RENCANA KERJA (RENJA)

advertisement
2016
RENCANA KERJA (RENJA)
BADAN INVESTASI DAN PROMOSI
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
konsumsi, pengeluaran pemerintah, investasi dan ekspor-impor. Diantara faktor-faktor
tersebut, hanya investasi yang dapat dipacu pertumbuhannya tanpa batas, baik investasi
yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Karenanya, peningkatan investasi
perlu diupayakan semaksimal mungkin, dengan meningkatkan minat calon investor untuk
berinvestasi di Aceh. Iklim investasi yang kondusif seperti adanya kepastian hukum,
stabilitas politik dan jaminan keamanan, kebijakan pemerintah yang pro investasi, serta
tersedianya sarana dan prasarana umum yang memadai, adalah faktor utama yang dapat
meningkatkan minat calon investor. Hal ini harus menjadi perhatian khusus Pemerintah
Aceh untuk diupayakan serta dijabarkan dalam suatu Rencana Strategis Badan Investasi
dan Promosi.
Kepastian hukum sangat dibutuhkan dalam upaya menarik minat penanam modal.
Ini ditandai oleh keselarasan regulasi bidang penanaman modal, baik di tingkat nasional
maupun daerah. Sebaliknya, produk-produk hukum yang tumpang-tindih atau saling
bertentangan akan membingungkan dan menyulitkan penanam modal dalam menjalankan
dan mengembangkan usahanya. Karena itu, pembenahan legislasi bidang penanaman
modal perlu terus dilakukan.
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah stabilitas politik dan keamanan. Dari
pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal pada tahun-tahun sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa salah-satu penyebab tidak kondusifnya iklim investasi di Aceh adalah
karena masih adanya pemahaman yang tidak sama dari masyarakat akan arti pentingnya
investasi bagi pemulihan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Ini ditandai oleh
adanya gangguan-gangguan dari sebagian masyarakat; harga tanah yang tidak rasional;
serta penolakan lainnya yang menyebabkan penanam modal tidak dapat melakukan
kegiatan investasi atau perluasan usaha di Provinsi Aceh. Karena faktor ini tidak dapat
langsung dikendalikan oleh badan nasional/daerah bidang penanaman modal, diperlukan
koordinasi aktif dengan kepolisian, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah di tingkat
desa/kampung hingga dengan masyarakat luas secara berkesinambungan. Bahkan, peran
masyarakat melalui partai politik nasional dan lokal di Aceh menjadi begitu penting
pasca MoU Helsinki yang diimplementasikan melalui Undang-Undang No. 11 Tahun
2006 tentang Pemerintahan Aceh. Dengan berlangsungnya pemilihan umum kepala
Renja 2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh
| 1
daerah tahun 2012 secara damai maka daya tarik calon-calon penanam modal di Aceh
diharapkan akan semakin besar di masa yang akan datang.
Hal ketiga yang menjadi faktor utama bagi kegiatan penanaman modal adalah
kebijakan pemerintah. Prinsip dasarnya adalah bahwa kegiatan penanaman modal akan
semakin besar kualitas dan kuantitasnya jika pemerintah mempermudah perizinan dan
pelayanan lain di bidang penanaman modal. Karena itu, upaya perbaikan regulasi untuk
meningkatkan minat calon-calon penanam modal baru perlu terus dilakukan berdasarkan
masukan dari dunia usaha dan belajar dari pengalaman negara lain.
Demikian juga terhadap tersedianya sarana dan prasarana umum yang memadai,
perlu terus disediakan oleh pemerintah. Koordinasi yang intensif dengan instansi teknis
terkait untuk sinkronisasi perencanaan infrastruktur dengan kebutuhan penanaman modal
juga perlu ditingkatkan agar sarana dan prasarana ke sentra-sentra produksi dapat
terpenuhi.
Sebagaimana telah dilakukan dalam lima tahun terakhir, berbagai investasi di
Aceh perlu didorong untuk terus berkembang, baik investasi berfasilitas, investasi nonfasilitas, investasi rumah tangga, maupun investasi pemerintah. Investasi pihak swasta
perlu ditumbuhkembangkan karena investasi dari pemerintah sangat terbatas dan hanya
pada sektor non-profit yang tidak diminati oleh pihak swasta, seperti penyediaan sarana
dan prasarana umum (infrastruktur). Selain itu, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga
kerja lokal untuk mengisi pasar tenaga kerja lokal juga dilakukan secara beriringan agar
kegiatan penanaman modal di Aceh dapat betul-betul dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat.
Dengan lahirnya Undang-undang Pemerintahan Aceh No. 11 Tahun 2006 dan
terbentuknya pemerintahan yang lebih otonom, maka Pemerintah Aceh melalui Badan
Investasi dan Promosi dapat bertugas lebih mandiri untuk melaksanakan penyusunan
perencanaan Penanaman Modal secara makro; mengidentifikasi potensi unggulan daerah;
melakukan kegiatan promosi investasi; menyusun regulasi perizinan penanaman modal;
sekaligus melakukan pengendalian dan pengawasan serta kerjasama dalam bidang
penanaman modal.
Untuk tercapainya peningkatan investasi di Provinsi Aceh, perlu dibuat suatu
acuan tahunan dalam pelaksanaan tugas Badan Investasi dan Promosi Aceh, sehingga
potensi daerah dapat dijadikan sebagai sumber peningkatan pendapatan daerah dan
pendapatan untuk kesejahteraan masyarakat. Acuan yang digunakan adalah dalam bentuk
Rencana Kerja (Renja) yang menggambarkan program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai visi dan misi Badan Investasi dan Promosi.
Renja 2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh
| 2
Perwujudan Rencana Kerja tahun 2017 ini perlu ditunjang oleh keterpaduan,
kebersamaan, tanggung jawab, dorongan, motivasi, pengembangan inisiatif dan
kreatifitas dari aparatur Badan Investasi dan Promosi.
1.2
Landasan Hukum
Beberapa landasan hukum dalam penyusunan Rencana Kerja Badan Investasi dan
Promosi Tahun 2017 adalah:
1.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (UU SPPN);
2.
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
3.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh;
4.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
7.
Peraturan Presiden No. 11 tahun 2010 tentang Kerja Sama Pemerintah Aceh dengan
Lembaga atau Badan di Luar Negeri;
8.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
9.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
10. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tangal 11 Agustus 2005
tentang Pedoman Penyusunan Dokumen RPJP dan RPJM Daerah;
11. Qanun No. 15 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Dinas,
Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Antar Provinsi di Aceh;
12. Qanun No. 5 Tahun 2009 tentang Penanaman Modal;
13. Qanun Aceh No. 12 tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Aceh Tahun 2012 – 2017;
14. Peraturan Gubernur Aceh No. 02 tahun 2014 tentang Pemberian Insentif dan
Penanaman Modal di Aceh;
15. Peraturan Gubernur Aceh No. 96 tahun 2014 tentang Rencana Umum Penanaman
Modal Aceh;
16. Peraturan Gubernur Aceh No. 97 tahun 2014 tentang Kawasan Perhatian Investasi
Aceh;
17. Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2012-2017.
Renja 2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh
| 3
1.3
Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Tahun 2017
dimaksudkan untuk memberi arah pengembangan investasi pada tahun keempat dari
Rencana Strategis (Renstra) Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2012-2017.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai:
1. Acuan bagi setiap bidang dan aparatur Badan Investasi dan Promosi Aceh dalam
pelaksanaan kegiatan tahun 2017.
2. Acuan bagi seluruh stakeholder penanaman modal dalam memadukan kegiatankegiatan pengembangan investasi di Provinsi Aceh.
3. Pertimbangan bagi Pemeritah Aceh dan pihak-pihak lainnya dalam mengambil
keputusan.
1.4
Sistematika Penulisan
Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Tahun 2017 ini disusun dalam empat
bab, di mana pada:

Bab I Pendahuluan, menjelaskan Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan
Tujuan, serta Sistematika Penulisan dari Rencana Kerja;

Bab II Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Tahun
2015, menguraikan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Badan Investasi dan
Promosi Tahun 2015 dan Capaian Rencana Strategis SKPA; Analisis Kinerja
Pelayanan Badan Investasi dan Promosi; Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan
Fungsi Badan Investasi dan Promosi; Review terhadap Rancangan Awal RKPA; dan
Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat.

Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan, menjelaskan Telaahan terhadap
Kebijakan Nasional; Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja Badan Investasi dan
Promosi; serta Program dan Kegiatan.

Bab IV Penutup.
Renja 2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh
| 4
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA
BADAN INVESTASI DAN PROMOSI TAHUN 2015
2.1
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Tahun
2015 dan Capaian Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi Aceh
Untuk menggerakkan penanaman modal, Badan Investasi dan Promosi merancang
berbagai program dan kegiatan yang masing-masing memiliki indikator kinerja. Kinerja
ini dilihat dari apa yang selama ini sudah dilakukan, terutama berdasarkan programprogram yang ada pada Rencana Strategis lima tahun sebelumnya, yaitu dari tahun 2007
hingga 2012, berupa:
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
4.
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;
5.
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; dan
6.
Program Penyiapan Potensi Sumber Daya Sarana dan Prasarana Daerah.
Pada Rencana Strategis 2012-2017, program yang direncanakan berubah menjadi:
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3.
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi;
4.
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; dan
5.
Program Penyiapan Potensi Sumber Daya Sarana dan Prasarana Daerah.
6.
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi.
Secara umum, hampir semua rencana anggaran dan kegiatan tahunan dapat
dilaksanakan dengan baik jika dilihat dari sisi keluaran (output). Sedangkan dari sisi
manfaat (outcome), beberapa kegiatan perlu diperbaiki kualitasnya atau diganti dengan
kegiatan-kegiatan lain agar bermanfaat dalam mencapai visi Badan Investasi dan Promosi
di masa mendatang. Selain itu, pembatalan kegiatan karena perubahan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) dapat menjadi salah-satu faktor persentasi
realisasi yang menurun. Karena itu, dalam tiga tahun sisa RPJM Aceh 2012-2017 ke
depan, peningkatan kualitas perencanaan kegiatan bidang penanaman modal perlu
ditingkatkan.
Renja 2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh
| 5
Lebih jelas tentang evaluasi hasil pelaksanaan Rencana Kerja dan pencapaian
Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat
pada Tabel 2.1 (terlampir).
2.2
Analisis Kinerja Pelayanan Badan Investasi dan Promosi
Pencapaian kinerja pelayanan Badan Investasi dan Promosi secara umum telah
memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM). Pencapaian ini juga diarahkan untuk memenuhi enam
indikator kunci atau indikator utama, yaitu :
1.
Jumlah nilai realisasi investasi.
2.
Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.
3.
Rasio daya serap tenaga kerja.
4.
Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin) penanaman modal.
5.
Jumlah nilai rencana investasi.
6.
