PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT

advertisement
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT
INSTRUCTION) DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP
HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII
SMP NEGERI 1 TAMBUSAI UTARA
Eis Sukmana1), Rena Lestari2) dan Ria Karno3)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian
email: [email protected]
2
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian
email: [email protected]
3
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasir Pengaraian
email: [email protected]
1
ABSTRACT
This study aim to know thete is effect or not effect of Direct Instruction with picture media again
result Natural Science students seventh grade junior high school 1 Tambusai Utara in academic years
2014/2015. This type of research i quasi experimental. The sample was take by using Random
sampling technique. Type design of research is non randomized control group pretest posttest design.
The sample of researc is VIIB as control class and VIIA as experiment class. Data collection
techniques in this study is a test instrument in the form of multiple chioce questions. Basad on result
of hypothesis testing obtained tcount > ttable (5,14 > 1,67) so can be concluded that there is influence
of model Direct Insruction with picture media against learning result Natural Science Bayologi of the
seventh grade junior high school 1 Tambusai Utara in academik years 2014/2015.
Keyword: Learning Result, Learning Model, Direct Instruction
1. PENDAHULUAN
Pendidikan adalah upaya pengembangan
potensi siswa. Dengan demikian, siswa harus
dipandang sebagai organisme yang sedang
berkembang dan memiliki potensi yang
dimiliki siswa, bukan menjelaskan materi
pelajaran atau memaksa agar siswa dapat
menghafal data dan fakta (Sanjaya, 2010:3).
Pendidikan itu bertugas membentuk siswa
yang
memiliki
sikap,
kecerdasandan
keterampilan sesuai dengan tujuan pendidikan.
Menurut Trianto (2010:1), tujuan pendidikan
adalah untuk mengembangkan potensi siswa
agar dapat menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.Salah satu
masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita
adalah
masalah
lemahnya
proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran,
siswa kurang didorong untuk mengembangkan
kemampuan berfikir. Proses pembelajaran di
dalam kelas diarahkan untuk menghafal
informasi, otak siswa dipaksa untuk mengingat
dan menimbun berbagai informasi tanpa
dituntut untuk memahami informasi yang
diingatnya itu untuk menghubungkannya
dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya,
ketika siswa kita lulus dari sekolah, mereka
pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin
aplikasi. Dalam proses pembelajaran yang
berperan penting untuk mengelolanya adalah
guru.Guru harus memilih model pembelajaran
yang tepat untuk mencapai hasil belajar yang
memadai. Guru merupakan salah satu faktor
yang menjadi penentu keberhasilan dalam
proses pembelajaran (Sanjaya, 2010:1)
Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan terhadap guru IPA SMP Negeri 1
Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu pada
tanggal 20 November 2014, diperoleh
beberapa informasi bahwa terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan kurang optimalnya
proses pembelajaran dan rendahnya hasil
belajar siswa. Faktor tersebut antara lain: (1)
pembelajaran IPA yang dilakukan masih
didominasi
dengan
pembelajaran
konvensional, sehingga pembelajaran hanya
berupa ceramah dan pemberian tugas,
akibatnya siswa kurang aktif dalam proses
pembelajaran; (2) kurangnya variasi dalam
kegiatan pembelajaran sehingga hasil belajar
siswa rendah; dan (3) hasil belajar IPA siswa
kelas VII SMP Negeri 1 Tambusai Utara
masih dikategorikan rendah yaitu sekitar 49%
siswa yang mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum) 70 atau berjumlah 68
dari 138 siswa.Salah satu upaya untuk
mengatasi masalah peningkatan mutu dalam
pendidikan IPA di SMP Negeri 1 Tambusai
Utara adalah dengan menggunakan model
pembelajaran langsung (Direct Instruction)
yang disertai media gambar. Pembelajaran
langsung (Direct Instruction) adalahsalah satu
pendekatan mengajar yangdirancang khusus
untuk menunjang proses belajar siswa yang
berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan
prosedural
yangterstruktur
dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola
kegiatan yang bertahap,selangkah demi
selangkah. Menurut Anori, Putradan Asrizal
(2013: 104) kelebihan model pembelajaran
langsung (Direct Instruction) adalah: (1)
Dapatmenjadi cara untuk menyampaikan
informasi yang banyak dalam waktu yang
relatif singkat; (2) Dapat digunakan untuk
menekankan poin penting atau kesulitan yang
mungkin dihadapi siswa; (3) Memungkinkan
untuk menciptakan lingkungan yang tidak
mengancam dan bebas stres bagi siswa; dan
(4) Dapat bermanfaat untuk menyampaikan
pengetahuan yang tidak tersedia secara
langsung bagi siswa.
