BABl PENDAHULUAN 1.1 La tar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan yang telah go public. Setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk menciptakan kredibilitas dari suatu laporan keuangan tersebut. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai konsekuensi dan tanggung jawab yang besar. Adanya tanggung jawab yang besar ini memacu audit untuk bekerja secara lebih profesional. Salah satu kriteria profesionalisme dari auditor adalah ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya. Ketepatan waktu perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat umum dan kepada BAPEPAM juga tergantung dari ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Berkaitan dengan ketepatan waktu publikasi laporan keuangan, BAPEP AM mengeluarkan lampiran keputusan Ketua BAPEP AM No mer Keputusan 80/PM/1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan 1 laporan auditor independennya kepada BAPEPAM selambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal laporan tahunan perusahaan. Namun sejak tanggal 30 September 2003 BAPEPAM semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkannya lampiran surat Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor Kep36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan disertai dengan laporan akuntan dengan pendapat yang lazim harus disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Apabila perusahaan-perusahaan tersebut terlambat menyampaikan laporan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh BAPEPAM maka dikenakan sank:si administrasi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam undang-undang. Tetapi masih ada beberapa perusahaan yang terlambat menyerahkan laporan keuangannya. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh lamanya waktu penyelesaian audit. Ketepatan waktu ini terkait dengan manfaat dari laporan keuangan itu sendiri. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2001) khususnya tentang standar pekerjaan lapangan mengatur tentang prosedur dalam penyelesaian pekerjaan lapangan seperti perlu adanya perencanaan atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern dan pengumpulan bukti-bukti kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas 2 laporan keuangan. Pemenuhan standar audit oleh auditor dapat berdampak lamanya penyelesaian laporan audit, tetapi juga berdampak peningkatan kualitas hasil auditnya. Pelaksanaan audit yang semakin sesuai dengan standar membutuhkan waktu semakin lama. Sebaliknya, semakin tidak sesuai dengan standar pekerjaan audit semakin pendek waktu yang diperlukan. Kondisi ini dapat menimbulkan suatu dilema bagi auditor. Ketepatan waktu (Timeliness) penyusunan atau pelaporan suatu laporan keuangan perusahaan bisa berpengaruh pada nilai laporan keuangan tersebut. Keterlambatan informasi pelaku pasar modal. akan menimbulkan reaksi negatif dari Karena laporan keuangan auditan yang di dalamnya memuat informasi laba yang dihasilkan oleh perusahaan bersangkutan dijadikan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual kepemilikan yang dimiliki oleh investor. Artinya informasi laba dari laporan keuangan yang dipublikasikan akan menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham. Chambers dan Penman (1984) menunjukkan bahwa pengumuman laba yang terlambat menyebabkan abnormal returns negatif sedangkan pengumuman laba yang lebih cepat menyebabkan hal yang sebaliknya. Keterlambatan pelaporan, secara tidak langsung juga diartikan oleh investor sebagai sinyal yang buruk bagi perusahaan. Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh auditor. Perbedaan waktu ini dalam audit sering dinamai dengan audit delay. Dengan kata lain Audit delay adalah 3 lamanya waktu penyelesaian audit dari akhir tahun fiskal perusahaan sampai tanggal laporan audit dikeluarkan. Semakin panjang audit delay maka semakin lama auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Motivasi penulis dalam meneliti audit delay tersebut untuk mengetahui dan menginvestigasi tentang faktor-faktor yang menjadi penyebab panjang pendeknya audit delay dan ketepat waktuan (timeliness). Beberapa faktor yang dapat dikategorikan dapat mempengaruhi audit delay dan time! iness tersebut diantaranya yaitu tingkat profitabilitas, rasio perputaran total aset (total assets turnover ratio), leverage, ukuran perusahaan, ukuran KAP, likuiditas, jenis opini, lamanya perusahaan menjadi klien KAP, perusahaan yang memiliki anak perusahaan dan kontinjensi. Penelitian ini merupakan pengembangan dan replikasi dari penelitian Rachmawati (2008) yang meneliti pengaruh faktor internal dan ekstemal perusahaan terhadap audit delay dan timeliness. Dengan menggunakan variabel independen yang terdiri dari faktor internal yaitu profitabilitas, solvabilitas, internal auditor dan size perusahaan, sedangkan faktor ekstenal yaitu ukuran KAP. Variabel dependent yaitu audit delay dan timeliness. Dengan mengembangkan dan mereplikasi penelitian Rachmawati (2008) tersebut, penulis menambahkan tahun penelitian, kriteria pemilihan sampling serta penambahan beberapa variabel penelitian yang sedikit berbeda dengan penelitian Rachmawati tersebut. Hal ini dimaksudkan, dengan menambahkan dan memasukkan variabel yang berbeda dalam penelitian ini, penulis 4 mencoba untuk mengetahui bahwa kesepuluh variabel yang digunakan yaitu tingkat profitabilitas, rasio perputaran total aset (total assets turnover ratio), leverage, ukuran perusahaan, ukuran KAP, likuiditas, jenis opini, lamanya perusahaan menjadi klien KAP, perusahaan yang memiliki anak perusahaan dan kontinjensi memang berpengaruh atau tidak berpengaruh terhadap panjang pendeknya audit delay dan timeliness atas penyampaian laporan keuangan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah tingkat profitabilitas, rasio perputaran total aset (total assets turnover ratio), leverage, ukuran perusahaan, ukuran KAP, likuiditas, jenis opini, lamanya perusahaan menjadi klien KAP, perusahaan yang memiliki anak perusahaan dan kontinjensi berpengaruh terhadap audit delay? 2. Apakah tingkat profitabilitas, rasio perputaran total aset (total assets turnover ratio), leverage, ukuran perusahaan, ukuran KAP, likuiditas,jenis opini, lamanya perusahaan menjadi klien KAP, perusahaan yang memiliki anak perusahaan dan pelaporan item-item luar biasa atau kontinjensi berpengaruh terhadap timeliness? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan peneliti yang diuraikan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji, menganalisis, dan mendapatkan bukti secara empiris. Adapun penjabaran dari tujuan ini adalah: 5 1. Untuk mengetahui apakah tingkat profitabilitas, rasio perputaran total aset (total assets turnover ratio), leverage, ukuran perusahaan, ukuran KAP, likuiditas, jenis opini, lamanya perusahaan menjadi klien KAP, perusahaan yang memiliki anak perusahaan dan kontinjensi berpengaruh pada audit delay. 2. Untuk mengetahui apakah tingkat profitabilitas, rasio perputaran total aset (total assets turnover ratio), leverage, ukuran perusahaan, ukuran KAP, likuiditas, jenis opini, lamanya perusahaan menjadi klien KAP, perusahaan yang memiliki anak perusahaan dan kontinjensi berpengaruh pada timeliness. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis dapat memberikan pemahaman yang lebih baik khususnya mengenai faktor-faktor yang memperngaruhi audit delay dan timeliness atas penyampaian laporan keuangan di Indonesia, meningkatkan wawasan, dan dapat membandingkan penerapan yang ada dalam perusahaan dengan teori yang didapatkan selama kuliah. 2. Bagi pemakai jasa audit, meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses audit dengan mengendalikan faktor-faktor dominan yang mungkin menyebabkan keterlambatan waktu penyampaian laporan keuangan yang lama. 6 3. Bagi pengembang teori dan pengetahuan di bidang akuntansi, terutama yang berkaitan dengan auditing dan akuntansi keuangan, khususnya dalam bidang ketepatan waktu penyelesaian laporan audit dapat mengembangkan teori dan penelitian yang sudah ada. 4. Bagi praktisi publik, terutama bagi auditor dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay dan timeliness atas penyampaian laporan keuangan. 7