BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia adalah masalah utama disetiap kegiatan yang ada di dalamnya. Hasibuan (2011, p.120) menyatakan bahwa organisasi adalah suatu system perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Robbins (2006, p.2) menyatakan bahwa Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang reaktif dapat diidentifikasikan, bekerja secara terus menerus untuk mencapai tujuan. Perusahaan membutuhkan adanya faktor sumber daya manusia yang potensial baik pemimpin maupun karyawan pada pola tugas dan pengawasan yang merupakan penentu tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam organisasi maupun perusahaan. Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus memiliki karyawan yang berpengetahuan dan berketrampilan tinggi serta usaha untuk mengelola perusahaan seoptimal mungkin sehingga kinerja kerja karyawan meningkat. Setiayawan, Budi dan Waridin (2006, p.189) menyatakan bahwa kinerja kerja karyawan merupakan hasil atau prestasi kerja karyawan yang dinilai dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak organisasi, dan mendukung tercapainya tujuan organisasi. Organisasi yang baika dalah organisasi yang berusaha untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya, karena hal tersebut meupakan faktor kunci untuk menigkatkan kinerja kerja. Peningkatkan kinerja kerja karyawan akan membawa kemajuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan lingkungan bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja kerja karyawan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada didalamnya. Mangkunegara (2011, p.67), kinerja kerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 1 2 PT. Eka Satriadi Danny merupakan perusahaan yang bekerja dalam hal transaksi berbagai jenis perhiasan dengan nama toko “Esany Jewelry” yang berada di Mall Of Indonesia. Perusahaan PT. Eka Satriadi Danny berdiri pada tahun 1989 yang kemudian dijadikan Perseroan Terbatas (PT) pada tahun 2013. Penilitian ini memfokuskan pada karyawan PT Eka Satriadi Danny yang berlokasi di Jakarta Utara, Kelapa Gading karena disini pusat kegiatann manajerial dilakukan. Kinerja kerja karyawan yang tinggi sangatlah diharapkan oleh perusahaan tersebut. Semakian banyak karyawan yang mempunyai kinerja tinggi, maka produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan yang dapat bertahan persaingan global. Karyawan PT Eka Satriadi Danny dituntut untuk menyelesaikan tugas sesuai divisi masing-masing, begitu pula tanggung jawabnya secara efektif dan efisien. Keberhasilan karyawan dapat diukur melalui kepuasan konsumen, bertambahnya jumlah konsumen, berkurangnya jumlah keluhan, dan tercapai target yang optimal. Kinerja kerja karyawan PT Eka Satriadi Danny juga dapat diukur melalui penyelesaian tugasnya secara efektif dan efisien serta melakukan peran dan fungsinya dan itu semua berhubungan linear dan berhubungan positif bagi keberhasilan suatu perusahaan. Terdapat faktor negatif yang dapat menurunkan kinerja kerja karyawan, diantaranya menurunnya keinginan karyawan untuk mecapai prestasi kerja, kurangnya ketepatan waktu dalam kedatangan kerja dan penyelesaian kerja sehingga kurang menaati peraturan, pengaruh yang berasal dari lingkungannya, rekan kerja yang juga menurun semangat kerjanya dan tidak ada contoh yang bisa dijadikan acuan dalam pencapaian prestasi kerja yang baik, kurangnya pemahaman pekerja mengenai pekerjaan yang dilakukan dikarenakan kurangnya pemberian pelatihan yang di berikan PT. Eka Satriadi Danny terhadap karyawannya. Semua itu merupakan sebab menurunnya kinerja kerja karyawan. Berdasarkan laporan kinerja kerja karyawan di PT. Eka Satriadi Danny dapat dilihat dalam sisi penjualan yang belum mencapai target yang sesuai dengan yang telah di tetapkan yang mana target perusahaan adalah sebesar 12 miliar rupiah per tahun. Berikut laporan penjualan PT. Eka Satriadi Danny dalam Tabel 1.1 Hasil Penjualan 3 Tabel 1.1 Hasil Penjualan Tahun Penjualan 2012 Rp.5,252,505,372 2013 Rp.6,151,253,850 2014 Rp.4,253,525,000 Sumber : PT. Eka Satriadi Danny, 2015 Dapat dilihat dari tabel 1.1 diatas hasil penjualan pada tahun 2012 adalah Rp.5,252,505,372 dan membaik pada tahun 2013 yang menjadi Rp.6,151,253,850 dikarenakan adanya ekspansi menjadi PT namum pada tahun 2014 menurun menjadi Rp.4,253,525,000 dikarenakan kurangnya penjualan dari beberapa karyawan baru. Hal yang tidak kalah penting dalam perusahaan ini adalah motivasi. Banyak hal yang mempengaruhi motivasi seseorang dalam menjalankan kegiatannya. Robbins dan Judge (2008, p.227) menyatakan bahwa, dalam teori motivasi dua faktor milik