Persepsi Siswa Terhadap Guru Sejarah yang Ideal

advertisement
Persepsi Siswa Terhadap Guru Sejarah yang Ideal (Studi Kasus Pada Kelas XI
Ilmu Pengetahuan Sosial Tahun Pelajaran 2012/2013 di SMA Negeri 1 Nusa
Penida, Kabupaten Klungkung, Bali).
Oleh :
Ni Putu Wahyu Harianti, (NIM 0914021030),
(e-mail: [email protected])
Nengah Bawa Atmadja *)
Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui persepsi siswa terhadap penampilan fisikal guru
sejarah yang ideal pada kelas XI IPS Tahun Pelajaran 2012/2013, (2) mengetahui
persepsi siswa tentang sistem pengajaran guru sejarah yang ideal pada kelas XI IPS
Tahun Pelajaran 2012/2013, (3) mengetahui hubungan sosial yang ideal antara guru
dengan siswa di luar proses pembelajaran pada kelas XI IPS Tahun Pelajaran
2012/2013. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian deskriptif kualitatif. Tahap-tahap
yang dilakukan dalam penelitian deskriptif kualitatif ialah (1) Penentuan Lokasi
Penelitian, (2) Teknik Penentuan Informan, (3) Teknik Pengumpulan Data, (4) Teknik
Penjaminan Keabsahan Data. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Penampilan fisikal
guru sejarah yang ideal adalah rapi, sopan, menarik, tidak berlebihan dan sesuai dengan
aturan yang ada; (2) Sistem pengajaran guru sejarah yang ideal adalah mengucapkan
salam, melakukan absensi, mengusai materi, memiliki wawasan yang luas, tidak terlalu
cepat dalam menjelaskan materi, adanya diskusi kelompok, tanya jawab, menggunakan
media pembelajaran, tegas, disiplin, humoris, sabar, penuh kasih sayang, berwibawa,
dan adil dalam memberikan penilaian; (3) Hubungan sosial yang ideal antara guru
sejarah dengan siswa adalah adanya keakraban yang wajar, ramah, terbuka menerima
siswa yang mengalami masalah dalam belajar, bisa menempatkan diri sebagai teman
dan orang tua.
ABSTRACT
This study aims (1) knowing the perceptions of students on the physical appearance of
the ideal history teacher in class XI Science Social Studies (IPS) in 2012/2013, (2)
know the perceptions of students on teaching system the ideal history teacher in class XI
Science Social Studies (IPS) in 2012/2013 (3) an ideal social relationship between
teachers and students outside the learning process in class XI Science Social Studies
(IPS) in 2012/2013. This research is descriptive Research type qualitative. The stages
are done in a descriptive qualitative study were (1) the determination of the location of
the research, (2) the technique of determining the informant, (3) Data collection
Techniques, Underwriting Techniques (4) the validity of the Data. The results showed:
(1) the perception of grade XI IPS in SMA Negeri 1 Nusa Penida history teachers of the
physical appearance of an ideal is a neat, polite, attractive, not excessive and in
accordance with the existing rules; (2) the perception of grade XI IPS in SMA Negeri 1
Nusa Penida in the system an ideal teaching history teacher was saying greetings,
attendance, colonised the material, has a breadth, not too fast in explaining the material,
there is group discussion, debriefing, learning to use media, assertive, disciplined,
humorous, patient, compassionate, authoritative, and fair in giving an assessment; (3)
the perception of grade XI IPS in SMA Negeri 1 Nusa Penida against an ideal social
relationship between history teachers with the students is the existence of a reasonable
familiarity, friendly, open, accepting students who have problems in learning, can
position itself as friends and parents.
Kata Kunci: Persepsi siswa, Guru sejarah ideal.
*)
Dosen Pembimbing Artikel.
1
mata
Guru merupakan ujung tombak yang
pelajaran
yang
kurang
mendapat
berhubungan langsung dengan siswa sebagai
perhatian siswa, salah satunya adalah pada
subjek dan objek belajar. (syamft, 2012).
mata pelajaran sejarah pada kelas XI IPS di
Bagaimanapun bagus dan idealnya kurikulum
SMA Negeri 1 Nusa Penida. Untuk menjadi
pendidikan serta sarana dan prasarana yang
guru sejarah yang ideal tidaklah mudah. Guru
mendukung, jika tanpa diimbangi dengan
tidak hanya cukup berbekal ijazah lulusan
kemampuan
Universitas
guru
yang
baik
dalam
Pendidikan
Sejarah
yang
mengimplementasikannya maka semuanya
ternama. Tetapi Guru sejarah ideal harus
kurang
memiliki 4 kompetensi profesionalisme yaitu
bermakna.
