saat ini bayi lahir tidak ada jaminan kesehatan, sehingga banyak yang meninggal, sedangkan ibu yang melahirkan mendapat jaminan kesehatan. Untuk itu kerjasama Kemenkes dan BPJS agar segera menyelesikan masalah penjaminan kesehatan bayi lahir ini. “Edaran Ketua BPJS agar ditinjau kembali, karena bertentangan dengan Permenkes. Apalagi ada ketentuan kepesertaan jaminan kesehatan bagi bayi baru lahir harus melampirkan denyut jantung bayi 2 minggu sebelum kelahiranya untuk menjadi peserta JKN. Syarat yang tidak masuk akal, sepertinya BPJS ini mau mencari untung dan belum siap mengelola kepesertaan. Seharusnya BPJS mencari terobosan agar masyarakat mendapat kemudahan menjadi peserta JKN. Bukan mempersulit”, tandas Suir.[Pra] JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 51 DARI DAERAH Perjalanan Panjang RSUP Dr. Sardjito 52 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 53 DARI DAERAH P rof. Dr. Sardjito (1954), menggagas mendirikan Rumah Sakit Umum dan Pendidikan pada satu lokasi, guna mendidik calon dokter, dokter ahli dan untuk pengembangan penelitian. Selain itu ada kebutuhan mendesak perlunya Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) guna mencukupi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta serta Jawa Tengah Bagian Selatan. Perjuangan tersebut baru berhasil tahun anggaran 1970/1971 menggunakan biaya dari Departemen Kesehatan RI dengan lokasi di Pingit, sayangnya setelah ditinjau oleh Departemen Kesehatan RI dianggap tidak memadai. Setelah pembicaraan lebih lanjut maka pembangunan RSUP dipindahkan ke daerah Sekip dengan nama RSUP Dr. Sardjito. Penggunaan nama tersebut adalah untuk mengenang perjuangan dan jasa-jasa Prof. Dr. Sardjito. RSUP Dr. Sardjito didirikan dengan SK MenKes RS no. 126/Ka/B. VII/74 tanggal 13 Juni 1974, yaitu sebagai RSU tipe B pendidikan pengelolaan oleh Dep.Kes. RI melalui Dir.Jen. Yan.Med. Tugas utamanya adalah melakukan pelayanan kesehatan masyarakat dan melaksanakan sistem rujukan bagi masyarakat DIY dan Jawa Tengah bagian Selatan, serta dimanfaatkan guna kepentingan pendidikan calon dokter dan dokter ahli oleh Fakultas Kedokteran (FK) UGM. Berdasarkan SK bersama antara Men.Kes. RI dan Menteri P & K RI No. 522/ Men.Kes/SKB/X/81 no. 0283a/U/1981 tanggal 2 Oktober 1981 telah dilakukan penggabungan RS UGM ke dalam RSUP Dr. Sardjito dengan memanfaatkan fasilitas pemerintah, baik dana, peralatan maupun tenaga dari Departemen Kesehatan RI, Departemen Pendidikan & Kebudayaan serta instansi lain terkait. Pada tanggal 8 Februari 1982 RSUP Dr. Sardjito telah dibuka secara resmi oleh Presiden RI Soeharto. RS Dr. Sardjito Sebagai RS Pendidikan Tipe B RS Dr. Sardjito sebagai RSUP Pendidikan membantu memberikan fasilitas untuk melaksanakan kegiatan pendidikan profesi calon dokter dan dokter spesialis serta menjadi lahan praktek dari Institusi Kesehatan dan Non Kesehatan baik di wilayah Prop. DIY maupun dari luar Propinsi DIY bahkan ada dari luar negeri. RS Dr. Sardjito Sebagai RS Rujukan RS Dr. Sardjito merupakan rujukan tertinggi untuk daerah DIY dan Jawa Tengah bagian Selatan. Rujukan yang diberikan adalah rujukan pelayanan medis, rujukan pengetahuan maupun ketrampilan medis dan non medis. Dengan didukung oleh tenaga medis yang berkualitas serta tersedianya peralatan yang canggih dengan penanganan medis yang selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi kedokteran, maka RS 54 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 Dr. Sardjito akan selalu berusaha untuk memberikan pelayanan rujuan yang prima. Dalam kegiatan rujukan ini RS Dr. Sardjito berifat pro aktif mengikuti perkembangan dan menjalin hubungan kerja dengan rumah sakti di DIY, luar DIY maupun luar negeri dan juga dengan FK UGM maupun instansi pelayanan kesehatan dan pendidikan dalam dan luar negeri. RS Dr. Sardjito Sebagai RS Swadana dan PNBP Dalam kurun waktu 20 tahun, status RS Dr. Sardjito mengalami 4 kali perubahan pada tahun 1982 -1993/1994 berstatus sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT). Tahun 1993/1994 – 1997/1998 RS Dr. Sardjito berstatus Unit Swadana dan pada tahun 1997/1998 – 2002 status menjadi Unit/ Instansi PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak). Dalam ketiga status tadi terdapat perbedaan dalam penerimaan maupun pembiayaan rumah sakit. Sejak tahun 2002 sampai tahun 2005 RS Dr. Sardjito berstatus Perusahan Jawatan/ Perjan. RS Dr. Sardjito Sebagai RS Perjan Sebagaimana diketahui dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1131 / Menkes / SK / XII / 1993 RSUP Dr. Sardjito ditetapkan sebagai rumah sakit unit swadana. Namun dengan berlakunya Undang-Undang No. 20 tahun 1997 dan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), praktis rumah sakit sebagai unit swadana