g0r,ernmenl - Portal Garuda

advertisement
KEADILAN SEBAGAI KEWAJIBAN MORAL BAGI
ADMINISRATOR PEMERINTAH
Oleh: Harvono
Dosen Fakultas Isipol Universitas
,
Tidar Magelang
Abstract
Up to now discussing government
administrator (from the central up to
the regional level) is very interesting.
Moreover, it is connected to the ethic,
moral and justice problents. An
administrator must have leadership
ethics for the organization he leads.
Besides the administrotor rnust have
morality as a good adntinistralor or os
a good leader An atlministrator or a
Ieader can be said as a successJful
administralor or leader if he con govern
and manage societv lfe appropriately
(lustrJioblv).
Key -*ords .' administration
ethi.y,
g0r,ernmenl,
admini.stration.
153
YoL 25
Na 2,
15 Septenber 2(N7
:
153-160
A. PENDAHULUAN
ETIKA
Kata etika, sering disebut dengan istilah etik, atau etchis
(bahasa Inggris), mengadung banyak pengertian.
Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata
latin "edrics" dan dalam bahasa Yunani disebut "ethicos" yang berarti
kebiasaan. Dengan demikian memrrut pengertian yang asli, yang
dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat.
Kemudian pengertian berubah, bahwa etika suatu ilmu yang
membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana
yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik.
Etikajuga disebut ilmu normatif, maka dengan sendirinya
berisi ketenhran-ketentuan (norma-norma) dan nilar-nilai yang dapat
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
btika merupakan cabang filsafat, yang mempelajari
pandangan-pandangan dan persoalan-persoalan yang berhubungan
dengan masalah kesusilaan, dan kadang-kadang orang memakai
etk4 filsafat moral atau filsafat suila. Dengan demikian
dapat dikatakan, etika ialah penyelidikan filosofis mengenai
kewajiban-kewajiban manusia dan hal-hal yang baik dan bumk.
istilah filsafat
Etika adalah penyelidikan filsafat bidang moral. Enka tidak membahas
keadaan manusia, melainkan membahas bagaimana manusia itu
seharusnya bertingkah laku benar.
Etika dapat dibedakan rnenjadi tiga macam, yaitu :
l) Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang
kebaikan, tentang penilai an dari perbtntan seseorang.
2) Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan.
Misalnya seseorang dikatakan etis apabila orang itu telah
berbmt kebajikan.
154
Keedilan scbo gai Kew$tban Btgi
3)
A
dni n istrator......... (Haryon o)
Etikasebagaifilsafatyargnrcmpelajd
ardangan
yang berhubungan dengan masalah kesusilaan.
Kitajup sering mendengar istilah :
I ) Descriptive elhics, ialah gambaran
atau lukisan tentang etika
2) Normative ethics,ialah norma-norma tentang etika
3) Philosophy eth ics,ialah etika sebagai filsafat yang manyelidiki
kebenaqan.
MORAL
Moral (bahasa Latin mos, jamak moras). Dari istilah ini
mtrncul pula istilah morale atau moril, tetapi artinya sudah jauh sekali
daripengertian asalnya. Moril bisaberarti semangat atau dorongan
batin. Dsamping itu terdapat istilah norma yang berasal dari bahasa
L,atin (norma : penyiku atau pengukur), dalam bahasa Inggrs nonna
berati aturan atau kaidah. Dalam kaitannya dengan penlaku manusi4
no*u digrrakan sebagai pedoman atau haluan bagi perilaku yang
seharusnya dan juga untuk menilai sebelum ia lalarlian.
Solomon menggariskan adanya perbedaan antara etika,
moral dan moralitas. Etika merujuk kepada dua hal. Pertama, etika
berkenaan dengan disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai-nilai
yangdianut oleh manusiabeserta pembenarannya dan dalamhal ini
etikamerupakan salah satu cabang filsafat. Ke&ta, etikamerupakan
pokok permaslahandidalam disiplin ilrnu itu sendiri yaitu nilai-nilai
dan hukum-hukum yang mengatu tingkah laku manusia. Moral,
dalam pengertiannya yang umum menaruh penekanan kepada
karakter dan sifat-sifat individu yang khusus, di luar ketataan kepada
peraturan. Maka moral, merujuk sebagai yang kesemuanya tidak
terdapat dalam peraturan-peartuaran hukum. Sedangkan moralitas
mempunyai makna yang lebih khusus kepada hukum-hukum dan
prinsip-prinsip yang abstrak dan bebas. O"ang yang mengingkari
155
VoL
25 No. 2, IS ScFembet 2M7
: IS3-|ffi
janji yang diucapkanya telah dapat dianggap sebagai orang yang
tidak bisa dipercaya atau tidak etis, tetapi bukan berarti tidak
bermoral, rulmun meracuni mertua disebut tindakan tidak bermoral.
