(perusahaan listrik negara) (persero) - E

advertisement
PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA
JASA PT. PLN (PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA) (PERSERO) DALAM
PEMADAMAN LISTRIK BERGILIR
Studi Kasus pada PT. PLN (Persero) Cabang Bukittinggi
Daniwiharya Idris1, Elyana Novira1, Yoviza Media1
1
Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta
Email : [email protected]
ABSTRAK
Electricity production is a sector that controls the lives of multitudes.
Electricity supply crisis which resulted a rolling blackouts is such a heavy
disadvantage to the users consumers of PT. PLN (Persero) services. The
researched problems are 1) What is the causes of the inability of PT. PLN
(Persero) in delivering electricity to customers on rolling blackouts. 2) What
kind of responsibility is PT. PLN (Persero) as electricity enterprise had on
rolling blackouts. 3) What kind legal actions that can be taken by electricity
consumers public for losses wich caused by rolling blackouts. The research
conducted at PT. PLN (Persero) Bukittinggi Branch, with sociological
juridical research methods. The results showed that the rolling blackouts due
to electricity shortage caused by the elevation of water debit and a damage to
the generating plant which caused by climates, weathers and an increase of
supply demand due to the growth of electricity consumption. The rolling
blackouts execution and the copensations provision by PT. PLN (Persero) has
applied the principles of consumer protection which has regulated in UUPK,
based on the Standard Operating Procedure (SOP) and the Service Quality
Grades (TMP). Consumers can take legal action through a direct peaceful
settlement of the parties, through BPSK, or through the courts under the
provisions of general judiciary.
Keywords: Protection, Consumer, Power Outages
jenis barang dan/atau jasa yang dapat
Pendahuluan
Dalam kehidupan, manusia
dikonsumsi dan dimanfaatkan oleh
dalam memenuhi kebutuhannya tak
masyarakat. Keadaan tersebut di satu
mungkin
hakikatnya
sisi dapat memberikan manfaat bagi
sebagai konsumen, baik atas barang
konsumen karena kebutuhan akan
maupun
ini,
barang dan/atau jasa yang diinginkan
kebutuhan masyarakat yang semakin
dapat terpenuhi, dan juga kebebasan
beragam, dan juga perkembangan
untuk memilih jenis dan kualitas
perekonomian yang semakin pesat,
barang dan/atau jasa yang sesuai
sehingga
dengan keinginan dan kemampuan
lepas
jasa.
dari
Pada
memunculkan
saat
beragam
1
2
konsumen tersebut.
Namun
ekses
keadaan
dan
negatif
pemakaian
barang dan/atau jasa;
fenomena tersebut, pada sisi lainnya
c. meningkatkan pemberdayaan
dapat mengakibatkan kesenjangan
konsumen dalam memilih,
kedudukan
pelaku
usaha
menentukan dan menuntut
yang
mana
hak-haknya
kedudukan konsumen pada dasarnya
konsumen;
dengan
antara
konsumen,
berada pada kedudukan yang lebih
sistem
per-
lemah, sementara barang dan/atau
lindungan konsumen
yang
jasa tersebut dapat berupa barang
mengandung unsur kepastian
dan/atau jasa kebutuhan primer yang
hukum
menyangkut
informasi serta akses untuk
hajat
hidup
orang
banyak.
d. menciptakan
sebagai
dan
keterbukaan
mendapatkan informasi;
Untuk
rangka
e. menumbuhkan kesadaran pe-
terhadap
laku usaha mengenai penting-
konsumen, pemerintah telah menge-
ya perlindungan konsumen
luarkan sebuah peraturan perundang-
sehingga tumbuh sikap yang
undangan mengenai
jujur dan bertanggung jawab
pemberian
itu
dalam
perlindungan
perlindungan
konsumen dalam bentuk UndangUndang Nomor 8 Tahun 1999
tentang
Perlindungan
dalam berusaha;
f. meningkatkan kualitas barang
Konsumen,
dan/atau jasa yang menjamin
yang untuk selanjutnya disingkat
kelangsungan usaha produksi
dengan UUPK.
barang dan/atau jasa, ke-
Dalam
Pasal
3
UUPK,
Perlindungan konsumen ber-tujuan:
a. meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian
sehatan,kenyamanan,
amanan,
dan
ke-
keselamatan
konsumen.