Dalam
proses
pembelajaran, guru adalah salah satu faktor
kompetensi
pribadi,
penting
kompetensi
pedagogik
untuk
mensukseskan
proses
kompetensi
pembelajaran. Peran guru dalam aktivitas
personal
(Depdiknas,
pembelajaran
memiliki
ke-empat
sangat
kompleks
(Wina,
dan
sosial,
kompetensi
2007).
kompetensi
Dengan
tersebut
seorang guru yang professional diharapkan
2006:13).
Menurut Djamarah, (2005: 43-48),
dapat menciptakan kondisi pembelajaran
peran guru dalam aktivitas pembelajaran
yang efektif dan dapat mengantarkan peserta
adalah
didik kesebuah tujuan, yaitu menciptakan
sebagai
korektor,
inspirator,
informator, organisator, motivator, inisiator,
proses
fasilitator,
menyenangkan (Mulyasa, 2005:70).
pembimbing,
demonstrator,
pembelajaran
Selain
pengelola kelas, mediator, supervisor, dan
yang
efektif
menguasai
dan
berbagai
evaluator. Guru dituntut untuk memainkan
kompetensi, guru yang ideal perlu terbuka
berbagai peran tersebut guna mencapai
menerima kritik dan saran yang diberikan
keberhasilan dalam proses pembelajaran.
oleh
Guru juga dituntut mengembangkan berbagai
kekurangannya. Guru juga dituntut up to date
keterampilan dan mengasah pengetahuannya
terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan
agar
teknologi khususnya dalam bidang fashion
dapat
menjadi
guru
yang
selalu
siswa
(penampilan),
diidolakan dan ideal bagi anak didiknya.
demi
sistem
memperbaiki
pengajaran,
segala
serta
hubungan sosial yang baik antara guru dan
Kehadiran guru yang ideal sangatlah
proses
siswa yang tidak hanya terjalin dalam proses
belajar mengajar (PBM), khususnya pada
pembelajaran tetapi juga di luar proses
dibutuhkan
dalam
mensukseskan
2
20).
pembelajaran, serta kepribadian guru yang
Penampilan guru, cara mengajar guru serta
cendrung kaku dan kurang terbuka menjadi
hubungan sosial antara guru dan siswa di
kunci utama mata pelajaran sejarah dan guru
dalam ataupun di luar proses pembelajaran,
sejarah kurang disenangi siswa. Oleh karena
akan memunculnya persepsi tertentu tentang
itu, guru sejarah harus berusaha merubah
guru sejarah itu sendiri. Baik itu berupa
“image” tersebut, jika tidak demikian sejarah
persepsi yang positif ataupun negatif, semua
akan selalu menjadi pelajaran yang tidak
itu tergantung dari bagaimana guru sejarah
diminati siswa. Untuk merubah “image”
menempatkan dirinya.
tersebut, guru harus tahu bagaimana persepsi
pembelajaran
(Hamzah,
2007:
siswa terhadapnya. Persepsi yang baik akan
Dalam penelitian ini yang menjadi
subjek adalah guru sejarah pada kelas XI IPS
membawa
dampak
di SMA Negeri 1 Nusa Penida. Peneliti
persepsinya buruk akan membawa dampak
memilih kelas XI IPS karena pengalaman
buruk juga bagi berlangsungnya proses
ketika menjadi siswa di SMA Negeri 1 Nusa
belajar
Penida pada tahun 2006-2009 serta dari studi
berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Jika
awal, memberi gambaran kepada peneliti
guru
bahwa minat belajar siswa berbeda-beda,
terhadapnya, guru akan berusaha bersikap
tidak semua siswa berminat untuk belajar
lebih baik lagi agar dapat merubah persepsi
sejarah. Hal ini diketahui dari tingkah laku
siswa
siswa di sekolah, misalnya pada saat guru
Sehingga guru sejarah khususnya pada kelas
memberikan tugas terdapat siswa yang serius
XI IPS di SMA Negeri I Nusa Penida mampu
dan kurang serius dalam mengerjakannya.
menjadi guru sejarah yang ideal bagi
Jika guru sedang menerangkan pelajaran, ada
siswanya.
mengajar
telah
baik,
yang
mengetahui
yang
kurang
tetapi
pada
akhirnya
persepsi
baik
jika
siswa
terhadapnya.
