Fungsi Manifes Dan Fungsi Laten Pesantren Mahasiswa Baitul Hikmah Surabaya Habib Ahmad [email protected] Departemen Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga Surabaya ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang studi fungsional pesantren mahasiswa pada Pesma Baitul Hikmah di Gubeng Kertajaya, kecamatan Gubeng, kota Surabaya. Pesantren mahasiswa merupakan salah satu ragam spesialisasi pesantren yang muncul pada tahun 1980-an dengan kriteria santri tertentu. Fokus kajian penelitian mencakup pertanyaan, yaitu bagaimana fungsi manifes dan fungsi laten Pesantren Mahasiswa Baitul Hikmah? Studi penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif.Teknik penggalian data melalui wawancara, observasipartisipasi, dan dokumentasi.Analisis data dilakukan berkala sejak proses pengumpulan data dilakukan hingga berakhirnya penelitian.Hasil dari penelitian ini ialah bahwa pesantren mahasiswa Baitul Hikmah sebagai suatu perkumpulan khusus dalam ranah pendidikan keagamaan mempunyai fungsi manifes antara lain sebagai lembaga pendidikan keagamaan, lembaga dakwah dan pelayanan masyarakat. Sedangkan dalam fungsinya secara laten, Pesma Baitul Hikmah menjadi sarana bagi santri untuk menambah link sosial, mendapatkan penghasilan, biaya tempat tinggal yang murah dan membuat santri-santrinya memperoleh keistimewaan dan prestise di masyarakat serta menciptakan solidaritas sosial. Kata kunci: Pesantren, Pesma, Fungsi Manifes dan Laten. ABSTRACT This research discuss about the functional study of Islamic boarding students at the Pesma Baitul Hikmah in Gubeng Kertajaya, Gubeng district, Surabaya. Pesantren Mahasiswa is one variety of specialization of pesantren which appear in 1980 with students of certain criteria. The focus of research studies include a question, how is the manifes and latent function of Baitul Hikmah Islamic school student? This research study uses descriptive qualitative method. Data are gathered through interviews, participant observation, and documentation. Data analysis was performed periodically since the data collection process is done until the end of study. First the data are collected as a whole then grouped in accordance with related themes. The data that were considered unrelated to the topic of the research will be separated and only the AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 72 data that have relevance will be used in compiling the data analysis. Then the data is interpreted by using a theory that has been determined. Finally, the researcher describes the research report in the form of a narrative description. The results of this study is that Pesma Baitul Hikmah as a special gathering in the realm of religious education has manifest function such as being a religious educational institutions, institutions of propaganda, and public service. While the latent functions are, a medium for students to add social links, earning income, the cost of a cheap place to stay, making its students having a previledge and prestige in society, and creating social solidarity. Keywords: Islamic boarding students, Pesantren, Pesma, Manifes and latent functions. tengah-tengah para santri sebagai satu PENDAHULUAN Pondok pesantren merupakan keluarga besar. Menurut Dhofier, salah satu bentuk sistem pendidikan lingkungan Islam tradisional di Indonesia yang memuat lima unsur utama yaitu khas dan termasuk salah satu bentuk adanya kiai, santri, masjid, asrama lembaga pendidikan Islam tertua dan pengajian kitab-kitab kuning yang terdapat di Indonesia. Secara (Dhofier, 1982, pp. 44-55). umum pesantren dikenal sebagai pesantren Dewasa ini biasanya pendidikan di suatu tempat pendidikan Islam guna lingkungan pesantren terdiri