Amelia : Pengembangan Bisnis - E-Journal Universitas Tarumanagara

advertisement
PENGEMBANGAN BISNIS E-COMMERCE BABY BOSS
Jennifer Amelia 1
Abstract: This research aims to find out the strategies that can be used to online shop, in this
case is BABY BOSS, using IE (Internal-External) Matrix and SWOT Matrix. To determine
the company’s SWOT, data is collected from interviewing the owner supported by the
industry’s environment analysis. This input stage is completed by analyzing the internal
factors evaluation (IFE) and external factors evaluation (EFE). IE Matrix is used as the
matching tool to determine the ultimate strategy that going to be used based on the actual
conditions. At decision stage, SWOT Matrix is used to determine the suitable strategies for
the run and the company to take. The conclution of this research is that in high competitive
online market place, online shop needs to do something to grow, by penetrating the market,
develop the product, and develop the market. Additional services or features have known as
the augmented products that added new value on the core products. Packaging, customer
care, and product-use instruction are some of the examples. E-Commerce is considered an
excellent alternative for online shop to reach new customers. The success of a virtual store
depends on many issues, especially the website quality and understanding the inputs in online
customer's decision for making transactions. E-Commerce has taken a great leap in the world
of computers, but the fact that has hindered the growth of E-Commerce is security, delivery
cost, and lack of trust.
Keywords: Internet, Electronic Commerce, Online, Shopping, Consumer Behavior
PENDAHULUAN
The Nielsen Company menyatakan 68% dari total responden yang disurvey pernah berbelanja
online, disebabkan oleh meningkatnya daya beli konsumen di kelas menengah (Sumber:
Nielsen Global Report, Q1 2014).. Berdasarkan data Bolton Consulting Group (BCG), pada
tahun 2013 golongan kelas menengah Indonesia berjumlah 74 juta orang dan diprediksi pada
2020 naik menjadi 141 juta orang. Tumbuhnya kelas menengah berbanding lurus dengan
pertumbuhan konsumen belanja online. Populasi kelas menengah ke atas (dengan
pengeluaran >Rp 3 juta/bulan) di perkotaan mencapai 59% dari total penduduk di Indonesia.
Perilaku belanja Ibu dengan anak baduta mengalami pergeseran. Saat ini mereka mulai
banyak menggunakan kemudahan belanja online. (Sumber: “Data Angka Kelahiran Menjadi
Peluang Pasar”, 8 Juni 2015).
Berbelanja online disukai karena 38% konsumen menganggap belanja online lebih murah,
35.1% konsumen senang toko online dapat dilihat 24 jam, 31.5% konsumen senang dengan
adanya pengiriman gratis, dan 30.8% belanja online lebih menghemat waktu. Jumlah pembeli
online di Indonesia dari tahun ke tahun meningkat, demikian juga jumlah toko online di
berbagai media online. Peluang toko online terbuka luas disertai tantangan baru dan
persaingan yang intensif. Masalah umum yang ditemui toko online antara lain target pasar
1
Alumnus Program Studi Magister Manajemen Universitas Tarumanagara ([email protected])
21
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47
semakin kecil atau sempit, kesulitan menemukan pemasok atau supplier sebagai partner tepat
untuk bekerja sama, dan penipuan online. Hal yang menjadi kekhawatiran dalam melakukan
belanja online adalah ketidak-percayaan untuk memberikan informasi kartu kredit yang
berkaitan dengan loyalitas pelanggan, biaya pengiriman barang, dan tampilan atau kualitas
website quality yang membingungkan calon pembeli.
TELAAH KEPUSTAKAAN
Electronic Commerce
E-Commerce berhubungan dengan pembelian dan penjualan melalui internet, atau
pelaksanaan transaksi yang melibatkan transfer kepemilikan atau hak untuk menggunakan
produk atau jasa melalui jaringan yang termediasi oleh komputer (Mesenbourg, 2000). Ecommerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang
menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik
dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik (Baum
dan Purbo, 2000).
Perilaku Konsumen
Gambar 1
Model Lima Tahap Proses Keputusan Membeli
Sumber: Philip Kotler, (2009).
Perilaku konsumen adalah aktifitas mental dan fisik yang dilakukan oleh konsumen akhir
yang menghasilkan keputusan untuk membayar, membeli, dan menggunakan produk dan jasa
tertentu (Sheth & Mittal, 2004). Perilaku konsumen adalah studi mengenai individu,
kelompok atau organisasi dan proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan,
mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau
ide untuk memuaskan kebutuhan, serta dampak proses tersebut terhadap konsumen dan
masyarakat (Hawkins, Best & Coney, 2005). Perilaku konsumen berfokus kepada bagaimana
seseorang individu mengambil keputusan untuk menghabiskan sumber daya yang dimiliki
dalam mengkonsumsi barang maupun jasa yang berkaitan (Schiffman & Kanuk, 2008).
Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok dan organisasi
memilih, membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, atau pengalaman untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler dan Keller, 2009). Menurut Kohler dan
Armstrong (2008), proses pengambil keputusan konsumen online tidak berbeda dengan
proses keputusan konsumen offline, terdiri dari lima tahap atau jenis perilaku pembelian
yakni identifikasi masalah (need recognition), pencarian informasi internal dan eksternal
(information search), evaluasi alternatif (alternative evaluation), keputusan pembelian
(purchase decision), dan perilaku purna beli (post purchase behavior).
Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal merupakan analisis yang dilakukan terhadap lingkungan di
dalam perusahaan itu sendiri, yang terdiri dari struktur organisasi, manajemen, budaya dan
22
Amelia : Pengembangan Bisnis ...
sumber daya. Analisis lingkungan intemal dilakukan dalam upaya untuk mencari
keunggulan-keunggulan yang dimiliki perusahaan yang dapat dipakai untuk membedakan diri
dari pesaing. Tujuan dari analisis ini untuk mengetahui kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness) perusahaan. Lingkungan internal adalah faktor yang dapat dikendalikan oleh
pengusaha, yang mempengaruhi persiapan dari rencana bisnis dan implementasi
keefektivitasan strategi pemasaran (Hisrich, et al, 2013). Bidang fungsional yang menjadi
variabel dalam analisis lingkungan internal adalah pemasaran, sumber daya manusia,
produksi atau operasional, dan keuangan (David, 2011).
Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal menekankan pengenalan dan evaluasi terhadap kecenderungan
pada peristiwa di luar kendali perusahaan seperti lingkungan demografis, ekonomi, sosial dan
budaya, politik dan hukum, dan teknologi. Perusahaan harus mampu mengatasi faktor-faktor
terkait, baik dengan menyerang maupun bertahan dengan merumuskan strategi yang
memanfaatkan peluang eksternal atau meminimalkan dampak dari potensi ancaman (David,
2011). Analisis lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel peluang (opportunities) dan
ancaman (threat) yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam
pengendalian jangka pendek dalam manajemen puncak.
Analisis Lingkungan Industri (Porter’s Five Forces)
Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor yang mempengaruhi suatu perusahaan
dalam menentukan strategi yang akan dijalankan serta pengambilan keputusan, yang berasal
dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di
antara para pesaing. Faktor-faktor yang termasuk dalam lingkungan industri (Porter’s Five
Forces) adalah ancaman pendatang baru (threats of new entrants), ancaman barang pengganti
(threats of new substitutions), daya tawar pemasok (bargaining power of supplier), daya
tawar pembeli (bargaining power of buyer), dan persaingan antara perusahaan sejenis dalam
industri (rivalry among existing competitors).
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Dalam membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, untuk melihat
kesempatan dan ancaman dari eksternal, analisis SWOT digunakan sebagai alat perencanaan
strategis yang penting (Boone dan Kurtz, 2010). Analisis SWOT perlu dilakukan karena
digunakan dalam mencocokkan antara sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan
(Pearce dan Robinsons, 2011). Analisis merupakan alat bantu yang kuat untuk memperbesar
kapabilitas, serta mengetahui ketidakefisienan sumber daya perusahaan, kesempatan pasar,
ancaman eksternal untuk masa depan lebih baik (Thompson, Peteraf, Gamble & Strickland,
2013). Beberapa unsur dalam analisis SWOT:
 Strength (kekuatan), adalah kemampuan dan sumber daya yang dapat digunakan untuk
mengembangkan keunggulan dalam bersaing, meliputi hak paten, nama merek,
reputasi yang baik di mata pelanggan, keuntungan biaya operasional, akses eksklusif
dalam sumber daya alam, dan jaringan akses yang menguntungkan dalam distribusi.
 Weakness (kelemahan), adalah sesuatu yang dapat menyebabkan perusahaan kalah
bersaing dengan perusahaan lain. Contohnya adalah kurang perlindungan hak paten,
nama merek lemah, reputasi buruk di antara pelanggan, biaya tinggi, kekurangan
akses sumber daya alam yang baik, dan kekurangan akses dalam pendistribusian.
23
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47
 Opportunity (peluang), dimana perusahaan dapat melakukan operasi dalam
menghadapinya untuk menjadikan kesempatan itu menjadi keuntungan. Contohnya
adalah kebutuhan pelanggan yang tidak terpenuhi oleh pasar, masuknya teknologi
baru, kelonggaran peraturan, dan penghapusan hambatan perdagangan internasional.
 Threat (ancaman), adalah suatu bahaya dikarenakan perkembangan yang kurang
menguntungkan, dimana akan memberikan dampak seperti pengurangan laba dan
penjualan jika tidak dilakukan tindakan untuk bertahan. Perubahan dalam lingkungan
eksternal menghadirkan ancaman seperti perubahan selera konsumen, munculnya
produk pengganti, peraturan baru, dan peningkatan hambatan perdagangan.
Matriks IFE dan EFE
Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External Factor Evaluation) merupakan
teknik yang digunakan pada tahap masukan dari kerangka kerja perumusan strategi. Matriks
IFE dan EFE beserta dengan pernyataan misi yang jelas menyediakan informasi dasar yang
diperlukan untuk merumuskan strategi secara sukses dengan syarat, teknik ini disertai
penilaian intuitif yang baik dalam menetapkan pembobotan dan penilaian yang tepat.
Tahapan menyusun matriks EFE dan IFE (David, 2011) adalah:

