EKONOMI ISLAM DAN NEGARA KESEJAHTERAAN - E

advertisement
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
(Welfare State)
EKONOMI ISLAM DAN NEGARA KESEJAHTERAAN
(WELFARE STATE)
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
Universitas Diponegoro
email: [email protected]
Kata kunci:
Ekonomi Islam,
Negara
Kesejahteraan Islam
Abstrak
Secara etimologis, istilah negara kesejahteraan terdiri dari dua kata yaitu
kesejahteraan dan negara. Kesejahteraan berarti kemakmuran atau
keselamatan. Negara didefinisikan sebagai sebuah lembaga dari masyarakat
yang memiliki kekuasaan untuk mengontrol hubungan seseorang dan
menghasilkan kekuasaan dalam masyarakat. Negara kesejahteraan
dilaksanakan pertama kali di Eropa dan Amerika Serikat. Program ini telah
dilakukan untuk memperbaiki sistem ekonomi kapitalisme yang lebih
mengasihi dan melindungi yang masyarakat berekonomi lemah sebagai akibat
dari "kejahatan" kapitalisme. Namun, seiring berjalannya waktu, program
negara kesejahteraan yang telah dilakukan oleh kapitalisme belum bekerja
untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat. Kemiskinan dan ketidakadilan
masih terjadi sampai sekarang. Ini terjadi sejak kesalahan sistem kapitalisme
yang hanya terfokus pada peningkatan pembangunan ekonomi yang
mengarah pada eksistensi negara untuk menciptakan kesejahteraan sosial
dalam masyarakat. Hal ini berbeda dari negara kesejahteraan Islam yang
memberikan konsep yang komprehensif. Selain pengembangan materi, negara
kesejahteraan Islam juga berfokus pada aspek material moral yang diikuti
oleh peningkatan spiritual di mana kapitalisme tidak terfokus pada hal itu.
Tindakan menghubungkan system ini terdiri dari peran negara dan agama
sebagai aspek kontrol sosial untuk kesejahteraan manusia.
Keywords:
Islamic Economic,
Islamic Welfare
State
Abstract
Etymologically, the term of welfare state consists of two words welfare and
state. Welfare means prosperity or safety, and state is defined as an agency of
the society that having a power to control the relation of people and produce
the symptoms of power within the society. The term of welfare state is often
called in bahasa as negara kesejahteraan. Welfare state was conducted firstly
in Europe and US. This program has been conducted to improve the economic
system of capitalism more compassionate and to protect the weak within the
society as the result of “wickedness” of capitalism. However, the program of
welfare state, as time goes by, that has been conducted by capitalism has not
worked to create prosperity for the people. The poverty and injustice are still
happening until now. These are happening since the misleading of capitalism
that only focuses on the increase economic development towards the existence
of state creating social prosperity within the society. It is different from
Islamic welfare state that gives the interrelated comprehensive concept.
Besides material development, Islamic welfare state also focuses on the moral
material aspect followed by spiritual uplift in which capitalism does not
focused on it. This linkage consists of the roles of state and religion as aspects
of social control for the human prosperity.
Vol. 12 No. 1 Maret 2015
Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
(Welfare State)
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
adanya
Pendahuluan
Problem ekonomi merupakan suatu
campur
tangan
pihak
pemerintah (Laissez faire). Cara untuk
problem yang universal di mana seluruh
mencapai
dunia menaruh perhatian kepada masalah
masyarakat, maka individu seakan-
ini.
akan dibimbing oleh tangan yang tak
Karena
perhatiannya
ini,
sistem
ekonomi menjadi maju dan berkembang
dengan
pesat.
Perkembangan
yang
terbaik
pada
nampak (invisible hand).
sistem
Dasar-dasar
filosofi
Smith
ini
ekonomi ini dengan segala kedahsyatan
kemudian menjadi sistem ekonomi dan
rekayasa teknologi tidak bisa dilepaskan
telah mengakar menjadi ideologi yang
dari
mencerminkan suatu gaya hidup (way of
peran
teknokrat
dan
kreatifitas
kapitalisme.
teknokrat-
Dasar
filosofi
life).
Motif
kepentingan
individu
pemikiran ekonomi kapitalis ini bersumber
kapitalistik yang didorong oleh filsafat
dari tulisan Adam Smith melalui bukunya
liberalisme
An Inquiry into the Nature and Causes of
ekonomi pasar bebas. Kapitalisme ini
the Wealth of Nation yang ditulis pada
kemudian memonopoli hampir seluruh
tahun 1776. Smith (1937) berpendapat
sistem
bahwa:
mengakibatkan
1.
Produksi merupakan sumber utama
komentar yang menggugat kemampuan dari
kekayaan suatu negara, yaitu hasil
sistem
kerjasama tenaga kerja manusia dan
tantangan global.
2.
melahirkan
ekonomi.
pasar
Sistem
ini
munculnya
bebas
sistem
juga
banyak
dalam
menjawab
sumber-sumber daya. Meningkatnya
Gugatan-gugatan yang dimunculkan
ketrampilan dan efisiensi tenaga kerja
oleh para pengamat ini bukannya tanpa
maka kekayaan akan bertambah sejalan
sebab, namun juga pada didasarkan pada
dengan persentase penduduk yang
permasalahan-permasalahan yang muncul
terlibat dalam proses produksi.
bagi perkembangan aktifitas hidup manusia
Manusia melakukan kegiatan ekonomi
dari sistem ekonomi kapitalisme. Beberapa
atas dasar dorongan pribadi untuk
hal tersebut antara lain:
memenuhi kebutuhan hidupnya yang
1.
Sistem
kapitalis
sangat
bergerak sebagai tenaga pendorong
mengagungkan
manusia untuk mengerjakan apapun
kekuatan
asalkan
kompetisi sehingga para produsen
masyarakat
bersedia
membayar.
3.
telah
Setiap
produksi
dalam
sebagai
menentukan
yang paling unggul akan bertahan
individu
diperbolehkan
mengejar kepentingannya sendiri tanpa
Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis
hidup, sedangkan yang lemah dan
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
tidak
Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
(Welfare State)
mampu
bersaing
akan
tersingkir.
