EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2013 KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Bagi setiap program studi, evaluasi diri merupakan hal yang sangat penting karena menuntut obyektifitas dalam melihat diri sendiri dan menempatkannya di dalam perkembangan dan kemajuan zaman. Tuntutan terhadap hal ini sangat relevan dalam proses pengembangan dan penjaminan mutu suatu institusi. Evaluasi diri Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin yang telah disusun ini merupakan cermin yang dibuat seobyektif mungkin yang berisi deskripsi, analisis dan refleksi tentang keadaan, kinerja dan perangkat pendidikan sebagai hasil tinjauan dan penilaian yang mendalam dan internal. Tujuan penyusunan evaluasi diri ini adalah menyediakan data mutakhir yang dapat digunakan sebagai profil PRODI, perencanaan yang bertujuan untuk perbaikan dan persiapan evaluasi eksternal PRODI (akreditas LAMPT-Kes). Evaluasi diri ini disusun melalui tahapan yang cukup komprehensif, yang dimulai dengan mengumpulkan data pendukung, disertai data dan informasi tentang keadaan prodi yang sebenarnya, lalu menyusun analisis SWOT tiap komponen dan selanjutnya menyusun analisis SWOT antarkomponen. Seluruh tahapan telah dilalui dengan berbagai dinamikanya, sehingga kami yakin akan memberikan gambaran yang sebenarnya akan PSPD FK UNHAS. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Makassar, 17 Oktober 2013 Fakultas Kedokteran UNHAS Dekan, Prof. dr. Irawan Yusuf, Ph.D 1 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1 DAFTAR ISI..................................................................................................................... 2 RANGKUMAN EKSEKUTIF ............................................................................................ 3 SUSUNAN TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGAS ................................................. 8 I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN ................................................................ 11 A. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA .. 11 B. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU .......................................................................................... 13 C. MAHASISWA DAN LULUSAN ............................................................................. 18 D. SUMBER DAYA MANUSIA ................................................................................. 26 E. KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK ............................ 32 F. PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA SISTEM INFORMASI ...... 40 G. PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN KERJASAMA ........................................................................................................ 45 II. ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI........................................................................ 49 2 RANGKUMAN EKSEKUTIF Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran UNHAS memiliki visi yang sejalan dengan visi lembaga yaitu: Pada tahun 2015 menjadi Fakultas Kedokteran berstandar internasional yang mampu meningkatkan kesehatan masyarakat. Visi program studi menitikberatkan pada pendidikan berorientasi masyarakat, dengan demikian, akan bersinergi dengan pembangunan kesehatan secara langsung. Dengan visi berorientasi masyarakat, program studi diharapkan mampu berinteraksi langsung dengan masyarakat sebagai subyek pembangunan kesehatan. Visi program studi dengan berwawasan internasional dan maritim dengan basis daerah Indonesia Timur merupakan kelebihan program studi, sehingga dapat mengembangkan potensi-potensi penelitian, pengajaran dan kerjasama internasional. Visi, Misi serta Tujuan program studi dijabarkan dalam bentuk Rencana Strategis 2011-2015. Struktur organisasi dirancang seiring dengan kebutuhan untuk mencapai visi, misi serta tujuan. Rancangan tersebut dilakukan untuk pelaksanaan pendidikan kedokteran yang diatur dalam Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Dalam upaya mencapai misi untuk melakukan perbaikan kelembagaan, disepakati untuk menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan yang berlandaskan pada kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan program studi dijalankan secara adil sesuai dengan statuta universitas, dengan memberikan kesempatan secara merata kepada seluruh staf akademik dan pegawai untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan program studi, dengan timbal balik yang memadai sesuai dengan aturan universitas. Job description yang jelas, koordinasi yang rutin di tingkat program studi dan deputizing menjadikan kepemimpinan berjalan dengan efisien dan efektif. Guna meningkatkan mutu kinerja tiap bidang, unit, komite dan bagian, telah disusun standar operating procedure (SOP) untuk masing-masing bidang. Evaluasi internal dan eksternal telah dilakukan dan telah digunakan sebagai evaluasi pelaksanaan serta digunakan untuk perencanaan dan pengembangan program dengan memanfaatkan hasil evaluasi internal dan eksternal. 3 Mahasiswa yang terjaring melalui sistem rekruitmen seleksi calon mahasiswa SNMPTN (undangan dan tes tulis) memiliki standar kualifikasi secara nasional. Jalur Non Subsidi (JNS) dapat memberikan sumbangan dana bagi pengembangan proses belajar mengajar. Melalui jalur ini pula mahasiswa yang terjaring harus melalui beberapa tahapan seleksi yang meliputi tes tulis, tes wawancara, dan psikotes sehingga penilaian tidak hanya pada intelektualitas, tetapi juga aspek perilaku dan emosional. Jalur Penelusuran Prestasi Belajar (JPPB) memberikan kesempatan yang lebih luas kepada para pelajar yang memiliki prestasi terbaik dari segi akademik selama di sekolah dan umumnya berasal dari daerah. Selain itu, Fakultas Kedokteran Unhas menerima mahasiswa dari luar negeri, yaitu dari Malaysia sejak tahun 1995. Sistem penerimaan dilakukan dengan melakukan tes terhadap calon mahasiswa di Malaysia melalui jalur yang sudah ditetapkan. Mahasiswa dari Malaysia dan sebagian mahasiswa Indonesia (jalur JNS yang memenuhi persyaratan) dimasukkan ke dalam kelas berbahasa Inggris (internasional). Layanan kepada mahasiswa yang diberikan oleh program studi meliputi bimbingan dan konseling, minat dan bakat (ekstrakurikuler), pembinaan soft skill, beasiswa, dan kesehatan. Mahasiswa kedokteran UNHAS memiliki berbagai organisasi kemahasiswaan yang memungkinkan mahasiswa memilih kegiatan sesuai minat dan bakat yang dimiliki. Sistem perekrutan tenaga pengajar ditempuh melalui seleksi ujian nasional yang jika lulus kemudian menjalani seleksi ujian tingkat fakultas. Penerimaan dosen di FKUH tidak dapat dilaksanakan secara bebas karena terikat oleh aturan pemerintah melalui Rektorat Unhas. Oleh karena itu, untuk mencukupi kebutuhan sumber daya manusia, utamanya pada bagian profesi, maka juga dilakukan perekrutan staf dosen tidak tetap yang turut berperan dalam aktivitas akademik. Sistem pengembangan SDM (dosen dan tenaga kependidikan) dilaksanakan dengan berdasar pada pemetaan keahlian akademik dan perkiraan masa kerja dosen yang didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2009 tentang Staf Fakultas untuk melengkapi dan meningkatkan kompetensi keilmuan staf dosen sesuai dengan keahlian masing-masing berdasarkan kebutuhan dari Fakultas Kedokteran Unhas. Jika dihitung seluruh jumlah dosen dibandingkan dengan seluruh 4 jumlah mahasiswa kedokteran saat ini, maka rasionya adalah 1:7 tahap akademik sedangkan pada tahap profesi 1:5 Dosen Fakultas Kedokteran Unhas sebagian aktif melakukan penelitian baik ditingkat lokal, nasional maupun internasional, dan untuk itu fakultas telah melakukan kerjasama dengan berbagai institusi untuk meningkatkan kegiatan penelitian. Program pengembangan dosen dilaksanakan dalam bentuk keikutsertaan ke berbagai kegiatan meliputi pendidikan lanjut bergelar dan non gelar, seminar, penelitian dan pengabdian masyarakat. Pengembangan staf juga dilakukan dengan mengirim dosen untuk mengikuti pelatihan, workshop, seminar dan simposium, short course serta berbagai kegiatan ilmiah lainnya yang bertujuan meningkatkan kemampuan dosen. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin sejak tahun 2002 telah melakukan inovasi dan mengimplementasikan kurikulum baru dalam proses pendidikannya. Selain itu sejak tahun 2006 juga telah diberlakukan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). Kurikulum didesain dalam dua tahap, yaitu tahap akademik dan profesi yang merupakan satu kesatuan. Kurikulum ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan juga disesuaikan dengan profil lulusan FK Unhas. Saat ini, FK-UnHas melalukan penyesuaian kurikulum sesuai dengan SKDI tahun 2012. Adapun perubahan-perubahan tersebut juga dilakukan sesuai dengan hasil evaluasi yang dilakukan selama proses pendidikan berlangsung setiap tahunnya. Tahap akademik berlangsung selama 7 semester (3,5 tahun) dan terdiri dari 2 fase yaitu fase pertama, diberikan dasar-dasar biologis dari fungsi normal dan keadaan abnormal dari tubuh. Dasar-dasar kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan primer juga diberikan pada fase ini. Untuk membekali kemampuan belajar seumur hidup, keterampilan belajar dan memperoleh informasi juga diberikan pada fase ini. Pada fase kedua, diberikan fungsi normal dan abnormal yang dikaitkan dengan keadaan sehat dan sakit pada berbagai sistem dalam tubuh secara terintegrasi. Tahap profesi dijalankan selama 4 semester (2 tahun) dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran di klinik seperti bed-side teaching, 5 pembacaan jurnal, kasus, diskusi tutorial. Mahasiswa klinik akan mendapatkan ilmu klinik pada 15 bagian dengan rentang waktu sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. Sepanjang pelaksanaan kurikulum, pemilihan metoda pembelajaran disesuaikan dengan tahap perkembangan dan pengalaman belajar sebelumnya. Pada tahap awal, metoda pembelajaran yang dipergunakan lebih banyak kuliah formal, yang selanjutnya mengalami transisi menuju pembelajaran yang lebih interaktif dan aktif dengan metoda problem-based learning. Pilihan metoda pembelajaran disesuaikan juga dengan tujuan pendidikan dan sasaran belajar. Penilaian terhadap mahasiswa dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan mahasiswa dalam mencapai kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan praktek kedokteran yang baik sesuai dengan standar profesi yang telah ditetapkan dan penialainan ini dilakukan berkelanjutan. Berbagai instrumen yang dipergunakan untuk menilai pencapaian kompetensi, dimana pemilihan instrumen disesuaikan dengan sasaran belajar yang ingin dinilai. Untuk pelaksanaan kurikulum tentunya dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai dengan anggaran yang cukup. Penyusunan rancangan anggaran kegiatan tahunan pada program pendidikan profesi dokter dimulai dengan melakukan menerima usulan proposal anggaran dari masing-masing unit kerja dalam prodi. Setelah menerima usulan anggaran dari masing-masing program studi, pihak fakultas melakukan evaluasi rasionalisasi terhadap proposal anggaran, mencakup skala kegiatan, tingkat kebutuhan dan kepentingan, serta kesesuaian dengan arah pengembangan fakultas. Sarana yang dimiliki Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin cukup memadai untuk kegiatan pembelajaran khususnya untuk program studi pendidikan kedokteran. Fakultas Kedokteran UNHAS sudah memiiliki Road Map penelitian yang tercakup dalam RENSTRA Fakultas Kedokteran UNHAS yang dijadikan acuan untuk pengembangan penelitian. Kegiatan penelitian didukung dan didanai oleh berbagai sumber baik institusi dalam dan luar negeri. Secara terus menerus FK Unhas berusaha mengembangkan sarana dan prasarana yang mendukung penelitian. Dalam melaksanakan penelitian dosen juga 6 melibatkan unsur mahasiswa. Untuk mendukung terlaksananya penelitian yang lebih komprehensif dan untuk pendataan kegiatan penelitian di FK Unhas, maka dibentuk unit penelitian kedokteran tahun 2008. Di bidang pengabdian masyarakat, beberapa kegiatan telah dilaksanakan oleh FK Unhas. