BAB I PENDAHULUAN Kanker merupakan masalah paling utama

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
Kanker merupakan masalah paling utama dalam bidang kedokteran dan
merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian utama di dunia serta merupakan
penyakit keganasan yang bisa mengakibatkan kematian pada penderitanya karena
sel kanker merusak sel lain. Sel kanker adalah sel normal yang mengalami
mutasi/perubahan genetik dan tumbuh tanpa terkoordinasi dengan sel-sel tubuh
lain. Proses pembentukan kanker (karsinogenesis) merupakan kejadian somatik
dan sejak lama diduga disebabkan karena akumulasi perubahan genetik dan
epigenetik yang menyebabkan perubahan pengaturan normal kontrol molekuler
perkembang biakan sel. Perubahan genetik tersebut dapat berupa aktivasi protoonkogen dan atau inaktivasi gen penekan tumor yang dapat memicu tumorigenesis
dan memperbesar progresinya (Syaifudin, 2007).
Kanker paru adalah salah satu jenis penyakit paru yang memerlukan
penanganan dan tindakan yang cepat dan terarah. Penegakan diagnosis penyakit
ini membutuhkan ketrampilan dan sarana yang tidak sederhana dan memerlukan
pendekatan multidisiplin kedokteran. Penyakit ini membutuhkan kerja sama yang
erat dan terpadu antara ahli paru dengan ahli radiologi diagnostik, ahli patologi
anatomi, ahli radiologi terapi dan ahli bedah toraks, ahli rehabilitasi medik dan
ahli-ahli lainnya .
Menurut data jenis kanker yang menjadi penyebab kematian terbanyak
adalah kanker paru, mencapai 1,3 juta kematian pertahun. Disusul kanker
lambung (mencapai lebih dari 1 juta kematian pertahun), kanker hati (sekitar
662.000 kematian pertahun), kanke usus besar (655.000 kematian pertahun), dan
yang terakhir yaitu kanker payudara (502.000 kematian pertahun) (WHO 2005
dalam Lutfia, 2008).
telah dapat dikenal beberapa onkogen ya
Kanker Paru
Page 1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Kanker Paru
Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran
napas atau epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel
yang tidak normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel jaringan yang normal.
Proses keganasan pada epitel bronkus didahului oleh masa pra kanker. Perubahan
pertama yang terjadi pada masa prakanker disebut metaplasia skuamosa yang
ditandai dengan perubahan bentuk epitel dan menghilangnya silia.
Etiologi dan Faktor Risiko Kanker Paru
Seperti umumnya kanker yang lain, penyebab yang pasti dari kanker paru
belum diketahui, tapi paparan atau inhalasi berkepanjangan suatu zat yang bersifat
merupakan faktor penyebab utama disamping adanya faktor lain seperti kekebalan
tubuh, genetik, dan lain-lain (Amin, 2006). Dibawah ini akan diuraikan mengenai
faktor risiko penyebab terjadinya kanker paru :
a. Merokok
Menurut Van Houtte, merokok merupakan faktor yang berperan paling
penting, yaitu 85% dari seluruh kasus ( Wilson, 2005). Rokok mengandung lebih
dari 4000 bahan kimia, diantaranya telah diidentifikasi dapat menyebabkan
kanker. Kejadian kanker paru pada perokok dipengaruhi oleh usia mulai merokok,
