tugas akhir charger baterai li-po 3 sel

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TUGAS AKHIR
CHARGER BATERAI LI-PO 3 SEL MENGGUNAKAN
FLYBACK KONVERTER DENGAN MASUKAN 220 VAC
Diajukan ntuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Program Studi Teknik Elektro
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma
Disusun oleh:
YOHANNES JOKO HANDOYO WIDODO
NIM : 135114030
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FALKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
FINAL PROJECT
CHARGER BATTERY LI-PO 3 CELL USING
FLYBACK CONVERTER WITH 220 VAC INPUT
In a partial fulfilment of the requirement
For the degree of Sarjana Teknik
Departement of Electrical Engineering
Faculty of Science and Tehnology, Sanata Dharma University
YOHANNES JOKO HANDOYO WIDODO
NIM : 135114030
DEPARTEMENT OF ELECTRICAL ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHONOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2017
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP
MOTTO:
Hidup ini seperti sepeda. Agar kau tetap
seimbang, kau harus terus bergerak
-Albert Einstein-
Skripsi ini kupersembahkan kepada..…
Allah Tri Tunggal Maha Kudus
Orang tua dan Kakak ku
Sahabatku dan Teman-Teman Seperjuangan
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Pada saat ini telah banyak alat – alat elektronik yang membutuhkan sumber energi
dari baterai. Jenis baterai yang dipilih merupakan baterai yang bersifat rechargeable, yang
dimaksud dengan rechargeable yaitu baterai yang dapat diisi kembali. Salah satu jenis
baterai yang dapat diisi kembali yaitu baterai Lithium-Polymer ( Li-Po ) . Baterai Li-Po
banyak digunakan pada bidang remote kontrol, drone, dan robotika. Banyak pengguna
yang memilih baterai tersebut karena memiliki kapasitas penyimpanan energi listrik yang
besar serta kemampuan discharge rate yang tinggi, dan memiliki bentuk yang kecil.
Kemampuan yang tinggi dari baterai Li-Po, membuat baterai tersebut memiliki umur yang
pendek dibandingkan jenis baterai lainnya, karena itu maka baterai Li-Po membutuhkan
penanganan khusus dalam hal pengisian (charging).
Pada penelitian ini dilakukan perancangan perangkat keras dan perangkat lunak
untuk kontrol charger baterai li-po. Sumber yang digunakan untuk melakukan pengisian
berasal dari flyback konverter dengan masukan 220 Vac, kontrol charger ini menggunakan
Atmega 328 sebagai pemproses data. Kontrol charger akan mengkontrol untuk pengisian
tiap sel baterai. LCD 16x2 digunakan sebagai tampilan pada alat ini. Pada LCD tersebut
akan tertampil lama waktu pengisian dan tegangan untuk tiap sel baterai, jika kondisi sel
baterai tersebut telah penuh maka pengisian otomatis terputus.
Hasil pengujian menunjukan bahwa kontrol charger bisa mengatur pengisian
baterai, dengan hasil akhir rata – rata tingkat keberhasilan untuk sel 1 sebesar 99,05 %, sel
2 sebesar 99,77%, dan sel 3 sebesar 99,41%.Sensor tegangan menggunakan optocoupler
dengan rata - rata tingkat keberhasilan sel 1 sebesar 99,36%, sel 2 sebesar 99,67%, sel 3
sebesar 99,14%.
Kata kunci : Baterai Li-Po, balance charger, Flyback konverter, Mikrokontroler AVR.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
At this time has many electronic devices that require energy source of the battery.
The selected battery type is a rechargeable battery, which is a rechargeable rechargeable
battery. One type of rechargeable battery is Lithium-Polymer battery (Li-Po). Li-Po
batteries are widely used in the field of remote control, drone, and robotics. Many users
choose the battery because it has a large electrical energy storage capacity as well as a high
discharge rate capability, and has a small shape. The high capability of Li-Po batteries,
making the battery has a short life compared to other types of batteries, therefore Li-Po
batteries require special handling in the case of charging (charging).
In this research, the design of hardware and software for control of li-po battery
charger. The source used for charging comes from a converter flyback with 220 Vac input,
this charger control uses Atmega 328 as data processing. The charger control will control
for charging each battery cell. 16x2 LCD is used as a display on this tool. In the LCD will
display the duration of charging and voltage for each battery cell, if the battery cell
condition is full then the automatic charging is lost.
The test results show that the charger control can adjust the battery charging, with
the final result of the average success rate for cell 1 is 99.05%, the cell 2 is 99.77%, and
the cell 3 is 99.41%. The voltage sensor uses optocoupler with The average success rate of
cell 1 is 99,36%, cell 2 is 99,67%, cell 3 is 99,14%.
Key words: Baterai Li-Po, balance charger, Flyback konverter, Mikrokontroler AVR.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Syukur kepada Allah atas segala rahmat dan kasih-Nya yang senantiasa
memberikan kekuatan dan penghiburan kepada penulis melalui perjumpaan-perjumpaan
dengan setiap orang dalam kehidupan sehari-hari sehingga tugas akhir ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa banyak bantuan dan
bimbingan serta dukungan yang didapatkan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Sudi Mungkasi, Ph.D., selaku Dekan Falkultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik
Elektro Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Martanto.M.T , selaku Dosen Pembimbing tugas akhir yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan.
4. Bapak Pius Yozy Merucahyo, ST., MT., selaku dosen pembimbing akademik
Program Studi Teknik Elektro angkatan 2013.
5. Bapak Petrus Setya Prabowo S.T., M.T. dan Ir. Tjendro M.Kom selaku dosen
penguji.
6. Seluruh Dosen Teknik Elektro yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat
kepada penulis selama proses perkuliahan.
7. Papa, mama, dan kakak ku serta keluarga yang telah memberikan perhatian dan
dukungan.
8. Seluruh teman-teman prodi Teknik Elektro atas kerja sama dan kebersamaannya
selama menjalani studi.
9. Teman-teman kos yang menjadi teman hidup serumah dalam menjalani masa studi.
10. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu atas bantuan,
bimbingan, kritik dan saran.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL (Bahasa Indonesia) .................................................................
i
HALAMAN JUDUL (Bahasa Inggris) .....................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.....................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP .........................................
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................................
vi
INTISARI ....................................................................................................................
vii
ABSTRACT ................................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ...............................................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................
xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................
1
1.2. Tujuan dan Manfaat ..........................................................................................
2
1.3. Batasan Masalah ...............................................................................................
2
1.4. Metodologi Penelitian .......................................................................................
2
BAB II DASAR TEORI
2.1. Baterai Li-Po .....................................................................................................
4
2.1.1. Discharge Rating ( “C” rating ) dan Pengisian .........................................
4
2.2. Konverter Flyback ............................................................................................
5
2.3. IC UC3845 ........................................................................................................
10
2.3.1. UVLO........................................................................................................
11
2.3.2. Osilator ......................................................................................................
12
2.3.3. Sensor Arus ...............................................................................................
13
2.3.4. Error Amplifier .........................................................................................
13
2.4. Tipe dua Kompensator ......................................................................................
15
2.5. Rangkaian Snubber ...........................................................................................
16
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.6. TL431................................................................................................................
18
2.7. Mikrokontroler Atmega 328 .............................................................................
19
2.7.1. Konfigurasi pin Atmega 328 .....................................................................
19
2.7.2. Timer / Counter .........................................................................................
20
2.7.3. Analog to Digital Converter (ADC) ........................................................
21
2.8. LCD 16x2..........................................................................................................
21
2.9. Trafo..................................................................................................................
22
2.10. Sensor Arus ACS712 ......................................................................................
24
2.11. Mosfet .............................................................................................................
25
2.11.1. Struktur Mosfet .......................................................................................
25
2.11.2. Karakteristik Pensaklaran Mosfet ...........................................................
25
2.12. Optocoupler 4n35 ...........................................................................................
26
2.13. Regulator 7805 ................................................................................................
27
BAB III PERANCANGAN
3.1. Model Sistem ....................................................................................................
29
3.2. Perancangan Perangkat Keras ...........................................................................
30
3.2.1. Perancangan Flyback Konverter .............................................................
30
3.2.2. Perancangan Rangkaian Umpan balik ....................................................
40
3.2.3. Minimum Sytem tmega 328 ...................................................................
41
3.2.4. Rangkaian LCD 16x2 .............................................................................
42
3.2.5. Sensor Arus dan Tegangan .....................................................................
42
3.2.6. Regulator & Tombol ...............................................................................
44
3.2.7. Driver Mosfet .........................................................................................
45
3.3. Perancangan Perangkat Lunak ..........................................................................
45
3.3.1. Diagram Alir Program Utama .................................................................
46
3.3.2. Diagram Alir Cek Tegangan Baterai ......................................................
47
3.3.3. Diagram Alir Menentukan Arus Awal ...................................................
48
3.3.4. Diagram Alir Proses Pengisian ...............................................................
49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Bentuk Fisik Hardware .........................................................................................
51
4.2. Cara Kerja Alat dan Penggunaan Alat ...................................................................
53
4.2.1. Cara Kerja Alat .............................................................................................
53
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.2.2. Cara Penggunaan Alat ...................................................................................
54
4.3. Perubahan Perancangan Flyback Konverter ..........................................................
54
4.4. Perubahan Diagram Alir Cek Tegangan ................................................................
58
4.5. Pengujian Flyback Konverter ................................................................................
58
4.6. Analisa dan Pengujian Sistem ...............................................................................
64
4.7. Pengujian Sensor Tegangan ..................................................................................
70
4.8. Pengujian Sensor Arus ..........................................................................................
75
4.9. Pembahasan Software ...................................................................................................
71
4.9.1. Tampilan Menu LCD .....................................................................................
78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ............................................................................................................
83
5.2. Saran ......................................................................................................................
83
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................
84
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Data Pengujian Pengisian Satu ..............................................
L2
Lampiran 2 Listing program Pengisian ...............................................................
L-25
Lampiran 3 Skematik Rangkaian Kontrol Charger ............................................
L-52
Lampiran 4 Skematik Rangkaian Flyback Konverter .........................................
L-43
Lampiran 5 Data Pengujian Flyback Konverter ..................................................
L-54
Lampiran 6 Perhitungan Perubahan Flyback Konverter .....................................
L-58
Lampiran 7 Manual Book Operation...................................................................
L-61
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Diagram blok sistem .................................................................................
3
Gambar 2.1. Baterai Li-Po............................................................................................
4
Gambar 2.2. Konverter flyback.....................................................................................
5
Gambar 2.3. Arus primer dan sekunder ........................................................................
5
Gambar 2.4. Gelombang tegangan kapasitor masukan. ...............................................
6
Gambar 2.5. Gelombang arus tipe DCM. ....................................................................
7
Gambar 2.6. Ids mosfet dan Krf ...................................................................................
8
Gambar 2.7. Diagram blok UC3845.............................................................................
11
Gambar 2.8. Posisi Rin dan Cin. ..................................................................................
12
Gambar 2.9. Karakteristik Fosc, Rt ..............................................................................
12
Gambar 2.10. Sensor arus .............................................................................................
13
Gambar 2.11. Continuous inductor current ..................................................................
14
Gambar 2.12. Tanpa continuous inductor current ........................................................
14
Gambar 2.13. Error amp open loop gain .....................................................................
14
Gambar 2.14. Rangkaian compensator tipe dua ...........................................................
15
Gambar 2.15. Rangkaian snubber ................................................................................
16
Gambar 2.16. Lonjakan tegangan pada Vds .................................................................
16
Gambar 2.17. Tegangan Vds mosfet dan Vsn ..............................................................
17
Gambar 2.18. Rangkaian TL431 ..................................................................................
20
Gambar 2.19. Konfigurasi pin Atmega328 ..................................................................
20
Gambar 2.20. Timing diagram ......................................................................................
21
Gambar 2.21. Potensio pengatur kontras LCD .............................................................
22
Gambar 2.22. Sandwich winding ..................................................................................
23
Gambar 2.23. Arah lilitan trafo ....................................................................................
23
Gambar 2.24. Lilitan dengan 3 kawat...........................................................................
23
Gambar 2.25. Typical circuit application ACS712 ......................................................
24
Gambar 2.26. Karakteristik tegangan output ................................................................
25
Gambar 2.27. Karakteristik Ids dan Vds ......................................................................
25
Gambar.2.28. Rangkaian driver mosfet .......................................................................
26
Gambar 2.29. Karakteristik Ic dan If ............................................................................
26
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.30. Rangakaian optocoupler ........................................................................
27
Gambar 2.31. Rangkaian regulator 7805 ......................................................................
27
Gambar 2.32. Rangkaian regulator ...............................................................................
28
Gambar 3.1. Diagram blok sistem. .............................................................................
29
Gambar.3.2. Rancangan 3 D bentuk alat ......................................................................
30
Gambar 3.3. Rangkaian UC3845..................................................................................
34
Gambar 3.4. Rangkaian snubber ..................................................................................
38
Gambar 3.5. Rangkaian compensator...........................................................................
39
Gambar 3.6. Rangkaian TL431 ....................................................................................
40
Gambar 3.7. Rangkaian osilator ...................................................................................
41
Gambar 3.8. Rangkaian reset .......................................................................................
41
Gambar 3.9. Rangkaian LCD 16x2 ..............................................................................
42
Gambar 3.10. Rangkaian ACS712 ...............................................................................
42
Gambar 3.11. Rangkaian sensor tegangan ...................................................................
43
Gambar 3.12. Karakteristik 4n35 sebagai sensor tegangan ..........................................
43
Gambar 3.13. Regulator tegangan 5v ...........................................................................
44
Gambar 3.14. Rangkaian driver mosfet ........................................................................
45
Gambar 3.15. Diagram alir program utama ..................................................................
45
Gambar 3.16. Diagram alir program cek tegangan ......................................................
46
Gambar 3.17. Diagram alir menentukan arus awal ......................................................
47
Gambar 3.18. Diagram alir proses pengisian baterai....................................................
48
Gambar 4.1. Kontrol charger .......................................................................................
51
Gambar 4.2. Flyback konverter ....................................................................................
52
Gambar 4.3. Komponen penyusun alat ........................................................................
53
Gambar 4.4. Rangkaian flyback konverter dengan keluaran 12V,5V,5V. ...................
56
Gambar 4.5. Perubahan Diagram blok sistem. .............................................................
57
Gambar 4.6. Rangkaian Flyback konverter menggunakan ICSTR6252. .....................
57
Gambar 4.7. Perubahan diagram alir cek tegangan. .....................................................
58
Gambar 4.8. Pengujian keluaran 5V dengan beban 5 Ohm..........................................
59
Gambar 4.9. Pengujian keluaran 5V dengan beban 20 ohm... ....................................
60
Gambar 4.10 Gelombang output 10V pada kondisi tanpa beban. ................................
61
Gambar 4.11. Pengukuran tegangan Vds saat kondisi tanpa beban..... .......................
62
Gambar 4.12. Ferit trafo yang digunakan, tipe EE..... .................................................
62
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.13. (a) Lilitan rapat sekunder trafo. (b) Lilitan renggang sekunder trafo. ...
63
Gambar 4.14. Pengujian kontrol charger saat melakukan pengisian baterai...... .........
64
Gambar 4.15. Grafik tegangan sel-1 terhadap waktu...... ............................................
66
Gambar 4.16. Grafik Arus pengisian sel-1 terhadap waktu...... ..................................
67
Gambar 4.17. Grafik tegangan sel-2 terhadap waktu...... ............................................
67
Gambar 4.18. Grafik arus Sel-2 terhadap waktu....... ..................................................
68
Gambar 4.19. Grafik tegangan sel-3 terhadap waktu....... ...........................................
68
Gambar 4.20. Grafik arus pengisian sel-3 terhadap waktu....... ...................................
69
Gambar 4.21. Rangkaian Optocoupler sebagai Sensor Tegangan...... ........................
70
Gambar 4.22. Optocoupler yang digunakan sebagai sensor tegangan....... .................
71
Gambar 4.23. Grafik karakteristik optooupler 1........ ..................................................
72
Gambar 4.24. Grafik karakteristik optocoupler 2.........................................................
72
Gambar 4.25. Grafik karakteristik optocoupler 3.........................................................
73
Gambar 4.26. List program pembacaan sensor tegangan......... ....................................
74
Gambar 4.27. Modul sensor arus ACS712 yang digunakan......... ...............................
75
Gambar 4.28. List program pembacaan sensor arus........ .............................................
76
Gambar 4.29. List program tampilan awal......... .........................................................
78
Gambar 4.30. Tampilan awal LCD......... ....................................................................
79
Gambar 4.31. Tampilan tegangan tiap sel dan total baterai......... ...............................
79
Gambar 4.32. List program tampilan tegangan tiap sel.......... .....................................
79
Gambar 4.33. Tampilan mengatur kapasitas baterai pada LCD.......... ........................
80
Gambar 4.34. List program mengatur kapasitas baterai.......... ....................................
80
Gambar 4.35. Tampilan LCD saat proses pengisian berlangsung.......... .....................
81
Gambar 4.36. List program interrupt lama waktu pengisian. .......................................
81
Gambar 4.37. List program tampilan LCD saat pengisian. ..........................................
82
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Diode fast recovery......................................................................................
9
Tabel 2.2. Diode Schottky Barrier ................................................................................
9
Tabel 2.3. Fungsi setiap pin UC3845 ...........................................................................
11
Tabel 2.4. Rekomendasi rating arus dan tegangan .......................................................
18
Tabel 2.5. Nilai Resistor Pull-up. .................................................................................
19
Tabel 2.6. Jenis inti trafo ..............................................................................................
22
Tabel 2.7. Deskripsi pin ACS712 .................................................................................
24
Tabel 3.1. Rancangan pengisian baterai. ......................................................................
50
Tabel 4.0. Hasil perubahan flyback konverter dengan keluaran 12V,5V,5 ……..……. 55
Tabel 4.1. Hasil perhitungan perubahan Flyback konverter (keluaran 10V,12V,5V)..
56
Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Error 1 pada Flyback konverter. ...................................
59
Tabel 4.3. Hasil Pengamatan Error 2 pada Flyback konverter. ...................................
60
Tabel 4.4. Pengujian pengaruh beban terhadap frekuensi keluaran. ............................
61
Tabel 4.5. Pengujian kerapatan lilitan sekunder terhadapat keluaran flyback konverter. 63
Tabel 4.6. (lanjutan) Pengujian kerapatan lilitan sekunder terhadapat keluaran
flyback konverter. ......................................................................................
64
Tabel 4.7. Hasil Pengisian baterai Li-Po setiap 120 detik.. ..........................................
65
Tabel 4.8. (lanjutan) Hasil Pengisian baterai Li-Po setiap 120 detik.. .........................
66
Tabel 4.9. Hasil pengukuran saat pengisian berhenti………..………………………… 69
Tabel 4.10. Perbandingan pengukuran hasil akhir tegangan baterai dengan multimeter. 70
Tabel 4.11. Hasil pengukuran keluaran optocoupler terhadap tegangan baterai……… 71
Tabel 4.12. Hasil Perbandingan sensor tegangan (pengulangan 40x)
dengan multimeter ....................................................................................
73
Tabel 4.13. (lanjutan) Hasil Perbandingan sensor tegangan (pengulangan 40x)
dengan multimeter. ...................................................................................
74
Tabel 4.14. Hasil Perbandingan sensor arus (pengulangan 40x) dengan multimeter...
75
Tabel 4.15. (Lanjutan) Hasil Perbandingan sensor arus (pengulangan 40x)
dengan multimeter.. ...................................................................................
76
Tabel 4.16. Pengujian Vout sensor terhadap arus. .......................................................
77
Tabel 4.17. Sensitifitas sensor per step ADC.. .............................................................
77
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pada saat ini telah banyak alat – alat elektronik yang membutuhkan sumber energi
dari baterai. Jenis baterai yang dipilih merupakan baterai yang bersifat rechargeable, yang
dimaksud dengan rechargeable yaitu baterai yang dapat diisi kembali. Salah satu jenis
baterai yang dapat diisi kembali yaitu baterai Lithium-Polymer ( Li-Po ) . Baterai Li-Po
banyak digunakan pada bidang remote kontrol, drone, dan robotika. Banyak pengguna yang
memilih baterai tersebut karena memiliki kapasitas penyimpanan energi listrik yang besar
serta kemampuan discharge rate yang tinggi, dan memiliki bentuk yang kecil. Kemampuan
yang tinggi dari baterai Li-Po, membuat baterai tersebut memiliki umur yang pendek
dibandingkan jenis baterai lainnya, karena itu maka baterai Li-Po membutuhkan penanganan
khusus dalam hal pengisian (charging). Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam
pengisian baterai Li-Po yaitu overcharging, hal tersebut akan mengakibatkan baterai
menjadi panas dan menggelembung, jika terus dibiarkan maka baterai bisa meledak. Oleh
karena itu dibutuhkan sebuah alat charger yang dibuat khusus sesuai dengan karakteristik
baterai Li-Po, yang memungkinkan dapat mengurangi dampak berkurangnya umur baterai.
Pada penelitian sebelumnya yang dibuat oleh Rezadita Novanky “Sistem alat
pengisian baterai lithium polymer menggunakan pengontrol CN3063”[1]. CN3063
merupakan IC yang biasa digunakan untuk pengisian baterai, dengan arus yang dapat diatur
sampai 600mA. Pada penelitian yang akan dilakukan, charger menggunakan flyback
konverter dengan IC UC3845 dan kontrol charger dengan mikrokontroler atmega 328.
Konverter flyback biasa dipakai untuk daya sampai 100 watt. Keuntungan utama dari
konverter flyback adalah menggunakan komponen yang paling sedikit dibanding konverter
lainnya. Konverter ini sering digunakan untuk menghasilkan banyak level tegangan, dengan
mendesain lilitan pada trafo. Salah satu keuntungan menggunakan UC3845 untuk kontrol
flyback karena ic tersebut memiliki fitur proteksi yang cukup baik dan membutuhkan power
yang rendah, serta memiliki error amplifier sebagai umpan balik. Charger dilengkapi oleh
LCD (2x16), yang memberikan informasi baterai saat proses pengisian sedang berlangsung,
sehingga pengguna dapat mengetahui kondisi baterai. Mikrokontroler yang digunakan yaitu
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
atmega 328, karena memiliki fitur yang cukup untuk sebagai kontrol charging dan
pemproses data.
1.2.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah alat charger untuk mengisi
baterai 3 sel Li-Po, dengan masukan dari sumber listrik PLN.
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Mencegah terjadinya pengisian berlebihan pada baterai dan menghindari arus
yang berlebihan saat pengisian, karena baterai akan dikontrol untuk tiap sel nya.
2. Sebagai acuan dan rujukan dalam mengaplikasikan flyback konverter serta PWM
kontrol pada sistem pengisian baterai.
3. Sebagai bahan referensi mahasiswa dalam mempelajari flyback konverter dan
PWM kontrol pengisian baterai.
1.3.
Batasan Masalah
Penelitian akan dibatasi pada pembuatan pengisian baterai menggunakan flyback
konverter, yang akan dikontrol menggunakan mikrokontroler atmega 328 dengan bahasa
pemrograman C++.
1. Terdapat 3 keluaran charger yang digunakan untuk mengisi sel 1,2, dan 3 pada
baterai, dengan arus maksimal pengisian tiap sel 1 A.
2. Frekuensi switching yang digunakan sebesar 67 Khz.
3. Masukan charger dirancang pada tegangan 100 – 240 Vac, 50 Hz .
4. Liquid crystal display (LCD) 2x16 sebagai penampil kondisi baterai.
5. Mikrokontroler atmega 328 sebagai pemproses data dan kontrol charging.
6. TL431 sebagai umpan balik.
1.4.
Metodologi Penelitian
1. Studi litelatur.
Sebelum memulai penelitian ini, langkah pertama yaitu mencari referensi dan
data – data yang mendukung untuk pembuatan dan perancangan alat.
2. Perancangan hardware dan software.
Pada tahap ini dilakukan proses perancangan, yang bertujuan untuk menentukan
spesifikasi komponen yang akan digunakan, serta membuat algoritma program
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang akan digunakan, sesuai dengan hardware yang akan dibuat. Berikut
merupakan diagram blok sistem yang akan dibuat.
AC
220V
Rangkaian
Penyearah
Konverter
flyback
Kontrol
Baterai
Li-Po
3sel
Pengisian
Gambar 1.1. Diagram blok sistem
3. Pembuatan hardware dan software.
Pada tahap ini alat akan dibuat sesuai dengan tahapan perancangan, dimulai dari
pembuatan rangkaian penyearah sampai pada pembuatan kontrol pengisian.
Tahapan pembuatan telah disesuaikan dengan fungsi tiap sistem.
4. Pengambilan data.
Pengambilan data dilakukan dengan cara mengganti baterai dengan dua baterai yang
berbeda, dan dilakukan pengamatan terhadap arus charging dan tegangan baterai.
5. Analisa dan pengambilan kesimpulan.
Tahap akhir yaitu analisa dari data yang telah diambil dan kesimpulan. Analisa
dilakukan untuk mengetahui apakah alat yang dibuat sudah sesuai dengan
perancangan atau belum. Kesimpulan didapatkan dari semua hasil proses pembuatan
alat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
DASAR TEORI
2.1.
Baterai Li-Po
Baterai lithium polymer (Li-Po) merupakan jenis baterai baru yang banyak digunakan
dibanyak perangkat elektronik. Baterai tersebut telah menjadi pilihan utama oleh konsumen
yang membutuhkan daya yang besar dan jangka waktu lama [1]. Terdapat tiga spesifikasi
yang biasanya tertera pada baterai yaitu discharge rating, capacity, cell count.
Gambar 2.1. Baterai Li-Po [2].