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat tersebut meliputi penyuluhan kesehatan, sirkumsisi, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis pada masyarakat, operasi katarak gratis, program keluarga binaan, program satu bayi satu mahasiswa dan penanggulangan bencana alam. Untuk lebih mengoptimalkan peran PSPD FK Unhas maka dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, telah dilakukan kerja sama dengan 75 instansi dalam negeri dan 10 institusi luar negeri. Secara umum dari hasil analisis disimpulkan bahwa kondisi eksternal PS sangat prospektus sedangkan kondisi internal juga cukup mendukung jika dibandingkan dengan PS lain yang juga sedang berkembang. Dengan demikian perlu dilakukan usaha yang masif dan konsisten. 7 SUSUNAN TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGAS Laporan evaluasi diri ini disusun dan dipersiapkan oleh Tim Penyusun Evaluasi Diri PSPD FK UNHAS yang ditetapkan dengan SK Dekan FK UNHAS no._______________ (terlampir). Pelaksanaan tugas tim ini juga melibatkan unsurunsur pelaksana administrasi lainnya. Ada pun susunan tim dan deskripsi tugasnya terlihat pada tabel berikut: Tabel Susunan dan Deskripsi Tugas Tim Penyusun Evaluasi Diri PSPD FK UNHAS No. 1. Nama Prof. dr. Jabatan Tim Irawan Yusuf, Penanggung Ph.D jawab Tugas Mengarahkan bertanggung dan jawab penuh penyusunan evaluasi diri. 2. Prof. dr. Budu, Ph.D., Pengarah Sp.M(K), M.Med.Ed Mengarahkan kerja tim yang berkaitan dengan analisis data dan penulisan. 3. Dr. dr. Irfan Idris, M.Kes Pengarah Mengarahkan kerja tim yang berkaitan dengan pengolahan data, analisis data dan penulisan. 4 Dr. dr. Armyn Nurdin, Pengarah M.Kes Mengarahkan kerja tim yang berkaitan dengan pengolahan data, analisis data dan penulisan. 5 Dr. dr. Maisuri T. Chalid, Pengarah Mengarahkan kerja tim yang Sp.OG (K) berkaitan dengan pengolahan data, analisis data dan 8 penulisan. 6 dr. Irwin Aras, M.Epid Pengarah Mengarahkan kerja tim yang berkaitan dengan pengolahan data, analisis data dan penulisan. 7 dr. Bau Dilam, M.Sc Pengarah Mengarahkan kerja tim yang berkaitan dengan pengolahan data, analisis data dan penulisan. 8 dr. Agussalim Bukhari, Pengarah M.Med, Ph.D, Sp.GK Mengarahkan kerja tim yang berkaitan dengan pengolahan data, analisis data dan penulisan. 9 dr. A. Yasmin Syauki, Ketua M.Sc, Sp.GK Mengoordinir kegiatan dari berdasarkan telah keseluruhan tiap jadwal ditetapkan, pengumpulan, PIC yang sejak pengolahan, analisis dan penyajian data. 10 dr. Yuyun Widaningsih, PIC Standar M.Kes, Sp.PK 1&2 Melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis penyusunan dan evaluasi diri untuk standar 1 dan 2. 11 dr. Ilhamuddin, M.Sc PIC Standar 3 Melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis penyusunan dan evaluasi diri untuk standar 3. 12 dr. Asty Amalia PIC Standar 4 Melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis penyusunan dan 9 evaluasi diri untuk standar 4. 13 dr. Ririn Nislawati PIC Standar 5 Melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis penyusunan dan evaluasi diri untuk standar 5. 14. dr. Shelly Salmah PIC Standar 6 Melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis penyusunan dan evaluasi diri untuk standar 6. 15. dr. Alief Utama Armyn PIC Standar 7 Melakukan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis penyusunan dan evaluasi diri untuk standar 7. 10 DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN A. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN SERTA STRATEGI PENCAPAIANNYA Visi Prodi Pendidikan Dokter memiliki keterkaitan dengan visi universitas yaitu dengan jiwa maritim yang mewarnai cita-cita dari prodi pendidikan dokter FK-UnHAs. Visi dari Prodi Dokter : Berwawasan internasional, berjiwa maritim dan berorientasi masyarakat. Kemudian visi jangka panjang FK UNHAS tersebut dijabarkan ke dalam visi strategis yaitu “Pada tahun 2015 menjadi Fakultas Kedokteran berstandar internasional yang mampu meningkatkan kesehatan masyarakat”. Rumusan visi ini mengandung makna adanya kebersamaan tekad seluruh sivitas akademika untuk menempatkan FK UNHAS sebagai sebuah entitas akademik yang mendorong lahirnya segenap potensi, proses dan karya terbaik yang bersifat internasional dengan jiwa dan semangat maritim yang bermuara pada kemaslahatan bagi masyarakat dan lingkungannya. Untuk mencapai visi prodi diperlukan dua misi besar yaitu menyelenggarakan pendidikan dan penelitian berkualitas internasional serta tata kelola fakultas yang efektif. Hal ini juga sesuai dengan misi universitas yang akan menjadi menyediakan, menemukan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam lingkungan universitas. Dalam penyelenggaraan kedua misi tersebut maka prodi memiliki tujuan strategis sesuai dengan tridarma perguruan tinggi yaitu dengan memperbaiki proses pendidikan yang berbasis kompetensi, mendukung pelaksanaan penelitian kedokteran dan kesehatan dengan kualitas internasional dan tetap terlibat dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui tanggung jawab sosial fakultas dan hal tersebut juga menjadi tujuan dari universitas. Sasaran program studi yang dijabarkan secara spesifik dalam empat sasaran tujuan strategis sudah menunjukkan kegiatan yang mengarah dalam pelaksanaan misi prodi Keinternasionalan sudah mulai nampak dari telah dikenal dan dipilihnya FK UNHAS sebagai salah satu tujuan pendidikan kedokteran mahasiswa dari luar negeri, khususnya Malaysia. Selain itu, juga telah dilakukan kerja sama dengan pihak luar yang meliputi pengembangan kapasitas staf dalam bidang pendidikan, 11 penelitian maupun kegiatan pengabdian masyarakat sebagai tanggung jawab sosial fakultas. Visi di atas diyakini dapat dicapai melalui misi (misi ke-1) penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan penelitian yang berkualitas dan dikenal luas secara internasional. Penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat diterapkan dalam proses pendidikan, sehingga nantinya dapat memberikan kompetensi yang dibutuhkan oleh lulusan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, misi untuk mencapai visi juga akan ditempuh dengan (misi ke-2) menyelenggarakan tata kelola fakultas yang baik (Good Faculty Governance-GFG) yang didukung dengan kepemimpinan yang efektif, yang dapat merespon secara cepat dan terukur setiap kebutuhan institusi dalam menghadapi tantangan zaman. Selanjutnya ditetapkanlah 4 tujuan institusi sebagai rincian dari upaya yang termaktub dalam misi yang kemudian dijabarkan masing-masing ke dalam sasaran dari tujuan strategis.. Tujuan ke-1 “Membaiknya sistem pembelajaran berbasis kompetensi”, tujuan ke-2 “Terselenggarakannya riset kedokteran dan kesehatan berkualitas internasional” dan tujuan ke-3 “Terselenggarakannya peran Fakultas dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui tanggung jawab sosial (USR)” diharapkan akan mendukung pencapaian misi ke-1. Ada pun tujuan ke-4 “Terselenggarakannya manajemen yang efektif dan efisien dengan jiwa kewirausahaan untuk mencapai tujuan tridharma”, nantinya akan mencapai misi ke-2 dari FK UNHAS. 12 B. TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN, PENJAMINAN MUTU, DAN SISTEM INFORMASI B.1. Personil beserta Fungsi dan Tugas Pokok Gambar B.1.1. Struktur organisasi FK UNHAS Struktur organisasi dirancang seiring dengan kebutuhan untuk mencapai visi, misi serta tujuan. Rancangan tersebut dilakukan untuk pelaksanaan pendidikan kedokteran yang diatur dalam Standar Pendidikan Dokter Indonesia. Dekan FKUH dipilih oleh senat fakultas setelah melalui seleksi calon oleh tim yang dibentuk dimana bakal calon berasal dari staf dosen yang memenuhi kriteria. Dalam menjalankan tugasnya, Dekan dibantu oleh Wakil dekan. Tata cara penentuan struktur organisasi diatas sebagian dilakukan dengan cara pemilihan dan sebagian dengan cara penunjukan oleh dekan. Ketua PPDS, Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan, Ketua Program Studi Fisoterapi dan Ketua Program Studi Kedokteran Hewan berasal dari staf dosen yang memenuhi kriteria dan diusulkan ke rektorat oleh dekan melalui pertimbangan senat. Ketua Bagian ditetapkan berdasarkan hasil 13 pemilihan di bagian dengan bakal calon berasal dari staf dosen bagian yang memenuhi syarat. Ketua unit-unit ditunjuk oleh dekan dengan pertimbangan senat Deskripsi tugas dari masing-masing personil yang ada dalam struktur organisasi di atas telah disusun untuk memberikan arahan kepada tiap bidang, bagian dalam menjalankan tugasnya dalam bentuk tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Selanjutnya setiap bidang, bagian dan unit menyusun standard operating procedure (SOP) atas pekerjaan yang harus dilaksanakannya. Kejelasan wewenang dan tupoksi serta SOP mengindikasikan bahwa kepemimpinan organisasi di program studi dapat dilaksanakan dengan baik. Senat Fakultas Senat Fakultas merupakan lembaga perwakilan dosen yang anggotanya terdiri atas dosen yang bergelar profesor, para ketua dan sekretaris bagian dan masing-masing satu orang wakil dari preklinik dan klinik. Tugas Senat diantaranya adalah memilih Dekan, merumuskan dan mengesahkan kebijakan institusi. Dekan Dekan adalah pimpinan tertinggi tingkat Fakultas. Dekan dipilih oleh Senat Fakultas untuk masa bakti empat tahun dan dapat dipilih kembali untuk masa bakti empat tahun kedua. Dalam pelaksanaan perencanaan institusi, Dekan dibantu oleh Wakil Dekan, yaitu : Wakil Dekan I Bidang Akademik Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum dan Kesejahteraan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Bagian-bagian Bagian berfungsi mengorganisasi dan menjalankan proses pendidikan dan melaksanakan penelitian serta pengabdian masyarakat. Saat ini Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin memiliki 26 bagian yang masing-masing diketuai oleh ketua bagian. Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, 14 mata kuliah yang disajikan menggunakan sistem terintegrasi. Sistem perkuliahan dilaksanakan secara terintegrasi yang sumber daya manusianya berasal dari beberapa bagian. Medical Education Unit (MEU) MEU merupakan suatu unit fungsional yang bertanggung jawab kepada Wakil Dekan I dalam menyelenggarakan pendidikan bagi mahasiswa preklinik. MEU dibentuk sebagai hasil dari adanya perubahan kurikulum yang diterapkan saat ini yaitu kurikulum berbasis kompetensi. MEU bertugas mengkoordinir seluruh proses pembelajaran mahasiswa kedokteran termasuk diantaranya dengan mengatur pelaksanaan kuliah, tutorial, keterampilan klinik, pembuatan jadwal, perbanyakan dan distribusi modul dan manual pembelajaran, serta memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Clinical Education Unit (CEU) Suatu unit fungsional yang bertanggung jawab kepada Wakil dekan 1 tentang pendidikan profesi/klinik. Dalam menjalankan fungsinya bekerjasama dengan Bakordik di RS. Pendidikan dan bagian akademik fakultas. Student Assessment Unit (SAU) Suatu unit dibawah Wakil Dekan 1 yang bertanggungjawab terhadap sistem penilaian dan ujian pada setiap sistem baik tahap akademik maupun tahap profesi. Dalam menjalankan fungsinya bekerjasama dengan MEU, blok/sistem terkait, bagian-bagian klinik, Bakordik di RS. Pendidikan dan bagian akademik fakultas. Staf Administrasi Staf Administrasi berfungsi mengimplementasikan dan menyelenggarakan fungsi administrasi Fakultas dan membantu pelaksanaan proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran. B.2. Sistem Kepemimpinan dan pelaksanaan tugas 15 Dalam upaya mencapai misi untuk melakukan perbaikan kelembagaan, disepakati untuk menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan yang berlandaskan pada kepemimpinan operasional, kepemimpinan organisasi, dan kepemimpinan publik. Kepemimpinan operasional: pimpinan fakultas Kedokteran melaksanakan Program kerja sesuai yang tertuang dalam Renstra FKUH yang merupakan penjabaran dari visi dan misi yang akan menjadi acuan program kedepan. Kepemimpinan organisasi: pimpinan fakultas beserta komponen pendukungnya melaksanakan tupoksi sesuai yang ditetapkan dengan melibatkan seluruh sivitas akademika dan menggunakan sumber daya yang ada di fakultas. Kepemimpinan publik: pimpinan fakultas telah mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka peningkatan mutu FKUH dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, misalnya kerjasama dengan Dinas Kesehatan, RS Pendidikan Wahidin Sudirohusodo, RS milik pemerintah dan swasta di Makassar dan sekitarnya serta menjadi mitra dengan beberapa program studi kedokteran yang baru di Indonesia. . Kepemimpinan program studi dijalankan secara adil sesuai dengan status universitas, dengan memberikan kesempatan secara merata kepada seluruh staf akademik dan pegawai untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan program studi, dengan timbale balik yang memadai sesuai dengan aturan universitas. Aspirasi dari staf pendidik , disalurkan melalui rapat-rapat bagian dan rapat unit, yang selanjutnya aspirasi tersebut akan dibawa dan disampaikan pada rapat pimpinan. Selain itu, aspirasi dosen juga dapat disampaikan secara langsung dalam forum raker fakultas. Aspirasi dan masukan dari mahasiswabiasanya disampaikan kepada pimpinan melalui forum resmi seperti audiensi kepada pimpinan fakultas. Selain itu aspirasi mahasiswa juga disampaikan melalui kuesioner untuk mengevaluasi proses pembelajaran dan menampung keluhan mahasiswa yang pada umumnya dibagikan kepada mahasiswa pada akhir semester setelah ujian berlangsung. 