EVALUASI DIRI

advertisement
EVALUASI DIRI
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2013
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Bagi setiap program studi, evaluasi diri merupakan hal yang sangat penting
karena menuntut obyektifitas dalam melihat diri sendiri dan menempatkannya di
dalam perkembangan dan kemajuan zaman. Tuntutan terhadap hal ini sangat
relevan dalam proses pengembangan dan penjaminan mutu suatu institusi.
Evaluasi diri Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin yang telah disusun ini merupakan cermin yang dibuat
seobyektif mungkin yang berisi deskripsi, analisis dan refleksi tentang keadaan,
kinerja dan perangkat pendidikan sebagai hasil tinjauan dan penilaian yang
mendalam dan internal. Tujuan penyusunan evaluasi diri ini adalah menyediakan
data mutakhir yang dapat digunakan sebagai profil PRODI, perencanaan yang
bertujuan untuk perbaikan dan persiapan evaluasi eksternal PRODI (akreditas
LAMPT-Kes).
Evaluasi diri ini disusun melalui tahapan yang cukup komprehensif, yang
dimulai dengan mengumpulkan data pendukung, disertai data dan informasi tentang
keadaan prodi yang sebenarnya, lalu menyusun analisis SWOT tiap komponen dan
selanjutnya menyusun analisis SWOT antarkomponen. Seluruh tahapan telah dilalui
dengan berbagai dinamikanya, sehingga kami yakin akan memberikan gambaran
yang sebenarnya akan PSPD FK UNHAS.
Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Makassar, 17 Oktober 2013
Fakultas Kedokteran UNHAS
Dekan,
Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D
1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 2
RANGKUMAN EKSEKUTIF ............................................................................................ 3
SUSUNAN TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGAS ................................................. 8
I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN ................................................................ 11
A. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA .. 11
B. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN
PENJAMINAN MUTU .......................................................................................... 13
C. MAHASISWA DAN LULUSAN ............................................................................. 18
D. SUMBER DAYA MANUSIA ................................................................................. 26
E. KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK ............................ 32
F. PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA SISTEM INFORMASI ...... 40
G. PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN
KERJASAMA ........................................................................................................ 45
II. ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI........................................................................ 49
2
RANGKUMAN EKSEKUTIF
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UNHAS memiliki visi
yang sejalan dengan visi lembaga yaitu: Pada tahun 2015 menjadi Fakultas
Kedokteran berstandar internasional yang mampu meningkatkan kesehatan
masyarakat. Visi program studi menitikberatkan pada pendidikan berorientasi
masyarakat, dengan demikian, akan bersinergi dengan pembangunan kesehatan
secara langsung. Dengan visi berorientasi masyarakat, program studi diharapkan
mampu berinteraksi langsung dengan masyarakat sebagai subyek pembangunan
kesehatan. Visi program studi dengan berwawasan internasional dan maritim
dengan basis daerah Indonesia Timur merupakan kelebihan program studi, sehingga
dapat mengembangkan potensi-potensi penelitian, pengajaran dan kerjasama
internasional. Visi, Misi serta Tujuan program studi dijabarkan dalam bentuk
Rencana Strategis 2011-2015.
Struktur organisasi dirancang seiring dengan kebutuhan untuk mencapai visi,
misi serta tujuan.
Rancangan tersebut dilakukan untuk pelaksanaan pendidikan
kedokteran yang diatur dalam Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Dalam upaya
mencapai misi untuk melakukan perbaikan kelembagaan, disepakati untuk
menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan yang berlandaskan pada kepemimpinan
operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik.
Kepemimpinan program studi dijalankan secara adil sesuai dengan statuta
universitas, dengan memberikan kesempatan secara merata kepada seluruh staf
akademik dan pegawai untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan program
studi, dengan timbal balik yang memadai sesuai dengan aturan universitas. Job
description yang jelas, koordinasi yang rutin di tingkat program studi dan deputizing
menjadikan kepemimpinan berjalan dengan efisien dan efektif. Guna meningkatkan
mutu kinerja tiap bidang, unit, komite dan bagian, telah disusun standar operating
procedure (SOP) untuk masing-masing bidang. Evaluasi internal dan eksternal telah
dilakukan dan telah digunakan sebagai evaluasi pelaksanaan serta digunakan untuk
perencanaan dan pengembangan program dengan memanfaatkan hasil evaluasi
internal dan eksternal.
3
Mahasiswa
yang
terjaring
melalui
sistem
rekruitmen
seleksi
calon
mahasiswa SNMPTN (undangan dan tes tulis) memiliki standar kualifikasi secara
nasional. Jalur Non Subsidi (JNS) dapat memberikan sumbangan dana bagi
pengembangan proses belajar mengajar. Melalui jalur ini pula mahasiswa yang
terjaring harus melalui beberapa tahapan seleksi yang meliputi tes tulis, tes
wawancara, dan psikotes sehingga penilaian tidak hanya pada intelektualitas, tetapi
juga aspek perilaku dan emosional. Jalur Penelusuran Prestasi Belajar (JPPB)
memberikan kesempatan yang lebih luas kepada para pelajar yang memiliki prestasi
terbaik dari segi akademik selama di sekolah dan umumnya berasal dari daerah.
Selain itu, Fakultas Kedokteran Unhas menerima mahasiswa dari luar negeri, yaitu
dari Malaysia sejak tahun 1995. Sistem penerimaan dilakukan dengan melakukan
tes terhadap calon mahasiswa di Malaysia melalui jalur yang sudah ditetapkan.
Mahasiswa dari Malaysia dan sebagian mahasiswa Indonesia (jalur JNS yang
memenuhi
persyaratan)
dimasukkan
ke
dalam
kelas
berbahasa
Inggris
(internasional). Layanan kepada mahasiswa yang diberikan oleh program studi
meliputi bimbingan dan konseling, minat dan bakat (ekstrakurikuler), pembinaan soft
skill, beasiswa, dan kesehatan. Mahasiswa kedokteran UNHAS memiliki berbagai
organisasi kemahasiswaan yang memungkinkan mahasiswa memilih kegiatan
sesuai minat dan bakat yang dimiliki.
Sistem perekrutan tenaga pengajar ditempuh melalui seleksi ujian nasional
yang jika lulus kemudian menjalani seleksi ujian tingkat fakultas. Penerimaan dosen
di FKUH tidak dapat dilaksanakan secara bebas karena terikat oleh aturan
pemerintah melalui Rektorat Unhas. Oleh karena itu, untuk mencukupi kebutuhan
sumber daya manusia, utamanya pada bagian profesi, maka juga dilakukan
perekrutan staf dosen tidak tetap yang turut berperan dalam aktivitas akademik.
Sistem pengembangan SDM (dosen dan tenaga kependidikan) dilaksanakan
dengan berdasar pada pemetaan keahlian akademik dan perkiraan masa kerja
dosen yang didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2009 tentang
Staf Fakultas untuk melengkapi dan meningkatkan kompetensi keilmuan staf dosen
sesuai dengan keahlian masing-masing berdasarkan kebutuhan dari Fakultas
Kedokteran Unhas. Jika dihitung seluruh jumlah dosen dibandingkan dengan seluruh
4
jumlah mahasiswa kedokteran saat ini, maka rasionya adalah 1:7 tahap akademik
sedangkan pada tahap profesi 1:5
Dosen Fakultas Kedokteran Unhas sebagian aktif melakukan penelitian baik
ditingkat lokal, nasional maupun internasional, dan untuk
itu fakultas telah
melakukan kerjasama dengan berbagai institusi untuk meningkatkan kegiatan
penelitian. Program pengembangan dosen dilaksanakan dalam bentuk keikutsertaan
ke berbagai kegiatan meliputi pendidikan lanjut bergelar dan non gelar, seminar,
penelitian dan pengabdian masyarakat. Pengembangan staf juga dilakukan dengan
mengirim dosen untuk
mengikuti pelatihan, workshop, seminar dan simposium,
short course serta berbagai kegiatan ilmiah lainnya yang bertujuan meningkatkan
kemampuan dosen.
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin sejak tahun 2002 telah
melakukan inovasi dan mengimplementasikan kurikulum baru dalam proses
pendidikannya. Selain itu sejak tahun 2006 juga telah diberlakukan Standar
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). Kurikulum didesain dalam dua tahap, yaitu
tahap akademik dan profesi yang merupakan satu kesatuan. Kurikulum ini disusun
berdasarkan pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang dikeluarkan
oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan juga disesuaikan dengan profil lulusan
FK Unhas. Saat ini, FK-UnHas melalukan penyesuaian kurikulum sesuai dengan
SKDI tahun 2012. Adapun perubahan-perubahan tersebut juga dilakukan sesuai
dengan hasil evaluasi yang dilakukan selama proses pendidikan berlangsung setiap
tahunnya.
Tahap akademik berlangsung selama 7 semester (3,5 tahun) dan terdiri dari 2
fase yaitu fase pertama, diberikan dasar-dasar biologis dari fungsi normal dan
keadaan abnormal dari tubuh. Dasar-dasar kesehatan masyarakat dan pelayanan
kesehatan primer juga diberikan pada fase ini. Untuk membekali kemampuan belajar
seumur hidup, keterampilan belajar dan memperoleh informasi juga diberikan pada
fase ini. Pada fase kedua, diberikan fungsi normal dan abnormal yang dikaitkan
dengan keadaan sehat dan sakit pada berbagai sistem dalam tubuh secara
terintegrasi. Tahap profesi dijalankan selama 4 semester (2 tahun) dengan
menggunakan berbagai metode pembelajaran di klinik seperti bed-side teaching,
5
pembacaan jurnal, kasus, diskusi tutorial. Mahasiswa klinik akan mendapatkan ilmu
klinik pada 15 bagian dengan rentang waktu sesuai dengan kompetensi yang ingin
dicapai.
Sepanjang
pelaksanaan
kurikulum,
pemilihan
metoda
pembelajaran
disesuaikan dengan tahap perkembangan dan pengalaman belajar sebelumnya.
Pada tahap awal, metoda pembelajaran yang dipergunakan lebih banyak kuliah
formal, yang selanjutnya mengalami transisi menuju pembelajaran yang lebih
interaktif dan aktif dengan metoda problem-based learning. Pilihan metoda
pembelajaran disesuaikan juga dengan tujuan pendidikan dan sasaran belajar.
Penilaian terhadap mahasiswa dilakukan untuk memperoleh gambaran
mengenai kemampuan mahasiswa dalam mencapai kompetensi yang diperlukan
untuk melaksanakan praktek kedokteran yang baik sesuai dengan standar profesi
yang telah ditetapkan dan penialainan ini dilakukan berkelanjutan. Berbagai
instrumen yang dipergunakan untuk menilai pencapaian kompetensi, dimana
pemilihan instrumen disesuaikan dengan sasaran belajar yang ingin dinilai.
Untuk pelaksanaan kurikulum tentunya dibutuhkan sarana dan prasarana
yang memadai dengan anggaran yang cukup. Penyusunan rancangan anggaran
kegiatan tahunan pada program pendidikan profesi dokter dimulai dengan
melakukan menerima usulan proposal anggaran dari masing-masing unit kerja
dalam prodi. Setelah menerima usulan anggaran dari masing-masing program studi,
pihak fakultas melakukan evaluasi rasionalisasi terhadap proposal anggaran,
mencakup skala kegiatan, tingkat kebutuhan dan kepentingan, serta kesesuaian
dengan arah pengembangan fakultas.
Sarana yang dimiliki Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin cukup
memadai untuk kegiatan pembelajaran khususnya untuk program studi pendidikan
kedokteran. Fakultas Kedokteran UNHAS sudah memiiliki Road Map penelitian yang
tercakup dalam RENSTRA Fakultas Kedokteran UNHAS yang dijadikan acuan untuk
pengembangan penelitian. Kegiatan penelitian didukung dan didanai oleh berbagai
sumber baik institusi dalam dan luar negeri.
Secara terus menerus FK Unhas berusaha mengembangkan sarana dan
prasarana yang mendukung penelitian. Dalam melaksanakan penelitian dosen juga
6
melibatkan
unsur mahasiswa. Untuk mendukung terlaksananya penelitian yang
lebih komprehensif dan untuk pendataan kegiatan penelitian di FK Unhas, maka
dibentuk unit penelitian kedokteran tahun 2008. Di bidang pengabdian masyarakat,
beberapa kegiatan telah dilaksanakan oleh FK Unhas. Bentuk kegiatan pengabdian
masyarakat tersebut meliputi penyuluhan kesehatan, sirkumsisi, pemeriksaan
kesehatan dan pengobatan gratis pada masyarakat, operasi katarak gratis, program
keluarga binaan, program satu bayi satu mahasiswa dan penanggulangan bencana
alam. Untuk lebih mengoptimalkan peran PSPD FK Unhas maka dalam kurun waktu
3 tahun terakhir, telah dilakukan kerja sama dengan 75 instansi dalam negeri dan 10
institusi luar negeri.
Secara umum dari hasil analisis disimpulkan bahwa kondisi eksternal PS
sangat prospektus sedangkan kondisi internal juga cukup mendukung jika
dibandingkan dengan PS lain yang juga sedang berkembang. Dengan demikian
perlu dilakukan usaha yang masif dan konsisten.
7
SUSUNAN TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGAS
Laporan evaluasi diri ini disusun dan dipersiapkan oleh Tim Penyusun Evaluasi Diri
PSPD
FK
UNHAS
yang
ditetapkan
dengan
SK
Dekan
FK
UNHAS
no._______________ (terlampir). Pelaksanaan tugas tim ini juga melibatkan unsurunsur pelaksana administrasi lainnya. Ada pun susunan tim dan deskripsi tugasnya
terlihat pada tabel berikut:
Tabel Susunan dan Deskripsi Tugas Tim Penyusun Evaluasi Diri PSPD FK
UNHAS
No.
1.
Nama
Prof. dr.
Jabatan Tim
Irawan Yusuf, Penanggung
Ph.D
jawab
Tugas
Mengarahkan
bertanggung
dan
jawab
penuh
penyusunan evaluasi diri.
2.
Prof.
dr.
Budu,
Ph.D., Pengarah
Sp.M(K), M.Med.Ed
Mengarahkan kerja tim yang
berkaitan
dengan
analisis
data dan penulisan.
3.
Dr. dr. Irfan Idris, M.Kes
Pengarah
Mengarahkan kerja tim yang
berkaitan dengan pengolahan
data,
analisis
data
dan
penulisan.
4
Dr.
dr.
Armyn
Nurdin, Pengarah
M.Kes
Mengarahkan kerja tim yang
berkaitan dengan pengolahan
data,
analisis
data
dan
penulisan.
5
Dr. dr. Maisuri T. Chalid, Pengarah
Mengarahkan kerja tim yang
Sp.OG (K)
berkaitan dengan pengolahan
data,
analisis
data
dan
8
penulisan.
6
dr. Irwin Aras, M.Epid
Pengarah
Mengarahkan kerja tim yang
berkaitan dengan pengolahan
data,
analisis
data
dan
penulisan.
7
dr. Bau Dilam, M.Sc
Pengarah
Mengarahkan kerja tim yang
berkaitan dengan pengolahan
data,
analisis
data
dan
penulisan.
8
dr.
Agussalim
Bukhari, Pengarah
M.Med, Ph.D, Sp.GK
Mengarahkan kerja tim yang
berkaitan dengan pengolahan
data,
analisis
data
dan
penulisan.
9
dr.
A.
Yasmin
Syauki, Ketua
M.Sc, Sp.GK
Mengoordinir
kegiatan
dari
berdasarkan
telah
keseluruhan
tiap
jadwal
ditetapkan,
pengumpulan,
PIC
yang
sejak
pengolahan,
analisis dan penyajian data.
10
dr.
Yuyun
Widaningsih, PIC Standar
M.Kes, Sp.PK
1&2
Melakukan
kegiatan
pengumpulan,
pengolahan,
analisis
penyusunan
dan
evaluasi diri untuk standar 1
dan 2.
11
dr. Ilhamuddin, M.Sc
PIC Standar 3
Melakukan
kegiatan
pengumpulan,
pengolahan,
analisis
penyusunan
dan
evaluasi diri untuk standar 3.
12
