MARKETING MIX TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN ENCENG GONDOK DI DAERAH GROYOK KABUPATEN LAMONGAN Siti Nurul Fauziyah Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Penelitian ini dilakukan Di Daerah Groyok Kabupaten Lamongan. Jenis penelitian ini merupakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini pelanggan enceng gondok Di Daerah Groyok Kabupaten Lamongan dan Sampel penelitian sebanyak 100 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh produk, harga, saluran distribusi, dan promosi terhadap loyalitas pelanggan produk enceng gondok cukup tinggi. Sedangkan secara simultan kualitas produk menjadi faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan. Kata kunci : marketing mix, Loyalitas pelanggan ABSTRACT The research was conducted at the Regional Groyok Lamongan. This type of research is a survey method with the quantitative approach. The population of water hyacinth in the customer area and Lamongan Groyok sample of 100 respondents. Data was collected through questionnaire method and documentation. Data analysis techniques used in this research using multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that the effect of the product, pricing, distribution channels, and promotion of customer loyalty water hyacinth products is quite high. While the quality of the product simultaneously be the most dominant factor in influencing customer loyalty. Key word :marketing mix,customer loyalty Pertama kali ketika mendengar kata disekitarnya dan menjadi penghambat aliran enceng gondok dalam benak kita akan sungai dimana ia tumbuh. Yang ada selama mempersepsikan sebagai limbah semata, ini, kalaupun dimanfaatkan serat enceng benda yang selalu membuat susah para gondok petani. Bagaimana tidak? Enceng gondok membuat tikar, keranjang dan tas jinjing selama ini tumbuh bagai jamur di mana- sederhana. Bagaimana bahan-bahan serat mana asal disitu ada air yang cukup, alami tersebut berada ditangan orang-orang disitulah kreatif yang penuh dengan inovasi? Keberadaan tumbuh enceng enceng gondok ini gondok. hanya tersebut hanya sebatas untuk Ternyata bahan-bahan serat alami sebagai parasit bagi tanaman yang ada yang sebelumnya dianggap tidak berguna 1 tersebut ditangan orang-orang yang kreatif tergantung bagaimana cara mengelola usaha dan penuh inovasi tinggi menjadi produk- yang telah dijalaninya. Apabila usaha yang produk yang bernilai seni dan harga jual telah dijalankan baik usaha besar maupun yang tinggi. Selain keunggulan-keunggulan usaha kecil menginginkan keberhasilan, diatas menurut Kepala Desain Home & maka Furnishing Jokeya, Satya Brahmantyas, mengembangkan berbagai jenis serat alami enceng gondok, keinginan ternyata cocok untuk memenuhi ruangan kebutuhannya dan kepuasan dapat tercapai. dengan desain interior bergaya modern dan Selain itu, hal terpenting saat ini adalah minimalis. Sebab, serat-serat alami tersebut revitalisasi sumber pertumbuhan yang ada bisa dibuat dengan berbagai warna, bentuk serta menciptakan sumber pertumbuhan dan model. Apalagi dengan kecanggihan ekonomi teknologi yang ada saat ini dalam hal ekonomi yang sepatutnya dikembangkan finishing maka, bahan-bahan yang terbuat adalah yang dibangun atas keunggulan dari serat alami bisa dinetralisir sehingga komparatif yang dimiliki bangsa tersebut. anti rayap dan jamur. Teknologi finishing usaha tersebut harus inovasi konsumen baru. agar bisa Sumber Loyalitas bisa supaya terpenuhi pertumbuhan pelanggan terhadap tersebut membuat produk menjadi awet produk merupakan konsep yang sangat sampai tahunan sehingga nilai produk penting khususnya pada kondisi tingkat menjadi lebih tinggi. persaingan Bagaimana tren permintaan atau yang sangat ketat dengan pertumbuhan yang rendah. Pada kondisi pasar dari produk-produk yang terbuat dari demikian loyalitas pelanggan sangat serat alami seperti enceng gondok, baik yang dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan dipadu dengan rotan maupun berdiri sendiri hidup. tanpa dipadu dengan bahan-bahan lain? Untuk bertahan hidup, berkembang Pangsa pasar dari produk-produk diatas dan dapat bersaing maka perusahaan harus sangat tinggi begitu juga dengan peluang menetapkan dan menerapkan strategi serta pasarnya sangat luas baik untuk pasar lokal cara maupun regional. perusahaannya. Salah satu unsur dalam sifat Dalam persaingan pemasaran pada yang pemasaran adalah marketing