jumlah batang rokok yang diisap setiap hari, lamanya kebiasaan merokok, dan
lamanya berhenti merokok (Stoppler,2010).
b. Perokok pasif
Semakin banyak orang yang tertarik dengan hubungan antara perokok
pasif, atau mengisap asap rokok yang ditemukan oleh orang lain di dalam ruang
Kanker Paru
Page 2
tertutup, dengan risiko terjadinya kanker paru. Beberapa penelitian telah
menunjukkan bahwa pada orang-orang yang tidak merokok, tetapi mengisap asap
dari orang lain, risiko mendapat kanker paru meningkat dua kali (Wilson, 2005).
Diduga ada 3.000 kematian akibat kanker paru tiap tahun di Amerika Serikat
terjadi pada perokok pasif (Stoppler,2010).
c. Polusi udara
Kematian akibat kanker paru juga berkaitan dengan polusi udara, tetapi
pengaruhnya kecil bila dibandingkan dengan merokok kretek. Kematian akibat
kanker paru jumlahnya dua kali lebih banyak di daerah perkotaan dibandingkan
dengan daerah pedesaan. Bukti statistik juga menyatakan bahwa penyakit ini lebih
sering ditemukan pada masyarakat dengan kelas tingkat sosial ekonomi yang
paling rendah dan berkurang pada mereka dengan kelas yang lebih tinggi. Hal ini,
sebagian dapat dijelaskan dari kenyataan bahwa kelompok sosial ekonomi yang
lebih rendah cenderung hidup lebih dekat dengan tempat pekerjaan mereka,
tempat udara kemungkinan besar lebih tercemar oleh polusi. Suatu karsinogen
yang ditemukan dalam udara polusi (juga ditemukan pada asap rokok) adalah 3,4
benzpiren (Wilson, 2005) .
d. Paparan zat karsinogen
Beberapa zat
karsinogen
seperti asbestos, uranium, radon, arsen,
kromium, nikel, polisiklik hidrokarbon, dan vinil klorida dapat menyebabkan
kanker paru (Amin, 2006). Risiko kanker paru di antara pekerja yang menangani
asbes kira-kira sepuluh kali lebih besar daripada masyarakat umum. Risiko kanker
paru baik akibat kontak dengan asbes maupun uranium meningkat kalau orang
tersebut juga merokok.
e. Diet
Beberapa penelitian melaporkan bahwa rendahnya konsumsi terhadap
betakarotene, selenium, dan vitamin A menyebabkan tingginya risiko terkena
kanker paru (Amin, 2006).
Kanker Paru
Page 3
f. Genetik
Terdapat bukti bahwa anggota keluarga pasien kanker paru berisiko lebih
besar terkena penyakit ini. Penelitian sitogenik dan genetik molekuler
memperlihatkan bahwa mutasi pada protoonkogen dan gen-gen penekan tumor
memiliki arti penting dalam timbul dan berkembangnya kanker paru. Tujuan
khususnya adalah pengaktifan onkogen (termasuk juga gen-gen K-ras dan myc)
dan menonaktifkan gen-gen penekan tumor (termasuk gen rb, p53, dan CDKN2)
(Wilson, 2005).
g. Penyakit paru
Penyakit paru seperti tuberkulosis dan penyakit paru obstruktif kronik juga
dapat menjadi risiko kanker paru. Seseorang dengan penyakit paru obstruktif
kronik berisiko empat sampai enam kali lebih besar terkena kanker paru ketika
efek dari merokok dihilangkan (Stoppler, 2010).
Klasifikasi Kanker Paru
a. Kanker Paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK / Non SmallCell
Lung Cancer = NSCLC)
Jenis NSCLC ini terbagi lagi menjadi :