dari memahami, beberapa macam model, antara lain: menghayati, dan mengamalkan ajaran agama Islam pertama, (tafaqquh dengan mengajarkan ilmu agama dengan menekankan pentingnya moral agama memakai kitab-kitab kuning karya Islam sebagai pedoman hidup sehari- ulama hari bermasyarakat. Pendidikan pesantren semacam ini Penyelenggaraan pesantren berada di bersifat non-formal; kedua, berbentuk bawah pimpinan seorang kiai atau Madrasah; ketiga, berbentuk Sekolah ulama yang dibantu oleh para ustadz Umum yang tinggal secara bersama-sama di Perguruan Tinggi. Untuk tiga jenis fiddin) dalam pesantren salaf dan; abad yang hanya pertengahan. keempat, berbentuk AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 73 yang terakhir dalam diperuntukkan bagi para santri yang kategori lembaga pendidikan yang telah mendalami ilmu agama di bersifat formal. Akan tetapi karena berbagai keempat jenis pendidikan tersebut menamatkan berada standar di termasuk dalam lingkungan pesantren dan telah kitab-kitab menengah, acuan sedangkan pesantren, maka semua pelajarnya pesantren mahasiswa diperuntukkan disebut bagi para mahasiswa yang sedang sebagai santri (Mastuhu, 1994, pp. 6-7). Pesantren yang menuntut ilmu di perguruan tinggi mengkhususkan dirinya pada ragam dengan materi ilmu-ilmu agama yang pertama yakni pengkajian kitab-kitab bersifat dasar. kuning belaka pesantren disebut salafi. pesantren yang sebagai Sedangkan Pesantren mempunyai beragam fungsi sejak awal mula menggabungkan kemunculannya antara lain meliputi pengajaran kitab-kitab klasik dan sebagai fungsi religius, pendidikan, pelajaran-pelajaran disebut dan sosial (Zainuddin, 2015) . Para pesantren khalafi, seperti Pesantren wali menggunakan pesantren sebagai Tebuireng Jombang (Dhofier, 1982, wahana untuk menarik minat warga p. 41). masyarakat untuk mendalami ajaran umum Spesialisasi pesantren semakin islam. Dalam intens dalam cakupan yang lebih perkembangannya sempit mengalami lagi, selain berdasarkan keterampilan dan kemahiran kiai, masa-masa pesantren perkembangan kian dari berbagai seginya. lahir pesantren dengan kriteria santri Tidak dapat dipungkiri pula tertentu seperti Ma’ahad Aliy dan pesantren telah banyak memberikan Pesantren Mahasiswa.Sebagaimana peranan dalam bidang mobilisasi menurut Zamakhsari dan Suyanto masa.Terlebih saat masa penjajahan, bahwa pesantren tinggi atau Ma’ahad di Aliy mampu dan Pesantren Mahasiswa mana Kyai Hasyim Asy’ari mengerahkan masyarakat bersama-sama melakukan (Pesma) mulai muncul pada kisaran untuk tahun pergerakan jihad melawan bangsa 1980-an (Zamakhsari & Suyanto, 2000, p. 158).Ma’ahad Aliy AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 74 penjajah yang kemudian melahirkan kondisi sosial budaya masyarakat di resolusi jihad. sekitarnya. Seiring perkembangan dan semacam Kemampuan itu adaptif merupakan kunci pandangan penting agar suatu lembaga maupun mengalami organisasi sosial dapat terus bertahan perubahan dan cenderung bersikap dan berkembang di tengah-tengah lebih terbuka. Hal ini tercermin dari lingkungan masyarakat. perubahan pesantren zaman, pun turut lahirnya pesantren-pesantren modern yang memiliki peraturan dan Berdasarkan fenomena tersebut di atas maka rumusan masalah dalam kebijakan yang lebih terbuka dengan penelitian batasan-batasan wajar. fungsi manifes dan fungsi laten pada Keterbukaan dalam hal hubungan pesantren mahasiswa Baitul Hikmah sosial di antara para santrinya, antara Surabaya? Serta tujuan dari penelitian santri dengan kyai maupun santri ini adalah untuk mendeskripsikan dan dengan pesantren yang masyarakat terlihat ini adalah fungsi bagaimana di sekitar menjelaskan pada sebuah fungsi laten pada pesantren mahasiwa pesantren mahasiswa yang bernama