BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Brown, mengutip pendapat John Bunyan mengatakan, dosa adalah tindakan perlawanan terhadap keadilan Allah, pemerkosaan terhadap belas Kasih-Nya yang besar, pelecehan terhadap kesabaran-Nya, peremehan kuasaNya, dan penghinaan terhadap kasih-Nya.1 Fenomena perilaku dosa yang muncul di tengah-tengah masyarakat akhir-akhir ini, seperti: seks bebas dan berganti-ganti pasangan yang menyebabkan penyakit HIV AIDS, penyalahgunaan narkoba, dan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) menimbulkan keresahan dalam masyarakat, merupakan fenomena yang menarik untuk diperbincangkan. Berdasarkan perspektif Kristen, Tuhan Yesus membenci perilaku dosa yang dilakukan manusia, bahkan dosa-dosa seperti seks bebas, narkoba, dan LGBT. “Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” 2 Seringkali kita melihat dan mendengar melalui media informasi bahwa para penderita penyakit HIV AIDS, pecandu narkoba, dan kelompok LGBT mengalami perlakuan yang tidak manusiawi di lingkungan masyarakat, seperti: pengucilan dan tidak menerima hak sebagai manusia. Kita harus tetap mengasihi mereka yang terjerumus dalam perilaku dosa tersebut. Manusia tidak hanya membutuhkan fisik yang sehat dan kemampuan kognitif yang baik untuk dapat hidup dan berkarya dengan baik. Selain itu, manusia membutuhkan interaksi dengan sesama sebagai wujud sosial msyarakat. Keseimbangan manusia memerlukan perkembangan fisik, 1 2 Michael L. Brown, Melawan Godaan Dosa. (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2001), 3 1 Korintus 6:9-10 (Lembaga Alkitab Indonesia) 1 kognitif, emosional, sosial dan spiritualnya. Berbagai upaya dilakukan manusia untuk menyeimbangkan bidang-bidang tersebut. Salah satu cara yang ditempuh ialah dengan menggunakan musik.3 Berdasarkan bentuknya, musik terbagi dalam dua jenis yaitu musik instrumental dan musik vokal. Musik instrumental adalah musik yang bunyinya dihasilkan melalui alat musik; tidak dinyanyikan sedangkan musik vokal adalah musik yang bunyinya dihasilkan melalui suara manusia. 4 Jika dilihat dari jumlah penyanyinya, ada beberapa bentuk kelompok musik vokal yaitu solo, duet, trio, kuartet, dan paduan suara. 5 Salah satu karya yang bertema dukungan sosial terhadap penderita HIV AIDS, narkoba, dan LGBT adalah lagu karya band Superglad 6 yang berjudul “Satu”. Lagu ini memiliki pesan tentang solidaritas dan kepedulian terhadap penderita HIV AIDS. Lagu ini juga menjadi soundtrack kampanye peduli HIV AIDS yang diadakan oleh MTV Indonesia untuk memperingati hari AIDS sedunia pada 1 Desember 2006. ”Setiap 6 detik, 1 orang terinfeksi HIV,” demikianlah kutipan refrain lagu “Satu”. Menurut Allan P. Merriam yang dikutip oleh Muhamad Riyadi 7, mengatakan bahwa musik memiliki fungsi komunikasi, hal ini dapat dilihat melalui penggunaan teks dan melodi dalam musik. Musik memiliki fungsi yang berkaitan dengan norma sosial, pengintegrasian masyarakat. Ketika suatu musik dimainkan secara bersama-sama maka tanpa disadari musik tersebut menimbulkan rasa kebersamaan diantara pemain bahkan penikmat musik itu. Penulis beranggapan bahwa musik dapat menjadi pembawa pesan, 3 “Music Makes the Difference” dalam Siaran Pers, 5 November 2015. www.uph.edu. diunduh ________ 4 Kamus Besar Bahasa Indonesia, 778. 5 Anne Ahira, “Memahami Musik Vokal: Definisi, Sejarah, dan Bentuknya,” Teori Musik, 5 November 2015. www.anneahira.com. 6 Superglad adalah band beraliran rock yang berdiri pada tahun 2002. Pada tahun 2003, band asal Jakarta ini merilis sebuah mini album bertajuk Laki-Laki yang hanya terdiri dari 4 buah lagu. Saat itu juga, mereka mendapat kontrak eksklusif dengan MTV Indonesia dan bekerjasama dengan Sony Music Indonesia. 7 Muhamad Riyadi, “Fungsi Musik Dalam Kehidupan Manusia”, Tentang Musik. 