9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Public Relations 2.1.1 Pengertian

advertisement
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Public Relations
2.1.1
Pengertian Public Relations
Menurut Scott M.Cutlip dan Allen H. Center dalam bukunya berjudul
Effective Public Relations, mengatakan bahwa ”Public relations is the
management function that establishes and maintains mutually beneficial
relationships between an organizations and the publics on whom its success or
failure depends.2
Jadi keberhasilan suatu perusahaan atau kegagalan suatu perusahaan,
bergantung pada publik suatu perusahaan. Oleh sebab itu, merupakan tugas dan
tanggung jawab seorang humas atau departemen humas dalam membina
hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya, baik internal maupun
eksternal, karena pada dasarnya tujuan dari kegiatan Public Relations (PR)
adalah menciptakan dan membina hubungan yang baik antara organisasi dengan
publiknya.
Menurut Baskin, Aronoff & Lattimore mendefinisikan humas sebagai
berikut :
Public relations is a management function that helps achieve
organizational objective, define philosophy, and facilitate organizational change.
Public Relations practitioners communicate with all relevant internal and
2
Scott M.Cutlip, Allen H. Center dan Colem M.broom. Op. Cit. Hal. 6
9
10
external publics to develop positive relationship and to create consistency
between organizational goals and societal expectations. Public Relations
practitioners develop, excute, and evaluate organizational programs that
promote the exchange of influence and understanding among an organization’s
constituent parts and publics.3
Definisi tersebut menekankan banyak hal yang harus dilakukan oleh
Praktisi
humas,
Pada
dasarnya
Public
Relations,
seperti
namanya
mengimplikasikan adalah usaha untuk membangun hubungan yang harmonis
antara organisasi dengan publik-publiknya (relations with publics)
Sedangkan definisi Public Relations diungkapkan oleh DeFleur dan
Dennis sebagai berikut :
“Merupakan konsep komunikasi, dimana individu atau unit-unit
masyarakat berupaya untuk menjalin relasi yang terorganisasi dengan berbagai
kelompok atau public untuk tujuan tertentu” 4
Menurut Institute of Public Relations (IPR) yang dikutip oleh Frank
Jefkins bahwa “Praktek Humas atau PR adalah keseluruhan upaya yang
dilangsungkan
secara
terencana
dan
berkesinambungan
dalam
rangka
menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu
organisasi dengan segenap khalayaknya.5
Dari pengertian ini penulis dapat memahami bahwa praktek humas
merupakan suatu rangkaian kegiatan atau program terpadu yang berlangsung
3
I Gusti Ngurah Putra, Manajemen Hubungan Masyarakat, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta,1999, Hal.2
Iriantara,Yosal, Manajemen Strategis Public Relations, Jakarta, Ghalia Indonesia, 2004, hal 22
5
Ibid. Hal. 8
4
11
secara berkesinambungan dan teratur untuk kemudian menciptakan dan
memelihara saling pengertian antara organisasi dengan publiknya.
Dari
definisi-definisi
humas
yang
disebutkan
diatas,
penulis
menyimpulkan kesamaan-kesamaan yang ada, bahwa yang dimaksud dengan
humas adalah keseluruhan upaya yang dilakukan melalui komunikasi yang
terencana dan berkesinambungan antara suatu organisasi dengan publiknya baik
internal maupun eksternal untuk menciptakan dan membina saling pengertian
antara keduanya sehingga tercipta suatu hubungan harmonis.
Oleh karena itu Public Relations mempunyai fungsi timbal balik, keluar
dan kedalam. Keluar artinya seorang Public Relations officer harus
mengusahakan tumbuhnya sikap gambaran (image) masyarakat yang positif
terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasi. Ke dalam artinya berusaha
mengenali dan mengindentifikasi hal-hal yang dapat menimbulkan sikap dan
gambaran yang negatif (kurang menguntungkan) dalam masyarakat.6
Adapun
ruang
lingkup
tugas
Public
Relations
dalam
sebuah
organisasi/lembaga antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut : 7
1. Membina hubungan ke dalam (public internal)
Yang dimaksud dengan publik internal adalah public yang menjadi
bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang PR
harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan
gambaran negatif didalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan
oleh organisasi. Pihak-pihak yang berada di dalam organisasi atau
6
F. Rachmadi,Public Realtions. Dalam teori dan Praktek, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1994) Hal.
22
12
perusahaan antara lain : pemegang saham, manajemen/top manajemen,
karyawan dan keluarga karyawan.
2. Membina hubungan keluar (publik eksternal)
Yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat).
Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif
terhadap lembaga yang diwakilinya. Publik eksternal yang dimaksud
disini adalah nasabah.
2.1.2 Peran dan Fungsi Public Relations
Public Realtions banyak dipraktekkan diberbagai organisasi untuk
menunjang manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif.
Kontribusinya sangat penting bagi keberhasilan suatu organisasi, bahkan sebagai
alat manajemen, yang secara struktural merupakan bagian internal dari organisasi.
Public Relations berperan sangat aktif dan turut menentukan keberhasilan
organisasi mencapai visi, misi dan tujuan bersama dalam mencapai visi misi
perusahaan.
Seperti konsep dalam ranah ilmu komunikasi lainnya, Public Realtions
memiliki peranannya sendiri, secara garis besar menurut Rosady Ruslan,
perannya adalah sebagai berikut :
1. Communicator
Artinya Public Relations memiliki kemampuan sebagai komunikator,
baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui media cetak
7
Op. Cit. Hal. 23
13
maupun elektronik dan lisan (spokeperson) atau tatap muka dan
sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai mediator dan
sekaligus persuador.
2. Relationship
Yaitu peran Public Relations dalam membangung hubungan yang
positif antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan
eksternal. Peran Public Relations juga berupaya menciptakan saling
pengertian, kepercayaan, dukungan, kerjasama dan toleransi antara
kedua belah pihak tersebut.
3. Back Up Management
Yaitu peran Public Relations dalam melaksanakan dukungan
manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti manajemen promosi,
pemasaran, operasioanal, personalia dan sebagainya untuk mencapai
tujuan
bersama
dalam
suatu
kerangka
tujuan
pokok
perusahaan/organisasi.
