I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Unggas memberikan

advertisement
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unggas memberikan kontribusi penyediaan daging secara nasional
sebanyak 56,6% dari total 1.450,7 ribu ton (Yuwanta, 2004). Perkembangan
industri perunggasan di Indonesia kini tampak sudah maju sedemikian pesat,
namun senantiasa dihadapkan pada berbagai kendala. (Murtidjo, 1992). Penyakit
ayam merupakan kendala utama pada peternakan ayam intensif di lingkungan
tropis seperti Indonesia. Pengamanan terhadap penyakit harus mendapatkan
prioritas dan perhatian khusus dalam usaha peternakan ayam (Murtidjo, 1992).
Koksidiosis atau penyakit berak darah merupakan penyakit penting pada
ayam karena sering menimbulkan masalah dan menyebabkan kerugian yang
cukup besar pada usaha peternakan ayam (Iskandar, 2006). Koksidiosis
merupakan penyakit yang hampir selalu muncul pada setiap periode pemeliharaan
ayam (Tabbu, 2002). Siklus hidup yang pendek dan langsung serta potensi
reproduksi Eimeria yang tinggi di dalam suatu kelompok ayam yang dipelihara
secara intensif akan mendukung timbulnya letupan penyakit yang berat, yang
dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang tinggi (Tabbu, 2002).
Kerugian yang diakibatkan oleh penyakit tersebut beragam, antara lain
penurunan bobot hidup, masa bertelur terlambat, penurunan produksi telur, dan
penurunan efisiensi pakan. Kerugian yang dialami oleh peternak ayam dapat
mencapai 13 milyar dolar AS, setiap tahun di seluruh dunia. (Tresnani, 2012).
Diagnosis sangkaan terhadap koksidiosis dapat didasarkan atas gejala
klinik dan perubahan patologi. Diagnosis dengan pemeriksaan feses mudah keliru
1
2
hasilnya. Lokasi lesi dapat dijadikan bahan pertimbangan tentang spesies eimeria
yang menyebabkan lesi tersebut (Tabbu, 2002; Soulsby, 1982). Menurut Adamu,
(2013) diagnosa koksidiosis dapat didasarkan gejala klinis, koprologi, analisis
patomorfologikal dan patofisiologikal. Beberapa tahun terakhir ini juga sudah
digunakan berbagai metode biokemikal dan molekular. Menurut Tabbu, (2002)
diagnosa definitif hendaklah didasarkan atas pemeriksaan stadium mikroskopik
pada nekropsi dan identifikasi spesies Eimeria. Ditemukannya beberapa oosista
pada pemeriksaan mikroskopik dari kerokan sekum mengindikasikan adanya
infeksi, namun bukan merupakan diagnosa klinis dari koksidiosis.
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dosis
infeksi terhadap keparahan koksidiosis dengan melihat gambaran histopatologi
sekum ayam.
C. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang infeksi
koksidia pada ayam kususnya dan kemajuan ilmu parasit pada umumnya
Download