19 November 2015. www.muhamadriyadi333.wordpress.com/tentang-musik/fungsi-musik-dalamkehidupan-manusia/ 2 pembawa perubahan, dan menjadi bentuk dukungan kehidupan sosial. Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk menyusun karya yang berjudul “Love The Sinners, Hate The Sin”, untuk paduan suara campuran. Pesan yang akan disampaikan dalam komposisi ini adalah, agar masyarakat tetap mengasihi para pelaku dosa tersebut dengan memberi dukungan sosial, dan motivasi untuk tidak membiarkan mereka melakukan dosa tersebut. Komposisi ini digubah untuk paduan suara campuran dengan iringan piano. Pembagian suara yang digunakan dalam paduan suara campuran adalah sopran, alto, tenor, dan bas. Iringan piano digunakan untuk mencapai nuansa khusyuk melalui pengolahan karakter suara pada instrumen tersebut. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana proses penyusunan “Love The Sinners, Hate The Sin”, sebuah komposisi untuk Paduan Suara Campuran? 2. Bagaimana bentuk dan struktur “Love The Sinners, Hate The Sin”, sebuah komposisi untuk Paduan Suara Campuran? C. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan proses penyusunan “Love The Sinners, Hate The Sin” sebuah komposisi untuk Paduan Suara Campuran. 2. Mendeskripsikan bentuk dan struktur “Love The Sinners, Hate The Sin” sebuah komposisi untuk Paduan Suara Campuran. D. Manfaat Penelitian Penulisan penelitian ini memiliki beberapa manfaat, antara lain: 1. Manfaat bagi penulis, melalui penelitian ini dapat sebagai penerapan materi komposisi selama masa perkuliahan. 3 2. Manfaat bagi Program Studi Seni Musik Fakultas Seni Pertunjukan UKSW, melalui penelitian ini program studi mendapat tambahan referensi repertoar yang diciptakan oleh mahasiswa. 3. Manfaat bagi penikmat musik dalam masyarakat luas, melalui penelitian ini masyarakat mengenal komposisi paduan suara yang mengangkat tema dukungan sosial bagi orang yang terjerumus dalam perilaku dosa. E. Batasan Masalah Penulis menyusun batasan masalah dengan tujuan menghindari pembahasan masalah keluar dari topik penelitian. Batasan masalah penelitian ini adalah analisis struktural, harmonisasi, tekstual dan teologis terhadap “Love The Sinners, Hate The Sin”, sebuah komposisi untuk Paduan Suara Campuran dengan iringan piano. F. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian kualitatif dan kajian tekstual. Kajian tekstual yang digunakan mengarah pada teks komposisi itu sendiri. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kompositoris. Penulis menggunakan empat tahapan penelitian yaitu mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data dan menyajikan data. Tahap pertama yaitu pengumpulan data, penulis mengumpulkan datadata seperti referensi tentang paduan suara, pengetahuan tentang kondisi emosional dan sosial yang dialami penderita HIV AIDS, pecandu narkoba, dan LGBT. Tahap kedua adalah mengolah data. Data yang sudah diperoleh, diidentifikasi dan dikategorikan. Pada tahap ini penulis mulai menyusun komposisi yaitu menyusun setiap bagian yang direncanakan. Setiap bagian mempunyai nada dasar, tempo, lirik, dan ciri yang berbeda agar suasana lagu dapat dirasakan. Penulis mengolah kondisi emosional dan sosial yang dialami penderita HIV AIDS, pecandu narkoba, dan LGBT menjadi lirik yang menggambarkan kondisi emosional dan pesan dukungan sosial kepada 4 mereka. Penulis mengembangkan dalam format notasi, lirik paduan suara, dan iringan piano yang ditulis dalam software Sibelius. Tahap ketiga adalah analisis data, yaitu menganalisa komposisi yang telah lengkap dan utuh. Penulis melakukan analisis komposisi ini dengan dikonsultasikan kepada pembimbing dan musisi senior yang telah berpengalaman dalam menyusun komposisi paduan suara. Tahap terakhir adalah menyajikan data. Penulis akan bekerjasama dengan beberapa mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan dan musisi lain untuk menyanyikan dan memainkan komposisi paduan suara yang sudah tercipta. 5