PENGEMBANGAN BISNIS E-COMMERCE BABY BOSS Jennifer Amelia 1 Abstract: This research aims to find out the strategies that can be used to online shop, in this case is BABY BOSS, using IE (Internal-External) Matrix and SWOT Matrix. To determine the company’s SWOT, data is collected from interviewing the owner supported by the industry’s environment analysis. This input stage is completed by analyzing the internal factors evaluation (IFE) and external factors evaluation (EFE). IE Matrix is used as the matching tool to determine the ultimate strategy that going to be used based on the actual conditions. At decision stage, SWOT Matrix is used to determine the suitable strategies for the run and the company to take. The conclution of this research is that in high competitive online market place, online shop needs to do something to grow, by penetrating the market, develop the product, and develop the market. Additional services or features have known as the augmented products that added new value on the core products. Packaging, customer care, and product-use instruction are some of the examples. E-Commerce is considered an excellent alternative for online shop to reach new customers. The success of a virtual store depends on many issues, especially the website quality and understanding the inputs in online customer's decision for making transactions. E-Commerce has taken a great leap in the world of computers, but the fact that has hindered the growth of E-Commerce is security, delivery cost, and lack of trust. Keywords: Internet, Electronic Commerce, Online, Shopping, Consumer Behavior PENDAHULUAN The Nielsen Company menyatakan 68% dari total responden yang disurvey pernah berbelanja online, disebabkan oleh meningkatnya daya beli konsumen di kelas menengah (Sumber: Nielsen Global Report, Q1 2014).. Berdasarkan data Bolton Consulting Group (BCG), pada tahun 2013 golongan kelas menengah Indonesia berjumlah 74 juta orang dan diprediksi pada 2020 naik menjadi 141 juta orang. Tumbuhnya kelas menengah berbanding lurus dengan pertumbuhan konsumen belanja online. Populasi kelas menengah ke atas (dengan pengeluaran >Rp 3 juta/bulan) di perkotaan mencapai 59% dari total penduduk di Indonesia. Perilaku belanja Ibu dengan anak baduta mengalami pergeseran. Saat ini mereka mulai banyak menggunakan kemudahan belanja online. (Sumber: “Data Angka Kelahiran Menjadi Peluang Pasar”, 8 Juni 2015). Berbelanja online disukai karena 38% konsumen menganggap belanja online lebih murah, 35.1% konsumen senang toko online dapat dilihat 24 jam, 31.5% konsumen senang dengan adanya pengiriman gratis, dan 30.8% belanja online lebih menghemat waktu. Jumlah pembeli online di Indonesia dari tahun ke tahun meningkat, demikian juga jumlah toko online di berbagai media online. Peluang toko online terbuka luas disertai tantangan baru dan persaingan yang intensif. Masalah umum yang ditemui toko online antara lain target pasar 1 Alumnus Program Studi Magister Manajemen Universitas Tarumanagara ([email protected]) 21 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47 semakin kecil atau sempit, kesulitan menemukan pemasok atau supplier sebagai partner tepat untuk bekerja sama, dan penipuan online. Hal yang menjadi kekhawatiran dalam melakukan belanja online adalah ketidak-percayaan untuk memberikan informasi kartu kredit yang berkaitan dengan loyalitas pelanggan, biaya pengiriman barang, dan tampilan atau kualitas website quality yang membingungkan calon pembeli. TELAAH KEPUSTAKAAN Electronic Commerce E-Commerce berhubungan dengan pembelian dan penjualan melalui internet, atau pelaksanaan transaksi yang melibatkan transfer kepemilikan atau hak untuk menggunakan produk atau jasa melalui jaringan yang termediasi oleh komputer (Mesenbourg, 2000). Ecommerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik (Baum dan Purbo, 2000). Perilaku Konsumen Gambar 1 Model Lima Tahap Proses Keputusan Membeli Sumber: Philip Kotler, (2009). Perilaku konsumen adalah aktifitas mental dan fisik yang dilakukan oleh konsumen akhir yang menghasilkan keputusan untuk membayar, membeli, dan menggunakan produk dan jasa tertentu (Sheth & Mittal, 2004). Perilaku konsumen adalah studi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan, serta dampak proses tersebut terhadap konsumen dan masyarakat (Hawkins, Best & Coney, 2005). Perilaku konsumen berfokus kepada bagaimana seseorang individu mengambil keputusan untuk menghabiskan sumber daya yang dimiliki dalam mengkonsumsi barang maupun jasa yang berkaitan (Schiffman & Kanuk, 2008). Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler dan Keller, 2009). Menurut Kohler dan Armstrong (2008), proses pengambil keputusan konsumen online tidak berbeda dengan proses keputusan konsumen offline, terdiri dari lima tahap atau jenis perilaku pembelian yakni identifikasi masalah (need recognition), pencarian informasi internal dan eksternal (information search), evaluasi alternatif (alternative evaluation), keputusan pembelian (purchase decision), dan perilaku purna beli (post purchase behavior). Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal merupakan analisis yang dilakukan terhadap lingkungan di dalam perusahaan itu sendiri, yang terdiri dari struktur organisasi, manajemen, budaya dan 22 Amelia : Pengembangan Bisnis ... sumber daya. Analisis lingkungan intemal dilakukan dalam upaya untuk mencari keunggulan-keunggulan yang dimiliki perusahaan yang dapat dipakai untuk membedakan diri dari pesaing. Tujuan dari analisis ini untuk mengetahui kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) perusahaan. Lingkungan internal adalah faktor yang dapat dikendalikan oleh pengusaha, yang mempengaruhi persiapan dari rencana bisnis dan implementasi keefektivitasan strategi pemasaran (Hisrich, et al, 2013). Bidang fungsional yang menjadi variabel dalam analisis lingkungan internal adalah pemasaran, sumber daya manusia, produksi atau operasional, dan keuangan (David, 2011). Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal menekankan pengenalan dan evaluasi terhadap kecenderungan pada peristiwa di luar kendali perusahaan seperti lingkungan demografis, ekonomi, sosial dan budaya, politik dan hukum, dan teknologi. Perusahaan harus mampu mengatasi faktor-faktor terkait, baik dengan menyerang maupun bertahan dengan merumuskan strategi yang memanfaatkan peluang eksternal atau meminimalkan dampak dari potensi ancaman (David, 2011). Analisis lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel peluang (opportunities) dan ancaman (threat) yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek dalam manajemen puncak. Analisis Lingkungan Industri (Porter’s Five Forces) Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor yang mempengaruhi suatu perusahaan dalam menentukan strategi yang akan dijalankan serta pengambilan keputusan, yang berasal dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para pesaing. Faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan industri (Porter’s Five Forces) adalah ancaman pendatang baru (threats of new entrants), ancaman barang pengganti (threats of new substitutions), daya tawar pemasok (bargaining power of supplier), daya tawar pembeli (bargaining power of buyer), dan persaingan antara perusahaan sejenis dalam industri (rivalry among existing competitors). Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) Dalam membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, untuk melihat kesempatan dan ancaman dari eksternal, analisis SWOT digunakan sebagai alat perencanaan strategis yang penting (Boone dan Kurtz, 2010). Analisis SWOT perlu dilakukan karena digunakan dalam mencocokkan antara sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan (Pearce dan Robinsons, 2011). Analisis merupakan alat bantu yang kuat untuk memperbesar kapabilitas, serta mengetahui ketidakefisienan sumber daya perusahaan, kesempatan pasar, ancaman eksternal untuk masa depan lebih baik (Thompson, Peteraf, Gamble & Strickland, 2013). Beberapa unsur dalam analisis SWOT: Strength (kekuatan), adalah kemampuan dan sumber daya yang dapat digunakan untuk mengembangkan keunggulan dalam bersaing, meliputi hak paten, nama merek, reputasi yang baik di mata pelanggan, keuntungan biaya operasional, akses eksklusif dalam sumber daya alam, dan jaringan akses yang menguntungkan dalam distribusi. Weakness (kelemahan), adalah sesuatu yang dapat menyebabkan perusahaan kalah bersaing dengan perusahaan lain. Contohnya adalah kurang perlindungan hak paten, nama merek lemah, reputasi buruk di antara pelanggan, biaya tinggi, kekurangan akses sumber daya alam yang baik, dan kekurangan akses dalam pendistribusian. 23 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47 Opportunity (peluang), dimana perusahaan dapat melakukan operasi dalam menghadapinya untuk menjadikan kesempatan itu menjadi keuntungan. Contohnya adalah kebutuhan pelanggan yang tidak terpenuhi oleh pasar, masuknya teknologi baru, kelonggaran peraturan, dan penghapusan hambatan perdagangan internasional. Threat (ancaman), adalah suatu bahaya dikarenakan perkembangan yang kurang menguntungkan, dimana akan memberikan dampak seperti pengurangan laba dan penjualan jika tidak dilakukan tindakan untuk bertahan. Perubahan dalam lingkungan eksternal menghadirkan ancaman seperti perubahan selera konsumen, munculnya produk pengganti, peraturan baru, dan peningkatan hambatan perdagangan. Matriks IFE dan EFE Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation) merupakan teknik yang digunakan pada tahap masukan dari kerangka kerja perumusan strategi. Matriks IFE dan EFE beserta dengan pernyataan misi yang jelas menyediakan informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi secara sukses dengan syarat, teknik ini disertai penilaian intuitif yang baik dalam menetapkan pembobotan dan penilaian yang tepat. Tahapan menyusun matriks EFE dan IFE (David, 2011) adalah: Identifikasi faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan, dengan membuat daftar dari peluang dan ancaman yang dimiliki organisasi. Kemudian dilakukan identifikasi faktor-faktor internal dengan membuat daftar dari kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi. Hasil kedua identifikasi faktor-faktor tersebut sebagai faktor penentu eksternal dan internal yang akan diberikan bobot dan rating. Teknik pembobotan, dilakukan pada analisis faktor eksternal dan internal perusahaan dengan cara mengajukan identifikasi faktor strategis intemal dan eksternal pada pihak manajemen atau ahli strategi dengan menggunakan metode paired comparison. Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap variabel penentu eksternal dan internal dengan membandingkan setiap variabel pada baris. Penentuan bobot setiap variabel menggunakan skala 1, 2, dan 3, yakni: 1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal 3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Bobot setiap variabel yang diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel. Bobot yang diberikan pada setiap variabel berada pada kisaran 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (paling penting). Faktor-faktor yang dianggap mempunyai pengaruh terbesar bagi prestasi perusahaan diberi bobot tertinggi, tanpa memperdulikan apakah faktor tersebut adalah kekuatan, kelemahan, peluang atau ancaman. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada setiap faktor harus sama dengan 1,0. Bobot dari setiap faktor diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel: ɑi = X i .................................................................(3) n ∑Xi i=1 Keterangan : ɑi = Bobot variabel ke-i Xi = Nilai variabel ke-i i = 1, 2, 3, ........, n 24 Amelia : Pengembangan Bisnis ... n = Jumlah Variabel Penentuan peringkat, yang menggambarkan seberapa besar efektif strategi perusahaan yang telah dijalankan saat ini dalam merespon faktor strategis yang ada. Penilaian rating untuk faktor peluang lingkungan eksternal diberikan dalam skala pembagian sebagai berikut: 1 = respon perusahaan kurang 2 = respon perusahaan sama dengan rata-rata 3 = respon perusahaan di atas rata-rata 4 = respon perusahaan superior Untuk faktor ancaman lingkungan eksternal merupakan kebalikan dari faktor peluang, dimana skala 1 berarti respon perusahaan superior dan skala 4 berarti respon perusahaan kurang. Untuk penilaian rating faktor kekuatan lingkungan internal diberikan dalam skala pembagian sebagai berikut: 1 = Sangat lemah 2 = Lemah 3 = Kuat 4 = Sangat kuat Untuk faktor kelemahan lingkungan internal merupakan kebalikan dari faktor kekuatan, yaitu skala 1 berarti sangat kuat dan skala 4 berarti sangat lemah. Tabel 1 Format Matriks IFE atau EFE Faktor Strategis Bobot Bobot Skor Internal / Eksternal (A) (B) (AxB) Peluang : 1 . . n Ancaman 1 . . n Total Sumber: David (2011). Perkalian Bobot dan Peringkat Selanjutnya akan dilakukan penyusunan nilai dari pembobotan dengan peringkat pada tiap faktor dan kemudian nilai dari setiap faktor dijumlahkan untuk memperoleh total nilai organisasi. 25 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47 Matriks IE Gambar 2 Format Matriks IE Sumber: David (2011). Matriks IE (Internal-Eksternal) merupakan salah satu parameter yang meliputi matrik parameter kekuatan internal dan pengaruh eksternal perusahaan yang masing-masing akan diidentifikasi ke dalam faktor eksternal dan internal melalui matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE). Tujuan penggunaan matriks IE adalah untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat perusahaan yang lebih detail. Matriks IE merupakan penggabungan antara matrik EFE dan IFE yang menghasilkan sembilan macam sel dengan memperlihatkan kombinasi total nilai terbobot dari matriks-matriks IFE dan EFE. Kesembilan sel dikelompokkan menjadi tiga strategi utama yang memiliki implikasi strategi yang berbeda, yaitu pertumbuhan (growth strategy), strategi pertahanan dan pemeliharaan (stability strategy), serta strategi panen divestasi (retrenchment strategy). Matriks IE berguna untuk memetakan posisi perusahaan pada kondisi saat ini. 26 Amelia : Pengembangan Bisnis ... Matriks SWOT Gambar 3 Matriks SWOT Sumber: David (2011). Alternatif strategi pengembangan didapatkan melalui matriks SWOT dengan mengformulasikan strategi berdasarkan penggabungan antara faktor internal dan eksternal. Menurut David (2011), matriks SWOT merupakan sebuah alat pencocokkan untuk membantu para pengambil keputusan dalam mengembangkan alternatif jenis strategi utama, diantaranya adalah strategi S-O (Strength-Opportunity), W-O (Weakness-Opportunity), S-T (StrengthThreat), dan W-T (Weakness-Threat). Implementasi Stratejik Implementasi stratejik termasuk mengembangkan budaya yang mendukung stratejik, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi (David, 2011). Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah analisis strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam strategi penentuan pasar sasaran bagi produk tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran dan pengembangan, pelaksanaan, pengelolaan strategi program pemasaran, penentuan posisi pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran (Craven, 2009). Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses menciptakan, mengkomunikasi, menyampaikan nilai bagi pelanggan, serta mengelola relasi pelanggan sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat bagi organisasi dan para para stakeholder-nya (Kotler, 2009). Pemasaran bisnis melalui media internet merupakan salah satu cara untuk memperluas jaringan pasar pelaku bisnis. Melalui online marketing, informasi produk menjangkau konsumen yang jauh dari domisili tanpa harus terjun langsung ke daerah tersebut untuk promosi (Kotler, 2009). Definisi marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler dan Keller, 2009). Bauran pemasaran 7P terdiri dari: 27 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47 Product (produk), adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Atribut yang menyertai produk menurut Kotler dan Armstrong (2008) adalah merek atau branding (nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan), pengemasan (packing), dan kualitas produk (product quality). Harga (Price), adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa (Kotler dan Keller, 2009). Banyak faktor harus dipertimbangkan untuk menetapkan harga suatu produk, baik dari sisi perusahaan maupun sisi konsumen. Promosi (Promotion), adalah aktifitas yang dilakukan untuk mengkomunikaikan keunggulan dan suatu produk dan memperngaruhi target konsumen untuk membeli produk tersebut. Unsur bauran promosi (Kotler dan Keller, 2009) adalah periklanan (advertising), penjualan perseorangan (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation), informasi dari mulut ke mulut (word of mouth), dan pemasaran langsung (direct marketing). Distribusi atau Lokasi (Place), adalah pengeluaran yang dijual, berkaitan dengan kemudahan menjangkau produk di pasar dan tersedia saat konsumen membutuhkan. Partisipan (People), adalah pegawai penyedia jasa, penjual atau semua orang yang terlibat dalam penyediaan jasa. Proses (Process), adalah kegiatan yang mencakup bagaimana pelayanan diberikan kepada konsumen, mulai dari pemesanan pembelian, sampai pada komplain produk. Lingkungan fisik (physical evidence), adalah bukti fisik yang mengacu kepada visual atau benda berwujud lainnya yang memberi bukti atas kualitas jasa. Strategi Organisasi dan Sumber Daya Manusia Perubahan strategi harus mengarah pada perubahan struktur organisasi karena struktur organisasi harus bersesuaian dengan strategi yang diimplementasikan (David, 2011). Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. (Ivancevich, 2008). Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi tersedianya dan kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuan (Mathis dan Jackson, 2010). Strategi Produksi dan Operasional Strategi operasional dirancang dan dikembangkan untuk melakukan efisiensi dan efektivitas perusahaan sehingga dapat meningkatkan kemampuan kompetitif perusahaan. Strategi operasional dirancang untuk memperbaiki stuktur biaya dan perbaikan sistem manajemen yang ada dalam perusahaan. Manajemen operasional adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output (Heizer dan Rander, 2013). Berikut sepuluh keputusan manajemen operasional yaitu perancangan barang dan jasa, kualitas, perancangan proses dan kapasitas, pemilihan lokasi, perancangan tata letak, sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan, manajemen rantai pasokan, persediaan, penjadwalan, dan pemeliharaan. Strategi Keuangan Manajemen keuangan merupakan aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan serta pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh (Horne, 2008). Manajemen keuangan berhubungan dengan tiga aktivitas yaitu aktivitas penggunaan dana, aktivitas perolehan dana, 28 Amelia : Pengembangan Bisnis ... dan aktivitas pengelolaan aktiva. Menurut Zimmerer (2008), pengertian laporan keuangan adalah terdiri dari: Neraca: gambaran singkat mengenai posisi keuangan perusahaan, yang menunjukkan kepada pemilik nilai perusahaannya pada waktu tertentu. Dua bagian neraca menunjukkan aset yang dimiliki perusahaan dan kreditor dan pemilik atas aset itu. Neraca disusun dari persamaan dasar akuntansi: Aset+Kewajiban+Ekuitas pemilik. Sales Forecasting: proyeksi masa depan permintaan yang diharapkan, berdasarkan kondisi lingkungan yang sesuai dengan perkiraan (Mentzer dan Moon, 2005). Laporan Laba Rugi: perbandingan pengeluaran terhadap pendapatan untuk menunjukkan laba bersih atau rugi bersih. Laporan laba rugi adalah gambar bergerak dari profitabilitas perusahaan sepanjang waktu. Laporan Arus Kas: perubahan modal kerja perusahaan dari awal tahun dengan mendaftar sumber-sumber dana dan penggunaan dana tersebut. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode desktriptif kualitatif dimana penelitian ini menunjukkan keadaan aktual yang terjadi pada toko online dengan mengggunakan prosedur ilmiah sesuai fakta-fakta yang ada (Sugiyono, 2011). Penelitian dilakukan dengan observasi melalui pengamatan terhadap kondisi lingkungan pasar toko online secara umum dan khusus berdasarkan fakta. Metode penelitian menggunakan dua tipe data yaitu: Data primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengumpulan data melalui observasi dan wawancara langsung dengan pemilik usaha mengenai keadaan usaha yang sedang dijalankan. Metode observasi memposisikan peneliti sebagai pengamat dari jauh dan tidak terjun langsung seperti yang dilakukan pada observasi partisipan, namun observasi ini mengamati hal yang diteliti dan menyesuaikan dan mendata hal-hal yang terjadi dan hal yang diperlukan dalam penelitiannya. Data sekunder Data sekunder adalah data yang didapatkan dari sumber lain. Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung dengan menggunakan media perantara dan biasanya berupa bukti, catatan atau laporan historis, antara lain seperti jurnal-jurnal penelitian, buku dan literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Informasi yang didapatkan dari jurnal dan buku tersebut kemudian dijadikan landasan teori untuk mencari alternatif strategi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Data sekunder yang digunakan peneliti: Studi Kepustakaan: Peneliti mendapatkan data menggunakan buku-buku yang ada di perpustakaan, hasil penelitian terdahulu serta buku-buku yang berisikan teori yang bersangkutan dengan penelitian. Data Internet: Peneliti menggunakkan media ini dapat membantu memperoleh data pendukung dalam pengelolaan penelitian, terutama data-data terbaru. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis lingkungan bisnis yang bertujuan untuk mengetahui keadaan lingkungan di dalam pelaksanaan BABY BOSS, mengetahui situasi yang sedang dan akan dihadapi oleh BABY BOSS, serta strategi untuk menghadapi situasi tersebut. Analisis lingkungan bisnis menentukan kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat) yang ada (SWOT). 29 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47 Hasil analisis SWOT dimasukkan ke dalam matriks evaluasi faktor-faktor internal (IFE) dan eksternal (EFE), sehingga diperoleh posisi persaingan usaha melalui Matriks InternalEksternal (IE). Matriks SWOT dilakukan untuk mengetahui dan menemukan strategi yang sesuai untuk mengembangkan usahanya di masa depan dengan memanfaatkan kekuatan, meminimalisir kelemahan, meraih kesempatan dan mengatasi ancaman yang ada, yang diterapkan pada implementasi-implementasi stratejik. Selanjutnya, analisis STP (Segmenting, Targeting, Positioning) digunakan untuk mengetahui segmen dan target pasar yang dituju untuk memaksimalkan penjualan melalui strategi pemasaran, didukung dengan strategi organisasi dan sumber daya manusia, strategi produksi dan operasional, dan strategi keuangan mengacu pada hasil posisi persaingan usaha yang telah diperoleh. ANALISIS DAN BAHASAN TEMUAN Analisis Lingkungan Internal Tabel 2 Hasil Rangkuman Analisis Lingkungan Internal BABY BOSS Faktor Analisis Lingkungan Internal BABY BOSS Keterangan 1. Produksi atau Operasional BABY BOSS - Model dan desain pakaian bayi variatif, didukung Kekuatan (Strength) harga kompetitif yang terjangkau Kekuatan (Strength) - Cara pembayaran via transfer bank efektif 2. Struktur Organisasi BABY BOSS Kelemahan (Weakness) 3. Keuangan BABY BOSS Kekuatan (Strength) 4. Pemasaran BABY BOSS - Persediaan produk dari pemasok banyak - Instagram menarik calon konsumen baru - Instagram bukan hal baru - Packaging sederhana - Kebutuhan distribusi terpenuhi - Riset pemasaran memanfaatkan teknologi - Media komunikasi memanfaatkan teknologi - Respon kepada pelanggan lambat Kekuatan (Strength) Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) Kelemahan (Weakness) Kekuatan (Strength) Kekuatan (Strength) Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) Analisis Lingkungan Eksternal Tabel 3 Hasil Rangkuman Analisis Lingkungan Eksternal BABY BOSS Faktor Analisis Lingkungan Eksternal BABY BOSS Keterangan 1. Lingkungan Demografis 2. Lingkungan Ekonomi - Daya beli masyarakat rendah - Suku bunga dan inflasi di Indonesia stabil 3. Lingkungan Sosial dan Budaya 4. Lingkungan Politik dan Hukum 5. Lingkungan Teknologi - Cybercrime masih sering terjadi - Teknologi mempermudah pengembangan bisnis 30 Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat) Peluang (Opportunity) Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat) Ancaman (Threat) Peluang (Opportunity) Amelia : Pengembangan Bisnis ... Analisis Lingkungan Industri (Porter’s Five Forces) Tabel 4 Hasil Rangkuman Analisis Lingkungan Industri Faktor Analisis Lingkungan Industri (Porter’s Five Forces) Keterangan 1. Ancaman Pendatang Baru (Threats of New Entrants) Tinggi 2. Ancaman Barang Pengganti (Threats of New Substitutions) Tinggi 3. Daya Tawar Pemasok (Bargaining Power of Supplier) Rendah 4. Daya tawar pembeli (Bargaining Power of Buyer) Rendah 5. Persaingan antara Perusahaan Sejenis dalam Industri (Rivalry Tinggi Among Existing Competitors) Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) Tabel 5 Hasil Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness) 1. Model dan desain baju bayi variatif, 1. Struktur organisasi belum lengkap dan didukung kisaran harga yang terjangkau. personel yang tidak fokus. 2. Media komunikasi dan riset pemasaran 2. Kegiatan promosi dan pemasaran memanfaatkan teknologi. yang dilakukan bukan hal baru. 3. Cara pembayaran transfer antar rekening 3. Packaging sederhana. adalah cara yang efektif 4. Respon kepada pelanggan lambat. 4. Perencanaan keuangan, permodalan dan arus kas positif setiap bulan. 5. Kebutuhan distribusi dan produk dari pemasok banyak. 6. Instagram efektif untuk menarik konsumen. Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat) 1. Populasi pengguna internet di Indonesia 1. Kondisi perekonomian Indonesia terus bertambah. yang belum stabil berdampak negatif 2. Konsumen wanita (ibu) didukung tingkat terhadap daya beli konsumen. kelahiran yang juga tinggi adalah target 2. Belum ada kontrol dan kepastian yang pasar yang tidak pernah habis. tegas terhadap hukum perpajakan 3. Suku bunga dan inflasi Idnonesia di tahun usaha atau bisnis online di Indonesia. 2016 diprediksi akan terus stabil. 3. Kualitas tenaga kerja di Indonesia 4. Perilaku konsumen Indonesia yang khas kurang pelatihan. menentukan strategi permasaran. 4. Cybercrime masih sering terjadi. 5. Berbelanja online adalah gaya hidup dan 5. Bertambahnya jumlah pendatang baru kebutuhan sehari-hari. dalam bisnis toko online yang 6. Implementasi MEA mendukung menjual pakaian bayi. pengembangan wirausaha, menjangkau 6. Ancaman barang pengganti tinggi. pasar lebih luas, dan kesempatan bermitra. 7. Persaingan antara perusahaan sejenis 7. Kemajuan teknologi seperti internet, dalam industri tinggi. smartphone, dan media sosial memberi 31 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47 kemudahan berbisnis dalam banyak aspek. 8. Daya tawar pemasok rendah. 9. Daya tawar pembeli rendah. Matriks IFE dan EFE Tabel 6 Matriks Evaluasi Faktor-faktor Internal No. Kekuatan (Strength) Bobot 1. Model dan desain baju bayi variatif, didukung kisaran 0.064 harga yang terjangkau 2. Komunikasi dan riset pemasaran dengan teknologi. 0.097 3. Cara pembayaran transfer antar rekening efektif. 0.097 4. Perencanaan keuangan, permodalan dan arus kas positif. 0.076 5. Kebutuhan distribusi dan produk dari pemasok banyak. 0.064 6. Instagram efektif untuk menarik konsumen. 0.076 No. Kelemahan (Weakness) Bobot 1. Struktur organisasi belum lengkap dan tidak fokus. 0.145 2. 3. 4. Promosi dan pemasaran yang dilakukan tidak baru. Packaging sederhana dan kurang menarik Respon kepada pelanggan cenderung lambat 0.134 0.113 0.134 JUMLAH 1.000 Tabel 7 Matriks Evaluasi Faktor-faktor Eksternal No. Peluang (Opportunity) Bobot 1. Populasi pengguna internet terus bertambah. 0.043 2. Konsumen wanita (ibu) dan tingkat kelahiran yang juga 0.045 tinggi adalah target pasar tidak pernah habis. 3. Suku bunga dan inflasi stabil. 0.084 4. Perilaku konsumen menentukan strategi permasaran. 0.051 5. Berbelanja online adalah gaya hidup dan kebutuhan. 0.049 6. MEA mendukung pengembangan wirausaha, 0.084 menjangkau pasar lebih luas, dan kesempatan bermitra. 