Berdasarkan informasi awal tersebut,
siswa yang memperhatikan dan ada juga
dengan
peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh
temannya. Selain itu, ada siswa yang aktif
dengan mengambil judul “Persepsi Siswa
menjawab pertanyaan dari guru dan ada juga
Terhadap Guru Sejarah yang Ideal Studi
yang hanya diam saja. Hal ini dikarenakan
Kasus pada Kelas XI IPS di SMA Negeri 1
oleh penggunaan metode pembelajaran yang
Nusa Penida”.
yang
asik
monoton,
berbincang-bincang
kurangnya
penggunaan
media
3
oleh karena itu penampilan seorang guru
Kajian teori yang digunakan adalah
masalah
perlu diperhatikan, agar tidak menimbulkan
diantaranya: (1) Pengertian, syarat-syarat dan
kesan yang negatif dari siswa. Guru yang
faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi,
berpenampilan sopan, rapi, menarik dan
(2) Pengertian guru ideal, (3) Pengertian
sesuai dengan aturan yang berlaku dalam
penampilan,
proses
berpedoman
pada
rumusan
faktor-faktor
yang
mem-
belajar
mengajar
akan
dapat
pengaruhi penampilan guru yang menarik,
menciptakan suasana yang nyaman bagi guru
penampilan guru yang ideal, (4) Pengertian
itu sendiri dan terutama dalam hal ini adalah
dan macam-macam ketrampilan mengajar,
siswa. (2) Persepsi siswa kelas XI IPS
dan (5) Pengertian hubungan sosial antara
terhadap penampilan fisikal guru sejarah
guru dan siswa.
yang ideal ialah mengucapkan salam sebelum
memulai pelajaran, melakukan absensi, hafal
METODE PENELITIAN
dengan
Penelitian ini lebih banyak bertujuan
nama
siswa,
menguasai
materi
dengan baik, memiliki wawasan yang luas,
untuk memberikan gambaran secara jelas
tidak terlalu cepat dalam menjelaskan materi,
kepada pembaca, sehingga metode yang
adanya diskusi kelompok, adanya tanya
digunakan lebih bersifat deskriptif kualitatif.
jawab,
Adapun langkah-langkah penelitian yang
memberikan
apresiasi,
humoris,
menggunakan media pembelajaran, tegas,
akan dilakukan ialah (1) Penentuan Lokasi
disiplin, sabar, ramah, penuh kasih sayang,
Penelitian, (2) Teknik Penentuan Informan,
berwibawa serta adil dan tidak pelit dalam
(3) Teknik Pengumpulan Data, (4) Teknik
memberikan penilaian. Sistem pengajaran
Penjaminan Keabsahan Data.
guru sangatlah menentukan minat dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran sejarah. (3)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persepsi siswa kelas XI IPS terhadap
Hasil
hubungan sosial yang ideal antara guru
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1)
dengan siswa di luar proses pembelajaran
Persepsi siswa kelas XI IPS terhadap
ialah adanya hubungan yang akrab antara
penampilan fisikal guru sejarah yang ideal
guru dengan siswa, seperti menyapa siswa
ialah rapi, sopan, menarik, tidak berlebihan
saat bertemu di suatu tempat, bersedia
dan sesuai dengan aturan yang ada. Guru
membantu siswa yang mengalami kesulitan
adalah tokoh panutan bagi anak didiknya,
4
belajar, bisa menempatkan diri sebagai teman
guru
perlu
dan orang tua. Hubungan sosial yang baik
menimbulkan kesan yang negatif dari siswa.
antara guru dengan siswa akan menciptakan
Guru
proses pembelajaran sejarah yang lebih
menarik dan sesuai dengan aturan yang
efektif dan menyenangkan.
berlaku dalam proses belajar mengajar akan
yang
diperhatikan
berpenampilan
agar
tidak
sopan,
rapi,
dapat menciptakan suasana yang nyaman
Pembahasan
bagi guru itu sendiri dan terutama dalam hal
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
SMA
Negeri
1
Nusa
ini adalah siswa. Siswa adalah objek yang
Penida
terlibat langsung dalam proses pembelajaran,
merupakan satu-satunya sekolah menengah
baik buruknya seorang guru sejarah siswalah
atas yang ada di Kecamatan Nusa Penida
yang paling mengetahuinya. Guru yang ideal
Kabupaten Klungkung tepatnya di Jalan
harus terbuka menerima kritik dan saran dari
Pendidikan. Dengan letaknya yang cukup
anak didiknya untuk bisa menjadi lebih baik
strategis, yaitu berada tidak jauh dari jalan
lagi. Jika seorang guru yang seharusnya
raya utama, dapat memudahkan siswanya
sampai
kesekolah
tepat
waktu.
menjadi tokoh teladan berpenampilan yang
Jenis
tidak semestinya, akan menimbulkan persepsi
bangunan yang terdapat di sekitar SMA
atau pandangan buruk tentang guru itu
Negeri 1 Nusa Penida yaitu (1) Sebelah
timur:
sendiri (Mulyasa, 2005:40).
