sexual self concept menurunkan dispareunia wanita menopause di

advertisement
SEXUAL SELF CONCEPT MENURUNKAN DISPAREUNIA WANITA
MENOPAUSE DI DESA MENOREH KECAMATAN SALAMAN
KABUPATEN MAGELANG
Nur Aeni 1 , Heni Setyowati Er, S.Kp. M.Kes 2, Priyo, M.Kep 3
e-mail : [email protected]
1
2
Alumni Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang
Keperawatan Maternitas, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang
3
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang
ABSTRAK
Latar belakang : Angka Harapan Hidup penduduk Indonesia naik dari 67,8 menjadi 73,6 pada periode 20202025 (BPS, 2013). Dengan demikian akan dijumpai banyak wanita yang mengalami menopause, sehingga akan
berdampak terhadap kesehatan perempuan. Salah satu masalah yang muncul pada wanita menopause yaitu
dispareunia, sexual self concept mempengaruhi dispareunia sehingga perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui hubungan antara sexual self concept dengan dispareunia. Tujuan : Menganalisa hubungan sexual
self concept dengan dispareunia pada wanita menopause. Metode : Jenis penelitian adalah observasional dengan
desain studi cross-sectional. Sampel terdiri dari 98 responden. Analisis data dilakukan secara univariat dan
bivariat dengan uji statistic Gamma dan Somers’d Correlation. Hasil : Terdapat hubungan antara sexual self
concept dengan dispareunia (p = 0,009 ; r = -0,443). Rekomendasi : Hendaknya wanita menopause
meningkatkan sexual self concept sehingga tidak terjadi dispareunia.
Kata kunci : wanita menopause, sexual self concept, dyspareunia
ABSTRACT
Background: Life Expectancy of Indonesia's population rose from 67.8 to 73.6 in the period 2020-2025 (BPS,
2013). Thus we will see a lot of women who experience menopause, so it will have an impact on women's health.
One of the problems that arise in menopause is dyspareunia, sexual self-concept affects dyspareunia so it is
necessary to investigate the relationship between sexual self concept with dyspareunia. Objective: To analyze
the relationship of sexual self-concept with dyspareunia in menopause women. Methods: The study was an
observational cross-sectional study design. The sample consisted of 98 respondents. Data analysis was
performed using univariate and bivariate statistical tests Gamma and Somers'd Correlation. Results: There is a
relationship between sexual self concept with dyspareunia (p = 0.009; r = -0.443). Recommendation: Should
postmenopausal
women
increases
sexual
self
concept
so
there
is
no
dyspareunia.
Keywords: menopause, sexual self-concept, dyspareunia
PENDAHULUAN
Menopause merupakan proses berhentinya
estrogen yang dihasilkan ovarium (indung
haid. Masa ini merupakan suatu akhir
telur). Menopause biasanya terjadi sekitar
proses biologis dari siklus menstruasi yang
umur 50 tahun, tetapi terdapat juga wanita
terjadi karena penurunan produksi hormon
menopause pada umur 30-an.
1
Berkurangnya
kadar
estrogen
secara
waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
secara
orgasme
bertahap
menyebabkan
tubuh
perlahan
menyesuaikan
diri
bahkan
terjadi
anorgasme,
terhadap
dispareunia, dan berbagai keluhan lainnya
perubahan hormon. Menurunnya kadar
(Gregersen, 2006). Penelitian longitudinal
estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan
yang
menyebabkan gejala-gejala yang hebat
melaporkan
(Proverawati, 2010).
menopause
sudah
dilakukan
bahwa
di
Inggris
perempuan
post
mengalami masalah seksual
yang signifikan yaitu gangguan dalam
Seksualitas merupakan bagian penting
respon
dalam
seksual, meningkatya dispareunia dan
kesehatan
dan
kualitas
hidup
perempuan. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi
kualitas
hidup
seksual,
frekuensi
hubungan
menurunya libido (Pitkins, 2008).
dalam
seksual perempuan antara lain : faktor
Dispareunia merupakan nyeri alat kelamin
biologis, psikologis, dan faktor sosial
yang
budaya.
dapat
berkaitan dengan hubungan seksual atau
mempengaruhi aspek seksualitas pada
upaya memasukkan objek ke vagina (baik
perempuan menopause, aspek seksualitas
sebagian
tersebut merupakan salah satu bagian dari
menyulitkan diri sendiri atau menimbulkan
kebutuhan dasar manusia yang memiliki
ketidaknyamanan (Johnson et al, 2004).