2.
untuk
mencapai
keseimbangan
antara
kekuatan negara dan kebebasan individu
Sifat-sifat
kapitalisme
telah
(Naqvi, 2003). Welfare State atau yang
melahirkan beberapa ciri yang kontra
lazim disebut sebagai negara sejahtera
produktif seperti:
merupakan gagasan ideal bagaimana suatu
a. Menolak nilai-nilai akidah, syariat
dan
akhlak
yang
mulia,
dan
pengambilan bunga.
negara
melaksanakan
tugasnya
dalam
rangka untuk melayani warga negara
menuju tatanan kehidupan yang harmonis
b. Faktor-faktor ekonomi dikuasai dan
dan sejahtera.
didominasi oleh setiap individu.
Akan tetapi apa yang menjadi tujuan
c. Pemodal-pemodal bank yang besar
ideal dari program welfare state ini tidaklah
mempunyai kuasa yang berlebihan
semulus
atas
seimbangan ekonomi global, kemiskinan,
berbagai
kegiatan
ekonomi
termasuk dalam politik negara.
d. Mayoritas
barang produksi
yang
pengangguran
diharapkan.
yang
Ketidak
disertai
dengan
yang
kejahatan telah melanda di hampir seluruh
dihasilkan dengan transaksi riba dan
penjuru dunia. Konsep dan program negara
iklan yang berlebihan.
kesejahteraan bisa dibilang gagal dalam
e. Kapitalisme identik dengan monopoli
mengantarkan umat manusia ke arah
karena kecenderungan pemodal untuk
terwujudnya keadilan, kedamaian, dan
menguasai
segalanya
kesejahteraan bersama dalam kehidupan.
menghapuskan
semua
dan
persaingan
Kegagalan ini dapat dikatakan karena
dengannya.
kesejahteraan menurut paham kapitalisme
Akan tetapi, sistem kapitalisme ini
hanya
bersifat
material
semata.
Sifat
dianggap banyak orang telah melakukan
material ini meliputi pemenuhan kebutuhan
berbagai tindak kejahatan moral, ternyata
dasar
juga memiliki upaya untuk
penghapusan
suatu
program
welfare
melahirkan
state
(negara
kerja,
manusia
dan
bagi
setiap
kemiskinan,
distribusi
individu,
kesempatan
pendapatan
dan
kesejahteraan). Program ini bertujuan untuk
kekayaan secara adil di antara seluruh
mengangkat kondisi warga negara yang
rakyat. Sedangkan kesejahteraan spiritual
lemah agar tetap bertahan hidup dan
tidaklah berada dalam konsep dari doktrin
menikmati
paham kapitalisme yang membawa pada
kesejahteraan
masyarakat
kapitalis.
ketenangan dan kebahagiaan hidup, serta
Terminologi Welfare State pertama
kedamaian. Akibatnya, paham kapitalisme
kali digunakan di Inggris pada tahun 1941
ini lebih mengedepankan tujuan duniawi
Vol. 12 No. 1 Maret 2015
Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
(Welfare State)
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
semata dan tidak memikirkan dari tujuan
dan bahkan di negara muslim kurang begitu
ukhrawi.
mendapatkan perhatian baik oleh para
Meskipun kapitalisme dianggap lebih
sarjana maupun para pemimpin Negara.
unggul dalam hal kinerja ekonomi, akan
Padahal sistem dalam ekonomi Islam bisa
tetapi pemenuhan kesejahteraan material
menjadi
bagi
kemakmuran secara merata.
seluruh
penduduknya
belumlah
sepenuhnya berhasil. Hal ini dapat dilihat
alternatif
untuk
mencapai
Sistem ekonomi Islam, memiliki dua
dari ketidakstabilan ekonomi dunia yang
tujuan:
tercermin pada tingkat inflasi dan tingginya
menciptakan distribusi kekayaan yang adil
pengangguran
secara ekonomi dan sosial. Secara implisit
di
negara-negara
maju
memerangi
dalam
menyebabkan tingginya kesenjangan sosial
pengakuan bahwa umat Islam akan dapat
antara
miskin.
beribadah kepada Allah dengan khusus' jika
negara-negara
kebutuhan dasarnya terpenuhi dengan baik.
berkembang terjerat beban hutang luar
Negara melakukan hal ini melalui berbagai
negeri
mekanisme
Sementara
kaya
itu,
yang
di
semakin
dan
mengakibatkan
ini
sukarela
adalah
dan
penganut sistem ekonomi kapitalis yang
penduduk
pengertian
kemiskinan
maupun
adanya
wajib.
pembangunan di segala bidang terhambat
Sebagai contoh, zakat merupakan salah satu
karena teralokasi pada pembayaran beban
alat
hutang tersebut.
bermakna, karena mampu mentransfer uang
pendistribusian
kekayaan
yang
Islam sebagai sebuah agama tidak
dari orang kaya ke orang miskin. Selain itu,
hanya dipandang sebagai suatu doktrin
penghapusan riba mencegah eksploitasi
semata, akan tetapi mencakup pandangan
ekonomi yang merugikan kelompok lemah.
hidup secara total. Islam adalah agama
Sebagaimana sejarah menyaksikan,
yang menjunjung tinggi peradaban dan
Islam mengajarkan keseimbangan antara
harkat
kebebasan
martabat
kemanusiaan
yang
ekonomi
individu
dengan
memadukan antara aspek material dan
keadilan dan kesejahteraan bersama. Dalam
spiritual
dan
konteks ini, kehadiran negara diperlukan
Islam
untuk menjamin setiap warganya mampu
atau
keukhrowian.
bertujuan
sifat
Pada
keduniawian
puncaknya,
menciptakan
sebuah
sistem
memenuhi
kebutuhan
hidup
standar.
dimana prinsip keadilan berada di atas
Sebagaimana dipesankan Nabi Muhammad
keuntungan segelintir atau sekelompok
SAW, “Setiap penguasa yang bertanggung
orang yaitu sistem negara kesejahteraan
jawab mengatur urusan-urusan Muslim,
Islami (Islamic welfare state). Sedangkan,
tetapi tidak berjuang dengan keras dan
konsep negara kesejahteraan Islam di Barat
Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
(Welfare State)
amanah bagi kesejahteraan mereka, tidak
iman dalam setiap aktifitas manusia akan
akan masuk surga bersama mereka.”
merealisasikan efisiensi dan keadilan dalam
Islam memiliki seperangkat tujuan
hal alokasi dan distribusi sumber daya yang
dan nilai yang mengatur seluruh aspek
bertujuan mengurangi ketidakseimbangan
kehidupan, termasuk di dalamnya aspek
dan ketidakstabilan perekonomian secara
sosial, ekonomi dan politik. Selain sebagai
makro. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
ajaran normatif, Islam juga berfungsi
konsep
sebagai pandangan hidup (World View)
kesejahteraan sebenarnya berbeda dari
bagi segenap para penganutnya. Dari hal
gagasan
ini, tentu saja Islam juga memiliki konsep
Karena konsepnya begitu komprehensif,
ketatanegaraan
negara kesejahteraan dalam Islam bertujuan
yang
berfungsi
untuk
merealisasikan kesejahteran yang sinergis
mencapai
antara kepentingan duniawi dan ukhrowi.
secara
Sistem ekonomi Islam ini sama sekali
berbeda dari sistem-sistem yang berlaku
karena memiliki akar dalam syari‟ah yang
menjadi sumber pandangan dunia sekaligus
tujuan-tujuan
dan
strateginya.
