kemampuan mengubah teks wawancara menjadi

advertisement
KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI
KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2
LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT
JURNAL
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan
(Strata 1)
IHSAINIL HUDA
NPM 09080214
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2013
KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA
MENJADI KARANGAN NARASI
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG
KABUPATEN PASAMAN BARAT
Oleh
Ihsainil Huda1, Iswadi Bahardur2, Putri Dian Afrinda3
1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
The problem in this research are first, the students competence was low in
writing narrative text. Second, the student difficult to make differences between
narrative and other kond of writing. Third, learning techniques that can motivate
students in write narrative essay is not used by teacher. The purpose of this
research is to describe the ability to change interview text into narrative essay for
grade VII of SMP Negeri 2 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat. The
kind of this research is quantitative with descriptive menthod. The kind of this
research is students grade VII at SMP Negeri 2 Lembah Melintang Kabupaten
Pasaman Barat 27 students. Sample of this research is students grade VII
sampling techniques is purposional random sampling. The instrument of the
research use performance test.
Based on the data analysis, it can be seen the ability of students to change
interview text into narrative essay students grade VII SMP Negeri 2 Lembah
Melintang Kabupaten Pasaman Barat considered more than enaught (LDC) with
an average of students mastery 72,13%. Next, the comperence to change interview
into narrative essay for students grade VII SMP Negeri 2 Lembah Melintang
Kabupaten Pasaman Barat for (1) flow relatively more than enough (LDC) with
an average of 70.36%, (2) punctuation point quite well once (BS) with an average
of 93.82%, punctuation, comma belong either once (BS) with an average of
87.65%, relatively less punctuation quotation once (KS) with an average of 34.56,
(Ldc) with an average of 67.90%, (3) characters and events perfectly classified (S)
with an average of 100%, (4) the sentence is not directly considered less (K) with
an average of 43.20%.
Key words: ability, interviews, and narrative
KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA
MENJADI KARANGAN NARASI
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG
KABUPATEN PASAMAN BARAT
Oleh
Ihsainil Huda1, Iswadi Bahardur2, Putri Dian Afrinda3
1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Masalah dalam penelitian ini adalah Pertama, randahnya kemampuan
siswa dalam menulis karangan narasi. Kedua, siswa sulit membedakan tulisan
narasi dengan bentuk tulisan. Ketiga, teknik pembelajaran yang dapat memotivasi
siswa dalam menulis karangan narasi tidak digunakan. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan kemampuan mengubah teks wawancara menjadi karangan
narasi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman
Barat. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi
penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lembah Melintang Kabupaten
Pasaman Barat, berjumlah 27 orang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII.
Teknik pengambilan sampel, yaitu Purposional Random Sampling. Instrumen
penelitian ini adalah menggunakan tes unjuk kerja.
Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa kemampuan
mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi siswa kelas VII SMP Negeri
2 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat tergolong lebih dari cukup (Ldc)
dengan rata-rata penguasaan siswa 72,13%. Selanjutnya kemampuan mengubah
teks wawancara menjadi karangan narasi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lembah
Melintang Kabupaten Pasaman Barat untuk (1) alur tergolong lebih dari cukup
(Ldc) dengan rata-rata 70,36%, (2) tanda baca titik tergolong baik sekali (BS)
dengan rata-rata 93,82%, tanda baca koma tergolong baik sekali (BS) dengan ratarata 87,65%, tanda baca petik tergolong lebih dari cukup (Ldc), huruf kapital
tergolong lebih dari cukup (Ldc) dengan rata-rata 67,90%, (3) tokoh dan peristiwa
tergolong sempurna (S) dengan rata-rata 100%, (4) kalimat tidak langsung
tergolong kurang (K) dengan rata-rata 43,20%.