Persentase kenaikan nilai rencana investasi.
Tabel 2.2 (terlampir) memperlihatkan data detil pencapaian kinerja Badan
Investasi dan Promosi Aceh pada tahun 2015, dan perkiraan untuk tahun 2016, 2017 dan
2018.
Secara kumulatif, sebagaimana ditunjukkan Gambar 1, realisasi investasi PMA
dan PMDN pada tahun 2015 sebesar Rp. 5,72 triliun atau melebihi 216 persen dari target
jumlah nilai realisasi investasi yang ditetapkan perjanjian kinerja Badan Investasi dan
Promosi Aceh sebesar Rp. 2,64 triliun, serta melampaui proyeksi penanaman modal
tahun 2015 yang ditetapkan pada Renstra BKPM RI 2015-2019 sebesar Rp. 5,57 triliun.
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih mendominasi porsi realisasi
investasi Provinsi Aceh tahun 2015 yang ditetapkan Badan Investasi dan Promosi Aceh,
dengan prosentasi mencapai 190 persen dengan nilai Rp. 5,03 Triliun dari target jumlah
nilai realisasi investasi yang ditetapkan pada tahun 2015 sebesar Rp 2,64 Triliun.
Penanaman Modal Asing (PMA) pencapaian nilai target realisasi investasi tercatat
diangka Rp. 697 Milyar atau mengisi capaian target realisasi investasi Aceh tahun 2015
sebesar 26 persen.
Renja 2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh
| 6
Capaian realisasi investasi sebagaimana tertera dalam Tabel 2 menunjukkan
bahwa iklim investasi semakin membaik. Kepatuhan perusahaan dalam menyampaikan
Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) juga semakin meningkat. Seiring dengan
itu, permasalahan penanaman modal terus diupayakan penyelesaiannya melalui
pembentukan satuan tugas taskforce yang melibatkan pemerintah pusat, provinsi maupun
Kabupaten/Kota.
Gambar 1. Perkembangan Realisasi Investasi Aceh hingga Tahun 2015
Capaian realisasi investasi tiap tahun diharapkan dapat membuka lapangan kerja
seluas-luasnya
untuk
mengatasi
pengangguran
dan
mendorong
peningkatan
pertumbuhan ekonomi Aceh. Data tahun 2015 menunjukkan bahwa terjadi serapan
tenaga kerja sebanyak 31.725 orang pada perusahaan/proyek PMA maupun PMDN,
dengan serapan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebanyak 31.618 orang dan Tenaga Kerja
Asing (TKA) sebanyak 107 orang, yang tersebar hampir di seluruh Kabupaten/Kota di
Aceh.
No
1
Sasaran
Strategis
Meningkatnya
jumlah
penanam
modal
Indikator Sasaran
-
-
-
Jumlah
perusahaan
yang mendapat
persetujuan
(izin)
penanaman
modal.
Rasio daya
serap tenaga
kerja.
Jumlah nilai
realisasi
investasi.
Target
Realisasi
72 Perusahaan
76 Perusahaan
Persentase
Tingkat
Capaian
Target (%)
105.56
1:150
1:151
100.67
2,645,000,000,000
rupiah
5,728,003,112,484
rupiah
Renja 2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh
216.56
| 7
2
Meningkatnya
nilai investasi.
-
Jumlah nilai
rencana
investasi.
-
Persentase
kenaikan nilai
rencana
investasi.
8,397,875,000,000
rupiah
48,005,606,945,000
15%
rupiah
205%
571.64
1366.67
Tabel 2. Pengukuran Kinerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2015
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI dalam hal realisasi investasi
melaporkan bahwa pada Triwulan IV-2015, untuk PMDN, Aceh berada pada peringkat
ke-16 dengan realisasi Rp 399,9 (Rp Miliar) dari 21 proyek. Sedangkan untuk PMA,
Aceh berada pada peringkat ke-30 dengan realisasi USD 3,0 (USD Juta) dari 24 proyek.
BKPM juga menyebutkan bahwa secara keseluruhan, pada tahun 2015 Aceh
berada pada peringkat ke-12 untuk PMDN dengan realisasi Rp 4.192,41 (Rp Miliar)
dari 169 proyek. Sedangkan untuk PMA, Aceh berada pada peringkat ke-31 dengan
realisasi USD 21,19 (USD Juta) dari 78 proyek. Jadi, total realisasi Investasi Aceh
Tahun 2015 adalah sebesar Rp 4.457.285.000.000,-.
Beberapa fakta menarik lain yang terjadi pada tahun 2015 adalah sebagai berikut.
1. Ada 209 proyek/perusahaan yang melakukan realisasi investasi di Aceh, dan
sebanyak 172 proyek/perusahaan atau 82 % di antaranya adalah PMDN.
2. Kabupaten Aceh Utara adalah lokasi favorit investor dalam negeri dengan
perkembangan realisasi investasi sebanyak 13 proyek/perusahaan.
3. Kabupaten Aceh
Besar
adalah lokasi
favorit
investor asing dengan
perkembangan realisasi investasi sebanyak 3 proyek/perusahaan.
4. PMDN dengan tambahan realisasi investasi tertinggi, yaitu Rp 1,14 Triliun
adalah PT. Mifa Bersaudara dengan lokasi proyek di Kabupaten Aceh Barat.
5. PMA dengan tambahan realisasi investasi tertinggi, yaitu sebesar USD 24,18
Juta, adalah PT.Asphalt Bangun Sarana dengan lokasi proyek di Kabupaten Aceh
Besar.
6. Bidang usaha perdagangan memiliki realisasi tertinggi untuk PMA yaitu USD
25,89 juta, dan bidang usaha perkebunan untuk PMDN sebesar Rp 1,55 triliun.
Tantangan ke depan adalah bagaimana meningkatkan realisasi investasi asing
dan domestik dengan menyederhanakan prosedur perizinan dan memperkuat
kelembagaan penanaman modal dan PTSP. Demikian pula pengembangan agroindustri,
infrastruktur pelabuhan dan jalan tembus, serta pengembangan pariwisata menjadi
prioritas penanganan yang memerlukan dukungan segenap lapisan masyarakat. Selain
Renja 2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh
| 8
itu, diperlukan peningkatan peran pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota agar dapat
mendukung program prioritas pemerintah pusat melalui sektor listrik, infrastruktur, dan
kemaritiman.
2.3
Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Badan Investasi dan
Promosi
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Badan Investasi dan Promosi, terdapat
beberapa tantangan yang dijaring pada saat seminar atau pertemuan-pertemuan dengan
stokeholder atau calon-calon penanam modal. Tantangan merupakan tren dan
perkembangan di luar wilayah/komunitas/ organisasi yang dapat mempersulit tercapainya
visi dan misi. Beberapa tantangan yang ada dalam mencapai target kinerja Badan
Investasi dan Promosi adalah:
1. Kepastian hukum belum terwujud akibat masih adanya regulasi yang tidak
selaras, baik di tingkat nasional maupun daerah;
2. Koordinasi antar sektor masih lemah dalam menyusun rencana pembangunan
ekonomi, khususnya dalam bidang penanaman modal;
3. Sarana dan prasarana minimal, seperti listrik dan jalan, masih belum terpenuhi;
4. Kualitas SDM dan eterampilan kerja masih kurang dimiliki oleh tenaga kerja
lokal;
5. Status dan peruntukan lahan masih susah didapatkan serta sengketa lahan antara
perusahaan dengan masyarakat;
6. Dukungan masyarakat, perbankan dan pemerintah daerah yang masih kurang;
7. Upah Minimum Provinsi (UMP) terbilang tinggi untuk ukuran Indonesia;
8. Rendahnya kepatuhan penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal
(LKPM).
Di samping tantangan yang ada, juga terdapat beberapa peluang yang merupakan
tren dan perkembangan di luar wilayah/komunitas/organisasi yang dapat membantu
tercapainya visi dan misi. Peluang yang dimiliki Badan Investasi dan Promosi adalah :
1. Kondisi keamanan yang semakin baik di Aceh;
2. Penambahan alokasi anggaran setiap tahun;
Renja 2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh
| 9
3. Perencanaan pembangunan jalan highway lintas Sumatera;
4. Perencanaan pembangunan pembangkit listrik berdasarkan potensi alam Aceh;
5. Kesepakatan perdagangan bebas antar negara di kawasan ASEAN;
6. Kesempatan kerjasama luar negeri yang semakin terbuka dengan terbitnya
Peraturan Presiden No. 11 tahun 2010 tentang Kerja Sama Pemerintah Aceh
dengan Lembaga atau Badan di Luar Negeri;
7. Berlakunya visa on arrival di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda;
8. Penyelenggaraan pelayanan perizinan satu pintu yang memudahkan calon-calon
penanam modal mendapatkan izin berusaha.
Dari tantangan dan peluang yang dikemukakan di atas, dapat ditentukan isu-isu
strategis yang menjadi perhatian Badan Investasi dan Promosi, yaitu
1. Belum lengkap dan detil informasi proyek-proyek investasi yang ditawarkan
kepada dunia usaha.
2. Belum
optimal
pemantauan,
pengawasan,
dan
advokasi
penyelesaian
permasalahan kegiatan penanaman modal.
3. Belum membaiknya pelayanan perizinan untuk kemudahan masuknya investor
baru.
4. Belum optimal perencanaan penanaman modal yang meliputi berbagai sektor
terkait.
2.4
Review terhadap Rancangan Awal RKPA
Perencanaan yang baik membutuhkan perhatian yang jeli terhadap perkembangan
yang terus berubah. Akibatnya, penyesuaian rencana kerja patut dilakukan guna
memastikan visi dan misi organisasi tercapai. Karena itu, Badan Investasi dan Promosi
melakukan berbagai perbaikan perencanaan melalui peninjauan kembali rencana awal
yang telah dibuat.
Tabel 2.4 (terlampir) memperlihatkan kondisi awal RKPA dan analisis kebutuhan
sesuai dengan perkembangan yang ada dalam bidang penanaman modal.
Renja 2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh
| 10
2.5
Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Para pemangku kepentingan (stakeholder) dan masyarakat luas menaruh harapan
agar bidang penanaman di Aceh membaik dan semakin maju di masa mendatang. Mereka
mengharapkan agar informasi potensi komoditas unggulan, kemudahan perizinan, dan
koordinasi antara pemerintah dan swasta perlu ditingkatkan. Karena itu, Badan Investasi
dan Promosi merencanakan berbagai macam kegiatan promosi dan pertemuan untuk
meningkatkan realisasi investasi.
Tabel 2.5 (terlampir) menampilkan usulan program dan kegiatan dari para
stakeholder yang ditampung dalam anggaran Badan Investasi dan Promosi.