dr. Asty Amalia
PIC Standar 4
Melakukan
kegiatan
pengumpulan,
pengolahan,
analisis
penyusunan
dan
9
evaluasi diri untuk standar 4.
13
dr. Ririn Nislawati
PIC Standar 5
Melakukan
kegiatan
pengumpulan,
pengolahan,
analisis
penyusunan
dan
evaluasi diri untuk standar 5.
14.
dr. Shelly Salmah
PIC Standar 6
Melakukan
kegiatan
pengumpulan,
pengolahan,
analisis
penyusunan
dan
evaluasi diri untuk standar 6.
15.
dr. Alief Utama Armyn
PIC Standar 7
Melakukan
kegiatan
pengumpulan,
pengolahan,
analisis
penyusunan
dan
evaluasi diri untuk standar 7.
10
DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN
A. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA
Visi Prodi Pendidikan Dokter memiliki keterkaitan dengan visi universitas yaitu
dengan jiwa maritim yang mewarnai cita-cita dari prodi pendidikan dokter FK-UnHAs.
Visi dari Prodi Dokter : Berwawasan internasional, berjiwa maritim dan berorientasi
masyarakat. Kemudian visi jangka panjang FK UNHAS tersebut dijabarkan ke dalam
visi strategis yaitu “Pada tahun 2015 menjadi Fakultas Kedokteran berstandar
internasional yang mampu meningkatkan kesehatan masyarakat”. Rumusan visi ini
mengandung makna adanya kebersamaan tekad seluruh sivitas akademika untuk
menempatkan FK UNHAS sebagai sebuah entitas akademik yang mendorong
lahirnya segenap potensi, proses dan karya terbaik yang bersifat internasional
dengan jiwa dan semangat maritim yang bermuara pada kemaslahatan bagi
masyarakat dan lingkungannya.
Untuk mencapai visi prodi diperlukan dua misi besar yaitu menyelenggarakan
pendidikan dan penelitian berkualitas internasional serta tata kelola fakultas yang
efektif. Hal ini juga sesuai dengan misi universitas yang akan menjadi menyediakan,
menemukan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
lingkungan universitas. Dalam penyelenggaraan kedua misi tersebut maka prodi
memiliki tujuan strategis sesuai dengan tridarma perguruan tinggi yaitu dengan
memperbaiki
proses
pendidikan
yang
berbasis
kompetensi,
mendukung
pelaksanaan penelitian kedokteran dan kesehatan dengan kualitas internasional dan
tetap terlibat dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui tanggung jawab
sosial fakultas dan hal tersebut juga menjadi tujuan dari universitas. Sasaran
program studi yang dijabarkan secara spesifik dalam empat sasaran tujuan strategis
sudah menunjukkan kegiatan yang mengarah dalam pelaksanaan misi prodi
Keinternasionalan sudah mulai nampak dari telah dikenal dan dipilihnya FK
UNHAS sebagai salah satu tujuan pendidikan kedokteran mahasiswa dari luar
negeri, khususnya Malaysia. Selain itu, juga telah dilakukan kerja sama dengan
pihak luar yang meliputi pengembangan kapasitas staf dalam bidang pendidikan,
11
penelitian maupun kegiatan pengabdian masyarakat sebagai tanggung jawab sosial
fakultas.
Visi di atas diyakini dapat dicapai melalui misi (misi ke-1) penyelenggaraan
kegiatan pendidikan dan penelitian yang berkualitas dan dikenal luas secara
internasional. Penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat diterapkan dalam
proses pendidikan, sehingga nantinya dapat memberikan kompetensi yang
dibutuhkan oleh lulusan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat. Selain itu, misi untuk mencapai visi juga akan ditempuh
dengan (misi ke-2) menyelenggarakan tata kelola fakultas yang baik (Good Faculty
Governance-GFG) yang didukung dengan kepemimpinan yang efektif, yang dapat
merespon secara cepat dan terukur setiap kebutuhan institusi dalam menghadapi
tantangan zaman.
Selanjutnya ditetapkanlah 4 tujuan institusi sebagai rincian dari upaya yang
termaktub dalam misi yang kemudian dijabarkan masing-masing ke dalam sasaran
dari tujuan strategis.. Tujuan ke-1 “Membaiknya sistem pembelajaran berbasis
kompetensi”, tujuan ke-2 “Terselenggarakannya riset kedokteran dan kesehatan
berkualitas internasional” dan tujuan ke-3 “Terselenggarakannya peran Fakultas
dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui tanggung jawab sosial (USR)”
diharapkan akan mendukung pencapaian misi ke-1. Ada pun tujuan ke-4
“Terselenggarakannya
manajemen
yang
efektif
dan
efisien
dengan
jiwa
kewirausahaan untuk mencapai tujuan tridharma”, nantinya akan mencapai misi ke-2
dari FK UNHAS.
12
B.
TATA
PAMONG,
KEPEMIMPINAN,
SISTEM
PENGELOLAAN,
PENJAMINAN MUTU, DAN SISTEM INFORMASI
B.1. Personil beserta Fungsi dan Tugas Pokok
Gambar B.1.1. Struktur organisasi FK UNHAS
Struktur organisasi dirancang seiring dengan kebutuhan untuk mencapai visi, misi
serta tujuan.
Rancangan tersebut dilakukan untuk pelaksanaan pendidikan
kedokteran yang diatur dalam Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Dekan FKUH
dipilih oleh senat fakultas setelah melalui seleksi calon oleh tim yang dibentuk
dimana bakal calon berasal dari staf dosen yang memenuhi kriteria. Dalam
menjalankan tugasnya, Dekan dibantu oleh Wakil dekan. Tata cara penentuan
struktur organisasi diatas sebagian dilakukan dengan cara pemilihan dan sebagian
dengan cara penunjukan oleh dekan. Ketua PPDS, Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan, Ketua Program Studi Fisoterapi dan Ketua Program Studi Kedokteran
Hewan berasal dari staf dosen yang memenuhi
kriteria dan diusulkan ke rektorat
oleh dekan melalui pertimbangan senat. Ketua Bagian ditetapkan berdasarkan hasil
13
pemilihan di bagian dengan bakal calon berasal dari staf dosen bagian yang
memenuhi syarat. Ketua unit-unit ditunjuk oleh dekan dengan pertimbangan senat
Deskripsi tugas dari masing-masing personil yang ada dalam struktur
organisasi di atas telah disusun untuk memberikan arahan kepada tiap bidang,
bagian dalam menjalankan tugasnya dalam bentuk tugas pokok dan fungsi (tupoksi).
Selanjutnya setiap bidang, bagian dan unit menyusun standard operating procedure
(SOP) atas pekerjaan yang harus dilaksanakannya. Kejelasan wewenang dan
tupoksi serta SOP mengindikasikan bahwa kepemimpinan organisasi di program
studi dapat dilaksanakan dengan baik.
Senat Fakultas
Senat Fakultas merupakan lembaga perwakilan dosen yang anggotanya terdiri atas
dosen yang bergelar profesor, para ketua dan sekretaris bagian dan masing-masing
satu orang wakil dari preklinik dan klinik. Tugas Senat diantaranya adalah memilih
Dekan, merumuskan dan mengesahkan kebijakan institusi.
Dekan
Dekan adalah pimpinan tertinggi tingkat Fakultas. Dekan dipilih oleh Senat Fakultas
untuk masa bakti empat tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa bakti empat
tahun kedua. Dalam pelaksanaan perencanaan institusi,
Dekan dibantu oleh Wakil Dekan, yaitu :
Wakil Dekan I
Bidang Akademik
Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum dan Kesejahteraan
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan
Bagian-bagian
Bagian berfungsi mengorganisasi dan menjalankan proses pendidikan dan
melaksanakan
penelitian
serta
pengabdian
masyarakat.
Saat
ini
Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin memiliki 26 bagian yang masing-masing
diketuai oleh ketua bagian. Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi,
14
mata kuliah yang disajikan menggunakan sistem terintegrasi. Sistem perkuliahan
dilaksanakan secara terintegrasi yang sumber daya manusianya berasal dari
beberapa bagian.
Medical Education Unit (MEU)
MEU merupakan suatu unit fungsional yang bertanggung jawab kepada Wakil Dekan
I dalam menyelenggarakan pendidikan bagi mahasiswa preklinik. MEU dibentuk
sebagai hasil dari adanya perubahan kurikulum yang diterapkan saat ini yaitu
kurikulum berbasis kompetensi. MEU bertugas mengkoordinir seluruh proses
pembelajaran mahasiswa kedokteran termasuk diantaranya dengan mengatur
pelaksanaan kuliah, tutorial, keterampilan klinik, pembuatan jadwal, perbanyakan
dan distribusi modul dan manual pembelajaran, serta memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Clinical Education Unit (CEU)
Suatu unit fungsional yang bertanggung jawab kepada Wakil dekan 1 tentang
pendidikan profesi/klinik. Dalam menjalankan fungsinya bekerjasama dengan
Bakordik di RS. Pendidikan dan bagian akademik fakultas.
Student Assessment Unit (SAU)
Suatu unit dibawah Wakil Dekan 1 yang bertanggungjawab terhadap sistem
penilaian dan ujian pada setiap sistem baik tahap akademik maupun tahap profesi.
Dalam menjalankan fungsinya bekerjasama dengan MEU, blok/sistem terkait,
bagian-bagian klinik, Bakordik di RS. Pendidikan dan bagian akademik fakultas.
Staf Administrasi
Staf Administrasi berfungsi mengimplementasikan dan menyelenggarakan fungsi
administrasi Fakultas dan membantu pelaksanaan proses belajar mengajar di
Fakultas Kedokteran.
B.2. Sistem Kepemimpinan dan pelaksanaan tugas
15
Dalam upaya mencapai misi untuk melakukan perbaikan kelembagaan, disepakati
untuk
menerapkan
prinsip-prinsip
kepemimpinan
yang
berlandaskan
pada
kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik.
Kepemimpinan operasional: pimpinan fakultas Kedokteran melaksanakan Program
kerja sesuai yang tertuang dalam Renstra FKUH yang merupakan penjabaran dari
visi dan misi yang akan menjadi acuan program kedepan.
Kepemimpinan organisasi: pimpinan fakultas beserta komponen pendukungnya
melaksanakan tupoksi sesuai yang ditetapkan dengan melibatkan seluruh sivitas
akademika dan menggunakan sumber daya yang ada di fakultas.
Kepemimpinan publik: pimpinan fakultas telah mengembangkan kerjasama dengan
berbagai pihak dalam rangka peningkatan mutu FKUH dalam bidang pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat, misalnya kerjasama dengan Dinas
Kesehatan, RS Pendidikan Wahidin Sudirohusodo, RS milik pemerintah dan swasta
di Makassar dan sekitarnya serta menjadi mitra dengan beberapa program studi
kedokteran yang baru di Indonesia.
.
Kepemimpinan program studi dijalankan secara adil sesuai dengan status
universitas, dengan memberikan kesempatan secara merata kepada seluruh staf
akademik dan pegawai untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan program
studi, dengan timbale balik yang memadai sesuai dengan aturan universitas.
Aspirasi dari staf pendidik , disalurkan melalui rapat-rapat bagian dan rapat
unit, yang selanjutnya aspirasi tersebut akan dibawa dan disampaikan pada rapat
pimpinan. Selain itu, aspirasi dosen juga dapat disampaikan secara langsung dalam
forum raker fakultas. Aspirasi dan masukan dari mahasiswabiasanya disampaikan
kepada pimpinan melalui forum resmi seperti audiensi kepada pimpinan fakultas.
Selain
itu aspirasi mahasiswa
juga disampaikan melalui kuesioner untuk
mengevaluasi proses pembelajaran dan menampung keluhan mahasiswa yang pada
umumnya dibagikan kepada mahasiswa pada akhir semester setelah ujian
berlangsung.
16
B.3. Efisiensi dan keefektifan kepemimpinan
Job description yang jelas , koordinasi yang rutin di tingkat program studi dan
deputizing menjadikan kepemimpinan berjalan dengan efisien dan efektif. Guna
meningkatkan mutu kinerja tiap bidang, unit, komite dan bagian , telah disusun
standar operating procedure (SOP) . Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan juga
dapat dibuktikan dari terlaksananya program yang direncanakan oleh program studi.
Selain itu, bukti lain yang sangat menonjol terkait efektivitas kepemimpinan dapat
dilihat dari keberhasilan pelaksanaan perubahan besar kurikulum dan metode
pembelajaran, dari pendekatan konvensional yang discipline based berubah menjadi
kurikulum berbasis kompetensi yang terintegrasi secara system based dengan
pendekatan problem based learning (PBL). Perubahan tersebut membawa dampak
kerja bagi kinerja program studi dan dapat dilalui dengan baik oleh seluruh sivitas
akademika.
B.4. Evaluasi program
Evaluasi program untuk program pendidikan, misalnya dilakukan dengan
membagikan kuesioner kepada mahasiswa. Evaluasi yang telah dilakukan antara
lain evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran di tiap modul, evaluasi
terhadap pelaksanaan assessment tulis dan Objective and Structured Clinical
Examination (OSCE), evaluasi terhadap kinerja tutor pada kegiatan tutorial,
perkuliahan integrasi, kegiatan skill lab, evaluasi kepuasan mahasiswa terhadap
fasilitas dan layanan perpustakaan, evaluasi terhadap learning environment, dan
lain sebagainya.
B.5. Perencanaan dan pengembangan program dengan memanfaatkan hasil
evaluasi internal dan eksternal
Evaluasi dari mahasiswa dan dosen juga dimanfaatkan bagi pengembangan
program. Hasil monitoring berdasarkan absensi kehadiran tutor/ instruktur dalam
kegiatan tutorial dan skill lab dipergunakan untuk mengevaluasi kinerja dosen.
Evaluasi yang digali dari dosen terhadap kegiatan pembelajaran antara lain :
evaluasi terhadap penjadwalan proses pembelajaran dan evaluasi mengenai konten
17
modul dan sasaran pembelajaran tiap modul setelah modul berakhir. Berdasarkan
evaluasi dari dosen sebagai tutor, instruktur dan sekretaris dan koordinator Blok, tim
modul dengan didampingi oleh tim kurikulum memperbaiki mikrokurikulum, yakni
konten modul dan sasaran pembelajaran serta kegiatan pembelajaran untuk
pelaksanaan modul di tahun berikutnya.
C. KEMAHASISWAAN DAN LULUSAN
C.1. Profil Mahasiswa dan Lulusan
Mahasiswa yang terjaring di Fakultas Kedokteran Unhas memiliki standar kualifikasi
secara nasional baik melalui sistem rekruitmen seleksi calon mahasiswa SNMPTN
(undangan dan tes tulis) maupun Jalur Non Subsidi (JNS). Secara khusus, JNS
dapat memberikan sumbangan dana bagi pengembangan proses belajar mengajar.
Melalui jalur ini pula mahasiswa yang terjaring harus melalui beberapa tahapan
seleksi yang meliputi tes tulis, tes wawancara, dan psikotes sehingga penilaian tidak
hanya pada intelektualitas, tetapi juga aspek perilaku dan emosional. Jalur
Penelusuran Prestasi Belajar (JPPB) memberikan kesempatan yang lebih luas
kepada para pelajar yang memiliki prestasi terbaik dari segi akademik selama di
sekolah dan umumnya berasal dari daerah. Selain itu, Fakultas Kedokteran Unhas
menerima mahasiswa dari luar negeri, yaitu dari Malaysia sejak tahun 1995. Sistem
penerimaan dilakukan dengan melakukan tes terhadap calon mahasiswa di Malaysia
melalui jalur yang sudah ditetapkan. Mahasiswa dari Malaysia dan sebagian
mahasiswa Indonesia (jalur JNS yang memenuhi persyaratan) dimasukkan ke dalam
kelas berbahasa Inggris (internasional).
Profil mahasiswa fakultas kedokteran dalam hal tingkat persaingan masuk
dapat dinilai sangat ketat, dilihat dari rasio keketatan persaingan yang diterima pada
fakultas kedokteran ini dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2008/2009 rasio
keketatan persaingan 29,05 (1 kursi diperebutkan oleh 29—30 peminat), pada tahun
2009/2010 keketatan persaingan menjadi 17,29, dan naik kembali menjadi 41,61
pada tahun 2010/2011. Pada tahun 2011/2012 turun menjadi 24,95, tetapi kembali
meningkat 41,44 pada tahun berikutnya. Walaupun kenaikannya bersifat fluktuatif,
namun rata-rata memiliki keketatan persaingan sekitar 30,86. Adapun penjaringan
18
mahasiswa asing, rata-rata perbandingan jumlah mahasiswa yang ikut seleksi
dibandingkan dengan yang lulus sekitar 1,55.