Identifikasi faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan, dengan membuat daftar
dari peluang dan ancaman yang dimiliki organisasi. Kemudian dilakukan identifikasi
faktor-faktor internal dengan membuat daftar dari kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki organisasi. Hasil kedua identifikasi faktor-faktor tersebut sebagai faktor
penentu eksternal dan internal yang akan diberikan bobot dan rating.

Teknik pembobotan, dilakukan pada analisis faktor eksternal dan internal perusahaan
dengan cara mengajukan identifikasi faktor strategis intemal dan eksternal pada pihak
manajemen atau ahli strategi dengan menggunakan metode paired comparison. Metode
ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap variabel penentu
eksternal dan internal dengan membandingkan setiap variabel pada baris. Penentuan
bobot setiap variabel menggunakan skala 1, 2, dan 3, yakni:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
Bobot setiap variabel yang diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap
jumlah nilai keseluruhan variabel. Bobot yang diberikan pada setiap variabel berada
pada kisaran 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (paling penting). Faktor-faktor yang
dianggap mempunyai pengaruh terbesar bagi prestasi perusahaan diberi bobot tertinggi,
tanpa memperdulikan apakah faktor tersebut adalah kekuatan, kelemahan, peluang atau
ancaman. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada setiap faktor harus sama dengan
1,0. Bobot dari setiap faktor diperoleh dengan membagi jumlah nilai setiap variabel
terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel:
ɑi = X i .................................................................(3)
n
∑Xi
i=1
Keterangan :
ɑi
= Bobot variabel ke-i
Xi
= Nilai variabel ke-i
i
= 1, 2, 3, ........, n
24
Amelia : Pengembangan Bisnis ...

n
= Jumlah Variabel
Penentuan peringkat, yang menggambarkan seberapa besar efektif strategi perusahaan
yang telah dijalankan saat ini dalam merespon faktor strategis yang ada. Penilaian
rating untuk faktor peluang lingkungan eksternal diberikan dalam skala pembagian
sebagai berikut:
1 = respon perusahaan kurang
2 = respon perusahaan sama dengan rata-rata
3 = respon perusahaan di atas rata-rata
4 = respon perusahaan superior
Untuk faktor ancaman lingkungan eksternal merupakan kebalikan dari faktor peluang,
dimana skala 1 berarti respon perusahaan superior dan skala 4 berarti respon
perusahaan kurang. Untuk penilaian rating faktor kekuatan lingkungan internal
diberikan dalam skala pembagian sebagai berikut:
1 = Sangat lemah
2 = Lemah
3 = Kuat
4 = Sangat kuat

Untuk faktor kelemahan lingkungan internal merupakan kebalikan dari faktor kekuatan,
yaitu skala 1 berarti sangat kuat dan skala 4 berarti sangat lemah.
Tabel 1
Format Matriks IFE atau EFE
Faktor Strategis
Bobot
Bobot
Skor
Internal / Eksternal
(A)
(B)
(AxB)
Peluang :
1
.
.
n
Ancaman
1
.
.
n
Total
Sumber: David (2011).
Perkalian Bobot dan Peringkat
Selanjutnya akan dilakukan penyusunan nilai dari pembobotan dengan peringkat pada
tiap faktor dan kemudian nilai dari setiap faktor dijumlahkan untuk memperoleh total
nilai organisasi.
25
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47
Matriks IE
Gambar 2
Format Matriks IE
Sumber: David (2011).
Matriks IE (Internal-Eksternal) merupakan salah satu parameter yang meliputi matrik
parameter kekuatan internal dan pengaruh eksternal perusahaan yang masing-masing akan
diidentifikasi ke dalam faktor eksternal dan internal melalui matriks Eksternal Factor
Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE). Tujuan penggunaan matriks IE
adalah untuk memperoleh strategi bisnis ditingkat perusahaan yang lebih detail. Matriks IE
merupakan penggabungan antara matrik EFE dan IFE yang menghasilkan sembilan macam
sel dengan memperlihatkan kombinasi total nilai terbobot dari matriks-matriks IFE dan EFE.
Kesembilan sel dikelompokkan menjadi tiga strategi utama yang memiliki implikasi strategi
yang berbeda, yaitu pertumbuhan (growth strategy), strategi pertahanan dan pemeliharaan
(stability strategy), serta strategi panen divestasi (retrenchment strategy). Matriks IE berguna
untuk memetakan posisi perusahaan pada kondisi saat ini.
26
Amelia : Pengembangan Bisnis ...
Matriks SWOT
Gambar 3
Matriks SWOT
Sumber: David (2011).
Alternatif strategi pengembangan didapatkan melalui matriks SWOT dengan
mengformulasikan strategi berdasarkan penggabungan antara faktor internal dan eksternal.
Menurut David (2011), matriks SWOT merupakan sebuah alat pencocokkan untuk membantu
para pengambil keputusan dalam mengembangkan alternatif jenis strategi utama, diantaranya
adalah strategi S-O (Strength-Opportunity), W-O (Weakness-Opportunity), S-T (StrengthThreat), dan W-T (Weakness-Threat).
Implementasi Stratejik
Implementasi stratejik termasuk mengembangkan budaya yang mendukung stratejik,
menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan
anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi dan menghubungkan
kinerja karyawan dengan kinerja organisasi (David, 2011).
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah analisis strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan dalam
strategi penentuan pasar sasaran bagi produk tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran dan
pengembangan, pelaksanaan, pengelolaan strategi program pemasaran, penentuan posisi
pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran (Craven, 2009).
Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses menciptakan, mengkomunikasi,
menyampaikan nilai bagi pelanggan, serta mengelola relasi pelanggan sedemikian rupa
sehingga memberikan manfaat bagi organisasi dan para para stakeholder-nya (Kotler, 2009).
Pemasaran bisnis melalui media internet merupakan salah satu cara untuk memperluas
jaringan pasar pelaku bisnis. Melalui online marketing, informasi produk menjangkau
konsumen yang jauh dari domisili tanpa harus terjun langsung ke daerah tersebut untuk
promosi (Kotler, 2009). Definisi marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang
digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran (Kotler dan
Keller, 2009). Bauran pemasaran 7P terdiri dari:
27
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47