16 B.3. Efisiensi dan keefektifan kepemimpinan Job description yang jelas , koordinasi yang rutin di tingkat program studi dan deputizing menjadikan kepemimpinan berjalan dengan efisien dan efektif. Guna meningkatkan mutu kinerja tiap bidang, unit, komite dan bagian , telah disusun standar operating procedure (SOP) . Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan juga dapat dibuktikan dari terlaksananya program yang direncanakan oleh program studi. Selain itu, bukti lain yang sangat menonjol terkait efektivitas kepemimpinan dapat dilihat dari keberhasilan pelaksanaan perubahan besar kurikulum dan metode pembelajaran, dari pendekatan konvensional yang discipline based berubah menjadi kurikulum berbasis kompetensi yang terintegrasi secara system based dengan pendekatan problem based learning (PBL). Perubahan tersebut membawa dampak kerja bagi kinerja program studi dan dapat dilalui dengan baik oleh seluruh sivitas akademika. B.4. Evaluasi program Evaluasi program untuk program pendidikan, misalnya dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada mahasiswa. Evaluasi yang telah dilakukan antara lain evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran di tiap modul, evaluasi terhadap pelaksanaan assessment tulis dan Objective and Structured Clinical Examination (OSCE), evaluasi terhadap kinerja tutor pada kegiatan tutorial, perkuliahan integrasi, kegiatan skill lab, evaluasi kepuasan mahasiswa terhadap fasilitas dan layanan perpustakaan, evaluasi terhadap learning environment, dan lain sebagainya. B.5. Perencanaan dan pengembangan program dengan memanfaatkan hasil evaluasi internal dan eksternal Evaluasi dari mahasiswa dan dosen juga dimanfaatkan bagi pengembangan program. Hasil monitoring berdasarkan absensi kehadiran tutor/ instruktur dalam kegiatan tutorial dan skill lab dipergunakan untuk mengevaluasi kinerja dosen. Evaluasi yang digali dari dosen terhadap kegiatan pembelajaran antara lain : evaluasi terhadap penjadwalan proses pembelajaran dan evaluasi mengenai konten 17 modul dan sasaran pembelajaran tiap modul setelah modul berakhir. Berdasarkan evaluasi dari dosen sebagai tutor, instruktur dan sekretaris dan koordinator Blok, tim modul dengan didampingi oleh tim kurikulum memperbaiki mikrokurikulum, yakni konten modul dan sasaran pembelajaran serta kegiatan pembelajaran untuk pelaksanaan modul di tahun berikutnya. C. KEMAHASISWAAN DAN LULUSAN C.1. Profil Mahasiswa dan Lulusan Mahasiswa yang terjaring di Fakultas Kedokteran Unhas memiliki standar kualifikasi secara nasional baik melalui sistem rekruitmen seleksi calon mahasiswa SNMPTN (undangan dan tes tulis) maupun Jalur Non Subsidi (JNS). Secara khusus, JNS dapat memberikan sumbangan dana bagi pengembangan proses belajar mengajar. Melalui jalur ini pula mahasiswa yang terjaring harus melalui beberapa tahapan seleksi yang meliputi tes tulis, tes wawancara, dan psikotes sehingga penilaian tidak hanya pada intelektualitas, tetapi juga aspek perilaku dan emosional. Jalur Penelusuran Prestasi Belajar (JPPB) memberikan kesempatan yang lebih luas kepada para pelajar yang memiliki prestasi terbaik dari segi akademik selama di sekolah dan umumnya berasal dari daerah. Selain itu, Fakultas Kedokteran Unhas menerima mahasiswa dari luar negeri, yaitu dari Malaysia sejak tahun 1995. Sistem penerimaan dilakukan dengan melakukan tes terhadap calon mahasiswa di Malaysia melalui jalur yang sudah ditetapkan. Mahasiswa dari Malaysia dan sebagian mahasiswa Indonesia (jalur JNS yang memenuhi persyaratan) dimasukkan ke dalam kelas berbahasa Inggris (internasional). Profil mahasiswa fakultas kedokteran dalam hal tingkat persaingan masuk dapat dinilai sangat ketat, dilihat dari rasio keketatan persaingan yang diterima pada fakultas kedokteran ini dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2008/2009 rasio keketatan persaingan 29,05 (1 kursi diperebutkan oleh 29—30 peminat), pada tahun 2009/2010 keketatan persaingan menjadi 17,29, dan naik kembali menjadi 41,61 pada tahun 2010/2011. Pada tahun 2011/2012 turun menjadi 24,95, tetapi kembali meningkat 41,44 pada tahun berikutnya. Walaupun kenaikannya bersifat fluktuatif, namun rata-rata memiliki keketatan persaingan sekitar 30,86. Adapun penjaringan 18 mahasiswa asing, rata-rata perbandingan jumlah mahasiswa yang ikut seleksi dibandingkan dengan yang lulus sekitar 1,55. Tampak bahwa total mahasiswa yang diterima setiap tahun melebihi kuota kapasitas daya tampung karena penetapan daya tampung belum mempertimbangkan kelas internasional. Sebenarnya, mahasiswa yang diterima melalui jalur JPPB dan SNMPTN (undangan maupun tes tulis) tidak melebihi kuota. Total mahasiswa yang melebihi daya tampung tersebut disebabkan oleh penambahan penerimaan mahasiswa baru via jalur JNS. Ini dilakukan untuk mengakomodasi animo banyaknya siswa SMA yang ingin masuk Fakultas Kedokteran Unhas. Meskipun demikian, penambahan penerimaan mahasiswa baru tidak mengurangi daya saing keketatan masuk sebagaimana penjelasan sebelumnya. Hal lain yang dapat dinilai mengenai mahasiswa dan lulusan adalah persentasi IPK lulusan cenderung meningkat baik pada fase akademik maupun profesi. Pada fase akademik, lulusan dengan IPK < 2,75 menurun dan lulusan dengan IPK > 2,75 cenderung meningkat. Ini dapat dilihat dari data IPK < 2,75 pada awal tahun 2008/2009 sebanyak 53,57% menjadi hanya 10,58% pada tahun 2012/2013. Peningkatan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rata-rata 3,01 – 3,50 terus meningkat dari tahun ke tahun: pada tahun 2008/2009 sekitar 24,11% dan terus meningkat hingga menjadi 45,73% pada tahun 2012/2013. IPK rata-rata mahasiswa dengan nilai >3,50 juga mengalami peningkatan yang bersifat fluktuatif dari 1,34% pada tahun 2008/2009 menjadi 4,98% pada tahun 2010/2011 dan 2,39% pada tahun 2012/2013. Pada fase profesi, tidak ada mahasiswa yang memiliki IPK < 2,75 dan hanya 0,83% yang memiliki IPK 2,75—3,00 pada tahun 2008/2009. Persentase lulusan dengan IPK 3,01—3,50 terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, yakni 61,98% pada tahun 2008/2009 menjadi 18,81% pada tahun 2012/2013. Hal ini diikuti oleh peningkatan persentase lulusan dengan IPK > 3,50, yakni 37,19% pada tahun 2008/2009 dan terus mengalami peningkatan hingga menjadi 81,19% pada tahun 2012/2013. Dari data tabel pencapaian prestasi/reputasi mahasiswa dalam lima tahun 19 terakhir di bidang akademik dan non-akademik, dapat dilihat ada 33 penghargaan dari kegiatan ekstrakurikuler dalam bentuk akademik maupun non akademik di tingkat lokal-regional, nasional, bahkan internasional. Hal ini tentu tidak terlepas dari pemberian waktu libur (Sabtu-Minggu) dan pembimbingan yang akan dijelaskan lebih lanjut. Produktivitas lulusan dalam hal ini rasio jumlah lulusan dibanding dengan jumlah mahasiswa baru yang terdaftar mengalami kecenderungan penurunan secara fluktuatif. Pada tahun 2006/2007 produktivitas lulusan memiliki rasio 0,94. Pada tahun 2007/2008 memiliki rasio 0,93, pada tahun 2008/2009 memiliki rasio 0,78 dan pada tahun 2009/2010 memiliki rasio 0,73. Adapun untuk tahap profesi, produktivitas lulusan pada tahun 2009 memiliki rasio 0,74 dan pada tahun 2010 rasionya 0,19. Rata-rata produktivitas lulusan tahap akademik memiliki rasio 0,84 dan tahap profesi 0,47, yang mana produktivitas ini baik bila memiliki nilai lebih atau sama dengan 1. Dari tabel jumlah mahasiswa reguler per angkatan dan kelulusan pada angkatan yang sama dapat dilihat tingkat kelulusan tepat waktu (5 tahun) yang dihitung dari jumlah lulusan pada angkatan tersebut dibagi dengan jumlah total angkatan tersebut setelah 5 tahun berjalan. Data menunjukkan angka yang signifikan memuaskan dilihat dari angkatan 2006/2007 dan angkatan 2007/2008 yang mencapai sekitar 93%. Untuk angkatan 2007/2008, jumlah mahasiswa yang selesai sebelum 5 tahun sangat besar, yaitu sekitar 72%. Persentase lulusan uji kompetensi first taker dalam tiga tahun terakhir mengalami peningkatan secara signifikan. Pada tahun 2011, persentase first taker yang lulus CBT 75,79%, meningkat menjadi 90% pada tahun 2012 dan 91,51% pada tahun berikutnya. Hal ini tidak terlepas dari pengembangan dan perbaikan terusmenerus dalam pelayanan pendidikan baik di tingkat akademik maupun profesi. Di tingkat profesi, misalnya, diadakan ujian komprehensif setiap tahun. Selain itu, mahasiswa diberikan pembekalan/refresh pengetahuan klinik sebelum mengikuti ujian kompetensi. 20 C.2 Layanan kepada Mahasiswa Layanan kepada mahasiswa diberikan dalam tabel borang C.2.1. Layanan tersebut terbagi atas: bimbingan dan konseling, minat dan bakat (ekstrakurikuler), pembinaan soft skill, beasiswa, dan kesehatan. Layanan bimbingan dan konseling dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Fakultas menugaskan Penasihat Akademik (PA) untuk membimbing mahasiswa dalam hal urusan akademik. Bimbingan dan Konseling ditingkat fakultas berfungsi untuk membantu mahasiswa meningkatkan kualitas prestasi belajar, mengantisipasi potensi gangguan belajar mahasiswa, dan mempersiapkan mental, emosional mahasiswa kedokteran Unhas. Instrumen yang rutin digunakan oleh bagian Bimbingan dan Konseling adalah tes MMPI yang memberikan gambaran kemampuan mental dan kepribadian dari mahasiswa. Hasil (target pencapaian) yang diperoleh pada tahun 2008 = 100%; 2009 Semester Awal = 100%; Semester Akhir = 87,5%; 2010 Semester Awal = 69%; Semester Akhir = 82%. Adapun jumlah kunjungan baru untuk tahun 2008 = 1 orang; 2009 = 13 orang, 2010 = 7 orang. Konselor yang terlibat adalah dari Dosen Bagian Psikiatri FK-UH dan Dosen Prodi Psikologi FK-UH. Mahasiswa kedokteran UNHAS memiliki berbagai organisasi kemahasiswaan yang memungkinkan mahasiswa memilih kegiatan sesuai minat dan bakat yang dimiliki, diantaranya: a. Tim Bantuan Medis Calcaneus; yang bergerak di bidang emergency dan traumatologi serta kepencintaalaman. b. MYRC; didirikan bagi mahasiswa yang berminat dalam bidang penelitian c. Lembaga Pers Mahasiswa dan Media Informasi (Majalah Sinovia, Radio Suara Medika) d. HFC; untuk mahasiswa yang berminat di bidang olah raga sepak bola. e. AMSA (Asian Medical Students Association) f. Berbagai lembaga dalam bidang Seni (Band, Paduan Suara Plika vokalis, Rontgent Photography) g. Berbagai lembaga dalam bidang Olahraga (Basket, Kempo) h. Berbagai lembaga dalam bidang keagamaan 21 Mahasiswa memanfaatkan waktu luang, utamanya Sabtu-Minggu, untuk kegiatan tersebut dengan menggunakan fasilitas ruangan serta infrastruktur lainnya yang ada di fakultas. Libur ini mengoptimalkan aktivitas kemahasiswaan dalam berbagai kegiatan yang menunjang soft skill dari aktivitas mahasiswa. Fakultas memfasilitasi kegiatan mahasiswa baik dari sisi finansial maupun infrastruktur yang ada melalui Lembaga Kemahasiswaan (Badan Eksekutif Mahasiswa/BEM dan Senat Mahasiswa) untuk meningkatkan soft skill. Beberapa bagian/departemen yang mengasuh mata kuliah preklinik mengangkat Asisten Dosen (mahasiswa berprestasi, tahun ke-2 dan ke-3) untuk meningkatkan soft skill, di samping memperdalam ilmu yang diminati. Untuk tiap lembaga, dimandatkan dua dosen sebagai mentor. Selain itu, hal ini juga didukung oleh mata kuliah Learning Skill and Information Technology (LS-IT) pada semester 1 yang mengasah soft skills. Layanan terhadap mahasiswa berupa beasiswa, dapat dilihat dari adanya kerja sama dengan berbagai lembaga donor/pemberi dana beasiswa dan pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang tidak mampu dan atau berprestasi. Pengumuman penerimaan beasiswa disampaikan secara terbuka kepada mahasiswa melalui pamflet di papan pengumuman. Mahasiswa menyampaikan permohonan beasiswa dengan melengkapi berkas-berkas yang dibutuhkan. Seleksi dilakukan berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh penyedia dana, kemudian diumumkan hasilnya. Berdasarkan data tahun 2011, penerima beasiswa Angkatan 2007 = 52 orang; Angkatan 2008 = 73 orang; Angkatan 2009 = 39 orang; Angkatan 2010 = 2; Angkatan 2011 = 6. Penerima beasiswa terdistribusi ke penyedia dana beasiswa berikut ini: BUMN, Bank Mandiri, Bank Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Supersemar, Kalbe, Pemerintah Prop. Sulawesi Selatan, PT.Antam, Ekatjipta, BIDIKMISI, PPA, BBM. Layanan kelima berupa kesehatan diberikan kepada mahasiswa dari fakultas berupa Kartu Askes in health. Layanan ini diberikan kepada semua mahasiswa Fakultas Kedokteran pada tahun pertama kuliah. Kartu ini dapat digunakan untuk memperoleh pelayanan kesehatan di Poliklinik Unhas, RS Wahidin Sudirohusodo, RS Awal Bross, dan RS Ibnu Sina serta RS jejaring lainnya. 