PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI TUGAS AKHIR CHARGER BATERAI LI-PO 3 SEL MENGGUNAKAN FLYBACK KONVERTER DENGAN MASUKAN 220 VAC Diajukan ntuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Disusun oleh: YOHANNES JOKO HANDOYO WIDODO NIM : 135114030 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FALKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FINAL PROJECT CHARGER BATTERY LI-PO 3 CELL USING FLYBACK CONVERTER WITH 220 VAC INPUT In a partial fulfilment of the requirement For the degree of Sarjana Teknik Departement of Electrical Engineering Faculty of Science and Tehnology, Sanata Dharma University YOHANNES JOKO HANDOYO WIDODO NIM : 135114030 DEPARTEMENT OF ELECTRICAL ENGINEERING FACULTY OF SCIENCE AND TECHONOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2017 ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP MOTTO: Hidup ini seperti sepeda. Agar kau tetap seimbang, kau harus terus bergerak -Albert Einstein- Skripsi ini kupersembahkan kepada..… Allah Tri Tunggal Maha Kudus Orang tua dan Kakak ku Sahabatku dan Teman-Teman Seperjuangan v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI INTISARI Pada saat ini telah banyak alat – alat elektronik yang membutuhkan sumber energi dari baterai. Jenis baterai yang dipilih merupakan baterai yang bersifat rechargeable, yang dimaksud dengan rechargeable yaitu baterai yang dapat diisi kembali. Salah satu jenis baterai yang dapat diisi kembali yaitu baterai Lithium-Polymer ( Li-Po ) . Baterai Li-Po banyak digunakan pada bidang remote kontrol, drone, dan robotika. Banyak pengguna yang memilih baterai tersebut karena memiliki kapasitas penyimpanan energi listrik yang besar serta kemampuan discharge rate yang tinggi, dan memiliki bentuk yang kecil. Kemampuan yang tinggi dari baterai Li-Po, membuat baterai tersebut memiliki umur yang pendek dibandingkan jenis baterai lainnya, karena itu maka baterai Li-Po membutuhkan penanganan khusus dalam hal pengisian (charging). Pada penelitian ini dilakukan perancangan perangkat keras dan perangkat lunak untuk kontrol charger baterai li-po. Sumber yang digunakan untuk melakukan pengisian berasal dari flyback konverter dengan masukan 220 Vac, kontrol charger ini menggunakan Atmega 328 sebagai pemproses data. Kontrol charger akan mengkontrol untuk pengisian tiap sel baterai. LCD 16x2 digunakan sebagai tampilan pada alat ini. Pada LCD tersebut akan tertampil lama waktu pengisian dan tegangan untuk tiap sel baterai, jika kondisi sel baterai tersebut telah penuh maka pengisian otomatis terputus. Hasil pengujian menunjukan bahwa kontrol charger bisa mengatur pengisian baterai, dengan hasil akhir rata – rata tingkat keberhasilan untuk sel 1 sebesar 99,05 %, sel 2 sebesar 99,77%, dan sel 3 sebesar 99,41%.Sensor tegangan menggunakan optocoupler dengan rata - rata tingkat keberhasilan sel 1 sebesar 99,36%, sel 2 sebesar 99,67%, sel 3 sebesar 99,14%. Kata kunci : Baterai Li-Po, balance charger, Flyback konverter, Mikrokontroler AVR. vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT At this time has many electronic devices that require energy source of the battery. The selected battery type is a rechargeable battery, which is a rechargeable rechargeable battery. One type of rechargeable battery is Lithium-Polymer battery (Li-Po). Li-Po batteries are widely used in the field of remote control, drone, and robotics. Many users choose the battery because it has a large electrical energy storage capacity as well as a high discharge rate capability, and has a small shape. The high capability of Li-Po batteries, making the battery has a short life compared to other types of batteries, therefore Li-Po batteries require special handling in the case of charging (charging). In this research, the design of hardware and software for control of li-po battery charger. The source used for charging comes from a converter flyback with 220 Vac input, this charger control uses Atmega 328 as data processing. The charger control will control for charging each battery cell. 16x2 LCD is used as a display on this tool. In the LCD will display the duration of charging and voltage for each battery cell, if the battery cell condition is full then the automatic charging is lost. The test results show that the charger control can adjust the battery charging, with the final result of the average success rate for cell 1 is 99.05%, the cell 2 is 99.77%, and the cell 3 is 99.41%. The voltage sensor uses optocoupler with The average success rate of cell 1 is 99,36%, cell 2 is 99,67%, cell 3 is 99,14%. Key words: Baterai Li-Po, balance charger, Flyback konverter, Mikrokontroler AVR. viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Syukur kepada Allah atas segala rahmat dan kasih-Nya yang senantiasa memberikan kekuatan dan penghiburan kepada penulis melalui perjumpaan-perjumpaan dengan setiap orang dalam kehidupan sehari-hari sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa banyak bantuan dan bimbingan serta dukungan yang didapatkan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Sudi Mungkasi, Ph.D., selaku Dekan Falkultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Petrus Setyo Prabowo, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma. 3. Bapak Martanto.M.T , selaku Dosen Pembimbing tugas akhir yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan. 4. Bapak Pius Yozy Merucahyo, ST., MT., selaku dosen pembimbing akademik Program Studi Teknik Elektro angkatan 2013. 5. Bapak Petrus Setya Prabowo S.T., M.T. dan Ir. Tjendro M.Kom selaku dosen penguji. 6. Seluruh Dosen Teknik Elektro yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama proses perkuliahan. 7. Papa, mama, dan kakak ku serta keluarga yang telah memberikan perhatian dan dukungan. 8. Seluruh teman-teman prodi Teknik Elektro atas kerja sama dan kebersamaannya selama menjalani studi. 9. Teman-teman kos yang menjadi teman hidup serumah dalam menjalani masa studi. 10. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu atas bantuan, bimbingan, kritik dan saran. ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL (Bahasa Indonesia) ................................................................. i HALAMAN JUDUL (Bahasa Inggris) ..................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP ......................................... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................................. vi INTISARI .................................................................................................................... vii ABSTRACT ................................................................................................................ viii KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xiv DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1 1.2. Tujuan dan Manfaat .......................................................................................... 2 1.3. Batasan Masalah ............................................................................................... 2 1.4. Metodologi Penelitian ....................................................................................... 2 BAB II DASAR TEORI 2.1. Baterai Li-Po ..................................................................................................... 4 2.1.1. Discharge Rating ( “C” rating ) dan Pengisian ......................................... 4 2.2. Konverter Flyback ............................................................................................ 5 2.3. IC UC3845 ........................................................................................................ 10 2.3.1. UVLO........................................................................................................ 11 2.3.2. Osilator ...................................................................................................... 12 2.3.3. Sensor Arus ............................................................................................... 13 2.3.4. Error Amplifier ......................................................................................... 13 2.4. Tipe dua Kompensator ...................................................................................... 15 2.5. Rangkaian Snubber ........................................................................................... 16 xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2.6. TL431................................................................................................................ 18 2.7. Mikrokontroler Atmega 328 ............................................................................. 19 2.7.1. Konfigurasi pin Atmega 328 ..................................................................... 19 2.7.2. Timer / Counter ......................................................................................... 20 2.7.3. Analog to Digital Converter (ADC) ........................................................ 21 2.8. LCD 16x2.......................................................................................................... 21 2.9. Trafo.................................................................................................................. 22 2.10. Sensor Arus ACS712 ...................................................................................... 24 2.11. Mosfet ............................................................................................................. 25 2.11.1. Struktur Mosfet ....................................................................................... 25 2.11.2. Karakteristik Pensaklaran Mosfet ........................................................... 25 2.12. Optocoupler 4n35 ........................................................................................... 26 2.13. Regulator 7805 ................................................................................................ 27 BAB III PERANCANGAN 3.1. Model Sistem .................................................................................................... 29 3.2. Perancangan Perangkat Keras ........................................................................... 30 3.2.1. Perancangan Flyback Konverter ............................................................. 30 3.2.2. Perancangan Rangkaian Umpan balik .................................................... 40 3.2.3. Minimum Sytem tmega 328 ................................................................... 41 3.2.4. Rangkaian LCD 16x2 ............................................................................. 42 3.2.5. Sensor Arus dan Tegangan ..................................................................... 42 3.2.6. Regulator & Tombol ............................................................................... 44 3.2.7. Driver Mosfet ......................................................................................... 45 3.3. Perancangan Perangkat Lunak .......................................................................... 45 3.3.1. Diagram Alir Program Utama ................................................................. 46 3.3.2. Diagram Alir Cek Tegangan Baterai ...................................................... 47 3.3.3. Diagram Alir Menentukan Arus Awal ................................................... 48 3.3.4. Diagram Alir Proses Pengisian ............................................................... 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Bentuk Fisik Hardware ......................................................................................... 51 4.2. Cara Kerja Alat dan Penggunaan Alat ................................................................... 53 4.2.1. Cara Kerja Alat ............................................................................................. 53 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4.2.2. Cara Penggunaan Alat ................................................................................... 54 4.3. Perubahan Perancangan Flyback Konverter .......................................................... 54 4.4. Perubahan Diagram Alir Cek Tegangan ................................................................ 58 4.5. Pengujian Flyback Konverter ................................................................................ 58 4.6. Analisa dan Pengujian Sistem ............................................................................... 64 4.7. Pengujian Sensor Tegangan .................................................................................. 70 4.8. Pengujian Sensor Arus .......................................................................................... 75 4.9. Pembahasan Software ................................................................................................... 71 4.9.1. Tampilan Menu LCD ..................................................................................... 78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 83 5.2. Saran ...................................................................................................................... 83 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 84 LAMPIRAN Lampiran 1 Tabel Data Pengujian Pengisian Satu .............................................. L2 Lampiran 2 Listing program Pengisian ............................................................... L-25 Lampiran 3 Skematik Rangkaian Kontrol Charger ............................................ L-52 Lampiran 4 Skematik Rangkaian Flyback Konverter ......................................... L-43 Lampiran 5 Data Pengujian Flyback Konverter .................................................. L-54 Lampiran 6 Perhitungan Perubahan Flyback Konverter ..................................... L-58 Lampiran 7 Manual Book Operation................................................................... L-61 xiii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Diagram blok sistem ................................................................................. 3 Gambar 2.1. Baterai Li-Po............................................................................................ 4 Gambar 2.2. Konverter flyback..................................................................................... 5 Gambar 2.3. Arus primer dan sekunder ........................................................................ 5 Gambar 2.4. Gelombang tegangan kapasitor masukan. ............................................... 6 Gambar 2.5. Gelombang arus tipe DCM. .................................................................... 7 Gambar 2.6. Ids mosfet dan Krf ................................................................................... 8 Gambar 2.7. Diagram blok UC3845............................................................................. 11 Gambar 2.8. Posisi Rin dan Cin. .................................................................................. 12 Gambar 2.9. Karakteristik Fosc, Rt .............................................................................. 12 Gambar 2.10. Sensor arus ............................................................................................. 13 Gambar 2.11. Continuous inductor current .................................................................. 14 Gambar 2.12. Tanpa continuous inductor current ........................................................ 14 Gambar 2.13. Error amp open loop gain ..................................................................... 14 Gambar 2.14. Rangkaian compensator tipe dua ........................................................... 15 Gambar 2.15. Rangkaian snubber ................................................................................ 16 Gambar 2.16. Lonjakan tegangan pada Vds ................................................................. 16 Gambar 2.17. Tegangan Vds mosfet dan Vsn .............................................................. 17 Gambar 2.18. Rangkaian TL431 .................................................................................. 20 Gambar 2.19. Konfigurasi pin Atmega328 .................................................................. 20 Gambar 2.20. Timing diagram ...................................................................................... 21 Gambar 2.21. Potensio pengatur kontras LCD ............................................................. 22 Gambar 2.22. Sandwich winding .................................................................................. 23 Gambar 2.23. Arah lilitan trafo .................................................................................... 23 Gambar 2.24. Lilitan dengan 3 kawat........................................................................... 23 Gambar 2.25. Typical circuit application ACS712 ...................................................... 24 Gambar 2.26. Karakteristik tegangan output ................................................................ 25 Gambar 2.27. Karakteristik Ids dan Vds ...................................................................... 25 Gambar.2.28. Rangkaian driver mosfet ....................................................................... 26 Gambar 2.29. Karakteristik Ic dan If ............................................................................ 26 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 2.30. Rangakaian optocoupler ........................................................................ 27 Gambar 2.31. Rangkaian regulator 7805 ...................................................................... 27 Gambar 2.32. Rangkaian regulator ............................................................................... 28 Gambar 3.1. Diagram blok sistem. ............................................................................. 29 Gambar.3.2. Rancangan 3 D bentuk alat ...................................................................... 30 Gambar 3.3. Rangkaian UC3845.................................................................................. 34 Gambar 3.4. Rangkaian snubber .................................................................................. 38 Gambar 3.5. Rangkaian compensator........................................................................... 39 Gambar 3.6. Rangkaian TL431 .................................................................................... 40 Gambar 3.7. Rangkaian osilator ................................................................................... 41 Gambar 3.8. Rangkaian reset ....................................................................................... 41 Gambar 3.9. Rangkaian LCD 16x2 .............................................................................. 42 Gambar 3.10. Rangkaian ACS712 ............................................................................... 42 Gambar 3.11. Rangkaian sensor tegangan ................................................................... 43 Gambar 3.12. Karakteristik 4n35 sebagai sensor tegangan .......................................... 43 Gambar 3.13. Regulator tegangan 5v ........................................................................... 44 Gambar 3.14. Rangkaian driver mosfet ........................................................................ 45 Gambar 3.15. Diagram alir program utama .................................................................. 45 Gambar 3.16. Diagram alir program cek tegangan ...................................................... 46 Gambar 3.17. Diagram alir menentukan arus awal ...................................................... 47 Gambar 3.18. Diagram alir proses pengisian baterai.................................................... 48 Gambar 4.1. Kontrol charger ....................................................................................... 51 Gambar 4.2. Flyback konverter .................................................................................... 52 Gambar 4.3. Komponen penyusun alat ........................................................................ 53 Gambar 4.4. Rangkaian flyback konverter dengan keluaran 12V,5V,5V. ................... 