Pelaku usaha sebagaimana
konsumen untuk melindungi
yang dinyatakan dalam Pasal 7
diri;
UUPK juga harus bertanggung jawab
b. mengangkat
harkat
dan
dalam menjalankan kegiatan usaha
martabat konsumen dengan
dan atas barang dan/atau jasa yang
cara menghindarkannya dari
dihasilkannya.
3
Topik yang sedang menarik
Pemadaman bergilir tersebut
pada saat ini adalah permasalahan
berdampak luas pada kehidupan
pe-madaman
di-
masyarakat, baik secara langsung
lakukan Perusahaan Listrik Negara
maupun tidak langsung, yang mana
(PLN) terutama di wilayah Sumatra
menimbulkan kerugian tidak saja
akibat krisis pasokan listrik.
pada kenyamanan konsumen peng-
bergilir
yang
Listrik merupakan salah satu
guna jasa kelistrikan, tetapi juga
sektor produksi yang penguasaannya
berpengaruh terhadap perekonomian
berada pada negara, sebagaimana
masyarakat.
diatur dalam Undang-Undang Dasar
1945
pasal
33
ayat
(2)
yang
Hal-hal di atas tidak sesuai
dengan tujuan pembangunan ke-
berbunyi: “Cabang-cabang produksi
tenagalistrikan
yang penting bagi Negara dan yang
Undang Ketenagalistrikan.
menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara”.
Undang-
Dari latar belakang yang
diuraikan di atas maka perumusan
Pasal 2 ayat (2) UndangUndang Ketenagalistrikan menyata-
masalah yang penulis kemukakan
adalah :
ketenaga-
1. Apakah penyebab ketidak-
listrikan bertujuan untuk menjamin
mampuan PT. PLN (Persero)
ketersediaan tenaga listrik dalam
untuk menyalurkan tenaga
jumlah yang cukup, kualitas yang
listrik
baik, dan harga yang wajar dalam
dalam pemadaman bergilir?
kan:
“Pembangunan
dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan
kepada
pelanggan
2. Bagaimanakah
bentuk
dan kemakmuran rakyat secara adil
tanggung jawab PT. PLN
dan
(Persero)
merata
serta
mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan”.
Pemadaman bergilir adalah
Cabang
tinggi sebagai pelaku usaha
ketenagalistrikan sehubung-
pemadaman listrik yang dilakukan
an
sengaja sebagai upaya terakhir dari
listrik bergilir?
perusahaan penyedia listrik untuk
Bukit-
dengan
pemadaman
3. Apa sajakah upaya hukum
menghindari mati listrik total pada
yang
dapat
ditempuh
suatu sistem jaringan listrik.
masyarakat konsumen listrik
4
atas kerugian yang timbul
melalui
akibat
yaitu, dari wawancara dengan
pemadaman listrik
penelitian
bergilir yang dilakukan oleh
pihak
PT.
PT. PLN (Persero) Cabang
Cabang
Bukittinggi?
Pelayanan
lapangan
PLN
(Persero)
Bukittinggi
bagian
sebagai
pelaku
usaha, masyarakat pengguna
Metodologi
jasa PT. PLN (Persero) Cabang
Untuk menjawab permasalah-
Bukittinggi
sebanyak
25
an-permasalahan yang ada penulis
sampel sebagai konsumen, dan
melakukan
informan lain yang memiliki
pendekatan
masalah
secara yuridis sosiologis (socio-legal
kaitan
research), yaitu pendekatan masalah
skripsi ini.
melalui penelitian hukum dengan
b.
menghubungkannya
dengan
penyusunan
Data Sekunder
melihat norma hukum yang berlaku
dan
dalam
Data
sekunder
adalah
data penunjang, data sekunder
fakta yang ada di tengah masyarakat.