Kata Kunci: kemampuan, wawancara, dan narasi
Menurut Tarigan (1983: 3–4),
PENDAHULUAN
Menulis
satu
merupakan
keterampilan
yang
salah
menulis
merupakan
harus
keterampilan
suatu
berbahasa
yang
dimiliki oleh siswa. Berdasarkan
dipergunakan untuk berkomunikasi
observasi dan
yang
secara tidak langsung, tidak secara
dilakukan dengan salah satu guru
tatap muka dengan orang lain.
Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas
Menurut Semi (2003: 29), narasi
VII
Lembah
adalah
gambaran
tulisan
SMP
Melintang,
wawancara
Negeri
2
diperoleh
bentuk
percakapan
yang
atau
bertujuan
bahwa, kemampuan siswa menulis
menyampaikan atau menceritakan
narasi
ini
rangkaian peristiwa atau pengalaman
diketahui dari nilai yang diperoleh
manusia berdasarkan perkembangan
siswa kelas VII belum memenuhi
dari waktu ke waktu. Ermanto (2001:
kriteria ketuntasan minimal (KKM)
59)
yang ditetapkan sekolah. Siswa
merupakan kegiatan yang sangat
masih sulit membedakan antara
penting dan utama dilakukan oleh
tulisan berjenis narasi dengan jenis
para wartawan.
masih
rendah.
Hal
tulisan yang lain. Hal ini disebabkan
karena
pengetahuan
dan
menyatakan
wawancara
Berdasarkan hasil observasi
penelitian
tentang
“Kemampuan
pemahaman siswa tentang konsep
Mengubah Teks Wawancara Menjadi
tulisan narasi dan ciri penanda
Karangan Narasi Siswa Kelas VII
tulisan narasi tergolong rendah.
SMP Negeri 2 Lembah Melintang
Selain itu, menulis narasi dianggap
Kabupaten Pasaman Barat” penting
sebagai
untuk dilakukan.
kegiatan
yang
membosankan bagi siswa karena
penyanyian materi tentang menulis
METODE
narasi kurang menarik dan terkesan
Jenis
penelitian
monoton. Guru tidak menggunakan
kuantitatif
dengan
teknik pembelajaran sehingga tidak
metode deskriptif. Populasi dalam
dapat memotivasi dan membantu
penelitian ini adalah siswa kelas VII
siswa dalam menulis narasi.
SMP Negeri 2 Lembah Melintang
ini
adalah
menggunakan
yang terdaftar pada tahun pelajaran
Keempat, menugaskan siswa untuk
2012/2013. Jumlah siswa kelas VII
mengubah teks wawancara menjadi
yang keseluruhan adalah 107 siswa
karangan narasi.
yang terdiri atas lima kelas. Sampel
Data
yang
terkumpul
penelitian ini ialah siswa kelas VII
dianalisis melalui delapan tahap.
SMP Negeri 2 Lembah Melintang
Pertama, memeriksa hasil tulisan
yang diambil 25% dari populasi per
siswa.
kelas yaitu berjumlah 27 orang.
tulisan siswa berdasarkan indikator
Penelitian ini memiliki satu variabel,
yang akan dinilai. Ketiga, mengubah
yaitu kemampuan mengubah teks
skor mentah menjadi nilai. Keempat,
wawancara menjadi karangan narasi
menafsirkan kemampuan mengubah
siswa kelas VII SMP N 2 Lembah
teks wawancara menjadi karangan
Melintang
Pasaman
narasi berdasarkan rata-rata hitung.
Data penelitian ini adalah
Kelima, membahas hasil analisis
Barat.
Kabupaten
Kedua,
Keenan
menentukan
skor
hasil belajar siswa dalam mengubah
data.
teks wawancara menjadi karangan
kemampuan
narasi.
wawancara menjadi karangan narasi
Instrumen yang digunakan dalam
dengan
mengelompokkan
mengubah
menggunakan
teks
skala
10.
penelitian ini adalah tes unjuk kerja.