Karsinoma epidermoid atau karsinoma sel skuamosa. Jenis ini
adalahjenis kanker paru paling umum. Hal ini berkembang dalam
sel yangmenggarisi saluran udara. Jenis kanker ini seringkali
disebabkankarena rokok.

Adenokarsinoma:
jenis
yangmemproduksi
lendir
ini
berkembang
(dahak)
pada
dari
sel-sel
permukaan
saluran
udara(airways). Jenis ini adalah jenis sel kanker terbanyak dan
terutamapada perokok.
Kanker Paru
Page 4

Karsinoma sel besar: Bentuk sel kanker ini dibawah mikroskop sesuai:
sel sel bundar besar. Sering disebut juga undifferentiatedcarcinoma.
Lebih dari 80% kasus kanker paru merupakan jenis NSCLC.
b. Kanker paru jenis karsinoma sel kecil (KPKSK / Small Cell LungCancer =
SCLC)

Merupakan 20% dari seluruh kanker paru, yang bersifat lebih agresif
tetapisangat responsif dengan pengobatan.Lainnya adalah merupakan
jenis
yang
jarang
ditemukan
misalnya
karsinoid,karsinoma
bronkoalveolar.

Mesotheolima adalah jenis kanker yang menyerang mesothelium,
yaitumembran tipis yang melapisi dada (pleura) dan abdomen
(peritoneum). Kadangterjadi pada orang-orang yang terekspos dengan
asbestos.
Karsinoma sel kecil umumnya tampak sebagai massa abu-abu pucat yang
terletak di sentral dengan perluasan ke dalam parenkim paru dan keterlibatan dini
kelenjar getah bening hilus dan mediastinum. Kanker ini terdiri atas sel tumor
dengan bentuk bulat hingga lonjong, sedikit sitoplasma, dan kromatin granular.
Kanker Paru
Page 5
Gambaran mitotik sering ditemukan. Biasanya ditemukan nekrosis dan mungkin
luas. Sel tumor sangat rapuh dan sering memperlihatkan fragmentasi dan “crush
artifact” pada sediaan biopsi. Gambaran lain pada karsinoma sel kecil, yang paling
jelas pada pemeriksaan sitologik, adalah berlipatnya nukleus akibat letak sel
tumor dengan sedikit sitoplasma yang saling berdekatan (Kumar, 2007).
Karsinoma sel besar adalah sel-sel ganas yang besar dan berdiferensiasi
sangat buruk dengan sitoplasma yang besar dan ukuran inti bermacam-macam.
Sel-sel ini cenderung timbul pada jaringan paru perifer, tumbuh cepat dengan
penyebaran ekstensif dan cepat ke tempat-tempat yang jauh (Wilson, 2005).
Bentuk lain dari kanker paru primer adalah adenoma, sarkoma, dan mesotelioma
bronkus. Walaupun jarang, tumor-tumor ini penting karena dapat menyerupai
karsinoma bronkogenik dan mengancam jiwa.
Stadium Klinis
Penderajatan atau Tingkatan Kanker Paru
Staging kanker paru dibagi berdasarkan jenis histologis kanker paru,
apakahSLCC atau NSLCC. Tahapan ini penting untuk menentukan pilihan terapi
yangharus segera diberikan pada pasien. Staging berdasarkan ukuran dan lokasi
:tumor
primer,
keterlibatan
organ
dalam
dada/dinding
dada
(T),
penyebarankelenjar getah bening (N), atau penyebaran jauh (M).
Tahapan perkembangan kanker paru dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Tahap Kanker Paru Jenis Karsinoma Sel Kecil (SLCC)

Tahap terbatas, yaitu kanker yang hanya ditemukan pada satubagian paru-

paru saja dan pada jaringan disekitarnya.

Tahap ekstensif, yaitu kanker yang ditemukan pada jaringan dadadi luar
paru-paru tempat asalnya, atau kanker ditemukan padaorgan-organ tubuh
yang jauh.
Kanker Paru
Page 6
b. Tahap Kanker Paru Jenis Karsinoma Bukan Sel Kecil (NSLCC)

Tahap tersembunyi, merupakan tahap ditemukannya sel kanker padadahak
(sputum) pasien di dalam sampel air saat bronkoskopi, tetapitidak terlihat
adanya tumor di paru-paru.

Stadium 0, merupakan tahap ditemukannya sel-sel kanker hanyapada
lapisan terdalam paru-paru dan tidak bersifat invasif.

Stadium I, merupakan tahap kanker yang hanya ditemukan padaparu-paru
dan belum menyebar ke kelenjar getah bening sekitarnya.

Stadium II, merupakan tahap kanker yang ditemukan pada paru-parudan
kelenjar getah bening di dekatnya.

Stadium III, merupakan tahap kanker yang telah menyebar ke daerahdi
sekitarnya, seperti dinding dada, diafragma, pembuluh besar ataukelenjar
getah bening di sisi yang sama atau pun sisi berlawanan daritumor
tersebut.

