rencana strategis \ t__a_h_u_n_2_0_13

advertisement
RSUD PROF. DR. MARGO NO SOEKARJO
PURWOKERTO
RENCANA STRATEGIS
\
T__
A_H_U_N_2_0_13_- 2_0_1_8__ ~)
'\
I
HAL.
1
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. LANDASAN HUKUM
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II.
GAMBARANPELAYANAN
2.1. TUGAS POKOK FUNGSI DAN STRUKTUR
2.2. SUMBER DAYA
2.3. KINERJA PELAYANAN
A. KONDISI SAAT INI
1. KONDISI EKSTERNAL
a. Profil Pasar
b. Peta Persaingan
c. Anggaran Pemerintah Untuk Kesehatan
d. Ketersediaan Tenaga Kesehatan
2. KONDISI INTERNAL
a. Kinerja Pelayanan
b. Kinerja Keuangan
c. Standar Pelayanan Minimal
B. KONDISI YANG DIINGINKAN (TANTANGAN
a. Proyeksi Kinerja Pelayanan
b. Proyeksi Kinerja Keuangan
BAB III.
BABIV.
4-11
4-9
7-8
10
10-11
ORGANISASI
21-33
34-59
& PELUANG)
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI
3.1.IDENTIFIKASI
PERMASALAHAN
BERDASARKAN
3.2. TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM GUBERNUR
3.3. ISU-ISU STRATEGI
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,
4.1. VISI DAN MISI
4.2. TUJUAN DAN SASARAN
4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
12-22
12-15
15-20
21-59
TUPOKSI
60-64
55-60
65
65-67
67-70
STRATEGI & KEBIJAKAN
61
61
BABV.
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN,
PENDANAAN INDIKATIF DAN INDIKATOR KINERJA
88-92
BAB VI.
INDIKATOR
93-94
BAB VII.
PENUTUP
SASARAN
KINERJA
95
Mengacu PERGUB nomor 059/76 tahun 2008 maka mulai 1 Januari
2009 RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK - BLUD). Tujuan
utamanya adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
untuk
mewujudkan
penyelenggaraan
tugas-tugas
Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Tengah
dalam mewujudkan
umum
melalui
peningkatan
derajat
kesehatan
kesejahteraan
masyarakat. Sesuai fungsi RS sebagai instansi yang memiliki tugas
sosioekonomi maka satu sisi dituntut menjalankan fungsi sosial namun
sisi lain dituntut target pendapatan, hal ini mendorong RSMS untuk
melakukan terobosan strategi berdasarkan analisis ekternal dan internal
serta analisis pesaing dan captive market sehingga mampu menangkap
peluang pelayanan kesehatan di wilayah Jawa Tengah Barat Selatan.
RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto adalah Rumah Sakit
Umum Klas B Pendidikan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Sebagai RS rujukan spesialistik kinerja pelayanan menunjukkan angka
pertumbuhan yang cenderung positif seiring dengan kinerja keuangan
dengan Cost Recovery Rate (>80%) selama 5 tahun berturut-turut hal ini
disebabkan karena RSMS memiliki SDM yang handal dan kompeten
sesuai standar RS Klas B Pendidikan, didukung kerjasama pihak ketiga
dalam pendidikan dan pelayanan sehingga mampu meningkatkan mutu
pelayanan secara berkesinambungan dan berdampak pad a capaian
kinerja yang positif.
Mengacu pad a isu -isu strategis yaitu Penerapan Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) melalui Jaminan Kesehatan Nasional yang
dikelola oleh BPJS pada tahun 2014,belum mantapnya sistem rujukan
pelayanan kesehatan di Jawa Tengah, meningkatnya
kesadaran
masyarakat tentang pelayanan kesehatan yang berkualitas yang
berbasis
tekhnologi
kedokteran
canggih,
tingginya
persaingan
pelayanan kesehatan di Jawa Tengah Barat Selatan maka posisi RSMS
berdasarkan
analisis SWOT adalah strategi offensive/aggressive
(Kuadran I) untuk menekan kelemahan dan ancaman dengan kekuatan
dan peluang yang sangat kuat maka disususn strategi operasional
sebagai
berikut:
Pengembangan
Pelayanan
Unggulan
dengan
pemanfaatan teknologi kedokteran,Pengembangan
manajemen mutu
Rumah Sa kit, Pengembangan promosi dan kerjasama dengan pihak
Pengembangan
mutu
ketiga meliputi pelayanan dan pendidikan,
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, Pengembangan
kualitas dan kualitas Sumber Daya Manusia sesuai standar profesi,
Pengembangan sarana dan prasarana Rumah Sakit sesuai standar
Rumah Sakit Klas A, Pengembangan manajemen organisasi meliputi
manajemen keuangan dan manajemen perencanaan berbasis SIMRS,
Peningkatan
kesejahteraan
pegawai
dengan
penerapan
sistem
remunerasi yang adil dan proporsional. Strategi tersebut dijabarkan
melalui
Program
Pelayanan
Kesehatan,
Program
Pelayanan
Administrasi perkantoran,
Program Promosi dan Pemberdayaan,
Program Pendidikan non formal dan informal, Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Program Sumber Daya Kesehatan,
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Program
Peningkatan Mutu BLUD
Rencana Srategi RSMS tahun 2013-2018 disusun sebagai arah dan
pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan RSUD Prof Dr
Margono Soekarjo Purwokerto.
BAB I.
PENDAHULUAN
Didalam
Undang-Undang
dinyatakan
bahwa
berasaskan
Nomor
pembangunan
perikemanusiaan,
penghormatan
diskriminatif
terhadap
dan
36 Tahun
kesehatan
tentang
keseimbangan,manfaat,
agama.
untuk meningkatkan
keadilan,
serta
mutu dan kemudahan
derajat
dengan
perlindungan,
gender dan non
Pembangunan
Indonesia diarahkan
Kesehatan,
diselenggarakan
hak dan kewajiban,
norma-norma
meningkatkan
2009
kesehatan
kesehatan
pelayanan
di
masyarakat
kesehatan
yang
diharapkan makin terjangkau oleh seluruh masyarakat. Selain itu pelayanan
kesehatan
ha,rus diupayakan
tersedia
dan
merata
diseluruh
wilayah
sehingga mampu mendukung terciptanya masyarakat yang sehat, maju dan
mandirio Guna memberikan pelayanan kesehatan tersebut maka perlu suatu
tatanan yang terdiri atas kesatuan fasilitas pelayanan
kesehatan
dan
upaya
°kesehatan
yang
mampu
kesehatan, tenaga
mengatasi
masalah
kesehatan lokal maupun nasional. Sementara dalam UU Nomor 32 tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah salah satu urusan yang menjadi urusan
wajib
yang di amanatkan
kepada
Pemerintah
Daerah
adalah
urusan
kesehatan.
Rumah Sa kit Daerah Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto RSUD kelas B
Pendidikan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berada di kota
Purwokerto
dengan jangkauan
Jawa Tengah
bagian
pelayanan
barat-selatan,
untuk masyarakat
mengacu
PERGUB
tahun 2008 maka mulai 1 Januari 2009 menerapkan
di wilayah
nomor 059/76
Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK - BLUD). Tujuan utamanya
adalah meningkatkan
untuk
mewujudkan
kualitas pelayanan
penyelenggaraan
kesehatan
tugas-tugas
Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
kepada masyarakat
Pemerintah
kesejahteraan
Daerah
umum melalui
Mengacu
pad a sejarahnya
RSUD
Prof.
I Jawa
Tengah.
RSU
Soekarjo
pada
tipe C milik Pemerintah Daerah
awalnya merupakan Rumah Sakit Umum
Tingkat
Dr. Margono
Purwokerto
merupakan
peninggalan
Pemerintah Belanda yang didirikan pada tahun 1917 dan dikenal sebagai
RS Zending yang digunakan
orang
Belanda
kemerdekaan
dan
sebagai tempat pelayanan
Misionaris
yang
berada
di
kesehatan
Purwokerto.
RS Zending akhirnya menjadi miliki pemerintah
bagi
Pasca
Indonesia
dan tetap digunakan sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat
Banyumas yang kemudian disebut RSU Purwokerto.
Pada tahun
meningkat
1987,
karena
dan tuntutan
perkembangan
pelayanan
pelayanan
kesehatan
kesehatan
masyarakat
maka
yang
RSU
Purwokerto meningkat menjadi Klas B non Pendidikan melalui SK Menkes
RI nomor 41 IMenkes/SK/1 11987 tanggal 21 Januari 1987 dan SK Gubernur
Kepala
Daerah
Tingkat
Propinsi
Jawa Tengah
nomor
061.1/09111988
tanggal 05 Mei 1988. Kemudian pad a tahun 1990 atas prakarsa Gubernur
Jawa Tengah RSU Purwokerto dikembangkan
dan direlokasi menjadi RS
yang lebih representatif dan diberi nama RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
di JI. Gumbreg Purwokerto melalui SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Propinsi
Jawa
Pemberian
Tengah
nama tersebut
Dokter Ahli Bedah
Purwokerto.
RSUD
445/32/1990
merupakan
Pertama di Indonesia
Dr. Margono
oleh Menteri
Soekarjo
Kesehatan
SK nomor
tanggal
penghargaan
Kemudian pada perkembangan
Prof.
Pendidikan
nomor
18 April
terhadap
yang kebetulan
selanjutnya
ditetapkan
Indonesia
melalui
penetapan
Klas B Pendidikan maka diterbitkan
seorang
berasal
dari
yaitu tahun 2000
menjadi
& Kesejahteraan
1990.
RS Klas
Sosial
239/Menkes-Kesos/SKlII1/2001.
B
Republik
Mengikuti
PERDA nomor 06 tahun
2006 dan PERGUB nomor 34 tahun 2006 tentang penjabaran tugas pokok
dan fungsi
serta tata kerja RSUD Dr. Moewardi
dan RSUD
Prof. Dr.
Margono Soekarjo.
Pada Tahun 2007 Pemerintah Pusat telah menerbitkan PP 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah sebagai pedoman penetapan SOTK
Perangkat Daerah maka telah ditetapkan pula PERDA No 8 Tahun 2008
tentang
SOTK RSUD & RSJ Provinsi Jawa Tengah
dengan susunan
Direktur dibantu oleh tiga Wakil Direktur dan 9 Kepala Bagian/Bidang
21 subbagian/subbidang.
Perda tersebut
telah di jabarkan
serta
pula dalam
PERGUB tahun 94 tahun 2008.
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo yang sebagai Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD)
yang menerapkan
Pola Pengeloaan
Keuangan
BLUD
maka perlu menyusun Rencana Strategis SKPD sebagai pedoman dalam
penyusunan
Rencana Kerja Tahunan/Rencana
Kegiatan Anggaran dalam
rangka mendukung pencapaian Visi dan Misi Gubernur Jawa Tengah tahun
2013-2018.
Soekarjo
Secara substansi
merupakan
Rencana Strategi RSUD Prof. Dr. Margono
penjabaran
dari Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2018. Pada
RPJMD tersebut
RSUD
Provinsi
memuat
dan
antara lain: Kebijakan Peningkatan Pelayanan
RSJD Provinsi Jawa Tengah
yang terinci
dalam
program sebagai berikut: '
1. Program
Administrasi
perkantoran
yang
meliputi
kegiatan
Jasa
Pelayanan Perkantoran
2. Program
kesehatan
Pelayanan
ibu
dan
Kesehatan
anak,
yang
kegiatan
meliputi
peningkatan
kegiatan
mutu
fasilitasi
pelayanan,
kegiatan pemenuhan sarana dan prasarana penunjang pelayanan dan
kegiatan peningkatan fasilitas RS
3. Program Promosi dan Pemberdayaan meliputi kegiatan penyelenggaran
promosi kesehatan
4. Program
Pendidikan
Non
Formal
dan
Informal
meliputi
kegiatan
pendidikan kemasyarakatn
5. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur meliputi kegiatan
bimbingan teknis sumber daya aparatur
6. Program Sumber Daya Kesehatan meliputi kegiatan penyelenggaraan
pelatihan sumber daya kesehatan
7. Program
peningkatan
sarana
prasarana
aparatur
meliputi
kegiatan
pengadaan kendaraan operasioanal
8. Program
peningkatan
mutu
pelayanan
pelayanan dan penunjang pelayanan BLUD
BLUD
meliputi
kegiatan
RPJMD mengacu pula pad a Rencana Pembangunan
Jangka Panjang
Daerah Tahun 2005-2025. Sesuai Visi pad a RPJMD yaitu Menuju Jawa
Tengah
Sejahtera
dan
Berdikari
maka
sejalan
dengan
visi dalam
RENSTRA RSMS yaitu Prima Dalam Pelayanan Sub Spesialistik dan
Pendidikan
Profesi.
Dengan
pelayanan
yang
prima
maka
dapat
mewujudkan masyakarat yang sehat, sejahtera dan berdikari.
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto adalah Rumah Sakit Klas
B
Pendidikan
milik
Pemerintah
Proviinsi
Jawa
Tengah
sesual
kedudukantlya mempunyai dasar hukum sebagai berikut:
A. Landasan Idiil
: Pancasila
B. Landasan Konstitusional : UUD tahun 1945 khususnya:
a. Pasal 28 A; setiap orang berhak untuk hidup serta berhak
mempertatiankan
hidup dan kehidupannya.
b. Pasal 28 B ayat (2); setiap anak berhak atas kelangsungan
hidup, tumbuh, dan berkembang.
c. Pasal 28 C ayat (1); setiap orang berhak mengembangkan
diri
melalui
mendapat
pemenuhan
pendidikan
kebutuhan
dasarnya,
dan memperoleh
pengetahuan
dan
teknologi,
seni
meningkatkan
kualitas hidupnya
berhak
manfaat dari ilmu
dan
budaya,
demi
dan demi kesejahteraan
umat manusia.
d. Pasal 28 H ayat (1); setiap orang berhak hidup sejahtera
lahir
dan
lingkungan
batin,
hidup
memperoleh
orang
bertempat
yang
pelayanan
berhak
pengembangan
baik
tinggal,
dan
kesehatan,
atas jaminan
sosial
dan
mendapatkan
sehat
serta
berhak
dan ayat (3); setiap
yang
memungkinkan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermartabat.
e. Pasal 34 ayat (2); negar.a mengembangkan
sistem jaminan
sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat
yang lemah dan tidak mampu
sesuai
dengan
martabat
kemanusiaan, dan ayat (3); negara bertanggung jawab atas
penyediaan
fasilitas
pelayanan
kesehatan
dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.
1. Undang-Undang
Nomor : 32 tahun 2004 tetang Pemerintah Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
2005 tentang
Penetapan
Nomor 3 Tahun
pemerintah
2005 tentang
Nomor 8 tahun
Pengganti
Perubahan
Undang-Undang
atas Undang-Undang
Nomor 32 tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-Undang)
2. Undang-Undang
Nomor
: 33 tahun
2004 tentang
Perimbangan
Keuangan antara Pusat dan Daerah
3. Undang-Undang
Nomor
25
tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
4. Undang-Undang
Nomor:
17
tahun
2007
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional
5. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
6. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
7. Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor : 8 tahun 2006
tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah
dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi
Jawa Tengah
8. Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Tengah
tentang Rencana Pembangunan
Nomor : 3 tahun 2008
Jangka Panjang Daerah Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2005-2025
9. Peraturan
Daerah
Provinsi Jawa Tengah
Nomor :8 tahun 2008
tentang Organisasi & Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dan
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jawa Tengah
10. Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Tengah
Nomor:
1 tahun 2011
tentang Restribusi Daerah Provinsi Jawa Tengah
11. Peraturan
Pemerintah
Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
Pedoman
12. Peraturan Pemerintah Nomor: 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum
13. Peraturan
Pemerintah
Nomor :41 tahun 2007 tentang
Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah
14. Peraturan
tentang
Pemerintah
Tahapan,
Republik Indonesia
Tata
Cara
Nomor : 8 tahun 2008
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
15. Peraturan
Presiden
Nomor
5
Tahun
2010
tentang
Rencana
Pembangunan jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13 tahun 2006 tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah sebagaimana
mestinya
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59
Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengeloaan Keuangan Daerah.
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 61 tahun 2007 tentang
Pedoman Tekhnis· Pengelolaan
Keuangan
Badan Layanan Umum
daerah (PPK-BLUD)
18. Peraturan
Gubernur
Nomor : 94 tahun 2008 tentang
penjabaran
tugas pokok dan fungsi serta tata kerja RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo Purwokerto
19. Peraturan
Gubernur
Nomor: 96 tahun 2010 tentang
Remunerasi
Pada Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
20. Peraturan Gubernur Nomor: Tentang Standar Pelayanan Minimal
21. Keputusan
Menteri
KESOS/SK/III/2001
Kesehatan
tentang
nomor
Penetapan
239/MENKES-
RS sebagai
Rumah Sakit
Klas B Pendidikan
22. Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI Nomor
129/Menkes/SKII1/2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
23. Keputusan
Penetapan
Gubernur
Status
Jawa Tengah
Pola Pengelolaan
Nomor
059/76/2008
Keuangan
Badan
tentang
Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD) pada RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Maksud
Rencana
Strategi
(RENSTRA)
RSUD
Prof.Dr.
Margono
Soekarjo tahun 2013-2018 disusun adalah sebagai acuan dan pedoman
seluruh jajaran
Rumah Sakit Margono Soekarjo
dalam menjalankan
Tugas Pokok Dan Fungsi RS serta pencapaian
Visi & Misi secara
Rencana
berkesinambungan.
Strategi
Rumah
Sakit
merupakan
penjabaran pula dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD)
tahun
2013-2018
sesuai
PERDA
Nomor
4 Tahun
2009
khususnya kewenangan Urusan Wajib Kesehatan yang berkait dengan
kebijakan peningkatan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi
Jawa Tengah.
Tujuan Rencana Strategi tahun 2013-2018 yang disusun oleh RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo adalah sebagai berikut:
1. Menjabarkan
Visi dan Misi serta
Kebijakan
RSUD
Prof. Dr.
Margono Soekarjo ke dalam program dan kegiatan untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun (2013-2018)
2. Menjadi pedoman penyusunan Program, Rencana Kerja (RENJA)
tahunan dan Rencana Ke~a
& Anggaran
serta Rencana Ke~a
Lima Tahunan sehingga dapat melaksanakan
amanat Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2013-2018 yang
memuat
rincian
kebijakan,
strategi
dan
program
khusunya
pelayanan kesehatan sehingga Visi Jawa Tengah yaitu Menuju
Jawa Tengah Yang Sejahtera dan Berdikari
3. Memberikan pedoman dalam penyusunan evaluasi kinerja RSUD
Prof. Dr. Margono Soekarjo.
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN RSUD PROF.Dr.MARGONO
SOEKARJO
2.1 Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi RS
2.2 Sumber Daya RS
2.3 Kinerja Pelayanan
Kondisi Saat Ini RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Kondisi yang diinginkan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK &
FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tupoksi
3.2 Telaahan Visi Misi dan Program
3.3 Telahaan Renstra
3.4 Isu-isu Strategi~
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi
4.2 Tujuan dan Sasaran
4.3 Strategi dan Kebijakan
BAB V. RENCANA
PROGRAM,
KEGIATAN,
INDIKATOR
KINERJA
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI. INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
BAB II.
GAMBARAN PELAYANAN RSUD PROF.Dr. MARGONO SOEKARJO
Sesuai
PERDA
nomor 8 tahun
2008
maka
RSUD
Prof. Dr. Margono
Soekarjo memiliki tugas & fungsi sebagai berikut:
Tugas
Menyelengarakan
pemulihan,
Pelayanan
peningkatan,
menyelenggarakan
kesehatan
dengan
pencegahan,
upaya penyembuhan,
pelayanan
rujukan,
dan
pendidikan & pelatihan, penelitian dan pengembangan
serta pengabdian masyarakat.
Fungsi
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan;
b. Pelayanan
penunjang dalam penyelenggaraan
Pemerintah
Daerah di
bidang pelayanan kesehatan;
c. Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan
di bidang pelayanan kesehatan;
d. Pelayanan medis;
e. Pelayanan penunjang medis dan non medis;
f.
Pelayanan keperawatan;
g. Pelayanan rujukan;
h. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
I.
Pelaksanaan
penelitian
dan
pengembangan
serta
pengabdian
hubungan
masyarakat,
masyarakat;
J.
Pengelolaan keuangan dan akuntansi;
k. Pengelongan
organlsasl
urusan
kepegawaian,
hukum,
dan tata laksana, serta rumah tangga,
perlengkapan
dan
Struktur Organisasi
Pada Tahun 2007 Pemerintah Pusat telah menerbitkan PP 41 Tahun 2007
tentang Organisasi Perangkat Daerah sebagai pedoman penetapan SOTK
Perangkat Daerah maka telah ditetapkan pula PERDA No 8 Tahun 2008
tentang
SOTK RSUD & RSJ Provinsi Jawa Tengah dengan susunan
Direktur dibantu oleh tiga Wakil Direktur dan 9 Kepala Bagian/Bidang serta
21 subbagian/subbidang.
Perda tersebut
telah di jabarkan
pula dalam
PERGUB nomor 94 tahun 2008 dengan susunan sebagai berikut:
1. Direktur
2. Wakil Direktur Pelayanan & Kerjasama
3. Wakil Direktur Penunjang & Pendidikan
4. Wakil Direktur Umum & Keuangan
5. Kepala Bidang Pelayanan
6. Kepala Bidang Perawatan
7. Kepala Bidang Mutu & Kerjasama
8. Kepala Bidang Penunjang Medis
9. Kepala Bidang Penunjang Sarpras
10. Kepala Bidang Pendidikan & Penelitian
11. Kepala Bagian Umum
12. Kepala Bagian Perencanaan
13. Kepala Bagian Keuangan
DIREKTUR
~~
I
I
WADIR
PELAYANAN
KERJASAMA
WADIR
DAN
I
<ELOMPOK
JABATAN
I
I
-
-
SEKSI
PELAYANAN
RAWAT JALAN
SEKSI
PELAYANAN
RAWAT INAP
I
I-
-
-
SEKSI PENJAMINAN
MUTU PELAYANAN
I
SEKSI
PERAWATAN
RAWAT INAP
-
SEKSI
KERJASAMA
-
-
WADIR UMUM DAN
KEUANGAN
I
BIDANG
PENUNJANG
MEDIS
BIDANG
DAN
PENDIDIKAN
PENELITIAN
I
SEKSI
KEPERAWATAN
RAWAT JALAN
DAN
I
BIDANG
PENJAMINAN
MUTU DAN
KERJASAMA
BIDANG
KEPERAWATAN
BIDANG
PELAYANAN
'UNGSIONAL
PENUNJANG
PENDIDIKAN
SEKSI
DAN
PENDIDIKAN
PENELITIAN
SEKSI PELATIHAN
I
BIDANG PENUNJANG
SARAN A PRASARANA
RUMAH SAKIT
I
BAGIAN
PERENCANAAN
I
-
SEKSI
PENUNJANG
DIAGNOSA
-
SEKSI PENUNJANG
SARANA PRASARANA
MEDIS
-
SEKSI
PENUNJANG
TERAPI
-
SEKSI PENUNJANG
SARANA PRASARANA
NON MEDIS
I
BAG IAN
KEUANGAN
I
I-
•..