menjadi gugur atau batal. Perkembangan selanjutnya RSUP Dr. Sardjito bersama 12 rumah sakit rumah sakit vertikal melalui Peraturan Pemerintah No. 121 tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000 yang ditandatangani Presiden Abdurrahman Wahid RSUP Dr. Sardjito resmi menjadi Perusahaan Jawatan, yang selanjutnya penulisan rumah sakit menjadi RUMAH SAKIT (RS) DR. SARDJITO. Dalam statusnya sebagai unit mandiri atau PERJAN ini, diharapkan otonomi yang luas dalam pengelolaan sumber daya akan lebih nyata. Hal ini akan mendorong dan menciptakan fleksibilitas dan efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya sekaligus pengeluaran yang efektif, ekonomis dan produktif serta mensosialisasikan pelayanan prima. RS Dr. Sardjito Sebagai RS Pendidikan Tipe A Meskipun RS Dr. Sardjito mengalami berbagai macam perubahan status, tidak mempengaruhi kinerja RS Dr. Sardjito dalam mengemban misi dan visinya bahkan penyelenggaraan pelayanan dan SDM yang dimiliki semakin berkualitas , hal ini dapat dibuktikan dengan turunnya Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1174/MENKES/SK/2204 pada tanggal 18 Oktober 2004 tentang Penetapan Kelas RS Dr. Sardjito Yogyakarta sebagai RS Umum Kelas A yang merupakan rujukan untuk daerah Propinsi DIY dan Jawa Tengah Bagian Selatan. RS Dr. Sardjito Sebagai Badan Layanan Umum (BLU) Perkembangan status RS Dr. Sardjito masih terus berjalan seiring waktu dengan berakhirnya status PERJAN. Sejak ditetapkannya PP RI No. 23 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) maka RS Dr. Sardjito termasuk salah satu dari 13 rumah sakit status perjan yang berubah menjadi BLU. [P] JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 55 DARI DAERAH RSUP Dr. Sardjito: Tingkatkan Kepuasan Pelanggan U ntuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat RS Dr. Sardjito secera periodik melakukan pertemuan dengan pelanggan eksternal, termasuk para LSM yang bersuara keras. Melalui pertemuan tersebut, pihak rumah sakit mendapat masukan secara langsung apa yang menjadi harapan masyarakat terhadap rumah sakit. Berikutnya rumah sakit menindaklanjuti menjadi program aksi dan mengevaluasi pada periode tertentu. Hal ini disampaikan Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, dr Muhammad Safak Hanung, Spa, MPH kepada awak media 20 Mei yang lalu di Yogyakarta. Menurut direktur, RSUP Sardjito merupakan rumah sakit rujukan nasional, kelas A dan sudah akretasi KARS paripurna. Selain ini juga telah 56 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 mendapat akreditasi JCI sebagai rumah sakit pendidikan yang diakui secera internasional. “Kami telah mempersiapkannya selama dua tahun, kemudian tahun 2013 RSUP Dr Sardjito telah lulus JCI. Untuk mendapatkan sertifikasi memang tidak mudah, karena penilaian yang dilakukan sangat ketat. Untuk mendapatkan akreditasi harus melakukan perbaikan peningkatan mutu pelayanan, SDM, sarana prasarana, administrasi dan komunikasi yang mengarah kepada pencapaian akreditasi international” ujar dr. Muhammad. Menurut dr. Safak, terdapat 14 standar yang telah ditetapkan JCI. Kesemua standar harus dipenuhi RS. Salah satunya standar Patient and Family Education (PFE). Sebab peran RS, tidak hanya sebagai pusat pelayan kesehatan, tetapi harus bisa mengedukasi pasien dan keluarga pasien, termasuk pola hidup bersih dan sehat. “Perbaikan tertuju pada standar pelayanan pasien, sekalipun praktiknya, RS harus memberikan pelayanan paripurna hingga sembuh. Disamping meningkatkan standar pelayanan yang aman dan nyaman. Serta menghilangkan terjadinya malpraktek dan medical error. Untuk mencapai tujuan memerlukan perubahan mindset dari setiap SDM yang bekerja di RSUP Dr Sardjito”, ujarnya. Menurut Kepala Bagian Humas, Heru mengaku mengubah mindset karyawan sangat sulit. Apalagi RSUP Dr Sardjito memiliki karyawan yang jumlahnya mencapai 3.000 orang lebih. Mereka harus memiliki semangat bekerja yang awalnya biasa saja menjadi luar biasa.[P] Pelayanan Unggulan Diantara pelayanan unggulan RSUP Dr. Sardjito yakni pelayanan jantung terpadu dan kanker terpadu. RS Dr. Sardjito telah mengembangkan pelayanan jantung terpadu dan paripurna mulai dari taraf pencegahan, pemeriksaan dini, perawatan / pengobatan sampai ke tindakan medik, termasuk upaya perawatan rehabilitatif. Adapun untuk mendukung dokter spesialis jantung dan konsultan, telah tersedia fasilitas utama dan fasilitas pendukung seperti perawatan pasien bedah jantung dewasa dan anakanak, perawatan penyakit jantung koroner intensif dan perawatan kegawatan jantung non koroner dewasa dan anak. “Selain itu telah tersedia juga perawatan penyakit jantung intensif lengkap dengan monitor 24 jam, katerisasi Jantung, dr MUHAMMAD SAFAK HANUNG. RSUP Sardjito merupakan rumah sakit