Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430 PENGARUH PENGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BATU BATA PADA PENGRAJIN BATU BATA DI KECAMATAN SUNGAI TABUK KABUPATEN BANJAR Hartini, Feiliana Tan, H.Ali Akbar Program Studi Teknik Informatika, STMIK Indonesia Banjarmasin Abstrak Perhitungan harga pokok produksi yang tepat sangat penting bagi setiap perusahaan dalam melakukan perencanaan, pengendalian biaya dan pengambilan keputusan serta untuk menentukan laba yang sesuai. Apabila perusahaan memperhitungkan harga pokoknya terlalu tinggi, maka akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan karena tidak dapat bersaing dengan hasil produksi yang sejenis lainnya, sehingga produksi perusahaan tidak laku dijual. Namun, apabila perusahaan memperhitungkan harga pokok penjualannya terlalu rendah, maka akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan itu sendiri karena tidak mencapai laba yang diinginkan. Apabila suatu perusahaan telah menentukan harga pokok penjualan, maka akan ditetapkan pula harga jual yang sesuai dengan semua biaya produksi termasuk biaya- biaya pemasaran dan pencapaian laba yang diinginkan. Dengan adanya sistem informasi Perhitungan Harga Pokok Produksi ini hasilnya sangat mempengaruhi Knowledge Management System Perhitungan Harga Pokok Produksi sehingga membantu bagi pengrajin untuk dapat menetapkan harga jual dari batu bata, serta laba yang diinginkan dapat tercapai. Kata kunci: Harga Pokok Produksi, Sistem Informasi, Laba, Knowledge Management System dapat digunakan untuk menghasilkan produk I. PENDAHULUAN yangsesuai dengan keinginan perusahaan. Latar Belakang Masalah Perhitungan harga pokok produksi yang tepat sangat Untuk dapat berkembang dan meraih melalui penting bagi setiap perusahaan dalam melakukan perjuangan dan didukung dengan perencanaan perencanaan, pengendalian biaya dan pengambilan yang matang dalam menghadapi berbagai keputusan serta untuk menentukan laba yang sesuai. masalah yang dihadapi. Masalah tersebut bisa Apabila perusahaan memperhitungkan harga berupa kerja, pokoknya terlalu tinggi, maka akan mengakibatkan dan kerugian pada perusahaan karena tidak dapat bersaing sebagainya. Suatu perusahaan akan dianggap dengan hasil produksi yang sejenis lainnya, berhasil apabila memperoleh penghasilan atau sehingga pendapatan dari penjualan produknya yang dijual. Namun, dihasilkan dan mampu menutupi seluruh biaya memperhitungkan harga pokok penjualannya yang telah dikeluarkan sehubungan proses terlalu rendah, maka akan mengakibatkan kerugian produksi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka pada perusahaan itu sendiri karena tidak mencapai laba dalam perusahaan yang diinginkan. Apabila suatu perusahaan telah diharapkan menggunakan faktor-faktor produksi seperti menentukan harga pokok penjualan, maka akan bahan baku, tenaga kerja, peralatan, sehingga ditetapkan pula harga jual yang sesuai dengan kesuksesan sebuah industri harus masalah pemasaran, produksi, keuangan, melakukan tenaga manajemen, kegiatannya, produksi perusahaan tidak laku apabila perusahaan semua biaya produksi termasuk biaya- biaya pemasaran dan pencapaian laba yang diinginkan. 43 Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430 Kegiatan pengabdian ini mengambil objek ini adalah bagaimana Pengaruh Teknologi industri rumah tangga yang memproduksi batu Informasi Terhadap Knowledge Management bata, terletak di Kecamatan Sungai Tabuk. Usaha System Perhitungan Harga Pokok Produksi Batu ini umumnya dikerjakan secara manual, mulai Bata Di Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten dari Banjar. mengambil tanah sampai dengan pembakarannya. Adapun masalah yang dihadapi Pembatasan Masalah oleh usaha pabrik batu bata adalah minimnya Agar pembahasan penulisan tidak laba yang diperoleh, dengan catatan jika dijual terlalu meluas, maka dalam penelitian ini, secara grosir. Kenyataan yang ada di lapangan, penulis hampir seluruh produsen batu bata menjual berikut: secara grosir. Yang membuat rumit adalah harga 1. membatasi permasalahan Penggunaan Teknologi Informasi yang jual selalu berubah, bisa naik, bisa pula turun. berupa Hal ini sangat bertolak belakang dengan harga pokok produksi batu bata bahan bangunan pada umumnya yang cenderung 2. naik. sebagai aplikasi Knowledge perhitungan Management harga System Perhitungan Harga Pokok Produksi Untuk