Product (produk), adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan. Atribut yang menyertai produk menurut Kotler dan Armstrong (2008)
adalah merek atau branding (nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan),
pengemasan (packing), dan kualitas produk (product quality).
Harga (Price), adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa
(Kotler dan Keller, 2009). Banyak faktor harus dipertimbangkan untuk menetapkan
harga suatu produk, baik dari sisi perusahaan maupun sisi konsumen.
Promosi (Promotion), adalah aktifitas yang dilakukan untuk mengkomunikaikan
keunggulan dan suatu produk dan memperngaruhi target konsumen untuk membeli
produk tersebut. Unsur bauran promosi (Kotler dan Keller, 2009) adalah periklanan
(advertising), penjualan perseorangan (personal selling), promosi penjualan (sales
promotion), hubungan masyarakat (public relation), informasi dari mulut ke mulut
(word of mouth), dan pemasaran langsung (direct marketing).
Distribusi atau Lokasi (Place), adalah pengeluaran yang dijual, berkaitan dengan
kemudahan menjangkau produk di pasar dan tersedia saat konsumen membutuhkan.
Partisipan (People), adalah pegawai penyedia jasa, penjual atau semua orang yang
terlibat dalam penyediaan jasa.
Proses (Process), adalah kegiatan yang mencakup bagaimana pelayanan diberikan
kepada konsumen, mulai dari pemesanan pembelian, sampai pada komplain produk.
Lingkungan fisik (physical evidence), adalah bukti fisik yang mengacu kepada visual
atau benda berwujud lainnya yang memberi bukti atas kualitas jasa.
Strategi Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Perubahan strategi harus mengarah pada perubahan struktur organisasi karena struktur
organisasi harus bersesuaian dengan strategi yang diimplementasikan (David, 2011). Struktur
organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada
perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. (Ivancevich, 2008).
Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi tersedianya dan
kebutuhan akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai tujuan
(Mathis dan Jackson, 2010).
Strategi Produksi dan Operasional
Strategi operasional dirancang dan dikembangkan untuk melakukan efisiensi dan efektivitas
perusahaan sehingga dapat meningkatkan kemampuan kompetitif perusahaan. Strategi
operasional dirancang untuk memperbaiki stuktur biaya dan perbaikan sistem manajemen
yang ada dalam perusahaan. Manajemen operasional adalah serangkaian aktivitas yang
menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output
(Heizer dan Rander, 2013). Berikut sepuluh keputusan manajemen operasional yaitu
perancangan barang dan jasa, kualitas, perancangan proses dan kapasitas, pemilihan lokasi,
perancangan tata letak, sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan, manajemen rantai
pasokan, persediaan, penjadwalan, dan pemeliharaan.
Strategi Keuangan
Manajemen keuangan merupakan aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan
serta pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh (Horne, 2008). Manajemen keuangan
berhubungan dengan tiga aktivitas yaitu aktivitas penggunaan dana, aktivitas perolehan dana,
28
Amelia : Pengembangan Bisnis ...
dan aktivitas pengelolaan aktiva. Menurut Zimmerer (2008), pengertian laporan keuangan
adalah terdiri dari:

Neraca: gambaran singkat mengenai posisi keuangan perusahaan, yang menunjukkan
kepada pemilik nilai perusahaannya pada waktu tertentu. Dua bagian neraca
menunjukkan aset yang dimiliki perusahaan dan kreditor dan pemilik atas aset itu.
Neraca disusun dari persamaan dasar akuntansi: Aset+Kewajiban+Ekuitas pemilik.

Sales Forecasting: proyeksi masa depan permintaan yang diharapkan, berdasarkan
kondisi lingkungan yang sesuai dengan perkiraan (Mentzer dan Moon, 2005).

Laporan Laba Rugi: perbandingan pengeluaran terhadap pendapatan untuk
menunjukkan laba bersih atau rugi bersih. Laporan laba rugi adalah gambar bergerak
dari profitabilitas perusahaan sepanjang waktu.

Laporan Arus Kas: perubahan modal kerja perusahaan dari awal tahun dengan
mendaftar sumber-sumber dana dan penggunaan dana tersebut.
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode desktriptif kualitatif dimana penelitian ini
menunjukkan keadaan aktual yang terjadi pada toko online dengan mengggunakan prosedur
ilmiah sesuai fakta-fakta yang ada (Sugiyono, 2011). Penelitian dilakukan dengan observasi
melalui pengamatan terhadap kondisi lingkungan pasar toko online secara umum dan khusus
berdasarkan fakta. Metode penelitian menggunakan dua tipe data yaitu:

Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari pengumpulan data melalui observasi
dan wawancara langsung dengan pemilik usaha mengenai keadaan usaha yang sedang
dijalankan. Metode observasi memposisikan peneliti sebagai pengamat dari jauh dan
tidak terjun langsung seperti yang dilakukan pada observasi partisipan, namun
observasi ini mengamati hal yang diteliti dan menyesuaikan dan mendata hal-hal yang
terjadi dan hal yang diperlukan dalam penelitiannya.

Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan dari sumber lain. Data sekunder merupakan
data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung dengan menggunakan
media perantara dan biasanya berupa bukti, catatan atau laporan historis, antara lain
seperti jurnal-jurnal penelitian, buku dan literatur yang berhubungan dengan penelitian
ini. Informasi yang didapatkan dari jurnal dan buku tersebut kemudian dijadikan
landasan teori untuk mencari alternatif strategi untuk menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi. Data sekunder yang digunakan peneliti:

Studi Kepustakaan: Peneliti mendapatkan data menggunakan buku-buku yang ada
di perpustakaan, hasil penelitian terdahulu serta buku-buku yang berisikan teori
yang bersangkutan dengan penelitian.