rujukan nasional, kelas A dan sudah akretasi KARS paripurna. Echocardiografi, Treadmill Test, Holter Monitor, Klinik Perjanjian, Pacu Jantung Temporer dan Permanen serta Penyuluhan dan Rehabilitasi Jantung”, ujar dr. Muhammad Safak. Menurut dr. Safak, khusus pelayanan kanker terpadu, sebagai rumah sakit rujukan nasional, melakukan pelayanan kanker tuntas, yaitu mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis terapi, sampai dengan rehabilitasi, pengobatan terminal terapi terapi nyeri kanker. RS Sardjito mampu melayani semua jenis kanker. Selain sarana, telah tersedia tenaga spesialis bidang kanker. “Pasien kanker mendapat pelayanan secara terpadu sejak awal oleh suatu tim dokter spesialis. Mekanisme ini dapat menghemat waktu, mengurangi alur birokratis dan menekan biaya yang harus keluar dari pasien. Apalagi pasien dapat ditangani pada stadium lebih awal, dipastian dapat meningkatkan angka ketahanan hidup pasien”, ujar Safak. Adapun jenis kegiatan yang diberikan kepada masyarakat berupa pencegahan primer, deteksi dan diagnosis dini, peningkatan pelayanan penderita kanker, pelayanan rehabilitasi penderita kanker, pendidikan dan pelatihan tenaga, registrasi kanker da penelitian dan pengembangan. Selain itu juga melayani penyuluhan cara hidup sehat untuk pencegahan kanker, deteksi dan diagnosis dini,pap’s smear, mammografi, aspirasi jarum halus, penyuluhan dan pelatihan SADARI. [P] JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 57 LENTERA Universitas Kehidupan Oleh : Prawito S uatu hari ada diskusi kecil dengan seorang teman, tiba-tiba Ia teringat pesan ayahnya “bener itu belum tentu kebenaran”. Sebut saja Ira, Ia menceritakan masa lalu yang penuh liku. Pernah suatu saat pimpinan marah besar, karena dirinya dianggap tidak loyal. Ira tidak mau menerima pemberian sejumlah uang “satu tas”. Apa kamu masih kurang? kata pimpinan itu, kemudian Dia memberi tambahan sejumlah uang lagi, tapi Ira tetap menolak. Penolakan bukan karena kurang, tapi karena ketidakjelasan sumber uang dan untuk apa. Akhirnya, pimpinan itu mengatakan “keluar kamu”. Singkat cerita Ira pun keluar dari unit tersebut menjadi fungsional, meninggalkan jabatan strukturalnya. Setelah beberapa tahun kemudian, pimpinan tadi mempunyai masalah dengan penggunaan keuangan negara. Ternyata, Dia pun harus berusan dengan pengadilan dan dinyatakan bersalah. Akhirnya, suka tidak suka harus masuk rumah prodeo, akibat kesalahan penggunaan uang negara tersebut. Sementara, bawahan yang sempat kena marah karena tidak mau menerima uang tak jelas, sangat bersyukur karena merasa terselamatkan dari jebakan kesulitan hidup dikemudian hari, seperti yang dialami mantan pimpinanya. Melihat kenyataan hidup seperti di atas ungkapan “bener belum tentu kebeneran” menemukan kenyataan. Kejujuran, kesungguhan dan keteguhan untuk tidak menyimpang dalam bekerja, tak mendapat tempat dari orang lain, bahkan pimpinannya sendiri. “Kini, setelah beberapa tahun berlalu, kisah hidupnya dapat memberi inspirasi untuk menyikapi berbagai bentuk godaan yang datang silih berganti. Godaan itu dapat menguatkan diri untuk tetap istiqomah mengikuti jalan yang benar”, ujar Ira. Jadi, berbuat bener belum tentu mendapat respon yang positif dari lingkungan kerja, tapi bukan berarti bebuat salah mendapat respon negatif dari lingkungan kerja, ada kemungkinan sebaliknya. Bergantung kepribadian 58 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 orang yang bekerja pada lingkungan tersebut. Idealnya, setiap tindakan buruk mendapat respon negatif dan tidakan bener mendapat respon positif. Lalu bagaimana ternyata justru bertolak belakang? Perilaku buruk mendapat respon positif dan perilaku bener mendapat respon negatif? Faktanya, tindakan yang benar belum tentu mendapat respon positif, seperti kasus di atas. Nah, bagaimana menyikapinya? Ada ungkapan “becik ketitik olo ketoro”, artinya siapa yang benar maupun salah pada suatu saat pasti akan ketahuan. Bila saat ini yang salah masih belum tersentuh, terungkap pasti tiba waktunya akan terlihat. Demikian juga sebaliknya, yang benar akan mendapat pembenaran, meskipun sebelumnya menjadi pihak yang salah dan terkadang terzalimi. Saat itu tak semua orang sanggup menghadapi dengan sikap yang benar dan tepat. Untuk itu, marilah kita terus belajar hidup dari Universitas Kehidupan. Ditempat ini semua orang belajar memaknai hidup. Ada yang lulus dan ada juga yang gagal. Tentu kita ingin menjadi alumnus dari universitas kehidupan. Universitas kehidupan Faktanya, tak semua yang kita kehendaki terus kita miliki. Itu artinya sedang belajar ikhlas. Terkadang harus menerima kenyataan yang sangat jauh dari harapan, bahkan bertolak belakang 180 derajat. Sebab, jika semua yang kita impikan segera terwujud, kita tak