Ketujuh, membuat histogram (grafik
Pengumpulan data dilakukan dengan
batang) kemampuan mengubah teks
cara memberikan tes menulis narasi
wawancara menjadi karangan narasi.
dengan mengubah teks wawancara
Kedelapan,
berdasarkan langkah-langkah yang
analisis dan pembahasan.
telah
penjelasan
singkat
HASIL PENELITIAN
tentang konsep tulisan narasi dan
wawancara.
Kedua,
memberikan
contoh teks wawancara yang diubah
menjadi karangan narasi. Ketiga,
memberikan teks wawancara yang
telah
disediakan
hasil
Pertama,
ditetapkan.
memberikan
menyimpulkan
kepada
siswa.
Data diperoleh dengan cara
memberikan tes kepada siswa kelas
VII
SMP
Negeri
2
Lembah
Melintang Kabupaten Pasaman Barat
untuk mengubah teks wawancara
menjadi
karangan
narasi.
Teks
wawancara yang diberikan telah
ditentukan. Siswa yang dijadikan
sampel sebanyak 27 orang.
Gambaran nilai kemampuan
mengubah teks wawancara menjadi
karangan narasi siswa kelas
VII
2. Kemampuan Mengubah Teks
Wawancara
Menjadi
Karangan Narasi Siswa Kelas
VII SMP Negeri 2 Lembah
Melintang
Kabupaten
Pasaman Barat Menggunakan
Tanda baca (Tanda titik,
koma, petik dan huruf kapital)
SMP Negeri 2 Lembah Melintang
Hasil
analisis
data
Kabupaten Pasaman Barat tergolong
menunjukkan
lebih dari cukup (Ldc) dengan rata-
penguasaan
rata
tingkat
wawancara menjadi karangan narasi
penguasaan berada pada 66-75%
siswa kelas VII SMP Negeri 2
pada skala 10.
Lembah
Melintang
Pasaman
Barat
72,13
dengan
bahwa
tingkat
mengubah
teks
Kabupaten
ditinjau
PEMBAHASAN
menggunakan
1. Kemampuan Mengubah Teks
Wawancara
Menjadi
Karangan Narasi Siswa Kelas
VII SMP Negeri 2 Lembah
Melintang
Kabupaten
Pasaman Barat Menggunakan
Alur
tergolong baik sekali (BS). Rata-
Hasil
analisis
menunjukkan
penguasaan
data
bahwa
tingkat
mengubah
teks
wawancara menjadi karangan narasi
siswa kelas VII SMP Negeri 2
Lembah
Melintang
Pasaman
Barat
Kabupaten
ditinjau
dari
menggunakan alur tergolong lebih
dari
cukup
penguasaan
(Ldc).
siswa
Rata-rata
70,36%
dan
berada pada rentang 66–75% pada
skala 10.
tanda
dari
baca
titik
rata penguasaan siswa 93,82% dan
berada pada rentang 85–95% pada
skala 10. tanda baca koma tergolong
baik
sekali
penguasaan
(BS).
siswa
Rata-rata
87,65%
dan
berada pada rentang 85–95% pada
skala 10. tanda baca petik tergolong
kurang
sekali
penguasaan
(KS).
siswa
Rata-rata
34,56%
dan
berada pada rentang 26–35% pada
skala
10.
menggunakan
Ditinjau
huruf
dari
kapital
tergolong lebih dari cukup (Ldc).
Rata-rata penguasaan siswa 67,90%
dan berada pada rentang 66–75%
pada skala 10.