4. Good Maker Image
Yaitu menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi,
reputasi, dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas public
relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun
citra atau nama baik lembaga/organisasi dan produk yang diwakilinya.8
8
Rosady Roesland, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi.
Rajagrafindo Persada, Jakarta 2005, hlm 34.
14
Peran Public Relations menurut Philip Lesly : “PR have the role being
always in the middle private between their client/employers and their publics.
They must be ettuned to the thinking and needs of organizations. They serve or
they can not serve well. They must be ettuned to the dynamics and the needs of
the publics so they can interpret the publics to the clients, as well as interpret the
clients to the publics.9
Pengertian Public Relations diatas yakni Public Relations harus benarbenar
berperan
netral
dan
mengusahakan
agar
kedua
belah
pihak
(clients/employers) sama-sama merasa diuntungkan. Public Relations harus
benar-benar menjadi mata dan telinga yang baik bagi perusahaan, maupun
publiknya. Public Relations juga harus mampu menangkap pemikiran dan
kebutuhan masing-masing pihak agar melalui Public Relations kedua belah pihak
dapat saling mengerti dan memahami keadaan masing-masing.
Ketika Public Relations menjalankan tugas dan operasionalnya, baik
sebagai komunikator, mediator maupun organisator menurut Onong Uchjana
Effendy adalah :
a) Menunjuk kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi
b) Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan public internal dan
public eksternal
c) Menciptakan hubungan harmonis dua arah dengan menyebarluaskan
informasi dan organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini kepada
organisasinya.
9
Lesly Philip, Everything You Wanted to Know About PR, SS. Mubarak & Brothers, PTE LTD, Singapore,
1999, Hal. 3
15
d) Operasionalisasi dan organisasi Public Relations adalah bagaimana
membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya untuk
menengah terjadinya rintangan psikologis baik yang ditimbulkan dari
pihak organisasi maupun publiknya. 10
Dilihat dari begitu banyaknya pihak yang berhubungan dengan perusahaan
maka harus mendapatkan perhatian khusus dari Public Relations. Public Relations
harus mampu mengusahakan agar kelompok yang bersangkutan mempunyai
hubungan yang harmonis dengan perusahaan.
Sedangkan fungsi Public Relations yang dikutip dari Scott M.Cutlip dan
Allen Center adalah sebagai berikut :
1) Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.
2) Menciptakan
komunikasi
dua
arah
secara
timbal
balik
dengan
menyebarkan informasi dari perusahaan kepada public dan meyalurkan
opini public pada perusahaan.
3) Melayani public dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi
untuk kepentingan umum.
4) Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan public, baik
internal maupun eksternal.11
Pada dasarnya kegiatan Public Relations bertujuan untuk menanamkan dan
mendapat pengertian, penghargaan, dan kepercayaaan dari public perusahaan
yang bersangkutan, baik public internal maupun eksternal yang pada akhirnya
dapat tercipta opini/pendapat public yang baik bagi kelanjutan perusahaan
10
Onong U. Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Komunikasiologis, Bandung,PT. Remaja Rosdakarya,
1992, Hal. 46
16
tersebut. Dukungan positif terhadap publik terhadap perusahaan tentunya tidak
akan muncul begitu saja, untuk itu perusahaan melalui Public Relations bekerja
keras dan harus mampu menetapkan, merancang, melaksanakan programprogram yang dapat menciptakan pengertian dan dukungan publik. Upaya-upaya
menuju hal tersebut harus dijembatani dengan komunikasi. Melalui komunikasi
diharapkan tercipta hubungan baik antara perusahaan dan publiknya.
Dalam suatu manajemen komunikasi, yaitu mengadakan hubungan timbal
balik (two ways communications) tersebut merupakan alat yang sekaligus
memperlancar fungsi dan peranan Public Relations dalam hal penyampaian pesan,
informasi, publikasi dan sebagainya. Jadi peranan komunikasi timbal balik
tersebut didalam suatu aktivitas manajemen organisasi, biasanya pada perusahaan
besar diserahkan atau diselesaikan oleh Public Relations. Dari peranan yang
dilaksanakan
tersebut,
Public
Relations
akan
melakukan
fungsi-fungsi
manajemen organisasi secara optimal. 12
Untuk mendukung komunikasi Public Relations baik kedalam maupun
keluar perusahaan, Public Relations harus memiliki pengetahuan dan
kemampuan untuk melakukan transaksi dengan menjalin berbagai hubungan
yang bersifat kompleks (rutin) dan penting dalam organisasi perusahaan. Public
Relations harus menyatakan dengan jelas apa yang mereka ingin kerjakan,
membuat pekerjaan secara sistematis, dan mengukur suatu keberhasilan.13
11
Frida Kusumastuti, Dasar-dasar humas, Ghalia Indonesia & UMM Press, New York, 2002, hal. 23-24
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi), PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 1999, (Pendahuluan XIX)
12
17
2.1.3 Aktivitas Public Relations
Seorang profesional Public Relations, Dr Carter Mcnamara membuat
definisi yang lebih menunjuk tujuan aktivitas Public Relations yaitu :
”Sebagai ”aktivitas berkelanjutan untuk memahami perusahaan memiliki
citra yang kuat di mata publik”14
Sedangkan definisi Public Relations menurut Cutlip, Center and Brown
menyebutkan :
”Public Relations is the distinctive management function which help establish and
mutual lines of communications, understanding, acceptance and cooperations
beetwen on organizations and its public (Public Relations adalah fungsi
manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam
komunikasi, pemahaman, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dengan
publiknya)”15
Dalam hal ini sangat dipahami bahwa Public Relations merupakan salah
satu posisi yang memiliki peran yang penting dalam berbagai aktivitas yang
diselenggarakan demi mencapai tujuan suatu perusahaan. Selain itu peran seorang
Public Relations sangat berhubungan dalam hal pembentukan sebuah citra positif
ataupun nama baik perusahaan khususnya di mata khalayaknya.