Proses pembelajaran IPA akan lebih
bermakna apabila menggunakan media yang
dapat diamati baik melalui gambar ataupun
pengamatan secara langsung oleh siswa. Salah
satu alternatif media yang dapat digunakan
adalah media gambar. Menurut Majid (2009:
178) media gambar sebagai bahan ajar tentu
saja diperlukan satu rancangan yang baik agar
setelah
selesai
melihat
sebuah
atau
serangkaian gambar, siswa dapat melakukan
sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu
atau lebih kompetensi dasar. Orang yang
melihat gambar lebih tinggi maknanya
daripada membaca atau mendengar. Ingatan
yang didapat melalui membaca hanya 10%,
dari mendengar yang diingat hanya 20%, dan
dari melihat yang diingat 30%. Gambar yang
didesain secara baik dapat memberikan
pemahaman yang lebih baik. Media
pembelajaran ini dalam menggunakannya
harus dibantu dengan bahan tertulis.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Ilmy (2014: 74) bahwa terdapat pengaruh
pembelajaran langsung (Direct Instruction)
dengan suplemen rumah belajar (Situs
Elearning Kemdikbud) terhadap hasil belajar
siswa pada materi sistem saraf manusia.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui ada atau tidak Pengaruh Model
Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Disertai Media Gambar Terhadap Hasil
Belajar Biologi Siswa Pada Materi Ekosistem
Kelas VII SMP Negeri 1 Tambusai Utara
Tahun Pembelajaran 2014/2015.
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah eksperimen semu.
teknik pengambilan sampel berupa purposive
sampling. Bentuk desain dsain penelitian
adalah randomized control group pre-test
post-test desang. Sampel penelitian kelas VIIA
sebagai kelas eksperimen dan VIIB sebagai
kelas kontrol. Penelitian dilaksanakan dari
bulan Mei-Juni 2015. Teknik pengumpulan
data pada penelitian ini adalah instrumen tes
berupa soal pilihan ganda. Uji normalitas data
menggunakan uji Liliefors, uji homogenitas
menggunakan uji Fisher dan uji hipotesis
dengan uji t.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
dari
pembelajaran
pengaruh model pembelajaran langsung
(Direct Instruction) disertai media gambar
terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VII
SMP Negeri 1 Tambusai Utara dapat dilihat
pada tabel 1.
Gambar 1. Analisis post-test kelas eksperimen
dan kelas kontrol
Berdasarkan gambar 1 dapat diketahui
perbedaan nilai post-test yang diperoleh kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Jumlah siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol yang
berbeda yaitu 35 siswa di kelas eksperimen
dan 34 siswa di kelas kontrol. Nilai rata-rata
kelas eksperimen sebesar 75,00dan nilai ratarata kelas kontrol sebesar 61,32. Dari hasil
post-test, pada kelas eksperimen sebanyak 25
orang siswa yang mampu mencapai nilai KKM
sedangkan pada kelas kontrol sebanyak 10
orang siswa yang mampu mencapai nilai
KKM.Hasil tersebut menunjukkan bahwa
terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol karena hampir
seluruh siswa sudah mampu mencapai nilai
KKM 70. Pada post-test peningkatan hasil
belajar kelas eksperimen lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini
dikarenakan pada kelas eksperimen yang
mengikuti model pembelajaran langsung
(Direct Instruction) disertai media gambar
lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran
dibandingkan
dengan
siswa
yang
mengikutipembelajaran konvensional.
