BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produk yang

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Produk yang berkualitas dengan harga bersaing merupakan kunci utama dalam
memenangkan sebuah persaingan, yang pada akhirnya akan dapat memberikan nilai kepuasan
lebih tinggi kepada pelanggan atau konsumen. Di dalam perekonomian yang kreatif ini,
setiap orang dituntut untuk bisa bertahan hidup dengan caranya masing-masing. Bisnis food
& beverage merupakan bisnis yang sangat menjanjikan. Dengan jumlah penduduk pada
tahun 2010 mencapai 259.940.857 jiwa yang tentunya setiap hari membutuhkan makan
dan minum maka Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial bagi bisnis makanan
dan minuman (Bramanthio dan Dharmayanti, 2013). Menjadi pengusaha makanan dan
minuman merupakan salah satu pilihan yang bagus untuk berjuang di peradaban ekonomi
sekarang ini. Dengan memiliki usaha dan bisnis pribadi, selain mendatangkan keuntungan
untuk diri sendiri juga mendatangkan keuntungan untuk orang banyak. Karena dengan
menciptakan bisnis sendiri berarti juga turut menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang
lain.
Dalam kondisi persaingan usaha pada saat ini yang semakin ketat, setiap perusahaan
harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting
yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap pengusaha adalah mempertahankan
pelanggan yang telah ada, dan terus menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru agar
jangan sampai pelanggan meninggalkan perusahaan menjadi pelanggan perusahaan lain.
Persaingan yang semakin ketat dan berkembangnya ekspektasi pelanggan mendorong
perusahaan untuk lebih memfokuskan pada upaya untuk mempertahankan pelanggan
yang ada. Mempertahankan pasar yang telah ada melalui pengembangan kepuasan yang
memungkinkan terjadinya loyalitas pelanggan merupakan tujuan strategik perusahaan
untuk mempertahankan bisnis dan profit mereka.
Kepuasan konsumen merupakan indikator utama dari standar suatu fasilitas dan
sebagai suatu ukuran mutu pelayanan yang diberikan. Kepuasan konsumen yang rendah
akan berdampak pada jumlah kunjungan yang akan mempengaruhi profitabilitas
perusahaan, kemudian sikap karyawan terhadap konsumen juga akan berdampak
terhadap kepuasan konsumen dimana kebutuhan konsumen dari waktu ke waktu akan terus
meningkat dan berubah - ubah, begitu pula tuntutan akan mutu pelayanan yang
diinginkan oleh konsumen.
Loyalitas pelanggan dapat diraih dengan pelayanan yang memuaskan sesuai dengan
harapan konsumen atau bahkan melebihi dari harapan konsumen. Oleh sebab itu, loyalitas
konsumen harus disertai dengan kepuasan konsumen. Imbalan dari loyalitas bersifat jangka
panjang dan kumulatif jadi semakin lama loyalitas seorang konsumen, semakin besar laba
yang dapat diperoleh perusahaan dari seorang konsumen (Griffin, 2002).
Kepuasan konsumen merupakan indikator utama dari standar suatu fasilitas dan
sebagai suatu ukuran mutu pelayanan yang diberikan. Kepuasan konsumen yang rendah
akan berdampak pada jumlah kunjungan yang akan mempengaruhi profitabilitas
perusahaan, kemudian sikap karyawan terhadap konsumen juga akan berdampak
terhadap kepuasan konsumen dimana kebutuhan konsumen dari waktu ke waktu akan terus
meningkat dan berubah - ubah, begitu pula tuntutan akan mutu pelayanan yang
diinginkan oleh konsumen.
Salah satu strategi yang dapat di gunakan untuk mempertahankan sekaligus untuk
meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen atau pelangggan ialah Experiential
marketing dan customer value. Experiential marketing dimulai dari respon yang diberikan
oleh pelanggan terhadap suatu produk sehingga terjadi pembelian terhadap produk
tersebut. Pemasaran dengan menggunakan experiential marketing merupakan perkembangan
teori yang telah ada, dengan cara memberikan pengalaman yang menyentuh sisi emosi
pelanggan terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen. Dalam arti apabila pengalaman
yang diterima oleh pelanggan selama mereka membeli produk terbentuk dengan baik,
maka akan menimbulkan kesan yang mendalam yang membuat pelanggan loyal terhadap
produk tersebut. Kustini (2007) istilah experiential marketing merupakan cara untuk
membuat pelanggan menciptakan pengalaman melalui panca indera (sense), menciptakan
pengalaman afektif (feel), menciptakan pengalaman berpikir secara kreatif (think),
menciptakan pengalaman pelanggan yang berhubungan dengan tubuh secara fisik,
dengan perilaku dan gaya hidup, serta dengan pengalaman-pengalaman sebagai hasil dari
interaksi dengan orang lain (act), juga menciptakan pengalaman yang terhubung dengan
keadaan sosial, gaya hidup, dan budaya yang dapat merefleksikan merek tersebut yang
merupakan pengembangan sensations, cognitions, dan actions (relate).
