BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan usaha yang meningkat pesat diiringi persaingan usaha
yang semakin kompetitif mengakibatkan banyak perusahaan membutuhkan
tambahan modal yang cukup besar untuk menjalankan usahanya. Salah satu
cara untuk mendapatkan modal yaitu dengan cara melakukan penerbitan
saham, dan mendaftarkan sahamnya dipasar modal. Pasar modal bukan hanya
menguntungkan bagi perusahaan yang membutuhkan dana, akan tetapi pasar
modal juga memberikan wahana investasi bagi investor untuk dapat
menginvestasikan modalnya dengan harapan memperoleh return. Terjadinya
krisis ekonomi global di amerika pada tahun 2008 yang memberikan dampak
yang besar pada perekonomian di Indonesia yaitu penurunan nilai saham pada
perusahaan go public. Harga saham yang rendah akan berdampak pada tingkat
pengembaliannya (return) pada periode sebelumnya. Sehingga banyak
perusahaan yang terdaftar di BEI mengalami penurunan keuntungan, yang
mengakibatkan turunnya tingkat return saham.
Pada saham yang bergabung pada LQ45 Penurunan terjadi sampai
tahun 2010 hingga 2014 kenaikan dari pasar LQ45
Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi.
Menurut Jogiyanto (2010 : 109). Semakin besar return yang diharapkan akan
diperoleh dari investasi, semakin besar pula risikonya, sehingga dikatakan
1
2
bahwa return ekspektasi memiliki hubungan positif dengan risiko. Risiko
yang lebih tinggi biasanya dikorelasikan dengan peluang untuk mendapatkan
return yang lebih tinggi pula (high risk high return, low risk low return).
Sedangkan return market biasanya digunakan untuk menafsirkan resiko
(beta). Pengembalian (return) investasi merupakan hasil yang diperoleh dari
suatu investasi, Didit Herlianto (2010:65). Menurut Jogiyanto (2010:253254), return saham dibedakan menjadi dua yaitu return realisasi (realized
return) dan return ekspetasi (expected return).
Menurut Didit Herlianto (2010:65-66), return realisasi merupakan return
yang sudah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi
ini penting dalam mengukur kinerja perusahaan dan sebagai dasar penentuan
return dan resiko dimasa mendatang.
Untuk
menjalankan
sebuah
operasional
dalam
perusahaan
membutuhkan dana yang tidak sedikit, untuk membiayai kegiatan tersebut,
dana dapat diperoleh dari beberapa sumber, pertama berasal dari dalam
perusahaan yakni modal pemilik, maupun laba ditahan (retained earning).
Sedangkan sumber pembiayaan yang lain, berasal dari luar yakni dalam
bentuk pinjaman (hutang) dari pihak lain. Untuk perusahaan yang sudah go
public dalam upaya menambah dana kegiatan operasionalnya dapat diperoleh
melalui penjualan saham kepada para investor.
Media yang digunakan perusahaan dalam menjual sahamnya pada
publik adalah pasar modal. Dalam hal ini, pasar modal berfungsi sebagai
sarana untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal dengan
3
mempertemukan kepentingan investor selaku pihak yang memiliki kelebihan
dana dengan peminjam selaku pihak yang membutuhkan dana. Inti dari
kegiatan pasar modal adalah kegiatan investasi, yaitu kegiatan menanamkan
modal baik langsung maupun
tidak langsung
dengan
harapan
pada
waktunya nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil
penanaman modal tersebut. Bagi para investor, melalui pasar modal mereka
dapat memilih obyek investasi dengan beragam tingkat pengembalian dan
tingkat risiko yang dihadapi, sedangkan bagi para penerbit (emiten) melalui
pasar modal mereka dapat mengumpulkan dana jangka panjang untuk
menunjang kelangsungan usaha mereka.
Pasar modal dapat menjadi alternatif pendanaan bagi semua sektor
perusahaan di Indonesia selain melalui sektor perbankan. Dalam pasar modal
memungkinkan para pemodal membuat pilihan atas investasi yang diinginkan
sesuai dengan risiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan.
Ada dua hal yang menjadi perhatian investor dalam memutuskan
pilihan investasinya, yaitu adanya risiko dan return. Umumnya risiko selalu
terdapat pada setiap alternatif berinvestasi, akan tetapi besar kecilnya risiko
tersebut tergantung pada jenis investasinya. Investasi pada saham dinilai
mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan alternatif
investasi yang lain yaitu obligasi.
Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati pemodal atas investasi
yang dilakukannya. Return atau imbal hasil yang diperoleh pemegang
saham bisa berupa capital gain ataupun dividen. Capital gain diperoleh dari
4
kegiatan jual beli saham. Capital gain akan tercipta apabila terjadi kenaikan
harga saham, dan capital loss tercipta bila terjadi penurunan harga saham.
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa
return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi
tetapi yang diharapkan terjadi di masa yang akan datang.
Pemain saham atau investor perlu memiliki sejumlah informasi yang
berkaitan dengan dinamika harga saham agar dapat mengambil keputusan
tentang saham perusahaan yang layak untuk
dipilih, Analisis
kinerja
keuangan sangat dibutuhkan untuk memahami informasi laporan keuangan
karena analisis kinerja keuangan adalah alternatif untuk menguji apakah
informasi
keuangan
bermanfaat
untuk
melakukan klasifikasi atau
prediksi terhadap harga saham. Ukuran kinerja keuangan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Economic Value Added (EVA), Market Value
Added (MVA), dan Return On Equity (ROE).
Menurut Tandelilin (2001: 195), EVA adalah ukuran keberhasilan
manajemen perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah (value added) bagi
perusahaan. Asumsinya adalah bahwa jika kinerja manajemen baik/ efektif
(dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan), maka akan tercermin pada
peningkatan harga saham perusahaan. Dengan penghitungan EVA diharapkan
dapat memperoleh hasil perhitungan pada upaya penciptaan nilai perusahaan
(Creating a Firms value) yang lebih realistis. Menurut Kiryanto (1997:125)
EVA dan MVA dengan angka positif menandakan perusahaan berhasil
menciptakan nilai bagi pasar dan pemilik modal karena perusahaan dapat
5
menghasilkan tingkat pengembalian yang melebihi tingkat biaya modalnya.
Hal ini sejalan dengan tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan nilai
perusahaan. Sebaliknya, EVA dan MVA dengan angka negatif menunjukkan
nilai perusahaan yang menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah dari
biaya modal.
Analisis rasio keuangan yang digunakan menjadi indikator tingkat
pengembalian hasil (return) yaitu rasio profitabilitas. Dalam penelitian ini ,
rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on Equity (ROE). ROE
digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang
menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri. Penelitian yang dilakukan
ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya dengan topic mengenai
pengaruh Economic Value Added dan Market Value Added yang dilakukan oleh
Ury Tri Rahayu (2011). Perbedaan penelitian ini dan penelitian sebelumnya adalah
objek penelitian, periode penelitian dan penambahan variable independen berupa
Return On Equity.
Penelitian sebelumnya menganalisa semua perusahaan yang tergabung
dalam indek LQ45 tahun 2009-2011, sedangkan penelitian ini hanya perusahaan
Non Bank yang terdaftar di index LQ45 dari tahun 2010 sampai dengan 2014. Dan
ditambahkan variable Return On Equity sebagai variable independen untuk
melihat apakah terdapat pengaruh terhadap return saham.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian kembali yang berjudul : “ PENGARUH ECONOMIC VALUE
6
ADDED, MARKET VALUE ADDED, DAN RETURN ON EQUITY,
TERHADAP RETURN SAHAM LQ 45 NON BANK DI BURSA EFEK
INDONESIA “.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat pengaruh EVA (Economic Value Added) terhadap return
saham LQ 45 Non Bank ?
2. Apakah terdapat pengaruh MVA (Market Value Added) terhadap return
saham LQ 45 Non Bank ?
3. Apakah terdapat pengaruh ROE (Return On Equity) terhadap return saham
LQ 45 Non Bank ?
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian
a. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh EVA terhadap Return Saham
2. Untuk mengetahui pengaruh MVA terhadap Return Saham
3. Untuk mengetahui pengaruh ROE terhadap Return Saham
b. Kontribusi penelitian
1. Sebagai prasarat kelulusan guna mendapat predikat Sarjana
Ekonomi dan menambah wawasan penulis sehubungan dengan
rasio keuangan yang berpengaruh terhadap return saham,
2. Bagi Investor, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar
7
pertimbangan
dalam
melakukan
investasi
saham,
dengan
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi return saham,
sehingga investor dapat mengambil keputusan dengan tepat dalam
melakukan investasi pada perusahaan yang terdaftar di BEI,
3. Bagi
Perusahaan
Sebagai
bahan
masukan
dalam
upaya
meningkatkan kinerjanya dengan naiknya return saham perusahaan,
4. Bagi Akademisi untuk mengembangkan ilmu dan sebagai
tambahan literature tentang penelitian yang berhubungan dengan
pengaruh EVA, MVA,dan ROA terhadap return saham.
Download