Baterai Li-Po memiliki tegangan tiap sel yaitu 3,7 V, sehingga jika baterai terdiri dari 3 sel
maka total tegangan baterai 11,1 V. Jika baterai telah terisi penuh maka tegangan tiap sel
mencapai 4,2 V, dan tegangan minimum sel untuk melakukan pengisian yaitu 3 V/ sel, jika
tegangan baterai kurang dari 3 V kemungkinan besar baterai telah rusak.
2.1.1. Discharge Rating ( “C” rating ) dan Pengisian [2]
Besarnya nilai “ C “ merupakan ukuran dari seberapa cepat baterai dapat melakukan
pelepasan energi ( discharge ) dengan aman dan tanpa merugikan baterai . “C” merujuk pada
besarnya kapasitas baterai, sebagai contoh pada gambar 2.1 sebuah baterai memiliki
kapasitas 5A-50C sehingga beban maksimum yang dapat ditanggung baterai secara terus
menerus yaitu 5 x 50 = 250 A. Jika arus beban melebihi batas tersebut, baterai bisa terbakar.
Pengisian baterai Li-Po lebih lambat dibandingkan jenis baterai NiMh dan NiCd. C rating
juga menentukan kapasitas pengisian yang aman, untuk sebagian besar baterai Li-Po arus
pengisian yang aman yaitu sebesar 1C. Namun terdapat baterai Li-Po yang memungkinkan
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
untuk melakukan fast charging, biasanya pada baterai terdapat keterangan seperti “3C
charger rate” jika kapasitas baterai 5A sehingga arus pengisian yang aman bisa mencapai
15A.
2.2. Konverter Flyback
Dalam industri, topologi yang sering dipakai adalah turunan buck-boost yang lebih
popular disebut konverter flyback. Pada konverter ini, energi tersimpan di trafo akan naik
saat saklar mosfet ditutup. Saat saklar dibuka, energi tersimpan di trafo akan dikirim ke
beban melalui diode. Konverter ini sering digunakan untuk menghasilkan banyak level
tegangan, dengan mendesain lilitan pada trafo.
Gambar 2.2. Konverter flyback [3].
Gambar 2.3. Arus primer dan sekunder [3].
Pada saat saklar dalam kondisi on, arus akan mengalir dari input menuju ke lilitan primer.
Pada kondisi tersebut energi akan tersimpan pada lilitan primer. Semakin lama waktu on
saklar, maka semakin besar arus puncak pada lilitan primer. Diode output dalam kondisi
reverse bias dan memblok energi yang tersimpan dalam trafo, arus pada beban didapatkan
dari kapasitor output. Pada saat saklar dalam kondisi off, arus pada lilitan primer akan
menurun dan mengubah polaritas lilitan sekunder menjadi positif. Diode output dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
kondisi forward bias dan melewatkan arus dari lilitan sekunder ke output. Pada kondisi ini
kapasitor output akan terisi [3]. Untuk merancang konverter flyback langkah pertama yaitu
sebagai berikut :
Langkah ke-1. Menentukan spesifikasi sistem [4].
Tentukan nilai awal yang dibutuhkan seperti tengangan masukan, frekuensi
masukan, dan efisiensi. Gunakan eff = 0,7 – 0,75 untuk keluaran tegangan rendah dan eff =
0,8 – 0,85 untuk keluaran tegangan tinggi. Maksimum daya masukan dapat dicari
menggunakan persamaan berikut :
𝑃𝑖𝑛 =
π‘ƒπ‘œ
𝐸𝑓𝑓
(2.1)
Untuk konverter flyback yang memiliki keluaran lebih dari satu keluaran, maksimum daya
keluaran diperoleh dari total daya tiap keluaran.
𝐾𝑙(𝑛) =
π‘ƒπ‘œ(𝑛)
π‘ƒπ‘œ
(2.2)
Untuk konverter flyback dengan satu keluaran nilai Kl(n) = 1.
Langkah ke-2. Menentukan besarnya range input DC [4].
Menentukan kapasitor masukan DC dengan 2 – 2,5uF per watt daya masukan.
Setelah kapasitor input telah ditentukan untuk mencari Vdc min menggunakan persamaan
berikut :
𝑉𝑑𝑐 π‘šπ‘–π‘› = √2 ∗ 𝑉𝑙𝑖𝑛𝑒 π‘šπ‘–π‘›2 −
𝑃𝑖𝑛 ∗ (1 − π·π‘β„Ž)
𝐢𝑑𝑐 ∗ 𝐹𝑙
(2.3)
Dch merupakan ratio dari pengisian kapasitor input.
Gambar 2.4. Gelombang tegangan kapasitor masukan [4].
Untuk menentukan Vdc max menggunakan persamaan :
𝑉𝑑𝑐 max = √2 ∗ 𝑉𝑙𝑖𝑛𝑒 max
(2.4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Langkah ke-3. Menentukan maksimum dutycycle [4].
Konverter flyback memiliki dua tipe operasi yaitu Continous Conduction Mode
(CCM) dan Discontinous Conduction Mode (DCM). Untuk tiap tipe memiliki keunggulan
dan kelemahan tersendiri. Tipe DCM memiliki kondisi pensaklaran yang bagus dan memiliki
besar trafo yang kecil dibandingkan dengan tipe CCM.
Gambar 2.5. Gelombang arus tipe DCM [4].
Menentukan nilai Dmax akan mempengaruhi besar Vds mosfet. Nilai Dmax yang disarankan
yaitu antara 0,45 – 0,5. Setelah menentukan nilai Dmax, nilai Vds nominal dicari
menggunakan persamaan berikut :
𝑉𝑅𝑂 =
π·π‘šπ‘Žπ‘₯
∗ 𝑉𝑑𝑐 min
1 − π·π‘šπ‘Žπ‘₯
𝑉𝑑𝑠 π‘›π‘œπ‘š = 𝑉𝑑𝑐 max +π‘‰π‘…π‘œ
(2.5)
(2.6)
Langkah ke-4. Menentukan besarnya induktansi primer [4].
Menentukan besarnya induktansi primer pada kondisi beban penuh dan minimum
tegangan masukan.
𝐿𝑝 =
(𝑉𝑑𝑐 min∗ π·π‘šπ‘Žπ‘₯)2
2 ∗ 𝑃𝑖𝑛 ∗ 𝐹𝑠 ∗ πΎπ‘Ÿπ‘“
(2.7)
Fs merupakan frekuensi pensaklaran yang digunakan. Krf merupakan ripple factor pada
saat kondisi beban penuh dan masukan minimum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Gambar 2.6. Ids mosfet dan Krf [4].
Setelah lilitan primer diketahui, arus puncak ids dan ids rms dapat dicari menggunakan
persamaan berikut :
βˆ†πΌ =
𝑉𝑑𝑐 π‘šπ‘–π‘› ∗ π·π‘šπ‘Žπ‘₯
𝐿𝑝 ∗ 𝐹𝑠
𝐼𝐸𝐷𝐢 =
(2.8)
𝑃𝑖𝑛
𝑉𝑑𝑐 π‘šπ‘–π‘› ∗ π·π‘šπ‘Žπ‘₯
πΌπ‘‘π‘ π‘π‘’π‘Žπ‘˜ = 𝐼𝑒𝑑𝑐 +
(2.9)
βˆ†πΌ
2
πΌπ‘‘π‘ π‘Ÿπ‘šπ‘  = √[3 ∗ 𝐼𝑒𝑑𝑐 2 + (
(2.10)
βˆ†πΌ 2 π·π‘šπ‘Žπ‘₯
) ]∗
2
3
(2.11)
Tahap ke-5. Menentukan besarnya lilitan untuk setiap output [4].
Setelah didapatkan jumlah lilitan primer, untuk mencari lilitan sekunder setiap output
menggunakan persamaan sebagai berikut :
𝑁𝑝
π‘‰π‘Ÿπ‘œ
=
𝑁𝑠
π‘‰π‘œ1 + 𝑉𝑓1
(2.12)
Vo1 merupakan tegangan output pertama, sedangkan Vf1 merupakan tegangan maju diode
output. Untuk konverter flyback yang memiliki keluaran lebih dari satu maka
perbandingannya sebagai berikut :
𝑁𝑠(𝑛) =
π‘‰π‘œ(𝑛) + 𝑉𝑓(𝑛)
∗ 𝑁𝑠1
π‘‰π‘œ1 + 𝑉𝑓1
(2.13)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Tahap ke-6. Menentukan diode penyearah untuk tiap output [4].
Untuk setiap keluaran memiliki diode penyearah, maksimum tegangan balik dan
arus rms dicari menggunakan persamaan berikut :
𝑉𝑑 = π‘‰π‘œ(𝑛) +
π‘‰π‘‘π‘π‘šπ‘Žπ‘₯ ∗ (π‘‰π‘œ(𝑛) + 𝑉𝑓(𝑛))
π‘‰π‘…π‘œ
1 − π·π‘šπ‘Žπ‘₯
π‘‰π‘Ÿπ‘œ ∗ 𝐾𝑙(𝑛)
𝐼𝑑(𝑛)π‘Ÿπ‘šπ‘  = πΌπ‘‘π‘ π‘Ÿπ‘šπ‘  ∗ √
∗
π·π‘šπ‘Žπ‘₯
π‘‰π‘œ(𝑛) + 𝑉𝑓(𝑛)
(2.14)
(2.15)
Maksimum tegangan balik diode dan arus :
π‘‰π‘Ÿπ‘Ÿπ‘š > 1,3 ∗ 𝑉𝑑(𝑛)
(2.16)
𝐼𝐹 > 1,5 ∗ 𝐼𝑑(𝑛)π‘Ÿπ‘šπ‘ 
(2.17)
Diode yang biasa digunakan yaitu tipe diode ultra fast recovery dan schottky barrier. Berikut
merupakan tabel diode yang bisa digunakan :
Tabel 2.1. Diode fast recovery [4].
Tabel 2.2. Diode Schottky Barrier [4].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Tahap ke-7. Menentukan kapasitor output [4].
Kapasitor output ditentukan untuk memperoleh keluaran tegangan ripple sesuai
dengan rancangan. Semakin besar kapasitornya maka tegangan ripple semakin kecil.
Biasanya sangat sulit untuk mendapatkan ripple yang sesuai keinginan, dikarenakan
besarnya nilai ESR pada kapasitor. Pada output akan ditambahkan LC filter dengan frekuensi
filter antara 1/10 – 1/5 dari frekuensi pensaklaran.
Berikut persamaan untuk menentukan tegangan ripple dan LC filter :
βˆ†π‘‰π‘œ(𝑛) =
𝐹𝑐 =
πΌπ‘œ(𝑛) ∗ π·π‘šπ‘Žπ‘₯
πΆπ‘œ(𝑛) ∗ 𝐹𝑠
1
2πœ‹√𝐿𝐢
(2.18)
(2.19)
2.3. IC UC3845
IC UC3845 menghasilkan frekuensi tetap dan termasuk current mode controller. IC
ini dirancang khusus untuk aplikasikan off-line dan dc-dc konverter. IC ini memiliki 2 model
yaitu 8-pin dan 14 pin, yang digunakan untuk merancang flyback konverter yaitu tipe 8-pin.
IC ini memiliki banyak kelebihan ( feature ), sebagai berikut :
1. Trimmed Oscillator for Precise Frequency Control.
2. Oscillator Frequency Guaranteed at 250 kHz.
3. Current Mode Operation to 500 kHz Output Switching Frequency.
4. Output Deadtime Adjustable from 50% to 70%.
5. Automatic Feed Forward Compensation.
6. Latching PWM for Cycle−By−Cycle Current Limiting.
7. Internally Trimmed Reference with Undervoltage Lockout.
8. High Current Totem Pole Output.
9. Undervoltage Lockout with Hysteresis.
10. Low Startup and Operating Current.
11. These Devices are Pb−Free and are RoHS Compliant.
12. NCV Prefix for Automotive and Other Applications Requiring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Gambar 2.7. Diagram blok UC3845 [5].
Dari gambar 2.8 menunjukan diagram blok IC UC3845 untuk tipe 8-pin dan 14-pin. Untuk
mengakses fungsi yang dimiliki IC UC3845, yaitu melalui pin yang telah disediakan. Fungsi
untuk tiap pin adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3. Fungsi setiap pin UC3845 [5].
2.3.1. Under Voltage-Lockout (UVLO) [6]
UVLO merupakan salah satu fungsi yang dimiliki IC UC3845. UVLO berfungsi
untuk menjamin supply IC telah cukup sebelum UC3845 beroperasi penuh dan mengaktifkan
output. IC UC3845 memiliki spesifikasi 8,4 V ( UVLO turn-on ) dan 7,6 V ( UVLO turn-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
off ). Diperlukan Rin dan Cin dengan startup current antara 1mA – 17mA, Cin harus terisi
sampai batas UVLO turn-on melalui Rin.
Gambar 2.8. Posisi Rin dan Cin [6].
2.3.2. Osilator [5]
IC UC3845 mampu menghasilkan frekuensi osilator sampai 250 Khz. Untuk
mendesain osilator yaitu dengan mengubah nilai Rt dan Ct. Untuk menghitung besarnya
nilai Rt dan Ct menggunakan persamaan berikut :
Gambar 2.9. Karakteristik Fosc, Rt [5].
πΉπ‘œπ‘ π‘ =
1,72
𝑅𝑑 ∗ 𝐢𝑑
(2.20)
Persamaan diatas digunakan untuk menghitung nilai Fosc, dengan catatan nilai Rt > 5 Kohm.
Keluaran frekuensi pensaklaran bernilai setengah dari nilai Fosc, sehingga untuk
mendapatkan frekuensi pensaklaran sebesar 50 Khz, dibutuhkan Fosc sebesar 100 Khz.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.3.3. Sensor Arus [5]
UC3845 memiliki sensor arus pada pin 3. Arus yang mengalir pada induktansi primer
akan di konversi menjadi tegangan oleh resistor Rs yang terhubung seri dengan switching
mosfet [5]. Tegangan yang dihasilkan akan dibandingkan dengan keluaran dari error
amplifier, untuk menentukan besar keluaran dutycyle. Saat kondisi normal arus puncak
induktor dikontrol oleh Pin 1 yang merupakan keluaran dari error amplifier. Sesuai dengan
persamaan berikut :
πΌπ‘π‘˜ =
𝑉𝑝𝑖𝑛1 − 1,4 𝑉
3𝑅𝑠
(2.21)
Gambar 2.10. Sensor arus [5].
Kondisi yang tidak normal bisa disebabkan oleh beban yang berlebihan, pada saat kondisi
tersebut ambang batas komparator sensor arus akan menjadi 1 V.
πΌπ‘π‘˜ π‘šπ‘Žπ‘₯ =
1𝑉
𝑅𝑠
(2.22)
2.3.4. Error Amplifier
IC UC3845 memiliki error amplifier untuk menentukan besarnya dutycycle.
Masukan Non-inverting memiliki tengangan sebesar 2,5 V. Keluaran error amplifier (pin 1),
menyediakan exsternal loop compensation. Error amplifier minimum feedback resistansi
dibatasi oleh sumber arus penguat sebesar 0,5 mA. Nilai Rf minimum yang dibutuhkan yaitu
8800 ohm untuk mencapai 1 V batas komparator [5]. Terdapat dua topologi untuk mendesain
error amplifier, yaitu flyback dengan topologi continuous inductor current dan sebaliknya.
Diperlukan juga frekuensi pole dan zero untuk mendesain feedback loop. Berikut tahapan
untuk mendesain feedback loop [4] :
1. Tentukan frekuensi Fc, jika menggunakan LC filter tentukan Fc dibawah
frekuensi filter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Tentukan DC gain kompensator.
3. Tentukan zero kompensator (Fz) sekitar 1/3 Fc.
4. Tentukan pole kompensator (Fp) sekitar 3Fc.
Gambar 2.11. Continuous inductor current [5].
Gambar 2.12. Tanpa continuous inductor current [5].
IC UC3845 memiliki error amplifier dengan tipikal penguatan DC 90 db dan bandwith dari
unity gain sebesar 1 Mhz dengan fase 53 derajat [5].
Gambar 2.13. Error amp open loop gain [5].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2.4.
Tipe Dua Compensator
Tujuan dari penambahan compensation pada error amplifier adalah untuk mengatasi
beberapa penguatan dan fase yang membuat catu daya tidak stabil [7]. Terdapat tiga tipe
compensation, tipe dua merupakan orde satu dengan satu pole, dan zero.
Gambar 2.14. Rangkaian compensator tipe dua [7].
Gambar 2.14 merupakan rangkaian compensator tipe dua, R1 dan R4 biasa disebut
sebagai sampling resistor, yang bertujuan untuk membagi tegangan output yang masuk ke
pin inverting Op-Amp. Untuk merancang compensator diperlukan Fp dan Fz, yagn
berhubungan dengan output filter pada catu daya.
Fp dan Fz pada output filter [7] :
𝐹𝑝 =
1
2πœ‹ ∗ πΆπ‘œ ∗ 𝑅𝑙
(2.23)
𝐹𝑧 =
1
2πœ‹ ∗ πΈπ‘ π‘Ÿ ∗ πΆπ‘œ
(2.24)
Fp dan Fz pada error amplifier [7] :
𝐹𝑝 =
1
2πœ‹ ∗ 𝑅2 ∗ 𝐢3
(2.25)
𝐹𝑧 =
1
2πœ‹ ∗ 𝑅2 ∗ 𝐢1
(2.26)
Equivalent Series Resistor (ESR) merupakan nilai hambatan yang terdapat pada kapasitor,
biasanya nilai ESR sangat kecil, nilai tersebut menentukan kualitas kapasitor. Co merupakan
kapasitor keluaran pada konverter flyback, sedangkan RL merupakan beban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2.5. Rangkaian Snubber [8]
Rangkaian snubber merupakan rangkaian proteksi tegangan induktif. Rangkaian
snubber sangat penting dalam mendesain konverter flyback. Ketika mosfet dalam kondisi
off, akan terjadi lonjakan tegangan tinggi pada kaki drain mosfet, yang disebabkan oleh
resonansi antara induktansi bocor dengan Cds. Tegangan yang berlebihan pada kaki drain
dapat menyebabkan mosfet rusak.
Gambar 2.15. Rangkaian snubber [8].
Gambar 2.16. Lonjakan tegangan pada Vds [8].
Langkah pertama untuk merancang snubber yaitu menentukan besarnya tegangan kapasitor
snubber pada kondisi tegangan masukan minimum dan beban penuh (Vsn). Tegangan Vsn
berkisar antara 2 – 2,5 VRO. Tegangan ini untuk menghitung besar disipasi daya pada
rangkaian snubber.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
𝑃𝑠𝑛 =
(𝑉𝑠𝑛)2
𝑉𝑠𝑛
= 0,5𝐹𝑠 ∗ πΏπ‘–π‘˜ ∗ (πΌπ‘‘π‘ π‘π‘˜)
𝑅𝑠𝑛
𝑉𝑠𝑛 + 𝑉𝑅𝑂
(2.27)
Maksimum tegangan ripple Vsn diperoleh menggunakan persamaan :
βˆ†π‘‰π‘ π‘› =
𝑉𝑠𝑛
𝐢𝑠𝑛 ∗ 𝑅𝑠𝑛 ∗ 𝐹𝑠
(2.28)
Vsn dan arus Ids pada kondisi masukan maksimum dan beban penuh :
2 ∗ 𝑃𝑖𝑛
𝐼𝑑𝑠2 = √
𝐹𝑠 ∗ πΏπ‘š
𝑉𝑠𝑛2 =
𝑉𝑅𝑂 + √𝑉𝑅𝑂2 + 2𝑅𝑠𝑛 ∗ πΏπ‘–π‘˜ ∗ 𝑓𝑠 ∗ 𝐼𝑑𝑠22
2
(2.29)
(2.30)
Gambar 2.17. Tegangan Vds mosfet dan Vsn [8].
Tegangan Vds maksimum pada mosfet :
𝑉𝑑𝑠 max = 𝑉𝑑𝑐 max + 𝑉𝑠𝑛2
(2.31)
Tegangan Vds maksimum disarankan 90 % dari rating tegangan Vds mosfet (BVdss) seperti
pada gambar 2.17. Tegangan diode snubber seharusnya lebih besar dari tengangan BVdss,
biasanya digunakan diode tipe ultra fast dengan rating arus 1 A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2.6. TL431
TL431 merupakan shunt regulator yang keluarannya dapat diatur antara 2,5 V
sampai 36 V dengan menggunakan dua resistor eksternal. TL431 mempunyai tipikal
impedansi dinamis sebesar 0,2 Ohm, dan mempunyai karakteristik turn-on yang tajam
sehingga banyak digunakan sebagai pengganti diode zener pada berbagai macam aplikasi
[9]. Berikut beberapa kelebihan ( features ) TL431 :
1. Programmable Output Voltage to 36 Volts.
2. Low Dynamic Output Impedance 0.2Ω Typical.
3. Sink Current Capability of 1.0 to 100mA.
4. Equivalent Full-Range Temperature Coefficient of 50ppm/°C Typical.
5. Temperature Compensated For Operation Over Full Rated.
6. Operating Temperature Range.
7. Low Output Noise Voltage.
8. Fast Turn-on Response.
Tabel 2.4. Rekomendasi rating arus dan tegangan [9].
Batas maksimal arus katoda pada TL431 dari tabel 2.4 sebesar 100 mA, sebuah resistor dapat
ditambahkan untuk membatasi arus yang masuk ke katoda.
(a)
(b)
Gambar 2.18. (a)Rangkaian TL431 [9] (b) aplikasi rangkaian [4].
Untuk menghitung keluaran tegangan Vo menggunakan persamaan sebagai berikut :
π‘‰π‘œ = (1 +
𝑅1
) ∗ π‘‰π‘Ÿπ‘’π‘“
𝑅2
Nilai CF dan Rbias pada aplikasi rangkaian sebesar 4,7 n F dan 1,2 K ohm [4]
(2.32)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2.7. Mikrokontroler Atmega 328
AVR atmega 328 merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit yang diproduksi oleh
atmel yang berbasis arsitektur RISC. Dengan mengeksekusi instruksi dalam satu siklus clock
tunggal, memungkinkan sistem dirancang untuk mengoptimalkan konsumsi daya dan
kecepatan pemprosesan [10]. Kristal yang dapat digunakan bisa sampai 20Mhz, menurut
datasheet kapasitor keramik yang digunakan sebesar 22pF [10]. Rangkaian reset pada
atmega, waktu pengosongan kapasitor dapat dihitung menggunakan persamaan 2.32 [11].
𝑇 =𝑅∗𝐢
(2.33)
Tabel 2.5. Nilai Resistor Pull-up [10].
Atmega 328 memiliki beberapa fitur seperti berikut [10] :
ο‚·
25 saluran I/O ( Port.B, Port.C, Port.D ).
ο‚·
32 Kb memori program flash.
ο‚·
1024 bytes EEPROM, dan 2 Kb internal SRAM.
ο‚·
Dua 8-bit timer / counter dan satu 16-bit timer / counter.
ο‚·
Watchdog timer dengan osilator internal.
ο‚·
6 PWM pin.
ο‚·
8 pin ADC 10-bit.
ο‚·
Programmable serial USART ( Universal Synchronous Ashynchronous
Receiver Transmiter ).
ο‚·
Port SPI ( Serial Pheriperal Interface ).
2.7.1. Konfigurasi Pin Atmega 328
Deskripsi pin Atmega328 sebagai berikut :
1. PortB (PB7 – PB0 )
PortB sebagai I/O 8-bit dua arah dan beberapa pin digunakan untuk mengakses
fitur atmega 328 seperti eksternal interrupt, timer/counter, SPI, I/O komparator.
2. PortC (PC6 – PC0 )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
PortC sebagai I/O 7-bit dua arah dan beberapa pin digunakan untuk mengakses
fitur atmega328 seperti two-wire serial interface, ADC, exsternal interrupt.
Untuk pin PC6 dapat digunakan sebagai reset.
3. PortD (PD7 – PD0 )
PortD sebagai I/O 8-bit dua arah dan beberapa pin digunakan untuk mengakses
fitur atmega328 seperti USART, timer/counter, exsternal interrupt.
4. VCC ( power supply ).
5. GND ( ground ).
6. AVCC sebagai sumber tegangan untuk pin A/D konverter.
Gambar 2.19. Konfigurasi pin Atmega328 [10].
2.7.2. Timer / Counter
Atmega 328 memiliki 3 timer / counter yaitu dua 8-bit timer 0, 2 dan satu 16-bit
timer-0. Ketiga timer tersebut memiliki beberapa mode operasi seperti mode normal, CTC,
fast PWM, dan phase correct PWM. Fungsi timer yang digunakan yaitu untuk
membangkitkan gelombang dan interrupt overflow .
Normal mode
Merupakan mode operasi yang sederhana. Pada mode ini counter akan selalu menghitung
naik, dan tidak ada fitur reset counter. Counter akan terus menghitung naik sampai mencapai
nilai 8-bit, lalu kembali lagi ke awal ( 0x00 ) [10].
Fast PWM mode
Pada mode ini dapat menghasilkan gelombang PWM frekuensi tinggi. Frekuensi tinggi
tersebut membuat mode fast PWM cocok digunakan sebagai aplikasi DAC. Register TCNT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
hanya mencacah naik saja tidak pernah turun [10]. Berikut timing diagram fast PWM mode
:
Gambar 2.20. Timing diagram [10].
Perhitungan Timer 0 untuk interrupt overflow menggunakan persamaan 2.33 [12] :
𝑑 = 256 − (
𝑑 ∗ πΉπ‘π‘™π‘˜
)
𝑁
(2.34)
Keterangan :
t
= waktu timer 0
Fclk
= frekuesi mikrokontroler ( Kristal )
N
= prescaller
2.7.3. Analog to Digital Converter ( ADC )
Pada atmega328 memiliki analog digital converter (ADC) dengan resolusi 10-bit.