Stadium IV, merupakan tahap kanker yang ditemukan lebih dari satulobus
paru-paru yang sama, atau di paru-paru yang lain. Sel-selkanker telah
menyebar juga ke organ tubuh lainnya, misalnya ke otak,kelenjar
adrenalin, hati, dan tulang.
Pembagian Stadium Klinis Menurut (AJCC)/(IUAC)
Pembagian stadium klinis kanker paru berdasarkan sistem TNM menurut
International Union Against (IUAC)/The American Joint Comittee on Cancer
(AJCC) 1997 adalah sebagai berikut :
Stadium Klinis Kanker Paru
STADIUM
TNM
Karsinoma tersembunyi
Tx, N0, M0
Stadium 0
Tis, N0, M0
Stadium IA
T1, N0, M0
Stadium IB
T2, N0, M0
Stadium IIA
T1, N1, M0
Kanker Paru
Page 7
Stadium IIB
T2, N1, M0
T3, N0, M0
Stadium IIIA
T3, N1, M0
T1-3, N2, M0
Stadium IIIB
T berapa pun, N3, M0
T4, N berapa pun, M0
Stadium IV
T berapa pun, N berapa pun, M1
Keterangan :
Status Tumor Primer (T)
T0 : Tidak terbukti adanya tumor primer.
Tx : Kanker yang tersembunyi terlihat pada sitologi bilasan bronkus, tetapi tidak
terlihat pada radiogram atau bronkoskopi.
Tis : Karsinoma in situ.
T1 : Tumor berdiameter ≤ 3 cm dikelilingi paru atau pleura viseralis yang normal.
T2 : Tumor berdiameter > 3 cm atau ukuran berapa pun yang sudah menyerang
pleura viseralis atau mengakibatkan ateletaksis yang meluas ke hilus; harus
berjarak > 2 cm distal dari karina.
T3 : Tumor ukuran berapa saja yang langsung meluas ke dinding dada, diafragma,
pleura mediastinalis, dan perikardium parietal atau tumor di bronkus utama
yang terletak 2 cm dari distal karina, tetapi tidak melibatkan karina, tanpa
mengenai jantung, pembuluh darah besar, trakea, esofagus, atau korpus
vertebra.
T4 : Tumor ukuran berapa saja dan meluas ke mediastinum, jantung, pembuluh
darah besar, trakea, esofagus, korpus vertebra, rongga pleura/perikardium
yang disertai efusi pleura/perikardium, satelit nodul ipsilateral pada lobus
yang sama pada tumor primer.
Kanker Paru
Page 8
Keterlibatan Kelenjar Getah Bening Regional (N)
N0 : Tidak dapat terlihat metastasis pada kelenjar getah bening regional.
N1 : Metastasis pada peribronkial dan/atau kelenjar hilus ipsilateral.
N2 : Metastasis pada mediastinal ipsilateral atau kelenjar getah bening subkarina.
N3 : Metastasis pada mediastinal atau kelenjar getah bening hilus kontralateral;
kelenjar getah bening skalenus atau supraklavikular ipsilateral atau
kontralateral.
Metastasis Jauh (M)
M0 : Tidak diketahui adanya metastasis jauh.
M1 : Metastasis jauh terdapat pada tempat tertentu misalnya otak (Huq, 2010).
Gejala Klinis
Pada fase awal kebanyakan kanker paru tidak menunjukkan gejala-gejala
klinis. Bila sudah menampakkan gejala berarti pasien dalam stadium lanjut.
Gejala-gejala dapat bersifat :
Lokal (tumor tumbuh setempat) :
 Batuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk kronis
 Hemopt isis
 Mengi (wheezing, stridor) karena ada obstruksi saluran nafas
 Kadang terdapat kavitas seperti abses paru
 Ateletaksis
Invasi lokal :
Kanker Paru
Page 9

Nyeri dada

Dispnea karena efusi pleura


Sindrom vena cava superior

Sindrom Horner (facial anhidrosis, ptosis, miosis)