diperoleh
Penelitian hukum sosiologis adalah
kepustakaan untuk memberi-
sebuah metode penelitian hukum
kan
yang menitikberatkan pada data di
primer.
lapangan untuk memperoleh data
primer, dan di samping
itu juga
dilakukan penelitian terhadap bahan-
dari
penjelasan
Bahan
1. Sumber Data
mempelajari
dua sumber data, yaitu:
a.
diperoleh
memperhatikan
dan
perundang-
undangan yang berlaku dan
pembahasan yaitu :
Data primer atau data
adalah
diperoleh
yang
berkaitan erat dengan pokok
Data Primer
dasar
sekunder
1) Bahan Hukum Primer
dengan
menggunakan
data
tersebut terdiri dari :
kan data sekunder.
ini
atas
Adapun data
bahan kepustakaan untuk mendapat-
Penelitian
bahan-bahan
a)
Kitab
Undang-Undang
data
yang
Hukum Perdata (KUH Per-
langsung
oleh
data).
penulis dari sumber pertama
5
b) Undang-Undang Nomor 8
c)
LPE-DSM)
Nomor 16 –12/43/600.3/
lindungan Konsumen.
2003 Tentang Tata Cara
Undang-Undang Nomor
Pengurangan
30 Tahun 2009 tentang
Listrik Akibat Tidak Ter-
Ketenagalistrikan.
penuhinya Standar Mutu
Menteri
tambangan
dan
PerEnergi
Nomor 02 P/451/M.PE/
1991 Tentang Hubungan
Pemegang Kuasa Usaha
Tagihan
Pelayanan
Pada
Per-
usahaan Perseroan (Persero) PT. PLN
2) Bahan Hukum Sekunder
Bahan
yang
erat
Ketenagalistrikan dan Pe-
kaitannya dengan bahan hukum
megang Izin Usaha Pe-
primer yang dapat membantu
nyediaan Tenaga Listrik
menganalisa
Untuk Kepentingan Umum
primer. Adapun yang menjadi
dan Masyarakat.
bahan hukum sekunder itu
Keputusan
PLN
Direksi
(Persero)
PT.
Nomor
antara
lain
bahan
:
perpustakaan,
hukum
buku-buku
dan
hasil
338.K/010/DIR/2003
penelitian.
tentang Reduksi atas Peng-
3) Bahan Hukum Tertier
hentian
f)
(SK
Tahun 1999 tentang Per-
d) Peraturan
e)
Energi
Sementara
Pe-
Bahan
hukum
yang
nyaluran Tenaga Listrik
memberikan petunjuk ataupun
oleh PT. PLN (Persero).
penjelasan
Surat Keputusan Dirjen
hukum
Listrik dan Pemanfaatan
sekunder seperti kamus hukum,
Energi
ensiklopedi, dsb.
(SK
Nomor
2002
LPE-DSM)
114-12/39/600.2/
Tentang
Tingkat
Mutu Pelayanan (TMP)
PT. PLN
g) Surat Keputusan Dirjen
Listrik dan Pemanfaatan
terhadap
primer
bahan
dan/atau
2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data
yang akan dikumpulkan adalah
data primer dan data sekunder.
Dengan
demikian
ada
dua
6
kegiatan utama yang dilakukan
dan
dalam melaksanakan penelitian
pejabat PT. PLN (Persero).
ini, yaitu studi dokumen dan
wawancara.
keputusan
atau
4) Analisis Data
Data-data
a) Wawancara
badan
primer
skunder yang telah
dan
berhasil
Wawancara adalah proses
dikumpulkan dari penelitian
memperoleh keterangan untuk
dianalisis dengan cara kualitatif
menjawab
permasalahan
yaitu dengan menghubungkan
penelitian dengan cara tanya
data-data yang ada dengan
jawab
masalah untuk mendapatkan
menggunakan
wawancara
semi
teknik
terstruktur
dengan responden yaitu pihak
kesimpulan,
yang
diuraikan
dalam bentuk kalimat-kalimat.