Tujuan-
tujuan dari sistem ekonomi Islam ini adalah
bukan semata-mata bersifat materi, akan
tetapi
didasarkan
pada
konsep
kesejahteraan manusia dan kehidupan yang
baik sehingga memberikan nilai sangat
penting bagi persaudaraan dan keadilan
sosio-ekonomi
serta
menuntut
suatu
kepuasan yang seimbang, baik dalam
kebutuhan-kebutuhan
materi
maupun
rohani dari seluruh umat manusia.
Dimasukkannya unsur iman dalam
ekonomi Islam di mana semua keputusan
manusia
tanpa
memandang
apakah
keputusan-keputusan itu berkaitan dengan
urusan
rumah
tangga,
bidang
usaha,
Islam
yang
mengenai
dicetuskan
kesejahteraan
negara
sebelumnya.
umat
menyeluruh,
manusia
sedangkan
kesejahteraan ekonomi hanya sebagaian
lapisan (Mannan, 1997).
Pengertian Negara Kesejahteraan
Definisi
negara
kesejahteraan
(welfare state) sangatlah luas dan beragam.
Di satu sisi definisi negara kesejahteraan
adalah
keterlibatan
negara
dalam
menyediakan pekerjaan penuh bagi rakyat.
Pekerjaan
adalah
sumber
pendapatan
rakyat, jika negara dapat menyediakan
pekerjaan secara penuh maka kemiskinan
rakyat akan berkurang dan rakyat akan
sejahtera. Secara etimologis istilah negara
kesejahteraan ini dapat dimaknai sebagai
suatu negara yang memberikan jaminan
berupa tunjangan sosial (social security
benefits) yang luas seperti pelayanan
kesehatan
oleh
negara,
pensiun
atau
tunjangan hari tua, tunjangan sakit dan
ataupun pasar. Terintegrasikannya dimensi
Vol. 12 No. 1 Maret 2015
Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
(Welfare State)
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
pengangguran, dan lain sebagainya (Pass
demokratis
dan Lowes, tth).
Amerika, Australia, dan Selandia Baru
Secara
singkat,
1988).
Inggris,
negara
serta beberapa negara-negara bagian di
kesejahteraan didefinisikan sebagai suatu
Eropa Barat dan Utara adalah negara-
negara yang mana pemerintah dianggap
negara yang termasuk dalam kategori ini.
bertanggung
standar
Negara-negara bekas Uni Soviet dan “Blok
kesejahteraan hidup minimum bagi setiap
Timur” tidaklah termasuk dalam kategori
warga negaranya. Negara kesejahteraan ini
ini karena mereka tidak termasuk negara-
merupakan
negara demokratis maupun kapitalis.
jawab
istilah
(Spicker,
menjamin
sebuah
model
ideal
pembangunan
yang
difokuskan
pada
peningkatan
kesejahteraan
melalui
Hal ini menjadi menarik karena dapat
dikatakan
bahwa
negara
kesejahteraan
pemberian peran yang lebih penting kepada
merupakan jalan tengah dari ideologi
negara dalam memberikan pelayanan sosial
kapitalisme
secara universal dan komprehensif kepada
demikian,
warganya. Negara yang dimaksud di sini
tumbuh subur di negara-negara demokratis
adalah suatu agency (alat) yang mengatur
dan kapitalis, bukan di negara-negara
suatu
sosialis. Di negara-negara Barat, negara
masyarakat
kekuasaan
untuk
yang
mempunyai
mengatur
hubungan-
dari
negara
kesejahteraan
sosialisme.
Namun
kesejahteraan
sering
dianggap
justru
sebagai
„penawar racun‟ bagi kapitalisme dari
hubungan antar manusia.
Wujud
dan
negara
dampak negatif ekonomi pasar bebas.
kesejahteraan adalah tunjangan-tunjangan
Karenanya, negara kesejahteraan sering
yang
disebut sebagai bentuk dari „kapitalisme
diberikan
mendukung
program
komitmen
oleh
para
negara
keluarga.
kesejahteraan
untuk
Beberapa
antara
lain,
pemberian pensiun kepada orang lanjut
usia,
skema
asuransi
dan
bantuan
baik
hati‟
(compassionate
capitalism)
(Suharto, 2006).
Menurut
negara
Esping-Andersen
kesejahteraan
bukanlah
(1990)
suatu
kesehatan, pendidikan, makan di sekolah,
konsep yang menggunakan pendekatan
pengawasan terhadap defisiensi mental,
baku. Negara kesejahteraan pada umumnya
penanganan kelahiran dan pengasuhan ibu
diidentikkan
dengan
ciri-ciri
yang
dan bayi.
mengikutinya
yakni
pelayanan
dan
Marshal
mendefinisikan
negara
kebijakan sosial yang disediakan oleh
kesejahteraan sebagai bagian dari sebuah
negara kepada warganya, seperti pelayanan
masyarakat modern yang sejalan dengan
kesehatan, tunjangan pensiun, pengurangan
ekonomi pasar kapitalis dan struktur politik
kemiskinan, transfer pendapatan. Keduanya
Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
(Welfare State)
antara negara kesejahteraan dan kebijakan
perekonomian. Dengan demikian, negara
sosial sering diidentikkan bersama. Akan
diharapkan
tetapi pada dasarnya kuranglah tepat karena
tanggungjawabnya
kebijakan sosial tidaklah mempunyai relasi
ketersediaan pelayanan kesejahteraan dasar
iimplikasi dengan negara kesejahteraan.