akan pernah belajar sabar, padahal sabar sebagai ciri para penghuni surga. Bersyukurlah bila ada kesulitan, karena saat itu sedang belajar sabar. Ia tetap terus berdoa dan berikhtiar sepanjang hidupnya. Karena mereka yakin sedang belajar sabar, berdoa dan berikhtiar, terus menatap masa depan dengan penuh harap. Seorang yang dekat dengan Allah, bukan berarti tidak ada air mata. Seorang yang taat pada Allah, bukan lantas terbebas dari kekurangan. Seorang yang tekun berdo’a, bukan berarti tidak ada masa masa sulit. Biarlah Allah yang berdaulat sepenuhnya atas hidup ini, karena Allah Maha Tahu yang paling tepat untuk memberikan yang terbaik bagi seorang hamba. Untuk itu, ketika hasil kerja tak dihargai, sebenarnya saat itu sedang belajar tentang keikhlasan, ketika usaha dinilai tak penting oleh orang lain, maka sebetulnya sedang belajar kesabaran. Ketika hati terluka sangat dalam, maka waktu yang tepat untuk belajar tentang memaafkan. Begitu juga ketika sedang sangat lelah dan merasa kecewa, maka saat itu sedang belajar tentang kesungguhan. Begitu pula saat merasa sepi dan sendiri, maka waktu itu sedang belajar tentang ketangguhan. Ketika terpaksa harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kita yang menanggung, maka saat itu kita sedang belajar tentang murah hati. Jadi harus tetap semangat, jaga keikhlasan, sabar dan tetap tersenyum. Mari terus sadari, bahwa kita sedang menimba ilmu di Universitas Kehidupan. Allah menaruh kita pada “tempat” yang sekarang, bukan karena “kebetulan”. Karena orang yang hebat tidak lahir dari rahim kemudahan, kesenangan dan kenyamanan. Mereka terbentuk dari berbagai kesulitan, tantangan dan air mata. Ya Allah, kuatkan kami yang lemah ini untuk Istiqomah di jalan-Mu hingga maut menjemput dan menjadi Husnul Khatimah. Amiiiin YRA.l JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 59 POTRET 60 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 Drs. H. Purwadi, Apt, MM, ME. KOMITMEN IRJEN: WUJUDKAN KEMKES BERSIH DAN BEBAS KORUPSI JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 61 POTRET Tinggalkan pola lama menggunakan jabatan untuk memperkaya diri, karena bukan jamannya. Apalagi sekarang pengawasnya bukan hanya KPK, tapi teman sendiri juga jadi pengawas lewat WBS-whistle blowing system. Bukan untuk menjahati teman, tetapi melaporkan kalau ada kelakuan yang tidak benar. Hiduplah dengan pilihan sendiri, ketika jadi pegawai negeri harus tahu besaran gaji yang akan diterima. Gunakan sebaik-baiknya, kalau tidak cukup usahalah dengan cara yang benar sesuai koridor hukum. Jika terjadi konflik tugas PNS dengan kerja tambahan, pekerjaan tambahan membutuhkan waktu lebih besar dan hasilnya lebih banyak, maka lepaskan status sebagai pegawai negeri daripada tidak maksimal dalam bekerja, karena hidup itu pilihan, demikian petikan wawancara Mediakom dengan Irjen Kemkes, Drs. H. Purwadi, Apt, MM, ME. S osok yang baru menapaki bulan ke lima sebagai irjen ini mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan memiliki struktur dan anggaran yang besar, di tahun 2016 Kementerian Kesehatan mengelola anggaran sebesar Rp 75 triliun yang akan diserap oleh 1400 satuan kerja (satker). Sehingga pengawasan yang harus dilakukan memang akan sulit luar biasa. Oleh karena itu sejak memangku jabatan sebagai Irjen, Purwadi menjalani konsep bahwa saat petugas Irjen masuk ke satker maka ia akan berperan sebagai pendamping dan bukan pengawas. “Jadi pengawasan dilakukan oleh masingmasing satker. Ketika mereka menemui kesulitan Irjen akan membantu dan ketika mereka tidak menemukan jalan maka wajib ditolong, jadi bukan mengawasi atau memelototi. Karena tidak mungkin mengamati satu per satu 1400 satker yang ada. Itu tugas berat pastinya, tetapi karena tanggung jawab, kita harus melaksanakan dengan pendekatan dari hati ke hati”, ujar Purwadi. Instrumen Menekan Penyimpangan Pendekatan hati ke hati ini dilakukan dengan menggunakan instrumen, seperti pendidikan dan budaya anti korupsi. Hal ini mulai dilakukan pada para anak didik yang akan menjadi generasi penerus di Kementerian Kesehatan melalui pendidikan formal di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) maupun diklatdiklat struktural fungsional. Intinya konsep budaya anti korupsi disampaikan lewat meteri pendidikan. “Intrumen lain yang bisa diterapkan berupa unit pengendalian gratifikasi, sebagai alat 62 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 untuk kontrol diri, whistle blowing system, untuk mendorong para aparat Kementerian Kesehatan untuk melaporkan apabila melihat penyimpangan agar segara dapat diperbaiki,’’ tutur Purwadi. Sementara ada instrumen lain yang juga bisa digunakan, seperti melaporkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara) LHKASN, jadi