Tampak bahwa total mahasiswa yang diterima setiap tahun melebihi kuota
kapasitas
daya
tampung
karena
penetapan
daya
tampung
belum
mempertimbangkan kelas internasional. Sebenarnya, mahasiswa yang diterima
melalui jalur JPPB dan SNMPTN (undangan maupun tes tulis) tidak melebihi kuota.
Total mahasiswa yang melebihi daya tampung tersebut disebabkan oleh
penambahan penerimaan mahasiswa baru via jalur JNS. Ini dilakukan untuk
mengakomodasi animo banyaknya siswa SMA yang ingin masuk Fakultas
Kedokteran Unhas. Meskipun demikian, penambahan penerimaan mahasiswa baru
tidak
mengurangi
daya
saing
keketatan
masuk
sebagaimana
penjelasan
sebelumnya.
Hal lain yang dapat dinilai mengenai mahasiswa dan lulusan adalah
persentasi IPK lulusan cenderung meningkat baik pada fase akademik maupun
profesi. Pada fase akademik, lulusan dengan IPK < 2,75 menurun dan lulusan
dengan IPK > 2,75 cenderung meningkat. Ini dapat dilihat dari data IPK < 2,75 pada
awal tahun 2008/2009 sebanyak 53,57% menjadi hanya 10,58% pada tahun
2012/2013. Peningkatan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata 3,01 – 3,50 terus
meningkat dari tahun ke tahun: pada tahun 2008/2009 sekitar 24,11% dan terus
meningkat hingga menjadi 45,73% pada tahun 2012/2013. IPK rata-rata mahasiswa
dengan nilai >3,50 juga mengalami peningkatan yang bersifat fluktuatif dari 1,34%
pada tahun 2008/2009 menjadi 4,98% pada tahun 2010/2011 dan 2,39% pada tahun
2012/2013.
Pada fase profesi, tidak ada mahasiswa yang memiliki IPK < 2,75 dan hanya
0,83% yang memiliki IPK 2,75—3,00 pada tahun 2008/2009. Persentase lulusan
dengan IPK 3,01—3,50 terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, yakni
61,98% pada tahun 2008/2009 menjadi 18,81% pada tahun 2012/2013. Hal ini diikuti
oleh peningkatan persentase lulusan dengan IPK > 3,50, yakni 37,19% pada tahun
2008/2009 dan terus mengalami peningkatan hingga menjadi 81,19% pada tahun
2012/2013.
Dari data tabel pencapaian prestasi/reputasi mahasiswa dalam lima tahun
19
terakhir di bidang akademik dan non-akademik, dapat dilihat ada 33 penghargaan
dari kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk akademik maupun non akademik di
tingkat lokal-regional, nasional, bahkan internasional. Hal ini tentu tidak terlepas dari
pemberian waktu libur (Sabtu-Minggu) dan pembimbingan yang akan dijelaskan
lebih lanjut.
Produktivitas lulusan dalam hal ini rasio jumlah lulusan dibanding dengan
jumlah mahasiswa baru yang terdaftar mengalami kecenderungan penurunan secara
fluktuatif. Pada tahun 2006/2007 produktivitas lulusan memiliki rasio 0,94. Pada
tahun 2007/2008 memiliki rasio 0,93, pada tahun 2008/2009 memiliki rasio 0,78 dan
pada tahun 2009/2010
memiliki rasio 0,73. Adapun untuk tahap profesi,
produktivitas lulusan pada tahun 2009 memiliki rasio 0,74 dan pada tahun 2010
rasionya 0,19. Rata-rata produktivitas lulusan tahap akademik memiliki rasio 0,84
dan tahap profesi 0,47, yang mana produktivitas ini baik bila memiliki nilai lebih atau
sama dengan 1.
Dari tabel jumlah mahasiswa reguler per angkatan dan kelulusan pada
angkatan yang sama dapat dilihat tingkat kelulusan tepat waktu (5 tahun) yang
dihitung dari jumlah lulusan pada angkatan tersebut dibagi dengan jumlah total
angkatan tersebut setelah 5 tahun berjalan. Data menunjukkan angka yang
signifikan memuaskan dilihat dari angkatan 2006/2007 dan angkatan 2007/2008
yang mencapai sekitar 93%. Untuk angkatan 2007/2008, jumlah mahasiswa yang
selesai sebelum 5 tahun sangat besar, yaitu sekitar 72%.
Persentase lulusan uji kompetensi first taker dalam tiga tahun terakhir
mengalami peningkatan secara signifikan. Pada tahun 2011, persentase first taker
yang lulus CBT 75,79%, meningkat menjadi 90% pada tahun 2012 dan 91,51% pada
tahun berikutnya. Hal ini tidak terlepas dari pengembangan dan perbaikan terusmenerus dalam pelayanan pendidikan baik di tingkat akademik maupun profesi. Di
tingkat profesi, misalnya, diadakan ujian komprehensif setiap tahun. Selain itu,
mahasiswa diberikan pembekalan/refresh pengetahuan klinik sebelum mengikuti
ujian kompetensi.
20
C.2 Layanan kepada Mahasiswa
Layanan kepada mahasiswa diberikan dalam tabel borang C.2.1. Layanan
tersebut terbagi atas: bimbingan dan konseling, minat dan bakat (ekstrakurikuler),
pembinaan soft skill, beasiswa, dan kesehatan.
Layanan bimbingan dan konseling dilakukan untuk meningkatkan prestasi
belajar mahasiswa. Fakultas menugaskan Penasihat Akademik (PA) untuk
membimbing mahasiswa dalam hal urusan akademik. Bimbingan dan Konseling
ditingkat fakultas berfungsi untuk membantu mahasiswa meningkatkan kualitas
prestasi belajar, mengantisipasi potensi gangguan belajar mahasiswa,
dan
mempersiapkan mental, emosional mahasiswa kedokteran Unhas. Instrumen yang
rutin digunakan oleh bagian Bimbingan dan Konseling adalah tes MMPI yang
memberikan gambaran kemampuan mental dan kepribadian dari mahasiswa. Hasil
(target pencapaian) yang diperoleh pada tahun 2008 = 100%; 2009 Semester Awal =
100%; Semester Akhir = 87,5%; 2010 Semester Awal = 69%; Semester Akhir = 82%.
Adapun jumlah kunjungan baru untuk tahun 2008 = 1 orang; 2009 = 13 orang, 2010
= 7 orang. Konselor yang terlibat adalah dari Dosen Bagian Psikiatri FK-UH dan
Dosen Prodi Psikologi FK-UH.
Mahasiswa kedokteran UNHAS memiliki berbagai organisasi kemahasiswaan
yang memungkinkan mahasiswa memilih kegiatan sesuai minat dan bakat yang
dimiliki, diantaranya:
a. Tim Bantuan Medis Calcaneus; yang bergerak di bidang emergency dan
traumatologi serta kepencintaalaman.
b. MYRC; didirikan bagi mahasiswa yang berminat dalam bidang penelitian
c. Lembaga Pers Mahasiswa dan Media Informasi (Majalah Sinovia, Radio Suara
Medika)
d. HFC; untuk mahasiswa yang berminat di bidang olah raga sepak bola.
e. AMSA (Asian Medical Students Association)
f. Berbagai lembaga dalam bidang Seni (Band, Paduan Suara Plika vokalis,
Rontgent Photography)
g. Berbagai lembaga dalam bidang Olahraga (Basket, Kempo)
h. Berbagai lembaga dalam bidang keagamaan
21
Mahasiswa memanfaatkan waktu luang, utamanya Sabtu-Minggu, untuk
kegiatan tersebut dengan menggunakan fasilitas ruangan serta infrastruktur lainnya
yang ada di fakultas. Libur ini mengoptimalkan aktivitas kemahasiswaan dalam
berbagai kegiatan yang menunjang soft skill dari aktivitas mahasiswa. Fakultas
memfasilitasi kegiatan mahasiswa baik dari sisi finansial maupun infrastruktur yang
ada melalui Lembaga Kemahasiswaan (Badan Eksekutif Mahasiswa/BEM dan Senat
Mahasiswa) untuk meningkatkan soft skill. Beberapa bagian/departemen yang
mengasuh mata kuliah preklinik mengangkat Asisten Dosen (mahasiswa berprestasi,
tahun ke-2 dan ke-3) untuk meningkatkan soft skill, di samping memperdalam ilmu
yang diminati. Untuk tiap lembaga, dimandatkan dua dosen sebagai mentor. Selain
itu, hal ini juga didukung oleh mata kuliah Learning Skill and Information Technology
(LS-IT) pada semester 1 yang mengasah soft skills.
Layanan terhadap mahasiswa berupa beasiswa, dapat dilihat dari adanya
kerja sama dengan berbagai lembaga donor/pemberi dana beasiswa dan pemberian
beasiswa kepada mahasiswa yang tidak mampu dan atau berprestasi. Pengumuman
penerimaan beasiswa disampaikan secara terbuka kepada mahasiswa melalui
pamflet di papan pengumuman. Mahasiswa menyampaikan permohonan beasiswa
dengan melengkapi berkas-berkas yang dibutuhkan. Seleksi dilakukan berdasarkan
kriteria yang ditetapkan oleh penyedia dana, kemudian diumumkan hasilnya.
Berdasarkan data tahun 2011, penerima beasiswa Angkatan 2007 = 52 orang;
Angkatan 2008 = 73 orang; Angkatan 2009 = 39 orang; Angkatan 2010 = 2;
Angkatan 2011 = 6. Penerima beasiswa terdistribusi ke penyedia dana beasiswa
berikut ini: BUMN, Bank Mandiri, Bank Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI),
Supersemar, Kalbe, Pemerintah Prop. Sulawesi Selatan, PT.Antam, Ekatjipta,
BIDIKMISI, PPA, BBM.
Layanan kelima berupa kesehatan diberikan kepada mahasiswa dari fakultas
berupa Kartu Askes in health. Layanan ini diberikan kepada semua mahasiswa
Fakultas Kedokteran pada tahun pertama kuliah. Kartu ini dapat digunakan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan di Poliklinik Unhas, RS Wahidin Sudirohusodo,
RS Awal Bross, dan RS Ibnu Sina serta RS jejaring lainnya.
22
C.3 Evaluasi Lulusan
Evaluasi kinerja lulusan oleh pihak pengguna lulusan dilakukan dalam
pertemuan formal maupun nonformal, salah satunya dengan metode pembagian
kuesioner. Metode dan proses serta mekanisme yang telah dilakukan dapat dibagi
menjadi tiga besar yaitu: melalui supervisi RS/Puskesmas jejaring, Dinkes dan IDI,
serta Reuni Alumni dan Pertamuan Ilmiah Berkala (PIB).
Supervisi RS/Puskesmas jejaring dilakukan oleh pihak Fakultas Kedokteran
UNHAS yang memiliki beberapa kerja sama dengan RS jejaring/puskesmas. Dalam
prosesnya, pihak FK UNHAS membicarakan perihal kinerja lulusan Fakultas
Kedokteran UNHAS dengan pihak RS/puskesmas tersebut dalam bentuk pertemuan
informal yang menjadi bahan evaluasi kinerja lulusan FK UNHAS. Pembicaraan ini
tidak terjadwal secara khusus melainkan disesuaikan dengan jadwal supervisi pihak
UNHAS dan RS Jejaring/puskesmas.
Mekanisme lainnya melalui keorganisasian di Dinkes & IDI. Sebagai dokter
yang bertugas di UNHAS, staf dosen/pimpinan Fakultas Kedokteran Unhas tentunya
merupakan bagian dari organisasi profesi (IDI Pusat/IDI Cabang dan kolegium). Oleh
karena itu, staf dosen/pimpinan Fakultas Kedokteran Unhas sering dilibatkan dalam
berbagai pertemuan yang diadakan oleh Dinkes Kota maupun Provinsi. Momen ini
sekaligus dimanfaatkan untuk mengevaluasi dalam bentuk pertanyaan mengenai
masalah-masalah yang muncul menyangkut kinerja dokter lulusan FK Unhas, baik
dilakukan secara informal maupun formal.
Metode yang ketiga melalui kegiatan Reuni Alumni dan Pertemuan ilmiah
Berkala (PIB). Reuni Alumni dan PIB dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Kegiatan ini
memberi kesempatan kepada alumni untuk membawakan materi yang berkaitan
dengan pengalaman, kepakaran, maupun keahlian mereka selama bertugas. Dari
kegiatan ini pula dapat diketahui berbagai informasi mengenai lulusan FK UNHAS
yang dibutuhkan.
Hasil pelacakan dari ketiga metode dan proses di atas, terangkum dalam
bentuk tabel yang menjabarkan mengenai jenis kemampuan lulusan, persentase
tanggapan pihak pengguna yang terbagi menjadi baik, sedang hingga kurang, serta
23
tindak lanjut oleh pihak program studi. Jenis kemampuan lulusan terdiri atas:
Integritas (etika dan moral), Keahlian berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme),
Bahasa Inggris, Penggunaan Teknologi Informasi, Komunikasi, kerjasama tim dan
pengembangan diri. Hampir kesepuluh kemampuan tersebut di atas dianggap baik
oleh pengguna (dengan range sekitar 42,86%-71,43%), salah satu kemampuan yang
dianggap menonjol dari lulusan Fakultas Kedokteran UNHAS adalah Komunikasi
yang dinilai sangat baik oleh pengguna sebanyak 42,86%. Dalam tabel tersebut
dijelaskan pula mengenai rencana tindak lanjut oleh program studi yang
berhubungan dengan hasil penilaian kemampuan lulusan baik berupa penekanan
dari kurikulum maupun proses belajar dalam bentuk CSL, PBL, maupun pleno.
Berbagai masukan maupun informasi yang didapatkan dari ketiga metode di
atas tentunya perlu ditindaklanjuti. Untuk hal-hal yang dapat ditindaklanjuti segera,
masukan-masukan dari berbagai pihak pengguna lulusan didiskusikan dalam rapat
evaluasi rutin FK UNHAS, misalnya penekanan pada pentingnya integritas (moral
dan etika), kemampuan komunikasi atau kerja sama tim. Hasil rapat evaluasi
tersebut ditekankan dalam proses pembelajaran tanpa mengubah kurikulum. Hal-hal
yang berhubungan dengan keahlian dan penguasaan pengetahuan sesuai
kompetensi lulusan yang dirasa kurang/diharapkan oleh pihak pengguna, dilakukan
evaluasi kurikulum yang dilaksanakan setiap 2 tahun.
Rata-rata waktu tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan yang pertama
adalah 3,43 bulan. Hal ini dikarenakan proses administrasi serta beberapa fase
kegiatan untuk pemenuhan prasyarat mulai bekerja sesuai dengan kompetensi
dokter membutuhkan waktu 3 bulan. Fase-fase tersebut adalah: ujian Kompetensi
Dokter Indonesia, Pengumuman Kelulusan UKDI, pendaftaran registrasi Surat Tanda
Registrasi, pendaftaran PTT (untuk lulusan FK UNHAS sebelum 2010), Pendaftaran
Internship (lulusan FK UNHAS di atas 2010). Berdasarkan data peserta UKDI FK
Unhas tahun 2013 (106 peserta CBT UKDI), lulusan FK Unhas yang lulus CBT UKDI
untuk first taker = 91,51% sehingga dapat dikatakan 91,51% lulusan FK Unhas
memperoleh pekerjaan yang pertama sesuai keahliannya 3 bulan setelah wisuda.
Dari data tersebut, rata-rata lulusan FK Unhas memperoleh pekerjaan yang pertama
sekitar 3,43 bulan setelah wisuda.
24
Seratus persen lulusan FK Unhas bekerja pada bidang yang sesuai dengan
keahliannya. Persentase tersebut didasarkan data 1 tahun terakhir di mana setiap
lulusan FK Unhas wajib menjalani insternship selama 1 tahun. Dapat dikatakan
hampir semua lulusan FK Unhas bekerja di bidang kesehatan, baik struktural
maupun fungsional, di instansi pemerintah atau swasta. Mereka bekerja sebagai
dokter RS/Puskesmas/perusahaan/klinik, pegawai di Departemen Kesehatan, Dinas
Kesehatan Kota/Kabupaten, ASKES, pengajar di lembaga pendidikan tinggi
(Fakultas Kedokteran, STIKES, D3 keperawatan, kebidanan), dll. Meskipun
demikian, ada beberapa yang bekerja di bidang non-medis, seperti bidang politik,
informasi (blogger), fotografer, dan bisnis (memiliki apotek,dan lain-lain). Data-data
tersebut diperoleh secara tidak langsung melalui jejaring sosial atau saat kegiatan
temu alumni yang diadakan 2 tahun sekali.
FK Unhas telah menjalin kerja sama dengan program studi kedokteran di
berbagai universitas (UMI dan UNISMUH Makassar, UNDANA Kupang, UNHALU
Kendari, UNIV. Al-KHAIRAT Palu, UNPATI Ambon) dalam hal pendampingan/mitra.
Hal ini membuka peluang kepada lulusan FK Unhas untuk berkarier dalam bidang
pendidikan sebagai tenaga pengajar (dosen) di berbagai universitas tersebut.
Adanya Otonomi daerah juga memungkinkan putra daerah untuk kembali dan
mengabdi di daerah yang memang membutuhkan tenaga dokter yang mengenal
dengan baik daerah dan budaya masyarakat setempat
C.4
Himpunan Alumni
Himpunan alumni telah berjalan selama dua periode sejak tahun 1980.
Periode pertama diketuai oleh. dr. Mustafa Jide dan periode kedua diketuai oleh dr.
Baedah Madjid yang berkedudukan di Fakultas kedokteran UNHAS.
Kegiatan himpunan alumni ini tidak dijadwalkan secara rutin melainkan dalam
bentuk pertemuan reuni maupun kegiatan lainnya yang bersifat situasional. Setiap 2
tahun sekali diadakan temu alumni yang dimanfaatkan untuk meregistrasi kembali
profil pekerjaan lulusan dan meningkatkan kemampuan lulusan dalam hal
penguasaan iptekdok melalui rangkaian kegiatan ilmiah (simposium, seminar, dll)
25
Untuk kemajuan program studi dalam kegiatan akademik dan non akademik,
alumni membantu dalam bentuk:

Kemajuan program studi dalam kegiatan akademik (masukan berupa beberapa
konten kurikulum yang menurut mereka perlu ditambahkan dalam hubungannya
dengan kesesuaian kebutuhan di tempat kerja, membimbing KOAS dalam RS
yang mereka tempati yang juga merupakan RS jejaring UNHAS) dan non
akademik (masukan berupa tata cara dan etika di tempat kerja berdasarkan
pengalaman yang mereka jalani)

Sumbangan dana untuk memperbaiki fasilitas FK UNHAS yang terkumpul dalam
acara temu alumni / reuni akbar setiap 2 tahun sekali.

Keterlibatan dalam kegiatan baksos maupun kegiatan ilmiah

Pengembangan
jejaring
informasi
lowongan
kerja
informasi
mengenai
pengembangan diri dalam bentuk kelanjutan pendidikan spesialis, magister
maupun kursus-kursus keterampilan khusus, beasiswa baik lokal maupun
internasional. Alumni yang bekerja di rumah sakit atau perusahaan membuka
jaringan untuk alumni yang lain.
Penyediaan fasilitas terhadap KOAS maupun mahasiswa dari alumni yang memiliki
akses dalam ruang lingkup RS maupun Dinas Kesehatan setempat yang
bersangkutan yang merupakan RS jejaring FK-UNHAS
D. DOSEN DAN TENAGA PENDUKUNG
D.1 Sistem Rekruitmen Dosen
Sistem perekrutan tenaga pengajar ditempuh melalui seleksi ujian nasional
dimana para peminat disyaratkan untuk memenuhi kriteria, antara lain : IPK diatas
2,75 dan usia kurang dari 40 tahun. Selanjutnya calon akan mengikuti ujian nasional.
Setelah lulus ujian nasional, calon dosen akan mengikuti Tes TOEFL, psikotes, tes
kompetensi, tes microteaching dan tes wawancara yang dilakukan oleh pimpinan
fakultas. FK Unhas juga memiliki sistem perekrutan dosen melalui sistem kontrak
yang proses penerimaanya tidak jauh berbeda dengan sistem penerimaan secara
26
nasional. Calon yang akan diterima meliputi kualifikasi S1, S2, S3, Sp1 yang memiliki
komitmen kuat terhadap pengembangan institusi.
Sejak tahun 2009, FKUH telah menerima 31 dosen baru dengan kualifikasi 15
orang Sp1, 1 orang S2, dan 21 orang S1.
Penerimaan dosen di FKUH tidak dapat dilaksanakan secara bebas karena
terikat oleh aturan pemerintah melalui Rektorat Unhas. Oleh karena itu,
untuk
mencukupi kebutuhan sumber daya manusia, utamanya pada bagian profesi, maka
juga dilakukan perekrutan staf dosen tidak tetap yang turut berperan dalam aktivitas
akademik.
1. Sistem Pengembangan, Pengelolaan, dan Evaluasi SDM
Sistem pengembangan SDM (dosen dan tenaga kependidikan) dilaksanakan
dengan berdasar pada pemetaan keahlian akademik dan perkiraan masa kerja
dosen yang didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2009
tentang Staf Fakultas.
Upaya ini dilakukan untuk melengkapi dan meningkatkan kompetensi keilmuan
staf dosen sesuai dengan keahlian masing-masing berdasarkan kebutuhan dari
Fakultas Kedokteran Unhas. Proses pengembangan staf dilakukan baik bagi
dosen tetap maupun dosen tidak tetap.
Selain di bidang keilmuan masing-masing, pengembangan staf juga dilaksanakan
untuk meningkatkan kompetensi para staf dosen sebagai pendidik. Hal ini
dilaksanakan melalui beberapa aktivitas. Aktivitas pertama, para dosen
diikutsertakan pada pelatihan PEKERTI dan AA yang dilaksanakan di tingkat
Universitas. Di tingkat Fakultas, para staf dosen yang baru diterima diwajibkan
untuk magang di Medical Education Unit (MEU) selama satu tahun dengan tujuan
memberikan pemahaman tentang proses pelaksanaan pendidikan berbasis
kompetensi dengan metode Student Centre Learning. Kegiatan pelatihan metode
27
pembelajaran berbasis kompetensi dan metode assessment juga dilaksanakan
bagi seluruh dosen secara berkala. Para staf dosen juga diberikan kesempatan
untuk mengikuti pelatihan di Institusi lain seperti UGM dan UNPAD. Bagi para
dosen muda, juga dilakukan pelatihan kepemimpinan untuk membangun
kompetensi dalam mengelola dan mengembangkan istitusi.
Untuk kegiatan evaluasi SDM, setiap tahun dilakukan evaluasi secara berkala
melalui proses pengisian DP3 oleh masing-asing ketua bagian yang dilaporkan
ke Dekan. Setiap akhir semester dilakukan pengisian borang Ekivalensi Waktu
Mengajar Penuh oleh dosen yang direkapitulasi oleh bagian kepegawaian. Setiap
dua tahun, para dosen memiliki peluang untuk naik pangkat jika nilai kum yang
dibutuhkan terpenuhi.
Monitoring evaluasi kinerja akademik juga dilakukan oleh mahasiswa dimana
MEU memberikan borang penilaian pada mahasiswa untuk menilai kinerja dosen
pada aktivitas perkuliahan dan tutorial.
2. Profil dan Karya Akademik Dosen Tetap dan Tidak Tetap
28
Grafik 1. Profil Dosen Tetap Tahap Akademik dan Profesi
Sesuai Grafik 1 dapat terlihat bahwa profil dosen Tetap untuk tahap akademik
berjumlah sebanyak 193 orang dengan kualifikasi S1 sebanyak 80 orang, S2
sebanyak 44 orang, S3 sebanyak 69 orang,
Sp1 sebanyak 88 orang, Sp2
sebanyak 31 orang. Sementara untuk Dosen Tetap tahap profesi berjumlah
sebanyak 126 orang dengan kualifikasi S1 sebanyak 55 orang, S2 sebanyak 21
orang, S3 sebanyak 51 orang, Sp1 sebanyak 77 orang, Sp2 sebanyak 27 orang.
Dengan demikian jika dihitung seluruh jumlah dosen dibandingkan dengan
seluruh jumlah mahasiswa kedokteran saat ini, maka rasionya adalah 1:7 untuk
tahap akademik, dan 1:5 untuk tahap profesi.
Rata-rata aktivitas dosen adalah 10 SKS yang mencakup kegiatan
pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan manajemen bagi dosen
yang memiliki jabatan struktural.
Untuk kegiatan akademik dosen tetap, jumlah total jam yang direncanakan
adalah sebesar 2129 jam dan yang terealisasi adalah sebesar 1948 jam
sehingga persentasenya adalah sebesar 91%. Kegiatan akademik mencakup
perkuliahan, praktikum, tutorial, dan pelatihan keterampilan klinik. Rendahnya
persentase ini dikarenakan para dosen juga memiliki tugas untuk melakukan
29
kegiatan akademik pada jenjang S2, PPDS, dan S3, serta pada FK Mitra.
Namun, kegiatan akademik pada jenjang S1 tetap dapat berjalan dengan
melibatkan peserta PPDS tahap akhir untuk kegiatan pelatihan keterampilan
klinik. Untuk kegiatan tutorial, tersedia dosen siaga yang mengisi kekosongan
kelas
dengan
syarat
telah
mendapatkan
pelatihan
kurikulum
berbasis
kompetensi.
Untuk dosen tidak tetap persentase kegiatan akademik adalah sebesar 86%, hal
ini dikarenakan aktivitas dosen tidak tetap utamanya dilaksanakan pada
pendidikan profesi dan pendidikan PPDS.
Dosen Fakultas Kedokteran Unhas sebagian aktif melakukan penelitian baik
ditingkat lokal, nasional maupun internasional, dan untuk
itu fakultas telah
melakukan kerjasama dengan berbagai institusi untuk meningkatkan kegiatan
penelitian. Namun demikian, dibanding jumlah seluruh dosen, dosen yang
melakukan kegiatan penelitian masih sangat kurang.
3. Upaya peningkatan SDM dalam tiga tahun terakhir
Program pengembangan dosen dilaksanakan dalam bentuk keikutsertaan ke
berbagai kegiatan meliputi pendidikan lanjut bergelar dan non gelar, seminar,
penelitian dan pengabdian masyarakat.
Pengembangan staf juga dilakukan dengan mengirim dosen untuk mengikuti
pelatihan, workshop, seminar dan simposium, short course serta berbagai
kegiatan ilmiah lainnya yang bertujuan meningkatkan kemampuan dosen. Jumlah
kegiatan sebagai pembicara adalah sebanyak 144 kali sedangkan sebagai
peserta sebanyak 384 kali. Beberapa dosen tetap FKUH telah menjadi
pembicara/narasumber
tingkat
Internasional
terutama
yang
banyak
berkecimpung di bidang penelitian, khususnya untuk tema Infeksi Tropis (Tb,
Malaria, DHF, Filariasis, dll) dan Endokrin Metabolik yang sesuai Road Map
Penelitian FKUH.
30
Dua dari dosen tetap FKUH berhasil mendapatkan prestasi di tingkat lokal
sebagai dosen perprestasi. Satu dosen FKUH berhasil menjadi pemenang pada
kompetisi peneliti muda tingkat nasional pada tahun 2011.
4. Tenaga Kependidikan
Grafik 3. Profil Tenaga Kependidikan
Jumlah tenaga kependidikan di FKUH adalah 92 orang dengan kualifikasi S2 3
orang, S1 35 orang, D3 8 orang, SMA/Sederajat 24 orang, SMP 1 orang, dan SD
1 orang.
Jenis tenaga kependidikan yang ada terdiri atas Pustakawan, Laboran, Teknisi,
Analis, Programmer, Administrasi, dan Arsiparis.
Upaya pengembangan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2009
tetang Staf Fakultas yang dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan fakultas melalui
program pendidikan tidak bergelar maupun pendididikan dan latihan yang berhubungan
dengan kebutuhan kenaikan pangkat atau golongan.
31
E. KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK
E.1. Kesesuaian dengan visi, misi, tujuan dan sasaran
Kurikulum pendidikan dokter di Universitas Hasanuddin didesain sesuai
dengan tujuan pendidikan dokter Indonesia dengan memperhatikan situasi dan
kondisi setempat serta tujuan, visi dan misi prodi. Kurikulum berbasis kompetensi
yang merupakan yang dijalankan oleh prodi merupakan tujuan strategis pertama
prodi untuk membaiknya sistem pendidikan.
Budaya meneliti juga sudah
diperkenalkan secara dini pada mahasiswa sehingga dapat menghasilkan penelitian
yang berkualitas. Hal tersebut juga memicu tenaga pengajar meningkatkan
pengetahuannya dan keterampilannya dalam melakukan penelitian sehingga dapat
menjadi penelitian berkualitas internasional. Hal ini juga sudah sejalan dengan
sasaran prodi kedua. Masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan telah
menjadi fokus sasaran prodi yang ketiga dan hal ini juga telah diperkenalkan ke
mahasiswa pada tahun pertama tahap akademik.
E.2 Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders
Tujuan pendidikan dokter di Universitas Hasanuddin ialah lulusan memiliki
cukup pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk melakukan profesi kedokteran
dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan umum
pemerintah yang berlandaskan Pancasila. Saat ini masalah-masalah kesehatan di
masyarakat
semakin
kompleks
sehingga
lulusan
diharapkan
senantiasa
meningkatkan dan mengembangkan diri dalam segi ilmu kedokteran sesuai dengan
bakatnya, dengan berpedoman pada pendidikan sepanjang hayat, menilai kegiatan
profesinya secara berkala, menyadari keperluan untuk menambah pendidikannya,
memilih sumber-sumber pendidikan yang serasi, serta menilai kemajuan yang telah
tercapai secara kritis. Dalam menjawab masalah kesehatan di masyarakat, maka
lulusan juga diharapkan dapat mengembangkan ilmu kesehatan khususnya ilmu
kedokteran dengan ikut serta dalam pendidikan dan penelitian, serta mencari
penyelesaian masalah kesehatan penderita, masyarakat dan sistem pelayanan
kesehatan khususnya pelayanan dan asuhan medis. Para pengguna layanan
kesehatan juga mengharapkan lulusan mampu memelihara dan mengembangkan
32
kepribadian dan sikap yang diperlukan untuk kelangsungan profesinya seperti
integrasi, rasa tanggung jawab, dapat dipercaya, serta menaruh perhatian dan
penghargaan kepada sesama manusia sesuai dengan etika kedokteran, berfungsi
sebagai masyarakat yang kreatif, produktif dan bersikap terbuka, dapat menerima
perubahan dan berorientasi ke masa depan serta mendidik dan mengajak
masyarakat ke arah sikap yang sama. Hal yang tersebut telah menjadi tujuan dari
pendidikan dokter di Universitas Hasanuddin.
E. 3 Struktur dan Isi Kurikulum
Kurikulum didesain dalam dua tahap, yaitu tahap akademik dan profesi yang
merupakan satu kesatuan. Kurikulum ini disusun berdasarkan pada Standar
Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran
Indonesia (KKI) dan juga disesuaikan dengan profil lulusan FK- UnHas. Saat ini prodi
pendidikan dokter melaksanakan SKDI terbaru tahun 2012 untuk mahasiswa
angkatan 2012.
Tahap akademik
Tahap akademik berlangsung selama 7 semester (3,5 tahun) dan terdiri dari 2 fase ,
1. Fase pertama, diberikan dasar-dasar biologis dari fungsi normal dan keadaan
abnormal dari tubuh dalam blok biomedik I dan biomedik II serta dasar-dasar
diagnostik dan terapi. Dasar-dasar kesehatan masyarakat dan pelayanan
kesehatan primer juga diberikan pada fase ini. Untuk membekali kemampuan
belajar seumur hidup, keterampilan belajar dan memperoleh informasi juga
diberikan pada fase ini. Fase ini berlangsung selama satu semester dengan
kegiatan belajar sebagian besar merupakan kuliah formal. Dasar biologis fungsi
normal dan keadaan abnormal diberikan secara terintegrasi. Beberapa
diantaranya menggunakan kasus untuk memudahkan aplikasi klinik dari topik
yang diberikan. Keterampilan klinik diberikan untuk memahami dasar-dasar
diagnostik.
2. Pada fase kedua, diberikan fungsi normal dan abnormal yang dikaitkan dengan
keadaan sehat dan sakit pada berbagai sistem dalam tubuh secara terintegrasi.
Memahami patofisiologi penyakit dan masalah kesehatan utama yang dialami
33
oleh masyarakat. Upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada
individu, keluarga dan masyarakat juga diberikan pada fase ini. Keterampilan
komunikasi, ilmu perilaku, etika kedokteran dan pengembangan kepribadian
sebagai seorang profesional diberikan pada fase ini. Fase ini berlangsung selama
lima setengah semester. Setelah menyelesaikan fase ini, lulusan memperoleh
gelar
sarjana
kedokteran
(S.Ked).
Pada
seluruh
proses
pembelajaran
menggunakan problem-based learning. Pada fase ini, setiap semester dibagi
kedalam 3 blok, kecuali pada semester 6 yang terdiri dari 4 blok yang masingmasing berlangsung selama 4-6 minggu. Pada minggu pertama diberikan kuliah
formal untuk topik-topik penting yang mendasari modul yang akan dipergunakan.
Minggu berikutnya membahas modul dan keterampilan klinik dan pada minggu
terakhir dipergunakan untuk seminar dan kuliah pakar serta ujian.
Penyajian mata kuliah telah dilakukan secara integrasi baik intra maupun antar
disiplin ilmu dan telah dilihat sekuensi sehingga mahasiswa dapat memahami ilmu
kedokteran dan kesehatan secara utuh dan komprehensif.
Pada akhir semester diberikan mata kuliah pilihan yaitu akupuntur yang sudah
dilaksanakan sejak tahun 2006. Kuliah tersebut terselenggara atas kerjasama antara
Fakultas Kedokteran UnHas dengan Xiamen University.
Pada pelaksanaan
semester akhir tahun 2011/2012 dilakukan penambahan dua mata kuliah pilihan
yaitu manajemen nyeri dan manajemen bencana. Hal ini seiring dengan kebutuhan
masyarakat akan situasi-situasi yang terjadi selama ini. Mata kuliah pilihan tersebut
juga diharapkan merangsang kreativitas mahasiswa sehingga orientasi karier
menjadi lebih jelas.
Pada fase kedua dilaksanakan aktifitas yang berbasis di masyarakat dalam
bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN merupakan metoda pembelajaran yang
memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat
secara
langsung,
dan
memahami
kompleksitas
masalah
kesehatan,
dan
berlangsung selama 8 minggu.
Tahap Profesi
Tahap profesi atau tahap kepaniteraan klinik yang berlangsung selama 4
semester
(2 tahun) dilaksanakan berpusat di Rumah Sakit dr. Wahidin
34
Sudirohusodo sebagai rumah sakit pendidikan utama. Selain itu proses pendidikan
juga berlangsung di rumah sakit jejaring pendidikan lainnya, sarana pelayanan
kesehatan lainnya (rumah sakit khusus, puskesmas, balai pengobatan dan klinik
kesehatan kerja). Rotasi akan dilakukan pada setiap bagian. Pada tahap ini,
pencapaian kompetensi diharapkan dicapai dengan proses pembelajaran berbasis
pada pasien di bawah supervisi dosen yang merupakan dokter spesialis di
bidangnya. Kompetensi keterampilan klinik, komunikasi efektif dan manajemen
penyakit baik pada individu, keluarga dan masyarakat harus dicapai pada tahap ini.
Tahap profesi atau kepaniteraan klinik secara keseluruhannya berlangsung pada
fasilitas kesehatan yang telah memenuhi persyaratan sebagai tempat pendidikan.
Pada setiap kepaniteraan dilakukan kegiatan menerima pasien baru
(anamnesis, pemeriksaan fisik dan diagnosis), dan tindakan medik yang disyaratkan
dalam kompetensi, follow-up pasien, pembacaan kasus dan tinjauan pustaka. Pada
akhir kepaniteraan di masing-masing bagian dilakukan ujian komprehensif untuk
menilai pencapaian kompetensi seperti yang tercantum dalam SKDI. Setelah
menyelesaikan seluruh program kepaniteraan klinik minimal selama dua tahun maka
mahasiswa berhak untuk mengikuti yudisium sebagai prasyarat untuk mengikuti
UKDI Nasional. Mahasiswa yang dinyatakan lulus, berhak mengikuti acara
penyumpahan dokter.
E.4. Sistem Pembelajaran
Sepanjang
pelaksanaan
kurikulum,
pemilihan
metoda
pembelajaran
disesuaikan dengan tahap perkembangan dan pengalaman belajar sebelumnya.
Pada tahap awal, metoda pembelajaran yang dipergunakan lebih banyak kuliah
formal, yang selanjutnya mengalami transisi menuju pembelajaran yang lebih
interaktif dan aktif dengan metoda problem-based learning. Pilihan metoda
pembelajaran disesuaikan juga dengan tujuan pendidikan dan sasaran belajar.
Metoda yang dipergunakan untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman
meliputi:

Untuk kelas besar (kuliah, presentasi kasus) dipergunakan terutama pada
fase pertama untuk memahami konsep dasar dan mengaktifkan pengetahuan
35
yang telah ada sebelumnya, menjelaskan konsep yang kompleks, dan
memberikan pemahaman awal mengenai hubungan ilmu dasar dengan klinik;

Tutorial untuk kelas kecil, seminar, untuk memberi kesempatan terjadinya
interaksi, diskusi, eksplorasi dan klarifikasi;

Menggunakan sumber belajar berbasis komputer (computer-based learning),
untuk belajar interaktif dan belajar berbasis bukti (evidence-based learning);

Kelompok kecil menggunakan kasus klinik, untuk pengalaman belajar di rumah
sakit dan di komunitas, dan mengembangkan berpikir kritis;

Belajar sendiri melalui pemberian tugas, untuk memperluas pengetahuan dan
pemahaman melalui belajar aktif.
Metoda yang dipergunakan untuk memperoleh keterampilan meliputi:

Latihan keterampilan klinik pada kelompok kecil untuk memperoleh keterampilan
klinik tertentu;

Praktikum, untuk mengembangkan kemampuan observasi, manajemen data, dan
keterampilan interpretasi, dan keterampilan metoda keilmuan dan prosedur
praktis;

Role play untuk keterampilan komunikasi, mengembangkan sikap profesional dan
mengembangkan kemampuan reflektif, dan keterampilan membuat keputusan
klinik.
Metoda lain untuk pengembangan kepribadian, manajemen
waktu
dan
kepercayaan diri:

Aktifitas belajar dalam kelompok kecil, untuk mengembangkan kerja sama tim;

Tugas tertulis, proyek penelitian, untuk memicu kemampuan eksplorasi dan
penelitian, serta peluang untuk ekspresi diri;

Seminar dan kasus, untuk memicu diskusi dan debat, misalnya kasus etik, dan
aspek mediko-legal;