7. Kemajuan teknologi memberi kemudahan berbisnis. 0.047 8. Daya tawar pemasok rendah. 0.051 9. Daya tawar pembeli rendah. 0.057 No. Ancaman (Threat) Bobot 1. Kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil 0.068 berdampak negatif terhadap daya beli konsumen. 32 Rating 4 Nilai 0.256 3 2 2 2 1 Rating 4 0.291 0.194 0.152 0.128 0.076 Nilai 0.580 4 4 4 0.536 0.452 0.536 3.201 Rating 2 2 Nilai 0.086 0.090 1 3 2 1 0.084 0.153 0.098 0.084 4 2 2 Rating 3 0.188 0.102 0.114 Nilai 0.204 Amelia : Pengembangan Bisnis ... 2. 3. 4. 5. 6. 7. Belum ada kontrol dan kepastian yang tegas terhadap hukum perpajakan bisnis online di Indonesia. Kualitas tenaga kerja di Indonesia kurang pelatihan. Cybercrime masih sering terjadi. Bertambahnya jumlah pendatang baru dalam bisnis toko online yang menjual pakaian bayi. Ancaman barang pengganti tinggi. Persaingan perusahaan sejenis dalam industri tinggi. JUMLAH 0.086 4 0.344 0.080 0.078 0.062 3 4 4 0.240 0.312 0.248 0.062 0.053 1.000 4 2 0.248 0.106 2.701 Berdasarkan hasil dari analisis, nilai total matriks IFE adalah 3.201. Hal ini menunjukkan bahwa BABY BOSS memiliki faktor internal kuat untuk memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan internal yang ada. Sedangkan nilai total untuk matriks EFE adalah 2.701. Hal ini menunjukkan bahwa usaha BABY BOSS memiliki respon sedang dalam memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancaman yang ada. Matriks IE Diagram 1 Matriks IE BABY BOSS Sumber: BABY BOSS (2016) Berdasarkan nilai matriks EFE dan IFE, ditemukan posisi persaingan usaha BABY BOSS pada matriks IE adalah kuadran IV atau sel pertumbuhan, melaksanakan strategi tumbuh dan kembang (growth and built) sebagai berikut: Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration), dengan meningkatkan pangsa pasar bagi produk yang ada di pasar sekarang melalui upaya pemasaran dan promosi yang lebih besar untuk meningkatkan penjualan produk yang telah ada ke pasar yang telah ada. Penetrasi pasar dilakukan dengan memberi harga kompetitif, iklan, promosi penjualan, modifikasi produk, peningkatkan kualitas, dan meningkatkan penggunaan. 33 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47 Strategi Pengembangan Produk (Product Development), merupakan strategi yang sesuai dengan visi perusahaan yakni untuk menjadi toko online yang menyediakan berbagai variasi pakaian bayi dengan model dan desain yang unik. Implementasi yang dilakukan untuk memasarkan produk ke pasar yang baru dapat dilakukan melalui perluasan geografis dan perluasan segmen yang baru. Segmen pasar baru terdiri dari empat kategori, yakni bayi umur 0-6 bulan, 6-12 bulan, 12-24 bulan, dan 24-36 bulan. BABY BOSS menambah jenis produk tidak hanya pakaian, tetapi perelengkapan dan peralatan yang berkaitan dengan bayi. Strategi Pengembangan Pasar (Market Development), merupakan strategi yang sesuai dengan misi perusahaan yakni mampu memproduksi produk dengan model atau desain sendiri. Implementasi yang diakukan seperti penambahan fitur baru pada produk, pengembangan produk generasi baru, dan pengembangan produk baru untuk pasar yang telah ada. BABY BOSS ingin memberikan variasi produk tidak hanya untuk sang bayi tetapi sekaligus untuk sang Ibu. BABY BOSS meningkatkan dan mengembangkan produk melalui penambahan fitur atau jasa antara lain seperti pembungkusan suvenir, dan instalasi produk untuk alat-alat perlengkapan bayi. Matriks SWOT Kekuatan (Strength) 1. Model dan desain baju bayi variatif, didukung kisaran harga yang terjangkau. 2. Media komunikasi dan riset pemasaran memanfaatkan teknologi. 3. Cara pembayaran transfer antar rekening cukup efektif 4. Perencanaan keuangan, permodalan dan arus kas positif setiap Tabel 8 Matriks SWOT BABY BOSS Kelemahan (Weakness) 1. truktur organisasi belum lengkap (terbatas) dan eksekusi pekerjaan tidak fokus. 2. romosi dan pemasaran yg dilakukan tidak baru. 3. ackaging sederhana. 4. espon kepada pelanggan lambat. 34 Amelia : Pengembangan Bisnis ... Kesempat an (Opportun ity) 1. Popula si penggu na internet bertam bah. 2. Target pasar selalu ada (tidak habis). 3. Suku bunga & inflasi dipredi ksi stabil. 4. Perilak u konsu men khas menent ukan strategi permas aran. 5. Berbela nja bulan. 5. Kebutuhan distribusi terpenuhi dan produk dari pemasok banyak. 6. Instagram efektif untuk menarik konsumen. Strategi S-O Strategi W-O 1. Menaikan 1. Menambah personel dengan job description yang jelas, harga produk dan terbagi sesuai divisi agar aktifitas terorganisir (W1, tidak akan O1, O4, O5). mempengaru 2. Melakukan promosi dan pemasaran dengan cara baru, hi tingkat berorientasi pada perilaku konsumen (W2, O2, O4, O5). pembelian 3. Memberikan nilai tambah (added value) produk yang produk dari tidak diberikan kompetitor seperti peningkatan desain konsumen packaging (W3, O6, O7). (S1, O3, O9). 4. Memanfaatkan teknologi untuk memberikan layanan 2. Menambah pelanggan dengan respon yang cepat, atau respon saat jenis produk keluhan/ pertanyaan/ konfimasi dilontarkan (W4, O7). (S1,O2,O4,O 6). 3. Melakukan kerja sama atau bermitra dengan pihak lain (S1, O1, O6). 4. Memberikan informasi produk sebagai edukasi melalui internet (S1,O6,O7). 5. Meningkatka n pelayanan jasa sebagai nilai tambah (added value) produk dengan bekerja sama 35 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47 6. 7. 8. 9. online adalah gaya hidup dan kebutu han. Implem entasi MEA mendu kung pengem bangan bisnis atau usaha. Kemaju an teknolo gi memud ahkan berbisn is. Daya tawar pemaso k rendah. Daya tawar pembel i rendah. melalui komunitas di internet, beraliansi dengan produsen kecil (S1,O6,O7) 6. Melakukan promosi penjualan mengacu pada kuantitas/vol ume (S2,O1,O2). 7. Menyediakan cara pembayaran automatis, eksklusif, dan variatif (S3, O7) 8. Menambah pemasukan pasif dengan jasa pemasangan iklan di internet (S4,O1,O7). 9. Melakukan promosi dari keuntungan u/ menarik konsumen baru (S4,O2,O4,O 5). 10. embuat situs utama yang eksklusif dari keuntungan diperoleh (S4,O1,O5,O 7). M 36 Amelia : Pengembangan Bisnis ... 11. emasok produk baru dari pemasok lain, dalam volume lebih besar, dan memproduksi produk secara mandiri (S5,O2,O8). Ancaman Strategi S-T 1. Menjual (Threat) 1. Daya produk beli dengan harga konsu terjangkau men murah (S1, belum T1). stabil. 2. Membuat 2. Hukum laporan perpaja keuangan kan yang lengkap online dan rapi, belum sambil jelas. mengikuti 3. Kualita perkembanga s n hukum tenaga perpajakan kerja di bisnis online Indones (S4, T2). ia 3. Meminimalis masih ir kesalahanrendah. kesalahan 4. Cyberc potensial rime yang masih dilakukan sering oleh terjadi. karyawan M Strategi W-T 1. Memberikan pelatihan tentang e-commerce, komunikasi, desain, keuangan, dll. sebagai bentuk penghargaan sekaligus meningkatkan kinerja tenaga kerja (W1, T3). 2. Memperkerjakan generasi muda yang memiliki ide-ide baru, sekaligus memberikan pelatihan kerja sebagai bekal pendidikan (W2, T3). 3. Memberikan konsumen fitur atau pilihan pilihan pelayanan tambahan sebagai bentuk actual product untuk packaging seperti gift wrapping, baby hampers, desain kartu ucapan, dsb.sebagainya (W3, T7). 