22 C.3 Evaluasi Lulusan Evaluasi kinerja lulusan oleh pihak pengguna lulusan dilakukan dalam pertemuan formal maupun nonformal, salah satunya dengan metode pembagian kuesioner. Metode dan proses serta mekanisme yang telah dilakukan dapat dibagi menjadi tiga besar yaitu: melalui supervisi RS/Puskesmas jejaring, Dinkes dan IDI, serta Reuni Alumni dan Pertamuan Ilmiah Berkala (PIB). Supervisi RS/Puskesmas jejaring dilakukan oleh pihak Fakultas Kedokteran UNHAS yang memiliki beberapa kerja sama dengan RS jejaring/puskesmas. Dalam prosesnya, pihak FK UNHAS membicarakan perihal kinerja lulusan Fakultas Kedokteran UNHAS dengan pihak RS/puskesmas tersebut dalam bentuk pertemuan informal yang menjadi bahan evaluasi kinerja lulusan FK UNHAS. Pembicaraan ini tidak terjadwal secara khusus melainkan disesuaikan dengan jadwal supervisi pihak UNHAS dan RS Jejaring/puskesmas. Mekanisme lainnya melalui keorganisasian di Dinkes & IDI. Sebagai dokter yang bertugas di UNHAS, staf dosen/pimpinan Fakultas Kedokteran Unhas tentunya merupakan bagian dari organisasi profesi (IDI Pusat/IDI Cabang dan kolegium). Oleh karena itu, staf dosen/pimpinan Fakultas Kedokteran Unhas sering dilibatkan dalam berbagai pertemuan yang diadakan oleh Dinkes Kota maupun Provinsi. Momen ini sekaligus dimanfaatkan untuk mengevaluasi dalam bentuk pertanyaan mengenai masalah-masalah yang muncul menyangkut kinerja dokter lulusan FK Unhas, baik dilakukan secara informal maupun formal. Metode yang ketiga melalui kegiatan Reuni Alumni dan Pertemuan ilmiah Berkala (PIB). Reuni Alumni dan PIB dilaksanakan setiap 2 tahun sekali. Kegiatan ini memberi kesempatan kepada alumni untuk membawakan materi yang berkaitan dengan pengalaman, kepakaran, maupun keahlian mereka selama bertugas. Dari kegiatan ini pula dapat diketahui berbagai informasi mengenai lulusan FK UNHAS yang dibutuhkan. Hasil pelacakan dari ketiga metode dan proses di atas, terangkum dalam bentuk tabel yang menjabarkan mengenai jenis kemampuan lulusan, persentase tanggapan pihak pengguna yang terbagi menjadi baik, sedang hingga kurang, serta 23 tindak lanjut oleh pihak program studi. Jenis kemampuan lulusan terdiri atas: Integritas (etika dan moral), Keahlian berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme), Bahasa Inggris, Penggunaan Teknologi Informasi, Komunikasi, kerjasama tim dan pengembangan diri. Hampir kesepuluh kemampuan tersebut di atas dianggap baik oleh pengguna (dengan range sekitar 42,86%-71,43%), salah satu kemampuan yang dianggap menonjol dari lulusan Fakultas Kedokteran UNHAS adalah Komunikasi yang dinilai sangat baik oleh pengguna sebanyak 42,86%. Dalam tabel tersebut dijelaskan pula mengenai rencana tindak lanjut oleh program studi yang berhubungan dengan hasil penilaian kemampuan lulusan baik berupa penekanan dari kurikulum maupun proses belajar dalam bentuk CSL, PBL, maupun pleno. Berbagai masukan maupun informasi yang didapatkan dari ketiga metode di atas tentunya perlu ditindaklanjuti. Untuk hal-hal yang dapat ditindaklanjuti segera, masukan-masukan dari berbagai pihak pengguna lulusan didiskusikan dalam rapat evaluasi rutin FK UNHAS, misalnya penekanan pada pentingnya integritas (moral dan etika), kemampuan komunikasi atau kerja sama tim. Hasil rapat evaluasi tersebut ditekankan dalam proses pembelajaran tanpa mengubah kurikulum. Hal-hal yang berhubungan dengan keahlian dan penguasaan pengetahuan sesuai kompetensi lulusan yang dirasa kurang/diharapkan oleh pihak pengguna, dilakukan evaluasi kurikulum yang dilaksanakan setiap 2 tahun. Rata-rata waktu tunggu lulusan untuk memperoleh pekerjaan yang pertama adalah 3,43 bulan. Hal ini dikarenakan proses administrasi serta beberapa fase kegiatan untuk pemenuhan prasyarat mulai bekerja sesuai dengan kompetensi dokter membutuhkan waktu 3 bulan. Fase-fase tersebut adalah: ujian Kompetensi Dokter Indonesia, Pengumuman Kelulusan UKDI, pendaftaran registrasi Surat Tanda Registrasi, pendaftaran PTT (untuk lulusan FK UNHAS sebelum 2010), Pendaftaran Internship (lulusan FK UNHAS di atas 2010). Berdasarkan data peserta UKDI FK Unhas tahun 2013 (106 peserta CBT UKDI), lulusan FK Unhas yang lulus CBT UKDI untuk first taker = 91,51% sehingga dapat dikatakan 91,51% lulusan FK Unhas memperoleh pekerjaan yang pertama sesuai keahliannya 3 bulan setelah wisuda. Dari data tersebut, rata-rata lulusan FK Unhas memperoleh pekerjaan yang pertama sekitar 3,43 bulan setelah wisuda. 24 Seratus persen lulusan FK Unhas bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahliannya. Persentase tersebut didasarkan data 1 tahun terakhir di mana setiap lulusan FK Unhas wajib menjalani insternship selama 1 tahun. Dapat dikatakan hampir semua lulusan FK Unhas bekerja di bidang kesehatan, baik struktural maupun fungsional, di instansi pemerintah atau swasta. Mereka bekerja sebagai dokter RS/Puskesmas/perusahaan/klinik, pegawai di Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, ASKES, pengajar di lembaga pendidikan tinggi (Fakultas Kedokteran, STIKES, D3 keperawatan, kebidanan), dll. Meskipun demikian, ada beberapa yang bekerja di bidang non-medis, seperti bidang politik, informasi (blogger), fotografer, dan bisnis (memiliki apotek,dan lain-lain). Data-data tersebut diperoleh secara tidak langsung melalui jejaring sosial atau saat kegiatan temu alumni yang diadakan 2 tahun sekali. FK Unhas telah menjalin kerja sama dengan program studi kedokteran di berbagai universitas (UMI dan UNISMUH Makassar, UNDANA Kupang, UNHALU Kendari, UNIV. Al-KHAIRAT Palu, UNPATI Ambon) dalam hal pendampingan/mitra. Hal ini membuka peluang kepada lulusan FK Unhas untuk berkarier dalam bidang pendidikan sebagai tenaga pengajar (dosen) di berbagai universitas tersebut. Adanya Otonomi daerah juga memungkinkan putra daerah untuk kembali dan mengabdi di daerah yang memang membutuhkan tenaga dokter yang mengenal dengan baik daerah dan budaya masyarakat setempat C.4 Himpunan Alumni Himpunan alumni telah berjalan selama dua periode sejak tahun 1980. Periode pertama diketuai oleh. dr. Mustafa Jide dan periode kedua diketuai oleh dr. Baedah Madjid yang berkedudukan di Fakultas kedokteran UNHAS. Kegiatan himpunan alumni ini tidak dijadwalkan secara rutin melainkan dalam bentuk pertemuan reuni maupun kegiatan lainnya yang bersifat situasional. Setiap 2 tahun sekali diadakan temu alumni yang dimanfaatkan untuk meregistrasi kembali profil pekerjaan lulusan dan meningkatkan kemampuan lulusan dalam hal penguasaan iptekdok melalui rangkaian kegiatan ilmiah (simposium, seminar, dll) 25 Untuk kemajuan program studi dalam kegiatan akademik dan non akademik, alumni membantu dalam bentuk: Kemajuan program studi dalam kegiatan akademik (masukan berupa beberapa konten kurikulum yang menurut mereka perlu ditambahkan dalam hubungannya dengan kesesuaian kebutuhan di tempat kerja, membimbing KOAS dalam RS yang mereka tempati yang juga merupakan RS jejaring UNHAS) dan non akademik (masukan berupa tata cara dan etika di tempat kerja berdasarkan pengalaman yang mereka jalani) Sumbangan dana untuk memperbaiki fasilitas FK UNHAS yang terkumpul dalam acara temu alumni / reuni akbar setiap 2 tahun sekali. Keterlibatan dalam kegiatan baksos maupun kegiatan ilmiah Pengembangan jejaring informasi lowongan kerja informasi mengenai pengembangan diri dalam bentuk kelanjutan pendidikan spesialis, magister maupun kursus-kursus keterampilan khusus, beasiswa baik lokal maupun internasional. Alumni yang bekerja di rumah sakit atau perusahaan membuka jaringan untuk alumni yang lain. Penyediaan fasilitas terhadap KOAS maupun mahasiswa dari alumni yang memiliki akses dalam ruang lingkup RS maupun Dinas Kesehatan setempat yang bersangkutan yang merupakan RS jejaring FK-UNHAS D. DOSEN DAN TENAGA PENDUKUNG D.1 Sistem Rekruitmen Dosen Sistem perekrutan tenaga pengajar ditempuh melalui seleksi ujian nasional dimana para peminat disyaratkan untuk memenuhi kriteria, antara lain : IPK diatas 2,75 dan usia kurang dari 40 tahun. Selanjutnya calon akan mengikuti ujian nasional. Setelah lulus ujian nasional, calon dosen akan mengikuti Tes TOEFL, psikotes, tes kompetensi, tes microteaching dan tes wawancara yang dilakukan oleh pimpinan fakultas. FK Unhas juga memiliki sistem perekrutan dosen melalui sistem kontrak yang proses penerimaanya tidak jauh berbeda dengan sistem penerimaan secara 26 nasional. Calon yang akan diterima meliputi kualifikasi S1, S2, S3, Sp1 yang memiliki komitmen kuat terhadap pengembangan institusi. Sejak tahun 2009, FKUH telah menerima 31 dosen baru dengan kualifikasi 15 orang Sp1, 1 orang S2, dan 21 orang S1. Penerimaan dosen di FKUH tidak dapat dilaksanakan secara bebas karena terikat oleh aturan pemerintah melalui Rektorat Unhas. Oleh karena itu, untuk mencukupi kebutuhan sumber daya manusia, utamanya pada bagian profesi, maka juga dilakukan perekrutan staf dosen tidak tetap yang turut berperan dalam aktivitas akademik. 1. Sistem Pengembangan, Pengelolaan, dan Evaluasi SDM Sistem pengembangan SDM (dosen dan tenaga kependidikan) dilaksanakan dengan berdasar pada pemetaan keahlian akademik dan perkiraan masa kerja dosen yang didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2009 tentang Staf Fakultas. Upaya ini dilakukan untuk melengkapi dan meningkatkan kompetensi keilmuan staf dosen sesuai dengan keahlian masing-masing berdasarkan kebutuhan dari Fakultas Kedokteran Unhas. Proses pengembangan staf dilakukan baik bagi dosen tetap maupun dosen tidak tetap. Selain di bidang keilmuan masing-masing, pengembangan staf juga dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi para staf dosen sebagai pendidik. Hal ini dilaksanakan melalui beberapa aktivitas. Aktivitas pertama, para dosen diikutsertakan pada pelatihan PEKERTI dan AA yang dilaksanakan di tingkat Universitas. Di tingkat Fakultas, para staf dosen yang baru diterima diwajibkan untuk magang di Medical Education Unit (MEU) selama satu tahun dengan tujuan memberikan pemahaman tentang proses pelaksanaan pendidikan berbasis kompetensi dengan metode Student Centre Learning. Kegiatan pelatihan metode 27 pembelajaran berbasis kompetensi dan metode assessment juga dilaksanakan bagi seluruh dosen secara berkala. Para staf dosen juga diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan di Institusi lain seperti UGM dan UNPAD. Bagi para dosen muda, juga dilakukan pelatihan kepemimpinan untuk membangun kompetensi dalam mengelola dan mengembangkan istitusi. Untuk kegiatan evaluasi SDM, setiap tahun dilakukan evaluasi secara berkala melalui proses pengisian DP3 oleh masing-asing ketua bagian yang dilaporkan ke Dekan. Setiap akhir semester dilakukan pengisian borang Ekivalensi Waktu Mengajar Penuh oleh dosen yang direkapitulasi oleh bagian kepegawaian. Setiap dua tahun, para dosen memiliki peluang untuk naik pangkat jika nilai kum yang dibutuhkan terpenuhi. Monitoring evaluasi kinerja akademik juga dilakukan oleh mahasiswa dimana MEU memberikan borang penilaian pada mahasiswa untuk menilai kinerja dosen pada aktivitas perkuliahan dan tutorial. 