Pengalaman klinik yang telah dimulai sejak awal dengan berkunjung ke rumah
sakit, dan pada tahap profesi, untuk memberi peluang bagi mahasiswa untuk
mengintegrasikan, konsolidasi dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang telah terakumulasi selama proses pendidikan.
36
E.5. Sistem Penilaian (Assessment)
Penilaian terhadap mahasiswa dilakukan untuk memperoleh gambaran
mengenai kemampuan mahasiswa dalam mencapai kompetensi yang diperlukan
untuk melaksanakan praktek kedokteran yang baik sesuai dengan standar profesi
yang telah ditetapkan.
Penilaian diupayakan berkelanjutan, tidak hanya pada satu waktu tertentu.
Penilaian
yang berkelanjutan menjamin proses belajar yang terus menerus,
penghargaan setiap upaya, dan memberikan umpan balik bagi mahasiswa maupun
program.
Berbagai
instrumen
yang
dipergunakan
untuk
menilai
pencapaian
kompetensi, dimana pemilihan instrumen disesuaikan dengan sasaran belajar yang
ingin dinilai.
Instrumen penilaian
yang dipergunakan untuk menilai pengetahuan dan
pemahaman:
 Multiple choice question (MCQ)

Pertanyaan singkat terstruktur

Laporan tertulis
Instrumen
evaluasi
untuk
menilai
kemampuan
menerapkan
pengetahuan,
memecahkan masalah, mengevaluasi secara kritis dan keputusan klinik:

Pertanyaan interpretasi data

Pertanyaan pemecahan masalah

Kasus klinik

Presentasi oral
Instrumen untuk menilai kompetensi keterampilan, klinik dan profesional:

Multi-station objective structured clinical examintaion (OSCE)

Portfolio klinik dan log-book

Kasus klinik
Penilaian hasil belajar menggunakan penilaian acuan patokan yang mengacu
pada sasaran belajar. Penentuan nilai akhir pada fase akademik bervariasi tiap blok
mata kuliah bergantung pada proses pembelajaran yang digunakan. Secara umum
37
komponen penilaian fase akademik meliputi nilai: teori, praktikum, tutorial, dan
keterampilan klinik.
Nilai batas lulus (NBL) yang ditetapkan dan telah dipakai oleh semua blok
adalah 56. Sedangkan sebaran nilai telah ditetapkan sebagai berikut : A
>80, B+
75-79, B 71-74, B-66-70, C+ 61-65, C 56-60.
Proporsi komponen penilaian pada fase profesi bervariasi tergantung pada
sasaran pembelajaran pada masing-masing bagian, dengan komponen penilaian
fase profesi meliputi :
-
Log-book
-
Ujian Kasus Klinik
-
Presentasi oral
Nilai
:
80 – 100
: Baik sekali / lulus : A
65 – 79
: Baik / lulus
< 65
: Penilaian ulang
:B
E.6 Monitoring dan evaluasi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin sejak tahun 2002 telah melakukan
inovasi dan mengimplementasikan kurikulum baru dalam proses pendidikannya.
Selain itu sejak tahun 2006 juga telah diberlakukan Standar Kompetensi Dokter
Indonesia (SKDI). Proses monev terhadap implementasi kurikulum selama ini telah
berlangsung secara berkala, baik melalui;

Rapat Internal Mata Kuliah/Sistem yang dilaksanakan oleh masing-masing mata
kuliah/sistem yang bertujuan untuk mengevaluasi apakah standar kurikulum
sepenuhnya telah diakomodasi, apakah learning strategies telah sesuai dan
berjalan dengan baik, apakah sistem evaluasi bagi mahasiswa telah berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.

Rapat Bagian yang diadakan oleh tiap bagian bertujuan untuk mengevaluasi
penyajian kurikulum dari masing-masing bagian di setiap mata kuliah/sistem.
Evaluasi ini menyangkut materi yang diajarkan, staf pengajar yang memberikan
kuliah, dan efektifitas pelaksanaan proses pendidikan.
38

Rapat Koordinasi Semester yang diadakan oleh Bidang Akademik pada setiap
akhir semester yang diadakan oleh MEU yang bertujuan untuk mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan akademik pada semester sebelumnya serta persiapan
untuk semester berikutnya. Hasil rapat ini selanjutnya dijadikan feedback kepada
masing-masing
penanggungjawab
mata
kuliah/sistem
untuk
melakukan
perbaikan.

Bidang Akademik, khususnya Medical Education Unit (MEU) juga mengadakan
monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap jalan proses akademik. Monev
yang dilakukan berupa pertemuan internal MEU yang membicarakan efektifitas
kegiatan akademik. Selain itu juga diadakan rapat dengar pendapat dengan
mahasiswa untuk mendapat masukan mengenai proses belajar mengajar yang
telah berlangsung. Selanjutnya hasil pertemuan tersebut didisseminasi kepada
masing-masing bidang atau mata kuliah terkait untuk ditindaklanjuti.