56 Gambar 4.5. Perubahan Diagram blok sistem. ............................................................. 57 Gambar 4.6. Rangkaian Flyback konverter menggunakan ICSTR6252. ..................... 57 Gambar 4.7. Perubahan diagram alir cek tegangan. ..................................................... 58 Gambar 4.8. Pengujian keluaran 5V dengan beban 5 Ohm.......................................... 59 Gambar 4.9. Pengujian keluaran 5V dengan beban 20 ohm... .................................... 60 Gambar 4.10 Gelombang output 10V pada kondisi tanpa beban. ................................ 61 Gambar 4.11. Pengukuran tegangan Vds saat kondisi tanpa beban..... ....................... 62 Gambar 4.12. Ferit trafo yang digunakan, tipe EE..... ................................................. 62 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.13. (a) Lilitan rapat sekunder trafo. (b) Lilitan renggang sekunder trafo. ... 63 Gambar 4.14. Pengujian kontrol charger saat melakukan pengisian baterai...... ......... 64 Gambar 4.15. Grafik tegangan sel-1 terhadap waktu...... ............................................ 66 Gambar 4.16. Grafik Arus pengisian sel-1 terhadap waktu...... .................................. 67 Gambar 4.17. Grafik tegangan sel-2 terhadap waktu...... ............................................ 67 Gambar 4.18. Grafik arus Sel-2 terhadap waktu....... .................................................. 68 Gambar 4.19. Grafik tegangan sel-3 terhadap waktu....... ........................................... 68 Gambar 4.20. Grafik arus pengisian sel-3 terhadap waktu....... ................................... 69 Gambar 4.21. Rangkaian Optocoupler sebagai Sensor Tegangan...... ........................ 70 Gambar 4.22. Optocoupler yang digunakan sebagai sensor tegangan....... ................. 71 Gambar 4.23. Grafik karakteristik optooupler 1........ .................................................. 72 Gambar 4.24. Grafik karakteristik optocoupler 2......................................................... 72 Gambar 4.25. Grafik karakteristik optocoupler 3......................................................... 73 Gambar 4.26. List program pembacaan sensor tegangan......... .................................... 74 Gambar 4.27. Modul sensor arus ACS712 yang digunakan......... ............................... 75 Gambar 4.28. List program pembacaan sensor arus........ ............................................. 76 Gambar 4.29. List program tampilan awal......... ......................................................... 78 Gambar 4.30. Tampilan awal LCD......... .................................................................... 79 Gambar 4.31. Tampilan tegangan tiap sel dan total baterai......... ............................... 79 Gambar 4.32. List program tampilan tegangan tiap sel.......... ..................................... 79 Gambar 4.33. Tampilan mengatur kapasitas baterai pada LCD.......... ........................ 80 Gambar 4.34. List program mengatur kapasitas baterai.......... .................................... 80 Gambar 4.35. Tampilan LCD saat proses pengisian berlangsung.......... ..................... 81 Gambar 4.36. List program interrupt lama waktu pengisian. ....................................... 81 Gambar 4.37. List program tampilan LCD saat pengisian. .......................................... 82 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Diode fast recovery...................................................................................... 9 Tabel 2.2. Diode Schottky Barrier ................................................................................ 9 Tabel 2.3. Fungsi setiap pin UC3845 ........................................................................... 11 Tabel 2.4. Rekomendasi rating arus dan tegangan ....................................................... 18 Tabel 2.5. Nilai Resistor Pull-up. ................................................................................. 19 Tabel 2.6. Jenis inti trafo .............................................................................................. 22 Tabel 2.7. Deskripsi pin ACS712 ................................................................................. 24 Tabel 3.1. Rancangan pengisian baterai. ...................................................................... 50 Tabel 4.0. Hasil perubahan flyback konverter dengan keluaran 12V,5V,5 ……..……. 55 Tabel 4.1. Hasil perhitungan perubahan Flyback konverter (keluaran 10V,12V,5V).. 56 Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Error 1 pada Flyback konverter. ................................... 59 Tabel 4.3. Hasil Pengamatan Error 2 pada Flyback konverter. ................................... 60 Tabel 4.4. Pengujian pengaruh beban terhadap frekuensi keluaran. ............................ 61 Tabel 4.5. Pengujian kerapatan lilitan sekunder terhadapat keluaran flyback konverter. 63 Tabel 4.6. (lanjutan) Pengujian kerapatan lilitan sekunder terhadapat keluaran flyback konverter. ...................................................................................... 64 Tabel 4.7. Hasil Pengisian baterai Li-Po setiap 120 detik.. .......................................... 65 Tabel 4.8. (lanjutan) Hasil Pengisian baterai Li-Po setiap 120 detik.. ......................... 66 Tabel 4.9. Hasil pengukuran saat pengisian berhenti………..………………………… 69 Tabel 4.10. Perbandingan pengukuran hasil akhir tegangan baterai dengan multimeter. 70 Tabel 4.11. Hasil pengukuran keluaran optocoupler terhadap tegangan baterai……… 71 Tabel 4.12. Hasil Perbandingan sensor tegangan (pengulangan 40x) dengan multimeter .................................................................................... 73 Tabel 4.13. (lanjutan) Hasil Perbandingan sensor tegangan (pengulangan 40x) dengan multimeter. ................................................................................... 74 Tabel 4.14. Hasil Perbandingan sensor arus (pengulangan 40x) dengan multimeter... 75 Tabel 4.15. (Lanjutan) Hasil Perbandingan sensor arus (pengulangan 40x) dengan multimeter.. ................................................................................... 76 Tabel 4.16. Pengujian Vout sensor terhadap arus. ....................................................... 77 Tabel 4.17. Sensitifitas sensor per step ADC.. ............................................................. 77 xvii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini telah banyak alat – alat elektronik yang membutuhkan sumber energi dari baterai. Jenis baterai yang dipilih merupakan baterai yang bersifat rechargeable, yang dimaksud dengan rechargeable yaitu baterai yang dapat diisi kembali. Salah satu jenis baterai yang dapat diisi kembali yaitu baterai Lithium-Polymer ( Li-Po ) . Baterai Li-Po banyak digunakan pada bidang remote kontrol, drone, dan robotika. Banyak pengguna yang memilih baterai tersebut karena memiliki kapasitas penyimpanan energi listrik yang besar serta kemampuan discharge rate yang tinggi, dan memiliki bentuk yang kecil. Kemampuan yang tinggi dari baterai Li-Po, membuat baterai tersebut memiliki umur yang pendek dibandingkan jenis baterai lainnya, karena itu maka baterai Li-Po membutuhkan penanganan khusus dalam hal pengisian (charging). Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam pengisian baterai Li-Po yaitu overcharging, hal tersebut akan mengakibatkan baterai menjadi panas dan menggelembung, jika terus dibiarkan maka baterai bisa meledak. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat charger yang dibuat khusus sesuai dengan karakteristik baterai Li-Po, yang memungkinkan dapat mengurangi dampak berkurangnya umur baterai. Pada penelitian sebelumnya yang dibuat oleh Rezadita Novanky “Sistem alat pengisian baterai lithium polymer menggunakan pengontrol CN3063”[1]. CN3063 merupakan IC yang biasa digunakan untuk pengisian baterai, dengan arus yang dapat diatur sampai 600mA. Pada penelitian yang akan dilakukan, charger menggunakan flyback konverter dengan IC UC3845 dan kontrol charger dengan mikrokontroler atmega 328. Konverter flyback biasa dipakai untuk daya sampai 100 watt. Keuntungan utama dari konverter flyback adalah menggunakan komponen yang paling sedikit dibanding konverter lainnya. Konverter ini sering digunakan untuk menghasilkan banyak level tegangan, dengan mendesain lilitan pada trafo. Salah satu keuntungan menggunakan UC3845 untuk kontrol flyback karena ic tersebut memiliki fitur proteksi yang cukup baik dan membutuhkan power yang rendah, serta memiliki error amplifier sebagai umpan balik. Charger dilengkapi oleh LCD (2x16), yang memberikan informasi baterai saat proses pengisian sedang berlangsung, sehingga pengguna dapat mengetahui kondisi baterai. Mikrokontroler yang digunakan yaitu 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 atmega 328, karena memiliki fitur yang cukup untuk sebagai kontrol charging dan pemproses data. 1.2. Tujuan dan Manfaat Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah alat charger untuk mengisi baterai 3 sel Li-Po, dengan masukan dari sumber listrik PLN. Manfaat penelitian ini adalah : 1. Mencegah terjadinya pengisian berlebihan pada baterai dan menghindari arus yang berlebihan saat pengisian, karena baterai akan dikontrol untuk tiap sel nya. 2. Sebagai acuan dan rujukan dalam mengaplikasikan flyback konverter serta PWM kontrol pada sistem pengisian baterai. 3. Sebagai bahan referensi mahasiswa dalam mempelajari flyback konverter dan PWM kontrol pengisian baterai. 1.3. Batasan Masalah Penelitian akan dibatasi pada pembuatan pengisian baterai menggunakan flyback konverter, yang akan dikontrol menggunakan mikrokontroler atmega 328 dengan bahasa pemrograman C++. 1. Terdapat 3 keluaran charger yang digunakan untuk mengisi sel 1,2, dan 3 pada baterai, dengan arus maksimal pengisian tiap sel 1 A. 2. Frekuensi switching yang digunakan sebesar 67 Khz. 3. Masukan charger dirancang pada tegangan 100 – 240 Vac, 50 Hz . 4. Liquid crystal display (LCD) 2x16 sebagai penampil kondisi baterai. 5. Mikrokontroler atmega 328 sebagai pemproses data dan kontrol charging. 6. TL431 sebagai umpan balik. 1.4. Metodologi Penelitian 1. Studi litelatur. Sebelum memulai penelitian ini, langkah pertama yaitu mencari referensi dan data – data yang mendukung untuk pembuatan dan perancangan alat. 2. Perancangan hardware dan software. Pada tahap ini dilakukan proses perancangan, yang bertujuan untuk menentukan spesifikasi komponen yang akan digunakan, serta membuat algoritma program PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 yang akan digunakan, sesuai dengan hardware yang akan dibuat. Berikut merupakan diagram blok sistem yang akan dibuat. AC 220V Rangkaian Penyearah Konverter flyback Kontrol Baterai Li-Po 3sel Pengisian Gambar 1.1. Diagram blok sistem 3. Pembuatan hardware dan software. Pada tahap ini alat akan dibuat sesuai dengan tahapan perancangan, dimulai dari pembuatan rangkaian penyearah sampai pada pembuatan kontrol pengisian. Tahapan pembuatan telah disesuaikan dengan fungsi tiap sistem. 4. Pengambilan data. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengganti baterai dengan dua baterai yang berbeda, dan dilakukan pengamatan terhadap arus charging dan tegangan baterai. 5. Analisa dan pengambilan kesimpulan. Tahap akhir yaitu analisa dari data yang telah diambil dan kesimpulan. Analisa dilakukan untuk mengetahui apakah alat yang dibuat sudah sesuai dengan perancangan atau belum. Kesimpulan didapatkan dari semua hasil proses pembuatan alat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II DASAR TEORI 2.1. Baterai Li-Po Baterai lithium polymer (Li-Po) merupakan jenis baterai baru yang banyak digunakan dibanyak perangkat elektronik. Baterai tersebut telah menjadi pilihan utama oleh konsumen yang membutuhkan daya yang besar dan jangka waktu lama [1]. Terdapat tiga spesifikasi yang biasanya tertera pada baterai yaitu discharge rating, capacity, cell count. Gambar 2.1. Baterai Li-Po [2]. Baterai Li-Po memiliki tegangan tiap sel yaitu 3,7 V, sehingga jika baterai terdiri dari 3 sel maka total tegangan baterai 11,1 V. Jika baterai telah terisi penuh maka tegangan tiap sel mencapai 4,2 V, dan tegangan minimum sel untuk melakukan pengisian yaitu 3 V/ sel, jika tegangan baterai kurang dari 3 V kemungkinan besar baterai telah rusak. 2.1.1. Discharge Rating ( “C” rating ) dan Pengisian [2] Besarnya nilai “ C “ merupakan ukuran dari seberapa cepat baterai dapat melakukan pelepasan energi ( discharge ) dengan aman dan tanpa merugikan baterai . “C” merujuk pada besarnya kapasitas baterai, sebagai contoh pada gambar 2.1 sebuah baterai memiliki kapasitas 5A-50C sehingga beban maksimum yang dapat ditanggung baterai secara terus menerus yaitu 5 x 50 = 250 A. Jika arus beban melebihi batas tersebut, baterai bisa terbakar. Pengisian baterai Li-Po lebih lambat dibandingkan jenis baterai NiMh dan NiCd. C rating juga menentukan kapasitas pengisian yang aman, untuk sebagian besar baterai Li-Po arus pengisian yang aman yaitu sebesar 1C. Namun terdapat baterai Li-Po yang memungkinkan 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 untuk melakukan fast charging, biasanya pada baterai terdapat keterangan seperti “3C charger rate” jika kapasitas baterai 5A sehingga arus pengisian yang aman bisa mencapai 15A. 2.2. Konverter Flyback Dalam industri, topologi yang sering dipakai adalah turunan buck-boost yang lebih popular disebut konverter flyback. Pada konverter ini, energi tersimpan di trafo akan naik saat saklar mosfet ditutup. Saat saklar dibuka, energi tersimpan di trafo akan dikirim ke beban melalui diode. Konverter ini sering digunakan untuk menghasilkan banyak level tegangan, dengan mendesain lilitan pada trafo. Gambar 2.2. Konverter flyback [3]. Gambar 2.3. Arus primer dan sekunder [3]. Pada saat saklar dalam kondisi on, arus akan mengalir dari input menuju ke lilitan primer. Pada kondisi tersebut energi akan tersimpan pada lilitan primer. Semakin lama waktu on saklar, maka semakin besar arus puncak pada lilitan primer. Diode output dalam kondisi reverse bias dan memblok energi yang tersimpan dalam trafo, arus pada beban didapatkan dari kapasitor output. Pada saat saklar dalam kondisi off, arus pada lilitan primer akan menurun dan mengubah polaritas lilitan sekunder menjadi positif. Diode output dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 kondisi forward bias dan melewatkan arus dari lilitan sekunder ke output. Pada kondisi ini kapasitor output akan terisi [3]. Untuk merancang konverter flyback langkah pertama yaitu sebagai berikut : Langkah ke-1. Menentukan spesifikasi sistem [4]. Tentukan nilai awal yang dibutuhkan seperti tengangan masukan, frekuensi masukan, dan efisiensi. Gunakan eff = 0,7 – 0,75 untuk keluaran tegangan rendah dan eff = 0,8 – 0,85 untuk keluaran tegangan tinggi. Maksimum daya masukan dapat dicari menggunakan persamaan berikut : πππ = ππ πΈππ (2.1) Untuk konverter flyback yang memiliki keluaran lebih dari satu keluaran, maksimum daya keluaran diperoleh dari total daya tiap keluaran. πΎπ(π) = ππ(π) ππ (2.2) Untuk konverter flyback dengan satu keluaran nilai Kl(n) = 1. Langkah ke-2. Menentukan besarnya range input DC [4]. Menentukan kapasitor masukan DC dengan 2 – 2,5uF per watt daya masukan. Setelah kapasitor input telah ditentukan untuk mencari Vdc min menggunakan persamaan berikut : πππ πππ = √2 ∗ πππππ πππ2 − πππ ∗ (1 − π·πβ) πΆππ ∗ πΉπ (2.3) Dch merupakan ratio dari pengisian kapasitor input. Gambar 2.4. Gelombang tegangan kapasitor masukan [4]. Untuk menentukan Vdc max menggunakan persamaan : πππ max = √2 ∗ πππππ max (2.4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 Langkah ke-3. Menentukan maksimum dutycycle [4]. Konverter flyback memiliki dua tipe operasi yaitu Continous Conduction Mode (CCM) dan Discontinous Conduction Mode (DCM). Untuk tiap tipe memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Tipe DCM memiliki kondisi pensaklaran yang bagus dan memiliki besar trafo yang kecil dibandingkan dengan tipe CCM. Gambar 2.5. Gelombang arus tipe DCM [4]. Menentukan nilai Dmax akan mempengaruhi besar Vds mosfet. Nilai Dmax yang disarankan yaitu antara 0,45 – 0,5. Setelah menentukan nilai Dmax, nilai Vds nominal dicari menggunakan persamaan berikut : ππ π = π·πππ₯ ∗ πππ min 1 − π·πππ₯ πππ πππ = πππ max +ππ π (2.5) (2.6) Langkah ke-4. Menentukan besarnya induktansi primer [4]. Menentukan besarnya induktansi primer pada kondisi beban penuh dan minimum tegangan masukan. πΏπ = (πππ min∗ π·πππ₯)2 2 ∗ πππ ∗ πΉπ ∗ πΎππ (2.7) Fs merupakan frekuensi pensaklaran yang digunakan. Krf merupakan ripple factor pada saat kondisi beban penuh dan masukan minimum. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 Gambar 2.6. Ids mosfet dan Krf [4]. Setelah lilitan primer diketahui, arus puncak ids dan ids rms dapat dicari menggunakan persamaan berikut : βπΌ = πππ πππ ∗ π·πππ₯ πΏπ ∗ πΉπ πΌπΈπ·πΆ = (2.8) πππ πππ πππ ∗ π·πππ₯ πΌππ ππππ = πΌπππ + (2.9) βπΌ 2 πΌππ πππ = √[3 ∗ πΌπππ 2 + ( (2.10) βπΌ 2 π·πππ₯ ) ]∗ 2 3 (2.11) Tahap ke-5. Menentukan besarnya lilitan untuk setiap output [4]. Setelah didapatkan jumlah lilitan primer, untuk mencari lilitan sekunder setiap output menggunakan persamaan sebagai berikut : ππ πππ = ππ ππ1 + ππ1 (2.12) Vo1 merupakan tegangan output pertama, sedangkan Vf1 merupakan tegangan maju diode output. Untuk konverter flyback yang memiliki keluaran lebih dari satu maka perbandingannya sebagai berikut : ππ (π) = ππ(π) + ππ(π) ∗ ππ 1 ππ1 + ππ1 (2.13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 Tahap ke-6. Menentukan diode penyearah untuk tiap output [4]. Untuk setiap keluaran memiliki diode penyearah, maksimum tegangan balik dan arus rms dicari menggunakan persamaan berikut : ππ = ππ(π) + ππππππ₯ ∗ (ππ(π) + ππ(π)) ππ π 1 − π·πππ₯ πππ ∗ πΎπ(π) πΌπ(π)πππ = πΌππ πππ ∗ √ ∗ π·πππ₯ ππ(π) + ππ(π) (2.14) (2.15) Maksimum tegangan balik diode dan arus : ππππ > 1,3 ∗ ππ(π) (2.16) πΌπΉ > 1,5 ∗ πΌπ(π)πππ (2.17) Diode yang biasa digunakan yaitu tipe diode ultra fast recovery dan schottky barrier. Berikut merupakan tabel diode yang bisa digunakan : Tabel 2.1. Diode fast recovery [4]. Tabel 2.2. Diode Schottky Barrier [4]. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 Tahap ke-7. Menentukan kapasitor output [4]. Kapasitor output ditentukan untuk memperoleh keluaran tegangan ripple sesuai dengan rancangan. Semakin besar kapasitornya maka tegangan ripple semakin kecil. Biasanya sangat sulit untuk mendapatkan ripple yang sesuai keinginan, dikarenakan besarnya nilai ESR pada kapasitor. Pada output akan ditambahkan LC filter dengan frekuensi filter antara 1/10 – 1/5 dari frekuensi pensaklaran. Berikut persamaan untuk menentukan tegangan ripple dan LC filter : βππ(π) = πΉπ = πΌπ(π) ∗ π·πππ₯ πΆπ(π) ∗ πΉπ 1 2π√πΏπΆ (2.18) (2.19) 2.3. IC UC3845 IC UC3845 menghasilkan frekuensi tetap dan termasuk current mode controller. IC ini dirancang khusus untuk aplikasikan off-line dan dc-dc konverter. IC ini memiliki 2 model yaitu 8-pin dan 14 pin, yang digunakan untuk merancang flyback konverter yaitu tipe 8-pin. IC ini memiliki banyak kelebihan ( feature ), sebagai berikut : 1. Trimmed Oscillator for Precise Frequency Control. 2. Oscillator Frequency Guaranteed at 250 kHz. 3. Current Mode Operation to 500 kHz Output Switching Frequency. 4. Output Deadtime Adjustable from 50% to 70%. 5. Automatic Feed Forward Compensation. 6. Latching PWM for Cycle−By−Cycle Current Limiting. 7. Internally Trimmed Reference with Undervoltage Lockout. 8. High Current Totem Pole Output. 9. Undervoltage Lockout with Hysteresis. 10. Low Startup and Operating Current. 11. These Devices are Pb−Free and are RoHS Compliant. 12. NCV Prefix for Automotive and Other Applications Requiring. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 Gambar 2.7. Diagram blok UC3845 [5]. Dari gambar 2.8 menunjukan diagram blok IC UC3845 untuk tipe 8-pin dan 14-pin. Untuk mengakses fungsi yang dimiliki IC UC3845, yaitu melalui pin yang telah disediakan. Fungsi untuk tiap pin adalah sebagai berikut : Tabel 2.3. Fungsi setiap pin UC3845 [5]. 