mix atau semakin ketat, perusahaan saling bersaing bauran pasar yang dilaksanakan perusahaan untuk menjadi penguasa pasar. Oleh sebab sehubungan itu, perusahaan masing–masing berfikir bagaimana usaha pelaksanaan perusahaan usaha yang selalu dengan penentuan mengenai oleh bagaimana telah menempatkan penjualannya pada segmen dijalaninya mampu berjalan sesuai dengan pasar tertentu yang merupakan sasaran apa yang telah diharapkan. Hal tersebut pasarnya. Marketing mix merupakan salah 2 satu konsep utama dalam pemasaran. dapat memenuhi kebutuhan konsumen, Begitu juga Kabupaten Lamongan Marketing mix dalam sering juga disebut Jawa Timur yang terkenal dengan kota soto dengan bauran pemasaran, menggunakan ini juga di berikan otonomi daerah yang sarana yang disebut bauran pemasaran. Jadi, mana Otonomi Dearah ini di pengrajin Bauran pemasaran adalah sebagai usaha menyajikan produk-produk yang dari enceng gondok, dimana produk ini tidak kalah dilakukan perusahaan untuk menghasilkan permintaan bagi produknya. dengan produk yang terbuat dari bahan Assauri (2004) menyebutkan bahwa sintesis, harganya juga bervariasi tergantung marketing model dan ukuran yang ditawarkan. variabel atau kegiatan yang merupakan inti Selain harga desain yang yang mix merupakan kombinasi dari sistem pemasaran, variabel yang dapat menjadi pertimbangan keputusan pembelian dikendalikan pada menpengaruhi raeksi para pembeli atau umumnya kualitas juga menjadi oleh pemasaran pertimbangan tergantung konsumen menilai konsumen. sejauh mana penilaian mereka tentang berusaha produk enceng gondok ini. Tentu saja tidak berkembang dan mampu bersaing”. hanya hasil produksinya saja yang bisa Setiap untuk perusahaan tetap Unsur-unsur bertahan bauran untuk salalu hidup, pemasaran dimanfatkan tetapi ada manfaat lain bagi menurut Tjiptono meliputi produk, harga, masyarakat yaitu terbukanya lapangan karja promosi dan saluran distribusi. baru yang tentu saja bisa mengurangi angka Menurut Kotler & Amstrong (2001) pengangguran didaerah tersebut. Penelitian mengetahui ini apakah Produk bertujuan bauran untuk pemasaran adalah sesuatu ditawarkan kedalam diperhatikan, dimiliki, yang pasar atau dapat untuk dikonsumsi berpengaruhi terhadap loyalitas Pelanggan sehingga dapat memuaskan keinginan dan untuk membeli produk enceng gondok di kebutuhan. daerah Groyok Kabupaten Lamongan dan untuk mengetahui bauran Untuk memenuhi kebutuhan dan pemasaran keinginan, manusia memerlukan sesuatu manakah yang lebih dominan pengaruhnya yang bisa memuaskan yaitu produk, terhadap produk enceng gondok di daerah sedangkan definisi produk adalah segala Groyok Kabupaten Lamongan. sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Marketing Mix Kebijaksanaan Marketing mix adalah salah satu produk mencakup penyediaan yang tepat bagi pasar sasaran elamen strategi pemasaran yang berkaitan yang dituju. dengan masalah bagaimana menetapkan pemasaran pada segmen yang dituju agar 3 Suatu perusahaan harus menetapkan sangat kompleks penuh tantangan tersebut mengembangkan atau memperoleh perusahaan. suatu menciptakan tingkatan penjualan dan biaya baru, memperkenalkan ketika perusahaan dihadapi Setiap sistem oleh saluran ke yang berbeda. Setelah memilih saluran saluran distribusi atau daerah baru, dan pemasaran tertentu, saluran yang dipilih ketika perusahaan akan mengikuti lelang dengan jelas akan atau suatu kontrak kerja baru (Kotler: 2002). dipengaruhi oleh unsur-unsur lain dalam Menurut produk regulernya harus dengan harga untuk pertama kali, ketika perusahaan produk yang dan Kotler dan Amstrong bauran pemasaran. (2001) harga merupakan sejumlah uang Loyalitas Pelanggan yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang Menurut ditukar definisi konsumen atas manfaat-manfaat karena loyalitas produk Promosi menurut Buchori Alma pelanggan adalah yang lain, pelanggan yang merefresikan kepada orang lain, pelanggan (2004) adalah suatu bentuk komunikasi merupakan (2004:121) secara teratur, pelanggan yang membeli lini jasa tersebut. Yang Tandjung pelanggan yang melakukan pembelian ulang memiliki atau menggunakan produk atau pemasaran. mempengaruhi dan yang tidak dapat dipengaruhi oleh pesaing aktivitas untuk pindah. pemasaran yang berusaha menyebarkan Menurut Griffin (dikutip dalam informasi, mempengaruhi / membujuk, dan hurryati, 2005: 128), loyalty is defined as mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan non random purchase expressed over time dan produknya agar bersedia menerima, by some decision making unit yang artinya membeli, dan loyal pada produk yang ingin loyalitas dapat diartikan sebagai pembelian ditawarkan perusahaan bersangkutan. secara teratur dalam jangka panjang oleh Saluran distribusi disebut saluran pengambil keputusan. perdangan atau saluran pemasaran. Definisi Andreassen dari saluran pemasaran ini di kemukakan oleh American Marketing refleksi terhadap pemasaran merupakan lain keputusan keputusan seseorang untuk harga, keinginan untuk merekomendasikan pelayanan kepada orang besar, pengecer, dealer. - hasrat kali ditampakkan dan sensifitas yang rendah dan luar perusahaan yang terdiri atas agen, pedagang Keputusan dari melakuan pembelian kembali yang sering distribusi merupakan suatu struktur unit dalam perusahaan Faster, 2008:172) mengemukakan loyalitas adalah Association (2004), yang menekankan pada saluran organisasi (Dalam saluran penyediaan angsuran berkecendrungan menarik. yang 4 yang Metode Penelitian Bagan 1 Rancangan Penelitian Penetapan metode penelitian yang digunakan sangat diperlukan dalam Produk penelitian yang telah di tetapkan, maka diharapkan suatu penelitian dapat tercapai Harga sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan metode penelitian dalam menentukan pemecahan akan mempermudah cara secara kerja sistematis Loyalitas pelanggan Saluran Distribusi bagi dalam permasalahan penelitian, sehingga diperoleh Promosi jawaban atau kesimpulan atas permasalahan penelitian yang sebenarnya Populasi dapat penelitian dipertanggung jawabkan secara ilmiah. ini yang digunakan pada adalah pelanggan yang membeli atau pernah membeli atau memiliki Dalam sebuah penelitian metode produk enceng gondok di kota Lamongan. merupakan faktor yang sangat penting Dalam penelitian ini sampel yang karena berhasil tidaknya suatu penelitian akan tergantung pada metode yang akan diambil digunakan. Jenis penelitian yang dipakai pelanggan produk enceng gondok. penulis adalah kuantitatif. pada dengan angka sebanyak 100 pengumpulan orang data pada penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif teori-teori variable-variabel Dalam diskriptif Penelitian menekankan pengukuran penelitian peneliti dokumentasi, melalui angket / kuesioner dan observasi / wawancara. Untuk mengukur penelitian variabel dan melakukan analisis marketing mix dan variabel dengan prosedur statistic. dalam penelitian loyalitas pelanggan jawaban dalam angket ini menggunakan dua macam variable yaitu ditentukan dengan skala likert. Data yang variable independent (variable bebas) dan diperoleh dari angket mengenai variabel variable dependent (variable terikat). marketing Adapun desain penelitian mix dan variabel loyalitas pelanggan diteliti bersama-sama dengan data yang dibuat peneliti untuk mengetahuai apakah dari faktor tersebut yang sebelumnya dilakukan uji loyalitas pelanggan berpengaruh angket mengenai kedua terhadap produk enceng gondok dapat validitas dan reliabilitas atas item. dilihat pada gambar berikut : Uji Validitas Validitas ukuran seberapa didefinisikan kuat suatu variabel sebagai alat tes melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas 5 Uji Normalitas item-item pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner dilakukan jalan Untuk mengetahui normalitas data membandingkan nilai koefisien korelasi (r) dapat menggunakan statistic “Kolmogorov dengan nilai rkitik signifikan Jika nilai Smirnov” pada nilai unstandarized residual. koefisien (r) ≥ nilai rkritik signifikan maka Kriteria yang digunakan jika nilai “Asymp item valid, Sig” (2 tailed) lebih besar dari 5% dapat sebaiknya jika nilai koefisien (r) ≤ nilai dinyatakan bahwa model regresi memenuhi rkritik signifikan maka item pertanyaan asumsi normalitas. pertanyaan itu dengan dianggap dianggap tidak valid. Nilai hasil Dari r tabel sebesar 0,195 penelitian korelasi dari proses pengujian yang Nilai “Asymp Sig” (2 dilakukan peneliti dengan tailed) sebesar 0,168 lebih besar dari 0,05 menggunakan taraf kepercayaan sebesar atau 5% sehingga dapat dinyatakan bahwa 95% pada derajat kebebasan (n = 100). model regresi memenuhi asumsi normalitas. Bedasarkan uji validitas tersebut, maka Uji Multikolinearitas dapat diketahui bahwa seluruh Total Pearson Deteksi multikolinieritas pada suatu Correlation r (hitung) indikator pernyataan model dapat dilihat dari