Suara serak, karena penekanan pada nervus laryngeal recurrent

Sindrom Pancoast, karena invasi pada pleksus brakhialis dan saraf
simpatis servikalis
Gejala Penyakit Metastasis :

Pada otak, tulang, hati, adrenal

Limfadenopati servikal dan supraklavikula (sering menyertai metastasis)

Sindrom Paraneoplastik : terdapat 10% kanker paru dengan gejala :

Sistemik : penurunan berat badan, anoreksia, demam

Hematologi : leuko sitosis, anemia, hiperkoagulasi

Hipertrofi osteoartropati

Neurologik : dementia, ataksia, tremor, neuropati perifer Neuromiopati

Endokrin : sekresi berlebihan hormon paratiroid (hiperkalsemia)

Dermatologik : eritema mult iform, hiperkeratosis, jari tabuh

Renal : syndrome of inappropriate antidiuretic hormone

Asimtomatik dengan kelainan radiologis

Sering terdapat pada perokok dengan
COPD
yang terdeteksi secara
radiologis.

Kelainan berupa nodul soliter (Amin, 2006).
Diagnosis
a. Anamnesis
Anamnesis yang lengkap serta pemeriksaan fisik merupakan kunci untuk
diagnosis tepat. Keluhan dan gejala klinis permulaan merupakan tanda awal
penyakit kanker paru. Batuk disertai dahak yang banyak dan kadang-kadang
Kanker Paru
Page 10
bercampur darah, sesak nafas dengan suara pernafasan nyaring (wheezing), nyeri
dada, lemah, berat badan menurun, dan anoreksia merupakan keadaan yang
mendukung. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan pada pasien tersangka
kanker paru adalah faktor usia, jenis kelamin, keniasaan merokok, dan terpapar
zat karsinogen yang dapat menyebabkan nodul soliter paru.
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menemukan kelainan-kelainan berupa
perubahan bentuk dinding toraks dan trakea, pembesaran kelenjar getah bening
dan tanda-tanda obstruksi parsial, infiltrat dan pleuritis dengan cairan pleura.
c. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium ditujukan untuk :
 Menilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru.
Kerusakan pada paru dapat dinilai dengan pemeriksaan faal paru atau
pemeriksaan analisis gas.
 Menilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru pada
organ-organ lainnya.
 Menilai seberapa jauh kerusakan yang ditimbulkan oleh kanker paru pada
jaringan tubuh baik oleh karena tumor primernya maupun oleh karena
metastasis.
d. Radiologi
Pemeriksaan
radiologi
adalah
pemeriksaan
yang
paling
utama
dipergunakan untuk mendiagnosa kanker paru. Kanker paru memiliki gambaran
radiologi yang bervariasi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan
keganasan tumor dengan melihat ukuran tumor, kelenjar getah bening, dan
metastasis ke organ lain. Pemeriksaan radiologi dapat dilakukan dengan metode
tomografi komputer. Pada pemeriksaan tomografi komputer dapat dilihat
hubungan kanker paru dengan dinding toraks, bronkus, dan pembuluh darah
secara jelas.
Kanker Paru
Page 11
Keuntungan tomografi komputer tidak hanya memperlihatkan bronkus,
tetapi juga struktur di sekitar lesi serta invasi tumor ke dinding toraks. Tomografi
komputer juga mempunyai resolusi yang lebih tinggi, dapat mendeteksi lesi kecil
dan tumor yang tersembunyi oleh struktur normal yang berdekatan.
e. Sitologi
Sitologi merupakan metode pemeriksaan kanker paru yang mempunyai
nilai diagnostik yang tinggi dengan komplikasi yang rendah. Pemeriksaan
dilakukan dengan mempelajari sel pada jaringan. Pemeriksaan sitologi dapat
menunjukkan gambaran perubahan sel, baik pada stadium prakanker maupun
kanker. Selain itu dapat juga menunjukkan proses dan sebab peradangan.
Pemeriksaan sputum adalah salah satu teknik pemeriksaan yang dipakai untuk