tidak hanya pejabat saja tetapi sampai ke aparat yang paling rendah pun wajib melaporkan kekayaannya sebagai upaya pengendalian diri. Semua instrumen ini digunakan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyimpangan. Menurut Irjen yang mantan Sesditjen Binfar Alkes ini, penyimpangan dapat ditekan dengan berbekal hati dan iman, sebab keduanya menjadi faktor pengendali paling utama. Kalau sudah dableg tetap saja sistem akan di tabrak. ‘’Bayangkan kalau ada pejabat tidak mau lapor LHKPN, terus didukung oleh pejabat di atasnya lagi. Celaka, dari situ saja pintu keterbukaan sudah tertutup,’’ ujar Purwadi. Purwadi menjelaskan instrumen-instrumen itu sudah mulai mengawal agar tidak terjadi penyimpangan. “Sekarang sudah banyak contoh pejabat yang terima gratifikasi terus melapor. Sebetulnya gratifikasi itu ada 2 jenis, yaitu yang mengarah korupsi dan tidak. Memang sangat tipis bedanya, tapi mudah membedakannya. Ketika hati kita merasa ini adalah gratifikasi yang mengarah korupsi kita tolak, tetapi ketika kita tahu ini bukan mengarah korupsi kita terima dan laporkan, selesai’’, ujar Purwadi. Sebagai contoh, salah satu pegawai mendapatkan makanan, lalu dilaporkan kemudian dibagikan ke staf lalu selesai.’’Ketika mendapat gratifikasi dan arahnya korupsi, pilihannya ada 2, saya tolak mentah mentah atau diterima lalu disimpan dan membuat sakit kepala. Silahkan mau pilih mana?,’’ ujar Purwadi. Menurutnya, mekanisme Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) itu sudah benar, sebagai contoh, Ibu Menteri Kesehatan ketika menerima buah tangan dari daerah, entah makanan dan sebagainya, diterima makanan itu dibagikan ke semua orang atau dipakai sendiri, tetapi tetap dilaporkan ke KPK, setelah dilapokan ke KPK sudah selesai masalahnya. Sekarang tinggal dipilih. Keterbukaan dan Keteladanan Pimpinan Irjen berharap, semua Aparat Sipil Negara (ASN) Kemkes lebih terbuka, sebab ketika melakukan kesalahan yang bukan disengaja, dapat dimaafkan dan bisa dicarikan jalan keluarnya. Kalau tidak terbuka berarti ada dua kemungkinan, takut atau cenderung menyimpan kesalahan atau menyimpang. Auditor juga harus terbuka, jadi tidak mencari kesalahan teman, tetapi menemukan kesalahan untuk memperbaiki bersama-sama. Ini tugas berat Irjen dan Inspektur. “Sebab masih ada kawan yang model ‘lama’, diplototin terus dicari kesalahannya. Mudah-mudahan dengan komitmen bersama kita dapat lakukan perbaikan bersama”, ujar Purwadi. Menurut Purwadi, keterbukaan harus mulai dari atas, termasuk komitmen menterinya. ‘’Alhamdulillah, saya paham ibu menteri sekarang dan sebelumnya berkomitmen untuk bersihbersih. Semuan eselon 1 saya yakini memiliki satu pemahaman. Pasti akan positif mengalir kepada bawahnya,’’ kata dia. “Saya pernah jadi anak buah, jika punya pimpinan yang tidak neko-neko rasanya enak kerja, tetapi begitu dapat pimpinan yang neko-neko, yang harusnya A jadi B, yang harusnya B jadi A, sakit kepala. Alhamdulillah pimpinan Kementerian Kesehatan tidak neko-neko, jadi enak kerjanya. Saya merasa suasana kebatinan Kementerian Kesehatan sangat mendukung untuk JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 63 POTRET bekerja dengan tenang dan bersih”, ujar pria kelahiran Pontianak ini. Keteladanan pimpin secara rohaniah dapat menjadi contoh bawahan, tetapi harus selalu didukung dengan instrumen. Misalkan saat menyusun anggaran, harus mereview bersama- sama, untuk menentukan peruntukkan dan tupoksi secara benar. Berikutnya ketika melaksanakan kegiatan, misalnya pengadaan harus terbuka, instrumenya LPSE. Kemudian ada instrumen e-katalog, lelang barangnya oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP). Pengguna di lingkungan pemerintahan dapat langsung order seperti beli barang melalui internet. Menurut Irjen, tidak kalah penting adalah menyeleksi orang yang akan masuk ke Kemenkes. Kalau seleksinya benar akan terpilih orang yang benar, tidak hanya pintar, tetapi loyalitas pribadi kedepannya juga semakin baik. “Saya merasakan rekruitmen sudah baik, tidak ada masalah dalam 2-3 tahun terakhir ini. Sebab yang masuk bukan anaknya si A atau anaknya si B, sekarang sudah tidak ada lagi itu. Anak siapapun, kalau memenuhi kualifikasi masuk”, ujar dia. Untuk meningkatkan kualitas pengawasan, sudah beberapa kali pejabat melakukan komitmen, yang terakhir bulan Januari 2015 lalu. Kemudian melakukan kerjasama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) . Ini bagian dari upaya untuk berkerja dengan baik dan jujur. “Saya yakin kedepan penguatan akan pemahaman tentang korupsi, area bebas korupsi, dan hal-hal seperti itu akan selalu terus didengungkan”, ujarnya optimis. Menurut pria yang lahir tahun 57 ini, orang korupsi paling tidak karena 3 kemungkinan. Pertama, terpaksa karena