2. Profil dan Karya Akademik Dosen Tetap dan Tidak Tetap 28 Grafik 1. Profil Dosen Tetap Tahap Akademik dan Profesi Sesuai Grafik 1 dapat terlihat bahwa profil dosen Tetap untuk tahap akademik berjumlah sebanyak 193 orang dengan kualifikasi S1 sebanyak 80 orang, S2 sebanyak 44 orang, S3 sebanyak 69 orang, Sp1 sebanyak 88 orang, Sp2 sebanyak 31 orang. Sementara untuk Dosen Tetap tahap profesi berjumlah sebanyak 126 orang dengan kualifikasi S1 sebanyak 55 orang, S2 sebanyak 21 orang, S3 sebanyak 51 orang, Sp1 sebanyak 77 orang, Sp2 sebanyak 27 orang. Dengan demikian jika dihitung seluruh jumlah dosen dibandingkan dengan seluruh jumlah mahasiswa kedokteran saat ini, maka rasionya adalah 1:7 untuk tahap akademik, dan 1:5 untuk tahap profesi. Rata-rata aktivitas dosen adalah 10 SKS yang mencakup kegiatan pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan manajemen bagi dosen yang memiliki jabatan struktural. Untuk kegiatan akademik dosen tetap, jumlah total jam yang direncanakan adalah sebesar 2129 jam dan yang terealisasi adalah sebesar 1948 jam sehingga persentasenya adalah sebesar 91%. Kegiatan akademik mencakup perkuliahan, praktikum, tutorial, dan pelatihan keterampilan klinik. Rendahnya persentase ini dikarenakan para dosen juga memiliki tugas untuk melakukan 29 kegiatan akademik pada jenjang S2, PPDS, dan S3, serta pada FK Mitra. Namun, kegiatan akademik pada jenjang S1 tetap dapat berjalan dengan melibatkan peserta PPDS tahap akhir untuk kegiatan pelatihan keterampilan klinik. Untuk kegiatan tutorial, tersedia dosen siaga yang mengisi kekosongan kelas dengan syarat telah mendapatkan pelatihan kurikulum berbasis kompetensi. Untuk dosen tidak tetap persentase kegiatan akademik adalah sebesar 86%, hal ini dikarenakan aktivitas dosen tidak tetap utamanya dilaksanakan pada pendidikan profesi dan pendidikan PPDS. Dosen Fakultas Kedokteran Unhas sebagian aktif melakukan penelitian baik ditingkat lokal, nasional maupun internasional, dan untuk itu fakultas telah melakukan kerjasama dengan berbagai institusi untuk meningkatkan kegiatan penelitian. Namun demikian, dibanding jumlah seluruh dosen, dosen yang melakukan kegiatan penelitian masih sangat kurang. 3. Upaya peningkatan SDM dalam tiga tahun terakhir Program pengembangan dosen dilaksanakan dalam bentuk keikutsertaan ke berbagai kegiatan meliputi pendidikan lanjut bergelar dan non gelar, seminar, penelitian dan pengabdian masyarakat. Pengembangan staf juga dilakukan dengan mengirim dosen untuk mengikuti pelatihan, workshop, seminar dan simposium, short course serta berbagai kegiatan ilmiah lainnya yang bertujuan meningkatkan kemampuan dosen. Jumlah kegiatan sebagai pembicara adalah sebanyak 144 kali sedangkan sebagai peserta sebanyak 384 kali. Beberapa dosen tetap FKUH telah menjadi pembicara/narasumber tingkat Internasional terutama yang banyak berkecimpung di bidang penelitian, khususnya untuk tema Infeksi Tropis (Tb, Malaria, DHF, Filariasis, dll) dan Endokrin Metabolik yang sesuai Road Map Penelitian FKUH. 30 Dua dari dosen tetap FKUH berhasil mendapatkan prestasi di tingkat lokal sebagai dosen perprestasi. Satu dosen FKUH berhasil menjadi pemenang pada kompetisi peneliti muda tingkat nasional pada tahun 2011. 4. Tenaga Kependidikan Grafik 3. Profil Tenaga Kependidikan Jumlah tenaga kependidikan di FKUH adalah 92 orang dengan kualifikasi S2 3 orang, S1 35 orang, D3 8 orang, SMA/Sederajat 24 orang, SMP 1 orang, dan SD 1 orang. Jenis tenaga kependidikan yang ada terdiri atas Pustakawan, Laboran, Teknisi, Analis, Programmer, Administrasi, dan Arsiparis. Upaya pengembangan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2009 tetang Staf Fakultas yang dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan fakultas melalui program pendidikan tidak bergelar maupun pendididikan dan latihan yang berhubungan dengan kebutuhan kenaikan pangkat atau golongan. 31 E. KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK E.1. Kesesuaian dengan visi, misi, tujuan dan sasaran Kurikulum pendidikan dokter di Universitas Hasanuddin didesain sesuai dengan tujuan pendidikan dokter Indonesia dengan memperhatikan situasi dan kondisi setempat serta tujuan, visi dan misi prodi. Kurikulum berbasis kompetensi yang merupakan yang dijalankan oleh prodi merupakan tujuan strategis pertama prodi untuk membaiknya sistem pendidikan. Budaya meneliti juga sudah diperkenalkan secara dini pada mahasiswa sehingga dapat menghasilkan penelitian yang berkualitas. Hal tersebut juga memicu tenaga pengajar meningkatkan pengetahuannya dan keterampilannya dalam melakukan penelitian sehingga dapat menjadi penelitian berkualitas internasional. Hal ini juga sudah sejalan dengan sasaran prodi kedua. Masyarakat sebagai subjek pembangunan kesehatan telah menjadi fokus sasaran prodi yang ketiga dan hal ini juga telah diperkenalkan ke mahasiswa pada tahun pertama tahap akademik. E.2 Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders Tujuan pendidikan dokter di Universitas Hasanuddin ialah lulusan memiliki cukup pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk melakukan profesi kedokteran dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan umum pemerintah yang berlandaskan Pancasila. Saat ini masalah-masalah kesehatan di masyarakat semakin kompleks sehingga lulusan diharapkan senantiasa meningkatkan dan mengembangkan diri dalam segi ilmu kedokteran sesuai dengan bakatnya, dengan berpedoman pada pendidikan sepanjang hayat, menilai kegiatan profesinya secara berkala, menyadari keperluan untuk menambah pendidikannya, memilih sumber-sumber pendidikan yang serasi, serta menilai kemajuan yang telah tercapai secara kritis. Dalam menjawab masalah kesehatan di masyarakat, maka lulusan juga diharapkan dapat mengembangkan ilmu kesehatan khususnya ilmu kedokteran dengan ikut serta dalam pendidikan dan penelitian, serta mencari penyelesaian masalah kesehatan penderita, masyarakat dan sistem pelayanan kesehatan khususnya pelayanan dan asuhan medis. Para pengguna layanan kesehatan juga mengharapkan lulusan mampu memelihara dan mengembangkan 32 kepribadian dan sikap yang diperlukan untuk kelangsungan profesinya seperti integrasi, rasa tanggung jawab, dapat dipercaya, serta menaruh perhatian dan penghargaan kepada sesama manusia sesuai dengan etika kedokteran, berfungsi sebagai masyarakat yang kreatif, produktif dan bersikap terbuka, dapat menerima perubahan dan berorientasi ke masa depan serta mendidik dan mengajak masyarakat ke arah sikap yang sama. Hal yang tersebut telah menjadi tujuan dari pendidikan dokter di Universitas Hasanuddin. E. 3 Struktur dan Isi Kurikulum Kurikulum didesain dalam dua tahap, yaitu tahap akademik dan profesi yang merupakan satu kesatuan. Kurikulum ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan juga disesuaikan dengan profil lulusan FK- UnHas. Saat ini prodi pendidikan dokter melaksanakan SKDI terbaru tahun 2012 untuk mahasiswa angkatan 2012. Tahap akademik Tahap akademik berlangsung selama 7 semester (3,5 tahun) dan terdiri dari 2 fase , 1. Fase pertama, diberikan dasar-dasar biologis dari fungsi normal dan keadaan abnormal dari tubuh dalam blok biomedik I dan biomedik II serta dasar-dasar diagnostik dan terapi. Dasar-dasar kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan primer juga diberikan pada fase ini. Untuk membekali kemampuan belajar seumur hidup, keterampilan belajar dan memperoleh informasi juga diberikan pada fase ini. Fase ini berlangsung selama satu semester dengan kegiatan belajar sebagian besar merupakan kuliah formal. Dasar biologis fungsi normal dan keadaan abnormal diberikan secara terintegrasi. Beberapa diantaranya menggunakan kasus untuk memudahkan aplikasi klinik dari topik yang diberikan. Keterampilan klinik diberikan untuk memahami dasar-dasar diagnostik. 2. Pada fase kedua, diberikan fungsi normal dan abnormal yang dikaitkan dengan keadaan sehat dan sakit pada berbagai sistem dalam tubuh secara terintegrasi. Memahami patofisiologi penyakit dan masalah kesehatan utama yang dialami 33 oleh masyarakat. Upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada individu, keluarga dan masyarakat juga diberikan pada fase ini. Keterampilan komunikasi, ilmu perilaku, etika kedokteran dan pengembangan kepribadian sebagai seorang profesional diberikan pada fase ini. Fase ini berlangsung selama lima setengah semester. Setelah menyelesaikan fase ini, lulusan memperoleh gelar sarjana kedokteran (S.Ked). Pada seluruh proses pembelajaran menggunakan problem-based learning. Pada fase ini, setiap semester dibagi kedalam 3 blok, kecuali pada semester 6 yang terdiri dari 4 blok yang masingmasing berlangsung selama 4-6 minggu. Pada minggu pertama diberikan kuliah formal untuk topik-topik penting yang mendasari modul yang akan dipergunakan. Minggu berikutnya membahas modul dan keterampilan klinik dan pada minggu terakhir dipergunakan untuk seminar dan kuliah pakar serta ujian. Penyajian mata kuliah telah dilakukan secara integrasi baik intra maupun antar disiplin ilmu dan telah dilihat sekuensi sehingga mahasiswa dapat memahami ilmu kedokteran dan kesehatan secara utuh dan komprehensif. Pada akhir semester diberikan mata kuliah pilihan yaitu akupuntur yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2006. Kuliah tersebut terselenggara atas kerjasama antara Fakultas Kedokteran UnHas dengan Xiamen University. Pada pelaksanaan semester akhir tahun 2011/2012 dilakukan penambahan dua mata kuliah pilihan yaitu manajemen nyeri dan manajemen bencana. Hal ini seiring dengan kebutuhan masyarakat akan situasi-situasi yang terjadi selama ini. Mata kuliah pilihan tersebut juga diharapkan merangsang kreativitas mahasiswa sehingga orientasi karier menjadi lebih jelas. Pada fase kedua dilaksanakan aktifitas yang berbasis di masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN merupakan metoda pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat secara langsung, dan memahami kompleksitas masalah kesehatan, dan berlangsung selama 8 minggu. Tahap Profesi Tahap profesi atau tahap kepaniteraan klinik yang berlangsung selama 4 semester (2 tahun) dilaksanakan berpusat di Rumah Sakit dr. Wahidin 34 Sudirohusodo sebagai rumah sakit pendidikan utama. Selain itu proses pendidikan juga berlangsung di rumah sakit jejaring pendidikan lainnya, sarana pelayanan kesehatan lainnya (rumah sakit khusus, puskesmas, balai pengobatan dan klinik kesehatan kerja). Rotasi akan dilakukan pada setiap bagian. Pada tahap ini, pencapaian kompetensi diharapkan dicapai dengan proses pembelajaran berbasis pada pasien di bawah supervisi dosen yang merupakan dokter spesialis di bidangnya. Kompetensi keterampilan klinik, komunikasi efektif dan manajemen penyakit baik pada individu, keluarga dan masyarakat harus dicapai pada tahap ini. Tahap profesi atau kepaniteraan klinik secara keseluruhannya berlangsung pada fasilitas kesehatan yang telah memenuhi persyaratan sebagai tempat pendidikan. Pada setiap kepaniteraan dilakukan kegiatan menerima pasien baru (anamnesis, pemeriksaan fisik dan diagnosis), dan tindakan medik yang disyaratkan dalam kompetensi, follow-up pasien, pembacaan kasus dan tinjauan pustaka. Pada akhir kepaniteraan di masing-masing bagian dilakukan ujian komprehensif untuk menilai pencapaian kompetensi seperti yang tercantum dalam SKDI. Setelah menyelesaikan seluruh program kepaniteraan klinik minimal selama dua tahun maka mahasiswa berhak untuk mengikuti yudisium sebagai prasyarat untuk mengikuti UKDI Nasional. Mahasiswa yang dinyatakan lulus, berhak mengikuti acara penyumpahan dokter. E.4. Sistem Pembelajaran Sepanjang pelaksanaan kurikulum, pemilihan metoda pembelajaran disesuaikan dengan tahap perkembangan dan pengalaman belajar sebelumnya. Pada tahap awal, metoda pembelajaran yang dipergunakan lebih banyak kuliah formal, yang selanjutnya mengalami transisi menuju pembelajaran yang lebih interaktif dan aktif dengan metoda problem-based learning. Pilihan metoda pembelajaran disesuaikan juga dengan tujuan pendidikan dan sasaran belajar. Metoda yang dipergunakan untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman meliputi: Untuk kelas besar (kuliah, presentasi kasus) dipergunakan terutama pada fase pertama untuk memahami konsep dasar dan mengaktifkan pengetahuan 35 yang telah ada sebelumnya, menjelaskan konsep yang kompleks, dan memberikan pemahaman awal mengenai hubungan ilmu dasar dengan klinik; Tutorial untuk kelas kecil, seminar, untuk memberi kesempatan terjadinya interaksi, diskusi, eksplorasi dan klarifikasi; Menggunakan sumber belajar berbasis komputer (computer-based learning), untuk belajar interaktif dan belajar berbasis bukti (evidence-based learning); Kelompok kecil menggunakan kasus klinik, untuk pengalaman belajar di rumah sakit dan di komunitas, dan mengembangkan berpikir kritis; Belajar sendiri melalui pemberian tugas, untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman melalui belajar aktif. Metoda yang dipergunakan untuk memperoleh keterampilan meliputi: Latihan keterampilan klinik pada kelompok kecil untuk memperoleh keterampilan klinik tertentu; Praktikum, untuk mengembangkan kemampuan observasi, manajemen data, dan keterampilan interpretasi, dan keterampilan metoda keilmuan dan prosedur praktis; Role play untuk keterampilan komunikasi, mengembangkan sikap profesional dan mengembangkan kemampuan reflektif, dan keterampilan membuat keputusan klinik. Metoda lain untuk pengembangan kepribadian, manajemen waktu dan kepercayaan diri: Aktifitas belajar dalam kelompok kecil, untuk mengembangkan kerja sama tim; Tugas tertulis, proyek penelitian, untuk memicu kemampuan eksplorasi dan penelitian, serta peluang untuk ekspresi diri; Seminar dan kasus, untuk memicu diskusi dan debat, misalnya kasus etik, dan aspek mediko-legal; Pengalaman klinik yang telah dimulai sejak awal dengan berkunjung ke rumah sakit, dan pada tahap profesi, untuk memberi peluang bagi mahasiswa untuk mengintegrasikan, konsolidasi dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah terakumulasi selama proses pendidikan. 