mendapatkan bahan sitologik. Pemeriksaan sputum adalah pemeriksaan yang
paling sederhana dan murah untuk mendeteksi kanker paru stadium preinvasif
maupun invasif. Pemeriksaan ini akan memberi hasil yang baik terutama untuk
kanker paru yang letaknya sentral. Pemeriksaan ini juga sering digunakan untuk
skrining terhadap kanker paru pada golongan risiko tinggi.
f. Bronkoskopi
Setiap pasien yang dicurigai menderita tumor bronkus merupakan indikasi
untuk bronkoskopi. Dengan menggunakan bronkoskop fiber optik, perubahan
mikroskopik mukosa bronkus dapat dilihat berupa nodul atau gumpalan daging.
Bronkoskopi akan lebih mudah dilakukan pada tumor yang letaknya di sentral.
Tumor yang letaknya di perifer sulit dicapai oleh ujung bronkoskop.
Kanker Paru
Page 12
g. Biopsi Transtorakal
Biopsi aspirasi jarum halus transtorakal banyak digunakan untuk
mendiagnosis tumor pada paru terutama yang terletak di perifer. Dalam hal ini
diperlukan peranan radiologi untuk menentukan ukuran dan letak, juga menuntun
jarum mencapai massa tumor. Penentuan letak tumor bertujuan untuk memilih
titik insersi jarum di dinding kulit toraks yang berdekatan dengan tumor.
h. Torakoskopi
Torakoskopi adalah cara lain untuk mendapatkan bahan guna pemeriksaan
histopatologik untuk kanker paru. Torakoskopi adalah pemeriksaan dengan alat
torakoskop yang ditusukkan dari kulit dada ke dalam rongga dada untuk melihat
dan mengambil sebahagian jaringan paru yang tampak. Pengambilan jaringan
dapat juga dilakukan secara langsung ke dalam paru dengan menusukkan jarum
yang lebih panjang dari jarum suntik biasa kemudian dilakukan pengisapan
jaringan tumor yang ada (Soeroso, 1992).
Kanker Paru
Page 13
i. CT-Scan
CT – Scan Toraks : Imaging (foto) ini lebih informatif karena dapatmelihat
karakteristik tumor lebih jelas termasuk menentukan ukuran,lokasi dan apakah
sudah terjadi keterlibatan kelenjar getah bening didada serta ada tidaknya
penyebaran di paru. Untuk kanker paru padakondisi tertentu dokter akan
melakukan CT-Scan ulang jika pasienmembawa CT-Scan lama yang telah
dilakukan > 1 bulan.
Untuk kasus yang diduga staging awal, sebagai kemudahannya maka CTScantoraks dilakukan sampai kelenjar suprarenal sehingga dapatdipastikan belum
terjadi penyebaran ke hati atau organ perut lainnya. CT-Scan dilakukan dengan
menggunakan kontras dan sebagaipersiapannya pasien harus puasa sekitar 4 jam
sebelum CT – Scandilakukan dan hanya dapat dilakukan jika fungsi ginjal baik
(craetininedarah normal).
Alur Tindakan Diagnosis Kanker Paru
Kanker Paru
Page 14
Penatalaksanaan
a. Pembedahan
Pembedahan pada kanker paru bertujuan untuk mengangkat tumor secara
total berikut kelenjar getah bening disekitarnya. Hal ini biasanya dilakukan pada
kanker paru yang tumbuh terbatas pada paru yaitu stadium I (T1 N0 M0 atau T2
N0 M0), kecuali pada kanker paru jenis SCLC. Luas reseksi atau pembedahan
tergantung pada luasnya pertumbuhan tumor di paru. Pembedahan dapat juga
dilakukan pada stadium lanjut, akan tetapi lebih bersifat paliatif. Pembedahan
paliatif mereduksi tumor agar radioterapi dan kemoterapi lebih efektif, dengan
demikian kualitas hidup penderita kanker paru dapat menjadi lebih baik.
Pembedahan untuk mengobati kanker paru dapat dilakukan dengan cara :
1. Wedge Resection, yaitu melakukan pengangkatan bagian paru yang berisi
tumor, bersamaan dengan margin jaringan normal.
2. Lobectomy, yaitu pengangkatan keseluruhan lobus dari satu paru.
3. Pneumonectomy,
yaitu pengangkatan paru secara keseluruhan. Hal
inidilakukan jika diperlukan dan jika pasien memang sanggup bernafas
dengan satu paru.