lingkungan. Contoh paling gampang kalau saya mau jadi koruptor sudah dari dulu, begitu jadi cpns didaerah dengan gaji Rp 27.500, saya jalan kaki dari rumah (rumah tinggal dokter kabupaten) ke kantor jalan kaki ketemu kawan CPNS, sama-sama bekerja di kantor bupati, tapi mereka naik motor vespa px150 yang keren banget tahun “84”. Dia menegur saya, “Pur kamu gak malu sarjana apoteker jalan kaki? Memang kalau aku jalan kaki ijazahku hilang?’’, jawab saya. Bayangkan bagaimana orang yang gajinya sama dengan saya bisa naik vespa px150? Kalau dia tidak korupsi, pasti dapat dari orang tua. Nah jika tidak dapat dari orang tua ujungujungnya korupsi. Entah korupsi waktu, entah korupsi lainya. Kedua, ada rasa ingin membahagiakan. Sebagai suami dengan pendidikan sarjana S2, bahkan S3 juga, merasa malu saat istri tak pakai gelang dan sebagainya. Sementara dia tidak mengukur pendapatannya. Tanpa sadar melakukan halhal yang tidak baik. Ketiga; jangankan orang miskin, orang kaya saja jika memang sudah tabiatnya akan korupsi. “Sedangkan yang paling sulit, apabila seseorang selalu akan memanfaatkan setiap aturan-aturan yang ada bolongnya. Nah orang seperti ini harus terus diawasi, tidak bisa dari hati ke hati. Kalau kasus pertama tadi, cukup minta KH. Prawito kasih ceramah sudah selesai, tetapi yang ketiga ini harus ceramah KPK. Saya kira itu tiga penyebab utama. Kalau yang lain dapat kombinasi, ada kesempatan, ada kebutuhan, terjadilah korupsi”, ujar Purwadi. Kode Etik Auditor Sebagai sosok pengawas itu tidak mudah. Ada saja godaan yang menyertai, sekalipun rambu-rambu sudah terpasang dan tersedia. Nah, agar pengawas tidak terjabak atau menjebakkan diri, maka setiap pengawas harus taat rambu dan kode etik, agar tidak menimbulkan masalah. Menurut Irjen, pegawai Itjen atau auditor harus mematuhi kode etik, meresapi dan memahami. Selain itu ada standar audit yang harus dipenuhi. Tak kalah penting mereka harus paham siapa yang diaudit dan program apa yang diaudit, sehingga tidak 64 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 salah. Misalnya, pemahan auditor adalah A sedangkan dimata kawan-kawan program itu sebagai B. Akhirnya dapat menyalahkan mereka, karena petugas itjen punya otoritas. Tapi tanpa sadar sebetulnya petugas itjen yang salah. Sebagai contoh, saat ke Manado, ada pengaduan dimana Ketua Jurusan Gizi melapor yang isinya diminta oleh auditor untuk membeli barangbarang lokal, sementara harus menyajikan masakan menu internasional, yang menurutnya aneh. “Kalau menu internasional bahan bakunya juga harus impor dong, agar taste-nya ketemu, cara motongnya seperti daging impor seperti apa, tentu beda dengan daging lokal. Daging sapi lokal dan impor yang dikasih sake akan beda. Sebab cara membesarkan sapinya beda antara luar negeri dan lokal”, ujarnya. Pengaduan lain dari bagian gizi, diminta beli barang satu paket, padahal barang segar, belinya tiap hari dan di pasar tradisional. Pasar tradisional tidak ada kuitansi. Jadi sebetulnya disamping etika pengawasan standar audit, auditor juga harus meresapi apa yang dilakukan oleh kawan-kawan, sehingga paham nuansanya. Kalau nuansanya dapat tertangkap dan paham, tentu dapat mengkaitkan dengan peraturan, etika dan sebagainya. Dan saat ke Salatiga kemudian ke Semarang melihat survey vektor, kata Purwadi, kalau saya waktu itu menjadi auditor mereview RK-AKL saya harus bantu mereka. Mereka jam 6 malam duduk manis tidak tidur sampai jam 6 pagi dan dibayar sesuai standar biaya umum (SBU) untuk tangannya, badannya digigit nyamuk, terus teman lain bertugas mengambil nyamuk tersebut. “Itu tidak tepat, seharusnya auditor paham akan hal itu dan mengusulkan agar SBU-nya berubah, paling tidak auditor meminta agar mengusulkan standar biaya khusus (SBK). Saya bilang sama Prof. Tjandra, tidak bisa memakai SBU setidaknya harus SBK karena kasian teman-teman”, kata Purwadi. Bayangkan kalau ada pejabat tidak mau lapor LHKPN, terus didukung oleh pejabat di atasnya lagi. Celaka, dari situ saja pintu keterbukaan sudah tertutup. Bersikap Wajar Di sisi lain sebagai auditor juga menerima banyak godaan. Paling sering ketika datang ke daerah lalu dijemput, tanpa sadar itu gratifikasi. Tinggal melihat menjemputnya pakai apa, apakah memang ada dalam DIPA anggaran untuk menfasilitasi atau tidak. “Saya lebih aman dalam DIPA Itjen muncul, transport untuk Pak irjen ke daerah, jadi ada anggaran dapat digunakan sewa mobil. Kalau memang anggaran untuk jamuan tamu di DIPA-nya ada, tidak masalah, tetapi ketika tidak ada terus cari-cari hal lain, ngumpetin dari lain itu yang jadi masalah, saya minta sama teman teman kalau tidak terpaksa janganlah, saya sudah meminta Ibu Ses untuk melihat lagi RKKL kita, ada atau tidak komponen- komponen yang bisa kita masukkan sehingga nyata