36 E.5. Sistem Penilaian (Assessment) Penilaian terhadap mahasiswa dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan mahasiswa dalam mencapai kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan praktek kedokteran yang baik sesuai dengan standar profesi yang telah ditetapkan. Penilaian diupayakan berkelanjutan, tidak hanya pada satu waktu tertentu. Penilaian yang berkelanjutan menjamin proses belajar yang terus menerus, penghargaan setiap upaya, dan memberikan umpan balik bagi mahasiswa maupun program. Berbagai instrumen yang dipergunakan untuk menilai pencapaian kompetensi, dimana pemilihan instrumen disesuaikan dengan sasaran belajar yang ingin dinilai. Instrumen penilaian yang dipergunakan untuk menilai pengetahuan dan pemahaman: Multiple choice question (MCQ) Pertanyaan singkat terstruktur Laporan tertulis Instrumen evaluasi untuk menilai kemampuan menerapkan pengetahuan, memecahkan masalah, mengevaluasi secara kritis dan keputusan klinik: Pertanyaan interpretasi data Pertanyaan pemecahan masalah Kasus klinik Presentasi oral Instrumen untuk menilai kompetensi keterampilan, klinik dan profesional: Multi-station objective structured clinical examintaion (OSCE) Portfolio klinik dan log-book Kasus klinik Penilaian hasil belajar menggunakan penilaian acuan patokan yang mengacu pada sasaran belajar. Penentuan nilai akhir pada fase akademik bervariasi tiap blok mata kuliah bergantung pada proses pembelajaran yang digunakan. Secara umum 37 komponen penilaian fase akademik meliputi nilai: teori, praktikum, tutorial, dan keterampilan klinik. Nilai batas lulus (NBL) yang ditetapkan dan telah dipakai oleh semua blok adalah 56. Sedangkan sebaran nilai telah ditetapkan sebagai berikut : A >80, B+ 75-79, B 71-74, B-66-70, C+ 61-65, C 56-60. Proporsi komponen penilaian pada fase profesi bervariasi tergantung pada sasaran pembelajaran pada masing-masing bagian, dengan komponen penilaian fase profesi meliputi : - Log-book - Ujian Kasus Klinik - Presentasi oral Nilai : 80 – 100 : Baik sekali / lulus : A 65 – 79 : Baik / lulus < 65 : Penilaian ulang :B E.6 Monitoring dan evaluasi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin sejak tahun 2002 telah melakukan inovasi dan mengimplementasikan kurikulum baru dalam proses pendidikannya. Selain itu sejak tahun 2006 juga telah diberlakukan Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). Proses monev terhadap implementasi kurikulum selama ini telah berlangsung secara berkala, baik melalui; Rapat Internal Mata Kuliah/Sistem yang dilaksanakan oleh masing-masing mata kuliah/sistem yang bertujuan untuk mengevaluasi apakah standar kurikulum sepenuhnya telah diakomodasi, apakah learning strategies telah sesuai dan berjalan dengan baik, apakah sistem evaluasi bagi mahasiswa telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Rapat Bagian yang diadakan oleh tiap bagian bertujuan untuk mengevaluasi penyajian kurikulum dari masing-masing bagian di setiap mata kuliah/sistem. Evaluasi ini menyangkut materi yang diajarkan, staf pengajar yang memberikan kuliah, dan efektifitas pelaksanaan proses pendidikan. 38 Rapat Koordinasi Semester yang diadakan oleh Bidang Akademik pada setiap akhir semester yang diadakan oleh MEU yang bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan akademik pada semester sebelumnya serta persiapan untuk semester berikutnya. Hasil rapat ini selanjutnya dijadikan feedback kepada masing-masing penanggungjawab mata kuliah/sistem untuk melakukan perbaikan. Bidang Akademik, khususnya Medical Education Unit (MEU) juga mengadakan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap jalan proses akademik. Monev yang dilakukan berupa pertemuan internal MEU yang membicarakan efektifitas kegiatan akademik. Selain itu juga diadakan rapat dengar pendapat dengan mahasiswa untuk mendapat masukan mengenai proses belajar mengajar yang telah berlangsung. Selanjutnya hasil pertemuan tersebut didisseminasi kepada masing-masing bidang atau mata kuliah terkait untuk ditindaklanjuti. Rapat Evaluasi Kurikulum yang telah diadakan pada awal tahun 2008, yaitu 5 tahun setelah diberlakukannya kurikulum baru di FK Unhas. Pada rapat ini beberapa hal penting dibicarakan seperti konten kurikulum apakah sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, teknis pelaksanaan kegiatan akademik, sistem penilaian pada kurikulum serta pelaksanaan proses kepaniteraan klinik. Hasil rapat evaluasi ini dibahas untuk selanjutnya disahkan dalam Rapat Senat Fakultas. E.7 Sarana, prasarana dan pengembangan kepribadian ilmiah Fakultas mendukung pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi dengan menyediakan fasilitas-fasilitas pendidikan seperti ruangan kuliah kelas besar dan kecil, ruangan diskusi, ruangan praktikum, ruangan keterampilan klinik bersama manekin dan alat-alat keterampilan klinik. Layanan teknologi dan informasi juga dapat diakses oleh civitas akademika sehingga informasi pendidikan dan layanan dapat dengan mudah diterima. Dosen juga diberikan fasilitas untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan adanya jurnal berlangganan baik nasional maupun internasional yang dimiliki baik prodi maupun bagian-bagian. Dosen-dosen juga difasilitasi untuk mengikuti seminar, simposium, kursus baik itu 39 lokal, nasional maupun internasional. Hal ini menunjang perbaikan kualitas pengajaran, keterampilan serta layanan ke mahasiswa. E.8 Hasil pembelajaran Lulusan yang dihasilkan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan layanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi standar dokter Indonesia. Dari waktu ke waktu first taker CBT UKDI mengalami peningkatan kelulusan hingga mencapai 90%. Hal ini juga terlihat dengan adanya perbaikan IPK yang sudah lebih dominan diatas 3. Untuk uji keterampilan klinik terlihat hasil yang diperoleh cukup memuaskan. E.9 Lulusan Lulusan prodi pendidikan dokter FK-UnHas telah tersebar merata di seluruh Indonesia bahkan hingga ke luar negeri. Respon dari pengguna menunjukkan kepuasaan dalam menggunakan tenaga-tenaga kesehatan lulusan FK-UnHas. Hal ini juga dapat dilihat dengan semakin bervariasinya mahasiswa yang masuk prodi ini. Lulusan prodi juga telah banyak yang mencapai karier tertinggi baik itu struktural maupun fungsional di tingkat lokal dan nasional. F. PEMBIAYAAN, PRASARANA, SARANA, DAN SISTEM INFORMASI F.1 PENGELOLAAN DAN AKUNTABILITAS PENGGUNAAN DANA Penyusunan rancangan anggaran kegiatan tahunan pada program pendidikan profesi dokter dimulai dengan melakukan menerima usulan proposal anggaran dari masing- masing unit kerja dalam prodi. Setelah menerima usulan anggaran dari masing masing program studi, pihak PSPD FKUH melakukan evaluasi rasionalisasi terhadap proposal anggaran, mencakup skala kegiatan, tingkat kebutuhan dan kepentingan, serta kesesuaian dengan arah pengembangan PSPD FKUH. Penilaian rasionalisasi juga membandingkan dengan anggaran tahun sebelumnya Penilaian terhadap rancangan anggaran masing- masing program studi di rapatkan bersama oleh pihak PSPD FKUH, dan perwakilan program studi untuk 40 menjamin keterbukaan dan transparansi anggaran. Setelah rencana anggaran disetujui bersama, fakultas mengajukan rancangan kepada pihak universitas Persetujuan RKAT oleh pihak universitas dilakukan setelah penilaian kesesuaian anggaran dan belanja, serta mengacu pada anggaran tahun sebelumnya. RKAT program studi di evaluasi setiap 4 bulan (3 kali setahun), untuk mengevaluasi realisasi anggaran, sehingga pengajuan anggaran untuk caturwulan berikutnya dapat berubah sesuai kebutuhan dan memungkinkan untuk melakukan revisi anggaran dan kegiatan. Pendanaan kegiatan PSPD FKUH berasal dari 2 sumber utama yakni DIPA dan dari dana mahasiswa, sumber lain adalah dana PHKPKPD, dan hibah penelitian Evaluasi anggaran sebanyak 3 kali pertahun memungkinkan kontrol yang baik atas pendanaan kegiatan PSPD FKUH, tiap caturwulan evaluasi keutuhan dan pelaksanaan anggaran dinilai kembali dan bila perlu disesuaikan apabila terdapat kondisi yang menuntut. Pelaksanaan aturan pendanaan kegiatan yang ketat dan pembukuan yang teliti membantu proses evaluasi pendanaan kegiatan, disisi lain proses ini mengurangi fleksibilitas untuk kegiatan yang bersifat mendadak/ diluar perencanaan. F.2 SARANA DAN PRASARANA. Sarana yang dimiliki Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin terbagi atas lima tempat yaitu ruangan lantai I, ruangan lantai II, ruangan lantai III, ruangan lantai IV, dan Gedung Student Centre. Luas keseluruhan 7.911 m 2, yang masing-masing terdiri dari ruang kuliah 1.581,12 m2, laboratorium 153,55 m2, ruang dosen 2.204,04 m2, perpustakaan 778.63 m2, ruang administrasi 1,162.41 m2, serta ruang lain-lain. Rasio ketersediaan ruang kuliah dengan jumlah mahasiswa 1.272 orang adalah 1.15. Rasio ini lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh Kepmendiknas No.232/U/2000, yaitu 0,5. Fasilitas Rumah Sakit Universitas Hasanuddin, yang ditargetkan selesai pada 2012 akan menambah kapasitas ruang pembelajaran. 