dalam tingkat tertentu bagi warganya
Kebijakan sosial bisa diterapkan dengan
(Esping-Andersen, 1990 dalam Triwibowo
tanpa
dan Bahagijo, 2006). Dalam konteks ini,
adanya
negara
kesejahteraan,
mampu
menjalankan
untuk
menjamin
sedangkan negara kesejahteraan akan selalu
negara
membutuhkan
untuk
kebijakan sosial sebagai “penjaminan hak-
(Esping-
hak sosial” (the granting of social rights)
kebijakan
mendukung
sosial
keberadaannya
memperlakukan
Andersen, 1990 dalam Triwibowo dan
kepada
Bahagijo, 2006)
Bahagijo,
Suatu
sebagai
negara
negara
bisa
digolongkan
kesejahteraan
apabila
warganya
2006).
penerapan
(Triwibowo
Semua
dan
perlindungan
sosial yang dibangun dan didukung negara
tersebut
sebenarnya
dibiayai
oleh
terdapat empat pilar utama, yaitu: 1) social
masyarakatnya
melalui
citizenship; 2) full democracy; 3) modern
ekonomi
semakin
industrial relation systems; serta 4) rights
merata, sistem perpajakan dan asuransi,
to education and the expansion of modern
serta
mass education systems. Keempat pilar
(human investment) yang terencana dan
tersebut harus diupayakan terdapat dalam
melembaga.
negara kesejahteraan karena negara wajib
yang
investasi
sumber
produktifitas
makmur
daya
dan
manusia
Konsep ini dipandang sebagai bentuk
memperlakukan penerapan kebijakan sosial
keterlibatan
negara
sebagai penganugerahan hak-hak sosial
kesejahteraan rakyat setelah mencuatnya
kepada warganya yang berdasarkan atas
bukti-bukti empirik mengenai kegagalan
basis kewarganegaraan dan bukan atas
pasar (market failure) pada masyarakat
dasar kinerja atau kelas sosial (Triwibowo
kapitalis dan kegagalan negara (state
dan Bahagijo, 2006). Dengan syarat-syarat
failure) pada masyarakat sosialis. Oleh
ekonomi, sosial dan politik tersebut di atas,
karena
tidak semua negara dengan penduduk yang
pentingnya peran negara dalam pelayanan
berpendapatan tinggi tidak dapat dianggap
sosial,
sebagai negara kesejahteraan.
hakekatnya
itu,
dalam
meskipun
negara
bukan
memajukan
menekankan
kesejahteraan
pada
merupakan
bentuk
Negara kesejahteraan mengacu pada
dominasi negara. Melainkan, wujud dari
peran pemerintah yang bertanggungjawab
adanya kesadaran warga negara atas hak-
dalam mengelola dan mengorganisasikan
hak
yang
dimilikinya
sesuai
Vol. 12 No. 1 Maret 2015
dengan
Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
(Welfare State)
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
prinsip-prinsip demokrasi. Negara diberi
mendapatkan berbagai fasilitas murah dan
mandat untuk melaksanakan kewajibannya
gratis serta tunjangan sosial dari negara.
dalam memenuhi hak-hak warga negara.
Sebelum Perang Dunia I, cikal bakal
welfare regimes dimulai oleh tokoh-tokoh
Sejarah Negara Kesejahteraan
Sejarah
dari
karismatis dan otoritarian, seperti Bismark
munculnya
negara
kesejahteraan pada umumnya dijelaskan
dalam tahun yang berbeda-beda. Akan
tetapi dari sekian banyak tulisan tersebut
menunjukkan tentang munculnya negara
kesejahteraan
maupun
baik
dari
implementasinya
segi
gagasan
tertuju
pada
pertengahan abad XX, setelah terjadi great
depression.
kesejahteraan
terminologi
Gagasan
pada
yang
dari
negara
awalnya
sebagai
menunjukkan
suatu
praktek negara dalam melakukan kebijakan
makro
dengan
tujuan
meningkatkan
kesejahteraan sosial.
state dimunculkan pertama kali oleh Uskup
Agung York di Inggris sebagai antitesis
atas program warfare state (negara perang)
di Jerman oleh rezim Nazi Hittler yang
sedang memperluas wilayahnya. Negara
kesejahteraan atau rezim kesejahteraan
regime)
kebijakan
sosial
lebih
dari
sekadar
(Bahagijo,
2006).
Perkembangan welfare state di Eropa Barat
pada umumnya sangat terpengaruh dan
tidak dapat dilepaskan dari perjuangan
kaum buruh. Dari perjuangan buruh itulah
masyarakat
di
Von
Tappe
(Austria),
dan
Napoleon III (Perancis), dengan melansir
jaminan-jaminan sosial untuk pegawai
pemerintah dan kelompok pekerja industri.
Di Inggris sistem welfare diawali dengan
lahirnya UU Penanggulangan Kemiskinan
(Poor Law- 1880-an). Dalam periode kedua
sesudah Perang Dunia II, 1945-1990,
welfare state merupakan kreasi dan produk
demokrasi
multipartai
atau
kebijakan
(koalisi) partai politik yang memerintah
untuk menciptakan warga negara dan
angkatan kerja yang terdidik dan sehat serta
mengurangi kesenjangan sosial ekonomi
Pada tahun 1940an istilah welfare
(welfare
(Jerman),
negeri-negeri
ini
(Bahagijo, 2006).
Suharto (2006) dalam tulisannya
menjelaskan bahwa pertama-tama negara
kesejahteraan dipraktekkan di Eropa dan
Amerika Serikat pada abad XIX yang
ditujukan untuk mengubah kapitalisme
menjadi lebih manusiawi (compassionate
capitalism) .Keberadaan sistem welfare
state tersebut berakibat negara mempunyai
kewajiban untuk melindungi
golongan
lemah dalam masyarakat (Suharto, tt).
Welfare state menurut John Maynard
Keynes (Klein, 1954) dibentuk dengan
tujuan
untuk
mencapai
aspek
full
employment. Keynes menekankan kepada
Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
(Welfare State)
pemerintah agar dominan dalam semua
manajemen permintaan efektif melalui
kebijakan fiskal. Akan tetapi di sini Keynes
tidak
memberikan
gagasan
mengenai
kriteria untuk mengalokasikan pengeluaran
sektor publik sebagai prioritas yang harus
dipenuhi.
Aspek
merupakan
full
bentuk
employment
penolakan
ini
Keynes
terhadap teori Adam Smith bahwa full
employment
dijamin
secara
otomatis
(invisible hand) (Klein, 1954).