Demkian pentingnya kedudukan moralitas atau huktun moral
bagi manusia sehingga dalan banyak hal kemajuan peradaban suatu
bangsa dapat diukur dari sejauh mana individu-individu dalam bangsa
tersebut dalam menjurgwrg tinggi nilai-nilai moralitas.
fJlcran normatif, bagaimana yang terdapat dalam interaksi
penguas4
penyelenggara atau administrator negara dengan
antara
rakyat atau masyarakat umum, serta bagaimana seharusnya
kebijakan-kebijakan publik itu dilaksanakan.
Tolok ukur keberhasilan pranata publik yang harus
diperhatikan setelah bangsa kita mengalami peningakatan
kemakmnan ekonomis yang cukup besar ialah terwujudnya keadilan
sosial.
B. KEADILAN DAN KEWAJIBAN MORAL BAGI
ADMINISTRATOR
Irras,
PE M
ERINTAHAN
Dalam suatu negara dengan berbagai tujuan yang dernikian
kelompok-kelompok warga yang berbeda-beda, kepentingan-
kepentingan yang berlainan (bahkan kadang-kadang bertentangan),
landasan keadilan yang tampaknya menrpakan suatu keharusan.
Dalam suatu krjhidupan negara, nyata sekali keadilan
merupakan sebuah nilai luhur bagi terwujudnya perserikatan yang
tertib, bangsa yang bersatu dan kehidupan yang sejahtera. Setiap
negara yang baik, senantiasa dihurtut adanya pemerintahan yang adil,
hukum yang adil dan berbagai tata tertib lainnyayngserba adil.
156
Kead
ilaa sebagal Kew$ihan Bagi Adnin is/,raton..,.....
(f aryoa
o)
Kalau keadilan tidak dijunjturg tingg sebapi suatu nilai yarg
luhur oleh seluruh aparat penguasa. Semua mekanisme adminisasi
pemerintahan dan segenap warga negar4 maka kehidupan negara
yang bersangkutan pastilah hanya penuh dengan kezaliman,
pertikaian dan kekacauan. Jadi suatu kehidupan suatu
penyelgnggaraan pemerintahan yang damai, arnan dan bahkan
sejahtera, hanya dapat tercapai kalau berdasarkan keadilan sebagar
suatu nilai luhur yang diindahkan semua pihak.
Dalam kepustakaan telah dirumuskan berbagai definisi
keadilan oleh para ahli yang cukup berbeda-beda. Salah satu
perumusan yang sampai sekarang masih dianut berasal dari z:rman
Romawi yang menjeladcan, keadilan sebagai kemauan yang langgeng
untuk memberikan kepada setiap oftng apa yang semestinya. Inti
ide keadilan memrut definisi itu ialah pemberian kepada seflap orang
apayang semestinya.
Dalam hubungan ini, setiap pengauasa atau pejabat negara
yang pada hakikatnya berfimgsi sebagai adniminstrator dan seorang
administrator harus mengabdi kepada kepentingan umutn, bukan
sebaliknya.
Karena itu disamping harus memenuhi persyaratanpersyaratan teknis seperti intelegensia, kemampuan mengambil
kepufusan, wawasan kedepan atau kemahiran manajemen" mereka
hans memepunyai landasan normatifyang terkandung dalam nilainilai moral, yang berkenaah dengan konsep keadilan.
Ddalam kehidupan bernegara, nilai keadilan menrpakan nilar
instrinsik yang sangat penting bahkan bagi negara, keadilan
merupakan cita-cita tertinggi yang mesti dicapai dengan segala daya
danupayanya.
t57
VoL
25 No, 2, I5 Scpteakr 2007
:
153-160
Pemerintah harus menyelenggarakan pengaturan dan
pengurusan kehidupan masyarakat secara adil melalui
terselenggaranya proses administrasi dalam birokrasi yang adil,
seperti a.l :
(a) Keadilan hukum yang akan menentukur terjaminnya tertib
sosial didalam masyarakat, (b) keadilan yang bertalian dengan
produksi, distibusi dan perdagangan atau disebut sebagai keadilan
ekonomis, (c) termasuk pula konsep tentang keadilan sosial yang
mengharuskan distribusi layanan sosial kepada serupa unsur
masyarakat secara adil.
Untuk berlaku adil, seorang administrator pelu
mernperhatikan unsur-unsur keadilan seperti disebutkan di atas.
Namun disamping itu ia harus memiliki dorongan batin yang kuat
untuk bertindak adil dalarn interaksinya dengan masyarakat sebagai
pengguna j asa birolaasi.