2.3.1. Under Voltage-Lockout (UVLO) [6] UVLO merupakan salah satu fungsi yang dimiliki IC UC3845. UVLO berfungsi untuk menjamin supply IC telah cukup sebelum UC3845 beroperasi penuh dan mengaktifkan output. IC UC3845 memiliki spesifikasi 8,4 V ( UVLO turn-on ) dan 7,6 V ( UVLO turn- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 off ). Diperlukan Rin dan Cin dengan startup current antara 1mA – 17mA, Cin harus terisi sampai batas UVLO turn-on melalui Rin. Gambar 2.8. Posisi Rin dan Cin [6]. 2.3.2. Osilator [5] IC UC3845 mampu menghasilkan frekuensi osilator sampai 250 Khz. Untuk mendesain osilator yaitu dengan mengubah nilai Rt dan Ct. Untuk menghitung besarnya nilai Rt dan Ct menggunakan persamaan berikut : Gambar 2.9. Karakteristik Fosc, Rt [5]. πΉππ π = 1,72 π π‘ ∗ πΆπ‘ (2.20) Persamaan diatas digunakan untuk menghitung nilai Fosc, dengan catatan nilai Rt > 5 Kohm. Keluaran frekuensi pensaklaran bernilai setengah dari nilai Fosc, sehingga untuk mendapatkan frekuensi pensaklaran sebesar 50 Khz, dibutuhkan Fosc sebesar 100 Khz. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 2.3.3. Sensor Arus [5] UC3845 memiliki sensor arus pada pin 3. Arus yang mengalir pada induktansi primer akan di konversi menjadi tegangan oleh resistor Rs yang terhubung seri dengan switching mosfet [5]. Tegangan yang dihasilkan akan dibandingkan dengan keluaran dari error amplifier, untuk menentukan besar keluaran dutycyle. Saat kondisi normal arus puncak induktor dikontrol oleh Pin 1 yang merupakan keluaran dari error amplifier. Sesuai dengan persamaan berikut : πΌππ = ππππ1 − 1,4 π 3π π (2.21) Gambar 2.10. Sensor arus [5]. Kondisi yang tidak normal bisa disebabkan oleh beban yang berlebihan, pada saat kondisi tersebut ambang batas komparator sensor arus akan menjadi 1 V. πΌππ πππ₯ = 1π π π (2.22) 2.3.4. Error Amplifier IC UC3845 memiliki error amplifier untuk menentukan besarnya dutycycle. Masukan Non-inverting memiliki tengangan sebesar 2,5 V. Keluaran error amplifier (pin 1), menyediakan exsternal loop compensation. Error amplifier minimum feedback resistansi dibatasi oleh sumber arus penguat sebesar 0,5 mA. Nilai Rf minimum yang dibutuhkan yaitu 8800 ohm untuk mencapai 1 V batas komparator [5]. Terdapat dua topologi untuk mendesain error amplifier, yaitu flyback dengan topologi continuous inductor current dan sebaliknya. Diperlukan juga frekuensi pole dan zero untuk mendesain feedback loop. Berikut tahapan untuk mendesain feedback loop [4] : 1. Tentukan frekuensi Fc, jika menggunakan LC filter tentukan Fc dibawah frekuensi filter. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 2. Tentukan DC gain kompensator. 3. Tentukan zero kompensator (Fz) sekitar 1/3 Fc. 4. Tentukan pole kompensator (Fp) sekitar 3Fc. Gambar 2.11. Continuous inductor current [5]. Gambar 2.12. Tanpa continuous inductor current [5]. IC UC3845 memiliki error amplifier dengan tipikal penguatan DC 90 db dan bandwith dari unity gain sebesar 1 Mhz dengan fase 53 derajat [5]. Gambar 2.13. Error amp open loop gain [5]. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 2.4. Tipe Dua Compensator Tujuan dari penambahan compensation pada error amplifier adalah untuk mengatasi beberapa penguatan dan fase yang membuat catu daya tidak stabil [7]. Terdapat tiga tipe compensation, tipe dua merupakan orde satu dengan satu pole, dan zero. Gambar 2.14. Rangkaian compensator tipe dua [7]. Gambar 2.14 merupakan rangkaian compensator tipe dua, R1 dan R4 biasa disebut sebagai sampling resistor, yang bertujuan untuk membagi tegangan output yang masuk ke pin inverting Op-Amp. Untuk merancang compensator diperlukan Fp dan Fz, yagn berhubungan dengan output filter pada catu daya. Fp dan Fz pada output filter [7] : πΉπ = 1 2π ∗ πΆπ ∗ π π (2.23) πΉπ§ = 1 2π ∗ πΈπ π ∗ πΆπ (2.24) Fp dan Fz pada error amplifier [7] : πΉπ = 1 2π ∗ π 2 ∗ πΆ3 (2.25) πΉπ§ = 1 2π ∗ π 2 ∗ πΆ1 (2.26) Equivalent Series Resistor (ESR) merupakan nilai hambatan yang terdapat pada kapasitor, biasanya nilai ESR sangat kecil, nilai tersebut menentukan kualitas kapasitor. Co merupakan kapasitor keluaran pada konverter flyback, sedangkan RL merupakan beban. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 2.5. Rangkaian Snubber [8] Rangkaian snubber merupakan rangkaian proteksi tegangan induktif. Rangkaian snubber sangat penting dalam mendesain konverter flyback. Ketika mosfet dalam kondisi off, akan terjadi lonjakan tegangan tinggi pada kaki drain mosfet, yang disebabkan oleh resonansi antara induktansi bocor dengan Cds. Tegangan yang berlebihan pada kaki drain dapat menyebabkan mosfet rusak. Gambar 2.15. Rangkaian snubber [8]. Gambar 2.16. Lonjakan tegangan pada Vds [8]. Langkah pertama untuk merancang snubber yaitu menentukan besarnya tegangan kapasitor snubber pada kondisi tegangan masukan minimum dan beban penuh (Vsn). Tegangan Vsn berkisar antara 2 – 2,5 VRO. Tegangan ini untuk menghitung besar disipasi daya pada rangkaian snubber. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 ππ π = (ππ π)2 ππ π = 0,5πΉπ ∗ πΏππ ∗ (πΌππ ππ) π π π ππ π + ππ π (2.27) Maksimum tegangan ripple Vsn diperoleh menggunakan persamaan : βππ π = ππ π πΆπ π ∗ π π π ∗ πΉπ (2.28) Vsn dan arus Ids pada kondisi masukan maksimum dan beban penuh : 2 ∗ πππ πΌππ 2 = √ πΉπ ∗ πΏπ ππ π2 = ππ π + √ππ π2 + 2π π π ∗ πΏππ ∗ ππ ∗ πΌππ 22 2 (2.29) (2.30) Gambar 2.17. Tegangan Vds mosfet dan Vsn [8]. Tegangan Vds maksimum pada mosfet : πππ max = πππ max + ππ π2 (2.31) Tegangan Vds maksimum disarankan 90 % dari rating tegangan Vds mosfet (BVdss) seperti pada gambar 2.17. Tegangan diode snubber seharusnya lebih besar dari tengangan BVdss, biasanya digunakan diode tipe ultra fast dengan rating arus 1 A. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 2.6. TL431 TL431 merupakan shunt regulator yang keluarannya dapat diatur antara 2,5 V sampai 36 V dengan menggunakan dua resistor eksternal. TL431 mempunyai tipikal impedansi dinamis sebesar 0,2 Ohm, dan mempunyai karakteristik turn-on yang tajam sehingga banyak digunakan sebagai pengganti diode zener pada berbagai macam aplikasi [9]. Berikut beberapa kelebihan ( features ) TL431 : 1. Programmable Output Voltage to 36 Volts. 2. Low Dynamic Output Impedance 0.2Ω Typical. 3. Sink Current Capability of 1.0 to 100mA. 4. Equivalent Full-Range Temperature Coefficient of 50ppm/°C Typical. 5. Temperature Compensated For Operation Over Full Rated. 6. Operating Temperature Range. 7. Low Output Noise Voltage. 8. Fast Turn-on Response. Tabel 2.4. Rekomendasi rating arus dan tegangan [9]. Batas maksimal arus katoda pada TL431 dari tabel 2.4 sebesar 100 mA, sebuah resistor dapat ditambahkan untuk membatasi arus yang masuk ke katoda. (a) (b) Gambar 2.18. (a)Rangkaian TL431 [9] (b) aplikasi rangkaian [4]. Untuk menghitung keluaran tegangan Vo menggunakan persamaan sebagai berikut : ππ = (1 + π 1 ) ∗ ππππ π 2 Nilai CF dan Rbias pada aplikasi rangkaian sebesar 4,7 n F dan 1,2 K ohm [4] (2.32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 2.7. Mikrokontroler Atmega 328 AVR atmega 328 merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit yang diproduksi oleh atmel yang berbasis arsitektur RISC. Dengan mengeksekusi instruksi dalam satu siklus clock tunggal, memungkinkan sistem dirancang untuk mengoptimalkan konsumsi daya dan kecepatan pemprosesan [10]. Kristal yang dapat digunakan bisa sampai 20Mhz, menurut datasheet kapasitor keramik yang digunakan sebesar 22pF [10]. Rangkaian reset pada atmega, waktu pengosongan kapasitor dapat dihitung menggunakan persamaan 2.32 [11]. π =π ∗πΆ (2.33) Tabel 2.5. Nilai Resistor Pull-up [10]. Atmega 328 memiliki beberapa fitur seperti berikut [10] : ο· 25 saluran I/O ( Port.B, Port.C, Port.D ). ο· 32 Kb memori program flash. ο· 1024 bytes EEPROM, dan 2 Kb internal SRAM. ο· Dua 8-bit timer / counter dan satu 16-bit timer / counter. ο· Watchdog timer dengan osilator internal. ο· 6 PWM pin. ο· 8 pin ADC 10-bit. ο· Programmable serial USART ( Universal Synchronous Ashynchronous Receiver Transmiter ). ο· Port SPI ( Serial Pheriperal Interface ). 2.7.1. Konfigurasi Pin Atmega 328 Deskripsi pin Atmega328 sebagai berikut : 1. PortB (PB7 – PB0 ) PortB sebagai I/O 8-bit dua arah dan beberapa pin digunakan untuk mengakses fitur atmega 328 seperti eksternal interrupt, timer/counter, SPI, I/O komparator. 2. PortC (PC6 – PC0 ) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 PortC sebagai I/O 7-bit dua arah dan beberapa pin digunakan untuk mengakses fitur atmega328 seperti two-wire serial interface, ADC, exsternal interrupt. Untuk pin PC6 dapat digunakan sebagai reset. 3. PortD (PD7 – PD0 ) PortD sebagai I/O 8-bit dua arah dan beberapa pin digunakan untuk mengakses fitur atmega328 seperti USART, timer/counter, exsternal interrupt. 4. VCC ( power supply ). 5. GND ( ground ). 6. AVCC sebagai sumber tegangan untuk pin A/D konverter. Gambar 2.19. Konfigurasi pin Atmega328 [10]. 2.7.2. Timer / Counter Atmega 328 memiliki 3 timer / counter yaitu dua 8-bit timer 0, 2 dan satu 16-bit timer-0. Ketiga timer tersebut memiliki beberapa mode operasi seperti mode normal, CTC, fast PWM, dan phase correct PWM. Fungsi timer yang digunakan yaitu untuk membangkitkan gelombang dan interrupt overflow . Normal mode Merupakan mode operasi yang sederhana. Pada mode ini counter akan selalu menghitung naik, dan tidak ada fitur reset counter. Counter akan terus menghitung naik sampai mencapai nilai 8-bit, lalu kembali lagi ke awal ( 0x00 ) [10]. Fast PWM mode Pada mode ini dapat menghasilkan gelombang PWM frekuensi tinggi. Frekuensi tinggi tersebut membuat mode fast PWM cocok digunakan sebagai aplikasi DAC. Register TCNT PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 hanya mencacah naik saja tidak pernah turun [10]. Berikut timing diagram fast PWM mode : Gambar 2.20. Timing diagram [10]. Perhitungan Timer 0 untuk interrupt overflow menggunakan persamaan 2.33 [12] : π‘ = 256 − ( π‘ ∗ πΉπππ ) π (2.34) Keterangan : t = waktu timer 0 Fclk = frekuesi mikrokontroler ( Kristal ) N = prescaller 2.7.3. Analog to Digital Converter ( ADC ) Pada atmega328 memiliki analog digital converter (ADC) dengan resolusi 10-bit. ADC terhubung ke 8-kanal analog multiplexer yang menuju ke Port C. Nilai minimum ADC mengikuti nilai GND dan nilai maksimum mengikuti nilai tegangan pin AREF [10]. Setelah proses konversi selesai ( ADCSRA.ADIF set ) hasil konversi terdapat pada register ADCL dan ADCH [10]. Persamaan yang digunakan untuk menghitung hasil ADC : π΄π·πΆ = 2.8 πππ ∗ 1024 ππππ (2.35) LCD 16 x 2 LCD merupakan salah satu perangkat penampil yang sering digunakan saat ini. Salah satu tipe LCD yaitu 16 x 2 yang memiliki 16 kolom dan 2 baris. LCD ini memiliki dimensi panjang sekitar 8 cm dan lebar 3 cm. Untuk mengatur cahaya kontras LCD menggunakan potensio yang berkisar 10k -20k [13] PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 Gambar 2.21. Potensio pengatur kontras LCD [13]. 2.9. Trafo [14] Pada konverter flyback trafo merupakan faktor yang penting untuk menentukan kinerja konverter seperti efisiensi dan regulasi keluaran. Berbeda dengan trafo normal, trafo flyback pada dasarnya merupakan induktor yang menyediakan penyimpanan energi , coupling, dan isolasi untuk konverter flyback. Pada trafo secara umum arus akan mengalir pada sisi primer dan sekunder bersamaan, namun dalam trafo flyback arus hanya mengalir pada sisi primer saat pengisisan energi dan mengalir ke sisi sekunder pada saat pelepasan energi. Pada trafo flyback terdapat gap antara inti untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan energi. Untuk aplikasi tegangan rendah dan keluaran lebih dari satu, disarankan menggunakan inti yang lebih besar dari rekomendasi. Berikut tabel inti trafo beserta dayanya : Tabel 2.6. Jenis inti trafo [14]. Urutan pelilitan pada trafo sangat mempengaruhi besarnya induktansi bocor. Dalam trafo yang memiliki keluaran lebih dari satu, lilitan sekunder yang memiliki daya keluaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 paling besar harus ditempatkan sedekat mungkin dengan lilitan primer untuk mendapatkan coupling terbaik dan memperkecil induktansi bocor. Cara yang paling umum dan efektif untuk mengurangi induktasi bocor adalah sandwich widing. Gambar 2.22. Sandwich winding [14]. Gambar 2.23. Arah lilitan trafo [14]. Lilitan sekunder yang hanya terdiri dari sedikit putaran, sebaiknya diberi jarak pada saat pelilitan bukan berkumpul untuk memaksimalkan coupling dengan lilitan primer. Menggunakan beberapa kawat merupakan teknik tambahan untuk meningkatkan faktor pengisian dan coupling untuk lilitan dengan jumlah yang sedikit. Gambar 2.24. Lilitan dengan 3 kawat [14]. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 2.10. Sensor Arus ACS712 ACS712 merupakan sensor arus yang menggunakan prinsip hall-effect . Salah satu kelebihan sensor ini adalah, tegangan keluarannya selalu proposional terhadap arus AC dan DC. ACS712 memungkinkan digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan isolasi tanpa membutuhkan opto-isolator atau teknik isolasi mahal lainnya [15]. ACS712 memiliki delapan pin dengan tipe kemasan SOIC. Berikut merupakan deskripsi tiap pin dan typical circuit application ACS712 : Gambar 2.25. Typical circuit application ACS712 [15]. Tabel 2.7. Deskripsi pin ACS712 [15]. Karakterisitik tegangan keluaran ACS712 dengan arus puncak sebesar 5 A, memiliki eror keluaran sebesar 1,5 %. Untuk mengurangi eror tersebut biasanya ditambahkan filter kapasitor di pin 6. Gambar 2.26. Karakteristik tegangan output [15]. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 2.11. Mosfet [16] Mosfet merupakan salah satu komponen yang dapat digunakan untuk pensaklaran. Kemampuan pensaklaran diinginkan untuk mendekati ideal, namun pada praktiknya setiap komponen pensaklaran memiliki batas – batas, seperti kemampuan penanganan daya, kecepatan pensaklaran, hambatan saat on-state dan off-state. Kemampuan yang terbatas tersebut menyebabkan terdapat energi yang terbuang saat pergantian kondisi on / off. Berikut merupakan karakteristik ids dan Vds mosfet : Gambar 2.27. Karakteristik Ids dan Vds [16]. 2.11.1.Struktur Mosfet Mosfet menggunakan struktur vertical untuk meningkatkan rating power. Dalam struktur vertical kaki source dan drain berada disisi berlawanan dari silicon wafer. Nilai Rds on dapat bervariasi antara puluhan miliohms. Besarnya Rds on sangat penting karena mempengaruhi total besar daya yang terbuang. Mosfet memiliki daya yang kecil dibandingkan dengan BJT dan memiliki kemampuan pensaklaran yang relative cepat. Internal body diode : Mosfet memiliki diode internal atau yang biasa disebut body diode yang menghubungkan kaki source dengan drain [16]. Internal capacitor : Terdapat tiga kapasitor internal yaitu Cds, Cgs, Cgd [16]. 2.11.2.Karakteristik Pensaklaran Mosfet [16] Mosfet dapat bekerja pada frekuensi tinggi, namun memiliki dua keterbatasan yaitu tingginya capasitansi input pada kaki gate, dan terdapat waktu penundaan. Tanggapan respon frekuensi mosfet dipengaruhi oleh pengisian dan pelepasan dari kapasitor masukan. Pada saat pensaklaran mosfet akan terdapat daya yang terbuang, dibutuhkan rangkaian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 totempole dan optocoupler untuk mengendalikan pensaklaran karena mikrokontroler tidak bisa mengendalikan secara langsung. Gambar 2.28. Rangkaian driver mosfet [16]. Untuk merancang rangkaian driver mosfet bisa menggunakan transistor 2N2222A ( hfe100300 ) [21] dan 2N2907A. Dapat ditambahkan rangkaian transistor sebagai saklar setelah rangkaian optocoupler. Untuk menghitung resistor pull-up menggunakan persamaan 2.34. βππ = ππ = ππ ππ πππ − π£π π (2.36) (2.37) 2.12. Optocoupler 4n35 Optocoupler biasa digunakan untuk merancang rangkaian isolated yang dipisahkan menggunakan cahaya. Optocoupler 4n35 memiliki satu kanal keluaran. Gambar 2.29. Karakteristik Ic dan If 4n35 [17]. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 Gambar 2.29 menunjukan karakteristik perbandingan Ic dan If, dari keterangan tersebut digunakan untuk merancang keluaran optocoupler. Nilai If digunakan untuk merancang besarnya resistor yang membatasi arus pada LED. Nilai Ic digunakan untuk merancang Rc atau Re pada transistor. Gambar 2.30. Rangakaian optocoupler [17]. Mengacu pada gambar 2.30, untuk menghitung nilai tegangan output dapat menggunakan persamaan berikut : π πππ = πππ − ππ πΌπ ππ = πΌπ ∗ π π (2.38) (2.39) 2.13. Regulator 7805 Pengatur tegangan berfungsi untuk menyediakan tegangan keluaran dc tetap, yang tidak dipengaruhi oleh perubahan tegangan masukan. 7805 merupakan salah satu tipe regulator tetap yang memiliki tiga terminal yaitu Vin, ground, dan Vout. 7805 memiliki tegangan minimum masukan sebesar 7,3 V dan maksimal 20 V, keluaran 7805 secara teori sebesar 5 V namun typical aplikasinya sebesar 4,85 V [18]. Dalam aplikasinya rangkaian 7805 terdapat kapasitor input dan output yang bertujuan untuk menghilangkan tegangan ripple, agar keluaran lebih stabil. Gambar 2.31. Rangkaian regulator 7805 [19]. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 Untuk menurunkan tegangan input 7805 diperlukan rangkaian eksternal menggunakan transistor dan diode zener. Besarnya arus zener dapat dihitung menggunakan persamaan 2.38 dan 2.39. BD139 bisa diguanakan sebagai transistor dengan Ic maksimal 1,4 A dan hfe 40 240 [20]. Gambar 2.32. Rangkaian regulator [20]. πΌπ = πππ − ππ§ π π πΌπ§ = πΌπ − πΌπ (2.40) (2.41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III RANCANGAN PENELITIAN 3.1. Model Sistem Prinsip kerja dari charger 3 sel baterai Li-Po menggunakan flyback konverter sebagai berikut. Kontrol charger menggunakan metode balancing charger yang dikontrol dengan Pulse Width Modulation ( PWM ) oleh mikrokontroler atmega 328. Sehingga charger dapat mengkontrol pengisian tiap sel baterai. Charger juga dilengkapi dengan tampilan LCD 16x2 yang menampilkan kondisi baterai seperti tegangan tiap sel, dan tegangan baterai. Supply charger menggunakan flyback konverter, dengan input 220 Vac. Flyback konverter merupakan salah satu dari DC-DC converter yang menggunakan metode swithcing, dan output dapat lebih dari satu. Flyback konverter yang dibuat dirancang isolated, yaitu antara tegangan tinggi dan rendah tidak terhubung secara langsung, dan dipisahkan oleh trafo. Terdapat dua bagian penting dalam pemodelan sistem ini, yaitu konverter flyback sebagai supply dan kontrol charger menggunakan atmega 328. Berikut ini adalah gambar diagram blok dari pemodelan sistem. Gambar 3.1. Diagram blok sistem. Dalam perancangan alat ini akan dibuat model seperti gambar 3.2, dengan output berada di sebelah kiri, dan input di sebelah kanan. Untuk bagian tampilannya menggunakan LCD 16x2, dilengkapi dengan tiga tombol. 29 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 Gambar 3.2. Rancangan 3 D bentuk alat. 3.2. Perancangan Perangkat Keras Dalam perancangan charger ini, dibutuhkan beberapa perangkat keras yaitu sebagai berikut: 1. Konverter flyback menggunakan UC3845. 2. TL431 sebagai umpan balik flyback. 3. Mikrokontroler atmega 328 sebagai pemproses data dan kontrol charging. 4. Sensor arus ACS712 dan sensor tegangan. 5. Driver mosfet dan optocoupler. 3.2.1. Perancangan Flyback Konverter Untuk merancang flyback konverter, terdapat beberapa langkah perancangan sebagai berikut : 1. Menentukan spesifikasi sistem. 2. Menentukan besarnya range input tegangan DC. 3. Menentukan besarnya maksimum dutycycle. 4. Menentukan besarnya induktansi primer trafo. 5. Menentukan rancangan UC3845. 6. Menentukan besarnya lilitan sekunder, untuk tiap output. 7. Menentukan diode penyearah, untuk setiap output. 8. Menentukan kapasitor output, dan LC filter (post filter). 9. Mendesain rangkaian RCD snubber. 10. Mendesain umpan balik pada UC3845. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 Tahap ke-1. Menentukan spesifikasi sistem. Beberapa nilai awal yang perlu ditentukan sebagai berikut : ο· Vline min = 100 V ο· Efisiensi = 0.7 ο· Vline max = 240 V ο· Dch = 0.2 ο· F line = 50 Hz ο· Cap input = 150uF / 450 V ο· Fs = 50 KHz Untuk flyback konverter yang memiliki output lebih dari satu, maka untuk tiap keluaran memiliki daya output masing - masing. Dari parameter yang sudah ditentukan, dapat diperoleh besarnya maksimum daya masukan dan keluaran dengan menggunakan persamaan 2.1 dan 2.2 sebagai berikut : ππ’π‘ππ’π‘ 1,2,3 = 6π£ 1,5 π΄ ππ’π‘ππ’π‘ 4 = 12π 0,5 π΄ ( π ππππππ πππ‘π’ πππ¦π πππππ ) ππ’π‘ππ’π‘ 5 = 15π 0,2 π΄ ( π ππππππ πππ‘π’ πππ¦π ππΆ3845 ) πππππ₯ = ππ1 + ππ2 + ππ3 + ππ4 + ππ5 πππππ₯ = 9 + 9 + 9 + 6 + 3 = 36 π€ππ‘π‘ ππ = 36 0.7 π·π = ππ, π πΎ Tahap ke-2. Menentukan besarnya range input tegangan DC. Kapasitor DC input telah ditentukan sebelumnya yaitu sebesar 150uF, sehingga perhitungan Vdc min dan Vdc max menggunakan persamaan 2.3 dan 2.4 sebagai berikut : πππ πππ = √2 ∗ 1002 − 51,4 ∗ (1 − 0,2) 150π’ ∗ 50π π½π π πππ = πππ, ππ π½πππ πππ max = √2 ∗ πππππ πππ₯ πππ max = √2 ∗ 240 π½π π π¦ππ± = πππ, π π½πππ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 Tahap ke-3. Menentukan besarnya maksimal dutycycle. Flyback konverter yang dirancang merupakan tipe Discontinuous Conduction Mode (DCM). Untuk tipe DCM dalam datasheet disebutkan bahwa besarnya dutycycle akan mempengaruhi nilai Vdsnom , nilai dutycycle biasanya berkisar antara 0,45 – 0,5. Tipikal rating dutycycle sebesar 48 %, sehingga Dmax = 0,48. Besar nilai Dmax telah ditentukan sehingga perhitungan Vdsnom menggunakan persamaan 2.5 dan 2.6 sebagai berikut : ππ π = 0,45 ∗ 118,32 1 − 0,45 π½πΉπΆ = ππ, πππ ππππ πππ πππ = 339,4 + 96,808 π½π π πππ = πππ, πππ ππππ Vdsnom merupakan rating tegangan antara kaki drain dan source pada mosfet dalam kondisi normal. Nilai Vds tersebut dapat bertambah karena disebabkan oleh spike voltage dari induktansi bocor lilitan primer. Tahap ke-4. Menentukan besarnya induktansi primer. Perhitungan untuk menentukan besarnya induktansi primer menggunakan persamaan 2.7 sebagai berikut : πΏπ = (120,4∗ 0,45)2 2 ∗ 51,4 ∗ 50π ∗ 1 π³π = πππ ππ― Krf merupakan ripple factor dalam kondisi beban penuh dan minimum input, untuk tipe DCM nilai Krf = 1. Dari perhitungan diatas telah didapatkan besar L primer. Langkah selanjutnya yaitu menghitung arus yang mengalir pada lilitan primer menggunakan persamaan 2.8, 2.9, 2.10, dan 2.11, arus Ids peak tersebut yang menjadi salah satu acuan untuk memilih spesifikasi mosfet yang akan dipakai. βπΌ = 120,4 ∗ 0,45 572π’ ∗ 50π βπ° = π, πππ π¨ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 πΌππ = 51,4 120,4 ∗ 0,45 π°π π = π, πππ π¨ πΌππ ππππ = 0,948 + 1,897 = π, πππ π¨ 2 1,897 2 0,48 2 √ πΌππ πππ = [3 ∗ 0,948 + ( ) ]∗ 2 3 π°π π πππ = π, πππ π¨ Tahap ke-5. Menentukan rancangan UC3845 UC3845 memiliki kemampuan untuk menghasilkan frekuensi osilator sampai 250 Khz. Untuk mendapatkan frekuensi yang diinginkan, maka perlu dirancang sedemikian rupa nilai Rt dan Ct menggunakan persamaan 2.20 sebagai berikut : πΉπ = ππ π²πππ πΉπ = 1,72 π π‘ ∗ πΆπ‘ πΆπ‘ = 1,72 10π ∗ 100π πͺπ = π, ππ ππ Selain menentukan besar Rt dan Ct untuk mendapatkan frekuensi osilator yang diinginkan, UC3845 juga memiliki beberapa fitur yang harus dirancang salah satunya yaitu sensor arus menggunakan persamaan 2.21 dan 2.22, sebagai berikut : π π = 1 πΌπππππππ₯ π π = 1 1,897 πΉπ = π, πππ πππ πππ = πΌπ2 ∗ π π πππ = 1,8972 ∗ 0,527 π·ππ = π, πππ ππππ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 . Gambar 3.3. Rangkaian UC3845. Nilai Rs yang didapatkan yaitu 0,527 ohm dengan daya 1,897 watt, untuk mempermudah pemilihan komponen maka konfigurasi Rs dibuat menjadi paralel, sehingga didapatkan nilai R1 dan R2 sebagai berikut : πΉπ = π, π πππ π π = π 1 ∗ π 2 π 1 + π 2 0,52 = 1,5 ∗ π 2 1,5 + π 2 0,78 + 0,52π 2 = 1,5π 2 0,79π 2 = 0,78 π 2 = 0,78 0,79 πΉπ = π πππ πΌπ1 = 1 ∗ 1,897 1,5 + 1 π°ππ = π, ππ π¨ πΌπ2 = 1,5 ∗ 1,897 1,5 + 1 π°ππ = π, ππ π¨ π ππ = 339,4 = 339πΎπβπ 1π π = 339,4 ∗ 1π = 0,339 π€ππ‘π‘ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 ππ1 = 0.752 ∗ 1.5 π·ππ = π, ππ ππππ ππ2 = 1,12 ∗ 1 π·ππ = π, π ππππ Sesuai keterangan dasar teori untuk mengurangi spike ( noise / gangguan ) dari trafo maka perlu ditambahkan LPF sederhana di input sensor arus ( pin 3 ), sebagai berikut : πΉπ = ππππ πππ ππ = 1 2ππ πΆ πΆ3 = 1 2π ∗ 1000 ∗ 50π πͺπ = π, ππ ππ Tahap ke-6. Menentukan besarnya lilitan untuk setiap output. Besar nilai induktansi primer telah diketahui sebelumnya yaitu 572 uH, setelah dililit menghasilkan jumlah lilitan primer sebesar 62 lilitan. Jumlah lilitan primer tersebut digunakan untuk menghitung banyak lilitan sekunder menggunakan persamaan 2.12, sebagai berikut : ππ 1 = 62 ∗ [ (6 + 0,7) ] 96,808 π΅ππ = π, π Lilitan sekunder pertama merupakan lilitan yang menjadi umpan balik, atau bisa disebut sebagai tegangan output yang akan distabilkan. Terdapat tiga lilitan sekunder lainnya, dapat dihitung sebagai berikut : ππ 2 = 6 + 0,7 ∗ ππ 1 6 + 0,7 π΅ππ = π, π ππ 3 = 6 + 0,7 ∗ ππ 1 6 + 0,7 π΅ππ = π, π ππ 4 = 12 + 0,7 ∗ ππ 1 6 + 0,7 π΅ππ = π, π PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 ππ 5 = 15 + 0,7 ∗ ππ 1 6 + 0,7 π΅ππ = ππ Lilitan sekunder 4 berfungsi sebagai supply mikrokontroler atmega 8 sebesar 12 volt, untuk lilitan sekunder 5 berfungsi sebagai supply UC3845 sebesar 15 volt. Tahap ke-7. Menentukan diode penyearah untuk tiap output. Tiap keluaran flyback akan disearahkan oleh diode, untuk menentukan rating diode yang dipakai, perlu diketahui maksimum tegangan balik dan arus maju pada diode menggunakan persamaan 2.14, 2.15, 2.16, dan 2.17, sebagai berikut : πΆπππππ π, π, π πΎπ = 1,5 ∗ 6 36 πΎπ = 0,25 πΆπππππ π πΎπ = πΆπππππ π 12 ∗ 0,5 36 πΎπ = πΎπ = 0,16 15 ∗ 0,2 36 πΎπ = 0,08 πΆπππππ π, π, π (SF5A400HD) ππ = 6 + 339,4 ∗ (6 + 0,7) 96,808 π½π = ππ, π ππππ 1 − 0,48 96,8 ∗ 0,25 πΌπ πππ = 0,734 ∗ √ ∗ 0,48 6 + 0,7 π°π πππ = π, ππ π¨ ππππ > 1,3 ∗ ππ πΌπΉ > 1,5 ∗ πΌπ πππ ππππ > 1,3 ∗ 29,4 πΌπΉ > 1,5 ∗ 2,75 π½πππ > ππ, ππ ππππ π°π > π, πππ π¨ πΆπππππ π (FR207) ππ = 12 + 339,4 ∗ (12 + 0,7) 96,808 π½π = ππ, ππ ππππ 1 − 0,48 96,8 ∗ 0,16 πΌπ πππ = 0,734 ∗ √ ∗ 0,48 12 + 0,7 π°π πππ = π, πππ π¨ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 ππππ > 1,3 ∗ ππ ππππ > 1,3 ∗ 56,52 π½πππ > ππ, ππ ππππ πΌπΉ > 1,5 ∗ πΌπ πππ πΌπΉ > 1,5 ∗ 0,931 π°π > π, ππ π¨ πΆπππππ π (FR201) ππ = 15 + 339,4 ∗ (15 + 0,7) 96,808 π½π = ππ, ππ ππππ 1 − 0,48 96,8 ∗ 0,08 πΌπ πππ = 0,734 ∗ √ ∗ 0,48 15 + 0,7 π°π πππ = π, ππ π¨ ππππ > 1,3 ∗ ππ ππππ > 1,3 ∗ 70,04 π½πππ > ππ, ππ πππ πΌπΉ > 1,5 ∗ πΌπ πππ πΌπΉ > 1,5 ∗ 0,37 π°π > π, ππ π¨ Tahap ke-8. Menentukan kapasitor output, dan LC filter. Nilai kapasitor output ditentukan dengan tujuan untuk mendapatkan tegangan ripple pada output, semakin besar nilai kapasitornya maka tegangan ripple semakin kecil, perhitungan menggunakan persamaan 2.18 dan 2.19. βππ = 1,8 ∗ 0,48 470π’ ∗ 50π βπ½π = ππ, π ππ½ Penambahan LC filter dengan fc berkisar antara 1/10 – 1/5 frekuensi swithcing. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 πΉπ = πΏ= πΏ= 1 2π√πΏπΆ 4π 2 1 ∗ πΆ ∗ πΉπ 2 1 4π 2 ∗ 100π’ ∗ 75002 π³ = π, π ππ― Tahap ke-9. Mendesain rangkaian RCD snubber. Langkah pertama untuk merancang snubber yaitu menentukan Vsn, pada saat kondisi tegangan input minimum beban penuh. Vsn seharusnya lebih besar daripada Vro, menurut dasar teori besar Vsn yaitu 2 - 2,5 kali Vro. Perhitungan menggunakan persamaan 2.27, 2.28, 2.29, dan 2.30 sebagai berikut : Gambar 3.4. Rangkaian snubber. ππ π = 2,5 ∗ 96,808 π π1 = πππ², π π2 = πππ² ππ π = 242,02 ππππ‘ 30πΎ ββ 30πΎ = π π1 ππ π = 0,5 ∗ 50π ∗ 45,76π’ ∗ 1,8972 ∗ 242,02 242,02 − 96,8 ππ π = 6,86 π€ππ‘π‘ π π π = 2422 6,86 πΉππ = π, π π²πππ πΆπ π = 242,02 10 ∗ 16,1π ∗ 50π πͺππ = ππππ 2 ∗ 51,4 πΌππ 2 = √ 50π ∗ 572π’ πΌππ 2 = 1,895 π΄ 40πΎ ββ 40πΎ = π π2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 96,8 + √96,82 + 2 ∗ 8,5π ∗ 45,76π’ ∗ 50π ∗ 1,8952 2 ππ π2 = ππ π2 = 241,4 π πππ πππ₯ = 310,09 + 339,4 π½π ππππ = πππ, π π½ Tahap ke-10. Mendesain loop compesantion Perhitungan menggunakan persamaan 2.23, 2.24, 2.25, 2.26. Gambar 3.5. Rangkaian compensator. πΉπ = 1 2π ∗ 100π’ ∗ 24 πΉπ = 66,31 π»π§ πΉπ§ = 1 2π ∗ 100π’ ∗ 0,261 πΉπ = 6097,27 π»π§ Sesuai dengan dasar teori UC3845 bahwa nilai Rint minimal 8800 ohm. Maka ditentukan nilai Rint sebesar 150 Kohm. πΆπππ‘ = 1 2π ∗ 150π ∗ 66,31 πͺπππ = ππππ πΆππππ = 1 2π ∗ 150π ∗ 6097,27 πͺππππ = πππππ Menghitung nilai R1 : π 1 = 2,5 8π πΉπ = πππ πππ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 3.2.2. Perancangan Rangkaian Umpan Balik TL431 merupakan sebuah diode yang memliki output variable, tegangannya mencapai 36 V. Konfigurasi TL431 yang digunakan yaitu shunt regulator. Sesuai dengan persamaan 2.32 untuk mendapatkan nilai Vo = 6V, maka nilai Ra dapat dihitung sebagai berikut : π½π = ππ½ , π½πππ = π, π π½, πΉπ = ππππ πΆππ ππ = [1 + π 1 ] ∗ ππππ π 2 π π = [ ππ − ππππ ] ∗ π π ππππ π π = [ 6 − 2,5 ] ∗ 3300 2,5 πΉπ = ππππ πΆππ Gambar 3.6. Rangkaian TL431. Nilai R3 bernilai 575 Ohm sesuai dengan persamaan 2.38 ( nilai standar terdekat 560 Ohm ) dengan arus Id sekitar 8mA. Nilai RB sebesar 3300 ohm, sehingga digunakan resistor 3K dan potensio 1Kohm, C9 dan R4 sesuai dengan dasar teori bernilai 4,7nf dan 1,2 K. TL431 termasuk kedalam bagian rangkaian umpan balik, yang menggunakan optocoupler 4n35 dikarenakan ground yang berbeda antara output flyback dengan UC3845. Sehingga umpan balik tidak terhubung secara langsung, melainkan dipisahkan oleh optocoupler PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 3.2.3. Minimum Sistem Atmega 328 Atmega 328 berfungsi sebagai pengontrol pengisian baterai dan pemprosesan data. Untuk menunjang kinerja dari atmega 328 maka dibutuhkan rangkaian minimum system. Atmega 328 membutuhkan minimum system yang terdiri dari rangkaian eksternal seperti osilator, dan reset. Rangkaian osilator menggunakan cristal sebesar 16 Mhz, sesuai dengan dasar teori kapasitor yang digunakan sebesar 22 pf pada pin XTAL1 dan XTAL2. Pemberian kapasitor bertujuan untuk memberikan kestabilan. Rangkaian osilator tersebut merupakan sumber clock eksternal untuk atmega 328. Berikut Gambar 3.7 menunjukan rangkaian osilator. Gambar 3.7. Rangkaian osilator. Gambar 3.8. Rangkaian reset. Rangkaian reset pada gambar 3.8, berfungsi untuk mereset mikrokontroler. Rangkaian tersebut dilengkapi dengan resistor pull-up, yang bernilai sebesar 30K yang berfungsi untuk menjaga logika pin reset, dan kapasitor sebesar 47 uF untuk mendapatkan waktu sekitar satu detik, menggunakan persamaan 2.32. πΆ= 1 = 33 π’πΉ 30 π Nilai kapasitor yang mendekati yaitu 47uF. Berikut keterangan pin yang digunakan : 1. Sensor : PC4 – PC0, ADC6, ADC7. 2. PWM : PB1, PB2, PB3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 3. XTAL : PB6, PB7. 4. LCD : PD2 – PD7, PB0. 5. Reset : PC6. 6. Tombol : PB4, PC5. 3.2.4. Rangkaian LCD 16x2 Rangkaian LCD berfungsi sebagai penampil tegangan tiap sel, baterai dan arus pengisian dengan ketelitian 2 digit. LCD yang digunakan membutuhkan 7-pin pada mikrokontroler. Nilai potensio R4 menggunakan 10Kohm. Berikut gambar 3.7 rangkaian LCD. Gambar 3.9. Rangkaian LCD 16x2 3.2.5. Sensor Arus dan Sensor Tegangan Sensor arus yang digunakan yaitu ACS712 5A. Sensor ini memiliki tengangan keluaran dengan jangkauan dari 3,5 V – 1,5 V. Tegangan keluaran tersebut akan menjadi input analog pada kaki pin ADC mikrokontroler. Sesuai dengan keterangan dasar teori ACS712 nilai kapasitor filter dan kapasitor bypass yaitu 1nF dan 0,1uF. Berikut gambar 3.8 rangkaian ACS712. Gambar 3.10. Rangkaian ACS712. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 Gambar 3.11. Rangkaian sensor tegangan. Untuk sensor tegangan menggunakan optocoupler 4n35 dikarenakan ground yang berbeda dengan mikrokontroler. Resistor yang terhubung seri dengan led dirancang untuk mendapatkan arus yang melewati led antara 9ma – 1ma. Dengan menggunakan persamaan 2.38 dan 2.39 maka didapat besar nilai maksimum dan minimum Rled pada sensor 1, 2, dan 3 dengan tegangan masukan 4,2 V. π π πππ₯ = 4,2 = 466 πβπ 9π π πΏππ πππ₯ = π π min = 4,2 − 1,2 = 333 πβπ 9π 4,2 = 4,2 πΎπβπ 1π π πΏππ πππ = 4,2 − 1,2 = 3 πΎπβπ 1π OUTPUT Karakteristik Sensor Tegangan 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 2.94 3.19 2.81 3.07 3.32 3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.57 3.82 3.45 3.7 3.95 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 4.07 4.19 4.32 4 4.1 4.2 INPUT Gambar 3.12. Karakteristik 4n35 sebagai sensor tegangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Karakteristik antara If dengan Ic yang kurang linear, sehingga perlu diuji melalui simulasi untuk mendapatkan karakteristik optocoupler sebagai sensor tegangan. Gambar 3.10 merupakan karakteristik yang di dapatkan melalui uji simulasi, dengan menggunakan Rled sebesar 360 ohm, dan Re sebesar 510 ohm dengan If sekitar 8ma, nilai tersebut digunakan sebagai acuan untuk keluaran sensor tegangan tiap sel menggunakan 4n35. Untuk tegangan baterai secara keseluruhan didapatkan dari hasil penjumlahan tegangan sel 1, 2, dan 3. 3.2.6. Regulator & Tombol (a) (b) Gambar 3.13. (a) Regulator tegangan 5v (b) Tombol Rangkaian pada gambar 3.10 merupakan rangkaian regulator yang dirancang menggunakan 7805, dengan tegangan masukan sekitar 9V. Keluaran dari regulator ini sebesar 5V dan digunakan untuk supply mikrokontroler. Terdapat rangkaian tambahan penurun tegangan menggunakan transistor BD139 dan diode zener, untuk mendapatkan tegangan 9v sebagai input 7805. π 2 = 1000 πβπ, π§ππππ = 10π£ πΌπ = 1 = 10ππ΄ 100 πΌπ = 12 − 10 = 2ππ΄ 1000 πΌπ§ = 10π − 2π = 8ππ΄ Dengan arus zener 8mA, maka dapat digunakan zener 10V 0,5 watt. Nilai dari kapasitor masukan dan keluaran mengacu pada dasar teori 7805, bisa digunakan 100uF untuk kapasitor input dan 10uf untuk kapasitor output sesuai dengan gambar 2.31. Rangkaian tombol menggunkaan pull-up resistor sebesar 20 Kohm, saat tombol ditekan maka PB4 dan PC5 berlogika low karena terhubung pada ground, sebaliknya saat tombol tidak ditekan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 maka terdapat arus yang mengalir dari VCC melewati resistor pull-up menuju PB4 dan PC5 yang menyebabkan pin tersebut berlogika high. 3.2.7. Driver Mosfet Gambar 3.14. Rangkaian driver mosfet. Mikrokontroler tidak bisa mengendalikan secara langsung mosfet, karena ground yang berbeda antara mikrokontroler dan baterai. Diperlukan rangkaian driver menggunakan optocoupler dan rangkaian totem pole. Perhitungan menggunakan persamaan 2.38, 2,37 : π 21 = 5 − 1,2 = 475 πβπ (πππππ π π‘πππππ π‘πππππππ‘ 470 πβπ) 8π π 19 = 6−5 = 125 πβπ (πππππ π π‘πππππ π‘πππππππ‘ 120 πβπ) 8π Nilai R15 sebesar 20 ohm, mengacu pada datasheet mosfet IRF3205, dan datasheet UC3845. R15 merupakan resistor gate pada mosfet, biasanya bernilai kecil, karena gate mosfet sudah memiliki impedansi yang besar. 3.3. Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak menggunakan bahasa pemrogaman C++ dengan menggunakan aplikasi Codevision AVR. Aplikasi tersebut di desain untuk memprogram mikrokontroler AVR. Dengan menggunakan aplikasi tersebut memudahkan untuk mengatur fitur – fitur yang terdapat pada mikrokontroler Atmega. Terdapat beberapa diagram alir dalam merancang perangkat lunak : 1. Program utama. 2. Program cek tegangan baterai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 3. Program menentukan arus pengisian awal. 4. Program proses pengisian. 3.3.1. Diagram Alir Program Utama Diagram alir program utama ditunjukan pada gambar 3.15. Program utama terdiri dari beberapa sub program. Diagram ini berisikan langkah atau alir proses dari sistem pengisian baterai. Pengguna nantinya diharuskan menekan tombol 1 untuk melanjutkan ke proses selanjutnya, pada proses pengisian akan dilakukan secara otomatis. Gambar 3.15. Diagram alir program utama. Sistem diawali dengan tampilan LCD awal, lalu akan masuk pada sub program cek tegangan. Setelah nilai tegangan didapatkan, LCD akan menampilkan besar tengangan dan jumlah sel, dan tombol 1 ditekan oleh user maka sistem akan menjalankan sub program menentukan arus awal. Setelah menentukan arus, tombol 1 ditekan akan menuju proses berikutnya yaitu pengisian baterai. Pada proses ini sistem akan otomatis mengisi baterai, sistem akan mengatur besarnya nilai PWM untuk pengisian. Tampilan LCD akan menampilkan tegangan baterai, tiap sel, dan arus pengisian dengan ketelitian dua digit angka. Saat tegangan baterai telah mencapai 12,6 V maka pengisian akan dihentikan, LCD akan menampilkan bahwa pengisian telah selesai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 3.3.2. Diagram Alir Sub Program Cek Tegangan Baterai Gambar 3.16. Diagram alir program cek tegangan. Diagram alir pada gambar 3.16 menampilkan proses cek tegangan baterai. Saat baterai telah dihubungkan ke konektor, sistem akan membaca tegangan baterai tersebut melalui sensor 4. Jika nilai tegangan baterai lebih besar sama dengan 9V, proses akan dilanjutkan membaca tegangan tiap sel. Kontroler didesain untuk melakukan pengisian baterai, dengan tegangan minimal baterai 9 V dan tegangan minimal tiap sel 3 V. Sesuai dengan dasar teori yaitu batas aman melakukan pengisian untuk tiap selnya. Jika kondisi tersebut tidak terpenuhi maka kontroler akan menampilkan bahwa status baterai tidak baik dalam melakukan pengisian, dan proses akan diulang ke awal lagi. Jika kondisi tersebut terpenuhi kontroler akan menetapkan nilai PWM 1, 2, dan 3 sebesar 0 untuk memastikan bahwa pengisian baterai belum dimulai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 3.3.3. Diagram Alir Sub Program Menentukan Arus Awal Gambar 3.17. Diagram alir menentukan arus awal. Diagram alir pada gambar 3.17 menampilkan proses untuk menentukan arus awal. Sebelum proses pengisian dimulai, user harus menentukan arus awal untuk pengisian. Besar arus tersebut biasanya terdapat pada baterai atau yang biasa disebut kapasitas baterai. Untuk melakukan pengisian baterai disarankan arus pengisian sebsar 1C. Untuk menentukan nilai arus awal user dapat menekan tombol 2 untuk mengubah nilai. Nilai tersebut akan disimpan pada sebuah variable, yang nantinya akan diproses oleh kontroler. Kontroler akan menentukan besarnya PWM yang sesuai dengan nilai yang telah di masukan oleh user tersebut. Dengan sumber yang tetap yaitu flyback konverter maka nilai PWM berbanding lurus dengan nilai arusnya. Besarnya nilai PWM pada tahap ini akan menjadi acuan untuk menentukan nilai PWM seterusnya pada kondisi baterai yang berbeda. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 3.3.4. Diagram Alir Sub Program Proses Pengisian Gambar 3.18. Diagram alir proses pengisian baterai. Diagram alir pada gambar 3.18 menampilkan proses pengisian baterai. Setelah PWM aktif maka baterai mulai terisi. Tegangan baterai akan mulai meningkat, sehingga kontroler harus berulang kali mengecek tegangan tiap sel. Untuk mengukur tegangan tiap sel, maka PWM harus dimatikan. Pada proses ini menggunakan fungsi interrupt overflow pada saat nilai variable interrupt telah melebihi batas, interrupt aktif dan kontroler akan membaca tegangan tiap sel yang hasilnya disimpan pada sebuah variable, sehingga kontroler akan selalu memperbaharui nilai tegangan sampai baterai telah penuh. Waktu tunda dirancang selama dua detik, menggunakan timer 0. Nilai register TCNT0 dapat dihitung menggunakan persamaan 2.34 : ππΆππ0 = 256 − 2 ∗ 16π = 99 = 63 (πππππ βππ₯π) 1024 Waktu timer 0 sebesar 10ms, sehingga variable interrupt overflow harus mencacah sebanyak 200 kali untuk mendapatkan waktu tunda selama dua detik. Nilai tegangan tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 digunakan untuk menentukan besarnya PWM. Terdapat tiga batas tegangan, yaitu 3,4V3,9V- 4,1V-4,2V, pada saat tegangan tiap sel mencapai 4.1 V, PWM akan semakin kecil. Tabel 3.1. Rancangan pengisian baterai. Vout 3.0 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 4.0 4.1 4.2 ADC 614 635 655 676 696 717 737 758 778 799 819 840 860 Kondisi Baterai PWM 0% 100% 33% 100% 75% 92% 100% 90% 90% 0% Nilai batas tegangan dapat dilihat pada tabel 3.1, nilai batas tegangan tersebut berbanding lurus dengan kondisi baterai. Semakin penuh kondisi baterai, PWM akan semakin kecil. Untuk perhitungan ADC menggunakan persamaan 2.35, yang hasilnya ditampilkan pada tabel 3.1. Kontroler akan otomatis memutuskan pengisian, pada saat tegangan baterai lebih besar sama dengan 12.6 V atau pada tegangan 4,2 V / sel. Kontroler akan menampilkan bahwa pengisian baterai telah selesai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi pembahasan alat yang telah dibuat, yang meliputi hasil pengamatan percobaan. Hasil pengamatan yang akan dibahas meliputi, pengujian sensor tegangan, flyback konverter, sensor arus, dan keseluruhan sistem. Hasil pengujian berupa data-data yang diperoleh untuk memperlihatkan bahwa hardware atau software yang telah dirancang telah berjalan baik atau tidak. Berdasarkan data-data tersebut maka dapat dilakukan analisis terhadap fungsi kerja dari alat tersebut yang kemudian dapat digunakan untuk menarik kesimpulan akhir. 