BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Kalimantan ditemukan berbagai jenis ekositem perairan, misalnya sungai, danau, rawa, dan laut. Menurut hasil penelitian Dinas Perikanan Dati I Kalimantan Tengah, tahun 1993 (Buchar, dkk, 2003), perairan umum Kalimantan Tengah luasnya mencapai lebih kurang 2.293.630 Ha memiliki potensi keanekaragaman jenis ikan ekonomis penting, seperti ikan gabus (Channa spp), sepat (Trichogaster spp), jelawat (Leptobarbus hoeveni), kelabau (Osteochilus spp), pipih (Notopterus spp), patin (Pangasius spp), betutu (Oxyeleotris marmorata), pepuyu (Anabas testudineus), baung (Mystus nemurus) dan lele (Clarias spp) (Hamid, 1982). Luas perairan danau sebesar 132.800 ha, diantaranya terdapat danau Lutan, danau Takapan, danau Tundai dan danau Pinang. Luas sungai sebesar 323.500 ha yang terdiri dari 11 sungai besar dengan panjang antara 175 km (sungai Kumai) hingga 900 km (sungai Barito) dengan lebar rata-rata terkecil 100 m (sungai Jelai dan sungai Arut) hingga 650 m. Dilihat dari tipe dan tata guna lahan tersebut, sektor perikanan khususnya perikanan air tawar dapat dijadikan sebagai penunjang utama ekonomi daerah melalui pemanfaatan potensi lahan perairan umum yang tersedia (Anonim,2006). 1 Danau air tawar di Kalimantan Tengah selain untuk usaha perikanan juga mempunyai peran penting bagi masyarakat lokal, seperti persediaan air untuk kebutuhan domestik, sumber air minum, jasa transportasi, irigasi, dan juga pembuangan sampah domestik. Namun masih sedikit informasi mengenai danau di Kalimantan Tengah baik dalam aspek keanekaragaman hayati, produktifitas primer, tingkat pemanfatan, kualitas air serta kasus-kasus pencemaran. Dewasa ini informasi tentang keragaman jenis ikan-ikan danau yang ada di daerah Kalimantan Tengah sangat dibutuhkan. Pertama, karena potensi dan daya guna ikan yang sangat tinggi sebagai sumberdaya protein hewani bagi manusia. Kedua, ikan dapat dijadikan sebagai indikator biologis terhadap tingkat pencemaran suatu perairan yang memiliki kepekaan yang tinggi terhadap perubahan lingkungan, dan ketiga dapat dijadikan sebagai upaya melakukan konservasi lingkungan perairan danau terutama konservasi spesies ikan endemik asli Kalimantan. Untuk itu maka perlu banyak dilakukan penelitian untuk mengevaluasi potensi, kondisi dan tingkat pemanfaatan perairan tersebut, oleh karena itu maka penelitian tentang keanekaragaman hayati ikan di Danau Takapan sangat penting untuk dilakukan. 2 B. Rumusan Masalah a. Bagaimana keanekaragaman jenis, komposisi dan distribusi ikan yang ditangkap oleh nelayan di Danau Takapan. b. Jenis alat tangkap apa yang digunakan dan apakah ada hubungannya dengan jenis, komposisi dan jumlah ikan yang ditangkap. c. Bagaimana status kualitas air danau Takapan dilihat berdasarkan produktifitas primer dan beberapa parameter fisik kimia terukur. C. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suatu gambaran beberapa aspek antara lain : a. Untuk mendapatkan informasi tentang keanekaragaman jenis ikan, komposisi, dan distribusi ikan di Danau Takapan. b. Untuk mengetahui jenis alat tangkap dan mengetahui hubungannya dengan jenis, komposisi dan jumlah ikan yang ditangkap. c. Untuk mengetahui status kualitas air danau Takapan dilihat berdasarkan produktifitas primer dan beberapa parameter fisik kimia terukur. 3 D. Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai : a. Informasi mengenai potensi perikanan air tawar di danau Takapan Kalimantan Tengah. b. Informasi untuk lebih mengenal ikan-ikan lokal dan alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di sekitar Danau Takapan khususnya dan Kalimantan Tengah pada umumnya. c. Informasi untuk membantu meningkatkan pengelolaan sumber daya ikan khususnya dalam hal perlindungan (konservasi) dan budidaya. d. Informasi untuk membantu pengelolaan danau secara terintegrasi (misalnya faktor ekologis, sosial, ekonomi dan budaya). 4