ADC terhubung ke 8-kanal analog multiplexer yang menuju ke Port C. Nilai minimum ADC
mengikuti nilai GND dan nilai maksimum mengikuti nilai tegangan pin AREF [10]. Setelah
proses konversi selesai ( ADCSRA.ADIF set ) hasil konversi terdapat pada register ADCL
dan ADCH [10]. Persamaan yang digunakan untuk menghitung hasil ADC :
𝐴𝐷𝐢 =
2.8
𝑉𝑖𝑛 ∗ 1024
π‘‰π‘Ÿπ‘’π‘“
(2.35)
LCD 16 x 2
LCD merupakan salah satu perangkat penampil yang sering digunakan saat ini. Salah
satu tipe LCD yaitu 16 x 2 yang memiliki 16 kolom dan 2 baris. LCD ini memiliki dimensi
panjang sekitar 8 cm dan lebar 3 cm. Untuk mengatur cahaya kontras LCD menggunakan
potensio yang berkisar 10k -20k [13]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gambar 2.21. Potensio pengatur kontras LCD [13].
2.9. Trafo [14]
Pada konverter flyback trafo merupakan faktor yang penting untuk menentukan
kinerja konverter seperti efisiensi dan regulasi keluaran. Berbeda dengan trafo normal, trafo
flyback pada dasarnya merupakan induktor yang menyediakan penyimpanan energi ,
coupling, dan isolasi untuk konverter flyback. Pada trafo secara umum arus akan mengalir
pada sisi primer dan sekunder bersamaan, namun dalam trafo flyback arus hanya mengalir
pada sisi primer saat pengisisan energi dan mengalir ke sisi sekunder pada saat pelepasan
energi. Pada trafo flyback terdapat gap antara inti untuk meningkatkan kapasitas
penyimpanan energi. Untuk aplikasi tegangan rendah dan keluaran lebih dari satu,
disarankan menggunakan inti yang lebih besar dari rekomendasi. Berikut tabel inti trafo
beserta dayanya :
Tabel 2.6. Jenis inti trafo [14].
Urutan pelilitan pada trafo sangat mempengaruhi besarnya induktansi bocor. Dalam
trafo yang memiliki keluaran lebih dari satu, lilitan sekunder yang memiliki daya keluaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
paling besar harus ditempatkan sedekat mungkin dengan lilitan primer untuk mendapatkan
coupling terbaik dan memperkecil induktansi bocor. Cara yang paling umum dan efektif
untuk mengurangi induktasi bocor adalah sandwich widing.
Gambar 2.22. Sandwich winding [14].
Gambar 2.23. Arah lilitan trafo [14].
Lilitan sekunder yang hanya terdiri dari sedikit putaran, sebaiknya diberi jarak pada saat
pelilitan bukan berkumpul untuk memaksimalkan coupling dengan lilitan primer.
Menggunakan beberapa kawat merupakan teknik tambahan untuk meningkatkan faktor
pengisian dan coupling untuk lilitan dengan jumlah yang sedikit.
Gambar 2.24. Lilitan dengan 3 kawat [14].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2.10. Sensor Arus ACS712
ACS712 merupakan sensor arus yang menggunakan prinsip hall-effect . Salah satu
kelebihan sensor ini adalah, tegangan keluarannya selalu proposional terhadap arus AC dan
DC. ACS712 memungkinkan digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan isolasi tanpa
membutuhkan opto-isolator atau teknik isolasi mahal lainnya [15]. ACS712 memiliki
delapan pin dengan tipe kemasan SOIC. Berikut merupakan deskripsi tiap pin dan typical
circuit application ACS712 :
Gambar 2.25. Typical circuit application ACS712 [15].
Tabel 2.7. Deskripsi pin ACS712 [15].
Karakterisitik tegangan keluaran ACS712 dengan arus puncak sebesar 5 A, memiliki
eror keluaran sebesar 1,5 %. Untuk mengurangi eror tersebut biasanya ditambahkan filter
kapasitor di pin 6.
Gambar 2.26. Karakteristik tegangan output [15].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2.11. Mosfet [16]
Mosfet merupakan salah satu komponen yang dapat digunakan untuk pensaklaran.
Kemampuan pensaklaran diinginkan untuk mendekati ideal, namun pada praktiknya setiap
komponen pensaklaran memiliki batas – batas, seperti kemampuan penanganan daya,
kecepatan pensaklaran, hambatan saat on-state dan off-state. Kemampuan yang terbatas
tersebut menyebabkan terdapat energi yang terbuang saat pergantian kondisi on / off. Berikut
merupakan karakteristik ids dan Vds mosfet :
Gambar 2.27. Karakteristik Ids dan Vds [16].
2.11.1.Struktur Mosfet
Mosfet menggunakan struktur vertical untuk meningkatkan rating power. Dalam
struktur vertical kaki source dan drain berada disisi berlawanan dari silicon wafer. Nilai Rds
on dapat bervariasi antara puluhan miliohms. Besarnya Rds on sangat penting karena
mempengaruhi
total besar daya yang terbuang. Mosfet memiliki daya yang kecil
dibandingkan dengan BJT dan memiliki kemampuan pensaklaran yang relative cepat.
Internal body diode : Mosfet memiliki diode internal atau yang biasa disebut body diode
yang menghubungkan kaki source dengan drain [16].
Internal capacitor
: Terdapat tiga kapasitor internal yaitu Cds, Cgs, Cgd [16].
2.11.2.Karakteristik Pensaklaran Mosfet [16]
Mosfet dapat bekerja pada frekuensi tinggi, namun memiliki dua keterbatasan yaitu
tingginya capasitansi input pada kaki gate, dan terdapat waktu penundaan. Tanggapan
respon frekuensi mosfet dipengaruhi oleh pengisian dan pelepasan dari kapasitor masukan.
Pada saat pensaklaran mosfet akan terdapat daya yang terbuang, dibutuhkan rangkaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
totempole dan optocoupler untuk mengendalikan pensaklaran karena mikrokontroler tidak
bisa mengendalikan secara langsung.
Gambar 2.28. Rangkaian driver mosfet [16].
Untuk merancang rangkaian driver mosfet bisa menggunakan transistor 2N2222A ( hfe100300 ) [21] dan 2N2907A. Dapat ditambahkan rangkaian transistor sebagai saklar setelah
rangkaian optocoupler. Untuk menghitung resistor pull-up menggunakan persamaan 2.34.
β„Žπ‘“π‘’ =
𝑖𝑐 =
𝑖𝑐
𝑖𝑏
𝑉𝑐𝑐 − 𝑣𝑐
𝑅
(2.36)
(2.37)
2.12. Optocoupler 4n35
Optocoupler biasa digunakan untuk merancang rangkaian isolated yang dipisahkan
menggunakan cahaya. Optocoupler 4n35 memiliki satu kanal keluaran.
Gambar 2.29. Karakteristik Ic dan If 4n35 [17].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Gambar 2.29 menunjukan karakteristik perbandingan Ic dan If, dari keterangan
tersebut digunakan untuk merancang keluaran optocoupler.
Nilai If digunakan untuk
merancang besarnya resistor yang membatasi arus pada LED. Nilai Ic digunakan untuk
merancang Rc atau Re pada transistor.
Gambar 2.30. Rangakaian optocoupler [17].
Mengacu pada gambar 2.30, untuk menghitung nilai tegangan output dapat menggunakan
persamaan berikut :
𝑅𝑙𝑒𝑑 =
𝑉𝑖𝑛 − 𝑉𝑓
𝐼𝑓
π‘‰π‘œ = 𝐼𝑐 ∗ 𝑅𝑒
(2.38)
(2.39)
2.13. Regulator 7805
Pengatur tegangan berfungsi untuk menyediakan tegangan keluaran dc tetap, yang
tidak dipengaruhi oleh perubahan tegangan masukan. 7805 merupakan salah satu tipe
regulator tetap yang memiliki tiga terminal yaitu Vin, ground, dan Vout. 7805 memiliki
tegangan minimum masukan sebesar 7,3 V dan maksimal 20 V, keluaran 7805 secara teori
sebesar 5 V namun typical aplikasinya sebesar 4,85 V [18]. Dalam aplikasinya rangkaian
7805 terdapat kapasitor input dan output yang bertujuan untuk menghilangkan tegangan
ripple, agar keluaran lebih stabil.
Gambar 2.31. Rangkaian regulator 7805 [19].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Untuk menurunkan tegangan input 7805 diperlukan rangkaian eksternal menggunakan
transistor dan diode zener. Besarnya arus zener dapat dihitung menggunakan persamaan 2.38
dan 2.39. BD139 bisa diguanakan sebagai transistor dengan Ic maksimal 1,4 A dan hfe 40 240 [20].
Gambar 2.32. Rangkaian regulator [20].
πΌπ‘Ÿ =
𝑉𝑖𝑛 − 𝑉𝑧
𝑅𝑠
𝐼𝑧 = πΌπ‘Ÿ − 𝐼𝑏
(2.40)
(2.41)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
3.1.
Model Sistem
Prinsip kerja dari charger 3 sel baterai Li-Po menggunakan flyback konverter sebagai
berikut. Kontrol charger menggunakan metode balancing charger yang dikontrol dengan
Pulse Width Modulation ( PWM ) oleh mikrokontroler atmega 328. Sehingga charger dapat
mengkontrol pengisian tiap sel baterai. Charger juga dilengkapi dengan tampilan LCD 16x2
yang menampilkan kondisi baterai seperti tegangan tiap sel, dan tegangan baterai. Supply
charger menggunakan flyback konverter, dengan input 220 Vac. Flyback konverter
merupakan salah satu dari DC-DC converter yang menggunakan metode swithcing, dan
output dapat lebih dari satu. Flyback konverter yang dibuat dirancang isolated, yaitu antara
tegangan tinggi dan rendah tidak terhubung secara langsung, dan dipisahkan oleh trafo.
Terdapat dua bagian penting dalam pemodelan sistem ini, yaitu konverter flyback
sebagai supply dan kontrol charger menggunakan atmega 328. Berikut ini adalah gambar
diagram blok dari pemodelan sistem.
Gambar 3.1. Diagram blok sistem.
Dalam perancangan alat ini akan dibuat model seperti gambar 3.2, dengan output
berada di sebelah kiri, dan input di sebelah kanan. Untuk bagian tampilannya menggunakan
LCD 16x2, dilengkapi dengan tiga tombol.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Gambar 3.2. Rancangan 3 D bentuk alat.
3.2.
Perancangan Perangkat Keras
Dalam perancangan charger ini, dibutuhkan beberapa perangkat keras yaitu sebagai
berikut:
1. Konverter flyback menggunakan UC3845.
2. TL431 sebagai umpan balik flyback.
3. Mikrokontroler atmega 328 sebagai pemproses data dan kontrol charging.
4. Sensor arus ACS712 dan sensor tegangan.
5. Driver mosfet dan optocoupler.
3.2.1. Perancangan Flyback Konverter
Untuk merancang flyback konverter, terdapat beberapa langkah perancangan sebagai
berikut :
1. Menentukan spesifikasi sistem.
2. Menentukan besarnya range input tegangan DC.
3. Menentukan besarnya maksimum dutycycle.
4. Menentukan besarnya induktansi primer trafo.
5. Menentukan rancangan UC3845.
6. Menentukan besarnya lilitan sekunder, untuk tiap output.
7. Menentukan diode penyearah, untuk setiap output.
8. Menentukan kapasitor output, dan LC filter (post filter).
9. Mendesain rangkaian RCD snubber.
10. Mendesain umpan balik pada UC3845.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tahap ke-1. Menentukan spesifikasi sistem.
Beberapa nilai awal yang perlu ditentukan sebagai berikut :
ο‚·
Vline min
= 100 V
ο‚·
Efisiensi
= 0.7
ο‚·
Vline max
= 240 V
ο‚·
Dch
= 0.2
ο‚·
F line
= 50 Hz
ο‚·
Cap input
= 150uF / 450 V
ο‚·
Fs
= 50 KHz
Untuk flyback konverter yang memiliki output lebih dari satu, maka untuk tiap
keluaran memiliki daya output masing - masing. Dari parameter yang sudah ditentukan,
dapat diperoleh besarnya maksimum daya masukan dan keluaran dengan menggunakan
persamaan 2.1 dan 2.2 sebagai berikut :
𝑂𝑒𝑑𝑝𝑒𝑑 1,2,3 = 6𝑣 1,5 𝐴
𝑂𝑒𝑑𝑝𝑒𝑑 4 = 12𝑉 0,5 𝐴 ( π‘ π‘’π‘π‘Žπ‘”π‘Žπ‘– π‘π‘Žπ‘‘π‘’ π‘‘π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘šπ‘–π‘˜π‘Ÿπ‘œ )
𝑂𝑒𝑑𝑝𝑒𝑑 5 = 15𝑉 0,2 𝐴 ( π‘ π‘’π‘π‘Žπ‘”π‘Žπ‘– π‘π‘Žπ‘‘π‘’ π‘‘π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘ˆπΆ3845 )
π‘ƒπ‘œπ‘šπ‘Žπ‘₯ = π‘ƒπ‘œ1 + π‘ƒπ‘œ2 + π‘ƒπ‘œ3 + π‘ƒπ‘œ4 + π‘ƒπ‘œ5
π‘ƒπ‘œπ‘šπ‘Žπ‘₯ = 9 + 9 + 9 + 6 + 3 = 36 π‘€π‘Žπ‘‘π‘‘
𝑃𝑖 =
36
0.7
π‘·π’Š = πŸ“πŸ, πŸ’ 𝑾
Tahap ke-2. Menentukan besarnya range input tegangan DC.
Kapasitor DC input telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 150uF, sehingga
perhitungan Vdc min dan Vdc max menggunakan persamaan 2.3 dan 2.4 sebagai berikut :
𝑉𝑑𝑐 π‘šπ‘–π‘› = √2 ∗ 1002 −
51,4 ∗ (1 − 0,2)
150𝑒 ∗ 50π‘˜
𝑽𝒅𝒄 π’Žπ’Šπ’ = 𝟏𝟐𝟎, πŸ’πŸ• 𝑽𝒐𝒍𝒕
𝑉𝑑𝑐 max = √2 ∗ 𝑉𝑙𝑖𝑛𝑒 π‘šπ‘Žπ‘₯
𝑉𝑑𝑐 max = √2 ∗ 240
𝑽𝒅𝒄 𝐦𝐚𝐱 = πŸ‘πŸ‘πŸ—, πŸ’ 𝑽𝒐𝒍𝒕
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tahap ke-3. Menentukan besarnya maksimal dutycycle.
Flyback konverter yang dirancang merupakan tipe Discontinuous Conduction Mode
(DCM). Untuk tipe DCM dalam datasheet disebutkan bahwa besarnya dutycycle akan
mempengaruhi nilai Vdsnom , nilai dutycycle biasanya berkisar antara 0,45 – 0,5. Tipikal
rating dutycycle sebesar 48 %, sehingga Dmax = 0,48. Besar nilai Dmax telah ditentukan
sehingga perhitungan Vdsnom menggunakan persamaan 2.5 dan 2.6 sebagai berikut :
𝑉𝑅𝑂 =
0,45
∗ 118,32
1 − 0,45
𝑽𝑹𝑢 = πŸ—πŸ”, πŸ–πŸŽπŸ– 𝒗𝒐𝒍𝒕
𝑉𝑑𝑠 π‘›π‘œπ‘š = 339,4 + 96,808
𝑽𝒅𝒔 π’π’π’Ž = πŸ’πŸ‘πŸ”, πŸπŸŽπŸ– 𝒗𝒐𝒍𝒕
Vdsnom merupakan rating tegangan antara kaki drain dan source pada mosfet dalam
kondisi normal. Nilai Vds tersebut dapat bertambah karena disebabkan oleh spike voltage
dari induktansi bocor lilitan primer.
Tahap ke-4. Menentukan besarnya induktansi primer.
Perhitungan untuk menentukan besarnya induktansi primer menggunakan persamaan
2.7 sebagai berikut :
𝐿𝑝 =
(120,4∗ 0,45)2
2 ∗ 51,4 ∗ 50π‘˜ ∗ 1
𝑳𝒑 = πŸ“πŸ•πŸ 𝒖𝑯
Krf merupakan ripple factor dalam kondisi beban penuh dan minimum input, untuk
tipe DCM nilai Krf = 1. Dari perhitungan diatas telah didapatkan besar L primer. Langkah
selanjutnya yaitu menghitung arus yang mengalir pada lilitan primer menggunakan
persamaan 2.8, 2.9, 2.10, dan 2.11, arus Ids peak tersebut yang menjadi salah satu acuan
untuk memilih spesifikasi mosfet yang akan dipakai.
βˆ†πΌ =
120,4 ∗ 0,45
572𝑒 ∗ 50π‘˜
βˆ†π‘° = 𝟏, πŸ–πŸ—πŸ• 𝑨
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
𝐼𝑑𝑐 =
51,4
120,4 ∗ 0,45
𝑰𝒅𝒄 = 𝟎, πŸ—πŸ’πŸ– 𝑨
𝐼𝑑𝑠 π‘π‘’π‘Žπ‘˜ = 0,948 +
1,897
= 𝟏, πŸ–πŸ—πŸ• 𝑨
2
1,897 2 0,48
2
√
𝐼𝑑𝑠 π‘Ÿπ‘šπ‘  = [3 ∗ 0,948 + (
) ]∗
2
3
𝑰𝒅𝒔 π’“π’Žπ’” = 𝟎, πŸ•πŸ‘πŸ’ 𝑨
Tahap ke-5. Menentukan rancangan UC3845
UC3845 memiliki kemampuan untuk menghasilkan frekuensi osilator sampai 250
Khz. Untuk mendapatkan frekuensi yang diinginkan, maka perlu dirancang sedemikian rupa
nilai Rt dan Ct menggunakan persamaan 2.20 sebagai berikut :
𝑹𝒕 = 𝟏𝟎 π‘²π’π’‰π’Ž
πΉπ‘œ =
1,72
𝑅𝑑 ∗ 𝐢𝑑
𝐢𝑑 =
1,72
10π‘˜ ∗ 100π‘˜
π‘ͺ𝒕 = 𝟏, πŸ•πŸ 𝒏𝑭
Selain menentukan besar Rt dan Ct untuk mendapatkan frekuensi osilator yang
diinginkan, UC3845 juga memiliki beberapa fitur yang harus dirancang salah satunya yaitu
sensor arus menggunakan persamaan 2.21 dan 2.22, sebagai berikut :
𝑅𝑠 =
1
πΌπ‘π‘’π‘Žπ‘˜π‘šπ‘Žπ‘₯
𝑅𝑠 =
1
1,897
𝑹𝒔 = 𝟎, πŸ“πŸπŸ• π’π’‰π’Ž
π‘ƒπ‘Ÿπ‘  = 𝐼𝑝2 ∗ 𝑅𝑠
π‘ƒπ‘Ÿπ‘  = 1,8972 ∗ 0,527
𝑷𝒓𝒔 = 𝟏, πŸ–πŸ—πŸ• π’˜π’‚π’•π’•
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
.
Gambar 3.3. Rangkaian UC3845.
Nilai Rs yang didapatkan yaitu 0,527 ohm dengan daya 1,897 watt, untuk
mempermudah pemilihan komponen maka konfigurasi Rs dibuat menjadi paralel, sehingga
didapatkan nilai R1 dan R2 sebagai berikut :
π‘ΉπŸ = 𝟏, πŸ“ πŸŽπ’‰π’Ž
𝑅𝑝 =
𝑅1 ∗ 𝑅2
𝑅1 + 𝑅2
0,52 =
1,5 ∗ 𝑅2
1,5 + 𝑅2
0,78 + 0,52𝑅2 = 1,5𝑅2
0,79𝑅2 = 0,78
𝑅2 =
0,78
0,79
π‘ΉπŸ = 𝟏 π’π’‰π’Ž
πΌπ‘Ÿ1 =
1
∗ 1,897
1,5 + 1
π‘°π’“πŸ = 𝟎, πŸ•πŸ“ 𝑨
πΌπ‘Ÿ2 =
1,5
∗ 1,897
1,5 + 1
π‘°π’“πŸ = 𝟏, πŸπŸ‘ 𝑨
𝑅𝑖𝑛 =
339,4
= 339πΎπ‘œβ„Žπ‘š
1π‘š
𝑃 = 339,4 ∗ 1π‘š = 0,339 π‘€π‘Žπ‘‘π‘‘
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
π‘ƒπ‘Ÿ1 = 0.752 ∗ 1.5
π‘·π’“πŸ = 𝟎, πŸ–πŸ’ π’˜π’‚π’•π’•
π‘ƒπ‘Ÿ2 = 1,12 ∗ 1
π‘·π’“πŸ = 𝟏, 𝟏 π’˜π’‚π’•π’•
Sesuai keterangan dasar teori untuk mengurangi spike ( noise / gangguan ) dari trafo
maka perlu ditambahkan LPF sederhana di input sensor arus ( pin 3 ), sebagai berikut :
π‘ΉπŸ’ = 𝟏𝟎𝟎𝟎 π’π’‰π’Ž
𝑓𝑠 =
1
2πœ‹π‘…πΆ
𝐢3 =
1
2πœ‹ ∗ 1000 ∗ 50π‘˜
π‘ͺπŸ‘ = πŸ‘, πŸπŸ– 𝒏𝑭
Tahap ke-6. Menentukan besarnya lilitan untuk setiap output.
Besar nilai induktansi primer telah diketahui sebelumnya yaitu 572 uH, setelah dililit
menghasilkan jumlah lilitan primer sebesar 62 lilitan. Jumlah lilitan primer tersebut
digunakan untuk menghitung banyak lilitan sekunder menggunakan persamaan 2.12, sebagai
berikut :
𝑁𝑠1 = 62 ∗ [
(6 + 0,7)
]
96,808
π‘΅π’”πŸ = πŸ’, πŸ‘
Lilitan sekunder pertama merupakan lilitan yang menjadi umpan balik, atau bisa
disebut sebagai tegangan output yang akan distabilkan. Terdapat tiga lilitan sekunder
lainnya, dapat dihitung sebagai berikut :
𝑁𝑠2 =
6 + 0,7
∗ 𝑁𝑠1
6 + 0,7
π‘΅π’”πŸ = πŸ’, πŸ‘
𝑁𝑠3 =
6 + 0,7
∗ 𝑁𝑠1
6 + 0,7
π‘΅π’”πŸ‘ = πŸ’, πŸ‘
𝑁𝑠4 =
12 + 0,7
∗ 𝑁𝑠1
6 + 0,7
π‘΅π’”πŸ’ = πŸ–, 𝟏
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
𝑁𝑠5 =
15 + 0,7
∗ 𝑁𝑠1
6 + 0,7
π‘΅π’”πŸ“ = 𝟏𝟎
Lilitan sekunder 4 berfungsi sebagai supply mikrokontroler atmega 8 sebesar 12 volt,
untuk lilitan sekunder 5 berfungsi sebagai supply UC3845 sebesar 15 volt.
Tahap ke-7. Menentukan diode penyearah untuk tiap output.
Tiap keluaran flyback akan disearahkan oleh diode, untuk menentukan rating diode
yang dipakai, perlu diketahui maksimum tegangan balik dan arus maju pada diode
menggunakan persamaan 2.14, 2.15, 2.16, dan 2.17, sebagai berikut :
𝑢𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕 𝟏, 𝟐, πŸ‘
𝐾𝑙 =
1,5 ∗ 6
36
𝐾𝑙 = 0,25
𝑢𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕 πŸ’
𝐾𝑙 =
𝑢𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕 πŸ“
12 ∗ 0,5
36
𝐾𝑙 =
𝐾𝑙 = 0,16
15 ∗ 0,2
36
𝐾𝑙 = 0,08
𝑢𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕 𝟏, 𝟐, πŸ‘ (SF5A400HD)
𝑉𝑑 = 6 +
339,4 ∗ (6 + 0,7)
96,808
𝑽𝒅 = πŸπŸ—, πŸ’ 𝒗𝒐𝒍𝒕
1 − 0,48 96,8 ∗ 0,25
𝐼𝑑 π‘Ÿπ‘šπ‘  = 0,734 ∗ √
∗
0,48
6 + 0,7
𝑰𝒅 π’“π’Žπ’” = 𝟐, πŸ•πŸ“ 𝑨
π‘‰π‘Ÿπ‘Ÿπ‘š > 1,3 ∗ 𝑉𝑑
𝐼𝐹 > 1,5 ∗ 𝐼𝑑 π‘Ÿπ‘šπ‘ 
π‘‰π‘Ÿπ‘Ÿπ‘š > 1,3 ∗ 29,4
𝐼𝐹 > 1,5 ∗ 2,75
π‘½π’“π’“π’Ž > πŸ‘πŸ–, 𝟐𝟐 𝒗𝒐𝒍𝒕
𝑰𝑭 > πŸ’, πŸπŸπŸ“ 𝑨
𝑢𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕 πŸ’ (FR207)
𝑉𝑑 = 12 +
339,4 ∗ (12 + 0,7)
96,808
𝑽𝒅 = πŸ“πŸ”, πŸ“πŸ 𝒗𝒐𝒍𝒕
1 − 0,48 96,8 ∗ 0,16
𝐼𝑑 π‘Ÿπ‘šπ‘  = 0,734 ∗ √
∗
0,48
12 + 0,7
𝑰𝒅 π’“π’Žπ’” = 𝟎, πŸ—πŸ‘πŸ 𝑨
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
π‘‰π‘Ÿπ‘Ÿπ‘š > 1,3 ∗ 𝑉𝑑
π‘‰π‘Ÿπ‘Ÿπ‘š > 1,3 ∗ 56,52
π‘½π’“π’“π’Ž > πŸ•πŸ‘, πŸ’πŸ• 𝒗𝒐𝒍𝒕
𝐼𝐹 > 1,5 ∗ 𝐼𝑑 π‘Ÿπ‘šπ‘ 
𝐼𝐹 > 1,5 ∗ 0,931
𝑰𝑭 > 𝟏, πŸ‘πŸ— 𝑨
𝑢𝒖𝒕𝒑𝒖𝒕 πŸ“ (FR201)
𝑉𝑑 = 15 +
339,4 ∗ (15 + 0,7)
96,808
𝑽𝒅 = πŸ•πŸŽ, πŸŽπŸ’ 𝒗𝒐𝒍𝒕
1 − 0,48 96,8 ∗ 0,08
𝐼𝑑 π‘Ÿπ‘šπ‘  = 0,734 ∗ √
∗
0,48
15 + 0,7
𝑰𝒅 π’“π’Žπ’” = 𝟎, πŸ‘πŸ• 𝑨
π‘‰π‘Ÿπ‘Ÿπ‘š > 1,3 ∗ 𝑉𝑑
π‘‰π‘Ÿπ‘Ÿπ‘š > 1,3 ∗ 70,04
π‘½π’“π’“π’Ž > πŸ—πŸ, πŸŽπŸ“ 𝒗𝒐𝒕
𝐼𝐹 > 1,5 ∗ 𝐼𝑑 π‘Ÿπ‘šπ‘ 
𝐼𝐹 > 1,5 ∗ 0,37
𝑰𝑭 > 𝟎, πŸ“πŸ“ 𝑨
Tahap ke-8. Menentukan kapasitor output, dan LC filter.