porsi
yang
Faktor
sama
tersebut
dengan
penurunan
kebutuhan dasar lainnya. Seiring dengan
adanya berbagai perubahan pada masa
menopause
menyebabkan
berbagai
masalah yang salah satunya terkait dengan
pemenuhan
kebutuhan
seksualnya
(Rossella & Esme, 2008).
menetap
atau
atau
berulang,
keseluruhan),
yang
yang
Salah satu penyebab dispareunia adalah
sexual self concept , sexual self concept
yang
menurun
seseorang
dapat
memiliki
menyebabkan
pendapat
negatif
tentang interaksi seksual. Bila berlangsung
lama pada wanita bisa menyebabkan
dispareunia. Terdapat wanita dispareunia
Masalah pada seksualitas dapat berupa
disertai depresi dan gangguan cemas.
penurunan
Gangguan
hasrat
untuk
berhubungan
seksual, masalah lubrikasi vagina, lamanya
cemas
tersebut
dapat
disebabkan karena terjadi perubahan pada
2
tubuh yang sering membuat perempuan
dengan
merasa tidak nyaman dengan dirinya,
menopause. Penelitian ini dilakukan di
sehingga
Desa Menoreh dari tanggal 23 Juni sampai
ia
keintiman
menjadi
fisik
(Danielsson
et
malas
dengan
al,
berbagi
pasangan
2003).
Populasi pada penelitian ini adalah wanita
menopause di Desa Menoreh berjumlah
409 orang dan dibutuhkan subjek sampel
pasti, sehingga perlu dilakukan penelitian
sebanyak
lebih lanjut. Penelitian dilakukan untuk
98
responden.
Cara
pengumpulan data dalam penelitian ini
mengetahui hubungan sexual self concept
pada
wanita
Namun
dengan dispareunia belum diketahui secara
dispareunia
pada
dengan 6 Juli 2014.
sejauhmana hubungan sesual self concept
dengan
dispareunia
dilakukan dengan pengisian kuesioner
wanita
pada sexual self concept dan dispareunia.
menopause di Desa Menoreh, Kecamatan
Alat pengumpulan data
Salaman, Kabupaten Magelang.
pada penelitian
menggunakan Multidimensional Sexual
METODE
Self-Concept Questionnaire (MSSCQ) dan
Jenis penelitian ini adalah observasional
kuesioner Female Sexual Function Index
dengan rancangan cross sectional dengan
(FSFI.) Analisis yang digunakan adalah
proporsional
analisis univariat dan analiss bivariat.
random sampling
untuk
mengetahui hubungan sexual self concept
HASIL
1. Analisis Univariat
Tabel 1. Karakteristik responden
No
1.
2.
21,4
2.
3.
Karakteristik Responden
Umur
45-50 tahun
51-55 tahun
56-60 tahun
Pendidikan Terakhir
Pendidikan Tinggi
Pendidikan Rendah
Pekerjaan
Bekerja
Tidak bekerja
Jumlah
N
%
22
55
21
22,4
56,1
58
40
59,2
40,8
64
34
98
65,3
34,2
100
3
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa umur
58 responden (59,2%) dengan kriteria
wanita menopause sebagian besar berumur
wajib belajar lebih dari 9 tahun. Sebagian
51-55 tahun yang berjumlah 55 responden
besar wanita menopause bekerja sebagai
(56,1%). Tingkat pendidikan formal pada
pegawai swasta dan berwirausaha dengan
sebagian besar wanita menopause adalah
jumlah 64 responden (65,3%).
tingkat pendidikan tinggi yang berjumlah
Tabel 2. distribusi frekuensi sexual self concept
No
1
2
3
Sexual Self Concept
Sexual self concept rendah
Sexual self concept sedang
Sexual self concept tinggi
Jumlah
N
0
63
35
98
%
0
64,3
35,7
100
Tabel 2 dapat diketahui dari 98 responden
sexual self concept tinggi terdapat pada 35
diperoleh
responden (35,7%).Ttidak ada responden
63 responden yang memiliki
sexual self concept sedang (64,3%). Nilai
dengan Sexual self concept rendah
Tabel 3. distribusi frekuensi dyspareunia
No
1
2
3
Dispareunia
Dispareunia ringan
Dispareunia sedang
Dispareunia berat
Jumlah
N
19
36
43
98
%
19,4
36,7
43,9
100
Dari tabel 3 dapat diperoleh data dari 98
dispareunia sedang terdapat pada 36
responden yaitu score dispareunia ringan
responden (36,7%), nilai score dispareunia
terdapat pada 19 responden (19,4%). Score
berat terdapat pada 43 responden (43,9%).