1. Basic Imperatives
Kesejahteraan dalam Islam dapat
tercapai melalui prinsip-prinsip yang tidak
bisa ditinggalkan. Cara pandang Islam yang
dalam hal ini berorientasi pada sebuah
kesejahteraan masyarakat tidaklah dapat
dipahami tanpa sebuah komunitas yang
terorganisir dan diatur sesuai dengan ajaran
Islam. Al-Qur‟an sendiri dengan tegas
mengutuk sebuah kekacauan dan anarkisme
sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-
Negara Kesejahteraan dalam Sistem
Baqarah ayat 205 “Dan apabila ia berpaling
Ekonomi Islam
(dari kamu), ia berjalan di bumi untuk
Islam
memiliki
merupakan
seperangkat
agama
yang
tujuan
untuk
mengadakan
merusak
kerusakan
padanya,
tanam-tanaman
ternak,
dari aspek sosial, ekonomi, dan politik.
kebinasaan".
Sebagai ajaran normatif, Islam memiliki
menekankan akan perlunya suatu otoritas
peran
dan aturan dalam sebuah masyarakat
seluruh
pandangan
penganutnya.
hidup
Oleh
bagi
karenanya,
Islam tentu saja memiliki suatu konsep
tersendiri
seimbang
menyukai
Muhammad
juga
Muslim.
Ajaran Islam yang menekankan akan
untuk
pentingnya suatu otoritas dan organisasi
kesejahteraan
yang
sangatlah mempengaruhi pola pikir politik
kepentingan
duniawi
para tokoh muslim dunia. Beberapa tokoh
antara
Muslim dunia seperti Abu Ya‟la dan Al-
maupun ukhrowi.
Menurut
Nabi
tidak
bertujuan
yang
merealisasikan
Allah
binatang
mengatur seluruh aspek kehidupan baik
sebagai
dan
dan
dan
Chapra
(1980),
negara
Mawardi. Dua ulama kontemporer dari
kesejahteraan dalam sistem ekonomi Islam
Baghdad
merupakan suatu program yang berkaitan
karakteristik suatu negara yang ideal adalah
dengan
dalam
negara yang mempraktekkan kedaulatan
melaksanakan fungsi-fungsi negara yang
dan hal ini merupakan sesuatu yang sangat
bertujuan menciptakan kesejahteraan umat.
dibutuhkan dalam sebuah negara. Lebih
Kebijakan-kebijakan
lanjut Al-Mawardi menyatakan bahwa
kebijakan
makro
tersebut
dalam beberapa aspek, yaitu:
dijelaskan
ini
menerangkan
bahwa
keberadaan seorang imam atau pemimpin
Vol. 12 No. 1 Maret 2015
Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
(Welfare State)
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
sama pentingnya dalam memperjuangkan
manusia. Secara ekplisit, dalam ayat-ayat
kebenaran dan akuisisi ilmu pengetahuan.
al-Qur‟an,
Bahkan Ibn Khaldun secara lebih tegas
diterangkan dalam berbagai ragam seperti
menekankan bahwa pelembagaan dalam
hayātan thayyibatan (fostering of good life)
suatu negara merupakan kewajiban yang
dan juga falah (welfare), ketentraman,
harus ditegakkan dan dikelola oleh setiap
kemudahan
muslim. Hal ini senada dengan apa yang
generasi
disampaikan oleh Ibn Taymiyah, Syah
sebagainya. Nash dalam al-Qur‟an, Hadits,
Waliyullah, dan beberapa tokoh Muslim
dan tulisan para ilmuwan Muslim tentang
dunia (Chapra, 1980).
fungsi negara kesejahteraan dalam negara
Islam oleh karenanya memandang
suatu negara merupakan sebuah instrumen
pokok
kedaulatan
negara
suatu
inilah
tersebut
negara.
Melalui
tujuan-tujuan
dapat
suatu
terealisasi.Akan
dalam
yang
Nabi
hidup
sejahtera,
banyak
bernegara,
dan
lain
Islam (Islamic State) sangatlah ditekankan
dan diutamakan oleh Nabi.
dalam rangka untuk merealisasikan tujuantujuan
kerahmatan
Selain itu sistem politik Islam juga
telah
mengklaim
kesejahteraan
berorientasi
manusia.
Hanya
pada
saja
perbedaannya terletak pada dasar filosofis
tetapi Islam memandang bahwa kedaulatan
yang
tersebut tidaklah absolut. Apapun dan
manusianya.
Dalam
hal
ini
dalam bentuk apapun kedaulatan ini pada
membedakan
secara
jelas
dan
hakikatnya merupakan mutlak milik Allah
perbedaan
SWT Orientasi kedaulatan dalam sebuah
komprehensif dan konsisten dengan konsep
negara haruslah sejalan dengan kehendak
human nature. Seseorang manusia tidak
Tuhan,
menurut
hanya diciptakan dari matter tetapi juga
kehendak rakyat banyak. Kedaulatan ini
dihembuskan di dalamnya dengan Divine
diwujudkan dalam aturan-aturan Tuhan
Spirit (spirit ketuhanan).
tidak
boleh
hanya
menyangkut
pada
mendasar
kesejahteraan
tersebut
Islam
khas
secara
(Divine Law) yang dinyatakan dalam al-
Matter dan Divine Spirit ini secara
Qur‟an pada surat Yusuf ayat 40 serta
bersamaan tertanam pada setiap makhluk
diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW
Allah SWT yang memiliki kebebasan
dalam Sunnah sebagai misi kenabian.
sendiri,
tetapi
tetap
harus
selalu
Misi kenabian ini mengarah pada
bertanggung jawab dan merespon dalam
suatu komitmen atau tanggung jawab untuk
setiap perbuatanya dengan merujuk pada
meraih kesejahteraan umat manusia yang
petunjuk-petunjuk Allah SWT (Divine
didefinisikan dalam al-Qur‟an bahwa nabi
Guidances) untuk membedakan antara yang
diutus untuk menjadi rahmat bagi semua
benar dengan yang salah. Kewajiban bagi
Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
(Welfare State)
setiap manusia adalah menjalankan setiap
idealisme Islam. Dan terakhir, negara
perintah-Nya sebagai wakil Allah di muka
seharusnya menekankan norma-norma dan
bumi.
nilai-nilai
Islam tersebut
dengan
aturan
Sebagai
agama,
Islam
telah
yang sesuai
perundangan
dan
menekankan secara komprehensif tentang
membentuk aturan yang dapat menghukum
nilai-nilai moral, sehingga sebuah negara
bagi setiap pelanggaran sehingga mereka
Islam tidak dapat dilepaskan dari etika
dapat berfungsi sebagai pencegah dalam
dalam bermasyarakat sebagai wujud yang
setiap pelanggaran (Chapra, 1980).