Nilai kapasitor output ditentukan dengan tujuan untuk mendapatkan tegangan ripple
pada output, semakin besar nilai kapasitornya maka tegangan ripple semakin kecil,
perhitungan menggunakan persamaan 2.18 dan 2.19.
βˆ†π‘‰π‘œ =
1,8 ∗ 0,48
470𝑒 ∗ 50π‘˜
βˆ†π‘½π’ = πŸ‘πŸ”, πŸ• π’Žπ‘½
Penambahan LC filter dengan fc berkisar antara 1/10 – 1/5 frekuensi swithcing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
𝐹𝑐 =
𝐿=
𝐿=
1
2πœ‹√𝐿𝐢
4πœ‹ 2
1
∗ 𝐢 ∗ 𝐹𝑐 2
1
4πœ‹ 2 ∗ 100𝑒 ∗ 75002
𝑳 = πŸ’, πŸ“ 𝒖𝑯
Tahap ke-9. Mendesain rangkaian RCD snubber.
Langkah pertama untuk merancang snubber yaitu menentukan Vsn, pada saat kondisi
tegangan input minimum beban penuh. Vsn seharusnya lebih besar daripada Vro, menurut
dasar teori besar Vsn yaitu 2 - 2,5 kali Vro. Perhitungan menggunakan persamaan 2.27, 2.28,
2.29, dan 2.30 sebagai berikut :
Gambar 3.4. Rangkaian snubber.
𝑉𝑠𝑛 = 2,5 ∗ 96,808
𝑅𝑝1 = πŸπŸ“π‘², 𝑅𝑝2 = πŸπŸŽπ‘²
𝑉𝑠𝑛 = 242,02 π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
30𝐾 βˆ•βˆ• 30𝐾 = 𝑅𝑝1
𝑃𝑠𝑛 = 0,5 ∗ 50π‘˜ ∗ 45,76𝑒 ∗ 1,8972 ∗
242,02
242,02 − 96,8
𝑃𝑠𝑛 = 6,86 π‘€π‘Žπ‘‘π‘‘
𝑅𝑠𝑛 =
2422
6,86
𝑹𝒔𝒏 = πŸ–, πŸ“ π‘²π’π’‰π’Ž
𝐢𝑠𝑛 =
242,02
10 ∗ 16,1π‘˜ ∗ 50π‘˜
π‘ͺ𝒔𝒏 = πŸ‘πŸŽπ’π‘­
2 ∗ 51,4
𝐼𝑑𝑠2 = √
50π‘˜ ∗ 572𝑒
𝐼𝑑𝑠2 = 1,895 𝐴
40𝐾 βˆ•βˆ• 40𝐾 = 𝑅𝑝2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
96,8 + √96,82 + 2 ∗ 8,5π‘˜ ∗ 45,76𝑒 ∗ 50π‘˜ ∗ 1,8952
2
𝑉𝑠𝑛2 =
𝑉𝑠𝑛2 = 241,4 𝑉
π‘‰π‘‘π‘ π‘šπ‘Žπ‘₯ = 310,09 + 339,4
π‘½π’…π’”π’Žπ’‚π’™ = πŸ“πŸ“πŸ, πŸ’ 𝑽
Tahap ke-10. Mendesain loop compesantion
Perhitungan menggunakan persamaan 2.23, 2.24, 2.25, 2.26.
Gambar 3.5. Rangkaian compensator.
𝐹𝑝 =
1
2πœ‹ ∗ 100𝑒 ∗ 24
𝐹𝑝 = 66,31 𝐻𝑧
𝐹𝑧 =
1
2πœ‹ ∗ 100𝑒 ∗ 0,261
𝐹𝑝 = 6097,27 𝐻𝑧
Sesuai dengan dasar teori UC3845 bahwa nilai Rint minimal 8800 ohm. Maka ditentukan
nilai Rint sebesar 150 Kohm.
𝐢𝑖𝑛𝑑 =
1
2πœ‹ ∗ 150π‘˜ ∗ 66,31
π‘ͺπ’Šπ’π’• = πŸπŸ”π’π‘­
πΆπ‘Ÿπ‘œπ‘™π‘“ =
1
2πœ‹ ∗ 150π‘˜ ∗ 6097,27
π‘ͺ𝒓𝒐𝒍𝒇 = πŸπŸ•πŸ’π’‘π‘­
Menghitung nilai R1 :
𝑅1 =
2,5
8π‘š
π‘ΉπŸ = πŸ‘πŸπŸ π’π’‰π’Ž
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3.2.2. Perancangan Rangkaian Umpan Balik
TL431 merupakan sebuah diode yang memliki output variable, tegangannya
mencapai 36 V. Konfigurasi TL431 yang digunakan yaitu shunt regulator.
Sesuai dengan persamaan 2.32 untuk mendapatkan nilai Vo = 6V, maka nilai Ra
dapat dihitung sebagai berikut :
𝑽𝒐 = πŸ”π‘½ , 𝑽𝒓𝒆𝒇 = 𝟐, πŸ“ 𝑽, 𝑹𝒃 = πŸ‘πŸ‘πŸŽπŸŽ π‘Άπ’‰π’Ž
π‘‰π‘œ = [1 +
𝑅1
] ∗ π‘‰π‘Ÿπ‘’π‘“
𝑅2
π‘…π‘Ž = [
π‘‰π‘œ − π‘‰π‘Ÿπ‘’π‘“
] ∗ 𝑅𝑏
π‘‰π‘Ÿπ‘’π‘“
π‘…π‘Ž = [
6 − 2,5
] ∗ 3300
2,5
𝑹𝒂 = πŸ’πŸ”πŸπŸŽ π‘Άπ’‰π’Ž
Gambar 3.6. Rangkaian TL431.
Nilai R3 bernilai 575 Ohm sesuai dengan persamaan 2.38 ( nilai standar terdekat 560
Ohm ) dengan arus Id sekitar 8mA. Nilai RB sebesar 3300 ohm, sehingga digunakan resistor
3K dan potensio 1Kohm, C9 dan R4 sesuai dengan dasar teori bernilai 4,7nf dan 1,2 K.
TL431 termasuk kedalam bagian rangkaian umpan balik, yang menggunakan optocoupler
4n35 dikarenakan ground yang berbeda antara output flyback dengan UC3845. Sehingga
umpan balik tidak terhubung secara langsung, melainkan dipisahkan oleh optocoupler
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3.2.3. Minimum Sistem Atmega 328
Atmega 328 berfungsi sebagai pengontrol pengisian baterai dan pemprosesan data.
Untuk menunjang kinerja dari atmega 328 maka dibutuhkan rangkaian minimum system.
Atmega 328 membutuhkan minimum system yang terdiri dari rangkaian eksternal seperti
osilator, dan reset. Rangkaian osilator menggunakan cristal sebesar 16 Mhz, sesuai dengan
dasar teori kapasitor yang digunakan sebesar 22 pf pada pin XTAL1 dan XTAL2. Pemberian
kapasitor bertujuan untuk memberikan kestabilan. Rangkaian osilator tersebut merupakan
sumber clock eksternal untuk atmega 328. Berikut Gambar 3.7 menunjukan rangkaian
osilator.
Gambar 3.7. Rangkaian osilator.
Gambar 3.8. Rangkaian reset.
Rangkaian reset pada gambar 3.8, berfungsi untuk mereset mikrokontroler.
Rangkaian tersebut dilengkapi dengan resistor pull-up, yang bernilai sebesar 30K yang
berfungsi untuk menjaga logika pin reset, dan kapasitor sebesar 47 uF untuk mendapatkan
waktu sekitar satu detik, menggunakan persamaan 2.32.
𝐢=
1
= 33 𝑒𝐹
30 π‘˜
Nilai kapasitor yang mendekati yaitu 47uF. Berikut keterangan pin yang digunakan :
1. Sensor
: PC4 – PC0, ADC6, ADC7.
2. PWM
: PB1, PB2, PB3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3. XTAL
: PB6, PB7.
4. LCD
: PD2 – PD7, PB0.
5. Reset
: PC6.
6. Tombol
: PB4, PC5.
3.2.4. Rangkaian LCD 16x2
Rangkaian LCD berfungsi sebagai penampil tegangan tiap sel, baterai dan arus
pengisian dengan ketelitian 2 digit. LCD yang digunakan membutuhkan 7-pin pada
mikrokontroler. Nilai potensio R4 menggunakan 10Kohm. Berikut gambar 3.7 rangkaian
LCD.
Gambar 3.9. Rangkaian LCD 16x2
3.2.5. Sensor Arus dan Sensor Tegangan
Sensor arus yang digunakan yaitu ACS712 5A. Sensor ini memiliki tengangan
keluaran dengan jangkauan dari 3,5 V – 1,5 V. Tegangan keluaran tersebut akan menjadi
input analog pada kaki pin ADC mikrokontroler. Sesuai dengan keterangan dasar teori
ACS712 nilai kapasitor filter dan kapasitor bypass yaitu 1nF dan 0,1uF. Berikut gambar 3.8
rangkaian ACS712.
Gambar 3.10. Rangkaian ACS712.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Gambar 3.11. Rangkaian sensor tegangan.
Untuk sensor tegangan menggunakan optocoupler 4n35 dikarenakan ground yang
berbeda dengan mikrokontroler. Resistor yang terhubung seri dengan led dirancang untuk
mendapatkan arus yang melewati led antara 9ma – 1ma. Dengan menggunakan persamaan
2.38 dan 2.39 maka didapat besar nilai maksimum dan minimum Rled pada sensor 1, 2, dan
3 dengan tegangan masukan 4,2 V.
𝑅𝑒 π‘šπ‘Žπ‘₯ =
4,2
= 466 π‘œβ„Žπ‘š
9π‘š
𝑅𝐿𝑒𝑑 π‘šπ‘Žπ‘₯ =
𝑅𝑒 min =
4,2 − 1,2
= 333 π‘œβ„Žπ‘š
9π‘š
4,2
= 4,2 πΎπ‘œβ„Žπ‘š
1π‘š
𝑅𝐿𝑒𝑑 π‘šπ‘–π‘› =
4,2 − 1,2
= 3 πΎπ‘œβ„Žπ‘š
1π‘š
OUTPUT
Karakteristik Sensor Tegangan
5
4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
2.94
3.19
2.81
3.07
3.32
3
3.1
3.2
3.3
3.4
3.57
3.82
3.45
3.7
3.95
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
4.07
4.19
4.32
4
4.1
4.2
INPUT
Gambar 3.12. Karakteristik 4n35 sebagai sensor tegangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Karakteristik antara If dengan Ic yang kurang linear, sehingga perlu diuji melalui simulasi
untuk mendapatkan karakteristik optocoupler sebagai sensor tegangan. Gambar 3.10
merupakan karakteristik yang di dapatkan melalui uji simulasi, dengan menggunakan Rled
sebesar 360 ohm, dan Re sebesar 510 ohm dengan If sekitar 8ma, nilai tersebut digunakan
sebagai acuan untuk keluaran sensor tegangan tiap sel menggunakan 4n35. Untuk tegangan
baterai secara keseluruhan didapatkan dari hasil penjumlahan tegangan sel 1, 2, dan 3.
3.2.6. Regulator & Tombol
(a)
(b)
Gambar 3.13. (a) Regulator tegangan 5v (b) Tombol
Rangkaian pada gambar 3.10 merupakan rangkaian regulator yang dirancang
menggunakan 7805, dengan tegangan masukan sekitar 9V. Keluaran dari regulator ini
sebesar 5V dan digunakan untuk supply mikrokontroler. Terdapat rangkaian tambahan
penurun tegangan menggunakan transistor BD139 dan diode zener, untuk mendapatkan
tegangan 9v sebagai input 7805.
𝑅2 = 1000 π‘œβ„Žπ‘š, π‘§π‘’π‘›π‘’π‘Ÿ = 10𝑣
𝐼𝑏 =
1
= 10π‘šπ΄
100
πΌπ‘Ÿ =
12 − 10
= 2π‘šπ΄
1000
𝐼𝑧 = 10π‘š − 2π‘š = 8π‘šπ΄
Dengan arus zener 8mA, maka dapat digunakan zener 10V 0,5 watt. Nilai dari
kapasitor masukan dan keluaran mengacu pada dasar teori 7805, bisa digunakan 100uF
untuk kapasitor input dan 10uf untuk kapasitor output sesuai dengan gambar 2.31. Rangkaian
tombol menggunkaan pull-up resistor sebesar 20 Kohm, saat tombol ditekan maka PB4 dan
PC5 berlogika low karena terhubung pada ground, sebaliknya saat tombol tidak ditekan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
maka terdapat arus yang mengalir dari VCC melewati resistor pull-up menuju PB4 dan PC5
yang menyebabkan pin tersebut berlogika high.
3.2.7. Driver Mosfet
Gambar 3.14. Rangkaian driver mosfet.
Mikrokontroler tidak bisa mengendalikan secara langsung mosfet, karena ground
yang berbeda antara mikrokontroler dan baterai. Diperlukan rangkaian driver menggunakan
optocoupler dan rangkaian totem pole. Perhitungan menggunakan persamaan 2.38, 2,37 :
𝑅21 =
5 − 1,2
= 475 π‘œβ„Žπ‘š (π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘ π‘‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿ π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘˜π‘Žπ‘‘ 470 π‘œβ„Žπ‘š)
8π‘š
𝑅19 =
6−5
= 125 π‘œβ„Žπ‘š (π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘ π‘‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘Žπ‘Ÿ π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘‘π‘’π‘˜π‘Žπ‘‘ 120 π‘œβ„Žπ‘š)
8π‘š
Nilai R15 sebesar 20 ohm, mengacu pada datasheet mosfet IRF3205, dan datasheet UC3845.
R15 merupakan resistor gate pada mosfet, biasanya bernilai kecil, karena gate mosfet sudah
memiliki impedansi yang besar.
3.3.
Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan perangkat lunak menggunakan bahasa pemrogaman C++ dengan
menggunakan aplikasi Codevision AVR. Aplikasi tersebut di desain untuk memprogram
mikrokontroler AVR. Dengan menggunakan aplikasi tersebut memudahkan untuk mengatur
fitur – fitur yang terdapat pada mikrokontroler Atmega.
Terdapat beberapa diagram alir dalam merancang perangkat lunak :
1. Program utama.
2. Program cek tegangan baterai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3. Program menentukan arus pengisian awal.
4. Program proses pengisian.
3.3.1. Diagram Alir Program Utama
Diagram alir program utama ditunjukan pada gambar 3.15. Program utama terdiri
dari beberapa sub program. Diagram ini berisikan langkah atau alir proses dari sistem
pengisian baterai. Pengguna nantinya diharuskan menekan tombol 1 untuk melanjutkan ke
proses selanjutnya, pada proses pengisian akan dilakukan secara otomatis.
Gambar 3.15. Diagram alir program utama.
Sistem diawali dengan tampilan LCD awal, lalu akan masuk pada sub program cek
tegangan. Setelah nilai tegangan didapatkan, LCD akan menampilkan besar tengangan dan
jumlah sel, dan tombol 1 ditekan oleh user maka sistem akan menjalankan sub program
menentukan arus awal. Setelah menentukan arus, tombol 1 ditekan akan menuju proses
berikutnya yaitu pengisian baterai. Pada proses ini sistem akan otomatis mengisi baterai,
sistem akan mengatur besarnya nilai PWM untuk pengisian. Tampilan LCD akan
menampilkan tegangan baterai, tiap sel, dan arus pengisian dengan ketelitian dua digit angka.
Saat tegangan baterai telah mencapai 12,6 V maka pengisian akan dihentikan, LCD akan
menampilkan bahwa pengisian telah selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3.3.2. Diagram Alir Sub Program Cek Tegangan Baterai
Gambar 3.16. Diagram alir program cek tegangan.
Diagram alir pada gambar 3.16 menampilkan proses cek tegangan baterai. Saat
baterai telah dihubungkan ke konektor, sistem akan membaca tegangan baterai tersebut
melalui sensor 4. Jika nilai tegangan baterai lebih besar sama dengan 9V, proses akan
dilanjutkan membaca tegangan tiap sel. Kontroler didesain untuk melakukan pengisian
baterai, dengan tegangan minimal baterai 9 V dan tegangan minimal tiap sel 3 V. Sesuai
dengan dasar teori yaitu batas aman melakukan pengisian untuk tiap selnya. Jika kondisi
tersebut tidak terpenuhi maka kontroler akan menampilkan bahwa status baterai tidak baik
dalam melakukan pengisian, dan proses akan diulang ke awal lagi. Jika kondisi tersebut
terpenuhi kontroler akan menetapkan nilai PWM 1, 2, dan 3 sebesar 0 untuk memastikan
bahwa pengisian baterai belum dimulai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3.3.3. Diagram Alir Sub Program Menentukan Arus Awal
Gambar 3.17. Diagram alir menentukan arus awal.
Diagram alir pada gambar 3.17 menampilkan proses untuk menentukan arus awal.
Sebelum proses pengisian dimulai, user harus menentukan arus awal untuk pengisian. Besar
arus tersebut biasanya terdapat pada baterai atau yang biasa disebut kapasitas baterai. Untuk
melakukan pengisian baterai disarankan arus pengisian sebsar 1C. Untuk menentukan nilai
arus awal user dapat menekan tombol 2 untuk mengubah nilai. Nilai tersebut akan disimpan
pada sebuah variable, yang nantinya akan diproses oleh kontroler.
Kontroler akan menentukan besarnya PWM yang sesuai dengan nilai yang telah di
masukan oleh user tersebut. Dengan sumber yang tetap yaitu flyback konverter maka nilai
PWM berbanding lurus dengan nilai arusnya. Besarnya nilai PWM pada tahap ini akan
menjadi acuan untuk menentukan nilai PWM seterusnya pada kondisi baterai yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3.3.4. Diagram Alir Sub Program Proses Pengisian
Gambar 3.18. Diagram alir proses pengisian baterai.
Diagram alir pada gambar 3.18 menampilkan proses pengisian baterai. Setelah PWM
aktif maka baterai mulai terisi. Tegangan baterai akan mulai meningkat, sehingga kontroler
harus berulang kali mengecek tegangan tiap sel. Untuk mengukur tegangan tiap sel, maka
PWM harus dimatikan. Pada proses ini menggunakan fungsi interrupt overflow pada saat
nilai variable interrupt telah melebihi batas, interrupt aktif dan kontroler akan membaca
tegangan tiap sel yang hasilnya disimpan pada sebuah variable, sehingga kontroler akan
selalu memperbaharui nilai tegangan sampai baterai telah penuh. Waktu tunda dirancang
selama dua detik, menggunakan timer 0. Nilai register TCNT0 dapat dihitung menggunakan
persamaan 2.34 :
𝑇𝐢𝑁𝑇0 = 256 −
2 ∗ 16𝑀
= 99 = 63 (π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š β„Žπ‘’π‘₯π‘Ž)
1024
Waktu timer 0 sebesar 10ms, sehingga variable interrupt overflow harus mencacah
sebanyak 200 kali untuk mendapatkan waktu tunda selama dua detik. Nilai tegangan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
digunakan untuk menentukan besarnya PWM. Terdapat tiga batas tegangan, yaitu 3,4V3,9V- 4,1V-4,2V, pada saat tegangan tiap sel mencapai 4.1 V, PWM akan semakin kecil.
Tabel 3.1. Rancangan pengisian baterai.
Vout
3.0
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
4.0
4.1
4.2
ADC
614
635
655
676
696
717
737
758
778
799
819
840
860
Kondisi Baterai
PWM
0%
100%
33%
100%
75%
92%
100%
90%
90%
0%
Nilai batas tegangan dapat dilihat pada tabel 3.1, nilai batas tegangan tersebut
berbanding lurus dengan kondisi baterai. Semakin penuh kondisi baterai, PWM akan
semakin kecil. Untuk perhitungan ADC menggunakan persamaan 2.35, yang hasilnya
ditampilkan pada tabel 3.1. Kontroler akan otomatis memutuskan pengisian, pada saat
tegangan baterai lebih besar sama dengan 12.6 V atau pada tegangan 4,2 V / sel. Kontroler
akan menampilkan bahwa pengisian baterai telah selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi pembahasan alat yang telah dibuat, yang meliputi hasil pengamatan
percobaan. Hasil pengamatan yang akan dibahas meliputi, pengujian sensor tegangan, flyback
konverter, sensor arus, dan keseluruhan sistem. Hasil pengujian berupa data-data yang diperoleh
untuk memperlihatkan bahwa hardware atau software yang telah dirancang telah berjalan baik
atau tidak. Berdasarkan data-data tersebut maka dapat dilakukan analisis terhadap fungsi kerja
dari alat tersebut yang kemudian dapat digunakan untuk menarik kesimpulan akhir.
4.1. Bentuk Fisik Hardware
Pada bagian ini, dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian komponen dan case. Bentuk
fisik dari case dirancang untuk melindungi komponen – komponen yang ada di dalamnya
sehingga dapat tersusun rapi.
Gambar 4.1. Kontrol charger.
Keterangan:
1. LCD 16x2.
51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Tombol OK.
3. Tombol UP.
4. Tombol reset.
5. Masukan flyback konverter.
6. Keluaran kontrol charger.
Gambar 4.2. Flyback konverter.
Keterangan (gambar 4.2) :
1. Masukan 220 AC.
2. Trafo.
3. Keluaran ke-3 konverter.
4. Keluaran ke-2 konverter.
5. Keluaran ke-1 konverter.
Keterangan (gambar 4.3) :
1. Sensor Arus.
2. LCD.
3. Mikrokontroler atmega 328.
4. Sensor tegangan.
5. Driver Mosfet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar 4.3. Komponen penyusun alat.
4.2. Cara Kerja Alat dan Penggunaan Alat
4.2.1. Cara Kerja Alat
Sistem terdiri dari dua bagian utama, yaitu flyback konverter dan kontrol charger.
Flyback konverter digunakan sebagai sumber energi yang digunakan untuk pengisian baterai.
Kontrol charger berfungsi untuk mengatur proses pengisian, dan juga mengatur tampilan LCD
yang memudahkan pengguna.
Cara kerja alat :
1. Flyback konverter akan mengkonversi tengangan tinggi menjadi tegangan 10v, yang
digunakan untuk sumber tegangan mikrokontroler.
2. Mikrokontroler akan
mengkontrol
pengisian
baterai
melalui
driver
mosfet
menggunakan PWM.
3. Sensor arus dan sensor tegangan menghasilkan parameter yang dibutuhkan
mikrokontroler dalam mengkontrol pengisian baterai.
4. Mikrokontroler akan menampilkan kondisi baterai melalui tampilan LCD.
4.2.2. Cara Penggunaan Alat
Cara penggunaan alat cukup mudah. Kontroler dilengkapi oleh tampilan LCD 16x2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Cara kerja alat :
1. Masukan keluaran flyback konverter 10V pada masukan pada masukan mikrokontroler.
2. Hubungkan tiga keluaran 5V flyback yang masing – masing memiliki ground berbeda
ke input kontrol charger.
3. Setelah kontrol charger menyala, hubungkan socket balance baterai ke keluaran kontrol
charger. Kontroler akan otomatis mengecek tegangan tiap sel baterai dan
menampilkannya pada LCD.
4. Tekan tombol “OK”, untuk menuju menu selanjutnya. Tekan tombol “UP” untuk
menseting besar kapasitas baterai.
