RSUD PROF. DR. MARGO NO SOEKARJO PURWOKERTO RENCANA STRATEGIS \ T__ A_H_U_N_2_0_13_- 2_0_1_8__ ~) '\ I HAL. 1 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.2. LANDASAN HUKUM 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN 1.4. SISTEMATIKA PENULISAN BAB II. GAMBARANPELAYANAN 2.1. TUGAS POKOK FUNGSI DAN STRUKTUR 2.2. SUMBER DAYA 2.3. KINERJA PELAYANAN A. KONDISI SAAT INI 1. KONDISI EKSTERNAL a. Profil Pasar b. Peta Persaingan c. Anggaran Pemerintah Untuk Kesehatan d. Ketersediaan Tenaga Kesehatan 2. KONDISI INTERNAL a. Kinerja Pelayanan b. Kinerja Keuangan c. Standar Pelayanan Minimal B. KONDISI YANG DIINGINKAN (TANTANGAN a. Proyeksi Kinerja Pelayanan b. Proyeksi Kinerja Keuangan BAB III. BABIV. 4-11 4-9 7-8 10 10-11 ORGANISASI 21-33 34-59 & PELUANG) ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI 3.1.IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN 3.2. TELAAH VISI, MISI DAN PROGRAM GUBERNUR 3.3. ISU-ISU STRATEGI VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, 4.1. VISI DAN MISI 4.2. TUJUAN DAN SASARAN 4.3. STRATEGI DAN KEBIJAKAN 12-22 12-15 15-20 21-59 TUPOKSI 60-64 55-60 65 65-67 67-70 STRATEGI & KEBIJAKAN 61 61 BABV. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN, PENDANAAN INDIKATIF DAN INDIKATOR KINERJA 88-92 BAB VI. INDIKATOR 93-94 BAB VII. PENUTUP SASARAN KINERJA 95 Mengacu PERGUB nomor 059/76 tahun 2008 maka mulai 1 Januari 2009 RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK - BLUD). Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan umum melalui peningkatan derajat kesehatan kesejahteraan masyarakat. Sesuai fungsi RS sebagai instansi yang memiliki tugas sosioekonomi maka satu sisi dituntut menjalankan fungsi sosial namun sisi lain dituntut target pendapatan, hal ini mendorong RSMS untuk melakukan terobosan strategi berdasarkan analisis ekternal dan internal serta analisis pesaing dan captive market sehingga mampu menangkap peluang pelayanan kesehatan di wilayah Jawa Tengah Barat Selatan. RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto adalah Rumah Sakit Umum Klas B Pendidikan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sebagai RS rujukan spesialistik kinerja pelayanan menunjukkan angka pertumbuhan yang cenderung positif seiring dengan kinerja keuangan dengan Cost Recovery Rate (>80%) selama 5 tahun berturut-turut hal ini disebabkan karena RSMS memiliki SDM yang handal dan kompeten sesuai standar RS Klas B Pendidikan, didukung kerjasama pihak ketiga dalam pendidikan dan pelayanan sehingga mampu meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan dan berdampak pad a capaian kinerja yang positif. Mengacu pad a isu -isu strategis yaitu Penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) melalui Jaminan Kesehatan Nasional yang dikelola oleh BPJS pada tahun 2014,belum mantapnya sistem rujukan pelayanan kesehatan di Jawa Tengah, meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pelayanan kesehatan yang berkualitas yang berbasis tekhnologi kedokteran canggih, tingginya persaingan pelayanan kesehatan di Jawa Tengah Barat Selatan maka posisi RSMS berdasarkan analisis SWOT adalah strategi offensive/aggressive (Kuadran I) untuk menekan kelemahan dan ancaman dengan kekuatan dan peluang yang sangat kuat maka disususn strategi operasional sebagai berikut: Pengembangan Pelayanan Unggulan dengan pemanfaatan teknologi kedokteran,Pengembangan manajemen mutu Rumah Sa kit, Pengembangan promosi dan kerjasama dengan pihak Pengembangan mutu ketiga meliputi pelayanan dan pendidikan, pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, Pengembangan kualitas dan kualitas Sumber Daya Manusia sesuai standar profesi, Pengembangan sarana dan prasarana Rumah Sakit sesuai standar Rumah Sakit Klas A, Pengembangan manajemen organisasi meliputi manajemen keuangan dan manajemen perencanaan berbasis SIMRS, Peningkatan kesejahteraan pegawai dengan penerapan sistem remunerasi yang adil dan proporsional. Strategi tersebut dijabarkan melalui Program Pelayanan Kesehatan, Program Pelayanan Administrasi perkantoran, Program Promosi dan Pemberdayaan, Program Pendidikan non formal dan informal, Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Program Sumber Daya Kesehatan, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Program Peningkatan Mutu BLUD Rencana Srategi RSMS tahun 2013-2018 disusun sebagai arah dan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto. BAB I. PENDAHULUAN Didalam Undang-Undang dinyatakan bahwa berasaskan Nomor pembangunan perikemanusiaan, penghormatan diskriminatif terhadap dan 36 Tahun kesehatan tentang keseimbangan,manfaat, agama. untuk meningkatkan keadilan, serta mutu dan kemudahan derajat dengan perlindungan, gender dan non Pembangunan Indonesia diarahkan Kesehatan, diselenggarakan hak dan kewajiban, norma-norma meningkatkan 2009 kesehatan kesehatan pelayanan di masyarakat kesehatan yang diharapkan makin terjangkau oleh seluruh masyarakat. Selain itu pelayanan kesehatan ha,rus diupayakan tersedia dan merata diseluruh wilayah sehingga mampu mendukung terciptanya masyarakat yang sehat, maju dan mandirio Guna memberikan pelayanan kesehatan tersebut maka perlu suatu tatanan yang terdiri atas kesatuan fasilitas pelayanan kesehatan dan upaya °kesehatan yang mampu kesehatan, tenaga mengatasi masalah kesehatan lokal maupun nasional. Sementara dalam UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah salah satu urusan yang menjadi urusan wajib yang di amanatkan kepada Pemerintah Daerah adalah urusan kesehatan. Rumah Sa kit Daerah Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto RSUD kelas B Pendidikan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berada di kota Purwokerto dengan jangkauan Jawa Tengah bagian pelayanan barat-selatan, untuk masyarakat mengacu PERGUB tahun 2008 maka mulai 1 Januari 2009 menerapkan di wilayah nomor 059/76 Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK - BLUD). Tujuan utamanya adalah meningkatkan untuk mewujudkan kualitas pelayanan penyelenggaraan kesehatan tugas-tugas Provinsi Jawa Tengah dalam mewujudkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. kepada masyarakat Pemerintah kesejahteraan Daerah umum melalui Mengacu pad a sejarahnya RSUD Prof. I Jawa Tengah. RSU Soekarjo pada tipe C milik Pemerintah Daerah awalnya merupakan Rumah Sakit Umum Tingkat Dr. Margono Purwokerto merupakan peninggalan Pemerintah Belanda yang didirikan pada tahun 1917 dan dikenal sebagai RS Zending yang digunakan orang Belanda kemerdekaan dan sebagai tempat pelayanan Misionaris yang berada di kesehatan Purwokerto. RS Zending akhirnya menjadi miliki pemerintah bagi Pasca Indonesia dan tetap digunakan sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat Banyumas yang kemudian disebut RSU Purwokerto. Pada tahun meningkat 1987, karena dan tuntutan perkembangan pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan masyarakat maka yang RSU Purwokerto meningkat menjadi Klas B non Pendidikan melalui SK Menkes RI nomor 41 IMenkes/SK/1 11987 tanggal 21 Januari 1987 dan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat Propinsi Jawa Tengah nomor 061.1/09111988 tanggal 05 Mei 1988. Kemudian pad a tahun 1990 atas prakarsa Gubernur Jawa Tengah RSU Purwokerto dikembangkan dan direlokasi menjadi RS yang lebih representatif dan diberi nama RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo di JI. Gumbreg Purwokerto melalui SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Pemberian Tengah nama tersebut Dokter Ahli Bedah Purwokerto. RSUD 445/32/1990 merupakan Pertama di Indonesia Dr. Margono oleh Menteri Soekarjo Kesehatan SK nomor tanggal penghargaan Kemudian pada perkembangan Prof. Pendidikan nomor 18 April terhadap yang kebetulan selanjutnya ditetapkan Indonesia melalui penetapan Klas B Pendidikan maka diterbitkan seorang berasal dari yaitu tahun 2000 menjadi & Kesejahteraan 1990. RS Klas Sosial 239/Menkes-Kesos/SKlII1/2001. B Republik Mengikuti PERDA nomor 06 tahun 2006 dan PERGUB nomor 34 tahun 2006 tentang penjabaran tugas pokok dan fungsi serta tata kerja RSUD Dr. Moewardi dan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. Pada Tahun 2007 Pemerintah Pusat telah menerbitkan PP 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah sebagai pedoman penetapan SOTK Perangkat Daerah maka telah ditetapkan pula PERDA No 8 Tahun 2008 tentang SOTK RSUD & RSJ Provinsi Jawa Tengah dengan susunan Direktur dibantu oleh tiga Wakil Direktur dan 9 Kepala Bagian/Bidang 21 subbagian/subbidang. Perda tersebut telah di jabarkan serta pula dalam PERGUB tahun 94 tahun 2008. RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo yang sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menerapkan Pola Pengeloaan Keuangan BLUD maka perlu menyusun Rencana Strategis SKPD sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan/Rencana Kegiatan Anggaran dalam rangka mendukung pencapaian Visi dan Misi Gubernur Jawa Tengah tahun 2013-2018. Soekarjo Secara substansi merupakan Rencana Strategi RSUD Prof. Dr. Margono penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah tahun 2013-2018. Pada RPJMD tersebut RSUD Provinsi memuat dan antara lain: Kebijakan Peningkatan Pelayanan RSJD Provinsi Jawa Tengah yang terinci dalam program sebagai berikut: ' 1. Program Administrasi perkantoran yang meliputi kegiatan Jasa Pelayanan Perkantoran 2. Program kesehatan Pelayanan ibu dan Kesehatan anak, yang kegiatan meliputi peningkatan kegiatan mutu fasilitasi pelayanan, kegiatan pemenuhan sarana dan prasarana penunjang pelayanan dan kegiatan peningkatan fasilitas RS 3. Program Promosi dan Pemberdayaan meliputi kegiatan penyelenggaran promosi kesehatan 4. Program Pendidikan Non Formal dan Informal meliputi kegiatan pendidikan kemasyarakatn 5. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur meliputi kegiatan bimbingan teknis sumber daya aparatur 6. Program Sumber Daya Kesehatan meliputi kegiatan penyelenggaraan pelatihan sumber daya kesehatan 7. Program peningkatan sarana prasarana aparatur meliputi kegiatan pengadaan kendaraan operasioanal 8. Program peningkatan mutu pelayanan pelayanan dan penunjang pelayanan BLUD BLUD meliputi kegiatan RPJMD mengacu pula pad a Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025. Sesuai Visi pad a RPJMD yaitu Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari maka sejalan dengan visi dalam RENSTRA RSMS yaitu Prima Dalam Pelayanan Sub Spesialistik dan Pendidikan Profesi. Dengan pelayanan yang prima maka dapat mewujudkan masyakarat yang sehat, sejahtera dan berdikari. RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto adalah Rumah Sakit Klas B Pendidikan milik Pemerintah Proviinsi Jawa Tengah sesual kedudukantlya mempunyai dasar hukum sebagai berikut: A. Landasan Idiil : Pancasila B. Landasan Konstitusional : UUD tahun 1945 khususnya: a. Pasal 28 A; setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertatiankan hidup dan kehidupannya. b. Pasal 28 B ayat (2); setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang. c. Pasal 28 C ayat (1); setiap orang berhak mengembangkan diri melalui mendapat pemenuhan pendidikan kebutuhan dasarnya, dan memperoleh pengetahuan dan teknologi, seni meningkatkan kualitas hidupnya berhak manfaat dari ilmu dan budaya, demi dan demi kesejahteraan umat manusia. d. Pasal 28 H ayat (1); setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan lingkungan batin, hidup memperoleh orang bertempat yang pelayanan berhak pengembangan baik tinggal, dan kesehatan, atas jaminan sosial dan mendapatkan sehat serta berhak dan ayat (3); setiap yang memungkinkan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. e. Pasal 34 ayat (2); negar.a mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan, dan ayat (3); negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. 1. Undang-Undang Nomor : 32 tahun 2004 tetang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang 2005 tentang Penetapan Nomor 3 Tahun pemerintah 2005 tentang Nomor 8 tahun Pengganti Perubahan Undang-Undang atas Undang-Undang Nomor 32 tentang Pemerintah Daerah menjadi Undang-Undang) 2. Undang-Undang Nomor : 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah 3. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional 4. Undang-Undang Nomor: 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 5. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 6. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor : 8 tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah 8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah tentang Rencana Pembangunan Nomor : 3 tahun 2008 Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor :8 tahun 2008 tentang Organisasi & Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jawa Tengah 10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor: 1 tahun 2011 tentang Restribusi Daerah Provinsi Jawa Tengah 11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pedoman 12. Peraturan Pemerintah Nomor: 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum 13. Peraturan Pemerintah Nomor :41 tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah 14. Peraturan tentang Pemerintah Tahapan, Republik Indonesia Tata Cara Nomor : 8 tahun 2008 Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah 15. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana mestinya telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengeloaan Keuangan Daerah. 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 61 tahun 2007 tentang Pedoman Tekhnis· Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum daerah (PPK-BLUD) 18. Peraturan Gubernur Nomor : 94 tahun 2008 tentang penjabaran tugas pokok dan fungsi serta tata kerja RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto 19. Peraturan Gubernur Nomor: 96 tahun 2010 tentang Remunerasi Pada Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah 20. Peraturan Gubernur Nomor: Tentang Standar Pelayanan Minimal 21. Keputusan Menteri KESOS/SK/III/2001 Kesehatan tentang nomor Penetapan 239/MENKES- RS sebagai Rumah Sakit Klas B Pendidikan 22. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SKII1/2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 23. Keputusan Penetapan Gubernur Status Jawa Tengah Pola Pengelolaan Nomor 059/76/2008 Keuangan Badan tentang Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) pada RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Maksud Rencana Strategi (RENSTRA) RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo tahun 2013-2018 disusun adalah sebagai acuan dan pedoman seluruh jajaran Rumah Sakit Margono Soekarjo dalam menjalankan Tugas Pokok Dan Fungsi RS serta pencapaian Visi & Misi secara Rencana berkesinambungan. Strategi Rumah Sakit merupakan penjabaran pula dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2013-2018 sesuai PERDA Nomor 4 Tahun 2009 khususnya kewenangan Urusan Wajib Kesehatan yang berkait dengan kebijakan peningkatan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Jawa Tengah. Tujuan Rencana Strategi tahun 2013-2018 yang disusun oleh RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo adalah sebagai berikut: 1. Menjabarkan Visi dan Misi serta Kebijakan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo ke dalam program dan kegiatan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun (2013-2018) 2. Menjadi pedoman penyusunan Program, Rencana Kerja (RENJA) tahunan dan Rencana Ke~a & Anggaran serta Rencana Ke~a Lima Tahunan sehingga dapat melaksanakan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2013-2018 yang memuat rincian kebijakan, strategi dan program khusunya pelayanan kesehatan sehingga Visi Jawa Tengah yaitu Menuju Jawa Tengah Yang Sejahtera dan Berdikari 3. Memberikan pedoman dalam penyusunan evaluasi kinerja RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. 1.4. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan BAB II. GAMBARAN PELAYANAN RSUD PROF.Dr.MARGONO SOEKARJO 2.1 Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi RS 2.2 Sumber Daya RS 2.3 Kinerja Pelayanan Kondisi Saat Ini RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Kondisi yang diinginkan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK & FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tupoksi 3.2 Telaahan Visi Misi dan Program 3.3 Telahaan Renstra 3.4 Isu-isu Strategi~ BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi 4.2 Tujuan dan Sasaran 4.3 Strategi dan Kebijakan BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI. INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB II. GAMBARAN PELAYANAN RSUD PROF.Dr. MARGONO SOEKARJO Sesuai PERDA nomor 8 tahun 2008 maka RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo memiliki tugas & fungsi sebagai berikut: Tugas Menyelengarakan pemulihan, Pelayanan peningkatan, menyelenggarakan kesehatan dengan pencegahan, upaya penyembuhan, pelayanan rujukan, dan pendidikan & pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat. Fungsi a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan; b. Pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang pelayanan kesehatan; c. Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan; d. Pelayanan medis; e. Pelayanan penunjang medis dan non medis; f. Pelayanan keperawatan; g. Pelayanan rujukan; h. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan; I. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta pengabdian hubungan masyarakat, masyarakat; J. Pengelolaan keuangan dan akuntansi; k. Pengelongan organlsasl urusan kepegawaian, hukum, dan tata laksana, serta rumah tangga, perlengkapan dan Struktur Organisasi Pada Tahun 2007 Pemerintah Pusat telah menerbitkan PP 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah sebagai pedoman penetapan SOTK Perangkat Daerah maka telah ditetapkan pula PERDA No 8 Tahun 2008 tentang SOTK RSUD & RSJ Provinsi Jawa Tengah dengan susunan Direktur dibantu oleh tiga Wakil Direktur dan 9 Kepala Bagian/Bidang serta 21 subbagian/subbidang. Perda tersebut telah di jabarkan pula dalam PERGUB nomor 94 tahun 2008 dengan susunan sebagai berikut: 1. Direktur 2. Wakil Direktur Pelayanan & Kerjasama 3. Wakil Direktur Penunjang & Pendidikan 4. Wakil Direktur Umum & Keuangan 5. Kepala Bidang Pelayanan 6. Kepala Bidang Perawatan 7. Kepala Bidang Mutu & Kerjasama 8. Kepala Bidang Penunjang Medis 9. Kepala Bidang Penunjang Sarpras 10. Kepala Bidang Pendidikan & Penelitian 11. Kepala Bagian Umum 12. Kepala Bagian Perencanaan 13. Kepala Bagian Keuangan DIREKTUR ~~ I I WADIR PELAYANAN KERJASAMA WADIR DAN I <ELOMPOK JABATAN I I - - SEKSI PELAYANAN RAWAT JALAN SEKSI PELAYANAN RAWAT INAP I I- - - SEKSI PENJAMINAN MUTU PELAYANAN I SEKSI PERAWATAN RAWAT INAP - SEKSI KERJASAMA - - WADIR UMUM DAN KEUANGAN I BIDANG PENUNJANG MEDIS BIDANG DAN PENDIDIKAN PENELITIAN I SEKSI KEPERAWATAN RAWAT JALAN DAN I BIDANG PENJAMINAN MUTU DAN KERJASAMA BIDANG KEPERAWATAN BIDANG PELAYANAN 'UNGSIONAL PENUNJANG PENDIDIKAN SEKSI DAN PENDIDIKAN PENELITIAN SEKSI PELATIHAN I BIDANG PENUNJANG SARAN A PRASARANA RUMAH SAKIT I BAGIAN PERENCANAAN I - SEKSI PENUNJANG DIAGNOSA - SEKSI PENUNJANG SARANA PRASARANA MEDIS - SEKSI PENUNJANG TERAPI - SEKSI PENUNJANG SARANA PRASARANA NON MEDIS I BAG IAN KEUANGAN I I- •.. SUBBAGIAN PROGRAM SUBBAGIAN MONITORING DAN EVALUASI SUBBAGIAN REKAM MEDIK BAG IAN UMUM I - SUBBAGIAN ANGGARAN I- SUBBAGIAN AKUNTANSI •.. SUBBAGIAN PERBANDAHARAA N DAN VERIFIKASI I SUBBAGIAN TATA USAHA HUKUM DAN HUMAS SUBBAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN - SUBBAGIAN RUMAH TANGGA J.) Sumber daya manusia di RSUO Prof. Dr. Margono Soekarjo kuantitas telah mencukupi secara namun distribusi dan kualitas SOM masih belum memenuhi standar. Oengan tenaga medis sebanyak 64 orang dan tenaga perawat 340 masih kurang dibandingkan dengan jumlah TT 472 dengan BOR rata-rata diatas 80%, kunjungan rawat jalan diatas 300 pasien perhari serta adanya aktifitas RS pendidikan. Sementara untuk tenaga administrasi telah mencukupi standar kebutuhan sesuai tabel tersebut dibawah ini. NO PNS JENIS SDM NON PNS JML PROPORSI 65 13 78 5% Tenaga Keperawatan 351 271 622 46% 3. Tenaga Kefarmasian 31 36 67 5% 4. Tenaga KesehatanMasyarakal 10 2 12 0,9% 5. Tenaga Gizi 11 4 15 1,1% 6. Tenaga Kelerapian Fisik 48 25 73 5,4% 7. Tenaga Keleknisian Medis 5 2 7 0,5% 8. Tenaga Perekam Medis 15 7 22 1,6% 9. Sarjana 26 16 42 3% 10 Sarjana Muda Umum 7 66 73 5,4% 11. SLTA 133 111 244 12. SLTP 33 3 36 2,7% 13. SO 27 2 29 2,1% 765 564 1.329 1. Tenaga Medis 2 Umum JUMLAH NO KATEGORI TENAGA MEDIS 18,3% 100% UNSOED RSMS JUMLAH 1. Ookter Spesialis Penyakil Oalam 4 3 7 2. Ookter Spesialis Kesehatan Anak 4 2 6 3. Ookler Spesialis Penyakit 5 1 6 4. Ookler Spesialis Kebidanan dan Peny.Kandungan 6 3 9 5. Ookter Spesialis Mala 3 1 4 6. Ookler Spesialis THT 2 1 3 7. Ookter Spesialis Saraf 4 8. Ookter Spesialis Kulil dan Kelamin 3 9. Ookler Spesialis Penyakil Janlung 1 Bedah 5 1 4 1 10. Dokter Spesialis Bedah Orthopedi 4 11. Dokter Spesialis Bedah Saraf 1 12. Dokter Spesialis Bedah Plastik 1 1 13. Dokter Spesialis Urologi 1 1 14. Dokter Spesialis Bedah Onkologi 1 1 15. Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa 1 1 16. Dokter Spesialis Anaestesi 3 2 5 17. Dokter Spesialis Paru 1 1 2 18. Dokter Spesialis Radiologi 2 19. Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik 1 1 2 20. Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 1 2 21. Dokter Spesialis Patologi Anatomi 2 2 22. Dokter Onkologi Radiasi 23. Dokter Spesialis Forensik 24. Dokter Gigi Spesialis Ortodontis 25. Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut 26. Dokter Umum 27. Dokter Gigi 4 1 2 2 1 1 a 1 1 1 2 1 JUMLAH 28 22 3 2 78 22 100 RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo didukung oleh tekhnologi kedokteran yang cukup modern,hal ini ditujukkan dalam data sebagai berikut JENIS PERALATAN CANGGIH NO JUMLAH 1. Whole Body CT Scan 2 2. C - arm X ray fluoroscopi 1 3. Siregraf 1 4. Endoscopy 2 5. Laparascopy 3 6. Haemodialisa 14 7. Blood Gas Analysis 8. Inkubator BBLR 25 9. Mesin Respirasi 4 2 10. Defibrilator 12 11. Arthroscopi 1 12. Spirometer 1 13. Audiometer 2 14. Campimeter 1 15. EEG 1 I 16. EMG 1 17. ECG 44 18. USG 10 19. Treadmill 2 20. Pacho Emultion 1 21. Perimeter 1 22. Cobalt 60 1 23. Cusa 1 24. High Speed Drill 1 25. Bone Densitometer 1 26. MRI 1 27. Echocardigrafi 1 28. RFA 1 29. Laser Kulit 1 30. Body Spa 1 31. Yag'Laser 1 32. Beauty Tech 1 74 JUMLAH Dari data alat canggLh tersebut diatas maka dapat dijelaskan dalam rangka pengembangan dalam rangka menetapkan pelayanan diagnosa bahwa RSMS memiliki keunggulan pada kasus-kasus yang dirujuk maupun tindakan operatif dibandingkan dengan RS. sekitar yang belum memiliki alat-alat yang representatif. RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo dengan luas tanah masing-masing bangunan memiliki 2 Gedung Pelayanan 12,5 Ha dan 3,5 Ha dengan luas 16.500 m2 dan 9.400 m2 dilengkapi dengan fasilitas Lift, Tram dengan dilengkapi alat pemadam kebakaran, Hidran dan indikator kebakaran/asap. Didukung pula oleh nventarisasi sarana dan prasarana RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, yang merupakan barang milik/ kekayaan daerah ini dapat disampaikan sebagai berikut : 1. BARANG BANTUAN DAERAH KEADAAN a. PER 31 DESEMBER 2012 Barang Tidak Bergerak : JENIS BARANG /-UAS JML SATUAN 1). Tanah jalan Dr. Angka 40.016 M2 5 Bidang 2). Tanah jalan Dr. Gumbreg 106.100 M2 2 Bidang 1.345 M2 1 Buah 4). Tanah Jalan Gatot Subroto 480 M2 1 Buah 5). Gedung Kantor dan Selasar 49.019 M2 3). Tanah Jalan Adyaksa 22 Buah 6). Rumah dinas 1.045 M2 9 Buah 7). Asrama 1960 M2 5 Buah JENIS BARANG SATUAN JML 1 ). Alat Angkutan a). Jenis Sedan JENIS 1 BARANG Buah SATUAN JML b). Jenis Ambulance 8 Buah c). Jenis Sepeda Motor 4 Buah d). Jenis Station Wagon 5 Buah e). Pick up 1 Buah f). 1 Buah a). Alat Kantor 1.937 Buah b). Alat Rumah Tangga 9.073 Buah 3.210 Buah 10 Buah c). Kedokteran THT 112 Buah d). Kedokteran Gigi 56 Buah e). Kedokteran Kandungan 46 Buah 2 Buah 142 Buah 11 Buah Bus 2). Alat Kantor dan RT 3). Alat Kesehatan a). Dokter Umum b). Alat Rotgent f). Kedokteran Saraf g). Laboratorium h). Kedokteran Mata i) . Kedokteran Bedah Umum j) . Kedokteran Bedah Orthopedi k). Kedokteran Bedah Saraf 118 SetlBuah 3 Set 1 Set I). 1 Buah 15 Buah 3 Buah 1.129 Buah 127 Buah Kedokteran Jiwa m). Alat Jantung n). Kedokteran Rehabilitasi Medik 4). Sarana Perpustakaan 5). Sarana Budaya/Seni (Buku) (Piala dan Piagam) JUMLAH BARANG JENIS 1. 2. 15.891 SetlBuah JML SATUAN Alat Kantor dan RT a. Alat Kantor b. A.lat Rumah Tangga 21 Buah 1 Buah 273 Buah 6 Buah Alat Kesehatan a. Kedokteran Umum b. Alat Rotgen c. Kedokteran THT 12 buah d. Kedokteran Gigi 2 buah e. Kedokteran Kandungan 10 buah f. Kedokteran Saraf 21 buah g. Laboratorium 7 buah h. Kedokteran Mata 0 buah i. Kedokteran Bedah Umum 22 buah J. Kedokteran Bedah Orthopedi 1 buah k. Kedokteran Bedah Saraf 0 buah I. Kedokteran Jiwa 0 buah 21 buah 48 buah 445 buah . m. Alat Jantung n. Kedokteran Rehabilitasi Medik JUMLAH A. KONDISI SAAT INI 1. KONDISI EKSTERNAL a. PROFIL PASAR RSMS RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo merupakan RS milik pemerintah provinsi Jawa Tengah rujukan dengan jangkauan Klas B Pendidikan yang berada di Purwokerto wilayah Jawa Tengah bagian barat selatan meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara serta Kebumen dan wilayah lainnya. Mengacu data kependudukan data rujukan pelayanan berdasarkan wilayah wilayah tersebut dan maka RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo masih menjadi salah satu pilihan masyarakat kabupaten tersebut untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. NO KABUPATEN 1 Banyumas 2 Purbalingga 3 Cilacap 4 Banjanegara JMLPASIEN JML PENDUDUK 1.554.527 111.713 848.952 16.498 1.642.107 13.220 868.913 5996 14.686 16.262 5 Brebes 1.733869 6 Lain-Lain 2.995.222 Merujuk profil kesehatan Jawa Tengah tahun 2012, morbiditas penyakit menular cenderung Tuberculosis menurun dibanding untuk tahun 2011 seperti sebesar 60,87 per 100.000 penduduk, Demam Berdarah 19,29 per 100.000 penduduk serta Kusta 4,57 per 100.000, namun pada kasus HIV/AIDS dibandingkan 1.256 kasus menjadi tahun 2011 terdapat peningkatan 1.397. Sementara pada penyakit dari non menular prevalensi cenderung menurun dibanding tahun 2011 seperti Jantung (2%), Kanker (0,07%), Diabetes Melitus (0,06%), Hipertensi (2%), Asma (0,42%), dekompensasio Stroke (0,07%), Kordis (0,12%). Dari tabel jumlah Margono penduduk maka banyumas dan jumlah dapat disimpulkan memanfaatkan kunjungan di RSUD Prof. Dr. bahwa lebih dari 7% penduduk pelayanan oleh kabupaten RSMS disusul Purbalingga sebesar 1,9%, kabupaten Cilacap 0,8% dan Banjarnegara 0,6 % dan kabupaten dengan morbiditas Brebes sebesar 0,08%. Apabila dibandingkan provinsi Jawa Tengah maka kurang lebih 45% penduduk yang sakit di Banyumas berobat di RSMS, sementara untuk kabupaten Purbalingga sekitar 20% Kabupaten Cilacap 15% dan Banjarnegara 7,6 %. No Kabupaten Kelompok Umur 1 "Banyumas 413.837 1.020066 120.624 JUMLAH 1.554.527 2 Purbalingga 237.402 547.270 64.280 848.952 3 Cilacap 464.859 1060.759 116.489 1642.107 4 Baniarneqara 236.103 570535 62.275 868.913 5 Lain-lain 860.096 1.953.433 181.693 2.995.222 . 0-14 15-64 65+ Dari tabel tersebut diatas kelompok umur lebih dari 65 tahun mencapai di atas 7% dari komposisi penduduk berdasarkan wilayah 4 kabupaten yaitu Banyumas, kelompok Purbalingga, umur di Cilacap dan Banjarnegara lebih tinggi dari kabupaten lain di Jawa Tengah sekitar 5-6 % dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun . Hal tersebut seiring dengan meningkatnya umur harapan hidup penduduk Jawa Tengah pad a tahun 2012 yaitu 71,1 tahun dari 69,7 pada tahun 2011 hal ini menunjukan adanya keberhasilan program pembangunan kesehatan, namun demikian hal ini memilki dampak yang cukup signifikan terhadap masalah-masalah lanjut usia. kesehatan Penyakit-penyakit yaitu masalah degeneratif kesehatan seperti hipertensi, keganasan, diabetes melitus,gagal masyarakat jantung, stroke, ginjal dan buta katarak menjadi trend penyakit saat ini dan masa mendatang. Kondisi tersebut mempengaruhi pola pelayanan RS umumnya di Indonesia khususnya di Jawa Tengah untuk mampu mengelola penyakit diderita oleh usia produktif maupun usia lanjut. degeneratif yang No Kabupaten Laki-Laki Perempuan Jumlah 1554527 1 Banyumas 778.197 776.330 2 Purbalingga 420.258 428.694 848952 3 Cilacap 824.279 817.828 1.642.107 4 Banjarnegara 436.152 432.761 868.913 5 Lain-lain I 1498499 Dari tabel tersebut diatas dapat dijelaskan penduduk hampir laki-Iaki 2.995.222 1496723 seimbang bahwa dengan proporsi jumlah jumlah penduduk perempuan, namun demikian dari tahun ke tahun menurut data statistik jumlah perempuan di 4 Kabupaten tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. lronisnya tahun 2012 angka Kematian Ibu di provinsi Jawa Tengah kurang lebih 116,34 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi 10,75 per 1000 kelahiran hidup. Kondisi ini tidak berbeda di 4 Kabupaten tersebut. Hal kabupaten tersebut terutama perempuan di perempuan yang sehingga faktor berperan kesehatan menjadi terabaikan. ganda yang Data dari BPS laki-Iaki dan perempuan ini dimungkinkan yaitu Purbalingga reproduksi berhubungan dan dengan menunjukkan karena adalah produksi reproduksi rata-rata jam kerja hampir sama yaitu sekitar 37-39 jam per minggu. Tingginya angka kematian ibu dan bayi biasnya terjadi karena tidak memiliki akses ke pelayana kesehatan yang berkualitas,terutama pelayanan kegawatdaruratan, terlambat mengambil keputusan dan terlambat mendapatkan pelayanan kesehatan. Lokasi RSUD Prof. Dr. perdagangan Margono Soekarjo yang strategis 4 wilayah kabupaten menjadikan di jalur RS Margono memiliki potensi cakupan pelayanan rujukan kesehatan. Dengan dukungan SDM khususnya jumlah tenaga medis yang mencakup 72 orang yang terdiri dari 17 jenis spesialistik dan Alat- kedokteran standart klas B Pendidikan saat menjadikan serta canggih sesuai RS Margono menjadi RS yang terbesar dan unggul di wilayah Jawa Tengah Bagian Barat Selatan. NO KABUPATEN RS PEMERINTAH 4 RS SWASTA 16 1 Banyumas 2 Purbalingga 1 6 3 Cilacap 2 7 4 Banjanegara 1 3 5 Brebes 2 5 Jumlah 10 37 Dalam tabel tersebut kabupaten, tersebut bahkan jumlah telah mencukupi relatif berlebih demikian Kedokteran dari aspek maka RS pemerintah khususnya dan swasa di empat ratio penduduk di kabupaten kemampuan pelayanan, RSUD Prof. Dr, Margono yang dilayani, Banyumas, SDM dan Soekarjo namun peralatan paling unggul diantara yang lain karena statusnya sebagai RS Klas B Pendidikan. Dari data morbiditas & kunjungan sekitar 47% sementara pelayanan maka market share RSMS RSUD kabupaten sekitar 30 persen dan RS. Swasta dan praktek pribadi 23 persen, fenomena ini menunjukkan RSMS masih menjadi pilihan masyarakat 4 Kabupaten. IE] RUMAH SAKIT I SDM I TT 1 RSUD Banyumas 539 2 RS Santa Elizabeth 159 64 3 RSU Emanuel 315 161 360 I MEDIS I PELAYANAN 31 Kesehatan Jiwa 27 Maternal Perinatal 23 Umum dan Akupuntur 4 RSOP Purwokerto 5 RS Pertamina 80 37 196 50 8 Orthopaedirfrauma 27 Umum dan GigiMulut I RSOP adalah salah satu Rumah Sakit khusus orthopaedi yang cukup besar di Banyumas membatasi pada penanganan trauma, walaupun bukan satu-satunya karena terdapat 2 Rumah Sa kit khusus Bedah yang lain di wilayah Jawa Tengah Barat Selatan pesaing yang perlu diperhitungkan namun RSOP menjadi karena disamping beberapa tenaga Medis yang melayani di Rumah Sakit tersebut juga tenaga Medis yang juga melayani di RSMS, fasilitas yang nyaman dan pelayanan yang ramah dan kekhususan menangani trauma serta kerjasama dengan jasa raharja merupakan strategi yang diandalkan di Rumah Sakit tersebut. Hal lain yang dapat dijelaskan adalah bahwa pesaing utama RSUD Prof Dr. Margono Soekarjo Purwokerto RSUD Banyumas, hal ini disebabkan RSUD Banyumas milik pemerintah Kabupaten sehingga memiliki dukungan politis yang kuat dari pemerintah Kabupaten. Sementara RS Santa Elizabeth, RS. Emanuel dan RS Pertamina adalah Rumah Sakit di disubsidi oleh yayasan ataupun BUMN milik negara sehingga didalam pengeloaannya mulai. menjalankan strategi yang offensif aggressive sehingga menjadi pesaing dari RSMS karena beberapa tenaga Medis yang melayani di Rumah Sakit tersebut juga merupakan tenaga Medis yang juga melayani di RSMS. Analisis konsumen RS didasarkan pad a segmen pasien yang dijadikan sasaran pada pelayanan RS di masa lalu dan sekarang dan segmen pasien yang akan dijadikan sasaran pelayanan RS dimasa depan. b.1.1. Analisis Segmen Pasar Tabel6. Analisis Segmen