KOMPETENSI PROJECT MANAGER DALAM CONSTRUCTION

advertisement
KOMPETENSI PROJECT MANAGER
DALAM CONSTRUCTION COST ACCOUNTING
Dirangkum oleh : Taufik Effendi
1. Kompetensi Project Manager
Noerachman Saleh (2003) menyebutkan bahwasanya faktor terbesar penyebab
kegagalan suatu proyek, bukanlah masalah teknis tapi lebih pada faktor manajemen, dalam
hal ini manajemen proyek. Untuk itulah diperlukan kompetensi tertentu bagi seorang
Project Manager selaku pimpinan utama pada proyek yang dipimpinnya. Apalagi pada
Industri konstruksi merupakan industri yang berisiko tinggi.
Menurut
Jeffry L Whitten dalam Metode Design dan Analisis Sistem yang
terdapat pada materi Konteks dan Proses Management Proyek, Kompetensi seorang
Project Manager dikelompokkan atas :
1.1. Kompetensi Pencapaian Bisnis
a. Kesadaran bisnis ; Mengikat tiap proyek sistem pada misi, visi & tujuan organisasi.
b. Orientasi Rekan bisnis ; Menjaga keterlibatan para manajer dan user selama
Proyek.
c. Komitmen pada kualitas ; Memastikan tiap proyek sistem berkontribusi pada
harapan kualitas organisasi secara keseluruhan.
1.2. Kompetensi Pemecahan Masalah
a. Inisiatif ; Mendemontrasikan kreatifitas, resiko diperhitungkan untuk dianalisis,
disain dan mengimplementasikan sistem informasi .
b. Pengumpulan informasi ; Dengan terampil memperoleh informasi faktual yang
diperlukan untuk menganalisis,disain, & mengimplementasikan sistem informasi
c. Pemikiran analitis ; Dapat menilai dan memilih proses pengembangan sistem yang
sesuai
serta
menjadwalkan
menggunakan
dan
perangkat
menganggarkan
manajemen
untuk
pengembangan
sistem.
merencanakan,
Juga
dapat
memecahkan masalah melalui pendekatan analitis penguraian sistem menjadi
bagian-bagian serta merakit kembali bagian-bagian tersebut menjadi sistem yang
diperbaiki.
d. Pemikiran konseptual ; Memahami teori sistem dan menerapkannya pada analisis &
desain sistem dari sistem informasi
Kompetensi Project Manager dalam Cost Accounting
1
1.3. Kompetensi Pengaruh
a. Kesadaran antar personal ; Memahami,mengenal, bereaksi pada motivasi dan
tingkah laku antarpersonal.
b. Kesadaran
organisasi
;
Memahami
politik
organisasi
dan
bagaimana
menggunakannya dalam proyek.
c. Antisipasi impak ; Memahami implikasi keputusan-keputusan proyek dan
mengelola harapan-harapan dan resiko.
d. Banyak menggunakan pengaruh ; Dengan terampil memperoleh kerja sama dan
konsensus para manajer, user dan ahli teknologi.
1.4. Kompetensi Manajeman Manusia
a. Memotivasi Orang Lain ; Memimpin dan mengarahkan orang-orang untuk
mengatasi perbedaan-perbedaan dan meraih tujuan proyek sebagai sebuah Tim.
b. Ketrampilan komunikasi ; Berkomunikasi secara efektif, lisan dan tertulis dalam
konteks pertemuan,presentasi,memo dan laporan.
c. Mengembangkan orang lain ; Memastikan para anggota tim proyek menerima
pelatihan,tugas,supervisi
dan
umpan
balik
performa
yang
cukup
untuk
menyelesaikan proyek.
d. Memonitor dan mengontrol ; Mengembangkan rencana,jadwal & anggaran proyek
dan
secara
berkesinambungan
memonitor
perkembangan
serta
membuat
penyesuaian jika diperlukan.