Data Internet: Peneliti menggunakkan media ini dapat membantu memperoleh
data pendukung dalam pengelolaan penelitian, terutama data-data terbaru.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis lingkungan bisnis yang
bertujuan untuk mengetahui keadaan lingkungan di dalam pelaksanaan BABY BOSS,
mengetahui situasi yang sedang dan akan dihadapi oleh BABY BOSS, serta strategi untuk
menghadapi situasi tersebut. Analisis lingkungan bisnis menentukan kekuatan (strength),
kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat) yang ada (SWOT).
29
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47
Hasil analisis SWOT dimasukkan ke dalam matriks evaluasi faktor-faktor internal (IFE) dan
eksternal (EFE), sehingga diperoleh posisi persaingan usaha melalui Matriks InternalEksternal (IE). Matriks SWOT dilakukan untuk mengetahui dan menemukan strategi yang
sesuai untuk mengembangkan usahanya di masa depan dengan memanfaatkan kekuatan,
meminimalisir kelemahan, meraih kesempatan dan mengatasi ancaman yang ada, yang
diterapkan pada implementasi-implementasi stratejik. Selanjutnya, analisis STP (Segmenting,
Targeting, Positioning) digunakan untuk mengetahui segmen dan target pasar yang dituju
untuk memaksimalkan penjualan melalui strategi pemasaran, didukung dengan strategi
organisasi dan sumber daya manusia, strategi produksi dan operasional, dan strategi
keuangan mengacu pada hasil posisi persaingan usaha yang telah diperoleh.
ANALISIS DAN BAHASAN TEMUAN
Analisis Lingkungan Internal
Tabel 2
Hasil Rangkuman Analisis Lingkungan Internal BABY BOSS
Faktor Analisis Lingkungan Internal BABY BOSS
Keterangan
1. Produksi atau Operasional BABY BOSS
- Model dan desain pakaian bayi variatif, didukung
Kekuatan (Strength)
harga kompetitif yang terjangkau
Kekuatan (Strength)
- Cara pembayaran via transfer bank efektif
2. Struktur Organisasi BABY BOSS
Kelemahan (Weakness)
3. Keuangan BABY BOSS
Kekuatan (Strength)
4. Pemasaran BABY BOSS
- Persediaan produk dari pemasok banyak
- Instagram menarik calon konsumen baru
- Instagram bukan hal baru
- Packaging sederhana
- Kebutuhan distribusi terpenuhi
- Riset pemasaran memanfaatkan teknologi
- Media komunikasi memanfaatkan teknologi
- Respon kepada pelanggan lambat
Kekuatan (Strength)
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
Kelemahan (Weakness)
Kekuatan (Strength)
Kekuatan (Strength)
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
Analisis Lingkungan Eksternal
Tabel 3
Hasil Rangkuman Analisis Lingkungan Eksternal BABY BOSS
Faktor Analisis Lingkungan Eksternal BABY BOSS
Keterangan
1. Lingkungan Demografis
2. Lingkungan Ekonomi
- Daya beli masyarakat rendah
- Suku bunga dan inflasi di Indonesia stabil
3. Lingkungan Sosial dan Budaya
4. Lingkungan Politik dan Hukum
5. Lingkungan Teknologi
- Cybercrime masih sering terjadi
- Teknologi mempermudah pengembangan bisnis
30
Peluang (Opportunity)
Ancaman (Threat)
Peluang (Opportunity)
Peluang (Opportunity)
Ancaman (Threat)
Ancaman (Threat)
Peluang (Opportunity)
Amelia : Pengembangan Bisnis ...
Analisis Lingkungan Industri (Porter’s Five Forces)
Tabel 4
Hasil Rangkuman Analisis Lingkungan Industri
Faktor Analisis Lingkungan Industri (Porter’s Five Forces)
Keterangan
1. Ancaman Pendatang Baru (Threats of New Entrants)
Tinggi
2. Ancaman Barang Pengganti (Threats of New Substitutions)
Tinggi
3. Daya Tawar Pemasok (Bargaining Power of Supplier)
Rendah
4. Daya tawar pembeli (Bargaining Power of Buyer)
Rendah
5. Persaingan antara Perusahaan Sejenis dalam Industri (Rivalry
Tinggi
Among Existing Competitors)
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Tabel 5
Hasil Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
Kekuatan (Strength)
Kelemahan (Weakness)
1. Model dan desain baju bayi variatif,
1. Struktur organisasi belum lengkap dan
didukung kisaran harga yang terjangkau.
personel yang tidak fokus.
2. Media komunikasi dan riset pemasaran
2. Kegiatan promosi dan pemasaran
memanfaatkan teknologi.
yang dilakukan bukan hal baru.
3. Cara pembayaran transfer antar rekening
3. Packaging sederhana.
adalah cara yang efektif
4. Respon kepada pelanggan lambat.
4. Perencanaan keuangan, permodalan dan
arus kas positif setiap bulan.
5. Kebutuhan distribusi dan produk dari
pemasok banyak.
6. Instagram efektif untuk menarik konsumen.
Peluang (Opportunity)
Ancaman (Threat)
1. Populasi pengguna internet di Indonesia
1. Kondisi perekonomian Indonesia
terus bertambah.
yang belum stabil berdampak negatif
2. Konsumen wanita (ibu) didukung tingkat
terhadap daya beli konsumen.
kelahiran yang juga tinggi adalah target
2. Belum ada kontrol dan kepastian yang
pasar yang tidak pernah habis.
tegas terhadap hukum perpajakan
3. Suku bunga dan inflasi Idnonesia di tahun
usaha atau bisnis online di Indonesia.
2016 diprediksi akan terus stabil.
3. Kualitas tenaga kerja di Indonesia
4. Perilaku konsumen Indonesia yang khas
kurang pelatihan.
menentukan strategi permasaran.
4. Cybercrime masih sering terjadi.
5. Berbelanja online adalah gaya hidup dan
5. Bertambahnya jumlah pendatang baru
kebutuhan sehari-hari.
dalam bisnis toko online yang
6. Implementasi MEA mendukung
menjual pakaian bayi.
pengembangan wirausaha, menjangkau
6. Ancaman barang pengganti tinggi.
pasar lebih luas, dan kesempatan bermitra.
7. Persaingan antara perusahaan sejenis
7. Kemajuan teknologi seperti internet,
dalam industri tinggi.
smartphone, dan media sosial memberi
31
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47
kemudahan berbisnis dalam banyak aspek.
8. Daya tawar pemasok rendah.
9. Daya tawar pembeli rendah.
Matriks IFE dan EFE
Tabel 6
Matriks Evaluasi Faktor-faktor Internal
No.
Kekuatan (Strength)
Bobot
1. Model dan desain baju bayi variatif, didukung kisaran
0.064
harga yang terjangkau
2. Komunikasi dan riset pemasaran dengan teknologi.
0.097
3. Cara pembayaran transfer antar rekening efektif.
0.097
4. Perencanaan keuangan, permodalan dan arus kas positif. 0.076
5. Kebutuhan distribusi dan produk dari pemasok banyak.
0.064
6. Instagram efektif untuk menarik konsumen.
0.076
No. Kelemahan (Weakness)
Bobot
1. Struktur organisasi belum lengkap dan tidak fokus.
0.145
2.
3.
4.
Promosi dan pemasaran yang dilakukan tidak baru.
Packaging sederhana dan kurang menarik
Respon kepada pelanggan cenderung lambat
0.134
0.113
0.134
JUMLAH
1.000
Tabel 7
Matriks Evaluasi Faktor-faktor Eksternal
No.
Peluang (Opportunity)
Bobot
1. Populasi pengguna internet terus bertambah.
0.043
2. Konsumen wanita (ibu) dan tingkat kelahiran yang juga
0.045
tinggi adalah target pasar tidak pernah habis.
3. Suku bunga dan inflasi stabil.
0.084
4. Perilaku konsumen menentukan strategi permasaran.
0.051
5. Berbelanja online adalah gaya hidup dan kebutuhan.
0.049
6. MEA mendukung pengembangan wirausaha,
0.084
menjangkau pasar lebih luas, dan kesempatan bermitra.
7. Kemajuan teknologi memberi kemudahan berbisnis.
0.047
8. Daya tawar pemasok rendah.
0.051
9. Daya tawar pembeli rendah.
0.057
No.
Ancaman (Threat)
Bobot
1. Kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil
0.068
berdampak negatif terhadap daya beli konsumen.
32
Rating
4
Nilai
0.256
3
2
2
2
1
Rating
4
0.291
0.194
0.152
0.128
0.076
Nilai
0.580
4
4
4
0.536
0.452
0.536
3.201
Rating
2
2
Nilai
0.086
0.090
1
3
2
1
0.084
0.153
0.098
0.084
4
2
2
Rating
3
0.188
0.102
0.114
Nilai
0.204
Amelia : Pengembangan Bisnis ...
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Belum ada kontrol dan kepastian yang tegas terhadap
hukum perpajakan bisnis online di Indonesia.
Kualitas tenaga kerja di Indonesia kurang pelatihan.
Cybercrime masih sering terjadi.
Bertambahnya jumlah pendatang baru dalam bisnis toko
online yang menjual pakaian bayi.
Ancaman barang pengganti tinggi.
Persaingan perusahaan sejenis dalam industri tinggi.
JUMLAH
0.086
4
0.344
0.080
0.078
0.062
3
4
4
0.240
0.312
0.248
0.062
0.053
1.000
4
2
0.248
0.106
2.701
Berdasarkan hasil dari analisis, nilai total matriks IFE adalah 3.201. Hal ini menunjukkan
bahwa BABY BOSS memiliki faktor internal kuat untuk memanfaatkan kekuatan dan
mengatasi kelemahan internal yang ada. Sedangkan nilai total untuk matriks EFE adalah
2.701. Hal ini menunjukkan bahwa usaha BABY BOSS memiliki respon sedang dalam
memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancaman yang ada.
Matriks IE
Diagram 1
Matriks IE BABY BOSS
Sumber: BABY BOSS (2016)
Berdasarkan nilai matriks EFE dan IFE, ditemukan posisi persaingan usaha BABY BOSS
pada matriks IE adalah kuadran IV atau sel pertumbuhan, melaksanakan strategi tumbuh dan
kembang (growth and built) sebagai berikut:

Strategi Penetrasi Pasar (Market Penetration), dengan meningkatkan pangsa pasar bagi
produk yang ada di pasar sekarang melalui upaya pemasaran dan promosi yang lebih
besar untuk meningkatkan penjualan produk yang telah ada ke pasar yang telah ada.
Penetrasi pasar dilakukan dengan memberi harga kompetitif, iklan, promosi penjualan,
modifikasi produk, peningkatkan kualitas, dan meningkatkan penggunaan.
33
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47

Strategi Pengembangan Produk (Product Development), merupakan strategi yang
sesuai dengan visi perusahaan yakni untuk menjadi toko online yang menyediakan
berbagai variasi pakaian bayi dengan model dan desain yang unik. Implementasi yang
dilakukan untuk memasarkan produk ke pasar yang baru dapat dilakukan melalui
perluasan geografis dan perluasan segmen yang baru. Segmen pasar baru terdiri dari
empat kategori, yakni bayi umur 0-6 bulan, 6-12 bulan, 12-24 bulan, dan 24-36 bulan.
BABY BOSS menambah jenis produk tidak hanya pakaian, tetapi perelengkapan dan
peralatan yang berkaitan dengan bayi.

Strategi Pengembangan Pasar (Market Development), merupakan strategi yang sesuai
dengan misi perusahaan yakni mampu memproduksi produk dengan model atau desain
sendiri. Implementasi yang diakukan seperti penambahan fitur baru pada produk,
pengembangan produk generasi baru, dan pengembangan produk baru untuk pasar yang
telah ada. BABY BOSS ingin memberikan variasi produk tidak hanya untuk sang bayi
tetapi sekaligus untuk sang Ibu. BABY BOSS meningkatkan dan mengembangkan
produk melalui penambahan fitur atau jasa antara lain seperti pembungkusan suvenir,
dan instalasi produk untuk alat-alat perlengkapan bayi.
Matriks SWOT
Kekuatan
(Strength)
1. Model dan
desain baju
bayi variatif,
didukung
kisaran harga
yang
terjangkau.
2. Media
komunikasi
dan riset
pemasaran
memanfaatkan
teknologi.
3. Cara
pembayaran
transfer antar
rekening
cukup efektif
4. Perencanaan
keuangan,
permodalan
dan arus kas
positif setiap
Tabel 8
Matriks SWOT BABY BOSS
Kelemahan (Weakness)
1.
truktur organisasi belum lengkap (terbatas) dan eksekusi
pekerjaan tidak fokus.
2.
romosi dan pemasaran yg dilakukan tidak baru.
3.
ackaging sederhana.
4.
espon kepada pelanggan lambat.
34
Amelia : Pengembangan Bisnis ...
Kesempat
an
(Opportun
ity)
1. Popula
si
penggu
na
internet
bertam
bah.
2. Target
pasar
selalu
ada
(tidak
habis).
3. Suku
bunga
&
inflasi
dipredi
ksi
stabil.
4. Perilak
u
konsu
men
khas
menent
ukan
strategi
permas
aran.
5. Berbela
nja
bulan.
5. Kebutuhan
distribusi
terpenuhi dan
produk dari
pemasok
banyak.
6. Instagram
efektif untuk
menarik
konsumen.
Strategi S-O
Strategi W-O
1. Menaikan
1. Menambah personel dengan job description yang jelas,
harga produk
dan terbagi sesuai divisi agar aktifitas terorganisir (W1,
tidak akan
O1, O4, O5).
mempengaru 2. Melakukan promosi dan pemasaran dengan cara baru,
hi tingkat
berorientasi pada perilaku konsumen (W2, O2, O4, O5).
pembelian
3. Memberikan nilai tambah (added value) produk yang
produk dari
tidak diberikan kompetitor seperti peningkatan desain
konsumen
packaging (W3, O6, O7).
(S1, O3, O9). 4. Memanfaatkan teknologi untuk memberikan layanan
2. Menambah
pelanggan dengan respon yang cepat, atau respon saat
jenis produk
keluhan/ pertanyaan/ konfimasi dilontarkan (W4, O7).
(S1,O2,O4,O
6).
3. Melakukan
kerja sama
atau bermitra
dengan pihak
lain (S1, O1,
O6).
4. Memberikan
informasi
produk
sebagai
edukasi
melalui
internet
(S1,O6,O7).
5. Meningkatka
n pelayanan
jasa sebagai
nilai tambah
(added value)
produk
dengan
bekerja sama
35
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47
6.
7.
8.
9.
online
adalah
gaya
hidup
dan
kebutu
han.
Implem
entasi
MEA
mendu
kung
pengem
bangan
bisnis
atau
usaha.
Kemaju
an
teknolo
gi
memud
ahkan
berbisn
is.
Daya
tawar
pemaso
k
rendah.
Daya
tawar
pembel
i
rendah.
melalui
komunitas di
internet,
beraliansi
dengan
produsen
kecil
(S1,O6,O7)
6. Melakukan
promosi
penjualan
mengacu
pada
kuantitas/vol
ume
(S2,O1,O2).
7. Menyediakan
cara
pembayaran
automatis,
eksklusif,
dan variatif
(S3, O7)
8. Menambah
pemasukan
pasif dengan
jasa
pemasangan
iklan di
internet
(S4,O1,O7).
9. Melakukan
promosi dari
keuntungan
u/ menarik
konsumen
baru
(S4,O2,O4,O
5).
10.
embuat situs
utama yang
eksklusif dari
keuntungan
diperoleh
(S4,O1,O5,O
7).
M
36
Amelia : Pengembangan Bisnis ...
11.
emasok
produk baru
dari pemasok
lain, dalam
volume lebih
besar, dan
memproduksi
produk
secara
mandiri
(S5,O2,O8).
Ancaman Strategi S-T
1. Menjual
(Threat)
1. Daya
produk
beli
dengan harga
konsu
terjangkau
men
murah (S1,
belum
T1).
stabil.
2. Membuat
2. Hukum
laporan
perpaja
keuangan
kan
yang lengkap
online
dan rapi,
belum
sambil
jelas.
mengikuti
3. Kualita
perkembanga
s
n hukum
tenaga
perpajakan
kerja di
bisnis online
Indones
(S4, T2).
ia
3. Meminimalis
masih
ir kesalahanrendah.
kesalahan
4. Cyberc
potensial
rime
yang
masih
dilakukan
sering
oleh
terjadi.
karyawan
M
Strategi W-T
1. Memberikan pelatihan tentang e-commerce, komunikasi,
desain, keuangan, dll. sebagai bentuk penghargaan
sekaligus meningkatkan kinerja tenaga kerja (W1, T3).
2. Memperkerjakan generasi muda yang memiliki ide-ide
baru, sekaligus memberikan pelatihan kerja sebagai bekal
pendidikan (W2, T3).
3. Memberikan konsumen fitur atau pilihan pilihan
pelayanan tambahan sebagai bentuk actual product untuk
packaging seperti gift wrapping, baby hampers, desain
kartu ucapan, dsb.sebagainya (W3, T7).
4. Memberikan layanan pelanggan (customer care) 24 jam
yang meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan
(W4,T3,T4).
37
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47
5. Bertam
bahnya
jumlah
pendata
ng baru
dalam
bisnis
toko
online.
6. Ancam
an
barang
pengga
nti
tinggi.
7. Persain
gan
antara
perusah
aan
sejenis
dalam
industri
tinggi.
4.
5.
6.
7.
dengan
pengawasan
dan sistem
sederhana
(S4, T3).
Menyediakan
beberapa
sistem
pembayaran
yang aman
dan bekerja
sama dengan
pihak EPS
lain (S3, T4).
Memperbany
ak jenis
produk
disertai
pemaparan
informasi
produk yang
lebih detail,
menarik,
disertai
instruksi (S1,
T5).
Memproduks
i produk
mandiri yang
khas dan
berkualitas,
(merancang,
memilih
material, dan
menjahit
sendiri) yang
memiliki
nilai tambah
(added value)
sehingga
loyalitas
pelanggan
meningkat.
(S1, T6).
Membangun
website agar
lebih
38
Amelia : Pengembangan Bisnis ...
terpercaya
dan bersaing,
sambil
memantau
perkembanga
n, tren, dan
karakter
belanja
online (S2,
S6, T7).
Strategi Pemasaran
Analisis STP (Segmenting, Targeting, Positioning)

Segmenting: konsumen berdomisili di Indonesia, berjenis kelamin wanita, kelas sosial
menengah ke atas, dan rutin menggunakan internet setiap hari.