PT. PLN (Persero) Cabang
Bukittinggi
sebagai
pelaku
usaha, yaitu dengan Bapak
Amri Satu, SPV Humas PT.
PLN
Rayon
(Persero)
Cabang
Bukittinggi sebagai konsumen,
dan
informan
memiliki
lain
kaitan
yang
dalam
penyusunan skripsi ini.
teknik
dokumen adalah
data
dengan cara mempelajari bahan
atau
literatur-
literatur yang ada terdiri dari
peraturan
1. Penyebab ketidakmampuan PT.
PLN (Persero) untuk menyalurkan
tenaga listrik kepada pelanggan
dalam pemadaman bergilir disebabkan oleh beberapa faktor :
pada PLTA merupakan faktor
pengumpulan
kepustakaan
kemukakan adalah :
a) Faktor elevasi debit air danau
b) Studi Dokumen
Studi
Hasil penelitian yang penulis
Bukittinggi,
masyarakat pengguna jasa PT.
PLN
Hasil Penelitian dan Pembahasan
perundang-
undangan, dokumen-dokumen
ekstern, secara umum faktor
yang disebabkan keadaan iklim
dan cuaca.
b) Faktor kerusakan
sebabkan
oleh
yang dipeningkatan
beban yang terjadi karena pertumbuhan jumlah konsumen.
c) Bentuk sistem interkoneksi
7
yang saling terhubung dan
a) Pelaksanaan pemadaman ber-
saling mendukung, menyebab
gilir yang dilaksanakan ber-
kan kekurangan pasokan di
dasarkan Standar Operasional
satu subsistem akan ditutupi
Prosedur
oleh subsitem lain, sehingga
pemadaman listrik PT. PLN.
menjadikan
Pemberitahuan
krisis
pasokan
listrik semakin meluas.
(SOP)
perencanan
diberikan
dalam 7 sampai 3 hari sebelum
pemadaman.
Kewajiban PT. PLN dalam
memberikan pelayanan yang
baik dan menyediakan listrik
secara
berkesinambungan
dengan mutu dan keandalan
yang
baik
meliputi
penyediaan
dan
usaha
penunjang
tenaga listrik yang di dalamnya
termasuk kegiatan pembangunan ketenagalistrikan. Karena
itu PT. PLN seharusnya telah
memperhitungkan pertumbuhan kebutuhan listrik dan dapat
memenuhi tidak hanya peningkatan
beban
pemakaian
dan permintaan baru yang terus
meningkat setiap tahunnya tapi
juga perkembangan dan perubahan
dalam
pemanfaatan
b) Pemberian
ganti
rugi
atau
kompensasi berdasarkan Pasal
3
SK
Dirjen
Listrik
dan
Pemanfaatan Energi (SK LPEDSM) Nomor 16 –12/43/600.3/
2003
Tentang
Tata
Cara
Pengurangan Tagihan Listrik
Akibat
Tidak
Terpenuhinya
Standar Mutu Pelayanan Pada
Perusahaan Perseroan (Persero)
PT. PLN Untuk Lama Gangguan, Jumlah Gangguan, dan/atau
Kesalahan
Pembacaan
kWh
Meter, konsumen berhak atas
kompensasi (ganti rugi) sebesar
10% (sepuluh persen) dari
biaya beban apabila terjadi kelebihan atas besaran maksimal
gangguan perbulannya.
sumber energi.
3. Upaya
2. Bentuk tanggung jawab PT. PLN
(Persero)
dalam
bergilir berupa :
pemadaman
hukum
yang
dapat
ditempuh masyarakat konsumen
listrik atas kerugian yang timbul
akibat pemadaman listrik bergilir
adalah :
8
a) Melalui
musyawarah
nyelesaian
damai
pesecara
ada
yang
mengajukan
gugatan
secara langsung.
langsung oleh para pihak yang
Alasan
bersengketa (pelaku usaha dan
konsumen) tanpa melibatkan
pengadilan maupun pihak ketiga yang netral. Penyelesaian
yang dialami akibat pemadaman
listrik bergilir, antara lain :
1. Ketidaktahuan
KUHPerdata.
sengketa
melaui
sebagai konsumen listrik.