Dalam pelaksanaannya kegiatan Customer Relations bukan merupakan
tanggung jawab humas saja, tetapi merupakan tanggung jawab semua staff yang
13
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, PT. Remaja Rosdakarya 2002,
Hal.88
15
Jefkins, Frank, Public Relations, Jakarta, PT Erlangga, 1994, hal.8
18
memberikan pelayanan kepada nasabah dan berhubungan langsung dengan
nasabah. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Oemi Abdulrahman :
”Para karyawan yang berhubungan langsung dengan publik harus selalu
bersikap ramah, sopan, dan selalu mendengarkan apa yang dikatakan dan
dinyatakan public kepadanya, sabar dalam melayani mereka dan jangan
menangguhkan pelayanan yang dapat dilakukan dengan segera.16
Kegiatan Customer Relations diadakan untuk menjalin hubungan yang
baik dengan nasabah dan tujuannya adalah memberikan kepuasaan kepada para
nasabah. Untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dibutuhkan pelayanan
prima, karena itulah banyak organisasi berpedoman pada kualitas pelayanan prima
dalam melayani nasabahnya. Kepentingan nasabah apabila direalisasikan maka
dapat disebutkan sebagai kriteria kepuasan yang ditujukan berdasarkan kualitas,
dan pelayanan. 17
2.2
Eksternal Relations
Setiap orang memiliki sendiri khalayak khususnya. Kepada khalayak
terbatas itulah Public Relations senantiasa menjalin komunikasi, baik secara
internal maupun eksternal. Publik eksternal adalah orang-orang atau pihak-pihak
yang memiliki kepentingan baik langsung maupun tidak langsung dengan
organisasi namun posisinya berada diluar struktur organisasi.
18
Untuk
kepentingan, kemajuan dan kelangsungan suatu organisasi perusahaan, para
16
Singarimbun, Masri, Ide-ide penelitian Survei, hal. 3
Kartono, Kartini, Pengantar Antropologi, hal. 116
18
Rhenald Kasali, “Manajemen Public Relations”, Graffiti, hal.11
17
19
pelanggan eksternal harus selalu diperhatikan dengan baik dan dilayani secara
layak.
Publik eksternal terdiri dari bermacam-macam segmentasi dengan tingkat
pendidikan, pendapatan, tingkat kehidupan dan sebagainya yang berbeda satu
dengan lainnya. Tentu saja dalam menghadapi publik eksternal seorang public
relations harus memiliki strategi yang berbeda pula, sesuai dengan karakteristik
segmennya, demikian juga ketika harus berhubungan dengan pelanggannya.
Tindakan-tindakan yang diarahkan kepada pelanggan eksternal dapat
disebut juga sebagai eksternal public relations, yaitu kegiatan yang ditujukan
untuk mempererat hubungan atau memelihara loyalitas nasabah dengan cara
membentuk opini public yang positif terhadapa organisasi/perusahaan. 19
Menurut F.Rachmadi salah satu tujuan eksternal relations adalah :
” Mempererat hubungan dengan orang-orang di luar perusahaan sehingga
akan terbentuk opini yang menguntungkan terhadap perusahaan tersebut.
Tugasnya adalah mengadakan komunikasi dua arah yang sifatnya informative dan
persuasive kepada publik luar. Informasi harus diberikan dengan jujur,
berdasarkan fakta dan harus diteliti, karena public mempunyai hak untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya tentang sesuatu yang menyangkut
kepentingannya. 20
Masing-masing public eksternal mempunyai kepentingan yang berbeda
organisasi, sehingga pendekatannya perlu berbeda satu dengan lainnya, ekternal
relations yang public relations lakukan dapat kita lihat seperti dibawah ini :
19
Atep Adya Barata, op.cit.hal. 203
20
1) Konsumen/pelanggan (customers), yaitu hubungan antara perusahaan
dengan para pelanggan atau klien dengan tujuan untuk menjalin,
memelihara, dan memperbaiki hubungan yang harmonis dan saling
pengertian serta kerjasama yang baik antara perusahaan dan publiknya
2) Masyarakat (community), yaitu hubungan dengan masyarakat sekitar.
Dengan saling mengenal antara Public Relations dengan penduduk sekitar
akan mudah diselesaikan apabila timbul suatu masalah yang menyangkut
kepentingan penduduk dalam kaitannya dengan orang ditempat Public
Relations bekerja. Dalam hubungan ini komunikasi amat berperan, 21
3) Pemerintah (goverment), yaitu hubungan dengan organisasi atau instansi
pemerintah. Tujuan hubungan tersebut ialah, di satu pihak melancarkan
hubungan
kerja
bilamana
suatu
ketika
diperlukan,
memperlicin
permohonan kala sewaktu-waktu diajukan, mempermudah pemecahan
masalah jika suatu saat tejadi salah pengertian. 22
4) Media massa (pers), yaitu hubungan dengan media. Tujuan pokok
diadakannya hubungan pers adalah menciptakan ”pengetahuan dan
pemahaman”, jadi jelas bukan semata-mata untuk menyebarkan suatu
pesan
sesuai
dengan
keinginan
perusahaan
atau
klien
demi
mendapatkan ”suatu citra atau sosok yang lebih indah dari pada aslinya
dimata umum”. Tidak seorangpun yang berhak mendikte apa yang harus
20
F. Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek, PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakara, 1994. Hal.
53
21
Willbur J. (Bill) Peak dalam prof. Onong Uchajana Effendy MA, Hubungan Masyarakat (suatu studi
komunikologis), PT. Remaa Rosdakarya, Bandung, 1992. Hal. 114.
22
Onong Uchjana Effendy, op.cit, hal. 18
21
diterbitkan untuk disiarkan oleh media massa, setidak-tidaknya di
masyarakat yang demokratis. 23
5) Pemasok (supplier), yaitu hubungan dengan para pemasok perusahaan.
6) Distributor yaitu hubungan dengan para distributor yang sedikit banyak
membantu jalanya aktivitas perusahaan
7) Pesaing (competitor), yaitu hubungan dengan pesaing. Tugas Public
Relations disini adalah meyakinkan para manajer bahwa dalam batas-batas
tertentu perusahaan dapat memanfaakan pesaing, yang disebut marketing
control (mengukur efisiensi perusahaan dalam keadaan yang di tawarkan
pesaing).
8) Lembaga Pendidikan (academic community), yaitu hubungan dengan
lembaga pendidikan.24
Hubungan-hubungan tersebut diatas harus tetap dibina sebaik mungkin,
sehingga
terjalin
hubungan
yang
harmonis
agar
perusahaan/organisasi
memperoleh penilaian yang positif.