responsif bahwa Islamic Welfare State
menciptakan
dan
kebutuhan
kesejahteraan warga. Para pemikir politik
merupakan
dan hukum Islam harus menekankan makna
dipisahkan dari pemenuhan kebutuhan
moral dalam Islam pada setiap kebutuhan
spiritual, selain dari pemenuhan kebutuhan
untuk membuat peraturan-peraturan atau
material. Oleh karena itu, di samping
perundang-undangan dalam suatu negara
menyiapkan
guna menciptakan tatanan yang Islami.
kehidupan spiritual umat manusia melalui
Akan tetapi hal ini bukan berarti bahwa
para
negara Islam adalah polisi negara yang
menyediakan sumber-sumber daya alam
memaksa jalan hidup atau pola hidup
bagi kehidupan material umat manusia.
seseorang
spirit
moral-religius
Lebih lanjut, pemenuhan kebutuhan-
dengan
kekuatanya
kepada
aturan-aturan tertentu.
Nilai-nilai
dasar
manusia
bagian
yang
yang
halal
tak
dapat
petunjuk-petunjuk
nabi-Nya,
Allah
bagi
SWT
juga
Terdapat dua prinsip fundamental
dalam sumber daya, yaitu:
spritual
Islam
a) Sumber daya yang diberikan oleh Allah
direalisasikan ke dalam setiap individu dan
SWT diperuntukkan kepada setiap umat
masyarakat,
manusia dan tidak dibeda-bedakan ke
negara
haruslah
berusaha
dalam tiga pedoman utama. Pertama,
negara haruslah mengembangkan kondisi-
dalam grup atau kelas tertentu.
b) Sumber daya tersebut diarahkan untuk
kondisi yang kondusif dalam penciptaan
kesejahteraan
keadaan
menanamkan
umum, setidaknya dalam bentuk usaha
kepedulian dan kesetiaan terhadap moral-
untuk penghapusan kemiskinan dan
moral Islam pada generasi selanjutnya.
pemenuhan kebutuhan material dasar
Kedua, negara Islam haruslah membentuk
semua manusia (Chapra, 1980).
rumah
yang
umat
manusia
sistem pendidikan dalam bentuk yang
Islami sehingga institusi pendidikan dapat
menghasilkan
generasi
yang
2. Fungsi-Fungsi Ekonomi
memiliki
Vol. 12 No. 1 Maret 2015
secara
Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
(Welfare State)
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
Negara Islam atau yang mayoritas
penduduknya
bertindak
adalah
untuk
kebijakan,
Muslim
membuat
khususnya
penyesuaian atau harnonisasi antara tujuan
dapat
spiritual (spiritual uplift) dan kesejahteraan
kebijakan-
sosial (social welfare) dan meningkatkan
berkaitan
standar hidup manusia; dan yang terakhir,
yang
dengan ekonomi untuk memaksimalkan
menghindari
fungsi ekonomi secara komprehensif dalam
membangkitkan
bingkai kesejahteraan sosial. Spesifikasi
kelebihan permintaan dan mengarahkan
elemen-elemen
dasar
fungsi-fungsi
kepada peningkatan penggangguran atau
ekonomi
negara
kesejahteraan
inflasi.
dalam
menjadi sangatlah penting. Berikut ini
merupakan
elemen-elemen
dasar
yang
pengurangan
atau
b) Stabilitas Nilai Uang Riil
atas
fungsi-fungsi tersebut.
kondisi-kondisi
Salah satu permasalahan yang cukup
serius di era kontemporer ini adalah
Dan
terjadinya inflasi yang terus menerus
Pekerjaan
diikuti dengan turunnya nilai riil dari mata
Dengan Tingkat Pertumbuhan Yang
uang dan aset moneter. Stabilitas nilai mata
Tinggi.
uang merupakan sesuatu hal yang harus
a) Pengentasan
Penciptaan
Kemiskinan
Lapangan
Sumber ekonomi yang terdapat di
menjadi tujuan utama tidak hanya dalam
muka bumi ini merupakan karunia dan
pertumbuhan ekonomi jangka panjang,
amanah dari Allah SWT kepada seluruh
tetapi
umat manusia. Oleh karenanya sudah
kesejahteraan ekonomi. Menurut Chapra,
menjadi kewajiban bagi setiap manusia
salah satu hal yang dapat menekan tingkat
untuk mengelolanya dengan baik untuk
inflasi adalah dengan mengontrol harga dan
mencapai
subsidi pada bahan makanan dan barang-
manusia
kesejahteraan
di
muka
bagi
bumi.
seluruh
Hal
ini
juga
2000).
pertama, berusaha melakukan pengentasan
c)
dan
pemenuhan
semua
kebutuhan
dasar
manusia;
kedua,
keadilan
dan
barang pokok yang dikonsumsi (Chapra,
berimplikasi kepada setiap manusia untuk:
kemiskinan
untuk
Hukum dan Tata Tertib
Hukum dan tata tertib merupakan
bagian
yang
sangat
penting
dalam
pemanfaatan secara penuh dan efisien
menjalankan fungsi negara untuk mengatur
terhadap seluruh sumber daya manusia dan
dan melindungi masyarakat berkenaan
alam untuk mencapai tingkat pertumbuhan
dengan
ekonomi yang optimum atau penempatan
miliknya. Hukum dan tata tertib di sini
yang
merupakan
maksimum
atau
tinggi
untuk
menyediakan marjin (kelebihan) untuk
Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis
perlindungan
determinan
hidup
dan
utama
hak
dalam
pertumbuhan dan stabilitas ekonomi serta
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
kebahagian
Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
(Welfare State)
dan
kesejahteraan
setiap
merusak
daripada
membantu
individu.
perkembangan rasa persaudaraan seperti
d) Keadilan Sosial dan Ekonomi
yang ajaran Islam harapkan. Hal ini
Dalam Islam, sesama muslim adalah
dikarenakan bahwa semua sumber daya
bersaudara tanpa membedakan aspek kaya
alam diberikan Allah SWT kepada seluruh
miskin, hitam putih, dan lain sebagainya.
makhluk, sehingga tidak ada alasan untuk
Hal
menggunakannya
yang
perbedaan
menjadi
di
pedoman
mata
Allah
dasar
hanyalah
di
antara
beberapa
golongan.
keimanan, karakter, dan hubungan manusia
Oleh karenanya Islam menekankan
secara horizontal dan vertikal. Ajaran Islam
keadilan distribusi dan menggabungkannya
ini bagi setiap orang di masyarakat tidak
ke dalam agenda-agenda untuk redistribusi
bermakna kecuali jika diikuti dengan
pendapatan dan kesejahteraan sehingga
keadilan sosial sehingga setiap orang akan
setiap individu terjamin standar hidupnya.
memperoleh giliran untuk berkontribusi
Keadilan distribusi ini tidaklah dapat
kepada masyarakat dan tidak dieksploitasi
diartikan bahwa setiap individu menerima
oleh masyarakat lain.
kekayaan dan pendapatan negara secara
Keadilan sosial ekonomi, pemerataan
sama rata. Keadilan ini harus disesuaikan
pendapatan, dan kesejahteraan merupakan
dengan
kontribusi
bagian yang tidak terpisahkan dalam Islam
negara.