5. Tekan tombol “OK” sekali lagi untuk memulai charging.
4.3. Perubahan Perancangan Flyback Konverter
Pada perancangan flyback konverter terdapat beberapa perubahan yaitu penggunaan IC
kontroler, yang pada sebelumnya menggunakan UC3845. Salah satu faktor yang menyebabkan
perubahan IC yang dipakai yaitu, pada IC UC3845 kurang bagus dalam bagian proteksi beban
penuh maupun arus, sehingga menyebabkan mosfet yang di pakai rusak. Perlindungan terhadap
mosfet masih kurang dibandingkan menggunakan IC STR6252. STR6252 sudah terdapat
mosfet pada bagian dalam IC yang memiliki parameter Vds 650 volt, dan Ipeak 3A. IC tersebut
biasa digunakan untuk mengkontrol flyback switching regulator ( universal input – 15W). IC
tersebut memiliki beberapa proteksi yaitu OCP (overcurrent protection), OLP (overload
protection), OVP (overvoltage protection). Ketiga proteksi tersebut sangat penting untuk
menjaga kondisi IC dan komponen lainnya rusak. Dari hasil pengamatan saat keluaran flyback
terdapat beban yang lebih maka vcc IC akan naik melewati kondisi kerja ( 12,5 – 14,5 ), saat
kondisi vcc sudah melewati batas kerja, maka IC sudah dalam kondisi overvoltage, STR6252
akan otomatis berhenti bekerja, sehingga tidak menyebabkan IC terbakar dan komponen lainnya
seperti diode rusak. Dalam hal pengoperasian IC STR6252 lebih mudah dibandingkan UC3845,
karena lebih sedikit membutuhkan komponen eksternal. Dengan melakukan perubahan IC
tersebut maka perancangan untuk rangkaian flyback konverter berubah, rancangan flyback
konverter yang dibuat dapat dilihat pada gambar 4.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 4.0 Hasil perhitungan perubahan flyback konverter dengan keluaran 12V, 5V,5V.
Parameter
V line min
V line max
F line
Pout
Pin
Efficiency
Vdc min
Vdc max
Vro
Vds nom
L primary
Ids peak
Ids rms
Vout ripple
Vsn
Psn
Rsn
Csn
Vds_max
Hasil
Perhitungan
100 V
240 V
50 Hz
12,5 W
15,62 W
0,8
111,46 V
339,411 V
91,19 V
430,6 V
1201,62 uH
0,623 A
0,241 A
76,322 mV
205,19 V
1,54 W
15,54 Kohm
16,4 nF
550,36 V
Tabel 4.0 merupakan hasil perubahan perhitungan rancangan flyback konverter dengan
keluaran 12V,10V,5V,5V, keluaran 5V pada flyback konverter diharapkan mampu
menghasilkan arus satu ampere pada beban lima ohm, namun tegangan VCC ICSTR6252 terus
meningkat sampai melebihi batas 36 V sehingga IC tersebut dalam kondisi tidak bekerja. Hasil
pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2, untuk detail perhitungan perancangan dapat
dilihat pada halaman lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Gambar 4.4 Rangkaian flyback konverter dengan keluaran 12V,5V,5V.
Pada gambar 4.4 bagian yang dilingkari merupakan keluaran 5V flyback konverter,
rangkaian tersebut menggunakan IC STR6252. Pada rangkaian tersebut keluaran 5V langsung
terhubung dengan rangkaian TL431 yang menjadi umpan balik pada IC STR6252.
Tabel 4.1. Hasil perhitungan perubahan Flyback konverter (keluaran 10V,12V,5V).
Parameter
V line min
V line max
F line
Pout
Pin
Efficiency
Vdc min
Vdc max
L primary
Ids peak
Ids rms
Vout ripple
Vsn
Rsn
Csn
Hasil Perhitungan
100 V
240 V
50 Hz
10 W
12,5 W
0,8
118,06 V
339,411 V
1685,21 uH
0,4705 A
0,1822 A
305,29 mV
217,34 V
30,5 Kohm
8,8 nF
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 4.2 merupakan hasil perubahan perhitungan rancangan flyback konverter, untuk
detail perhitungan dan datasheet STR6252 dapat di lihat pada halaman lampiran. Flyback
konverter yang diharapkan memiliki lima keluaran (12V, 10V, 5V, 5V, 5V), namun yang
berhasil dibuat yaitu dua keluaran 12V dan 10 V. Hasil tersebut mengubah diagram blok sistem
seperti ditunjukan pada gambar 4.4.
Gambar 4.5. Perubahan Diagram blok sistem.
Gambar 4.6. Rangkaian Flyback konverter menggunakan ICSTR6252.
Gambar 4.5 merupakan perubahan diagram blok sistem, dikarenakan jumlah keluaran
flyback konverter yang berkurang. Untuk sumber tegangan 5 V yang digunakan mengisi baterai
diambil dari sumber luar, sehingga flyback konverter yang dibuat digunakan untuk men-supply
mikrokontroler 328 dan ICSTR6252. Perubahan juga terjadi pada rangkaian IC kontrol flyback
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
konverter yang sebelumnya menggunakan ICUC3845. Gambar 4.6 merupakan rangkaian
flyback konverter menggunakan ICSTR6252, pada rangkaian tersebut mosfet sudah terdapat
dalam satu kemasan ICSTR6252. Pada gambar 4.6 keluaran 10 V langsung terhubung dengan
rangkaian TL431 yang menjadi umpan balik IC STR6252.
4.4. Perubahan Diagram Alir Cek Tegangan
Gambar 4.7. Perubahan diagram alir cek tegangan.
Gambar 4.7 merupakan perubahan dilakukan pada pembacaan awal sensor tegangan,
saat kontroler dalam kondisi menyala pertama kali, sensor tegangan akan mendeteksi apakah
sudah ada baterai pada keluaran charger, sampai pengguna menekan tombol OK. Sensor
tegangan hanya mendeteksi tegangan tiap sel saja, tidak mendeteksi tegangan baterai total. Saat
pengguna menekan tombol OK maka kontroler PWM1,2,3 akan bernilai nol, sebelum proses
pengisian dimulai.
4.5. Pengujian Flyback Konverter
Pada tahap ini merupakan pengujian flyback konverter, dari hasil perubahan
perancangan pada tabel 4.0 menunjukan bahwa flyback konverter yang dibuat memiliki daya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
yang lebih rendah dibandingkan dengan rancangan sebelumnya. Flyback konverter diharapkan
memiliki lima keluaran yaitu, 12V, 5V, 5V, 5V, dan 10V, namun terdapat error dalam
pembuatan sehingga yang dihasilkan hanya dua keluaran yaitu 12 V (sebagai Vcc IC STR), dan
10 V (sebagai supply mikro).
Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Error 1 pada Flyback konverter.
Beban
(Ohm)
Flyback konverter
Keluaran VCC IC STR
5V (V)
(V)
1000
5
12
570
5
19
330
220
130
5
5
5
5
0
25
30
34
0
Gambar 4.8 Pengujian keluaran 5V dengan beban 5 Ohm.
Tabel 4.2 menujukan hasil pengukuran pada VCC IC STR6252, menggunakan hasil
perhitungan pada tabel 4.0. Pengujian dilakukan pada keluaran 5V yang terhubung dengan
rangkaian umpan balik ICSTR6252 dengan beberapa variasi beban, beban pertama sebesar 1000
Ohm menghasilkan keluaran 5V, dan nilai VCC ICSTR6252 sebesar 12 V, pengujian dilanjutan
dengan mengubah beban semakin besar, saat pengujian beban 130 Ohm didapatkan tegangan
keluaran sebesar 5V, dan nilai VCC ICSTR6252 sebesar 34 V, pengujian dilanjutkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
menggunakan beban 5 Ohm, dengan harapan hasilnya bisa mendapatkan arus sebesar satu
ampere, hasil yang didapatkan dari pengujian beban 5 Ohm yaitu keluarannya sebesar 0 V, dan
nilai VCC ICSTR6252 sebesar 0V (flyback konverter dalam kondisi tidak bekerja). Pada
gambar 4.8 menunjukan flyback konverter berhenti bekerja saat pengujian beban 5 Ohm
dikarenakan nilai VCC IC yang sudah melebihi 36 V.
Tabel 4.3. Hasil Pengamatan Error 2 pada Flyback konverter.
Beban
(Ohm)
Flyback konverter
Keluaran VCC IC STR
Vfb
5V (V)
(V)
6800
1000
570
100
60
30
5,5
5,5
5,5
5,5
4,266
2,144
13,5
13,5
13,5
13,5
13,5
13,5
20
1,422
13,5
0,12
0,12
0,12
0,12
0,17
0,16
0,18
Tabel 4.3 menunjukan hasil pengamatan error pada kondisi terdapat tiga output
sekunder (12V,10V,5V). Pengujian dilakukan pada output 5V, saat diberi beban besar
tegangannya akan turun, berbeda dengan pengujian output 10 V pada tabel 4.4. Gambar 4.9
menunjukan pengujian keluaran 5V dengan beban 20 Ohm, tegangan 5 V tersebut turun sampai
1,422 Volt. Sehingga penambahan beban di output 5V, kurang direspon dengan baik oleh IC
STR6252, yang terlihat dari perbedaan Vfb, pada pengujian keluaran 5V dan keluaran 10V pada
tabel 4.5.
Gambar 4.9. Pengujian keluaran 5V dengan beban 20 ohm.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Gambar 4.10. Gelombang output 10V pada kondisi tanpa beban.
Tabel 4.4. Pengujian pengaruh beban terhadap frekuensi keluaran.
Frekuensi
Output Output
Beban(Ohm)
output
10V
12V
(Hz)
Tanpa beban
200
30
24
20
17
14
10
131,6
543,5
3448
4545
4630
5952
7353
9615
10,55
10,55
10
10
10
10
9,5
9,4
13,5
13,5
13,5
13,5
13,5
13,5
13,5
13,5
Vfb
(v)
Vds
(v)
0,12
0,17
0,34
0,39
0,42
0,46
0,54
0,67
286 V
281 V
278 V
276 V
276 V
273 V
271 V
271 V
Tabel 4.4 menunjukan hasil pengukuran menggunakan multimeter, untuk output satu
sebesar 10.55 V, output dua didapatkan 13.5 V, perubahan nilai tersebut disebabkan oleh
jumlah lilitan sekunder yang berlebihan, untuk output dua sebesar 13.5 V hal tersebut
menunjukan bahwa IC bekerja sesuai dengan datasheet.. Output tersebut digunakan untuk
mensupply IC STR6252, menurut datasheet nilai Vcc saat IC bekerja yaitu antara 12-14V.
Tabel 4.4 menunjukan pengaruh beban terhadap frekuensi keluaran, semakin kecil nilai RL
maka frekuensi keluarannya semakin tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 4.11. Pengukuran tegangan Vds saat kondisi tanpa beban.
Gambar 4.11 menunjukan pengukuran tegangan Vds saat kondisi flyback konverter
tanpa beban didapatkan nilai sebesar 281 V, pengujian dilakukan juga dengan mengubah variasi
beban yang semakin besar, saat pengujian menggunakan beban 10 Ohm didapatkan tegangan
Vds sebesar 271V. pada tabel 4.5 menunjukan nilai tegangan Vds mengalami penurunan seiring
dengan penambahan beban.
Gambar 4.12. Ferit trafo yang digunakan, tipe EE.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
(a)
(b)
Gambar 4.13. (a) Lilitan rapat sekunder trafo. (b) Lilitan renggang sekunder trafo.
Gambar 4.12 merupakan inti ferit trafo yang digunakan, ferit tersebut termasuk jenis
ferit tipe EE, dengan besar diameter core nya sekitar 1,5 cm dan tinggi 0,7 cm. Gambar 4.13
merupakan lilitan rapat dang renggang, kedua lilitan tersebut merupakan lilitan sekunder 10 V,
dengan jumlah lilitan yang sama yaitu enam lilitan. Pengujian dilakukan untuk mengetahui
pengaruh rapat dan renggang lilitan sekunder terhadap keluaran flyback konverter. Tabel 4.5
menunjukan hasil pengujian kerapatan lilitan, hasil didapat yaitu lilitan sekunder yang dililit
rapat memliki output yang lebih baik dibandingkan dengan lilitan renggang.
Tabel 4.5. Pengujian kerapatan lilitan sekunder terhadapat keluaran flyback konverter.
Lilitan rapat
Lilitan renggang
Beban(Ohm)
Frekuensi
output (Hz)
Output
10V
Frekuensi
output
(Hz)
Output
10 V
Tanpa beban
131,6
10,55
138
10,55
200
543,5
10,55
555,6
10,55
30
3448
10
3571
9,66
24
4545
10
4000
9,45
20
4630
10
4762
9,4
17
5952
10
5814
9,38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 4.6. (lanjutan) Pengujian kerapatan lilitan sekunder terhadapat keluaran flyback
konverter.
Lilitan rapat
Lilitan renggang
Frekuensi
output
(Hz)
Output
10V
14
7353
9,5
7576
9
10
9615
9,4
8621
8,85
Beban(Ohm)
Frekuensi
Output 10
output
V
(Hz)
Pada tabel 4.6 saat pengujian menggunakan beban sebesar 10 ohm, trafo yang
menggunakan lilitan yang rapat mempunyai hasil output yang lebih baik dari menggunakan
lilitan renggang. Jika dilihat dari besar beban dan tegangan keluaran dapat diketahui bahwa daya
output trafo lilitan rapat (8,8 W), lebih besar dibandingkan lilitan renggang (7,83 W).
4.6. Analisa dan Pengujian Sistem
Pengujian alat ini merupakan pengujian secara keseluruhan sistem kerja dari alat ini.
LCD 16x2 merupakan tampilan pada alat ini, yang dapat menampung 32 karakter dengan 16
karakter pada baris pertama dan 16 karakter pada baris kedua. Pada mikrokontroler terjadi
proses pembacaan data dari sensor, dan menentukan kapan pengisian akan berhenti. Pada
pengujian sistem, untuk sel 1,2,3 menggunakan flyback konverter yang sudah jadi, sedangan
output 10 V flyback digunakan sebagai tegangan supply kontroler.
Gambar 4.14. Pengujian kontrol charger saat melakukan pengisian baterai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Gambar 4.14 menunjukan saat pengujian kontrol charger, saat melakukan pengisisan
baterai. Lingkaran merah pada gambar 4.14 menunjukan flyback konverter dari luar sistem yang
digunakan untuk sumber pengisian baterai. Lingkaran hijau pada gambar 4.14 merupakan
flyback konverter yang berhasil dibuat dengan keluaran 12 V, dan 10 V, yang digunakan sebagai
sumber tegangan untuk kontrol charger.
Tabel 4.7. Hasil Pengisian baterai Li-Po setiap 120 detik.
Waktu
(s)
4
16
52
56
120
132
136
240
360
372
480
600
720
840
960
1080
1200
1320
1440
1560
1660
1664
1680
1800
1920
2040
2160
Hasil Pengisian baterai
Tegangan ( V )
Arus ( A )
Sel 1 Sel 2 Sel 3 Sel 1 Sel 2 Sel 3
3,4
3,5
3,5
3,6
3,6
3,6
3,7
3,7
3,7
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,9
3,9
3,9
3,9
3,9
3,9
3,5
3,5
3,6
3,6
3,7
3,7
3,7
3,7
3,7
3,7
3,7
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,9
3,9
3,9
3,9
3,7
3,7
3,7
3,7
3,7
3,7
3,7
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,8
3,9
3,9
3,9
3,9
3,9
0,73
0,68
0,61
0,61
0,59
0,54
0,59
0,54
0,56
0,56
0,54
0,49
0,52
0,49
0,52
0,52
0,52
0,49
0,52
0,49
0,45
0,49
0,49
0,47
0,45
0,47
0,45
0,7
0,66
0,66
0,63
0,63
0,61
0,61
0,66
0,63
0,59
0,59
0,59
0,56
0,56
0,54
0,56
0,59
0,56
0,56
0,56
0,56
0,56
0,54
0,54
0,54
0,52
0,52
0,75
0,73
0,71
0,68
0,7
0,7
0,7
0,68
0,7
0,7
0,68
0,68
0,68
0,68
0,68
0,68
0,66
0,66
0,68
0,66
0,66
0,66
0,66
0,66
0,63
0,63
0,63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 4.8. (lanjutan) Hasil Pengisian baterai Li-Po setiap 120 detik.
Waktu
(s)
Sel 1
2280
2400
2520
2552
2556
2640
2760
2880
3000
3120
3176
3180
3240
3360
3480
3600
3720
3808
3812
3824
3,9
3,9
3,9
3,9
4
4
4
4
4
4
4
4,1
4,1
4,1
4,1
4,1
4,1
4,1
4,2
4,2
Hasil Pengisian baterai
Tegangan ( V )
Arus ( A )
Sel 2
Sel 3
Sel 1
Sel 2
Sel 3
3,9
3,9
4
4
4
4
4
4
4,1
4,1
4,1
4,1
4,1
4,1
4,1
4,1
4,1
4,2
4,2
4,2
3,9
3,9
3,9
3,9
4
4
4
4
4
4
4
4,1
4,1
4,1
4,1
4,1
4,1
4,2
4,2
4,2
0,47
0,45
0,42
0,42
0,45
0,42
0,42
0,45
0,42
0,33
0,30
0,30
0,30
0,26
0,16
0,26
0,19
0,16
-0,02
0,00
0,54
0,49
0,49
0,45
0,47
0,45
0,47
0,45
0,42
0,33
0,33
0,28
0,28
0,3
0,3
0,26
0,23
0
-0,02
0,00
0,61
0,59
0,61
0,59
0,59
0,56
0,56
0,54
0,54
0,45
0,42
0,42
0,42
0,35
0,23
0,3
0,23
0
-0,04
-0,04
Arus Pengisian (A)
Tegangan sel -1 terhadap waktu
4.3
4.2
4.1
4
3.9
3.8
3.7
3.6
3.5
3.4
3.3
0
300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000 3300 3600 3900
Waktu Pengisian (s)
Gambar 4.15. Grafik tegangan sel-1 terhadap waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Arus sel-1 terhadap waktu
0.80
0.70
Arus Pengisian(A)
0.60
0.50
0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
-0.10
0
300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000 3300 3600 3900
Waktu Pengisian (s)
Gambar 4.16. Grafik Arus pengisian sel-1 terhadap waktu.
Tegangan sel-2 terhadap waktu
4.3
4.2
Arus Pengisian (A)
4.1
4
3.9
3.8
3.7
3.6
3.5
3.4
0
300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000 3300 3600 3900
Waktu Pengisian (s)
Gambar 4.17. Grafik tegangan sel-2 terhadap waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Arus sel-2 terhadap waktu
0.8
0.7
Arus Pengisian (A)
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0
-0.1
300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000 3300 3600 3900
Waktu pengisian (s)
Gambar 4.18. Grafik arus Sel-2 terhadap waktu.
Tegangan sel-3 terhadap waktu
4.3
Arus Pengisian (A)
4.2
4.1
4
3.9
3.8
3.7
3.6
0
300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000 3300 3600 3900
Waktu Pengisian (s)
Gambar 4.19. Grafik tegangan sel-3 terhadap waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Arus sel-3 terhadap waktu
0.8
0.7
Arus Pengisian (A)
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
-0.1
0
300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000 3300 3600 3900
Waktu Pengisian (s)
Gambar 4.20. Grafik arus pengisian sel-3 terhadap waktu.
Pada tabel 4.7 dan tabel 4.8 menunjukan hasil pengisian per 120 detik ( 2 menit ), data
tersebut diambil dari data keseluruhan yang terlampir pada lampiran-2. Gambar 4.15, gambar
4.16 , gambar 4.17, gambar 4.18, gambar 4.19, dan gambar 4.20 merupakan hasil pengamatan
tegangan dan arus tiap sel dari hasil alat yang dibuat terhadap waktu, grafik tersebut diambil
dari data keseluruhan (lampiran-2) per 4 detik. Dari hasil pengamatan tiap sel, dapat
disimpulkan bahwa semakin tegangan sel baterai naik, arusnya semakin kecil.
Tabel 4.9. Hasil pengukuran saat pengisian berhenti.
Tegangan ( V )
Sel 1
Sel 2
Sel 3
4,2
4,2
4,2
4,2
4,2
4,2
4,2
4,2
4,2
4,2
4,2
4,2
Arus ( A )
Sel 1
Sel 2
Sel 3
0
-0,04
-0,04
0
-0,04
0
0
-0,04
-0,04
-0,04
0
-0,04
Tabel 4.9 menunjukan bahwa saat pengisian telah berhenti, terjadi error pada
pembacaan sensor arus. Saat pengisian telah selesai seharusnya tidak ada arus yang mengalir,
pada tabel 4.9 didapatkan arus negative, hal ini disebabkan karena tegangan yang diukur sensor
arus kurang dari 2,41V. Hasil error tersebut mempengaruhi hasil dari sensor arus, akibatnya
hasil yang didapatkan naik turun seperti pada tabel 4.7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 4.10. Perbandingan pengukuran hasil akhir tegangan baterai dengan multimeter.
Hasil Alat
Sel 1
Sel 2
Sel 3
4,2
4,2
4,1
4,1
4,2
4,2
4,2
4,2
4,2
4,2
4,2
4,2
Multimeter
Sel 1
Sel 2
Sel 3
Error (%)
Sel 1
Sel 2
Sel 3
4,17
4,17
4,15
4,15
0,71
0,71
1,19
1,19
0,95
4,2
4,19
4,19
4,18
RATA-RATA
4,18
4,18
4,17
4,17
0
0,23
0,23
0,48
0,23
0,48
0,48
0,71
0,71
0,59
Pada tabel 4.10 menunjukan perbandingan hasil akhir kondisi baterai dari hasil alat yang
dibuat dengan multimeter. Hasil alat menunjukan bahwa saat pengisian telah selesai kondisi sel
1,2,3 belum bernilai 4.2 V, hasil pengukuran menggunakan multimeter didapatkan perbedaan
pada kondisi sel 1,sel 2, sel 3, dengan error 0.95 % dan 0.23 %, dan 0.59%. Hasil error tersebut
dapat menunjukan tingkat rata – rata keberhasilan sistem untuk sel 1 sebesar 99,05 %, sel 2
sebesar 99,77%, dan sel 3 sebesar 99,41%.
4.7.
Pengujian Sensor Tegangan
Pada bagian ini membahas pengujian sensor tegangan, dengan melakukan
pembandingan menggunakan multimeter.
Gambar 4.21. Rangkaian optocoupler sebagai sensor tegangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 4.22. Optocoupler yang digunakan sebagai sensor tegangan.
Gambar 4.21 merupakan rangkaian optocoupler sebagai sensor tegangan, untuk
pengukuran tegangan keluaran optocoupler dapat diukur pada pin nomor empat. Gambar 4.22
merupakan gambar optocoupler yang digunakan untuk sensor tegangan baterai tiap sel. Kotak
merah pada gambar 4.22 merupakan keluaran dari tiap optocoupler ( pin nomor 4 ), yang
menuju ke mikrokontroler untuk diproses, sesuai dengan karakteristik optocoupler pada tabel
4.9.
Tabel 4.11. Hasil pengukuran keluaran optocoupler terhadap tegangan baterai.
Tegangan
Baterai
(V)
4,2
4,1
4
3,9
3,8
3,7
3,6
3,5
3,4
3,3
3.2
Tegangan Keluaran
Optocoupler (V)
1
2
3
3,068
2,89
2,77
2,64
2,47
2,38
2,24
2,16
2
1,87
1.77
3,27
3,13
3
2,86
2,74
2,6
2,49
2,35
2,22
2,09
1.96
3,068
2,89
2,77
2,64
2,47
2,38
2,24
2,16
2
1,87
1.77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 4.11 merupakan hasil pengukuran menggunakan multimeter untuk setiap
kenaikan tegangan baterai terhadap keluaran optocoupler. Hasil tersebut digunakan untuk
mendapatkan persamaan linear menggunakan excel.
Karakteristik opto 1
4.2
Tegangan Baterai (V)
4.3
y = 0.7794x + 1.8396
R² = 0.9969
3.9
3.8
3.7
3.6
4.1
3.9
3.7
4.1
4
3.5
3.4
3.5
3.3
3.2
3.3
3.1
1.6
1.8
2
2.2
2.4
2.6
2.8
3
3.2
Tegangan Keluaran opto (V)
Gambar 4.23. Grafik karakteristik optooupler 1.
Karakteristik opto 2
y = 0.768x + 1.6955
R² = 0.9998
4.1
4.3
Tegangan Baterai (V)
4.1
4.2
4
3.9
3.9
3.8
3.7
3.7
3.6
3.5
3.5
3.4
3.3
3.3
3.2
3.1
1.9
2.1
2.3
2.5
2.7
2.9
3.1
Tegangan Keluaran opto(V)
Gambar 4.24. Grafik karakteristik optocoupler 2.
3.3
3.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Karakteristik opto 3
4.3
y = 0.7794x + 1.8396
R² = 0.9969
Tegangan Baterai (V)
4.1
4.2
4.1
4
3.9
3.8
3.9
3.7
3.6
3.7
3.5
3.4
3.5
3.3
3.2
3.3
3.1
1.6
1.8
2
2.2
2.4
2.6
2.8
3
3.2
Tegangan Keluaran opto (V)
Gambar 4.25. Grafik karakteristik optocoupler 3.
Dari hasil pada tabel 4.11 didapatkan grafik untuk setiap optocoupler. Dari setiap grafik
tersebut dengan menggunakan excel, didapatkan persamaan linear untuk setiap optocoupler.
Pada gambar 4.23 optocoupler 1 memiliki nilai gradien sebesar 0.7794 dan offset 1.839. Pada
gambar 4.24 optocoupler 2 memiliki nilai gradien sebesar 0.768 dan offset 1.6955. Pada gambar
4.25 optocoupler 3 memiliki nilai gradien sebesar 0.7794 dan offset 1.839. Nilai R square pada
persamaan liner untuk setiap optocoupler hampir mendekati 1. Suatu model dikatakan lebih
baik jika nilai dari R square mendekati nilai 1, suatu model dikatakan tidak baik jika nilai dari
R square mendekati 0.
Tabel 4.12. Hasil Perbandingan sensor tegangan (pengulangan 40x) dengan multimeter.