Pemukiman dan kebun warga, (2)
Pandangan buruk ini bisa saja berbentuk
Sebelah selatan: Kebun kelapa, (3) Sebelah
cemoohan atau bahkan ekstrimnya bisa
barat: Toko Anda, Koramil, Kantor PKK dan
SMP
dalam bentuk pelecehan. Oleh karena itu,
Negeri 2 Nusa Penida, (4) Sebelah
seorang
utara: Pemukiman warga dan Sekolah Dasar
guru
yang
ideal
haruslah
berpenampilan selayaknya seorang guru, agar
Negeri 3 Ped. Adapun kelas yang diambil
tidak menimbulkan image yang negatif.
sebagai subjek penelitian adalah kelas XI IPS
di SMA Negeri 1 Nusa Penida.
Persepsi
Siswa
Terhadap
Persepsi
Siswa
Terhadap
Sistem
Pengajaran Guru Sejarah yang Ideal
Penampilan
Siswa
Fisikal Guru Sejarah yang Ideal
langsung
Guru adalah tokoh panutan bagi anak
sebagai
dalam
objek
proses
yang
terlibat
pembelajaran,
memiliki berbagai kriteria tentang sistem
didiknya, oleh karena itu penampilan seorang
5
ideal.
yang baik antara guru dengan siswa akan
Penelitian yang penulis lakukan memiliki
menciptakan proses pembelajaran sejarah
peranan
untuk
yang lebih efektif. Hal ini dikarenakan dalam
memecahkan dilema pembelajaran sejarah
mengikuti pelajaran sejarah siswa tidak
dan guru sejarah yang kurang disenangi oleh
merasa
siswa khususnya pada kelas XI IPS di SMA
mengikutinya dengan rileks. Guru yang
Negeri 1 Nusa Penida. Secara umum siswa
judes, galak dan kurang memiliki hubungan
memberikan jawaban bahwa cara mengajar
sosial
guru sejarah yang ideal
menimbulkan
pengajaran
guru
yang
sejarah
sangat
yang
penting
adalah dengan
takut
yang
atau
baik
tegang,
dengan
melainkan
siswa,
akan
rasa takut, tegang dan rasa
memulai
kurang nyaman bagi siswa dalam mengikuti
pelajaran, melakukan absensi, hafal dengan
proses belajar mengajar, bahkan jika betemu
nama siswa, menguasai materi dengan baik,
dengan gurunya disuatu tempat siswa akan
memiliki wawasan yang luas, tidak terlalu
memilih untuk menghindarinya karena tidak
cepat dalam menjelaskan materi, adanya
tahu harus berbicara apa dan takut akan
diskusi kelompok, adanya tanya jawab,
melakukan kesalahan.
mengucapkan
memberikan
salam
pujian
sebelum
saat
mereka
Hubungan sosial guru yang kurang baik
bisa
menjawab, humoris, menggunakan media
dengan
siswanya,
akan
menimbulkan
pem-belajaran, tegas dan disiplin dalam
persepsi atau pandangan negatif tentang guru
mengajar, sabar dalam membimbing siswa,
itu sendiri. Bahkan tidak jarang siswa akan
ramah dan penuh kasih sayang, berwibawa
melabeli guru yang tidak mereka senangi
serta adil dan tidak pelit dalam memberikan
dengan nama-nama tertentu yang dianggap
penilaian.
identik dengan kepribadian guru tersebut.
Siswa bisa saja tidak memperdulikan guru
Hubungan Sosial yang Ideal Antara Guru
yang tidak mereka senangi saat mengajar di
dengan
dalam
Siswa
di
Luar
Proses
kelas.
Oleh
karena
itu
untuk
menghindari image negatif dari siswa, guru
Pembelajaran
perlu menjalin hubungan yang baik dengan
Bagi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1
Nusa Penida, menjalin hubungan sosial yang
siswanya,
baik antara guru dengan siswa sangatlah
pembelajaran tetapi juga di luar proses
penting dilakukan. Karena hubungan sosial
pembelajaran. Menurut siswa kelas XI IPS,
6
tidak
hanya
dalam
proses
hubungan sosial yang ideal antara guru
memberkan
apresiasi,
dengan siswa diluar proses pembelajaran
menggunakan media pembelajaran, tegas,
adalah adanya hubungan yang akrab antara
disiplin, sabar dalam membimbing siswa,
guru dengan siswa, seperti ramah dan
ramah, penuh kasih sayang, berwibawa,
menyapa siswa jika bertemu disuatu tempat,
dan adil serta tidak pelit dalam mem
bersedia membantu siswa yang mengalami
berikan penilaian. Guru yang mengusai
kesulitan belajar, guru bisa menempatkan
kompetensi
dirinya sebagai teman dan orang tua.
diharapkan dapat men ciptakan proses
keguruan
pembelajaran
SIMPULAN
dengan
yang
efektif
baik,
dan
menyenangkan. Sehingga sejarah tidak
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
lagi menjadi pelajaran yang membosankan
pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal
bagi siswa.
sebagai berikut.