2. Analisis Bivariat
Tabel 4. Analisis hubungan sexual self concept dengan dispareuni
Sexual self concept
Rendah
Sedang
Tinggi
Total
Ringan
f (%)
0 (0,0)
8 (8,2)
11(11,2)
19(19,4)
Dispareunia
Sedang
f (%)
0 (0,0)
22(22,4)
14(14,3)
36(36,7)
r
Berat
f (%)
0 (0,0)
33 (33,7)
10 (10,2)
43 (43,9)
f
0
63
35
98
Total
(%)
(0,0)
(64,3)
(35,7)
(100)
-0,443
p value
0,007
4
Uji Korelasi Gamma
Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui
-0,443 menunjukkan korelasi yang negatif
bahwa nilai Significancy (p = 0,007) yang
dengan kekuatan korelasi yang sedang
menunjukkan bahwa hubungan antara
antara
sexual self concept dengan dispareunia
dispareunia. Artinya semakin tinggi sexual
adalah bermakna dan terdapat hubungan
self concept maka semakin ringan tingkat
yang signifikan. Nilai korelasi sebesar r =
dispareunianya.
sexual
self
concept
dengan
PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
dengan jumlah 58 responden (59,2%),
Responden dalam penelitian ini yaitu
Jenjang pendidikan SD sampai SMP
wanita yang sudah mengalami menopause,
dengan jumlah 40 responden (40,8%).
hal ini sesuai dengan jumlah wanita
Status pekerjaan reponden pada penelitian
menopause di Kecamatan Salaman yang
ini dikategorikan menjadi bekerja dan
mencapai angka 3.619 jiwa (10,43%) dan
tidak bekerja. Status pekerjaan responden
di Desa Menoreh merupakan desa yang
sebagian besar yaitu bekerja dengan
memiliki angka tertinggi di Kecamatan
jumlah
Salaman
responden yang tidak bekerja yaitu 34
yang
mencapai
409
jiwa
64
responden
(65,3%),
dan
(11,30%) (Dinkes Magelang, 2012).
responden (34,7%).
Tingkat umur responden dalam penelitian
Pekerjaan adalah simbol status seseorang
ini sebagian besar berumur 51-55 tahun
dimasyarakat.
dengan
55
jembatan untuk memperoleh uang dalam
wanita
rangka memenuhi kebutuhan hidup dan
menopause yang berumur 45-50 tahun
untuk mendapatkan tempat pelayanan
sebanyak 22 responden (22,4%), dan
kesehatan
wanita menopause yang berumur 56-60
wanita
tahun sebanyak 21 responden (21,4%).
menjadi dua, yaitu wanita menopause yang
Status
pada
tidak bekerja (IRT) dan wanita menopause
SMA
yang
jumlah
responden
responden
(56,1%),
pendidikan
penelitian
ini
yaitu
pada
responden
rata-rata
adalah
Pekerjaan
merupakan
yang diinginkan. Pekerjaan
menopause
bekerja.
dikelompokkan
Demikian
pula
pada
5
penelitian ini sebagian besar ibu bekerja.
berkualitas
Wanita yang bekerja pada umumnya
semakin matang intelektualnya. Mereka
mempunyai
cenderung lebih memperhatikan kesehatan
sempit,
cara berfikir yang tidak
merasa
lebih
aman
dan
pengetahuannya
sehingga
dirinya dan keluarganya.
mempunyai kepercayaan terhadap diri
sendiri dan kemampuannya (Irmawati,
Faktor umur, pendidikan terakhir, dan
pekerjaan dapat mempengaruhi
2003).
kondisi
kesehatan
seseorang.
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar
bertambahnya
usia
manusia yang sangat dibutuhkan untuk
fungsi tubuh secara sistemik. Kondisi ini
pengembangan
yang
penurunan
dan
peningkatan
intelektual
seseorang.
seseorang terpapar suatu penyakit. Pada
Kematangan intelektual ini berpengaruh
usia menopause terjadi perubahan baik
pada wawasan dan berpikir seseorang,
secara hormonal maupun secara fisik
baik dalam tindakan yang dapat dilihat
terhadap
maupun
seksual.
kematangan
diri
terjadi
Semakin
dalam
cara
keputusan.