1.5. Kompetensi Self Management
a. Kepercayaan diri ; Secara konsisten membuat & mempertahankan keputusankeputusan dengan kepercayan diri kuat dalam proses dan atau fakta.
b. Manajemen stress ; Bekerja efektif di bawah tekanan.
c. Kepedulian pada kredibilitas ; Secara konsisten & jujur menyampaikan janji-janji
& solusi. Mempertahankan pertukaran teknis atau bisnis di lapangan jika
Diperlukan.
d. Fleksibelitas ; Mampu menyelesaikan proses,gaya manajemen, atau pembuatan
keputusan berdasarkan situasi dan masalah-masalah yang tidak terantisipasi
Kompetensi Project Manager dalam Cost Accounting
2
2. Peranan, Tugas dan Tanggung jawab Project Manager.
2.1. Fungsi dan Peranan Project Manager
Project Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk memimpin
pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak. Dalam pelaksanaan tugasnya Project Manager
harus memperhatikan kepentingan perusahaan, kepentingan pemilik proyek, peraturanperaturan yang berlaku dan situasi lingkungan tempat proyek dilaksanakan. Project
Manager harus mampu untuk mengelola berbagai macam kegiatan, sejumlah besar tenaga
kerja dan tenaga ahli, terutama dalam aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
untuk mencapai tujuan proyek. Project Manager harus dapat menggunakan seperangkat
alat-alat manajemen yang tersedia dan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk
mempengaruhi, menyesuaikan dan mengkoordinasikan semua sumber daya yang ada.
Project Manager harus dapat memonitor asumsi-asumsi yang dipergunakan dan harus
menjadi orang pertama yang mengetahui jika terjadi penyimpangan-penyimpangan dari
perencanaan dan dapat mencari jalan keluarnya.
Sebagai lini terdepan dalam pelaksanaan proyek Project Manager harus berusaha
sebaik-baiknya untuk memenuhi seluruh kriteriaoutput dari proyek, dapat sepenuhnya
berfungsi sebagai penanggung jawab untuk tercapainya tujuan fungsional proyek.
Sesuai dengan Struktur Organisasi Perusahaan PT. PP (Persero), Project Manager
Membawahi ; Construction Manager (CM), Site Enginering Manager (SEM), Site
Operation Manager (SOM), Site Administration Manager (SAM), Safety Healt &
Environment Officer (SHEO), Quality Control Officer (QCO), Quantity Survey Officer
(QSO), dll.
Berdasarkan Job Description yang dikeluarkan PT. PP (Persero) dalam Buku
Referensi untuk Kontraktor (2003), Project manager berfungsi sebagai berikut :
a. Penanggung jawab tercapainya tujuan proyek (Quality, Cost, Delivery, dan Safety)
b. Pengelola dan bertanggung jawab seluruh sumber daya sehingga efektif dan efisien
guna tercapainya sasaran / tujuan di unitnya
c. penanggung jawab terlaksananya Sistem Managemen Mutu ISO-9001:2000,
OHSAS1801:1999 dan system management lingkungan 14001:2004.
Kompetensi Project Manager dalam Cost Accounting
3
2.2. Tugas seorang Project Manager adalah :
a. Membuat RAPK dan kegiatan perencanaan yang lain
b. Mempresentasikan RAPK untuk disyahkan
c. Menangani tugas-tugas : Engineering, administrasi keuangan, personalia, umum
serta operasi lapangan.
d. Membina hubungan kerja dengan : Owner, Konsultan (perencana, pengawas, MK),
mitra kerja (supplier, subkontraktor, mandor)
e. Melaksanakan rapat mingguan atau rapat bulanan internal dan exsternal
f. Mengadakan evaluasi terhadap : Progres phisik, biaya, Quality, Standar, moral dan
maintenace.
g. Membuat rencana tindak lanjut / corrective action terhadap penyimpangan yang
terjadi
h. Membina CM, SEM, SOM, SAM guna peningkatan kinerjanya dalam mendukung
visi perusahaan.
2.3. Wewenang seorang Project Manager adalah sbb :
a. Menetapkan sampai dengan 30 % dari biaya bahan dan sukontraktor dan alat
maksimum sama dengna RAPK
b. Bersama – sama Kantor Cabang menetapkan sampai 70 % biaya bahan dan
subkontraktor dan alat maksimum sama dengan RAPK
c. Menetapkan harga sataun upah dan BTL maksimum sama dengna RAPK
d. Mensyahkan bukti – bukti pembayaran
e. Bersama – sama Kepala Cabang mengadakan kontrak dengan pihak III
f. Mewakili Perusahaan berhubungan dengan pihak I sesuai tugas yang diatur dalam
pasal – pasal kontrak.