Pasar Tuliskan trend yang diminati Strategi apa yang perlu dirancang RS pasien saat ini yang berkaitan untuk mengambil keuntungan dari dengan RS. trend ini? Pelayanan pasien VIP di Paviliun 1. Perbaikan sistem pelayanan Paviliun Abiyasa akan terus diminati Abiyasa yang mengutamakan pasien, oleh karena keunggulan kepastian pelayanan dan fasilitas yang nyaman dan tarif kenyamanan fasilitas pelayanan terjangkau untuk menarik segmen pasar menengah ke atas Pelayanan pasien Asuransi 1. Peningkatan sistem pelayanan Kesehatan terus diminati pasien, administrasi peserta asuransi karena ketersediaan jenis dan khususnya pasien non PBI fasilitas pelayanan 2. Perbaikan MOU tentang tarif Pelayanan Pasien Asuransi Pelayanan pasien kelas III 1. Peningkatan sistem pelayanan khususnya pasien maskin maskin meliputi kebijakan dan masyarakat miskin terus diminati prosedur untuk kemudahan akses pasien, karena lokasi yang pelayanan kesehatan maskin strategis dan fasilitas yang (pasien PBI) nyaman 2. Perbaikan standar pelayanan dan CP untuk pengendalian biaya pelayanan Pelayanan gawat darurat terus 1. Meningkatkan kualitas SOM gawat diminati pasien, karena lokasi darurat untuk meningkatkan mutu yang strategis dan kelengkapan pelayanan kegawatdaruratan sarana prasarana gawat darurat 2. Memenuhi target respon time dan waktu tunggu konsultan di IGO Pelayanan rawat intensif sangat 1. Meningkatkan jumlah SOM dibutuhkan pasien, karena khususnya intensifis untuk memiliki sarana dan prasarana meningkatkan mutu pelayanan yang lengkap dan fasilitas yang ICUll CCU/HCU/NI CU/PICU nyaman 2. Mengembangkan NCCU Pelayanan Jantung, terus diminati 1. Meningkatkan jumlah dan pasien karena kemudahan akses kompetensi SOM pelayanan jantung pelayanan dan kelengkapan terpadu sarana penunjang diagnosa 2. Mengembangkan pelayanan jantung terpadu Pelayanan Bedah Urologi, terus diminati karena kemudahan akses pelayanan dan ketersediaan spesialis bedah urologi Hemodialisa terus diminati pasien, 1. Meningkatkan jumlah dan kompetensi SOM pelayanan urologi 2. Mengembangkan pelayanan urologi khususnya transplantasi ginjal 1. Peningkatan sarana dan prasarana karena prosedur pelayanan pelayanan untuk kenyamanan pasien mudah, dan adanya pasien jaminan dari asuransi kesehatan Pelayanan Maternal Perinatal 1. Meningkatkan sistem pelayanan khususnya Persalinan resiko maternal perinatal (kebijakan dan tinggi terus diminati pasien, prosedur) dengan kepastian karena dukungan program penanganan oleh SOM yang handal jampersal dan kompeten I Pelayanan 1. Meningkatkan jumlah dan Onkologi terus diminati pasien, oleh karena satu-satunya Kompetensi SOM untuk kepastian pelayanan di wilayah Jawa pelayanan onkologi Tengah barat selatan 2. Mengembangkan sistem pelayanan onkologi terpadu (termasuk radioterapi dan kemoterapi) Dari tabel 6 mengembangkan di atas dapat pelayanan disimpulkan rujukan sub bahwa peluang spesialistik untuk RS, baik pelayanan medis maupun penunjang medis, masih banyak kesempatan, khususnya untuk segmen menengah ke atas khususnya pasien dengan penjamin asuransi non PSI dan pasien umum sekitar 40%. Hal lain paslen asuransi PSI merupakan potensi yang tidak dapat diabaikan karena 60% pasien di RSMS adalah pasien maskin. Demikian juga produk layanan baru yang potensial karena belum ada pesaingnya perlu segera dikembangkan di RS ini, misalnya pelayanan onkologi terpadu, pelayanan pelayanan haemodialisa serta :pelayanan jantung, bedah urologi dan dukungan pengembangan pelayanan pavilun abiayasa (VIP dan WIP) untuk mendukung biaya operasional RS b.l.2. Analisis Manfaat Tabel 7. Analisis Manfaat Segmen Pasien Individu Asuransi Non PBI Asuransi PBI Kelebihan yang ditawarkan diakses pasien Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang lengkap, SOM yang Kompeten, Jaminan kemudahan Prosedur dan adanya Standar Pelayanan, Fasilitas nyaman Adanya Kerjasama dengan Perusahaan, ketersediaan jenis dan faslitas pelayanan, Tarif terjangkau, RS memiliki sertifikasi ISO 9001 :2000 dan akreditasi 16 bidang pelayanan Lokasi strategis,kemudahan akses pelayanan, kemudahan prosedur pelayanan, sarana dan prasarana lengkap, fasilitas nyaman Dari tabel 7 di atas menunjukkan dapat kepada segemen oleh pelanggan, bahwa banyak kelebihan RS yang baik secara individu maupun kelembagaan. Pelayanan kesehatan sub spesialistik yang panpurna, ditangani secara profesional, serta adanya jaminan mutu pelayanan RS yang dapat dipertanggungjawabkan, dan biaya yang terjangkau, merupakan daya tarik tersendiri bagi pasien maupun lembaga asuransi / perusahaan untuk memilih RSMS sebagai tempat pelayanan kesehatan b.1.3. Analisis Detail Pertanyaan Kunci Pelayanan seperti apa yang mereka inginkan untuk di akses? Apakah sebetulnya kebutuhan pasien? • • Bagaimanakah produk BLUD-RS bisa memuaskan kebutuhan mereka? • Siapakah yang mer:npengaruhi didalam proses pembelian/pelayanan? Siapakah yang mengambil keputusan didalam proses pelayanan Bagaimanakah dukungan pemerintah daerah terhadap pelayan keseh'atan di tempat anda? • Bagaimana dukungan direksi terhadap pelayanan kesehatan di tempat and a? Pasar Sasaran pertama (Pasien RS) Pelayanan yang berkualitas, terjangkau dan memuaskan pasien. Pasien dilayani dengan pendekatan sebagai subyek bukan penderita atau obyek Produk pelayanan yang diberikan dengan jaminan kepastian pelayanan dan kenyamanan Petugas kesehatan, stake holder dan sesama pasien • Pasien dan Keluarga pasien • Pemerintah Provinsi sebagai Pemilik RS sangat mendukung. • Pemerintah Kabupaten sebagai stake holder kurang mendukung krn menganggap RS sebagi Pesaing dari RS yanq dimiliki. Direksi sang at mendukung dan memiliki komitmen yang tinggi Dari kajian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa masyarakat sebagai pengguna jasa RS akan sangat tertarik pada RSMS, apabila pad a saat mereka sakit dan memuaskan, keinginannya yaitu mendapatkan pelayanan yang yaitu cepat dan tepat pelayanan dapat medis yang mencukupi dalam pelayanan, segala dan mereka dilayani sebagai sesama manusia yang perlu segera ditolong dengan ramah, luwes, dan informatif dan terjangkau. Dan dari pihak Pemerintah sebagai pemilik, akan sangat mendukung upaya-upaya karena meningkatkan pelayanan publik pelayanan Pemerintah. mutu pada Sasaran pelayanan dasarnya pertama masyarakat merupakan (pasien), bagian dari yang perlu diprioritaskan dalam pelayanan adalah pelayanan gawat darurat dan pelayanan rawat jalan yang merupakan entry poin pertama kali bagi pasien. b.2.1. ANALISIS PESAING. RSUD Prof Dr. Margono dalam pengelolaanya pesaing dengan dalam rangka menerapkan status kelembagaan perlu melakukan manaJemen ala bisnis PPK-BLUD. Sebagai sebagai kajian sejalan RS yang terbesar di wilayah Jawah Tengah Barat Selatan sampai saat ini masih menjadi pilihan masyarakat di 4 Kabupaten, namun dari aspek pelayanan RSU Emanuel, RSU Elisabeth dan RSUD Banyumas dapat ditetapkan sebagai pesaing yang harus di perhitungkan karena spirit dan budaya kerja yang unggul tercermin dalam proses pelayanan kepada pelanggan. Pesaing RSUD Banyumas RS Emmanuel RS Elisabeth Trend kedepan Porsi pasien Segmen menengah ke bawah Semakin kuat Segmen menengah ke atas Segemen menengah ke atas Semakin kuat. Alasan utama pasien membeli dari Pesaing anda - Pelayanan lebih ramah & informatif - Adanya dukungan Pemkab Memiliki Pelayanan Unggulan menjadi Pembeda (Jiwa) - Pelayanan lebih nyaman - Pelayanan lebih ramah. - Prosedur lebih sederhana. - Pelayanan Lebih Ramah - Prosedur lebih sederhana Proses Pelayanan Asertif - Sarana Prasarana Nyaman - Semakin kuat yang RSUD Banyumas merupakan RS Kabupaten yang memiliki pelayanan unggulan yaitu Kesehatan Jiwa dan memberikan pelayanan kepada segemen pasar yang sama dengan RSMS yaitu menengah ke bawah ditambah dengan sebagai salah tingginya RS Pendidikan.Sementara dukungan Kabupaten yang dari Pemerintah merupakan RS Kabupaten Klas B untuk 2 RS swasta lainnya trend nya akan lebih kuat karena kedua RS tersebut memiliki budaya kerja yang sangat kuat dalam proses pelayanan kepada pelanggan, hal ini disebabkan karena 29 secara manajemen sumber daya manusia memiliki sistem reward adn punishment yang sangat baik terutama berkaitan dengan mekanisme komplain pelanggan sehingga mendorong SOM di RS swasta memiliki loyalitas yang sangat tinggi. Oi dukung sumber dana dari yayasan yang mampu mendorong RS swasta untuk melakukan terobosan pelayanan dengan pemenuhan sarana dan prasarana yang lengkap dan canggih. Oari hal tersebut maka ketiga RS tersebut dimasa mendatang menjadi pesaing yang sangat kuat bagi RSMS Oalam kajian kompetisi banyak variabel yang perlu diperhatikan, seperti yang tertera dalam tabel berikut: Tabel 10. Kekuatan Kelemahan Kompetisi Variabel RSUD Kab BLUD-RSMS Buruk .......... Baik Buruk ....... Baik RS Swasta sekitar Buruk ........... Baik Ukuran Ruang 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Reputasi 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Lokasi 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Konsumen 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Keahlian Manajemen 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Fleksibilitas 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Tarif 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Jaminan Kepastian 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Kualitas Produk 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Reliabilitas Pelayanan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Variabilitas Produk 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Pelayanan Paripurna 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Promosi 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Customer Service 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Penampilan SDM 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Kelengkapan alat 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Orientasi Oari tabel kekuatan RSMS diantara 212/3X100%= dan kelemahan pesaingnya 70,6% I berkompetisi memperoleh tingkat maka daya saing compettiveness= RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo memiliki kelemahan konsumen, fleksibilitas, tarif, promosi dan cutomer pada orientasi service, jaminan kepastian, dan penampilan SDM maka perlu program dan strategi yang tepat untuk menguatkan Rumah Sakit yang hal-hal tersebut prima dalam sehingga pelayanan sub mampu menjadi spesialistik dan pendidikan profesi Grafik: Siklus Kehidupan Bisnis RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Menemukan formula keberhasilan Memanen keuntungan Keputusan Pengemban gan Pembaruan formula keberhasilan Margono Soekarjo Purwokerto di antara para pesaingnya Keputusan investasi tambah atau tidak cukup kuat, tetapi masih perlu upaya peningkatan strategi bisnis yang tepat dalam membangun posisi keunggulan kompetitif yang dimiliki, dalam rangka merebut pangsa pasar yang ada, diantaranya adalah : peningkatan cara pelayanan pasien yang lebih ramah dan informatif, peningkatan mutu dan kepastian pelayanan, pengembangan fasilitas pelayanan unggulan yang banyak mendekatkan diminati masyarakat, diri kepada masyarakat, pelayanan pro dan peningkatan aktif dengan loyalitas dan dedikasi kerja karyawan RS. Apabila memperhatikan posisi Bisnis RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto tersebut, maka RSMS saat ini terletak pada posisi Good, dengan tingkat maturitas 75 % dan tingkat competitifness 70,6%. Oleh sebab perlu strategi untuk meningkatkan kualitas SDM dan kemampuan manajerial untuk mendapatkan tingkat maturitas organisasi yang lebih tinggi. Prioritasnya dapat menembus pada pangsa manajemen pelayanan unggulan, pasar yang daya saingnya sehinga relatif masih rendah Atau menurunkan tingkat competitifness dari pesalng dengan upaya mengajak kerjasama pesaing dalam bisnis pelayanan asas kemitraan, sehinga pesaing yang sebelumnya dengan merupakan ancaman justru akan mejadi peluang bagi RSMS untuk berkembang. Posisi Bisnis 25 Maturity NO THN ANGGARAN 1 APBD RSMS 311.787.811000 385.865582.000 454.295.545.000 599049.407.000 59.806.332000 82632.543.000 133.190.431.000 170.537.403.000 I 2 2005 2006 3 4 2007 2008 4.001.836.661.000 4.373627046000 5.394313.692.000 5 2009 5.665.315.683.000 740.700.880.000 166.211.415.000 6 2010 6.062.149.998.000 752.824.990.000 211.809.720.000 7 2011 2012 8.024.960.580.000 11.928.572.886.000 707.109.896.000 245.530.014000 845.296.762.000 238.856.047.000 8 3192.575191000 KESEHATAN Oari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran kesehatan yang dialokasikan untuk pembangunan kesehatan di Jawa Tengah mulai tahun 2005 sampai dengan 2012 mengalami kenaikan yaitu ratarata sebesar 17,5%, namun demikian bila dilakukan analisa proporsi antara alokasi dana kesehatan terhadap APBO pad a tahun 2005 sebesar 9,7 persen, tahun 2006 sekitar 9,6 persen dan tahun 2007 sebesar 10,30%. Sementara untuk alokasi di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo mulai tahun 2005 sampai dengan 2007 terjadi kenaikan yang signifikan pula yaitu sebesar 27% pada tahun 2006 dan sebesar 37 % pad a tahun Prof, Dr. 2007 serta 28,4%. Margono pengembangan Soekarjo melakukan ini terjadi karena RSUD fisik untuk pembangunan paviliun Abiyasa dan Pusat Geriatri. Kemudian secara mulai 2010-2011 berturut-turut Kenaikan adalah sebagai berikut 27,4%,15,9%, sementara tahun 2012 menurun sebesar 3%. Analisis proporsi alokasi dana RSMS terhadap APBD Kesehatan Provinsi Jawa Tengah cukup besar yaitu 19 persen pad a tahun 2005, 21 pesen pada tahun 2006 dan 29 persen pada tahun 2008. Kemudian pada tahun 2009-2012 berturut-turut 34,7%, 28,2%. Hal ini menunjukkan Tengah memberikan pengembangan efektif dan dukungan pelayanan efisien meningkatkan & bahwa Pemeritah sumber untuk di RSMS, maka perlu pengelolaan yang dengan cakupan dana Provinsi Jawa cukup agar mutu sebagai berikut 22,4%, 28,1%, alokasi yang dana pelayanan tersebut kesehatan dapat terhadap masyarakat. I No JUMLAH UNIT KERJA SPESIALIS I 1 PUSKESMAS 2 RUMAH SAKIT 3 SARANA KES LAIN TENAGA UMUM JUMLAH 9 1.867 697 2.573 1.831 337 4.669 2537 RATIO THO 100.000 PENDUDUK GIGI 2501 27 TOTAL DOKTER 7.63 RATIO IDEAL 352 66 445 4.050 1.100 7.687 12.17 3.31 20.68 40 11 6 Dalam menentukan keberhasilan pengembangan pelayanan kesehatan maka ketersediaan tenaga medis k~ususnya dokter spesialis menjadi salah satu Purwokerto, bahwa faktor penting sementara ketersediaan di RSUD Prof. Dr. dari tabel tersebut tenaga Margono diatas dapat Soekarjo dijelaskan medis di Provinsi Jawa Tengah masih belum mencapai ratio Ideal yaitu 6 per 100.000 penduduk untuk Dokter Spesialis, 40 per 100.000 penduduk untuk dokter umum dan 11 per 100.000 penduduk untuk Dokter Gigi. Ketersediaan tersebut dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah tentang pengangkatan baru yang relatif kecil setiap tahunnya tenaga kesehatan pemenuhan dipenuhi, karena kebutuhan dan banyaknya pensiun, tenaga medis sehingga akan sangat oleh karena itu perlu terobosan juga pegawai pengurangan secara birokrasi lama dan sulit dengan manajemen BLUD sehingga dapat melakukan recruitment tenaga medis sesuai kebutuhan pengembangan bergantung pelayanan di RSMS, namun demikian hal tersebut tetap pad a jumlah spesialis yang tersedia dari beberapa center pendidikan spesialistik di Indonesia. Merujuk pada data pencapaian kinerja RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto maka jenis-jenis pelayanan yang ada diantaranya adalah: 1. Pelayanan Rawat Darurat; 2. Pelayanan Rawat Jalan; 3. Pelayanan Rawat Inap; 4. Pelayanan Rawat intensif; 5. Pelayanan Bedah Sentral; 6. Pelayanan Kebidanan; 7. Pelayanan Rehabilitasi Medis; 8. Pelayanan Radiologi; 9. Pelayanan Farmasi RS; 10. Pelayanan Gizi RS. 11. Pelayanan Radioterapi 12. Pelayanan Patologi klinik 13. Pelayanan Patologi anatomi 14. Pelayanan Hemodialisa 15. Pelayanan Transfusi Darah 16. Pelayanan Pendidikan dan Pelatihan SOM . 