Tingkat
merupakan
salah
pengambilan
pendidikan
satu
faktor
yang
lebih mudah menerima ide teknologi baru
oleh
reproduksi
Selain usia, pendidikan terakhir dapat
mempengaruhi
kesehatan
wanita.
Informasi yang benar dan akurat tentang
yang
diberikan
kesehatan
tubuh
dispareunia sangat penting bagi wanita
(Notoatmodjo, 2003).
berarti
sitem
mempengaruhi
juga
mempengaruhi persepsi seseorang untuk
Pendidikan
dapat
bimbingan
seseorang
yang
terhadap
perkembangan orang lain menuju ke arah
sudah
sehingga
dapat
mengalami
mengurangi
menopause
keluhan-
keluhan yang dapat mengganggu derajat
kesehatan pada wanita menopause.
suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi
tingkat pendidikan seseorang, maka makin
mudah
dalam
memperoleh
menerima
informasi, sehingga kemampuan ibu dalam
berpikir
lebih
rasional
dan
Hubungan sexual self concept dengan
dyspareunia
semakin
Hasil penelitian dari 98 responden yang
dilakukan di Desa Menoreh Kecamatan
Salaman menunjukkan bahwa score sexual
6
terdapat
peristiwa atau pengalaman seksual yang
responden. Nilai score sexual self concept
berarti, pengalaman seksual tersebut akan
sedang terdapat 63 responden (64,3%), dan
membentuk sexual self concept pada
nilai untuk score sexual self concept tinggi
individu sehingga sexual self concept
terdapat 35 responden (35,7%), sedangkan
tersebut dapat mempengaruhi masa depan
untuk
dan membantu individu untuk mengatur
self
concept
rendah
tingkat
tidak
dispareunia
wanita
menopause pada penelitian ini dengan
dan
jumlah
(19,4%)
mereka (Hensel et al, 2011). Sexual self
dikategorikan dispareunia ringan. Untuk
concept didefinisikan sebagai evaluasi
nilai score (36,7 % ) dengan jumlah
sendiri pada individu tersebut terhadap
responden
perasaan
seksual
dispareunia sedang, dan nilai score 43
Penelitian
telah
responden (43,9%) dikategorikan pada
masalah seksual berkaitan dengan konsep-
dispareunia berat.
diri seksual yang dirasakan pada wanita
19
responden
36
jiwa
dikategorikan
memahami
pengalaman
dan
seksual
tindakannya.
menunjukkan
bahwa
menopause sehingga terjadi perubahan
Hasil analisis bivariat antara hubungan
sexual self concept dengan dispareunia hal
dalam perilaku seksualnya (Piscon et al
,2011).
ini ditunjukkan dengan nilai Korelasi
Gamma and Somerd’s diperoleh nilai p =
Orang yang memiliki sexual self concept
0,007 yang berarti terdapat hubungan yang
yang tinggi memiliki perasaan yang kuat
signifikan antara sexual self concept
terhadap perilaku seksual yang positif
dengan dispareunia.
dengan menjaga
Sexual self concept merupakan kekuatan
(Piscon, et al, 2011). Lima langkah dalam
yang membangun dan mengacu pada
meningkatkan perilaku sexual self concept
individu, dimana setiap individu tersebut
adalah
memiliki persepsi dan perasaan yang
berbeda dan unik sehingga pasangan selalu
positif maupun negatif
terhadap dirinya
memiliki
kesehatan seksualnya
gaya
seksual
yang
tertarik, mampu menegaskan keinginan
dalam hal seksualnya (Rostosky et al,
seksual
mereka
walaupun
sudah
2008). Sexual self concept merupakan
menopause dan mengalami dispareunia,
7
melakukan tindakan agar pasangan tertarik
sendiri yang dibina melalui interpretasi
dan berpenampilan
subjektif
menarik, memiliki
dari
pengalaman
pribadi,
sexual self concept yang positif dan
penilaian dari orang lain, dan penilaian diri
meyakinkan sexual self concept bahwa
langsung (Hensel et al, 2011).
dirinya siap untuk melakukan hubungan
Penyesuaian diri paling sulit baik bagi para
seks (Buzwell & Rosenthal, 1996).