Project Manager bertanggung jawab langsung kepada kepala cabang atas terlaksananya
dengan baik tugas yang diberikan.
Kompetensi Project Manager dalam Cost Accounting
4
2.4. Kualifikasi Project Manager
Menurut Imam soeharto (1997), karena tanggung jawab yang harus diemban oleh
Project Manager cukup berat dalam menentukan keberhasilan proyek, maka seorang
Project Manager harus mempunyai kualifikasi tertentu yaitu:
a. Mempunyai jiwa kepemimpinan yang berorientasi kuat pada pencapaian sasaran.
b. Seorang yang generalis yang berpandangan luas dan spesialis.
c. Memiliki kredibilitas secara teknis, latar belakang pengalaman yang cukup dan
pendidikan yang memadai.
d. Menguasai aspek sumber daya manusia
3. Manajemen Proyek
3.1. Proyek
Proyek adalah alokasi sumber-sumber dalam suatu jangka waktu tertentu dan
koordinasi terhadap kejadian-kejadian yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan
yang menyeluruh, sambil menghadapi tangtangan-tantangan yang unik dan dapat
diperkirakan ( Jeff Davidson, 2002).
Kegiatan proyek berbeda dengan kegiatan operasional. Perbedaan-perbedaan
tersebut ditunjukkan pada Tabel 1.
Kegiatan Proyek
Bercorak dinamis, non-rutin
Kegiatan Operasional
Berulang-ulang, rutin
Siklus relatif pendek
Berlangsung dalam jangka panjang
Intensitas kegiatan dalam periode siklus
Intensitas kegiatan relatif sama
proyek berubah-ubah naik-turun
Kegiatan harus diselesaikan berdasarkan
Batasan anggaran dan jadwal tidak
jadwal dan anggaran yang telah ditentukan
Setajam proyek
Terdiri atas bermacam-macam kegiatan
Macam kegiatan tidak terlalu banyak
yang memerlukan berbagai disiplin ilmu
Keperluan sumberdaya berubah, baik macam
maupun volumenya
Macam dan volume keperluan sumberdaya
relatif konstan
Sumber: Soeharto, Imam. 2001
Kompetensi Project Manager dalam Cost Accounting
5
Di antara berbagai jenis kegiatan proyek salah satu di antaranya adalah kegiatan
proyek konstruksi. Wulfram I Ervianto (2005) memberikan deskripsi mengenai proyek
konstruksi sebagai berikut.
"Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali
dilaksanakan dan pada umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan
tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil
kegiatan yang berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut
tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait, baik secara langsung maupun secara tidak
langsung. Hubungan antara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek dibedakan atas
hubungan fungsional dan hubungan kerja. Dengan banyaknya pihak yang terlibat di
dalam proyek konstruksi maka potensi terjadinya konflik sangat besar sehingga dapat
dikatakan bahwa proyek konstruksi mengandung konflik yang cukup tinggi.
3.2. Manajemen Proyek
Manajemen Proyek menurut Gary R. Heerkens (2005) adalah ilmu dan seni. Sisi
ilmunya adalah mempelajari cara mengenali, mengkoordinasi dan mendokumentasik
suatu pekerjaan, sedangkan dari sisi seni dimaksudkan adalah mengembangkan
pengambilan keputusan dan mempelajari cara memimpin orang.
Menurut Project Management Body of Knowledge (PM-BOK), Project
Management Institute (PMI) manajemen proyek didefinisikan sebagai berikut (Soeharto,
2001).
"Ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengoordinir sumberdaya
yang terdiri atas manusia dan material dengan menggunakan teknik pengelolaan modern
untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan, yaitu lingkup, mutu, jadwal, dan biaya,
serta memenuhi keinginan para stakeholder."
Dengan demikian, Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai penerapan
pengetahuan, keahlian, metode kerja pada berbagai aktifitas proyek dalam mencapai
tujuan proyek. Tujuan proyek dicapai melalui penerapan dan integrasi proses groups /
tahapan manajemen proyek yang terdiri dari initiating, planning, executing, monitoring &
controlling, and closing.