Targeting: single segment concentration, yaitu wanita yang didukung tingkat kelahiran
anak yang tinggi. BABY BOSS akan membangun komunitas seperti forum diskusi di
mana pelanggan dapat berinteraksi dan saling memberi informasi menarik.

Positioning: menggunakkan desain dan seni sebagai nilai tambah (added value) dalam
eksekusi pemasaran perusahaan. BABY BOSS memadukan desain dan seni dengan
memberikan pilihan layanan pesanan custom kepada pada konsumennya.
Analisis Marketing Mix (7P)
Produk (Product)

Merek (branding), dengan diperlengkapinya BABY BOSS dengan logo khas,
diharapkan BABY BOSS akan menjadi berbeda dengan produk pesaing.

Pengemasan (packaging), beserta tambahan atribut branding diharapkan dapat
meningkatkan brand awareness. Packaging memiliki tujuan untuk menjalin
hubungan dengan konsumen, dengan ajakan untuk terus terhubung dengan
meninggalkan pesan yang berisi tentang informasi akun media sosial dan kontak
(nomor telepon, email, website, dan lainnya), ajakan untuk memberikan testimoni
tertulis entah dalam bentuk masukan, kritik, saran maupun berbagi cerita melalui
website, dan ajakan untuk berbagi momen atau peristiwa ketika menggunakkan
produk, atau produk itu sendiri ketika sampai di lokasi konsumen dalam bentuk foto
atau video yang dapat di-post di akun-akun media sosial terlampir.

Kualitas Produk (Product Quality), ditunjang dengan jasa layanan konsumen
untuk menukar barang ketika ada kerusakan barang atau ketidaksesuaian ukuran
atau ketidaksesuaian barang dengan data pesanan, perbaikan barang, panduan
pemasangan untuk produk perlengkapan yang perlu kegiatan instalasi atau
panduan penggunaan produk melalui video tutorial yang dapat diakses di website,
sebagai bentuk edukasi dan informasi kepada konsumen (S1, T5).
39
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47
Harga (Price)
BABY BOSS menerapkan competition-based pricing (penetapan harga berdasarkan
persaingan) yakni going-rate pricing. BABY BOSS akan menetapkan harga yang tidak
jauh berbeda dengan harga pesaing. Untuk aktifitas pemasaran dan promosi off-line,
akan diterapkan break even analysis and target profit pricing, yakni dengan membuat
target laba dicari setelah mengeluarkan biaya untuk pemasaran dan promosi. BABY
BOSS melakukan promosi penjualan mengacu pada kuantitas (S2, O1, O2),
meningkatkan profit perusahaan tanpa menaikkan harga produk agar tetap terjangkau
dapat dilakukan dengan penjualan yang mengacu pada volume (S1, T1).
Promosi (Promotion)

Periklanan (Advertising).
Internet advertising berupa iklan banner internet, search engine advertising dan
email marketing. Online advertising berupa display, ads (banner, interstitial,
pop-ups), search related ads, dan online classifieds.

Promosi Penjualan (Sales Promotion).
 Kepada konsumen, dengan memberi demo produk melalui video tutorial di
website, mengadakan kuis atau kontes, dan memberikan bonus produk baru,
 Kepada mitra fotografi, party planner, dan hampers, dengan memberi diskon
untuk pemasangan internet banner advertising di website,
Kepada vendor kecil, dengan memberi promosi gratis pada website.
 Hubungan Masyarakat (Public Relational).
BABY BOSS akan mengadakan acara gathering dengan para pelangganpelanggan utama, ketika mengadakan bazaar di kota-kota tujuan pemasaran.
 Informasi dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth).
Inbound marketing dengan cara menyediakan konten-konten yang menarik
perhatian, berkualitas seperti tips, trik, bagaimana cara dan mendorong mereka
untuk menjadi konsumen melalui pembuatan blog di website.
 Pemasaran Langsung (Direct Marketing).
Resiko kinerja channel terdiri atas kerentanan sistem pembayaran online terhadap
kejatanan virtual, kesalahan teknis pada sistem, dan sistem pemabayaran yang
sulit dipahami dan digunakan oleh konsumen. Resiko transaksi terdiri atas resiko
kebocoran data kartu kredit dan data personal rahasia yang diberikan untuk
keperluan transaksi.
 Distribusi atau Lokasi (Place).
Biaya pengiriman dikenakan kepada konsumen. Untuk memudahkan kalkulasi biaya
pengiriman, BABY BOSS memberikan fitur automated shipping cost calculation, yang
meliputi waktu tempuh perjalanan, jumlah barang, paket pengiriman, asuransi dan
dokumentasi, serta administrasi pengiriman barang.
 Partisipan (People).
BABY BOSS mempekerjakan generasi muda dengan harapan adanya inovasi baru.
 Proses (Process).

Fullfillment Formulation: Bagian produksi dan operasional terkonstruksi dari
pusat logistik yang mengatur dua hal yakni sistem gudang atau penyimpanan
barang dan sistem manajemen pemesanan (produk masuk dan produk keluar),
40
Amelia : Pengembangan Bisnis ...






Customer Care (Pusat Kontak Pertanyaan): Kegiatan operasional multi-channel
yang mendukung konfirmasi pengiriman dan penerimaan barang, pengembalian
barang, dan keluhan dari konsumen,
Internet Promotion: Strategi pemasaran perusahaan yang dilaksanakan untuk
memperoleh calon konsumen baru dan memperluas cakupan pasar.
Order Acceptance, Payment Processing dan Inquiry Response: Melaksanakan
pesanan dan proses pembayaran berdasarkan informasi pesanan konsumen.
Respon ini dikonfirmasi tepat di waktu pesanan terjadi.
Fullfilment (Receipt of Goods, Picking, Picking and Shipping) Warehouse
Management: Setelah menerima tanda terima barang, dilanjutkan distribusi,
pengemasan, dan pengiriman berdasarkan informasi alamat yang diberikan.
Return Processing Inquiries After Purchase: Memberi solusi dari pertanyaan dan
keluhan dari konsumen, serta memproses pengembalian barang.
Improvement dan Strategic Planning: Melaksanakan manajemen terintegrasi
antara pengembangan operasional dengan sistem e-commerce ke sistem
manajemen gudang, dan mengakumulasi informasi pelanggan, informasi barang,
pengiriman, dan inventaris.
Selain pelayanan di atas, e-commerce one-stop-centre memiliki bagian pendukung:

Research and Analysis Area: Perusahaan memiliki analis yang bekerja untuk
merancang rencana penjualan untuk mengembangkan skala bisnis melalui solusisolusi yang nanti diterapkan.

Web Promotion Area: Rencana promosi dilakukan dengan mengenali produk
dijual dan brand strategy. Aktifitas meliputi kegiatan promosi yang diluncurkan
setiap hari secara rutin.

E-commerce Site Development and Operation Area: Bertugas untuk mendesain
dan mengembangkan situs e-commerce berdasarkan brand strategy, juga
melakukan pembaharuan konten dan produk setiap hari.