BPSK
2. Kurang atau tidak jelasnya
melalui: mediasi, arbitrase, dan
informasi
konsiliasi.
mengetahui
tentang peradilan umum yang
atau tidak.
ngadilan hanya dapat ditempuh
upaya
3. Konsumen merasa direpot-
penyelesaian
kan
diluar pengadilan yang telah
4. Krisis
yang
dan
hanya
sebatas
aparatur
hukum
di
Simpulan
dalam pemadaman listrik bergilir
ini
kepercayaan
Indonesia.
Sengketa antara pelanggan
dalam pe-madaman listrik bergilir
dan
konsumen atas penegakan
bersengketa.
belum pernah terjadi. Pelanggan
waktu
gugatan.
hasil oleh salah satu pihak atau
dengan PT. PLN Rayon Bukittinggi
dengan
prosedur apabila melakukan
dipilih dinyatakan tidak ber-
pihak
apakah
konsumen telah dirugikan
berlaku. Gugatan melalui pe-
selama
penyebab
sehingga konsumen tidak
an mengacu pada ketentuan
para
atas
pemadaman listrik bergilir,
c) Penyelesaian melalui pengadil-
oleh
konsumen
atas hak dan kewajibannya
b) Penyelesaian
apabila
tidak
melakukan gugatan atas kerugian
mengacu pada ketentuan dalam
konsumen
konsumen
Berdasarkan hasil penelitian
yang
telah
sebelumnya,
diuraikan
dapat
pada
bab
diambil
ke-
simpulan sebagai berikut :
mengajukan keluhan saja, belum
1. Penyebab Ketidakmampuan
9
PT. PLN (Persero) Untuk
lama
Menyalurkan Tenaga Listrik
gangguan,
Kepada Pelanggan Dalam
alahan
Pemadaman
Meter.
karenakan
Bergilir
oleh
di-
beberapa
gangguan,
jumlah
dan/atau
pembacaan
kekWh
3. Upaya hukum yang dapat
faktor, yaitu : peningkatan
ditempuh
beban
akibat pemadaman bergilir
dan
pertumbuhan
atas
konsumen yang berakibat
antara
kerusakan pada pembangkit
penyelesaian damai secara
listrik, faktor berkurangnya
langsung oleh para pihak
debit air di beberapa PLTA
yang bersengketa (pelaku
yang mengakibatkan ber-
usaha
kurangnya jumlah produksi,
mengacu
dan sistem kelistrikan yang
KUHPerdata, penyelesaian
berbentuk
di
sistem
inter-
koneksi.
lain
kerugian
adalah
dan
konsumen)
pada
melalui
:
ketentuan
BPSK,
dan
penyelesaian melalui pengadilan yang mengacu pada
2. Bentuk tanggung jawab PT.
PLN
(Persero)
ketentuan tentang peradilan
dalam
umum yang berlaku.
pemadaman bergilir dapat
dilihat dalam pelaksanaan
Ucapan terima kasih
pemadaman listrik bergilir
Pada kesempatan ini penulis
dan pemberian kompensasi
mengucapkan terima kasih banyak
(ganti rugi).
Berdasarkan
kepada
Standar
Operasional
membantu penulis selama penulisan
Prosedur (SOP) yang harus
skripsi ini, yaitu : (1) Ibu Elyana
dipenuhi, dan harus diikuti
Novira, S.H., M.H, selaku Pem-
pemberitahuan kepada pe-
bimbing I, (2) Ibu Yofiza Media,
langgan sebelum pelaksana-
S.H, M.H, selaku Pembimbing II, (3)
an pemadaman listrik ber-
Bapak Suamperi, S.H., M.H, sebagai
gilir
Mutu
Penguji I, (4) Bapak Syafril, S.H.,
Pelayanan (TMP) apabila
M.H., sebagai Penguji II, (5) Bapak
melebihi
Adri S.H., M.H, selaku Penguji III,
dan
Tingkat
batas
maksimal
pihak-pihak
yang
sudah
10
(6) Keluarga tercinta yang selalu
R. Setiawan, 1977, Pokok-Pokok
memberi dukungan moril maupun
Hukum Perikatan, Bina Cipta,
materi.