Berkaitan
yang didasarkan pada konsep keadilan dan
sangatlah toleran terhadap ketidaksamaan
persaudaraan atau ukhuwah (Chapra, 1997).
pendapatan
Hal ini berbeda dengan sistem kapitalis
diciptakan tidak sama dalam karakter,
yang
bakat, dan jasanya kepada Negara (Chapra,
menerapkan
sistem
pemerataan
pendapatan dan keadilan sosial ekonomi
1980).
dan
f)
tidak
didasarkan
pada
landasan
spiritual dan persaudaraan.
e)
dengan
karena
Hubungan
kepada
ini,
semua
Islam
manusia
Internasional
dan
Pertahanan Nasional
Meningkatnya perkembangan umat
Perlindungan Sosial dan Keadilan
Distribusi
seseorang
Muslim di seluruh dunia menjadikan
Mengingat komitmen Islam dalam
negara Islam atau yang berpenduduk
persaudaraan sesama manusia dan keadilan
mayoritas Muslim memiliki kewajiban dan
sosial dan ekonomi, ketidakadilan dalam
tanggung
pendapatan dan kesejahteraan hanyalah
memberikan kontribusi kepada masyarakat
akan merusak spirit Islam itu sendiri.
yang
Ketidakadilan semacam ini akan lebih
spiritual dan material umat. Jika sumber
jawab
berkaitan
untuk
dengan
berusaha
peningkatan
Vol. 12 No. 1 Maret 2015
Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
(Welfare State)
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
daya alam yang dimiliki negara tersebut
pendapatan dari sumber daya alam, pajak,
memungkinkan
hal
dan pinjaman luar negeri. Zakat adalah
tersebut, sudah seharusnya negara mampu
salah satu instrumen yang diperlukan dalam
mengurangi kesulitan dan meningkatkan
semua
penataan
pengembangan dalam pelayanan di seluruh
sosial.
Akan
negara.
mengatakan
bahwa
diperkenalkan,
maka
untuk
Prinsip-prinsip
melakukan
dalam
kebijakan
jaminan
tetapi
perlindungan
banyak
yang
bila
zakat
semua
penataan
tersebut dalam hubungan internasional
jaminan sosial
adalah sebagai berikut:
Anggapan ini tidak berdasar dan salah
1.
Kooperatif terhadap semua kontribusi
sasaran karena zakat bukan merupakan
kebajikan
pengganti dari berbagai model pembiayaan
dan
kesalehan
serta
tidak diperlukan lagi.
menahan diri dari perbuatan dosa.
mandiri yang dibuat masyarakat modern
Bekerja
untuk
untuk menyediakan perlindungan asuransi.
kesejahteraan umat karena semua
Zakat merupakan alat bantu sosial mandiri
orang adalah keluarga besar Tuhan.
yang menjadi kewajiban moral bagi orang
Kedua hal tersebut merupakan hal
kaya untuk membantu mereka yang miskin
mendasar yang harus ada dalam hubungan
dan terabaikan. Zakat tidak menghilangkan
antar negara dan antar masyarakat yang
kewajiban pemerintah untuk menciptakan
hidup dalam negara Islam dengan segala
kesejahteraan melainkan hanya membantu
tanggung jawab yang universal. Negara-
untuk menggeser tanggung jawab ini
negara Muslim memiliki tanggung jawab
kepada masyarakat (Chapra, 2001)
2.
untuk
secara
positif
mempertahankan
ideologi
Kelompok sumber daya persediaan
keislamannya, solidaritas yang lebih besar
yang lain adalah pendapatan dari sumber
dan kooperatif di semua lapangan untuk
daya
meningkatkan persatuan, martabat umat,
dimanfaatkan untuk kepentingan seluruh
dan
penduduk,
kebesaran
Islam.
Masing-masing
alam
itu
sendiri
sedangkan
yang
negara
harus
wajib
negara juga bertanggung jawab untuk
mengelola pendapatan-pendapatan tersebut
mempromosikan
dan tidak boleh diselewengkan atas nama
misi
perdamaian
dan
pertahanan (Chapra, 1980).
individu atau kelompok. Di samping itu,
3. Penyediaan Sumber Daya
pajak sebagai sumber daya yang lain
Berbagai sumber daya yang dapat
dijadikan
persediaan
dirancang
secara
modern.
mencapai
Pemenuhan kebutuhan infrastruktur sosial
dapat
dan fiskal secara besar-besaran, percepatan
diklasifikasikan ke dalam kelompok zakat,
pembangunan akan dapat terealisasi dengan
kesejahteraan
suatu
dalam
haruslah
negara
Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
(Welfare State)
baik dengan sumber pendapatan pajak yang
bingkai negara kesejahteraan Islam pun
mencukupi. Sedangkan sumber daya yang
juga belum menunjukkan keberhasilannya.
lain adalah dari pinjaman luar negeri bagi
negara-negara muslim di saat terjadi defisit
fiskal. Keempat jenis kelompok persediaan
inilah yang diperlukan oleh negara untuk
mensejahterakan rakyatnya (Chapra, 1980).
Berdasarkan uraian di atas dapat
dijelaskan bahwa setiap negara Islam wajib
melakukan program negara kesejahteraan
secara komprehensif sehingga terjadi relasi
antara politik dengan ekonomi dengan
merujuk pada aturan-aturan Islam, sehingga
tercipta kesejahteraan umat. Akibatnya,
negara kesejahteraan Islam ini tidak dapat
hanya
dideskripsikan
program
dari
kebijakan
aspek
ekonomi
dan
saja,
sebagaimana program negara kesejahteraan
kapitalis, tetapi juga meliputi pada aspek
spiritual agar tercipta kesempurnaan Islam
dalam menciptakan kesejahteraan umat
baik di dunia dan akherat.