Bramantio dan Dharmayanti, (2013) Customer value didefinisikan sebagai semua
manfaat atau kualitas yang diperoleh oleh konsumen relatif terhadap pengorbanannya,
Diformulasikan secara matematis, customer value adalah total manfaat atau kualitas
dibagi dengan harga. Selanjutnya, rumus ini bisa berkembang karena adanya dua aspek.
Aspek tersebut adalah harga dan kualitas. Hurriyanti, (2005) customer value (nilai
pelanggan) sebagai selisih nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total, maka nilai
pelanggan total adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan oleh pelanggan dari
produk atau jasa tertentu dan biaya pelanggan total adalah sekumpulan biaya yang
diharapkan
oleh
konsumen
yang dikeluarkan
untuk
mengevaluasi
mendapatkan,
menggunakan, dan membuang produk atau jasa.
Perkembangan
industri
kuliner
saat
ini mengalami
peningkatan
hingga
mendominasi lapangan usaha di berbagai kota di Indonesia. Siap atau tidak para pemasar
industri kuliner harus menghadapi persaingan sengit dalam menarik pelanggannya.
Harga bukan menjadi patokan utama suksesnya sebuah industri kuliner lagi karena
sebagian besar konsumen melakukan kuliner sebagai tempat rekreasi jika terdapat
pengalaman menarik saat mengkonsumsi produk ataupun jasa. Bisnis makanan merupakan
salah satu bisnis yang menjanjikan. Bisnis ini bisa dikatakan tidak lekang dimakan zaman.
Maraknya berbagai varian makanan baru yang kini mulai bermunculan meramaikan
persaingan pasar, ternyata tidak menyurutkan popularitas makanan tradisional di mata para
konsumen.
Melihat perkembangan pasar mengenai makanan tradisional yang berkembang
tersebut dan peluang yang cukup bagus, dua orang pengusaha yaitu Yasmar dan Andri
membuat peluang usaha baru dengan mendirikan restoran Soerabi Bandung Enhaii yang
mulai dijalankan sejak tahun 2009. Setelah sekian lama berkembang soerabi Bandung Enhaii
pun membuka outlet atau cabang baru di beberapa kota salah satunya adalah kota Padang,
soerabi Bandung Enhaii sendiri beralamat dikomplek stadion H Agus salim padang. Soerabi
Bandung Enhaii merupakan salah satu restoran yang mengandalkan menu tradisional serabi
sebagai menu andalannya yang diciptakan dalam berbagai cita rasa dan tampilan yang
modern. Di restoran ini, pengunjung bisa menikmati serabi khas Bandung dengan
beranekaragam topping baik yang masih asli maupun yang sudah dimodifikasi.
Pembuatannya pun sudah menggunakan skala besar, tidak hanya menggunakan satu atau dua
buah tungku melainkan ada dapur yang khusus untuk serabi sehingga penyajiannya menjadi
lebih cepat.
Enhaii Soerabi Bandung hadir dengan memberikan sensasi pengalaman yang
menarik dengan kepercayaan setiap pelanggannya yang selalu terjaga. Di samping
penyajian produk yang menarik, penataan ruang pun unik ditambah dengan fasilitas
yang lengkap dan pemandangan yang ditawarkan Enhaii soerabi Bandung yang berkesan
unik seperti ruang tunggu yang dihiasi dinding yang memajang foto kota Bandung tempo
dulu serta menerapkan gaya dapur yang terbuka untuk memberi tahu pelanggan bahwa
soerabi yang di jual masih dalam fresh from the oven yang memberikan kepuasan tersendiri
bagi pelanggannya dan memungkinkan terjadinya loyalitas. Menurut Kotler dan Keller
(2009) kepuasan didefinisikan sebagai perasaan pelanggan yang puas atau kecewa atas
hasil dari membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) dalam
kaitannya dengan ekspetasi pelanggan.