Kompetensi Project Manager dalam Cost Accounting
6
a. Initiating, yaitu Tahap ini terdiri dari berbagai kegiatan awal proyek, seperti
identifikasi kebutuhan organisasi, identifikasi kesempatan bisnis, melakukan
feasibility study dan sebagainya, yang memungkinkan organisasi memberi persetujuan
terhadap pelaksanaan proyek. Selanjutnya organisasi menyusun preliminary scope
statement dan menunjuk Project Manager untuk memimpin tim manajemen proyek.
b. Planning. Dalam tahap ini, tim manajemen proyek mengembangkan definisi yang
lebih rinci dari hasil proyek yang diinginkan. Selanjutnya, disusun rencana kegiatan
proyek (project management plan) yang berisi aktivitas yang harus dilakukan untuk
mencapai hasil tersebut.
c. Executing, yaitu meng-integrasikan sumber daya manusia dan sumber daya lain
dalam melaksanakan project management plan.
d. Monitoring & Controlling. Secara teratur mengukur dan mengawasi pelaksanaan
proyek, identifikasi progress / kualitas yang tidak sesuai rencana dan membuat
langkah perbaikan yang diperlukan.
e. Closing, yaitu Proses dimana produk, jasa atau hasil dari proyek secara resmi diterima
oleh project sponsor / organisasi / client. Dengan demikian, kegiatan proyek
dinyatakan selesai.
Gambar 1 - Interaksi antar Proses Groups
Proses groups diatas berhubungan satu sama lain, hasil dari satu proses akan
menjadi masukan untuk proses berikutnya. Pada proses planning, executing dan
monitoring, dimungkinkan adanya tinjauan ulang terhadap planning berdasarkan imbal
balik dari proses executing dan monitoring.
Kompetensi Project Manager dalam Cost Accounting
7
3.3. Sasaran Proyek
Tiap proyek memiliki tujuan khusus di mana dalam mencapainya ada batasan yang
harus dipenuhi, yaitu anggaran proyek yang dialokasikan, jadwal pelaksanaan proyek,
serta mutu yang harus dipenuhi. Ketiga hal tersebut sering diasosiasikan sebagai sasaran
proyek sebagai Biaya, Waktu, dan Mutu (Soeharto, 2001). Manajemen proyek dikatakan
baik jika sasaran tersebut tercapai, yaitu :
a. Tepat biaya
Proyek harus dikerjakan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran, baik biaya
tiap item pekerjaan, biaya tiap periode pelaksanaan, maupun biaya total sampai akhir
proyek.
b. Tepat waktu
Proyek harus dikerjakan dengan waktu sesuai dengan jadwal pelaksanaan proyek /
schedule yang telah direncanakan yang ditunjukkan dalam bentuk work progress/prestasi
pekerjaan. Waktu pelaksanaan proyek tidak boleh terlambat baik per periode
pelaksanaan, maupun waktu serah terima proyek.
c. Tepat mutu
Produk proyek konstruksi yang dikerjakan perusahaan jasa konstruksi adalah
proyek secara keseluruhan termasuk sistem/proses dan bagian-bagian fisiknya. Mutu
produk, atau bisa disebut sebagai kinerja performunce, harus memenuhi spesifikasi dan
kriteria dalam taraf yang disyaratkan oleh pemilik proyek/owner.
4. Project Cost Management
4.1. Anggaran Biaya Proyek
Sesuai dengan standar baku yang ada, hal utama yang perlu dilakukan di dalam
sebuah proyek adalah menyusun perencanaan. Menurut PMBOK (Project Management
Body of Knowledge) - sebuah panduan baku penerapan konsep manajemen proyek efektif
yang diperkenalkan oleh Project Management Institute (PMI,1996) - anggaran biaya dari
sebuah proyek ditentukan oleh paling tidak 5 faktor, yaitu:
Kompetensi Project Manager dalam Cost Accounting
8
a. ruang lingkup proyek,
b. durasi pengerjaan,
c. kualitas output yang diharapkan,
d. sumber daya manusia yang dialokasikan, serta
e. Ragam material dan sumber daya lain yang dibutuhkan
Dalam perencanaan biaya, kelima faktor tersebut harus diperhitungkan sungguhsungguh agar dapat dihitung anggaran biaya proyek yang sesungguhnya.