Islam
ini,
sayangnya,
pada
kenyataannya belum sepenuhnya teruji
dalam suatu kondisi yang konkrit di suatu
negara. Konsep-konsep ini belum memiliki
suatu bukti riil tentang keberhasilannya atas
korelasi
antara
kebijakan
politik
dan
ekonomi dalam suatu negara Islam untuk
mewujudkan suatu kesejahteraan umat.
Prinsip-prinsip
dan
tugas-tugas
yang
negara
kesejahteraan
merupakan terjemahan dari welfare state.
Welfare
dapat
kesejahteraan,
diartikan
sedangkan
sebagai
state
berarti
negara atau suatu alat dari masyarakat yang
mempunyai kekuasaan untuk mengatur
hubungan-hubungan
manusia
dalam
masyarakat dan menerbitkan gejala-gejala
kekuasaan dalam suatu masyarakat.
Secara
kesejahteraan
lebih
dapat
luas,
negara
dimasukan
dalam
kajian ilmu politik dan ekonomi. Dalam
perspektif politik, negara kesejahteraan
adalah suatu negara atau pemerintahan
yang mempromosikan kesejahteraan umum
(public welfare) melalui berbagai macam
program seperti kesehatan, pendidikan,
kompensasi
pensiun,
Konsep negara kesejahteraan dalam
ekonomi
Kesimpulan
Istilah
Sedangkan
pengangguran,
perumahan,
dalam
dan
perspektif
jaminan
lain-lain.
ekonomi,
negara kesejahteraan adalah suatu sistem
ekonomi
yang
mengkombinasikan
keunggulan-keunggulan kapitalisme dan
sosialisme
dalam
model
penguasaan
kepemilikan pribadi yang dipraktekkan
suatu pemerintah untuk membuat suatu
perundang-undangan tentang program yang
luas mengenai kesejahteraan sosial dan
masyarakat.
mengacu pada norma-norma Islam dalam
Vol. 12 No. 1 Maret 2015
Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
(Welfare State)
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
Konsep negara kesejahteraan dalam
sistem ekonomi Islam merupakan suatu
konsep tersendiri yang bertujuan untuk
merealisasikan
seimbang
antara
kesejahteraan
yang
kepentingan
duniawi
maupun ukhrowi. Secara implisit dalam
_______________. 2000, Islam dan
Tantangan Ekonomi, terj. Nur Hadi
Ihsan dan Rifqi Amar, Surabaya:
Risalah Gusti.
_______________. 2001, The Future of
Economics: An Islamic Perspective,
Jakarta: Shari‟ah Economics and
Banking Institute (SEBI).
pengertian ini adalah adanya pengakuan
bahwa umat Islam akan dapat beribadah
kepada Allah secara fokus dan total jika
kebutuhan dasarnya terpenuhi dengan baik.
Akibatnya
Negara,
penyelenggaraan
terkait
Negara
dengan
kesejahteraan
bertanggung jawab untuk merealisasikan
kebutuhan ini melalui berbagai mekanisme
Esping-Andersen, G. 1990.Three World of
Welfare Capitalism, Oxford: Oxford
University Press.
Klein, Lawrence R. 1954, The Keynesian
Revolusion, New York: Macmillan.
Mannan, Abdul. 1997, Ekonomi Islam,
Teori dan Praktik, terj. Nastangin,
Yogyakarta: Dana Bhakti Prima
Yasa.
sukarela maupun wajib.
Daftar Pustaka
Bahagijo, Sugeng. 2006, Mimpi Negara
Kesejahteraan,
http://www.theprakarsa.org/index.p
hp?act=dtlpub&id=2008121417483
3, diakses tanggal 8 September
2011.
Chapra, M. Umar. 1980, “The Islamic
Welfare State and Its Role in the
Economy”,dalamStudies in Islamic
Economics,
ed.
Khurshid
Ahmad,Leicester, UK: The Islamic
Foundation.
_______________.
1997,
Al-Qur’an
Menuju Sistem Moneter yang Adil,
terj. Lukman Hakim, Yogyakarta:
Dana Bhakti Prima Yasa.
_______________. 2000, Islam dan
Pembangunan
Ekonomi,
terj.
Ikhwan Abidin Basri, Jakarta:
Gema Insani Press & Tazkia
Institute.
Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis
Naqvi, Haedar. 2003, Menggagas Ilmu
Ekonomi Islam, terj. M. Saiful
Anam dan M. Ufuqul Mubin,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pas, Christopher dan Lowes, Bryan. tt,
Collins Kamus Lengkap Ekonomi,
terj. Tumpal Rumapea dan Posman
Halolo Jakarta: Pustaka Erlangga
Smith, Adam. 1937, An Inquiry into the
Nature and Causes of the Wealth of
Nations, New York: The Modern
Library.
Spicker, Paul. 1988. Principles of Social
Welfare an Introduction to Thinking
about the Welfare State, Routledge.
Suharto, Edi. 2006, Analisis Kebijakan
Publik: Panduan Praktis Mengkaji
Masalah dan Kebijakan Sosial, cet.
ketiga, Bandung: Alfabeta
___________. tt, “Welfare State dan
Pembangunan
Kesejahteraan
Sosial”,
http://www.policy.hu/suharto/modul
Ariza Fuadi
Purbayu Budi Santosa
_a/makindo_40.htm,
tanggal 13 Oktober 2011.
Ekonomi Islam Dan Negara Kesejahteraan
(Welfare State)
diakses
___________. tt, Globalisasi, Kapitalisme
Dan
Negara
Kesejahteraan:
Mengkaji Peran Negara Dalam
Pembangunan Kesejahteraan Sosial
Di
Indonesia,
http://www.policy.hu/suharto/modul
_a/makindo_08.htm,
diakses
tanggal 20 Oktober 2011.
___________. tt, Welfare State dan
Pembangunan
Kesejahteraan
Sosial,
http://www.policy.hu/suharto/modul
_a/makindo_40.htm,
diakses
tanggal 8 September 2011.
Triwibowo, Darmawan dan Bahagijo,
Sugeng. 2006, Mimpi Negara
Kesahteraan,
Jakarta:
Pustaka
LP3ES.
Vol. 12 No. 1 Maret 2015
Download