3. Kemampuan Mengubah Teks
Wawancara
Menjadi
Karangan Narasi Siswa Kelas
VII SMP Negeri Lembah
Melintang
Kabupaten
Pasaman Barat Menggunakan
Tokoh dan Peristiwa
Hasil
analisis
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian
dapat
disimpulkan
kemampuan
bahwa
mengubah
teks
wawancara menjadi karangan narasi
data
siswa kelas VII SMP Negeri 2
tingkat
Lembah Melintang tergolong lebih
teks
dari cukup ( Ldc) dengan rata-rata
wawancara menjadi karangan narasi
72,13% berada pada rentang 66–
siswa kelas VII
75% pada skala 10. Kemampuan
menunjukkan
penguasaan
bahwa
mengubah
SMP Negeri 2
Lembah
Melintang
Pasaman
Barat
Kabupaten
dari
karangan narasi siswa kelas VII
menggunakan tokoh dan peristiwa
SMP Negeri 2 Lembah Melintang
tergolong sempurna (S). Rata-rata
Kabupaten Pasaman Barat ditinjau
penguasaan siswa 100% dan pada
dari
rentang 96–100% pada skala 10.
tergolong lebih dari cukup (Ldc),
4. Kemampuan Mengubah Teks
Wawancara
Menjadi
Karangan Narasi Siswa Kelas
VII SMP Negeri 2 Lembah
Melintang
Kabupaten
Pasaman Barat Menggunakan
Kalimat Tidak Langsung
dengan rata-rata 70,36% berada
Hasil
analisis
menunjukkan
penguasaan
ditinjau
mengubah teks wawancara menjadi
bahwa
data
tingkat
mengubah
teks
wawancara menjadi karangan narasi
siswa kelas VII SMP Negeri 2
Lembah
Melintang
Pasaman
Barat
menggunakan
Kabupaten
ditinjau
kalimat
langsung tergolong kurang (K).
dari
tidak
menggunakan
(1)
alur
pada rentang 66–75% pada skala 10,
(2) tanda baca titik tergolong baik
sekali
(BS)
dengan
rata-
rata
93,82% berada pada rentang 86–
95% pada skala 10, tanda baca
koma tergolong baik sekali (BS)
dengan rata-rata 87,65% berada
pada rentang 86–95%, tanda baca
petik tergolong kurang sekali (KS)
dengan rata-rata 34,56% berada
pada rentang 26–35%, huruf kapital
tergolong lebih dari cukup (Ldc)
dengan rata-rata 67,90% berada
pada rentang 66–75% (3) tokoh dan
peristiwa tergolong sempurna (S),
dengan rata-rata 100% berada pada
rentang 96–100%
pada skala 10,
(4) kalimat tidak langsung tergolong
kurang (K) dengan rata-rata 43,20%
berada pada rentang 36–45% pada
skala 10.
KEPUSTAKAAN
Abdurrahman dan Ellya Ratna. 2003.
”Evaluasi Pembelajaran
Bahasa
dan
Sastra
Indonesia”(Bahan Ajar).
Padang: FBSS UNP.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Penelitian.
Jakarta:
Rineka Cipta.
Ermanto.
SARAN
Berdasarkan
simpulan
di
atas, disarankan agar guru Bahasa
2001.
”Berita
dan
Fotografi” (Bahan Ajar).
Padang. FBSS: UNP.
Nazir, Mohammad. 2009. Metode
Penelitian. Jakarta: Galia
Indonesia.
dan Sastra Indonesia di SMP Negeri
2 Lembah Melintang Kabupaten
Pasaman Barat untuk meningkatkan
kembali pemahaman siswa terhadap
karangan narasi. Selain itu, guru
harus memberikan banyak latihan
menulis kepada siswa karena dalam
menulis tidak bisa hanya menguasai
teori saja, tetapi harus diiringi
dengan
latihan
berkesinambungan.
yang
Setelah
guru
memberikan latihan kepada siswa
dilakukan umpan balik agar mereka
tahu dimana kesalahannya. Bagi
peneliti
dapat
selanjutnya
memotivasi
melaksanakan
diharapkan
siswa
disaat
pembelajaran
menulis karangan narasi dengan
mengubah teks wawancara.
Semi, Atar. 2003. Menulis Efektif.
Padang: Angkasa Raya.
Tarigan,
Hendri Guntur. 1983.
Menulis
Sesuatu
Keterampilan
Berbahasa.
Bandung:
Angkasa Raya.
Download