4.1. Bentuk Fisik Hardware Pada bagian ini, dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian komponen dan case. Bentuk fisik dari case dirancang untuk melindungi komponen – komponen yang ada di dalamnya sehingga dapat tersusun rapi. Gambar 4.1. Kontrol charger. Keterangan: 1. LCD 16x2. 51 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 2. Tombol OK. 3. Tombol UP. 4. Tombol reset. 5. Masukan flyback konverter. 6. Keluaran kontrol charger. Gambar 4.2. Flyback konverter. Keterangan (gambar 4.2) : 1. Masukan 220 AC. 2. Trafo. 3. Keluaran ke-3 konverter. 4. Keluaran ke-2 konverter. 5. Keluaran ke-1 konverter. Keterangan (gambar 4.3) : 1. Sensor Arus. 2. LCD. 3. Mikrokontroler atmega 328. 4. Sensor tegangan. 5. Driver Mosfet PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 Gambar 4.3. Komponen penyusun alat. 4.2. Cara Kerja Alat dan Penggunaan Alat 4.2.1. Cara Kerja Alat Sistem terdiri dari dua bagian utama, yaitu flyback konverter dan kontrol charger. Flyback konverter digunakan sebagai sumber energi yang digunakan untuk pengisian baterai. Kontrol charger berfungsi untuk mengatur proses pengisian, dan juga mengatur tampilan LCD yang memudahkan pengguna. Cara kerja alat : 1. Flyback konverter akan mengkonversi tengangan tinggi menjadi tegangan 10v, yang digunakan untuk sumber tegangan mikrokontroler. 2. Mikrokontroler akan mengkontrol pengisian baterai melalui driver mosfet menggunakan PWM. 3. Sensor arus dan sensor tegangan menghasilkan parameter yang dibutuhkan mikrokontroler dalam mengkontrol pengisian baterai. 4. Mikrokontroler akan menampilkan kondisi baterai melalui tampilan LCD. 4.2.2. Cara Penggunaan Alat Cara penggunaan alat cukup mudah. Kontroler dilengkapi oleh tampilan LCD 16x2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 Cara kerja alat : 1. Masukan keluaran flyback konverter 10V pada masukan pada masukan mikrokontroler. 2. Hubungkan tiga keluaran 5V flyback yang masing – masing memiliki ground berbeda ke input kontrol charger. 3. Setelah kontrol charger menyala, hubungkan socket balance baterai ke keluaran kontrol charger. Kontroler akan otomatis mengecek tegangan tiap sel baterai dan menampilkannya pada LCD. 4. Tekan tombol “OK”, untuk menuju menu selanjutnya. Tekan tombol “UP” untuk menseting besar kapasitas baterai. 5. Tekan tombol “OK” sekali lagi untuk memulai charging. 4.3. Perubahan Perancangan Flyback Konverter Pada perancangan flyback konverter terdapat beberapa perubahan yaitu penggunaan IC kontroler, yang pada sebelumnya menggunakan UC3845. Salah satu faktor yang menyebabkan perubahan IC yang dipakai yaitu, pada IC UC3845 kurang bagus dalam bagian proteksi beban penuh maupun arus, sehingga menyebabkan mosfet yang di pakai rusak. Perlindungan terhadap mosfet masih kurang dibandingkan menggunakan IC STR6252. STR6252 sudah terdapat mosfet pada bagian dalam IC yang memiliki parameter Vds 650 volt, dan Ipeak 3A. IC tersebut biasa digunakan untuk mengkontrol flyback switching regulator ( universal input – 15W). IC tersebut memiliki beberapa proteksi yaitu OCP (overcurrent protection), OLP (overload protection), OVP (overvoltage protection). Ketiga proteksi tersebut sangat penting untuk menjaga kondisi IC dan komponen lainnya rusak. Dari hasil pengamatan saat keluaran flyback terdapat beban yang lebih maka vcc IC akan naik melewati kondisi kerja ( 12,5 – 14,5 ), saat kondisi vcc sudah melewati batas kerja, maka IC sudah dalam kondisi overvoltage, STR6252 akan otomatis berhenti bekerja, sehingga tidak menyebabkan IC terbakar dan komponen lainnya seperti diode rusak. Dalam hal pengoperasian IC STR6252 lebih mudah dibandingkan UC3845, karena lebih sedikit membutuhkan komponen eksternal. Dengan melakukan perubahan IC tersebut maka perancangan untuk rangkaian flyback konverter berubah, rancangan flyback konverter yang dibuat dapat dilihat pada gambar 4.2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 Tabel 4.0 Hasil perhitungan perubahan flyback konverter dengan keluaran 12V, 5V,5V. Parameter V line min V line max F line Pout Pin Efficiency Vdc min Vdc max Vro Vds nom L primary Ids peak Ids rms Vout ripple Vsn Psn Rsn Csn Vds_max Hasil Perhitungan 100 V 240 V 50 Hz 12,5 W 15,62 W 0,8 111,46 V 339,411 V 91,19 V 430,6 V 1201,62 uH 0,623 A 0,241 A 76,322 mV 205,19 V 1,54 W 15,54 Kohm 16,4 nF 550,36 V Tabel 4.0 merupakan hasil perubahan perhitungan rancangan flyback konverter dengan keluaran 12V,10V,5V,5V, keluaran 5V pada flyback konverter diharapkan mampu menghasilkan arus satu ampere pada beban lima ohm, namun tegangan VCC ICSTR6252 terus meningkat sampai melebihi batas 36 V sehingga IC tersebut dalam kondisi tidak bekerja. Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2, untuk detail perhitungan perancangan dapat dilihat pada halaman lampiran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 Gambar 4.4 Rangkaian flyback konverter dengan keluaran 12V,5V,5V. Pada gambar 4.4 bagian yang dilingkari merupakan keluaran 5V flyback konverter, rangkaian tersebut menggunakan IC STR6252. Pada rangkaian tersebut keluaran 5V langsung terhubung dengan rangkaian TL431 yang menjadi umpan balik pada IC STR6252. Tabel 4.1. Hasil perhitungan perubahan Flyback konverter (keluaran 10V,12V,5V). Parameter V line min V line max F line Pout Pin Efficiency Vdc min Vdc max L primary Ids peak Ids rms Vout ripple Vsn Rsn Csn Hasil Perhitungan 100 V 240 V 50 Hz 10 W 12,5 W 0,8 118,06 V 339,411 V 1685,21 uH 0,4705 A 0,1822 A 305,29 mV 217,34 V 30,5 Kohm 8,8 nF PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 Tabel 4.2 merupakan hasil perubahan perhitungan rancangan flyback konverter, untuk detail perhitungan dan datasheet STR6252 dapat di lihat pada halaman lampiran. Flyback konverter yang diharapkan memiliki lima keluaran (12V, 10V, 5V, 5V, 5V), namun yang berhasil dibuat yaitu dua keluaran 12V dan 10 V. Hasil tersebut mengubah diagram blok sistem seperti ditunjukan pada gambar 4.4. Gambar 4.5. Perubahan Diagram blok sistem. Gambar 4.6. Rangkaian Flyback konverter menggunakan ICSTR6252. Gambar 4.5 merupakan perubahan diagram blok sistem, dikarenakan jumlah keluaran flyback konverter yang berkurang. Untuk sumber tegangan 5 V yang digunakan mengisi baterai diambil dari sumber luar, sehingga flyback konverter yang dibuat digunakan untuk men-supply mikrokontroler 328 dan ICSTR6252. Perubahan juga terjadi pada rangkaian IC kontrol flyback PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 konverter yang sebelumnya menggunakan ICUC3845. Gambar 4.6 merupakan rangkaian flyback konverter menggunakan ICSTR6252, pada rangkaian tersebut mosfet sudah terdapat dalam satu kemasan ICSTR6252. Pada gambar 4.6 keluaran 10 V langsung terhubung dengan rangkaian TL431 yang menjadi umpan balik IC STR6252. 4.4. Perubahan Diagram Alir Cek Tegangan Gambar 4.7. Perubahan diagram alir cek tegangan. Gambar 4.7 merupakan perubahan dilakukan pada pembacaan awal sensor tegangan, saat kontroler dalam kondisi menyala pertama kali, sensor tegangan akan mendeteksi apakah sudah ada baterai pada keluaran charger, sampai pengguna menekan tombol OK. Sensor tegangan hanya mendeteksi tegangan tiap sel saja, tidak mendeteksi tegangan baterai total. Saat pengguna menekan tombol OK maka kontroler PWM1,2,3 akan bernilai nol, sebelum proses pengisian dimulai. 4.5. Pengujian Flyback Konverter Pada tahap ini merupakan pengujian flyback konverter, dari hasil perubahan perancangan pada tabel 4.0 menunjukan bahwa flyback konverter yang dibuat memiliki daya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 yang lebih rendah dibandingkan dengan rancangan sebelumnya. Flyback konverter diharapkan memiliki lima keluaran yaitu, 12V, 5V, 5V, 5V, dan 10V, namun terdapat error dalam pembuatan sehingga yang dihasilkan hanya dua keluaran yaitu 12 V (sebagai Vcc IC STR), dan 10 V (sebagai supply mikro). Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Error 1 pada Flyback konverter. Beban (Ohm) Flyback konverter Keluaran VCC IC STR 5V (V) (V) 1000 5 12 570 5 19 330 220 130 5 5 5 5 0 25 30 34 0 Gambar 4.8 Pengujian keluaran 5V dengan beban 5 Ohm. Tabel 4.2 menujukan hasil pengukuran pada VCC IC STR6252, menggunakan hasil perhitungan pada tabel 4.0. Pengujian dilakukan pada keluaran 5V yang terhubung dengan rangkaian umpan balik ICSTR6252 dengan beberapa variasi beban, beban pertama sebesar 1000 Ohm menghasilkan keluaran 5V, dan nilai VCC ICSTR6252 sebesar 12 V, pengujian dilanjutan dengan mengubah beban semakin besar, saat pengujian beban 130 Ohm didapatkan tegangan keluaran sebesar 5V, dan nilai VCC ICSTR6252 sebesar 34 V, pengujian dilanjutkan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 menggunakan beban 5 Ohm, dengan harapan hasilnya bisa mendapatkan arus sebesar satu ampere, hasil yang didapatkan dari pengujian beban 5 Ohm yaitu keluarannya sebesar 0 V, dan nilai VCC ICSTR6252 sebesar 0V (flyback konverter dalam kondisi tidak bekerja). Pada gambar 4.8 menunjukan flyback konverter berhenti bekerja saat pengujian beban 5 Ohm dikarenakan nilai VCC IC yang sudah melebihi 36 V. Tabel 4.3. Hasil Pengamatan Error 2 pada Flyback konverter. Beban (Ohm) Flyback konverter Keluaran VCC IC STR Vfb 5V (V) (V) 6800 1000 570 100 60 30 5,5 5,5 5,5 5,5 4,266 2,144 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 20 1,422 13,5 0,12 0,12 0,12 0,12 0,17 0,16 0,18 Tabel 4.3 menunjukan hasil pengamatan error pada kondisi terdapat tiga output sekunder (12V,10V,5V). Pengujian dilakukan pada output 5V, saat diberi beban besar tegangannya akan turun, berbeda dengan pengujian output 10 V pada tabel 4.4. Gambar 4.9 menunjukan pengujian keluaran 5V dengan beban 20 Ohm, tegangan 5 V tersebut turun sampai 1,422 Volt. Sehingga penambahan beban di output 5V, kurang direspon dengan baik oleh IC STR6252, yang terlihat dari perbedaan Vfb, pada pengujian keluaran 5V dan keluaran 10V pada tabel 4.5. Gambar 4.9. Pengujian keluaran 5V dengan beban 20 ohm. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 Gambar 4.10. Gelombang output 10V pada kondisi tanpa beban. Tabel 4.4. Pengujian pengaruh beban terhadap frekuensi keluaran. Frekuensi Output Output Beban(Ohm) output 10V 12V (Hz) Tanpa beban 200 30 24 20 17 14 10 131,6 543,5 3448 4545 4630 5952 7353 9615 10,55 10,55 10 10 10 10 9,5 9,4 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 13,5 Vfb (v) Vds (v) 0,12 0,17 0,34 0,39 0,42 0,46 0,54 0,67 286 V 281 V 278 V 276 V 276 V 273 V 271 V 271 V Tabel 4.4 menunjukan hasil pengukuran menggunakan multimeter, untuk output satu sebesar 10.55 V, output dua didapatkan 13.5 V, perubahan nilai tersebut disebabkan oleh jumlah lilitan sekunder yang berlebihan, untuk output dua sebesar 13.5 V hal tersebut menunjukan bahwa IC bekerja sesuai dengan datasheet.. Output tersebut digunakan untuk mensupply IC STR6252, menurut datasheet nilai Vcc saat IC bekerja yaitu antara 12-14V. Tabel 4.4 menunjukan pengaruh beban terhadap frekuensi keluaran, semakin kecil nilai RL maka frekuensi keluarannya semakin tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 Gambar 4.11. Pengukuran tegangan Vds saat kondisi tanpa beban. Gambar 4.11 menunjukan pengukuran tegangan Vds saat kondisi flyback konverter tanpa beban didapatkan nilai sebesar 281 V, pengujian dilakukan juga dengan mengubah variasi beban yang semakin besar, saat pengujian menggunakan beban 10 Ohm didapatkan tegangan Vds sebesar 271V. pada tabel 4.5 menunjukan nilai tegangan Vds mengalami penurunan seiring dengan penambahan beban. Gambar 4.12. Ferit trafo yang digunakan, tipe EE. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 (a) (b) Gambar 4.13. (a) Lilitan rapat sekunder trafo. (b) Lilitan renggang sekunder trafo. Gambar 4.12 merupakan inti ferit trafo yang digunakan, ferit tersebut termasuk jenis ferit tipe EE, dengan besar diameter core nya sekitar 1,5 cm dan tinggi 0,7 cm. Gambar 4.13 merupakan lilitan rapat dang renggang, kedua lilitan tersebut merupakan lilitan sekunder 10 V, dengan jumlah lilitan yang sama yaitu enam lilitan. Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh rapat dan renggang lilitan sekunder terhadap keluaran flyback konverter. Tabel 4.5 menunjukan hasil pengujian kerapatan lilitan, hasil didapat yaitu lilitan sekunder yang dililit rapat memliki output yang lebih baik dibandingkan dengan lilitan renggang. Tabel 4.5. Pengujian kerapatan lilitan sekunder terhadapat keluaran flyback konverter. Lilitan rapat Lilitan renggang Beban(Ohm) Frekuensi output (Hz) Output 10V Frekuensi output (Hz) Output 10 V Tanpa beban 131,6 10,55 138 10,55 200 543,5 10,55 555,6 10,55 30 3448 10 3571 9,66 24 4545 10 4000 9,45 20 4630 10 4762 9,4 17 5952 10 5814 9,38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 Tabel 4.6. (lanjutan) Pengujian kerapatan lilitan sekunder terhadapat keluaran flyback konverter. Lilitan rapat Lilitan renggang Frekuensi output (Hz) Output 10V 14 7353 9,5 7576 9 10 9615 9,4 8621 8,85 Beban(Ohm) Frekuensi Output 10 output V (Hz) Pada tabel 4.6 saat pengujian menggunakan beban sebesar 10 ohm, trafo yang menggunakan lilitan yang rapat mempunyai hasil output yang lebih baik dari menggunakan lilitan renggang. Jika dilihat dari besar beban dan tegangan keluaran dapat diketahui bahwa daya output trafo lilitan rapat (8,8 W), lebih besar dibandingkan lilitan renggang (7,83 W). 4.6. Analisa dan Pengujian Sistem Pengujian alat ini merupakan pengujian secara keseluruhan sistem kerja dari alat ini. LCD 16x2 merupakan tampilan pada alat ini, yang dapat menampung 32 karakter dengan 16 karakter pada baris pertama dan 16 karakter pada baris kedua. Pada mikrokontroler terjadi proses pembacaan data dari sensor, dan menentukan kapan pengisian akan berhenti. Pada pengujian sistem, untuk sel 1,2,3 menggunakan flyback konverter yang sudah jadi, sedangan output 10 V flyback digunakan sebagai tegangan supply kontroler. Gambar 4.14. Pengujian kontrol charger saat melakukan pengisian baterai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 Gambar 4.14 menunjukan saat pengujian kontrol charger, saat melakukan pengisisan baterai. Lingkaran merah pada gambar 4.14 menunjukan flyback konverter dari luar sistem yang digunakan untuk sumber pengisian baterai. Lingkaran hijau pada gambar 4.14 merupakan flyback konverter yang berhasil dibuat dengan keluaran 12 V, dan 10 V, yang digunakan sebagai sumber tegangan untuk kontrol charger. Tabel 4.7. Hasil Pengisian baterai Li-Po setiap 120 detik. Waktu (s) 4 16 52 56 120 132 136 240 360 372 480 600 720 840 960 1080 1200 1320 1440 1560 1660 1664 1680 1800 1920 2040 2160 Hasil Pengisian baterai Tegangan ( V ) Arus ( A ) Sel 1 Sel 2 Sel 3 Sel 1 Sel 2 Sel 3 3,4 3,5 3,5 3,6 3,6 3,6 3,7 3,7 3,7 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,9 3,9 3,9 3,9 3,9 3,9 3,5 3,5 3,6 3,6 3,7 3,7 3,7 3,7 3,7 3,7 3,7 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,9 3,9 3,9 3,9 3,7 3,7 3,7 3,7 3,7 3,7 3,7 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,8 3,9 3,9 3,9 3,9 3,9 0,73 0,68 0,61 0,61 0,59 0,54 0,59 0,54 0,56 0,56 0,54 0,49 0,52 0,49 0,52 0,52 0,52 0,49 0,52 0,49 0,45 0,49 0,49 0,47 0,45 0,47 0,45 0,7 0,66 0,66 0,63 0,63 0,61 0,61 0,66 0,63 0,59 0,59 0,59 0,56 0,56 0,54 0,56 0,59 0,56 0,56 0,56 0,56 0,56 0,54 0,54 0,54 0,52 0,52 0,75 0,73 0,71 0,68 0,7 0,7 0,7 0,68 0,7 0,7 0,68 0,68 0,68 0,68 0,68 0,68 0,66 0,66 0,68 0,66 0,66 0,66 0,66 0,66 0,63 0,63 0,63 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 Tabel 4.8. (lanjutan) Hasil Pengisian baterai Li-Po setiap 120 detik. Waktu (s) Sel 1 2280 2400 2520 2552 2556 2640 2760 2880 3000 3120 3176 3180 3240 3360 3480 3600 3720 3808 3812 3824 3,9 3,9 3,9 3,9 4 4 4 4 4 4 4 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,2 4,2 Hasil Pengisian baterai Tegangan ( V ) Arus ( A ) Sel 2 Sel 3 Sel 1 Sel 2 Sel 3 3,9 3,9 4 4 4 4 4 4 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,2 4,2 4,2 3,9 3,9 3,9 3,9 4 4 4 4 4 4 4 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,1 4,2 4,2 4,2 0,47 0,45 0,42 0,42 0,45 0,42 0,42 0,45 0,42 0,33 0,30 0,30 0,30 0,26 0,16 0,26 0,19 0,16 -0,02 0,00 0,54 0,49 0,49 0,45 0,47 0,45 0,47 0,45 0,42 0,33 0,33 0,28 0,28 0,3 0,3 0,26 0,23 0 -0,02 0,00 0,61 0,59 0,61 0,59 0,59 0,56 0,56 0,54 0,54 0,45 0,42 0,42 0,42 0,35 0,23 0,3 0,23 0 -0,04 -0,04 Arus Pengisian (A) Tegangan sel -1 terhadap waktu 4.3 4.2 4.1 4 3.9 3.8 3.7 3.6 3.5 3.4 3.3 0 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000 3300 3600 3900 Waktu Pengisian (s) Gambar 4.15. Grafik tegangan sel-1 terhadap waktu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 Arus sel-1 terhadap waktu 0.80 0.70 Arus Pengisian(A) 0.60 0.50 0.40 0.30 0.20 0.10 0.00 -0.10 0 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000 3300 3600 3900 Waktu Pengisian (s) Gambar 4.16. Grafik Arus pengisian sel-1 terhadap waktu. Tegangan sel-2 terhadap waktu 4.3 4.2 Arus Pengisian (A) 4.1 4 3.9 3.8 3.7 3.6 3.5 3.4 0 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000 3300 3600 3900 Waktu Pengisian (s) Gambar 4.17. Grafik tegangan sel-2 terhadap waktu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 Arus sel-2 terhadap waktu 0.8 0.7 Arus Pengisian (A) 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0 -0.1 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000 3300 3600 3900 Waktu pengisian (s) Gambar 4.18. Grafik arus Sel-2 terhadap waktu. Tegangan sel-3 terhadap waktu 4.3 Arus Pengisian (A) 4.2 4.1 4 3.9 3.8 3.7 3.6 0 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000 3300 3600 3900 Waktu Pengisian (s) Gambar 4.19. Grafik tegangan sel-3 terhadap waktu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 Arus sel-3 terhadap waktu 0.8 0.7 Arus Pengisian (A) 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 -0.1 0 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000 3300 3600 3900 Waktu Pengisian (s) Gambar 4.20. Grafik arus pengisian sel-3 terhadap waktu. Pada tabel 4.7 dan tabel 4.8 menunjukan hasil pengisian per 120 detik ( 2 menit ), data tersebut diambil dari data keseluruhan yang terlampir pada lampiran-2. Gambar 4.15, gambar 4.16 , gambar 4.17, gambar 4.18, gambar 4.19, dan gambar 4.20 merupakan hasil pengamatan tegangan dan arus tiap sel dari hasil alat yang dibuat terhadap waktu, grafik tersebut diambil dari data keseluruhan (lampiran-2) per 4 detik. Dari hasil pengamatan tiap sel, dapat disimpulkan bahwa semakin tegangan sel baterai naik, arusnya semakin kecil. Tabel 4.9. Hasil pengukuran saat pengisian berhenti. Tegangan ( V ) Sel 1 Sel 2 Sel 3 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 Arus ( A ) Sel 1 Sel 2 Sel 3 0 -0,04 -0,04 0 -0,04 0 0 -0,04 -0,04 -0,04 0 -0,04 Tabel 4.9 menunjukan bahwa saat pengisian telah berhenti, terjadi error pada pembacaan sensor arus. Saat pengisian telah selesai seharusnya tidak ada arus yang mengalir, pada tabel 4.9 didapatkan arus negative, hal ini disebabkan karena tegangan yang diukur sensor arus kurang dari 2,41V. Hasil error tersebut mempengaruhi hasil dari sensor arus, akibatnya hasil yang didapatkan naik turun seperti pada tabel 4.7. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 Tabel 4.10. Perbandingan pengukuran hasil akhir tegangan baterai dengan multimeter. Hasil Alat Sel 1 Sel 2 Sel 3 4,2 4,2 4,1 4,1 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 4,2 Multimeter Sel 1 Sel 2 Sel 3 Error (%) Sel 1 Sel 2 Sel 3 4,17 4,17 4,15 4,15 0,71 0,71 1,19 1,19 0,95 4,2 4,19 4,19 4,18 RATA-RATA 4,18 4,18 4,17 4,17 0 0,23 0,23 0,48 0,23 0,48 0,48 0,71 0,71 0,59 Pada tabel 4.10 menunjukan perbandingan hasil akhir kondisi baterai dari hasil alat yang dibuat dengan multimeter. Hasil alat menunjukan bahwa saat pengisian telah selesai kondisi sel 1,2,3 belum bernilai 4.2 V, hasil pengukuran menggunakan multimeter didapatkan perbedaan pada kondisi sel 1,sel 2, sel 3, dengan error 0.95 % dan 0.23 %, dan 0.59%. Hasil error tersebut dapat menunjukan tingkat rata – rata keberhasilan sistem untuk sel 1 sebesar 99,05 %, sel 2 sebesar 99,77%, dan sel 3 sebesar 99,41%. 4.7. Pengujian Sensor Tegangan Pada bagian ini membahas pengujian sensor tegangan, dengan melakukan pembandingan menggunakan multimeter. Gambar 4.21. Rangkaian optocoupler sebagai sensor tegangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 Gambar 4.22. Optocoupler yang digunakan sebagai sensor tegangan. Gambar 4.21 merupakan rangkaian optocoupler sebagai sensor tegangan, untuk pengukuran tegangan keluaran optocoupler dapat diukur pada pin nomor empat. Gambar 4.22 merupakan gambar optocoupler yang digunakan untuk sensor tegangan baterai tiap sel. Kotak merah pada gambar 4.22 merupakan keluaran dari tiap optocoupler ( pin nomor 4 ), yang menuju ke mikrokontroler untuk diproses, sesuai dengan karakteristik optocoupler pada tabel 4.9. Tabel 4.11. Hasil pengukuran keluaran optocoupler terhadap tegangan baterai. Tegangan Baterai (V) 4,2 4,1 4 3,9 3,8 3,7 3,6 3,5 3,4 3,3 3.2 Tegangan Keluaran Optocoupler (V) 1 2 3 3,068 2,89 2,77 2,64 2,47 2,38 2,24 2,16 2 1,87 1.77 3,27 3,13 3 2,86 2,74 2,6 2,49 2,35 2,22 2,09 1.96 3,068 2,89 2,77 2,64 2,47 2,38 2,24 2,16 2 1,87 1.77 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 Tabel 4.11 merupakan hasil pengukuran menggunakan multimeter untuk setiap kenaikan tegangan baterai terhadap keluaran optocoupler. Hasil tersebut digunakan untuk mendapatkan persamaan linear menggunakan excel. Karakteristik opto 1 4.2 Tegangan Baterai (V) 4.3 y = 0.7794x + 1.8396 R² = 0.9969 3.9 3.8 3.7 3.6 4.1 3.9 3.7 4.1 4 3.5 3.4 3.5 3.3 3.2 3.3 3.1 1.6 1.8 2 2.2 2.4 2.6 2.8 3 3.2 Tegangan Keluaran opto (V) Gambar 4.23. Grafik karakteristik optooupler 1. Karakteristik opto 2 y = 0.768x + 1.6955 R² = 0.9998 4.1 4.3 Tegangan Baterai (V) 4.1 4.2 4 3.9 3.9 3.8 3.7 3.7 3.6 3.5 3.5 3.4 3.3 3.3 3.2 3.1 1.9 2.1 2.3 2.5 2.7 2.9 3.1 Tegangan Keluaran opto(V) Gambar 4.24. Grafik karakteristik optocoupler 2. 3.3 3.5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 Karakteristik opto 3 4.3 y = 0.7794x + 1.8396 R² = 0.9969 Tegangan Baterai (V) 4.1 4.2 4.1 4 3.9 3.8 3.9 3.7 3.6 3.7 3.5 3.4 3.5 3.3 3.2 3.3 3.1 1.6 1.8 2 2.2 2.4 2.6 2.8 3 3.2 Tegangan Keluaran opto (V) Gambar 4.25. Grafik karakteristik optocoupler 3. Dari hasil pada tabel 4.11 didapatkan grafik untuk setiap optocoupler. Dari setiap grafik tersebut dengan menggunakan excel, didapatkan persamaan linear untuk setiap optocoupler. Pada gambar 4.23 optocoupler 1 memiliki nilai gradien sebesar 0.7794 dan offset 1.839. Pada gambar 4.24 optocoupler 2 memiliki nilai gradien sebesar 0.768 dan offset 1.6955. Pada gambar 4.25 optocoupler 3 memiliki nilai gradien sebesar 0.7794 dan offset 1.839. Nilai R square pada persamaan liner untuk setiap optocoupler hampir mendekati 1. Suatu model dikatakan lebih baik jika nilai dari R square mendekati nilai 1, suatu model dikatakan tidak baik jika nilai dari R square mendekati 0. Tabel 4.12. Hasil Perbandingan sensor tegangan (pengulangan 40x) dengan multimeter. Pengulangan 40x Multimeter (V) sensor 1 3,2 3,25 3,37 3,39 3,69 3,76 3,8 sensor 2 3,2 3,22 3,38 3,68 3,73 3,78 3,84 sensor 3 3,2 3,28 3,3 3,69 3,74 3,78 3,85 Hasil Alat (V) sensor 1 3,2 3,3 3,4 3,4 3,7 3,8 3,8 sensor 2 3,2 3,2 3,4 3,7 3,7 3,8 3,8 sensor 3 3,2 3,3 3,3 3,7 3,8 3,8 3,9 Nilai Error (%) sensor 1 0,00 1,54 0,89 0,29 0,27 1,06 0,00 sensor 2 0,00 0,62 0,59 0,54 0,80 0,53 1,04 sensor 3 0,00 0,61 0,00 0,27 1,60 0,53 1,30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 Tabel 4.13. (lanjutan) Hasil Perbandingan sensor tegangan (pengulangan 40x) dengan multimeter. Multimeter (V) sensor 1 3,84 3,87 3,9 3,92 3,97 4,02 4,17 sensor 2 3,86 3,88 3,9 4 4,04 4,12 4,2 sensor 3 3,86 3,88 3,9 3,96 4 4,08 4,18 Hasil Alat (V) sensor 1 3,9 3,9 3,9 3,9 4 4 4,2 sensor 2 3,9 3,9 3,9 4 4 4,1 4,2 sensor 3 3,9 3,9 3,9 3,9 4 4 4,2 RATA-RATA (%) Nilai Error (%) sensor 1 1,56 0,78 0,00 0,51 0,76 0,50 0,72 sensor 2 1,04 0,52 0,00 0,00 0,99 0,49 0,00 sensor 3 1,04 0,52 0,00 1,52 0,00 1,96 0,48 0,64 0,33 0,86 Gambar 4.26. List program pembacaan sensor tegangan. Pada tabel 4.12 merupakan hasil pengujian sensor tegangan dengan pembacaan 40 kali, dibandingkan pengukuran multimeter. Didapatkan perbedaan hasil untuk tiap sel dengan ratarata error 0.64%, 0.33%, dan 0.86%. Gambar 4.26 merupakan list program untuk pembacaan sensor tegangan. Pada baris ke-63 merupakan fungsi pengulangan sebanyak 40 kali, mikrokontroler akan melakukan pembacaan tiap sensor sebanyak 40 kali, yang hasilnya terdapat pada variable datav1, datav2, dan datav3. Hasil pengulangan sebanyak 40 kali tersebut akan dicari nilai rata-ratanya, sebelum dikonversi menjadi satuan Volt. Pengaturan frekuensi sampling ADC pada mikrokontroler yaitu sebesar 1 Mhz, menggunakan crystal 16MHz. Pembacaan sensor tegangan dilakukan setiap satu milidetik sekali, dapat dilihat pada gambar 4.26 baris ke-71. Dari hasil pengujian sensor tegangan dapat disimpulkan bahwa pengulangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 pembacaan 40 kali memiliki tingkat rata-rata keberhasilan pembacaan tiap selnya cukup baik dengan rata –rata keberhaslan 99,36%, 99,67%, dan 99,14%. 4.8. Pengujian Sensor Arus Pada bagian ini membahas pengujian sensor arus, dengan melakukan pembandingan menggunakan multimeter. Gambar 4.27. Modul sensor arus ACS712 yang digunakan. Gambar 4.27 menunjukan modul sensor arus yang digunakan, kotak merah menunjukan konektor yang digunakan sebagai masukan arus untuk modul sensor arus tersebut, untuk melakukan pengukuran salah satu konektor dapat dilepas dan dihubungkan ke multimeter secara seri. Kotak hitam pada gambar 4.27 menunjukan Vcc, output sensor, dan Gnd, output sensor tersebut terhubung pada pin ADC mikrokontroler. Tabel 4.14. Hasil Perbandingan sensor arus (pengulangan 40x) dengan multimeter. Multimeter (A) sensor 1 0,78 0,76 0,76 0,68 0,68 sensor 2 0,72 0,62 0,6 0,6 0,58 sensor 3 0,78 0,76 0,76 0,68 0,68 Hasil Alat (A) sensor 1 0,79 0,75 0,74 0,69 0,71 sensor 2 0,7 0,6 0,56 0,58 0,56 sensor 3 0,79 0,75 0,71 0,69 0,71 Nilai Error (%) sensor 1 1,28 1,32 2,63 1,47 4,41 sensor 2 2,78 3,23 6,67 3,33 3,45 sensor 3 1,28 1,32 6,58 1,47 4,41 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 Tabel 4.15. (Lanjutan) Hasil Perbandingan sensor arus (pengulangan 40x) dengan multimeter. Multimeter (A) sensor 1 0,56 0,56 0,54 0,51 0,47 0,45 0,4 0,4 0,39 0,39 0,35 0,35 0,33 0,3 0,26 0,21 0,17 0,12 0,12 sensor 2 0,58 0,53 0,52 0,51 0,5 0,47 0,43 0,4 0,37 0,37 0,32 0,27 0,26 0,26 0,23 0,19 0,16 0,12 0,09 sensor 3 0,56 0,56 0,54 0,51 0,47 0,45 0,4 0,4 0,39 0,39 0,35 0,35 0,33 0,3 0,26 0,26 0,17 0,12 0,12 Hasil Alat (A) sensor 1 0,6 0,54 0,53 0,51 0,5 0,44 0,39 0,43 0,38 0,42 0,38 0,34 0,34 0,3 0,25 0,2 0,16 0,11 0,1 sensor 2 0,57 0,49 0,48 0,47 0,48 0,45 0,4 0,38 0,35 0,36 0,3 0,23 0,24 0,24 0,21 0,16 0,12 0,09 0,07 sensor 3 0,6 0,54 0,53 0,51 0,51 0,44 0,39 0,43 0,38 0,42 0,38 0,34 0,34 0,3 0,3 0,23 0,15 0,11 0,08 RATA-RATA (%) Nilai Error (%) sensor 1 7,14 3,57 1,85 0,00 6,38 2,22 2,50 7,50 2,56 7,69 8,57 2,86 3,03 0,00 3,85 4,76 5,88 8,33 16,67 sensor 2 1,72 7,55 7,69 7,84 4,00 4,26 6,98 5,00 5,41 2,70 6,25 14,81 7,69 7,69 8,70 15,79 25,00 25,00 22,22 sensor 3 7,14 3,57 1,85 0,00 8,51 2,22 2,50 7,50 2,56 7,69 8,57 2,86 3,03 0,00 15,38 11,54 11,76 8,33 33,33 4,44 8,57 6,39 Gambar 4.28. List program pembacaan sensor arus. Pada tabel 4.14 dan 4.15 merupakan hasil perbandingan alat (pengulangan 40x) dengan pengukuran multimeter, didapatkan perbedaan hasil dengan rata – rata error tiap sensor sebesar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 4.44%, 8.57%, dan 6.39%. Pembacaan dilakukan pengulangan sebanyak 40 kali menggunakan fungsi FOR, jumlah pembacaan selama 40 kali tersebut ditampung pada satu variable untuk tiap sensor, yaitu data1, data2, dan data3. Pembacaan sensor arus dilakukan pengulangan dikarenakan saat pembacaan kondisi baterai masih dalam kondisi pengisian (PWM charging masih berjalan), sehingga gelombang arus pengisian seperti gelombang PWM. Jika pembacaan arus hanya sekali, maka hasil yang didapatkan tidak stabil (pembacaan naik turun). Pembacaan sensor arus tersebut menggunakan setting ADC yang sama seperti pembacaan sensor tegangan yaitu frekuensi sampling ADC sebesar 1Mhz, dengan pembacaan sensor arus diambil setiap satu milidetik. Pada baris ke-57 nilai 513 dari gambar 4.28 didapatkan dari konversi nilai vout sensor dalam kondisi tidak ada arus yang mengalir ( 2.41 V) menggunakan persamaan : π΄π·πΆ = π΄π·πΆ = ππ΄π·πΆ ∗ 1023 4.8 2.41 *1023 4.8 π΄π·πΆ = 513 Dari hasil pengujian sensor arus dapat disimpulkan bahwa pengulangan pembacaan 40 kali memiliki tingkat rata-rata keberhasilan yang cukup baik yaitu sebesar 95,56%, 91,43%, dan 93,61%. Tabel 4.16. Pengujian Vout sensor terhadap arus. Kenaikan Vout sensor terhadap arus Multimeter (A) 0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 Vout Sensor (V) 2 3 1 2,433 2,47 2,502 2,539 2,576 2,613 2,433 2,47 2,502 2,539 2,576 2,613 2,433 2,47 2,502 2,539 2,576 2,613 Tabel 4.17. Sensitifitas sensor per step ADC. Rentang ADC / 1A Sensitivitas per step ADC 38 26,067 mA Nilai ADC 519 526 533 541 549 557 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 Tabel 4.16 merupakan pengujian Vout sensor arus terhadap kenaikan arus sampai satu ampere, dari hasil yang didapatkan dari ketiga sensor tersebut memiliki karakteristik yang cukup sama, dari hasil vout sensor tersebut dapat dicari nilai ADC, rentang nilai tersebut dari 0 A - 1 A yaitu 38, sehingga sensitifitas sensor arus untuk tiap step kenaikan ADC yaitu 26.06mA seperti pada tabel 4.17. 4.9. Pembahasan Software Pada bagian pembahasan software menjelaskan tentang alur program yang dibuat. Terdapat dalam pembahasan software, yaitu tampilan menu LCD. 4.9.1. Tampilan Menu LCD Pada bagian tampilan menu LCD terdapat alur saat kontrol charger menyala sampai pengisian baterai telah selesai. Sesaat setelah kontrol charger menyala pada tampilan LCD akan menampilkan “ 3S Li-Po charger”, tulisan tersebut merupakan tampilan awal menu pada LCD. Pada saat tampilan tersebut kontrol charger dalam kondisi menunggu baterai yang akan di charger, terhubung dengan keluaran kontrol charger. Kontroler akan otomatis mendeteksi tegangan tiap sel dan tegangan total baterai. Kontroler akan menampilkan kondisi tiap sel baterai dan tegangan total baterai. Tampilan tersebut memberikan informasi kepada pengguna mengenai tegangan awal baterai yang akan di charger. Gambar 4.29. List program tampilan awal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 Gambar 4.22. menunjukan list program tampilan awal, pada baris ke-129 kontroler menunggu masukan dari baterai, jika tegangan baterai kurang dari 1.9 Volt, kontroler tidak akan menuju ke proses selanjutnya. Baris ke-138 sampai 142, menunjukan tampilan LCD setelah kontroler mendeteksi adanya baterai pada keluaran charger. Gambar 4.30 dan 4.31 merupakan urutan tampilan awal kontrol charger. Gambar 4.30. Tampilan awal LCD. Gambar 4.31. Tampilan tegangan tiap sel dan total baterai. Gambar 4.32. List program tampilan tegangan tiap sel. Gambar 4.32 menunjukan list program tampilan tegangan baterai, sesaat setelah socket balance baterai telah dihubungkan ke keluaran charger, kontroler akan mendeteksi tegangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 baterai, pada baris ke-94 sampai 100 merupakan list program pembacaan baterai tiap sel. Untuk proses pembacaan tegangan baterai akan lebih detail dijelaskan pada bagian pembacaan sensor tegangan dan arus. Pada baris ke-92 menunjukan bahwa list program tampilan tegangan berada didalam fungsi while (sw_ok==1) , jika tombol OK dalam kondisi logika “1”, maka kontroler tidak akan menuju ke proses selanjutnya. Pengguna diharuskan untuk menekan tombol OK, setelah pengecekan tegangan tiap sel baterai, untuk mengubah logika sw_ok menjadi logika “0”. Gambar 4.33. Tampilan mengatur kapasitas baterai pada LCD. Gambar 4.34. List program mengatur kapasitas baterai. Proses selanjutnya yaitu pengguna diharuskan menentukan kapasitas baterai. Besarnya nilai kapasitas disimpan dalam variable “C”, untuk mengubah nilai variable “C” diperlukan tombol UP. Jika tombol UP ditekan maka variable C akan bertambah 0.1, variable C akan direset menjadi 0 jika nilainya sudah melebihi 1.5. Gambar 4.34 menunjukan list program mengatur kapasitas baterai. Baris ke-148 sampai 160, menunjukan proses perubahan variable C, jika tombol UP ditekan (logika 0). Pada baris ke-146 menunjukan bahwa list program mengatur kapasistas berada di dalam fungsi while (sw_ok==1) , jika tombol OK dalam kondisi logika “1”, maka kontroler tidak akan menuju ke proses selanjutnya. Pengguna diharuskan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 untuk menekan tombol OK, setelah mengatur kapasitas baterai, untuk mengubah logika sw_ok menjadi logika “0”. Gambar 4.35. Tampilan LCD saat proses pengisian berlangsung. Keterangan : 1. Tegangan total baterai. 2. Kapasitas baterai. 3. Tegangan sel pertama. 4. Nilai counter interrupt. 5. Lama waktu pengisian. 6. Tegangan sel kedua. 7. Tegangan sel ketiga. Saat proses pengisian berlangsung LCD akan menampilkan seperti pada gambar 4.35, nilai ADC tiap tegangan sel baterai akan diperbarui setiap empat detik sekali. Lama waktu pengisian dihitung saat pertama baterai melakukan pengisian, untuk menghitung lama waktu menggunakan interrupt timer overflow Timer 0. Gambar 4.36. List program interrupt lama waktu pengisian. Gambar 4.36 menunjukan untuk setiap satu digit angka diberikan satu variable, untuk detik 0 – 9, menit 0 – 5. Kondisi tersebut akan terus berulang sampai pengisian baterai telah selesai. Gambar 4.38 merupakan list program tampilan saat pengisian berlangsung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 Gambar 4.37. List program tampilan LCD saat pengisian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan perancangan, pembuatan, dan pengujian pada kontrol charger dan flyback, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil dari perancangan flyback konverter telah berhasil dengan keluaran 12 V dan 10 V. 2. Tegangan yang dapat terukur dari 3.2 V sampai dengan 4.2 V dengan sensitifitas 0.1 V. 3. Arus yang dapat terukur dari 0A sampai dengan 1 A dengan sensitifitas 26mA untuk setiap kenaikan ADC. 4. Kontrol charger telah berfungsi dengan baik dan dapat mengatur pengisian baterai dengan rata –rata keberhasilan pengisian pada kontrol charger untuk sel 1 99,05%, sel 2 99,77%, sel 3 99,41%. 5.2. Saran Berdasarkan hasil yang diperoleh, untuk pengembangan sistem kontrol charger Li-Po menggunakan flyback konverter terdapat beberapa saran agar alat ini dapat bekerja lebih baik, yaitu dengan menggunakan cara lilit trafo yang lebih baik, serta mengganti sensor tegangan menggunakan modul sensor yang lebih akurat, sehingga sistem dapat bekerja lebih optimal. 83 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA [1] Novanky, Rezadita., 2014, Sistem Alat Pengisian Baterai Lithium – Polymer Menggunakan Pengontrol CN3063, Jurusan Elektronika dan Instrumentasi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. [2] Schneider, Brian., 2012, A Guide to Understanding LiPo Batteries, http://rogershobbycenter.com/lipoguide/ diakses pada tanggal 30 Oktober 2016. [3] ______., 2016, Application guide, Power Supply Theory of Operation, Micropower Direct. [4] Choi, Hang-Seok., 2003, Application Note AN-4137 : Design Guidelines for Off-line Flyback Konverter Using Fairchild Power Switch (FPS), Fairchild Semiconductor Corporation. [5] _____., 2013, UC3844/5: High Permorfance Current Mode Controller, ON Semiconductor, USA. [6] _____., Application Note UC3842/3/4/5 Provides Low Cost Current-Mode Control, Texas Instrument, USA. [7] Lee, SW., 2014, Demystifying Type II and Type III Compensators Using Op-Amp and OTA for DC/DC Converters, Texas Instrument, USA. [8] Koo, Gwan-Bon., 2006, Application Note AN-4147 : Design Guidelines for RCD Snubber of Flyback Konverter, Fairchild Semiconductor Corporation. [9] _____., 2011, TL431/TL431A Programable Shunt Regulator, Fairchild Semiconductor Corporation. [10] _____., 2016, Atmega 328/P, Atmel Corporation, USA. [11] Agus Bejo., 2008, C dan AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler Atmega 8535, Graha Ilmu, Yogyakarta. [12] Soebhakti, H., 2009, Sistem Mikrokontroler Timer / Counter, Jakarta. 84 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 [13] QIU., 2008, Specification of LCD module, https://www.sparkfun.com/datasheets/LCD/ADM1602K-NSW-FBS-3.3v.pdf diakses pada 5 Desember 2016. [14] Choi, Hang-Seok., 2003, Application Note AN-4140 : Transformer Design Consideration for Off-line Flyback Konverter Using Fairchild Power Switch (FPS), Fairchild Semiconductor Corporation. [15] _____., 2006, ACS712, Allegro Microsystem. [16] H.Rashid, Muhammad., 2001, Power Electronics Handbook, Academic Press. [17] _____., 2005, 4N35, 4N36,4N37 optocoupler, Texas Instrument, USA. [18] _____., 2004, A7800 Series Positive Voltage-Regulator, Texas Instrument, USA. [19] Colin Mitchell., Power Supply- Fix, Australia http://www.talkingelectronics.com/projects/5v/5v.html diakses pada 15 Desember 2016. [20] Colin Mitchell., Regulated DC Power Supply, Australia http://www.talkingelectronics.com/Download%20eBooks/Principles%20of%20elec tronics/CH-17.pdf diakses pada 15 Desember 2016. [21] ____., 2013, 2N2222A Small Signal Switching Transistor, Onsemi, USA. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L1 LAMPIRAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L2 LAMPIRAN 1 DATA PENGISIAN SETIAP 4 DETIK Waktu (s) 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60 64 68 72 76 80 84 88 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,4 3,5 3,7 0,73 0,7 0,75 3,4 3,5 3,7 0,66 0,73 0,75 3,4 3,5 3,7 0,66 0,7 0,73 3,5 3,5 3,7 0,68 0,66 0,73 3,5 3,5 3,7 0,66 0,68 0,7 3,5 3,6 3,7 0,66 0,66 0,7 3,5 3,6 3,7 0,61 0,66 0,7 3,5 3,6 3,7 0,66 0,66 0,73 3,5 3,6 3,7 0,66 0,61 0,7 3,5 3,6 3,7 0,63 0,68 0,7 3,5 3,6 3,7 0,66 0,66 0,73 3,5 3,6 3,7 0,61 0,66 0,7 3,5 3,6 3,7 0,61 0,66 0,7 3,6 3,6 3,7 0,61 0,63 0,68 3,5 3,6 3,7 0,63 0,54 0,68 3,6 3,6 3,7 0,61 0,66 0,68 3,6 3,6 3,7 0,61 0,61 0,7 3,6 3,6 3,7 0,61 0,61 0,7 3,6 3,6 3,7 0,61 0,63 0,7 3,6 3,6 3,7 0,61 0,66 0,7 3,6 3,6 3,7 0,63 0,61 0,7 3,6 3,6 3,7 0,61 0,66 0,7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L3 Waktu (s) 92 96 100 104 108 112 116 120 124 128 132 136 140 144 148 152 156 160 164 168 172 176 180 184 188 192 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,6 3,6 3,7 0,63 0,63 0,7 3,6 3,6 3,7 0,59 0,61 0,7 3,6 3,6 3,7 0,61 0,61 0,7 3,6 3,7 3,7 0,61 0,61 0,7 3,6 3,7 3,7 0,59 0,61 0,7 3,6 3,7 3,7 0,61 0,61 0,7 3,6 3,7 3,8 0,59 0,61 0,7 3,6 3,7 3,7 0,59 0,63 0,7 3,6 3,7 3,7 0,59 0,61 0,7 3,6 3,7 3,8 0,59 0,61 0,7 3,6 3,7 3,7 0,54 0,61 0,7 3,7 3,7 3,7 0,59 0,61 0,7 3,7 3,7 3,8 0,59 0,63 0,7 3,6 3,7 3,8 0,59 0,61 0,7 3,7 3,7 3,8 0,56 0,61 0,7 3,7 3,7 3,8 0,59 0,61 0,7 3,7 3,7 3,8 0,59 0,61 0,7 3,7 3,7 3,8 0,56 0,59 0,7 3,7 3,7 3,8 0,54 0,61 0,7 3,7 3,7 3,8 0,59 0,59 0,7 3,7 3,7 3,8 0,56 0,56 0,7 3,7 3,7 3,8 0,59 0,61 0,68 3,7 3,7 3,8 0,56 0,61 0,7 3,7 3,7 3,8 0,54 0,61 0,68 3,7 3,7 3,8 0,54 0,59 0,7 3,7 3,7 3,8 0,56 0,59 0,68 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L4 Waktu (s) 196 200 204 208 212 216 220 224 228 232 236 240 244 248 252 256 260 264 268 272 276 280 284 288 292 296 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,7 3,7 3,8 0,59 0,59 0,7 3,7 3,7 3,8 0,52 0,59 0,68 3,7 3,7 3,8 0,56 0,63 0,7 3,7 3,7 3,8 0,56 0,61 0,68 3,7 3,7 3,8 0,59 0,59 0,68 3,7 3,7 3,8 0,56 0,61 0,68 3,7 3,7 3,8 0,54 0,61 0,68 3,7 3,7 3,8 0,56 0,61 0,68 3,7 3,7 3,8 0,56 0,59 0,68 3,7 3,7 3,8 0,54 0,59 0,7 3,7 3,7 3,8 0,54 0,61 0,7 3,7 3,7 3,8 0,54 0,66 0,68 3,7 3,7 3,8 0,56 0,63 0,7 3,7 3,7 3,8 0,56 0,59 0,7 3,7 3,7 3,8 0,54 0,61 0,7 3,7 3,7 3,8 0,56 0,59 0,68 3,7 3,7 3,8 0,56 0,61 0,7 3,7 3,7 3,8 0,54 0,61 0,7 3,7 3,7 3,8 0,54 0,59 0,7 3,7 3,7 3,8 0,56 0,59 0,7 3,7 3,7 3,8 0,56 0,59 0,68 3,7 3,7 3,8 0,54 0,66 0,68 3,7 3,7 3,8 0,56 0,63 0,68 3,7 3,7 3,8 0,54 0,56 0,7 3,7 3,7 3,8 0,56 0,56 0,7 3,7 3,7 3,8 0,54 0,61 0,68 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L5 Waktu (s) 300 304 308 312 316 320 324 328 332 336 340 344 348 352 356 360 364 368 372 376 380 384 388 392 396 400 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,7 3,7 3,8 0,52 0,59 0,68 3,7 3,7 3,8 0,56 0,59 0,7 3,7 3,7 3,8 0,56 0,59 0,68 3,7 3,7 3,8 0,54 0,59 0,7 3,7 3,7 3,8 0,54 0,59 0,68 3,7 3,7 3,8 0,54 0,59 0,68 3,7 3,7 3,8 0,56 0,61 0,68 3,7 3,7 3,8 0,56 0,61 0,68 3,7 3,7 3,8 0,54 0,61 0,68 3,7 3,7 3,8 0,54 0,56 0,68 3,7 3,7 3,8 0,54 0,59 0,68 3,7 3,7 3,8 0,49 0,61 0,68 3,7 3,7 3,8 0,54 0,59 0,68 3,7 3,7 3,8 0,54 0,61 0,68 3,7 3,7 3,8 0,52 0,59 0,68 3,7 3,7 3,8 0,56 0,63 0,7 3,7 3,7 3,8 0,54 0,61 0,68 3,7 3,7 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,7 3,8 0,56 0,59 0,7 3,7 3,7 3,8 0,54 0,59 0,68 3,7 3,7 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,7 3,8 0,54 0,59 0,7 3,8 3,7 3,8 0,54 0,59 0,68 3,7 3,7 3,8 0,52 0,61 0,68 3,7 3,7 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,7 3,8 0,54 0,56 0,68 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L6 Waktu (s) 404 408 412 416 420 424 428 432 436 440 444 448 452 456 460 464 468 472 476 480 484 488 492 496 500 504 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,8 3,7 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,7 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,7 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,7 3,8 0,54 0,56 0,68 3,7 3,7 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,7 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,7 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,7 3,8 0,52 0,61 0,68 3,8 3,7 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,7 3,8 0,54 0,56 0,68 3,8 3,7 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,7 3,8 0,54 0,56 0,68 3,8 3,7 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,7 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,7 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,7 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,7 3,8 0,54 0,56 0,68 3,8 3,7 3,8 0,56 0,59 0,68 3,8 3,7 3,8 0,56 0,56 0,68 3,8 3,7 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,7 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,7 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,7 3,8 0,54 0,61 0,68 3,8 3,7 3,8 0,52 0,56 0,68 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L7 Waktu (s) 508 512 516 520 524 528 532 536 540 544 548 552 556 560 564 568 572 576 580 584 588 592 596 600 604 608 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,8 3,8 3,8 0,52 0,61 0,68 3,8 3,7 3,8 0,52 0,61 0,68 3,8 3,7 3,8 0,49 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,56 0,61 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,61 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,61 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L8 Waktu (s) 612 616 620 624 628 632 636 640 644 648 652 656 660 664 668 672 676 680 684 688 692 696 700 704 708 712 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,8 3,8 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,61 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,68 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L9 Waktu (s) 716 720 724 728 732 736 740 744 748 752 756 760 764 768 772 776 780 784 788 792 796 800 804 808 812 816 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,59 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,56 0,68 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L10 Waktu (s) 820 824 828 832 836 840 844 848 852 856 860 864 868 872 876 880 884 888 892 896 900 904 908 912 916 920 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,54 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,54 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,66 3,8 3,8 3,8 0,47 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L11 Waktu (s) 924 928 932 936 940 944 948 952 956 960 964 968 972 976 980 984 988 992 996 1000 1004 1008 1012 1016 1020 1024 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,8 3,8 3,8 0,52 0,52 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,59 0,66 3,8 3,8 3,8 0,54 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,54 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,68 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L12 Waktu (s) 1028 1032 1036 1040 1044 1048 1052 1056 1060 1064 1068 1072 1076 1080 1084 1088 1092 1096 1100 1104 1108 1112 1116 1120 1124 1128 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,59 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,47 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,47 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,47 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,54 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L13 Waktu (s) 1132 1136 1140 1144 1148 1152 1156 1160 1164 1168 1172 1176 1180 1184 1188 1192 1196 1200 1204 1208 1212 1216 1220 1224 1228 1232 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,47 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,59 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,59 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L14 Waktu (s) 1236 1240 1244 1248 1252 1256 1260 1264 1268 1272 1276 1280 1284 1288 1292 1296 1300 1304 1308 1312 1316 1320 1324 1328 1332 1336 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,47 0,52 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,54 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,52 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,52 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,68 3,8 3,8 3,8 0,54 0,56 0,66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L15 Waktu (s) 1340 1344 1348 1352 1356 1360 1364 1368 1372 1376 1380 1384 1388 1392 1396 1400 1404 1408 1412 1416 1420 1424 1428 1432 1436 1440 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,47 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,59 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,54 0,59 0,66 3,8 3,8 3,8 0,47 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,47 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,47 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,52 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,68 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L16 Waktu (s) 1444 1448 1452 1456 1460 1464 1468 1472 1476 1480 1484 1488 1492 1496 1500 1504 1508 1512 1516 1520 1524 1528 1532 1536 1540 1544 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,8 3,8 3,8 0,52 0,52 0,68 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,47 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,47 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,54 0,52 0,66 3,8 3,8 3,8 0,47 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,47 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,47 0,54 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,47 0,56 0,66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L17 Waktu (s) 1548 1552 1556 1560 1564 1568 1572 1576 1580 1584 1588 1592 1596 1600 1604 1608 1612 1616 1620 1624 1628 1632 1636 1640 1644 1648 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,52 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,45 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,52 0,68 3,8 3,8 3,8 0,52 0,59 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,52 0,66 3,8 3,8 3,8 0,47 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,52 0,52 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,45 0,56 0,63 3,8 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,8 0,47 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,47 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,47 0,54 0,66 3,9 3,8 3,8 0,49 0,52 0,66 3,8 3,8 3,8 0,47 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 3,9 3,8 3,8 0,47 0,56 0,66 3,9 3,8 3,8 0,49 0,56 0,63 3,8 3,8 3,8 0,49 0,54 0,66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L18 Waktu (s) 1652 1656 1660 1664 1668 1672 1676 1680 1684 1688 1692 1696 1700 1704 1708 1712 1716 1720 1724 1728 1732 1736 1740 1744 1748 1752 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,9 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 3,9 3,8 3,9 0,49 0,56 0,66 3,8 3,8 3,8 0,45 0,56 0,66 3,9 3,8 3,8 0,49 0,56 0,66 3,9 3,8 3,9 0,49 0,56 0,66 3,8 3,9 3,9 0,49 0,56 0,66 3,9 3,8 3,8 0,52 0,54 0,66 3,9 3,8 3,9 0,49 0,54 0,66 3,8 3,8 3,9 0,49 0,54 0,66 3,9 3,9 3,9 0,52 0,56 0,66 3,9 3,8 3,9 0,47 0,56 0,66 3,8 3,9 3,9 0,49 0,54 0,66 3,8 3,9 3,9 0,49 0,54 0,66 3,9 3,8 3,9 0,49 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,54 0,66 3,9 3,9 3,9 0,52 0,52 0,66 3,9 3,8 3,9 0,47 0,54 0,66 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,66 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,66 3,9 3,9 3,9 0,49 0,56 0,66 3,9 3,9 3,9 0,45 0,52 0,66 3,9 3,9 3,9 0,52 0,52 0,66 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,56 0,66 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,66 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L19 Waktu (s) 1756 1760 1764 1768 1772 1776 1780 1784 1788 1792 1796 1800 1804 1808 1812 1816 1820 1824 1828 1832 1836 1840 1844 1848 1852 1856 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,9 3,9 3,9 0,49 0,56 0,66 3,9 3,9 3,9 0,52 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,49 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,49 0,66 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,54 0,66 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,66 3,9 3,9 3,9 0,49 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,66 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,66 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,66 3,9 3,9 3,9 0,47 0,54 0,66 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,66 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,66 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,54 0,66 3,9 3,9 3,9 0,52 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,52 0,66 3,9 3,9 3,9 0,52 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,52 0,54 0,66 3,9 3,9 3,9 0,47 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,63 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L20 Waktu (s) 1860 1864 1868 1872 1876 1880 1884 1888 1892 1896 1900 1904 1908 1912 1916 1920 1924 1928 1932 1936 1940 1944 1948 1952 1956 1960 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,56 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,54 0,66 3,9 3,9 3,9 0,52 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,56 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,49 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,49 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,52 0,54 0,66 3,9 3,9 3,9 0,45 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,49 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,52 0,66 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,45 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,52 0,63 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L21 Waktu (s) 1964 1968 1972 1976 1980 1984 1988 1992 1996 2000 2004 2008 2012 2016 2020 2024 2028 2032 2036 2040 2044 2048 2052 2056 2060 2064 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,45 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,56 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,49 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,47 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,49 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,49 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,63 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L22 Waktu (s) 2068 2072 2076 2080 2084 2088 2092 2096 2100 2104 2108 2112 2116 2120 2124 2128 2132 2136 2140 2144 2148 2152 2156 2160 2164 2168 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,9 3,9 3,9 0,49 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,45 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,54 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,45 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,47 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,54 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,61 3,9 3,9 3,9 0,49 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,47 0,61 3,9 3,9 3,9 0,49 0,54 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,45 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,49 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L23 Waktu (s) 2172 2176 2180 2184 2188 2192 2196 2200 2204 2208 2212 2216 2220 2224 2228 2232 2236 2240 2244 2248 2252 2256 2260 2264 2268 2272 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,9 3,9 3,9 0,45 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,45 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,49 0,49 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,49 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,49 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,54 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,49 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L24 Waktu (s) 2276 2280 2284 2288 2292 2296 2300 2304 2308 2312 2316 2320 2324 2328 2332 2336 2340 2344 2348 2352 2356 2360 2364 2368 2372 2376 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,9 3,9 3,9 0,47 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,54 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,49 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,42 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,42 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,47 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,47 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,47 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,47 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,47 0,59 3,9 3,9 3,9 0,45 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,52 0,59 3,9 3,9 3,9 0,45 0,52 0,63 3,9 3,9 3,9 0,47 0,49 0,61 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L25 Waktu (s) 2380 2384 2388 2392 2396 2400 2404 2408 2412 2416 2420 2424 2428 2432 2436 2440 2444 2448 2452 2456 2460 2464 2468 2472 2476 2480 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,9 3,9 3,9 0,47 0,47 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,59 3,9 3,9 3,9 0,45 0,49 0,59 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,52 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,59 3,9 3,9 3,9 0,47 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,47 0,61 3,9 3,9 3,9 0,47 0,47 0,61 3,9 4 3,9 0,42 0,47 0,61 3,9 4 3,9 0,45 0,49 0,61 3,9 3,9 3,9 0,45 0,47 0,61 3,9 4 3,9 0,45 0,47 0,59 3,9 4 3,9 0,47 0,47 0,59 3,9 3,9 3,9 0,47 0,52 0,59 3,9 4 3,9 0,45 0,52 0,59 3,9 4 3,9 0,45 0,49 0,61 3,9 4 3,9 0,47 0,45 0,59 3,9 4 3,9 0,47 0,49 0,61 3,9 4 3,9 0,45 0,52 0,59 3,9 4 3,9 0,47 0,49 0,59 3,9 4 3,9 0,47 0,47 0,59 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L26 Waktu (s) 2484 2488 2492 2496 2500 2504 2508 2512 2516 2520 2524 2528 2532 2536 2540 2544 2548 2552 2556 2560 2564 2568 2572 2576 2580 2584 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,9 4 3,9 0,45 0,49 0,61 3,9 4 3,9 0,47 0,49 0,61 3,9 4 3,9 0,47 0,47 0,59 3,9 4 3,9 0,45 0,49 0,59 3,9 4 3,9 0,45 0,49 0,59 3,9 4 3,9 0,47 0,49 0,59 3,9 4 3,9 0,47 0,45 0,59 3,9 4 3,9 0,42 0,47 0,59 3,9 4 3,9 0,45 0,47 0,59 3,9 4 3,9 0,42 0,49 0,61 3,9 4 3,9 0,45 0,45 0,61 3,9 4 3,9 0,45 0,47 0,59 3,9 4 4 0,45 0,47 0,59 3,9 4 3,9 0,45 0,47 0,59 3,9 4 3,9 0,42 0,45 0,59 3,9 4 4 0,45 0,49 0,59 3,9 4 4 0,42 0,49 0,59 3,9 4 3,9 0,42 0,45 0,59 4 4 4 0,45 0,47 0,59 3,9 4 4 0,45 0,45 0,59 3,9 4 4 0,45 0,52 0,59 4 4 4 0,47 0,49 0,59 4 4 4 0,45 0,47 0,59 3,9 4 4 0,45 0,49 0,59 3,9 4 4 0,47 0,49 0,59 4 4 4 0,42 0,47 0,59 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L27 Waktu (s) 2588 2592 2596 2600 2604 2608 2612 2616 2620 2624 2628 2632 2636 2640 2644 2648 2652 2656 2660 2664 2668 2672 2676 2680 2684 2688 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 3,9 4 4 0,42 0,47 0,59 3,9 4 4 0,42 0,47 0,56 4 4 4 0,47 0,47 0,56 4 4 4 0,42 0,47 0,59 3,9 4 4 0,45 0,47 0,56 3,9 4 4 0,47 0,49 0,56 4 4 4 0,42 0,45 0,56 4 4 4 0,45 0,45 0,59 4 4 4 0,45 0,45 0,56 4 4 4 0,40 0,47 0,59 4 4 4 0,45 0,45 0,59 4 4 4 0,45 0,49 0,56 4 4 4 0,42 0,49 0,56 4 4 4 0,42 0,45 0,56 4 4 4 0,40 0,45 0,56 4 4 4 0,42 0,47 0,59 4 4 4 0,42 0,49 0,56 4 4 4 0,45 0,45 0,56 4 4 4 0,42 0,47 0,59 4 4 4 0,40 0,45 0,56 4 4 4 0,42 0,45 0,56 4 4 4 0,45 0,45 0,56 4 4 4 0,42 0,45 0,56 4 4 4 0,45 0,49 0,56 4 4 4 0,42 0,47 0,56 4 4 4 0,45 0,49 0,56 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L28 Waktu (s) 2692 2696 2700 2704 2708 2712 2716 2720 2724 2728 2732 2736 2740 2744 2748 2752 2756 2760 2764 2768 2772 2776 2780 2784 2788 2792 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 4 4 4 0,45 0,47 0,56 4 4 4 0,40 0,47 0,56 4 4 4 0,42 0,47 0,56 4 4 4 0,40 0,45 0,56 4 4 4 0,45 0,47 0,56 4 4 4 0,42 0,45 0,56 4 4 4 0,45 0,47 0,56 4 4 4 0,42 0,47 0,56 4 4 4 0,42 0,47 0,56 4 4 4 0,40 0,47 0,56 4 4 4 0,40 0,47 0,56 4 4 4 0,42 0,47 0,56 4 4 4 0,45 0,47 0,56 4 4 4 0,45 0,45 0,56 4 4 4 0,45 0,45 0,56 4 4 4 0,42 0,45 0,56 4 4 4 0,42 0,45 0,56 4 4 4 0,42 0,47 0,56 4 4 4 0,45 0,47 0,56 4 4 4 0,42 0,47 0,56 4 4 4 0,42 0,47 0,56 4 4 4 0,42 0,42 0,56 4 4 4 0,47 0,45 0,56 4 4 4 0,42 0,45 0,56 4 4 4 0,42 0,42 0,56 4 4 4 0,42 0,45 0,56 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L29 Waktu (s) 2796 2800 2804 2808 2812 2816 2820 2824 2828 2832 2836 2840 2844 2848 2852 2856 2860 2864 2868 2872 2876 2880 2884 2888 2892 2896 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 4 4 4 0,45 0,45 0,56 4 4 4 0,42 0,47 0,54 4 4 4 0,45 0,47 0,56 4 4 4 0,40 0,45 0,56 4 4 4 0,42 0,47 0,54 4 4 4 0,42 0,47 0,56 4 4 4 0,40 0,42 0,56 4 4 4 0,42 0,42 0,56 4 4 4 0,42 0,45 0,56 4 4 4 0,42 0,45 0,54 4 4 4 0,42 0,45 0,54 4 4 4 0,42 0,47 0,56 4 4 4 0,42 0,45 0,54 4 4 4 0,42 0,45 0,54 4 4 4 0,42 0,45 0,54 4 4 4 0,42 0,47 0,54 4 4 4 0,40 0,47 0,54 4 4 4 0,45 0,47 0,56 4 4 4 0,42 0,45 0,54 4 4 4 0,45 0,45 0,54 4 4 4 0,42 0,45 0,54 4 4 4 0,45 0,45 0,54 4 4 4 0,42 0,45 0,54 4 4 4 0,42 0,45 0,54 4 4,1 4 0,38 0,42 0,54 4 4 4 0,42 0,45 0,54 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L30 Waktu (s) 2900 2904 2908 2912 2916 2920 2924 2928 2932 2936 2940 2944 2948 2952 2956 2960 2964 2968 2972 2976 2980 2984 2988 2992 2996 3000 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 4 4,1 4 0,42 0,47 0,54 4 4,1 4 0,42 0,45 0,54 4 4,1 4 0,45 0,42 0,54 4 4,1 4 0,40 0,47 0,54 4 4,1 4 0,40 0,47 0,54 4 4,1 4 0,42 0,45 0,54 4 4,1 4 0,40 0,47 0,54 4 4,1 4 0,42 0,47 0,54 4 4,1 4 0,40 0,45 0,54 4 4,1 4 0,40 0,42 0,54 4 4,1 4 0,42 0,42 0,45 4 4,1 4 0,40 0,45 0,54 4 4,1 4 0,42 0,45 0,54 4 4,1 4 0,40 0,33 0,52 4 4,1 4 0,40 0,45 0,54 4 4,1 4 0,42 0,45 0,54 4 4,1 4 0,40 0,35 0,4 4 4,1 4 0,42 0,42 0,54 4 4,1 4 0,38 0,35 0,52 4 4,1 4 0,40 0,42 0,45 4 4,1 4 0,40 0,33 0,4 4 4,1 4 0,40 0,45 0,54 4 4,1 4 0,40 0,35 0,52 4 4,1 4 0,40 0,35 0,45 4 4,1 4 0,40 0,35 0,42 4 4,1 4 0,42 0,42 0,54 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L31 Waktu (s) 3004 3008 3012 3016 3020 3024 3028 3032 3036 3040 3044 3048 3052 3056 3060 3064 3068 3072 3076 3080 3084 3088 3092 3096 3100 3104 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 4 4,1 4 0,38 0,35 0,45 4 4,1 4 0,38 0,33 0,4 4 4,1 4 0,38 0,38 0,42 4 4,1 4 0,38 0,35 0,45 4 4,1 4 0,38 0,35 0,45 4 4,1 4 0,40 0,3 0,45 4 4,1 4 0,40 0,42 0,45 4 4,1 4 0,38 0,33 0,45 4 4,1 4 0,42 0,3 0,4 4 4,1 4 0,35 0,35 0,45 4 4,1 4 0,38 0,35 0,45 4 4,1 4 0,40 0,38 0,45 4 4,1 4 0,38 0,33 0,42 4 4,1 4 0,40 0,35 0,45 4 4,1 4 0,40 0,35 0,45 4 4,1 4 0,40 0,35 0,42 4 4,1 4 0,40 0,35 0,45 4 4,1 4 0,40 0,33 0,45 4 4,1 4 0,40 0,33 0,45 4 4,1 4 0,38 0,35 0,42 4 4,1 4 0,40 0,38 