4.2. Cost Management
Pada saat biaya tersebut telah disepakati, maka dialokasikanlah sejumlah uang agar
proyek terkait dapat segera dimulai. Adalah merupakan suatu keharusan bagi seorang
project manager untuk memonitor atau mengawasi pemakaian biaya tersebut selama
proyek berjalan, agar tidak terjadi penyimpangan yang mengganggu lancarnya pengerjaan
proyek. Pada aktivitas yang diberi nama project cost control ini terdapat sejumlah hal yang
harus dilakukan, yaitu:
• Memastikan bahwa tersedia biaya yang diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas
di dalam proyek sesuai dengan waktu pengerjaannya;
• Melakukan langkah-langkah realokasi yang dibutuhkan seandainya terjadi kesalahan
dalam pengelolaan biaya yang telah dialokasikan karena satu dan lain hal (revisi
anggaran);
• Menginformasikan kepada stakeholder tersebut hal-hal terkait dengan perubahan
keutuhan dan implementasi biaya;
• Memantau penggunaan sumber daya keuangan dari waktu ke waktu; dan
• Bagian terpenting dari project cost control adalah menemukan penyebab perbedaan
anggaran dan memutuskan apakah dengan adanya perbedaan tersebut perlu adanya
tindakan korektif.
Kompetensi Project Manager dalam Cost Accounting
9
Asiyanto (2005) menyatakan bahwa Pembahasan tentang Construction Cost, tidak
bisa dilakukan secara sepotong-sepotong, karena memilili beberapa aspek yang saling
berkaitan satu dengan yang lainnya, yang meliputi :
•
Construction Cost Accounting, yakni pemahaman tentang dasar-dasar cost accounting
yang biasa digunakan dalam kegiatan konstruksi, sekaligus menyelaraskan komunikasi
yang terjadi antar Engineer dan Akuntan, selama proses konstruksi.
•
Construction Cost Estimate, yakni pemahaman tentang bagaimana cara membuat
estimasi biaya secara layak agar memperolah jumlah yang akurat.
•
Construction Cost Budget, yakni menjelaskan bagaimana membuat cost budget yang
baik agar dapat dipergunakan sebagai pedoman yang realistik dalam pembelanjaan
selama proses konstruksi.
•
Construction
Cost
Control,
yakni
menjelaskan
bagaimana
cara
melakukan
pengendalian biaya yang efektif, untuk mencapai sasaran proyek yang diinginkan.
5. Construction Cost Accounting
5.1. Pengertian Cost Accounting
Wulfram I Ervianto (2004) menuliskan bahwasanya Cost Accounting adalah pusat
manajemen logik yang mengintegrasikan organisasi, pekerjaan, tenaga kerja, anggaran,
pengendalian dan sistem informasi. Hal ini juga merupakan pengendalian manajemen
dimana biaya-biaya aktual diakumulasikan dan dibandingkan dengan biaya-biaya
anggaran untuk kinerja perusahaan.
Dari pengertian diatas, maka Cost Accounting memiliki :
a.
Individu atau pihak yang bertanggung jawab untuk itu.
b.
Spesifikasi resmi pekerjaan yang terlibat didalamnya.
c.
Rencana pekerjaan dengan kegiatan kunci atau milestone yang mengintegrasikan
dengan keseluruhan proyek
d.
Rencana tenaga kerja
5.2. Pentingnya Cost Accounting
Untuk dapat mengerti fungsi dari accounting, seorang Project Manager tidak perlu
mengetahui cara atau proses pembuatan Laporan keuangan, tetapi harus dapat membaca
dan memahami laporan keuangan tersebut, terutama yang menyangkut cost & Profit.
Kompetensi Project Manager dalam Cost Accounting
10
Artinya seorang Project Manager harus benar-benar memahami konsep biaya ( total cost)
dan konsep laba (profit). Kegiatan bisnis dikatakan berhasil bila dapat menghasilkan
keuntungan, dapat terus bertahan dan berkembang. ( Asiyanto, 2005).
5.3. Proses Cost Accounting
Secara umum Laporan Keuangan adalah Laporan Posisi Keuangan Proyek periode
bulanan, yang menggambarkan hasil Penjualan (LPP), Biaya Pokok Penjualan (BPP), Hak
Proyek (Kas Kecil, Piutang, Persediaan dll) dan Kewajiban Proyek (Hutang, Uang Muka
Pemilik Proyek dll). Laporan ini adalah report-report yang dihasilkan dari proses transaksi
menggunakan modul-modul
akuntansi yang telah ditentukan Perusahaan. (SOP Lap.