Renja 2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh
| 11
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1
Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
Visi Pembangunan Aceh 2012-2017 yang ditetapkan Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah menjadi acuan utama dalam penyusunan Rencana Strategis Badan
Investasi dan Promosi Tahun 2012-2017. Visi yang dimaksud berbunyi: “Aceh yang
bermartabat, sejahtera, berkeadilan dan mandiri
berlandaskan Undang-Undang
Pemerintahan Aceh sebagai wujud MoU Helsinki”. Visi ini menjadi pedoman bagi
keselarasan program-program semua SKPA sehingga dapat mengoptimalkan segala
sumberdaya yang ada untuk memperoleh manfaat (outcome) dan dampak (impact) yang
dicita-citakan.
Sedangkan untuk mewujudkan visi di atas, dirumuskan pula beberapa misi yang
hendak dijalankan selama lima tahun ke depan beserta peran yang dapat dimainkan
bidang penanaman modal. Adapun Misi Pemerintah Aceh tahun 2012-2017 adalah :
1.
Memperbaiki tata kelola Pemerintahan Aceh yang amanah melalui implementasi dan
penyelesaian turunan UU PA untuk menjaga perdamaian yang abadi. Untuk
keberhasilan misi ini, program dan kegiatan yang bertujuan meningkatkan
kompetensi dan kinerja aparatur bidang penanaman modal dibuat dan dievaluasi
sepanjang tahun sehingga mencapai target yang direncanakan.
2.
Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan nilai-nilai Dinul Islam di semua sektor
kehidupan masyarakat. Untuk menjalankan misi ini, nilai-nilai agama menjadi
panduan dalam memajukan investasi. Nilai-nilai itu antara lain, integritas (siddiq),
akuntabilitas (amanah), transparan dan informatif (tabligh), serta kerja keras dan
cerdas (fathanah) dengan berpijak pada model ekonomi Islam yang berkeadilan dan
berkerakyatan.
3.
Memperkuat struktur ekonomi dan kualitas sumberdaya manusia. Untuk kesuksesan
misi ini, bidang penanaman modal memainkan peran yang penting karena menjadi
salah-satu penggiat roda ekonomi daerah melalui peningkatan realisasi investasi dan
penyerapan tenaga kerja.
4.
Melaksanakan
pembangunan
Aceh
yang
proporsional,
terintegrasi
dan
berkelanjutan. Untuk menjalankan misi ini, program dan kegiatan-kegiatan bidang
penanaman modal perlu terus dikoordinasikan lintas sektoral dan lintas
kabupaten/kota sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, hingga evaluasi.
Renja 2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh
| 12
5.
Mewujudkan peningkatan nilai tambah produksi masyarakat dan optimalisasi
pemanfaatan sumberdaya alam. Misi ini memastikan bahwa pelaku usaha dan tenaga
kerja yang ada perlu dibina dengan baik yang melingkupi lintas sektoral dan lintas
kabupaten/kota sehingga mampu meningkatkan nilai tambah (value-added) potensi
unggulan daerah untuk sebesar-besar kemakmuran masyarakat Aceh.
Visi dan misi Pemerintah Aceh ditindaklanjuti oleh Badan Investasi dan Promosi
dengan merumuskan pula visi dan misi organisasi untuk lima tahun. Visinya adalah
“Aceh menjadi Salah-Satu Daerah Investasi Utama Tahun 2017”. Sedangkan
misinya adalah:
1.
Meningkatkan percepatan reformasi birokrasi bidang penanaman modal.
2.
Membentuk citra Aceh sebagai daerah tujuan utama investasi.
3.
Melaksanakan integrasi perencanaan dan pengendalian penanaman modal dengan
Pemerintah, Pemerintah Aceh, pemerintah kabupaten/kota, swasta, perbankan, dan
masyarakat.
Pencapaian visi dan misi Badan Investasi dan Promosi Aceh memperhatikan
Prioritas Pembangunan Nasional 2015-2019 dan Prioritas Pembangunan Aceh 2012-2017
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Prioritas Pembangunan Nasional
Prioritas Pembangunan Aceh
2015-2019
2012-2017
1. Ekonomi;
1. Reformasi birokrasi dan tata kelola
2. Lingkungan;
pemerintahan;
3. Politik;
2. Keberlanjutan perdamaian;
4. Penegakan hukum;
3. Dinul Islam, sosial, adat dan budaya;
5. Tata kelola dan reformasi birokrasi;
4. Ketahanan pangan dan nilai tambah
6. Pertahanan dan keamanan;
pertanian;
7. Kesejahteraan rakyat;
5. Penanggulangan kemiskinan;
8. Pembangunan kewilayahan;
6. Pendidikan;
9. Pembangunan ekonomi maritime dan 7. Kesehatan;
kelautan;
8. Infrastruktur yang terintegrasi;
9. Sumberdaya alam berkelanjutan; dan
10. Lingkungan hidup dan kebencanaan.
Tabel 3.1. Prioritas Pembangunan Nasional dan Aceh.
Walaupun RPJM Aceh Tahun 2012-2017 tidak menyebutkan secara eksplisit
bidang penanaman modal sebagaimana yang ada dalam RPJM Nasional Tahun 20152019; namun, Badan Investasi dan Promosi sebagai koordinator bidang penanaman
modal di Aceh memandang semua prioritas di atas sebagai satu kesatuan dalam
Renja 2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh
| 13
memajukan Aceh, terutama melalui investasi di berbagai bidang. Karena itu, fungsi
koordinasi SKPA ini sangat penting dioptimalkan dalam rangka konsolidasi dan
sinkronisasi lintas sektoral untuk kemajuan Aceh.
Pengembangan bidang penanaman modal di Aceh tidak terlepas dari prioritas
pembangunan nasional 2015-2019 sebagaimana tersebut di atas. Dari sebelas prioritas
pembangunan Indonesia hingga tahun 2019, iklim investasi dan iklim usaha merupakan
salah-satu di antaranya. Oleh sebab itu, peran Pemerintah Aceh melalui Badan Investasi
dan Promosi adalah meningkatkan koordinasi lintas sektoral untuk peningkatan realisasi
investasi di masa yang akan datang.
Sejalan dengan prioritas pembangunan nasional, Rencana Strategis Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menjadi salah-satu panduan dalam menyusun
program dan kegiatan bidang penanaman modal di Aceh. Badan Investasi dan Promosi
juga ikut secara langsung memberi kontribusi dalam mendukung program-program
BKPM di Aceh, seperti dukungan pada kegiatan-kegiatan promosi, kerjasama regional,
dan kegiatan perbantuan untuk meningkatkan pelaksanaan Laporan Kegiatan Penanaman
Modal (LKPM). Untuk itu, Rencana Strategis Badan Investasi dan Promosi diselaraskan
dengan Rencana Strategis BKPM yang diwujudkan dengan merancang Rencana Kerja
yang memuat program-program dan kegiatan-kegiatan yang serasi dengan mempedomani
Permendagri 54/2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
3.2
Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi
Tujuan Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi adalah
1.
Meningkatkan efektifitas promosi dan kualitas pelayanan penanaman modal.
2.
Meningkatkan iklim investasi dan realisasi investasi.
3.
Meningkatkan kualitas perencanaan bidang penanaman modal.
Setelah tujuan ditetapkan, kemudian ditentukan pula sasaran yang akan ditempuh
agar tujuan dimaksud dapat tercapai. Adapun sasaran Rencana Kerja Badan Investasi dan
Promosi adalah
1.
Meningkatnya jumlah penanam modal.
2.
Meningkatnya realisasi investasi.
3.
Tercapainya perencanaan bidang penanaman modal yang komprehensif.
Renja 2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh
| 14
3.3
Program dan Kegiatan
Untuk tahun 2017, Badan Investasi dan Promosi merencanakan program yang
sama dengan tahun 2016, namun dengan kegiatan yang sedikit berbeda. Hal ini dilakukan
untuk memastikan bahwa kinerja SKPA ini pada tahun ketiga RPJM Aceh Tahun 20122017 dapat memberi manfaat bagi perbaikan citra Aceh sebagai salah-satu daerah tujuan
investasi di Indonesia. Diharapkan, sejalan dengan itu, terjadi pula peningkatan nilai
realisasi investasi pada tahun 2017.
Program dan kegiatan yang direncanakan Badan Investasi dan Promosi Aceh
terdiri dari program dan kegiatan rutin dan spesifik bidang penanaman modal.
Adapun program dan kegiatan rutin adalah
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Program ini dimaksudkan untuk penyediaan barang dan jasa perkantoran
dengan beberapa kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun, yaitu:
2.
a.
Penyediaan jasa surat-menyurat;
b.
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik;
c.
Penyediaan jasa kebersihan kantor;
d.
Penyediaan alat tulis kantor;
e.
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;
f.
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor;
g.
Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor;
h.
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan;
i.
Penyediaan makanan dan minuman;
j.
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah;
k.
Peningkatan pelayanan administrasi perkantoran dan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Program ini dimaksudkan untuk penyediaan sarana dan prasarana
perkantoran dengan kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun, yaitu:
a.
Pengadaan kendaraan dinas/operasional
b.
Pembangunan gedung kantor;
c.
Pengadaan peralatan gedung kantor;
d.
Pengadaan meubeler;
e.
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;
f.
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional;
g.
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor;
Renja 2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh
| 15
h.
Pemeliharaan rutin/berkala taman, tempat parkir dan halaman kantor;
dan
i.
3.
Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini diwujudkan dalam kegiatan Pengadaan pakaian dinas beserta
perlengkapannya
4.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini diwujudkan dalam kegiatan Pendidikan dan pelatihan formal
Sedangkan program dan kegiatan yang spesifik bidang penanaman modal adalah:
1.
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.
Program ini diadakan dalam rangka menarik calon-calon penanam modal
untuk berinvestasi di Provinsi Aceh. Adapun kegiatan-kegiatannya adalah
a.
Pengawasan dan Evaluasi Kinerja dan Aparatur Badan Penanaman
Modal Daerah.
b.
Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan, dan Pengawasan
Pelaksanaan Penanaman Modal.
c.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia guna peningkatan
pelayanan investasi.
d.
Peningkatan promosi, kerjasama investasi dan pengembangan potensi
unggulan daerah.
2.
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.
Program ini terdiri atas kegiatan Penyederhanaan Prosedur Perizinan dan
Peningkatan Pelayanan Penanaman Modal;
3.
Program Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana
Daerah.
Program ini terdiri atas kegiatan Kajian Potensi Sumberdaya yang Terkait
dengan Investasi.
4.
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi.
Program ini diwujudkan dalam kegiatan Perencanaan Pengembangan
Penanaman Modal.
Program dan kegiatan yang direncanakan oleh Badan Investasi dan Promosi dapat
dilihat pada Tabel 3.3 (terlampir).