0,45 4 4,1 4 0,38 0,33 0,45 4 4,1 4 0,38 0,3 0,45 4 4,1 4 0,38 0,3 0,4 4 4,1 4 0,35 0,35 0,45 4 4,1 4 0,38 0,35 0,42 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L32 Waktu (s) 3108 3112 3116 3120 3124 3128 3132 3136 3140 3144 3148 3152 3156 3160 3164 3168 3172 3176 3180 3184 3188 3192 3196 3200 3204 3208 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 4 4,1 4 0,35 0,33 0,42 4 4,1 4 0,40 0,38 0,45 4 4,1 4 0,35 0,33 0,45 4 4,1 4 0,33 0,33 0,45 4 4,1 4 0,38 0,3 0,42 4 4,1 4 0,30 0,33 0,42 4 4,1 4 0,38 0,33 0,42 4 4,1 4 0,33 0,33 0,42 4 4,1 4 0,28 0,38 0,42 4 4,1 4 0,30 0,35 0,45 4 4,1 4 0,30 0,35 0,42 4 4,1 4 0,28 0,3 0,38 4 4,1 4 0,30 0,3 0,42 4 4,1 4 0,30 0,33 0,42 4 4,1 4 0,30 0,33 0,42 4 4,1 4 0,26 0,28 0,4 4 4,1 4,1 0,28 0,33 0,45 4 4,1 4 0,30 0,33 0,42 4,1 4,1 4,1 0,30 0,28 0,42 4,1 4,1 4 0,30 0,3 0,42 4 4,1 4 0,30 0,33 0,45 4,1 4,1 4,1 0,33 0,28 0,42 4,1 4,1 4 0,28 0,26 0,38 4,1 4,1 4,1 0,28 0,35 0,45 4,1 4,1 4,1 0,33 0,3 0,42 4,1 4,1 4,1 0,30 0,23 0,38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L33 Waktu (s) 3212 3216 3220 3224 3228 3232 3236 3240 3244 3248 3252 3256 3260 3264 3268 3272 3276 3280 3284 3288 3292 3296 3300 3304 3308 3312 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 4,1 4,1 4,1 0,33 0,35 0,45 4,1 4,1 4,1 0,28 0,3 0,42 4,1 4,1 4 0,26 0,28 0,38 4,1 4,1 4,1 0,35 0,33 0,42 4 4,1 4 0,30 0,3 0,42 4,1 4,1 4,1 0,30 0,3 0,4 4 4,1 4 0,26 0,28 0,42 4,1 4,1 4,1 0,30 0,28 0,42 4,1 4,1 4,1 0,28 0,3 0,42 4 4,1 4,1 0,23 0,26 0,4 4,1 4,1 4,1 0,30 0,28 0,4 4,1 4,1 4,1 0,28 0,3 0,42 4 4,1 4,1 0,26 0,26 0,38 4,1 4,1 4,1 0,30 0,28 0,4 4,1 4,1 4,1 0,28 0,3 0,4 4,1 4,1 4,1 0,28 0,28 0,38 4,1 4,1 4,1 0,28 0,3 0,42 4,1 4,1 4,1 0,28 0,3 0,42 4,1 4,1 4,1 0,30 0,3 0,4 4,1 4,1 4,1 0,26 0,28 0,38 4,1 4,1 4,1 0,30 0,28 0,42 4,1 4,1 4,1 0,28 0,28 0,42 4,1 4,1 4,1 0,30 0,3 0,38 4,1 4,1 4,1 0,28 0,28 0,38 4,1 4,1 4,1 0,28 0,26 0,4 4,1 4,1 4,1 0,26 0,26 0,35 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L34 Waktu (s) 3316 3320 3324 3328 3332 3336 3340 3344 3348 3352 3356 3360 3364 3368 3372 3376 3380 3384 3388 3392 3396 3400 3404 3408 3412 3416 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 4,1 4,1 4,1 0,28 0,3 0,4 4,1 4,1 4,1 0,28 0,26 0,38 4,1 4,1 4,1 0,23 0,26 0,33 4,1 4,1 4,1 0,28 0,3 0,42 4,1 4,1 4,1 0,28 0,28 0,38 4,1 4,1 4,1 0,23 0,23 0,35 4,1 4,1 4,1 0,30 0,3 0,4 4,1 4,1 4,1 0,26 0,28 0,38 4,1 4,1 4,1 0,23 0,23 0,35 4,1 4,1 4,1 0,28 0,26 0,38 4,1 4,1 4,1 0,23 0,3 0,38 4,1 4,1 4,1 0,26 0,3 0,35 4,1 4,1 4,1 0,26 0,26 0,38 4,1 4,1 4,1 0,26 0,26 0,38 4,1 4,1 4,1 0,28 0,3 0,38 4,1 4,1 4,1 0,23 0,26 0,35 4,1 4,1 4,1 0,26 0,3 0,38 4,1 4,1 4,1 0,30 0,28 0,38 4,1 4,1 4,1 0,23 0,26 0,35 4,1 4,1 4,1 0,28 0,26 0,4 4,1 4,1 4,1 0,19 0,26 0,26 4,1 4,1 4,1 0,23 0,26 0,33 4,1 4,1 4,1 0,26 0,3 0,38 4,1 4,1 4,1 0,19 0,3 0,26 4,1 4,1 4,1 0,26 0,28 0,33 4,1 4,1 4,1 0,26 0,28 0,38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L35 Waktu (s) 3420 3424 3428 3432 3436 3440 3444 3448 3452 3456 3460 3464 3468 3472 3476 3480 3484 3488 3492 3496 3500 3504 3508 3512 3516 3520 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 4,1 4,1 4,1 0,19 0,28 0,26 4,1 4,1 4,1 0,28 0,28 0,38 4,1 4,1 4,1 0,12 0,3 0,23 4,1 4,1 4,1 0,26 0,28 0,38 4,1 4,1 4,1 0,28 0,26 0,38 4,1 4,1 4,1 0,14 0,3 0,21 4,1 4,1 4,1 0,28 0,3 0,38 4,1 4,1 4,1 0,16 0,3 0,26 4,1 4,1 4,1 0,23 0,23 0,35 4,1 4,1 4,1 0,19 0,3 0,26 4,1 4,1 4,1 0,28 0,3 0,35 4,1 4,1 4,1 0,16 0,3 0,23 4,1 4,1 4,1 0,28 0,23 0,35 4,1 4,1 4,1 0,16 0,3 0,26 4,1 4,1 4,1 0,28 0,28 0,35 4,1 4,1 4,1 0,16 0,3 0,23 4,1 4,1 4,1 0,28 0,28 0,38 4,1 4,1 4,1 0,16 0,3 0,26 4,1 4,1 4,1 0,26 0,3 0,35 4,1 4,1 4,1 0,16 0,3 0,23 4,1 4,1 4,1 0,28 0,28 0,38 4,1 4,1 4,1 0,14 0,3 0,21 4,1 4,1 4,1 0,26 0,26 0,38 4,1 4,1 4,1 0,19 0,3 0,26 4,1 4,1 4,1 0,26 0,26 0,33 4,1 4,1 4,1 0,19 0,3 0,26 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L36 Waktu (s) 3524 3528 3532 3536 3540 3544 3548 3552 3556 3560 3564 3568 3572 3576 3580 3584 3588 3592 3596 3600 3604 3608 3612 3616 3620 3624 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 4,1 4,1 4,1 0,26 0,23 0,26 4,1 4,1 4,1 0,16 0,3 0,23 4,1 4,2 4,1 0,26 0,28 0,3 4,1 4,1 4,1 0,16 0,3 0,26 4,1 4,1 4,1 0,28 0,26 0,35 4,1 4,1 4,1 0,14 0,3 0,26 4,1 4,1 4,1 0,19 0,3 0,26 4,1 4,1 4,1 0,28 0,28 0,38 4,1 4,1 4,1 0,14 0,3 0,23 4,1 4,1 4,1 0,19 0,3 0,26 4,1 4,1 4,1 0,28 0,28 0,35 4,1 4,1 4,1 0,23 0,26 0,33 4,1 4,1 4,1 0,21 0,23 0,3 4,1 4,1 4,1 0,16 0,3 0,23 4,1 4,1 4,1 0,26 0,28 0,33 4,1 4,1 4,1 0,26 0,23 0,33 4,1 4,1 4,1 0,12 0,3 0,23 4,1 4,1 4,1 0,26 0,28 0,33 4,1 4,1 4,1 0,16 0,3 0,23 4,1 4,1 4,1 0,26 0,26 0,3 4,1 4,1 4,1 0,14 0,3 0,23 4,1 4,2 4,1 0,26 0,23 0,33 4,1 4,1 4,1 0,16 0,3 0,21 4,1 4,1 4,1 0,16 0,3 0,23 4,1 4,1 4,1 0,26 0,26 0,33 4,1 4,1 4,1 0,14 0,26 0,19 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L37 Waktu (s) 3628 3632 3636 3640 3644 3648 3652 3656 3660 3664 3668 3672 3676 3680 3684 3688 3692 3696 3700 3704 3708 3712 3716 3720 3724 3728 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 4,1 4,1 4,1 0,26 0,26 0,33 4,1 4,1 4,1 0,16 0,26 0,23 4,1 4,1 4,1 0,23 0,23 0,28 4,1 4,1 4,1 0,16 0,26 0,23 4,1 4,1 4,1 0,26 0,26 0,35 4,1 4,1 4,1 0,14 0,26 0,21 4,1 4,1 4,1 0,26 0,28 0,33 4,1 4,1 4,1 0,19 0,26 0,21 4,1 4,2 4,1 0,23 0,23 0,33 4,1 4,1 4,1 0,19 0,26 0,23 4,1 4,1 4,1 0,28 0,3 0,33 4,1 4,1 4,1 0,19 0,26 0,21 4,1 4,1 4,1 0,23 0,26 0,33 4,1 4,1 4,1 0,12 0,26 0,23 4,1 4,1 4,1 0,26 0,21 0,33 4,1 4,1 4,1 0,16 0,26 0,19 4,1 4,1 4,1 0,19 0,26 0,23 4,1 4,1 4,1 0,28 0,28 0,35 4,1 4,1 4,1 0,16 0,26 0,21 4,1 4,1 4,1 0,16 0,26 0,23 4,1 4,1 4,1 0,28 0,28 0,35 4,1 4,1 4,1 0,16 0,26 0,23 4,1 4,1 4,1 0,26 0,26 0,33 4,1 4,1 4,1 0,19 0,23 0,23 4,1 4,1 4,1 0,26 0,23 0,35 4,1 4,1 4,1 0,14 0,23 0,21 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L38 Waktu (s) 3732 3736 3740 3744 3748 3752 3756 3760 3764 3768 3772 3776 3780 3784 3788 3792 3796 3800 3804 3808 3812 3816 3820 3824 S1 (V) S2 (V) S3 (V) ARUS1 (A) ARUS2 (A) ARUS3 (A) 4,1 4,1 4,1 0,19 0,23 0,23 4,1 4,1 4,1 0,26 0,26 0,33 4,1 4,1 4,1 0,14 0,23 0,19 4,1 4,1 4,1 0,21 0,23 0,23 4,1 4,1 4,1 0,23 0,3 0,33 4,1 4,1 4,1 0,16 0,23 0,19 4,1 4,1 4,1 0,28 0,26 0,33 4,1 4,1 4,1 0,16 0,23 0,23 4,1 4,2 4,1 0,26 0,23 0,33 4,1 4,1 4,1 0,16 0,2 0,21 4,1 4,2 4,1 0,26 0,00 0,21 4,1 4,2 4,1 0,14 0,00 0,23 4,1 4,2 4,1 0,21 -0,02 0,16 4,1 4,2 4,1 0,23 -0,04 0,28 4,1 4,2 4,1 0,16 0,00 0,16 4,1 4,2 4,1 0,28 0,00 0,26 4,1 4,2 4,1 0,16 0,00 0,16 4,1 4,2 4,2 0,26 0,00 0,00 4,1 4,2 4,1 0,16 -0,02 0,16 4,1 4,2 4,2 0,16 0,00 0,00 4,2 4,2 4,2 -0,02 -0,02 -0,04 4,2 4,2 4,2 0,00 -0,04 -0,04 4,2 4,2 4,2 -0,02 0,00 0,00 4,2 4,2 4,2 0,00 0,00 -0,04 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L39 LAMPIRAN III LISTING PROGRAM #include <mega328p,h> #include <delay,h> #include <alcd,h> #include <stdio,h> #include <stdlib,h> #define ADC_VREF_TYPE ((0<<REFS1) | (0<<REFS0) | (0<<ADLAR)) #define pwm1 OCR1AL #define pwm2 OCR1BL #define pwm3 OCR2A #define sw_ok PINB,4 #define sw_up PINB,5 unsigned char counter=0,lcd[30],m,a1[10],a2[10],a3[10],i,j,sat,pul; unsigned char t1[10],t2[12],t3[12],sat1,pul1,rat; int v1,v2,v3,arus1,arus2,arus3,adc1,adc2,adc3; unsigned int data1,data2,data3,datav1,datav2,datav3,bat1,bat2,bat3; float s1,s2,s3,c,x,vt,vs1,vs2,vs3; float i1,i2,i3; // Read the AD conversion result unsigned int read_adc(unsigned char adc_input) { ADMUX=adc_input | ADC_VREF_TYPE; // Delay needed for the stabilization of the ADC input voltage delay_us(10); PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L40 // Start the AD conversion ADCSRA|=(1<<ADSC); // Wait for the AD conversion to complete while ((ADCSRA & (1<<ADIF))==0); ADCSRA|=(1<<ADIF); return ADCW; } // Timer 0 overflow interrupt service routine interrupt [TIM0_OVF] void timer0_ovf_isr(void) { // Reinitialize Timer 0 value TCNT0=0x64; counter++; if(counter>100){m++;sat++;counter=0;} if(sat>9){pul++;sat=0;} if(pul>5){sat1++;pul=0;} if(sat1>9){pul1++;sat1=0;} if(pul1>9){rat++;pul1=0;} if(m>4) { for (i=0; i<40; i++) { adc1=read_adc(5); //arus 1 adc2=read_adc(4); //arus 2 adc3=read_adc(3); //arus 3 data1=(int)data1+adc1; data2=(int)data2+adc2; data3=(int)data3+adc3; delay_ms(1); PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L41 } arus1=(int)(data1/40)-513; i1=(float)((arus1*4,8)/1023)/0,2; arus2=(int)(data2/40)-513; i2=(float)((arus2*4,8)/1023)/0,2; arus3=(int)(data3/40)-513; i3=(float)((arus3*4,8)/1023)/0,2; ftoa(i1,2,t1);ftoa(i2,2,t2);ftoa(i3,2,t3); pwm1=0;pwm2=0;pwm3=0; for(j=0; j<40; j++) { v1=read_adc(0); //sel 1 v2=read_adc(1); //sel 2 v3=read_adc(2); //sel 3 datav1=(int)datav1+v1; datav2=(int)datav2+v2; datav3=(int)datav3+v3; delay_ms(1); } bat1=(int)datav1/40; bat2=(int)datav2/40; bat3=(int)datav3/40; s1=(float)((datav1/40)*4,8)/1023; vs1=(float)(s1*0,75)+1,89; s2=(float)((datav2/40)*4,8)/1023; vs2=(float)(s2*0,76)+1,69; s3=(float)((datav3/40)*4,8)/1023; vs3=(float)(s3*0,75)+1,89; ftoa(vs3,1,a3); ftoa(vs1,1,a1); ftoa(vs2,1,a2); printf("Tegangan: %s %s %s %s %s %s %d %d %d \n ",a1,a2,a3,t1,t2,t3,bat3,bat2,bat1); //printf("Arus: %s %s %s \n",t1,t2,t3); m=0;data1=data2=data3=0; datav1=0;datav2=0;datav3=0; } PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L42 } void cek_tegangan() { lcd_clear(); while(sw_ok==1) { v1=read_adc(0);s1=(float)v1*4,8/1023; vs1=(float)(s1*0,75)+1,89; v2=read_adc(1);s2=(float)v2*4,8/1023; vs2=(float)(s2*0,76)+1,69; v3=read_adc(2);s3=(float)v3*4,8/1023; vs3=(float)(s3*0,75)+1,89; vt=(float) vs1+vs2+vs3; m=0; lcd_gotoxy(3,0);ftoa(vs1,1,lcd);lcd_puts(lcd); lcd_gotoxy(12,0);ftoa(vs2,1,lcd);lcd_puts(lcd); lcd_gotoxy(3,1);ftoa(vs3,1,lcd);lcd_puts(lcd); lcd_gotoxy(11,1);ftoa(vt,1,lcd);lcd_puts(lcd); lcd_gotoxy(0,0);lcd_puts("S1:"); lcd_gotoxy(6,0);lcd_puts("V"); lcd_gotoxy(9,0);lcd_puts("S2:"); lcd_gotoxy(15,0);lcd_puts("V"); lcd_gotoxy(0,1);lcd_puts("S3:"); lcd_gotoxy(6,1);lcd_puts("V"); lcd_gotoxy(9,1);lcd_puts("B:"); lcd_gotoxy(15,1);lcd_puts("V"); m=0; } } PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L43 void menu () { lcd_gotoxy(0,0); lcd_puts("3S Li-Po charger"); lcd_puts(lcd); delay_ms(3000); vs1=0; while(vs1<=1,9) { v1=read_adc(0);s1=(float)v1*4,8/1023; vs1=(float)(s1*0,75)+1,89; v2=read_adc(1);s2=(float)v2*4,8/1023; vs2=(float)(s2*0,76)+1,69; v3=read_adc(2);s3=(float)v3*4,8/1023; vs3=(float)(s3*0,75)+1,89; vt=(float) vs1+vs2+vs3; m=0; } lcd_gotoxy(0,0); lcd_puts("Battery check,,,,"); lcd_gotoxy(0,1); lcd_puts("wait , , , ,"); delay_ms(3000); cek_tegangan(); lcd_clear(); delay_ms(400); c=0; while(sw_ok==1) { if(sw_up==0){c=c+0,1;delay_ms(250);} if(c>1,5){c=0;} PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L44 if(c!=x){lcd_clear();} lcd_gotoxy(0,0); lcd_puts("Kapasitas :"); lcd_gotoxy(12,0); ftoa(c,1,lcd); lcd_puts(lcd); x=c; m=0; } lcd_clear(); lcd_gotoxy(0,0); lcd_puts("mulai charging ?"); delay_ms(500); sat=pul=sat1=pul1=rat=0; while(sw_ok==1); delay_ms(300); lcd_clear(); } void tampil() { lcd_gotoxy(0,1); sprintf(lcd,"%d",m); lcd_puts(lcd); vt=(float) vs1+vs2+vs3; lcd_gotoxy(0,0); ftoa(vt,1,lcd); lcd_puts(lcd); lcd_gotoxy(4,0); lcd_puts("V"); PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L45 lcd_gotoxy(6,0); ftoa(c,1,lcd); lcd_puts(lcd); lcd_gotoxy(9,0); lcd_puts("A"); lcd_gotoxy(2,1); sprintf(lcd,"%d",rat);lcd_puts(lcd); lcd_gotoxy(3,1); sprintf(lcd,"%d",pul1);lcd_puts(lcd); lcd_gotoxy(4,1); sprintf(lcd,"%d",sat1);lcd_puts(lcd); lcd_gotoxy(5,1);lcd_puts(":"); lcd_gotoxy(6,1); sprintf(lcd,"%d",pul);lcd_puts(lcd); lcd_gotoxy(7,1); sprintf(lcd,"%d",sat);lcd_puts(lcd); lcd_gotoxy(13,0); ftoa(vs1,1,lcd);lcd_puts(lcd); lcd_gotoxy(9,1); ftoa(vs2,1,lcd);lcd_puts(lcd); lcd_gotoxy(13,1); ftoa(vs3,1,lcd);lcd_puts(lcd); delay_ms(1000); lcd_clear(); lcd_gotoxy(0,0);lcd_puts("P1:"); lcd_gotoxy(7,0);lcd_puts("P2:"); lcd_gotoxy(0,1);lcd_puts("P3:"); lcd_gotoxy(3,0); sprintf(lcd,"%d",pwm1);lcd_puts(lcd); lcd_gotoxy(10,0); PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L46 sprintf(lcd,"%d",pwm2);lcd_puts(lcd); lcd_gotoxy(3,1); sprintf(lcd,"%d",pwm3);lcd_puts(lcd); delay_ms(1000); lcd_clear(); } void pengisian() { if(bat3<590){pwm3=255;} //<80% else if(bat3>=590&&bat3<608){pwm3=255;} //80-90% else if(bat3>=608&&bat3<617){pwm3=200;} //90-95% else if(bat3>=617&&bat3<=640){pwm3=180;} //95-full% else pwm3=0; if(bat2<646){pwm2=255;} else if(bat2>=646&&bat2<666){pwm2=255;} else if(bat2>=666&&bat2<675){pwm2=200;} else if(bat2>=675&&bat2<=686){pwm2=180;} else pwm2=0; if(bat1<590){pwm1=255;} else if(bat1>=590&&bat1<608){pwm1=255;} else if(bat1>=608&&bat1<617){pwm1=200;} else if(bat1>=617&&bat1<=640){pwm1=180;} else pwm1=0; if(bat1>=640&&bat2>=686&&bat3>=640) { PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L47 lcd_clear(); lcd_gotoxy(0,0); lcd_puts("charger selesai"); pwm1=pwm2=pwm3=0; m=0; delay_ms(3000); lcd_clear(); } } void main(void) { // Crystal Oscillator division factor: 1 #pragma optsizeCLKPR=(1<<CLKPCE); CLKPR=(0<<CLKPCE) | (0<<CLKPS3) | (0<<CLKPS2) | (0<<CLKPS1) | (0<<CLKPS0); #ifdef _OPTIMIZE_SIZE_ #pragma optsize+ #endif DDRB=(0<<DDB7) | (0<<DDB6) | (0<<DDB5) | (0<<DDB4) | (1<<DDB3) | (1<<DDB2) | (1<<DDB1) | (0<<DDB0); PORTB=(0<<PORTB7) | (0<<PORTB6) | (1<<PORTB5) | (1<<PORTB4) | (0<<PORTB3) | (0<<PORTB2) | (0<<PORTB1) | (0<<PORTB0); DDRC=(0<<DDC6) | (0<<DDC5) | (0<<DDC4) | (0<<DDC3) | (0<<DDC2) | (0<<DDC1) | (0<<DDC0); PORTC=(0<<PORTC6) | (0<<PORTC5) | (0<<PORTC4) | (0<<PORTC3) | (0<<PORTC2) | (0<<PORTC1) | (0<<PORTC0); DDRD=(0<<DDD7) | (0<<DDD6) | (0<<DDD5) | (0<<DDD4) | (0<<DDD3) | (0<<DDD2) | (0<<DDD1) | (0<<DDD0); PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L48 PORTD=(0<<PORTD7) | (0<<PORTD6) | (0<<PORTD5) | (0<<PORTD4) | (0<<PORTD3) | (0<<PORTD2) | (0<<PORTD1) | (0<<PORTD0); // Timer/Counter 0 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: 15,625 kHz // Mode: Normal top=0xFF // OC0A output: Disconnected // OC0B output: Disconnected // Timer Period: 9,984 ms TCCR0A=(0<<COM0A1) | (0<<COM0A0) | (0<<COM0B1) | (0<<COM0B0) | (0<<WGM01) | (0<<WGM00); TCCR0B=(0<<WGM02) | (1<<CS02) | (0<<CS01) | (1<<CS00); TCNT0=0x64; OCR0A=0x00; OCR0B=0x00; // Timer/Counter 1 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: 250,000 kHz // Mode: Fast PWM top=0x00FF // OC1A output: Non-Inverted PWM // OC1B output: Non-Inverted PWM // Noise Canceler: Off // Input Capture on Falling Edge // Timer Period: 1,024 ms // Output Pulse(s): // OC1A Period: 1,024 ms Width: 0 us // OC1B Period: 1,024 ms Width: 0 us // Timer1 Overflow Interrupt: Off // Input Capture Interrupt: Off // Compare A Match Interrupt: Off PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L49 // Compare B Match Interrupt: Off TCCR1A=(1<<COM1A1) | (0<<COM1A0) | (1<<COM1B1) | (0<<COM1B0) | (0<<WGM11) | (1<<WGM10); TCCR1B=(0<<ICNC1) | (0<<ICES1) | (0<<WGM13) | (1<<WGM12) | (0<<CS12) | (1<<CS11) | (1<<CS10); TCNT1H=0xC1; TCNT1L=0x80; ICR1H=0x00; ICR1L=0x00; OCR1AH=0x00; OCR1AL=0x00; OCR1BH=0x00; OCR1BL=0x00; // Timer/Counter 2 initialization // Clock source: System Clock // Clock value: 250,000 kHz // Mode: Fast PWM top=0xFF // OC2A output: Non-Inverted PWM // OC2B output: Disconnected // Timer Period: 1,024 ms // Output Pulse(s): // OC2A Period: 1,024 ms Width: 0 us ASSR=(0<<EXCLK) | (0<<AS2); TCCR2A=(1<<COM2A1) | (0<<COM2A0) | (0<<COM2B1) | (0<<COM2B0) | (1<<WGM21) | (1<<WGM20); TCCR2B=(0<<WGM22) | (1<<CS22) | (0<<CS21) | (0<<CS20); TCNT2=0x00; OCR2A=0x00; OCR2B=0x00; // Timer/Counter 0 Interrupt(s) initialization PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L50 TIMSK0=(0<<OCIE0B) | (0<<OCIE0A) | (1<<TOIE0); // USART initialization // Communication Parameters: 8 Data, 1 Stop, No Parity // USART Receiver: Off // USART Transmitter: On // USART0 Mode: Asynchronous // USART Baud Rate: 9600 UCSR0A=(0<<RXC0) | (0<<TXC0) | (0<<UDRE0) | (0<<FE0) | (0<<DOR0) | (0<<UPE0) | (0<<U2X0) | (0<<MPCM0); UCSR0B=(0<<RXCIE0) | (0<<TXCIE0) | (0<<UDRIE0) | (0<<RXEN0) | (1<<TXEN0) | (0<<UCSZ02) | (0<<RXB80) | (0<<TXB80); UCSR0C=(0<<UMSEL01) | (0<<UMSEL00) | (0<<UPM01) | (0<<UPM00) | (0<<USBS0) | (1<<UCSZ01) | (1<<UCSZ00) | (0<<UCPOL0); UBRR0H=0x00; UBRR0L=0x67; // ADC initialization // ADC Clock frequency: 1000,000 kHz // ADC Voltage Reference: AREF pin // ADC Auto Trigger Source: ADC Stopped // Digital input buffers on ADC0: On, ADC1: On, ADC2: On, ADC3: On // ADC4: On, ADC5: On DIDR0=(0<<ADC5D) | (0<<ADC4D) | (0<<ADC3D) | (0<<ADC2D) | (0<<ADC1D) | (0<<ADC0D); ADMUX=ADC_VREF_TYPE; ADCSRA=(1<<ADEN) | (0<<ADSC) | (0<<ADATE) | (0<<ADIF) | (0<<ADIE) | (1<<ADPS2) | (0<<ADPS1) | (0<<ADPS0); ADCSRB=(0<<ADTS2) | (0<<ADTS1) | (0<<ADTS0); // Alphanumeric LCD initialization PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L51 // Connections are specified in the // Project|Configure|C Compiler|Libraries|Alphanumeric LCD menu: // RS - PORTD Bit 2 // RD - PORTD Bit 3 // EN - PORTD Bit 4 // D4 - PORTD Bit 5 // D5 - PORTD Bit 6 // D6 - PORTD Bit 7 // D7 - PORTB Bit 0 // Characters/line: 16 lcd_init(16); #asm("sei") menu(); m=0; while (1) { tampil(); pengisian(); } } PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L52 LAMPIRAN III SKEMATIK RANGKAIAN KONTROL CHARGER PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L53 LAMPIRAN IV SKEMATIK RANGKAIAN FlYBACK KONVERTER PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L54 LAMPIRAN V DATA PENGUJIAN FLYBACK KONVERTER Frekuensi output (hz) No Beban (Ohm) 1 0 131,6 2 200 543,5 Hasil pengamatan osiloskop PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L55 Frekuensi output (hz) No Beban (Ohm) 3 30 3448 4 24 4545 Hasil pengamatan osiloskop PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L56 Frekuensi output (hz) No Beban (Ohm) 5 20 4630 6 17 5952 Hasil pengamatan osiloskop PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L57 Frekuensi output (hz) No Beban (Ohm) 7 14 7353 8 10 9615 Hasil pengamatan osiloskop PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L58 LAMPIRAN VI PERHITUNGAN PERUBAHAN FLYBACK KONVERTER Menentukan besarnya range input tegangan DC, πππ πππ = √2 ∗ 1002 − 10 ∗ (1 − 0,2) 33π’ ∗ 67π π½π π πππ = πππ, ππ π½πππ πππ max = √2 ∗ πππππ πππ₯ πππ max = √2 ∗ 240 π½π π π¦ππ± = πππ, π π½πππ Menentukan besarnya maksimal dutycycle, ππ π = 0,45 ∗ 118,06 1 − 0,45 π½πΉπΆ = ππ, ππ ππππ πππ πππ = 339,4 + 96,59 π½π π πππ = πππ, ππ ππππ Menentukan besarnya induktansi primer, πΏπ = (118,06∗ 0,45)2 2 ∗ 10 ∗ 67π ∗ 1 π³π = ππππ, ππ ππ― βπΌ = 120,4 ∗ 0,45 1685π’ ∗ 67π βπ° = π, ππ π¨ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L59 πΌππ = 10 118,05 ∗ 0,45 π°π π = π, πππ π¨ πΌππ ππππ = 0,235 + 0.47 = π, ππ π¨ 2 0,47 2 0,48 πΌππ πππ = √[3 ∗ 0,2352 + ( ) ]∗ 2 3 π°π π πππ = π, πππ π¨ Menentukan besarnya lilitan untuk setiap output, ππ 1 = 55 ∗ [ (10 + 0,7) ] 96,808 π΅ππ = π ππ 2 = 12 + 0,7 ∗ ππ 1 10 + 0,7 π΅ππ = π ππ 4 = 5 + 0,7 ∗ ππ 1 10 + 0,7 π΅ππ = π Menentukan kapasitor output, dan LC filter, βππ = 1,8 ∗ 0,48 22π’ ∗ 50π βπ½π = πππ, ππ ππ½ πΉπ = πΏ= πΏ= 1 2π√πΏπΆ 4π 2 1 ∗ πΆ ∗ πΉπ 2 4π 2 1 ∗ 100π’ ∗ 75002 π³ = π, π ππ― PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L60 Menentukan rangkaian snubber, ππ π = 2,5 ∗ 96,59 ππ π = 217,34 ππππ‘ ππ π = 0,5 ∗ 67π ∗ 125π’ ∗ 0.472 ∗ 217,34 217,34 − 96,59 ππ π = 1,545 π€ππ‘π‘ ππ π2 = 96,59 + √96,592 + 2 ∗ 30π ∗ 45,76π’ ∗ 67π ∗ 0,472 2 ππ π2 = 223,4 π πππ πππ₯ = 223,4 + 339,4 π½π ππππ = πππ, π PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L61 LAMPIRAN VI MANUAL BOOK OPERATION +,- Tanda tersebut merupakan masukan flyback konverter (5V) pertama. +,- Tanda tersebut merupakan masukan flyback konverter (5V) kedua. +,- Tanda tersebut merupakan masukan flyback konverter (5V) ketiga. +,- Tanda tersebut merupakan masukan flyback konverter (10 V) untuk supply mikrokontroler. 1 socket masukan sel 1 baterai. 2 socket masukan sel 2 baterai. 3 socket masukan sel 3 baterai. 4 GND baterai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L62 OK OK OK Gambar diatas merupakan urutan tampilan awal sampai akhir menu pada LCD 16x2. ο· Menunjukan nilai tegangan sel pertama pada baterai. ο· Menunjukan nilai tegangan sel kedua pada baterai. ο· Menunjukan nilai tegangan sel ketiga pada baterai. ο· Menunjukan nilai tegangan total baterai. ο· ο· Menunjukan kapasitas baterai dalam Ampere. Menunjukan waktu pengisian.