SUBBAGIAN
PROGRAM
SUBBAGIAN
MONITORING DAN
EVALUASI
SUBBAGIAN
REKAM MEDIK
BAG IAN UMUM
I
-
SUBBAGIAN
ANGGARAN
I-
SUBBAGIAN
AKUNTANSI
•..
SUBBAGIAN
PERBANDAHARAA
N DAN VERIFIKASI
I
SUBBAGIAN TATA
USAHA HUKUM DAN
HUMAS
SUBBAGIAN
ORGANISASI
DAN
KEPEGAWAIAN
-
SUBBAGIAN
RUMAH TANGGA
J.)
Sumber daya manusia di RSUO Prof. Dr. Margono Soekarjo
kuantitas telah mencukupi
secara
namun distribusi dan kualitas SOM masih
belum memenuhi standar. Oengan tenaga medis sebanyak 64 orang
dan tenaga perawat 340 masih kurang dibandingkan dengan jumlah TT
472 dengan BOR rata-rata diatas 80%, kunjungan rawat jalan diatas 300
pasien perhari serta adanya aktifitas RS pendidikan. Sementara untuk
tenaga administrasi
telah mencukupi
standar kebutuhan
sesuai tabel
tersebut dibawah ini.
NO
PNS
JENIS SDM
NON
PNS
JML
PROPORSI
65
13
78
5%
Tenaga Keperawatan
351
271
622
46%
3.
Tenaga Kefarmasian
31
36
67
5%
4.
Tenaga KesehatanMasyarakal
10
2
12
0,9%
5.
Tenaga Gizi
11
4
15
1,1%
6.
Tenaga Kelerapian Fisik
48
25
73
5,4%
7.
Tenaga Keleknisian Medis
5
2
7
0,5%
8.
Tenaga Perekam Medis
15
7
22
1,6%
9.
Sarjana
26
16
42
3%
10
Sarjana Muda Umum
7
66
73
5,4%
11. SLTA
133
111
244
12. SLTP
33
3
36
2,7%
13. SO
27
2
29
2,1%
765
564
1.329
1.
Tenaga Medis
2
Umum
JUMLAH
NO
KATEGORI TENAGA MEDIS
18,3%
100%
UNSOED
RSMS
JUMLAH
1.
Ookter Spesialis Penyakil Oalam
4
3
7
2.
Ookter Spesialis Kesehatan Anak
4
2
6
3.
Ookler Spesialis Penyakit
5
1
6
4.
Ookler Spesialis Kebidanan dan Peny.Kandungan
6
3
9
5.
Ookter Spesialis Mala
3
1
4
6.
Ookler Spesialis THT
2
1
3
7.
Ookter Spesialis Saraf
4
8.
Ookter Spesialis Kulil dan Kelamin
3
9.
Ookler Spesialis Penyakil Janlung
1
Bedah
5
1
4
1
10.
Dokter Spesialis Bedah Orthopedi
4
11.
Dokter Spesialis Bedah Saraf
1
12.
Dokter Spesialis Bedah Plastik
1
1
13.
Dokter Spesialis Urologi
1
1
14.
Dokter Spesialis Bedah Onkologi
1
1
15.
Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa
1
1
16.
Dokter Spesialis Anaestesi
3
2
5
17.
Dokter Spesialis Paru
1
1
2
18.
Dokter Spesialis Radiologi
2
19.
Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik
1
1
2
20.
Dokter Spesialis Patologi Klinik
1
1
2
21.
Dokter Spesialis Patologi Anatomi
2
2
22.
Dokter Onkologi Radiasi
23.
Dokter Spesialis Forensik
24.
Dokter Gigi Spesialis Ortodontis
25.
Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut
26.
Dokter Umum
27.
Dokter Gigi
4
1
2
2
1
1
a
1
1
1
2
1
JUMLAH
28
22
3
2
78
22
100
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo didukung oleh tekhnologi kedokteran
yang cukup modern,hal ini ditujukkan dalam data sebagai berikut
JENIS PERALATAN
CANGGIH
NO
JUMLAH
1.
Whole Body CT Scan
2
2.
C - arm X ray fluoroscopi
1
3.
Siregraf
1
4.
Endoscopy
2
5.
Laparascopy
3
6.
Haemodialisa
14
7.
Blood Gas Analysis
8.
Inkubator BBLR
25
9.
Mesin Respirasi
4
2
10. Defibrilator
12
11. Arthroscopi
1
12. Spirometer
1
13. Audiometer
2
14. Campimeter
1
15. EEG
1
I
16. EMG
1
17. ECG
44
18. USG
10
19. Treadmill
2
20. Pacho Emultion
1
21. Perimeter
1
22. Cobalt 60
1
23. Cusa
1
24. High Speed Drill
1
25. Bone Densitometer
1
26. MRI
1
27. Echocardigrafi
1
28. RFA
1
29. Laser Kulit
1
30. Body Spa
1
31. Yag'Laser
1
32. Beauty Tech
1
74
JUMLAH
Dari data alat canggLh tersebut diatas maka dapat dijelaskan
dalam rangka pengembangan
dalam rangka menetapkan
pelayanan
diagnosa
bahwa
RSMS memiliki keunggulan
pada kasus-kasus
yang dirujuk
maupun tindakan operatif dibandingkan dengan RS. sekitar yang belum
memiliki alat-alat yang representatif.
RSUD
Prof. Dr. Margono
Soekarjo
dengan luas tanah masing-masing
bangunan
memiliki
2 Gedung
Pelayanan
12,5 Ha dan 3,5 Ha dengan luas
16.500 m2 dan 9.400 m2 dilengkapi
dengan fasilitas
Lift,
Tram dengan dilengkapi alat pemadam kebakaran, Hidran dan indikator
kebakaran/asap.
Didukung pula oleh nventarisasi sarana dan prasarana
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, yang merupakan barang
milik/ kekayaan daerah ini dapat disampaikan sebagai berikut :
1. BARANG BANTUAN DAERAH KEADAAN
a.
PER 31 DESEMBER 2012
Barang Tidak Bergerak :
JENIS BARANG
/-UAS
JML
SATUAN
1). Tanah jalan Dr. Angka
40.016 M2
5 Bidang
2). Tanah jalan Dr. Gumbreg
106.100 M2
2 Bidang
1.345 M2
1 Buah
4). Tanah Jalan Gatot Subroto
480 M2
1 Buah
5). Gedung Kantor dan Selasar
49.019 M2
3). Tanah Jalan Adyaksa
22 Buah
6). Rumah dinas
1.045 M2
9 Buah
7). Asrama
1960 M2
5 Buah
JENIS
BARANG
SATUAN
JML
1 ). Alat Angkutan
a). Jenis Sedan
JENIS
1
BARANG
Buah
SATUAN
JML
b). Jenis Ambulance
8
Buah
c). Jenis Sepeda Motor
4
Buah
d). Jenis Station Wagon
5
Buah
e). Pick up
1
Buah
f).
1
Buah
a). Alat Kantor
1.937
Buah
b). Alat Rumah Tangga
9.073
Buah
3.210
Buah
10
Buah
c). Kedokteran THT
112
Buah
d). Kedokteran Gigi
56
Buah
e). Kedokteran Kandungan
46
Buah
2
Buah
142
Buah
11
Buah
Bus
2). Alat Kantor
dan RT
3). Alat Kesehatan
a). Dokter Umum
b). Alat Rotgent
f).
Kedokteran Saraf
g). Laboratorium
h). Kedokteran Mata
i) .
Kedokteran Bedah Umum
j) .
Kedokteran Bedah Orthopedi
k). Kedokteran Bedah Saraf
118
SetlBuah
3
Set
1
Set
I).
1
Buah
15
Buah
3
Buah
1.129
Buah
127
Buah
Kedokteran Jiwa
m). Alat Jantung
n). Kedokteran Rehabilitasi Medik
4).
Sarana
Perpustakaan
5).
Sarana
Budaya/Seni
(Buku)
(Piala dan Piagam)
JUMLAH
BARANG
JENIS
1.
2.
15.891
SetlBuah
JML
SATUAN
Alat Kantor dan RT
a.
Alat Kantor
b.
A.lat Rumah Tangga
21
Buah
1
Buah
273
Buah
6
Buah
Alat Kesehatan
a.
Kedokteran Umum
b.
Alat Rotgen
c.
Kedokteran THT
12
buah
d.
Kedokteran Gigi
2
buah
e.
Kedokteran Kandungan
10
buah
f.
Kedokteran Saraf
21
buah
g.
Laboratorium
7
buah
h.
Kedokteran Mata
0
buah
i.
Kedokteran Bedah Umum
22
buah
J.
Kedokteran Bedah Orthopedi
1
buah
k.
Kedokteran Bedah Saraf
0
buah
I.
Kedokteran Jiwa
0
buah
21
buah
48
buah
445
buah
.
m. Alat Jantung
n.
Kedokteran Rehabilitasi Medik
JUMLAH
A. KONDISI SAAT INI
1. KONDISI EKSTERNAL
a. PROFIL PASAR RSMS
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo merupakan RS milik pemerintah provinsi
Jawa Tengah
rujukan
dengan jangkauan
Klas B Pendidikan
yang berada
di Purwokerto
wilayah Jawa Tengah bagian barat selatan
meliputi
Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara serta Kebumen
dan wilayah lainnya. Mengacu data kependudukan
data
rujukan
pelayanan
berdasarkan
wilayah
wilayah tersebut dan
maka
RSUD
Prof.
Dr.
Margono Soekarjo masih menjadi salah satu pilihan masyarakat kabupaten
tersebut untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
NO
KABUPATEN
1
Banyumas
2
Purbalingga
3
Cilacap
4
Banjanegara
JMLPASIEN
JML PENDUDUK
1.554.527
111.713
848.952
16.498
1.642.107
13.220
868.913
5996
14.686
16.262
5
Brebes
1.733869
6
Lain-Lain
2.995.222
Merujuk profil kesehatan Jawa Tengah tahun 2012, morbiditas
penyakit menular cenderung
Tuberculosis
menurun dibanding
untuk
tahun 2011 seperti
sebesar 60,87 per 100.000 penduduk, Demam Berdarah
19,29 per 100.000 penduduk serta Kusta 4,57 per 100.000, namun pada
kasus HIV/AIDS
dibandingkan
1.256 kasus menjadi
tahun 2011 terdapat peningkatan
1.397. Sementara
pada penyakit
dari
non menular
prevalensi cenderung menurun dibanding tahun 2011 seperti Jantung
(2%),
Kanker
(0,07%),
Diabetes
Melitus
(0,06%),
Hipertensi (2%), Asma (0,42%), dekompensasio
Stroke
(0,07%),
Kordis (0,12%).
Dari
tabel
jumlah
Margono
penduduk
maka
banyumas
dan jumlah
dapat disimpulkan
memanfaatkan
kunjungan
di
RSUD
Prof. Dr.
bahwa lebih dari 7% penduduk
pelayanan
oleh kabupaten
RSMS disusul
Purbalingga sebesar 1,9%, kabupaten Cilacap 0,8% dan Banjarnegara
0,6 % dan kabupaten
dengan
morbiditas
Brebes sebesar 0,08%. Apabila dibandingkan
provinsi
Jawa Tengah
maka kurang
lebih 45%
penduduk yang sakit di Banyumas berobat di RSMS, sementara untuk
kabupaten
Purbalingga
sekitar
20%
Kabupaten
Cilacap
15% dan
Banjarnegara 7,6 %.
No
Kabupaten
Kelompok Umur
1
"Banyumas
413.837
1.020066
120.624
JUMLAH
1.554.527
2
Purbalingga
237.402
547.270
64.280
848.952
3
Cilacap
464.859
1060.759
116.489
1642.107
4
Baniarneqara
236.103
570535
62.275
868.913
5
Lain-lain
860.096
1.953.433
181.693
2.995.222
.
0-14
15-64
65+
Dari tabel tersebut diatas kelompok umur lebih dari 65 tahun mencapai
di atas 7% dari komposisi penduduk berdasarkan
wilayah
4
kabupaten
yaitu
Banyumas,
kelompok
Purbalingga,
umur di
Cilacap
dan
Banjarnegara lebih tinggi dari kabupaten lain di Jawa Tengah sekitar 5-6
% dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun . Hal tersebut seiring
dengan meningkatnya
umur harapan
hidup penduduk
Jawa Tengah
pad a tahun 2012 yaitu 71,1 tahun dari 69,7 pada tahun 2011 hal ini
menunjukan
adanya keberhasilan
program pembangunan
kesehatan,
namun demikian hal ini memilki dampak yang cukup signifikan terhadap
masalah-masalah
lanjut
usia.
kesehatan
Penyakit-penyakit
yaitu
masalah
degeneratif
kesehatan
seperti
hipertensi, keganasan, diabetes melitus,gagal
masyarakat
jantung,
stroke,
ginjal dan buta katarak
menjadi trend penyakit saat ini dan masa mendatang. Kondisi tersebut
mempengaruhi pola pelayanan RS umumnya di Indonesia khususnya di
Jawa
Tengah
untuk
mampu
mengelola
penyakit
diderita oleh usia produktif maupun usia lanjut.
degeneratif
yang
No
Kabupaten
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1554527
1
Banyumas
778.197
776.330
2
Purbalingga
420.258
428.694
848952
3
Cilacap
824.279
817.828
1.642.107
4
Banjarnegara
436.152
432.761
868.913
5
Lain-lain
I 1498499
Dari tabel tersebut
diatas dapat dijelaskan
penduduk
hampir
laki-Iaki
2.995.222
1496723
seimbang
bahwa
dengan
proporsi
jumlah
jumlah
penduduk
perempuan, namun demikian dari tahun ke tahun menurut data statistik
jumlah perempuan di 4 Kabupaten tersebut mengalami kenaikan yang
cukup signifikan. lronisnya tahun 2012 angka Kematian Ibu di provinsi
Jawa Tengah kurang lebih 116,34 per 100.000 kelahiran
hidup dan
angka kematian bayi 10,75 per 1000 kelahiran hidup. Kondisi ini tidak
berbeda
di 4
Kabupaten
tersebut.
Hal
kabupaten
tersebut
terutama
perempuan
di
perempuan
yang
sehingga
faktor
berperan
kesehatan
menjadi terabaikan.
ganda
yang
Data dari BPS
laki-Iaki dan perempuan
ini dimungkinkan
yaitu
Purbalingga
reproduksi
berhubungan
dan
dengan
menunjukkan
karena
adalah
produksi
reproduksi
rata-rata jam kerja
hampir sama yaitu sekitar
37-39 jam per
minggu. Tingginya angka kematian ibu dan bayi biasnya terjadi karena
tidak memiliki akses ke pelayana kesehatan yang berkualitas,terutama
pelayanan
kegawatdaruratan,
terlambat
mengambil
keputusan
dan
terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan.
Lokasi RSUD Prof. Dr.
perdagangan
Margono
Soekarjo
yang strategis
4 wilayah kabupaten menjadikan
di jalur
RS Margono memiliki
potensi cakupan pelayanan rujukan kesehatan. Dengan dukungan SDM
khususnya jumlah tenaga medis yang mencakup 72 orang yang terdiri
dari 17 jenis spesialistik
dan Alat- kedokteran
standart klas B Pendidikan saat menjadikan
serta canggih
sesuai
RS Margono menjadi RS
yang terbesar
dan unggul di wilayah
Jawa Tengah
Bagian
Barat
Selatan.
NO
KABUPATEN
RS
PEMERINTAH
4
RS
SWASTA
16
1
Banyumas
2
Purbalingga
1
6
3
Cilacap
2
7
4
Banjanegara
1
3
5
Brebes
2
5
Jumlah
10
37
Dalam tabel tersebut
kabupaten, tersebut
bahkan
jumlah
telah mencukupi
relatif berlebih
demikian
Kedokteran
dari aspek
maka
RS pemerintah
khususnya
dan swasa di empat
ratio penduduk
di kabupaten
kemampuan
pelayanan,
RSUD Prof. Dr, Margono
yang dilayani,
Banyumas,
SDM
dan
Soekarjo
namun
peralatan
paling
unggul
diantara yang lain karena statusnya sebagai RS Klas B Pendidikan. Dari
data morbiditas
& kunjungan
sekitar 47% sementara
pelayanan
maka market share RSMS
RSUD kabupaten sekitar 30 persen dan RS.
Swasta dan praktek pribadi 23 persen, fenomena
ini menunjukkan
RSMS masih menjadi pilihan masyarakat 4 Kabupaten.
IE]
RUMAH SAKIT
I
SDM
I
TT
1
RSUD Banyumas
539
2
RS Santa Elizabeth
159
64
3
RSU Emanuel
315
161
360
I
MEDIS
I
PELAYANAN
31 Kesehatan Jiwa
27 Maternal Perinatal
23 Umum dan
Akupuntur
4
RSOP Purwokerto
5
RS Pertamina
80
37
196
50
8 Orthopaedirfrauma
27 Umum dan GigiMulut
I
RSOP adalah salah satu Rumah Sakit khusus orthopaedi yang cukup
besar di Banyumas
membatasi
pada penanganan
trauma, walaupun
bukan satu-satunya karena terdapat 2 Rumah Sa kit khusus Bedah yang
lain di wilayah Jawa Tengah
Barat Selatan
pesaing yang perlu diperhitungkan
namun
RSOP menjadi
karena disamping beberapa tenaga
Medis yang melayani di Rumah Sakit tersebut juga tenaga Medis yang
juga melayani di RSMS, fasilitas yang nyaman dan pelayanan
yang
ramah dan kekhususan menangani trauma serta kerjasama dengan jasa
raharja merupakan strategi yang diandalkan di Rumah Sakit tersebut.
Hal lain yang dapat dijelaskan adalah bahwa pesaing utama RSUD Prof
Dr. Margono Soekarjo Purwokerto RSUD Banyumas, hal ini disebabkan
RSUD
Banyumas
milik
pemerintah
Kabupaten
sehingga
memiliki
dukungan politis yang kuat dari pemerintah Kabupaten. Sementara RS
Santa Elizabeth, RS. Emanuel dan RS Pertamina adalah Rumah Sakit
di disubsidi oleh yayasan ataupun BUMN milik negara sehingga didalam
pengeloaannya
mulai. menjalankan
strategi yang offensif
aggressive
sehingga menjadi pesaing dari RSMS karena beberapa tenaga Medis
yang melayani di Rumah Sakit tersebut juga merupakan
tenaga Medis
yang juga melayani di RSMS.
Analisis konsumen RS didasarkan pad a segmen pasien yang dijadikan
sasaran pada pelayanan
RS di masa lalu dan sekarang
dan segmen
pasien yang akan dijadikan sasaran pelayanan RS dimasa depan.
b.1.1. Analisis Segmen Pasar
Tabel6. Analisis Segmen Pasar
Tuliskan trend yang diminati
Strategi apa yang perlu dirancang RS
pasien saat ini yang berkaitan
untuk mengambil keuntungan dari
dengan RS.
trend ini?
Pelayanan pasien VIP di Paviliun
1. Perbaikan sistem pelayanan Paviliun
Abiyasa akan terus diminati
Abiyasa yang mengutamakan
pasien, oleh karena keunggulan
kepastian pelayanan dan
fasilitas yang nyaman dan tarif
kenyamanan fasilitas pelayanan
terjangkau
untuk menarik segmen pasar
menengah ke atas
Pelayanan pasien Asuransi
1. Peningkatan sistem pelayanan
Kesehatan terus diminati pasien,
administrasi peserta asuransi
karena ketersediaan jenis dan
khususnya pasien non PBI
fasilitas pelayanan
2. Perbaikan MOU tentang tarif
Pelayanan Pasien Asuransi
Pelayanan pasien kelas III
1. Peningkatan sistem pelayanan
khususnya pasien maskin
maskin meliputi kebijakan dan
masyarakat miskin terus diminati
prosedur untuk kemudahan akses
pasien, karena lokasi yang
pelayanan kesehatan maskin
strategis dan fasilitas yang
(pasien PBI)
nyaman
2. Perbaikan standar pelayanan dan
CP untuk pengendalian biaya
pelayanan
Pelayanan gawat darurat terus
1. Meningkatkan kualitas SOM gawat
diminati pasien, karena lokasi
darurat untuk meningkatkan mutu
yang strategis dan kelengkapan
pelayanan kegawatdaruratan
sarana prasarana gawat darurat
2. Memenuhi target respon time dan
waktu tunggu konsultan di IGO
Pelayanan rawat intensif sangat
1. Meningkatkan jumlah SOM
dibutuhkan pasien, karena
khususnya intensifis untuk
memiliki sarana dan prasarana
meningkatkan mutu pelayanan
yang lengkap dan fasilitas yang
ICUll CCU/HCU/NI CU/PICU
nyaman
2. Mengembangkan NCCU
Pelayanan Jantung, terus diminati
1. Meningkatkan jumlah dan
pasien karena kemudahan akses
kompetensi SOM pelayanan jantung
pelayanan dan kelengkapan
terpadu
sarana penunjang diagnosa
2. Mengembangkan pelayanan jantung
terpadu
Pelayanan Bedah Urologi, terus
diminati karena kemudahan akses
pelayanan dan ketersediaan
spesialis bedah urologi
Hemodialisa terus diminati pasien,
1. Meningkatkan jumlah dan
kompetensi SOM pelayanan urologi
2. Mengembangkan pelayanan urologi
khususnya transplantasi ginjal
1. Peningkatan sarana dan prasarana
karena prosedur pelayanan
pelayanan untuk kenyamanan
pasien mudah, dan adanya
pasien
jaminan dari asuransi kesehatan
Pelayanan Maternal Perinatal
1. Meningkatkan sistem pelayanan
khususnya Persalinan resiko
maternal perinatal (kebijakan dan
tinggi terus diminati pasien,
prosedur) dengan kepastian
karena dukungan program
penanganan oleh SOM yang handal
jampersal
dan kompeten
I Pelayanan
1. Meningkatkan jumlah dan
Onkologi terus diminati
pasien, oleh karena satu-satunya
Kompetensi SOM untuk kepastian
pelayanan di wilayah Jawa
pelayanan onkologi
Tengah barat selatan
2. Mengembangkan
sistem pelayanan
onkologi terpadu (termasuk
radioterapi dan kemoterapi)
Dari
tabel
6
mengembangkan
di
atas
dapat
pelayanan
disimpulkan
rujukan
sub
bahwa
peluang
spesialistik
untuk
RS,
baik
pelayanan medis maupun penunjang medis, masih banyak kesempatan,
khususnya untuk segmen menengah ke atas khususnya pasien dengan
penjamin asuransi non PSI dan pasien umum sekitar 40%. Hal lain
paslen asuransi PSI merupakan
potensi yang tidak dapat diabaikan
karena 60% pasien di RSMS adalah pasien maskin.