nilai variance yang digunakan dalam penelitian ini sudah inflation factor ( VIF ) tidak lebih dari 10 memenuhi syarat validitas karena bernilai dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 positif dan lebih besar dari r tabel serta maka model dapat dikatakan bebas dari probabilitasnya lebih kecil dari 0,05. multikolinieritas. Uji Reliabilitas semakin rendah tolerance. Jadi, bila VIF > Uji reliabilitas dengan menggunakan metode Cronbach yaitu yang diperoleh tinggi VIF 10 dan nilai tolerance < 0,1 maka terjadi menghitung gejala multikolinieritas. koefisien reliabilitas yang disebut koefisien alpha Semakin Hasil perhitungan nilai Tolerance kemudian yaitu X1 = 0,506 , X2 = 0,273 , X3 = 0,440 , dibandingkan dengan batas nilai reliabilitas X4 = 0,812 menunjukkan tidak ada variabel minimum 0,6. independent Bedasarkan hasil penelitian dalam uji reabilitas, maka kurang mempunyai dari 0,10. nilai Hasil bahwa perhitungan nilai Variance X1 = 1,975 , X2 Cronbach’s Alpha X1 = 0.679, X2 = 0,695, = 3,661 , X3 = 2,271 , X4 = 1,231 juga X3 = 0,849, X4 = 0,763 Y = 0,671 seluruh menunjukkan hal yang sama yaitu tidak ada nilai Cronbach’s Alpha indikator yang satu pun variabel independent yang memiliki digunakan nilai VIF lebih dalam diketahui Tolerance yang penelitian ini sudah dari 10. Jadi dapat memenuhi syarat reliabilitas setelah diuji disimpulkan tidak ada Multikolinieritas karena nilainya lebih dari 0,6. antar variabel independent dalam model 6 regresi. autokorelasi negatif jika nilai DW diatas +2 Uji Heteroskedastisitas atau DW > +2 Uji heteroskedastisitas dimaksudkan Dari proses pengujian yang untuk mengetahui apakah variasi absolut dilakukan peneliti nilai DW = 1,757 sama / tidak sama untuk semua pengamatan. sehingga dapat dinyatakan tidak terjadi Salah satu pendekatan yang digunakan untuk autokorelasi mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas diantara -2 dan +2 atau -2 < DW < +2. yaitu Uji Analisis Linier Berganda dengan melihat pola gambar Scatterplot model tersebut. karena Adapun Gambar 1 Uji Heteroskedastisitas nilai hasil DW berada pengolahan data adalah sebagai berikut : Tabel 1 Hasil Analisis Linier Berganda Variabel Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa pola penyebaran titik – titiknya menyebar dan tidak berkumpul di titik tertentu, dikatakan sehingga terbebas data dari Konstanta 0,209 Produk 0,929 Price 0,181 Place 0,097 Promotion 0,019 R 0,745 R Squere 0,555 Adjusted R Squere 0,536 Std. Error of the Estimate 0,34129 Dari tersebut Nilai Koefisiensi tersebut dapat ditulis persamaan regresi sebagai berikut gejala heterokedastisitas Y = 0,209 + 0,929 X1 + 0,181 X2 + 0,097 Uji Autokorelasi X3 + 0,019 X4 Salah satu ukuran Nilai dalam konstanta sebesar 0,209 masalah menunjukkan yaitu jika variabel Produk autokorelasi adalah dengan menggunakan (X1), Price (X2), Place (X3), Promotion uji bedasarkan (X4), diasumsikan sama dengan nol, maka ketuntasan sebagai berikut: (1). Terjadi diprediksikan variabel loyalitas (Y) adalah autokorelasi positif jika nilai DW dibawah - sebesar 0,209. menentukan ada Durbin-Watson tidaknya (DW) Nilai 2 atau DW < -2, (2). Tidak terjadi koefisien regresi variabel autokorelasi jika nilai DW berada diantara - produk (X1) sebesar 0,929. Artinya jika 2 dan +2 atau -2 < DW < +2, (3). Terjadi unsur produk (X1) naik satu satuan maka 7 variabel loyalitas (Y) akan mengalami Menentukan besarnya F Tabel pada perubahan sebesar 0,929 satuan dengan penelitian ini, F Tabel ditentukan dengan anggapan variabel lainnya tetap. taraf Nilai koefisien regresi variabel price signifikasi 5% (0,05), maka diperoleh F Tabel sebesar 2,305 , (c). (X2) sebesar 0,181. Artinya jika unsur price Menentukan kriteria pengujian jika F (X2) berubah satu satuan maka variabel hitung loyalitas (Y) akan berubah 0,181 satuan < F tabel (2,305), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel dengan anggapan variabel lainnya tetap. bebas tidak mempunyai pengaruh yang Nilai koefisien regresi variabel place (X3) sebesar 0,097. Artinya jika unsur place signifikan (X3) berubah satu satuan maka variabel secara simultan, jika F hitung > F tabel loyalitas (Y) akan berubah 0,097 satuan (2,305), maka Ho ditolak dan Ha dengan anggapan variabel lainnya tetap. diterima, Nilai koefisien regresi variabel terhadap artinya variabel terikan variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan promotion (X4) sebesar 0,19. Artinya jika terhadap unsur price (X4) berubah satu satuan maka variabel terikan secara simultan. variabel loyalitas (Y) akan berubah 0,9 Bedasarkan satuan dengan anggapan variabel lainnya hasil penelitian diperoleh F hitung (29,563) > F tabel tetap. (2,342), dengan taraf signifikansi 0.000 Uji F yang lebih kecil dari 0,005 atau 5%, Uji F digunakan untuk menguji maka Ho ditolak dan Ha diterima apakah variabel-variabel bebas (X1, X2, X3, X4), secara sehingga dapat disimpulkan bahwa ada bersama-sama pengaruh yang signifikan produk, price, mempunyai pengaruh yang signifikan place, terhadap variabel (Y). hipotesis adalah untuk secara simultan. Dari bi (i:1,2) = 0, artinya variabel bebas mempunyai pengaruh produk dipengaruhi mempunyai pengaruh yang signifikan pelanggan. tersebut dapat enceng gondok Di daerah Groyok Ha: bi (i,1,2) ≠ 0, artinya variabel bebas loyalitas model diartikan bahwa loyalitas pelanggan yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan, terhadap loyalitas Daerah Groyok Kabupaten Lamongan sebagai berikut: (a). Merumuskan hipotesis, Ho: tidak terhadap pelanggan produk enceng gondok Di Langkah-langkah pengujian promotion Kabupaten oleh Lamongan Marketing mix diantaranya produk (X1), price (X2), (b). 8 place (X3), Promotion (X4). Produk Kabupaten Lamongan sebesar 0,097. Hal mempunyai pengaruh positif terhadap Di ini berarti bahwa loyalitas pelanggan daerah Groyok Kabupaten Lamongan enceng gondok akan meningkat ketika sebesar 0,929. Hal ini berarti bahwa produk enceng gondok dipresepsikan loyalitas pelanggan enceng gondok akan lebih baik dari sebelumnya dan begitu meningkat ketika produk enceng gondok pila sebaliknya. Besarnya perubahan dipresepsikan dari (peningkatan atau penurunan) tersebut sebelumnya dan begitu pila sebaliknya. tergantung pada besar koefisiennya. Hal Besarnya perubahan (peningkatan atau ini dapat terjadi dengan asumsi faktor- penurunan) tersebut tergantung pada faktor besar koefisiennya. Hal ini dapat terjadi mempengaruhi dengan asumsi faktor-faktor lain (selain produk enceng gondok tidak mengalami produk) yang mempengaruhi loyalitas perubahan. lebih baik pelanggan produk enceng gondok tidak (selain place) loyalitas yang pelanggan Promotion mempunyai pengaruh mengalami perubahan. Price lain positif terhadap Di daerah Groyok pengaruh Kabupaten Lamongan sebesar 0,019. Hal positif terhadap Di daerah Groyok ini berarti bahwa loyalitas pelanggan Kabupaten Lamongan sebesar 0,181. Hal enceng gondok akan meningkat ketika ini berarti bahwa loyalitas pelanggan produk enceng gondok dipresepsikan enceng gondok akan meningkat ketika lebih baik dari sebelumnya dan begitu produk enceng gondok dipresepsikan pila sebaliknya. Besarnya perubahan lebih baik dari sebelumnya dan begitu (peningkatan atau penurunan) tersebut pila sebaliknya. Besarnya perubahan tergantung pada besar koefisiennya. Hal (peningkatan atau penurunan) tersebut ini dapat terjadi dengan asumsi faktor- tergantung pada besar koefisiennya. Hal faktor lain (selain promotion) yang ini dapat terjadi dengan asumsi faktor- mempengaruhi faktor produk enceng gondok tidak mengalami lain mempengaruhi mempunyai (selain Price) loyalitas yang pelanggan pelanggan perubahan. Uji t produk enceng gondok tidak mengalami Uji t digunakan untuk menguji perubahan. Place loyalitas mempunyai pengaruh variabel-variabel bebas terhadap pengaruh variabel terikat secara parsial. Langkah- positif terhadap Di daerah Groyok langkah adalah sebagai berikut : (a). 9 Merumuskan hipotesis, Ho: bi = (i: 1,2) = 0, bebas X3 (place) mempunyai nilai t hitung artinya secara individu tidak ada pengaruh untuk variabel place (X3) sebesar 1,158 dan yang signifikan antara Xi dengan Y, dengan nilai t tabel ( = 0,025 ) sebesar 1,984. asumsi variabel lainnya konstan, Ha: bi = (i: Karena t hitung < t tabel, maka variabel 1,2) ≠ 0, artinya secara individu tidak ada place (X2) tidak mempunyai pengaruh yang pengaruh yang signifikan antara Xi dengan signifikan Y, dengan asumsi variabel lainnya konstan. pelanggan (Y). Untuk variabel bebas X4 (b). Menghitung besarnya t tabel dengan (promotion) mempunyai nilai t hitung untuk formula, tabel variabel promotion (X4) sebesar 0,221 dan ditentukan dengan taraf signifikansi 5% nilai t tabel ( = 0,025 ) sebesar 1,984. dengan uji 2 arah, sehingga taraf signifikansi Karena t hitung < t tabel, maka variabel menjadi 2,5%. (c). Menentukan