4. Memberikan layanan pelanggan (customer care) 24 jam yang meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan (W4,T3,T4). 37 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47 5. Bertam bahnya jumlah pendata ng baru dalam bisnis toko online. 6. Ancam an barang pengga nti tinggi. 7. Persain gan antara perusah aan sejenis dalam industri tinggi. 4. 5. 6. 7. dengan pengawasan dan sistem sederhana (S4, T3). Menyediakan beberapa sistem pembayaran yang aman dan bekerja sama dengan pihak EPS lain (S3, T4). Memperbany ak jenis produk disertai pemaparan informasi produk yang lebih detail, menarik, disertai instruksi (S1, T5). Memproduks i produk mandiri yang khas dan berkualitas, (merancang, memilih material, dan menjahit sendiri) yang memiliki nilai tambah (added value) sehingga loyalitas pelanggan meningkat. (S1, T6). Membangun website agar lebih 38 Amelia : Pengembangan Bisnis ... terpercaya dan bersaing, sambil memantau perkembanga n, tren, dan karakter belanja online (S2, S6, T7). Strategi Pemasaran Analisis STP (Segmenting, Targeting, Positioning) Segmenting: konsumen berdomisili di Indonesia, berjenis kelamin wanita, kelas sosial menengah ke atas, dan rutin menggunakan internet setiap hari. Targeting: single segment concentration, yaitu wanita yang didukung tingkat kelahiran anak yang tinggi. BABY BOSS akan membangun komunitas seperti forum diskusi di mana pelanggan dapat berinteraksi dan saling memberi informasi menarik. Positioning: menggunakkan desain dan seni sebagai nilai tambah (added value) dalam eksekusi pemasaran perusahaan. BABY BOSS memadukan desain dan seni dengan memberikan pilihan layanan pesanan custom kepada pada konsumennya. Analisis Marketing Mix (7P) Produk (Product) Merek (branding), dengan diperlengkapinya BABY BOSS dengan logo khas, diharapkan BABY BOSS akan menjadi berbeda dengan produk pesaing. Pengemasan (packaging), beserta tambahan atribut branding diharapkan dapat meningkatkan brand awareness. Packaging memiliki tujuan untuk menjalin hubungan dengan konsumen, dengan ajakan untuk terus terhubung dengan meninggalkan pesan yang berisi tentang informasi akun media sosial dan kontak (nomor telepon, email, website, dan lainnya), ajakan untuk memberikan testimoni tertulis entah dalam bentuk masukan, kritik, saran maupun berbagi cerita melalui website, dan ajakan untuk berbagi momen atau peristiwa ketika menggunakkan produk, atau produk itu sendiri ketika sampai di lokasi konsumen dalam bentuk foto atau video yang dapat di-post di akun-akun media sosial terlampir. Kualitas Produk (Product Quality), ditunjang dengan jasa layanan konsumen untuk menukar barang ketika ada kerusakan barang atau ketidaksesuaian ukuran atau ketidaksesuaian barang dengan data pesanan, perbaikan barang, panduan pemasangan untuk produk perlengkapan yang perlu kegiatan instalasi atau panduan penggunaan produk melalui video tutorial yang dapat diakses di website, sebagai bentuk edukasi dan informasi kepada konsumen (S1, T5). 39 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47 Harga (Price) BABY BOSS menerapkan competition-based pricing (penetapan harga berdasarkan persaingan) yakni going-rate pricing. BABY BOSS akan menetapkan harga yang tidak jauh berbeda dengan harga pesaing. Untuk aktifitas pemasaran dan promosi off-line, akan diterapkan break even analysis and target profit pricing, yakni dengan membuat target laba dicari setelah mengeluarkan biaya untuk pemasaran dan promosi. BABY BOSS melakukan promosi penjualan mengacu pada kuantitas (S2, O1, O2), meningkatkan profit perusahaan tanpa menaikkan harga produk agar tetap terjangkau dapat dilakukan dengan penjualan yang mengacu pada volume (S1, T1). Promosi (Promotion) Periklanan (Advertising). Internet advertising berupa iklan banner internet, search engine advertising dan email marketing. Online advertising berupa display, ads (banner, interstitial, pop-ups), search related ads, dan online classifieds. Promosi Penjualan (Sales Promotion). Kepada konsumen, dengan memberi demo produk melalui video tutorial di website, mengadakan kuis atau kontes, dan memberikan bonus produk baru, Kepada mitra fotografi, party planner, dan hampers, dengan memberi diskon untuk pemasangan internet banner advertising di website, Kepada vendor kecil, dengan memberi promosi gratis pada website. Hubungan Masyarakat (Public Relational). BABY BOSS akan mengadakan acara gathering dengan para pelangganpelanggan utama, ketika mengadakan bazaar di kota-kota tujuan pemasaran. Informasi dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth). Inbound marketing dengan cara menyediakan konten-konten yang menarik perhatian, berkualitas seperti tips, trik, bagaimana cara dan mendorong mereka untuk menjadi konsumen melalui pembuatan blog di website. Pemasaran Langsung (Direct Marketing). Resiko kinerja channel terdiri atas kerentanan sistem pembayaran online terhadap kejatanan virtual, kesalahan teknis pada sistem, dan sistem pemabayaran yang sulit dipahami dan digunakan oleh konsumen. Resiko transaksi terdiri atas resiko kebocoran data kartu kredit dan data personal rahasia yang diberikan untuk keperluan transaksi. Distribusi atau Lokasi (Place). Biaya pengiriman dikenakan kepada konsumen. Untuk memudahkan kalkulasi biaya pengiriman, BABY BOSS memberikan fitur automated shipping cost calculation, yang meliputi waktu tempuh perjalanan, jumlah barang, paket pengiriman, asuransi dan dokumentasi, serta administrasi pengiriman barang. Partisipan (People). BABY BOSS mempekerjakan generasi muda dengan harapan adanya inovasi baru. Proses (Process). Fullfillment Formulation: Bagian produksi dan operasional terkonstruksi dari pusat logistik yang mengatur dua hal yakni sistem gudang atau penyimpanan barang dan sistem manajemen pemesanan (produk masuk dan produk keluar), 40 Amelia : Pengembangan Bisnis ... Customer Care (Pusat Kontak Pertanyaan): Kegiatan operasional multi-channel yang mendukung konfirmasi pengiriman dan penerimaan barang, pengembalian barang, dan keluhan dari konsumen, Internet Promotion: Strategi pemasaran perusahaan yang dilaksanakan untuk memperoleh calon konsumen baru dan memperluas cakupan pasar. Order Acceptance, Payment Processing dan Inquiry Response: Melaksanakan pesanan dan proses pembayaran berdasarkan informasi pesanan konsumen. Respon ini dikonfirmasi tepat di waktu pesanan terjadi. Fullfilment (Receipt of Goods, Picking, Picking and Shipping) Warehouse Management: Setelah menerima tanda terima barang, dilanjutkan distribusi, pengemasan, dan pengiriman berdasarkan informasi alamat yang diberikan. Return Processing Inquiries After Purchase: Memberi solusi dari pertanyaan dan keluhan dari konsumen, serta memproses pengembalian barang. Improvement dan Strategic Planning: Melaksanakan manajemen terintegrasi antara pengembangan operasional dengan sistem e-commerce ke sistem manajemen gudang, dan mengakumulasi informasi pelanggan, informasi barang, pengiriman, dan inventaris. Selain pelayanan di atas, e-commerce one-stop-centre memiliki bagian pendukung: Research and Analysis Area: Perusahaan memiliki analis yang bekerja untuk merancang rencana penjualan untuk mengembangkan skala bisnis melalui solusisolusi yang nanti diterapkan. Web Promotion Area: Rencana promosi dilakukan dengan mengenali produk dijual dan brand strategy. Aktifitas meliputi kegiatan promosi yang diluncurkan setiap hari secara rutin. E-commerce Site Development and Operation Area: Bertugas untuk mendesain dan mengembangkan situs e-commerce berdasarkan brand strategy, juga melakukan pembaharuan konten dan produk setiap hari. Photo Shooting Area: Produksi foto dan video tutorial menggunakkan berbagai metode dan trik baru untuk keperluan website dan katalog. Strategi Organisasi dan Sumber Daya Manusia Dengan menambah tenaga kerja (W1, O1, O4, O5) diharapkan akan mempengaruhi peningkatan kualitas produksi dan operasional yang efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan profit perusahaan. Cara lain untuk meminimalisir biaya gaji karyawan yakni melalui outsourcing atau melakukan kerja sama dengan pihak lain (S1, O1, O6), melalui komunitas di internet, atau beraliansi dengan produsen kecil, atau bekerja dengan praktisi profesional lainnya (S1, O6, O7). Strategi ini menguntungkan perusahaan di banyak aspek. 41 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47 Diagram 2 Struktur Organisasi Baru BABY BOSS Sumber: BABY BOSS (2016). Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan manajemen SDM yaitu: Rekrutmen karyawan dilakukan melalui website dan akun media sosial. BABY BOSS mempekerjakan generasi muda yang efisien dan memiliki ide-ide baru, sekaligus memberikan pengalaman kerja sebagai bekal pendidikan, (W2, T3). BABY BOSS menginformasikan deskripsi pekerjaan dari setiap divisi pada website, melakukan interview dan ujian calon karyawan kemudian pemilihan karyawan. BABY BOSS memberikan reward kepada karyawan bertujuan untuk menghargai keberhasilan dan prestasi yang telah dicapai karyawan. Hal ini dilakukan apabila BABY BOSS mencapai suatu target keuntungan atau dari kinerja karyawan yang baik, pencapaian target atau loyalitas yang diberikan karyawan kepada perusahaan. Reward yang diberikan kepada karyawan berupa bonus, THR, dan hadiah. 42 Amelia : Pengembangan Bisnis ... Strategi Keuangan Asumsi Penjual an Produk Pemaso k Penjual an Produk Penjual an Produk Berkom isi Jumlah Produk Total Penjual an Beban Usaha Laba Bersih 2017 2400 IDR70,000 Tabel 9 Proyeksi Penjualan (Sales Forecasting) 2018 2019 2020 3600 4800 6000 IDR77,000 IDR84,700 IDR93,170 2021 7200 IDR102,487 IDR2,016,000 IDR3,326,400 IDR4,878,720 IDR6,708,240, ,000 ,000 ,000 000 IDR8,854,876, 800 0 IDR170,000 760 IDR242,000 IDR2,207,040, 000 2400 IDR59,895 1150 IDR266,200 IDR3,673,560, 000 3600 IDR65,885 IDR0 IDR356,400,0 IDR784,080,0 IDR1,724,976, 00 00 000 IDR2,846,210, 400 2400 4280 11950 IDR0 0 IDR45,000 80 IDR200,000 IDR192,000,0 00 600 IDR49,500 140 IDR220,000 IDR369,600,0 00 1200 IDR54,450 6140 9160 IDR2,016,000 IDR3,874,800 IDR6,032,400 IDR10,640,25 ,000 ,000 ,000 6,000 IDR15,374,64 7,200 IDR665,915,7 20 IDR1,350,084 ,280 IDR606,546,9 96 IDR14,768,10 0,204 IDR457,305,0 60 IDR3,417,494 ,994 IDR502,393,2 21 IDR5,530,006 ,779 IDR551,990,2 57 IDR10,088,26 5,743 Tabel 10 Proyeksi Laporan Laba Rugi & Cash Flow tahun ke-1 s.d. tahun ke-5 2017 2018 2019 2020 2021 IDR2,016,0 IDR3,874,80 IDR6,032,40 IDR10,640,2 IDR15,374,6 00,000 0,000 0,000 56,000 47,200 Penjualan Harga Pokok IDR143,520 IDR157,872, IDR173,659, IDR191,025, IDR210,127, Penjualan ,000 000 200 120 632 (COGS) IDR53,922, IDR53,922,8 IDR53,922,8 IDR53,922,8 IDR53,922,8 860 60 60 60 60 Depresiasi IDR1,818,5 IDR3,663,00 IDR5,804,81 IDR10,395,3 IDR15,110,5 Laba 57,140 5,140 7,940 08,020 96,708 Kotor BEBAN USAHA Gaji 43 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47 Karyawan Biaya Pemasaran Utilitas Jumlah Biaya Beban Usaha Laba Sebelum Pajak Pajak Pendapata n (25%) Laba Bersih IDR428,400 ,000 IDR20,000, 000 IDR37,200, 000 IDR471,240, 000 IDR22,000,0 00 IDR40,920,0 00 IDR518,364, 000 IDR24,200,0 00 IDR45,012,0 00 IDR570,200, 400 IDR26,620,0 00 IDR49,513,2 00 IDR627,220, 440 IDR29,282,0 00 IDR54,464,5 20 IDR485,600 ,000 IDR534,160, 000 IDR587,576, 000 IDR646,333, 600 IDR710,966, 960 IDR1,332,9 57,140 IDR3,128,84 5,140 IDR5,217,24 1,940 IDR9,748,97 4,420 IDR14,399,6 29,748 IDR333,239 ,285 IDR999,71 7,855 IDR782,211, 285 IDR2,346,63 3,855 IDR1,304,31 0,485 IDR3,912,93 1,455 IDR2,437,24 3,605 IDR7,311,73 0,815 IDR3,599,90 7,437 IDR10,799,7 22,311 Strategi Operasional Beberapa keputusan manajemen operasional yang akan diterapkan pada BABY BOSS: Perancangan barang dan jasa. Nilai tambah (added value) yang diberikan BABY BOSS adalah memadukan desain dan seni dalam implementsi stratejiknya. Hal ini tercermin dari beberapa hal seperti foto, video, dan katalog produk, pembungkusan kado atau suvenir (W3, O6, O7), fitur tambahan packaging seperti gift wrapping, baby hampers, dan desain kartu ucapan (W3,T7), dan pesanan custom bordir nama bayi. Kualitas. Sifat perbaikan kualitas secara berkesinambungan atau “continous improvement” adalah proses pengendalian dan perbaikan operasi secara terintegrasi yang dilakukan BABY BOSS merupakan bagian dari jiwa manajemen mutu terpadu. Perancangan proses dan kapasitas. BABY BOSS mengembangkan e-commerce, seperti website untuk mencakup pasar yang lebih luas, lebih terpercaya dan bersaing, sambil memantau perkembangan, tren, dan karakter belanja online (S2, S6, T7). BABY BOSS melengkapi struktur organisasi dengan divisi e-commerce and website development. E-commerce mencakup berbagai fitur sesuai kebutuhan antara lain desain website, shopping chart, katalog produk, fitur keamanan, promosi produk, affiliate marketing module, proses pembayaran automatis, eksklusif, variatif (S3, O7), menyediakan beberapa sistem pembayaran yang aman, dan bekerja sama dengan pihak EPS lain (S3, T4). Pemilihan lokasi. BABY BOSS tetap mengandalkan manufaktur dan jasa dari mitra kerja atau dari pemasok. Lokasi sekarang masih cukup sebagai gudang. Perancangan tata letak. 44 Amelia : Pengembangan Bisnis ... Perancangan tata letak membuat aktifitas gudang menjadi efektif karena terhubung langsung dengan manajemen pemesanan, bagian penyimpanan atau penyortiran, dan bagian pengiriman. Area produksi terbagi menjadi area Merchandise Receiving, area Merchandise Sorting dan Storage, area Picking dan Packing, dan area Shipping. Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan. Memberikan layanan kepada pelanggan dengan respon yang cepat (W4, O7), melalui layanan pelanggan (customer care) yang aktif 24 jam (W4, T3, T4). Manajemen rantai pasokan. Selain menambah jenis produk (S1, O2, O4, O6) dari pemasok lain dalam volume yang lebih besar (S5, O2, O8), BABY BOSS memproduksi produk mandiri yang khas dan berkualitas, dengan tujuan loyalitas pelanggan meningkat (S1, T6). Penjadwalan. BABY BOSS menargetkan untuk meluncurkan produk pribadinya sebanyak empat kali dalam setahun. Setiap tiga bulan, BABY BOSS akan mengeluarkan desain orisinil. Untuk setiap konsep, dibutuhkan tiga bulan untuk produksi hingga mempersiapkan pemasaran dan promosinya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Jumlah toko online dan pembeli online di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Peluang toko online semakin terbuka luas disertai tantangan baru dan persaingan yang intensif. BABY BOSS, sebagai salah satu toko online yang berada di posisi persaingan usaha tumbuh dan kembang (growth and built) berdasarkan hasil matriks IE dapat melaksanakan tiga strategi yang dinilai tepat dan sesuai secara berurutan yaitu strategi penetrasi pasar (market penetration), strategi pengembangan produk (product development), dan strategi pengembangan pasar (market development). Implementasi stratejik diterapkan pada aktifitas perusahaan di bidang pemasaran, organisasi dan sumber daya manusia, produksi dan operasional, serta keuangan: Pemasaran. Melakukan promosi penjualan mengacu pada kuantitas (S2, O1, O2). Terus menjual produk dengan harga terjangkau (S1, T1). Memberikan informasi dan edukasi produk yang lebih detail, menarik, disertai instruksi melalui video tutorial di website (S1, T5). Organisasi dan Sumber Daya Manusia. Melakukan kerja sama atau bermitra dengan pihak lain (S1, O1, O6), seperti bekerja sama melalui komunitas di internet, atau beraliansi dengan produsen kecil, atau bekerja dengan praktisi profesional lainnya (S1, O6, O7). Menambah tenaga kerja (W1, O1, O4, O5) diharapkan akan mempengaruhi peningkatan kualitas produksi dan operasional yang efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan profit perusahaan. Memperkerjakan generasi muda yang memiliki ide-ide baru (W2, T3). Produksi dan Operasional. Membangun website agar lebih terpercaya dan bersaing, sambil memantau perkembangan, tren, dan karakter belanja online (S2, S6, T7). Menambah jenis produk (S1, O2, O4, O6), seperti memasok produk baru dari pemasok lain dalam volume yang lebih besar (S5, O2, O8). 45 JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47 Memproduksi produk mandiri yang khas dan berkualitas, sehingga loyalitas pelanggan meningkat (S1, T6). Menyediakan cara pembayaran automatis, eksklusif, variatif (S3, O7), dan menyediakan beberapa sistem pembayaran yang aman dan bekerja sama dengan pihak EPS lain (S3, T4). Melakukan peningkatan desain packaging (W3, O6, O7), fitur tambahan packaging; gift wrapping, baby hampers, desain kartu ucapan (W3, T7). Memberikan layanan kepada pelanggan dengan respon yang cepat, atau respon saat keluhan atau pertanyaan atau konfimasi dilontarkan (W4, O7), melalui layanan pelanggan (customer care) yang aktif 24 jam (W4, T3, T4). Keuangan. Membuat website eksklusif dari keuntungan diperoleh (S4, O1, O5, O7). Melakukan promosi dari keuntungan untuk menarik konsumen (S4,O2,O4,O5). Melakukan promosi dan pemasaran dengan mencari cara-cara baru, berorientasi pada perilaku konsumen (W2, O2, O4, O5). Pemasukan pasif rutin dengan melakukan jasa pemasangan iklan di website perusahaan (S4, O1, O7). Saran Perusahaan dapat melakukan strategi pengembangan produk (product development) berlanjut, yakni menambah produk baru untuk segmen baru. Segmen pasar berkembang menjadi balita 0 – 5 tahun hingga anak-anak 5 – 11 tahun. Setelah melakukan strategi market penetration dan product development, perusahaan dapat melalukan strategi pengembangan pasar (market development) melalui penambahan fitur baru pada produk, pengembangan produk generasi baru, dan pengembangan produk baru untuk pasar yang telah ada. Perusahaan perlu mencapai kemampuan bekerja yang mudah, cepat, efektif, efisien, dan mobile melalui komputerisasi operasional dengan menerapkan collaborative commerce, intrabusiness commerce, dan mobile commerce (M-Commerce). Perusahaan dapat menerapkan fitur lengkap aplikasi e-commerce untuk perangkat smartphone, menambah layanan berbasis lokasi, dan augmented reality untuk meningkatkan pengalaman membeli. Aplikasi smartphone menjadi sukses apabila memiliki fungsi yang terkait dengan kegiatan atau aktifitas sehari-hari sehingga membuka peluang penggunaan aplikasi lebih tinggi setiap harinya oleh konsumen. DAFTAR KEPUSTAKAAN Boone, Louis E., & Kurtz, David L. (2010). Principles of Contemporary Marketing. SouthWestern: Cengage Learning. Cravens, David W., & Piercy, Nigel. (2009). Strategic Marketing (10 th Edition). Burr Ridge, IL: McGraw-Hill Irwin. Data Angka Kelahiran Menjadi Peluang Pasar (2015). Kompas. Retrieved Juni 8, 2015 from Kompas Website: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/06/08/202714226/Data.Angka.Kelahiran. Menjadi.Peluang.Pasar 46 Amelia : Pengembangan Bisnis ... David, Fred. (2011). Strategic Management: Concept and Cases (15 th Edition). Francis marion University, Florence, South Carolina: Pearson. Hawkins, Del I., Best, R. J., & Coney, K. A., Consumer Behaviour: Building Market Strategy. McGraw-Hill/Irwin. 9 th Ed. 2004. Heizer, Jay H., & Rander, Barry. (2013). Operations Management (11th Edition). Pearson Education. Hisrich, Robert D. Peters, Michael., & Shepherd, Dean A. (2013). Entrepreneurship (9th Edition). USA, Boston: McGraw-Hill Irwin. Horne, James C. Van., & Waschowicz, John Martin. (2008). Fundamentals of Financial Management (13th Edition). Financial Times: Prentice Hall. Ivancevich, John M. Matteson, Michael T., & Konopakse, Robert (2008). Organizational Behaviour and Management. USA, Boston: McGraw-Hill Irwin. Kotler, Philip. (2009). Marketing Management. Pearson Prentice Hall. Kotler, Philip., & Keller, Kevin Lane. (2009). Marketing as Introduction (9 th Edition). New Jersey: Prentice Hall. Kotler, Philip. Armstrong, Gary M. Wong, Veronica., & Saunder, John A. (2008). Principles of Marketing. Financial Times Prentice Hall. Mathis, Robert L., & Jackson, John H. (2010). Human Resource Management (13th Edition). Cengage Learning. Mentzer, John T., & Moon, Mark A. (2005). Sales Forecasting Management: A Demand Management Approach. Thousand Oaks Londond: Sage Publications. Mesenbourg, Thomas L. (2000). Measuring Electronic Business: Definitions, Underlying Concepts, and Measurement Plans. USA: Cencus Bureau Department. Nielsen Global Report. (2014). E-Commerce: Evolution or Revolution in the Fast-moving Consumer Goods World? Pearce, John A., & Robinson, Richard B. (2011). Strategic Management: Formulation, Implementation, and Control (13th Edition). McGraw-Hill Irwin. Purbo, Onno W., & David, Baum. (2000). Mengenal E-Commerce. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Schiffman, & Kanuk. (2008). Perilaku Konsumen. Edisi 7. Jakarta: Indeks. Sheth, Jagdish., & Mittal, Banwari. (2004). Consumer Behaviour: A Managerial Perspective (2nd Edition). South Western Publishing Company: New Jersey. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Thompson, Arthur A. Peteraf, Margareth A. Gamble, John E., & Strickland, A.J. (2013). Crafting and Executing Strategy: The Quest for Competitive Advantage: Concepts and Cases (18th Edition). McGraw Hill. Zimmerer, Thomas W., Scarborough, Norman M., & Wilson, Doug. (2008). Effective Small Business Management Value Package. Prentice Hall. 47