Renja 2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh
| 16
BAB IV
PENUTUP
Rencana Kerja Badan Investasi dan Promosi Aceh Tahun 2017 dibuat untuk
mencapai Visi dan Misi Badan Investasi dan Promosi. Rencana Kerja ini tidak saja
menjadi panduan dalam penyusunan anggaran dan belanja daerah tahun 2017 di bidang
penanaman modal, tapi juga menjadi patokan bagi keberhasilan pencapaian kinerja tahun
2016 yang sedang dilaksanakan. Benang merah antara kinerja tahun berjalan dengan
tahun berikutnya patut diperhatikan agar keberlanjutan (sustainability) pencapaian misi
Badan Investasi dan Promosi dapat terus berlangsung secara efektif dan efesien hingga
akhir RPJM Aceh Tahun 2012-2017.
Keterkaitan kinerja antar-tahun anggaran dapat dilihat melalui laporan kinerja
akhir tahun. Karena itu, Rencana Kerja ini dapat menjadi salah-satu alat evaluasi terhadap
target dan realisasi kerja yang dilaporkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).
Yang juga sangat penting adalah bahwa dunia usaha dan masyarakat luas dapat
terus memberi kontribusi bagi perbaikan kinerja Badan Investasi dan Promosi guna
peningkatan nilai realisasi investasi Aceh. Diharapkan agar keluaran (output) Rencana
Kerja pada tahun kedua RPJM Aceh Tahun 2012-2017 ini memberi manfaat nyata
(outcome) bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Aceh di masa
mendatang.
Renja 2017 Badan Investasi dan Promosi Aceh
| 17
TABEL 2.1
REKAPITULASI EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA SKPA DAN
PENCAPAIAN RENSTRA SKPA S.D TAHUN 2015
PROVINSI ACEH
Nama SKPD : Badan Investasi dan Promosi
Urusan/Bidang Urusan
Indikator Kinerja Program
Pemerintah Daerah dan
(outcome) dan Kegiatan (Output)
Program/Kegiatan
Kode
1
1
1
16
1
16
3
2
Urusan Wajib
Penanaman Modal
Daerah
Badan Investasi dan
Promosi
Belanja Tidak Langsung
1
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2015
Target Kinerja Capaian Program
(Renstra SKPA) Tahun 2016
4
1
16
1
16
01
Program Pelayanan
Administrasi
Perkantoran.
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur.
28,723,973,199
87 orang
02
Realisasi Renja SKPA Tahun 2015
Tingkat
Realisasi (%)
6
7
8=(7/6)
46,355,828,366
7,336,472,000 80 orang
32,255,654,976
15,328,511,928 82 orang
21,387,501,199
Tercapainya Kelancaran
Administrasi dan Operasional
Kantor.
Terpenuhinya Fasilitas dan
Kenyamanan Kerja Bidang
Penanaman Modal.
Target Renja SKPA Tahun 2015
5
Belanja Langsung
Program/Kegiatan Rutin
1 16 1 16 01 01
Realisasi Kinerja Hasil Program dan
Keluaran Kegiatan s.d. Tahun 2014
15,831,570,407
6,063,200,000 80 orang
31,027,316,438
5,347,952,939
26,192,454,976
10,483,617,468
Target Program dan Kegiatan (Renja
SKPA Tahun 2016)
9
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPA s.d.
Tahun Berjalan
Realisasi Capaian Program dan
Kegiatan s.d. Tahun Berjalan
(Tahun 2015)
10=(5+7+9)
Tingkat Capaian
Realisasi Target
Renstra (%)
11=(10/4)
49
6,669,520,000
68,856,918,773
240
88 85 orang
6,669,520,000
27,345,984,867
373
41,510,933,906
194
40
13 Kegiatan
2,153,800,000
11 kegiatan
13 kegiatan
11 kegiatan
85
13 kegiatan
35 kegiatan
269
5 Kegiatan
1,730,300,000
5 kegiatan
5 kegiatan
5 kegiatan
100
5 kegiatan
15 kegiatan
300
Program/Kegiatan Spesifik SKPA
1
1
16
16
01
1
16
16
01
01
15
15
Program Peningkatan
Meningkatnya realisasi investasi.
Promosi dan Kerjasama
Investasi.
a. Jumlah nilai realisasi
investasi.
b. Persentase kenaikan nilai
realisasi investasi.
c. Jumlah penanam modal
asing/dalam negeri yang
melaporkan LKPM.
d. Rasio daya serap tenaga
kerja.
07 Pengawasan dan
a. Jumlah frekuensi pengawasan
Evaluasi Kinerja dan
ke kabupaten/kota.
Aparatur Badan
Penanaman Modal
Daerah.
b. Jumlah Buku Analisis Jabatan
& Angka Beban Kerja.
c.
1
16
1
16
01
15
Jumlah Buku Agenda Kerja
Badan Investasi dan Promosi
Aceh.
Frekuensi koordinasi
pengendalian pelaksanaan
penanaman modal.
08 Peningkatan Kegiatan
a.
Pemantauan,
Pembinaan, dan
Pengawasan
Pelaksanaan Penanaman
Modal.
b. Frekuensi pemantauan
perusahaan penanaman
modal.
c. Frekuensi pengawasan
perusahaan penanaman
modal.
d. Jumlah peserta bimbingan
teknis/sosialisasi pengendalian
pelaksanaan penanaman
modal.
11,433,483,196
3,498,013,000,000 rupiah
15 %
121 perusahaan
1:170
15 kali
21,312,253,235
12,587,175,589,293 rupiah
1,218 %
289 perusahaan
1:101
30 kali
15,338,172,150
2,645,000,000,000 rupiah
15 %
91 perusahaan
1:150
5,095,873,107
5,728,003,112,484 rupiah
91.00 %
209 perusahaan
216.56
2,645,000,000,000 rupiah
607
15 %
230
91 perusahaan
1:151
1:150
15 kali
20 kali
133
15 kali
20,960,178,701,777 rupiah
1,324 %
589 perusahaan
599
8,827
487
1:408
65 kali
433
70 eksemplar
117 buku
70 eksemplar
50 eksemplar
71
70 eksemplar
237 eksemplar
339
200 eksemplar
330 buku
200 eksemplar
0 eksemplar
0
200 eksemplar
530 eksemplar
265
5 kali
16 kali
5 kali
6 kali
120
5 kali
27 kali
540
13 kali
58 kali
9 kali
7 kali
78
9 kali
74 kali
569
2 kali
3 kali
1 kali
4 kali
400
1 kali
8 kali
400
50 orang
132 orang
50 orang
78 orang
156
50 orang
260 orang
520
1
Urusan/Bidang Urusan
Indikator Kinerja Program
Pemerintah Daerah dan
(outcome) dan Kegiatan (Output)
Program/Kegiatan
Kode
1
2
1
1
16
16
16
1
1
1
16
16
16
01
01
01
15
15
16
09 Peningkatan kualitas
sumberdaya manusia
guna peningkatan
pelayanan investasi.
18 Peningkatan promosi,
kerjasama investasi dan
pengembangan potensi
unggulan daerah.
Program Peningkatan
Iklim Investasi dan
Realisasi Investasi.
16
1
16
01
16
06 Penyederhanaan
Prosedur Perizinan dan
Peningkatan Pelayanan
Penanaman Modal.
7
8=(7/6)
100
50 orang
238 orang
476
b. Jumlah peserta kursus-kursus
singkat.
a. Jumlah proyek investasi yang
ditawarkan.
30 orang
69 orang
30 orang
31 orang
103
30 orang
130 orang
433
20 proyek
33 proyek
15 proyek
3 proyek
20
15 proyek
51 proyek
255
b. Jumlah kegiatan promosi
investasi.
c. Jumlah judul buku peluang
investasi.
d. Jumlah buku peluang
investasi.
e. Jumlah leaflet promosi.
f. Jumlah tabloid.
g. Jumlah display elektronik
investasi dan promosi.
h. Jumlah lokasi rak display
investasi dan promosi.
i. Jumlah media penyimpan
digital bahan promosi.
Meningkatnya informasi
prosedur regulasi dan perizinan
investasi kepada masyarakat.
a. Persentase publikasi
informasi perizinan investasi.
20 kali
51 kali
20 kali
20 kali
Jumlah judul buku regulasi
bidang penanaman modal.
b. Jumlah buku regulasi
penanaman modal.
c. Frekuensi sosialisasi regulasi
penanaman modal.
d. Jumlah peserta sosialisasi
regulasi penanaman modal.
1 kali
5 penerima
4 judul
10,000 buah
9
Tingkat Capaian
Realisasi Target
Renstra (%)
11=(10/4)
300
50 orang
a.
4 kali
6
Realisasi Capaian Program dan
Kegiatan s.d. Tahun Berjalan
(Tahun 2015)
10=(5+7+9)
6 kali
50 orang
d. Persentase kenaikan nilai
rencana investasi.
2 kali
Tingkat
Realisasi (%)
138 orang
Jumlah nilai rencana
investasi.
5
3 kali
Realisasi Renja SKPA Tahun 2015
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPA s.d.
Tahun Berjalan
50 orang
c.
2 kali
Target Renja SKPA Tahun 2015
Target Program dan Kegiatan (Renja
SKPA Tahun 2016)
4
b. Jumlah perusahaan yang
mendapat persetujuan (izin)
penanaman modal.
1
Realisasi Kinerja Hasil Program dan
Keluaran Kegiatan s.d. Tahun 2014
3
Frekuensi fasilitasi
penyelesaian permasalahan
perusahaan penanaman
modal.
f. Frekuensi publikasi informasi
terkait LKPM.
g. Jumlah talkshow investasi.
h. Jumlah penerima
penghargaan investasi.
a. Jumlah peserta bimbingan
ketentuan/kebijakan
penanaman modal.
e.
1
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2015
Target Kinerja Capaian Program
(Renstra SKPA) Tahun 2016
1 kali
2 kali
200
1 kali
2 kali
4 kali
200
2 kali
1 kali
5 penerima
0 kali
0 penerima
0
0
1 kali
5 penerima
7 kali
35
78 kali
390
1 judul
25
4 judul
14 judul
350
1624 buah
10,000 buah
1,490 buah
15
10,000 buah
13,114 buah
131
40,000 lembar
40,000 eksemplar
1 buah
500 lembar
eksemplar
buah
1
0
0
40,000 lembar
40,000 eksemplar
1 buah
4 lokasi
2 lokasi
4 lokasi
lokasi
0
4 lokasi
1,600 keping/buah
0
1,399 keping
1,675,631,788
72 perusahaan
11,106,189,687,500 rupiah
15 %
4 judul
2,000 eksemplar
0
0
4 judul
4,800 lembar
61,500 eksemplar
2 buah
90 %
1 kali
5 penerima
500
9 judul
40,000 lembar
40,000 eksemplar
1 buah
6,000 keping/buah
10 kali
6,000 keping/buah
1,115,483,650
72 %
229 perusahaan
32,764,950,179,840 rupiah
382.70 %
7 judul
2,100 buku
1,467,156,500
6,000 keping/
buah
45,300 lembar
101,500 eksemplar
3 buah
6 lokasi
8,999 keping/
buah
113
254
300
150
150
354,985,081
78 %
78 %
100
84 %
234 %
260
72 perusahaan
96 perusahaan
133
72 perusahaan
397 perusahaan
551
8,397,875,000,000 rupiah
15 %
48,005,606,945,000 rupiah
204.00 %
572
1,360
8,397,875,000,000 rupiah
15 %
4 judul
judul
0
4 judul
2,000 eksemplar
250 eksemplar
13
2,000 eksemplar
89,168,432,124,840 rupiah
206 %
11 judul
4,350 eksemplar
803
1,373
275
218
4 kali
2 kali
4 kali
2 kali
0
4 kali
8 kali
200
200 orang
139 orang
200 orang
120 orang
0
200 orang
459 orang
230
2
Urusan/Bidang Urusan
Indikator Kinerja Program
Pemerintah Daerah dan
(outcome) dan Kegiatan (Output)
Program/Kegiatan
Kode
1
1
16
16
1
1
1
16
16
01
01
17
17
2
Program Penyiapan
Potensi Sumberdaya,
Sarana dan Prasarana
Daerah.