Herzberg, faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong prestasi yang sifatnya intrinsic, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, seperti prestasi, pengakuan, dan pekerjaan itu sendiri. Sedangkan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang bersifat ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang seperti gaji, tunjangan, kondisi kerja, dan kebijakan perusahaan. Para pemimpin perusahaan sudah pasti memliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda dalam hal baik pengaturan sumber daya manusia dan bagaimana cara mengembangkannya, seorang pemimpin mungkin saja memiliki lebih dari salah satu gaya kepemimpinan yang mana dimenurut Robbins (2006, p.448) terdapat empat macam gaya kepemimpinan yaitu: transactional leadership, transformational leadership ,gaya kepemimpinan kharismatik, dan gaya kepemimpinan visioner. Namun pasti dari ke 4 (empat) macam gaya kepemimpinan ini, pasti salah satunya dominan pada seorang pemimpin, yang mana Dra. Minarah selaku direktur utama PT Eka Satriadi Danny lebih dominan pada gaya kepemimpinan transakional, gaya kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang melakukan transaksi memotivasi para pengikut dengan menyerukan kepentingan pribadi mereka Burn dalam Yukl (2010, p.290). 4 Di dalam sebuah perusahaann motivasi karyawan sangatlah penting dan harus terus menerus ditingkatkan. Hal ini penting dilakukan karena motivasi merupakan salah satu yang berperan dalam upaya meningkatkan semangat kerja dan meningkatkan kinerja kerja karyawan. Dapat dikatakan motivasi adalah dorongan agar semangat pekerja meningkat, sehingga semakin tinggi motivasi seseorang maka akan semakin tinggi pula semangat dan produktivitas pekerja tersebut. Oleh karena itu motivasi kerja dan kinerja kerja karyawan merupakan dua hal yang saling berhubungan. Robbins dan Coulter (2010, p.109) Motivasi mengacu pada proses dimna usaha seseorang diberi energy, diarahkan, dan berkelanjutan menuju tercapainya suatu tujuan. Ali, Abrar, dan Haider menyatakan dalam jurnalnya yang berjudul Impact of Motivation on the Working Performance of Employees (2012), faktor motivasi dapat mempengaruhi kinerja kerja karyawan. Kemudian berdasarkan teori tersebut dapat diketahui bahwa salah satu faktor pengukuran kinerja kerja karyawan adalah tingkat kehadiran atau tingkat absensi. Oleh karena itu diperoleh data sebagai berikut : Tabel 1.2 Tingkat Absensi Tahun Tingkat absensi 2012 11,23% 2013 8% 2014 12,25% Sumber: PT. Eka Satriadi Danny, 2015 Berdasarkan data diatas absensi karyawan PT. Eka Satriadi Danny pada tahun 2014 mengalami peningkatan jumlah absen, yang mana hal ini akan berdampak pada menurunnya motivasi karyawan. Apabila sebuah perusahaan ingin memiliki pengelolaan organisasi yang baik tentu sangat diharuskan untuk memiliki pengelolaan sumber daya manusia yang baik karena SDM merupakan jantung dari setiap organisasi. Untuk itu, perusahaan harus memiliki sebuah system yang dapat mendukung SDM yang ada untuk selalu berkembang, perusahaan juga harus dapat mengasah keterampilan karyawan, di karenakan keterampilan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, keterampilan ini pun digunakan untuk mengevaluasi kompetensi tekanan 5 kerja dan pengembangan karyawan dilihat dari situasi global yang menuntut prestasi dan kemahiran pekerja agar perusahaan mampu berkompetisi dengan pesaingnya. Berikut ini data kinerja kerja karyawan PT. Eka Satriadi Danny Tabel 1.3 Kinerja Kerja Karyawan TAHUN 2012 2013 2014 JUMLAH BAIK KARYAWAN 72 88,16% 68 87,25% BURUK 11,84% 12,75% 75 86,06% 13.94% Sumber : PT Eka Satriadi Danny, 2015 Dari data diatas dapat dilihat pada tahun 2014 terjadi peningkatan kinerja buruk yang didapat dari karyawan yang nilai kinerjanya di bawah standar. Hal ini tentunya akan berdapampak buruk untuk perusahaan di masa yang akan datang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas maka perumusan masalah yang dikemukakan dalam penilitian ini antara lain: 1. Apakah terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan transaksional terhadap kinerja kerja karyawan pada PT. Eka Satriadi Danny? 2. Apakah terdapat pengaruh antara motivasi terhadap kinerja kerja karyawan pada PT Eka Satriadi Danny? 3. Apakah terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan transaksional , dan motivasi dan terhadap kinerja kerja karyawan PT. Eka Satriadi Danny? 