Rapat Evaluasi Kurikulum yang telah diadakan pada awal tahun 2008, yaitu 5
tahun setelah diberlakukannya kurikulum baru di FK Unhas. Pada rapat ini
beberapa hal penting dibicarakan seperti konten kurikulum apakah sesuai
dengan kompetensi yang diharapkan, teknis pelaksanaan kegiatan akademik,
sistem penilaian pada kurikulum serta pelaksanaan proses kepaniteraan klinik.
Hasil rapat evaluasi ini dibahas untuk selanjutnya disahkan dalam Rapat Senat
Fakultas.
E.7 Sarana, prasarana dan pengembangan kepribadian ilmiah
Fakultas mendukung pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dengan
menyediakan fasilitas-fasilitas pendidikan seperti ruangan kuliah kelas besar dan
kecil, ruangan diskusi, ruangan praktikum, ruangan keterampilan klinik bersama
manekin dan alat-alat keterampilan klinik. Layanan teknologi dan informasi juga
dapat diakses oleh civitas akademika sehingga informasi pendidikan dan layanan
dapat dengan mudah diterima. Dosen juga diberikan fasilitas untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya dengan adanya jurnal berlangganan baik
nasional maupun internasional yang dimiliki baik prodi maupun bagian-bagian.
Dosen-dosen juga difasilitasi untuk mengikuti seminar, simposium, kursus baik itu
39
lokal, nasional maupun internasional. Hal ini menunjang perbaikan kualitas
pengajaran, keterampilan serta layanan ke mahasiswa.
E.8 Hasil pembelajaran
Lulusan yang dihasilkan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan layanan
kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi standar dokter Indonesia.
Dari waktu ke waktu first taker CBT UKDI mengalami peningkatan kelulusan hingga
mencapai 90%. Hal ini juga terlihat dengan adanya perbaikan IPK yang sudah lebih
dominan diatas 3. Untuk uji keterampilan klinik terlihat hasil yang diperoleh cukup
memuaskan.
E.9 Lulusan
Lulusan prodi pendidikan dokter FK-UnHas telah tersebar merata di seluruh
Indonesia bahkan hingga ke luar negeri. Respon dari pengguna menunjukkan
kepuasaan dalam menggunakan tenaga-tenaga kesehatan lulusan FK-UnHas. Hal
ini juga dapat dilihat dengan semakin bervariasinya mahasiswa yang masuk prodi ini.
Lulusan prodi juga telah banyak yang mencapai karier tertinggi baik itu struktural
maupun fungsional di tingkat lokal dan nasional.
F. PEMBIAYAAN, PRASARANA, SARANA, DAN SISTEM INFORMASI
F.1 PENGELOLAAN DAN AKUNTABILITAS PENGGUNAAN DANA
Penyusunan rancangan anggaran kegiatan tahunan pada program pendidikan
profesi dokter dimulai dengan melakukan menerima usulan proposal anggaran dari
masing- masing unit kerja dalam prodi. Setelah menerima usulan anggaran dari
masing masing program studi, pihak PSPD FKUH melakukan evaluasi rasionalisasi
terhadap proposal anggaran, mencakup skala kegiatan, tingkat kebutuhan dan
kepentingan, serta kesesuaian dengan arah pengembangan PSPD FKUH. Penilaian
rasionalisasi juga membandingkan dengan anggaran tahun sebelumnya
Penilaian terhadap rancangan anggaran masing- masing program studi di
rapatkan bersama oleh pihak PSPD FKUH, dan perwakilan program studi untuk
40
menjamin keterbukaan dan transparansi anggaran. Setelah rencana anggaran
disetujui bersama, fakultas mengajukan rancangan kepada pihak universitas
Persetujuan RKAT oleh pihak universitas dilakukan setelah penilaian
kesesuaian anggaran
dan belanja, serta mengacu pada anggaran
tahun
sebelumnya.
RKAT program studi di evaluasi setiap 4 bulan (3 kali setahun), untuk
mengevaluasi realisasi anggaran, sehingga pengajuan anggaran untuk caturwulan
berikutnya dapat berubah sesuai kebutuhan dan memungkinkan untuk melakukan
revisi anggaran dan kegiatan.
Pendanaan kegiatan PSPD FKUH berasal dari 2 sumber utama yakni DIPA
dan dari dana mahasiswa, sumber lain adalah
dana PHKPKPD, dan hibah
penelitian
Evaluasi anggaran sebanyak 3 kali pertahun memungkinkan kontrol yang baik
atas pendanaan kegiatan PSPD FKUH, tiap caturwulan evaluasi keutuhan dan
pelaksanaan anggaran dinilai kembali dan bila perlu disesuaikan apabila terdapat
kondisi yang menuntut.
Pelaksanaan aturan pendanaan kegiatan yang ketat dan pembukuan yang
teliti membantu proses evaluasi pendanaan kegiatan, disisi lain proses ini
mengurangi fleksibilitas untuk kegiatan yang bersifat mendadak/ diluar perencanaan.
F.2 SARANA DAN PRASARANA.
Sarana yang dimiliki Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin terbagi atas
lima tempat yaitu ruangan lantai I, ruangan lantai II, ruangan lantai III, ruangan lantai
IV, dan Gedung Student Centre. Luas keseluruhan 7.911 m 2, yang masing-masing
terdiri dari ruang kuliah 1.581,12 m2, laboratorium
153,55 m2, ruang dosen
2.204,04 m2, perpustakaan
778.63 m2, ruang administrasi 1,162.41 m2, serta ruang
lain-lain. Rasio ketersediaan ruang kuliah dengan jumlah mahasiswa 1.272 orang
adalah
1.15.
Rasio ini lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh Kepmendiknas
No.232/U/2000, yaitu 0,5. Fasilitas Rumah Sakit Universitas Hasanuddin, yang
ditargetkan selesai pada 2012 akan menambah kapasitas ruang pembelajaran.
41
Ketersediaan prasarana ruangan Tutorial Problem Based Learning (PBL)
sebanyak 18 ruangan dengan luas total 344.5 m2, sangat memadai untuk kegiatan
diskusi. Untuk kegiatan Clinical Skill Lab, terdapat 28 ruangan dengan luas total 843
m2 yang dipergunakan selama 8 jam sehari.
Laboratorium terpadu maupun laboratorium bagian memiliki mikroskop
sebanyak 254 buah dipergunakan untuk praktikum Histologi, Parasitologi, Patologi
Anatomi dan Mikrobiologi. Untuk kegiatan laboratorium yang lebih spesifik, terdapat
laboratorium
Biokimia
dan
Patologi
Klinik
dengan
fasilitas
antara
lain
spektrofotometer, sentrifuge, microwave, freezer, hot plate dan mesin PCR untuk
mikrobiologi.
Kegiatan clinical skill lab yang berlangsung untuk tiap blok didukung oleh
prasarana seperti
ALS trainer, nasogastric tube simulator, Advanced Airways
Management Trainer, Chille CPR/Airway Management Torso, Suture Practice Arm,
Minor
Skin procedure tutor ,Advanced Vein Puncture and Injection Arm,
Chryothyrotomy Simulator,Cardiopulmonary sounds dan lain-lain yang dapat diakses
oleh mahasiswa dengan pengawasan dari instruktur.
Untuk prasarana perpustakaan tersedia 1815 judul buku, jurnal ilmiah
nasional dan internasional sebanyak 1009 buah, buletin/majalah ilmiah lokal 36
buah, disertasi/tesis/skripsi sebanyak 696 judul. Terdapat juga prasarana CALL yaitu
laboratorium komputer yang terdiri atas 40 unit komputer dengan fasilitas internet
Pemeliharaan sarana dilakukan secara terus menerus dibawah koordinasi
Pembantu dekan Bidang Administrasi. Pegawai tetap maupun honorer ditempatkan
sesuai dengan kehalian yang dimiliki. Kebersihan dan keindahan lingkungan PSPD
FKUH delakukan dengan menempatkan Cleaning Service yang mengontrol
kebersihan setiap hari. Untuk pemeliharaan komputer dan fasilitas internet dilakukan
dengan menempatkan orang yang ahli dibidang tersebut. Setiap unit kerja telah
memiliki perangkat-perangkat yang dapat mengefisienkan fungsi-fungsi kerja yang
dilakukannya seperti komputer untuk kegiatan administrasi, jaringan
lokal ( LAN )
telepon, internet dan faks. Jumlah dan fasilitas ruang kuliah yang memadai dengan
fasilitas yang telah dilengkapi dengan AC, Personal Computer, untuk presentasi dan
penyimpanan data, LCD, sound system wireless, kursi dan meja yang nyaman serta
42
terjaga kerapihan dan kebersihannya. Sebagai pendukung, PSPD FKUH memiliki
sarana seperti mesin fotokopi, mesin offset, scanner untuk keperluan administrasi
dan penggandaan soal, handycam, kamera digital dan unit production house.
Meskipun terdapat fasilitas yang memadai untuk kegiatan akademik, namun
penggunaan yang berulang akan meningkatkan resiko kerusakan sarana tersebut.
Proses pemeliharaan yang berkala kadang terhambat oleh dana yang tidak memadai
dan keterbatasan SDM untuk perbaikan alat yang lebih canggih.
Semakin meningkatnya jumlah mahasiswa tiap tahun menuntut peningkatan
jumlah sarana akademik, seiring pula dengan perkembangan ilmu pendidikan
kedokteran juga menuntut variasi alat bantu pendidikan.
Sebagai instutusi milik Negara, proses pengadaan maupun perbaikan sarana
yang bernilai tinggi memerlukan proses yang cukup lama, sehingga terkadang
mengurangi mobilitas proses pengajaran.
Akses terhadap peralatan Clinical Skill Lab memiliki keterbatasan waktu,
hanya dapat diakses pada saat perkuliahan. Mahasiswa tidak dapat menggunakan
alat tersebut diluar jadwal kuliah.
Fakultas kedokteran menyiapkan 2 buah genset dengan kapasitas 200 dan
350 kVA sebagai upaya antisipasi terhadap kondisi yang tidak diingankan, seperti
pemadaman listrik bergilir atau gangguan listrik yang tiba-tiba.
F.3 SISTEM INFORMASI
Sistem teknologi informasi yang
dapat diakses oleh mahasiswa melalui
jaringan wi-fi yang men-cover seluruh area program studi, yang terdiri dari ± 20
access point, dengan kapasitas bandwith 10 mbps. Selama 24 jam. Setiap
mahasiswa yang terdaftar memliki password masing- masing untuk dapat
mengakses jaringan ini. Setiap mahasiswa memliki jatah akses sebanyak 512 kbps
Untuk kegiatan akademik, mahasiswa memprogram mata kuliah dan mengisi
KRS elektronik melalui jaringan internet fakultas.
Berbagai koleksi ebook, digital library, e- learning dan video library juga dapat
diakses melalui situs intranet. Fasilitas sistem informasi sebagai media pembelajaran
dalam bentuk software dapat diakses oleh mahasiswa melalui jaringan wi-fi.
43
Digital library yang dapat diakses mahasiswa secara internal antara lain :
Perpustakaan : http://10.10.0.7/perpus
Digital library : http://10.10.0.7/digilib
Sisfo kearsipan : : http://10.10.0.7/kearsipan
Video learning : http://10.10.0.7/video
Akses informasi yang dapat diakses dari luar jaringan melalui
http://med.unhas.ac.id
Sistem informasi pendidikan menggunakan komputer yang terhubung dalam