Keuangan PT.PP, 2007).
Gbr. 2. Flow Chart Pembuatan Laporan Keuangan PT. PP (PERSERO)
Kompetensi Project Manager dalam Cost Accounting
11
Gbr. 3. Flow Chart Pengendalian Laporan Keuangan Proyek
5.4. Pengelolaan Keuangan Proyek
Laporan Keuangan yang umum digunakan dalam perusahaan adalah : Neraca,
Laporan Rugi Laba, Rasio Keuangan, Cash Flow dan Laporan Perubahan Modal.
Sedangkan dalam usaha jasa Konstruksi, Laporan keuangan tidak hanya dilihat dari
laporan seperti tersebut diatas. Hal ini terjadi karena Laporan Rugi Laba yang diperolah
tidak diterima dalam bentuk tunai (cash basis), tetapi masih dalam bentuk pengakuan
yang masih dalam bentuk piutang (accrual basis). Untuk itu, dalam hal pengelolaan
keuangan proyek supaya tidak terjadi kesulitan yang akhirnya menggangu kelangsungan
usaha perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :
a. Metode Pengakuan Pendapatan, yaitu Pengakuan atas nilai pekerjaan yang telah
dikerjakan dan diakui oleh Pengguna Jasa. Nilai ini digunakan sebagai dasar
penyusunan Laporan Rugi Laba Perusahaan.
b. Laporan Keuangan yang berbentuk Neraca dan Rugi Laba. Laporan Neraca yaitu
laporan yang bertujuan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan pada waktu
tertentu, sedangakan Laporan Rugi Laba disusun berdasarkan infrastruktur sistem
akuntansi keuangan perusahaan.
Kompetensi Project Manager dalam Cost Accounting
12
c. Analisis Rasio Laporan Keuangan, yaitu Laporan yang bertujuan untuk mengevaluasi
kinerja dengan menggunakan indikator-indikator keuangan (Profitability Assesment &
Risk Assesment).
d. Siklus perputaran Modal Kerja, yaitu Laporan yang bertujuan untuk mengetahui
perputaran modal kerja proyek serta pengaruhnya yang meliputi modal kerja,
persediaan, piutang yang belum difaktur & Piutang Konstruksi. Hal ini harus
dikendalikan dengan sebaik-baiknya agar sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.
e. Cash Flow Proyek, yaitu Laporan arus dana proyek yang diterima ( cash in ) dan yang
dibelanjakan (cash out), yang keseimbangannya harus selalu dijaga agar tidak
menghasilkan saldo yang negatif.
f. Perpajakan, yaitu laporan perpajakan yang meliputi pajak masukan dan pajak keluaran
serta. Hal ini sangat terkait erat
dengan laporan keuangan Perusahaan dan harus
dilaporkan secara tertip.
g. Pengendalian Perusahaan, yaitu laporan tentang angaran dasar perusahaan, Rencana
perusahaan serta rapat dan pengendalian periodik.
5.5.
Istilah-istilah dalam Cost Accounting
Dasar-dasar dari construction cost accounting harus dipahami, walaupun bagi
seorang Project Manager. Diperlukan kompetensi tersebut selain kemampuannya dalam
menyelesaiakn fisik bangunan. Intinya adalah pengetahuan dan pengalaman tentang
masalah-masalah yang bernuansa bisnis, sehingga melengkapi kompetensi Project
Manager selain dari teknologi dan manajemen.
Oleh karena itu, seorang Project Manager harus memahami setidak-tidaknya dasardasar mengenai masalah keuangan dan akuntansi. Hal ini penting sekali pada kegiatan
proses cost control, dimana harus dapat membaca dan memahami laporan keuangan
sebagai input informasi hasil dari tindakan yang dilakukannya, sehingga dapat
memperlancar komunikasi dengan akuntansi perusahaan ( Asiyanto, 2004 )
Masih menurut Asiyanto(2004), menjelaskan beberapa istilah yang dengan
Laporan keuangan perusahaan terdiri atas :
a.