Baitul Hikmah. Pesma Baitul Hikmah. METODE Keberadaan pesantren manifes dan Penelitian ini menggunakan mahasiswa Baitul Hikmah di tengah- pendekatan tengah Penelitian dilakukan dengan cara masyarakat kampung deskriptif-kualitatif. sekitarnya menarik untuk dikaji lebih mengumpulkan mendalam. Sebab pesantren mampu berupa berinteraksi dan bersinergi secara informan dan data-data sekunder kondusif dengan warga masyarakat berupa dokumentasi yang relevan. sekitarnya bahkan sering terlibat aktif Penelitian dilaksanakan di Pesantren dalam Mahasiswa Baitul Hikmah Surabaya. kegiatan-kegiatan sosial hasil data-data primer wawancara dengan bersama mereka.Tentu itu semua Data menunjukkan pesantren penelitian ini adalah data kualitatif. mampu menyesuaikan diri dengan Data kualitatif ialah data yang berupa bahwa yang digunakan AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 75 dalam kata-kata/verbal dan tindakan. Serta ustadz, dan santri yang masih sebagai data tambahan menggunakan menjalani sumber yang lain berupa dokumen, pesantren Baitul Hikmah. foto dan statistik (Moleong, 2013, p. 157). kehidupannya di c) Cukup waktu, artinya informan yang dipilih adalah mereka yang Proses penggalian data ini mempunyai waktu yang cukup menggunakan metode wawancara, untuk berpartisipasi dalam proses obeservasi partisipasi dan penelitian. Dengan demikian dokumentasi. Untuk membantu diharapkan akan diperoleh mengumpulkan data yang valid dan kesempatan untuk menggali lebih akurat maka dibutuhkan seorang banyak informan yang tepat.Informan dipilih pesantren. informasi tentang secara purposive, yakni dipilih secara d) Suasana budaya yang asing, sengaja oleh peneliti dengan alasan- artinya melakukan studi pada alasan mengacu suatu kebudayaan yang asing dan kepada kriteria yang diberikan oleh berbeda dengan budaya yang James P. Spradley (2007, pp. 68-77) dimiliki dalam menentukan informan, yakni: bertujuan untuk menimbulkan tertentu.Peneliti a) Enkulturasi informan penuh, adalah artinya orang yang benar-benar memahami kondisi budayanya sendiri. Dengan demikian peneliti dapat menggali data dengan lengkap dan mendalam. b) Keterlibatan langsung, artinya informan adalah mereka yang masih memiliki keterikatan rasa peneliti. sensitifitas Hal yang ini tinggi terhadap budaya yang tengah diamati. e) Non-analitik, informan keterangan yang berarti memberikan kebudayaannya berdasarkan perspektif dirinya sendiri sebagai penduduk asli. Berdasarkan kriteria tersebut peneliti hanya memakai tiga kriteria dengan aktivitas pesantren. Di saja, yakni enkulturasi antaranya adalah para pengurus, keterlibatan langsung dan cukup AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 76 penuh, waktu. Hal ini dikarenakan peneliti sebanyak tiga puluh orang.Berbeda sendiri pernah menjadi anggota dari dengan pesantren pada umumnya, kebudayaan yang ada di lokasi Pesma Baithik memiliki persyaratan penelitian sehingga tidak memenuhi khusus kriteria “latar belakang budaya yang santrinya asing”. menetapkan berstatus sebagai mahasiswa aktif di beberapa orang informan dalam perguruan tinggi baik negeri maupun penelitian ini antara lain adalah: swasta. Peneliti a) Bapak Handaka Indra Suwarno, dalam merekrut santri- mereka harus yakni Hasil dari studi penelitian ini S.Si selaku dewan pengawas menemukan bahwa keberadaan Yayasan Pesantren Mahasiswa pesma Baithik mempunyai fungsi Baitul Hikmah Surabaya. manifes dan fungsi laten. Kedua b) Ustadz Muhtar Tajuddin, S.Hum konsep dipopulerkan oleh Robert K. selaku pengurus dan pengajar di Merton (Poloma, 2003, p. 39). Yang Pesma Baitul Hikmah Surabaya. dimaksudkan sebagai fungsi manifes c) Arikha selaku santri Pesma ialah konsekuensi dari tindakan sosial Baitul