jaringan internet dan jaringan intranet. Beberapa bahan pelajaran seperti modul
tutorial dan manual praktikum CSL dapat diunduh mahasiswa melalui situs fakultas
http://med.unhas.ac.id. Terdapat koleksi e-book pada perpustakaan dengan judul
yang beragam.
Kuliah menggunakan fasilitas teleconference dapat dilakukan dengan
universitas mitra di kota di wilayah Indonesia timur, yaitu dengan FK UNDANA di
Kupang.
Mahasiswa melakukan perencanaan begiatan akademik menggunakan
berbagai
sistem
informasi,
seperti
jadwal
perkuliahan
online
(http://med.unhas.ac.id/penjadwalan), sistem informasi KKN Profesi Kesehatan
(http://med.unhas.ac.id/kknpk),
dan
sistem
informasi
kepaniteraan
klinik
(http://koas.med.unhas.ac.id).
Sistem informasi yang diterapkan saat ini masih dalam tahap pengembangan,
masih
terdapat
kekurangan
dalam
kapasitas
jaringan,
maintenance
dan
penambahan fasilitas pendukung masih memerlukan pendanaan yang lebih banyak.
44
G. PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN
KERJASAMA
Penelitian inovatif dan upaya untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitian
yang dilakukan oleh staf peneliti Fakultas Kedokteran terus dikembangkan dalam
upaya mencapai Citra Kedokteran UNHAS 2018. Untuk itu, road map penelitian
diarahkan pada tema besar penyakit infeksi tropis. Dalam kurun waktu tahun 2010 –
2012, telah dihasilkan 389 judul artikel ilmiah oleh dosen tetap yang dipublikasikan
baik di tingkat lokal sebanyak 112 judul, tingkat nasional sebanyak 163 judul dan
tingkat internasional sebanyak 114 judul. Selain itu, juga didorong dosen tidak tetap
untuk menghasilkan artikel ilmiah yang dipublikasikan, dengan jumlah 29 judul
penelitian yang dipublikasikan di tingkat lokal.
Kegiatan penelitian didukung dan didanai oleh berbagai sumber baik institusi
dalam dan luar negeri.Sumber pembiayaan penelitian dosen tetap pada kurun waktu
2010 – 2012 terbanyak berasal dari pembiayaan sendiri oleh peneliti kemudian
disusul oleh pembiayaan yang bersumber dari institusi luar negeri. Selain itu, dana
penelitian juga bersumber dari perguruan tinggi, Kemdikbud daninstitusi dalam
negeri di luar Kemdikbud.
Tabel G.1. Sumber Dana Penelitian
Jumlah Judul Penelitian pada
No.
Sumber Pembiayaan
2010
2011
2012
-1
-2
-3
-4
-5
1
Pembiayaan sendiri oleh peneliti
21
18
129
2
PT yang bersangkutan
30
24
-
3
Kemdikbud
4
3
-
4
Institusi dalam negeri di luar
11
10
5
25
16
25
25
91
71
Kemdikbud
5
Institusi luar negeri
Jumlah
45
Secara terus menerus, prodi pendidikan dokter FK Unhas berusaha
mengembangkan sarana dan prasarana yang mendukung penelitian. Sarana
penelitian di bidang penyakit infeksi berada di Rumah Sakit Pendidikan Universitas
Hasanuddin bekerjasama dengan PT. Novartis Indonesia dan The Eijkman Instititute
for Molecular Biology Jakarta (NECHRI). Dengan adanya Rumah Sakit Pendidikan
terbaru yang dilengkapi dengan sarana laboratorium, radiologi dan peralatan terapi
diagnostik terkini, menjadikannya sebagai salah satu pendukung utama kegiatan
penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian,dosen juga melibatkan unsur mahasiswa.
Pada tahun 2012 terdapat 40 mahasiswa yang dilibatkan dalam penelitian dosen dan
30 mahasiswa di antaranya adalah mahasiswa tugas akhir (75%).
Untuk mendukung terlaksananya penelitian yang lebih komprehensif dan
untuk pendataan kegiatan penelitian di FK Unhas, maka dibentuk unit penelitian
kedokteran tahun 2008. Akan tetapi, hingga saat ini fungsi unit ini masih terbatas
pada pengembangan road map dan pengelolaan kompetisi dana hibah internal.
Sedangkan dokumentasi dari seluruh penelitian fakultas masih tersebar di beberapa
Bagian di lingkungan Fakultas Kedokteran.
Untuk meningkatkan minat meneliti dan menulis serta publikasi karya ilmiah,
FK UNHAS sudah memiliki jurnal yakni The Indonesian Journal of Medical Science
sejak tahun 2008. Jurnal ini terbit setiap 3 bulan dengan jumlah rata-rata 8 tulisan
per edisi.
Selain itu, dosen FK Unhas juga memanfaatkan media lainnya untuk
mempublikasikan karya ilmiahnya baik pada nasional maupun internasional. Akan
tetapi produktivitas penelitian dosen belum merata dimiliki oleh setiap dosen.
Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini (2010 – 2012) salah satu staf dosen
PSPD FKUH telah memperoleh dan juga sedang memproses perlindungan Hak atas
Kekayaan Intelektual (HaKI), seperti yang telah tercantum pada tabel 2.
Tabel G.2. Karya staf dosen PSPD FKUH yang telah mendapat PATEN/ HaKI
Karya*
Nama Dosen/Mahasiswa/
No.
1
Lembaga
Prof.
DR.dr.
Paten/HaKI
Keterangan
Nurpudji Sertifikat PATEN Manfaat Ikan Gabus sebagai
Astuti Daud, MPH, Sp.GK
No. ID P 24575 B
makanan
suplemen
pengganti Albumin
46
2
Prof.
DR.dr.
Nurpudji Setifikat
Astuti Daud, MPH, Sp.GK
3
Prof.
DR.dr.
PATEN Manfaat Ikan Gabus untuk
No. ID 0027593
mengatasi hipoalbuminemia
Nurpudji Pendaftaran
Astuti Daud, MPH, Sp.GK
Paten
Kakao
Kedelai
Kakao No. ID P (progress)
00201100132
4
Prof.
DR.dr.
Nurpudji Sertifikat
Astuti Daud, MPH, Sp.GK
PUJIMIN
Merek Kapsul Ikan Gabus Merek
No. Pujimin
IDM000301812
Tgl 13 April 2011
Di bidang pengabdian masyarakat ,terdapat 102 kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh FK UNHAS dalam 3 tahun terakhir (2010 – 2012). Semua
kegiatan tersebut melibatkan dosen, mahasiswa preklinik maupun mahasiswa klinik.
Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat tersebut meliputi penyuluhan kesehatan,
sirkumsisi, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis pada masyarakat, operasi katarak
gratis, program keluargabinaan dan penanggulangan bencana alam.
Sumber dana kegiatan pengabdian kepada masyarakat bersumber dari
pembiayaan sendiri oleh bagian, fakultas, universitas, institusi dalam negeri diluar
Depdikbud, dan institusi luar negeri (Tabel 3).
Tabel G.3 Sumber dana kegiatan Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat
No.
(1)
1
2
3
4
Sumber Dana Kegiatan
Pelayanan/Pengabdian kepada
Masyarakat
(2)
PT yang bersangkutan
Kemdiknas
Institusidalamnegeri di luarDepdiknas
Institusiluarnegeri
Jumlah
Jumlah Kegiatan PkM pada
2010
2011
2012
(3)
23
6
1
30
(4)
21
13
34
(5)
38
38
Tabel G.3. Sumber Dana Kegiatan Pelayanan/ Pengabdian kepada Masyarakat
Dalam mengoptimalkan peran tri dharma perguruan tinggi, Fakultas Kedokteran
Unhas menjalin kerjasama dengan instansi baik di dalam maupun di luar negeri.
47
Terdapat 75 kerjasama dengan instansi di dalam negeridan 10 kerjasama dengan
instansi luar negeri. Kerjasama yang dijalin bertujuan sebagai wahana pendidikan,
meningkatkan
kapasitas
staf
dosen
dan
meningkatkan
kualitas
kesehatan
masyarakat.
Bentuk kerjasama dengan instansi dalam negeri diantaranya kerjasama untuk
rumah sakit jejaring, Dinkes Provinsi Sulsel dan Pemkab beberapa kabupaten di
Indonesia berupa pelayanan kesehatan dan pemanfaatan untuk pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat staf pendidik dan peserta didik.
Bentuk kerjasama dengan instansi luar negeri yang telah dilakukan meliputi
kerjasama dalam bidang penelitian, pengembangan pendidikan staf dosen di luar
negeri, dan penerimaan mahasiswa baru yang berasal dari luar negeri. Selain
itu,dosen dan mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu langsung
dari pakar yang didatangkan dari luar negeri.
48
ANALISIS SWOT ANTAR KOMPONEN DAN STRATEGI
Internal
Kekuatan
Kelemahan
 Memiliki visi, misi, tujuan dan
 Masih ada yang belum
strategi yang jelas
VISI, MISI, TUJUAN
DAN STRATEGI
mengetahui visi, misi, tujuan
 Sesuai dengan visi, misi, tujuan
dan strategis prodi
 kurangnya evaluasi
dan strategi universitas
 Mekanisme penyusunan
pencapaian tujuan yang
dilakukan secara berkala
melibatkan semua komponen
(sivitas akademika, RS, dinas
kesehatan, IDI)
Peluang:
 Makassar sebagai
SO Strategi
WO Strategi
 Melibatkan pemerintah setempat  Melakukan sosialisasi
pintu gerbang
dalam mendukung visi, misi,
dengan melibatkan
Indonesia Timur
tujuan dan strategi
pemerintah setempat
 Prodi pendidikan
 Melakukan strategi-strategi
dokter FK-UnHas
pencapaian dengan melibatkan FK
sebagai pembina
binaan
beberapa FK di
 Melakukan kerjasama-
Indonesia Timur
kerjasama dengan institusi lokal
 Adanya otonomi
 Melakukan evaluasi berkala
sehingga dapat
meningkatkan strategistrategi pencapaian dengan
melibatkan pemerintah
maupun nasional bahkan
daerah membuka
internasional dalam pencapaian
peluang kerjasama
visi dan misi
setempat, FK binaan dan
institusi (lokal, nasional
maupun internasional.
Ancaman:

ST Strategi
WT Strategi
Kurang perhatiannya 
Perlu penguatan komunikasi

stakeholder terhadap
antara prodi dan stakeholder
terhadap pelaksanaan visi
pencapaian visi, misi,
sehingga visi dan misi tercapai
dan misi perlu dilakukan
tujuan dan strategi
dan kepentingan stakeholder juga
secara berkala dengan
pencapaian
dapat dipenuhi.
melibatkan sivitas akademika
Sosialisasi dan evaluasi
dan stakeholder.
49
Internal
Kekuatan
TATA PAMONG,
KEPEMIMPINAN,
SISTEM
PENGELOLAAN DAN
PENJAMINAN MUTU
Kelemahan
 Sudah memiliki tugas dan fungsi
yang jelas
 Sumber
daya
manusia
yang terbatas pada beberapa
 Memiliki kredibilitas dan
unit
kepemimpinan yang kuat dalam
 Belum diatur penjenjangan
melaksanakan tugasnya
karier di unit dengan jelas
 Unit-unit saling bekerjasama
untuk menjalankan program
studi
Peluang:
 Adanya
SO Strategi
WO Strategi
akan  Melakukan audit jaminan mutu  Melakukan
mekanisme
waktu
kerja
jaminan
mutu secara berkala (nasional dan efisiensi
sehingga
pelaksanaan
terstandar
nasional intenasional)
kegiatan lancar
maupun internasional  Melakukan audit jaminan mutu  Melakukan penjenjangan
 Banyaknya pelatihan disetiap unit-unit yang dilakukan karier setiap unit sehingga
mutu menjadi meningkat
penjaminan
mutu baik internal maupun eksternal
audit
dalam masing-masing  Mengikuti pelatihan penjaminan
tahapan pelaksanaan mutu oleh unit-unit dan bagianprogram studi
bagian
Ancaman:

ST Strategi
Mahalnya biaya audit
 Kebijakan
untuk
WT Strategi
tetap
 Memberikan job description
penjaminan
mutu mengalokasikan
anggaran untuk yang jelas kepada semua
internasional
serta melakukan kegiatan penjaminan pegawai
pelatihan
untuk mutu secara berkala
meningkatkan
mutu
pelayanan
50
Internal
Kekuatan
 Memiliki mekanisme rekrutmen
fakultas
tidak
memiliki kewenangan penuh
ketat.
dalam menentukan kelulusan
 Ketersediaan dukungan dana.
mahasiswa.
 Evaluasi kurikulum yang rutin
 Jumlah mahasiswa yang
 Layanan mahasiswa dengan
banyak dengan kapasitas
daya tampung terbatas,
memfasilitasi berbagai kegiatan
khususnya terkait fasilitas
kemahasiswaan, bimbingan
sarana & prasarana, baik
konseling, beasiswa,
untuk tahap akademik
kesehatan, dan waktu libur
maupun profesi.
Sabtu-Minggu.
 Lulusan tepat waktu pada
 Memiliki RS Pendidikan dan
LULUSAN
 Pihak
dengan tingkat persaingan
dilakukan.
MAHASISWA DAN
Kelemahan
fase profesi masih rendah.
kerja sama dengan RS Wahidin
 Kegiatan kemahasiswaan
dan berbagai RS/Puskesmas
belum sepenuhnya terkait
jejaring.
secara langsung dengan
 Keberadaan himpunan alumni
sejak 1980.
pencapaian kompetensi.
 Dukungan dana
kemahasiswaan yang terbatas
untuk membiayai aktivitas
ekstrakurikuler mahasiswa.
 Pemantauan kinerja alumni
belum dilakukan secara lebih
efektif. Belum ada upaya
sistematis untuk melakukan
evaluasi, baik secara berkala
maupun komprehensif dalam
mengukur kualitas lulusan
berdasarkan kebutuhan
stakeholder.
51
Peluang:
 Minat
SO Strategi
untuk
 Pemanfaatan
siswa
dana
mendaftar di fakultas penerimaan
kedokteran
UNHAS kota/kabupaten
baik nasional maupun dari
himpunan
WO Strategi
baik
dari
 Peningkatan
mahasiswa, daya tampung.
mitra,
maupun
 Optimalisasi
alumni
pelaksanaan
untuk sistem ujian di tingkat profesi.
masih meningkatkan fasilitas sarana dan
 Pemanfaatan
internasional
ketersediaan
temu
alumni,
sangat tinggi dilihat prasarana, termasuk SDM.
PIB
dari tingginya jumlah
system evaluasi luaran secara
pendaftar tiap tahun.
sistematis dan komprehensif.
 Adanya
otonomi

untuk
Pemanfaatan
meningkatkan
era
informasi
daerah
yang memudahkan sesama
memungkinkan
alumni
Kota/Kabupaten
untuk berkoordinasi dengan
untuk
alumni,
membangun
kemitraan
dengan
mengirimkan
dan
pihak
misalnya
fakultas
melalui
jejaring sosial.
pelajar
berprestasi
dari
daerah
yang
bersangkutan
untuk
dididik di FK-Unhas
maupun
dengan
memberikan bantuan
pendidikan
misalnya
dengan beasiswa.
 Adanya
Kebijakan
Nasional
pengembangan
kualitas
tenaga
melalui
komitmen
untuk
percepatan
pembangunan
dengan
KTI,
bantuan
beasiswa dan dana
kompetisi.
52
 Tersedia
dana,
khususnya, dari jalur
penerimaan JNS dan
mahasiswa asing.
 Kerja sama kemitraan
dengan prodi/fakultas
Kedokteran UMI dan
UNISMUH Makassar,
UNHALU
Kendari,
UNISA
Palu,
UNDANA Kupang.
 Ketersediaan jejaring
sosial
di
era
informasi
Ancaman:

ST Strategi
pendidikan
 Pengembangan
Kualitas
lulusan
SMU
masuk
ke
kedokteran
WT Strategi
kurikulum,
 Mengadakan
yang khususnya perkuliahan di tingkat dengan
ujian
persyaratan
masuk
yang
fakultas awal, dengan memberikan materi telah ditentukan oleh pihak
UNHAS perkuliahan
biomedik
sebagai progam studi.
tidak memiliki standar bridging ilmu pengetahuan dasar
pengetahuan
sama.

yang ke
ilmu
kedokteran
(dikembangkan sejak 2010) untuk
menyamakan
standar
kualitas
lulusan SMU.
53
Internal
Kekuatan
SUMBER DAYA
MANUSIA
Kelemahan
 Memiliki mekanisme rekruitmen
 Masih ada staf dosen ang yang
yang jelas
masih berkualifikasi S1
 Prinsip pengembangan SDM

jelas dan tersedia dukungan dana
kependidikan masih kurang
 Pengelolaan SDM jelas,
sedangkan
berdasarkan kualifikasi
keterbatasan
pendidikan dan kebutuhan bagian
merekrut tenaga honor baru.
 Beban kerja dosen sesuai

Undang-Undang
dosen tersertifikasi sebagai
Jumlah
tenaga
terdapat
dalam
Masih belum semua
dosen pendidik
 Dosen tidak tetap memiliki
beban kerja sebagai tenaga
pelayanan
sehingga
rumah
beban
sakit
kinerja
terbatas.
Peluang:
SO Strategi
WO Strategi
 Tersedia dana studi  Mendorong dan memfasilitasi
 Mendorong
dan
lanjutp
pengembangan dosen untuk studi lanjut dengan
memfasilitasi
dosen
dari
luar
memperoleh sertifikasi dosen
institusi memanfaatkan beasiswa Dikti
(Depkes, Luar Negeri)
 Tersedia
peluang  Mengirim dosen dan tenaga
sertifikasi
dari kependidikan untuk
pemerintah
 Memfasilitasi dosen yang
masih berkualifikasi S1 untuk
melanjutkan pendidikan
mengembangkan kompetensi
 Kompetisi
dosen sebagai tenaga akademik dan
dari kependidikan
berprestasi
Universitas
dan LN
maupun
Dikti
 Peluang
pengembangan
dosen
pada institusi lain
54
Ancaman:
 Kurangnya
ST Strategi
WT Strategi
dosen  Pengusulan kebutuhan dosen  Merekrut
dosen
kontrak
yang berminat menjadi berdasarkan analisis kebutuhan untuk menjadi dosen pada
dosen bagian pre klinik bagi bagian-bagian yang masih bagian
utamanya
bagian kekurangan staf
pre
klinik
dan
pendidikan kedokteran
pendidikan kedokteran
 Memberikan
kesempatan
 Kebijakan remunerasi
pengembangan
karir
SDM belum mendukung
lebih jelas bagi dosen pada
sitem pendidikan KBK
bagian pre klinik
yang
55
Internal
Kekuatan
Kelemahan
 Kurikulum Pendidikan Dokter di  Belum optimalnya sistem
Universitas Hasanuddin disusun
badan koordinasi pendidikan
sesuai
di RS Pendidikan
Standar
kompetensi
dokter Indonesia (SKDI) 2012  Belum optimalnya sistem
utamanya kompetensi 3 dan 4
penjamin
mutu
dan
baik
tingkat
fakultas
di
tingkat
direvisi
secara
berkala
sesuai revisi SKDI.
maupun
 Pembuatan modul tutorial dan
skill
lab
di
sudah
kurikulum
universitas
disesuaikan
dengan SKDI kompetensi 3 dan
KURIKULUM,
PEMBELAJARAN
DAN SUASANA
AKADEMIK
4
yang
wajib
dikuasai
oleh
seorang dokter.
 Adanya
Rencana
strategi,
Evaluasi kurikulum setiap tahun,
dan pengembangan Iptekdok di
fakultas kedokteran universitas
Hasanudin
 Adanya
Badan
Koordinasi
Pendidikan, Pusat penjaminan
mutu
di
tingkat
fakultas
kedokteran, dan pusat penjamin
mutu di tingkat Universitas
 Adanya
peraturan-peraturan
mengenai
pelaksanaan
akademik antara lain peraturan
akademik,
standar
akademik
dan kebijakan akademik
Peluang:

SO Strategi
WO Strategi
upaya  Dijadwalkannya kegiatan bench  Dilibatkannya
bakordik
penyempurnaan
marking pada institusi pendidikan dalam setiap kegiatan bench
marking tahap profesi yang
Adanya
56
kurikulum
dengan yang telah menjalankan kurikulum dilakukan
 Melakukan bench marking
melakukan
bench berbasis kompentensi
dalam upaya penjaminan
marking
ke
pusat  Meningkatkan
kerjasama
mutu
pendidikan dokter lain.
dengan
organisasi-organisasi

Terdapat
tawaran
pemerintah
maupun
non
peningkatan pemerintah
dalam
upaya
kualitas dosen dengan peningkatan kualitas dosen
pengiriman
dosen
keluar negeri baik oleh
pemerintah
maupun
organisasi-organisasi
non pemerintah
Ancaman:

ST Strategi
 Melakukan
Perubahan
evaluasi
WT Strategi
berkala  Melibatkan bakordik dalam
kurikulum serta metode tahunan kurikulum serta metode melakukan evaluasi berkala
pembelajaran
yang pembelajaran
cepat terjadi

Internal
Kekuatan
 Pendanaan
PEMBIAYAAN,
SARANA DAN
PRASARANA SERTA
SISTEM INFORMASI
kegiatan
Kelemahan
PSPD  Kemampuan
untuk
FKUH berasal dari 2 sumber
memperoleh dana dari luar
utama yakni DIPA dan dana
masih kurang
mahasiswa, sumber lain adalah  Akses terhadap peralatan
PHKPKPD dan hibah penelitian
Clinical Skill Lab memiliki
 Evaluasi anggaran sebanyak 3
keterbatasan waktu, hanya
kali per tahun memungkinkan
dapat diakses pada saat
kontrol
perkuliahan.
yang
baik
atas
pendanaan kegiatan fakultas,
Mahasiswa
tidak dapat menggunakan
57
 Pelaksanaan aturan pendanaan
kegiatan
yang
pembukuan
ketat
dan
kuliah.
teliti  Sistem
yang
membantu
alat tersebut diluar jadwal
proses
evaluasi
informasi
yang
diterapkan saat ini masih
pendanaan kegiatan, disisi lain
dalam
tahap
proses
pengembangan,
masih
ini
mengurangi
fleksibilitas untuk kegiatan yang
terdapat
bersifat
dalam kapasitas jaringan,
mendadak/
diluar
perencanaan.
 Penilaianan terhadap rancangan
anggaran
masing-
program
studi
bersama
oleh
masing
di
rapatkan
pihak
PSPD
kekurangan
maintenance
dan
penambahan
fasilitas
pendukung
masih
memerlukan
pendanaan
yang lebih banyak.
FKUH, dan perwakilan program  Pemanfaatan web untuk
studi
untuk
menjamin
keterbukaan dan transparansi
pembelajaran
kurang optimal
 Proses pemeliharaan yang
anggaran.
 Sarana
keperluan
pendidikan
memadai
untuk proses pembelajaran
berkala kadang terhambat
oleh
dana
yang
tidak
 Berbagai koleksi ebook, digital
memadai dan keterbatasan
library, e- learning dan video
SDM untuk perbaikan alat
library
yang lebih canggih.
juga
dapat
diakses
melalui situs intranet. Fasilitas
sistem informasi sebagai media
pembelajaran
software
dapat
dalam
bentuk
diakses
oleh
mahasiswa melalui jaringan wi-fi.
 Sistem teknologi informasi yang
dapat diakses oleh mahasiswa
melalui jaringan wi-fi yang mencover
seluruh
area
program
studi, yang terdiri dari ± 20
access point, dengan kapasitas
bandwith 10 mbps. Selama 24
58
jam. Setiap mahasiswa yang
terdaftar
memliki
password
masing- masing untuk dapat
mengakses jaringan ini. Setiap
mahasiswa memliki jatah akses
sebanyak 512 kbps
Peluang:

SO Strategi
 Menjalankan
WO Strategi
nasional  Menjalankan
proyek
proyek nasional seperti dan hibah penelitian terutama nasional untuk pengadaan
alat-alat keterampilan klinik
PHKPKPD
untuk pengembangan sistem teknologi
dan alat-alat untuk kegiatan
pengembangan
dan informasi untuk menunjang penelitian.
Tersedianya
pendidikan kedokteran

hibah
proyek
kegiatan proses pembelajaran.
Tersedianya
penelitian
dari
institusi lain
Ancaman:
 Update teknologi dan
ST Strategi
WT Strategi
 Meningkatkan akses terhadap  Melakukan
kegiatan-
informasi yang cepat teknologi dan informasi
kegiatan
pembelajaran
terjadi
maupun pelayanan dengan
menggunakan teknologi dan
informasi.
59
Internal
Kekuatan

PENELITIAN,
PELAYANAN/PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
DAN KERJASAMA
Memiliki Rumah Sakit
Kelemahan

Penggunaan
Pendidikan terbaru yang
sumber dana penelitian
dilengkapi dengan sarana
yang masih kebanyakan
laboratorium, radiologi dan
menggunakan dana sendiri
peralatan terapi diagnostik

terkini

Publikasi
penelitian
yang belum optimal
Memiliki jurnal yakni
The Indonesian Journal of
Medical Science sejak tahun
2008

Peluang:

SO Strategi
 Penguatan
Tersedia dana hibah
penelitian baik institusi dalam
maupun luar negeri

Tersedia dana studi lanjut
pengembangan
dari
luar
institusi baik dalam maupun
luar negeri

Peluang pengembangan
dosen pada institusi lain

Adanya program CSR
setiap perusahaan
Ancaman:
Memiliki unit penelitian
WO Strategi
dan  Mengadakan pelatihanpelatihan untuk penguatan
kinerja unit penelitian
kapasitas dosen dalam
 Membentuk
kelompok- pembuatan
proposal
kelompok
peneliti
yang penelitian dan pengabdian
anggotanya terdiri dari lintas masyarakat yang kompetitif
 Mengadakan pelatihanbagian
pelatihan untuk penguatan
 Menginiasi
daerah kapasitas dosen dalam
bermasalah
kesehatan penulisan karya ilmiah
untuk mendorong publikasi
sebagai
wahana
 Mengembangkan
road
pengembangan
pendidikan, map
pengabdian
masyarakat
melalui
penelitian dan pengabdian
university
social
masyarakat
responsibility
yang
melibatkan institusi swasta
dan pemerintah dalam dan
luar negeri.
ST Strategi
WT Strategi
kapasitas
60

Aplikasi inovatif hasil  Mendorong
penelitian yang masih rendah

Keberlanjutan
pengabdian
kelompok
kelompok-  Mengembangkan ide-ide
dosen
program mengembangkan
untuk penelitian
inovatif
penelitian kesehatan
dengan
masyarakat inovatif melalui diskusi kasus kerjasama lintas fakultas
yang tidak optimal
berbasis
bukti
yang terkait
didapatkan sehari-hari baik di  Melakukan
rumah
sakit
pendidikan pendampingan
kepada
maupun di komunitas secara pemerintah
terus-menerus
daerah
kabupaten/kota
daerah
terutama
bermasalah
kesehatan dan melibatkan
sektor
swasta
program
agar
pengabdian
masyarakat berlanjut dan
mencapai
target
yang
diharapkan.
61
Download