ibu yang telah menopause maupun bagi
Sexual self concept dipengaruhi oleh
suami
beberapa faktor diantaranya yaitu persepsi
perubahan fungsi seksual. Banyak wanita
seseorang tentang gairah, respon, dan
yang tertekan jiwanya dan mengalami
energi untuk melakukan hubungan seksual.
masa genting dalam mencoba untuk
Seseorang yang mengalami masalah dalam
menyesuaikan dengan perubahan pola
melakukan hubungan seksual sehingga
hidup yang datang bersamaan dengan
menyebabkan frustasi dalam melakukan
masa menopause. Dukungan, perhatian,
hubungan seksual
serta kasih sayang dari suami sangat
sexual
concepnya
pada
masalah
berarti bagi wanita yang telah menopause
menurun (Aubrey, 2007). Wanita yang
sehingga mereka dapat lebih mudah
sudah memasuki usia menopause akan
menyesuaikan diri terhadap perubahan
mengalami penurunan sexual self concept.
fisik, emosi dan fungsi seksual.
menopause
negatif
adalah
atau
Wanita
self
yang menyebabkan
mereka
merasa
depresi
terhadap dirinya yang disebabkan karena
penurunan kadar estrogen dan penurunan
elastisitas vagina yang menyebabkan nyeri
saat
melakukan
Keterbukaan
hubungan
seksual
dan
seksual.
penurunan
kecemasan seksual dari waktu ke waktu
dapat mempengaruhi perilaku seksual
yang mungkin akan rentan terhadap
perubahan dalam melakukan hubungan
seksual. Sexual self concept dievaluasi diri
Dispareunia atau nyeri yang dirasakan
wanita
hubungan
menopause
seksual
saat
melakukan
menunjukkan
hasil
mayoritas wanita menopause berada pada
tingkat nyeri yang berat (43,9%), sebagian
merasakan nyeri sedang (36,7%), dan
hanya beberapa yang mengalami
nyeri
ringan (19,4%).Dispareunia merupakan
nyeri yang dapat terjadi di introintus,
vagina, atau jauh di dalam pelvis yang
8
menetap
atau
berulang,
pada
saat
seseorang
memiliki
pendapat
negatif
melakukan hubungan seksual. Dispareunia
tentang interaksi seksual. Bila berlangsung
merupakan rasa nyeri /sakit atau perasaan
lama pada wanita bisa menyebabkan
tidak nyaman selama melakukan hubungan
dispareunia. Terdapat wanita dispareunia
seksual. Beberapa lokasi paling nyeri
disertai depresi dan gangguan cemas.
seperti: di daerah introitus vagina, vagina,
Gangguan
uretra,
atau
disebabkan karena terjadi perubahan pada
tersebar dan tak dapat ditentukan pasti
tubuh yang sering membuat perempuan
lokasinya.
merasa tidak nyaman dengan dirinya,
kandung
kemih,
pelvis,
sehingga
Penderita
dispareunia
bisa
memiliki
pendapat negatif tentang interaksi seksual.
cemas
ia
keintiman
tersebut
menjadi
fisik
dapat
malas
dengan
berbagi
pasangan
(Danielsson et al, 2003).
Bila berlangsung lama pada wanita bisa
menyebabkan
vaginismus
(Pangkahila,
Dispareunia
merupakan
salah
satu
2007). Nyeri saat berhubungan seksual
disfungsi seksual yang paling sering
dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan
dikeluhkan
terganggunya pemenuhan kebutuhan dasar
namun wanita menopause tersebut masih
perempuan,
yaitu
seksual
sedikit yang mengetahui mengenai sexual
(kebutuhan
biologis).
wanita
self image. Sexual self image merupakan
menopause terjadi frekuensi penurunan
salah satu komponen dari sexual self
intercouse
mengalami
concept. Pada wanita menopause banyak
kekeringan vagina yang menyebabkan
sexual self image yang menurun, sehingga
dispareunia Dispareunia merupakan nyeri
terjadi
yang timbul dalam melakukan hubungan
dispareunia.
seksual
dispareunia
karena
yang
kebutuhan
Pada
sering
dapat
menimbulkan
gangguan atau disfungsi seksual.
pada
wanita
peningkatan
Wanita
menopause,
untuk
keluhan
dengan
keluhan
sexual self image nya juga
menurun atau negatif.