Model pembelajaran langsung (Direct
Instruction) disertai media gambar yang
digunakan pada kelas eksperimen berisikan
langkah-langkah pembelajaran yang terarah.
Langkah pertama yaitu menyampaikan tujuan
dan
mempersiapkan
siswa,
kegiatan
pembelajaran pada tahap ini adalah guru
menjelaskan topik, informasi, latar belakang
pelajaran,
pentingnya
pelajaran
dan
mempersiapkan siswa untuk belajar.Tahap
kedua adalah mendemonstrasikan pengetahuan
atau keterampilan, siswa diberi kesempatan
untuk
mendemonstrasikan
pengetahuan
dengan bantuan media gambar yang ada di
depan kelas, dan guru menyampaikan
informasi setahap demi setahap. Tahapketiga
adalah
membimbing
pelatihan,
guru
merencanakan dan memberikan bimbingan
pelatihan awal disaat siswa meringkas materi
pelajaran dan siswa diberikan kesempatan
untuk melakukan pengamatan gambar yang
ada di depan kelas. Tahap keempat adalah
mengecek pemahaman dan memberikan
umpan balik, mengecek apakah siswa telah
berhasil melakukan tugas dengan baik,
kemudian guru memberikan umpan balik
berupa pertanyaan. Tahap kelima adalah
memberikan kesempatan untuk pelatihan
lanjutan dan penerapan, guru mempersiapkan
kesempatan melakukan pelatihan lanjutan,
dengan pelatihan khusus pada penerapan
kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan
sehari-hari. siswa melakukan pembuktian,
perbaikan, dan pembenaran terhadap hasil
yang diperoleh melaluidiskusi kelas dimana
siswa menarik kesimpulan hasil pengamatan
dan mempresentasikan di depan kelas. Setelah
siswa selesai mempresentasikan di depan kelas
guru memberikan penghargaan kepada
kelompok
yang
bagus.
Dan
guru
menyimpulkan kembali materi pelajaran.
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Pre-test kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Post-test kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Kelas
N
Eksperimen
Kontrol
35
34
Post-test
Lmaks
Ltabel
0,12 0,15
0,10 0,15
Distribusi
Normal
Normal
Berdasarkan Tabel 1 pengujianpada taraf
signifikan α = 0,05 dengan n = 35 dan n= 34
dapat disimpulkan bahwa data post-test kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi
normal. Kelas eksperimen L maks< Ltabel (0,12 <
0,15) dan kelas kontrol L maks< Ltabel (0,10<
0,15).
Tabel 2. Hasil uji homogenitas post-test kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Kelas
Eksperimen
Kontrol
Post-test
Fhitung
Ftabel
1,16
Kesimpilan
Varians
Homogen
1,80
Hasil penghitungan uji homogenitas
varians hasil belajar siswa pada post-test yaitu
Fhitung= 1,16 dan Ftabel= 1,80 maka dapat
disimpulkan bahwa kedua sampel homogen.
Tabel 3. Hasil uji-t nilai post-test
Kelas
N
Eksperimen
Mean
( )
75,00
69
Kontrol
thitung
ttabel
5,14
1,67
61,31
Berdasarkan Tabel 18 diperoleh nilai
thitung = 5,14 dan ttabel = 1,67. Hasil pengujian
tersebut menunjukkan bahwa thitung > ttabel (5,14
> 1,67), hal ini bahwa pada taraf α = 0,05 H0
ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian
menunjukkan bahwa ada pengaruh model
pembelajaran langsung (Direct Instruction)
terhadap hasil belajar siswa SMP Negeri 1
Tambusai
Utara
Tahun
Pembelajaran
2014/2015. Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Agustina (2015: 1-10),
melakukan penelitian tentang pengaruh
modelpembelajaran
langsung
(Direct
Instruction) terhadap kemampuan berpikir
kritis dan hasil belajar siswa. Menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh positif model
pembelajaran
langsung
(Direct
Instruction)terhadap hasil belajar siswa. Hal
ini dikarenakan model pembelajaran langsung
(Direct Instruction) dapat memberikan
pengalaman belajar yang lebih bermakna
kepada siswa.Penghitungan uji hipotesis ini
dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran
28.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
bahwa model pembelajaran langsung (Direct
Instruction) lebih baik dibandingkan model
pembelajaran konvensional, hal ini disebabkan
karena model pembelajaran langsung (Direct
Instruction) siswa dapat belajar aktif dalam
roses pembelajaran yang disajikan sehingga
siswa dapat meninggkatkan pengetahuan. Hal
ini sesuai dengan penelitian Elistina (2014:
157) yang menyatakan bahwa siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran langsung (Direct Instruction)
dengan menggunakan media gambar menjadi
lebih aktif dalam proses pembelajaran. Karena
model pembelajaran ini mampu memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memahami
materi pembelajaran yang terstruktur dengan
baik secara bertahap.