17. Pelayanan Pengolahan limbah RS 18. Pelayanan Pemulasaraan Jenazah RS. 19. Pelayanan Ambulance dan Mobil Jenazah RS 20. Pelayanan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RS. 21. Pelayanan administrasi ( RT, Keuangan, Kendaraan Dinas, Keamanan, Manajemen, SIM, Rekam Medis, Pemasaran, Perpustakaan ). Dari apek manajemen keuangan maka Unit kerja di RSMS dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Cost Center, yaitu Unit kerja yang mempunyai tug as pokok membelanjakan anggaran sesuai Rencana Bisnis Anggaran yang telah ditetapkan, untuk menyediakan segala sumber daya yang diperlukan untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan rujukan spesialistik 2. Revenue Center, menyelenggarakan yaitu Unit kerja yang mempunyai tugas pokok kegiatan pelayanan kesehatan rujukan sub spesialistik yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tabel 13: Cakupan Pelayanan RS Berdasarkan Cara Pembayaran CAKUPAN RATARATA PELAYANAN RAW AT JALAN I UMUM ASKES MASKIN LAIN-LAIN JUMLAH RAWAT JALAN II UMUM ASKES MASKIN LAIN-LAIN JUMLAH GAWAT DARURAT I UMUM ASKES MASKIN LAIN-LAIN JUMLAH GAWAT DARURAT II UMUM ASKES MASKIN LAIN-LAIN JUMLAH RAWAT INAP I UMUM ASKES MASK IN LAIN-LAIN JUMLAH RAWAT INAP II 2009 2010' GT 2011 GT 2012 37.509 69.321 44.239 2.901 153.970 36.543 69.630 46.910 3.089 156.172 0,97 1,03 1,06 1,06 1,01 38.200 67.381 51.863 5.339 162.783 1,04 0,96 1,1 1,7 1,04 46.698 52.392 58.667 6.082 163.837 1,2 0,7 1,1 1,1 1,05 1.923 4.224 4.579 10.180 2,4 9.156 13.789 1,9 1,3 9.187 20.567 1,03 1,4 ° 6.147° 151 15.139 ° ° 5.918 4.276 5.436 3.932 6.582 4.467 651 15.915 920 15.901 577 510 ° 1.087° 3.929 4.114 4.327 51 12.421 ') .., -,.) ° ° GT ° TREND 1,03 Naik ° .., .., 1,8 1,5 914 30.668 .),.) 2,4 272 23.217 1,3 1,7 Naik 0,6 1,5 0,8 1,4 0,99 8.515 3.757 4.049 848 17.169 2,1 0,5 0,9 0,9 1,07 10.046 3.380 4.355 1.049 18.830 1,1 0,8 1,07 1,23 1,09 1,05 Naik 1.461 2,5 ') .., -,.) 2.062 2.179 1,4 1.221 2.529 3.183 1,2 1,4 ° 2,4° 98 4.339 7,5 1,6 214 5.926 2,1 1,3 1,7 Naik 3.488 0,94 1,04 1,26 1,14 1,09 3.610 3.893 6.836 383 14.722 1,03 1,02 1,23 1.29 1,03 Naik ° 13 2.650 3.685 3.668 4.415 258 12.026 - 0,9 0,89 1,02 5,05 0,9 ° 3.813 5.575 295 13.172 1,7 ° ° ° 1,11 UMUM ASKES MASKIN LAIN-LAIN JUMLAH RAWAT INAP III UMUM ASKES MASK IN LAIN-LAIN JUMLAH MA TERNAL-PERI UMUM ASKES MASK IN LAIN-LAIN JUMLAH RAWAT INTENSIF UMUM ASKES MASK IN LAIN-LAIN JUMLAH RINTENSIF ABI UMUM ASKES MASKIN LAIN-LAIN JUMLAH BEDAH SENTRAL UMUM ASKES MASKIN LAIN-LAIN JUMLAH BEDAH SENTRAL ABI UMUM ASKES MASKIN LAIN-LAIN JUMLAH RADIOLOGI UMUM ASKES MASKIN LAIN-LAIN JUMLAH RADIOLOGI ABI UMUM ASKES MASKIN LAIN-LAIN JUMLAH RADIOTERAPI UMUM ASKES MASK IN LAIN-LAIN JUMLAH 2.603 1.363 4.770 33 8.769 2.493 1.269 4.770 101 8.633 0,95 0,93 1 3,06 0,98 2.173 1.507 8.121 151 11.952 0,87 1,18 1,70 1,49 1,3 2.317 1.431 10.420 173 14.341 447 628 1.154 1.592 2,58 2,54 1.705 2.576 1,48 1,62 2.065 3.865 ° ?~ _J ° ° ° 1,07 0,95 1,28 1,15 1,19 1,15 Naik 6 1.081 2.769 _,:l- ., 95 4.376 3,38 1,5 200 6.130 2,10 1,4 1,8 Naik 2.128 136 2.509 63 4.836 3.783 201 3.008 473 7.465 1,78 1,48 1,98 7,51 1,5 3.171 280 6.644 174 10.269 0,84 1,93 2,21 0,36 1,37 1.929 0,61 0,81 1,67 3,21 1,3 1,39 Naik 609 331 815 634 302 722 1,04 0,91 0,88 0,86 0,86 1,34 1.755 ° 1.658 ° 0,94 551 261 968 34 1.814 1.07 Naik ° ° ° ° ° 107 117 I~~ JJ 2.717 63 5.362 ° °° ° 0 I 1.945 185 237 1,39 1,68 274 1,2 ° ° 422 1,5 1,37 Naik 1.116 1.105 1.334 3.640 242 6.332 0,91 0,98 1,33 3,84 1,18 1.126 5.084 157 7.472 0,99 0,84 1,39 0,65 1,12 1,15 Naik 256 486 4,83 6 397 854 1,55 1,76 8 750 8 5,55 12 1.263 1,5 1,63 3,6 Naik 1.026 6.422 12.474 1,01 1,16 1,26 1,32 1,13 11.974 6.701 15.876 977 35.528 1,08 1,04 1,27 1,22 1,15 1,05 Naik 2,46 1,53 2.875 3.469 1,06 1,67 78 6.422 1,7 Naik 0,94 Turun 141 ° ° 224 1.264 ° 1,27 1,21 ° ° 1.230 1.352 4.879 1,02 1,26 1,27 0,73 1,09 562 330 1.230 25 2.147 0 1.196 2.419 1,03 0,56 2,15 1,09 53 81 ° ° 1 135 7.348 I I. 103 376 30.772 11.004 5.530 9.933 608 27.075 0,92 0,75 0,89 1,62 0,87 803 30.730 522 627 1.098 1.354 2,10 2,16 2.702 2.074 ° ° 1149 2.452 ° ° 2,13 69 4.845 1,9 451 729 4.334 573 769 6.545 1,27 1,05 1,51 495 761 5.774 0,86 0,99 0,88 ° 7.887 ° 1,43 7.030 ° 0,89 5.514 227 11.065 559 13.780 J ° ° 1,18 ° 616 661 2.392 1 3.670 1,3 1,24 0,87 0,41 0,5 PAT. KLINIK UMUM ASKES MASKIN LAIN-LAIN JUMLAI-I PAT. KLINIK AB UMUM ASKES MASKIN LAIN-LAIN JUMLAI-I PATOLOCI ANATOMI UMUM ASKES MASK IN LAIN-LAIN JUMLAI-I REI-IAB. MEDIK UMUM ASKES MASK IN LAIN-LAIN JUMLAI-I REI-IAB. MEDIK ABI UMUM ASKES MASKIN LAIN-LAIN JUMLAI-I HAEMODIALISA UMUM ASKES MASKIN LAIN-LAIN JUMLAH I-IAEMODIALISA ABI UMUM ASKES MASKIN LAIN-LAIN JUMLAI-I BANK DARAI-I UMUM ASKES MASKIN LAIN-LAIN JUMLAI-I 95.331 92.345 81.112 8.980 277.768 99.601 93.350 81.766 11.073 286.390 1,04 1,04 1,01 1,23 1,03 107.587 94.276 97.383 16. I IS 315.361 1.461 597 0 0 2.058 2.766 5.099 0 0 7.869 1,89 8,54 3,82 4.006 7.67 I 0 329 12.006 797 985 2.170 49 4.001 852 825 1.898 497 4.033 1,07 0,84 0,87 10,1 1,07 1.408 1.457 2.976 1'.180 3.355 1.022 16 5.580 263 6.097 183 405 0 0 588 1,08 1,01 1,19 1,46 142.527 87.043 126.723 8.446 1,0 I 364.739 1,45 1,32 0,92 1,30 0,52 1,15 1,06 Naik 1,52 4.564 10.319 0 216 15.099 1,25 2, I Naik 877 986 2.220 60 4.143 1,03 1,19 1,17 0,12 1,02 1.233 887 3.122 136 5.378 1,41 0,89 1,41 2,27 1,29 1,12 Naik 1,03 1,13 2,37 16,4 1,09 1.576 4.064 1.550 207 7.397 1,08 1,21 1,52 0,79 1,21 1.647 1,05 1,16 1,44 1,18 Naik 1.180 2.014 0 0 3.194 6,45 4,97 1.764 3.418 1,49 1,69 5,4 0 48 5.230 1,63 2,78 Naik 491 2.533 4.295 301 7.620 237 3.966 4.818 10 9.031 0,48 1,57 1,12 0,03 1,18 472 3.682 6.875 0 11.030 1,99 0,93 1,42 24 274 0 0 298 146 1.037 6,08 3,78 0 0 3,9 185 1.855 0 0 2.038 1,27 1,78 0 0 1,72 0,93 1,08 0,89 0 0,92 5.085 2.065 1.766 2,57 1,73 0,43 0 8.916 0 1,23 2.140 1.095 4.539 0 7.774 0 0 1.183 1.981 1.191 4.041 0 7.213 1,50 1,22 4.710 2.737 619 9.213 2.540 4.258 0 165 6.963 1,34 1,35 0 7,99 1,24 1,44 1,25 3,44 1,33 631 3.329 7.370 13 11.343 1,34 0,90 1,07 1,03 1,14 Naik 387 1.748 0 0 2.135 2,09 0,94 0 0 1,04 2,22 Naik 1.804 1.028 5.392 0 8224 0,35 0,49 3,05 0 0,92 1,02 Naik Mengacu data dalam tabel tersebut diatas maka cakupan pelayanan di RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo Purwokerto selama 4 tahun menunjukkan angka pertumbuhan y~ng cenderung positif dari 2%-36%, hal ini menunjukkan Tengah RSMS masih menjadi pilihan masyarakat Barat Selatan. Hal lain yang masih dominan Jawa adalah paslen dengan penjamin Jamkesmas/Jamkesda disusul asuransi lain dan pasien umum dengan proporsi 60%;20%;20%, kesehatan namun pada tahun 2012 di beberapa Instalasi pasien umum mengalami kenaikan, hal ini dimungkinkan adanya regulasi yang ketat dari penjamin asuransi kesehatan tentang pelayanan berjenjang dan berbasis diagnosis sehingga ada kecenderungan asuransi kesehatan sehingga pasien tidak menggunakan memiliki kesempatan dan penjamin untuk mengakses pelayanan kesehatan tanpa mengikuti regulasi yang ditetapkan provider asuransi. Disisi lain perlu dilakukan analisis lebih mendalam dari aspek manajemen pelayanan dan keuangan tentang beberapa Instalasi yang kunjungan pasien umum nya menurun sehingga mampu mendorong RS mencapai kinerja yang optimal. Pelayanan' Rawat Jalan RSMS dan Paviliun Abiayasa terjadi peningkatan dari mulai 160.117 pada tahun 2009 menjadi 194.505 pad a tahun 2012 dengan angka pertumbuhan proporsi pasien maskin:askes:umum yang cenderung adalah positif dan 35%:45%:20% hal ini menunjukkan minat pasien dengan penjamin asuransi kesehatan sosial masih cukup tinggi. Data ini berbeda dengan kunjungan Gawat Darurat yang didominasi maskin:askes:umum kecenderungan adanya umum dengan proporsi paslen adalah 15%:30%:60% dengan angka pertumbuhan positif. Hal ini dimungkinkan kunjungan ditanggung paslen kasus-kasus false beberapa emergency hal misalnya yang tidak dapat oleh asuransi kesehatan, pasien pada saat berkunjung ke gawat darurat tidak dapat menunjukkan kartu kepesertaan, adanya pasien dengan kasus kecelakaan lalu lintas tidak dapat ditanggung oleh penjamin asuransi. Sementara untuk pelayananpenunjang terjadi peningkatan Peningkatan pelayanan yang cukup signifikan dalam tiga tahun terakhir. cakupan pelayanan hemodialisa.Hal yang sangat ini dimungkinkan kerjasama dengan beberapa kabupaten/kota tindakan medis, juga HD disamping adanya peningkatan ginjal kronik maupun akut akibat gangguan tinggi karena terjadi pada RSMS memiliki yang menanggung prevalensi biaya kasus gagal saluran kencing maupun penyakit kronis lain seperti Diabetes "Melitus yang mendorong tindakan Haemodialia Dari data cakupan pelayanan rujukan kesehatan spesialistik di rumah sa kit ini, diketahui bahwa cakupan pelayanan kepada pasien askes dan maskin cukup dominan dari pad a pasien umum. Hal ini disebabkan karena kelancaran dan maskin dan kemudahan yang lebih dirasakan pasien askes dalam mengakses pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Prediksi cakupan pelayanan akan tetap meningkat di masa yang akan datang dimungkinkan Kesehatan asuransi Nasional yang karena menjamin seluruh lainnya (2) Kualitas kesehatan meningkat karena (1) Adanya kebijakan Jaminan didukung SDM pasien Pelayanan yang maskin RSMS semakin kompeten, sarana prasarana yang lengkap dan canggih (3) Meningkatnya masyarakat dan dan kepercayaan kepada RS sebagai tempat rujukan pelayanan kesehatan yang dapat diandalkan Asal Rujukan Banyumas Kegiatan 2008 2009 2010 2011 Juml.rujukan ratapertumbuhan 106.643 Peningkat an % 16 Tren d Naik 100.121 101.984 101.392 123.076 Purbalingga 19.788 20.742 22.473 25.032 22.008 9 Naik Cilacap 12.506 13.828 15.482 16.688 14.626 6 Naik Banjarnegara 5.610 6.914 6.384 7.301 6.552 5 Naik 25.655 29.385 36.506 32.723 8 Naik Wilayah lain 39.347 . i I o Cilacap ! o BanJamegara I o Banyumas o Purballngga l!l Lain·lain I I I Oari data daerah asal rujukan paslen yang dikirim ke RSUO Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto 4 tahun terakhir ini, terlihat bahwa pasien berasal dari daerah Kabupaten Banyumas menduduki peringkat paling banyak (63,9%), sedang dari daerah Kabupaten Banjarnegara peringkat paling rendah (2.5%). Hal ini dapat dipahami karena lokasi RSUO Prof Dr Margono Soekarjo berada di kota Purwokerto termasuk daerah Kabupaten Banyumas. Oi samping itu pertumbuhan rujukan pasien ke RSUO Prof Dr Margono Purwokerto terus meningkat pertumbuhan yang pertumbuhan terkecil dari tahun terbesar dari dari kabupaten dengan ke tahun, Kabupaten tingkat Banyumas Cilacap dan dan kabupaten Banjarnegara. TAHUN KEGIATAN PARAMETER SAT STD 2009 2010 2011 RATA 2 TREND 2012 BOR % 60-80 89,42 87,37 86,30 102,26 87,69 Turun LOS Hari 5-6 4,49 4,37 4,22 3,78 4,36 Naik BTO Kali 30-40 59,17 59,13 64,65 78,22 60,98 Naik TOI Hari 3-5 0,68 0,79 2,43 -0,09 1,27 Turun NDR %0 <25 36,12 35,26 41,49 27,95 37,62 Naik GDR 0/00 <45 61,57 60,67 66,62 44,65 62,69 Naik Merujuk tabel tersebut diatas maka dapat dijelaskan bahwa BaR RS meningkat secara tajam mulai tahun 2009-2012, adanya kebijakan Jamkesmas pelayanan dan Jamkesda kesehatan sehingga hal ini dimungkinkan masyarakat miskin angka hunian menjadi yaitu sangat tinggi bahkan melebihi angka ideal BaR yaitu 80%. Tingginya menyebabkan tinggi pula angka Tal mendorong capaian mutu pelayanan dan BTO. Kondisi BaR ini tidak pasien dan keselamatan pasien maka perlu terobosan dengan kebijakan penambahan kapasitas tempat tidur maupun pengalihan kapasitas TT yang secara nyata angka hunian nya tidak terlalu tinggi. Hal lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah tingginya angka kematian < 48 jam (GOR) dan >48 jam (NOR). Berdasarkan data penyebab tingginya angka kematian <48 Jam dimungkinkan menerima karena RS kasus-kasus adalah lambat RS rujuk rujukan yang disamping secara lemahnya data sistem pelayanan gawat darurat sehingga mendorong angka penatalaksanaan kematian ,48 Jam tinggi. Sementara NOR yang tinggi tertinggi di unit ICU/ICCU hal ini dimungkinkan kasus-kasus komplikasi karena lemahnya sistem penanganan akibat post operasi maupun penyakit kronis lainnya disamping rendahnya ratio antara tenaga medis dan perawat dibanding pasien sehingga jumlah tidak optimal dalam memberikan pelayanan. Data angka kematian Tabel 11. BOR berdasarkan Klas 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 Klas VVIP VIPA VIP B Utama Klas I Klas II Klas III TT/BOR 2010 2009 TT BaR TT BaR 2 16 22 108 90 110 78 104 224 446 75 66 118 '94 2 16 22 5 78 104 224 446 91.5 110 108 107 83.4 TT 69 89 92 2011 TT BaR BaR 2 36 90.3 75.6 2 36 90.2 84.2 3 87 103 238 469 57.0 62.2 62.1 112 87,3 3 87 103 246 497 60.3 65.1 60.9 124.8 86,3 Berdasarkan tempat tidur yang tersedia maka rata-rata BOR pada tahun 2008 adalah 94 persen dengan angka hunian tertinggi pada Klas VIP B dan Klas III, pad a tahun 2009 jumlah tempat tidur ditambah pada klas Utama maka angka hunia meningkat pada VIP A, VIP B dan Utama, turun pada Klas III karena adanya pengendalian jaminan kesehatan masyarakat miskin dari Menteri Kesehatan melalui Manlak Jamkesmas. Pada tahun 2010 terdapat penambahn TT klas III dan pengalihan VIP B menjadi VIP A dan pengalihan Klas Utama ke Klas I namun angka hunian pada klas III meningkat, hal ini dimungkinkan pembiayaan jamkesda dengan bantuan pemerintah 40% dari total biaya pasien. hunian adanya kebijakan provinsi sebesar Pada tahun 2011 untuk klas VIP angka tetap tinggi, terjadi peningkatan kesadaran pemerintah kabupaten/kota pad a klas III karena adanya untuk membiayai pasien miskin melalui program jamkesda. Data tersebut dapat memberikan gambaran bahwa animo masyarakat untuk memanfaatkan klas VIP di RSMS cukup tinggi sehingga VVIP. perlu dilakukan pengembangan pelayanan VIP dan POLlKLINIK No 1 2 3 4 CAKUPAN DIRAWAT ADM.RATE 6.936 4.702 3.330 9.997 17.734 317 4,5% 10,9% 0,5% 14,7% 24% Anak Bedah Orthopaedi Bedah Saraf Bedah Umum Bedah Onkologi Dalam DM Gigi Jantung Jiwa Kulit Kelamin Mata 5 6 7 8 9 10 11 12 272 168 2,6% 0,9% 4% Bedah Urologi 2.998 319 353 11,7% Bedah Plastik 650 101 15,5% Merujuk tabel admission polkilinik 6,7% 1,2% 0,1% 1,1% 1,5% 0,2% 6,9% 11,3% 8 135 48 17 904 1.319 10.361 16.962 7.957 THT 18 4.371 1.141 51 16.835 3.970 5.840 12026 3006 6.292 13050 11.635 Obsgyn Paru Saraf 13 14 15 16 17 515 169 1.470 rate rawat jalan I tahun 2012 berdasarkan yang ada di RSMS maka dapat dijelaskan terbanyak yang dirawat adalah kasus Bedah Onkologi disusul kemudian bahwa kasus sebesar 24 % oleh Bedah Plastik 15,5%, Bedah Umum sebesar 14,7%, Bedah Urologi 11,7% dan Obsgyn sebesar 11,3%. Bila ditelaah dari kasus Tingginya Bedah onkologi prevalensi 100.000 orang sebesar 24% hal ini sejalan penyakit kanker di Indonesia dengan berbagai stadium perkiraan sebesar 14-15%, stadium II sebesar dengan 100 per yaitu stadium I adalah 20-32% serta stadium III dan IV sebesar 25-30% dan 3-5% dengan urutan peringkat kasus terbanyak adalah kanker leher rahim, kanker payudara, kanker kulit dan kanker nasofaring. Sementara untuk kasus bedah urologi terdiri dari Ca prostat, gangguan sesuai saluran dengan kemih, batu ginjal, tumor ginjal, stricture, prevalensi Ca Prostat di Indonesia adalah hal ini 11 dari 100.000 penduduk dan 58,8% penderita Ca prosta datang ke tempat pelayanan tersebut kesehatan dalam keadaan stadiun IV oleh maka kanker prostat menjadi penyumbang karena hal angka kematian ketiga pad a pria setelah kanker paru dan kanker usus besar. Hal lain 30.313 jiwa atau 2,11 % meninggal setiap tahunnya ginjal penyakit ini menempati rangking ke karena penyakit 12 sebagai penyebab kematian di Indonesia. Hal ini mendorong perlunya kajian dilakukan transplantasi ginjal sebagai alternatif dialisis yang secara proses dialisis sangat tidak praktis dan merepotkan penderita. Admission masih rate pad a klinik Obsgyn sebesar tingginya kebutuhan masyarakat 11,3% menggambarkan atas pelayanan maternal terutama di wilayah Jawa Tengah barat selatan. Merujuk pada profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah masih tingginya angka kematian Ibu di Jawa tengah tahun 2012 yaitu 116,34 per 100.000 kelahiran hidup merupakan salah satu faktor meningkatnya kunjungan kasus maternal di tempat pelayanan kesehatan termasuk RSUO Prof Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Kabupaten Banyumas Purbalingga Cilacap Banjarnegara Wilayah Lain Pada tabel cakupan secara proporsi 2009 2010 2011 2012 9.931 2.032 1.632 598 2.809 17.002 10.404 1.731 1.798 579 3.086 17.598 12.857 2.061 2.232 701 3.665 21.516 15.281 2.170 2.285 731 4.296 24.763 IGO berdasarkan wilayah secara keseluruhan yang paling dominan adalah Banyumas disusul oleh Purbalingga, Cilacap dan Banjarnegara. No 1 JENIS PELAYANAN 2 Bedah Umum Bedah