01 Kajian Potansi Sumber
Daya yang terkait
Investasi.
3
Meningkatnya ketersediaan data
potensi sumberdaya sarana dan
prasarana daerah.
4
a. Persentase ketersedian data
kawasan investasi.
a. Jumlah kajian perencanaan
kawasan investasi.
80 %
b. Jumlah kajian pengembangan
investasi.
c. Jumlah buku hasil kajian
investasi.
d. Jumlah media penyimpan data
elektronik hasil kajian.
e.
1
1
16
16
1
1
16
16
01
01
18
18
Program Perencanaan
Pembangunan
Ekonomi.
01 Perencanaan
Pengembangan
Penanaman Modal.
Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2015
Target Kinerja Capaian Program
(Renstra SKPA) Tahun 2016
Frekuensi sosialisasi hasil
kajian investasi.
Tersedianya perencanaan bidang
penanaman modal yang
komprehensif.
a. Persentase penyelesaian
perencanaan bidang
penanaman modal.
a. Jumlah Dokumen Perencanaan
Investasi dan Laporan.
b. Jumlah judul buku
data/perkembangan investasi.
c.
Jumlah buku
data/perkembangan investasi.
d. Frekuensi koordinasi
perencanaan penanaman
modal.
e. Jumlah peserta koordinasi
perencanaan penanaman
modal.
f. Frekuensi sosialisasi rencana
bidang penanaman modal.
g.
Jumlah peserta sosialisasi
rencana bidang penanaman
modal.
h. Jumlah pusat data dan
informasi investasi.
i. Jumlah website.
Realisasi Kinerja Hasil Program dan
Keluaran Kegiatan s.d. Tahun 2014
5
1,750,340,120
4 kajian
Realisasi Renja SKPA Tahun 2015
Tingkat
Realisasi (%)
6
7
8=(7/6)
810,730,400
62 %
2 kajian
Target Renja SKPA Tahun 2015
1,532,569,926
68 %
1 kajian
1 kajian
0 kajian
2 kajian
400 eksemplar
230 buku
400 eksemplar
400 keping/ buah
250 keping/buah
400 keping/ buah
1 kali
0 kali
2,643,946,095
80 %
200 eksemplar
4 judul
1,000 eksemplar
1 kali
2,260,272,915
64 %
989 buku
0 judul
250 buku
200 eksemplar
4 judul
1,000 eksemplar
9
Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPA s.d.
Tahun Berjalan
Realisasi Capaian Program dan
Kegiatan s.d. Tahun Berjalan
(Tahun 2015)
10=(5+7+9)
Tingkat Capaian
Realisasi Target
Renstra (%)
11=(10/4)
167,061,132
68 %
100
0 kajian
1 kajian
30 eksemplar
84 %
214 %
0 kajian
50
1 kajian
2 kajian
4 kajian
268
200
0
8
400 eksemplar
660 eksemplar
165
keping/ buah
0
400 keping/ buah
650 keping/
buah
163
kali
0
1,354,556,400
64 %
Target Program dan Kegiatan (Renja
SKPA Tahun 2016)
1 kali
1 kali
100
809,921,930
64 %
510 eksemplar
100
255
72 %
200 %
200 eksemplar
250
1,699 eksemplar
850
0 judul
0
4 judul
4 judul
100
0 eksemplar
0
1,000 eksemplar
1,250 eksemplar
125
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
100
2 kali
6 kali
300
400 orang
145 orang
400 orang
85 orang
21
400 orang
630 orang
158
1 kali
2 kali
1 kali
1 kali
100
1 kali
4 kali
400
120 orang
100 orang
120 orang
150 orang
125
120 orang
370 orang
308
1 unit
2 unit
1 unit
1 unit
100
1 unit
4 unit
400
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
200
1 buah
4 buah
400
Banda Aceh, 15 Februari 2016
Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh
Ir. Anwar Muhammad, M.Si
Pembina Utama Madya
NIP. 19560427 198503 1 002
3
Tabel 2.2
Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPA
Provinsi Aceh
Nama SKPD : Badan Investasi dan Promosi
SPM/Standar
No.
Indikator
Nasional
1
1
2
Jumlah nilai realisasi
investasi.
2
Persentase kenaikan nilai
realisasi investasi.
3
Jumlah penanam modal
asing/dalam negeri yang
melaporkan LKPM.
Jumlah penanam
modal asing / dalam
negeri.
4
Rasio daya serap tenaga
kerja.
Rasio daya serap
tenaga kerja.
5
6
7
8
9
10
11
3
IKK
Jumlah frekuensi
pengawasan ke
kabupaten/kota.
Jumlah Buku Analisis
Jabatan & Angka Beban
Kerja.
Jumlah Buku Agenda Kerja
Badan Investasi dan Promosi
Aceh.
Frekuensi koordinasi
1 (satu) kali
pengendalian pelaksanaan /tahun
penanaman modal.
Frekuensi pemantauan
perusahaan penanaman
modal.
Frekuensi pengawasan
perusahaan penanaman
modal.
Jumlah peserta bimbingan
teknis/sosialisasi
pengendalian pelaksanaan
penanaman modal.
4
Tahun 2014
5
2,300,000,000,000 rupiah
Target Renstra SKPA
Tahun 2015
Tahun 2016
6
7
2,645,000,000,000 rupiah
3,041,750,000,000 rupiah
15 %
15 %
80 perusahaan
91 perusahaan
1:140
1:150
15 %
105 perusahaan
1:160
Tahun 2017
8
3,498,013,000,000 rupiah
Tahun 2014
10
6,226,851,054,556 rupiah
15 %
170.73 %
121 perusahaan
1:170
200 perusahaan
1:101
15 kali
15 kali
15 kali
15 kali
2 kali
70 eksemplar
70 eksemplar
70 eksemplar
70 eksemplar
200 eksemplar
200 eksemplar
200 eksemplar
200 eksemplar
Realisasi Capaian
Tahun 2015
11
5,728,003,112,484 rupiah
91 %
209 perusahaan
Proyeksi
Tahun 2016
12
rupiah
%
perusahaan
1:151
Tahun 2016
13
3,041,750,000,000 rupiah
15 %
105 perusahaan
1:160
Tahun 2017
14
3,498,013,000,000 rupiah
15 %
121 perusahaan
1:170
20 kali
kali
15 kali
15 kali
35 eksemplar
50 eksemplar
eksemplar
70 eksemplar
70 eksemplar
35 eksemplar
0 eksemplar
eksemplar
200 eksemplar
200 eksemplar
5 kali
5 kali
5 kali
5 kali
6 kali
6 kali
kali
5 kali
5 kali
7 kali
9 kali
11 kali
13 kali
49 kali
7 kali
kali
11 kali
13 kali
1 kali
1 kali
2 kali
2 kali
2 kali
4 kali
kali
2 kali
2 kali
50 orang
50 orang
50 orang
50 orang
40 orang
78 orang
50 orang
50 orang
orang
12
Frekuensi fasilitasi
penyelesaian permasalahan
perusahaan penanaman
modal.
1 kali
1 kali
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
kali
2 kali
2 kali
13
Frekuensi publikasi
informasi terkait LKPM.
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
3 kali
4 kali
kali
2 kali
2 kali
14
Jumlah talkshow investasi.
0 kali
1 kali
1 kali
1 kali
0 kali
0 kali
kali
1 kali
1 kali
15
Jumlah penerima
penghargaan investasi.
0 penerima
5 penerima
5 penerima
5 penerima
0 penerima
0 penerima
penerima
5 penerima
5 penerima
16
Jumlah peserta bimbingan
ketentuan/kebijakan
penanaman modal.
50 orang
50 orang
50 orang
50 orang
58 orang
50 orang
orang
50 orang
50 orang
17
Jumlah peserta kursuskursus singkat.
30 orang
30 orang
30 orang
30 orang
38 orang
31 orang
orang
30 orang
30 orang
4
Catatan
Analisis
15
No.
Indikator
1
18
2
Jumlah proyek investasi
yang ditawarkan.
19
Jumlah kegiatan promosi
investasi.
20
Jumlah judul buku peluang
investasi.
21
SPM/Standar
Nasional
IKK
3
4
1 (satu) kali
/tahun
Tahun 2014
5
15 proyek
20 kali
Target Renstra SKPA
Tahun 2015
Tahun 2016
6
7
15 proyek
20 proyek
20 kali
20 kali
Tahun 2017
8
20 proyek
Tahun 2014
10
15 proyek
20 kali
20 kali
Realisasi Capaian
Tahun 2015
11
3 proyek
Proyeksi
Tahun 2016
12
proyek
7 kali
kali
Tahun 2016
13
20 proyek
20 kali
Tahun 2017
14
20 proyek
20 kali
4 judul
4 judul
4 judul
4 judul
5 judul
1 judul
judul
4 judul
4 judul
Jumlah buku peluang
investasi.
10,000 buah
10,000 buah
10,000 buah
10,000 buah
0 buah
1,490 buah
buah
10,000 buah
10,000 buah
22
Jumlah leaflet promosi.
40,000 lembar
40,000 lembar
40,000 lembar
40,000 lembar
lembar
40,000 lembar
40,000 lembar
23
Jumlah tabloid.
40,000 eksemplar
40,000 eksemplar
40,000 eksemplar
40,000 eksemplar
37,500 eksemplar
0 eksemplar
eksemplar
40,000 eksemplar
40,000 eksemplar
24
Jumlah display elektronik
investasi dan promosi.
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
0 buah
buah
1 buah
1 buah
25
Jumlah lokasi rak display
investasi dan promosi.
4 lokasi
4 lokasi
4 lokasi
4 lokasi
0 lokasi
0 lokasi
lokasi
4 lokasi
4 lokasi
26
Jumlah media penyimpan
digital bahan promosi.