Photo Shooting Area: Produksi foto dan video tutorial menggunakkan berbagai
metode dan trik baru untuk keperluan website dan katalog.
Strategi Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Dengan menambah tenaga kerja (W1, O1, O4, O5) diharapkan akan mempengaruhi
peningkatan kualitas produksi dan operasional yang efektif dan efisien, sehingga dapat
meningkatkan profit perusahaan. Cara lain untuk meminimalisir biaya gaji karyawan yakni
melalui outsourcing atau melakukan kerja sama dengan pihak lain (S1, O1, O6), melalui
komunitas di internet, atau beraliansi dengan produsen kecil, atau bekerja dengan praktisi
profesional lainnya (S1, O6, O7). Strategi ini menguntungkan perusahaan di banyak aspek.
41
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47
Diagram 2
Struktur Organisasi Baru BABY BOSS
Sumber: BABY BOSS (2016).
Beberapa hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan manajemen SDM yaitu:

Rekrutmen karyawan dilakukan melalui website dan akun media sosial. BABY BOSS
mempekerjakan generasi muda yang efisien dan memiliki ide-ide baru, sekaligus
memberikan pengalaman kerja sebagai bekal pendidikan, (W2, T3).

BABY BOSS menginformasikan deskripsi pekerjaan dari setiap divisi pada website,
melakukan interview dan ujian calon karyawan kemudian pemilihan karyawan.

BABY BOSS memberikan reward kepada karyawan bertujuan untuk menghargai
keberhasilan dan prestasi yang telah dicapai karyawan. Hal ini dilakukan apabila
BABY BOSS mencapai suatu target keuntungan atau dari kinerja karyawan yang baik,
pencapaian target atau loyalitas yang diberikan karyawan kepada perusahaan. Reward
yang diberikan kepada karyawan berupa bonus, THR, dan hadiah.
42
Amelia : Pengembangan Bisnis ...
Strategi Keuangan
Asumsi
Penjual
an
Produk
Pemaso
k
Penjual
an
Produk
Penjual
an
Produk
Berkom
isi
Jumlah
Produk
Total
Penjual
an
Beban
Usaha
Laba
Bersih
2017
2400
IDR70,000
Tabel 9
Proyeksi Penjualan (Sales Forecasting)
2018
2019
2020
3600
4800
6000
IDR77,000
IDR84,700
IDR93,170
2021
7200
IDR102,487
IDR2,016,000 IDR3,326,400 IDR4,878,720 IDR6,708,240,
,000
,000
,000
000
IDR8,854,876,
800
0
IDR170,000
760
IDR242,000
IDR2,207,040,
000
2400
IDR59,895
1150
IDR266,200
IDR3,673,560,
000
3600
IDR65,885
IDR0
IDR356,400,0 IDR784,080,0 IDR1,724,976,
00
00
000
IDR2,846,210,
400
2400
4280
11950
IDR0
0
IDR45,000
80
IDR200,000
IDR192,000,0
00
600
IDR49,500
140
IDR220,000
IDR369,600,0
00
1200
IDR54,450
6140
9160
IDR2,016,000 IDR3,874,800 IDR6,032,400 IDR10,640,25
,000
,000
,000
6,000
IDR15,374,64
7,200
IDR665,915,7
20
IDR1,350,084
,280
IDR606,546,9
96
IDR14,768,10
0,204
IDR457,305,0
60
IDR3,417,494
,994
IDR502,393,2
21
IDR5,530,006
,779
IDR551,990,2
57
IDR10,088,26
5,743
Tabel 10
Proyeksi Laporan Laba Rugi & Cash Flow tahun ke-1 s.d. tahun ke-5
2017
2018
2019
2020
2021
IDR2,016,0 IDR3,874,80 IDR6,032,40 IDR10,640,2 IDR15,374,6
00,000
0,000
0,000
56,000
47,200
Penjualan
Harga
Pokok
IDR143,520 IDR157,872, IDR173,659, IDR191,025, IDR210,127,
Penjualan
,000
000
200
120
632
(COGS)
IDR53,922, IDR53,922,8 IDR53,922,8 IDR53,922,8 IDR53,922,8
860
60
60
60
60
Depresiasi
IDR1,818,5 IDR3,663,00 IDR5,804,81 IDR10,395,3 IDR15,110,5
Laba
57,140
5,140
7,940
08,020
96,708
Kotor
BEBAN USAHA
Gaji
43
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47
Karyawan
Biaya
Pemasaran
Utilitas
Jumlah
Biaya
Beban
Usaha
Laba
Sebelum
Pajak
Pajak
Pendapata
n (25%)
Laba
Bersih
IDR428,400
,000
IDR20,000,
000
IDR37,200,
000
IDR471,240,
000
IDR22,000,0
00
IDR40,920,0
00
IDR518,364,
000
IDR24,200,0
00
IDR45,012,0
00
IDR570,200,
400
IDR26,620,0
00
IDR49,513,2
00
IDR627,220,
440
IDR29,282,0
00
IDR54,464,5
20
IDR485,600
,000
IDR534,160,
000
IDR587,576,
000
IDR646,333,
600
IDR710,966,
960
IDR1,332,9
57,140
IDR3,128,84
5,140
IDR5,217,24
1,940
IDR9,748,97
4,420
IDR14,399,6
29,748
IDR333,239
,285
IDR999,71
7,855
IDR782,211,
285
IDR2,346,63
3,855
IDR1,304,31
0,485
IDR3,912,93
1,455
IDR2,437,24
3,605
IDR7,311,73
0,815
IDR3,599,90
7,437
IDR10,799,7
22,311
Strategi Operasional
Beberapa keputusan manajemen operasional yang akan diterapkan pada BABY BOSS:

Perancangan barang dan jasa.
Nilai tambah (added value) yang diberikan BABY BOSS adalah memadukan desain
dan seni dalam implementsi stratejiknya. Hal ini tercermin dari beberapa hal seperti
foto, video, dan katalog produk, pembungkusan kado atau suvenir (W3, O6, O7), fitur
tambahan packaging seperti gift wrapping, baby hampers, dan desain kartu ucapan
(W3,T7), dan pesanan custom bordir nama bayi.

Kualitas.
Sifat perbaikan kualitas secara berkesinambungan atau “continous improvement” adalah
proses pengendalian dan perbaikan operasi secara terintegrasi yang dilakukan BABY
BOSS merupakan bagian dari jiwa manajemen mutu terpadu.

Perancangan proses dan kapasitas.
BABY BOSS mengembangkan e-commerce, seperti website untuk mencakup pasar
yang lebih luas, lebih terpercaya dan bersaing, sambil memantau perkembangan, tren,
dan karakter belanja online (S2, S6, T7). BABY BOSS melengkapi struktur organisasi
dengan divisi e-commerce and website development. E-commerce mencakup berbagai
fitur sesuai kebutuhan antara lain desain website, shopping chart, katalog produk, fitur
keamanan, promosi produk, affiliate marketing module, proses pembayaran automatis,
eksklusif, variatif (S3, O7), menyediakan beberapa sistem pembayaran yang aman, dan
bekerja sama dengan pihak EPS lain (S3, T4).

Pemilihan lokasi.
BABY BOSS tetap mengandalkan manufaktur dan jasa dari mitra kerja atau dari
pemasok. Lokasi sekarang masih cukup sebagai gudang.

Perancangan tata letak.
44
Amelia : Pengembangan Bisnis ...



Perancangan tata letak membuat aktifitas gudang menjadi efektif karena terhubung
langsung dengan manajemen pemesanan, bagian penyimpanan atau penyortiran, dan
bagian pengiriman. Area produksi terbagi menjadi area Merchandise Receiving, area
Merchandise Sorting dan Storage, area Picking dan Packing, dan area Shipping.
Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan.
Memberikan layanan kepada pelanggan dengan respon yang cepat (W4, O7), melalui
layanan pelanggan (customer care) yang aktif 24 jam (W4, T3, T4).
Manajemen rantai pasokan.
Selain menambah jenis produk (S1, O2, O4, O6) dari pemasok lain dalam volume yang
lebih besar (S5, O2, O8), BABY BOSS memproduksi produk mandiri yang khas dan
berkualitas, dengan tujuan loyalitas pelanggan meningkat (S1, T6).
Penjadwalan.
BABY BOSS menargetkan untuk meluncurkan produk pribadinya sebanyak empat kali
dalam setahun. Setiap tiga bulan, BABY BOSS akan mengeluarkan desain orisinil.
Untuk setiap konsep, dibutuhkan tiga bulan untuk produksi hingga mempersiapkan
pemasaran dan promosinya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Jumlah toko online dan pembeli online di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat.
Peluang toko online semakin terbuka luas disertai tantangan baru dan persaingan yang
intensif. BABY BOSS, sebagai salah satu toko online yang berada di posisi persaingan usaha
tumbuh dan kembang (growth and built) berdasarkan hasil matriks IE dapat melaksanakan
tiga strategi yang dinilai tepat dan sesuai secara berurutan yaitu strategi penetrasi pasar
(market penetration), strategi pengembangan produk (product development), dan strategi
pengembangan pasar (market development). Implementasi stratejik diterapkan pada aktifitas
perusahaan di bidang pemasaran, organisasi dan sumber daya manusia, produksi dan
operasional, serta keuangan:

Pemasaran.

