ARTI SEBUAH KERINDUAN Yang terucap - Majelis Al

advertisement
ARTI SEBUAH KERINDUAN
Yang terucap dengan lidah kita, tentang Allah SWT, ridho Allah SWT, surga, neraka, iman
kepada Allah SWT, Rasulullah SAW dan segala hal di seputar Islam. Sudahkan kalimat-kalimat
tersebut disaat terucap di bibir, sekaligus di rasa oleh hati nurani kita. Berapakali kita menghadiri
diskusi tentang Islam, seminar tentang syariah, perencanaan dalam dakwah dan lain sebagainya.
Seberapa besar makna kedekatan kita kepada Allah SWT kita rasakan dari segala gebyar
aktivitas tersebut. Teringat sabda Nabi SAW, "Ada orang membaca al-Qur'an, akan tetapi
bacaannya tidak bisa melewati tenggorokannya". Artinya ada orang berbicara tentang perjuangan
untuk Islam, syariat Islam, Allah SWT dan lain sebagainya. Akan tetapi pembicaraan tersebut
hanya bergema di tenggorokannya saja dan tidak bisa terus meresap ke hati.
Ada orang yang sibuk diskusi tentang Islam dan berbicara tentang pemikiran Islam dan Islam,
akan tetapi diskusi dan pembicaraan tersebut hanya berputar-putar di seputar otak kepalanya dan
tidak bisa di hayati oleh hatinya. Ada orang yang lantang suaranya mengajak orang lain kepada
Allah SWT dengan metode penyampaian yang amat menarik, akan tetapi ajakan tersebut hanya
untuk orang lain sementara hatinya sendiri tidak merasa terpanggil untuk menyambut ajakan
tersebut. Itulah orang-orang yang didustakan oleh Allah SWT kelak di akherat. Di dunia
mempunyai gelaran kebesaran dalam urusan agama, akan tetapi gelar-gelar tersebut tidak mereka
ketemukan di akhirat.
Yang kita lakukan disaat ini dan disaat-saat yang telah lalu dari diskusi tentang Islam dan
dakwah. Yang sering kita suarakan dan kita perdengarkan kepada orang lain tentang iman, surga,
neraka dan lain sebagainya. Sudahkan semua itu menjadikan kita semakin takut kepada Allah
SWT, semakin rindu kepada Allah SWT, semakin mengagungkan Allah SWT, semakin cinta
Rasulullah SAW dan Islam? Pernahkah di saat kita mendiskusikan syari'at Islam, tiba-tiba kita
mendengar suara adzan, lalu kita bergegas menyambut seruan muadzin untuk khusyu' shalat
berjamaah? Sudahkah kita yang di siang hari sibuk berbicara tentang ridha Allah SWT, syurga
dan kerinduaan kepada Allah SWT, lalu ditengah malam kita mengkhususkan waktu untuk
memadu kasih dengan Allah SWT? Jika ini semua belum pernah kita lakukan, tanyakan kepada
hati kita sendiri! Apa makna perjuangan kita tentang Islam, Allah SWT dan Rasulullah SAW
kalau bukan untuk menumbuh suburkan kerinduan kita kepada Allah SWT? Apa arti sebuah
pemikiran tentang Islam, jika bukan untuk menjadikan kita rindu keselamatan di akhirat? Apa
arti kalimat yang diucapkan oleh lidah kita tentang kecintaan kepada Allah SWT dan Islam, jika
tidak kita sambung dengan merintih khusyu' dalam ibadah kita kepada Allah SWT di sepinya
malam?
Ya Allah, Pencipta cinta dan kerinduan, jadikanlah kecintaan dan kerinduan kami hanya kepadaMu dan karena-Mu! Ya Allah jadikanlah kami adalah orang-orang yang gemar menyampaikan
kebenaran sekaligus mudah untuk mendengarnya! Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang
menyeru kepada kerinduan kepada-Mu dengan hati dan lidah kami! Ya Allah jadikanlah kami
sebab rindunya hamba-hamba-Mu kepada-Mu.
Wallahu a'lam bisshowab.
www.buyayahya.org
Oleh: Buya Yahya
Pengasuh LPD Al-Bahjah
www.buyayahya.org
Download