Dalam membina hubungan dengan public eksternal itu setidaknya ada dua
bentuk kegiatan public relations yang dilakukan, yakni kegiatan komunikasi dan
non komunikasi. Kegiatan komunikasi tersebut biasanya berupa penyebaran
informasi, pandangan organisasi atas suatu masalah, data atau fakta. Sedangkan
kegiatan non komunikasi itu, yang antara lain dilakukan dalam community
relations merupakan tindakan untuk memperbaiki kualitas hidup komunitas atas
23
Frank Jefkins, op.cit, hal. 99
22
peran serta organisasi, seperti membangun fasilitas publik, upaya pengembangan
masyarakat (community development) dan kegiatan sosial.
2.3
Hubungan Baik Dengan Pelanggan
Pada hakekatnya hubungan dengan pelanggan adalah segala kegiatan yang
dilakukan oleh Humas untuk memberi kepuasaan kepada pelanggan dan untuk
mewujudkan suatu pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Para pelanggan atau
konsumen adalah publik yang menentukan bagi kelangsungan organisasi.
Pelanggan merupakan salah satu asset perusahaan yang paling berharga,
mereka merupakan sumber penjualan ulang karena hanya membutuhkan waktu
dan pengeluaran yang sedikit untuk mempertahankan seorang pelanggan
daripada materi mencari pelanggan baru.
Definisi pelanggan menurut Endar Sugiarto adalah orang yang datang
kepada anda ( para petugas) dengan maksud, tujuan, dan harapan tertentu serta
ingin memperoleh apa yang diinginkan dengan cara yang menyenangkan. 25
Kegiatan membina hubungan dengan pelanggan bukan hanya merupakan
tanggung jawab Humas saja, tetapi juga merupakan tanggung jawab setiap staff
yang memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Terciptanya hubungan yang baik dengan pelanggan merupakan hal yang
penting dilaksanakan bagi suatu organisasi dalam menjalain komunikasi dan
kerjasama dengan pelanggan. Organisasi berusaha meningkatkan kepercayaan
24
Rhenald Kasali.op.cit.hal.79
Endar Sugiarto, Psikologi Pelayanan Prima Dalam Industri Jasa. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta, 1999
25
23
pelanggan dengan cara memberikan pelayanan sebaik-baiknya dan pelanggan
akan merasa sangat dihargai.
Fungsi utama dari kegiatan humas dengan pelanggan adalah tetap menjalin
hubungan baik untuk jangka panjang dengan pelanggan secara keseluruhan dan
menanamkan kepercayaan pada pelanggan akan produk yang dihasilkan oleh
perusahaan.
Tujuan dilakukannya hubungan dengan pelanggan menurut H. Frazier
Moore,PhD, adalah :
1. Menentukan apa pelanggan memikirkan dan membicarakan kebijakan
tindakan, produk pelayanan perusahaan.
2. Memahami semua pernyataan yang dibuat untuk para pelanggan tentang
harga, nilai, pelayanan dan kualitas.
3. Meningkatkan pelayanan pelanggan dengan penanganan yang lebih
memuaskan atas dasar keluhan, dengan analisis kebutuhan untuk
mengetahui penyebabnya dan dengan memperbaiki kekukarangan dalam
operasi, kebijaksanaan utnuk mencegah timbulnya keluhan-keluhan
tersebut.
4. Memperoleh pemahaman tentang produk dan pelayanan.
5. Mendidik karyawan untuk memberi pelayanan yang tepat, cepat, sopan
dan ramah, kepada pelanggan.
6. Menyebar informasi pada publik tentang produk, pelayanan, kebijaksanaan.
7. Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan produk dan pelayanan.
24
8. Menghasilkan produk dan pelayanan yang lebih memusat pada para
pelanggan melalui penelitian dan pemahaman produk.26
Menurut Kim Horison, keuntungan uang diperoleh organisasi atau
perusahaan dalam memberikan hubungan baik dengan pelanggannya, adalah
meningkatkan pemahaman dan perhatian mengenai perusahaan usaha organisasi
dalam ruang lingkup dan memperbaiki kredibilitas dan meningkatkan
pengambilan keputusan.27
Sebuah perusahaan harus mengutamakan pelanggan agar perusahaan
mendapat perhatian lebih atau dukungan dari pelanggannya. Hal ini bukan hanya
dilakukan oleh pihak Humas perusahan itu, tapi harus dilakukan oleh seluruh
karyawan perusahan tersebut.
Hubungan dengan pelanggan (Customer Relations) terkait
erat
dengan
usaha Humas mengembangkan good image perusahaan. Segala macam kegiatan
Humas dengan pelanggan pasti membawa nama perusahaannya. Oleh karena itu,
semua peranan Humas harus bisa menimbulkan dampak positif. Alasan mengapa
diadakannya Customer Relations, adalah :
a. Pelanggan merupakan aset perusahaan yang paling berharga.
b. Sumber penjualan ulang dan sumber utama pelanggan baru.
c. Biaya dan waktu yang digunakan lebih sedikit untuk mempertahankan
pelanggan lama dibandingkan pelanggan baru. 28
26
Frazier Moore, Penyunting : Effendy, Onong U, Humas Prinsip, Kasus, dan Masalah. PT.
Remaja Rosdakarya. Bandung,1998.
27
Kim Harison, Strategic Public Relations : A Protical Guide to Succes. Second Edition.
Australia : Vineyard Publishing Pty.Ltd.2001. Hal 341 dikutip dari skripsi :Djum, Kartini :
Kegaitan Communty Realtions TPI. Hal. 23.IISIP. Jakarta.2002
28
Philips Kotler, Manajemen Pemasaran Jilid 2, Prenhallindo, Jakarta, hal. 690.
25
Sasaran dari kegiatan Customer Relations adalah konsumen atau
pelanggan perusahaan. Dalam pelaksanaan fungsi Humas, konsumen
dipandang sebagai suatu kesatuan dengan perusahaan yang memberi
manfaat timbal balik. Hubungan timbal balik itu dimaksudkan bahwa
konsumen adalah komunitas suatu organisasi yang saling berinteraksi. 29
Kegiatan Customer Relations diadakan untuk menjalin hubungan
baik dengan pelanggan, dan tujuannya memberikan kepuasaan pada para
pelanggan.