Demikian juga
produk layanan baru yang potensial karena belum ada pesaingnya perlu
segera
dikembangkan
di
RS
ini,
misalnya
pelayanan onkologi terpadu, pelayanan
pelayanan
haemodialisa
serta
:pelayanan
jantung,
bedah urologi dan dukungan
pengembangan
pelayanan
pavilun
abiayasa (VIP dan WIP) untuk mendukung biaya operasional RS
b.l.2. Analisis Manfaat
Tabel 7. Analisis Manfaat
Segmen
Pasien
Individu
Asuransi Non
PBI
Asuransi PBI
Kelebihan
yang ditawarkan
diakses
pasien
Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang lengkap, SOM
yang Kompeten, Jaminan kemudahan Prosedur dan adanya
Standar Pelayanan, Fasilitas nyaman
Adanya Kerjasama dengan Perusahaan, ketersediaan jenis
dan faslitas pelayanan, Tarif terjangkau, RS memiliki
sertifikasi ISO 9001 :2000 dan akreditasi 16 bidang
pelayanan
Lokasi strategis,kemudahan akses pelayanan, kemudahan
prosedur pelayanan, sarana dan prasarana lengkap,
fasilitas nyaman
Dari tabel 7 di atas menunjukkan
dapat
kepada segemen
oleh
pelanggan,
bahwa banyak kelebihan RS yang
baik
secara
individu
maupun
kelembagaan.
Pelayanan
kesehatan
sub spesialistik
yang panpurna,
ditangani secara profesional, serta adanya jaminan mutu pelayanan RS
yang
dapat
dipertanggungjawabkan,
dan
biaya
yang
terjangkau,
merupakan daya tarik tersendiri bagi pasien maupun lembaga asuransi /
perusahaan
untuk memilih RSMS sebagai tempat pelayanan kesehatan
b.1.3. Analisis Detail
Pertanyaan Kunci
Pelayanan seperti apa yang mereka
inginkan untuk di akses?
Apakah sebetulnya kebutuhan
pasien?
•
•
Bagaimanakah produk BLUD-RS
bisa memuaskan kebutuhan mereka?
•
Siapakah yang mer:npengaruhi
didalam proses
pembelian/pelayanan?
Siapakah yang mengambil keputusan
didalam proses pelayanan
Bagaimanakah dukungan pemerintah
daerah terhadap pelayan keseh'atan
di tempat anda?
•
Bagaimana dukungan direksi
terhadap pelayanan kesehatan di
tempat and a?
Pasar Sasaran pertama (Pasien RS)
Pelayanan yang berkualitas, terjangkau
dan memuaskan pasien.
Pasien dilayani dengan pendekatan
sebagai subyek bukan penderita atau
obyek
Produk pelayanan yang diberikan dengan
jaminan kepastian pelayanan dan
kenyamanan
Petugas kesehatan, stake holder
dan sesama pasien
• Pasien dan Keluarga pasien
• Pemerintah Provinsi sebagai Pemilik RS
sangat mendukung.
• Pemerintah Kabupaten sebagai stake
holder kurang mendukung krn
menganggap RS sebagi Pesaing dari RS
yanq dimiliki.
Direksi sang at mendukung dan memiliki
komitmen yang tinggi
Dari kajian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
masyarakat
sebagai pengguna jasa RS akan sangat tertarik pada RSMS, apabila
pad a saat mereka sakit dan
memuaskan,
keinginannya
yaitu
mendapatkan
pelayanan
yang
yaitu cepat dan tepat
pelayanan
dapat
medis yang
mencukupi
dalam pelayanan,
segala
dan mereka
dilayani sebagai sesama manusia yang perlu segera ditolong dengan
ramah, luwes, dan informatif dan terjangkau.
Dan dari pihak Pemerintah sebagai pemilik, akan sangat mendukung
upaya-upaya
karena
meningkatkan
pelayanan
publik
pelayanan Pemerintah.
mutu
pada
Sasaran
pelayanan
dasarnya
pertama
masyarakat
merupakan
(pasien),
bagian
dari
yang perlu diprioritaskan
dalam pelayanan adalah pelayanan gawat darurat dan pelayanan rawat
jalan yang merupakan entry poin pertama kali bagi pasien.
b.2.1. ANALISIS PESAING.
RSUD Prof Dr. Margono dalam pengelolaanya
pesaing
dengan
dalam
rangka
menerapkan
status kelembagaan
perlu melakukan
manaJemen
ala bisnis
PPK-BLUD.
Sebagai
sebagai
kajian
sejalan
RS yang
terbesar di wilayah Jawah Tengah Barat Selatan sampai saat ini masih
menjadi
pilihan
masyarakat
di 4
Kabupaten,
namun
dari
aspek
pelayanan RSU Emanuel, RSU Elisabeth dan RSUD Banyumas dapat
ditetapkan sebagai pesaing yang harus di perhitungkan karena spirit dan
budaya kerja yang
unggul tercermin dalam proses pelayanan kepada
pelanggan.
Pesaing
RSUD
Banyumas
RS Emmanuel
RS Elisabeth
Trend
kedepan
Porsi
pasien
Segmen
menengah
ke bawah
Semakin
kuat
Segmen
menengah
ke atas
Segemen
menengah
ke atas
Semakin
kuat.
Alasan utama pasien membeli dari
Pesaing anda
-
Pelayanan lebih ramah & informatif
- Adanya dukungan Pemkab
Memiliki Pelayanan Unggulan
menjadi Pembeda (Jiwa)
- Pelayanan lebih nyaman
- Pelayanan lebih ramah.
- Prosedur lebih sederhana.
- Pelayanan Lebih Ramah
- Prosedur lebih sederhana
Proses Pelayanan Asertif
- Sarana Prasarana Nyaman
-
Semakin
kuat
yang
RSUD Banyumas merupakan RS Kabupaten yang memiliki pelayanan
unggulan yaitu Kesehatan
Jiwa dan memberikan
pelayanan
kepada
segemen pasar yang sama dengan RSMS yaitu menengah ke bawah
ditambah
dengan
sebagai
salah
tingginya
RS
Pendidikan.Sementara
dukungan
Kabupaten
yang
dari
Pemerintah
merupakan
RS
Kabupaten
Klas
B
untuk 2 RS swasta lainnya trend nya akan lebih
kuat karena kedua RS tersebut memiliki budaya kerja yang sangat kuat
dalam proses pelayanan kepada pelanggan, hal ini disebabkan karena
29
secara manajemen sumber daya manusia memiliki sistem reward adn
punishment
yang sangat baik terutama berkaitan dengan mekanisme
komplain pelanggan sehingga mendorong SOM di RS swasta memiliki
loyalitas yang sangat tinggi. Oi dukung sumber dana dari yayasan yang
mampu mendorong RS swasta untuk melakukan terobosan pelayanan
dengan pemenuhan sarana dan prasarana yang lengkap dan canggih.
Oari hal tersebut maka ketiga RS tersebut dimasa mendatang menjadi
pesaing yang sangat kuat bagi RSMS
Oalam kajian kompetisi banyak variabel yang perlu diperhatikan, seperti
yang tertera dalam tabel berikut:
Tabel 10. Kekuatan Kelemahan Kompetisi
Variabel
RSUD Kab
BLUD-RSMS
Buruk .......... Baik
Buruk ....... Baik
RS Swasta
sekitar
Buruk ........... Baik
Ukuran Ruang
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
Reputasi
1 2
3
4
5
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
Lokasi
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
Konsumen
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
Keahlian Manajemen
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
Fleksibilitas
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
Tarif
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
Jaminan Kepastian
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
Kualitas Produk
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
Reliabilitas Pelayanan
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
Variabilitas Produk
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
Pelayanan Paripurna
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
Promosi
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
Customer Service
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
Penampilan SDM
1 2
3
4 5
1
2
3
4 5
1 2
3
4 5
Kelengkapan alat
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
1 2
3
4 5
Orientasi
Oari tabel kekuatan
RSMS
diantara
212/3X100%=
dan kelemahan
pesaingnya
70,6%
I
berkompetisi
memperoleh
tingkat
maka daya saing
compettiveness=
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo memiliki kelemahan
konsumen,
fleksibilitas,
tarif, promosi
dan cutomer
pada orientasi
service, jaminan
kepastian, dan penampilan SDM maka perlu program dan strategi yang
tepat
untuk menguatkan
Rumah
Sakit
yang
hal-hal tersebut
prima
dalam
sehingga
pelayanan
sub
mampu
menjadi
spesialistik
dan
pendidikan profesi
Grafik: Siklus Kehidupan Bisnis RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
Menemukan
formula
keberhasilan
Memanen
keuntungan
Keputusan
Pengemban
gan
Pembaruan
formula
keberhasilan
Margono Soekarjo Purwokerto di antara para pesaingnya
Keputusan
investasi
tambah
atau tidak
cukup kuat,
tetapi masih perlu upaya peningkatan strategi bisnis yang tepat dalam
membangun
posisi keunggulan
kompetitif yang dimiliki, dalam rangka
merebut pangsa pasar yang ada, diantaranya adalah : peningkatan cara
pelayanan pasien yang lebih ramah dan informatif, peningkatan
mutu
dan kepastian pelayanan, pengembangan fasilitas pelayanan unggulan
yang
banyak
mendekatkan
diminati
masyarakat,
diri kepada masyarakat,
pelayanan
pro
dan peningkatan
aktif
dengan
loyalitas dan
dedikasi kerja karyawan RS.
Apabila memperhatikan
posisi Bisnis RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
Purwokerto tersebut, maka RSMS saat ini terletak pada posisi Good,
dengan tingkat maturitas 75 % dan tingkat competitifness
70,6%. Oleh
sebab perlu strategi untuk meningkatkan kualitas SDM dan kemampuan
manajerial untuk mendapatkan tingkat maturitas organisasi yang lebih
tinggi.
Prioritasnya
dapat
menembus
pada
pangsa
manajemen
pelayanan
unggulan,
pasar yang daya saingnya
sehinga
relatif masih
rendah Atau menurunkan tingkat competitifness
dari pesalng dengan
upaya mengajak kerjasama pesaing dalam bisnis pelayanan
asas
kemitraan,
sehinga
pesaing
yang
sebelumnya
dengan
merupakan
ancaman justru akan mejadi peluang bagi RSMS untuk berkembang.
Posisi Bisnis
25
Maturity
NO
THN
ANGGARAN
1
APBD
RSMS
311.787.811000
385.865582.000
454.295.545.000
599049.407.000
59.806.332000
82632.543.000
133.190.431.000
170.537.403.000
I 2
2005
2006
3
4
2007
2008
4.001.836.661.000
4.373627046000
5.394313.692.000
5
2009
5.665.315.683.000
740.700.880.000
166.211.415.000
6
2010
6.062.149.998.000
752.824.990.000
211.809.720.000
7
2011
2012
8.024.960.580.000
11.928.572.886.000
707.109.896.000
245.530.014000
845.296.762.000
238.856.047.000
8
3192.575191000
KESEHATAN
Oari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran kesehatan
yang dialokasikan
untuk pembangunan
kesehatan
di Jawa Tengah
mulai tahun 2005 sampai dengan 2012 mengalami kenaikan yaitu ratarata sebesar 17,5%, namun demikian bila dilakukan analisa proporsi
antara
alokasi
dana
kesehatan
terhadap
APBO
pad a tahun
2005
sebesar
9,7 persen, tahun 2006 sekitar 9,6 persen dan tahun 2007
sebesar 10,30%. Sementara untuk alokasi di RSUD Prof. Dr. Margono
Soekarjo mulai tahun 2005 sampai dengan 2007 terjadi kenaikan yang
signifikan pula yaitu sebesar 27% pada tahun 2006 dan sebesar 37 %
pad a tahun
Prof, Dr.
2007 serta 28,4%.
Margono
pengembangan
Soekarjo
melakukan
ini terjadi
karena
RSUD
fisik
untuk
pembangunan
paviliun Abiyasa dan Pusat Geriatri. Kemudian secara
mulai 2010-2011
berturut-turut
Kenaikan
adalah sebagai berikut
27,4%,15,9%,
sementara tahun 2012 menurun sebesar 3%.
Analisis
proporsi
alokasi
dana
RSMS
terhadap
APBD
Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah cukup besar yaitu 19 persen pad a tahun 2005, 21
pesen pada tahun 2006 dan 29 persen pada tahun 2008. Kemudian
pada tahun 2009-2012
berturut-turut
34,7%, 28,2%. Hal ini menunjukkan
Tengah
memberikan
pengembangan
efektif
dan
dukungan
pelayanan
efisien
meningkatkan
&
bahwa Pemeritah
sumber
untuk
di RSMS, maka perlu pengelolaan
yang
dengan
cakupan
dana
Provinsi Jawa
cukup
agar
mutu
sebagai berikut 22,4%, 28,1%,
alokasi
yang
dana
pelayanan
tersebut
kesehatan
dapat
terhadap
masyarakat.
I
No
JUMLAH
UNIT KERJA
SPESIALIS
I
1
PUSKESMAS
2
RUMAH SAKIT
3
SARANA KES LAIN
TENAGA
UMUM
JUMLAH
9
1.867
697
2.573
1.831
337
4.669
2537
RATIO THO 100.000 PENDUDUK
GIGI
2501
27
TOTAL
DOKTER
7.63
RATIO IDEAL
352
66
445
4.050
1.100
7.687
12.17
3.31
20.68
40
11
6
Dalam menentukan keberhasilan pengembangan
pelayanan kesehatan
maka ketersediaan tenaga medis k~ususnya dokter spesialis menjadi
salah
satu
Purwokerto,
bahwa
faktor
penting
sementara
ketersediaan
di
RSUD
Prof. Dr.
dari tabel tersebut
tenaga
Margono
diatas
dapat
Soekarjo
dijelaskan
medis di Provinsi Jawa Tengah
masih
belum mencapai ratio Ideal yaitu 6 per 100.000 penduduk untuk Dokter
Spesialis, 40 per 100.000 penduduk untuk dokter umum dan 11 per
100.000
penduduk
untuk
Dokter
Gigi.
Ketersediaan
tersebut
dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah tentang pengangkatan
baru yang relatif kecil setiap tahunnya
tenaga
kesehatan
pemenuhan
dipenuhi,
karena
kebutuhan
dan banyaknya
pensiun,
tenaga
medis
sehingga
akan sangat
oleh karena itu perlu terobosan
juga
pegawai
pengurangan
secara
birokrasi
lama dan sulit
dengan manajemen
BLUD
sehingga dapat melakukan recruitment tenaga medis sesuai kebutuhan
pengembangan
bergantung
pelayanan di RSMS, namun demikian hal tersebut tetap
pad a jumlah spesialis yang tersedia dari beberapa center
pendidikan spesialistik di Indonesia.
Merujuk pada data pencapaian kinerja RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
Purwokerto maka jenis-jenis
pelayanan yang ada diantaranya adalah:
1. Pelayanan Rawat Darurat;
2. Pelayanan Rawat Jalan;
3. Pelayanan Rawat Inap;
4. Pelayanan Rawat intensif;
5. Pelayanan Bedah Sentral;
6. Pelayanan Kebidanan;
7. Pelayanan Rehabilitasi Medis;
8. Pelayanan Radiologi;
9. Pelayanan Farmasi RS;
10. Pelayanan Gizi RS.
11. Pelayanan Radioterapi
12. Pelayanan Patologi klinik
13. Pelayanan Patologi anatomi
14. Pelayanan Hemodialisa
15. Pelayanan Transfusi Darah
16. Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan SOM .
17. Pelayanan Pengolahan limbah RS
18. Pelayanan Pemulasaraan Jenazah RS.
19. Pelayanan Ambulance dan Mobil Jenazah RS
20. Pelayanan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS.
21. Pelayanan administrasi ( RT, Keuangan, Kendaraan Dinas, Keamanan,
Manajemen, SIM, Rekam Medis, Pemasaran, Perpustakaan ).
Dari apek manajemen
keuangan
maka Unit kerja di RSMS dibedakan
menjadi 2 yaitu:
1. Cost Center, yaitu Unit kerja yang mempunyai tug as pokok membelanjakan
anggaran sesuai Rencana Bisnis Anggaran yang telah ditetapkan,
untuk
menyediakan segala sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraan
pelayanan kesehatan rujukan spesialistik
2. Revenue
Center,
menyelenggarakan
yaitu
Unit
kerja
yang
mempunyai
tugas
pokok
kegiatan pelayanan kesehatan rujukan sub spesialistik
yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Tabel 13: Cakupan Pelayanan RS Berdasarkan Cara Pembayaran
CAKUPAN
RATARATA
PELAYANAN
RAW AT JALAN I
UMUM
ASKES
MASKIN
LAIN-LAIN
JUMLAH
RAWAT JALAN II
UMUM
ASKES
MASKIN
LAIN-LAIN
JUMLAH
GAWAT DARURAT I
UMUM
ASKES
MASKIN
LAIN-LAIN
JUMLAH
GAWAT DARURAT II
UMUM
ASKES
MASKIN
LAIN-LAIN
JUMLAH
RAWAT INAP I
UMUM
ASKES
MASK IN
LAIN-LAIN
JUMLAH
RAWAT INAP II
2009
2010'
GT
2011
GT
2012
37.509
69.321
44.239
2.901
153.970
36.543
69.630
46.910
3.089
156.172
0,97
1,03
1,06
1,06
1,01
38.200
67.381
51.863
5.339
162.783
1,04
0,96
1,1
1,7
1,04
46.698
52.392
58.667
6.082
163.837
1,2
0,7
1,1
1,1
1,05
1.923
4.224
4.579
10.180
2,4
9.156
13.789
1,9
1,3
9.187
20.567
1,03
1,4
°
6.147°
151
15.139
°
°
5.918
4.276
5.436
3.932
6.582
4.467
651
15.915
920
15.901
577
510
°
1.087°
3.929
4.114
4.327
51
12.421
')
..,
-,.)
°
°
GT
°
TREND
1,03
Naik
°
.., ..,
1,8
1,5
914
30.668
.),.)
2,4
272
23.217
1,3
1,7
Naik
0,6
1,5
0,8
1,4
0,99
8.515
3.757
4.049
848
17.169
2,1
0,5
0,9
0,9
1,07
10.046
3.380
4.355
1.049
18.830
1,1
0,8
1,07
1,23
1,09
1,05
Naik
1.461
2,5
')
..,
-,.)