1.3 Ruang Lingkup Ruang Lingkup penelitian mengacu kepada topik Manajemen Sumber Daya Manusia yang dilihat secara spesifik dari pengaruh antara gaya kepemimpinan transaksional, dan motivasi dan dampaknya terhadap kinerja kerja karyawan PT. Eka Satriadi Danny, gaya kepemimpinan transaksional berfokus pada pengorganisiran pekerja agar menjadi semakin baik dengan cara pemberian reward (hadiah/bonus) dan punishment (hukuman), dan Motivasi sebagai salah satu 6 faktor yang mendukung juga dalam peningkatakan kinerja kerja karyawan di PT Eka Satriadi Danny Motivasi berfokus pada hasil akhir yang terjadi pada kinerja kerja karyawan. Variabel penilitian ini dibagi menjadi 2 ( dua) variabel bebas yaitu, gaya kepemimpinan transaksional sebagai X 1, Motivasi sebagai X2 serta variabel Kinerja kerja karyawan sebagai Y serta 1 (satu) variabel terikat. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas makan tujuan melakukan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui ada pengaruh antara gaya kepemimpinan transaksional dan dampaknya terhadap kinerja kerja karyawan pada PT. Eka Satriadi Danny. 2. Untuk mengetahui ada pengaruh antara motivasi dan dampak nya terhadap kinerja kerja karyawan. 3. Untuk mengetahui ada pengaruh antara gaya kepemimpinan transaksional, dan motivasi dan dampaknya terhadap kinerja kerja karyawan 1.5 Manfaat Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagi pengembangan ilmu pengetahuan: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang sangat berharga bagi perkembangan ilmu pengetahuan, terutama teori mengenai gaya kepemimpinan transaksional,motivasi, dan kinerja kerja karyawan. 2) Bagi perusahaan: Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui arti pentingnya gaya kepemimpinan transaksional,motivasi ,dan kinerja kerja karyawan. 3) Bagi peneliti Penelitian ini memberikan sebuah pengetahuan dan pemahaman tentang pengaruh gaya kepemimpinan transaksional, dan motivasi karyawan. dan dampaknya terhadap kinerja kerja 7 4) Bagi pembaca Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca, terutama dalam gaya kepemimpinan transaksional,motivasi dan kinerja kerja karyawan. 1.6 Penelitian Terdahulu No 1 2 3 Judul Jurnal International Journal of Business and Management Invention, ISSN (Online) 2319-8028, ISSN (Print) 2913-80IX, December 2013: EFFECT OF TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP AND TRANSACTIONAL LEADERSHIP ON EMPLOYEE PERFORMANCE OF KONAWE EDUCATION DEPARTMENT AT SOUTHEAST SULAWESI PROVINCE Nama Pengarang Sundi K. Keterangan Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 126 responden danri total 185 staf Biro Konawe yang ditentukan dengan rumus Slovin. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur (path analysis). Penelitian ini menguji empat variabel, yaitu kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional sebagai variabel independen, motivasi sebagai variabel intervening, dan kinerja karyawan sebagai variabel dependen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa baik secara parsial atau simultan variabel tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. PENGARUH GAYA Eko Kusumawati Penelitian ini mengambil sampel KEPEMIMPINAN dan Muslim Ansori sebanyak 50 responden dengan TRANSAKSIONAL DAN menggunakan metode purposive TRANSFORMASIONAL sampling. Penelitian ini TERHADAP KINERJA menggunakan metode regresi KARYAWAN DENGAN linier berganda. Hasil dari MEDIASI KEPUASAN penelitian ini menunjukkan KERJA DI POLITEKNIK bahwa variabel gaya NEGERI BATAM (2013) kepemimpinan transaksional dan transformasional berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. PENGARUH GAYA Denny Setiawan Penelitian ini menggunakan 150 KEPEMIMPINAN karyawan sebagai sampel TRANFORMASIONAL responden. Metode analisis yang DAN TRANSAKSIONAL digunakan dalam penelitian ini TERHADAP KEPUASAN adalah structural equation KERJA DAN KINERJA models. Hasil penelitian KARYAWAN DI PT menunjukkan bahwa gaya TOHITINDO MULTI kepemimpinan transformasional 8 CRAFT INDUSTRIES KRIAN (2012) 4 ANALISIS PENGARUH Lucky Wulan MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA DISPERINDAG KOTA SEMARANG, 2011) 5 THE EFFECT OF WORK Maryam Azar & MOTIVATION ON Ali Akbar Shafighi EMPLOYEES’ JOB PERFORMANCE (Case Studi: Employees of Ishafan Islamic Revolution Housing Foundation, 2013) dan transaksional berpengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 74 orang karyawan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang, dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dalam penelitian ini, diambil sampel sebanyak 70 orang yang dipilih secara acak menurut tabel Morgan antara populasi statistik dari 85 karyawan di Islamic Revolution Housing Foundation. Analisis data dan pengujian hipotesis dilakukan menggunakan Software SPSS dan AMOS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sumber: Penulis, 2015