Untuk
memberikan
kepuasaan
pelanggan
dibutuhkan
pelayanan prima, karena itulah banyak perusahaan berpedoman pada
kualitas pelayanan prima (Service of Excellence). Service of Excellence
atau kualitas pelayanan prima bukan hanya sebagai slogan yang dibesarbesarkan belaka, tapi benar-benar ditujukan kepada semua pelanggan.
Kepentingan pelanggan apabila direalisasikan maka dapat disebut sebagai
kriteria kepuasan yang ditujukan berdasarkan kualitas, pelayanan, dan
lokasi.30
2.4
Aktivitas Customer Relations
2.4.1
Pengertian Aktivitas
Kegiatan
customer
relations
selalu
terdapat
didalam
setiap
lembaga/organisasi/perusahaan, walaupun organisasi customer relations itu
didalamnya mungkin tidak ada. Ini disebabkan customer relations itu tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan manajemen. Oleh karena itu J.C Seidel, seorang Public
29
Philip Kotller,Op.Cit
26
Relations Director pada Division of Housing di New York menyatakan sebagai
berikut,
aktivitas
adalah
suatu
kegiatan
yang
menilai
sikap
publik,
mengindentifikasi kebijaksanaan dan prosedur dari individu atau publik atau
kepentingan umum dan melaksanakan suatu program aksi dalam rangka
menanamkan saling pengertian dan penerimaan. 31
Aktivitas kegiatan Customer Relations adalah :
Membangun hubungan dengan customer (pelanggan), misalnya :
a. Memberikan layanan penjualan kepada pelanggan
b. Melakukan layanan purna jual
c. Melakukan surat menyurat (korespondensi)
d. Melakukan kegiatan pameran
e. Memberikan souvenir
f. Menyediakan produk layanan bagi pelanggan
Sebelum melakukan aktivitas customer relations menurut Scott M.Cutlip
dan Allen H. Center yang mengacu pada program keja Humas yang dimulai dari
riset, program dan perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi adalah sebagai
berikut32 :
a. Pendefinisian masalah, langkah-langkah riset ini meliputi :
Pendefinisian masalah, Penggunaan analisa SWOT sebagai langkah untuk
memperoleh data dan fakta yang diperlukan dalam melakukan aktivitas
customer relations
30
Rhenal Kasali,Op.Cit
31
Soleh Soemirat, Dasar-dasar Public Relations. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 2004 hal 12
32
Scott M,Cutlip,ET,Al, Effective Public Relations edisi Sembilan, PT Kencana Prenada Media
Group, Jakarta. 2007 hal 320
27
b. Program dan Perencanaan, proses dari perencanaan penelitian ini meliputi :
Melakukan perencanaan dengan arah yang jelas dan kongkret untuk
menghindari resiko kegagalan, Menetapkan klarifikasi rencana kegiatan
kehumasan yaitu rencana strategis (sesuai dengan kebijakan dan tujuan
jangka panjang), rencana tertentu,(rencana jangka pendek), khusus dan
terbatas), Menciptakan tujuan yang objektif, sasaran dan target yang ingin
dicapai secara jelas dan rinci, Menentukan strategi apa yang harus dilakukan
beserta alasan penggunaannya tersebut.
c. Pelaksanaan, proses pelaksanaan meliputi:
Implementasi dan melaksanakan aktivitas-aktivitas sesuai dengan program
yang sudah direncanakan, Bagaimana dan kapan aktivitas tersebut
dilaksanakan sebaiknya dilaksanakan agar efektif sehingga mampu
mempengaruhi pihak-pihak yang dianggap penting dan berpotensi untuk
membina hubungan baik dengan nasabah.
d. Evaluasi, tahap ini merupakan tahap untuk mengevaluasi hasil dari
pelaksanaan yang sudah berjalan :
Umpan balik dari pelaksanaan aktivitas yang telah dilaksanakan, Penilaian
tahap hasil dari aktivitas customer relations yang telah dilaksanakan,
Mengevaluasi keefektivitasan dari teknik-teknik manajemen dan komunikasi
yang telah dipergunakan, Mengadakan penyesuaian-penyesuaian yang
diperlukan.
28
2.4.2
Pengertian Customer (Pelanggan)
Menurut Onong Uchjana Effendy pelanggan (Customer) adalah :
”Seseorang yang karena menaruh kepercayaan penuh kepada suatu perusahaan,
badan, lembaga, dan organisasi lainnnya senantiasa mengadakan hubungan tetap
dalam kurun waktu tertentu” 33
Untuk lebih jelas mengenai definisi pelanggan ada 6 (enam) hal yang berkaitan
dengan pelanggan sebagimana dikemukakan oleh Michael LeBoeuf yaitu sebagai
berikut :34
1. Pelanggan adalah orang yang paling penting, di kantor sebagai pribadi
lewat telepon ataupun surat.
2. Pelanggan tidak bergantung kepada kita, kitalah yang bergantung pada
mereka.
3. Pelanggan bukan penggangu pekerjaan kita, merekalah yang jadi tujuan
kita bekerja. Kita tidak membuat mereka bekerja dengan melayani mereka,
mereka yang membuat kita bekerja dengan kesempatan yang diberikan
kepada kita.
4. Pelanggan bukan orang luar bagi bisnis kita, mereka merupakan bagian
kegiatan bisnis kita. Pelanggan bukan angka-angka statistik yang beku,
mereka adalah darah dan daging yang berperasaan dan punya emosi
seperti kita, juga penuh dengan bias dan prasangka.
5. Pelanggan bukan orang yang mesti kita ajak berdebat atau bertengkar.
Tak ada yang bisa menang berdebat melawan seorang pelanggan.
29
6. Pelanggan adalah seseorang yang datang membawa keinginannya kepada
kita. Tugas kita adalah menanganinya demi kemaslahantan mereka dan
kita.