Pendapatan
Pendapatan adalah nilai hasil kerja (prestasi) pelaksanaan proyek, yang telah diakui
oleh Owner atau Wakilnya berdasarkan kontrak, dinyatakan dengan nilai uang ( sudah
diterima dan/atau belum diterima)
Kompetensi Project Manager dalam Cost Accounting
13
b. Biaya
Biaya adalah kewajiban Perusahaan, yang harus dibayar kepada pihak - pihak yang
terkait dgn hasil kerja (prestasi) pelaksanaan proyek, atau yang dibebankan, dinyatakan
dengan nilai uang ( sudah dibayar dan/atau belum dibayar)
c.
Penerimaan
Penerimaan adalah sejumlah nilai uang yang telah diterima oleh Perusahaan secara
tunai (cash) dalam kaitan dengan pekerjaan yang bersangkutan
d. Pengeluaran
Pengeluaran adalah sejumlah nilai uang yang telah dibayarkan oleh Perusahaan secara
tunai (cash) kepada pihak-pihak yang terkait dalam rangka pelaksanaan pekerjaan yang
bersangkutan
e. Piutang
Piutang adalah pendapatan yang belum diterima secara tunai (cash) oleh Perusahaan
f. Hutang
Hutang adalah biaya yang belum dibayarkan secara tunai oleh Perusahaan.
g. Pekerjaan dalam Pelaksanaan ( WIP)
Pekerjaan dalam pelaksanaan adalah nilai pekerjaan yang telah dilaksanakan Perusahaan,
tetapi belum dapat ditagihkan kepada Owner/Wakilnya ( belum jadi
pendapatan).
h. Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan untuk membayar semua kewajiban yang ada pada saat
jatuh tempo, secara tunai
i. Rentabilitas
Rentabilitas
adalah kemampuan menghasilkan laba atau kemampulabaan ( bisa
tunai dan bisa tidak tunai).
Kompetensi Project Manager dalam Cost Accounting
14
6. Kinerja Biaya
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, Kinerja adalah apa yang dicapai atau
prestasi kerja yang terlihat. Sedangkan menurut
menu ut Wulfram I. Ervianto (2005), kinerja
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan
didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan
waktu.
Kinerja merupakan fungsi dari motivasi dan kemampuan. Dengan demikian
jelas bahwa apabila motivasi dari anggota organisasi ditingkatkan, maka akan
meningkat pula kinerja yang dihasilkan.
Dari beberapa definisi
definisi diatas, dan kaitannya dengan Kinerja Biaya Perusahaan,
dapat disimpulkan bahwasanya Kinerja Biaya adalah hasil pencapaian target biaya
proyek, pelaporan serta pengelolaan Laporan keuangan. Hal ini sangat dipengaruhi
oleh kecakapan, pengalaman, kesungguhan
kesungguhan serta waktu yang disediakan oleh seorang
Project Manager selaku penanggung jawab utama terhadap pelaksanaan suatu proyek.
Untuk
itu
diperlukan kompetensi,
kepedulian serta keseriusan dalam
pelaksanaan Cost Accounting berupa pengelolaan Laporan Keuangan
Keua
Proyek yang
berdampak pada Kinerja Perusahaan, sebagaimana dapat digambarkan sebagai berikut :
Kompetensi Project Manager dalam Cost Accounting
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Asiyanto, Ir, MBA, IPM ( 2005 ), Construction Project Cost Management, Pradnya
Paramita, Jakarta.
2. Ervianto, Wulfram I ( 2005), Manajemen Proyek Konstruksi, ANDI, Yogyakarta.
3. Ervianto, Wulfram I ( 2004), Teori – Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi, ANDI,
Yogyakarta.
4. Davidson, Jeff ( 2000), Manajemen Proyek, ANDI, Yogyakarta.
5. Mingus, Nancy ( 2004), Project Management, Prenada Media, Jakarta.
6. Soeharto, Imam ( 1995), Manajemen Proyek – Dari konseptual Sampai Operasional,
Erlangga, Jakarta.
7. Usry, Carter (2006), Cost Accounting, Salemba Empat, Jakarta
8. PT. PP ( 2003), Buku Referensi untuk Kontraktor – Bangunan Gedung dan Sipil,
Gramedia, Jakarta.
9. Heerkens, Gary R ( 2005), Project Management, Buana Ilmu Populer, Jakarta.
Kompetensi Project Manager dalam Cost Accounting
16
Download