Efek samping pembedahan yang mungkin timbul sesudah operasi, antara
lainbronchitis kronis (terutama pada mantan perokok aktif).

Tindakan pembedahan memiliki angka kegagalan (death rate) sekitar 4,4%
yangtergantung juga pada fungsi paru-paru pasien dan risiko lainnya.
Kanker Paru
Page 15
b. Radioterapi
Radioterapi dapat digunakan untuk tujuan pengobatan pada kanker paru
dengan tumor yang tumbuh terbatas pada paru. Radioterapi dapat dilakukan pada
NCLC stadium awal atau karena kondisi tertentu tidak dapat dilakukan
pembedahan, misalnya tumor terletak pada bronkus utama sehingga teknik
pembedahan sulit dilakukan dan keadaan umum pasien tidak mendukung untuk
dilakukan pembedahan.
Efek samping radiasi, termasuk diantaranya: problem kulit, mual, muntah,
dankelelahan. Radiasi pada dada dapat juga menyebabkan kerusakan paru-paru
dankesulitan bernapas atau menelan.
c. Kemoterapi
Kemoterapi pada kanker paru merupakan terapi yang paling umum
diberikan pada SCLC atau pada kanker paru stadium lanjut yang telah
bermetastasis ke luar paru seperti otak, ginjal, dan hati. Kemoterapi dapat
digunakan untuk memperkecil sel kanker, memperlambat pertumbuhan, dan
mencegah penyebaran sel kanker ke organ lain. Kadang-kadang kemoterapi
diberikan sebagai kombinasi pada terapi pembedahan atau radioterapi.
Penatalaksanaan ini menggunakan obat-obatan (sitostatika) untuk membunuh sel
kanker. Kombinasi pengobatan ini biasanya diberikan dalam satu seri pengobatan,
dalam periode yang memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan agar
kondisi tubuh penderita dapat pulih (ASCO, 2010).
Kanker Paru
Page 16
Target Terapi
Penerapan target terapi biasa dilakukan untuk pengobatan kanker paruparupada stadium 3 dan 4 yang tidak berespons terhadap pengobatan lain.Ada dua
macam target terapi yang paling umum digunakan, yaitu:
1. Erlotinib (Tarceva)
Sel-sel kanker ditutupi oleh protein yang disebut EGFR (Epidermal
GrowthFactor Receptor) yang membantu sel-sel kanker untuk membelah.
Tarcevabekerja dengan tidak mengizinkan EGFR untuk menginstruksikan sel-sel
kanker untuk tumbuh. Tarceva dapat diberikan pada pasien NSCLC untuk
memperpanjang harapan hidupnya.Tarceva bekerja lebih baik pada pasien bukan
perokok atau wanita usia lebihmuda (sebelum menopause). Dan mudah
dikonsumsi setiap hari karenaberbentuk pil.
2. Bevacizumab (Avastin)
Bevacizumad merupakan antibodi yang ditujukan untuk melawan protei
untuk membantu sel tumor membentuk pembuluh darah baru. Obat inimampu
memperpanjang kelangsungan hidup pasien NSCLC stadium lanjut,dan biasanya
diberikan sebagai kombinasi dengan kemoterapi kombinasicarboplatin &
paclitaxel. Bevacizumab biasa diberikan melalui intravena infusdan umumnya
dapat memiliki efek samping berupa perdarahan pada paruparu.
Prognosis
Hal terpenting pada prognosis kanker paru adalah menentukan stadium
penyakit. Pada kasus kanker paru jenis NSCLC yang dilakukan tindakan