kriteria price (X2) tidak mempunyai pengaruh yang pengujian, apabila thitung < ttabel, maka Ha signifikan diterima dan Ho ditolak, yang berarti pelanggan (Y). Berdasarkan hasil penelitian, variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terlihat bahwa nilai t hitung untuk variabel yang signifikan terhadap variabel terikat, produk Apabila thitung > ttabel, maka Ha ditolak Sedangkan nilai t tabel (a = 0,025) = 1,984. dan Ho diterima, yang berarti variabel bebas maka diperoleh t hitung > t tabel, sehingga mempunyai dapat pada penelitian pengaruh ini, yang t signifikan terhadap terhadap (X1) dikatakan adalah variabel loyalitas variabel loyalitas sebesar 7,064 variabel produk (X1) terhadap variabel terikat. (d). Kesimpulan mempunyai Pengujian penelitian, terhadap variabel loyalitas pelanggan (Y). terlihat bahwa nilai t hitung untuk variabel Untuk variabel bebas X2 (price) mempunyai produk 7,064 nilai t hitung untuk variabel price (X2) Sedangkan nilai t tabel ( = 0,025) = 1,984. sebesar 1,245 dan nilai t tabel (a = 0,025 ) berdasarkan (X1) adalah hasil sebesar maka diperoleh t hitung > t tabel, sehingga dapat dikatakan mempunyai yang yang signifikan sebesar 1,984. Karena t hitung < t tabel, variabel produk (X1) pengaruh pengaruh maka variabel price (X2) tidak mempunyai signifikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel terhadap variabel loyalitas pelanggan (Y). loyalitas pelanggan (Y). Untuk variabel Untuk variabel bebas X2 (price) mempunyai bebas X3 (place) mempunyai nilai t hitung nilai t hitung untuk variabel price (X2) untuk variabel place (X3) sebesar 1,158 dan sebesar 1,245 dan nilai t tabel ( = 0,025 ) nilai t tabel (a = 0,025 ) sebesar 1,984. sebesar 1,984. Karena t hitung < t tabel, Karena t hitung < t tabel, maka variabel maka variabel price (X2) tidak mempunyai place (X2) tidak mempunyai pengaruh yang pengaruh yang signifikan terhadap variabel signifikan loyalitas pelanggan (Y). Untuk variabel terhadap variabel loyalitas pelanggan (Y). Untuk variabel bebas X4 10 (promotion) mempunyai nilai t hitung untuk terhadap Y (loyalitas pelanggan), sehingga variabel promotion (X4) sebesar 0,221 dan dapat disimpulkan bahwa beberapa faktor nilai t tabel (a = 0,025 ) sebesar 1,984. tersebut yang terdiri dari produk, price, Karena t hitung < t tabel, maka variabel place, promotion mempunyai pengaruh yang price (X2) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada signifikan produk enceng gondok Di daerah Groyok terhadap variabel loyalitas Kabupaten Lamongan secara simultan. pelanggan (Y). Pembahasan pada penelitian ini Hasil penelitian ini sesuai dengan didasarkan dengan melihat hasil pengujian pendapat Shellyana dan Basu, 2002, Salah hipotesis dari uji F dan uji t yang dianalisis satu faktor penting yang dapat membuat menggunakan model regresi linier berganda, pelanggan karena hasil pengujian hipotesis dari uji F Kualitas jasa ini mempunyai pengaruh dan uji t dapat digunakan untuk menarik terhadap kepuasan pelanggan (Anderson dan kesimpulan Sullivan yang diperoleh setelah Mix Terhadap Produk diketahui bahwa kualitas dapat jasa untuk yang berkualitas rendah akan dapat Jika kualitas diperhatikan, bahkan diperkuat bersama-sama dengan periklanan yang intensif, loyalitas berganda secara Pemasar jasa. menanggung resiko pelanggan tidak setia. Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis kualitas mengembangkan loyalitas pelanggannya. Loyalitas Pelanggan Secara Simultan menggunakan adalah 1993). meningkatkan melakukan penelitian. Marketing puas produk pelanggan akan lebih mudah diperoleh. (X1), price (X2), place (X3), Promotion Kualitas dan promosi menjadi faktor kunci (X4) memiliki pengaruh yang signifikan untuk menciptakan terhadap loyalitas pelanggan pada produk jangka panjang. enceng menunjukkan (simultan) variabel bebas yaitu gondok Di Daerah Groyok loyalitas pelanggan Beberapa penelitian bahwa menjadi yang menunjukkan bahwa nilai f hitung > f berkualitas tabel. Besarnya nilai f. hitung sebesar 29,563 tersebut ditawarkan dengan harga yang dan nilai f tabel (2,305) dan pada taraf bersaing (Dharmmesta, 1999). Selain itu, signifikansi 0,000 yang nilainya lebih kecil menurut Cleland and Bruno, 1996 (dalam dari 0.05 atau 5%. Hal ini berarti F hitung > Simamora, F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. loyalitas konsumen salah satunya adalah Jadi, X1 (produk), X2 (price), X3 (place), melalui penentuan atribut produk, penentuan X4 (promotion) pesaing. mempunyai pengaruh yang signifikan 11 tinggi pada akan Kabupaten Lamongan. Dimana hasil analisa secara bersama-sama loyal pelanggan produk-produk jika 2001:154) produk-produk untuk mengukur Signifikansi faktor yang gondok mudah diakses melalui angkutan mempengaruhi loyalitas pelanggan terhadap umum produk enceng gondok Di daerah Groyok kendaraan pribadi baik roda dua atau roda Kabupaten Lamongan empat. produk enceng yaitu bedasarkan gondok, Dari jawaban ataupun dengan Promotion menggunakan merupakan faktor responden (lampiran) dapat diketahui bahwa terakhir dalam penelitian ini. Promotion pada faktor produk enceng gondok sebesar yang dilakukan oleh para pengrajin produk 68% responden menjawab setuju (S) bahwa enceng gondok yaitu sering kali mengikuti kualitas produk enceng gondok Di daerah pameran – pameran yang dilaksanakan oleh Groyok Kabupaten Lamongan berdasarkan instansi standar kualitas yang diinginkan oleh pasar dilaksanakan oleh pihak – pihak swasta, dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh selain itu karena sudah banyak para pelanggan produk enceng gondok. mengetahui produk – produk enceng gondok Selanjutnya dari segi harga produk enceng gondok Di daerah pemerintah maupun yang yang maka banyak yang mendengar kabar melalui Groyok orang orang terdekatnya. Fruekuensi Kabupaten Lamongan, frekuensi jawaban jawaban responden sebesar 63 % menjawab responden 52 % menjawab setuju akan setuju harga yang ditawarkan pada produk enceng dilakukan oleh pengrajin enceng gondok gondok. Harga sudah maksimal untuk menarik minat untuk yang ditawarkan pada bahwa kegiatan promosi yang produk enceng gondok sepadan dengan membeli produk – produk enceng gondok. kualitas Faktor yang diinginkan oleh para Marketing Mix yang Lebih Dominan Terhadap Loyalitas Pelanggan pelanggan, karena walaupun harga yang relatif mahal dibandingkan dengan produk Berdasarkan pengujian hipotesis dari bahan baku lain selain dari enceng untuk uji t diperoleh t hitung untuk masing- gondok para pelanggan tetap percaya bahwa masing variabel yang meliputi produk produk dari enceng gondok ini mempunyai terhadap loyalitas pelanggan pada produk harga yang sesuai dengan kualitas yang enceng gondok sebesar 7,064, price terhadap ditawarkan. loyalitas pelanggan pada produk enceng Berikutnya dari segi place untuk gondok sebesar 1,245, place terhadap tempat penjualan enceng gondok Di daerah loyalitas pelanggan pada produk enceng Groyok Kabupaten Lamongan, jawaban gondok sebesar 1,158, promotion terhadap responden yang menjawab setuju sebesar 64 loyalitas pelanggan pada produk enceng % akan kemudahan dalam mendapatkan atau gondok sebesar 0,221. Variabel keterikatan membeli produk – produk enceng gondok, produk, price, place, promotion karena lokasi penjualan produk enceng loyalitas pelanggan pada produk enceng 12 terhadap gondok memiliki nilai Coefficient kebutuhan konsumen melalui pemeliharaan Standardized Beta, untuk produk sebesar hubungan yang baik. Dan memperhatikan 0,680, price sebesar 0,163, place sebesar kepada nilai dari produk atau jasa yang 0,120 sedangkan untuk promotion sebesar dihasilkan (Kotler 2000). 0,017 sehingga dapat ditarik kesimpulan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa produk memiliki pengaruh yang bahwa pelanggan akan menjadi loyal pada paling dominan terhadap loyalitas pelanggan produk-produk pada produk enceng gondok Di daerah produk-produk tersebut ditawarkan dengan Groyok uraian harga yang bersaing (Dharmmesta, 1999). tersebut menunjukkan adanya keselarasan Pengaruh kualitas terhadap loyalitas juga oleh Ron Hasty & James Reardon (1997) telah yang menyatakan bahwa loyalitas pembelian Sabihaini (2002) yang menyimpulkan bahwa yang dilakukan oleh konsumen dipengaruhi peningkatan kualitas jasa akan memberikan oleh 3 faktor, yang salah satunya adalah dampak yang baik untuk meningkatkan faktor produk (product factor), dan menurut loyalitas. Bloomer, Ruyter dan Peeters Bruno, 1996 (Simamora, 2001), untuk (1998) mendapatkan kualitas jasa memiliki menentukan loyalitas salah satunya adalah pengaruh langsung terhadap loyalitas dan melalui atribut produk, penentuan pesaing. mempengaruhi loyalitas melalui kepuasan. Dalam penelitian ini, faktor yang paling Simpulan Kabupaten Lamongan, mempengaruhi loyalitas pelanggan pada berkualitas dibuktikan oleh