dan secara administratif keuangan bisa dipertanggungjawabkan,’’ tutur dia. Dan buah tangan atau oleh oleh juga jadi masalah, ada dua hal yang muncul, ketika ditolak akan menyinggung perasaan karena adat ketimuran atau sebaliknya memaksa untuk menyiapkan oleh-oleh, sebaiknya tidak, belilah oleh-oleh sendiri. Tetapi ketika dikasih, kata Purwadi, kita harus liat nilainya, ini wajar atau tidak, ketika tidak wajar pasti ada sesuatu yang tidak pas, misalnya ke Jogja lantas diberi ampyang 1 kotak, itu tidak masalah, nah ketika dikasih 1 keranjang baru dipertanyakan. ‘’Jadi kita harus melihat ada sisi baiknya adat ketimuran, bahwa saling menghargai itu ada, tetapi jangan dijadikan alasan untuk memaksa orang untuk memberi sesuatu ke kita, dan rasanya teman-teman saya sudah berubah semua. Dan sejak bulan ini saya tanya ke daerah, ada gak anak buah yang aneh-aneh, saya rasa sudah enggak tuh,’’ tutur Purwadi. Semua akhirnya tergantung setiap individu, jika tahan godaan maka tidak akan tergoda, tetapi kalau kita pinginnya digoda ya terjadi. Tetapi Purwadi juga menyampaikan ke teman teman Satker untuk bersikap wajar, kalau menjamu menggunakan dana di DIPA untuk pos jamuan tamu. ‘’Ya kalau hanya sekedar makan malam bersama yang tidak ada kaitannya dengan deal tertentu ya boleh saja. Ketika saya harus ketemu Mas Prawito terus makan bersama terus bayarnya paruhan, ya kan gak logislah, atau bayar masing-masing. Itu benar, tapi tidak elok ya rasanya,’’ kata dia. Purwadi menambahkan tapi kalau saya ketemu Kepala Dinas di daerah dan kebetulan temen sekolah seangkatan lalu dia mentraktir saya, ya saya terima, bukan sebagai kepala dinas tapi sebagai teman. Itu semua kembali ke hati nurani, kuncinya di hati nurani, saat mana gratifikasi itu mengarah korupsi, saat mana gratifikasi itu bukan bagian dari korupsi, yang tahu hanya hati. Purwadi mengatakan yang harus dicermati ketika pergi ke daerah dan dibayarkan hotel dan tiket. ‘’Itu pasti ketahuan, sekarang kan di BPK sudah online, jadi nama yang sama dipakai dua institusi bisa ketemu lho! Dan orang-orang yang tidak tahu harus kita kasih tahu,’’ ujar dia. Besar Pasak daripada Tiang Purwadi mengatakan sudah saatnya seperti peribahasa dahulu “besar pasak daripada tiang” itu JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 65 POTRET perlu di sosialisasikan lagi. Itu kan artinya pengeluaran lebih besar daripada pendapatan. Seharusnya pengeluaran harus lebih kecil daripada pendapatan. Dan khusus bagi PNS, menurut Purwadi, jangan tugas ke daerah, perjalan dinas dijadikan sebagai salah satu penghasilan, yang harus dilihat adalah gaji yang diterima dan ditransfer ke rekening tiap bulan. ‘’Kalau kita perpedoman pada pendapat itu kita bisa mengerem kebutuhan kita, lebih tepatnya keinginan kita,’’ tutur dia. Sekarang kalau kita ngitungnyangukurnya berapa kali dalam sebulan dapat jalan dapat SPPD terus itu jadi standar untuk hidup akan banyak persoalan kedepannya. Pertama dia bakal berantem sama atasannya jika tidak dikasih perjalanan dinas, staf berantem dengan kepala seksi. Purwadi mengaku hampir pensiun dan tidak pernah menghitung perjalanan ke daerah (selain gaji) sebagai dasar untuk menghitung kebutuhan, sehingga dipindahkan kemanapun, ada seksi atau bagian atau subdit atau direktur atau ses atau irjen sekarang ini yang tidak jalanjalan tidak menjadi masalah, karena standar hidup berdasarkan gaji itu, itu yang diatur untuk memenuhi kebutuhan hidup. Cari Cara Positif Kalau betul-betul dikalkulasikan ternyata penghasilan tidak mencukupi kebutuhan, ada upaya yang bisa dilakukan dan positif. Misalnya buka warung di depan rumah untuk menambah penghasilan agar dikepalanya tidak hanya berpikir cara mendapatkan uang dengan mudah yang menempuh segala cara. ‘’Banyak kok karyawan yang golongan 2 golongan 3 punya warung, coba deh kemana mana buka warung. Itu memang jalannya dan jalan bener gitu,’’ kata Purwadi. Dan ada pula yang usaha jual beli mobil, dan bisa. Banyak jalan yang bener. Pengalaman mengajarkan Purwadi. Ia mengatakan dirinya memang bukan anak orang kaya, sejak kelas 5 SD, untuk memenuhi kebutuhan sekolah ia berjualan rokok sampai kelas 3 SMA, dengan modal 2.300 rupiah di tahun 1969. Di tengah pendapatan terbatas dan keinginan bersekolah, ia mencari jalan. Untuk itu kegiatan belajarnya bukan dirumah tapi dipinggir jalan menunggu pembeli rokok. Dan ketika saya diterima di Gajah Mada bingung sendiri, wong deso gak punya apaapa bisa diterima di Gajah Mada sekampung saya pada bingung semua gak percaya. Komitmen untuk Bersih Bebas Korupsi Untuk mewujudkan Kemkes bersih dan bebas korupsi sebetulnya sudah dimulai. Langkah pertama adalah tanda tangan komitmen pimpinan dan seluruh jajajaran. Harus dipahami dan harusnya dicoba dibuka lagi yang