Orthopaedi 3 4 Bedah Saraf Obsqyn 5 Non Bedah 6 THT/Mata CAKUPAN 2.350 930 DIRAWAT 1.427 ADM.RATE 623 1.707 66% 60% 2040 1.518 13.014 980 11.845 83% 64% 91% 108 32 30% Kasus-kasus Obsgyn mendominasi admission rate dari Gawat Oarurat menunjukkan tingginya kasus-kasus kegawatan maternal-perinatal yang harus di tangani lebih lanjut di RSMS, hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu masyarakat minimnya pengetahuan terhadap kasus kegawatan maternal sehingga banyaknya lambat merujuk ke tempat kasus-kasus persalinan pelayanan patologis yang kesehatan, dirujuk dari puskesmas dan RS sekitar serta bidan praktek pribadi, namun demikian walaupun dari aspek admision rate lebih rendah dari kasus Obgsyn tapi dari aspek jumlah kasus yang dirawat Pasien non bedah jumlahnya lebih banyak. Kasus non Bedah yang dimaksd terdiri dari Kasus Jantung, Penyakit Dalam, Saraf, Paru, Kulit & Kelamin dan Anak. Hal ini disebabkan karena morbiditas kasus penyakit non menular masih cukup tinggi di Provinsi Jawa Tengah seperti Jantung Koroner sebesar 26,38 per 1000 penduduk, Stroke sebesar 12,41 RSUD Prof. terobosan Dr. Hipertensi sebesar 166,07 per 1000 penduduk. Margono pengembangan Soekarjo pelayanan per 1000 penduduk, Dari fakta tersebut maka Purwokerto kesehatan perlu untuk melakukan penanganan kasus-kasus tersebut. b. KINERJA KEUANGAN Kinerja keuangan RS dapat diketahui dari realisasi target pendapatan Rumah Sakit, seperti tersebut pada tabel berikut: Tabel 15: Pendapatan dan Target TAHUN I PENDAPATAN TARGET % APBD 2008 74.958.926.791 69.500.000.000 107 156.363.421.973 2009 98.201.353.863 87.570.000.000 112 75.126.801.711 2010 121.365.890.513 108.000.000.000 112 67.134.471.319 2011 158.501.776.407 135.000.000.000 117 69.653.313.547 2012 171.061.012.994 145.000.000.000 117 75.949.918.115 Dari tabel 20 di atas terlihat bahwa RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini menunjukkan kinerja keuangan efektif dan cenderung meningkat tajam dari tahun ke tahun ( kecenderungan positip), bahkan pad a tahun 2008 dan 2012 kinerja keuangan dapat mencapai melebihi target pendapatan yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Fakta ini menunjukkan kondisi manajemen dibandingkan rumah dengan sakit semakin total anggaran Namun apabila yang diterima RSUD Prof.Dr. langsung tidak Margono Soekarjo meliputi termasuk investasi dan tahunnya kurang lebih 40-50%, terjadi lonjakan mulai pad a tahun 2011 gaji karena adanya pembangunan belanja efektif. pegawai maka gedung dengan dan besaran TAHUN PENDAPATAN PENGELUARAN langsung subsidi tiap investasi yang cukup besar. I bahwa eRR 2008 74.958.926.791 79.177.452.988 93,9 2009 98.201.353.863 82.473.872.690 119 2010 121.365.890.513 82.473.872.690 103 2011 158.501.776.407 165.876.700.508 95 2012 171.061.012.994 162.318.658.000 105 Pada tabel 21 di atas terlihat bahwa Cost Recovery Ratio (CRR) dari tahun ke tahun meningkat (kecenderungan positip), dan telah mencapai nilai Break Even Point (100%). Kondisi keuangan RS ini menunjukkan bahwa saat ini RS masih memerlukan subsidi dari Pemerintah sebesar 10 % dari total biaya operasional, Rumah Sakit. untuk penyelenggaraan Sebenarnya kondisi manajemen pelayanan keuangan RS dengan CRR > 60% sudah dapat dikatakan sehat, namun bila diperhitungan secara nyata keseluruhan modal/investasi 20-30%. anggaran dihitung subsidi gaji dan belanja yang dibutuhkan maka akan didapatkan defisit sebesar --No Jenis Pelayanan 1 2 1 Pelayanan Gawat Darurat Indikator & Target Mutu Pelayanan Prediksi 2013 Kesejangan Standar 3 4 5 6 7 8 100% 100% 1 Tahun 100% - 100% 100% 1 Tahun 100% - 100% 100% 96,35% 97,7% 2 Tahun 3 Tahun 100% 100% -3,65% -2,3% 1 Tim 1 Tim 1 Tahun 1 Tim - 100% 98,68% 1 Tahun 100% -1,32% ~ 70% .:::...2%0 80,07% 2 Tahun 90% +10,7% 26,73%0 3 Tahun 2%0 -24,73%0 100% 100% 1 Tahun 100% - 100% 80,65% 1 Tahun 100% -19,35% Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa Kematian pasien < 24 Jam Pelayanan Rawat Jalan Batas Waktu Pencapaian Indikator Jam buka Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam Pemberi Pelayanan Gawat Darurat yang bersertifikat masih berlaku Dokter Perawat Ketersediaan tim Penaggulangan bencana Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat Darurat .:::5 Menit terlayani setelah pasien datanQ Kepuasan pelanggan 2 Pencapaian sampai dengan 2012 Khusus untuk RS Jiwa pasien dapat ditenangkan dalam waktu < 48 Jam Dokter pemberi pelayanan di poliklinik adalah Dokter Spesialis No 1 Jenis Pelayanan Indikator & Target Mutu Pelayanan Indikator Standar 3 4 2 Pelayanan Rawat Jalan Ketersediaan Pelayanan Jam buka pelayanan (08.00 sd 13.00 setiap hari kerja kecuali jumat 08.00-11.00) Waktu tunggu di rawat jalan Kepuasan pelanggan Pasien T8 yang ditangani dengan strategi DOTS Penegakan Diagnosis T8 melalui pemeriksaan mikroskop T8 Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan T8 di RS Klinik: Anak,Jiwa, Kebidanan,P. Dalam, 8edah, Saraf, Gigi, Mata,VCT,Jantung, Paru,Kulkel,THT, Radioterapi, Anaestesi, Geriatri, DOTS,Akupuntur, MCU, Infertilitas Pencapaian sampai denQan 2012 Batas Waktu Pencapaian Prediksi 2013 5 6 7 8 100% 3 Tahun 95% -5% - Kesenjangan -- - 100% 75,66% 2 Tahun 100% < 60 menit 68,33 menit 2 Tahun 60 menit > 90% 76,74% 3 Tahun 90% -13,26% 100% 92,77% 1 Tahun 100% -6,33% 60% 58,38% 1 Tahun 60% -1,62% 60% 100% 1 Tahun 100% +40% -24,34 ._- -8,33 menit - No Jenis Pelayanan 1 2 3 Pelayanan Rawat Inap Standar Indikator 3 Pemberi pelayanan rawat inap Dokter Perawat 0111 Terlatih Dokter penangung jawab rawat inap Ketersediaan pelayanan rawat inap Jam visite Dokter Spesialis (Jam 08.0014.00) Kejadian Infeksi Nosokomial: Angka ILO - Angka Decubitus Angka III - Angka Sepsis Tidak ada kejadian pasien jatuh yang berakibat Pelayanan Minimal Pellcapaian Saat Ini Batas Waktu Pencapaian Prediksi Kesenjangan 2013 Standar 4 5 100% 100% 100% < 70% 100% 96,5 100% 100% 3 Tahun 100% 100% 1 Tahun 100% - 100% 81% 2 Tahun 100% -19% ,:::1,5% 1,56% 2 tahun <1 , 5% - -0,06% 100% 100% Pelayanan spesialis Anak,Jiwa, Kebidanan, Rehab medik, P. Dalam, Bedah, Saraf, Gigi, Mata, Jantung, Paru, Kulkel, THT, Onkologi 100% 1 Tahun 6 1 Tahun 100% 100% 70% -26,5% - No Jenis Pelayanan Standar Pelayanan Minimal Indikator Kematian pasien ~ 48 jam: IRNA I IRNA II IMP (Flamboyan) IMP (Melati) IRI Kejadian Pulang Paksa IRNA I IRNA II IMP (Flamboyan) IMP (Melati) IRI Kepuasan Pelanggan IRNA I IRNA II IMP (Flambovan) Pasien TB yang ditangani dengan strategi DOTS Pencapaian Saat Ini Batas Waktu Pencapaian Prediksi 3 Tahun < 0 , 25 %0 - Kesenjangan 2013 Standar ::: 0,25 %0 30,68 %0 18,81 %0 0 87,87%0 145,69%0 -- :::5% 6,91% 3,34% 1,01% 4,59% 1,53% 1 Tahun <5% ~90% 82,35% 80,85% 76,93% 3 Tahun 90% 100% 92,77 1 Tahun 100% No Jenis Pelayanan Standar Pelayanan Minimal Indikator Rawat lanp T8 Penegakan Diagnosa T8 melalui pemeriksaan mikrokospis Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan T8 di RS 4 Pelayanan Pasien miskin Ketersediaan pelayanan rawat inap yang memberikan pelayanan jiwa Tidak adanya kejadian kematian pasien karena bunuh diri Kejadian Re-admission pasien gangguan jiwa tidak kembali dalam waktu < 1 bulan Lama hari perawatan pasien gangguan jiwa Pelayanan terhadap pasien maskin yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan Pencapaian Saat Ini Batas Waktu Pencapaian Prediksi 2013 Kesenjangan Standar 60% 60% 58,38% 2 Tahun 60% 100% 100% -- r--- -- Napza, Gangguan Psikotik, Gangguan Neurotik dan Gangguan Mental Organik 100% 1 Tahun 100% 100% 100% 1 Tahun 100% 100% 100% 2 Tahun 100% 6,38 1 Tahun 100% 100% 1 Tahun 100% .s. 42 hari (6 minggu) 100% .s. 6 Minggu No 5 Jenis Pelayanan Pelayanan Bedah sentral Standar Pelayanan Minimal Indikator Pemanfaatan TT Klas III untuk pasien maskin IRNA I IRNA II IMP (IBU) IMP (BAYI) VVaktu tunggu operasi elektif Bedah Umum Obsgyn - Mata THT Angka kematian dimeja operasi (DOT) Tidak adanya kejadian operasi salah sisi Tidak adanya kejadian operasi salah orang Komplikasi anestesi karena 00, reaksi anaestesi, salah penempatan anestesi endotracheal tube Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh pasien Waktu tunggu OP 30' Pencapaian Saat Ini Batas Waktu Pencapaian P,'ediksi 1 Tahun ~75% 3 Tahun < 2 Hari 2013 Standar >75% 98,29% 108,67% 97,93% 151,7% 4 17 1,78 3 <2 ::: 1 0/00 0 1 Tahun 100% 100% 1 Tahun 100% 100% 1 Tahun 0 1 Tahun 100% 100% 1 Tahun 70% 61,68 1 Tahun .:s. 6 0/0 70% Kesenjangan No Jenis Pelayanan Standar Pelayanan Minimal Indikator 6 7 Pelayanan Maternal, Perinatal dan KB Pelayanan Intensif Kejadian kematian ibu karena persalinan: Perdarahan Pre Eklampsi Sepsis Partus Lama Pemberi pelayanan persalinan normal Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi Pertolongan persalinan melalui sectio caesaria (SC) Keluarga Berencana Mantap Kemampuan menangani BBLR (1500-2500) Kepuasan pelanggan Rata-rata pasien kembali ke perawatan intensif dgn kasus sama <72 jam Batas Waktu Pencapaian Pencapaian Saat Ini Prediksi 2013 Standar ~1% < 30% 0,2% ~20% 0 11,36 0,26 0 100% 100% 1 Tahun 100% 100% 100% 1 Tahun 100% 100% 49,68 3 Tahun 100% 3 Tahun ~1% ~30% 0,2% < 20% --- ::: 20 % 30,9% 2 Tahun ::: 20% 100% 100% Otahun 100% 100% 93,44 3 Tahun 100% .:::.90% 76,93% 3 Tahun .:::.90% ~3% 0,013% 2 tahun ~3% Kesenjangan No 8 Jenis Pelayanan Pelayanan Radiologi Standar Pelayanan Minimal Indikator Pemberi pelayanan unit intensif Waktu tunggu hasil pelayanan foto thorax Pelaksanaan ekspertise Hasil Pemeriksaan Radioloqi Kejadian kegagalan pelayanan rontgen (kerusakan film rontqen) Pelayanan pemeriksaan USG <2 Jam Pelayanan pemeriksaan CT-Scan < 2 Jam Kepuasan Pelanggan 9 Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium < 140 Menit (,Manual) Pelaksana Ekspertise Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksa laboratorium Kepuasan Pelanggan Pencapaian Saat Ini Batas Waktu Pencapaian Prediksi 2013 80% 2 Tahun 82% 100% 72,49% 3 Tahun 100% -27,51% 100% 72,6% 3 Tahun 100% -27,4% ::=.2% 3,29% 1 Tahun ::=.2% -1,29% 100% 90,7% 3 Tahun 100% -9,3% 100% 95,23% 3 Tahun 100% -4,76% ~90% 82,64% 5 Tahun 85% 100% 96.07% 1 Tahun 100% 100% 100% 2 Tahun 100% 100% 100% 1 Tahun 100% ~90% 77,85% 3 Tahun 90% Kesenjangan Standar 100 % -11,15% No 10 11 12 Jenis Pelayanan Pelayanan Rehabilitasi Medik Pelayanan Farmasi Pelayanan Gizi Standar Pelayanan Minimal Indikator Kejadian Drop Out pasien terhadap pelayanan Rehabilitasi Medik Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik Kepuasan Pelan~ __ ,-Waktu tunggu pelayanan: Obat Jadi « 30') Obat Racikan «60') Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat Kepuasan Pelanggan Penulisan resep sesuai formularium Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien Sisa makanan yang tidak termakan pasien Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet Jumlah Konsultasi gizi: Sesuai permintaan Pencapaian Saat Ini Batas Waktu Pencapaian Prediksi 32% 2 Tahun < 50 % Kesenjangan 2013 Standar ~ 50 % -- 100% 100% 1 Tahun 100% ~90% 85,2% 3 Tahun ~90% 2 Tahun 100% 100% 80,6% 86,9% -- -29,4% -23,1% > 90% 100% 2 Tahun 100% ~90% 91,28% 2 Tahun ~90% +1,28% 100% 93,87% 3 Tahun 100% -7,13% ~90% 100% 1 Tahun 100% --- .::20% 2 Tahun ~20% 100% 1 Tahun 100% 100% 2Tahun 100% 23,13% - 100% 100% -3,13% No 13 14 Jenis Pelayanan Pelayanan Transfusi Darah Pelayanan Rekam Medik Pencapaian Saat Ini Batas Waktu Pencapaian Prediksi 2013 Kesenjangan 50% 2 Tahun 100% -50% ~90% 100% 2 Tahun 100% 100% 88,52% 3 Tahun 100% -11,48% 0,41% 3 Tahun <0,01% -0,40 Standar Pelayanan Minimal Indikator Kasus beresiko malnutrisi Jumlah Konsultasi Gizi rawat jalan yang terlavani Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi Kejadian Reaksi Transfusi Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan: Pengembalian dokumen 2X24 Jam Kelengkapan pengisian dokumen rekam medik Kelengkapan inform concent setelah mendapatkan informasi vanq jelas Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan <10 Menit: Pasien Baru Pasen Lama Standar <0,01% -~~ - 100% 79,83% 5 Tahun 90% -21,17% 100% 91,53% 5 Tahun 90% -9,47% 100% 93,96% 3 Tahun 100% -6,04 5 Tahun 85% 100% 89,26% 29,68% -10,84% -70,32% No 15 r------ 16 Jenis Pelayanan Pelayanan pengelolaan limbah/sanitasi Pelayanan administrasi dan manajemen Standar Pelayanan Minimal Pencapaian Saat Ini Batas Waktu Pencapaian Prediksi 2013 Indikator Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap 2. 15 menit Standar 100% 98,17 3 Tahun 100% Baku mutu limbah cair 100% 100% 1 Tahun 100% 100% 100% 1 Tahun 100% 100% 91,6% 1 Tahun 100% 100% 100% 1 Tahun 100% 100% 100% 1 Tahun 100% 100% 100% 1 Tahun 100% 100% 46,43% 1 Tahun ~60% >40% 171% 1 Tahun >40% 100% 100% 1 Tahun 100% Pengelolaan imbah Padat infeksius sesuai dengan aturan Tindak lanjut penelesaian hasil pertemuan direksi (TU) Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja Ketepatan waktu us ulan kenaikan pangkat (Kepg) Kelengkapan waktu pengurusan gaji berkala (Kepeg) Karyawan yang mendapatkan pelatihan minimal 20 Jam per tahun (Diklit) Cost Recovery Rate Ketepatan waktu penyusunan Lap Keu Kesenjangan -54,67 No 17 18 19 Jenis Pelayanan Pelayanan Pemulasaraan Jenasah Pelayanan Forensjk dan Medikolegal Pemeliharaan sarana RS Standar Pelayanan Minimal Indikatot' Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien < 2 Jam Ketepatan waktu pemberian insentif: - Tamsil Jaspel Waktu pelayanan ambulance 24 Jam Kecepatan memberikan pelayanan ambulance (maks 30') Waktu tanggap (respons time) pelayanan pemularasaan < 2 Jam Kecepatan penyelesaian VeR Ketepatan waktu menanggapi kerusakan alat Kecepatan waktu pemeliharaan alat Peralatan laboratorium dan alat ukur dim pelayanan terkalibrasi tepat waktu sesuai kttn Pencapaian Saat Ini Batas Waktu Pencapaian Prediksi 2013 100% 2 Tahun 100% 1 Tahun 100% Standar 100% 100% 100% 87,35% 100% 100% 1 Tahun 100% 100% 70,2% 1 Tahun 100% 100% 98,93% 1 Tahun 100% ::::.90% 100% 1 Tahun ::::.90% ::::.80% 97,8% 2 Tahun ::::.80% 100% 100% 2 Tahun 100% 100% Kesenjangan No Standar Pelayanan Minimal Jenis Pelayanan - 20 Pelayanan ICPH ,.....-- 21 22 24 25 Pelayanan Pencegahan dan pengendalian infeksi Pelayanan radioterapi Pelayanan VCT Pelayanana Laboratorium PA Indikator Alat laboratorium Alat ukurlTimbangan Tidak adanya kejadian linen yanq hilanq Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap Sterilisasi alat dan bahan Tersedianya anggota Tim PPI Tersedianya APD Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial Ketersediaan pelayanan radiasi eksterna Ketersediaan pelayanan VCT Tidak ada diskriminasi pelayanan pad a pasien HIV/AIDS Pelayanan Pemeriksaan PA Pencapaian Saat Ini Standar 40,4% 100% Batas Wal<tu Pencapaian Prediksi 2013 r----- 3 Tahun 100% 100% 100% 1 Tahun 100% 100% 100% 1 Tahun 100% 100% 100% 2 Tahun 100% 75% 82% 1 Tahun 75% 75% 70% 1 Tahun 75% 75% 73,3% 1 Tahun 75% .:::.90% 94,25% 1 Tahun >90 % .:::.90% 100% 1 Tahun .:::.90% 100% 100% 2 Tahun 100% >95% 100% 1 Tahun >95% Kesen.iangan Sesuai Visi RSUD Prof. Dr.Margono Soekarjo tahun 2013-2018 yaitu Prima dalam Pelayanan Sub Spesialistik dan Pendidikan Profesi maka dilakukan upaya-upaya berharap berdampak BLUD maka untuk meningkatkan kinerja pelayanan pada kinerja keuangan. memberikan dalam rangka mendukung fleksibilitas Dengan status PPK- dalam pengelolaan pelayanan kesehatan maka perlu dilakukan perhitungan yang keuangan kepada masyarakat, proyeksi untuk mengetahui potensi pasar yang akan dilayani oleh RS, melalui forcasting dengan metode time series, permintaan berdasarkan selama ekstrapotasi tiga tahun terakhir, permintaan pada tahun-tahun trend tinier yang dapat terhadap memperkirakan berikutnya selama lima tahun kedepan. Rumus yang digunakari adalah : Keterangan Y = = = nilai data hasil ramalan permintaan N = jumlah data runtut waktu a b rata-rata permintaan masa lalu koefisien yang menunjukkan perubahan setiap tahun X = waktu tertentu yang telah dirubah menjadi bentuk kode Y X2 Xy (2) (3) -1 (4) 1 -160.117 0 160.117 171.311 +1 TAHUN X (CODES) (1) 2009 2010 2011 N=3 data (5) 0 0 186.000 1 + 186.000 517.428 2 25.883 Perhitungan 517.428 Y a = ------------ = --------------- n --, b = 172.476 = 12.941 3 XY ----------- = 25.883 = --------------- X2 2 Berdasarkan perhitungan ekstrapolasi linier di atas maka kunjungan pasien ke RS pada lima tahun mendatang dapat diprediksi sebagai berikut: Tahun 2012 adalah Tahun 2013 adalah Tahun 2014 adalah Tahun 2015 adalah Tahun 2016 adalah Tahun 2017 adalah Tahun 2018 adalah Dengan demikian = = = = = = = a + b.