2.062
2.179
1,4
1.221
2.529
3.183
1,2
1,4
°
2,4°
98
4.339
7,5
1,6
214
5.926
2,1
1,3
1,7
Naik
3.488
0,94
1,04
1,26
1,14
1,09
3.610
3.893
6.836
383
14.722
1,03
1,02
1,23
1.29
1,03
Naik
°
13
2.650
3.685
3.668
4.415
258
12.026
-
0,9
0,89
1,02
5,05
0,9
°
3.813
5.575
295
13.172
1,7
°
°
°
1,11
UMUM
ASKES
MASKIN
LAIN-LAIN
JUMLAH
RAWAT INAP III
UMUM
ASKES
MASK IN
LAIN-LAIN
JUMLAH
MA TERNAL-PERI
UMUM
ASKES
MASK IN
LAIN-LAIN
JUMLAH
RAWAT INTENSIF
UMUM
ASKES
MASK IN
LAIN-LAIN
JUMLAH
RINTENSIF
ABI
UMUM
ASKES
MASKIN
LAIN-LAIN
JUMLAH
BEDAH SENTRAL
UMUM
ASKES
MASKIN
LAIN-LAIN
JUMLAH
BEDAH SENTRAL
ABI
UMUM
ASKES
MASKIN
LAIN-LAIN
JUMLAH
RADIOLOGI
UMUM
ASKES
MASKIN
LAIN-LAIN
JUMLAH
RADIOLOGI ABI
UMUM
ASKES
MASKIN
LAIN-LAIN
JUMLAH
RADIOTERAPI
UMUM
ASKES
MASK IN
LAIN-LAIN
JUMLAH
2.603
1.363
4.770
33
8.769
2.493
1.269
4.770
101
8.633
0,95
0,93
1
3,06
0,98
2.173
1.507
8.121
151
11.952
0,87
1,18
1,70
1,49
1,3
2.317
1.431
10.420
173
14.341
447
628
1.154
1.592
2,58
2,54
1.705
2.576
1,48
1,62
2.065
3.865
°
?~
_J
°
°
°
1,07
0,95
1,28
1,15
1,19
1,15
Naik
6
1.081
2.769
_,:l-
.,
95
4.376
3,38
1,5
200
6.130
2,10
1,4
1,8
Naik
2.128
136
2.509
63
4.836
3.783
201
3.008
473
7.465
1,78
1,48
1,98
7,51
1,5
3.171
280
6.644
174
10.269
0,84
1,93
2,21
0,36
1,37
1.929
0,61
0,81
1,67
3,21
1,3
1,39
Naik
609
331
815
634
302
722
1,04
0,91
0,88
0,86
0,86
1,34
1.755
°
1.658
°
0,94
551
261
968
34
1.814
1.07
Naik
°
°
°
°
°
107
117
I~~
JJ
2.717
63
5.362
°
°°
°
0
I 1.945
185
237
1,39
1,68
274
1,2
°
°
422
1,5
1,37
Naik
1.116
1.105
1.334
3.640
242
6.332
0,91
0,98
1,33
3,84
1,18
1.126
5.084
157
7.472
0,99
0,84
1,39
0,65
1,12
1,15
Naik
256
486
4,83
6
397
854
1,55
1,76
8
750
8
5,55
12
1.263
1,5
1,63
3,6
Naik
1.026
6.422
12.474
1,01
1,16
1,26
1,32
1,13
11.974
6.701
15.876
977
35.528
1,08
1,04
1,27
1,22
1,15
1,05
Naik
2,46
1,53
2.875
3.469
1,06
1,67
78
6.422
1,7
Naik
0,94
Turun
141
°
°
224
1.264
°
1,27
1,21
°
°
1.230
1.352
4.879
1,02
1,26
1,27
0,73
1,09
562
330
1.230
25
2.147
0
1.196
2.419
1,03
0,56
2,15
1,09
53
81
°
°
1
135
7.348
I I. 103
376
30.772
11.004
5.530
9.933
608
27.075
0,92
0,75
0,89
1,62
0,87
803
30.730
522
627
1.098
1.354
2,10
2,16
2.702
2.074
°
°
1149
2.452
°
°
2,13
69
4.845
1,9
451
729
4.334
573
769
6.545
1,27
1,05
1,51
495
761
5.774
0,86
0,99
0,88
°
7.887
°
1,43
7.030
°
0,89
5.514
227
11.065
559
13.780
J
°
°
1,18
°
616
661
2.392
1
3.670
1,3
1,24
0,87
0,41
0,5
PAT. KLINIK
UMUM
ASKES
MASKIN
LAIN-LAIN
JUMLAI-I
PAT. KLINIK AB
UMUM
ASKES
MASKIN
LAIN-LAIN
JUMLAI-I
PATOLOCI
ANATOMI
UMUM
ASKES
MASK IN
LAIN-LAIN
JUMLAI-I
REI-IAB. MEDIK
UMUM
ASKES
MASK IN
LAIN-LAIN
JUMLAI-I
REI-IAB. MEDIK ABI
UMUM
ASKES
MASKIN
LAIN-LAIN
JUMLAI-I
HAEMODIALISA
UMUM
ASKES
MASKIN
LAIN-LAIN
JUMLAH
I-IAEMODIALISA ABI
UMUM
ASKES
MASKIN
LAIN-LAIN
JUMLAI-I
BANK DARAI-I
UMUM
ASKES
MASKIN
LAIN-LAIN
JUMLAI-I
95.331
92.345
81.112
8.980
277.768
99.601
93.350
81.766
11.073
286.390
1,04
1,04
1,01
1,23
1,03
107.587
94.276
97.383
16. I IS
315.361
1.461
597
0
0
2.058
2.766
5.099
0
0
7.869
1,89
8,54
3,82
4.006
7.67 I
0
329
12.006
797
985
2.170
49
4.001
852
825
1.898
497
4.033
1,07
0,84
0,87
10,1
1,07
1.408
1.457
2.976
1'.180
3.355
1.022
16
5.580
263
6.097
183
405
0
0
588
1,08
1,01
1,19
1,46
142.527
87.043
126.723
8.446
1,0 I
364.739
1,45
1,32
0,92
1,30
0,52
1,15
1,06
Naik
1,52
4.564
10.319
0
216
15.099
1,25
2, I
Naik
877
986
2.220
60
4.143
1,03
1,19
1,17
0,12
1,02
1.233
887
3.122
136
5.378
1,41
0,89
1,41
2,27
1,29
1,12
Naik
1,03
1,13
2,37
16,4
1,09
1.576
4.064
1.550
207
7.397
1,08
1,21
1,52
0,79
1,21
1.647
1,05
1,16
1,44
1,18
Naik
1.180
2.014
0
0
3.194
6,45
4,97
1.764
3.418
1,49
1,69
5,4
0
48
5.230
1,63
2,78
Naik
491
2.533
4.295
301
7.620
237
3.966
4.818
10
9.031
0,48
1,57
1,12
0,03
1,18
472
3.682
6.875
0
11.030
1,99
0,93
1,42
24
274
0
0
298
146
1.037
6,08
3,78
0
0
3,9
185
1.855
0
0
2.038
1,27
1,78
0
0
1,72
0,93
1,08
0,89
0
0,92
5.085
2.065
1.766
2,57
1,73
0,43
0
8.916
0
1,23
2.140
1.095
4.539
0
7.774
0
0
1.183
1.981
1.191
4.041
0
7.213
1,50
1,22
4.710
2.737
619
9.213
2.540
4.258
0
165
6.963
1,34
1,35
0
7,99
1,24
1,44
1,25
3,44
1,33
631
3.329
7.370
13
11.343
1,34
0,90
1,07
1,03
1,14
Naik
387
1.748
0
0
2.135
2,09
0,94
0
0
1,04
2,22
Naik
1.804
1.028
5.392
0
8224
0,35
0,49
3,05
0
0,92
1,02
Naik
Mengacu data dalam tabel tersebut diatas maka cakupan pelayanan di
RSUD
Prof.Dr.Margono
Soekarjo
Purwokerto
selama
4
tahun
menunjukkan angka pertumbuhan y~ng cenderung positif dari 2%-36%,
hal ini menunjukkan
Tengah
RSMS masih menjadi pilihan masyarakat
Barat Selatan. Hal lain yang masih dominan
Jawa
adalah paslen
dengan
penjamin
Jamkesmas/Jamkesda
disusul
asuransi
lain dan pasien umum dengan proporsi 60%;20%;20%,
kesehatan
namun pada
tahun 2012 di beberapa Instalasi pasien umum mengalami kenaikan, hal
ini dimungkinkan
adanya regulasi yang ketat dari penjamin
asuransi
kesehatan tentang pelayanan berjenjang dan berbasis diagnosis
sehingga
ada kecenderungan
asuransi kesehatan sehingga
pasien
tidak menggunakan
memiliki kesempatan
dan
penjamin
untuk mengakses
pelayanan kesehatan tanpa mengikuti regulasi yang ditetapkan provider
asuransi. Disisi lain perlu dilakukan analisis lebih mendalam dari aspek
manajemen
pelayanan dan keuangan tentang beberapa Instalasi yang
kunjungan pasien umum nya menurun sehingga mampu mendorong RS
mencapai kinerja yang optimal.
Pelayanan'
Rawat
Jalan
RSMS
dan
Paviliun
Abiayasa
terjadi
peningkatan dari mulai 160.117 pada tahun 2009 menjadi 194.505 pad a
tahun 2012 dengan angka pertumbuhan
proporsi
pasien
maskin:askes:umum
yang cenderung
adalah
positif dan
35%:45%:20%
hal ini
menunjukkan minat pasien dengan penjamin asuransi kesehatan sosial
masih cukup tinggi. Data ini berbeda dengan kunjungan Gawat Darurat
yang
didominasi
maskin:askes:umum
kecenderungan
adanya
umum
dengan
proporsi
paslen
adalah 15%:30%:60% dengan angka pertumbuhan
positif. Hal ini dimungkinkan
kunjungan
ditanggung
paslen
kasus-kasus
false
beberapa
emergency
hal misalnya
yang tidak
dapat
oleh asuransi kesehatan, pasien pada saat berkunjung ke
gawat darurat tidak dapat menunjukkan
kartu kepesertaan,
adanya
pasien dengan kasus kecelakaan lalu lintas tidak dapat ditanggung oleh
penjamin asuransi. Sementara untuk pelayananpenunjang
terjadi peningkatan
Peningkatan
pelayanan
yang cukup signifikan dalam tiga tahun terakhir.
cakupan
pelayanan
hemodialisa.Hal
yang
sangat
ini dimungkinkan
kerjasama dengan beberapa kabupaten/kota
tindakan
medis, juga
HD disamping
adanya peningkatan
ginjal kronik maupun akut akibat gangguan
tinggi
karena
terjadi
pada
RSMS memiliki
yang menanggung
prevalensi
biaya
kasus gagal
saluran kencing maupun
penyakit kronis lain seperti Diabetes "Melitus yang mendorong tindakan
Haemodialia
Dari data cakupan pelayanan rujukan kesehatan spesialistik di rumah
sa kit ini, diketahui bahwa cakupan pelayanan kepada pasien askes dan
maskin cukup dominan dari pad a pasien umum. Hal ini disebabkan
karena kelancaran
dan
maskin
dan kemudahan yang lebih dirasakan pasien askes
dalam
mengakses
pelayanan
yang
dibutuhkan
oleh
masyarakat. Prediksi cakupan pelayanan akan tetap meningkat di masa
yang akan datang dimungkinkan
Kesehatan
asuransi
Nasional
yang
karena
menjamin
seluruh
lainnya (2) Kualitas
kesehatan
meningkat
karena (1) Adanya kebijakan Jaminan
didukung
SDM
pasien
Pelayanan
yang
maskin
RSMS semakin
kompeten,
sarana
prasarana yang lengkap dan canggih (3) Meningkatnya
masyarakat
dan
dan
kepercayaan
kepada RS sebagai tempat rujukan pelayanan kesehatan
yang dapat diandalkan
Asal
Rujukan
Banyumas
Kegiatan
2008
2009
2010
2011
Juml.rujukan
ratapertumbuhan
106.643
Peningkat
an %
16
Tren
d
Naik
100.121
101.984
101.392
123.076
Purbalingga
19.788
20.742
22.473
25.032
22.008
9
Naik
Cilacap
12.506
13.828
15.482
16.688
14.626
6
Naik
Banjarnegara
5.610
6.914
6.384
7.301
6.552
5
Naik
25.655
29.385
36.506
32.723
8
Naik
Wilayah lain
39.347
.
i
I
o Cilacap
!
o BanJamegara
I
o Banyumas
o Purballngga
l!l
Lain·lain
I
I
I
Oari data daerah asal rujukan paslen yang dikirim ke RSUO Prof Dr
Margono Soekarjo Purwokerto 4 tahun terakhir ini, terlihat bahwa pasien
berasal dari daerah Kabupaten Banyumas menduduki peringkat paling
banyak
(63,9%),
sedang
dari
daerah
Kabupaten
Banjarnegara
peringkat paling rendah (2.5%). Hal ini dapat dipahami karena lokasi
RSUO Prof Dr Margono Soekarjo berada di kota Purwokerto termasuk
daerah Kabupaten Banyumas.
Oi samping itu pertumbuhan rujukan pasien ke RSUO Prof Dr Margono
Purwokerto
terus
meningkat
pertumbuhan
yang
pertumbuhan
terkecil
dari tahun
terbesar
dari
dari
kabupaten
dengan
ke tahun,
Kabupaten
tingkat
Banyumas
Cilacap
dan
dan
kabupaten
Banjarnegara.
TAHUN KEGIATAN
PARAMETER
SAT
STD
2009
2010
2011
RATA 2
TREND
2012
BOR
%
60-80
89,42
87,37
86,30
102,26
87,69
Turun
LOS
Hari
5-6
4,49
4,37
4,22
3,78
4,36
Naik
BTO
Kali
30-40
59,17
59,13
64,65
78,22
60,98
Naik
TOI
Hari
3-5
0,68
0,79
2,43
-0,09
1,27
Turun
NDR
%0
<25
36,12
35,26
41,49
27,95
37,62
Naik
GDR
0/00
<45
61,57
60,67
66,62
44,65
62,69
Naik
Merujuk tabel tersebut diatas maka dapat dijelaskan bahwa BaR RS
meningkat secara tajam mulai tahun 2009-2012,
adanya
kebijakan
Jamkesmas
pelayanan
dan Jamkesda
kesehatan
sehingga
hal ini dimungkinkan
masyarakat
miskin
angka hunian menjadi
yaitu
sangat
tinggi bahkan melebihi angka ideal BaR yaitu 80%. Tingginya
menyebabkan
tinggi
pula
angka
Tal
mendorong capaian mutu pelayanan
dan
BTO.
Kondisi
BaR
ini tidak
pasien dan keselamatan
pasien
maka perlu terobosan dengan kebijakan penambahan kapasitas tempat
tidur maupun pengalihan kapasitas TT yang secara nyata angka hunian
nya tidak terlalu tinggi.
Hal lain yang perlu mendapatkan
perhatian
adalah tingginya angka kematian < 48 jam (GOR) dan >48 jam (NOR).
Berdasarkan
data
penyebab
tingginya
angka
kematian
<48
Jam
dimungkinkan
menerima
karena
RS
kasus-kasus
adalah
lambat
RS
rujuk
rujukan
yang
disamping
secara
lemahnya
data
sistem
pelayanan gawat darurat sehingga mendorong angka
penatalaksanaan
kematian ,48 Jam tinggi. Sementara NOR yang tinggi tertinggi di unit
ICU/ICCU hal ini dimungkinkan
kasus-kasus
komplikasi
karena lemahnya sistem penanganan
akibat post operasi maupun
penyakit
kronis
lainnya disamping
rendahnya ratio antara tenaga medis dan perawat
dibanding
pasien sehingga
jumlah
tidak optimal
dalam memberikan
pelayanan. Data angka kematian
Tabel 11. BOR berdasarkan Klas
2008
No
1
2
3
4
5
6
7
Klas
VVIP
VIPA
VIP B
Utama
Klas I
Klas II
Klas III
TT/BOR
2010
2009
TT
BaR
TT
BaR
2
16
22
108
90
110
78
104
224
446
75
66
118
'94
2
16
22
5
78
104
224
446
91.5
110
108
107
83.4
TT
69
89
92
2011
TT
BaR
BaR
2
36
90.3
75.6
2
36
90.2
84.2
3
87
103
238
469
57.0
62.2
62.1
112
87,3
3
87
103
246
497
60.3
65.1
60.9
124.8
86,3
Berdasarkan tempat tidur yang tersedia maka rata-rata BOR pada tahun
2008 adalah 94 persen dengan angka hunian tertinggi pada Klas VIP B
dan Klas III, pad a tahun 2009 jumlah tempat tidur ditambah pada klas
Utama maka angka hunia meningkat pada VIP A, VIP B dan Utama,
turun pada Klas III karena adanya pengendalian
jaminan
kesehatan
masyarakat miskin dari Menteri Kesehatan melalui Manlak Jamkesmas.
Pada tahun 2010 terdapat penambahn TT klas III dan pengalihan VIP B
menjadi VIP A
dan pengalihan Klas Utama ke Klas I namun angka
hunian pada klas III meningkat, hal ini dimungkinkan
pembiayaan
jamkesda
dengan bantuan pemerintah
40% dari total biaya pasien.
hunian
adanya kebijakan
provinsi sebesar
Pada tahun 2011 untuk klas VIP angka
tetap tinggi, terjadi peningkatan
kesadaran pemerintah kabupaten/kota
pad a klas III karena adanya
untuk membiayai pasien miskin
melalui program jamkesda. Data tersebut dapat memberikan gambaran
bahwa animo masyarakat untuk memanfaatkan klas VIP di RSMS cukup
tinggi sehingga
VVIP.
perlu dilakukan
pengembangan
pelayanan
VIP dan
POLlKLINIK
No
1
2
3
4
CAKUPAN
DIRAWAT
ADM.RATE
6.936
4.702
3.330
9.997
17.734
317
4,5%
10,9%
0,5%
14,7%
24%
Anak
Bedah Orthopaedi
Bedah Saraf
Bedah Umum
Bedah Onkologi
Dalam
DM
Gigi
Jantung
Jiwa
Kulit Kelamin
Mata
5
6
7
8
9
10
11
12
272
168
2,6%
0,9%
4%
Bedah Urologi
2.998
319
353
11,7%
Bedah Plastik
650
101
15,5%
Merujuk tabel admission
polkilinik
6,7%
1,2%
0,1%
1,1%
1,5%
0,2%
6,9%
11,3%
8
135
48
17
904
1.319
10.361
16.962
7.957
THT
18
4.371
1.141
51
16.835
3.970
5.840
12026
3006
6.292
13050
11.635
Obsgyn
Paru
Saraf
13
14
15
16
17
515
169
1.470
rate rawat jalan I tahun 2012 berdasarkan
yang ada di RSMS maka dapat dijelaskan
terbanyak yang dirawat adalah kasus Bedah Onkologi
disusul kemudian
bahwa
kasus
sebesar 24 %
oleh Bedah Plastik 15,5%, Bedah Umum sebesar
14,7%, Bedah Urologi 11,7% dan Obsgyn sebesar 11,3%. Bila ditelaah
dari
kasus
Tingginya
Bedah
onkologi
prevalensi
100.000 orang
sebesar
24%
hal
ini sejalan
penyakit kanker di Indonesia
dengan berbagai stadium perkiraan
sebesar 14-15%, stadium II
sebesar
dengan
100 per
yaitu stadium
I
adalah 20-32% serta stadium III dan IV
sebesar 25-30% dan 3-5% dengan urutan peringkat kasus terbanyak
adalah kanker leher rahim, kanker payudara, kanker kulit dan kanker
nasofaring. Sementara untuk kasus bedah urologi terdiri dari Ca prostat,
gangguan
sesuai
saluran
dengan
kemih, batu ginjal, tumor ginjal, stricture,
prevalensi
Ca Prostat di Indonesia
adalah
hal ini
11 dari
100.000 penduduk dan 58,8% penderita Ca prosta datang ke tempat
pelayanan
tersebut
kesehatan
dalam
keadaan
stadiun
IV oleh
maka kanker prostat menjadi penyumbang
karena
hal
angka kematian
ketiga pad a pria setelah kanker paru dan kanker usus besar. Hal lain
30.313 jiwa atau 2,11 % meninggal setiap tahunnya
ginjal
penyakit
ini menempati
rangking
ke
karena penyakit
12 sebagai
penyebab
kematian di Indonesia.
Hal ini mendorong
perlunya
kajian dilakukan
transplantasi ginjal sebagai alternatif dialisis yang secara proses dialisis
sangat tidak praktis dan merepotkan penderita.
Admission
masih
rate pad a klinik Obsgyn sebesar
tingginya
kebutuhan
masyarakat
11,3% menggambarkan
atas
pelayanan
maternal
terutama di wilayah Jawa Tengah barat selatan. Merujuk pada profil
kesehatan Provinsi Jawa Tengah masih tingginya angka kematian Ibu di
Jawa tengah tahun 2012 yaitu 116,34 per 100.000 kelahiran
hidup
merupakan salah satu faktor meningkatnya kunjungan kasus maternal di
tempat
pelayanan
kesehatan
termasuk
RSUO
Prof
Dr.
Margono
Soekarjo Purwokerto.
Kabupaten
Banyumas
Purbalingga
Cilacap
Banjarnegara
Wilayah Lain
Pada tabel
cakupan
secara proporsi
2009
2010
2011
2012
9.931
2.032
1.632
598
2.809
17.002
10.404
1.731
1.798
579
3.086
17.598
12.857
2.061
2.232
701
3.665
21.516
15.281
2.170
2.285
731
4.296
24.763
IGO berdasarkan
wilayah
secara
keseluruhan
yang paling dominan adalah Banyumas disusul oleh
Purbalingga, Cilacap dan Banjarnegara.
No
1
JENIS
PELAYANAN
2
Bedah Umum
Bedah Orthopaedi
3
4
Bedah Saraf
Obsqyn
5
Non Bedah
6
THT/Mata
CAKUPAN
2.350
930
DIRAWAT
1.427
ADM.RATE
623
1.707
66%
60%
2040
1.518
13.014
980
11.845
83%
64%
91%
108
32
30%
Kasus-kasus Obsgyn mendominasi admission rate dari Gawat Oarurat
menunjukkan tingginya kasus-kasus kegawatan maternal-perinatal
yang
harus di tangani lebih lanjut di RSMS, hal ini disebabkan oleh beberapa
hal yaitu masyarakat minimnya pengetahuan terhadap kasus kegawatan
maternal sehingga
banyaknya
lambat merujuk ke tempat
kasus-kasus
persalinan
pelayanan
patologis
yang
kesehatan,
dirujuk
dari
puskesmas dan RS sekitar serta bidan praktek pribadi, namun demikian
walaupun dari aspek admision rate lebih rendah dari kasus Obgsyn tapi
dari aspek jumlah kasus yang dirawat Pasien non bedah jumlahnya
lebih banyak.
Kasus
non Bedah yang dimaksd
terdiri
dari
Kasus
Jantung, Penyakit Dalam, Saraf, Paru, Kulit & Kelamin dan Anak. Hal ini
disebabkan karena morbiditas kasus penyakit non menular masih cukup
tinggi di Provinsi Jawa Tengah seperti Jantung Koroner sebesar 26,38
per 1000 penduduk,
Stroke sebesar 12,41
RSUD
Prof.
terobosan
Dr.
Hipertensi sebesar
166,07
per 1000 penduduk.