Hikmah, usia 21 Tahun yang diakui dan diniatkan oleh aktor mahasiswa atau lembaga sosial. Biasanya fungsi dari Fakultas Ekonomi Unair dan menjabat manifes sebagai ketua santri 2016/2017. sudah merupakan jelas disederhanakan HASIL DAN PEMBAHASAN dan fungsi nyata. yang yang apabila dimaksud dengan fungsi manifes adalah fungsi Pesantren Mahasiswa Baitul nyata yang diharapkan dan fungsional Hikmah atau akrab dikenal dengan terhadap struktur sosial. Fungsi yang sebutan Pesma Baithik berdiri pada memang sangat diharapakan oleh tahun 1996, dirintis oleh para mantan suatu lembaga (Abercrombie, Hill, & aktivis masjid kampus perguruan Turner, 2010). Fungsi manifes dalam tinggi, pesantren mahasiswa Baitul Hikmah khususnya Airlangga Universitas ini (Pesma Baithik) terdiri dari dua masih tergolong sebagai pesantren macam yakni (1) sebagai lembaga kecil Surabaya.Pesantren dengan kapasitas santri AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 77 pendidikan dan (2) sebagai lembaga dakwah. Tahapan kedua, berupa proses transmisi keilmuan yangdisebut Dalam menjalankan fungsinya ta’lim. Kegiatan ta’lim di Pesma sebagai lembaga pendidikan, Pesma Baithik dilaksanakan dua kali dalam Baithik sehari yakni sesudah shubuh dan memberikan pengajaran ilmu-ilmu keislaman yang bersifat sesudah dasar dan aplikatif.Jadi para santri digunakan pun beragam antara lain dibekali dengan ilmu-ilmu agama meliputi sistem bandongan, klasikal, yang bersifat dasar seperti ilmu hafalan, aqidah, (pelatihan). fiqih, dan syakhsiyah (kepribadian). isya’. Metode presentasi, Metode yang dauroh bandongan hanya pelaksanaan digunakan pada saat ta’lim bersama pendidikan di Pesma Baitul Hikmah kyai dan ustadz Muhtar Tajuddin diawali dengan proses penerimaan yakni dalam kajian kitab Jala’ul santri baru. Sebelumnya para calon Afham santri harus melalui beberapa tes Sedangkan selain dua mata ta’lim ini yang diselenggarakan oleh pihak berbentuk sistem klasikal, di mana pesantren, meliputi: seleksi berkas para administrasi, tes psikotes, tes baca berdasarkan tahun angkatan masuk ke alquran, tes pesantren. Mereka terbagi dalam tiga tersebut kelas yakni angkatan 2014, 2015 dan Tahap-tahap tes adzan, wawancara. Tes ditujukan untuk dan masuk mengetahui kemampuan santri dan komitmen serta motivasi mereka dan Tarhib santri wa targhib. dikelompokkan 2016. Evaluasi ta’lim untuk diselenggarakan sebanyak dua kali bergabung di pesantren.Para calon dalam setiap semester yakni saat santri yang dinyatakan lolos maka ujian tengah semester dan ujian akhir mereka semester. diwajibkan mengikuti Evaluasi ini hanya kegiatan orientasi santri atau dikenal diberlakukan untuk ta’lim sistem dengan sebuatan “pekan ukhuwah klasikal.Namun pesantren santri baru (PUSB). AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 78 tidak melakukan rekapitulasi data nilai kitab bernama ‘tawajjuhat’, hasil hasil ujian bagi para santri. karangan dari kyai sekaligus Pembina Kegiatan ta’lim lainnya yang Pesma Baithik. sifatnya praktis adalah pidato dan Selain melalui pembacaan dan wirid, pembinaan khutbah yang diadakan setiap hari zikir sabtu setelah shubuh. Dalam kegiatan kepribadian santri dilakukan melalui ini untuk aktivitas ibadah di malam hari seperti ceramah-ceramah sholat tahajjud, sholat tasbih maupun keagamaan di hadapan teman-teman sholat witir. Semua kegiatan ritualitas mereka sendiri sebagai persiapan tersebut di atas bertujuan untuk untuk kemampuan memperkuat mental dan ruhaniah berkomunikasi dan berdakwah kelak santri agar menjadi pribadi yang di kemudian hari. tangguh dan berjiwa kuat. santri diwajibkan memberikan melatih Proses kepribadian santri pendidikan Jenis kegiatan ta’lim yang dilaksanakan terakhir berupa pelatihan (dauroh). melalui pembiasaan membaca wirid, Kegiatan zikir, dan rotib, serta qiyamullail meningkatkan (bangun malam untuk melakukan baik dalam hal keagamaan maupun ibadah). Kegiatan ini terbagi dalam keduniawian, tiga waktu dan diikuti oleh seluruh kewirausahaan, pelatihan menulis, santri, yakni selepas sholat jamaah pelatihan kaifa tusholli, pelatihan shubuh dengan membaca wirdul latif, managemen TPA (Taman Pendidikan setelah maghrib membaca rotibul Alquran), pelatihan penyembelihan haddad, dan setelah maghrib khusus hewan qurban dan dauroh bahasa tiap hari Ahad dengan memaca zikir arab. jamaai. Bacaan wirid, zikir dan rotib yang ijazah dibaca tersebut (amalan merupakan tertentu ini ditujukan untuk keterampilan santri seperti pelatihan Selain menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan kepada yang para santri secara internal, Pesma diberikan oleh kyai). Bacaan doa-doa Baithik juga memberikan peranan tersebut termaktub dalam sebuah dalam ranah pendidikan bagi anak- AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 79 anak warga sekelilingnya masyarakat melalui di Taman hari besar Islam mengadakan dan juga pelatihan-pelatihan Pendidikan Alquran (TPA). Seluruh seperti santri puasa dan penyembelihan hewan Pesma Baithik diwajibkan untuk mengajarkan ilmu baca alquran di empat lembaga TPA yaitu TPA Parenting, pelatihan fiqh qurban. Selain terkandung fungsi Nurul Hidayah, TPA Darul Hikmah, manifes, keberadaan Pesma Baithik TPA Darussalam dan TPA Jamul juga Fawaid. Yang dikatakan sebagai fungsi laten Fungsi sebagai lembaga memilikifungsi-fungsi ialah konsekuensi yang laten. tidak pendidikan berikutnya adalah sebagai diniatkan, suatu tindakan yang tidak wadah ilmu-ilmu diakui baik dari aktor maupun dalam keagamaan bagi warga masyarakat di tindakan sosial. Fungsi laten dapat sekitar Pesma Baithik. Kegiatan ini juga dikatakan sebagai fungsi yang terlihat dalam kegiatan pengajian tersembunyi yang tidak diharapkan rutin kitab kuning berjudul Targhib dalam wa Tarhib setiap hari Ahad bada kehadirannya maghrib bertempat di musholla Nurul keseimbangan Hidayah yang disampaikan oleh ust. (Abercrombie, Hill, & Turner, 2010). pengajaran struktur Muhtar Tajuddin, S.Hum. Fungsi Fungsi manifes kedua ialah sebagai lembaga dakwah dan sosial, tidak namun mengganggu struktur laten pesma Baitul adalah pertama, sosial keberadaan Hikmah Surabaya sebagai sarana pelayanan sosial. Kegiatan-kegiatan pembentukan link sosial. Para santri yang pesma yang belajar di pesma Baithik terdiri Baithik dalam rangka menajalankan dari beragam latar belakang, mulai dakwah dan pelayanan sosial antara dari lain seperti aktif dalam kegiatan kuliah, kampung bersama warga masyarakat, bangsa.Hal ini membuat para santri mengadakan pelayanan kesehatan, memiliki koneksi pergaulan yang menyelenggarakan peringatan hari- lebih luas. Di samping itu, para santri dilaksanakan oleh jenjang pendidikan, universitas, dan AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 80 jurusan suku juga menjadi kenal dengan banyak sebesar duaratus ribu rupiah. Dengan tokoh biaya dan teretentu lembaga-lemabaga santri bisa mendapatkan fasilitas-fasilitas yang LAZ cukup memadai mulai dari tempat (Lembaga Amil Zakat) dan ustadz- tidur, lemari tempat pakaian, dapur, ustadz untuk mengisi kajian. dan lain sebagainya. ulama Kedua, pejabat para MUI (Majelis seperti tersebut Indonesia), sebagai sarana Keempat, memberikan memeproleh penghasilan bagi santri. prestise Kewajiban sebagai santri Pesma dapat dikatakan santri berpartisipasi ilmu baca untuk dalam alquran turut mengajarkan di lembaga- cukup bagi para tinggi masyarakat di santri.Status lingkungan sekitarnya. Sikap lembaga Taman Pendidikan AlQuran penghargaan