menjawab permasalahan tersebut untuk menetapkan harga jual batu bata maka dalam kegiatan ini dibuatkan sebuah sistem Tujuan Penelitian informasi perhitungan harga pokok produksi Adapun tujuan dari penelitian ini adalah yang dapat menghitung secara rinci total 1. Untuk mengkaji bagaimana pengaruh pembiayaan produksi batu bata per biji nya, penggunaan teknologi pada pengrajin sehingga dengan adanya sistem ini dapat batu bata guna mengetahui harga pokok membantu pengrajin untuk menetapkan harga produksi sehingga pengrajin batu bata jual batu bata dengan tepat, serta Knowledge dapat menentukan harga jual dengan Management System Perhitungan Haga Pokok tepat sehingga memperoleh laba yang Produksi dapat terdokumentasikan dengan baik. diinginkan Kegiatan ini selain pembuatan sistem juga 2. Untuk mengkaji Knowledge dilakukan pelatihan kepada pengrajin agar dapat Management System dari perhitungan mengopersikan sistem dengan baik. Tidak dapat harga pokok produksi menggunakan dipungkiri selain permasalahan menajamen aplikasi produksi juga ada permasalahan terhadap produksi penguasaan sebelumnya. Teknologi Informasi. Namun perhitungan yang harga sudah pokok dibangun dengan adanya pelatihan dan pemberian modul panduan dari sistem, pengrajin dapat II. LANDASAN TEORI menggunakan sistem informasi yang di buat Pengertian Penggunaan Teknologi Informasi menggunakan visual basic 6.0 dengan Ms. Penelitian ini mengangkat tentang pengaruh penggunaan sistem Accses sebagai databasenya ini dengan baik. bagaimana Rumusan Masalah informasi terhadap Knowledge Management Berdasarkan latar belakang yang ada, System Perhitungan Harga Pokok Produksi, maka masalah yang akan dibahas pada penelitian dalam penelitian ini khususnya perhitungan 44 Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430 harga produksi batu bata, yang diharapkan sistem Menurut Rahadi (2007), dan whitten et all informasi tersbut dapat mendokumentasikan (2004), Knowledge Management System Perhitungan mempengaruhi Harga Pokok Produksi dengan baik yang teknologi informasi antara lain: bertujuan memperoleh informasi yang akurat 1. Hardware, terhadap harga pokok produksi elemen atau indikator kelengkapan yaitu yang penggunaan perangkat teknologi sehingga informasi yang bisa dilihat dan beberbentuk pengrajin dapat menetukan harga jual yang fisik seperti penggunaan Server, jaringan sesuai untuk mendapatkan laba yang diinginkan. komputer, personal computer, wifi router. Pada dasarnya teknologi informasi adalah istilah umum untuk 2. Software,yaitu perangkat komputer yang konvergensi secara fisik tidak dapat disentuh tetapi secara computer, perangkat keras, perangkat lunak, fungsi dapat diperintah untuk melakukan telekomunikasi, dan instruksi yang diberikan. Beberapa hal yang teknologi yang dihasilkan. Sedangkan sistem mempengaruhi kualitas perangkat lunak informasi itu sendiri adalah sebuah konsep yang yaitu : sering digunakan didalam proses manajemen a. User Internet, elektronik pengetahuan (knowledge management) (Josefa Ruiz-Mercader,Angel Luis Meono Cerdan, organisasi akan kepada b. Easy to use (mudah digunakan) c. Sesuai dengan kebutuhan pengguna Romney (2006) menyatakan bahwa teknologi (bersahabat pengguna) , Ramon Sabater-Sanchez,2006) penggunakan friendly informasi mempengaruhi Pengertian Knowledge Management System dalam Menurut Thomas Devenport dan aktivitas- Laurence (1998) mendefinisikan, Pengetahuan aktivitas/proses bisnis yang terdapat dalam merupakan campuran dari pengalaman, nilai, organisasi informasi kontektual, pandangan pakar atau tersebut, penggunaan teknologi adapun pengaruh informasi dalam intuisi mendasar yang memberikan suatu organisasi dapat dilihat dari dampak penggunaan lingkungan dan kerangka untuk mengevaluasi teknologi informasi pada rantai nilai organisasi dan menyatukan pengalaman baru dengan (value chain). informasi. Sudah banyak pemanfaatan teknologi Ada dua jenis pengetahuan, yaitu informasi ini di barbagai bidang, salah satunya pengetahuan eksplisit dan diam-diam (Nonaka menurut Saut Pintubipar Saragih (2015) bahwa dan teknologi informasi juga berpengaruh secara diperoleh oleh internal proses individual dan signifikan terhadap knowledge sharing siswa di disimpan SMK Putra Jaya School jurusan TKJ. Pada kadang-kadang penelitiannya disampaikan bahwa knowledge Pengalaman, sharing terlaksana akibat dari penggunaan Individual