27
Persentase publikasi
informasi perizinan
investasi.
Jumlah perusahaan yang
mendapat persetujuan (izin)
penanaman modal.
Jumlah nilai rencana
investasi.
28
29
6,000 keping/buah
Jumlah nilai
investasi berskala
nasional.
Persentase kenaikan
nilai realisasi
penanaman modal.
6,000 keping/buah
6,000 keping/buah
500 lembar
6,000 keping/buah
750 keping/buah
500 lembar
1,600 keping/buah
keping/buah
6,000 keping/buah
6,000 keping/buah
72 %
78 %
84 %
90 %
72 %
78 %
%
84 %
90 %
72 perusahaan
72 perusahaan
72 perusahaan
72 perusahaan
58 perusahaan
96 perusahaan
perusahaan
72 perusahaan
72 perusahaan
7,302,500,000,000 rupiah
15 %
8,397,875,000,000 rupiah
15 %
9,657,556,250,000 rupiah
15 %
23,472,861,900,000
11,106,189,687,500 rupiah
15 %
rupiah
382.70 %
48,005,606,945,000
rupiah
31
Jumlah judul buku regulasi
bidang penanaman modal.
32
Jumlah buku regulasi
penanaman modal.
33
Frekuensi sosialisasi regulasi
penanaman modal.
4 kali
4 kali
4 kali
4 kali
1 kali
2 kali
34
Jumlah peserta sosialisasi
regulasi penanaman modal.
200 orang
200 orang
200 orang
200 orang
55 orang
120 orang
35
Persentase ketersedian
data kawasan investasi.
36
Jumlah kajian perencanaan
kawasan investasi.
1 kajian
0 kajian
0 kajian
2 kajian
0 kajian
0 kajian
kajian
0 kajian
2 kajian
37
Jumlah kajian
pengembangan investasi.
0 kajian
2 kajian
2 kajian
4 kajian
1 kajian
1 kajian
kajian
2 kajian
4 kajian
38
Jumlah buku hasil kajian
investasi.
400 eksemplar
400 eksemplar
400 eksemplar
400 eksemplar
30 eksemplar
39
Jumlah media penyimpan
data elektronik hasil kajian.
400 keping/ buah
400 keping/ buah
400 keping/ buah
400 keping/ buah
50 keping/ buah
40
Frekuensi sosialisasi hasil
kajian investasi.
41
Persentase penyelesaian
perencanaan bidang
penanaman modal.
4 judul
4 judul
4 judul
2,000 eksemplar
2,000 eksemplar
2,000 eksemplar
2,000 eksemplar
1,250 eksemplar
62 %
1 kali
56 %
68 %
1 kali
64 %
74 %
1 kali
72 %
80 %
62 %
1 kali
0 kali
80 %
56 %
5
0 judul
250 eksemplar
68 %
30 eksemplar
judul
eksemplar
kali
orang
%
15 %
11,106,189,687,500 rupiah
Persentase kenaikan nilai
rencana investasi.
4 judul
%
9,657,556,250,000 rupiah
30
4 judul
204 %
rupiah
15 %
4 judul
4 judul
2,000 eksemplar
2,000 eksemplar
4 kali
4 kali
200 orang
200 orang
74 %
80 %
eksemplar
400 eksemplar
400 eksemplar
0 keping/ buah
keping/
buah
400 keping/
buah
400 keping/ buah
0 kali
kali
64 %
%
1 kali
72 %
1 kali
80 %
Catatan
Analisis
15
No.
Indikator
SPM/Standar
Nasional
IKK
3
4
Tahun 2014
5
200 eksemplar
Target Renstra SKPA
Tahun 2015
Tahun 2016
6
7
200 eksemplar
200 eksemplar
Tahun 2017
8
200 eksemplar
1
42
2
Jumlah Dokumen
Perencanaan Investasi dan
Laporan.
43
Jumlah judul buku
data/perkembangan
investasi.
4 judul
4 judul
4 judul
4 judul
44
Jumlah buku
data/perkembangan
investasi.
1,000 eksemplar
1,000 eksemplar
1,000 eksemplar
1,000 eksemplar
45
Frekuensi koordinasi
perencanaan penanaman
modal.
Jumlah peserta koordinasi
perencanaan penanaman
modal.
Frekuensi sosialisasi rencana
bidang penanaman modal.
46
47
48
Jumlah peserta sosialisasi
rencana bidang penanaman
modal.
49
Jumlah pusat data dan
informasi investasi.
Jumlah website.
50
1 (satu) kali
/tahun
Tahun 2014
10
510 eksemplar
Realisasi Capaian
Tahun 2015
11
510 eksemplar
0 judul
0 judul
judul
0 eksemplar
0 eksemplar
eksemplar
kali
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
1 kali
2 kali
400 orang
400 orang
400 orang
400 orang
60 orang
85 orang
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
120 orang
120 orang
120 orang
120 orang
50 orang
150 orang
1 (satu) buah
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 (satu) buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 (satu) kali
/tahun
Tahun 2016
12
eksemplar
Proyeksi
Tahun 2016
13
200 eksemplar
Tahun 2017
14
200 eksemplar
4 judul
4 judul
1,000 eksemplar
1,000 eksemplar
2 kali
2 kali
400 orang
400 orang
1 kali
1 kali
120 orang
120 orang
unit
1 unit
1 unit
buah
1 buah
1 buah
orang
kali
orang
Banda Aceh, 15 Februari 2016
Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh
Ir. Anwar Muhammad, M.Si
Pembina Utama Madya
NIP. 19560427 198503 1 002
6
Catatan
Analisis
15
Tabel 2.4
REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPA TAHUN 2017
PROVINSI ACEH
Nama SKPD : Badan Investasi dan Promosi
Rancangan Awal RKPA
No
1
1
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian Kinerja
Pagu Indikatif
(Rp.)
Program/Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana
(Rp.)
Catatan Penting
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Program Kegiatan Rutin
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran.
Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur.
2
Hasil Analisis Kebutuhan
Program/Kegiatan
Program/Kegiatan Spesifik SKPA
Program Peningkatan Promosi
dan Kerjasama Investasi.
Pengawasan dan Evaluasi Kinerja
dan Aparatur Badan Penanaman
Modal Daerah.
Peningkatan Kegiatan
Pemantauan, Pembinaan, dan
Pengawasan Pelaksanaan
Penanaman Modal
Banda Tercapainya Kelancaran Administrasi dan
Aceh Operasional Kantor
Terpenuhinya Fasilitas dan Kenyamanan
Kerja Bidang Penanaman Modal.
Banda a.
Aceh
Jumlah nilai realisasi investasi.
13 kegiatan
5 kegiatan
3,498,013,000,000 rupiah
b.
Persentase kenaikan nilai realisasi
investasi.
c.
Jumlah penanam modal asing/dalam
negeri yang melaporkan LKPM.
d.
Rasio daya serap tenaga kerja.
a.
Jumlah frekuensi pengawasan ke
kabupaten/kota.
15 kali
b.
Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka
Beban Kerja.
c.
Jumlah Buku Agenda Kerja Badan
Investasi dan Promosi Aceh.
a.
Frekuensi koordinasi pengendalian
pelaksanaan penanaman modal.
5 kali
b.
Frekuensi pemantauan perusahaan
penanaman modal.
13 kali
c.
Frekuensi pengawasan perusahaan
penanaman modal.
d.
Jumlah peserta bimbingan
teknis/sosialisasi pengendalian
pelaksanaan penanaman modal.
Frekuensi fasilitasi penyelesaian
permasalahan perusahaan
penanaman modal.
Frekuensi publikasi informasi terkait
LKPM.
e.
f.
Program Kegiatan Rutin
2,153,800,000 Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran.
1,730,300,000 Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur.
Program/Kegiatan Spesifik SKPA
11,433,483,196 Program Peningkatan Promosi
dan Kerjasama Investasi.
15 %
Banda Tercapainya Kelancaran Administrasi dan
Aceh Operasional Kantor
Terpenuhinya Fasilitas dan Kenyamanan
Kerja Bidang Penanaman Modal.
Banda a.
Aceh
Jumlah nilai realisasi investasi.
11 kegiatan
2,476,870,000
5 kegiatan
1,989,845,000
3,498,013,000,000 rupiah
b.
Persentase kenaikan nilai realisasi
investasi.
c.
Jumlah penanam modal asing/dalam
negeri yang melaporkan LKPM.
d.
Rasio daya serap tenaga kerja.
a.
Jumlah frekuensi pengawasan ke
kabupaten/kota.
15 kali
70 eksemplar
b.
Jumlah Buku Analisis Jabatan & Angka
Beban Kerja.
70 eksemplar
200 eksemplar
c.
Jumlah Buku Agenda Kerja Badan
Investasi dan Promosi Aceh.
a.
Frekuensi koordinasi pengendalian
pelaksanaan penanaman modal.
5 kali
b.
Frekuensi pemantauan perusahaan
penanaman modal.
13 kali
2 kali
c.
Frekuensi pengawasan perusahaan
penanaman modal.
2 kali
50 orang
d.
50 orang
2 kali
f.
2 kali
g.
Jumlah peserta bimbingan
teknis/sosialisasi pengendalian
pelaksanaan penanaman modal.
Frekuensi fasilitasi penyelesaian
permasalahan perusahaan
penanaman modal.
Frekuensi publikasi informasi terkait
LKPM.
121 perusahaan
1:170
Pengawasan dan Evaluasi Kinerja
dan Aparatur Badan Penanaman
Modal Daerah.
Peningkatan Kegiatan
Pemantauan, Pembinaan, dan
Pengawasan Pelaksanaan
Penanaman Modal
15 %
121 perusahaan
1:170
200 eksemplar
2 kali
2 kali
g.
Jumlah talkshow investasi.
1 kali
h.
Jumlah talkshow investasi.
1 kali
h.
Jumlah penerima penghargaan
investasi.
5 penerima
i.
Jumlah penerima penghargaan
investasi.
5 penerima
7
13,148,505,675
Rancangan Awal RKPA
No
1
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian Kinerja
Pagu Indikatif
(Rp.)
Program/Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana
(Rp.)
Catatan Penting
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
a.
Jumlah peserta bimbingan
ketentuan/kebijakan penanaman
modal.
50 orang
a.
Jumlah peserta bimbingan
ketentuan/kebijakan penanaman
modal.
50 orang
b.
Jumlah peserta kursus-kursus singkat.
30 orang
b.
Jumlah peserta kursus-kursus singkat.
30 orang
a.
Jumlah proyek investasi yang
ditawarkan.
20 proyek
a.
Jumlah proyek investasi yang
ditawarkan.
20 proyek
b.
Jumlah kegiatan promosi investasi.
20 kali
b.
Jumlah kegiatan promosi investasi.