Inilah mengapa pentingnya pelanggan bagi suatu perusahaan dan itu
merupakan sebab mengapa pelanggan menentukan sukses sebuah perusahaan dan
para pekerjanya. Pelanggan tetap merupakan salah satu unsur penting yang dapat
mempengaruhi
perkembangan
suatu
perusahaan
tidak
dapat
mengukur
keberhasilan yang dicapai perusahaan tersebut. Memuaskan pelanggan merupakan
pertahanan yang baik bagi suatu perusahaan untuk melawan saingan.
Apa yang diharapkan oleh para pelanggan pada suatu produk atau
pelayanan suatu perusahaan dalam betuk kerja, kenyamanan dan nilai mempunyai
pengaruh mendalam bagi keseluruhan kepuasan mereka tentang perusahaan.
Untuk membuat para pelanggan senang, suatu perusahaan harus mengerti dan
mengendalikan harapan mereka mengenai produk atau pelayanan suatu
perusahaan.
Ada dua macam jenis pelanggan, yaitu :35
a. Pelanggan Aktif (Acktive Customer)
Adalah orang atau perusahaan yang telah melakukan pembelian barang
atau jasa dari perusahaan dalam periode tertentu.
b. Pelanggan Tidak Aktif (Inactive Customer)
33
Onong U Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis. PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung. 1999. Hal 7
34
Michael LeBoeuf, Customer is Key. 1992. Hal 100
35
Amin Widjaja Tunggal, PT.Harvanrindo, Jakarta 2000. Hal 13
30
Adalah orang-orang atau perusahaan yang telah membeli barang atau jasa
pada masa lalu, akan tetapi tidak dalam periode tertentu. Pelanggan yang
tidak aktif merupakan sumber yang penting untuk pendapatan potensial,
dan juga merupakan sumber informasi tentang apa yang perusahaan perlu
lakukan untuk mencegah pelanggan aktif menjadi loyal.
2.4.3 Pengertian dan Pentingnya Customer Relations
Customer relations merupakan salah satu kegiatan Public Relations
lakukan selain Community relations, Press relations, Media relations, Academic
Community relations, Competior relations dan Government relations. 36
Customer relations diartikan sebagai suatu kegiatan public relations
eksternal yang bertugas untuk membina hubungan harmonis antara perusahaan
dengan nasabah atau pelanggannya. Hubungan baik yang dibina dengan nasabah
merupakan salah satu kegiatan public relations yang bertujuan memperoleh
pengertian.
Pengertian dari Customer relations dapat diartikan sebagai suatu kegiatan.
Pengertian dari customer relations sendiri adalah kegiatan-kegiatan humas yang
khusus diarahkan kepada para nasabah atau khalayaknya. 37 Medianya adalah
jurnal eksternal, kunjungan kerja, penyampaian kuesioner, penyediaan pelayanan
jasa pelayanan purna jual dan sebagainya.
Onong menjabarkan sebagai berikut :
“Customer relations adalah kegiatan komunikasi secara timbal balik antara
suatu perusahaan yang diwakili oleh petugas humas dengan para nasabah dalam
36
Rhenald Kasali, op. cit. hal. 14 - 15
31
rangka membina hubungan yang akrab dengan dilandasi asas saling pengertian
dan saling percaya” 38
Menanamkan kepercayaan pelanggan atau nasabah terhadap produk atau
jasa yang dihasilkan oleh perusahaan adalah salah satu kegiatan public relations.
Akan tetapi akan lebih baik jika seluruh bagian dari peusahaan bersatu dan
merancang serta mengimplementasikan program-program tersebut. Melalui
kegiatan monitoring maka perusahaan dapat mengetahui keinginan atau
kebutuhan serta tanggapan nasabah terhadap pelayanan yang diberikan
perusahaan.
Menurut Drs. H.R Danan Djaja, customer relations merupakan salah satu
bentuk kegiatan dari humas yang kegiatannya diarahkan kepada menciptakannya
hubungan kepada publik pemakai jasa atau konsumen.39
Jika diidentifikasikan pengertian customer relations menurut Drs. H.R
Danan Djaja adalah bahwa customer relations merupakan bentuk kegiatan dari
hubungan humas dengan publik eksternalnya. Kegiatan ini dilakukan untuk
membina hubungan harmonis dan kerjasama yang baik antar Humas dengan
nasabahnya agar nasabah tersebut tidak berpaling dan tetap memakai produk atau
jasa yang ditawarkan.
Dalam bagian public relations sendiri akan lebih efektif jika ada sebuah
seksi khusus yang menangani masalah customer relations. Akan lebih baik ada
panitia melalui (Priority Banking Officer) yang befungsi untuk memuaskan
nasabah/pelanggan terutama memberikan hubungan dengan nasabah/pelanggan
37
Frank Jefkins, op.cit, Hal.353
32
pada seluruh bagian, mempersiapkan komunikasi dan mengevaluasi nasabah atau
pelanggan tersebut.
Dari ketiga definisi tersebut di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa
customer relations merupakan salah satu bentuk kegiatan eksternal Humas yang
kegiatannya diarahkan kepada menciptakan hubungan kepada public pemakai
jasa atau publik konsumen. Customer relations merupakan simpul penting.
Program customer relations semestinya berdasarkan kebutuhan nasabah serta
secara berkelanjutan meningkatkan program perusahaan seiring dengan
meningkatnya kebutuhan nasabah atas produk yang ditawarkan perusahaan.
Hubungan yang dekat dengan nasabah menjamin masuknya umpan balik
yang cepat mengenai keinginan nasabah, kedua nasabah menjadi lebih senang
dengan produk suatu perusahaan, kemudian hubungan erat dengan nasabah dapat
menjamin berkembangnya suatu perusahaan. Customer relations bertujuan untuk
mengeratkan hubungan dengan orang-orang di luar perusahaan khususnya
nasabah, sehingga dapat menjadikan opini yang bersifat favourable tentang suatu
perusahaan.
Customer Relations berkonsentrasi pada ada yang dinilai nasabah (what
customer values), bukanlah ada apa yang perusahaan ini jual. Tujuan sebenarnya
dari customer relations adalah mengelola dan mengubah atau memperkuat
perilaku.