pembedahan, kemungkinan hidup 5 tahun adalah 30%. Pada karsinoma in situ,
kemampuan hidup setelah dilakukan pembedahan adalah 70%, pada stadium I,
sebesar 35-40% pada stadium II, sebesar 10-15% pada stadium III, dan kurang
dari 10% pada stadium IV. Kemungkinan hidup rata-rata tumor metastasis
bervariasi dari 6 bulan sampai dengan 1 tahun. Hal ini tergantung pada status
penderita dan luasnya tumor. Sedangkan untuk kasus SCLC, kemungkinan hidup
Kanker Paru
Page 17
rata-rata adalah 1-2 tahun pasca pengobatan. Sedangkan ketahanan hidup SCLC
tanpa terapi hanya 3-5 bulan (Wilson, 2005).
Angka harapan hidup 1 tahun untuk kanker paru sedikit meningkat dari 35
% pada tahun 1975-1979 menjadi 41% di tahun 2000-2003. Walaupun begitu,
angka harapan hidup 5 tahun untuk semua stadium hanya 15%. Angka ketahanan
sebesar 49% untuk kasus yang dideteksi ketika penyakit masih bersifat lokal,
tetapi hanya 16% kanker paru yang didiagnosis pada stadium dini (American
Cancer Society, 2008).
Pencegahan
Cara utama untuk seseorang mengurangi terkena kanker paru adalah
berhentimerokok. Seorang perokok yang telah berhasil berhenti 10 tahun lamanya
berartitelah dapat menurunkan risiko 30 -50 persen untuk terkena kanker
paru.Usaha pencegahan kanker lainnya adalah denga menjaga daya tahan
tubuhmelalui Pola Hidup Sehat, yaitu :
 Pola makan yang teratur, dan berusaha mengkonsumsi suplemen
 Olah raga secara teratur
 Hindari gaya hidup yang merusak kesehatan, seperti minuman
keras,merokok, dll
 Isilah
waktu
dengan
kegiatan
yang
berguna
dan
menyenangkan,sehinggahidup anda menjadi bebas stress
Kanker Paru
Page 18
Kanker Paru
Page 19
KESIMPULAN
Kanker paru adalah tumor ganas paru primer yang berasal dari saluran
napas atau epitel bronkus. Terjadinya kanker ditandai dengan pertumbuhan sel
yang tidak normal, tidak terbatas, dan merusak sel-sel jaringan yang normal.
Faktor resiko kanker paru antara alain, merokok, perokok pasif, polusi udara,
paparan zat karsinogenik dan genetik.
Jenis kanker paru ada 2 yaitu : Kanker Paru jenis karsinoma bukan sel
kecil (KPKBSK / Non SmallCell Lung Cancer = NSCLC) dan Kanker paru jenis
karsinoma sel kecil (KPKSK / Small Cell LungCancer = SCLC).
Penetalaksanaan pada paU4sien kanker paru ada 3 jenis, yakni :
pembedahan, radioterapi dan kemoterapi dan prognosis terhadap pasien kanker
paru tergantung dari tingginya stadium kanker yang diderita dan penatalaksaan
yang tepat, semakin besar tingkat stadium maka semakin buruk pula
prognosisnya.
Kanker Paru
Page 20
DAFTAR PUSTAKA
1. Baron DN. 2000. Kapita Selekta Patologi Klinik, EGC, Jakarta.
2. Azwar, Bahar. 2009. Suara Dokter.com. Kanker Paru. 12 Juni 2009.
3. Syahrudin, Elisna. 2003. Depatremen Ilmu Pulmonologi dan Ilmu
Kedokteran Respirasi. FKUI, Jakarta.
4. Amin, Muhammad. 2001. Pengantar Ilmu Penyakit Paru. Airlangga.
Surabaya.
5. Mukty, Abdul. 1999. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru. Airlangga.
Surabaya.
Kanker Paru
Page 21
Download