Dari uji F yang tinggi hasil jika penelitian telah dilakukan produk enceng gondok Di daerah Groyok dapat diketahui bahwa product, price, place Kabupaten Lamongan adalah faktor produk dan promotion berpengaruh sangat kuat dan dengan mempertimbangkan kualitas, ukuran secara bersama-sama (simultan) terhadap dan keragaman dari produk – produk dari loyalitas pelanggan enceng gondok Di enceng gondok tersebut. Daerah Groyok Kabupaten Lamongan. Dari beberapa teori di kajian pustaka Dari uji t yang telah dilakukan dapat penelitian ini menunjukkan bahwa betapa diketahui bahwa product, price, place dan pentingnya promotion faktor produk dalam mempunyai pengaruh yang mempengaruhi loyalitas pelanggan, Kotler signifikan secara parsial terhadap variabel berpendapat terikat yaitu loyalitas pelanggan enceng bahwa loyalitas konsumen upaya pencapaian merupakan tujuan gondok di daerah groyok kabupaten pemasaran pada millennium mendatang lamongan. Dan variabel Produk memiliki melalui dan pengaruh yang lebih dominan dikarenakan pemeliharaan loyalitas dengan menunjukkan produk memiliki nilai lebih yang dapat kepedulian perusahaan dalam menangani memberikan kesan yang mewah kepada upaya pembentukan 13 konsumen dalam memenuhi lifestyle enceng gondok dan bisa menggunakan mereka. media promosi berupa website atau media Saran online yang lain guna meningkatkan hasil Berdasarkan hasil penelitian diatas penjualan dan untuk mengenalkan hasil bahwa kota Lamongan merupakan pasar kerajinan yang terbuat dari bahan enceng yang potensial bagi produk enceng gondok. gondok. Untuk itu perlu rancangan khusus untuk Karena variabel produk merupakan membuat produk sesuai dengan keinginan faktor dominan dalam mempengaruhi konsumen yang ada di Lamongan dan loyalitas pelanggan maka, perlu adanya sesegera mungkin melakukan penetrasi atau perhatian khusus dari para pengrajin produk penggembangan pasar. enceng gondok selaku produsen dengan Mengingat di dalam penelitian ini meningkatkan kualitas, dan keragaman atau harga mempengaruhi keputusan pembelian, jenis produk enceng gondok sesuai dengan akan yang tetapi masih ada yang perlu dipertimbangkan kembali dan dijadikan dibutuhkan dan diinginkan oleh pelanggan. perhatian, yaitu terkait dengan tingkat harga yang variatif. Karena ada Daftar Pustaka sebagian Alma, responden yang belum mengerti dan paham dengan tingkat harga yang variatif dari produk enceng gondok. Hal ini bisa Buchari. 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Cetakan Keenam. Alfabeta. Bandung. Anderson, E.W. and Sullivan, M.W. 1993. “The Antecedents and Consequences of Custemer Satification for Firm”. Marketing Science. Vol 12. dilakukan dengan meningkatkan promosi baik melalui pameran, akan tetapi untuk harga perlu disosialisasikan kembali kepada Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka cipta. masyarakat agar masyarakat mengetahui variasi harga produk enceng gondok ini, Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo Jakarta mengingat persaingan bisnis sekarang ini lebih menekankan pada strategi penetapan harga. Bloemer, Josee, Ko de Ruyter, Pascal Peeters, 1998. “Investigating Drivers of Bank Loyalty: The Complex Relationship Between Image, Service Quality, and Satisfaction”. International Journal of Bank Marketing, Vol 16. Issue 7 Date. Untuk promosi perlu ditingkatkan lagi mengingat para konsumen masih menggunakan media promosi konfensional sebagai upaya menghadapi persaingan bisnis dan mempertahankan para konsumen. Dharmmesta, B.S. 1999. Loyalitas Pelanggan : Sebuah Kajian Konseptual Sebagai Panduan Bagi Harus adanya inovasi baru terhadap produk-produk yang terbuat dari bahan 14 Peneliti Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 14, No. 3. Hasty, Ron. Reardon, James. 1997. “Retail Manajemen”. International Edition. Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Jakarta. Bumi Aksara. Kotler, Philip dan Amstrong. 2001. DasarDasar Pemasaran. Edisi 9. Jakarta: Indeks. Kotler, Philip. 2004. Manajemen Pemasaran. Edisi 11 (bahasa Indonesia). Jilid 1. Jakarta: Indeks. Kotler, Philip dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12 (bahasa Indonesia). Jilid 1. Jakarta: Indeks. Marketing Association/AMA. 2004. American Marketing Association Releases New Definition for Marketing. Orlando, Florida. Tandjung, Jenu Widjaja. 2004. Marketing Management Pendekatan Pada Nilai – Nilai Pelanggan. Bayumedia. 15