Bandung.
Riduan Syahrani, 2004, Seluk Beluk
Daftar Pustaka
Dan Asas-Asas Hukum Perdata,
Buku-Buku
Alumni, Bandung.
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo,
2005,
Hukum
Perlindungan
Konsumen, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Hukum, Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta.
Bambang Sunggono, 2001, Metodelogi
Hukum,
PT.
Raja
Gunawan Widjaja dan Achad Yani,
Hukum
Konsumen,
Perlindungan
PT.
Gramedia,
Syawali
Imaniyati,
dan
Neni
2000,
Perlindungan
Sri
Hukum
Konsumen,
J. Satrio, 1995, Hukum Perikatan,
yang
Lahir
dari
Perjanjian, PT. Citra Adytia
Bakti, Bandung.
Mariam Darus Badrulzaman, 1981,
Pembentukan Hukum Nasional
dan Permasalahnnya, Alumni,
Jakarta.
an Konsumen, Grasindo, Jakarta.
Subekti, 2002, Hukum Perjanjian,
PT.Intermasa, Jakarta .
Peraturan Perundang-Undangan
Kitab
Undang-Undang
Hukum
Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1999
tentang
Perlindungan
Konsumen.
2009 tentang Ketenagalistrikan.
Peraturan Menteri Pertambangan dan
Energi
Noor
02
P/451/
M.PE/1991 Tentang Hubungan
Mandar Maju, Bandung.
Perikatan
Jakarta.
Undang-Undang Nomor 30 Tahun
Jakarta.
Husni
UI-PRES,
Perdata.
Grafindo Persada, Jakarta.
2001,
Penelitian Hukum,
Shirdata, 2000, Hukum Perlindung-
AZ. Nasution, 1995, Konsumen dan
Penelitian
Soerjono Soekanto, 2008, Pengantar
Pemegang
Kuasa
Usaha
Ketenagalistrikan dan Pemegang
Izin Usaha Penyedaian Tenaga
Listrik
Untuk
Kepentingan
Umum dan Masyarakat.
Keputusan
(Persero)
Direksi
Nomor
PT.
PLN
338.K/010/
DIR/2003 Tentang Reduksi atas
11
Penghentian
Sementara
Pe-
nyaluran Tenaga Listrik oleh PT.
PLN (Persero).
Perusahaan Perseroan (Persero)
PT. PLN
Sumber Lain
Surat Keputusan Dirjen Listrik dan
Atribusi-Berbagi
Serupa
Creative
Pemanfaatan Energi (SK LPE-
Commons,
DSM) Nomor 114-12/ 39/600.2/
Bergilir,
2002 Tentang Tingkat Mutu
org/wiki/Pemadaman_bergilir
Pelayanan (TMP) PT. PLN
diakses pada tanggal 15 Oktober
Surat Keputusan Dirjen Listrik dan
Pemanfaatan Energi (SK LPEDSM) Nomor 16 –12/43/600.3/
2003
Tentang
Pengurangan
Akibat
Tata
Tagihan
Tidak
Cara
Listrik
Terpenuhinya
Standar Mutu Pelayanan Pada
2013.
Pemadaman
http://id.wikipedia.
PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA
JASA PT. PLN (PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA) (PERSERO) DALAM
PEMADAMAN LISTRIK BERGILIR
Studi Kasus pada PT. PLN (Persero) Cabang Bukittinggi
ARTIKEL
Ditulis Kepada Fakultas Hukum
Universitas Bung Hatta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum
Oleh:
DANIWIHARYA IDRIS
NPM : 0910012111023
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2014
Download