Seorang a&ninistrator diharapkan dapat bersikap adil dalam
menghadryi masalah.masalah yang berhubwrgan dengan adrninishasi
pernerintah.Keadilan menrpakan salah satuide agturg dalam sejarah
peradaban umat manusia sejak zaman dahulu hingga kini. Demikian
pula keadilan marjadi inti salah satu sila dari Pancasila yaitu Keadilan
Sosial.
Dalam P4 telah digariskarL tentang sila Keadilan Sosial yang
artinyamanusia Indonesia menyadarihak dan kewajiban yang sama
untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat
Indonesia. Unhrk itu perlu dikembangkan sftap adil terhadap sesam4
menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati
hakhakorang lain.
Demikian pula perlu dipupuk sikap suka memberikan
pertolongan kepada orang yang memerlukan agar dapat berdiri
158
YoL 25
Na 2, IS k6nbct
2007
:
153-160
Pemerintah harus menyelenggarakan pengaturan dan
pengurusan kehidupan masyarakat secara adil melalui
terselenggaranya proses administrasi dalam birokrasi yang adil,
seperti a.l :
(a) Keadilan hukum yang akan menenhtkan terjaminnya tertib
sosial. didalam masyarakat, (b) keadilan yang bertalian dengan
produksi, distibusi dan perdagangan atau disebut sebagai keadilan
ekonomis, (c) termasuk pula konsep tentang keadilan sosial yang
mengharuskan distribusi layanan sosial kepada serupa unsur
masyarakat secara adil.
Untuk berlaku adil, seorang administrator pelu
memperhatikan unsur-unsur keadilan seperti disebutkan di atas.
Namun disamping itu ia harus memiliki dorongan batin yang kuat
urhrk bertindak adil dalarn interaksinyadengan masyarakat sebagai
pengguna jasa birokrasi.
Seorang a&ninistrator diharapkan dapat bersikap adil dalam
menghadapi masalahmasalah yang berhubrngan dengan administrasi
pernerintah.Keadilan merupakan salah satuide agury dalam sejarah
peradaban umat manusia sejak zaman dahulu hingga kini. Demikian
pula keadilan marjadi inti salah satu sila dari Pancasila yaitu Keadilan
Sosial.
Dalam P4 telah digarnkan, tentang sila Keadilan Sosial yang
artinyamanusia Indonesia menyadari hakdan kewajiban yang sama
untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan rnasyarakat
Indonesia. Unhrk itu perlu dikembangkan sftap adil terhadap sesam4
menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati
hakluk orang lain.
Demikian pula perlu dipupuk sikap suka memberikan
pertolongan kepada orang yang memerlukan agar dapat berdiri
t58
Kcadilta
scba ga
i
Keraj ibaa Bagi
A
dniairraur...,.-.. -
( Ha ryon o)
sendiri. Dengan sikap demikian ia tidak menggunakan hak miliknya
untuk usaha-uvha yang trersifat perasaan terhadap orang lain, juga
tidak usaha hal-hal yang bersifat pemborosan dan hidup bergaya
mewah serta perbuatan-perbuatan lain yang bertentangan dengan
.
atau merugikan kepentingan urnurn.
C. KESIMPULAN
Sejak zaman kuno sampai masa modern sekarang telah
berkembang ajaran-ajaran keadilan yang dapat diterima dalam
kehidupan masyarakat.
Bidang etika mentunbuhkanberbapi ajaran keadilan moral
menitikberatkan pada perintah berbuat baik dan larangan berbuat
salah terhadap orang lain,
Bidang hukum menumbuhkan berbagai ajaran keadilan
huttm
y'ang menetapkan keadilan sebagai sratu cita dan tujuan dalam
hukum.
Setiap administrator pemerintah yang adil wajib melalarkan
tindakan adil dalarn pelaksanaan tugasnya. Ajaran-ajaran keadilan
yang telah ada dapat diterapkan atau dijadikan pedoman dalarn
pernbuatan sehingga terwuiud tindakan adil.
DAFTAR PUSTAIG
Walryudi Kumorotomo, 1996 cet. Iitika Administrasi Negara,
Jakarta. PT. Raja Crafindo Persada.
Sondang. P. Siagian, 1988. Organrsasi, Kepemimpinan dan
Perilaku Oryanisasi, Jakarta, Gunung Agung.
159
VoL
25 No. 2, 15 Seplertcr 2M7
:
153-160
Kuncorohadi, 1983. Pokok-Pokok Perilaku Organisasi,
Semarang, UNDIP.
New Wlliem, 1996. Administrative Action The Techniques of
Organization, New York, Prentice Hall Englewood Cliff.
160
Download