Margono
pengembangan
Soekarjo
pelayanan
per 1000 penduduk,
Dari fakta tersebut maka
Purwokerto
kesehatan
perlu
untuk
melakukan
penanganan
kasus-kasus tersebut.
b. KINERJA KEUANGAN
Kinerja keuangan RS dapat diketahui dari realisasi target pendapatan
Rumah Sakit, seperti tersebut pada tabel berikut:
Tabel 15: Pendapatan dan Target
TAHUN
I
PENDAPATAN
TARGET
%
APBD
2008
74.958.926.791
69.500.000.000
107
156.363.421.973
2009
98.201.353.863
87.570.000.000
112
75.126.801.711
2010
121.365.890.513
108.000.000.000
112
67.134.471.319
2011
158.501.776.407
135.000.000.000
117
69.653.313.547
2012
171.061.012.994
145.000.000.000
117
75.949.918.115
Dari tabel 20 di atas terlihat bahwa RSUD Prof Dr Margono Soekarjo
Purwokerto dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini menunjukkan kinerja
keuangan efektif dan cenderung meningkat tajam dari tahun ke tahun (
kecenderungan
positip), bahkan pad a
tahun 2008 dan 2012 kinerja
keuangan dapat mencapai melebihi target pendapatan yang ditetapkan
oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Fakta ini menunjukkan
kondisi
manajemen
dibandingkan
rumah
dengan
sakit
semakin
total anggaran
Namun
apabila
yang diterima
RSUD
Prof.Dr.
langsung
tidak
Margono
Soekarjo
meliputi
termasuk
investasi
dan
tahunnya
kurang lebih 40-50%, terjadi lonjakan mulai pad a tahun 2011
gaji
karena adanya pembangunan
belanja
efektif.
pegawai
maka
gedung dengan
dan
besaran
TAHUN
PENDAPATAN
PENGELUARAN
langsung
subsidi
tiap
investasi yang cukup
besar.
I
bahwa
eRR
2008
74.958.926.791
79.177.452.988
93,9
2009
98.201.353.863
82.473.872.690
119
2010
121.365.890.513
82.473.872.690
103
2011
158.501.776.407
165.876.700.508
95
2012
171.061.012.994
162.318.658.000
105
Pada tabel 21 di atas terlihat bahwa Cost Recovery Ratio (CRR) dari
tahun ke tahun meningkat (kecenderungan
positip), dan telah mencapai
nilai Break Even Point (100%). Kondisi keuangan RS ini menunjukkan
bahwa saat ini RS masih memerlukan subsidi dari Pemerintah sebesar
10 % dari total biaya operasional,
Rumah Sakit.
untuk
penyelenggaraan
Sebenarnya kondisi manajemen
pelayanan
keuangan RS dengan
CRR > 60% sudah dapat dikatakan sehat, namun bila diperhitungan
secara nyata keseluruhan
modal/investasi
20-30%.
anggaran dihitung subsidi gaji dan belanja
yang dibutuhkan maka akan didapatkan defisit sebesar
--No
Jenis Pelayanan
1
2
1
Pelayanan Gawat
Darurat
Indikator & Target Mutu Pelayanan
Prediksi
2013
Kesejangan
Standar
3
4
5
6
7
8
100%
100%
1 Tahun
100%
-
100%
100%
1 Tahun
100%
-
100%
100%
96,35%
97,7%
2 Tahun
3 Tahun
100%
100%
-3,65%
-2,3%
1 Tim
1 Tim
1 Tahun
1 Tim
-
100%
98,68%
1 Tahun
100%
-1,32%
~ 70%
.:::...2%0
80,07%
2 Tahun
90%
+10,7%
26,73%0
3 Tahun
2%0
-24,73%0
100%
100%
1 Tahun
100%
-
100%
80,65%
1 Tahun
100%
-19,35%
Kemampuan menangani life
saving anak dan dewasa
Kematian pasien < 24 Jam
Pelayanan Rawat
Jalan
Batas Waktu
Pencapaian
Indikator
Jam buka Pelayanan Gawat
Darurat 24 Jam
Pemberi Pelayanan Gawat
Darurat yang bersertifikat masih
berlaku
Dokter
Perawat
Ketersediaan tim Penaggulangan
bencana
Waktu tanggap pelayanan Dokter
di Gawat Darurat .:::5 Menit
terlayani setelah pasien datanQ
Kepuasan pelanggan
2
Pencapaian
sampai
dengan 2012
Khusus untuk RS Jiwa pasien
dapat ditenangkan dalam waktu
< 48 Jam
Dokter pemberi pelayanan di
poliklinik adalah Dokter Spesialis
No
1
Jenis Pelayanan
Indikator & Target Mutu Pelayanan
Indikator
Standar
3
4
2
Pelayanan Rawat
Jalan
Ketersediaan
Pelayanan
Jam buka pelayanan (08.00 sd
13.00 setiap hari kerja kecuali
jumat 08.00-11.00)
Waktu tunggu di rawat jalan
Kepuasan pelanggan
Pasien T8 yang ditangani
dengan strategi DOTS
Penegakan Diagnosis T8
melalui pemeriksaan mikroskop
T8
Terlaksananya kegiatan
pencatatan dan pelaporan T8 di
RS
Klinik: Anak,Jiwa,
Kebidanan,P.
Dalam, 8edah,
Saraf, Gigi,
Mata,VCT,Jantung,
Paru,Kulkel,THT,
Radioterapi,
Anaestesi, Geriatri,
DOTS,Akupuntur,
MCU, Infertilitas
Pencapaian
sampai
denQan 2012
Batas Waktu
Pencapaian
Prediksi
2013
5
6
7
8
100%
3 Tahun
95%
-5%
-
Kesenjangan
--
-
100%
75,66%
2 Tahun
100%
< 60 menit
68,33 menit
2 Tahun
60 menit
> 90%
76,74%
3 Tahun
90%
-13,26%
100%
92,77%
1 Tahun
100%
-6,33%
60%
58,38%
1 Tahun
60%
-1,62%
60%
100%
1 Tahun
100%
+40%
-24,34
._-
-8,33 menit
-
No
Jenis Pelayanan
1
2
3
Pelayanan Rawat
Inap
Standar
Indikator
3
Pemberi pelayanan
rawat inap
Dokter
Perawat
0111
Terlatih
Dokter penangung
jawab rawat inap
Ketersediaan
pelayanan rawat inap
Jam visite Dokter
Spesialis (Jam 08.0014.00)
Kejadian Infeksi
Nosokomial:
Angka ILO
- Angka Decubitus
Angka III
- Angka Sepsis
Tidak ada kejadian
pasien jatuh yang
berakibat
Pelayanan
Minimal
Pellcapaian
Saat Ini
Batas Waktu
Pencapaian
Prediksi
Kesenjangan
2013
Standar
4
5
100%
100%
100%
< 70%
100%
96,5
100%
100%
3 Tahun
100%
100%
1 Tahun
100%
-
100%
81%
2 Tahun
100%
-19%
,:::1,5%
1,56%
2 tahun
<1 , 5%
-
-0,06%
100%
100%
Pelayanan spesialis
Anak,Jiwa, Kebidanan,
Rehab medik, P. Dalam,
Bedah, Saraf, Gigi, Mata,
Jantung, Paru, Kulkel, THT,
Onkologi
100%
1 Tahun
6
1 Tahun
100%
100%
70%
-26,5%
-
No
Jenis Pelayanan
Standar Pelayanan Minimal
Indikator
Kematian pasien ~ 48
jam:
IRNA I
IRNA II
IMP (Flamboyan)
IMP (Melati)
IRI
Kejadian Pulang Paksa
IRNA I
IRNA II
IMP (Flamboyan)
IMP (Melati)
IRI
Kepuasan Pelanggan
IRNA I
IRNA II
IMP (Flambovan)
Pasien TB yang
ditangani dengan
strategi DOTS
Pencapaian
Saat Ini
Batas Waktu
Pencapaian
Prediksi
3 Tahun
< 0 , 25 %0
-
Kesenjangan
2013
Standar
::: 0,25 %0
30,68 %0
18,81 %0
0
87,87%0
145,69%0
--
:::5%
6,91%
3,34%
1,01%
4,59%
1,53%
1 Tahun
<5%
~90%
82,35%
80,85%
76,93%
3 Tahun
90%
100%
92,77
1 Tahun
100%
No
Jenis Pelayanan
Standar Pelayanan Minimal
Indikator
Rawat lanp T8
Penegakan
Diagnosa T8
melalui
pemeriksaan
mikrokospis
Terlaksananya
kegiatan
pencatatan dan
pelaporan T8 di RS
4
Pelayanan
Pasien miskin
Ketersediaan
pelayanan rawat inap
yang memberikan
pelayanan jiwa
Tidak adanya kejadian
kematian pasien
karena bunuh diri
Kejadian Re-admission
pasien gangguan jiwa
tidak kembali dalam
waktu < 1 bulan
Lama hari perawatan
pasien gangguan jiwa
Pelayanan terhadap
pasien maskin yang
datang ke RS pada
setiap unit pelayanan
Pencapaian
Saat Ini
Batas Waktu
Pencapaian
Prediksi
2013
Kesenjangan
Standar
60%
60%
58,38%
2 Tahun
60%
100%
100%
--
r---
--
Napza, Gangguan Psikotik,
Gangguan Neurotik dan
Gangguan Mental Organik
100%
1 Tahun
100%
100%
100%
1 Tahun
100%
100%
100%
2 Tahun
100%
6,38
1 Tahun
100%
100%
1 Tahun
100%
.s. 42
hari (6 minggu)
100%
.s. 6
Minggu
No
5
Jenis Pelayanan
Pelayanan Bedah
sentral
Standar Pelayanan Minimal
Indikator
Pemanfaatan TT Klas
III untuk pasien maskin
IRNA I
IRNA II
IMP (IBU)
IMP (BAYI)
VVaktu tunggu operasi
elektif
Bedah Umum
Obsgyn
- Mata
THT
Angka kematian dimeja
operasi (DOT)
Tidak adanya kejadian
operasi salah sisi
Tidak adanya kejadian
operasi salah orang
Komplikasi anestesi
karena 00, reaksi
anaestesi, salah
penempatan anestesi
endotracheal tube
Tidak adanya kejadian
tertinggalnya benda
asing/lain pada tubuh
pasien
Waktu tunggu OP 30'
Pencapaian
Saat Ini
Batas Waktu
Pencapaian
P,'ediksi
1 Tahun
~75%
3 Tahun
< 2 Hari
2013
Standar
>75%
98,29%
108,67%
97,93%
151,7%
4
17
1,78
3
<2
::: 1 0/00
0
1 Tahun
100%
100%
1 Tahun
100%
100%
1 Tahun
0
1 Tahun
100%
100%
1 Tahun
70%
61,68
1 Tahun
.:s. 6
0/0
70%
Kesenjangan
No
Jenis Pelayanan
Standar Pelayanan Minimal
Indikator
6
7
Pelayanan
Maternal,
Perinatal dan KB
Pelayanan
Intensif
Kejadian kematian ibu
karena persalinan:
Perdarahan
Pre Eklampsi
Sepsis
Partus Lama
Pemberi pelayanan
persalinan normal
Pemberi pelayanan
persalinan dengan
penyulit
Pemberi pelayanan
persalinan dengan
tindakan operasi
Pertolongan persalinan
melalui sectio caesaria
(SC)
Keluarga Berencana
Mantap
Kemampuan
menangani BBLR
(1500-2500)
Kepuasan pelanggan
Rata-rata pasien
kembali ke perawatan
intensif dgn kasus
sama <72 jam
Batas Waktu
Pencapaian
Pencapaian
Saat Ini
Prediksi
2013
Standar
~1%
< 30%
0,2%
~20%
0
11,36
0,26
0
100%
100%
1 Tahun
100%
100%
100%
1 Tahun
100%
100%
49,68
3 Tahun
100%
3 Tahun
~1%
~30%
0,2%
< 20%
---
::: 20 %
30,9%
2 Tahun
::: 20%
100%
100%
Otahun
100%
100%
93,44
3 Tahun
100%
.:::.90%
76,93%
3 Tahun
.:::.90%
~3%
0,013%
2 tahun
~3%
Kesenjangan
No
8
Jenis Pelayanan
Pelayanan
Radiologi
Standar Pelayanan Minimal
Indikator
Pemberi pelayanan unit
intensif
Waktu tunggu hasil
pelayanan foto thorax
Pelaksanaan
ekspertise Hasil
Pemeriksaan Radioloqi
Kejadian kegagalan
pelayanan rontgen
(kerusakan film
rontqen)
Pelayanan
pemeriksaan USG
<2 Jam
Pelayanan
pemeriksaan CT-Scan
< 2 Jam
Kepuasan Pelanggan
9
Pelayanan
Laboratorium
Patologi Klinik
Waktu tunggu hasil
pelayanan laboratorium
< 140 Menit (,Manual)
Pelaksana Ekspertise
Tidak adanya
kesalahan pemberian
hasil pemeriksa
laboratorium
Kepuasan Pelanggan
Pencapaian
Saat Ini
Batas Waktu
Pencapaian
Prediksi
2013
80%
2 Tahun
82%
100%
72,49%
3 Tahun
100%
-27,51%
100%
72,6%
3 Tahun
100%
-27,4%
::=.2%
3,29%
1 Tahun
::=.2%
-1,29%
100%
90,7%
3 Tahun
100%
-9,3%
100%
95,23%
3 Tahun
100%
-4,76%
~90%
82,64%
5 Tahun
85%
100%
96.07%
1 Tahun
100%
100%
100%
2 Tahun
100%
100%
100%
1 Tahun
100%
~90%
77,85%
3 Tahun
90%
Kesenjangan
Standar
100 %
-11,15%
No
10
11
12
Jenis Pelayanan
Pelayanan
Rehabilitasi
Medik
Pelayanan
Farmasi
Pelayanan Gizi
Standar Pelayanan Minimal
Indikator
Kejadian Drop Out
pasien terhadap
pelayanan Rehabilitasi
Medik
Tidak adanya kejadian
kesalahan tindakan
rehabilitasi medik
Kepuasan Pelan~
__ ,-Waktu tunggu
pelayanan:
Obat Jadi « 30')
Obat Racikan «60')
Tidak adanya kejadian
kesalahan pemberian
obat
Kepuasan Pelanggan
Penulisan resep sesuai
formularium
Ketepatan waktu
pemberian makanan
kepada pasien
Sisa makanan yang
tidak termakan pasien
Tidak adanya kejadian
kesalahan pemberian
diet
Jumlah Konsultasi gizi:
Sesuai permintaan
Pencapaian
Saat Ini
Batas Waktu
Pencapaian
Prediksi
32%
2 Tahun
< 50 %
Kesenjangan
2013
Standar
~ 50 %
--
100%
100%
1 Tahun
100%
~90%
85,2%
3 Tahun
~90%
2 Tahun
100%
100%
80,6%
86,9%
--
-29,4%
-23,1%
> 90%
100%
2 Tahun
100%
~90%
91,28%
2 Tahun
~90%
+1,28%
100%
93,87%
3 Tahun
100%
-7,13%
~90%
100%
1 Tahun
100%
---
.::20%
2 Tahun
~20%
100%
1 Tahun
100%
100%
2Tahun
100%
23,13%
-
100%
100%
-3,13%
No
13
14
Jenis Pelayanan
Pelayanan
Transfusi Darah
Pelayanan
Rekam Medik
Pencapaian
Saat Ini
Batas Waktu
Pencapaian
Prediksi
2013
Kesenjangan
50%
2 Tahun
100%
-50%
~90%
100%
2 Tahun
100%
100%
88,52%
3 Tahun
100%
-11,48%
0,41%
3 Tahun
<0,01%
-0,40
Standar Pelayanan Minimal
Indikator
Kasus beresiko
malnutrisi
Jumlah Konsultasi Gizi
rawat jalan yang
terlavani
Pemenuhan kebutuhan
darah bagi setiap
pelayanan transfusi
Kejadian Reaksi
Transfusi
Kelengkapan pengisian
rekam medik 24 jam
setelah selesai
pelayanan:
Pengembalian
dokumen 2X24 Jam
Kelengkapan
pengisian dokumen
rekam medik
Kelengkapan inform
concent setelah
mendapatkan informasi
vanq jelas
Waktu penyediaan
dokumen rekam medik
pelayanan rawat jalan
<10 Menit:
Pasien Baru
Pasen Lama
Standar
<0,01%
-~~
-
100%
79,83%
5 Tahun
90%
-21,17%
100%
91,53%
5 Tahun
90%
-9,47%
100%
93,96%
3 Tahun
100%
-6,04
5 Tahun
85%
100%
89,26%
29,68%
-10,84%
-70,32%
No
15
r------
16
Jenis Pelayanan
Pelayanan
pengelolaan
limbah/sanitasi
Pelayanan
administrasi dan
manajemen
Standar Pelayanan Minimal
Pencapaian
Saat Ini
Batas Waktu
Pencapaian
Prediksi
2013
Indikator
Waktu penyediaan
dokumen rekam medik
pelayanan rawat inap 2.
15 menit
Standar
100%
98,17
3 Tahun
100%
Baku mutu limbah cair
100%
100%
1 Tahun
100%
100%
100%
1 Tahun
100%
100%
91,6%
1 Tahun
100%
100%
100%
1 Tahun
100%
100%
100%
1 Tahun
100%
100%
100%
1 Tahun
100%
100%
46,43%
1 Tahun
~60%
>40%
171%
1 Tahun
>40%
100%
100%
1 Tahun
100%
Pengelolaan imbah
Padat infeksius sesuai
dengan aturan
Tindak lanjut
penelesaian hasil
pertemuan direksi (TU)
Kelengkapan Laporan
Akuntabilitas Kinerja
Ketepatan waktu
us ulan kenaikan
pangkat (Kepg)
Kelengkapan waktu
pengurusan gaji
berkala (Kepeg)
Karyawan yang
mendapatkan pelatihan
minimal 20 Jam per
tahun (Diklit)
Cost Recovery Rate
Ketepatan waktu
penyusunan Lap Keu
Kesenjangan
-54,67
No
17
18
19
Jenis Pelayanan
Pelayanan
Pemulasaraan
Jenasah
Pelayanan
Forensjk dan
Medikolegal
Pemeliharaan
sarana RS
Standar Pelayanan Minimal
Indikatot'
Kecepatan waktu
pemberian informasi
tentang tagihan pasien
< 2 Jam
Ketepatan waktu
pemberian insentif:
- Tamsil
Jaspel
Waktu pelayanan
ambulance 24 Jam
Kecepatan
memberikan pelayanan
ambulance (maks 30')
Waktu tanggap
(respons time)
pelayanan
pemularasaan < 2 Jam
Kecepatan
penyelesaian VeR
Ketepatan waktu
menanggapi kerusakan
alat
Kecepatan waktu
pemeliharaan alat
Peralatan laboratorium
dan alat ukur dim
pelayanan terkalibrasi
tepat waktu sesuai kttn
Pencapaian
Saat Ini
Batas Waktu
Pencapaian
Prediksi
2013
100%
2 Tahun
100%
1 Tahun
100%
Standar
100%
100%
100%
87,35%
100%
100%
1 Tahun
100%
100%
70,2%
1 Tahun
100%
100%
98,93%
1 Tahun
100%
::::.90%
100%
1 Tahun
::::.90%
::::.80%
97,8%
2 Tahun
::::.80%
100%
100%
2 Tahun
100%
100%
Kesenjangan
No
Standar Pelayanan Minimal
Jenis Pelayanan
-
20
Pelayanan ICPH
,.....--
21
22
24
25
Pelayanan
Pencegahan dan
pengendalian
infeksi
Pelayanan
radioterapi
Pelayanan VCT
Pelayanana
Laboratorium
PA
Indikator
Alat laboratorium
Alat
ukurlTimbangan
Tidak adanya kejadian
linen yanq hilanq
Ketepatan waktu
penyediaan linen untuk
ruang rawat inap
Sterilisasi alat dan
bahan
Tersedianya anggota
Tim PPI
Tersedianya
APD
Kegiatan pencatatan
dan pelaporan infeksi
nosokomial
Ketersediaan
pelayanan radiasi
eksterna
Ketersediaan
pelayanan VCT
Tidak ada diskriminasi
pelayanan pad a pasien
HIV/AIDS
Pelayanan
Pemeriksaan PA
Pencapaian
Saat Ini
Standar
40,4%
100%
Batas Wal<tu
Pencapaian
Prediksi
2013
r-----
3 Tahun
100%
100%
100%
1 Tahun
100%
100%
100%
1 Tahun
100%
100%
100%
2 Tahun
100%
75%
82%
1 Tahun
75%
75%
70%
1 Tahun
75%
75%
73,3%
1 Tahun
75%
.:::.90%
94,25%
1 Tahun
>90 %
.:::.90%
100%
1 Tahun
.:::.90%
100%
100%
2 Tahun
100%
>95%
100%
1 Tahun
>95%
Kesen.iangan
Sesuai
Visi RSUD Prof. Dr.Margono Soekarjo
tahun 2013-2018 yaitu
Prima dalam Pelayanan Sub Spesialistik dan Pendidikan Profesi maka
dilakukan
upaya-upaya
berharap
berdampak
BLUD maka
untuk meningkatkan
kinerja pelayanan
pada kinerja keuangan.
memberikan
dalam rangka mendukung
fleksibilitas
Dengan status PPK-
dalam
pengelolaan
pelayanan kesehatan
maka perlu dilakukan perhitungan
yang
keuangan
kepada masyarakat,
proyeksi untuk mengetahui
potensi
pasar yang akan dilayani oleh RS, melalui forcasting dengan metode
time
series,
permintaan
berdasarkan
selama
ekstrapotasi
tiga tahun terakhir,
permintaan pada tahun-tahun
trend
tinier
yang dapat
terhadap
memperkirakan
berikutnya selama lima tahun kedepan.