Melakukan promosi penjualan mengacu pada kuantitas (S2, O1, O2).

Terus menjual produk dengan harga terjangkau (S1, T1).

Memberikan informasi dan edukasi produk yang lebih detail, menarik, disertai
instruksi melalui video tutorial di website (S1, T5).

Organisasi dan Sumber Daya Manusia.

Melakukan kerja sama atau bermitra dengan pihak lain (S1, O1, O6), seperti
bekerja sama melalui komunitas di internet, atau beraliansi dengan produsen
kecil, atau bekerja dengan praktisi profesional lainnya (S1, O6, O7).

Menambah tenaga kerja (W1, O1, O4, O5) diharapkan akan mempengaruhi
peningkatan kualitas produksi dan operasional yang efektif dan efisien, sehingga
dapat meningkatkan profit perusahaan.

Memperkerjakan generasi muda yang memiliki ide-ide baru (W2, T3).

Produksi dan Operasional.

Membangun website agar lebih terpercaya dan bersaing, sambil memantau
perkembangan, tren, dan karakter belanja online (S2, S6, T7).

Menambah jenis produk (S1, O2, O4, O6), seperti memasok produk baru dari
pemasok lain dalam volume yang lebih besar (S5, O2, O8).
45
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 53/No.12/Desember -2016 : 21-47


Memproduksi produk mandiri yang khas dan berkualitas, sehingga loyalitas
pelanggan meningkat (S1, T6).

Menyediakan cara pembayaran automatis, eksklusif, variatif (S3, O7), dan
menyediakan beberapa sistem pembayaran yang aman dan bekerja sama dengan
pihak EPS lain (S3, T4).

Melakukan peningkatan desain packaging (W3, O6, O7), fitur tambahan
packaging; gift wrapping, baby hampers, desain kartu ucapan (W3, T7).

Memberikan layanan kepada pelanggan dengan respon yang cepat, atau respon
saat keluhan atau pertanyaan atau konfimasi dilontarkan (W4, O7), melalui
layanan pelanggan (customer care) yang aktif 24 jam (W4, T3, T4).
Keuangan.

Membuat website eksklusif dari keuntungan diperoleh (S4, O1, O5, O7).

Melakukan promosi dari keuntungan untuk menarik konsumen (S4,O2,O4,O5).

Melakukan promosi dan pemasaran dengan mencari cara-cara baru, berorientasi
pada perilaku konsumen (W2, O2, O4, O5).

Pemasukan pasif rutin dengan melakukan jasa pemasangan iklan di website
perusahaan (S4, O1, O7).
Saran

Perusahaan dapat melakukan strategi pengembangan produk (product development)
berlanjut, yakni menambah produk baru untuk segmen baru. Segmen pasar berkembang
menjadi balita 0 – 5 tahun hingga anak-anak 5 – 11 tahun.

Setelah melakukan strategi market penetration dan product development, perusahaan
dapat melalukan strategi pengembangan pasar (market development) melalui
penambahan fitur baru pada produk, pengembangan produk generasi baru, dan
pengembangan produk baru untuk pasar yang telah ada.

Perusahaan perlu mencapai kemampuan bekerja yang mudah, cepat, efektif, efisien,
dan mobile melalui komputerisasi operasional dengan menerapkan collaborative
commerce, intrabusiness commerce, dan mobile commerce (M-Commerce).

Perusahaan dapat menerapkan fitur lengkap aplikasi e-commerce untuk perangkat
smartphone, menambah layanan berbasis lokasi, dan augmented reality untuk
meningkatkan pengalaman membeli. Aplikasi smartphone menjadi sukses apabila
memiliki fungsi yang terkait dengan kegiatan atau aktifitas sehari-hari sehingga
membuka peluang penggunaan aplikasi lebih tinggi setiap harinya oleh konsumen.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Boone, Louis E., & Kurtz, David L. (2010). Principles of Contemporary Marketing. SouthWestern: Cengage Learning.
Cravens, David W., & Piercy, Nigel. (2009). Strategic Marketing (10 th Edition). Burr Ridge,
IL: McGraw-Hill Irwin.
Data Angka Kelahiran Menjadi Peluang Pasar (2015). Kompas. Retrieved Juni 8, 2015 from
Kompas
Website:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/06/08/202714226/Data.Angka.Kelahiran.
Menjadi.Peluang.Pasar
46
Amelia : Pengembangan Bisnis ...
David, Fred. (2011). Strategic Management: Concept and Cases (15 th Edition). Francis
marion University, Florence, South Carolina: Pearson.
Hawkins, Del I., Best, R. J., & Coney, K. A., Consumer Behaviour: Building Market
Strategy. McGraw-Hill/Irwin. 9 th Ed. 2004.
Heizer, Jay H., & Rander, Barry. (2013). Operations Management (11th Edition). Pearson
Education.
Hisrich, Robert D. Peters, Michael., & Shepherd, Dean A. (2013). Entrepreneurship (9th
Edition). USA, Boston: McGraw-Hill Irwin.
Horne, James C. Van., & Waschowicz, John Martin. (2008). Fundamentals of Financial
Management (13th Edition). Financial Times: Prentice Hall.
Ivancevich, John M. Matteson, Michael T., & Konopakse, Robert (2008). Organizational
Behaviour and Management. USA, Boston: McGraw-Hill Irwin.
Kotler, Philip. (2009). Marketing Management. Pearson Prentice Hall.
Kotler, Philip., & Keller, Kevin Lane. (2009). Marketing as Introduction (9 th Edition). New
Jersey: Prentice Hall.
Kotler, Philip. Armstrong, Gary M. Wong, Veronica., & Saunder, John A. (2008). Principles
of Marketing. Financial Times Prentice Hall.
Mathis, Robert L., & Jackson, John H. (2010). Human Resource Management (13th Edition).
Cengage Learning.
Mentzer, John T., & Moon, Mark A. (2005). Sales Forecasting Management: A Demand
Management Approach. Thousand Oaks Londond: Sage Publications.
Mesenbourg, Thomas L. (2000). Measuring Electronic Business: Definitions, Underlying
Concepts, and Measurement Plans. USA: Cencus Bureau Department.
Nielsen Global Report. (2014). E-Commerce: Evolution or Revolution in the Fast-moving
Consumer Goods World?
Pearce, John A., & Robinson, Richard B. (2011). Strategic Management: Formulation,
Implementation, and Control (13th Edition). McGraw-Hill Irwin.
Purbo, Onno W., & David, Baum. (2000). Mengenal E-Commerce. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
Schiffman, & Kanuk. (2008). Perilaku Konsumen. Edisi 7. Jakarta: Indeks.
Sheth, Jagdish., & Mittal, Banwari. (2004). Consumer Behaviour: A Managerial Perspective
(2nd Edition). South Western Publishing Company: New Jersey.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Thompson, Arthur A. Peteraf, Margareth A. Gamble, John E., & Strickland, A.J. (2013).
Crafting and Executing Strategy: The Quest for Competitive Advantage: Concepts and
Cases (18th Edition). McGraw Hill.
Zimmerer, Thomas W., Scarborough, Norman M., & Wilson, Doug. (2008). Effective Small
Business Management Value Package. Prentice Hall.
47
Download