warga terhadap santri berkontribusi memberikan terlihat pada saat pelaksanaan acara- penghasilan bagi santri. Selain itu, acara tahlilan. Santri-santri pesma para santri juga sering diminta untuk biasanya memimpin ritual-ritual keagamaan memimpin seperti kirim doa, khataman alquran, keagamaan seperti selametan tiga menjadi hari, tujuh hari, empat puluh hari, dan untuk imam sholat shubuh, selalu menjadi bilal dan muadzin, dari seratus kesemua keagamaan itu mendapatkan Biasanya mereka mereka ladang bisyaroh terima bisa pendapatan. (upah) diminta kegiatan hari. memantapkan ritual-ritual Kegiatan semacam status untuk itu upacara dapat orang-orang yang terutama para pemimpin keagamaan berdasarkan serta mengentalkan ikatan sosial keikhlasan dari tuan rumah dan (Pujileksono, 2006, p. 103) lembaga yang bersangkutan. Kelima, menciptakan Ketiga, sebagai tempat tinggal solidaritas sosial. Para santri datang yang murah. Kebijakan pesantren dari beragam latar belakang baik dalam hal biaya asrama adalah sosial dan budaya. Namun di asrama mewajibkan santri untuk membayar mereka infaq syahriyah perbulan minimal pergaulan mengembangkan yang setara AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 81 suasana dan menjadikan asrama atau pesma yang cukup murah bagi para santri sebagai rumah kedua mereka. Hal ini dengan fasilitas yang sudah cukup membuat hubungan antar sesame memadai. Dan fungsi laten yang lain santri menjadi sangat egaliter.Para ialah santri tidak terlalu menjaga privasi memberikan pendapatan bagi santri pribadi. Suasana kehidupan di asrama baik dari bisyaroh mengajar TPA, dilandasi oleh suatu nilai “milikmu, memimpin milikku”, hal khotaman, menjadi muadzin, maupun untuk imam sholat shubuh. Meski tak terutama makanan. dalam Perilaku fungsi pesantren tahlilan, sholawatan, mengembangkan solidaritas sosial terlampau juga mereka terima namun dirasakan oleh dilakukan melalui aktivitas banyak dalam para dan berdiskusi di waktu-waktu luang. menopang keuangan mereka selama Kesimpulan menjalani kuliah. Itu semua lantaran pesantren mahasiswa menunjukkan adanya dua macam fungsi yakni manifes dan laten. Dalam fungsinya yang utama cukup yang bermain game bersama, nonton film, Keberadaan santri jumlah membantu link yang mereka dapatkan dari Pesma.Dan terakhir adalah rasa penghargaan dari warga masyarakat di sekitarnya terhadap para santri. pesantren mahasiswa Baitul Hikmah mampu menampilkan diri sebagai Daftar Pustaka suatu lembaga pendidikan, dakwah dan pelayanan sosial. Di samping fungsi-fungsi manifesnya, Pesma juga mengandung fungsi laten bagi para santrinya yaitu meliputi sebagai sarana untuk memberikan link sosial terhadap para santri sehingga mereka mempunyai jaringan sosial yang kuat. Kemudian, Pesma juga menjadi tempat tinggal Abercrombie, N., Hill, S., & Turner, B. S. (2010). Kamus Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dhofier, Z. (1982). Pesantren. LP3ES. Tradisi Jakarta: Mastuhu. (1994). Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren. Jakarta: INIS. Moleong, L. J. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 82 Bandung: PT Rosdakarya. Remaja Poloma, M. M. (2003). Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Pujileksono, S. (2006). Petualangan Antropologi. Malang: UMM Press. Spradley, J. P. (2007). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana. Zainuddin, A. (2015, 09 8). Fungsi dan Peran Pondok Pesantren. Retrieved 01 17, 2017, from Data Rental: http://datarental.blogspot.c o.id/2015/09/fungsi-danperanan-pondokpesantren.html Zamakhsari, & Suyanto. (2000). Efektivitas Pembelajaran di Pesantren Mahasiswa. Jurnal Penelitian dan Evaluasi , 3, 158. AntroUnairdotNet, Vol.VI/No.1/Pebruari 2017, hal 83