(2) a + b.(3) a + b.(4) a + b.(5) a + b.(6) a + b.(7) a + b.(8) jumlah = = = = = = = = (3) = (4) = (5) = (6) = (7) = (8) = 172.476 + 12.941 (2) 198.358 172.476 + 12.941 211.299 172.476 + 12.941 172.476 + 12.941 172.476 + 12.941 172.476 + 12.941 172.476 + 12.941 rujukan paslen 224.240 237.181 250.122 263.063 276.004 pada tahun 2013 sampal dengan tahun 2018 dapat diprediksi akan terjadi peningkatan cakupan kunjungan pasien dari tahun ke tahun, bilamana ada langkah langkah strategis yang diupayakan secara konsisten. Proyeksi permintaan pasar per Unit Pelayanan menggunakan NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 UNIT PELAYANAN Rawat Jalan Rawat Inap Rawat Darurat Rawat Intensif Bedah Sentral Haemodialisa Rehabilitasi Medik Patologi Klinik Patologi Anatomi Radiologi di RSMS dapat dijabarkan dengan bila rumus proyeksi linier seperti diatas dalam tabel dibawah ESTfMASI PERMINTAAN I, , i 2013 2014 162,891 41,119 23,512 849 6,850 13,929 15,493 56,904 4,902 39,301 175,891 47,321 26,280 879 7,703 16,362 17,880 63,183 5,708 45,380 ! 2015 2016 189,103 202,209 59,725 53,523 29,048 31,816 909 939 9,409 8,556 . 18,795 21,228 20,267 22,654 69,462 75,741 6,514 7,320 51,459 57,538 2017 2018 215,315 65,927 34,584 969 10,262 23,661 24,041 82,020 8,126 63,617 228,421 72,129 37,352 999 11,115 26,094 27,428 88,299 8,932 69,696 Oisisi lain bila secara makro dapat diproyesikan potensi jumlah pelanggan bila pertumbuhan jumlah penduduk 4 kabupaten relatif sabil serta dengan morbiditas dan market share yang relatif sama maka dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut: Kabupaten 2013 Banyumas 2014 1.739.402 1.656.574 Purbalingga 2015 2016 2017 2018 1.826.372 1.917.691 2.013.576 2.114.254 933851 980544 1.029.571 1081.050 1.135102 1.191.857 1.810.658 1.901.191 1.996.251 2096063 2.200.866 2.310.910 1026.468 1077791 1.131.681 1.188.265 1.247.678 2013 2014 2015 2016 2017 115.960 121.758 127.846 134.238 140.950 147.997.80 Purbalingga 20.545 21.572 22.651 23.783 24.972 26.220.96 Cilacap 14.485 15.210 15.970 16.769 17.607 18.487.28 3.910 4.106 4.311 4.527 4.753 4.990.71 154.901 162.646 170.778 179.317 188.283 197.696.65 Cilacap Banjarnegara 977.588 Kabupaten Banyumas Banjarnegara I ! 2018 Oari angka kunjungan total per tahun sesuai tabel diatas dapat diuraikan berdasarkan tempat pelayanan sesuai cara bayar sebagai berikut: 2013 Rawat Jalan Gawat Darurat Rawat Inap Patologi Klinik Pat. Anatomi Radiologi Rehab.Medik Radioterapi Haemodialisa Tind. Medik Gp. Rawat Intensif I I Rawat Jalan 2014 2015 2016 2017 2018 33.304 5.422 5.932 19.138 4.278 10.879 2.878 507 856 1.458 344- 34.969 5.693 6.229 22.582 4.487 11.315 3.018 532 897 1.529 361 36.717 5.977 6.540 21.100 4.716 11.894 1.058 1.676 943 1.607 380 38.553 6.276 6.751 22.155 4.952 12.489 1.111 1.760 991 1.687 399 40.481 6.590 7.089 23.329 5.215 13.151 1.169 1.854 1.043 1.777 420 42.505 6.919 7.443 24.425 5.460 13.769 1.224 1941 1.092 1.860 440 2013 2014 2015 2016 2017 2018 69.938 73.434 77.106 80.961 85.010 66.607 Gawat Darurat Rawat Inap Patologi Klinik Pat. Anatomi Radiologi Rehab. Medik Radioterapi Haemodialisa Tind. Medik Op. Rawat Intensif I I I Rawat Jalan Gawat Darurat Rawat Inap Patologi Klinik Pat.Anatomi Radiologi Rehab. Medik Radioterapi Haemodialisa Tind. Medik Op. Rawat Intensif A. I. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. II. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18 19 B. I. 2. 3. 4 C. 11.864 5.932 19.138 1.426 I 10.789 4.796 1.521 3.851 1.458 91 2013 33.304 5.422 11.864 9.569 1.426 '10.789 1.919 3.041 3.851 2.915 381 KO"'IPO~EN Pasicn I'mum Ins!. Gawal darurat Ins!. Ra\\'at .falan Ins!. Rawal Inap Ins!. Maternal Perinatal Ins!. Rawat ICU Ins!. Bcdah Senlral Ins!. Lab Klinik Ins!. Lab PA Ins!. Transfusi Darah Ins!. Radiolooj Ins!. Radioterapi Ins!. Rchab Medik Ins!. Ilcmodialisa Ins!. Fannasi Ins!. CI'H Ins!. PLRS Ins!. Gizi Ins!. I'orcnsik Kedoktcran Ins!. Ambulancc Jumlah Pasicn I'mum Pasicu I":hllsus ASKES .fAMSOSTEK .fAMKESMAS ASKOM .JlImlahPasicn Khllsus Pcndapalan I 11.385 6.229 22.582 1.496 5.658 5.031 1.595 4.039 1.529 95 12.552 6.751 22.155 1.651 6.245 3.332 2.934 4.457 1.687 105 13.180 7.089 23.329 1.738 6.576 3.508 3.089 4.694 1.777 110 13.839 7.443 24.425 3.640 6.885 4.897 2.587 4.914 1.860 116 2014 2015 2016 2017 2018 34.969 5.693 12.457 1.036 1.496 11.315 2.012 3.190 4.039 3.059 399 36.717 5.977 13.080 10.550 1.572 11.894 6.346 1.118 4.245 3.214 421 38.553 6.276 13.503 11.077 1.651 12.489 2.221 1.173 4.457 3.375 440 40.481 6.590 14.178 11.665 1.738 13.151 7.016 1.236 4.694 3.554 464 85.010 6.919 14.887 12.213 1.820 13.769 7.346 1.294 4.914 3.721 486 2013 I 11.954 6.540 21.100 1.572 5.947 3.173 2.794 4.245 1.607 100 2014 2015 2.820.460.000 2.011725.000 8.129878000 2.581.800.000 3. I 02506.000 2.212.897.500 8.942.865.800 2839980000 3.4 I 2.756600 2.434. I 87.250 9837.152.380 652465.000 3.718.373.000 3897181.000 194800000 1.452.000.000 717.711.500 4.090.210.300 789.482.650 4.499.231.330 ·1286.899.100 214.280.000 1.597.200.000 4715589.010 235.708.000 1.756.920.000 2.702026000 505.960.000 220.860.000 198144.000 J 8.000.000.000 67.000.000 147328.000 12.936.000 56.100000 2.972.228.600 556.556.000 242.946.000 217.958.400 19.800.000.000 73.700.000 162060800 14.229.600 61710000 3.269.451.460 612.211.600 267.240.600 239.754.240 21.780.000.000 81.070.000 178.266.880 15.652.560 67.881000 468.000.000 -t7.837.036.000 514800000 52.620.739.600 566.280.000 57.882.813.560 . 71746914.525 4.738.967.420 77.424.012.435 3. I 23.978.000 2016 2017 3754032260 2.677.605.975 10.820.867.618 3.436.375.800 4. I 29.435.486 4.542.3 79035 2.945.366.573 11.902.954.380 3.780013.380 3.239.903.230 13.093.249.818 4.158.014.718 2018 I I , I 955274.007 5.444 069 909 5.705.862.702 285.206.680 2.125.873.200 1.050.80 I .407 5.988.476.900 6.276.448.972 313.727.348 2.3 3 8 .460.520 3.956036267 740.776.036 323.361. 126 290.102.630 26.353.800.000 98094700 2 I 5.702.925 18.939.598 82136010 4.35 1.639.893 814.853.640 355.697.239 319.112893 29.029. I 80.000 107.904.170 237273.2 I 7 20.833.557 90349.611 622.908.000 63.671.094.916 685.198800 70.038.204..t08 753718680 77 .082.024.848 76.921.605.978 5.212.864.162 85.166.413.679 5.097.730.000 172.398.613.818 80.613.766.576 5.734.150.578 93683055.046 5.607.503.000 185.638.475.200 86659799069 6.307.565.636 868430915 4.949.154463 5.187.147.91 I 259.278.800 1.932.612.000 3.596.396.606 673.432.760 293.964.660 263.729.664 23.958.000.000 89.177.000 196093568 17.217.816 74.669.100 I ! 62.429.799.000 3.916.502.000 67.033777.000 3830000000 137.210.078.000 65.224.467.750 4308. I 52.200 70385.465.850 4' 13.000.000 I·U.IJ 1.085.800 4.634.300.000 158.544.194.380 99026704.715 6. I 68.253.300 198.162.322.720 I. II I. 2. III I I I. I 2. 3 , I I Opcrasonal Lainllva Lain-lain Jllmlah Lain-lain HIBAH Hibah Terkait Hibah Tidak Terkait .lllmiah Hibah PEi\OPT\ OARI HSL h:ER.JA SA'\I.'\. Pcndpln Kerja sal11a Operasiona1 Pcndapalan dari Sewa Menyewa !)endpln dari Usaha Lain JlIl11lah h:crias<ll11<l .ll;\oII.AI-I PE:\OAPATA:\ OPERASIOi\AL 1.700.000.000 J.700.000.000 1.870.000.000 1.870.000.000 2.057.000.000 2.057.000.000 2.262.700.000 2.262.700.000 2.488.970.000 2.488.970.000 2737.867.000 2.737.867.000 752.886.000 828.174.600 910.992.060 1.002.091.266 1.102.300.393 1.212.530.432 500.000.000 550.000.000 605.000.000 665.500.000 732.050.000 805.255.000 1.667.591.266 1.834.350.393 260.000.000.000 2.017.785.432 280.000.000.000 ! 1.252.886.000 188.000.000.000 I 1.378.174.600 200.000.000.000 1.515.992.060 220.000.000.000 240.000.000.000 BAS III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK & FUNGSI 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DANFUNGSIPELAYANAN Merujuk pad a tugas pokok dan fungsi RumahSakit Pelayanan kesehatan peningkatan, pencegahan, dengan upaya Menyelengarakan penyembuhan, pemulihan, pelayanan rujukan, dan menyelenggarakan pendidikan & pelatihan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat, maka yang dihadapi. dalam pelaksanaannnya Beberapa permasalahan terdapat berdasarkan permasalahan capaian kinerja dan standar pelayanan minimal maka dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Belum mantapnya menyangkut waktu sistem tunggu pelayanan pelayanan kesehatan (konsulen terutama di Instalasi Gawat darurat, pelayanan Obat di Instalasi Farmasi, operasi di Bedah sentral) 2. Belum optimalnya penerapan standar mutu menyangkut jumlah dan kompetensi SDM (pelayanan pelayanan maternal perinatal, pelayanan gawat darurat, pelayanan radiologi) 3. Tingginya angka kematian < 24 Jam (Gross Death Rate) di Instalasi gawat darurat 3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM GUBERNUR JAWA TENGAH VISI: JAWA TENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI Permasalahan MISI Faktor Pelayanan SKPD Pendukung 1. Membangun Jawa Tengah berbasis Tri Sakti Bung Kamo, Berdaulat I di Bidang Politik,Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di Bidang Kebudayaan 2. Mewujudkan I I Faktor Penghambat 3. 4. 5. 6. ! I Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan, menanggulangi kemiskinan dan pengangguran Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang Bersih,Jujur dan Transparan, "mboten Korupsi, mboten Ngapusi" Memperkuat kelembagaan sosial masyarakat untuk meningkatkan Persatuan dan Kesatuan Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan dan Proses Pembangunan yang menyangkut Hajat Hidup Orang banyak Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk memenuhi Kebutuhan Dasar Masyarakat I I Belum tercapainya mutu pelayanan RS sesuai standar pelayanan dan kepuasan pelanggan I I I I 1. RSMS telah menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD sehingga mampu mendorong mutu pelayanan kesehatan terhadap pelanggan 2. RS memiliki sarana prasarana sesuai standar Klas B Pendidikan 3. Adanya dukungan I 1. Belum adanya kesesuaian Ratio tenaga medis terhadap jumlah paslen 2. Belum mantapnya sistem pelayanan RS yang mendorong mutu pelayanan pemerintah provinsi dan legislatif terhadap pengembangan pelayann RS 3. Meningkatkan I I infrastruktur untuk mempercepat Pembangunan Jawa Tengah yang berkelanjutan dan Ramah Lingkungan Pada tahun 2013, masalah dan tantangan di bidang kesehatan sangat penting menghadapi persiapan penerapan kebijakan menjadi pelayanan kesehatan yang berbasis asuransi maka isu-isu strategis dapat diuraikan sebagai berikut: Memasuki tahun anggaran 2013 secara nasional maupun lokal, kita masih dihadapkan pada berbagai masalah dan tantangan di bidang kesehatan, diantaranya sebagai berikut: 1. Penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) melalui Jaminan Kesehatan Nasional yang dikelola oleh BPJS pada tahun 2014 2. Belum mantapnya sistem rujukan pelayanan kesehatan sistem jaminan daerah di Jawa Tengah 3. Belum mantapnya kesehatan dari aspek kepesertaan dan sistem pembiayaan 4. Belum cukupnya rasio tenaga medis dibandingkan dengan jumlah kunjungan pasien 5. Meningkatnya status sosial ekonomi masyarakat mendorong perubahan perilaku yang mengakibatkan perubahan pola penyakit 6. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pelayanan kesehatan yang berkualitas yang berbasis tekhnologi kedokteran canggih 7. Tingginya kesadaran masyarakat tentang akses dan sistem pelayanan kesehatan yang cepat, mudah, terjangkau dan transparan 8. Kemajuan tekhnologi masyarakat mendorong pelayanan informasi kesehatan yang sangat menuntut cepat dan canggih ketersediaan melalui sistem informasi akses informasi manajemen yang penelitian klinis bergantung pada cepat dan akurat 9. Rendahnya minat tenaga kesehatan melakukan sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan Indonesia sebagai negara berkembang yang masih negara adidaya seperti Amerika Serikat secara ekonomi dan politik sangat dipengaruhi oleh kebijakan negara tersebut. Perdagangan bebas yang menjadi jargon negara-negara di dunia sebagai upaya penguasaan negara maju terhadap negara berkembang adanya lalu lintas perdagangan dan negara miskin menyebabkan yang tanpa batas (borderless), hal ini sangat berpengaruh pada pola pikir, perilaku dan budaya masyarakat yang berakibat pada perubahan pola penyakit secara menyeluruh. Meningkatnya penyakit menular seperti HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual lainnya merupakan salah satu ekses dari kebijakan negara tanpa batas menuju perdagangan bebas. Hal lain yang sangat berpengaruh adalah industrialisasi maju dan berkembang yang memanfaatkan lingkungan menyebakan sehingga polusi menguntungkan tidak sehat menyebabkan tanah, air dan negara-negara tekhnologi yang tidak ramah kerusakan udara. lingkungan Lingkungan terutama yang kurang ditunjang dengan perilaku hidup dan pola makan yang juga memacu menyebabkan pola penyakit mengalami pergeseran. Penyakit keganasan dan degeneratif masih menjadi masalah dan cenderung meningkat Saluran Kemih, sementara secara signifikan seperti Jantung, untuk keganasan seperti kanker Ginjal dan payudara, kanker servic dan kanker prostat. Sementara sisi lain masih banyaknya kesadaran yang cukup tentang masyarakat pelayanan yang belum memiliki kesehatan terutama daerah terpencil dan perifer menjadi persoalan yang cukup berarti hal ini berakibat pad a masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian di Jawa Tengah wilayah barat selatan.Hal lebih agar RSMS mampu tersebut perlu mendapatkan menjadi tempat pelayanan perhatian kesehatan yang handal untuk penanganan rujukan ibu melahirkan di wilayah Jawa Tengah Barat Selatan. Meningkatnya taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat berpengaruh pula terhadap tuntutan pelayanan kesehatan yang prima dan bermutu, biaya bukan satu-satunya diutamakan adalah pertimbangan kepuasan pelayanan atas kesehatan pelayanan namun provider dan yang fasilitas pelayanan yang nyaman dan memadai. Dengan fenomena tersebut maka pengembangan pelayanan private menjadi peluang yang cukup menjanjikan bagi RSMS. Asumsi-asumsi lain yang masih perlu dipertimbangkan adalah sebagai berikut: 1. Prioritas dan konsistensi kebijakan Pemerintah : a. Efisiensi b. Daya Saing c. Social Cost d. Keberlanjutan jangka panjang 2. Tingkat Kemiskinan masih cukup tinggi yaitu (Maret 2011, data BPS) 12,68 juta atau 9,5 % 3. Tahun 2014 , kita akan disibukkan kembali oleh persiapan Pemilu Legislatif dan Presiden . Tim ekonomi inti akan terus fokus pada penguatan fondasi dan memagari Pengalaman berbagai risiko menunjukkan politik bangsa dengan Indonesia melewati proses demokrasi 4. Asumsi Makroekonomi Th 2013 a. Tingkat Inflasi 6,5 % b. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi 6,5-6,9 % c. Kurs Dollar Rp. 11000,d. 3 - month SBI rate 8,5 % e. Tingkat Bunga Pinjaman 15-16 % f. Harga Minyak $ 120,- / Barrel 5. Asumsi Mikroekonomi Th 2013 : membenahi sudah cukup regulasi. dewasa I. Kebijakan akuntansi sesual standar akuntansi Indonesia (SAK) yang berlaku II. Subsidi yang berasal dari Pemerintah agar dapat memberikan masih sangat diharapkan, pelayanan masyarakat, termasuk masyarakat yang maksimal miskin yang jumlahnya kepada masih cukup tinggi. III. Asumsi tarif yang akan diberlakukan, menggunakan dasar penghitungan unit cost per pelayanan, sehingga didapatkan harga yang cukup rasional. Mengacu pada asumsi-asumsi global maupun mikro ekonomi, ekonomi sesuai uralan diatas serta maka isu pengembangan diterapkan di RSMS untuk menjawab Pelayanan Unggulan yaitu: 1) Pelayanan Onkologi Terpadu 2) Pelayanan Jantung 3) Pelayanan Urologi 4) Pelayanan Maternal Perinatal 5) Pelayanan Private Wing tantangan makro yang akan mengembangkan BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN & SASARAN, STRATEGI & KEBIJAKAN 4.1 ViSI DAN MISI Visi: Prima Oalam Pelayanan Sub Spesialistik dan Pendidikan Profesi Penjelasan: Prima: - Berorientasi pad a standar mutu dan kepuasan pelanggan Misi: 1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan sub spesialistik 2. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang kesehatan 3. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan 4. Mengembangkan sarana dan prasarana yang tepat, aman dan unggul 5. Mengembangkan sistem manajemen yang handal, transparan, akuntabel, efektif dan efisien 4.2TUJUAN DAN SASARAN Tujuan: 1. Meningkatkan pelayanan kesehatan sub spesialistik yang berorietasi pada standar pelayana dan kepuasan pelanggan 2. Meningkatkan kualitas pendidikan profesi, penelitian kesehatan dan pengabdian masyarakat 3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia 4. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung pengelolaan keselamatan pasien 5. Meningkatkan sistem manajemen berbasis sistem informasi manajemen yang handal untuk pengembangan organisasi Sasaran 1. Tercapainya mutu pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan Klas A 2. Tercapainya mutu pendidikan sesuai standar mutu RS pendidikan 3. Tercapainya jumlah dan kompetensi SOM sesuai standar profesi 4. Meningkatnya sarana dan prasarana sesuai standar klas A 5. Meningkatnya pemanfaatan sistem inforrnasi manajemen RS RSUO Prof Dr. IVlargono Soekarjo dalam menyusun strategi dan kebijakan yang tepat komprehensif maka perlu dilakukan analisis secara sistematis dan mencakup Analisis Internal dan Eksternal, Analisis Asumsi Strategis, Posisi Rumah Sakit berdasarkan analisis SWOT dan penetapan Strategi. 1. ANAUSIS SWOT Tabel: ANAlISiS FAKTOR INTERNAL FAKTOR SDM/ORGANISASI KEKUATAN 1. M~miliki Tenaga Ookter spesialis yang handaldantenaga profesional lainnya yang berpengalaman Memiliki Predikat RS 2 1 . terbesar & terlengkap I fasilitasnya di Jawa I Tengah kawasan Barat II Selatan 13. Memiliki Predikat RS Klas B Pendidikan II yang Terakreditasi tingkat lengkap I 4. Memiliki Sertifikat ISO 9000:2001 sebagai Jaminan Mutu Pelayanan RS 1. 2. I I I 3. 4. 5. 6. I PROSES BISNIS i 'j. I I I I 1 I 2. I I I I: ------ Tersedianya alat kedokteran yang canggih & memadai Adanya pengembangan program pelayanan medis spesialistikAdanya pelayanan Paviliun yang bagus. Tersedianya 1. 2. 3. KELEMAHAN Kurangnya komitmen dan loyalitas pegawai terhadap RS. Terbatasnya jumlah tenaga medis/paramedis (rasio tidak seimbang) Belum optimalnya pendayagunaan SOM Belum optimalnya kemampuan manajerial para kepala unit fungsional Masih lemahnya sistem reward & punishment Belum optimalnya SIMRS yang menjamin transparansi & akuntabilitas Kurang optimalnya utilisasi alat medis & penunjang medis Kurang konsistennya kepastian waktu pelayanan Kurang optimalnya manaJemen pemeliharaan sarana prasarana dan 72 5. 6. 7. () o. KEPUASAN PELANGGAN INTERNAL pelayanan Penunjang Medis yang semakin lengkap dan terus berkembang sebagai pendukung pelayanan spesialistik Lokasi RS yang Strategis Memiliki sarana & prasarana yang memadai Memiliki gedung baru sebagai private wing dan pusat geriatri. Tersedianya SOP di seluruh Unit Kerja RS. 1. Adanya insentive yang cukup memadai 2. Sedang berkembangnya learning organization di lingkungan RS 3. Adqnya kemauan untuk berubah. 4. Adanya kepedulian terhadap pelanggan. I. Tersedianya APBO yang memadai 2. Tersedia dukungan APBN KEUANGAN A I I I I Tabel : ANAUSIS FAKTOR I SDM/ORGANISASI peralatan medis Kurang optimalnya manajemen operasional pelayanan dan pendukung. 5. Kurang optimalnya pelaksanaan SOP secara konsisten. 4. 1. Belum adanya sistem Remunerasi yang adil dan proporsional (berbasis kinerja). 2. Masih adanya sikap reaktif yang tidak proporsional. 1. Tarif belum didasarkan pad a unit cost. 2. Belum adanya konsistensi biaya pelayanan. 3. Kurang optimalnya sistem informasi manajemen keuangan 4. Belum adanya sistem remunerasl EKSTERNAL PELUANG Adanya dukungan Pemerintah Provinsi Jawa T engah untuk PPK-BLUO RS Tingginya dukungan Legislatif terhadap pengembangan pelayanan RS 3. Lingkungan Geografi demografi yang strategis Adanya ANCAMAN & 1. RS tidak memiliki kewenangan T eritorial 2. Adanya Internal Kompetitor 3. Banyaknya pihak ketiga yang mengontrol pelayanan/manajemen kesehatan secara tidak proporsional. 5. PROSES BISNIS 1. /2. 3. 4. KEPUASAN PELANGGAN EKSTERNAL I KEUANGAN pengembangan kerjasama di bidang pendidikan dan pelayanan RS. Adanya dukungan berbagai pihak (stake holder) terhadap RS. Belum adanya pesaing RS yang setara di Jawa Tengah kawasan Barat-Selatan Adanya pelayanan unggulan yang tidak dimiliki oleh RS sekitar Tingginya cakupan dan luasnya jangkauan pelayanan RS. Tersediannya jaminan asuransi bagi masyarakat miskin. 1. Citra Positif RSMS set;>agai RS rujukan di kawasan Barat Selatan 2. Tingginya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. 3. Minat masyarakat terhadap pelayanan paviliun yang tinggi. 4. Animo masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang canggih & berkualitas Adanya PERMENDAGRI 61 tahun 2007 tentang I pedoman BLUD 1. Pelaksanaan peraturan perundangan yang kurang fleksibel pad a pelayanan RS. 2. Banyaknya RS swasta yang memiliki keunggulan pelayanan yang spesifik 3. Adanya ancaman tuntutan oleh konsumen terhadap pelayanan kesehatan. 4. Tingginya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan Kesehatan yang prima 1. Mahalnya pembiayaan pelayanan di RSMS 2. Beban sebagai RS pendidikan ada FK 3. Tingginya jumlah pasien dengan jaminan asuransi kesehatan miskin 1. Belum adanya PERGUB sebagai dasar penetapan PPK-BLUD 2. Kurang memadainya tarif asuransi kesehatan 3. Tidak adanya kepastian biaya pelayanan teknis PPK- I I I I I KELEMAHAN KEKUATAN NO OBYEK YANG DI ANALISA 1 I Memiliki Tenaga Dakter spesialis yang handal dan tenaga profesional 2 -1 3 X -2 -3 I~ lainnya yang berpengalaman 2 • Memiliki Predikat RS terbesar & terlengkap fasilitasnya di Jawa Tengah kawasan Barat Selatan i I X 3 Memiliki Predikat RS Klas B Pendidikan yang Terakreditasi tingkat lengkap X 4 Memiliki Sertifikat ISO 9000:2001 sebagai Jaminan Mutu Pelayanan RS Kurangnya komitmen dan loyalitas pegawai terhadap RS X 5 6 7 1 8 9 10 11 I I X Terbatasnya jumlah tenaga medis/paramedis (rasio tidak seimbang) X Belum Optimalnya kemampuan manajerial para kepala unit fungsional X Belum optimalnya pendayagunaan SDM Masih lemahnya sistem reward & punishment X X Belum optimalnya SIMRS yang menjamin transparansi & akuntabilitas Tersedianya alat kedokteran yang canggih & memadai 12 Adanya pengembangan program pelayanan medis spesialistik 13 Adanya pelayanan bagus. 14 Tersedianya pelayanan Penunjang Medis yang semakin lengkap dan tems berkembang sebagai pendukung peJayanan spesialistik X X X Paviliun yang 15 Lokasi RS yang Strategis 16 Memiliki sarana & prasarana memadai II I X X I X yang X 17 Memiliki gedung baru sebagai private wing dan pusat geriatri. X 18 Tersedianya Kelja RS. X 19 Kurang optimalnya utilisasi alat l11edis & penunjang medis 20 Kurang konsistennya waktu peJayanan 17 Kurang optimalnya manajemen pemeliharaan sarana prasarana dan peralatan medis 18 Kurang optimalnya manajemen operasionaJ pelayanan dan pendukung. 19 Kurang optinia!nya pelaksanaan secara konsisten. Adanya insentive yang cukup l11emadai 20 2\ SOP di seluruh Unit X X kepastian X X X SOP X Sedang berkel11bangnya learning organization di Iingkungan RS X I 22 Adanya kemauan untuk berubah. X 23 Adanya kepedulian terhadap pelanggan. Belul11 adanya sistem Remunerasi yang adil dan proporsional (berbasis kinerja). X 24 25 26 Masih adanya sikap reaktifyang tidak proporsional. Tersedianya APBD yang memadai 27 Tersedia dukungan APBN 28 Tarifbelul11 didasarkan cost. 29 Belum adanya konsistensi pelayanan. 30 Kurang optimalnya sistem informasi l11anajemen keuangan X X I I I I X X X pada unit I biaya I X I 30 Belul11 adanya sistem remunerasi I I X X PELUANG 1 2 ANCAMAN 3 1 Adanya dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk PPKBLUD RS X 2 Tingginya dukungan Legislatif terhadap pengembangan pelayanan RS X 3 Lingkungan Geografi yang strategis 4 Adanya pengembangan kerjasama di bidang pendidikan dan pelayanan RS. X 5 Adanya dukuhgan berbagai pihak (stake holder) terhadap RS. RS tidak memiliki kewenangan Teritorial X 6 -41 53 TOTAL SCORE & demografi -1 -2 -3 X X 7 Adanya Internal Kompetitor X 8 Banyaknya pihak ketiga yang mengontrol pelayanan kesehatan secara tidak proporsional. X 9 Belum adanya pesaing RS yang setara di Jawa Tengah kawasan Barat -Selatan 10 Adanya pelayanan unggulan yang tidak dimiliki oleh RS sekitar X 11 Tingginya jangkauan X 12 Tersediannya jaminan asuransi bagi masyarakat miskin. Pelaksanaan peraturan perundangan yang kurang fleksibeJ pada pelayanan RS. X I 13 14 J5 cakupan dan luasnya pelayanan RS. Banyaknya RS swasta yang memiJiki keunggllJan pelayanan yang spesifik Adanya ancaman tuntutan oleh konsllmen terhadap pelayanan kesehatan. X X X I X 16 17 Tingginya tuntutan terhadap pelayanan pnma Citra Positif RSMS rujukan di kawasan masyarakat Kesehatan yang sebagai RS Barat Selatan X X 18 Tingginya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. X 19 Minat masyarakat terhadap pelayanan paviliun yang tinggi. X 20 Animo masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang canggih & berkualitas X 21 Mahalnya total biaya pelayanan di RSMS 22 Rendahnya tingkat kepuasan pelanggan X 23 Tingginya jumlah pasien dengan jaminan asuransi kesehatan miskin X 24 Adanya PERMENDAGRI 61 tahun 2007 tentang pedoman teknis PPKBLUD 25 Belum adanya PERGUB sebagai dasar penetapan PPK-BLUD Kurang memadainya tarif asuransi kesehatan 20 21 X X X X I Tidak X adanya kepastian biaya pelayanan TOTAL SCORE 38 -34 III II Liquidation Reconsiliation Berdasarkan analisis SWOT terhadap kondisi ekternal dan kondisi internal RS yang dilihat dari 4 aspek, maka diperoleh posisi RS pada kuadran I pada grafik SWOT, hal ini menunjukkan bahwa RSUO Prof. Dr. Margono Soekarjo berada pad a posisi Offensive/Aggressive yang artinya memiliki kekuatan dan peluang ya,ng sangat besar untuk menekan kelemahan dan ancaman untuk itu RSMS perlu terus melakukan terobosan-terobosan lebih strategis sehingga dapat tetap mempertahankan yang pad a posisi pad a kuadran I. Mengacu Ancanam) dengan pad a analisis SWOT(Kekuatan, maka perlu dianalisis berpedoman pada Spesialistik dan Pendidikan visi dengan yaitu Kelemahan, Peluang pola dasar asumsi Prima dalam Profesi maka dibawah strategis, Pelayanan ini disusun dan Sub strategi- strategi yang dapat diterapkan sebagai berikut: Tabel : ANAUSIS ASUMSI STRATEGI PELUANG KEKUATAN I Asumsi Strategi SO ,1. Optimalkan tenaga medis yang handal dan profesional untuk. mengembangkan pelayanan-pelayanan unggulan Optimalkan 12. KELEMAHAN Asumsi Strategi WO 1. Tingkatkan komitmen SOM dengan PPKBLUO sehingga RS dapat menerapkan sistem pentarifan dan remunerasi yang lebih adil dan proporsional II I I I I ANCAMAN I I ketersediaan dana APBO maupun APBN dalam pengelolaan pelayanan kesehatan 3. Optimalkan pemanfaatan sarana & prasarana serta lokasi yang strategis sebagai pendukung proses pelayanan 4. Optimalkan alat kedokteran yang canggih sebagai pendukung pelayanan unggulan 5. Optimalkan dukungan pemerintah provinsi, legislatif dan stake holder dalam rangka PPK-BLUD sesuai PERMENOAGRI 61 tahun 2007 6. Akulturasi budaya learning organisation untuk memantapkan kepedulian terhadap pelanggan 7. Optimalkan . .. manaJemen Jamlnan mutu untuk mempertahankan citra positif RS sehingga minat masyarakat terhadap pelayanan RS (paviliun maupun private)semakin meningkat 8. Optimalkan pelayanan unggulan untuk memperluas cakupan pelayanan kesehatan Asumsi Strategi ST 1. Pertahankan predikat akreditasi dan ISO untuk menghadapi kontrol pelayanan kesehatan yang tidak proposional dan ancaman tuntutan peianggan terhadap' pelayanan RS serta meningkatkan kepuasan pelanggan 2. Oibangunnya sistem remunerasi dengan mengoptimalkan SIMRS untuk menerapkan budaya reward & punishment 3. Atasi kualitas SOM yang belum memadai dengan diklat atas dukungan dana APBO 4. Atasi budaya reaktif yang tidak proporsional dan ketidakkonsistenan menjalankan SOP dengan pemantapan budaya learning organisation 5. Atasi kurang optimalnya manajemen pemeliharaan dan utilisasi alat dengan modal kemauan untuk melakukan perubahan Asumsi Strateqi WT 1. Tingkatkan komitmen & kualitas SOM dengan tingginya ancaman tuntutan pelayanan kesehatan oleh pelanggan 2. Tingkatkan efisiensi pelayanan untuk pasien dengan jaminan asuransi kesehatan maskin I I I I I I NO 2. Optimalkan pengembangan program pelayanan unggulan untuk menekan internal maupun eksternal kompetitor di sekitar RSMS 3. Pertahankan citra RS yang positif dengan pemantapan learning organisation 4. Optimalkan pelaksanaan SOP untuk kepastian biaya paslen ASUMSI STRA! EGI Kekuatan & Pe!uang (SO) URAIAN 1.. Optimalkan tenaga medis yang handal dan profesional untuk mengembangkan pelayananpelayanan unggulan I 12. Optimalkan pelayanan unggulan untuk I I memperluas I cakupan pelayanan kesehatan II 3 Optimalkan alat 1 . kedokteran yang canggih sebagai pendukung pelayanan unggulan I i 4. Optimalkan pemanfaatan II sarana & prasarana I ! serta lokasiyang strategis sebagai pendukung proses pelayanan 5. Optimalkan manaJemen jaminan mutu untuk 3. Atasi peraturan yang tidak fleksibel dengan penerapan PPK-BLUO 4. Perbaiki sistem pentarifan untuk pasien maskin STRATEGI 1. Pengembangan kualitas & kuantitas SOM untuk meningkatkan kapasitas I 1 I I i I I II Ii I II I I 2. Pengembangan pelayanan unggulan dengan pemanfaatan teknologi kedokteran 3. Peningkatan manajemen & prasarana 4. sarana RS Pengembangan manajemen mutu RS mempertahankan citra positif RS sehingga minat masyarakat terhadap pelayanan RS (paviliun maupun private)semakin meningkat 6. Optimalkan ketersediaan dana APBD maupun APBN dalam pengelolaan pelayanan kesehatan 7. Optimalkan dukungan pemerintah provinsi, legislatif dan stake holder dalam rangka PPKBLUD sesuai PERMENDAGRI 61 tahun 2007 8. Akulturasi budaya learning organisation untuk memantapkan kepedulian terhadap pelanggan I I I I I I I I I I I I 2 I t I II II II II I Kekuatan Ancaman & 1. Pertahankan (ST) predikat akreditasi dan ISO untuk menghadapi kontrol pelayanan kesehatan yang tidak proposional dan ancaman tuntutan pelanggan terhadap pelayanan RS serta meningkatkan kepuasan pelanggan 2. Optimalkan pengembangan program pelayanan unggulan untuk menekan internal maupun eksternal 5. Pengembangan promosi & kerjasama dengan pihak ketiga 6. Pengembangan sistem perencanaan anggaran PPKBLUD 7. Pengembangan budaya organisasi pembelajar 1. Pengembangan manajemen mutu RS 2. Pengembangan pelayanan unggulan 3. Penqembanqan 3. 4. I I I Kelemahan & Peluang (WO) 3 1. I I I: II 2. I I II ') .;). I 4. Ii I I I I 5. I I I 4 I Kelemahan & 5. kompetitor di sekitar RSMS Pertahankan citra RS yang positif dengan pemantapan learning organisation Optimalkan pelaksanaan SOP untuk kepastian biaya pasien Tingkatkan komitmen SOM dengan PPK-BLUO sehingga RS dapat menerapkan sistem pentarifan dan remunerasl yang lebih adil dan proporsional Dibangunnya sistem remunerasi dengan mengoptimalkan SIMRS untuk menerapkan budaya reward & punishment Atasi kualitas SOM yang belum memadai dengan diklat atas dukungan dana APBO Atasi budaya reaktif yang tidak proporsional dan ketidakkonsistenan menjalankan SOP dengan pemantapan budaya learning organisation Atasi kurang optimalnya manajemen pemeliharaan dan utilisasi alat dengan modal kemauan untuk melakukan perubahan fingkatkan promosi RS 4. Pengembangan sistem remunerasi 5. Pengembangan manaJemen keuangan 6. Pengembangan SIMRS 1. Pemantapan PPKBLUO RSMS 2. Peningkatan kesejahteraan karyawan 3. Pengembangan manajemen karier 4. Peningkatan kompetensi SOM 5. Pengembangan manaJemen Organisasi Peningkatan manajemen 7. Peningkatan manajemen operasional 6. logistik 1. Pengembangan Ancaman (WT) I I I I I I I I i Oari uraian tersebut komitmen & kualitas SOM dengan tingginya ancaman tuntutan pelayanan kesehatan oleh pelanggan 6. Tingkatkan efisiensi pelayanan untuk pasien dengan . . . Jamlnan asuransl kesehatan maskin 7. Atasi peraturan yang tidak fleksibel dengan penerapan PPK-BLUO 8. Perbaiki sistem pentarifan untuk pasien maskin diatas mengacu pada budaya organisasi pembelajar 2. Pengembangan pelayanan maskin 3. Pemantapan manaJemen operasional PPKBLUO I misi dan nilai-nilai dalam pencapaian visi maka dipi!ih strategi sebagai faktor kunci keberhasilan sebagai berikut: 1. Pengembangan Peiayanan Unggulan dengan pemanfaatan teknologi kedokteran 2. Pengembangan manajemen mutu Rumah Sakit 3. Pengembangan promosi dan kerjasama dengan pihak ketiga meliputi pelayanan dan pendidikan 4. Pengembangan mUIu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. 