20 kali
c.
Jumlah judul buku peluang investasi.
4 judul
c.
Jumlah judul buku peluang investasi.
d.
Jumlah buku peluang investasi.
10,000 buah
d.
Jumlah buku peluang investasi.
10,000 buah
e.
Jumlah leaflet promosi.
40,000 lembar
e.
Jumlah leaflet promosi.
40,000 lembar
f.
Jumlah tabloid.
40,000 eksemplar
f.
Jumlah tabloid.
g.
Jumlah display elektronik investasi
dan promosi.
1 buah
g.
Jumlah display elektronik investasi
dan promosi.
1 buah
h.
Jumlah lokasi rak display investasi
dan promosi.
4 lokasi
h.
Jumlah lokasi rak display investasi
dan promosi.
4 lokasi
i.
Jumlah media penyimpan digital
bahan promosi.
i.
Jumlah media penyimpan digital
bahan promosi.
Peningkatan kualitas sumberdaya
manusia guna peningkatan
pelayanan investasi.
Peningkatan promosi, kerjasama
investasi dan pengembangan
potensi unggulan daerah
3
Program Peningkatan Iklim
Investasi dan Realisasi Investasi
Penyederhanaan Prosedur
Perizinan dan Peningkatan
Pelayanan Penanaman Modal
4
Hasil Analisis Kebutuhan
Program/Kegiatan
Program Penyiapan Potensi
Sumberdaya, Sarana dan
Prasarana Daerah
Kajian Potansi Sumber Daya yang
terkait Investasi
Banda a.
Aceh
b.
Persentase publikasi informasi
perizinan investasi.
Jumlah perusahaan yang mendapat
persetujuan (izin) penanaman modal.
90 %
d.
Persentase kenaikan nilai rencana
investasi.
a.
Jumlah judul buku regulasi bidang
penanaman modal.
4 judul
b.
Jumlah buku regulasi penanaman
modal.
2,000 eksemplar
c.
Frekuensi sosialisasi regulasi
penanaman modal.
d.
Jumlah peserta sosialisasi regulasi
penanaman modal.
a.
b.
c.
Jumlah kajian perencanaan kawasan
investasi.
Jumlah kajian pengembangan
investasi.
Jumlah buku hasil kajian investasi.
1,675,631,788 Program Peningkatan Iklim
Investasi dan Realisasi Investasi
72 perusahaan
Jumlah nilai rencana investasi.
Persentase ketersedian data
kawasan investasi.
Peningkatan promosi, kerjasama
investasi dan pengembangan
potensi unggulan daerah
6,000 keping/buah
c.
Banda a.
Aceh
Peningkatan kualitas sumberdaya
manusia guna peningkatan
pelayanan investasi.
11,106,189,687,500 rupiah
Banda a.
Aceh
b.
Persentase publikasi informasi
perizinan investasi.
Jumlah perusahaan yang mendapat
persetujuan (izin) penanaman modal.
4 judul
eksemplar
6,000 keping/buah
90 %
72 perusahaan
c.
Jumlah nilai rencana investasi.
d.
Persentase kenaikan nilai rencana
investasi.
a.
Jumlah judul buku regulasi bidang
penanaman modal.
4 judul
b.
Jumlah buku regulasi penanaman
modal.
2,000 eksemplar
4 kali
c.
Frekuensi sosialisasi regulasi
penanaman modal.
200 orang
d.
Jumlah peserta sosialisasi regulasi
penanaman modal.
15 %
80 %
2 kajian
Penyederhanaan Prosedur
Perizinan dan Peningkatan
Pelayanan Penanaman Modal
1,750,340,120
e. Persentase ketersedian data
kawasan investasi.
Kajian Potansi Sumber Daya yang
terkait Investasi
4 kajian
a.
b.
400 eksemplar
c.
8
Jumlah kajian perencanaan kawasan
investasi.
Jumlah kajian pengembangan
investasi.
Jumlah buku hasil kajian investasi.
1,926,976,556
11,106,189,687,500 rupiah
15 %
4 kali
200 orang
80 %
2 kajian
4 kajian
400 eksemplar
2,012,891,138
Rancangan Awal RKPA
No
1
5
Hasil Analisis Kebutuhan
Program/Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian Kinerja
Pagu Indikatif
(Rp.)
Program/Kegiatan
Lokasi
Indikator Kinerja
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana
(Rp.)
Catatan Penting
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Program Perencanaan
Pembangunan Ekonomi
Perencanaan Pengembangan
Penanaman Modal
d.
Jumlah media penyimpan data
elektronik hasil kajian.
e.
Frekuensi sosialisasi hasil kajian
investasi.
Banda a.
Aceh
a.
Persentase penyelesaian
perencanaan bidang penanaman
modal.
Jumlah Dokumen Perencanaan
Investasi dan Laporan.
b.
Jumlah judul buku
data/perkembangan investasi.
c.
Jumlah buku data/perkembangan
investasi.
d.
Frekuensi koordinasi perencanaan
penanaman modal.
e.
Jumlah peserta koordinasi
perencanaan penanaman modal.
f.
Frekuensi sosialisasi rencana bidang
penanaman modal.
g.
Jumlah peserta sosialisasi rencana
bidang penanaman modal.
h.
i.
400 keping/ buah
1 kali
80 %
200 eksemplar
2,643,946,095 Program Perencanaan
Pembangunan Ekonomi
Perencanaan Pengembangan
Penanaman Modal
d.
Jumlah media penyimpan data
elektronik hasil kajian.
e.
Frekuensi sosialisasi hasil kajian
investasi.
Banda
Aceh
a.
Persentase penyelesaian
perencanaan bidang penanaman
modal.
Jumlah Dokumen Perencanaan
Investasi dan Laporan.
400 keping/ buah
1 kali
80 %
3,040,538,009
200 eksemplar
4 judul
b.
Jumlah judul buku
data/perkembangan investasi.
4 judul
1,000 eksemplar
c.
Jumlah buku data/perkembangan
investasi.
2 kali
d.
Frekuensi koordinasi perencanaan
penanaman modal.
2 kali
400 orang
e.
Jumlah peserta koordinasi
perencanaan penanaman modal.
400 orang
1 kali
f.
Frekuensi sosialisasi rencana bidang
penanaman modal.
120 orang
g.
Jumlah peserta sosialisasi rencana
bidang penanaman modal.
Jumlah pusat data dan informasi
investasi.
1 unit
h.
Jumlah pusat data dan informasi
investasi.
1 unit
Jumlah website.
1 buah
i.
Jumlah website.
1 buah
eksemplar
1 kali
120 orang
Banda Aceh, 15 Februari 2016
Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh
Ir. Anwar Muhammad, M.Si
Pembina Utama Madya
NIP. 19560427 198503 1 002
9
Tabel 2.5
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN DARI PARA PEMANGKU KEPENTINGAN/MASYARAKAT TAHUN 2017
PROVINSI ACEH
Nama SKPD : Badan Investasi dan Promosi
No.
1
1
Program/Kegiatan
2
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama
Investasi.
Lokasi
3
Banda Aceh a.
b.
c.
Pengawasan dan Evaluasi Kinerja dan Aparatur Badan
Penanaman Modal Daerah.
Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan, dan
Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal
Peningkatan kualitas sumberdaya manusia guna
peningkatan pelayanan investasi.
Peningkatan promosi, kerjasama investasi dan
pengembangan potensi unggulan daerah
2
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi
d.
a.
Indikator
4
Jumlah nilai realisasi investasi.
Besaran/Volume
5
3,498,013,000,000 rupiah
Persentase kenaikan nilai realisasi investasi.
Jumlah penanam modal asing/dalam negeri yang melaporkan
LKPM.
Rasio daya serap tenaga kerja.
Jumlah frekuensi pengawasan ke kabupaten/kota.
15 %
121 perusahaan
1:170
15 kali
a.
Frekuensi koordinasi pengendalian pelaksanaan penanaman
modal.
5 kali
b.
c.
d.
Frekuensi pemantauan perusahaan penanaman modal.
Frekuensi pengawasan perusahaan penanaman modal.
Frekuensi fasilitasi penyelesaian permasalahan perusahaan
penanaman modal.
Frekuensi publikasi informasi terkait LKPM.
Jumlah penerima penghargaan investasi.
Jumlah peserta bimbingan ketentuan/kebijakan penanaman
modal.
Jumlah peserta kursus-kursus singkat.
Jumlah proyek investasi yang ditawarkan.
13 kali
2 kali
2 kali
e.
f.
a.
b.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Banda Aceh a.
b.
c.
d.
Jumlah kegiatan promosi investasi.
Jumlah judul buku peluang investasi.
Jumlah tabloid.
Jumlah display elektronik investasi dan promosi.
Jumlah media penyimpan digital bahan promosi.
Persentase publikasi informasi perizinan investasi.
Jumlah perusahaan yang mendapat persetujuan (izin)
penanaman modal.
Jumlah nilai rencana investasi.
Persentase kenaikan nilai rencana investasi.
10
2 kali
5 penerima
50 orang
30 orang
20 proyek
20 kali
4 judul
eksemplar
1 buah
6,000 keping/buah
90 %
72 perusahaan
11,106,189,687,500 rupiah
15 %
Catatan
No.
1
3
4
Program/Kegiatan
2
Penyederhanaan Prosedur Perizinan dan Peningkatan
Pelayanan Penanaman Modal
Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan
Prasarana Daerah
Kajian Potansi Sumber Daya yang terkait Investasi
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
Perencanaan Pengembangan Penanaman Modal
Lokasi
3
a.
b.
Banda Aceh a.
b.
c.
d.
Banda Aceh a.
Indikator
4
Frekuensi sosialisasi regulasi penanaman modal.
Jumlah peserta sosialisasi regulasi penanaman modal.
Persentase ketersedian data kawasan investasi.
Jumlah kajian perencanaan kawasan investasi.
Besaran/Volume
5
4 kali
Catatan
200 orang
80 %
2 kajian
a.
b.
c.
d.
Jumlah kajian pengembangan investasi.
Frekuensi sosialisasi hasil kajian investasi.
Persentase penyelesaian perencanaan bidang penanaman
modal.
Jumlah Dokumen Perencanaan Investasi dan Laporan.
Jumlah judul buku data/perkembangan investasi.
Frekuensi koordinasi perencanaan penanaman modal.
Jumlah peserta koordinasi perencanaan penanaman modal.
4 kajian
1 kali
80 %
200
4
2
400
e.
f.
Frekuensi sosialisasi rencana bidang penanaman modal.
Jumlah peserta sosialisasi rencana bidang penanaman modal.
1 kali
120 orang
g.
h.
Jumlah pusat data dan informasi investasi.
Jumlah website.