3. Hubungan sosial yang ideal antara guru
1. Secara umum siswa kelas XI IPS di SMA
dengan siswa adalah adanya keakraban
Negeri 1 Nusa Penida mem berikan
yang wajar, guru bersedia membantu
jawaban, bahwa penampilan fisikal guru
siswa ketika mengalami kesulitan dalam
sejarah yang ideal adalah berpenampilan
belajar, ramah, bisa menempatkan diri
rapi, sopan, menarik, tidak berlebihan dan
sebagai teman dan orang tua. Guru yang
sesuai dengan aturan yang berlaku di
sekolah.
humoris,
Agar
tidak
ramah dan baik dapat membuat siswa
mengganggu
merasa nyaman dan tidak ragu-ragu untuk
kenyamanan siswa dan guru dalam proses
meng ungkapkan berbagai masalah yang
belajar mengajar.
mereka hadapi di sekolah.
2. Sistem pengajaran guru sejarah yang ideal
menurut siswa kelas XI IPS di SMA
Saran
Negeri 1 Nusa Penida adalah dengan
Berdasarkan kesimpulan di atas,
mengucapkan salam sebelum memulai
diajukan saran sebagai berikut:
pelajaran, melakukan absensi, menguasai
Persepsi siswa yang baik terhadap guru
materi dengan baik, memiliki wawasan
menghasilkan minat belajar yang baik pula,
yang luas, tidak terlalu cepat dalam
oleh
menjelaskan
materi,
adanya
diskusi
membangun persepsi baik tersebut dengan
kelompok,
adanya
tanya
jawab,
cara.
7
karena
itu
guru
sebaiknya
dapat
turut
lancar dan dapat terselesaikan dengan
1. Berpenampilan rapi saat mengajar, sopan,
baik.
menarik, tidak ber lebihan dan sesuai
2. I Wayan Mudana selaku pembimbing II
dengan aturan yang berlaku di sekolah.
2. Dalam
mengajar
guru
yang telah memberikan motivasi, saran
hendaknya
mengucapkan salam sebelum memulai
dan
proses pembelajaran, melakukan absensi,
penyusunan
mengenal setiap siswanya dengan baik,
penyusunan artikel ini menjadi lancar.
mengusai
artikel
ini
dalam
sehingga
DAFTAR RUJUKAN
Artikel.2012.http://syamft.blogspot.com
dalam menjelaskan, mengadakan diskusi
2012/12/penerapan
dan tanya jawab, menggunakan media
2013.
tegas, berwibawa dan adil serta tidak pelit
Depdiknas.
dalam memberikan penilaian.
Tentang
terbuka menerima siswa yang mengalami
Atmadja
yang
Kualifikasi
(PA)
telah
Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
selaku
PT. Rineka Cipta: Jakarta.
dan
Mulyasa. 2005. Menjadi Guru professional.
banyak
Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
meluangkan waktunya kepada penulis
memberikan
Standar
Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan
Ucapan terima kasih ditujukan kepada:
I
Republik
Depdik-nas:Jakarta.
sebagai teman dan orang tua.
Pembimbing
Nasional
Menteri
Akademik dan Kompetensi Guru.
kesulitan belajar, dapat menempatkan diri
Akademik
Peraturan
Indonesia Nomor 16 tahun 2007
dengan siswa, seperti bersikap ramah,
Pembimbing
(2007).
Pendidikan
3. Menjalin hubungan sosial yang baik
Bawa
metode-inquiri
pada.html. Di unduh pada 10 Juli
pembelajaran, sabar, humoris, disiplin,
dalam
penulis
materi pelajaran, memiliki
wawasan yang luas, tidak terlalu cepat
1. Nengah
membimbing
Sanjaya,Wina. 2006. Strategi Pem belajaran
pengetahuannya,
Berorientasi
memotivasi dan membimbing dari awal
Pendidikan.
sehingga penyusunan artikel ini menjadi
Standar
Jakarta:
Prenada Media Group.
8
Proses
Kencana
Download