Rumus yang digunakari adalah :
Keterangan
Y
=
=
=
nilai data hasil ramalan permintaan
N
=
jumlah data runtut waktu
a
b
rata-rata permintaan masa lalu
koefisien yang menunjukkan perubahan setiap tahun
X = waktu tertentu yang telah dirubah menjadi bentuk kode
Y
X2
Xy
(2)
(3)
-1
(4)
1
-160.117
0
160.117
171.311
+1
TAHUN
X (CODES)
(1)
2009
2010
2011
N=3
data
(5)
0
0
186.000
1
+ 186.000
517.428
2
25.883
Perhitungan
517.428
Y
a =
------------
=
---------------
n
--,
b =
172.476
=
12.941
3
XY
-----------
=
25.883
=
---------------
X2
2
Berdasarkan perhitungan ekstrapolasi linier di atas maka kunjungan
pasien ke RS pada lima tahun mendatang dapat diprediksi sebagai
berikut:
Tahun 2012 adalah
Tahun 2013 adalah
Tahun 2014 adalah
Tahun 2015 adalah
Tahun 2016 adalah
Tahun 2017 adalah
Tahun 2018 adalah
Dengan
demikian
=
=
=
=
=
=
=
a + b.(2)
a + b.(3)
a + b.(4)
a + b.(5)
a + b.(6)
a + b.(7)
a + b.(8)
jumlah
=
=
=
=
=
=
=
=
(3) =
(4) =
(5) =
(6) =
(7) =
(8) =
172.476 + 12.941 (2)
198.358
172.476 + 12.941
211.299
172.476 + 12.941
172.476 + 12.941
172.476 + 12.941
172.476 + 12.941
172.476 + 12.941
rujukan paslen
224.240
237.181
250.122
263.063
276.004
pada tahun 2013 sampal
dengan tahun 2018 dapat diprediksi akan terjadi peningkatan cakupan
kunjungan pasien dari tahun ke tahun, bilamana ada langkah langkah
strategis yang diupayakan secara konsisten. Proyeksi permintaan pasar
per
Unit
Pelayanan
menggunakan
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
UNIT
PELAYANAN
Rawat Jalan
Rawat Inap
Rawat Darurat
Rawat Intensif
Bedah Sentral
Haemodialisa
Rehabilitasi Medik
Patologi Klinik
Patologi Anatomi
Radiologi
di
RSMS
dapat
dijabarkan
dengan
bila
rumus proyeksi linier seperti diatas dalam tabel dibawah
ESTfMASI PERMINTAAN
I,
,
i
2013
2014
162,891
41,119
23,512
849
6,850
13,929
15,493
56,904
4,902
39,301
175,891
47,321
26,280
879
7,703
16,362
17,880
63,183
5,708
45,380
!
2015
2016
189,103 202,209
59,725
53,523
29,048
31,816
909
939
9,409
8,556 .
18,795
21,228
20,267
22,654
69,462
75,741
6,514
7,320
51,459
57,538
2017
2018
215,315
65,927
34,584
969
10,262
23,661
24,041
82,020
8,126
63,617
228,421
72,129
37,352
999
11,115
26,094
27,428
88,299
8,932
69,696
Oisisi lain bila secara makro dapat diproyesikan potensi jumlah pelanggan
bila pertumbuhan jumlah penduduk 4 kabupaten relatif sabil serta dengan
morbiditas dan market share yang relatif sama maka dapat digambarkan
dalam tabel sebagai berikut:
Kabupaten
2013
Banyumas
2014
1.739.402
1.656.574
Purbalingga
2015
2016
2017
2018
1.826.372
1.917.691
2.013.576
2.114.254
933851
980544
1.029.571
1081.050
1.135102
1.191.857
1.810.658
1.901.191
1.996.251
2096063
2.200.866
2.310.910
1026.468
1077791
1.131.681
1.188.265
1.247.678
2013
2014
2015
2016
2017
115.960
121.758
127.846
134.238
140.950
147.997.80
Purbalingga
20.545
21.572
22.651
23.783
24.972
26.220.96
Cilacap
14.485
15.210
15.970
16.769
17.607
18.487.28
3.910
4.106
4.311
4.527
4.753
4.990.71
154.901
162.646
170.778
179.317
188.283
197.696.65
Cilacap
Banjarnegara
977.588
Kabupaten
Banyumas
Banjarnegara
I
!
2018
Oari angka kunjungan total per tahun sesuai tabel diatas dapat diuraikan
berdasarkan tempat pelayanan sesuai cara bayar sebagai berikut:
2013
Rawat Jalan
Gawat Darurat
Rawat Inap
Patologi Klinik
Pat. Anatomi
Radiologi
Rehab.Medik
Radioterapi
Haemodialisa
Tind. Medik Gp.
Rawat Intensif
I
I
Rawat Jalan
2014
2015
2016
2017
2018
33.304
5.422
5.932
19.138
4.278
10.879
2.878
507
856
1.458
344-
34.969
5.693
6.229
22.582
4.487
11.315
3.018
532
897
1.529
361
36.717
5.977
6.540
21.100
4.716
11.894
1.058
1.676
943
1.607
380
38.553
6.276
6.751
22.155
4.952
12.489
1.111
1.760
991
1.687
399
40.481
6.590
7.089
23.329
5.215
13.151
1.169
1.854
1.043
1.777
420
42.505
6.919
7.443
24.425
5.460
13.769
1.224
1941
1.092
1.860
440
2013
2014
2015
2016
2017
2018
69.938
73.434
77.106
80.961
85.010
66.607
Gawat Darurat
Rawat Inap
Patologi Klinik
Pat. Anatomi
Radiologi
Rehab. Medik
Radioterapi
Haemodialisa
Tind. Medik Op.
Rawat Intensif
I
I
I
Rawat Jalan
Gawat Darurat
Rawat Inap
Patologi Klinik
Pat.Anatomi
Radiologi
Rehab. Medik
Radioterapi
Haemodialisa
Tind. Medik Op.
Rawat Intensif
A.
I.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
II.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18
19
B.
I.
2.
3.
4
C.
11.864
5.932
19.138
1.426 I
10.789
4.796
1.521
3.851
1.458
91
2013
33.304
5.422
11.864
9.569
1.426
'10.789
1.919
3.041
3.851
2.915
381
KO"'IPO~EN
Pasicn I'mum
Ins!. Gawal darurat
Ins!. Ra\\'at .falan
Ins!. Rawal Inap
Ins!. Maternal
Perinatal
Ins!. Rawat ICU
Ins!. Bcdah Senlral
Ins!. Lab Klinik
Ins!. Lab PA
Ins!. Transfusi
Darah
Ins!. Radiolooj
Ins!. Radioterapi
Ins!. Rchab Medik
Ins!. Ilcmodialisa
Ins!. Fannasi
Ins!. CI'H
Ins!. PLRS
Ins!. Gizi
Ins!. I'orcnsik
Kedoktcran
Ins!. Ambulancc
Jumlah Pasicn
I'mum
Pasicu I":hllsus
ASKES
.fAMSOSTEK
.fAMKESMAS
ASKOM
.JlImlahPasicn
Khllsus
Pcndapalan
I
11.385
6.229
22.582
1.496
5.658
5.031
1.595
4.039
1.529
95
12.552
6.751
22.155
1.651
6.245
3.332
2.934
4.457
1.687
105
13.180
7.089
23.329
1.738
6.576
3.508
3.089
4.694
1.777
110
13.839
7.443
24.425
3.640
6.885
4.897
2.587
4.914
1.860
116
2014
2015
2016
2017
2018
34.969
5.693
12.457
1.036
1.496
11.315
2.012
3.190
4.039
3.059
399
36.717
5.977
13.080
10.550
1.572
11.894
6.346
1.118
4.245
3.214
421
38.553
6.276
13.503
11.077
1.651
12.489
2.221
1.173
4.457
3.375
440
40.481
6.590
14.178
11.665
1.738
13.151
7.016
1.236
4.694
3.554
464
85.010
6.919
14.887
12.213
1.820
13.769
7.346
1.294
4.914
3.721
486
2013
I
11.954
6.540
21.100
1.572
5.947
3.173
2.794
4.245
1.607
100
2014
2015
2.820.460.000
2.011725.000
8.129878000
2.581.800.000
3. I 02506.000
2.212.897.500
8.942.865.800
2839980000
3.4 I 2.756600
2.434. I 87.250
9837.152.380
652465.000
3.718.373.000
3897181.000
194800000
1.452.000.000
717.711.500
4.090.210.300
789.482.650
4.499.231.330
·1286.899.100
214.280.000
1.597.200.000
4715589.010
235.708.000
1.756.920.000
2.702026000
505.960.000
220.860.000
198144.000
J 8.000.000.000
67.000.000
147328.000
12.936.000
56.100000
2.972.228.600
556.556.000
242.946.000
217.958.400
19.800.000.000
73.700.000
162060800
14.229.600
61710000
3.269.451.460
612.211.600
267.240.600
239.754.240
21.780.000.000
81.070.000
178.266.880
15.652.560
67.881000
468.000.000
-t7.837.036.000
514800000
52.620.739.600
566.280.000
57.882.813.560
. 71746914.525
4.738.967.420
77.424.012.435
3. I 23.978.000
2016
2017
3754032260
2.677.605.975
10.820.867.618
3.436.375.800
4. I 29.435.486
4.542.3 79035
2.945.366.573
11.902.954.380
3.780013.380
3.239.903.230
13.093.249.818
4.158.014.718
2018
I
I
,
I
955274.007
5.444 069 909
5.705.862.702
285.206.680
2.125.873.200
1.050.80 I .407
5.988.476.900
6.276.448.972
313.727.348
2.3 3 8 .460.520
3.956036267
740.776.036
323.361. 126
290.102.630
26.353.800.000
98094700
2 I 5.702.925
18.939.598
82136010
4.35 1.639.893
814.853.640
355.697.239
319.112893
29.029. I 80.000
107.904.170
237273.2 I 7
20.833.557
90349.611
622.908.000
63.671.094.916
685.198800
70.038.204..t08
753718680
77 .082.024.848
76.921.605.978
5.212.864.162
85.166.413.679
5.097.730.000
172.398.613.818
80.613.766.576
5.734.150.578
93683055.046
5.607.503.000
185.638.475.200
86659799069
6.307.565.636
868430915
4.949.154463
5.187.147.91 I
259.278.800
1.932.612.000
3.596.396.606
673.432.760
293.964.660
263.729.664
23.958.000.000
89.177.000
196093568
17.217.816
74.669.100
I
!
62.429.799.000
3.916.502.000
67.033777.000
3830000000
137.210.078.000
65.224.467.750
4308. I 52.200
70385.465.850
4' 13.000.000
I·U.IJ 1.085.800
4.634.300.000
158.544.194.380
99026704.715
6. I 68.253.300
198.162.322.720
I.
II
I.
2.
III
I
I
I.
I
2.
3
,
I
I
Opcrasonal
Lainllva
Lain-lain
Jllmlah Lain-lain
HIBAH
Hibah Terkait
Hibah Tidak Terkait
.lllmiah Hibah
PEi\OPT\
OARI
HSL h:ER.JA
SA'\I.'\.
Pcndpln Kerja sal11a
Operasiona1
Pcndapalan dari
Sewa Menyewa
!)endpln dari Usaha
Lain
JlIl11lah h:crias<ll11<l
.ll;\oII.AI-I
PE:\OAPATA:\
OPERASIOi\AL
1.700.000.000
J.700.000.000
1.870.000.000
1.870.000.000
2.057.000.000
2.057.000.000
2.262.700.000
2.262.700.000
2.488.970.000
2.488.970.000
2737.867.000
2.737.867.000
752.886.000
828.174.600
910.992.060
1.002.091.266
1.102.300.393
1.212.530.432
500.000.000
550.000.000
605.000.000
665.500.000
732.050.000
805.255.000
1.667.591.266
1.834.350.393
260.000.000.000
2.017.785.432
280.000.000.000
!
1.252.886.000
188.000.000.000
I
1.378.174.600
200.000.000.000
1.515.992.060
220.000.000.000
240.000.000.000
BAS III.
ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS POKOK & FUNGSI
3.1
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS
DANFUNGSIPELAYANAN
Merujuk pad a tugas pokok dan fungsi RumahSakit
Pelayanan
kesehatan
peningkatan, pencegahan,
dengan
upaya
Menyelengarakan
penyembuhan,
pemulihan,
pelayanan rujukan, dan menyelenggarakan
pendidikan & pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian
masyarakat,
maka
yang dihadapi.
dalam
pelaksanaannnya
Beberapa permasalahan
terdapat
berdasarkan
permasalahan
capaian kinerja
dan standar pelayanan minimal maka dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Belum
mantapnya
menyangkut
waktu
sistem
tunggu
pelayanan
pelayanan
kesehatan
(konsulen
terutama
di
Instalasi
Gawat darurat, pelayanan Obat di Instalasi Farmasi, operasi di
Bedah sentral)
2. Belum
optimalnya
penerapan
standar
mutu
menyangkut jumlah dan kompetensi SDM (pelayanan
pelayanan
maternal
perinatal, pelayanan gawat darurat, pelayanan radiologi)
3. Tingginya
angka kematian
< 24 Jam (Gross
Death Rate) di
Instalasi gawat darurat
3.2
TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM GUBERNUR JAWA
TENGAH
VISI: JAWA TENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI
Permasalahan
MISI
Faktor
Pelayanan SKPD
Pendukung
1. Membangun Jawa
Tengah berbasis
Tri Sakti Bung
Kamo, Berdaulat
I di Bidang
Politik,Berdikari di
Bidang Ekonomi,
dan
Berkepribadian di
Bidang
Kebudayaan
2. Mewujudkan
I
I
Faktor
Penghambat
3.
4.
5.
6.
!
I
Kesejahteraan
Masyarakat yang
Berkeadilan,
menanggulangi
kemiskinan dan
pengangguran
Mewujudkan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Provinsi Jawa
Tengah yang
Bersih,Jujur dan
Transparan,
"mboten Korupsi,
mboten Ngapusi"
Memperkuat
kelembagaan
sosial masyarakat
untuk
meningkatkan
Persatuan dan
Kesatuan
Memperkuat
Partisipasi
Masyarakat dalam
Pengambilan
Keputusan dan
Proses
Pembangunan
yang menyangkut
Hajat Hidup Orang
banyak
Meningkatkan
Kualitas
Pelayanan Publik
untuk memenuhi
Kebutuhan Dasar
Masyarakat
I
I
Belum tercapainya mutu
pelayanan RS sesuai
standar pelayanan dan
kepuasan pelanggan
I
I
I
I
1. RSMS telah
menerapkan
pola
pengelolaan
keuangan
BLUD sehingga
mampu
mendorong
mutu
pelayanan
kesehatan
terhadap
pelanggan
2. RS memiliki
sarana
prasarana
sesuai standar
Klas B
Pendidikan
3. Adanya
dukungan
I
1. Belum
adanya
kesesuaian
Ratio tenaga
medis
terhadap
jumlah
paslen
2. Belum
mantapnya
sistem
pelayanan
RS yang
mendorong
mutu
pelayanan
pemerintah
provinsi dan
legislatif
terhadap
pengembangan
pelayann RS
3. Meningkatkan
I
I
infrastruktur untuk
mempercepat
Pembangunan
Jawa Tengah yang
berkelanjutan dan
Ramah
Lingkungan
Pada tahun 2013, masalah dan tantangan di bidang kesehatan
sangat
penting
menghadapi
persiapan
penerapan
kebijakan
menjadi
pelayanan
kesehatan yang berbasis asuransi maka isu-isu strategis dapat diuraikan
sebagai berikut:
Memasuki tahun anggaran 2013 secara nasional maupun lokal, kita masih
dihadapkan
pada berbagai masalah dan tantangan
di bidang kesehatan,
diantaranya sebagai berikut:
1. Penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) melalui Jaminan
Kesehatan Nasional yang dikelola oleh BPJS pada tahun 2014
2. Belum mantapnya
sistem rujukan pelayanan
kesehatan
sistem jaminan
daerah
di Jawa
Tengah
3. Belum mantapnya
kesehatan
dari aspek
kepesertaan dan sistem pembiayaan
4. Belum cukupnya rasio tenaga medis dibandingkan
dengan jumlah
kunjungan pasien
5. Meningkatnya
status
sosial
ekonomi
masyarakat
mendorong
perubahan perilaku yang mengakibatkan perubahan pola penyakit
6. Meningkatnya
kesadaran masyarakat tentang pelayanan kesehatan
yang berkualitas yang berbasis tekhnologi kedokteran canggih
7. Tingginya
kesadaran
masyarakat
tentang
akses
dan
sistem
pelayanan kesehatan yang cepat, mudah, terjangkau dan transparan
8. Kemajuan
tekhnologi
masyarakat
mendorong
pelayanan
informasi
kesehatan
yang sangat
menuntut
cepat dan canggih
ketersediaan
melalui sistem
informasi
akses
informasi
manajemen
yang
penelitian
klinis
bergantung
pada
cepat dan akurat
9. Rendahnya
minat tenaga
kesehatan
melakukan
sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan
Indonesia
sebagai
negara
berkembang
yang
masih
negara adidaya seperti Amerika Serikat secara ekonomi dan politik sangat
dipengaruhi
oleh kebijakan
negara tersebut.
Perdagangan
bebas yang
menjadi jargon negara-negara di dunia sebagai upaya penguasaan negara
maju terhadap
negara
berkembang
adanya lalu lintas perdagangan
dan negara
miskin
menyebabkan
yang tanpa batas (borderless),
hal ini
sangat berpengaruh pada pola pikir, perilaku dan budaya masyarakat yang
berakibat pada perubahan pola penyakit secara menyeluruh. Meningkatnya
penyakit menular seperti HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual lainnya
merupakan salah satu ekses dari kebijakan negara tanpa batas menuju
perdagangan bebas.
Hal lain yang sangat berpengaruh
adalah industrialisasi
maju dan berkembang yang memanfaatkan
lingkungan
menyebakan
sehingga
polusi
menguntungkan
tidak
sehat
menyebabkan
tanah,
air dan
negara-negara
tekhnologi yang tidak ramah
kerusakan
udara.
lingkungan
Lingkungan
terutama
yang
kurang
ditunjang dengan perilaku hidup dan pola makan yang
juga
memacu
menyebabkan
pola
penyakit
mengalami
pergeseran. Penyakit keganasan dan degeneratif masih menjadi masalah
dan cenderung meningkat
Saluran Kemih, sementara
secara signifikan seperti Jantung,
untuk keganasan
seperti
kanker
Ginjal dan
payudara,
kanker servic dan kanker prostat.
Sementara sisi lain masih banyaknya
kesadaran yang cukup tentang
masyarakat
pelayanan
yang belum memiliki
kesehatan
terutama
daerah
terpencil dan perifer menjadi persoalan yang cukup berarti hal ini berakibat
pad a masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian di Jawa
Tengah wilayah barat selatan.Hal
lebih agar RSMS mampu
tersebut perlu mendapatkan
menjadi
tempat
pelayanan
perhatian
kesehatan
yang
handal untuk penanganan rujukan ibu melahirkan di wilayah Jawa Tengah
Barat Selatan.
Meningkatnya taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat berpengaruh pula
terhadap tuntutan pelayanan kesehatan yang prima dan bermutu, biaya
bukan
satu-satunya
diutamakan
adalah
pertimbangan
kepuasan
pelayanan
atas
kesehatan
pelayanan
namun
provider
dan
yang
fasilitas
pelayanan yang nyaman dan memadai. Dengan fenomena tersebut maka
pengembangan
pelayanan
private
menjadi
peluang
yang
cukup
menjanjikan bagi RSMS.
Asumsi-asumsi
lain yang masih perlu dipertimbangkan
adalah sebagai
berikut:
1. Prioritas dan konsistensi kebijakan Pemerintah :
a. Efisiensi
b. Daya Saing
c.
Social Cost
d. Keberlanjutan jangka panjang
2. Tingkat Kemiskinan masih cukup tinggi yaitu (Maret 2011, data BPS) 12,68
juta atau 9,5 %
3. Tahun 2014 , kita akan disibukkan kembali oleh persiapan Pemilu Legislatif
dan Presiden . Tim ekonomi inti akan terus fokus pada penguatan fondasi
dan
memagari
Pengalaman
berbagai
risiko
menunjukkan
politik
bangsa
dengan
Indonesia
melewati proses demokrasi
4. Asumsi Makroekonomi Th 2013
a. Tingkat Inflasi 6,5 %
b. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 6,5-6,9 %
c. Kurs Dollar Rp. 11000,d. 3 - month SBI rate 8,5 %
e. Tingkat Bunga Pinjaman 15-16 %
f.
Harga Minyak $ 120,- / Barrel
5. Asumsi Mikroekonomi Th 2013 :
membenahi
sudah
cukup
regulasi.
dewasa
I.
Kebijakan
akuntansi
sesual standar
akuntansi
Indonesia
(SAK)
yang berlaku
II.
Subsidi yang berasal dari Pemerintah
agar
dapat
memberikan
masih sangat diharapkan,
pelayanan
masyarakat, termasuk masyarakat
yang
maksimal
miskin yang jumlahnya
kepada
masih
cukup tinggi.
III.
Asumsi
tarif
yang
akan
diberlakukan,
menggunakan
dasar
penghitungan unit cost per pelayanan, sehingga didapatkan harga
yang cukup rasional.
Mengacu
pada asumsi-asumsi
global
maupun
mikro
ekonomi,
ekonomi sesuai uralan diatas serta maka isu pengembangan
diterapkan
di
RSMS
untuk
menjawab
Pelayanan Unggulan yaitu:
1) Pelayanan Onkologi Terpadu
2) Pelayanan Jantung
3) Pelayanan Urologi
4) Pelayanan Maternal Perinatal
5) Pelayanan Private Wing
tantangan
makro
yang akan
mengembangkan
BAB IV.
VISI, MISI, TUJUAN & SASARAN, STRATEGI & KEBIJAKAN
4.1 ViSI DAN MISI
Visi:
Prima Oalam Pelayanan Sub Spesialistik dan Pendidikan
Profesi
Penjelasan:
Prima:
-
Berorientasi pad a standar mutu dan kepuasan pelanggan
Misi:
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan sub spesialistik
2. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat di bidang kesehatan
3. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan
profesionalisme dan kesejahteraan
4. Mengembangkan sarana dan prasarana yang tepat, aman dan
unggul
5. Mengembangkan sistem manajemen yang handal, transparan,
akuntabel, efektif dan efisien
4.2TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan:
1. Meningkatkan pelayanan kesehatan sub spesialistik yang berorietasi
pada standar pelayana dan kepuasan pelanggan
2. Meningkatkan kualitas pendidikan profesi, penelitian kesehatan dan
pengabdian masyarakat
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia
4. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung pengelolaan
keselamatan pasien
5. Meningkatkan sistem manajemen berbasis sistem informasi
manajemen yang handal untuk pengembangan organisasi
Sasaran
1. Tercapainya mutu pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan
Klas A
2. Tercapainya mutu pendidikan sesuai standar mutu RS pendidikan
3. Tercapainya jumlah dan kompetensi SOM sesuai standar profesi
4. Meningkatnya sarana dan prasarana sesuai standar klas A
5. Meningkatnya pemanfaatan sistem inforrnasi manajemen
RS
RSUO Prof Dr. IVlargono Soekarjo dalam menyusun strategi dan kebijakan
yang
tepat
komprehensif
maka
perlu
dilakukan
analisis
secara
sistematis
dan
mencakup Analisis Internal dan Eksternal, Analisis Asumsi
Strategis, Posisi Rumah Sakit berdasarkan analisis SWOT dan penetapan
Strategi.