Customer relations berkonsentrasi pada apa yang dinilai pelanggan (what
customer values), bukanlah pada apa yang perusahaan ingin jual. Tujuan
38
Onong U. Effendy, M.A, Kamus Komunikasi, CV. Mandar Maju, bandung, 1989, Hal.85
33
sebenarnya dari customer relations adalah mengelola dan mengubah atau
memperkuat perilaku pelanggan.
Berikut tahapan-tahapan dari Customer Relations menurut Frederick
Newell adalah : 40
1. Mengindentifikasi nilai konsumen yang tepat terhadap usaha tertentu
2. Memahami kepentingan relatif dari nilai-nilai terhadap setiap segmen
pelanggan
3. Menentukan apakah nilai-nilai tersebut akan mempengaruhi laba (bottom
line) dalam keadaan yang positif
4. Mengkomunikasikan dan memberikan nilai yang tepat terhadap setiap
segmen pelanggan dengan cara yang diinginkan pelanggan untuk
menerima informasi, dan
5. Mengulur hasil dengan tolak ukur ROI ( Return On Investment)
2.4.4. Manfaat Customer Relations
Beberapa manfaaat yang dapat di peroleh dari Customer Relations, antara
lain : 41
1. Peningkatan Pendapatan
Yaitu dengan menyediakan informasi untuk meningkatkan pendapatan dan
keuntungan perusahaan.
Upaya pemassaran juga bisa dilakukan dengan lebih komprehensif
membantu pelanggan untk mencapai ROI ( Return on Investment) yang
lebih baik. Dengan informasi yang tersedia karena intregrasi Customer
39
Bell. R, Chip, Customers As Patners Building Relationship That Last, BK Publisher, 1994, Hal.45
34
Relations ERP (Enterprise Resource Planning), perusahaan yang data
meningkatkan siklus peluncuran produk, memberikan produk yang tepat
ke pelanggan yang tepat di saat yang tepat pula.
2. Mendorong Loyalitas Pelanggan
Customer Relations memungkinkan perusahaan untuk mendayagunakan
informasi dari semua titik kontak dengan pelanggan, apakah itu via web,
call center, ataupun melalui staff perusahaan dan pelayanan di lapangan.
Konsistensi informasi ini memungkinkan penjualan dan pelayanan yang
lebih baik dengan berbagi informasi penting mengenai pelanggan tersebut.
3. Mengurangi Biaya
Customer Relations juga memungkinkan penjjualan atau pelayanan
dengan biaya lebih murah dalam sebuah skema program pemasaranyang
spesifik dan terfokus. Tertuju ke pelanggan yang tepat, pada kesempatan
yang tepat dan pada waktu yang tepat pula.
4. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Otomasi penjualan dan proses layanan dapat mengurangi resiko turunnya
kualitas pelayanan dan mengurangi beban cash flow. Penggunaan
teknologi web dan call center misalnya, akan
mengurangi hambatan
birokrasi dan biaya serta proses administratif dan transaksi untuk
meningkatkan waktu respon terhadap pelanggan, maupun siklus
pembuatan dan penjualan produk.
40
41
Amin Widjaja Tunggal, Konsep Dasar Customer Relations, PT. Harwarindo, Jakarta,2000.Hal 9
Ibid Amin Widjaja Tunggal, hal 10
35
Customer relations dalam menangani keluhan pelanggan dapat melakukan
empati dimana Customer Relations bisa menunjang kepeduliannya terhadap
konsumen, mengetahui keinginan konsumen dan menempatkan dirinya sebagai
pelanggan yang merasa tidak puas, marah dan kecewa atas pelayanan yang di
berikan.
Hamdan Adna dan Hafied Cangara, dalam bukunya yang berjudul
“Prinsip-prinsip Humas” (1996) menyatakan bahwa hubungan dengan pemakai
(customer relations) dapat di evaluasi dengan cara menanyakan hal-hal sebagai
berikut :
1. Apakah konsumen tetap menggunakan produk perusahaan
2. Bagaimana volume produk yang dikeluarkan oleh peusahaan
3. Adakah umpan bail dari konsumen, apakah itu dalam bentuk saran atau
kritik yang dikirim melalui surat, telepon, surat pembaca atau langsung
secara tatap muka.
4. Adakah pendapat kosumen diterima melalui kotak saran atau lembaga
konsumen
dengan
perusahaan
dalam
mempromosikan
kemajuan
perusahaan.
5. Adakah kunjungan yang dlakukan perusahaan terhadap konsumen
6. Bagaimana sambutan konsumen terhadap kegiatan-kegiatan yang di
lakukan oleh perusahaan yang berkaitan langsung dengan konsumen.
7. Bagaimana pengetahuan konsumen terhadap barang-barang produksi yang
dikeluarkan oleh perusahaan.42
42
Hamdan Adna dan Hafied Cangara,Prinsip-Prinsip Humas, Jakarta, 1996, Hal 84
36
2.4.5 Tujuan Customer Relations
Sebuah perusahaan jasa harus mengutamakan dan memperhatikan nasabah
atau pelanggannya agar perusahaan mendapat perhatian lebih dari nasabah atau
pelanggannya. Hal ini bukan dilakukan oleh pihak perusahaan itu tetapi oleh
seluruh karyawan.
Hubungan dengan nasabah yang baik sangat begantung pada nilai barang
atau jasa yang diberikan penyedia jasa kepada nasabah dan tanggung jawab serta
intregritas social produsen dalam peranannya sebagai perusahaan. Hubungan
dengan nasabah terkait erat dengan usaha Public Relations untuk membangun
citra positif perusahaannya. Reputasi perusahaan berkaitan erat dengan nilai
produk/jasa perusahaan dalam benak nasabah merupakan pencerminan langsung
dari gambaran produk/jasa.
Menjalin hubungan dengan nasabah sangat perlu dilakukan. Pada akhirnya
hubungan dengan nasabah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan jasa yang
diinginkan serta memuaskan bagi nasabah. Komunikasi lisan merupakan cara
paling efektif untuk menyampaikan fakta-fakta dan menciptakan pengertian
mengenai kebijaksanaan dan pelaksanaan organisasi.