Selain Experiential Marketing penciptaan nilai konsumen (Customer value) juga
harus diperhatikan untuk mempertahankan pelanggan yang telah ada. Dengan demikian
pelanggan akan merasa puas ketika dan setelah mengkonsumsi produk yang di tawarkan yang
memungkinkan terjadinya loyalitas. Proses penciptaan nilai dimulai dari pelanggan yaitu
kebutuhan dan situasi penggunaanya dan berakhir pada pelanggan pula yaitu dengan tingkat
kepuasannya. Enhaii sendiri mempunyai karyawan yang sopan dan rapi selain itu fasilitas
yang diberikan seperti toilet juga
siap di gunakan serta penanganan komplain yang
memuaskan.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang:
“PENGARUH
PADA
EXPERIENTAL
COSTUMER
SATISFACTION
MARKETING
DAN COSTUMER VALUE
DAN COSTUMER LOYALTY ENHAII
SOERABI BANDUNG”.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti menulis rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah variabel experiential marketing berpengaruh terhadap costumer
satisfaction Enhaii Soerabi bandung ?
2. Apakah variabel experiential marketing berpengaruh terhadap costumer loyalty
Enhaii Soerabi bandung ?
3. Apakah variabel customer value berpengaruh terhadap costumer satisfaction
Enhaii Soerabi bandung ?
4. Apakah variabel customer value berpengaruh terhadap costumer loyalty Enhaii
Soerabi bandung ?
5. Apakah variabel customer satisfaction berpengaruh terhadap costumer loyalty
Enhaii Soerabi Bandung
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh variabel experential marketing berpengaruh pada
costumer satisfaction Enhaii Soerabi Bandung.
2. Untuk mengetahui pengaruh variabel experential marketing berpengaruh pada
costumer loyalty enhaii soerabi bandung
3. Untuk mengetahui pengaruh variabel customer value berpengaruh pada costumer
satisfaction Enhaii Soerabi Bandung
4. Untuk mengetahui pengaruh variabel customer value berpengaruh pada costumer
loyalty Enhaii Soerabi Bandung
5. Untuk mengetahui pengaruh
variabel costumer satisfaction berpengaruh
terhadap costumer loyalty enhaii soerabi bandung.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Akamedisi
Sebagai salah satu upaya untuk memperbayak referensi atau acuan akademi,
khususnya Universitas Andalas mengenai pengaruh experience marketing terhadap
customer satisfaction dan costumer loyalty soerabi Bandung enhaii.
2. Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat diharapkan
mengarahkan perusahaan
memperhatikan perasaan
pada
dan
strategi
suasana
dapat
pemasaran
hati
membantu
yang
konsumen
tepat
serta
untuk
dengan
membangun
hubungan emosional yang holistis melalui komunitas, produk dan jasa sehingga
komunikasi dapat menciptakan pengalaman yang berarti bagi konsumen
1.5 Ruang lingkup penelitian
Sebagai batasan analisa dari penelitian ini dan untuk mencegah terjadinya perluasan dan
kekacauan dalam pembahasan, penulis akan memfokuskan pada pengaruh experiental
marketing dan costumer value terhadap costumer satisfaction dan costumer loyalty enhaii
soerabi bandung.
1.6 Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan penelitian ini terdiri dari beberapa bab dengan sistematika sebagai
berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
dan ruang lingkup serta sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan dalam
penelitian.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan membahas mengenai metode penelitian yang terdiri
dari variable dan definisinya, populasi, pengumpulan data dan metode
analisis yang digunakan.
BAB IV
PENGARUH EXPERIENTAL MARKETING PADA COSTUMER
SATISFACTION DAN COSTUMER LOYALTY
BANDUNG.
ENHAII SOERABI
Dalam bab ini diuraikan hasil analisis pengaruh experiental marketing dan
costumer value pada costumer satisfaction dan costumer loyalty enhaii
soerabi bandung
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menggambarkan hasil penelitian yang dilakukan. Sehingga dapat
menjawab permasalahan yang diajukan.
BAB VI
PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup yang akan menjelaskan mengenai
kesimpulan dan saran yang bermanfaat untuk penelitian berikutnya dan
praktisi sebagai bahan pertimbangan untuk mengaplikasikan experiental
marketing dan costumer value lebih efektif.
Download