41 Ketersediaan prasarana ruangan Tutorial Problem Based Learning (PBL) sebanyak 18 ruangan dengan luas total 344.5 m2, sangat memadai untuk kegiatan diskusi. Untuk kegiatan Clinical Skill Lab, terdapat 28 ruangan dengan luas total 843 m2 yang dipergunakan selama 8 jam sehari. Laboratorium terpadu maupun laboratorium bagian memiliki mikroskop sebanyak 254 buah dipergunakan untuk praktikum Histologi, Parasitologi, Patologi Anatomi dan Mikrobiologi. Untuk kegiatan laboratorium yang lebih spesifik, terdapat laboratorium Biokimia dan Patologi Klinik dengan fasilitas antara lain spektrofotometer, sentrifuge, microwave, freezer, hot plate dan mesin PCR untuk mikrobiologi. Kegiatan clinical skill lab yang berlangsung untuk tiap blok didukung oleh prasarana seperti ALS trainer, nasogastric tube simulator, Advanced Airways Management Trainer, Chille CPR/Airway Management Torso, Suture Practice Arm, Minor Skin procedure tutor ,Advanced Vein Puncture and Injection Arm, Chryothyrotomy Simulator,Cardiopulmonary sounds dan lain-lain yang dapat diakses oleh mahasiswa dengan pengawasan dari instruktur. Untuk prasarana perpustakaan tersedia 1815 judul buku, jurnal ilmiah nasional dan internasional sebanyak 1009 buah, buletin/majalah ilmiah lokal 36 buah, disertasi/tesis/skripsi sebanyak 696 judul. Terdapat juga prasarana CALL yaitu laboratorium komputer yang terdiri atas 40 unit komputer dengan fasilitas internet Pemeliharaan sarana dilakukan secara terus menerus dibawah koordinasi Pembantu dekan Bidang Administrasi. Pegawai tetap maupun honorer ditempatkan sesuai dengan kehalian yang dimiliki. Kebersihan dan keindahan lingkungan PSPD FKUH delakukan dengan menempatkan Cleaning Service yang mengontrol kebersihan setiap hari. Untuk pemeliharaan komputer dan fasilitas internet dilakukan dengan menempatkan orang yang ahli dibidang tersebut. Setiap unit kerja telah memiliki perangkat-perangkat yang dapat mengefisienkan fungsi-fungsi kerja yang dilakukannya seperti komputer untuk kegiatan administrasi, jaringan lokal ( LAN ) telepon, internet dan faks. Jumlah dan fasilitas ruang kuliah yang memadai dengan fasilitas yang telah dilengkapi dengan AC, Personal Computer, untuk presentasi dan penyimpanan data, LCD, sound system wireless, kursi dan meja yang nyaman serta 42 terjaga kerapihan dan kebersihannya. Sebagai pendukung, PSPD FKUH memiliki sarana seperti mesin fotokopi, mesin offset, scanner untuk keperluan administrasi dan penggandaan soal, handycam, kamera digital dan unit production house. Meskipun terdapat fasilitas yang memadai untuk kegiatan akademik, namun penggunaan yang berulang akan meningkatkan resiko kerusakan sarana tersebut. Proses pemeliharaan yang berkala kadang terhambat oleh dana yang tidak memadai dan keterbatasan SDM untuk perbaikan alat yang lebih canggih. Semakin meningkatnya jumlah mahasiswa tiap tahun menuntut peningkatan jumlah sarana akademik, seiring pula dengan perkembangan ilmu pendidikan kedokteran juga menuntut variasi alat bantu pendidikan. Sebagai instutusi milik Negara, proses pengadaan maupun perbaikan sarana yang bernilai tinggi memerlukan proses yang cukup lama, sehingga terkadang mengurangi mobilitas proses pengajaran. Akses terhadap peralatan Clinical Skill Lab memiliki keterbatasan waktu, hanya dapat diakses pada saat perkuliahan. Mahasiswa tidak dapat menggunakan alat tersebut diluar jadwal kuliah. Fakultas kedokteran menyiapkan 2 buah genset dengan kapasitas 200 dan 350 kVA sebagai upaya antisipasi terhadap kondisi yang tidak diingankan, seperti pemadaman listrik bergilir atau gangguan listrik yang tiba-tiba. F.3 SISTEM INFORMASI Sistem teknologi informasi yang dapat diakses oleh mahasiswa melalui jaringan wi-fi yang men-cover seluruh area program studi, yang terdiri dari ± 20 access point, dengan kapasitas bandwith 10 mbps. Selama 24 jam. Setiap mahasiswa yang terdaftar memliki password masing- masing untuk dapat mengakses jaringan ini. Setiap mahasiswa memliki jatah akses sebanyak 512 kbps Untuk kegiatan akademik, mahasiswa memprogram mata kuliah dan mengisi KRS elektronik melalui jaringan internet fakultas. Berbagai koleksi ebook, digital library, e- learning dan video library juga dapat diakses melalui situs intranet. Fasilitas sistem informasi sebagai media pembelajaran dalam bentuk software dapat diakses oleh mahasiswa melalui jaringan wi-fi. 43 Digital library yang dapat diakses mahasiswa secara internal antara lain : Perpustakaan : http://10.10.0.7/perpus Digital library : http://10.10.0.7/digilib Sisfo kearsipan : : http://10.10.0.7/kearsipan Video learning : http://10.10.0.7/video Akses informasi yang dapat diakses dari luar jaringan melalui http://med.unhas.ac.id Sistem informasi pendidikan menggunakan komputer yang terhubung dalam jaringan internet dan jaringan intranet. Beberapa bahan pelajaran seperti modul tutorial dan manual praktikum CSL dapat diunduh mahasiswa melalui situs fakultas http://med.unhas.ac.id. Terdapat koleksi e-book pada perpustakaan dengan judul yang beragam. Kuliah menggunakan fasilitas teleconference dapat dilakukan dengan universitas mitra di kota di wilayah Indonesia timur, yaitu dengan FK UNDANA di Kupang. Mahasiswa melakukan perencanaan begiatan akademik menggunakan berbagai sistem informasi, seperti jadwal perkuliahan online (http://med.unhas.ac.id/penjadwalan), sistem informasi KKN Profesi Kesehatan (http://med.unhas.ac.id/kknpk), dan sistem informasi kepaniteraan klinik (http://koas.med.unhas.ac.id). Sistem informasi yang diterapkan saat ini masih dalam tahap pengembangan, masih terdapat kekurangan dalam kapasitas jaringan, maintenance dan penambahan fasilitas pendukung masih memerlukan pendanaan yang lebih banyak. 44 G. PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, DAN KERJASAMA Penelitian inovatif dan upaya untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh staf peneliti Fakultas Kedokteran terus dikembangkan dalam upaya mencapai Citra Kedokteran UNHAS 2018. Untuk itu, road map penelitian diarahkan pada tema besar penyakit infeksi tropis. Dalam kurun waktu tahun 2010 – 2012, telah dihasilkan 389 judul artikel ilmiah oleh dosen tetap yang dipublikasikan baik di tingkat lokal sebanyak 112 judul, tingkat nasional sebanyak 163 judul dan tingkat internasional sebanyak 114 judul. Selain itu, juga didorong dosen tidak tetap untuk menghasilkan artikel ilmiah yang dipublikasikan, dengan jumlah 29 judul penelitian yang dipublikasikan di tingkat lokal. Kegiatan penelitian didukung dan didanai oleh berbagai sumber baik institusi dalam dan luar negeri.Sumber pembiayaan penelitian dosen tetap pada kurun waktu 2010 – 2012 terbanyak berasal dari pembiayaan sendiri oleh peneliti kemudian disusul oleh pembiayaan yang bersumber dari institusi luar negeri. Selain itu, dana penelitian juga bersumber dari perguruan tinggi, Kemdikbud daninstitusi dalam negeri di luar Kemdikbud. Tabel G.1. Sumber Dana Penelitian Jumlah Judul Penelitian pada No. Sumber Pembiayaan 2010 2011 2012 -1 -2 -3 -4 -5 1 Pembiayaan sendiri oleh peneliti 21 18 129 2 PT yang bersangkutan 30 24 - 3 Kemdikbud 4 3 - 4 Institusi dalam negeri di luar 11 10 5 25 16 25 25 91 71 Kemdikbud 5 Institusi luar negeri Jumlah 45 Secara terus menerus, prodi pendidikan dokter FK Unhas berusaha mengembangkan sarana dan prasarana yang mendukung penelitian. Sarana penelitian di bidang penyakit infeksi berada di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin bekerjasama dengan PT. Novartis Indonesia dan The Eijkman Instititute for Molecular Biology Jakarta (NECHRI). Dengan adanya Rumah Sakit Pendidikan terbaru yang dilengkapi dengan sarana laboratorium, radiologi dan peralatan terapi diagnostik terkini, menjadikannya sebagai salah satu pendukung utama kegiatan penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian,dosen juga melibatkan unsur mahasiswa. Pada tahun 2012 terdapat 40 mahasiswa yang dilibatkan dalam penelitian dosen dan 30 mahasiswa di antaranya adalah mahasiswa tugas akhir (75%). Untuk mendukung terlaksananya penelitian yang lebih komprehensif dan untuk pendataan kegiatan penelitian di FK Unhas, maka dibentuk unit penelitian kedokteran tahun 2008. Akan tetapi, hingga saat ini fungsi unit ini masih terbatas pada pengembangan road map dan pengelolaan kompetisi dana hibah internal. Sedangkan dokumentasi dari seluruh penelitian fakultas masih tersebar di beberapa Bagian di lingkungan Fakultas Kedokteran. Untuk meningkatkan minat meneliti dan menulis serta publikasi karya ilmiah, FK UNHAS sudah memiliki jurnal yakni The Indonesian Journal of Medical Science sejak tahun 2008. Jurnal ini terbit setiap 3 bulan dengan jumlah rata-rata 8 tulisan per edisi. Selain itu, dosen FK Unhas juga memanfaatkan media lainnya untuk mempublikasikan karya ilmiahnya baik pada nasional maupun internasional. Akan tetapi produktivitas penelitian dosen belum merata dimiliki oleh setiap dosen. Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini (2010 – 2012) salah satu staf dosen PSPD FKUH telah memperoleh dan juga sedang memproses perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI), seperti yang telah tercantum pada tabel 2. Tabel G.2. Karya staf dosen PSPD FKUH yang telah mendapat PATEN/ HaKI Karya* Nama Dosen/Mahasiswa/ No. 1 Lembaga Prof. DR.dr. Paten/HaKI Keterangan Nurpudji Sertifikat PATEN Manfaat Ikan Gabus sebagai Astuti Daud, MPH, Sp.GK No. ID P 24575 B makanan suplemen pengganti Albumin 46 2 Prof. DR.dr. Nurpudji Setifikat Astuti Daud, MPH, Sp.GK 3 Prof. DR.dr. PATEN Manfaat Ikan Gabus untuk No. ID 0027593 mengatasi hipoalbuminemia Nurpudji Pendaftaran Astuti Daud, MPH, Sp.GK Paten Kakao Kedelai Kakao No. ID P (progress) 00201100132 4 Prof. DR.dr. Nurpudji Sertifikat Astuti Daud, MPH, Sp.GK PUJIMIN Merek Kapsul Ikan Gabus Merek No. Pujimin IDM000301812 Tgl 13 April 2011 Di bidang pengabdian masyarakat ,terdapat 102 kegiatan yang telah dilaksanakan oleh FK UNHAS dalam 3 tahun terakhir (2010 – 2012). Semua kegiatan tersebut melibatkan dosen, mahasiswa preklinik maupun mahasiswa klinik. Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat tersebut meliputi penyuluhan kesehatan, sirkumsisi, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis pada masyarakat, operasi katarak gratis, program keluargabinaan dan penanggulangan bencana alam. Sumber dana kegiatan pengabdian kepada masyarakat bersumber dari pembiayaan sendiri oleh bagian, fakultas, universitas, institusi dalam negeri diluar Depdikbud, dan institusi luar negeri (Tabel 3). Tabel G.3 Sumber dana kegiatan Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat No. (1) 1 2 3 4 Sumber Dana Kegiatan Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat (2) PT yang bersangkutan Kemdiknas Institusidalamnegeri di luarDepdiknas Institusiluarnegeri Jumlah Jumlah Kegiatan PkM pada 2010 2011 2012 (3) 23 6 1 30 (4) 21 13 34 (5) 38 38 Tabel G.3. Sumber Dana Kegiatan Pelayanan/ Pengabdian kepada Masyarakat Dalam mengoptimalkan peran tri dharma perguruan tinggi, Fakultas Kedokteran Unhas menjalin kerjasama dengan instansi baik di dalam maupun di luar negeri. 47 Terdapat 75 kerjasama dengan instansi di dalam negeridan 10 kerjasama dengan instansi luar negeri. Kerjasama yang dijalin bertujuan sebagai wahana pendidikan, meningkatkan kapasitas staf dosen dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Bentuk kerjasama dengan instansi dalam negeri diantaranya kerjasama untuk rumah sakit jejaring, Dinkes Provinsi Sulsel dan Pemkab beberapa kabupaten di Indonesia berupa pelayanan kesehatan dan pemanfaatan untuk pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat staf pendidik dan peserta didik. Bentuk kerjasama dengan instansi luar negeri yang telah dilakukan meliputi kerjasama dalam bidang penelitian, pengembangan pendidikan staf dosen di luar negeri, dan penerimaan mahasiswa baru yang berasal dari luar negeri. Selain itu,dosen dan mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk menimba ilmu langsung dari pakar yang didatangkan dari luar negeri. 48 ANALISIS SWOT ANTAR KOMPONEN DAN STRATEGI Internal Kekuatan Kelemahan Memiliki visi, misi, tujuan dan Masih ada yang belum strategi yang jelas VISI, MISI, TUJUAN DAN STRATEGI mengetahui visi, misi, tujuan Sesuai dengan visi, misi, tujuan dan strategis prodi kurangnya evaluasi dan strategi universitas Mekanisme penyusunan pencapaian tujuan yang dilakukan secara berkala melibatkan semua komponen (sivitas akademika, RS, dinas kesehatan, IDI) Peluang: Makassar sebagai SO Strategi WO Strategi Melibatkan pemerintah setempat Melakukan sosialisasi pintu gerbang dalam mendukung visi, misi, dengan melibatkan Indonesia Timur tujuan dan strategi pemerintah setempat Prodi pendidikan Melakukan strategi-strategi dokter FK-UnHas pencapaian dengan melibatkan FK sebagai pembina binaan beberapa FK di Melakukan kerjasama- Indonesia Timur kerjasama dengan institusi lokal Adanya otonomi Melakukan evaluasi berkala sehingga dapat meningkatkan strategistrategi pencapaian dengan melibatkan pemerintah maupun nasional bahkan daerah membuka internasional dalam pencapaian peluang kerjasama visi dan misi setempat, FK binaan dan institusi (lokal, nasional maupun internasional. Ancaman: ST Strategi WT Strategi Kurang perhatiannya Perlu penguatan komunikasi stakeholder terhadap antara prodi dan stakeholder terhadap pelaksanaan visi pencapaian visi, misi, sehingga visi dan misi tercapai dan misi perlu dilakukan tujuan dan strategi dan kepentingan stakeholder juga secara berkala dengan pencapaian dapat dipenuhi. melibatkan sivitas akademika Sosialisasi dan evaluasi dan stakeholder. 