Talent. teknologi informasi oleh siswa dan keberadaan Pengetahuan eksplisit disimpan dalam teknologi teknologi mekanik atau perangkat, seperti dokumen atau informasi juga telah dapat Takeuchi, dalam 1995). Pengetahuan manusia. Suchknowledge digambarkan Refleksi, tacit internalisasi sebagai atau dimaksimalkan oleh seluruh siswa. database. Pengetahuan ini akan lebih berguna Indikator Pengunaan Teknologi Informasi jika dapat dibagi dan digunakan di antara 45 Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi masyarakat yang bekerja ISSN: 1907-2430 bersama-sama Sedangkan indikator dari HPP Batu Bata sendiri menggunakan teknologi kolaboratif kapan saja, meliputi: di mana pun dan di mana saja. 1. Bahan Baku Manajemen Pengetahuan juga sering kali didiskusikan manajemen pengeluaran/biaya yang digunakan untuk (Nonaka, 1998). Dari penelitian yang dilakukan mendaptkan bahan baku produksi Batu Bata. oleh dalam Eberhart literatur Bahan baku y yang dimaksud adalah jumlah (2004) berpendapat bahwa 2. Data Biaya pengertian Manajemen Pengetahuan adalah Data biaya yang dimaksud adalah jumlah merencanakan, biaya diluar bahan baku, seperti biaya bahan mengumpulkan dan mengorganisir, memimpin dan mengendalikan bakar, biaya upah tukang dan data dan informasi yang telah digabung dengan transportasi berbagai bentuk pemikiran dan analisa dari biaya 3. Jumlah produksi yang layak jual macam-macam sumber yang kompeten. III. Indikator Knowledge Management System PEMBAHASAN Adapun kerangka pemikiran dari Perhitungan Harga Pokok Produksi Batu penelitian ini digambarkan dalam flowchart Bata sistem sebagai berikut Input data biaya Data Biaya KMS Perhitungan HPP (Total Biaya Produksi / HPP Bata Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran KMS Proses Perhitungan HPP Batu Bata Dari kerangka pemikiran diatas tersebut dibagi dengan jumlah batu bata dijelaskan Knowledge yang baik karena tidak semua batu bata yang Management System HPP dihasilkan dari dihasilkan dalam proses produksi layak total biaya produksi dimana total biaya untuk dijual/atau dalam kondisi baik. produksi ini diperoleh dari data biaya dan Barulah diperoleh HPP dari Batu bata, dari bahan pokok yang digunakan selama proses HPP yang dihasilkan tersebut selanjutnya produksi batu bata, kemudian total biaya dapat ditentukan harga jual dari batu bata. dapat bahwa 46 Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi Aplikasi KMS yang dibagun ISSN: 1907-2430 untuk penelitian ini seperti gambar dibawah ini : Menu Utama Gambar 4.1 Menu Utama 47 Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430 Menu Input Biaya Produksi Gambar. 4.2 Form Biaya Produksi View Biaya Produksi Gambar 4.3 Form View Biaya Produksi 48 Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi ISSN: 1907-2430 Menu Perhitungan HPP Gambar. 4.4 Form Perhitungan HPP Tampilan Hasil Perhitungan HPP Gambar. 4.5 Hasil Perhitungan HPP 49 Vol. XI Nomor 32 Juli 2016 – Jurnal Teknologi Informasi IV. ISSN: 1907-2430 Witjaksono. 2006. Akuntansi Biaya. Graha Ilmu. Kesimpulan Yogyakarta. Penelitian guna membangun sebuah sistem aplikasi Management keputusan System untuk pembuatan berbasis Knowledge sebagai mengetahui Batu Bata, pendukung HPP diawali dari dari pengumpulan data yang berupa biaya-biaya produksi, kemudian prosedur perhitungan dari HPP. Dari data tersebut dapat dibangun sebuah aplikasi menggunakan visual basic 6.0 “Aplikasi Perhitungan HPP Batu Bata”. Dan dari data serta aplikasi yang dibangun dapat disimpulkan bahwa HPP diperoleh dari total biaya di bagi dengan jumlah batu bata yang baik, untuk batu bata yang rusak tidak digunakan untuk perhitungan. Sehingga Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun dapat digunakan oleh pemakai untuk menentukan serta mengatur biaya produksi yang akan digunakan, sehingga dapat menghasilkan barang/produksi bata yang maksimal serta menghasilkan HPP yang sesuai dengan biaya yang di keluarkan. V. Daftar Pustaka Carter, Willam K dan Usry, Milton F. 2002. Akuntansi Biaya. Salemba Empat. Jakarta. Kadir, Abdul. 1999. Pemrograman Basis Data Dengan Visual Basic 6.0. Andi Offset. Yogyakarta. Martina, Inge. 2001. Visual Basic. PT.Elex Media Komputindo. Jakarta. Mc. Leod, Raymond. 1997. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta. Mulyadi. 2002. Akuntansi Biaya. STIE YKPN. Yogyakarta. Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 50