Pengulangan 40x
Multimeter (V)
sensor
1
3,2
3,25
3,37
3,39
3,69
3,76
3,8
sensor
2
3,2
3,22
3,38
3,68
3,73
3,78
3,84
sensor
3
3,2
3,28
3,3
3,69
3,74
3,78
3,85
Hasil Alat (V)
sensor
1
3,2
3,3
3,4
3,4
3,7
3,8
3,8
sensor
2
3,2
3,2
3,4
3,7
3,7
3,8
3,8
sensor
3
3,2
3,3
3,3
3,7
3,8
3,8
3,9
Nilai Error (%)
sensor
1
0,00
1,54
0,89
0,29
0,27
1,06
0,00
sensor
2
0,00
0,62
0,59
0,54
0,80
0,53
1,04
sensor
3
0,00
0,61
0,00
0,27
1,60
0,53
1,30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 4.13. (lanjutan) Hasil Perbandingan sensor tegangan (pengulangan 40x) dengan
multimeter.
Multimeter (V)
sensor
1
3,84
3,87
3,9
3,92
3,97
4,02
4,17
sensor
2
3,86
3,88
3,9
4
4,04
4,12
4,2
sensor
3
3,86
3,88
3,9
3,96
4
4,08
4,18
Hasil Alat (V)
sensor
1
3,9
3,9
3,9
3,9
4
4
4,2
sensor
2
3,9
3,9
3,9
4
4
4,1
4,2
sensor
3
3,9
3,9
3,9
3,9
4
4
4,2
RATA-RATA
(%)
Nilai Error (%)
sensor
1
1,56
0,78
0,00
0,51
0,76
0,50
0,72
sensor
2
1,04
0,52
0,00
0,00
0,99
0,49
0,00
sensor
3
1,04
0,52
0,00
1,52
0,00
1,96
0,48
0,64
0,33
0,86
Gambar 4.26. List program pembacaan sensor tegangan.
Pada tabel 4.12 merupakan hasil pengujian sensor tegangan dengan pembacaan 40 kali,
dibandingkan pengukuran multimeter. Didapatkan perbedaan hasil untuk tiap sel dengan ratarata error 0.64%, 0.33%, dan 0.86%. Gambar 4.26 merupakan list program untuk pembacaan
sensor tegangan. Pada baris ke-63 merupakan fungsi pengulangan sebanyak 40 kali,
mikrokontroler akan melakukan pembacaan tiap sensor sebanyak 40 kali, yang hasilnya terdapat
pada variable datav1, datav2, dan datav3. Hasil pengulangan sebanyak 40 kali tersebut akan
dicari nilai rata-ratanya, sebelum dikonversi menjadi satuan Volt. Pengaturan frekuensi
sampling ADC pada mikrokontroler yaitu sebesar 1 Mhz, menggunakan crystal 16MHz.
Pembacaan sensor tegangan dilakukan setiap satu milidetik sekali, dapat dilihat pada gambar
4.26 baris ke-71. Dari hasil pengujian sensor tegangan dapat disimpulkan bahwa pengulangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
pembacaan 40 kali memiliki tingkat rata-rata keberhasilan pembacaan tiap selnya cukup baik
dengan rata –rata keberhaslan 99,36%, 99,67%, dan 99,14%.
4.8.
Pengujian Sensor Arus
Pada bagian ini membahas pengujian sensor arus, dengan melakukan pembandingan
menggunakan multimeter.
Gambar 4.27. Modul sensor arus ACS712 yang digunakan.
Gambar 4.27 menunjukan modul sensor arus yang digunakan, kotak merah menunjukan
konektor yang digunakan sebagai masukan arus untuk modul sensor arus tersebut, untuk
melakukan pengukuran salah satu konektor dapat dilepas dan dihubungkan ke multimeter secara
seri. Kotak hitam pada gambar 4.27 menunjukan Vcc, output sensor, dan Gnd, output sensor
tersebut terhubung pada pin ADC mikrokontroler.
Tabel 4.14. Hasil Perbandingan sensor arus (pengulangan 40x) dengan multimeter.
Multimeter (A)
sensor
1
0,78
0,76
0,76
0,68
0,68
sensor
2
0,72
0,62
0,6
0,6
0,58
sensor
3
0,78
0,76
0,76
0,68
0,68
Hasil Alat (A)
sensor
1
0,79
0,75
0,74
0,69
0,71
sensor
2
0,7
0,6
0,56
0,58
0,56
sensor
3
0,79
0,75
0,71
0,69
0,71
Nilai Error (%)
sensor
1
1,28
1,32
2,63
1,47
4,41
sensor
2
2,78
3,23
6,67
3,33
3,45
sensor
3
1,28
1,32
6,58
1,47
4,41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4.15. (Lanjutan) Hasil Perbandingan sensor arus (pengulangan 40x) dengan multimeter.
Multimeter (A)
sensor
1
0,56
0,56
0,54
0,51
0,47
0,45
0,4
0,4
0,39
0,39
0,35
0,35
0,33
0,3
0,26
0,21
0,17
0,12
0,12
sensor
2
0,58
0,53
0,52
0,51
0,5
0,47
0,43
0,4
0,37
0,37
0,32
0,27
0,26
0,26
0,23
0,19
0,16
0,12
0,09
sensor
3
0,56
0,56
0,54
0,51
0,47
0,45
0,4
0,4
0,39
0,39
0,35
0,35
0,33
0,3
0,26
0,26
0,17
0,12
0,12
Hasil Alat (A)
sensor
1
0,6
0,54
0,53
0,51
0,5
0,44
0,39
0,43
0,38
0,42
0,38
0,34
0,34
0,3
0,25
0,2
0,16
0,11
0,1
sensor
2
0,57
0,49
0,48
0,47
0,48
0,45
0,4
0,38
0,35
0,36
0,3
0,23
0,24
0,24
0,21
0,16
0,12
0,09
0,07
sensor
3
0,6
0,54
0,53
0,51
0,51
0,44
0,39
0,43
0,38
0,42
0,38
0,34
0,34
0,3
0,3
0,23
0,15
0,11
0,08
RATA-RATA
(%)
Nilai Error (%)
sensor
1
7,14
3,57
1,85
0,00
6,38
2,22
2,50
7,50
2,56
7,69
8,57
2,86
3,03
0,00
3,85
4,76
5,88
8,33
16,67
sensor
2
1,72
7,55
7,69
7,84
4,00
4,26
6,98
5,00
5,41
2,70
6,25
14,81
7,69
7,69
8,70
15,79
25,00
25,00
22,22
sensor
3
7,14
3,57
1,85
0,00
8,51
2,22
2,50
7,50
2,56
7,69
8,57
2,86
3,03
0,00
15,38
11,54
11,76
8,33
33,33
4,44
8,57
6,39
Gambar 4.28. List program pembacaan sensor arus.
Pada tabel 4.14 dan 4.15 merupakan hasil perbandingan alat (pengulangan 40x) dengan
pengukuran multimeter, didapatkan perbedaan hasil dengan rata – rata error tiap sensor sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
4.44%, 8.57%, dan 6.39%. Pembacaan dilakukan pengulangan sebanyak 40 kali menggunakan
fungsi FOR, jumlah pembacaan selama 40 kali tersebut ditampung pada satu variable untuk tiap
sensor, yaitu data1, data2, dan data3. Pembacaan sensor arus dilakukan pengulangan
dikarenakan saat pembacaan kondisi baterai masih dalam kondisi pengisian (PWM charging
masih berjalan), sehingga gelombang arus pengisian seperti gelombang PWM. Jika pembacaan
arus hanya sekali, maka hasil yang didapatkan tidak stabil (pembacaan naik turun). Pembacaan
sensor arus tersebut menggunakan setting ADC yang sama seperti pembacaan sensor tegangan
yaitu frekuensi sampling ADC sebesar 1Mhz, dengan pembacaan sensor arus diambil setiap
satu milidetik. Pada baris ke-57 nilai 513 dari gambar 4.28 didapatkan dari konversi nilai vout
sensor dalam kondisi tidak ada arus yang mengalir ( 2.41 V) menggunakan persamaan :
𝐴𝐷𝐢 =
𝐴𝐷𝐢 =
𝑉𝐴𝐷𝐢
∗ 1023
4.8
2.41
*1023
4.8
𝐴𝐷𝐢 = 513
Dari hasil pengujian sensor arus dapat disimpulkan bahwa pengulangan pembacaan 40 kali
memiliki tingkat rata-rata keberhasilan yang cukup baik yaitu sebesar 95,56%, 91,43%, dan
93,61%.
Tabel 4.16. Pengujian Vout sensor terhadap arus.
Kenaikan Vout sensor terhadap arus
Multimeter (A)
0
0,2
0,4
0,6
0,8
1
Vout Sensor (V)
2
3
1
2,433
2,47
2,502
2,539
2,576
2,613
2,433
2,47
2,502
2,539
2,576
2,613
2,433
2,47
2,502
2,539
2,576
2,613
Tabel 4.17. Sensitifitas sensor per step ADC.
Rentang ADC /
1A
Sensitivitas per
step ADC
38
26,067
mA
Nilai
ADC
519
526
533
541
549
557
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 4.16 merupakan pengujian Vout sensor arus terhadap kenaikan arus sampai satu
ampere, dari hasil yang didapatkan dari ketiga sensor tersebut memiliki karakteristik yang
cukup sama, dari hasil vout sensor tersebut dapat dicari nilai ADC, rentang nilai tersebut dari 0
A - 1 A yaitu 38, sehingga sensitifitas sensor arus untuk tiap step kenaikan ADC yaitu 26.06mA
seperti pada tabel 4.17.
4.9. Pembahasan Software
Pada bagian pembahasan software menjelaskan tentang alur program yang dibuat.
Terdapat dalam pembahasan software, yaitu tampilan menu LCD.
4.9.1. Tampilan Menu LCD
Pada bagian tampilan menu LCD terdapat alur saat kontrol charger menyala sampai
pengisian baterai telah selesai. Sesaat setelah kontrol charger menyala pada tampilan LCD akan
menampilkan “ 3S Li-Po charger”, tulisan tersebut merupakan tampilan awal menu pada LCD.
Pada saat tampilan tersebut kontrol charger dalam kondisi menunggu baterai yang akan di
charger, terhubung dengan keluaran kontrol charger. Kontroler akan otomatis mendeteksi
tegangan tiap sel dan tegangan total baterai. Kontroler akan menampilkan kondisi tiap sel
baterai dan tegangan total baterai. Tampilan tersebut memberikan informasi kepada pengguna
mengenai tegangan awal baterai yang akan di charger.
Gambar 4.29. List program tampilan awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Gambar 4.22. menunjukan list program tampilan awal, pada baris ke-129 kontroler menunggu
masukan dari baterai, jika tegangan baterai kurang dari 1.9 Volt, kontroler tidak akan menuju
ke proses selanjutnya. Baris ke-138 sampai 142, menunjukan tampilan LCD setelah kontroler
mendeteksi adanya baterai pada keluaran charger. Gambar 4.30 dan 4.31 merupakan urutan
tampilan awal kontrol charger.
Gambar 4.30. Tampilan awal LCD.
Gambar 4.31. Tampilan tegangan tiap sel dan total baterai.
Gambar 4.32. List program tampilan tegangan tiap sel.
Gambar 4.32 menunjukan list program tampilan tegangan baterai, sesaat setelah socket
balance baterai telah dihubungkan ke keluaran charger, kontroler akan mendeteksi tegangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
baterai, pada baris ke-94 sampai 100 merupakan list program pembacaan baterai tiap sel. Untuk
proses pembacaan tegangan baterai akan lebih detail dijelaskan pada bagian pembacaan sensor
tegangan dan arus. Pada baris ke-92 menunjukan bahwa list program tampilan tegangan berada
didalam fungsi while (sw_ok==1) , jika tombol OK dalam kondisi logika “1”, maka kontroler
tidak akan menuju ke proses selanjutnya. Pengguna diharuskan untuk menekan tombol OK,
setelah pengecekan tegangan tiap sel baterai, untuk mengubah logika sw_ok menjadi logika
“0”.
Gambar 4.33. Tampilan mengatur kapasitas baterai pada LCD.
Gambar 4.34. List program mengatur kapasitas baterai.
Proses selanjutnya yaitu pengguna diharuskan menentukan kapasitas baterai. Besarnya
nilai kapasitas disimpan dalam variable “C”, untuk mengubah nilai variable “C” diperlukan
tombol UP. Jika tombol UP ditekan maka variable C akan bertambah 0.1, variable C akan
direset menjadi 0 jika nilainya sudah melebihi 1.5. Gambar 4.34 menunjukan list program
mengatur kapasitas baterai. Baris ke-148 sampai 160, menunjukan proses perubahan variable
C, jika tombol UP ditekan (logika 0). Pada baris ke-146 menunjukan bahwa list program
mengatur kapasistas berada di dalam fungsi while (sw_ok==1) , jika tombol OK dalam kondisi
logika “1”, maka kontroler tidak akan menuju ke proses selanjutnya. Pengguna diharuskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
untuk menekan tombol OK, setelah mengatur kapasitas baterai, untuk mengubah logika sw_ok
menjadi logika “0”.
Gambar 4.35. Tampilan LCD saat proses pengisian berlangsung.
Keterangan :
1. Tegangan total baterai.
2. Kapasitas baterai.
3. Tegangan sel pertama.
4. Nilai counter interrupt.
5. Lama waktu pengisian.
6. Tegangan sel kedua.
7. Tegangan sel ketiga.
Saat proses pengisian berlangsung LCD akan menampilkan seperti pada gambar 4.35,
nilai ADC tiap tegangan sel baterai akan diperbarui setiap empat detik sekali. Lama waktu
pengisian dihitung saat pertama baterai melakukan pengisian, untuk menghitung lama waktu
menggunakan interrupt timer overflow Timer 0.
Gambar 4.36. List program interrupt lama waktu pengisian.
Gambar 4.36 menunjukan untuk setiap satu digit angka diberikan satu variable, untuk detik 0 –
9, menit 0 – 5. Kondisi tersebut akan terus berulang sampai pengisian baterai telah selesai.
Gambar 4.38 merupakan list program tampilan saat pengisian berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Gambar 4.37. List program tampilan LCD saat pengisian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan, pembuatan, dan pengujian pada kontrol charger dan
flyback, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil dari perancangan flyback konverter telah berhasil dengan keluaran 12 V dan 10 V.
2. Tegangan yang dapat terukur dari 3.2 V sampai dengan 4.2 V dengan sensitifitas 0.1 V.
3. Arus yang dapat terukur dari 0A sampai dengan 1 A dengan sensitifitas 26mA untuk
setiap kenaikan ADC.
4. Kontrol charger telah berfungsi dengan baik dan dapat mengatur pengisian baterai
dengan rata –rata keberhasilan pengisian pada kontrol charger untuk sel 1 99,05%, sel
2 99,77%, sel 3 99,41%.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh, untuk pengembangan sistem kontrol charger Li-Po
menggunakan flyback konverter terdapat beberapa saran agar alat ini dapat bekerja lebih baik,
yaitu dengan menggunakan cara lilit trafo yang lebih baik, serta mengganti sensor tegangan
menggunakan modul sensor yang lebih akurat, sehingga sistem dapat bekerja lebih optimal.
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Novanky, Rezadita., 2014, Sistem Alat Pengisian Baterai Lithium – Polymer
Menggunakan Pengontrol CN3063, Jurusan Elektronika dan Instrumentasi,
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
[2]
Schneider,
Brian.,
2012,
A
Guide
to
Understanding
LiPo
Batteries,
http://rogershobbycenter.com/lipoguide/ diakses pada tanggal 30 Oktober 2016.
[3]
______., 2016, Application guide, Power Supply Theory of Operation, Micropower
Direct.
[4]
Choi, Hang-Seok., 2003, Application Note AN-4137 : Design Guidelines for Off-line
Flyback Konverter Using Fairchild Power Switch (FPS), Fairchild Semiconductor
Corporation.
[5]
_____., 2013, UC3844/5: High Permorfance Current Mode Controller, ON
Semiconductor, USA.
[6]
_____., Application Note UC3842/3/4/5 Provides Low Cost Current-Mode Control,
Texas Instrument, USA.
[7]
Lee, SW., 2014, Demystifying Type II and Type III Compensators Using Op-Amp
and OTA for DC/DC Converters, Texas Instrument, USA.
[8]
Koo, Gwan-Bon., 2006, Application Note AN-4147 : Design Guidelines for RCD
Snubber of Flyback Konverter, Fairchild Semiconductor Corporation.
[9]
_____.,
2011,
TL431/TL431A
Programable
Shunt
Regulator,
Fairchild
Semiconductor Corporation.
[10]
_____., 2016, Atmega 328/P, Atmel Corporation, USA.
[11]
Agus Bejo., 2008, C dan AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler
Atmega 8535, Graha Ilmu, Yogyakarta.
[12]
Soebhakti, H., 2009, Sistem Mikrokontroler Timer / Counter, Jakarta.
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
[13]
QIU., 2008, Specification of LCD module,
https://www.sparkfun.com/datasheets/LCD/ADM1602K-NSW-FBS-3.3v.pdf
diakses pada 5 Desember 2016.
[14]
Choi, Hang-Seok., 2003, Application Note AN-4140 : Transformer Design
Consideration for Off-line Flyback Konverter Using Fairchild Power Switch (FPS),
Fairchild Semiconductor Corporation.
[15]
_____., 2006, ACS712, Allegro Microsystem.
[16]
H.Rashid, Muhammad., 2001, Power Electronics Handbook, Academic Press.
[17]
_____., 2005, 4N35, 4N36,4N37 optocoupler, Texas Instrument, USA.
[18]
_____., 2004, A7800 Series Positive Voltage-Regulator, Texas Instrument, USA.
[19]
Colin Mitchell., Power Supply- Fix, Australia
http://www.talkingelectronics.com/projects/5v/5v.html diakses pada 15 Desember
2016.
[20]
Colin
Mitchell.,
Regulated
DC
Power
Supply,
Australia
http://www.talkingelectronics.com/Download%20eBooks/Principles%20of%20elec
tronics/CH-17.pdf diakses pada 15 Desember 2016.
[21]
____., 2013, 2N2222A Small Signal Switching Transistor, Onsemi, USA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L1
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L2
LAMPIRAN 1
DATA PENGISIAN SETIAP 4 DETIK
Waktu
(s)
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
44
48
52
56
60
64
68
72
76
80
84
88
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,4
3,5
3,7
0,73
0,7
0,75
3,4
3,5
3,7
0,66
0,73
0,75
3,4
3,5
3,7
0,66
0,7
0,73
3,5
3,5
3,7
0,68
0,66
0,73
3,5
3,5
3,7
0,66
0,68
0,7
3,5
3,6
3,7
0,66
0,66
0,7
3,5
3,6
3,7
0,61
0,66
0,7
3,5
3,6
3,7
0,66
0,66
0,73
3,5
3,6
3,7
0,66
0,61
0,7
3,5
3,6
3,7
0,63
0,68
0,7
3,5
3,6
3,7
0,66
0,66
0,73
3,5
3,6
3,7
0,61
0,66
0,7
3,5
3,6
3,7
0,61
0,66
0,7
3,6
3,6
3,7
0,61
0,63
0,68
3,5
3,6
3,7
0,63
0,54
0,68
3,6
3,6
3,7
0,61
0,66
0,68
3,6
3,6
3,7
0,61
0,61
0,7
3,6
3,6
3,7
0,61
0,61
0,7
3,6
3,6
3,7
0,61
0,63
0,7
3,6
3,6
3,7
0,61
0,66
0,7
3,6
3,6
3,7
0,63
0,61
0,7
3,6
3,6
3,7
0,61
0,66
0,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L3
Waktu
(s)
92
96
100
104
108
112
116
120
124
128
132
136
140
144
148
152
156
160
164
168
172
176
180
184
188
192
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,6
3,6
3,7
0,63
0,63
0,7
3,6
3,6
3,7
0,59
0,61
0,7
3,6
3,6
3,7
0,61
0,61
0,7
3,6
3,7
3,7
0,61
0,61
0,7
3,6
3,7
3,7
0,59
0,61
0,7
3,6
3,7
3,7
0,61
0,61
0,7
3,6
3,7
3,8
0,59
0,61
0,7
3,6
3,7
3,7
0,59
0,63
0,7
3,6
3,7
3,7
0,59
0,61
0,7
3,6
3,7
3,8
0,59
0,61
0,7
3,6
3,7
3,7
0,54
0,61
0,7
3,7
3,7
3,7
0,59
0,61
0,7
3,7
3,7
3,8
0,59
0,63
0,7
3,6
3,7
3,8
0,59
0,61
0,7
3,7
3,7
3,8
0,56
0,61
0,7
3,7
3,7
3,8
0,59
0,61
0,7
3,7
3,7
3,8
0,59
0,61
0,7
3,7
3,7
3,8
0,56
0,59
0,7
3,7
3,7
3,8
0,54
0,61
0,7
3,7
3,7
3,8
0,59
0,59
0,7
3,7
3,7
3,8
0,56
0,56
0,7
3,7
3,7
3,8
0,59
0,61
0,68
3,7
3,7
3,8
0,56
0,61
0,7
3,7
3,7
3,8
0,54
0,61
0,68
3,7
3,7
3,8
0,54
0,59
0,7
3,7
3,7
3,8
0,56
0,59
0,68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L4
Waktu
(s)
196
200
204
208
212
216
220
224
228
232
236
240
244
248
252
256
260
264
268
272
276
280
284
288
292
296
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,7
3,7
3,8
0,59
0,59
0,7
3,7
3,7
3,8
0,52
0,59
0,68
3,7
3,7
3,8
0,56
0,63
0,7
3,7
3,7
3,8
0,56
0,61
0,68
3,7
3,7
3,8
0,59
0,59
0,68
3,7
3,7
3,8
0,56
0,61
0,68
3,7
3,7
3,8
0,54
0,61
0,68
3,7
3,7
3,8
0,56
0,61
0,68
3,7
3,7
3,8
0,56
0,59
0,68
3,7
3,7
3,8
0,54
0,59
0,7
3,7
3,7
3,8
0,54
0,61
0,7
3,7
3,7
3,8
0,54
0,66
0,68
3,7
3,7
3,8
0,56
0,63
0,7
3,7
3,7
3,8
0,56
0,59
0,7
3,7
3,7
3,8
0,54
0,61
0,7
3,7
3,7
3,8
0,56
0,59
0,68
3,7
3,7
3,8
0,56
0,61
0,7
3,7
3,7
3,8
0,54
0,61
0,7
3,7
3,7
3,8
0,54
0,59
0,7
3,7
3,7
3,8
0,56
0,59
0,7
3,7
3,7
3,8
0,56
0,59
0,68
3,7
3,7
3,8
0,54
0,66
0,68
3,7
3,7
3,8
0,56
0,63
0,68
3,7
3,7
3,8
0,54
0,56
0,7
3,7
3,7
3,8
0,56
0,56
0,7
3,7
3,7
3,8
0,54
0,61
0,68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L5
Waktu
(s)
300
304
308
312
316
320
324
328
332
336
340
344
348
352
356
360
364
368
372
376
380
384
388
392
396
400
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,7
3,7
3,8
0,52
0,59
0,68
3,7
3,7
3,8
0,56
0,59
0,7
3,7
3,7
3,8
0,56
0,59
0,68
3,7
3,7
3,8
0,54
0,59
0,7
3,7
3,7
3,8
0,54
0,59
0,68
3,7
3,7
3,8
0,54
0,59
0,68
3,7
3,7
3,8
0,56
0,61
0,68
3,7
3,7
3,8
0,56
0,61
0,68
3,7
3,7
3,8
0,54
0,61
0,68
3,7
3,7
3,8
0,54
0,56
0,68
3,7
3,7
3,8
0,54
0,59
0,68
3,7
3,7
3,8
0,49
0,61
0,68
3,7
3,7
3,8
0,54
0,59
0,68
3,7
3,7
3,8
0,54
0,61
0,68
3,7
3,7
3,8
0,52
0,59
0,68
3,7
3,7
3,8
0,56
0,63
0,7
3,7
3,7
3,8
0,54
0,61
0,68
3,7
3,7
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,7
3,8
0,56
0,59
0,7
3,7
3,7
3,8
0,54
0,59
0,68
3,7
3,7
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,7
3,8
0,54
0,59
0,7
3,8
3,7
3,8
0,54
0,59
0,68
3,7
3,7
3,8
0,52
0,61
0,68
3,7
3,7
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,7
3,8
0,54
0,56
0,68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L6
Waktu
(s)
404
408
412
416
420
424
428
432
436
440
444
448
452
456
460
464
468
472
476
480
484
488
492
496
500
504
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,8
3,7
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,7
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,7
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,7
3,8
0,54
0,56
0,68
3,7
3,7
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,7
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,7
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,7
3,8
0,52
0,61
0,68
3,8
3,7
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,7
3,8
0,54
0,56
0,68
3,8
3,7
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,7
3,8
0,54
0,56
0,68
3,8
3,7
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,7
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,7