1. ANAUSIS SWOT
Tabel: ANAlISiS FAKTOR INTERNAL
FAKTOR
SDM/ORGANISASI
KEKUATAN
1. M~miliki Tenaga
Ookter spesialis yang
handaldantenaga
profesional lainnya
yang berpengalaman
Memiliki Predikat RS
2
1 .
terbesar & terlengkap
I
fasilitasnya di Jawa
I
Tengah kawasan Barat
II
Selatan
13. Memiliki Predikat RS
Klas B Pendidikan
II
yang Terakreditasi
tingkat
lengkap
I
4. Memiliki Sertifikat ISO
9000:2001 sebagai
Jaminan Mutu
Pelayanan RS
1.
2.
I
I
I
3.
4.
5.
6.
I
PROSES BISNIS
i 'j.
I
I
I
I
1
I
2.
I
I
I
I:
------
Tersedianya alat
kedokteran yang
canggih & memadai
Adanya
pengembangan
program pelayanan
medis spesialistikAdanya pelayanan
Paviliun yang bagus.
Tersedianya
1.
2.
3.
KELEMAHAN
Kurangnya komitmen
dan loyalitas pegawai
terhadap RS.
Terbatasnya jumlah
tenaga
medis/paramedis (rasio
tidak seimbang)
Belum optimalnya
pendayagunaan SOM
Belum optimalnya
kemampuan manajerial
para kepala unit
fungsional
Masih lemahnya sistem
reward & punishment
Belum optimalnya
SIMRS yang menjamin
transparansi &
akuntabilitas
Kurang optimalnya
utilisasi alat medis &
penunjang medis
Kurang konsistennya
kepastian waktu
pelayanan
Kurang optimalnya
manaJemen
pemeliharaan sarana
prasarana dan
72
5.
6.
7.
()
o.
KEPUASAN
PELANGGAN
INTERNAL
pelayanan Penunjang
Medis yang semakin
lengkap dan terus
berkembang sebagai
pendukung pelayanan
spesialistik
Lokasi RS yang
Strategis
Memiliki sarana &
prasarana
yang
memadai
Memiliki gedung baru
sebagai private wing
dan pusat geriatri.
Tersedianya
SOP di
seluruh Unit Kerja RS.
1. Adanya insentive yang
cukup memadai
2. Sedang
berkembangnya
learning organization di
lingkungan RS
3. Adqnya kemauan
untuk berubah.
4. Adanya kepedulian
terhadap pelanggan.
I. Tersedianya
APBO
yang memadai
2. Tersedia dukungan
APBN
KEUANGAN
A
I
I
I
I
Tabel
: ANAUSIS
FAKTOR
I SDM/ORGANISASI
peralatan medis
Kurang optimalnya
manajemen operasional
pelayanan dan
pendukung.
5. Kurang optimalnya
pelaksanaan
SOP
secara konsisten.
4.
1. Belum adanya sistem
Remunerasi yang adil
dan proporsional
(berbasis kinerja).
2. Masih adanya sikap
reaktif yang tidak
proporsional.
1. Tarif belum didasarkan
pad a unit cost.
2. Belum adanya
konsistensi biaya
pelayanan.
3. Kurang optimalnya
sistem informasi
manajemen keuangan
4. Belum adanya sistem
remunerasl
EKSTERNAL
PELUANG
Adanya dukungan
Pemerintah Provinsi
Jawa T engah untuk
PPK-BLUO RS
Tingginya dukungan
Legislatif terhadap
pengembangan
pelayanan RS
3. Lingkungan Geografi
demografi yang
strategis
Adanya
ANCAMAN
&
1. RS tidak memiliki
kewenangan T eritorial
2. Adanya Internal
Kompetitor
3. Banyaknya pihak ketiga
yang mengontrol
pelayanan/manajemen
kesehatan secara tidak
proporsional.
5.
PROSES BISNIS
1.
/2.
3.
4.
KEPUASAN
PELANGGAN
EKSTERNAL
I
KEUANGAN
pengembangan
kerjasama di bidang
pendidikan dan
pelayanan RS.
Adanya dukungan
berbagai pihak (stake
holder) terhadap RS.
Belum adanya pesaing
RS yang setara di
Jawa Tengah kawasan
Barat-Selatan
Adanya pelayanan
unggulan yang tidak
dimiliki oleh RS sekitar
Tingginya cakupan dan
luasnya jangkauan
pelayanan RS.
Tersediannya
jaminan
asuransi bagi
masyarakat miskin.
1. Citra Positif RSMS
set;>agai RS rujukan di
kawasan Barat Selatan
2. Tingginya kesadaran
masyarakat terhadap
kesehatan.
3. Minat masyarakat
terhadap pelayanan
paviliun yang tinggi.
4. Animo masyarakat
terhadap pelayanan
kesehatan yang
canggih & berkualitas
Adanya PERMENDAGRI
61 tahun 2007 tentang
I
pedoman
BLUD
1. Pelaksanaan
peraturan
perundangan
yang
kurang fleksibel pad a
pelayanan RS.
2. Banyaknya RS swasta
yang memiliki
keunggulan pelayanan
yang spesifik
3. Adanya ancaman
tuntutan oleh konsumen
terhadap pelayanan
kesehatan.
4. Tingginya tuntutan
masyarakat terhadap
pelayanan Kesehatan
yang prima
1. Mahalnya pembiayaan
pelayanan di RSMS
2. Beban sebagai RS
pendidikan ada FK
3. Tingginya jumlah pasien
dengan jaminan
asuransi kesehatan
miskin
1. Belum adanya
PERGUB sebagai dasar
penetapan PPK-BLUD
2. Kurang memadainya
tarif asuransi kesehatan
3. Tidak adanya kepastian
biaya pelayanan
teknis PPK-
I
I
I
I
I
KELEMAHAN
KEKUATAN
NO
OBYEK YANG DI ANALISA
1
I
Memiliki Tenaga Dakter spesialis
yang handal dan tenaga profesional
2
-1
3
X
-2
-3
I~
lainnya yang berpengalaman
2
• Memiliki
Predikat RS terbesar &
terlengkap fasilitasnya di Jawa
Tengah kawasan Barat Selatan
i
I
X
3
Memiliki Predikat RS Klas B
Pendidikan yang Terakreditasi
tingkat lengkap
X
4
Memiliki Sertifikat ISO
9000:2001 sebagai Jaminan Mutu
Pelayanan RS
Kurangnya komitmen dan loyalitas
pegawai terhadap RS
X
5
6
7
1
8
9
10
11
I
I
X
Terbatasnya jumlah tenaga
medis/paramedis (rasio tidak
seimbang)
X
Belum Optimalnya kemampuan
manajerial para kepala unit
fungsional
X
Belum optimalnya pendayagunaan
SDM
Masih lemahnya sistem reward &
punishment
X
X
Belum optimalnya SIMRS yang
menjamin transparansi &
akuntabilitas
Tersedianya alat kedokteran yang
canggih & memadai
12
Adanya pengembangan program
pelayanan medis spesialistik
13
Adanya pelayanan
bagus.
14
Tersedianya pelayanan Penunjang
Medis yang semakin lengkap dan
tems berkembang sebagai pendukung
peJayanan spesialistik
X
X
X
Paviliun yang
15
Lokasi RS yang Strategis
16
Memiliki sarana & prasarana
memadai
II
I
X
X
I
X
yang
X
17
Memiliki gedung baru sebagai
private wing dan pusat geriatri.
X
18
Tersedianya
Kelja RS.
X
19
Kurang optimalnya utilisasi alat
l11edis & penunjang medis
20
Kurang konsistennya
waktu peJayanan
17
Kurang optimalnya manajemen
pemeliharaan sarana prasarana dan
peralatan medis
18
Kurang optimalnya manajemen
operasionaJ pelayanan dan
pendukung.
19
Kurang optinia!nya pelaksanaan
secara konsisten.
Adanya insentive yang cukup
l11emadai
20
2\
SOP di seluruh Unit
X
X
kepastian
X
X
X
SOP
X
Sedang berkel11bangnya learning
organization di Iingkungan RS
X
I
22
Adanya kemauan untuk berubah.
X
23
Adanya kepedulian terhadap
pelanggan.
Belul11 adanya sistem Remunerasi
yang adil dan proporsional (berbasis
kinerja).
X
24
25
26
Masih adanya sikap reaktifyang
tidak proporsional.
Tersedianya
APBD yang memadai
27
Tersedia dukungan APBN
28
Tarifbelul11 didasarkan
cost.
29
Belum adanya konsistensi
pelayanan.
30
Kurang optimalnya sistem informasi
l11anajemen keuangan
X
X
I
I
I
I
X
X
X
pada unit
I
biaya
I
X
I
30
Belul11 adanya sistem remunerasi
I
I
X
X
PELUANG
1
2
ANCAMAN
3
1
Adanya dukungan Pemerintah
Provinsi Jawa Tengah untuk PPKBLUD RS
X
2
Tingginya dukungan Legislatif
terhadap pengembangan
pelayanan
RS
X
3
Lingkungan Geografi
yang strategis
4
Adanya pengembangan
kerjasama di
bidang pendidikan dan pelayanan RS.
X
5
Adanya dukuhgan berbagai pihak
(stake holder) terhadap RS.
RS tidak memiliki kewenangan
Teritorial
X
6
-41
53
TOTAL SCORE
& demografi
-1
-2
-3
X
X
7
Adanya Internal Kompetitor
X
8
Banyaknya pihak ketiga yang
mengontrol pelayanan kesehatan
secara tidak proporsional.
X
9
Belum adanya pesaing RS yang
setara di Jawa Tengah kawasan
Barat -Selatan
10
Adanya pelayanan unggulan yang
tidak dimiliki oleh RS sekitar
X
11
Tingginya
jangkauan
X
12
Tersediannya jaminan asuransi bagi
masyarakat miskin.
Pelaksanaan peraturan perundangan
yang kurang fleksibeJ pada pelayanan
RS.
X
I
13
14
J5
cakupan dan luasnya
pelayanan RS.
Banyaknya RS swasta yang memiJiki
keunggllJan pelayanan yang spesifik
Adanya ancaman tuntutan oleh
konsllmen terhadap pelayanan
kesehatan.
X
X
X
I
X
16
17
Tingginya tuntutan
terhadap pelayanan
pnma
Citra Positif RSMS
rujukan di kawasan
masyarakat
Kesehatan yang
sebagai RS
Barat Selatan
X
X
18
Tingginya kesadaran masyarakat
terhadap kesehatan.
X
19
Minat masyarakat terhadap pelayanan
paviliun yang tinggi.
X
20
Animo masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang canggih &
berkualitas
X
21
Mahalnya total biaya pelayanan di
RSMS
22
Rendahnya tingkat kepuasan
pelanggan
X
23
Tingginya jumlah pasien dengan
jaminan asuransi kesehatan miskin
X
24
Adanya PERMENDAGRI 61 tahun
2007 tentang pedoman teknis PPKBLUD
25
Belum adanya PERGUB sebagai
dasar penetapan PPK-BLUD
Kurang memadainya tarif asuransi
kesehatan
20
21
X
X
X
X
I Tidak
X
adanya kepastian biaya
pelayanan
TOTAL SCORE
38
-34
III
II
Liquidation
Reconsiliation
Berdasarkan analisis SWOT terhadap kondisi ekternal dan kondisi internal
RS yang dilihat dari 4 aspek, maka diperoleh posisi RS pada kuadran I
pada grafik SWOT,
hal ini menunjukkan
bahwa RSUO Prof. Dr. Margono
Soekarjo berada pad a posisi Offensive/Aggressive
yang artinya memiliki
kekuatan dan peluang ya,ng sangat besar untuk menekan kelemahan dan
ancaman untuk itu RSMS perlu terus melakukan terobosan-terobosan
lebih strategis sehingga dapat tetap mempertahankan
yang
pad a posisi pad a
kuadran I.
Mengacu
Ancanam)
dengan
pad a
analisis
SWOT(Kekuatan,
maka perlu dianalisis
berpedoman
pada
Spesialistik dan Pendidikan
visi
dengan
yaitu
Kelemahan,
Peluang
pola dasar asumsi
Prima
dalam
Profesi maka dibawah
strategis,
Pelayanan
ini disusun
dan
Sub
strategi-
strategi yang dapat diterapkan sebagai berikut:
Tabel : ANAUSIS ASUMSI STRATEGI
PELUANG
KEKUATAN
I Asumsi Strategi SO
,1. Optimalkan tenaga
medis yang handal dan
profesional untuk.
mengembangkan
pelayanan-pelayanan
unggulan
Optimalkan
12.
KELEMAHAN
Asumsi Strategi WO
1. Tingkatkan komitmen
SOM dengan PPKBLUO sehingga RS
dapat menerapkan
sistem pentarifan dan
remunerasi yang lebih
adil dan proporsional
II
I
I
I
I
ANCAMAN
I
I
ketersediaan dana
APBO maupun APBN
dalam pengelolaan
pelayanan kesehatan
3. Optimalkan
pemanfaatan sarana &
prasarana serta lokasi
yang strategis sebagai
pendukung proses
pelayanan
4. Optimalkan alat
kedokteran yang
canggih sebagai
pendukung pelayanan
unggulan
5. Optimalkan dukungan
pemerintah provinsi,
legislatif dan stake
holder dalam rangka
PPK-BLUD sesuai
PERMENOAGRI 61
tahun 2007
6. Akulturasi budaya
learning organisation
untuk memantapkan
kepedulian terhadap
pelanggan
7. Optimalkan
.
..
manaJemen Jamlnan
mutu untuk
mempertahankan citra
positif RS sehingga
minat masyarakat
terhadap pelayanan
RS (paviliun maupun
private)semakin
meningkat
8. Optimalkan pelayanan
unggulan untuk
memperluas cakupan
pelayanan kesehatan
Asumsi Strategi ST
1. Pertahankan predikat
akreditasi dan ISO
untuk menghadapi
kontrol pelayanan
kesehatan yang tidak
proposional dan
ancaman tuntutan
peianggan terhadap'
pelayanan RS serta
meningkatkan
kepuasan pelanggan
2. Oibangunnya sistem
remunerasi dengan
mengoptimalkan SIMRS
untuk menerapkan
budaya reward &
punishment
3. Atasi kualitas SOM
yang belum memadai
dengan diklat atas
dukungan dana APBO
4. Atasi budaya reaktif
yang tidak proporsional
dan ketidakkonsistenan
menjalankan SOP
dengan pemantapan
budaya learning
organisation
5. Atasi kurang optimalnya
manajemen
pemeliharaan dan
utilisasi alat dengan
modal kemauan untuk
melakukan perubahan
Asumsi Strateqi WT
1. Tingkatkan komitmen &
kualitas SOM dengan
tingginya ancaman
tuntutan pelayanan
kesehatan oleh
pelanggan
2. Tingkatkan efisiensi
pelayanan untuk pasien
dengan jaminan
asuransi kesehatan
maskin
I
I
I
I
I
I
NO
2. Optimalkan
pengembangan
program pelayanan
unggulan untuk
menekan internal
maupun eksternal
kompetitor di sekitar
RSMS
3. Pertahankan citra RS
yang positif dengan
pemantapan learning
organisation
4. Optimalkan
pelaksanaan SOP
untuk kepastian biaya
paslen
ASUMSI STRA! EGI
Kekuatan & Pe!uang
(SO)
URAIAN
1.. Optimalkan tenaga
medis yang handal
dan profesional
untuk
mengembangkan
pelayananpelayanan
unggulan
I
12. Optimalkan
pelayanan
unggulan untuk
I
I
memperluas
I
cakupan pelayanan
kesehatan
II
3 Optimalkan alat
1 .
kedokteran yang
canggih sebagai
pendukung
pelayanan
unggulan
I
i 4. Optimalkan
pemanfaatan
II
sarana & prasarana
I
!
serta lokasiyang
strategis sebagai
pendukung proses
pelayanan
5. Optimalkan
manaJemen
jaminan mutu untuk
3. Atasi peraturan yang
tidak fleksibel dengan
penerapan PPK-BLUO
4. Perbaiki sistem
pentarifan untuk pasien
maskin
STRATEGI
1. Pengembangan
kualitas & kuantitas
SOM untuk
meningkatkan
kapasitas
I
1
I
I
i
I
I
II
Ii
I
II
I
I
2. Pengembangan
pelayanan
unggulan dengan
pemanfaatan
teknologi
kedokteran
3. Peningkatan
manajemen
& prasarana
4.
sarana
RS
Pengembangan
manajemen mutu
RS
mempertahankan
citra positif RS
sehingga minat
masyarakat
terhadap pelayanan
RS (paviliun
maupun
private)semakin
meningkat
6. Optimalkan
ketersediaan dana
APBD maupun
APBN dalam
pengelolaan
pelayanan
kesehatan
7. Optimalkan
dukungan
pemerintah
provinsi, legislatif
dan stake holder
dalam rangka PPKBLUD sesuai
PERMENDAGRI
61
tahun 2007
8. Akulturasi budaya
learning
organisation
untuk
memantapkan
kepedulian
terhadap
pelanggan
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
2
I
t
I
II
II
II
II
I
Kekuatan
Ancaman
&
1. Pertahankan
(ST)
predikat akreditasi
dan ISO untuk
menghadapi kontrol
pelayanan
kesehatan yang
tidak proposional
dan ancaman
tuntutan pelanggan
terhadap pelayanan
RS serta
meningkatkan
kepuasan
pelanggan
2. Optimalkan
pengembangan
program pelayanan
unggulan untuk
menekan internal
maupun eksternal
5. Pengembangan
promosi &
kerjasama dengan
pihak ketiga
6.
Pengembangan
sistem
perencanaan
anggaran PPKBLUD
7.
Pengembangan
budaya organisasi
pembelajar
1. Pengembangan
manajemen mutu
RS
2.
Pengembangan
pelayanan
unggulan
3. Penqembanqan
3.
4.
I
I
I
Kelemahan &
Peluang (WO)
3
1.
I
I
I:
II
2.
I
I
II
')
.;).
I
4.
Ii
I
I
I
I
5.
I
I
I
4
I
Kelemahan
&
5.
kompetitor di
sekitar RSMS
Pertahankan citra
RS yang positif
dengan
pemantapan
learning
organisation
Optimalkan
pelaksanaan
SOP
untuk kepastian
biaya pasien
Tingkatkan
komitmen SOM
dengan PPK-BLUO
sehingga RS dapat
menerapkan sistem
pentarifan dan
remunerasl yang
lebih adil dan
proporsional
Dibangunnya
sistem remunerasi
dengan
mengoptimalkan
SIMRS untuk
menerapkan
budaya reward &
punishment
Atasi kualitas SOM
yang belum
memadai dengan
diklat atas
dukungan dana
APBO
Atasi budaya reaktif
yang tidak
proporsional dan
ketidakkonsistenan
menjalankan
SOP
dengan
pemantapan
budaya learning
organisation
Atasi kurang
optimalnya
manajemen
pemeliharaan
dan
utilisasi alat dengan
modal kemauan
untuk melakukan
perubahan
fingkatkan
promosi
RS
4.
Pengembangan
sistem remunerasi
5. Pengembangan
manaJemen
keuangan
6. Pengembangan
SIMRS
1. Pemantapan
PPKBLUO RSMS
2. Peningkatan
kesejahteraan
karyawan
3. Pengembangan
manajemen karier
4.
Peningkatan
kompetensi SOM
5. Pengembangan
manaJemen
Organisasi
Peningkatan
manajemen
7. Peningkatan
manajemen
operasional
6.
logistik
1. Pengembangan
Ancaman (WT)
I
I
I
I
I
I
I
I
i
Oari
uraian
tersebut
komitmen &
kualitas SOM
dengan tingginya
ancaman tuntutan
pelayanan
kesehatan oleh
pelanggan
6. Tingkatkan efisiensi
pelayanan untuk
pasien dengan
.
.
.
Jamlnan asuransl
kesehatan maskin
7. Atasi peraturan
yang tidak fleksibel
dengan penerapan
PPK-BLUO
8. Perbaiki sistem
pentarifan untuk
pasien maskin
diatas
mengacu
pada
budaya organisasi
pembelajar
2. Pengembangan
pelayanan maskin
3. Pemantapan
manaJemen
operasional PPKBLUO
I
misi
dan
nilai-nilai
dalam
pencapaian visi maka dipi!ih strategi sebagai faktor kunci keberhasilan sebagai
berikut:
1. Pengembangan
Peiayanan
Unggulan dengan
pemanfaatan
teknologi
kedokteran
2. Pengembangan manajemen mutu Rumah Sakit
3. Pengembangan
promosi dan kerjasama dengan pihak ketiga meliputi
pelayanan dan pendidikan
4. Pengembangan
mUIu
pendidikan,
penelitian
dan
pengabdian
masyarakat.
5. Pengembangan
kuantitas dan kualitas Sumber Oaya Manusia sesual
standar profesi
6. Pengembangan
sarana dan prasarana
Rumah Sakit sesual standar
Rumah Sakit Klas A.
7. Pengembangan
manajemen organisasi meliputi manaJemen keuangan
dan manajemen perencanaan berbasis SIMRS
8. Peningkatan kesejahteraan pegawai dengan penerapan sistem
remunerasi yang adil & proporsional.
Selain strategi operasional
strategi competitiveness
tersebut
diatas maka perlu di dukung
dengan
yaitu sistem pentarifan yang atraktif dengan mengacu
unit cost, dengan komitmen pada proses pelayanan tetap melakukan efisiensi
agar biaya pasien tidak terlalu tinggi.Kenaikan tarif bervariasi dari 150%-300%
dengan
pelayanan
Kenaikan
komposisi
Jasa
Pelayanan
medis dan pelayanan
tarif tertinggi
dan
Jasa
penunjang
Sarana
dengan
pad a Klas VIP dan WIP.
Asuransi Kesehatan Sosial maupun Komersial
50%-50%
komposisi
Sementara
untuk
40%-60%.
untuk tarif
dihitung berdasarkan unit Cost
serta mengacu pada Kepmenkes tentang Tarif Pelayanan Asuransi Kesehatan.