Unsur fundamental dari Customer relations adalah fokus pada kebutuhan
pelanggan dan penghargaan terhadap nilai seorang pelanggan. Tujuan dari
hubungan sejati dengan pelanggan dan penghargaan terhadap nilai seorang
pelanggan. Tujuan dari hubungan yang sejati dengan pelanggan adalah
kepuasaan jangka panjang yang melampaui transaksi individual. Pelanggan tidak
37
akan berbisnis dengan perusahaan jika mereka tidak merasa puas. Pelanggan
memiliki kebebasan untuk berbisnis dengan siapapun yang mereka inginkan.
Menurut Rosady Ruslan, berikut tujuan dari Customer Relations, sebagai
berikut :
1. Dapat memberikan rasa puas dan kepercayaan nasabahnya
2. Tetap menjaga agar nasabah merasa diperhatikan dan dipentingkan
segala kebutuhan dan keinginannya.
3. Mempertahankan nasabah agar tetap loyal untuk menggunakan produk
barang atau jasa yang ditawarkan tersebut. 43
Menurut Frazier Moore tujuan dari Customer Relations adalah memenuhi
kebutuhan barang atau jasa yang diinginkan serta memuaskan bagi pelanggan.
Dibawah ini cara memberikan kepuasan bagi pelanggan.
a. Memahami kebutuhan, keingingan, dan perilaku pelanggan terhadap
barang/jasa.
b. Memenuhi kebutuhan, keinginan, selera dan harapan pelanggan.
c. Melakukan penyesuaian secara terus menerus terhadap perubahan
perilaku pelanggan.
d. Mendidik karyawan untuk memberikan pelayanan yang cepat, tepat,
sopan dan ramah kepada pelanggan.
e. Menjawab pertanyaan pelanggan mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan perusahaan, produk/jasa, pelayanan, dan manfaat produk/jasa.
43
Rosady Rusllan,Manajemen Humas dan Komunikasi : Konsepsi dan Applikasi, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2002, hal. 261
38
f. Memenuhi hak-hak pelanggan seperti keamanan produk/jasa, kejujuran
dalam iklan dan jaminan perlindungan terhadap kemungkinan yang
tidak diinginkan oleh pelanggan. 44
Pengertian kepuasan menurut Philip Kotler : “adalah tingkat pernyataan
perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan
antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapanharapan.45
Ada 3 kemungkinan tingkat kepuasaan yang dimiliki oleh pelanggan :
1. Jika performance produk berada dibawah harapannya, maka ia akan
menjadi tidak puas.
2. Jika performance produk cocok dengan harapannya, maka ia akan puas.
3. Jika performance produk melebihi harapannya, maka ia akan merasa
sangat puas. 46
Harapan pelanggan dipengaruhi oleh pengalaman pembelian sebelumnya,
nasehat dari teman atau kolega serta janji dan informasi pemasar dan pesaingnya.
Apabila pemasar memberikan harapan terlalu tinggi, para pembeli
kemungkinan besar akan kecewa. Hal terbaik yang perlu dilakukan adalah
memberikan harapan dan berusaha untuk memenuhi harapannya dengan kinerja
yang memuaskan, sehingga pelanggan akan mengalami kepuasan total.
Membuat pelanggan loyal dan mencari pelanggan baru, bukanlah sesuatu
yang mudah. Di sinilah tugas Public Relations untuk bekerja sama membuat
44
45
Frazier Moore,Op.cit hal 515-516.
Philip Kotler, Marketing Management Analysis, Planning, Implementation and Control, 8th Edition.
Prentice Hall, New Jersey, 1994. Hal. 40
46
Ibid, hal. 40
39
strategi program-program dan ide-ide baru yang efektif untuk menarik minat
pelanggan. Dibutuhkan waktu dan usaha yang cukup panjang agar dapat
memperoleh pelanggan baru. Tetapi semua itu tidak akan sia-sia kalau target yang
diharapkan dapat tercapai.
Perencanaan program hubungan pelanggan :
1. Menentukan segmen pelanggan berdasarkan demografi (usia, tingkat
social, ekonomi, kondisi budaya, politik, dan lain-lain, gaya hidup (life
style), lingkungan (pesaing bisnis, kebijakan pemerintah, masyarakat, dan
lainnya).
2. Menentukan target pelanggan berdasarkan penentuan diatas
3. Melakukan survey sikap opini pelanggan yang dituju mengenai produk
atau jasa
4. Membuat positioning produk dan jasa berdasarkan segmen dan target
pelanggannya.
5. Membuat perencanaa informasi dan komunikasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan pelanggan
6. Pemilihan media komunikasi yang tepat.
Dalam membina hubungan baik dengan pelanggan dibutuhkan media
komunikasi karena tanpa media komunikasi hubungan yang harmonis tidak akan
pernah tercapai. Dalam menjalin hubungan dengan pelanggan kita dapat
menggunakan media seperti di bawah ini :
a. Komunikasi lisan baik dengan komunikasi karyawan dengan pelanggan.
Kunjungan nasabah dan telepon yang bersifat personal.
40
b. Komunikasi audio visual dengan nasabah melalui media massa. Televisi,
radio, internet, pameran dan ceramah dan pita rekaman.
c. Komunikasi cetak dengan pelanggan.
1) Publisitas
2) Perangkat program dan materi studi
3) Materi acuan pustaka
4) Berskala eksternal
5) Surat menyurat
6) Iklan kelembagaan
7) Iklan langsung
Demi terciptanya hubungan baik dengan pelanggan, perusahaan harus
mampu memberikan pelayanan yang prima atau unggul dan mampu memelihara
kepercayaan pelanggannya. Kegiatan Public Relations dalam menjalin hubungan
dengan pelanggan antara lain dengan melakukan penelitian pelanggan terhadap
barang atau jasa yang ditawarkan. Dengan penelitian tersebut, perusahaan akan
memahami kebutuhan pelanggan dan berusahan untuk memenuhinya sesuai
keinginan, selera, dan harapan pelanggan.
Jadi dapat dipahami, nasabah yang puas jika mereka tidak mau pindah ke
lain produk dari perusahaan lain, lalu mereka percaya akan keunggulan produk
yang digunakan dan merekomendasikannya kepada teman/saudara. Mereka juga
membeli lebih dari satu produk dari perusahaan tersebut serta mengikuti program
layanan yang disediakan perusahaan sehingga akan terjalin hubungan yang
berkesinambungan antara perusahaan dan nasabahnya
Download