sudah ditandatangani. Itjen membantu melakukannya lewat sosialisasi tentang WBK-Wilayah Bebas Korupsi, wilayah birokrasi bersih dan melayani. ‘’Bukan 66 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015 Pegawai Itjen atau auditor harus mematuhi kode etik, meresapi dan memahami. Selain itu ada standar audit yang harus dipenuhi. Tak kalah penting mereka harus paham siapa yang diaudit dan program apa yang diaudit. hanya slogan-slogan yang dimata saya hanya untuk penanda saja, tapi dibalik itu yang paling esensial adalah apakah kita bisa meresapi makna kemudian kita tindak lanjuti dengan tindakan tindakan yang kongkret, tidak menunggu orang lain mau melakukan tetapi dari diri kita sendiri yang harus melakukan,’’ tegas Purwadi. Purwadi menjelaskan untuk menjadi orang bersih, tidak hanya auditor, karena menjadi aparat pemerintah tidak akan kaya sehingga tidak usah memaksa diri untuk kaya. Kalau memang ingin kaya jadilah pengusaha, kalau ingin kaya ilmu ya jadi dosen, nah itu baru pilihan. Ketika kita sadar akan pilihan yang diambil, carilah kompensasi yang sesuai. ‘’Kerjalah yang baik, ketika kerjamu baik tetapi tidak dipandang orang, tidak dilihat orang, kamu bisa menjawab, hasil karya yang baik tapi tidak dipandang orang, hakekatnya adalah kompensasi dari pengeluaranmu, dari waktu yang kamu keluarkan, tenaga yang dikeluarkan,’’ tutur Purwadi. Ketika suatu hari pimpinan ingin melakukan suatu penugasan dan anggarannya ada DIPA siapa yang akan dipilih? Pilih staf yang mau bekerja karena ada duitnya atau pilih staf yang siap bekerja ada atau tidak ada duitnya? ‘’Lama lama model model yang hanya bekerja karena ada duitnya saja tidak akan dipilih oleh siapapun, jadi pilihan pilihan itu tergantung kita juga, bagaimana menempatkan posisi kita ketika menghadapi situsi yang harus kita pilih, ada kompensasi yang kita dapatkan dari aktifitas kita dan carilah kompensasi yang bermakna,’’ tutur dia. Hakikatnya adalah ketika orang datang ke unit di Kemkes, tidak ada lagi pikiran “gue dikompasin lagi apa gak”. Kalau persepsi itu sudah hilang berarti WBK dan WBBM tercapai, jadi memang indikatornya sederhana saja dan gampang. Di tahun 2014 ada 3 satker yaitu RS Fatmawati, Poltekkes 3, dan RS Karyadi Semarang yang mendapatkan pengahargaan dari Kementerian Kesehatan untuk WBK dan WBBM. Dan untuk tahun 2015 akan bertambah dan sedang dilakukan assesment untuk 16 Satker. Untuk rumah sakit ada 4 yaitu RS Sardjito, RS Sanglah, RS Wahidin dan PMN RS Mata Cicendo ini yang sedang di-review dan di assesment. [Prawito & Gibran] RESENSI BUKU Pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2014 x, 94 hal ; 25 cm ISBN : 978-602-235-676-9 Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak 1. NUTRIONAL REQUIREMENTS 612.3 GIZI merupakan faktor paling penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas SDM, oleh karena itu perlu pelayanan gizi yang berkualitas pada individu dan masyarakat. Pelayanan gizi merupakan salah satu sub –sistem dalam pelayanan kesehatan paripurna, yang berfokus kepada keamanan pasien. Dengan demikian pelayanan gizi wajib mengacu pada standar yang berlaku. Mengingat masih dijumpai kejadian malnutrisi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, maka perlu upaya pendekatan yang lebih strategis. Asupan zat gizi yang tidak sesuai kebutuhan sangat berkaitan dengan peningkatan resiko penyakit maupun komplikasinya. Selain itu terdapat kecendrungan peningkatan kasus yang terkait gizi. Hal ini memerlukan asuhan gizi yang bermutu guna mempertahankan status gizi yang optimal dan mempercepat penyembuhan. Problem gizi timbul bila terjadi ketidaksesuaian antara asupan dan kebutuhan tubuh akan zat gizi. PAGT merupakan proses penanganan problem gizi yang sistematis dan akan memberikan tingkat keberhasilan yang tinggi, Monitoring dan evaluasi menggunakan indikator asuhan gizi yang terukur dilakukan untuk menunjukan keberhasilan penanganan asuhan gizi dan perlu pendokumentasian semua tahapan proses asuhan gizi. Buku Pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) ini berisi latar belakang, tujuan, ruang lingkup, dasar hukum dan batasan operasional. Kewenangan tenaga gizi , pengawasan dan pengendalian dalam proses asuhan gizi terstandar. Terbitnya buku pedoman PAGT ini diharapkan menjadi pedoman untuk para pengelola fasilitas pelayanan kesehatan, karena pelayanan gizi dapat berjalan baik dengan perhatian dan dukungan kebijakan dari pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu buku ini diharapkan dapat diimplementasikan oleh tenaga kesehatan khususnya tenaga gizi untuk meningkatkan mutu pelayanan gizi, yang berbasis kompetensi dalam peningkatan profesionalisme.l JUNI 2015 • Edisi 59 • MEDIAKOM 67 RESENSI BUKU 68 MEDIAKOM • Edisi 59 • JUNI 2015