49 Internal Kekuatan TATA PAMONG, KEPEMIMPINAN, SISTEM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU Kelemahan Sudah memiliki tugas dan fungsi yang jelas Sumber daya manusia yang terbatas pada beberapa Memiliki kredibilitas dan unit kepemimpinan yang kuat dalam Belum diatur penjenjangan melaksanakan tugasnya karier di unit dengan jelas Unit-unit saling bekerjasama untuk menjalankan program studi Peluang: Adanya SO Strategi WO Strategi akan Melakukan audit jaminan mutu Melakukan mekanisme waktu kerja jaminan mutu secara berkala (nasional dan efisiensi sehingga pelaksanaan terstandar nasional intenasional) kegiatan lancar maupun internasional Melakukan audit jaminan mutu Melakukan penjenjangan Banyaknya pelatihan disetiap unit-unit yang dilakukan karier setiap unit sehingga mutu menjadi meningkat penjaminan mutu baik internal maupun eksternal audit dalam masing-masing Mengikuti pelatihan penjaminan tahapan pelaksanaan mutu oleh unit-unit dan bagianprogram studi bagian Ancaman: ST Strategi Mahalnya biaya audit Kebijakan untuk WT Strategi tetap Memberikan job description penjaminan mutu mengalokasikan anggaran untuk yang jelas kepada semua internasional serta melakukan kegiatan penjaminan pegawai pelatihan untuk mutu secara berkala meningkatkan mutu pelayanan 50 Internal Kekuatan Memiliki mekanisme rekrutmen fakultas tidak memiliki kewenangan penuh ketat. dalam menentukan kelulusan Ketersediaan dukungan dana. mahasiswa. Evaluasi kurikulum yang rutin Jumlah mahasiswa yang Layanan mahasiswa dengan banyak dengan kapasitas daya tampung terbatas, memfasilitasi berbagai kegiatan khususnya terkait fasilitas kemahasiswaan, bimbingan sarana & prasarana, baik konseling, beasiswa, untuk tahap akademik kesehatan, dan waktu libur maupun profesi. Sabtu-Minggu. Lulusan tepat waktu pada Memiliki RS Pendidikan dan LULUSAN Pihak dengan tingkat persaingan dilakukan. MAHASISWA DAN Kelemahan fase profesi masih rendah. kerja sama dengan RS Wahidin Kegiatan kemahasiswaan dan berbagai RS/Puskesmas belum sepenuhnya terkait jejaring. secara langsung dengan Keberadaan himpunan alumni sejak 1980. pencapaian kompetensi. Dukungan dana kemahasiswaan yang terbatas untuk membiayai aktivitas ekstrakurikuler mahasiswa. Pemantauan kinerja alumni belum dilakukan secara lebih efektif. Belum ada upaya sistematis untuk melakukan evaluasi, baik secara berkala maupun komprehensif dalam mengukur kualitas lulusan berdasarkan kebutuhan stakeholder. 51 Peluang: Minat SO Strategi untuk Pemanfaatan siswa dana mendaftar di fakultas penerimaan kedokteran UNHAS kota/kabupaten baik nasional maupun dari himpunan WO Strategi baik dari Peningkatan mahasiswa, daya tampung. mitra, maupun Optimalisasi alumni pelaksanaan untuk sistem ujian di tingkat profesi. masih meningkatkan fasilitas sarana dan Pemanfaatan internasional ketersediaan temu alumni, sangat tinggi dilihat prasarana, termasuk SDM. PIB dari tingginya jumlah system evaluasi luaran secara pendaftar tiap tahun. sistematis dan komprehensif. Adanya otonomi untuk Pemanfaatan meningkatkan era informasi daerah yang memudahkan sesama memungkinkan alumni Kota/Kabupaten untuk berkoordinasi dengan untuk alumni, membangun kemitraan dengan mengirimkan dan pihak misalnya fakultas melalui jejaring sosial. pelajar berprestasi dari daerah yang bersangkutan untuk dididik di FK-Unhas maupun dengan memberikan bantuan pendidikan misalnya dengan beasiswa. Adanya Kebijakan Nasional pengembangan kualitas tenaga melalui komitmen untuk percepatan pembangunan dengan KTI, bantuan beasiswa dan dana kompetisi. 52 Tersedia dana, khususnya, dari jalur penerimaan JNS dan mahasiswa asing. Kerja sama kemitraan dengan prodi/fakultas Kedokteran UMI dan UNISMUH Makassar, UNHALU Kendari, UNISA Palu, UNDANA Kupang. Ketersediaan jejaring sosial di era informasi Ancaman: ST Strategi pendidikan Pengembangan Kualitas lulusan SMU masuk ke kedokteran WT Strategi kurikulum, Mengadakan yang khususnya perkuliahan di tingkat dengan ujian persyaratan masuk yang fakultas awal, dengan memberikan materi telah ditentukan oleh pihak UNHAS perkuliahan biomedik sebagai progam studi. tidak memiliki standar bridging ilmu pengetahuan dasar pengetahuan sama. yang ke ilmu kedokteran (dikembangkan sejak 2010) untuk menyamakan standar kualitas lulusan SMU. 53 Internal Kekuatan SUMBER DAYA MANUSIA Kelemahan Memiliki mekanisme rekruitmen Masih ada staf dosen ang yang yang jelas masih berkualifikasi S1 Prinsip pengembangan SDM jelas dan tersedia dukungan dana kependidikan masih kurang Pengelolaan SDM jelas, sedangkan berdasarkan kualifikasi keterbatasan pendidikan dan kebutuhan bagian merekrut tenaga honor baru. Beban kerja dosen sesuai Undang-Undang dosen tersertifikasi sebagai Jumlah tenaga terdapat dalam Masih belum semua dosen pendidik Dosen tidak tetap memiliki beban kerja sebagai tenaga pelayanan sehingga rumah beban sakit kinerja terbatas. Peluang: SO Strategi WO Strategi Tersedia dana studi Mendorong dan memfasilitasi Mendorong dan lanjutp pengembangan dosen untuk studi lanjut dengan memfasilitasi dosen dari luar memperoleh sertifikasi dosen institusi memanfaatkan beasiswa Dikti (Depkes, Luar Negeri) Tersedia peluang Mengirim dosen dan tenaga sertifikasi dari kependidikan untuk pemerintah Memfasilitasi dosen yang masih berkualifikasi S1 untuk melanjutkan pendidikan mengembangkan kompetensi Kompetisi dosen sebagai tenaga akademik dan dari kependidikan berprestasi Universitas dan LN maupun Dikti Peluang pengembangan dosen pada institusi lain 54 Ancaman: Kurangnya ST Strategi WT Strategi dosen Pengusulan kebutuhan dosen Merekrut dosen kontrak yang berminat menjadi berdasarkan analisis kebutuhan untuk menjadi dosen pada dosen bagian pre klinik bagi bagian-bagian yang masih bagian utamanya bagian kekurangan staf pre klinik dan pendidikan kedokteran pendidikan kedokteran Memberikan kesempatan Kebijakan remunerasi pengembangan karir SDM belum mendukung lebih jelas bagi dosen pada sitem pendidikan KBK bagian pre klinik yang 55 Internal Kekuatan Kelemahan Kurikulum Pendidikan Dokter di Belum optimalnya sistem Universitas Hasanuddin disusun badan koordinasi pendidikan sesuai di RS Pendidikan Standar kompetensi dokter Indonesia (SKDI) 2012 Belum optimalnya sistem utamanya kompetensi 3 dan 4 penjamin mutu dan baik tingkat fakultas di tingkat direvisi secara berkala sesuai revisi SKDI. maupun Pembuatan modul tutorial dan skill lab di sudah kurikulum universitas disesuaikan dengan SKDI kompetensi 3 dan KURIKULUM, PEMBELAJARAN DAN SUASANA AKADEMIK 4 yang wajib dikuasai oleh seorang dokter. Adanya Rencana strategi, Evaluasi kurikulum setiap tahun, dan pengembangan Iptekdok di fakultas kedokteran universitas Hasanudin Adanya Badan Koordinasi Pendidikan, Pusat penjaminan mutu di tingkat fakultas kedokteran, dan pusat penjamin mutu di tingkat Universitas Adanya peraturan-peraturan mengenai pelaksanaan akademik antara lain peraturan akademik, standar akademik dan kebijakan akademik Peluang: SO Strategi WO Strategi upaya Dijadwalkannya kegiatan bench Dilibatkannya bakordik penyempurnaan marking pada institusi pendidikan dalam setiap kegiatan bench marking tahap profesi yang Adanya 56 kurikulum dengan yang telah menjalankan kurikulum dilakukan Melakukan bench marking melakukan bench berbasis kompentensi dalam upaya penjaminan marking ke pusat Meningkatkan kerjasama mutu pendidikan dokter lain. dengan organisasi-organisasi Terdapat tawaran pemerintah maupun non peningkatan pemerintah dalam upaya kualitas dosen dengan peningkatan kualitas dosen pengiriman dosen keluar negeri baik oleh pemerintah maupun organisasi-organisasi non pemerintah Ancaman: ST Strategi Melakukan Perubahan evaluasi WT Strategi berkala Melibatkan bakordik dalam kurikulum serta metode tahunan kurikulum serta metode melakukan evaluasi berkala pembelajaran yang pembelajaran cepat terjadi Internal Kekuatan Pendanaan PEMBIAYAAN, SARANA DAN PRASARANA SERTA SISTEM INFORMASI kegiatan Kelemahan PSPD Kemampuan untuk FKUH berasal dari 2 sumber memperoleh dana dari luar utama yakni DIPA dan dana masih kurang mahasiswa, sumber lain adalah Akses terhadap peralatan PHKPKPD dan hibah penelitian Clinical Skill Lab memiliki Evaluasi anggaran sebanyak 3 keterbatasan waktu, hanya kali per tahun memungkinkan dapat diakses pada saat kontrol perkuliahan. yang baik atas pendanaan kegiatan fakultas, Mahasiswa tidak dapat menggunakan 57 Pelaksanaan aturan pendanaan kegiatan yang pembukuan ketat dan kuliah. teliti Sistem yang membantu alat tersebut diluar jadwal proses evaluasi informasi yang diterapkan saat ini masih pendanaan kegiatan, disisi lain dalam tahap proses pengembangan, masih ini mengurangi fleksibilitas untuk kegiatan yang terdapat bersifat dalam kapasitas jaringan, mendadak/ diluar perencanaan. Penilaianan terhadap rancangan anggaran masing- program studi bersama oleh masing di rapatkan pihak PSPD kekurangan maintenance dan penambahan fasilitas pendukung masih memerlukan pendanaan yang lebih banyak. FKUH, dan perwakilan program Pemanfaatan web untuk studi untuk menjamin keterbukaan dan transparansi pembelajaran kurang optimal Proses pemeliharaan yang anggaran. Sarana keperluan pendidikan memadai untuk proses pembelajaran berkala kadang terhambat oleh dana yang tidak Berbagai koleksi ebook, digital memadai dan keterbatasan library, e- learning dan video SDM untuk perbaikan alat library yang lebih canggih. juga dapat diakses melalui situs intranet. Fasilitas sistem informasi sebagai media pembelajaran software dapat dalam bentuk diakses oleh mahasiswa melalui jaringan wi-fi. Sistem teknologi informasi yang dapat diakses oleh mahasiswa melalui jaringan wi-fi yang mencover seluruh area program studi, yang terdiri dari ± 20 access point, dengan kapasitas bandwith 10 mbps. Selama 24 58 jam. Setiap mahasiswa yang terdaftar memliki password masing- masing untuk dapat mengakses jaringan ini. Setiap mahasiswa memliki jatah akses sebanyak 512 kbps Peluang: SO Strategi Menjalankan WO Strategi nasional Menjalankan proyek proyek nasional seperti dan hibah penelitian terutama nasional untuk pengadaan alat-alat keterampilan klinik PHKPKPD untuk pengembangan sistem teknologi dan alat-alat untuk kegiatan pengembangan dan informasi untuk menunjang penelitian. Tersedianya pendidikan kedokteran hibah proyek kegiatan proses pembelajaran. Tersedianya penelitian dari institusi lain Ancaman: Update teknologi dan ST Strategi WT Strategi Meningkatkan akses terhadap Melakukan kegiatan- informasi yang cepat teknologi dan informasi kegiatan pembelajaran terjadi maupun pelayanan dengan menggunakan teknologi dan informasi. 59 Internal Kekuatan PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DAN KERJASAMA Memiliki Rumah Sakit Kelemahan Penggunaan Pendidikan terbaru yang sumber dana penelitian dilengkapi dengan sarana yang masih kebanyakan laboratorium, radiologi dan menggunakan dana sendiri peralatan terapi diagnostik terkini Publikasi penelitian yang belum optimal Memiliki jurnal yakni The Indonesian Journal of Medical Science sejak tahun 2008 Peluang: SO Strategi Penguatan Tersedia dana hibah penelitian baik institusi dalam maupun luar negeri Tersedia dana studi lanjut pengembangan dari luar institusi baik dalam maupun luar negeri Peluang pengembangan dosen pada institusi lain Adanya program CSR setiap perusahaan Ancaman: Memiliki unit penelitian WO Strategi dan Mengadakan pelatihanpelatihan untuk penguatan kinerja unit penelitian kapasitas dosen dalam Membentuk kelompok- pembuatan proposal kelompok peneliti yang penelitian dan pengabdian anggotanya terdiri dari lintas masyarakat yang kompetitif Mengadakan pelatihanbagian pelatihan untuk penguatan Menginiasi daerah kapasitas dosen dalam bermasalah kesehatan penulisan karya ilmiah untuk mendorong publikasi sebagai wahana Mengembangkan road pengembangan pendidikan, map pengabdian masyarakat melalui penelitian dan pengabdian university social masyarakat responsibility yang melibatkan institusi swasta dan pemerintah dalam dan luar negeri. ST Strategi WT Strategi kapasitas 60 Aplikasi inovatif hasil Mendorong penelitian yang masih rendah Keberlanjutan pengabdian kelompok kelompok- Mengembangkan ide-ide dosen program mengembangkan untuk penelitian inovatif penelitian kesehatan dengan masyarakat inovatif melalui diskusi kasus kerjasama lintas fakultas yang tidak optimal berbasis bukti yang terkait didapatkan sehari-hari baik di Melakukan rumah sakit pendidikan pendampingan kepada maupun di komunitas secara pemerintah terus-menerus daerah kabupaten/kota daerah terutama bermasalah kesehatan dan melibatkan sektor swasta program agar pengabdian masyarakat berlanjut dan mencapai target yang diharapkan. 61