5. Pengembangan kuantitas dan kualitas Sumber Oaya Manusia sesual standar profesi 6. Pengembangan sarana dan prasarana Rumah Sakit sesual standar Rumah Sakit Klas A. 7. Pengembangan manajemen organisasi meliputi manaJemen keuangan dan manajemen perencanaan berbasis SIMRS 8. Peningkatan kesejahteraan pegawai dengan penerapan sistem remunerasi yang adil & proporsional. Selain strategi operasional strategi competitiveness tersebut diatas maka perlu di dukung dengan yaitu sistem pentarifan yang atraktif dengan mengacu unit cost, dengan komitmen pada proses pelayanan tetap melakukan efisiensi agar biaya pasien tidak terlalu tinggi.Kenaikan tarif bervariasi dari 150%-300% dengan pelayanan Kenaikan komposisi Jasa Pelayanan medis dan pelayanan tarif tertinggi dan Jasa penunjang Sarana dengan pad a Klas VIP dan WIP. Asuransi Kesehatan Sosial maupun Komersial 50%-50% komposisi Sementara untuk 40%-60%. untuk tarif dihitung berdasarkan unit Cost serta mengacu pada Kepmenkes tentang Tarif Pelayanan Asuransi Kesehatan. Untuk masyarakat miskin tetap dengan menggunakan tarif sesuai ketentuan Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas dari Menkes RI. Sistem pentarifan tersebut akan diterapkan mula! tahun 2009. Dari strategi yang disusun tersebut terdapat indikator dan tahapan target sebagai ukuran pencapainnya' (terdapat dalam bagian lampiran RENSTRA). Mengacu pada analisis asumsi strategis dan strategi untuk mencapai Visi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo yang merupakan penjabaran dari Visi dan Misi Provinsi Jawa Tengah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2013-2018 bidang kesehatan khususnya kebijakan yaitu: Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi dan Rumah Sakit Jiwa Daerah Provins!, maka disusun kebijakan RSMS sebagai berikut: 1. Pemanfaatan tekhnologi kedokteran canggih untuk ketepatan diagnosa dan terapi. 2. Penerapan manajemen jaminan mutu pelayanan berstandar nasional. 3. Peningkatan kerjasama dengan pihak ketiga tentang pelayanan kesehatan yang berbasis asuransi. 4. Pemanfaatan media dan institusi sebagai sarana promosi. 5. Peningkatkan kerjasama dengan institusi pendidikan mutu Rumah Sakit Pendidikan. yang menJamln 6. Pemanfaatan lembaga pendidikan yang tersertifikasi sebagai sarana peningkatan. 7. Penyediaan Sarana Prasarana Rumah Sakit yang unggul, aman dan efisien. 8. Penerapan manaJemen internal dan eksternal. operasional berbasis kepuasan pelanggan TABEL 4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PUR\,1VOKERTO -_._- -_ No .. _._._._--_ _-------_ .. .._._--- --------"--- TUJUAN ----------- i. M8ningl,atkan pelavanan kesehatan yang bemriE.ntasi pad a standal' pelayanan dan kepuasan ---- ~!9_~9Jl~Q_·__ 2. 3. 4. 5. Meningkatkan kualitas pendidikan pmfesi, penelitian dan pengabdian l1la~arakat Meningkatkan kualitas dan kuantitas SOM RS Meningkatkan sarana dan prasarana RS yang l1lendukung pengelolaan keselal1latan pasien Meningkatkan sistel1l yang handal untuk pengembangan organisasi -_._-_._--._----------_._------_._--- -----_ .._--_. .._~, SASARAN INDII<ATOR SASARAN --_._------_ .._._. Tercapainya nlutu pelay8nan kesehatan sesuai standar pelayanan RS Klas A -_._- ----_ .. Prosentase capaian l1lutu pelayanan sesuai standar RS Klas A Kondisi Awal ------2013 30 --_._--_._---- ------------------ Tercapainya standar nlutu RS Pendidikan Prosentase capaian standar l1lutu RS Pendidikan Meningkatnya kOl1lpetensi SDM sesuai standar kOl1lpetensi Tercapaianya standar sarpras sesuai standar RS Klas A Prosentase jUl1llah SOM yang l1lel1liliki kOl1lpetensi sesuai standar profesi Prosentase capaian standar sarpras RS Meningkatnya pola penerapan l1lanajemen operasional berorientasi pada pelanggan dan keseiahteraan pegawai Prosentase capaian penerapan manajemen operasional berorientasi pada pelanggan dan keseiahteraan - - -_._.--_ ... _._."._--- _._----- TARGET CAP/\IAN SASARAN TAHUN --2014 2015 -- 2016 2017 2018 25 30,5 28,5 27 26 ---------- 30% 30% 40% 50% 60% 70% 60 % 45% 50% 55% 60% 65% 60% 40% 50% 60% 70% 80% 40 % 40% 50% 60% 70% 80% -- - RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Dalam rangka mendukung Visi Gubernur Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari "Mboten Korupsi Mboten Ngapusi", maka perlu penjabaran program dan kegiatan serta indikator kinerja sebagai dasar pengukuran pencapaian kinerja SKPD. Dalam penjabaran program dan kegiatan maka RSMS sebagai SKPD mendasarkan ditetapkan sebagai pad a terminologi acuan seluruh program SKPD dan kegiatan Provinsi Jawa yang telah Tengah pada umumnya dan RSUD dan RSJD pada khususnya yaitu: 1. Program Administrasi perkantoran yang meliputi kegiatan Jasa Pelayanan Perkantoran 2. Program Pelayanan Kesehatan yang meliputi kegiatan fasilitasi kesehatan ibu dan anak, kegiatan peningkatan mutu pelayanan, kegiatan pemenuhan sarana dan prasarana penunjang pelayanan dan kegiatan peningkatan fasilitas RS 3. Program Promosi dan Pemberdayaan meliputi kegiatan penyelenggaran promosi kesehatan 4. Program Pendidikan Non Formal dan Informal meliputi kegiatan pendidikan kemasyarakatn 5. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur meliputi kegiatan bimbingan teknis sumber daya aparatur 6. Program Sumber Daya Kesehatan meliputi kegiatan penyelenggaraan pelatihan sumber daya kesehatan 7. Program peningkatan sarana prasarana aparatur meliputi kegiatan pengadaan kendaraan operasioanal 8. Program peningkatan mutu pelayanan BLUD meliputi kegiatan pelayanan dan penunjang pelayanan BLUD RENCANf\ PROGRAM DAN KEGtATAN, iNmKATOR - Inclikutor ~HS(lr(ln 1 .--- Ml'ningbtl, (Ill pclayan<ln yang bcroricnt<lsi pacla slandar pclayan<ln clan kcpuasan pclanggan ------Program - <let!, 1< ('gi~!t(11l _... - ---Indikalor I(inclja I'rogralll (OUtCOIllC) clan I(cgiatan - •.. ---. -- -._____ ~ 'T"L'lcapainy a ll1ulu pclayilnan kcscbatan scsuili - --- .--------.-'--'--' ..(Ql~~._. 3 ~ __ . ..i ._ ...5. . % cilpaian I'rogralll NDR Illulu 1'c1aYfll1an pclayaniln _~scb~an __ ... _.... .. scsuai I(Cgiatiln : stanclfll 1-I~sii;t;~~T--- '-:I-;;-ll-;!a11kasus-- slfillclar pclayanan I( las i\ RS I(las i\ 1'1'1( I' i\ . 21;cningG~~nMUIUI'clayanan Kcscbatan 3. PCl1lcnuban Sarana clan Pcnunjang Pclayanan Kcscbatan Progralll i\dl1linislrasi I'crkanloran Kcgialan : I. Jasa Pclayall Pcrkantoran Program Prol11osi dan Pcmberdavaan 1'1)1( I' i\ - JUllliab ------ --~------- Data Capaian pacla i\ lI'al Pcrcncanila n 2013 .----.-.----- ~_.. 100% ._. .-~--.- . __ ._---_._------_._------- _.------_._._-------_._------ IND!KATIF .._---_._.---_._------------_ .. PcnHnggu ng jawab --7---- -----8..--·--- -----C)------ --..- - --. . ._ .....-f--------- ..... _. .... lQ.____ 100% . ~l--·----T(;_--- pclayanan yang Icrscl"lifikasi JUIl11ab alai kccloktcran yang scsuai stan ciaI' TABEL 5.1 KINERJA, ~<-LOMPO~< St\SARAN, DAN PENDANAAN 1:'.550 ._._. __ 100°;', . 1:'.:':'0 .__ .1- __.__ •.._. . -._ .. ------ II -- -- ------.-----.----__ . 12 13 100% 20.550 . ._ ... 100% .__. 14 I :' 20.:':'0 . 100% i :'0 -----500 -16--- -----·-------500-\6---------- SOD RSMS I'l\'l RMSM 1'1\'1 RSMS 1'11'\ Cakupan Pcnycdiaan Obat clan Jasa Pclayanan bagi Maskin - f'emcnuhan Obat - PClllcnuhan .Iasa Pelayallan bagi Maskin Proporsi Rumab Tanoga Schat I I _ 30 --1-6----------..--- 500- 16--------.. ---------SOU 16---- 17 ---, 16 20.:':'0 I 25.000.000 RSMS Pwl - ---- TlIj 1Ian Sasaran Indikator I'rogral11 clan 1< cgiatan SasarHIl ------- -_ .._- ---- .- - --_.- -_. ._-----._ ...- _2..- ___ _____ J___ -_._---~--2 ...-. - ---- --- ------------~--J~~ll~ -_M('nin~l;atl; . - ----.. all pcln)'HIlClIl yallg bcroricntasi pada stflnclar pcla)'anan clan kcpuasan -_ . 01<, capflian - -------- ---- Tcrcapaill\ a l11utu pclayanan I;cschatan sesuai stanclar pelayanan RS 1<las II l11l1tU pclayan<-ln scslIai _____ I. l'ml11osi K cschatan -------_.---~ I'mgral11 I'cndidil;an Forl11al Non I:onnal ._- _. standar K las 1\ --- Kcoiatan _.;;t ______ : I. I'cncliclikan I<ader __ l<cl1lasynl'ak (lInn £:Iang~~~ __ --------- -_ .._--~-_. . Mcningkatk 'I'crcapain)' 0/0capaian Program a stanclar stanclar an kual itas I'cningkalan Illulu RS Illutu RS pcndidikan Kapasilas profesi clan I'endidil;an Pcndicli~an SlIl1lber Daya pcngabdian l\J1aratur Illasyarakat Kcgiatan. I. Binlek SUlllbcr Daya Aparatur Meningkatk Meningkaln Progral1l %jlll1llah SlIlllbcr Daya an kllalitas ya SDM clan Illellliliki Kesehatan kOl1lpelensi kllanlitas stanclar SDM SDM RS sesllai kOlllpetcnsi standar kOI1111etensi Kegiatan: I. Penyelcngga raan Pelatihan SDM Kesehatan .__ . Inclil;ator Kinerja l'rogral11 (Outcol11e) clan Kcgialan _(OulJ1!!!.L_ Data Capaian pada 1\ lI'al I'ereneanaa n 2013 I Tahun T 20 14 Rp (jlltaan) Tahlln T Taroet Kinerja 20 15 Rp (jutaan) Pro!.!r~1l1 dan Kerangka Tahun?016 T Rp (julaan) .. .1ul11lah Cal;upan .1ul11lah I'cnclidikaan For 111a 1 Non l:orl11al ._. ._--- 10 Keg .. .. _---_._------ 0% 10 Ke~ 100% Tahul1 20 17 I~p (jutaan) T Tahun T 20 18 Rp (jutmlll) PenHnggu ng 500.000 ----iOo-.-600 10 Kcg 100% 500.000 100000 10 I<c~ . .. - ---__ ._13__ 100000 -- 15 ---- IOI<cg 500.000 100% 14 ----- -----, 16 500.000 10 Keg 500.000 100.000 100% 100.000 _. 100% 17 RSMS I'lI't I ! I ---j ; , , - --------_ ..- - -~------_._------ - ----- .. _----- ------.Iullllah pcscrta kaclcr SKI'D -- .iall'ab ---_ .. -_._---------- -._ _--.--- _ ... _----_ ..- --- -_._.-.-_. ..... _-- ---_._------ ------ f.-----___ .. L___ 6 7 10 II 9 12 8 - ,---_._-------_ .. --------------_ ._----- -- --- -------- 1---._----l'rol11osi RS _._---- I'enclanaan a 150 ----_.~.--- -_.- ._._------- 1----. --- -._- . --_ .. _- - . ----_._- -- ----- _ .._-_.100.000 150- 100.000 150 - - - ----_.- -------- 100000 -_. •. - .. ~_._- -- _. ----- ------- ". -_._---- ----------_.- ----' 150 100000 I - 150 100.000 RSMS !'\\'t , !, yang I Illcngikuti pclatihan % SDM yang Illclllpunyai kOlllpctcnsi j JlIl11lah SDM yang Illengikuti Binlck Proporsi Tenaga Kesehatan I , 100% 50 100% 100% -- _ ... _----- 500.000 --I 00°/;;--- ----- 500.000 ----100% ------ 500.000 ... _---- __ ._._---- . 100% 500.000 100% 500.000 SO 500.000 50 500.000 50 500.000 50 500.000 50 500.000 100% 500.000 100% 500.000 100% 500.000 100% 500.000 100% 500.000 I ~_._----, RSMS I'\\'t yang terserti tikasi I JlIl1llah tenaga kesehalan yang l1lengikllti 60 60 500.000 60 500.000 60 500.000 60 500.000 60 500.000 RSMS 1'11'1 --:1- sasaran_ _ Inclrkator Sa,aran Prograrn clan Kcgiatan .________. __ . ? ---_._-_._--_ ~krringkalk Tcrcapainy all sanma a standar clan prasarana RS yan~ rncnclukung prinsip kcarnanan pasicn scsuai slanclar RS 1<Ins i\ --_.- . } .._.._--_.- % capaian standar sarpras RS ~ .._._.. Mcningkalk an syslcm yang handal unluk pengcll1ban gan organisasi Tcrcapainy a slanclar scsuai slandar RS Klas i\ Mcningkala nya pola pcncrapan ll1anajcll1en opcrasional berorientasi pada pclanggan dan kescjahtcra an oeoawai __ ~ -i;;-~;grar;- -----I~I)T<---I'clayanan I<.cschatan J<.cgial<II.l.: I I'crncnulwn .Iullliah I:asilitas lilsilitas I'clayanan Kcschalan Keschatan yang rncnlcnuhi Illulu Tahun2014 T Rp (iulaan) . __.. ~ -Iargct Kincrja Program clan Kcrangka I'cndanaan Tahun 2015 Tahun2016 Tahun 2017 Rp (iulaan) T Rp (julann) T I<p (iutaan) f--. . _2 ._. ._.JJ _._ . ··I(ioo/;;---·-'IoOo/~- ---:WOO·oooo·iOO%· Program slanclar sarpras RS PCl1ingkatan Sarana clan I'rasaratlCl !\paratur Kegiatan : I. Pcnyccliaan Kcnclaraan Dinas/Opcra sional Program Pen ingkatan Mutu rclayanan 81.UD I I'akcl I I'kl 30000.000 I I'kl . -= : __ ~l_f_-.14 ,·OOo/i,-- - 100%---10.000.000 .__ _. 35.000000 .. I I'kl jamlh ..__ 1_1_._f_---12 35.000.000 SKI'J) I'cnClllggli ng Tahun 2018 Rp (iulaan) .. .__ LIO.OOO.OOO 100% ---f_----.-- __ __ . 40.000.000 15 .__. I I'kl 40.000.000 '- _ Il'kl 1<'SMS--1 40.000.000 1'\\'1 (.%:l;::;~;r<~n------TOO%-·--IOO%-·---2.~8000 pClllcnuhan sarpras aparalur unluk mcnunjang Dclayanan .Iumlah kcndaraan c1inas/operasi onal Cakupan pemcnuhan kcbuluhan pcningkalan mulu pclayanan _._. !S~ 9 =--=~= .~.=:=-=_. __ ===-_-._-=-==== -=-_== % capaian % capaian pcncrapan ll1anajcll1cn opcrasional yang bcrorientasi pada pclanggan dan kcsejahtera an Data Capaian pacla Awal I'crcncanaa n 2013 iQ~~~~IL lilT ..- "-'- ------_.- - ._-------_. Mcningkalk an saran a clan prasarana RS yang rnendukung prinsip keall1anan pasicn Inclikator Kincrja I'rograrn (Oulcornc) clan Kcgialiln - 1000/;-- I"00%----- -260.000 ---26i-000 100% 266.000 RSMS I'wt 200.000.00 o 50% 220.000.00 55% o 240.000.00 o 60% 260.000.00 o 65% 280.000.00 o BLUD Kcgiatan: I. Pelayanan clan Kebutuhan pcningkatan 200.000.00 50% o 220.000.00 55% o 240.000.00 60% o 260.000.00 o 65% RSMS 280.000.00 o Pwt I II1c1ikator Sasaran Program dan r(cgialal1 Inclikator Data Kincrja Capaian pacta i\ \Val I'rogram (Outcomc) I'crcncanaa clan Kcgialan n 2013 __ J2~.tJ~~IJ__ " ,,-~_.-_. - .- --<- I'cl1c1ukul1[l l'clayal1an 5 ------- - -- 2014 ._-_.--_ (, .. - I31.1ID .. Tahull Rp (julaan) T Kincrja I'rogr<ull_c1an KcranQka 2015 Rp (jutaal1) Tahun20 l I'cnclanaal1 I (i Rp (jutaan) Tahun l _. SI(I'j) _ 2017 Rp (jUla<lIl) Tahun2018 T Rp (jutaan) PcnC1nggll ng ja\\'ab _ __ . pclayanan ...~J)cnul~ Targct Tahun ._~--_.. 7 --_.- _ -- ---~_.-8 BABVI INDIKATOR SASARAN KINERJA RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO Perlu penetapan indikator sasaran kinerja dari Rencana Strategi SKPD sebagai dasar penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Indikator sasaran kinerja disusun mulai tahun 2013 sampai tahun 2018 dengan penekanan bahwa indikator sasaran kinerja dapat dicapai pada tahun ke 3 sehingga tahun ke 4 dan ke 5 lebih kepada pemantapan kinerja. TABEL 6.1 INDIKA TOR SASARAN KJNERJA RSUn PROF. DR, MARGONO SOEKARJO PlJRWOKE~RTO -----T:~rget Kondi Capai~n Sa~31'an -----~----------------]~(Ol1dT;i Akhir Sl Awal o ---_._- i _ NDR ~;1,8~3J~2- _ ~O ') ea ktIpa n .i tll1lla h SUl1lber f)aya Aparatur yang oikuti Pelatihan Illcn _~_. __ 9__~ ~.~ __ -----..---~Cakupal1.iullllall 60 40 Sumber Daya Keschatan yang Il1cningkat kOIl1peten sinya --------Cakupan pell1enuhan 60 40 fasi I itas sesuai standar pelayanan dan cakupan pemenuhan sarpras lIntuk menllnjang pelayanan Cakupan pernen uhan kebutllhan peningkatan mutll pelayanan kesehatan BLUD --- --- 20 14 ....... .-. - -------------- K __15.0~_9.:.Q9(~·000 _8,5 500.000.000 40 ---------.---. 500.000.000 - -.-.---- 45 ------------20-------.. 15 -.-.- -------------- ------1< ....-----.--~-20 I 6 _15.0S0.09.9:002 _ 27 500.000,000 50 --- ~-~~ ..~---------~ 500.000.000 20.Q5.0~000_.Q.9..Q.... 500.000.000 --------_._---1< 20 17K - ---------------------t------ 6 60 ~~~----------- 50 500.000.000 ~_:...o50.:..9QQ~QQ.. )5~. 500.000.000 70 + 1----- 55 - 500.000.000 _ 60 ------_.- .------_._-- 20 I 8 _20.050.000.000 500.000000 -- 12... 70 BAS VII PENUTUP RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto sebagai SKPD telah menyusun Rencana Strategis tahun 2013 sampai dengan 2018 sebagai pedoman da!am penyusunan Rencana Kerja Tahunan Rumah Sakit Umum Oae. ah Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Rencana Sra egi (RENSTRA) RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo tahun 2013 - 2018 memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, kajian strategis dan penetapan kebijakan strategis untuk 5 tahun kedepan, dengan tetap memperhatikan asumsi makro dan mikro. Indikator kinerja telah disusun dan ditetapkan sebagai target yang harus dicapai secara bertahap dan berkesinambungan. Dibutuhkan dedikasi, dari I yaii+as komitmen seluruh yang tinggi, kerja keras, jajaran Rumah Sakit untuk mengimp!er-!entasi Rencana Strategi tersebut. Mudah-mudahan Dr Margono Rencana Srategi RSMS tahun 2013-2018 Soekarjo ini dapat mengantarkan RSUD Prof Rumah Sakit menjadi lebih baik dalam pelayanan kesehatan rujukan sub spesialistik kepada masyarakat Jawa Tengah seluruh shareholders kawasan dan stakeholders Barat Selatan terutama serta Pemerintah dukungan Provinsi Jawa Tengah, sehingga dapat mendukung Visi Jawa Tengah yaitu Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari. Purwokerto, 01 September 2013 Direktur RSUO Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto Dr. HAR ADIIBNU JUNAEDI, SP.B Pembina Tingkat I NIP 19620208 198901 1 001