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,7
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,7
3,8
0,54
0,56
0,68
3,8
3,7
3,8
0,56
0,59
0,68
3,8
3,7
3,8
0,56
0,56
0,68
3,8
3,7
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,7
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,7
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,7
3,8
0,54
0,61
0,68
3,8
3,7
3,8
0,52
0,56
0,68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L7
Waktu
(s)
508
512
516
520
524
528
532
536
540
544
548
552
556
560
564
568
572
576
580
584
588
592
596
600
604
608
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,8
3,8
3,8
0,52
0,61
0,68
3,8
3,7
3,8
0,52
0,61
0,68
3,8
3,7
3,8
0,49
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,56
0,61
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,61
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,61
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L8
Waktu
(s)
612
616
620
624
628
632
636
640
644
648
652
656
660
664
668
672
676
680
684
688
692
696
700
704
708
712
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,8
3,8
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,61
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L9
Waktu
(s)
716
720
724
728
732
736
740
744
748
752
756
760
764
768
772
776
780
784
788
792
796
800
804
808
812
816
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,59
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,56
0,68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L10
Waktu
(s)
820
824
828
832
836
840
844
848
852
856
860
864
868
872
876
880
884
888
892
896
900
904
908
912
916
920
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,54
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,54
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,66
3,8
3,8
3,8
0,47
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L11
Waktu
(s)
924
928
932
936
940
944
948
952
956
960
964
968
972
976
980
984
988
992
996
1000
1004
1008
1012
1016
1020
1024
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,8
3,8
3,8
0,52
0,52
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,59
0,66
3,8
3,8
3,8
0,54
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,54
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L12
Waktu
(s)
1028
1032
1036
1040
1044
1048
1052
1056
1060
1064
1068
1072
1076
1080
1084
1088
1092
1096
1100
1104
1108
1112
1116
1120
1124
1128
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,59
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,47
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,47
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,47
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,54
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L13
Waktu
(s)
1132
1136
1140
1144
1148
1152
1156
1160
1164
1168
1172
1176
1180
1184
1188
1192
1196
1200
1204
1208
1212
1216
1220
1224
1228
1232
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,47
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,59
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,59
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L14
Waktu
(s)
1236
1240
1244
1248
1252
1256
1260
1264
1268
1272
1276
1280
1284
1288
1292
1296
1300
1304
1308
1312
1316
1320
1324
1328
1332
1336
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,47
0,52
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,54
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,52
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,52
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,68
3,8
3,8
3,8
0,54
0,56
0,66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L15
Waktu
(s)
1340
1344
1348
1352
1356
1360
1364
1368
1372
1376
1380
1384
1388
1392
1396
1400
1404
1408
1412
1416
1420
1424
1428
1432
1436
1440
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,47
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,59
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,54
0,59
0,66
3,8
3,8
3,8
0,47
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,47
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,47
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,52
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L16
Waktu
(s)
1444
1448
1452
1456
1460
1464
1468
1472
1476
1480
1484
1488
1492
1496
1500
1504
1508
1512
1516
1520
1524
1528
1532
1536
1540
1544
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,8
3,8
3,8
0,52
0,52
0,68
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,47
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,47
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,54
0,52
0,66
3,8
3,8
3,8
0,47
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,47
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,47
0,54
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,47
0,56
0,66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L17
Waktu
(s)
1548
1552
1556
1560
1564
1568
1572
1576
1580
1584
1588
1592
1596
1600
1604
1608
1612
1616
1620
1624
1628
1632
1636
1640
1644
1648
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,52
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,45
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,52
0,68
3,8
3,8
3,8
0,52
0,59
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,52
0,66
3,8
3,8
3,8
0,47
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,52
0,52
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,45
0,56
0,63
3,8
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,8
0,47
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,47
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,47
0,54
0,66
3,9
3,8
3,8
0,49
0,52
0,66
3,8
3,8
3,8
0,47
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
3,9
3,8
3,8
0,47
0,56
0,66
3,9
3,8
3,8
0,49
0,56
0,63
3,8
3,8
3,8
0,49
0,54
0,66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L18
Waktu
(s)
1652
1656
1660
1664
1668
1672
1676
1680
1684
1688
1692
1696
1700
1704
1708
1712
1716
1720
1724
1728
1732
1736
1740
1744
1748
1752
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,9
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
3,9
3,8
3,9
0,49
0,56
0,66
3,8
3,8
3,8
0,45
0,56
0,66
3,9
3,8
3,8
0,49
0,56
0,66
3,9
3,8
3,9
0,49
0,56
0,66
3,8
3,9
3,9
0,49
0,56
0,66
3,9
3,8
3,8
0,52
0,54
0,66
3,9
3,8
3,9
0,49
0,54
0,66
3,8
3,8
3,9
0,49
0,54
0,66
3,9
3,9
3,9
0,52
0,56
0,66
3,9
3,8
3,9
0,47
0,56
0,66
3,8
3,9
3,9
0,49
0,54
0,66
3,8
3,9
3,9
0,49
0,54
0,66
3,9
3,8
3,9
0,49
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,54
0,66
3,9
3,9
3,9
0,52
0,52
0,66
3,9
3,8
3,9
0,47
0,54
0,66
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,66
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,66
3,9
3,9
3,9
0,49
0,56
0,66
3,9
3,9
3,9
0,45
0,52
0,66
3,9
3,9
3,9
0,52
0,52
0,66
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,56
0,66
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L19
Waktu
(s)
1756
1760
1764
1768
1772
1776
1780
1784
1788
1792
1796
1800
1804
1808
1812
1816
1820
1824
1828
1832
1836
1840
1844
1848
1852
1856
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,9
3,9
3,9
0,49
0,56
0,66
3,9
3,9
3,9
0,52
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,49
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,49
0,66
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,54
0,66
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,66
3,9
3,9
3,9
0,49
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,66
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,66
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,66
3,9
3,9
3,9
0,47
0,54
0,66
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,66
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,66
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,54
0,66
3,9
3,9
3,9
0,52
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,52
0,66
3,9
3,9
3,9
0,52
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,52
0,54
0,66
3,9
3,9
3,9
0,47
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L20
Waktu
(s)
1860
1864
1868
1872
1876
1880
1884
1888
1892
1896
1900
1904
1908
1912
1916
1920
1924
1928
1932
1936
1940
1944
1948
1952
1956
1960
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,56
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,54
0,66
3,9
3,9
3,9
0,52
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,56
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,49
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,49
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,52
0,54
0,66
3,9
3,9
3,9
0,45
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,49
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,52
0,66
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,45
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,52
0,63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L21
Waktu
(s)
1964
1968
1972
1976
1980
1984
1988
1992
1996
2000
2004
2008
2012
2016
2020
2024
2028
2032
2036
2040
2044
2048
2052
2056
2060
2064
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,45
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,56
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,49
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,47
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,49
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,49
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L22
Waktu
(s)
2068
2072
2076
2080
2084
2088
2092
2096
2100
2104
2108
2112
2116
2120
2124
2128
2132
2136
2140
2144
2148
2152
2156
2160
2164
2168
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,9
3,9
3,9
0,49
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,45
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,54
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,45
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,47
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,54
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,61
3,9
3,9
3,9
0,49
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,47
0,61
3,9
3,9
3,9
0,49
0,54
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,45
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,49
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L23
Waktu
(s)
2172
2176
2180
2184
2188
2192
2196
2200
2204
2208
2212
2216
2220
2224
2228
2232
2236
2240
2244
2248
2252
2256
2260
2264
2268
2272
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,9
3,9
3,9
0,45
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,45
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,49
0,49
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,49
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,49
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,54
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,49
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L24
Waktu
(s)
2276
2280
2284
2288
2292
2296
2300
2304
2308
2312
2316
2320
2324
2328
2332
2336
2340
2344
2348
2352
2356
2360
2364
2368
2372
2376
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,9
3,9
3,9
0,47
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,54
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,49
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,42
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,42
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,47
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,47
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,47
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,47
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,47
0,59
3,9
3,9
3,9
0,45
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,52
0,59
3,9
3,9
3,9
0,45
0,52
0,63
3,9
3,9
3,9
0,47
0,49
0,61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L25
Waktu
(s)
2380
2384
2388
2392
2396
2400
2404
2408
2412
2416
2420
2424
2428
2432
2436
2440
2444
2448
2452
2456
2460
2464
2468
2472
2476
2480
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,9
3,9
3,9
0,47
0,47
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,59
3,9
3,9
3,9
0,45
0,49
0,59
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,52
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,59
3,9
3,9
3,9
0,47
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,47
0,61
3,9
3,9
3,9
0,47
0,47
0,61
3,9
4
3,9
0,42
0,47
0,61
3,9
4
3,9
0,45
0,49
0,61
3,9
3,9
3,9
0,45
0,47
0,61
3,9
4
3,9
0,45
0,47
0,59
3,9
4
3,9
0,47
0,47
0,59
3,9
3,9
3,9
0,47
0,52
0,59
3,9
4
3,9
0,45
0,52
0,59
3,9
4
3,9
0,45
0,49
0,61
3,9
4
3,9
0,47
0,45
0,59
3,9
4
3,9
0,47
0,49
0,61
3,9
4
3,9
0,45
0,52
0,59
3,9
4
3,9
0,47
0,49
0,59
3,9
4
3,9
0,47
0,47
0,59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L26
Waktu
(s)
2484
2488
2492
2496
2500
2504
2508
2512
2516
2520
2524
2528
2532
2536
2540
2544
2548
2552
2556
2560
2564
2568
2572
2576
2580
2584
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,9
4
3,9
0,45
0,49
0,61
3,9
4
3,9
0,47
0,49
0,61
3,9
4
3,9
0,47
0,47
0,59
3,9
4
3,9
0,45
0,49
0,59
3,9
4
3,9
0,45
0,49
0,59
3,9
4
3,9
0,47
0,49
0,59
3,9
4
3,9
0,47
0,45
0,59
3,9
4
3,9
0,42
0,47
0,59
3,9
4
3,9
0,45
0,47
0,59
3,9
4
3,9
0,42
0,49
0,61
3,9
4
3,9
0,45
0,45
0,61
3,9
4
3,9
0,45
0,47
0,59
3,9
4
4
0,45
0,47
0,59
3,9
4
3,9
0,45
0,47
0,59
3,9
4
3,9
0,42
0,45
0,59
3,9
4
4
0,45
0,49
0,59
3,9
4
4
0,42
0,49
0,59
3,9
4
3,9
0,42
0,45
0,59
4
4
4
0,45
0,47
0,59
3,9
4
4
0,45
0,45
0,59
3,9
4
4
0,45
0,52
0,59
4
4
4
0,47
0,49
0,59
4
4
4
0,45
0,47
0,59
3,9
4
4
0,45
0,49
0,59
3,9
4
4
0,47
0,49
0,59
4
4
4
0,42
0,47
0,59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L27
Waktu
(s)
2588
2592
2596
2600
2604
2608
2612
2616
2620
2624
2628
2632
2636
2640
2644
2648
2652
2656
2660
2664
2668
2672
2676
2680
2684
2688
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
3,9
4
4
0,42
0,47
0,59
3,9
4
4
0,42
0,47
0,56
4
4
4
0,47
0,47
0,56
4
4
4
0,42
0,47
0,59
3,9
4
4
0,45
0,47
0,56
3,9
4
4
0,47
0,49
0,56
4
4
4
0,42
0,45
0,56
4
4
4
0,45
0,45
0,59
4
4
4
0,45
0,45
0,56
4
4
4
0,40
0,47
0,59
4
4
4
0,45
0,45
0,59
4
4
4
0,45
0,49
0,56
4
4
4
0,42
0,49
0,56
4
4
4
0,42
0,45
0,56
4
4
4
0,40
0,45
0,56
4
4
4
0,42
0,47
0,59
4
4
4
0,42
0,49
0,56
4
4
4
0,45
0,45
0,56
4
4
4
0,42
0,47
0,59
4
4
4
0,40
0,45
0,56
4
4
4
0,42
0,45
0,56
4
4
4
0,45
0,45
0,56
4
4
4
0,42
0,45
0,56
4
4
4
0,45
0,49
0,56
4
4
4
0,42
0,47
0,56
4
4
4
0,45
0,49
0,56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L28
Waktu
(s)
2692
2696
2700
2704
2708
2712
2716
2720
2724
2728
2732
2736
2740
2744
2748
2752
2756
2760
2764
2768
2772
2776
2780
2784
2788
2792
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
4
4
4
0,45
0,47
0,56
4
4
4
0,40
0,47
0,56
4
4
4
0,42
0,47
0,56
4
4
4
0,40
0,45
0,56
4
4
4
0,45
0,47
0,56
4
4
4
0,42
0,45
0,56
4
4
4
0,45
0,47
0,56
4
4
4
0,42
0,47
0,56
4
4
4
0,42
0,47
0,56
4
4
4
0,40
0,47
0,56
4
4
4
0,40
0,47
0,56
4
4
4
0,42
0,47
0,56
4
4
4
0,45
0,47
0,56
4
4
4
0,45
0,45
0,56
4
4
4
0,45
0,45
0,56
4
4
4
0,42
0,45
0,56
4
4
4
0,42
0,45
0,56
4
4
4
0,42
0,47
0,56
4
4
4
0,45
0,47
0,56
4
4
4
0,42
0,47
0,56
4
4
4
0,42
0,47
0,56
4
4
4
0,42
0,42
0,56
4
4
4
0,47
0,45
0,56
4
4
4
0,42
0,45
0,56
4
4
4
0,42
0,42
0,56
4
4
4
0,42
0,45
0,56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L29
Waktu
(s)
2796
2800
2804
2808
2812
2816
2820
2824
2828
2832
2836
2840
2844
2848
2852
2856
2860
2864
2868
2872
2876
2880
2884
2888
2892
2896
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
4
4
4
0,45
0,45
0,56
4
4
4
0,42
0,47
0,54
4
4
4
0,45
0,47
0,56
4
4
4
0,40
0,45
0,56
4
4
4
0,42
0,47
0,54
4
4
4
0,42
0,47
0,56
4
4
4
0,40
0,42
0,56
4
4
4
0,42
0,42
0,56
4
4
4
0,42
0,45
0,56
4
4
4
0,42
0,45
0,54
4
4
4
0,42
0,45
0,54
4
4
4
0,42
0,47
0,56
4
4
4
0,42
0,45
0,54
4
4
4
0,42
0,45
0,54
4
4
4
0,42
0,45
0,54
4
4
4
0,42
0,47
0,54
4
4
4
0,40
0,47
0,54
4
4
4
0,45
0,47
0,56
4
4
4
0,42
0,45
0,54
4
4
4
0,45
0,45
0,54
4
4
4
0,42
0,45
0,54
4
4
4
0,45
0,45
0,54
4
4
4
0,42
0,45
0,54
4
4
4
0,42
0,45
0,54
4
4,1
4
0,38
0,42
0,54
4
4
4
0,42
0,45
0,54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L30
Waktu
(s)
2900
2904
2908
2912
2916
2920
2924
2928
2932
2936
2940
2944
2948
2952
2956
2960
2964
2968
2972
2976
2980
2984
2988
2992
2996
3000
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
4
4,1
4
0,42
0,47
0,54
4
4,1
4
0,42
0,45
0,54
4
4,1
4
0,45
0,42
0,54
4
4,1
4
0,40
0,47
0,54
4
4,1
4
0,40
0,47
0,54
4
4,1
4
0,42
0,45
0,54
4
4,1
4
0,40
0,47
0,54
4
4,1
4
0,42
0,47
0,54
4
4,1
4
0,40
0,45
0,54
4
4,1
4
0,40
0,42
0,54
4
4,1
4
0,42
0,42
0,45
4
4,1
4
0,40
0,45
0,54
4
4,1
4
0,42
0,45
0,54
4
4,1
4
0,40
0,33
0,52
4
4,1
4
0,40
0,45
0,54
4
4,1
4
0,42
0,45
0,54
4
4,1
4
0,40
0,35
0,4
4
4,1
4
0,42
0,42
0,54
4
4,1
4
0,38
0,35
0,52
4
4,1
4
0,40
0,42
0,45
4
4,1
4
0,40
0,33
0,4
4
4,1
4
0,40
0,45
0,54
4
4,1
4
0,40
0,35
0,52
4
4,1
4
0,40
0,35
0,45
4
4,1
4
0,40
0,35
0,42
4
4,1
4
0,42
0,42
0,54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L31
Waktu
(s)
3004
3008
3012
3016
3020
3024
3028
3032
3036
3040
3044
3048
3052
3056
3060
3064
3068
3072
3076
3080
3084
3088
3092
3096
3100
3104
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
4
4,1
4
0,38
0,35
0,45
4
4,1
4
0,38
0,33
0,4
4
4,1
4
0,38
0,38
0,42
4
4,1
4
0,38
0,35
0,45
4
4,1
4
0,38
0,35
0,45
4
4,1
4
0,40
0,3
0,45
4
4,1
4
0,40
0,42
0,45
4
4,1
4
0,38
0,33
0,45
4
4,1
4
0,42
0,3
0,4
4
4,1
4
0,35
0,35
0,45
4
4,1
4
0,38
0,35
0,45
4
4,1
4
0,40
0,38
0,45
4
4,1
4
0,38
0,33
0,42
4
4,1
4
0,40
0,35
0,45
4
4,1
4
0,40
0,35
0,45
4
4,1
4
0,40
0,35
0,42
4
4,1
4
0,40
0,35
0,45
4
4,1
4
0,40
0,33
0,45
4
4,1
4
0,40
0,33
0,45
4
4,1
4
0,38
0,35
0,42
4
4,1
4
0,40
0,38
0,45
4
4,1
4
0,38
0,33
0,45
4
4,1
4
0,38
0,3
0,45
4
4,1
4
0,38
0,3
0,4
4
4,1
4
0,35
0,35
0,45
4
4,1
4
0,38
0,35
0,42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L32
Waktu
(s)
3108
3112
3116
3120
3124
3128
3132
3136
3140
3144
3148
3152
3156
3160
3164
3168
3172
3176
3180
3184
3188
3192
3196
3200
3204
3208
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
4
4,1
4
0,35
0,33
0,42
4
4,1
4
0,40
0,38
0,45
4
4,1
4
0,35
0,33
0,45
4
4,1
4
0,33
0,33
0,45
4
4,1
4
0,38
0,3
0,42
4
4,1
4
0,30
0,33
0,42
4
4,1
4
0,38
0,33
0,42
4
4,1
4
0,33
0,33
0,42
4
4,1
4
0,28
0,38
0,42
4
4,1
4
0,30
0,35
0,45
4
4,1
4
0,30
0,35
0,42
4
4,1
4
0,28
0,3
0,38
4
4,1
4
0,30
0,3
0,42
4
4,1
4
0,30
0,33
0,42
4
4,1
4
0,30
0,33
0,42
4
4,1
4
0,26
0,28
0,4
4
4,1
4,1
0,28
0,33
0,45
4
4,1
4
0,30
0,33
0,42
4,1
4,1
4,1
0,30
0,28
0,42
4,1
4,1
4
0,30
0,3
0,42
4
4,1
4
0,30
0,33
0,45
4,1
4,1
4,1
0,33
0,28
0,42
4,1
4,1
4
0,28
0,26
0,38
4,1
4,1
4,1
0,28
0,35
0,45
4,1
4,1
4,1
0,33
0,3
0,42
4,1
4,1
4,1
0,30
0,23
0,38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L33
Waktu
(s)
3212
3216
3220
3224
3228
3232
3236
3240
3244
3248
3252
3256
3260
3264
3268
3272
3276
3280
3284
3288
3292
3296
3300
3304
3308
3312
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
4,1
4,1
4,1
0,33
0,35
0,45
4,1
4,1
4,1
0,28
0,3
0,42
4,1
4,1
4
0,26
0,28
0,38
4,1
4,1
4,1
0,35
0,33
0,42
4
4,1
4
0,30
0,3
0,42
4,1
4,1
4,1
0,30
0,3
0,4
4
4,1
4
0,26
0,28
0,42
4,1
4,1
4,1
0,30
0,28
0,42
4,1
4,1
4,1
0,28
0,3
0,42
4
4,1
4,1
0,23
0,26
0,4
4,1
4,1
4,1
0,30
0,28