Model pembelajaran langsung (Direct
Instruction)disertai media gambar dalam
penerapannya di dalam kelas mengajak siswa
untuk memahami konsep-konsep yang
ditemukan dalam pembelajaran. Agar siswa
lebih mudah memahami konsep-konsep
tersebut,
maka
siswa
masih
sangat
membutuhkan benda-benda untuk menolong
pengembangan kemampuan intelektual, salah
satu benda yang dapat menolong siswa dalam
hal tersebut adalah gambar. Peran media
gambar di dalam pembelajaran dengan model
pembelajaran langsung (Direct Instruction)
sangat bermanfaat bagi siswa untuk
memperjelas materi tersebut. Selain itu media
gambar juga berperan sebagai alat bantu untuk
membangkitkan motivasi dan merangsang
anak untuk belajar. Oleh karena itu media
gambar sangat membantu di dalam proses
pembelajaran. Peran guru dalam pembelajaran
ini hanya sebagai pemberi arahan awal
mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya
penertiban terhadap jalannya pembelajaran.
Oleh karena itu model pembelajaran langsung
(Direct Instruction) ini menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan sehingga
hasil belajar menjadi meningkat.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
data diperoleh kesimpulan bahwa terdapat
pengaruh model pembelajaran langsung
(Direct Instruction) disertai media gambar
terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Tambusai Utara Tahun Pembelajaran
2014/2015. Dari hasil pengujian hipotesis
diperoleh thitung = 5,14 sedangkan ttabel untuk
taraf kesalahan 5 % dengan n = 69 diperoleh
ttabel = 1,67 sehingga thitung> ttabel (5,14 > 1,67).
5. REFERENSI
Agustina,
M. 2015. Pengaruh Model
pembelajaran langsung (Direct
Instruction) Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis dan Hasil Belajar
Siswa. Jurnal Bioterdidik 3(6): 1-10.
Anori, S., Putra, A. dan Asrizal. 2013.
Pengaruh penggunaan Buku Ajar
Elektronik
dalam
model
Pembelajaran Langsung Terhadap
Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN
1 Lubuk Alung. Jurnal Pillar Of
Physics Education 8(1): 104- 111.
Elistina. 2014. Penerapan Model Pembelajaran
Langsung (Direct Instruction)dengan
bantuan Media Gambar untuk
meningkatkan hasil Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V
SDN 5 Bekasi Kecamatan Basidondo
Tolitoli. Jurnal Kreatif Tadulako
Online 4(9):148-159.
Ilmy, N. A. 2014. Pengaruh pembelajaran
langsung (Direct Instruction) dengan
suplemen Rumah Belajar (Situs ELearning Kemdikbud) terhadap hasil
belajar siswa pada materi sistem
saraf manusia. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas
Ilmu
Tarbiyah
dan
Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif
Hidayatullah
Jakarta.Keguruan
dan
Ilmu
Pendidikan
Universitas
Islam
Riau.Penidikan
Universitas
Bengkulu. Jurnal Exacta 1(10): 493498.
Majid, A. 2009. Perencanaan Pembelajaran.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sanjaya.
2010. Strategi Pembelajaran
Berorientasi
Standar
Proses
Pendidikan. Kencana Prenada Media
Group: Jakarta.
Trianto.
2011.
Mendesain
Model
Pembelajaran
Inovatif-Progresif.
Kencana: Jakarta.
Download