Untuk masyarakat miskin tetap dengan menggunakan tarif
sesuai ketentuan
Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas dari Menkes RI. Sistem pentarifan tersebut
akan diterapkan mula! tahun 2009.
Dari strategi yang disusun
tersebut terdapat
indikator
dan tahapan
target
sebagai ukuran pencapainnya' (terdapat dalam bagian lampiran RENSTRA).
Mengacu
pada analisis asumsi strategis dan strategi
untuk mencapai
Visi
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo yang merupakan penjabaran dari Visi dan
Misi Provinsi Jawa Tengah dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) tahun 2013-2018
bidang kesehatan
khususnya
kebijakan
yaitu:
Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi dan Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provins!, maka disusun kebijakan RSMS sebagai berikut:
1. Pemanfaatan tekhnologi kedokteran canggih untuk ketepatan diagnosa
dan terapi.
2. Penerapan manajemen jaminan mutu pelayanan berstandar nasional.
3. Peningkatan
kerjasama
dengan
pihak
ketiga
tentang
pelayanan
kesehatan yang berbasis asuransi.
4. Pemanfaatan media dan institusi sebagai sarana promosi.
5. Peningkatkan
kerjasama
dengan institusi pendidikan
mutu Rumah Sakit Pendidikan.
yang menJamln
6. Pemanfaatan
lembaga
pendidikan
yang tersertifikasi
sebagai
sarana
peningkatan.
7. Penyediaan
Sarana Prasarana Rumah Sakit yang unggul, aman dan
efisien.
8. Penerapan
manaJemen
internal dan eksternal.
operasional
berbasis
kepuasan
pelanggan
TABEL 4.1
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PUR\,1VOKERTO
-_._- -_
No
..
_._._._--_
_-------_ ..
.._._--- --------"---
TUJUAN
-----------
i.
M8ningl,atkan pelavanan
kesehatan yang
bemriE.ntasi pad a standal'
pelayanan dan kepuasan
---- ~!9_~9Jl~Q_·__
2.
3.
4.
5.
Meningkatkan kualitas
pendidikan pmfesi,
penelitian dan pengabdian
l1la~arakat
Meningkatkan kualitas dan
kuantitas SOM RS
Meningkatkan sarana dan
prasarana RS yang
l1lendukung pengelolaan
keselal1latan pasien
Meningkatkan sistel1l yang
handal untuk
pengembangan organisasi
-_._-_._--._----------_._------_._---
-----_ .._--_. .._~,
SASARAN
INDII<ATOR SASARAN
--_._------_ .._._.
Tercapainya nlutu
pelay8nan kesehatan
sesuai standar pelayanan
RS Klas A
-_._-
----_ ..
Prosentase capaian l1lutu
pelayanan sesuai standar
RS Klas A
Kondisi
Awal
------2013
30
--_._--_._---- ------------------
Tercapainya standar
nlutu RS Pendidikan
Prosentase capaian
standar l1lutu RS
Pendidikan
Meningkatnya
kOl1lpetensi SDM sesuai
standar kOl1lpetensi
Tercapaianya standar
sarpras sesuai standar
RS Klas A
Prosentase jUl1llah SOM
yang l1lel1liliki kOl1lpetensi
sesuai standar profesi
Prosentase capaian
standar sarpras RS
Meningkatnya pola
penerapan l1lanajemen
operasional berorientasi
pada pelanggan dan
keseiahteraan pegawai
Prosentase capaian
penerapan manajemen
operasional berorientasi
pada pelanggan dan
keseiahteraan
-
-
-_._.--_
...
_._."._---
_._-----
TARGET CAP/\IAN
SASARAN TAHUN
--2014
2015 -- 2016
2017
2018
25
30,5
28,5
27
26
----------
30%
30%
40%
50%
60%
70%
60 %
45%
50%
55%
60%
65%
60%
40%
50%
60%
70%
80%
40 %
40%
50%
60%
70%
80%
--
-
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dalam rangka mendukung Visi Gubernur Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan
Berdikari "Mboten Korupsi Mboten Ngapusi", maka perlu penjabaran program
dan kegiatan serta indikator kinerja sebagai dasar pengukuran
pencapaian
kinerja SKPD. Dalam penjabaran program dan kegiatan maka RSMS sebagai
SKPD
mendasarkan
ditetapkan
sebagai
pad a terminologi
acuan
seluruh
program
SKPD
dan kegiatan
Provinsi
Jawa
yang telah
Tengah
pada
umumnya dan RSUD dan RSJD pada khususnya yaitu:
1. Program Administrasi perkantoran yang meliputi kegiatan Jasa Pelayanan
Perkantoran
2. Program Pelayanan Kesehatan yang meliputi kegiatan fasilitasi kesehatan
ibu dan anak, kegiatan peningkatan mutu pelayanan, kegiatan pemenuhan
sarana dan prasarana
penunjang
pelayanan
dan kegiatan
peningkatan
fasilitas RS
3. Program Promosi dan Pemberdayaan
meliputi kegiatan
penyelenggaran
promosi kesehatan
4. Program Pendidikan Non Formal dan Informal meliputi kegiatan pendidikan
kemasyarakatn
5. Program Peningkatan
kapasitas sumber daya aparatur meliputi kegiatan
bimbingan teknis sumber daya aparatur
6. Program
Sumber
Daya
Kesehatan
meliputi
kegiatan
penyelenggaraan
pelatihan sumber daya kesehatan
7. Program
peningkatan
sarana
prasarana
aparatur
meliputi
kegiatan
pengadaan kendaraan operasioanal
8. Program peningkatan mutu pelayanan BLUD meliputi kegiatan pelayanan
dan penunjang pelayanan BLUD
RENCANf\ PROGRAM DAN KEGtATAN, iNmKATOR
-
Inclikutor
~HS(lr(ln
1
.---
Ml'ningbtl,
(Ill
pclayan<ln
yang
bcroricnt<lsi
pacla
slandar
pclayan<ln
clan
kcpuasan
pclanggan
------Program
-
<let!,
1< ('gi~!t(11l
_...
- ---Indikalor
I(inclja
I'rogralll
(OUtCOIllC)
clan I(cgiatan
-
•..
---. -- -._____ ~
'T"L'lcapainy
a ll1ulu
pclayilnan
kcscbatan
scsuili
- --- .--------.-'--'--'
..(Ql~~._.
3 ~ __ .
..i
._ ...5. .
% cilpaian
I'rogralll
NDR
Illulu
1'c1aYfll1an
pclayaniln
_~scb~an
__ ... _.... ..
scsuai
I(Cgiatiln :
stanclfll
1-I~sii;t;~~T--- '-:I-;;-ll-;!a11kasus--
slfillclar
pclayanan
I( las i\
RS I(las i\
1'1'1( I' i\
. 21;cningG~~nMUIUI'clayanan
Kcscbatan
3. PCl1lcnuban
Sarana clan
Pcnunjang
Pclayanan
Kcscbatan
Progralll
i\dl1linislrasi
I'crkanloran
Kcgialan :
I. Jasa Pclayall
Pcrkantoran
Program
Prol11osi dan
Pcmberdavaan
1'1)1( I' i\
- JUllliab
------
--~-------
Data
Capaian
pacla i\ lI'al
Pcrcncanila
n 2013
.----.-.-----
~_..
100%
._.
.-~--.-
.
__ ._---_._------_._-------
_.------_._._-------_._------
IND!KATIF
.._---_._.---_._------------_
..
PcnHnggu
ng
jawab
--7---- -----8..--·--- -----C)------ --..- - --.
. ._ .....-f--------- .....
_.
....
lQ.____
100%
.
~l--·----T(;_---
pclayanan
yang
Icrscl"lifikasi
JUIl11ab alai
kccloktcran
yang scsuai
stan ciaI'
TABEL 5.1
KINERJA, ~<-LOMPO~< St\SARAN, DAN PENDANAAN
1:'.550
._._.
__
100°;',
.
1:'.:':'0
.__ .1- __.__
•.._.
.
-._ .. ------ II
-- -- ------.-----.----__ . 12
13
100%
20.550
.
._
...
100%
.__.
14
I :'
20.:':'0
.
100%
i
:'0
-----500
-16---
-----·-------500-\6----------
SOD
RSMS
I'l\'l
RMSM
1'1\'1
RSMS
1'11'\
Cakupan
Pcnycdiaan
Obat clan Jasa
Pclayanan
bagi Maskin
- f'emcnuhan
Obat
- PClllcnuhan
.Iasa
Pelayallan
bagi Maskin
Proporsi
Rumab
Tanoga Schat
I
I
_
30
--1-6----------..--- 500- 16--------.. ---------SOU 16----
17 ---,
16
20.:':'0
I
25.000.000 RSMS
Pwl
-
----
TlIj 1Ian
Sasaran
Indikator
I'rogral11 clan
1< cgiatan
SasarHIl
------- -_ .._-
----
.-
-
--_.- -_.
._-----._ ...-
_2..- ___
_____
J___ -_._---~--2
...-.
- ---- --- ------------~--J~~ll~
-_M('nin~l;atl;
. - ----..
all
pcln)'HIlClIl
yallg
bcroricntasi
pada
stflnclar
pcla)'anan
clan
kcpuasan
-_ .
01<, capflian
- -------- ----
Tcrcapaill\
a l11utu
pclayanan
I;cschatan
sesuai
stanclar
pelayanan
RS 1<las II
l11l1tU
pclayan<-ln
scslIai
_____
I. l'ml11osi
K cschatan
-------_.---~
I'mgral11
I'cndidil;an
Forl11al Non
I:onnal
._- _.
standar
K las 1\
---
Kcoiatan
_.;;t ______ :
I. I'cncliclikan
I<ader
__
l<cl1lasynl'ak
(lInn
£:Iang~~~
__ --------- -_ .._--~-_. . Mcningkatk
'I'crcapain)'
0/0capaian
Program
a stanclar
stanclar
an kual itas
I'cningkalan
Illulu RS
Illutu RS
pcndidikan
Kapasilas
profesi clan
I'endidil;an
Pcndicli~an
SlIl1lber Daya
pcngabdian
l\J1aratur
Illasyarakat
Kcgiatan.
I. Binlek
SUlllbcr
Daya
Aparatur
Meningkatk
Meningkaln
Progral1l
%jlll1llah
SlIlllbcr Daya
an kllalitas
ya
SDM
clan
Illellliliki
Kesehatan
kOl1lpelensi
kllanlitas
stanclar
SDM
SDM RS
sesllai
kOlllpetcnsi
standar
kOI1111etensi
Kegiatan:
I. Penyelcngga
raan
Pelatihan
SDM
Kesehatan
.__ .
Inclil;ator
Kinerja
l'rogral11
(Outcol11e)
clan Kcgialan
_(OulJ1!!!.L_
Data
Capaian
pada 1\ lI'al
I'ereneanaa
n 2013
I
Tahun
T
20 14
Rp (jlltaan)
Tahlln
T
Taroet Kinerja
20 15
Rp (jutaan)
Pro!.!r~1l1 dan Kerangka
Tahun?016
T
Rp (julaan)
..
.1ul11lah
Cal;upan
.1ul11lah
I'cnclidikaan
For 111a 1 Non
l:orl11al ._.
._---
10 Keg
..
.. _---_._------
0%
10 Ke~
100%
Tahul1 20 17
I~p (jutaan)
T
Tahun
T
20 18
Rp (jutmlll)
PenHnggu
ng
500.000
----iOo-.-600
10 Kcg
100%
500.000
100000
10 I<c~
.
..
-
---__ ._13__
100000
--
15
----
IOI<cg
500.000
100%
14
----- -----,
16
500.000
10 Keg
500.000
100.000
100%
100.000
_.
100%
17
RSMS
I'lI't
I
!
I
---j
;
,
,
- --------_ ..- - -~------_._------ - ----- .. _----- ------.Iullllah
pcscrta kaclcr
SKI'D
--
.iall'ab
---_ .. -_._---------- -._ _--.--- _ ... _----_ ..- --- -_._.-.-_. ..... _-- ---_._------ ------ f.-----___
..
L___
6
7
10
II
9
12
8
- ,---_._-------_
.. --------------_ ._----- -- --- -------- 1---._----l'rol11osi RS
_._----
I'enclanaan
a
150
----_.~.---
-_.- ._._------- 1----. --- -._- .
--_ .. _- - . ----_._- -- -----
_ .._-_.100.000
150-
100.000
150
- -
- ----_.-
--------
100000
-_. •. - .. ~_._- -- _. ----- ------- ". -_._---- ----------_.- ----'
150
100000
I
-
150
100.000
RSMS
!'\\'t
,
!,
yang
I
Illcngikuti
pclatihan
% SDM yang
Illclllpunyai
kOlllpctcnsi
j
JlIl11lah SDM
yang
Illengikuti
Binlck
Proporsi
Tenaga
Kesehatan
I
,
100%
50
100%
100%
-- _ ... _-----
500.000
--I 00°/;;---
-----
500.000
----100%
------
500.000
...
_----
__ ._._----
.
100%
500.000
100%
500.000
SO
500.000
50
500.000
50
500.000
50
500.000
50
500.000
100%
500.000
100%
500.000
100%
500.000
100%
500.000
100%
500.000
I
~_._----,
RSMS
I'\\'t
yang
terserti tikasi
I
JlIl1llah
tenaga
kesehalan
yang
l1lengikllti
60
60
500.000
60
500.000
60
500.000
60
500.000
60
500.000
RSMS
1'11'1
--:1-
sasaran_
_ Inclrkator
Sa,aran
Prograrn clan
Kcgiatan
.________.
__ .
?
---_._-_._--_
~krringkalk
Tcrcapainy
all sanma
a standar
clan
prasarana
RS yan~
rncnclukung
prinsip
kcarnanan
pasicn
scsuai
slanclar RS
1<Ins i\
--_.-
.
}
.._.._--_.-
% capaian
standar
sarpras RS
~ .._._..
Mcningkalk
an syslcm
yang
handal
unluk
pengcll1ban
gan
organisasi
Tcrcapainy
a slanclar
scsuai
slandar RS
Klas i\
Mcningkala
nya pola
pcncrapan
ll1anajcll1en
opcrasional
berorientasi
pada
pclanggan
dan
kescjahtcra
an oeoawai
__ ~
-i;;-~;grar;- -----I~I)T<---I'clayanan
I<.cschatan
J<.cgial<II.l.:
I I'crncnulwn
.Iullliah
I:asilitas
lilsilitas
I'clayanan
Kcschalan
Keschatan
yang
rncnlcnuhi
Illulu
Tahun2014
T
Rp (iulaan)
. __..
~
-Iargct Kincrja Program clan Kcrangka I'cndanaan
Tahun 2015
Tahun2016
Tahun 2017
Rp (iulaan)
T
Rp (julann)
T
I<p (iutaan)
f--.
. _2
._.
._.JJ
_._
.
··I(ioo/;;---·-'IoOo/~- ---:WOO·oooo·iOO%·
Program
slanclar
sarpras RS
PCl1ingkatan
Sarana clan
I'rasaratlCl
!\paratur
Kegiatan :
I. Pcnyccliaan
Kcnclaraan
Dinas/Opcra
sional
Program
Pen ingkatan
Mutu rclayanan
81.UD
I I'akcl
I I'kl
30000.000
I I'kl
.
-= :
__ ~l_f_-.14
,·OOo/i,--
- 100%---10.000.000
.__ _.
35.000000
..
I I'kl
jamlh
..__
1_1_._f_---12
35.000.000
SKI'J)
I'cnClllggli
ng
Tahun 2018
Rp (iulaan)
..
.__
LIO.OOO.OOO
100%
---f_----.--
__ __ .
40.000.000
15
.__.
I I'kl
40.000.000
'- _
Il'kl
1<'SMS--1
40.000.000
1'\\'1
(.%:l;::;~;r<~n------TOO%-·--IOO%-·---2.~8000
pClllcnuhan
sarpras
aparalur
unluk
mcnunjang
Dclayanan
.Iumlah
kcndaraan
c1inas/operasi
onal
Cakupan
pemcnuhan
kcbuluhan
pcningkalan
mulu
pclayanan
_._.
!S~
9
=--=~= .~.=:=-=_. __ ===-_-._-=-==== -=-_==
% capaian
% capaian
pcncrapan
ll1anajcll1cn
opcrasional
yang
bcrorientasi
pada
pclanggan
dan
kcsejahtera
an
Data
Capaian
pacla Awal
I'crcncanaa
n 2013
iQ~~~~IL
lilT
..- "-'- ------_.- - ._-------_.
Mcningkalk
an saran a
clan
prasarana
RS yang
rnendukung
prinsip
keall1anan
pasicn
Inclikator
Kincrja
I'rograrn
(Oulcornc)
clan Kcgialiln
-
1000/;--
I"00%-----
-260.000
---26i-000
100%
266.000
RSMS
I'wt
200.000.00
o
50%
220.000.00
55%
o
240.000.00
o
60%
260.000.00
o
65%
280.000.00
o
BLUD
Kcgiatan:
I. Pelayanan
clan
Kebutuhan
pcningkatan
200.000.00
50%
o
220.000.00
55%
o
240.000.00
60%
o
260.000.00
o
65%
RSMS
280.000.00
o
Pwt
I
II1c1ikator
Sasaran
Program dan
r(cgialal1
Inclikator
Data
Kincrja
Capaian
pacta i\ \Val
I'rogram
(Outcomc)
I'crcncanaa
clan Kcgialan
n 2013
__ J2~.tJ~~IJ__
"
,,-~_.-_. -
.- --<-
I'cl1c1ukul1[l
l'clayal1an
5
-------
-
--
2014
._-_.--_
(,
.. -
I31.1ID
..
Tahull
Rp (julaan)
T
Kincrja
I'rogr<ull_c1an KcranQka
2015
Rp (jutaal1)
Tahun20
l
I'cnclanaal1
I (i
Rp (jutaan)
Tahun
l
_.
SI(I'j)
_
2017
Rp (jUla<lIl)
Tahun2018
T
Rp (jutaan)
PcnC1nggll
ng
ja\\'ab
_ __ .
pclayanan
...~J)cnul~
Targct
Tahun
._~--_..
7
--_.-
_
-- ---~_.-8
BABVI
INDIKATOR SASARAN KINERJA RSUD PROF. DR. MARGONO
SOEKARJO PURWOKERTO
Perlu penetapan indikator sasaran kinerja dari Rencana Strategi SKPD sebagai
dasar penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Indikator
sasaran
kinerja
disusun
mulai tahun
2013
sampai
tahun
2018
dengan
penekanan bahwa indikator sasaran kinerja dapat dicapai pada tahun ke 3
sehingga tahun ke 4 dan ke 5 lebih kepada pemantapan kinerja.
TABEL 6.1
INDIKA TOR SASARAN KJNERJA RSUn PROF. DR, MARGONO SOEKARJO PlJRWOKE~RTO
-----T:~rget
Kondi
Capai~n Sa~31'an -----~----------------]~(Ol1dT;i
Akhir
Sl
Awal
o
---_._-
i _ NDR ~;1,8~3J~2- _
~O
')
ea ktIpa n .i tll1lla h
SUl1lber f)aya
Aparatur yang
oikuti Pelatihan
Illcn
_~_.
__ 9__~
~.~
__ -----..---~Cakupal1.iullllall
60
40
Sumber Daya
Keschatan yang
Il1cningkat
kOIl1peten sinya
--------Cakupan pell1enuhan
60
40
fasi I itas sesuai
standar pelayanan
dan cakupan
pemenuhan sarpras
lIntuk menllnjang
pelayanan
Cakupan pernen uhan
kebutllhan
peningkatan mutll
pelayanan kesehatan
BLUD
---
---
20 14
....... .-. -
--------------
K
__15.0~_9.:.Q9(~·000 _8,5
500.000.000
40
---------.---.
500.000.000
-
-.-.----
45
------------20-------..
15
-.-.-
-------------- ------1< ....-----.--~-20 I 6
_15.0S0.09.9:002 _ 27
500.000,000
50
--- ~-~~
..~---------~
500.000.000
20.Q5.0~000_.Q.9..Q....
500.000.000
--------_._---1<
20 17K
- ---------------------t------
6
60
~~~-----------
50
500.000.000
~_:...o50.:..9QQ~QQ.. )5~.
500.000.000
70
+
1-----
55
-
500.000.000
_
60
------_.-
.------_._--
20 I 8
_20.050.000.000
500.000000
--
12...
70
BAS VII
PENUTUP
RSUD Prof Dr Margono
Soekarjo
Purwokerto
sebagai
SKPD telah
menyusun Rencana Strategis tahun 2013 sampai dengan 2018 sebagai
pedoman
da!am penyusunan
Rencana
Kerja Tahunan
Rumah Sakit
Umum Oae. ah Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.
Rencana Sra egi (RENSTRA) RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
tahun
2013 - 2018 memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, kajian strategis dan
penetapan
kebijakan strategis untuk 5 tahun kedepan, dengan tetap
memperhatikan asumsi makro dan mikro. Indikator kinerja telah disusun
dan ditetapkan sebagai target yang harus dicapai secara bertahap dan
berkesinambungan.
Dibutuhkan
dedikasi,
dari
I yaii+as
komitmen
seluruh
yang tinggi, kerja keras,
jajaran
Rumah
Sakit
untuk
mengimp!er-!entasi Rencana Strategi tersebut.
Mudah-mudahan
Dr Margono
Rencana Srategi RSMS tahun 2013-2018
Soekarjo ini dapat mengantarkan
RSUD Prof
Rumah Sakit menjadi
lebih baik dalam pelayanan kesehatan rujukan sub spesialistik kepada
masyarakat
Jawa Tengah
seluruh shareholders
kawasan
dan stakeholders
Barat Selatan
terutama
serta
Pemerintah
dukungan
Provinsi
Jawa Tengah, sehingga dapat mendukung Visi Jawa Tengah yaitu Jawa
Tengah Sejahtera dan Berdikari.
Purwokerto, 01 September 2013
Direktur RSUO Prof Dr Margono Soekarjo
Purwokerto
Dr. HAR ADIIBNU JUNAEDI, SP.B
Pembina Tingkat I
NIP 19620208 198901 1 001
Download