120 unit
1 buah
eksemplar
judul
kali
orang
Banda Aceh, 15 Februari 2016
Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh
Ir. Anwar Muhammad, M.Si
Pembina Utama Madya
NIP. 19560427 198503 1 002
11
Tabel 3.3
RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPA TAHUN 2017 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN 2018
PROVINSI ACEH
Nama SKPD : Badan Investasi dan Promosi
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintah Daerah dan
Program/Kegiatan
Kode
1
2
Urusan Wajib
1
1
16
1
16
Indikator Kinerja
Program (outcome) dan
Kegiatan (Output)
3
Rencana Tahun 2017
Lokasi
Target Capaian
4
5
Kebutuhan
Dana/Pagu
Indikatif (Rp)
6
1
Badan Investasi dan
Promosi
8
28,723,973,199 APBA
85 orang
Belanja Langsung.
Program/Kegiatan Rutin
1 16 1 16 01 01
16
7
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2018
Kebutuhan
Target
Dana/Pagu Indikatif
(Rp)
9
10
Penanaman Modal Daerah
Belanja Tidak Langsung.
1
Sumber Dana
Catatan
Penting
1
16
01
02
87 orang
21,387,501,199 APBA
Program Pelayanan
Tercapainya Kelancaran
Administrasi Perkantoran. Administrasi dan
Operasional Kantor.
Program Peningkatan
Terpenuhinya Fasilitas
Sarana dan Prasarana
dan Kenyamanan Kerja
Aparatur.
Bidang Penanaman
Program/Kegiatan Spesifik SKPA
1 16 01 16 01 15
Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi.
7,336,472,000 APBA
33,032,569,179
Meningkatnya realisasi
investasi.
a. Jumlah nilai realisasi
investasi.
b. Persentase kenaikan
nilai realisasi
investasi.
c. Jumlah penanam
modal asing/dalam
negeri yang
melaporkan LKPM.
d. Rasio daya serap
tenaga kerja.
8,436,942,800
24,595,626,379
Banda Aceh
13 kegiatan
2,153,800,000 APBA
13 kegiatan
2,476,870,000
Banda Aceh
5 kegiatan
1,730,300,000 APBA
5 kegiatan
1,989,845,000
Banda Aceh
11,433,483,196 APBA
3,498,013,000,000 rupiah
15 %
121 perusahaan
1:170
13,148,505,675
4,022,714,950,000 rupiah
15 %
139 perusahaan
1:180
12
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintah Daerah dan
Program/Kegiatan
Kode
1
16
1
1
16
01
15
Indikator Kinerja
Program (outcome) dan
Kegiatan (Output)
2
07 Pengawasan dan Evaluasi
a.
Kinerja dan Aparatur Badan
Penanaman Modal Daerah.
3
Jumlah frekuensi
pengawasan ke
kabupaten/kota.
b. Jumlah Buku Analisis
Jabatan & Angka
Beban Kerja.
c. Jumlah Buku Agenda
Kerja Badan Investasi
dan Promosi Aceh.
1
16
1
16
01
15
08 Peningkatan Kegiatan
Pemantauan, Pembinaan,
dan Pengawasan
Pelaksanaan Penanaman
Modal.
a.
Frekuensi koordinasi
pengendalian
pelaksanaan
penanaman modal.
b. Frekuensi
pemantauan
perusahaan
penanaman modal.
c.
Frekuensi
pengawasan
perusahaan
penanaman modal.
d. Jumlah peserta
bimbingan
teknis/sosialisasi
pengendalian
pelaksanaan
penanaman modal.
e. Frekuensi fasilitasi
penyelesaian
permasalahan
perusahaan
penanaman modal.
f.
Frekuensi publikasi
informasi terkait
LKPM.
Rencana Tahun 2017
Lokasi
Target Capaian
4
5
Kebutuhan
Dana/Pagu
Indikatif (Rp)
6
15 kali
Sumber Dana
Catatan
Penting
7
8
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2018
Kebutuhan
Target
Dana/Pagu Indikatif
(Rp)
9
10
15 kali
70 eksemplar
81 eksemplar
200 eksemplar
230 eksemplar
5 kali
6 kali
13 kali
15 kali
2 kali
2 kali
50 orang
58 orang
2 kali
2 kali
2 kali
2 kali
13
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintah Daerah dan
Program/Kegiatan
Kode
1
Indikator Kinerja
Program (outcome) dan
Kegiatan (Output)
3
Jumlah talkshow
investasi.
h. Jumlah penerima
penghargaan
investasi.
09 Peningkatan kualitas
a. Jumlah peserta
sumberdaya manusia guna
bimbingan
peningkatan pelayanan
ketentuan/kebijakan
investasi.
penanaman modal.
2
g.
1
1
16
16
1
1
16
16
01
01
15
15
18 Peningkatan promosi,
kerjasama investasi dan
pengembangan potensi
unggulan daerah.
Rencana Tahun 2017
Lokasi
Target Capaian
4
5
Kebutuhan
Dana/Pagu
Indikatif (Rp)
6
1 kali
5 penerima
Sumber Dana
Catatan
Penting
7
8
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2018
Kebutuhan
Target
Dana/Pagu Indikatif
(Rp)
9
10
1 kali
6 penerima
50 orang
58 orang
b. Jumlah peserta
kursus-kursus singkat.
30 orang
35 orang
a.
20 proyek
23 proyek
20 kali
23 kali
Jumlah proyek
investasi yang
ditawarkan.
b. Jumlah kegiatan
promosi investasi.
c.
Jumlah judul buku
peluang investasi.
4 judul
5 judul
d. Jumlah buku peluang
investasi.
10,000 buah
11,500 buah
e. Jumlah leaflet
promosi.
40,000 lembar
46,000 lembar
f.
Jumlah tabloid.
40,000 eksemplar
46,000 eksemplar
g.
Jumlah display
elektronik investasi
dan promosi.
1 buah
1 buah
4 lokasi
5 lokasi
h. Jumlah lokasi rak
display investasi dan
promosi.
14
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintah Daerah dan
Program/Kegiatan
1
2
Indikator Kinerja
Program (outcome) dan
Kegiatan (Output)
i.
1
1
16
16
1
1
16
16
01
01
16
16
3
Jumlah media
penyimpan digital
bahan promosi.
Rencana Tahun 2017
Lokasi
4
Program Peningkatan Iklim Meningkatnya informasi Banda Aceh
Investasi dan Realisasi
prosedur regulasi dan
Investasi.
perizinan investasi
a. Persentase publikasi
informasi perizinan
investasi.
b. Jumlah perusahaan
yang mendapat
persetujuan (izin)
penanaman modal.
c. Jumlah nilai rencana
investasi.
d. Persentase kenaikan
nilai rencana
investasi.
06 Penyederhanaan Prosedur a. Jumlah judul buku
Perizinan dan Peningkatan
regulasi bidang
Pelayanan Penanaman
penanaman modal.
Modal.
b. Jumlah buku regulasi
penanaman modal.
c.
1
1
16
16
1
1
16
16
01
01
17
17
Program Penyiapan
Potensi Sumberdaya,
Sarana dan Prasarana
Daerah.
Frekuensi sosialisasi
regulasi penanaman
modal.
d. Jumlah peserta
sosialisasi regulasi
penanaman modal.
Meningkatnya
ketersediaan data
potensi sumberdaya
sarana dan prasarana
a. Persentase
ketersedian data
kawasan investasi.
01 Kajian Potansi Sumber Daya a.
yang terkait Investasi.
Jumlah kajian
perencanaan
kawasan investasi.
Target Capaian
5
6,000 keping/buah
Kebutuhan
Dana/Pagu
Indikatif (Rp)
6
Sumber Dana
Catatan
Penting
7
8
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2018
Kebutuhan
Target
Dana/Pagu Indikatif
(Rp)
9
10
6,900 keping/buah
1,675,631,788 APBA
1,926,976,556
90 %
96 %
72 perusahaan
83 perusahaan
12,772,118,140,625 rupiah
11,106,189,687,500 rupiah
15 %
15 %
4 judul
5 judul
2,000 eksemplar
2,300 eksemplar
4 kali
5 kali
200 orang
230 orang
Banda Aceh
1,750,340,120 APBA
80 %
2 kajian
15
2,012,891,138
0
86 %
2 kajian
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintah Daerah dan
Program/Kegiatan
1
2
Indikator Kinerja
Program (outcome) dan
Kegiatan (Output)
3
b. Jumlah kajian
pengembangan
investasi.
c.
Rencana Tahun 2017
Lokasi
Target Capaian
4
5
Jumlah buku hasil
kajian investasi.
d. Jumlah media
penyimpan data
elektronik hasil
kajian.
e. Frekuensi sosialisasi
hasil kajian investasi.
1
1
16
16
1
1
16
16
01
01
18
18
Tersedianya
Banda Aceh
perencanaan bidang
a. Persentase
penyelesaian
perencanaan bidang
penanaman modal.
01 Perencanaan
a. Jumlah Dokumen
Pengembangan Penanaman
Perencanaan
Modal.
Investasi dan
Laporan.
b. Jumlah judul buku
data/perkembangan
investasi.
Kebutuhan
Dana/Pagu
Indikatif (Rp)
6
Jumlah buku
data/perkembangan
investasi.
7
8
4 kajian
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2018
Kebutuhan
Target
Dana/Pagu Indikatif
(Rp)
9
10
5 kajian
400 eksemplar
460 eksemplar
400 keping/ buah
460 keping/ buah
1 kali
Program Perencanaan
Pembangunan Ekonomi.
c.
Sumber Dana
Catatan
Penting
1 kali
2,643,946,095 APBA
80 %
200 eksemplar
0
88 %
230 eksemplar
4 judul
5 judul
1,000 eksemplar
1,150 eksemplar
d. Frekuensi koordinasi
perencanaan
penanaman modal.
2 kali
2 kali
e. Jumlah peserta
koordinasi
perencanaan
penanaman modal.
400 orang
460 orang
1 kali
1 kali
f.
Frekuensi sosialisasi
rencana bidang
penanaman modal.
16
3,040,538,009
Kode
Urusan/Bidang Urusan
Pemerintah Daerah dan
Program/Kegiatan
1
2
Indikator Kinerja
Program (outcome) dan
Kegiatan (Output)
3
Jumlah peserta
sosialisasi rencana
bidang penanaman
modal.
h. Jumlah pusat data
dan informasi
investasi.
g.
i.
Jumlah website.
Rencana Tahun 2017
Lokasi
Target Capaian
4
5
Kebutuhan
Dana/Pagu
Indikatif (Rp)
6
120 orang
Sumber Dana
Catatan
Penting
7
8
Prakiraan Maju Rencana Tahun 2018
Kebutuhan
Target
Dana/Pagu Indikatif
(Rp)
9
10
138 orang
1 unit
1 unit
1 buah
1 buah
Banda Aceh, 15 Februari 2016
Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh
Ir. Anwar Muhammad, M.Si
Pembina Utama Madya
NIP. 19560427 198503 1 002
17
Download