0,4
4,1
4,1
4,1
0,28
0,3
0,42
4
4,1
4,1
0,26
0,26
0,38
4,1
4,1
4,1
0,30
0,28
0,4
4,1
4,1
4,1
0,28
0,3
0,4
4,1
4,1
4,1
0,28
0,28
0,38
4,1
4,1
4,1
0,28
0,3
0,42
4,1
4,1
4,1
0,28
0,3
0,42
4,1
4,1
4,1
0,30
0,3
0,4
4,1
4,1
4,1
0,26
0,28
0,38
4,1
4,1
4,1
0,30
0,28
0,42
4,1
4,1
4,1
0,28
0,28
0,42
4,1
4,1
4,1
0,30
0,3
0,38
4,1
4,1
4,1
0,28
0,28
0,38
4,1
4,1
4,1
0,28
0,26
0,4
4,1
4,1
4,1
0,26
0,26
0,35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L34
Waktu
(s)
3316
3320
3324
3328
3332
3336
3340
3344
3348
3352
3356
3360
3364
3368
3372
3376
3380
3384
3388
3392
3396
3400
3404
3408
3412
3416
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
4,1
4,1
4,1
0,28
0,3
0,4
4,1
4,1
4,1
0,28
0,26
0,38
4,1
4,1
4,1
0,23
0,26
0,33
4,1
4,1
4,1
0,28
0,3
0,42
4,1
4,1
4,1
0,28
0,28
0,38
4,1
4,1
4,1
0,23
0,23
0,35
4,1
4,1
4,1
0,30
0,3
0,4
4,1
4,1
4,1
0,26
0,28
0,38
4,1
4,1
4,1
0,23
0,23
0,35
4,1
4,1
4,1
0,28
0,26
0,38
4,1
4,1
4,1
0,23
0,3
0,38
4,1
4,1
4,1
0,26
0,3
0,35
4,1
4,1
4,1
0,26
0,26
0,38
4,1
4,1
4,1
0,26
0,26
0,38
4,1
4,1
4,1
0,28
0,3
0,38
4,1
4,1
4,1
0,23
0,26
0,35
4,1
4,1
4,1
0,26
0,3
0,38
4,1
4,1
4,1
0,30
0,28
0,38
4,1
4,1
4,1
0,23
0,26
0,35
4,1
4,1
4,1
0,28
0,26
0,4
4,1
4,1
4,1
0,19
0,26
0,26
4,1
4,1
4,1
0,23
0,26
0,33
4,1
4,1
4,1
0,26
0,3
0,38
4,1
4,1
4,1
0,19
0,3
0,26
4,1
4,1
4,1
0,26
0,28
0,33
4,1
4,1
4,1
0,26
0,28
0,38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L35
Waktu
(s)
3420
3424
3428
3432
3436
3440
3444
3448
3452
3456
3460
3464
3468
3472
3476
3480
3484
3488
3492
3496
3500
3504
3508
3512
3516
3520
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
4,1
4,1
4,1
0,19
0,28
0,26
4,1
4,1
4,1
0,28
0,28
0,38
4,1
4,1
4,1
0,12
0,3
0,23
4,1
4,1
4,1
0,26
0,28
0,38
4,1
4,1
4,1
0,28
0,26
0,38
4,1
4,1
4,1
0,14
0,3
0,21
4,1
4,1
4,1
0,28
0,3
0,38
4,1
4,1
4,1
0,16
0,3
0,26
4,1
4,1
4,1
0,23
0,23
0,35
4,1
4,1
4,1
0,19
0,3
0,26
4,1
4,1
4,1
0,28
0,3
0,35
4,1
4,1
4,1
0,16
0,3
0,23
4,1
4,1
4,1
0,28
0,23
0,35
4,1
4,1
4,1
0,16
0,3
0,26
4,1
4,1
4,1
0,28
0,28
0,35
4,1
4,1
4,1
0,16
0,3
0,23
4,1
4,1
4,1
0,28
0,28
0,38
4,1
4,1
4,1
0,16
0,3
0,26
4,1
4,1
4,1
0,26
0,3
0,35
4,1
4,1
4,1
0,16
0,3
0,23
4,1
4,1
4,1
0,28
0,28
0,38
4,1
4,1
4,1
0,14
0,3
0,21
4,1
4,1
4,1
0,26
0,26
0,38
4,1
4,1
4,1
0,19
0,3
0,26
4,1
4,1
4,1
0,26
0,26
0,33
4,1
4,1
4,1
0,19
0,3
0,26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L36
Waktu
(s)
3524
3528
3532
3536
3540
3544
3548
3552
3556
3560
3564
3568
3572
3576
3580
3584
3588
3592
3596
3600
3604
3608
3612
3616
3620
3624
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
4,1
4,1
4,1
0,26
0,23
0,26
4,1
4,1
4,1
0,16
0,3
0,23
4,1
4,2
4,1
0,26
0,28
0,3
4,1
4,1
4,1
0,16
0,3
0,26
4,1
4,1
4,1
0,28
0,26
0,35
4,1
4,1
4,1
0,14
0,3
0,26
4,1
4,1
4,1
0,19
0,3
0,26
4,1
4,1
4,1
0,28
0,28
0,38
4,1
4,1
4,1
0,14
0,3
0,23
4,1
4,1
4,1
0,19
0,3
0,26
4,1
4,1
4,1
0,28
0,28
0,35
4,1
4,1
4,1
0,23
0,26
0,33
4,1
4,1
4,1
0,21
0,23
0,3
4,1
4,1
4,1
0,16
0,3
0,23
4,1
4,1
4,1
0,26
0,28
0,33
4,1
4,1
4,1
0,26
0,23
0,33
4,1
4,1
4,1
0,12
0,3
0,23
4,1
4,1
4,1
0,26
0,28
0,33
4,1
4,1
4,1
0,16
0,3
0,23
4,1
4,1
4,1
0,26
0,26
0,3
4,1
4,1
4,1
0,14
0,3
0,23
4,1
4,2
4,1
0,26
0,23
0,33
4,1
4,1
4,1
0,16
0,3
0,21
4,1
4,1
4,1
0,16
0,3
0,23
4,1
4,1
4,1
0,26
0,26
0,33
4,1
4,1
4,1
0,14
0,26
0,19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L37
Waktu
(s)
3628
3632
3636
3640
3644
3648
3652
3656
3660
3664
3668
3672
3676
3680
3684
3688
3692
3696
3700
3704
3708
3712
3716
3720
3724
3728
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
4,1
4,1
4,1
0,26
0,26
0,33
4,1
4,1
4,1
0,16
0,26
0,23
4,1
4,1
4,1
0,23
0,23
0,28
4,1
4,1
4,1
0,16
0,26
0,23
4,1
4,1
4,1
0,26
0,26
0,35
4,1
4,1
4,1
0,14
0,26
0,21
4,1
4,1
4,1
0,26
0,28
0,33
4,1
4,1
4,1
0,19
0,26
0,21
4,1
4,2
4,1
0,23
0,23
0,33
4,1
4,1
4,1
0,19
0,26
0,23
4,1
4,1
4,1
0,28
0,3
0,33
4,1
4,1
4,1
0,19
0,26
0,21
4,1
4,1
4,1
0,23
0,26
0,33
4,1
4,1
4,1
0,12
0,26
0,23
4,1
4,1
4,1
0,26
0,21
0,33
4,1
4,1
4,1
0,16
0,26
0,19
4,1
4,1
4,1
0,19
0,26
0,23
4,1
4,1
4,1
0,28
0,28
0,35
4,1
4,1
4,1
0,16
0,26
0,21
4,1
4,1
4,1
0,16
0,26
0,23
4,1
4,1
4,1
0,28
0,28
0,35
4,1
4,1
4,1
0,16
0,26
0,23
4,1
4,1
4,1
0,26
0,26
0,33
4,1
4,1
4,1
0,19
0,23
0,23
4,1
4,1
4,1
0,26
0,23
0,35
4,1
4,1
4,1
0,14
0,23
0,21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L38
Waktu
(s)
3732
3736
3740
3744
3748
3752
3756
3760
3764
3768
3772
3776
3780
3784
3788
3792
3796
3800
3804
3808
3812
3816
3820
3824
S1 (V)
S2 (V)
S3 (V)
ARUS1
(A)
ARUS2
(A)
ARUS3
(A)
4,1
4,1
4,1
0,19
0,23
0,23
4,1
4,1
4,1
0,26
0,26
0,33
4,1
4,1
4,1
0,14
0,23
0,19
4,1
4,1
4,1
0,21
0,23
0,23
4,1
4,1
4,1
0,23
0,3
0,33
4,1
4,1
4,1
0,16
0,23
0,19
4,1
4,1
4,1
0,28
0,26
0,33
4,1
4,1
4,1
0,16
0,23
0,23
4,1
4,2
4,1
0,26
0,23
0,33
4,1
4,1
4,1
0,16
0,2
0,21
4,1
4,2
4,1
0,26
0,00
0,21
4,1
4,2
4,1
0,14
0,00
0,23
4,1
4,2
4,1
0,21
-0,02
0,16
4,1
4,2
4,1
0,23
-0,04
0,28
4,1
4,2
4,1
0,16
0,00
0,16
4,1
4,2
4,1
0,28
0,00
0,26
4,1
4,2
4,1
0,16
0,00
0,16
4,1
4,2
4,2
0,26
0,00
0,00
4,1
4,2
4,1
0,16
-0,02
0,16
4,1
4,2
4,2
0,16
0,00
0,00
4,2
4,2
4,2
-0,02
-0,02
-0,04
4,2
4,2
4,2
0,00
-0,04
-0,04
4,2
4,2
4,2
-0,02
0,00
0,00
4,2
4,2
4,2
0,00
0,00
-0,04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L39
LAMPIRAN III
LISTING PROGRAM
#include <mega328p,h>
#include <delay,h>
#include <alcd,h>
#include <stdio,h>
#include <stdlib,h>
#define ADC_VREF_TYPE ((0<<REFS1) | (0<<REFS0) | (0<<ADLAR))
#define pwm1 OCR1AL
#define pwm2 OCR1BL
#define pwm3 OCR2A
#define sw_ok PINB,4
#define sw_up PINB,5
unsigned char counter=0,lcd[30],m,a1[10],a2[10],a3[10],i,j,sat,pul;
unsigned char t1[10],t2[12],t3[12],sat1,pul1,rat;
int v1,v2,v3,arus1,arus2,arus3,adc1,adc2,adc3;
unsigned int data1,data2,data3,datav1,datav2,datav3,bat1,bat2,bat3;
float s1,s2,s3,c,x,vt,vs1,vs2,vs3;
float i1,i2,i3;
// Read the AD conversion result
unsigned int read_adc(unsigned char adc_input)
{
ADMUX=adc_input | ADC_VREF_TYPE;
// Delay needed for the stabilization of the ADC input voltage
delay_us(10);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L40
// Start the AD conversion
ADCSRA|=(1<<ADSC);
// Wait for the AD conversion to complete
while ((ADCSRA & (1<<ADIF))==0);
ADCSRA|=(1<<ADIF);
return ADCW;
}
// Timer 0 overflow interrupt service routine
interrupt [TIM0_OVF] void timer0_ovf_isr(void)
{
// Reinitialize Timer 0 value
TCNT0=0x64;
counter++;
if(counter>100){m++;sat++;counter=0;}
if(sat>9){pul++;sat=0;}
if(pul>5){sat1++;pul=0;}
if(sat1>9){pul1++;sat1=0;}
if(pul1>9){rat++;pul1=0;}
if(m>4)
{
for (i=0; i<40; i++)
{
adc1=read_adc(5);
//arus 1
adc2=read_adc(4);
//arus 2
adc3=read_adc(3);
//arus 3
data1=(int)data1+adc1;
data2=(int)data2+adc2;
data3=(int)data3+adc3;
delay_ms(1);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L41
}
arus1=(int)(data1/40)-513; i1=(float)((arus1*4,8)/1023)/0,2;
arus2=(int)(data2/40)-513; i2=(float)((arus2*4,8)/1023)/0,2;
arus3=(int)(data3/40)-513; i3=(float)((arus3*4,8)/1023)/0,2;
ftoa(i1,2,t1);ftoa(i2,2,t2);ftoa(i3,2,t3);
pwm1=0;pwm2=0;pwm3=0;
for(j=0; j<40; j++)
{
v1=read_adc(0);
//sel 1
v2=read_adc(1);
//sel 2
v3=read_adc(2);
//sel 3
datav1=(int)datav1+v1;
datav2=(int)datav2+v2;
datav3=(int)datav3+v3;
delay_ms(1);
}
bat1=(int)datav1/40;
bat2=(int)datav2/40;
bat3=(int)datav3/40;
s1=(float)((datav1/40)*4,8)/1023; vs1=(float)(s1*0,75)+1,89;
s2=(float)((datav2/40)*4,8)/1023; vs2=(float)(s2*0,76)+1,69;
s3=(float)((datav3/40)*4,8)/1023; vs3=(float)(s3*0,75)+1,89;
ftoa(vs3,1,a3); ftoa(vs1,1,a1); ftoa(vs2,1,a2);
printf("Tegangan: %s %s %s %s %s %s %d %d %d \n ",a1,a2,a3,t1,t2,t3,bat3,bat2,bat1);
//printf("Arus: %s %s %s \n",t1,t2,t3);
m=0;data1=data2=data3=0;
datav1=0;datav2=0;datav3=0;
}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L42
}
void cek_tegangan()
{
lcd_clear();
while(sw_ok==1)
{
v1=read_adc(0);s1=(float)v1*4,8/1023;
vs1=(float)(s1*0,75)+1,89;
v2=read_adc(1);s2=(float)v2*4,8/1023;
vs2=(float)(s2*0,76)+1,69;
v3=read_adc(2);s3=(float)v3*4,8/1023;
vs3=(float)(s3*0,75)+1,89;
vt=(float) vs1+vs2+vs3;
m=0;
lcd_gotoxy(3,0);ftoa(vs1,1,lcd);lcd_puts(lcd);
lcd_gotoxy(12,0);ftoa(vs2,1,lcd);lcd_puts(lcd);
lcd_gotoxy(3,1);ftoa(vs3,1,lcd);lcd_puts(lcd);
lcd_gotoxy(11,1);ftoa(vt,1,lcd);lcd_puts(lcd);
lcd_gotoxy(0,0);lcd_puts("S1:");
lcd_gotoxy(6,0);lcd_puts("V");
lcd_gotoxy(9,0);lcd_puts("S2:");
lcd_gotoxy(15,0);lcd_puts("V");
lcd_gotoxy(0,1);lcd_puts("S3:");
lcd_gotoxy(6,1);lcd_puts("V");
lcd_gotoxy(9,1);lcd_puts("B:");
lcd_gotoxy(15,1);lcd_puts("V");
m=0;
}
}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L43
void menu ()
{
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_puts("3S Li-Po charger");
lcd_puts(lcd);
delay_ms(3000);
vs1=0;
while(vs1<=1,9)
{
v1=read_adc(0);s1=(float)v1*4,8/1023;
vs1=(float)(s1*0,75)+1,89;
v2=read_adc(1);s2=(float)v2*4,8/1023;
vs2=(float)(s2*0,76)+1,69;
v3=read_adc(2);s3=(float)v3*4,8/1023;
vs3=(float)(s3*0,75)+1,89;
vt=(float) vs1+vs2+vs3;
m=0;
}
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_puts("Battery check,,,,");
lcd_gotoxy(0,1);
lcd_puts("wait , , , ,");
delay_ms(3000);
cek_tegangan();
lcd_clear();
delay_ms(400);
c=0;
while(sw_ok==1)
{
if(sw_up==0){c=c+0,1;delay_ms(250);}
if(c>1,5){c=0;}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L44
if(c!=x){lcd_clear();}
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_puts("Kapasitas :");
lcd_gotoxy(12,0);
ftoa(c,1,lcd);
lcd_puts(lcd);
x=c;
m=0;
}
lcd_clear();
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_puts("mulai charging ?");
delay_ms(500);
sat=pul=sat1=pul1=rat=0;
while(sw_ok==1);
delay_ms(300);
lcd_clear();
}
void tampil()
{
lcd_gotoxy(0,1);
sprintf(lcd,"%d",m);
lcd_puts(lcd);
vt=(float) vs1+vs2+vs3;
lcd_gotoxy(0,0);
ftoa(vt,1,lcd);
lcd_puts(lcd);
lcd_gotoxy(4,0);
lcd_puts("V");
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L45
lcd_gotoxy(6,0);
ftoa(c,1,lcd);
lcd_puts(lcd);
lcd_gotoxy(9,0);
lcd_puts("A");
lcd_gotoxy(2,1);
sprintf(lcd,"%d",rat);lcd_puts(lcd);
lcd_gotoxy(3,1);
sprintf(lcd,"%d",pul1);lcd_puts(lcd);
lcd_gotoxy(4,1);
sprintf(lcd,"%d",sat1);lcd_puts(lcd);
lcd_gotoxy(5,1);lcd_puts(":");
lcd_gotoxy(6,1);
sprintf(lcd,"%d",pul);lcd_puts(lcd);
lcd_gotoxy(7,1);
sprintf(lcd,"%d",sat);lcd_puts(lcd);
lcd_gotoxy(13,0);
ftoa(vs1,1,lcd);lcd_puts(lcd);
lcd_gotoxy(9,1);
ftoa(vs2,1,lcd);lcd_puts(lcd);
lcd_gotoxy(13,1);
ftoa(vs3,1,lcd);lcd_puts(lcd);
delay_ms(1000);
lcd_clear();
lcd_gotoxy(0,0);lcd_puts("P1:");
lcd_gotoxy(7,0);lcd_puts("P2:");
lcd_gotoxy(0,1);lcd_puts("P3:");
lcd_gotoxy(3,0);
sprintf(lcd,"%d",pwm1);lcd_puts(lcd);
lcd_gotoxy(10,0);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L46
sprintf(lcd,"%d",pwm2);lcd_puts(lcd);
lcd_gotoxy(3,1);
sprintf(lcd,"%d",pwm3);lcd_puts(lcd);
delay_ms(1000);
lcd_clear();
}
void pengisian()
{
if(bat3<590){pwm3=255;}
//<80%
else if(bat3>=590&&bat3<608){pwm3=255;} //80-90%
else if(bat3>=608&&bat3<617){pwm3=200;} //90-95%
else if(bat3>=617&&bat3<=640){pwm3=180;} //95-full%
else pwm3=0;
if(bat2<646){pwm2=255;}
else if(bat2>=646&&bat2<666){pwm2=255;}
else if(bat2>=666&&bat2<675){pwm2=200;}
else if(bat2>=675&&bat2<=686){pwm2=180;}
else pwm2=0;
if(bat1<590){pwm1=255;}
else if(bat1>=590&&bat1<608){pwm1=255;}
else if(bat1>=608&&bat1<617){pwm1=200;}
else if(bat1>=617&&bat1<=640){pwm1=180;}
else pwm1=0;
if(bat1>=640&&bat2>=686&&bat3>=640)
{
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L47
lcd_clear();
lcd_gotoxy(0,0);
lcd_puts("charger selesai");
pwm1=pwm2=pwm3=0;
m=0;
delay_ms(3000);
lcd_clear();
}
}
void main(void)
{
// Crystal Oscillator division factor: 1
#pragma optsizeCLKPR=(1<<CLKPCE);
CLKPR=(0<<CLKPCE) | (0<<CLKPS3) | (0<<CLKPS2) | (0<<CLKPS1) | (0<<CLKPS0);
#ifdef _OPTIMIZE_SIZE_
#pragma optsize+
#endif
DDRB=(0<<DDB7) | (0<<DDB6) | (0<<DDB5) | (0<<DDB4) | (1<<DDB3) | (1<<DDB2) |
(1<<DDB1) | (0<<DDB0);
PORTB=(0<<PORTB7) | (0<<PORTB6) | (1<<PORTB5) | (1<<PORTB4) | (0<<PORTB3) |
(0<<PORTB2) | (0<<PORTB1) | (0<<PORTB0);
DDRC=(0<<DDC6) | (0<<DDC5) | (0<<DDC4) | (0<<DDC3) | (0<<DDC2) | (0<<DDC1) |
(0<<DDC0);
PORTC=(0<<PORTC6) | (0<<PORTC5) | (0<<PORTC4) | (0<<PORTC3) | (0<<PORTC2) |
(0<<PORTC1) | (0<<PORTC0);
DDRD=(0<<DDD7) | (0<<DDD6) | (0<<DDD5) | (0<<DDD4) | (0<<DDD3) | (0<<DDD2) |
(0<<DDD1) | (0<<DDD0);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L48
PORTD=(0<<PORTD7) | (0<<PORTD6) | (0<<PORTD5) | (0<<PORTD4) | (0<<PORTD3) |
(0<<PORTD2) | (0<<PORTD1) | (0<<PORTD0);
// Timer/Counter 0 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: 15,625 kHz
// Mode: Normal top=0xFF
// OC0A output: Disconnected
// OC0B output: Disconnected
// Timer Period: 9,984 ms
TCCR0A=(0<<COM0A1) | (0<<COM0A0) | (0<<COM0B1) | (0<<COM0B0) | (0<<WGM01) |
(0<<WGM00);
TCCR0B=(0<<WGM02) | (1<<CS02) | (0<<CS01) | (1<<CS00);
TCNT0=0x64;
OCR0A=0x00;
OCR0B=0x00;
// Timer/Counter 1 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: 250,000 kHz
// Mode: Fast PWM top=0x00FF
// OC1A output: Non-Inverted PWM
// OC1B output: Non-Inverted PWM
// Noise Canceler: Off
// Input Capture on Falling Edge
// Timer Period: 1,024 ms
// Output Pulse(s):
// OC1A Period: 1,024 ms Width: 0 us
// OC1B Period: 1,024 ms Width: 0 us
// Timer1 Overflow Interrupt: Off
// Input Capture Interrupt: Off
// Compare A Match Interrupt: Off
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L49
// Compare B Match Interrupt: Off
TCCR1A=(1<<COM1A1) | (0<<COM1A0) | (1<<COM1B1) | (0<<COM1B0) | (0<<WGM11) |
(1<<WGM10);
TCCR1B=(0<<ICNC1) | (0<<ICES1) | (0<<WGM13) | (1<<WGM12) | (0<<CS12) | (1<<CS11) |
(1<<CS10);
TCNT1H=0xC1;
TCNT1L=0x80;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x00;
OCR1AH=0x00;
OCR1AL=0x00;
OCR1BH=0x00;
OCR1BL=0x00;
// Timer/Counter 2 initialization
// Clock source: System Clock
// Clock value: 250,000 kHz
// Mode: Fast PWM top=0xFF
// OC2A output: Non-Inverted PWM
// OC2B output: Disconnected
// Timer Period: 1,024 ms
// Output Pulse(s):
// OC2A Period: 1,024 ms Width: 0 us
ASSR=(0<<EXCLK) | (0<<AS2);
TCCR2A=(1<<COM2A1) | (0<<COM2A0) | (0<<COM2B1) | (0<<COM2B0) | (1<<WGM21) |
(1<<WGM20);
TCCR2B=(0<<WGM22) | (1<<CS22) | (0<<CS21) | (0<<CS20);
TCNT2=0x00;
OCR2A=0x00;
OCR2B=0x00;
// Timer/Counter 0 Interrupt(s) initialization
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L50
TIMSK0=(0<<OCIE0B) | (0<<OCIE0A) | (1<<TOIE0);
// USART initialization
// Communication Parameters: 8 Data, 1 Stop, No Parity
// USART Receiver: Off
// USART Transmitter: On
// USART0 Mode: Asynchronous
// USART Baud Rate: 9600
UCSR0A=(0<<RXC0) | (0<<TXC0) | (0<<UDRE0) | (0<<FE0) | (0<<DOR0) | (0<<UPE0) |
(0<<U2X0) | (0<<MPCM0);
UCSR0B=(0<<RXCIE0) | (0<<TXCIE0) | (0<<UDRIE0) | (0<<RXEN0) | (1<<TXEN0) |
(0<<UCSZ02) | (0<<RXB80) | (0<<TXB80);
UCSR0C=(0<<UMSEL01) | (0<<UMSEL00) | (0<<UPM01) | (0<<UPM00) | (0<<USBS0) |
(1<<UCSZ01) | (1<<UCSZ00) | (0<<UCPOL0);
UBRR0H=0x00;
UBRR0L=0x67;
// ADC initialization
// ADC Clock frequency: 1000,000 kHz
// ADC Voltage Reference: AREF pin
// ADC Auto Trigger Source: ADC Stopped
// Digital input buffers on ADC0: On, ADC1: On, ADC2: On, ADC3: On
// ADC4: On, ADC5: On
DIDR0=(0<<ADC5D) | (0<<ADC4D) | (0<<ADC3D) | (0<<ADC2D) | (0<<ADC1D) | (0<<ADC0D);
ADMUX=ADC_VREF_TYPE;
ADCSRA=(1<<ADEN) | (0<<ADSC) | (0<<ADATE) | (0<<ADIF) | (0<<ADIE) | (1<<ADPS2) |
(0<<ADPS1) | (0<<ADPS0);
ADCSRB=(0<<ADTS2) | (0<<ADTS1) | (0<<ADTS0);
// Alphanumeric LCD initialization
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L51
// Connections are specified in the
// Project|Configure|C Compiler|Libraries|Alphanumeric LCD menu:
// RS - PORTD Bit 2
// RD - PORTD Bit 3
// EN - PORTD Bit 4
// D4 - PORTD Bit 5
// D5 - PORTD Bit 6
// D6 - PORTD Bit 7
// D7 - PORTB Bit 0
// Characters/line: 16
lcd_init(16);
#asm("sei")
menu();
m=0;
while (1)
{
tampil();
pengisian();
}
}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L52
LAMPIRAN III
SKEMATIK RANGKAIAN KONTROL CHARGER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L53
LAMPIRAN IV
SKEMATIK RANGKAIAN FlYBACK KONVERTER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L54
LAMPIRAN V
DATA PENGUJIAN FLYBACK KONVERTER
Frekuensi
output
(hz)
No
Beban
(Ohm)
1
0
131,6
2
200
543,5
Hasil pengamatan osiloskop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L55
Frekuensi
output
(hz)
No
Beban
(Ohm)
3
30
3448
4
24
4545
Hasil pengamatan osiloskop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L56
Frekuensi
output
(hz)
No
Beban
(Ohm)
5
20
4630
6
17
5952
Hasil pengamatan osiloskop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L57
Frekuensi
output
(hz)
No
Beban
(Ohm)
7
14
7353
8
10
9615
Hasil pengamatan osiloskop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L58
LAMPIRAN VI
PERHITUNGAN PERUBAHAN FLYBACK KONVERTER
Menentukan besarnya range input tegangan DC,
𝑉𝑑𝑐 π‘šπ‘–π‘› = √2 ∗ 1002 −
10 ∗ (1 − 0,2)
33𝑒 ∗ 67π‘˜
𝑽𝒅𝒄 π’Žπ’Šπ’ = πŸπŸπŸ–, πŸŽπŸ” 𝑽𝒐𝒍𝒕
𝑉𝑑𝑐 max = √2 ∗ 𝑉𝑙𝑖𝑛𝑒 π‘šπ‘Žπ‘₯
𝑉𝑑𝑐 max = √2 ∗ 240
𝑽𝒅𝒄 𝐦𝐚𝐱 = πŸ‘πŸ‘πŸ—, πŸ’ 𝑽𝒐𝒍𝒕
Menentukan besarnya maksimal dutycycle,
𝑉𝑅𝑂 =
0,45
∗ 118,06
1 − 0,45
𝑽𝑹𝑢 = πŸ—πŸ”, πŸ“πŸ— 𝒗𝒐𝒍𝒕
𝑉𝑑𝑠 π‘›π‘œπ‘š = 339,4 + 96,59
𝑽𝒅𝒔 π’π’π’Ž = πŸ’πŸ‘πŸ”, 𝟎𝟏 𝒗𝒐𝒍𝒕
Menentukan besarnya induktansi primer,
𝐿𝑝 =
(118,06∗ 0,45)2
2 ∗ 10 ∗ 67π‘˜ ∗ 1
𝑳𝒑 = πŸπŸ”πŸ–πŸ“, 𝟐𝟏 𝒖𝑯
βˆ†πΌ =
120,4 ∗ 0,45
1685𝑒 ∗ 67π‘˜
βˆ†π‘° = 𝟎, πŸ’πŸ• 𝑨
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L59
𝐼𝑑𝑐 =
10
118,05 ∗ 0,45
𝑰𝒅𝒄 = 𝟎, πŸπŸ‘πŸ“ 𝑨
𝐼𝑑𝑠 π‘π‘’π‘Žπ‘˜ = 0,235 +
0.47
= 𝟎, πŸ’πŸ• 𝑨
2
0,47 2 0,48
𝐼𝑑𝑠 π‘Ÿπ‘šπ‘  = √[3 ∗ 0,2352 + (
) ]∗
2
3
𝑰𝒅𝒔 π’“π’Žπ’” = 𝟎, πŸπŸ–πŸ 𝑨
Menentukan besarnya lilitan untuk setiap output,
𝑁𝑠1 = 55 ∗ [
(10 + 0,7)
]
96,808
π‘΅π’”πŸ = πŸ”
𝑁𝑠2 =
12 + 0,7
∗ 𝑁𝑠1
10 + 0,7
π‘΅π’”πŸ = πŸ•
𝑁𝑠4 =
5 + 0,7
∗ 𝑁𝑠1
10 + 0,7
π‘΅π’”πŸ’ = πŸ‘
Menentukan kapasitor output, dan LC filter,
βˆ†π‘‰π‘œ =
1,8 ∗ 0,48
22𝑒 ∗ 50π‘˜
βˆ†π‘½π’ = πŸ‘πŸŽπŸ“, πŸπŸ— π’Žπ‘½
𝐹𝑐 =
𝐿=
𝐿=
1
2πœ‹√𝐿𝐢
4πœ‹ 2
1
∗ 𝐢 ∗ 𝐹𝑐 2
4πœ‹ 2
1
∗ 100𝑒 ∗ 75002
𝑳 = πŸ’, πŸ“ 𝒖𝑯
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L60
Menentukan rangkaian snubber,
𝑉𝑠𝑛 = 2,5 ∗ 96,59
𝑉𝑠𝑛 = 217,34 π‘‰π‘œπ‘™π‘‘
𝑃𝑠𝑛 = 0,5 ∗ 67π‘˜ ∗ 125𝑒 ∗ 0.472 ∗
217,34
217,34 − 96,59
𝑃𝑠𝑛 = 1,545 π‘€π‘Žπ‘‘π‘‘
𝑉𝑠𝑛2 =
96,59 + √96,592 + 2 ∗ 30π‘˜ ∗ 45,76𝑒 ∗ 67π‘˜ ∗ 0,472
2
𝑉𝑠𝑛2 = 223,4 𝑉
π‘‰π‘‘π‘ π‘šπ‘Žπ‘₯ = 223,4 + 339,4
π‘½π’…π’”π’Žπ’‚π’™ = πŸ“πŸ”πŸ, πŸ–
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L61
LAMPIRAN VI
MANUAL BOOK OPERATION
+,- Tanda tersebut merupakan masukan flyback konverter
(5V)
pertama.
+,- Tanda tersebut merupakan masukan flyback konverter (5V)
kedua.
+,- Tanda tersebut merupakan masukan flyback konverter (5V)
ketiga.
+,- Tanda tersebut merupakan masukan flyback konverter (10
V) untuk supply mikrokontroler.
1 socket masukan sel 1 baterai.
2 socket masukan sel 2 baterai.
3 socket masukan sel 3 baterai.
4 GND baterai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L62
OK
OK
OK
Gambar diatas merupakan urutan tampilan awal sampai akhir menu pada LCD 16x2.
ο‚·
Menunjukan nilai tegangan sel pertama pada baterai.
ο‚·
Menunjukan nilai tegangan sel kedua pada baterai.
ο‚·
Menunjukan nilai tegangan sel ketiga pada baterai.
ο‚·
Menunjukan nilai tegangan total baterai.
ο‚·
ο‚·
Menunjukan kapasitas baterai dalam Ampere.
Menunjukan waktu pengisian.
Download