Salah satu penyebab dispareunia adalah
sexual self concept , sexual self concept
yang
menurun
dapat
menyebabkan
9
KESIMPULAN
wanita
bagi profesi perawat maternitas dalam
menopause di Desa Menoreh sebagian
memberikan asuhan keperawatan dengan
besar berumur 51-55 tahun. Karakteristik
benar dan baik untuk memperhatikan
responden pada status pendidikan yaitu
kondisi psikologis sexual self concept pada
pendidikan tinggi yang sebagian besar
wanita
berpendidikan
masalah
Karakteristik
respoden
SMA.
umur
Karakteristik
menopause
dalam
yang
mengalami
melakukan
hubungan
responden status pekerjaannya sebagian
seksualnya yang disebabkan dyspareunia,
besar adalah bekerja. Wanita menopause
sehingga
di
mengontrol dirinya selama melakukan
Desa
Menoreh
sebagian
besar
wanita
menopause
mampu
mempunyai sexual self concept sedang dan
hubungan seksual dan
mengalami dispareunia berat. Terdapat
pengalaman yang positif untuk melakukan
Hubungan yang signifikan antara sexual
hubungan seksual. Perawat maupun tenaga
self concept dengan dispareunia pada
kesehatan
wanita menopause dengan p = 0,007 dan r
meningkatkan caring dan empati pada
= -0,443.
wanita menopause, misalnya memberikan
lainnya
dapat memiliki
disarankan
untuk
penjelasan dan informasi lebih mengenai
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai
dispareunia dan sexual self concept.
salah satu sumber informasi mengenai
hubungan sexual self concept dengan
Bagi
dispareunia. Responden dapat berupaya
menindaklanjuti program terapi dalam
untuk menurunkan dispareunia dengan
meningkatkan sexual self concept untuk
mempersiapkan diri baik fisik maupun
mengurangi nyeri dispareunia. Penting
psikologis pada masa menopause dan
menjalin hubungan saling percaya dan
mampu
saling memahami untuk lebih intens
meningkatkan
sexual
self
conceptnya.
penelitian
sehingga
selanjutnya
responden
terbuka
dapat
untuk
mengungkapkan masalah seksual yang
Bagi Tenaga Kesehatan hasil penelitian ini
dialami.
dapat dijadikan sebagai acuan khususnya
10
REFERENSI
Buzwell, S. & Rosenthal, D. (1996). Constructing a sexual self: Adolescents’ sexual
selfperceptions and sexual risk-taking. Journal of Research on Adolescence, 6, 489 –
513.
Danielsson et al. (2003). Prevalence and incidence of prolonged and severe dyspareunia in
women: results from a population study. Scand. J. Public Health, 31(2):113-8.
Dinkes Magelang (2012) Profil Kesehatan Kabupaten Magelang.
Gregersen, N. et al. (2006). Sexual Dysfunctionin the Peri-and Postmenopause, Status of
incidence, pharmacological treatment and possible risks A secondary publication,
Danish Medical Bulletin Vol. 53 no 3.
Hensel, D. J., Fortenberry, J. D., O’Sullivan, L. F., & Orr, D. P. (2011). The developmental
association of sexual self-concept with sexual behavior among adolescent women.
Journal of Adolescence, 34, 675 – 684. doi: 10.1016/j.adolescence.2010.09.005.
Irmawati. (2003). Tinjauan psikologis masalah menopause dan andropause. Diunduh tanggal
10 Juli 2014 dari http//www.usu.ac.id/id/files/artikel/menopause_andro_irma.pdf.
Johnson SD, et al . (2004). The association of sexual dysfunction and substance use among a
community epidemiological sample. Archives of Sexual Behavior, 33:55-63.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Pangkahila, W. 2007. Memperlamat Penuaan, Meningkatkan Kualitas Hidup.
Pischon, Boeing, Hoffmann, et al. General and abdominal adiposity and risk of death in
Europe. N Engl J Med 2008;359:2105-20.
Pitkin, J. (2009). Sexuality and the menopause. Elsevier, 23, 33-52.
Proverawati, A. (2010). Menopause dan Sindrome Menopause. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rossella, E & Esme, A .(2008). Women’s perception of sexuality around the menopause :
Outcomes of European thelephone survey. European Journal of Obstetric &
Gynecology and Reproductive Biology, 137, 10-16.
11
Download